SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
SIKLUS PENJUALAN 
DAN PENERIMAAN 
KAS
PEMBAGIAN AUDIT BERDASARKAN PENDEKATAN SIKLUS 
 Cara yang lazim dilakukan para auditor dalam pengaudit modern ini adalah membagi audit berdasarkan 
kesamaan atau keeratan hubungan jenis (atau kelompok) transaksi dan saldo rekening. Hal ini berarti bahwa 
jenis atau kelompok transaksi dan saldo rekening yang berkaitan erat akan ditempatkan pada segmen yang 
sama disebut pendekatan siklus, contoh: 
 Penjualan. 
 Retur Penjualan 
 Penerimaan kas 
 Penghapusan piutang 
Logika penggunaan pendekatan siklus dapat dilihat dengan membayangkan bagaimana transaksi dicatat dalam 
jurnal dan diringkas dibuku besar dan laporan keuangan. 
 Penentuan siklus-siklus transaksi bias dilakukan oleh auditor sesuai dengan perusahaan yang diaudit dan 
pertimbangan auditor sendiri dan menggunakan empat siklus berikut: 
 Siklus pendapatan 
 Siklus pengeluaran. 
 Siklus produksi dan personalia. 
 Siklus investassi dan pembelanjaan.
HUBUNGAN ANTAR SIKLUS 
Siklus transaksi merupakan hal yang sangat penting 
dalam pelaksanaan suatu audit. Dalam banyak hal, 
auditor memperlakukan setiap siklus secara terpisah 
selama audit berlangung. Meskipun auditor perlu secara 
cermat mengaitkan siklus-siklus berbeda pada waktu 
yang berbeda-beda,namun auditor harus memperlakukan 
siklus-siklus sedikit agak independen untuk dapat 
melaksanakan audit yang kompleks secara efektif.
PENGAUDITAN SIKLUS PENDAPATAN 
Siklus pendapatan yaitu suatu perusahaan terdiri atas kegiatan-giatan 
yang berhubungan dengan pertukaran barang dan jasa 
dengan pelanggaran, dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan 
penerimaan pendapatan dalam bentuk kas. 
Kelompok-kelompok transaksi dalam siklus pendapatan suatu 
perusahaan dagang meliputi: 
 Penjualan Kredit. 
 Penerimaan Kas (penerimaan piutang atau penjualan tunai). 
 Penyesuaian penjualan (potongan penjualan, retur dan potongan 
penjualan lainnya, serta penghapusan piutang).
TUJUAN AUDIT 
Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan 
perolehan bukti kompoten yang mencukupi tentang setiap 
asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut 
saldo dan transaksi siklus pendapatan.
PENGGUNAAN PEMAHAMAN ATAS BISNIS DAN BIDANG 
USAHA UNTUK MENENTUKAN STRATEGI 
 Pemahaman Bisnis dan bidang Usaha Klien 
 Auditor mengembang strategi audit berdasarkan risiko salah saji 
material. Langkah pertama dalam menetapkan risiko adalah 
mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien 
karena hal itu akan membantu auditor dalam: 
 Mengembangkan ekspektasi tentang total pendapatan dengan 
memahami kapasitas klien, pasar, dan pelanggan klien. 
 Mengembangkan ekspektasi tentang marjin kotor dengan 
memahami pangsa pasar (market share) dan keuntungan 
kompetitif (competitive advantage) klien di pasar. 
 Mengembangkan ekspektasi tentang piutang bersih berdasarkan 
periode penagihan rata-rata untuk klien dan industri.
LANJUTAN 
 Materialitas 
 Pendapatan merupakan ukuran volume aktivitas 
sebenarnya bagi setiap perusahaan. Pendapatan 
biasanya melibatkan volume transaksi yang tinggi, dan 
total pendapatan merupakan hal yang sangat penting 
pada laporan keuangan yang seringkali sebagai ukuran 
materialitas serta keseluruhan untuk penugasan ini. 
Pendapatan juga dapat menimbulkan piutang usaha 
dan kas dari operasi. Piutang usaha yang disebabkan 
oleh transaksi penjualan kredit hamper selalu bersifat 
material terhadap neraca.
LANJUTAN 
 Risiko Bawaan 
 Dalam menilai risiko inheren pada asersi sikius pendapatan, auditor harus mempertimbangkan faktor 
pervasif (pervasive) yang dapat mempengaruhi asersi dalam beberapa siklus, termasuk siklus 
pendapatan, serta factor- faktor yang hanya berkaitan dengan asersi tertentu dalam sikius 
pendapatan. Faktor-faktor ini dapat mendorong manajemen untuk mensalah sajikan asersi siklus 
pendapatan, seperti: 
 Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi pendapatan dalam rangka melaporkan pencapaian 
target pendapatan atau profitabilitas yang ditetapkan atau norma industri yang sebetulnya tidak 
terpenuhi karena faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global, nasional, atau regional, dampak 
perkembangan teknologi terhadap kemampuan bersaing perusahaan, atau buruknya manajemen. 
Cara yang digunakan untuk menyatakan terlalu tinggi pendapatan mencakup pencatatan penjualan 
fiktif, penyelenggaraan pembukuan terbuka untuk mencatat penjualan periode berikutnya dalam 
periode berjalan (pisah batas yang tidak tepat), dan pengiriman barang yang tidak dipesan ke 
pelanggan mendekati akhir tahun serta mencatat semua itu sebagai penjualan tahun berjalan dan 
kemudian mengembalikannya lagi ke periode berikutnya. 
 Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi kas dan piutang kotor atau menyatakan terlalu rendah 
penyisihan piutang tak tertagih (doubtful accounts) dalam rangka melaporkan tingkat modal kerja yang 
lebth tinggi untuk kebutuhan memenuhi akad (covenants) hutang.
LANJUTAN 
 Faktor-faktor lainnya yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi siklus pendapatan termasuk 
hal-hal berikut: 
 Volume penjualan, penerimaan kas, dan transaksi penyesuaian penjualan seringkali tinggi, sehingga 
mengakibatkan sejumlah kesalahan terjadi. 
 Penentuan waktu dan jumláh pendapatan yang akan diakui bertentangan dengan faktor-faktor seperti 
standar akuntansi yang mendua, kebutuhan untuk membuat estimasi, kompleksitas perhitungan yang 
tercakup, dan hak pembeli untuk mengembalikan barang. 
 Pada saat piutang difactorkan dengan tanggung renteng (recourse), klasifikasi yang benar atas 
transaksi tersebut sebagai penjualan atau pinjaman akan menjadi rancu. 
 Piutang mungkin salah dikiasifikasikan sebagai hutang lancar atau tidak lancar akibat kesulitan dalam 
mengestimasi kemungkinan penagihannya di tahun mendatang atau sumber periatiwa dimana 
penagihan bersifit kontijen. 
 Transaksi penerimaan kas menghasilkan aktiva likuid yang rentan terhadap misapropriasi. 
 Transaksi penyesuaian penjualan memungkinkan digunakan untuk menyembunyikan pencurian kas 
