2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mampu menjelaskan keterkaitan
antara struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/ penyakit yang dapat
terjadi pada sistem ekresi pada
manusia dan hewan.
Menu
3. Sistem ekresi
Pada manusia
Alat ekresi
Ginjal
Kulit
Paru-paru
Hati
Kelainan dan penyakit
pada sistem ekresi
1. Gagal ginjal
2. Diabetes
3. Batu ginjal
4. Kanker kulit
5. TBC
6. Hepatitis
7. Sirosis hati
8. dll
Pada hewan
Hewan invertebrata
Cacing Planaria
Cacing tanah
Belalang
Hewan vertebrata
Ikan
Menu
4. PADA TUBUH MANUSIA TERJADI PENGELUARAN ZAT,
PROSES PENGELUARAN ZAT TERSEBUT DIBEDAKAN MENJADI:
Defekasi yaitu proses pengeluaran sisa sisa pencernaan berupa
tinja(feses) yang dikeluarkan melalui anus
Sekresi yaitu proses pengeluaran getah oleh kelenjar yang
berguna bagi tubuh, umumnya mengandung enzim atau
hormon
Ekskresi yaitu proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang
sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh tubuh.
Sisa metabolisme disebut ekskret yang dapat berupa air yang mengandung
garam-garam mineral, karbondioksida, amonia dan pigmen empedu.
Ekskret dikeluarkan oleh organ tubuh seperti ginjal, hati, kulit dan
paru paru
1
3
2
Menu
5. ORGAN-ORGAN EKSKRESI
PADA MANUSIA
Mengekskresikan Mengekskresikan Mengeksresikan Mengekskresikan
ORGAN-ORGAN EKSKRESI PADA MANUSIA
CO2 & H2OKeringat Cairan EmpeduUrin
GINJAL HATIKULIT PARU-PARU
Menu
7. Ginjal berbentuk
menyerupai kacang merah.
Ginjal memiliki ukuran
panjang 10–12 cm, lebar 6
cm, tebal 3 cm dan
beratnya sekitar 0,5% dari
berat badan.
Ginjal pada manusia terdiri
atas satu pasang dan
terletak di dorsal kiri dan
kanan tulang belakang
bagian pinggang.
Ginjal kanan terletak
sedikit lebih rendah dari
ginjal kiri.
GINJAL
Menu
9. Fungsi Ginjal adalah:
Menyaring/ membersihkan darah Mengatur volume darah
Mendaur ulang air, mineral, gizi
dan glukosa
Menjaga pH darah Menghasilkan hormon.
Mengatur keseimbangan
kandungan kimia darah
Menu
10. Menyaring/ membersihkan darah
Fungsi Ginjal:
Bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini
adalah nefron.
Tanpa ginjal, maka seseorang akan mati
sebab tubuhnya diracuni oleh kotoran yang
dihasilkan tubuhnya sendiri.
11. MENGATUR VOLUME DARAH
Fungsi Ginjal:
Darah dapat mengatur jumlah cairan yang
terlarut dalam darah sehingga volume
dipertahankan untuk selalu seimbang di
dalam tubuh.
Tanpa kontrol dari ginjal ini, maka
kemungkinan terburuk dalam tubuh akan
terjadi, yaitu tubuh menjadi kering dan
sebaliknya.
12. MENDAUR ULANG AIR, MINERAL, GIZI
DAN GLUKOSA
Fungsi Ginjal:
Ginjal akan mempertahankan zat-zat
penting yang ikut masuk ke dalam nefron
bersama cairan darah, lalu
mengembalikannya ke peredaran darah.
Tapi ginjal tidak menyerap kembali zat-zat
ini jika jumlahnya berlebih dalam darah.
13. MENGATUR KESEIMBANGAN
KANDUNGAN KIMIA DARAH
Fungsi Ginjal:
Salah satu contoh fungsi pengatur ini
adalah mengatur kadar garam dalam darah.
Garam cenderung mengikat air sehingga
jika kadar dalam gula darah berlebih
mengakibatkan penumpukan cairan yang
berlebihan dalam darah dan rongga sela
antarsel tubuh. Jika demikian, maka
anggota tubuh seperti wajah, tangan, dan
kaki akan membengkak.
14. MENJAGA pH DARAH
Fungsi Ginjal:
Ginjal berperan dalam menjaga pH darah
agar tidak terlalu asam.
15. MENGHASILKAN HORMON
Fungsi Ginjal:
Hormon yang dihasilkan adalah hormon
eritroprotein yang berfungsi untuk
merangsang peningkatan laju pembentukan
sel darah merah oleh sumsum tulang.
16. Ginjal mengandung jutaan unit fungsional
terkecil yang disebut nefron.
Nefron bekerja dengan cara mengolah
sejumlah darah menjadi urine.
Menu
17. Badan malphigi, yang
meliputi kapsul
Bowman dan
glomerulus.
Tubulus (saluran), yang
meliputi tubulus
kontortus proksimal,
lengkung henle,
tubulus kontortus
distal dan tubulus
kolektivus (pengumpul).
SUSUNAN NEFRON TERDIRI ATAS BAGIAN-
BAGIAN BERIKUT:
Menu
20. PROSES PEMBENTUKAN URIN
PENYARINGAN (FILTRASI)
Kapsul Bowman menyaring zat-zat dari darah
yang ada di glomerulus.
Darah itu masih banyak mengandung air, garam,
gula, urea, dan lain-lain.
Setelah mengalami penyaringan, terbentuklah
filtrat glomerulus. Filtrat ini disebut urin
primer.
Urin primer ini masih terkandung banyak zat yang
diperlukan oleh tubuh. Zat-zat ini antara lain
glukosa, garam-garam urea, asam amino, asam
urat, kecuali protein.
Sebanyak 99% filtrat glomerulus ini nantinya
masih akan diserap kembali.
21. PROSES PEMBENTUKAN URIN
PENYERAPAN KEMBALI (REABSORBSI)
Urin primer selanjutnya dialirkan menuju tubulus
kontortus proksimal.
Urin primer mengalami penyerapan kembali zat-
zat yang masih digunakan oleh tubuh, antara lain
glukosa, asam amino, dan air.
Zat-zat yang diserap kembali akan dikembalikan
ke dalam darah melewati kapiler darah di sekitar
tubulus.
Terjadi penyerapan natrium di lengkung Henle,
sisanya akan membentuk urin sekunder.
Di dalam urin sekunder tidak terdapat zat yang
berguna.
Di sini ditemukan kadar urea yang tinggi.
22. PROSES PEMBENTUKAN URIN
AUGMENTASI
Di tubulus kontortus distal terjadi proses
augmentasi, yaitu penyerapan air dan
penambahan zat-zat seperti ion H+, K+, kreatinin
dan urea.
Dari proses augmentasi akan terbentuk urin yang
sesungguhnya.
Urin ini akan dikumpulkan melalui tubulus
kolektivus ke pelvis (rongga ginjal) kemudian
dialirkan ke kandung kemih atau vesika urinaria,
melalui saluran ureter. Disini urin ditampung
sementara.
Setelah itu, urin akan dikeluarkan melewati
saluran uretra.
23. Urin terbentuk melalui 3 tahap :
1. Filtrasi 2. Reabsorbsi 3. Augmentasi
Tubulus Proksimal
Filtrasi
H2O
Salts (NaCl and others)
HCO3
–
H+
Urea
Glucose; amino acids
Some drugs
Key
Active transport
Passive transport
KORTEKS
MEDULA
LUAR
MEDULA
DALAM
Lengkung Henle
turun
Lengkung Henle
naik
Tubulus
Pengumpul
NaCl
NaCl
NaCl
Tubulus Distal
NaCl Nutrients
Urea
H2O
NaCl
H2O
H2OHCO3
K+
H+
NH3
HCO3
K+
H+
H2O
1 4
2
3 5
PROSES PEMBENTUKAN URIN
Menu
24. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI URIN
Jumlah air yang diminum
Konsentrasi hormon insulin
Hormon antidiuretik (ADH)
Jumlah garam yang dikeluarkan dari darah
Suhu lingkungan
Gejolak emosi dan stress
Menu
26. Kulit merupakan lapisan
jaringan yang terdapat
di permukaan tubuh.