yang diterima dari pelanggan dengan menetapkan terlalu tinggi diskon, mencatat retur penjualan fiktif, 
atau menghapus saldo pelanggan sebagai tak tertagih.
LANJUTAN 
 Risiko Prosedur Analisis 
 Risiko prosedur analisis merupakan unsur risiko 
deteksi bahwa prosedur analisis akan gagal 
mendeteksi salah saji yang material. Prosedur analisis 
merupakan cara yang efektif dari segi biaya dan 
mengandalkan pada pengetahuan auditor tentang 
bisnis dan industri klien. Prosedur ini tidak hanya efektif 
dalam mengidentifikasi salah saji yang potensial atas 
laporan keuangan, tetapi juga efektif dalam 
mengidentifikasi masalah yang timbul ketika 
memberikan jasa bernilai tambah (value-added 
service) disamping laporan audit.
Prosedur Analisis lainnya yang dapat dinilai auditor dalam siklus 
pendapatan mencakup: 
 Perputaran penjulan, rasio penjualan terhadap rata-rata total 
aktiva. 
 Kecendrungan dalam marjin kotor dibandingkan dengan 
kecendrungan dalam pangsa pasar. 
 Estimasi piutang usaha yang memberikan pengetahuan tentang 
volume penjualan perusahaan, harga, dan periode penagihan 
histories. 
 Perbandingan piutang usaha dengan piutang yang diestimasi 
dalam anggaran kas perusahaan. 
 Beban piutang tak tertagih terhadap penjualan kredit bersih. 
 Beban piutang tak tertagih terhadap piutang tak tertagih akrual.
AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI 
PENJUALAN KREDIT 
 Dokumen dan Catatan Yang Umum 
 Sejumlah dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan besar dalam pemrosesan transaksj penjualan kredit seringkali mencakup hal- hal berikut: 
 Pesanan Pelanggan. Permintaan barang dagang oleh pelanggan yang diterima langsung dari pelanggan atau melalui wiraniaga (salesperson). Pesanan ini dapat 
berupa formulir yang disiapkan oleh penjual atau formulir pesanan pembelian yang dibuat oleh pembeli. 
 Pesanan Penjualan. Formulir yang menunjukkan deskripsi, kuantitas, dan data lainnya yang berkaitan dengan pesanan pelanggan. Pesanan ini berfungsi sebagai 
dasar dimulainya transaksj dan pemrosesan internal atas pesanan pelanggan oleh penjual. 
 Dokumen pengiriman. Formulir yang digunakan untuk menunjukkan rincian dan tanggal setiap pengiriman. Dokumen ini dapat berupa bill of lading, yang berfungsi 
sebagai pemberitahuan formal atas penerimaan barang yang dikirimkan oleb kurir. Dokumen pengiriman lainnya termasuk slip pengepakan yang merinci item-item 
yang dikirimkan. 
 Faktur penjualan. Formulir yang menyatakan penjualan tertentu, termasuk jumlah yang terutang, syarat, dan tanggal penjualan. Formulir inii digunakan untuk 
menagih pelanggan dan memberikan dasar untuk mencatat penjualan. 
 Daftar harga yang diotorisasj. Daftar atau file induk komputer yang berisi harga barang-barang yang diotorisasi yang ditawarkan untuk dijual. 
 File transaksi penjualan. File komputer yang berisi transaksi penjualan yang telah diselesaikan. File ini digunakan untuk mencetak faktur penjualan serta jurnal 
penjualan, dan memperbahurui file induk piutang usaha, persediaan, serta buku besar. 
 Jurnal penjualan. Daftar jurnal dari transaksi penjualan yang telah diselesaikan. 
 File induk pelanggan. File yang berisi informasi tentang pengiriman dan penagihan pelanggan serta batas kredit pelanggan. 
 File induk piutang usaha. File yang berisi informasi tentang transaksi dan saldo dari setiap pelanggan. File ini berfungsi sebagai dasar untuk menyusun buku 
pembantu piutang usaha. 
 Laporan bulanan pelanggan. Laporan yang dikirimkan ke setiap pelanggan yang menunjukkan saldo awal, transaksj selama bulan berjalan, dan saldo akhir.
Fungsi-Fungsi 
 Pemprosesan transaksi pendapatan mencakup fungsi-fungsi pendapatan 
sebagai berikut : 
 Memprakarsai penjualan. Permintaan oleh sebuah perusahaan untuk 
melakukan transaksi penjualan dengan perusahaan lain, meliputi : 
 Penerimaan pesanan pelanggan. 
 Persetujuan kredit. 
 Pengiriman barang dan jasa. Pengiriman fisik atau penyerahan barang dan 
jasa, meliputi: 
 pemenuhan pesanan penjualan. 
 Pengiriman pesanan penjualan. 
 Pencatatan penjualan. Pengakuan formal atas pendapatan oleh perusahaan, meliputi: 
 penagihan pelanggan. 
 Pencatatan penjualan.
AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI 
PENERIMAAN KAS 
 DOKUMEN DAN CATATAN UMUM 
 Dokumen dan catatan penting yang digunakan dalam pemrosesan penerimaan kas adalah sebagai berikut: 
 • Bukti penerimaan uang (remittance advice). Dokumen yang dikirim ke pelanggan bersama dengan faktur penjualan, yang kemudian 
akan dikembalikan bersama pembayaran yang menunjukkan nama pelanggan serta nomor akun, nomor faktur, dan jumlah yang 
dibayarkan (misalnya, bagian tagihan telepon yang dikembalikan bersama dengan pembayaran). 
 • Pradaftar. Daftar penerimaan kas yang diterima melalui pos. 
 • Lembar perhitungan kas. Daftar kas dan cek dalam register kas. Daftar ini digunakan dalam merekonsiliasi total penerimaan dengan 
total yang dicetak oleh register kas. 
 • Ikhtisar kas harian. Laporan yang menunjukkan total penerimaan melalui kasir (over-the-counter) atau pos yang diterima oleh kasir 
sebagai setoran. 
 • Slip deposit yang disahkan. Daftar yang dibuat oleh penyetor dan distempel oleh bank yang menunjukkan tanggal serta total setoran 
yang diterima bank dan rincian penerimaan dalam setoran tersebut. 
 • File transaksi penerimaan kas. File komputer atas transaksi penerimaan kas yang telah disahkan yang diterima untuk pemrosesan; 
file ini digunakan untuk memperbarui file induk piutang usaha. 
 • Jurnal penerimaan kas. Jurnal yang birisi daftar penerimaan kas dan penjualan tunai dari penagihan piutang usaha.
FUNGSI-FUNGSI 
 Fungsi penerimaan kas, yang meliputi pemrosesan 
penerimaan dari penjualan tunai dan kredit, termasuk 
subfungsi berikut: 
 • Menerima penerimaan kas 
 • Menyetorkan kas ke bank. 
 • Mencatat penerimaan kas.
AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI 
PENYESUAIAN PENJUALAN 
 Transaksi Penyesuain penjualan meliputi : 
 • Pemberian potongan tunai 
 • Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga 
 • Penentuan piutang tak tertagih 
 
 Aktivitas pengendalian bermanfaat dalam mengurangi risiko penyelewengan semacam itu yang berfokus pada 
penetapan validitas, atau eksistensi atau kejadian, transaksi itu (E03) dan mencakup hal-hal berikut: 
 • Otorisasi yang tepat atas seluruh transaksi penyesuaian penjualan. Sebagai contoh, retur penjualan harus 
diotorisasi oleh manajemen penjualan dan seluruh penghapusan piutang tak tertagih harus diotorisasi oleh 
bendahara kantor (E03). 
 • Perhitungan independen atas barang-barang yang diretur (E03). 
 • Penggunaan dokumen dan catatan yang tepat, terutama penggunaan memo kredit yang telah disetujui untuk 
pemberian kredit atas barang-barang yang dikembaljkan atau rusak, serta memo otorisasi penghapusan (write off 
authorization memo) untuk menghapus piutang tak tertagih pelanggan (E03). Di samping itu, manajemen juga harus 
bertanggung jawab atas jumlah seluruh kredit seperti itu dan dampaknya terhadap pendapatan serta marjin kotor. 
 • Pemisahan tugas untuk mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan dan penanganan serta pencatatan 
penerimaan kas. Biasanya manajemenlah yang bertanggung jawab atas hasil keuangan dalam suatu departemen 
yang memiliki tanggung jawab mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan.
Pengujian Substantif atas Piutang Usaha 
Piutang meliputi jumlah yang harus dibayar pelanggan, 
karyawan, dan afiliasi atas akun terbuka, wesel, serta 
pinjaman, dan bunga akrual atas saldo semacam itu. 
Pertimbangan ditujukan pada piutang kotor dari para 
pelanggan atas transaksi penjualari kredit dan yang 
berhubungan dengan akun kontra, yaitu penyisihan untuk 
piutang tak tertagih. Merupakan hal yang penting untuk 
mengingat kembali bahwa dengan mengaudit piutang usaha, 
auditor dapat mengaudit penjualan yang berkaitan. Penjualan 
yang paling mungkin menghadirkan potensi salah saji 
merupakan penjualan yang tidak dapat ditagih. Untuk 
merancang pengujian substantif atas akun-akun mi, auditor 
pertama-tama harus menentukan tingkat risiko pengujian 
rincian yang dapat diterima untuk setiap asersi signifikan yang 
berkaitan.
DAFTAR PUSTAKA 
Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, Amir 
Abadi Jusuf, Jasa Audit da Assuranca (Pendekatan 
Terpadu Aplikasi Indonesia) Salemba Empat buku 2, 2011 
.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Mengaudit siklus-pendapatan
Mengaudit siklus-pendapatanMengaudit siklus-pendapatan
Mengaudit siklus-pendapatanAyu Aprita
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufakturSiklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufakturAsri Rosa
 