Kulit mengandung
kelenjar keringat
(glandula sudorifera)
yang mengeluarkan
5% sampai 10% dari
seluruh sisa
metabolisme.
Kulit terdiri atas dua
bagian utama yaitu:
Epidermis
Dermis.
KULIT
Menu
28. EPIDERMIS
Stratum korneum: Lapisan tanduk yang berada
paling luar dan merupakan kulit mati. Lapisan ini
disusun oleh 50 lapisan sel-sel mati, dan akan
mengalami pengelupasan secara perlahan-lahan.
Stratum lusidum: lapisan di bawah stratum korneum
yang berwarna bening.
Stratum granulosum: lapisan kulit yang
menghasilkan pigmen warna kulit (melamin).
Terdiri atas lapisan sel-sel hidup.
Stratum germinativum: Lapisan yang aktif
membelah. Sel-selnya membelah ke arah luar
untuk membentuk sel-sel kulit teluar. Sel-sel
yang baru terbentuk akan mendorong sel-sel
yang ada di atasnya. Sel-sel lapisan paling luar
akan mengelupas.
STRUKTUR KULIT
29. DERMIS
Akar rambut: terdapat otot polos penegak
rambut (Musculus arektor pili), dan ujung saraf
indera perasa nyeri.
Pembuluh darah: banyak terdapat di sekitar akar
rambut. Melalui pembuluh darah ini akar-akar
rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut
dapat tumbuh.
Kelenjar keringat (glandula sudorifera),
Kelenjar keringat bermuara di dalam folikel
rambut. Bagian tubuh yang banyak terdapat
kelenjar keringat adalah bagian kepala,
muka, sekitar hidung, dan lain-lain.
Kelenjar minyak (glandula sebasea): terletak
di dekat akar rambut. Berfungsi menghasilkan
minyak untuk mencegah kekeringan pada kulit dan
rambut.
STRUKTUR KULIT
30. Jaringan lemak, pembuluh darah dan limfa,
serta saraf.
Fungsi jaringan ini sebagai penahan terhadap
benturan ke organ tubuh bagian dalam,
memberi bentuk pada tubuh,
mempertahankan suhu tubuh dan sebagai
tempat penyimpan cadangan makanan.
HIPODERMIS
STRUKTUR KULIT
31. Sebagai indera peraba karena pada lapisan dermis terdapat kumpulan
saraf yang bisa menangkap rangsangan berupa suhu, nyeri, dan
tekanan.
FUNGSI KULIT
Sebagai alat pengeluaran zat sisa metabolisme berupa keringat
Sebagai pengatur suhu tubuh
Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar
ultraviolet matahari pada waktu pagi hari
Tempat menyimpan kelebihan lemak,
Sebagai pelindung tubuh dari gangguan fisik (tekanan), gangguan yang
bersifat kimia, gangguan yang bersifat biologis (serangan bakteri dan
jamur), menjaga tubuh agar tidak kehilangan banyak air serta
melindungi tubuh dari sinar ultraviolet
1
2
3
4
5
6
Menu
32. MEKANISME PENGELUARAN KERINGAT
Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa
perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan
diteruskan oleh saraf simpatik ke kelenjar keringat. Selanjutnya
kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea
dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan
kulit dalam bentuk keringat.
Proses pengeluaran
keringat diatur
oleh hipotalamus
(otak).
Hipotalamus
dapat
menghasilkan
enzim bradikinin
yang bekerja
mempengaruhi
kegiatan kelenjar
keringat.
Menu
34. Paru-paru juga
berfungsi sebagai
organ ekskresi yaitu
mengeluarkan
karbondioksida (CO2)
dan uap air (H2O).
CO2 dan H2O yang
hasil dari sisa
metabolisme
dijaringan lalu
diangkut oleh darah
keparu-paru untuk
dibuang dengan cara
difusi dialveolus.
PARU-PARU
Menu
38. Hati merupakan kelenjar terbesar.
Hati terdiri atas lobus kiri dan
kanan
Hati dilindungi oleh selaput tipis
(kapsula hepatis).
Di dalam hati terdapat kelenjar
empedu dan pembuluh darah
yang dipersatukan oleh selaput
tipis (Kapsula Gilson). Sel-sel
hati bersatu membentuk Lobula.
Antara lobula satu dengan yang
lain dipisahkan oleh ruangan
ruangan (lakuna).
Di dalam hati terdapat sel-sel
histiosit yang berfungsi untuk
merombak sel darah merah yang
telah tua.
HATI
Menu
39. Hati (hepar)
Hati berfungsi menghasilkan cairan empedu. Cairan
empedu mengandung beberapa bahan, seperti
garam-garam empedu, pigmen empedu (bilirubin),
kolesterol, mineral, dan air.
Bilirubin merupakan hasil perombakan hemoglobin
darah yang berlangsung di dalam hati. Hemoglobin
pada sel-sel darah merah yang rusak akan dipecah
menjadi heme dan globin, serta zat besi.
Globin dan zat besi akan digunakan kembali oleh
tubuh. Adapun hemin diubah menjadi bilirubin.
Di dalam hati, bilirubin tersebut diubah menjadi
urobilin. Urobilin memberikan warna kuning pada
urine, sedangkan bilirubin memberikan warna
kuning pada feses.
Menu
41. FUNGSI HATI ADALAH:
menyimpan gula dalam bentuk
glikogen
menawarkan
racun
membuat vitamin A yang berasal dari provitamin A,
mengatur kadar gula dalam
darah,
membuat fibrinogen serta
protombin
menghasilkan zat warna
empedu,
tempat pembentukan
urea.
Menu
44. Sirosis Hati
Tanda : timbulnya jaringan parut dan
kerusakan sel-sel pada hati
Penyebab : minuman alkohol, keracunan
obat, infeksi bakteri, komplikasi hati
Akibat : gangguan kesadaran, koma,
kematian
Pengobatan : sesuai penyebabnya,
pemulihan fungsi hati dan transplantasi
hati
Penyakit dan gangguan pada hati
45. Hepatitis
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh
virus hepatitis A dan hepatitis B.
Tanda : perubahan warna kulit dan putih
mata menjadi kuning, urine menjadi kecoklatan
seperti air teh
Penyebab : virus
Akibat : hati meradang dan kerja hati
terganggu
Pencegahan : menjaga kebersihan lingkungan,
menghindari kontak langsung atau penggunaan
barang bersama-sama dengan penderita hepatitis,
gunakan jarum suntik untuk sekali pakai.
Penyakit dan gangguan pada hati
46. Penyakit dan gangguan pada alat-alat ekskresi
Kulit Gangguan pada kulit
a. Biduran Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang
tidak beraturan dan terasa gatal.
Pengobatan dapat dilakukan dg menggunakan resep obat yang
diberikan oleh dokter.
b. Ringworm Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi
ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit.
Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar
kulit tetap kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan
dengan mengkonsumsi obat anti jamur.
c. Psoriasis Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang
dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.
penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem
kekebalan tubuh.
Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan
teratur dapat menekan gejala menjadi tidak nampak
d. Kanker
kulit
Penyakit ini disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang
berlebihan, lebih sering menyerang orang yang berkulit putih
atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap
sinar matahari
Menu
47. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada
paru-paru yang ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak
napas. disebabkan oleh bronkospasme.
b. Tuberculosis
(TBC)
Disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis
yang menyerang paruparu sehingga pd bagian dalam
alveolus terdapat bintil-bintil. dapat menyebabkan
kematian.
Paru paru
Gangguan pada paru-paru
a. Asma
c. Pneumonia Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur
yang menginfeksi paru-paru
dibagian alveolus sehingga oksigen susah masuk
karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
Menu