Audit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksiAudit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksiMuhammad Jufri
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Rose Meea
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANdyna septiani
 
Audit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranAudit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranEY
 
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Zaina Rizka
 
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanAudit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanFuzzari Rizal
 
Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013
Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013
Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013rio natanael
 
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG Vendrian Dinata
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
rangkuman audit 2 uts
rangkuman audit 2 utsrangkuman audit 2 uts
rangkuman audit 2 utsmario erik
 

Was ist angesagt? (20)

Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Mengaudit siklus-pendapatan
Mengaudit siklus-pendapatanMengaudit siklus-pendapatan
Mengaudit siklus-pendapatan
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufakturSiklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
Siklus proses bisnis Review atas proses bisnis utama dalam perusahaan manufaktur
 
Audit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksiAudit siklus penjualan dan koleksi
Audit siklus penjualan dan koleksi
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 2
 
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHANAUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN
 
Audit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranAudit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaran
 
Audit siklus pendapatan
Audit siklus pendapatanAudit siklus pendapatan
Audit siklus pendapatan
 
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
Makalahauditterhadapsikluspendapatanpengujiansubstantifterhadapsaldopiutangus...
 
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasanAudit terhadap siklus pendapatan ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan ringkasan
 
Pengauditan II Bab 13
Pengauditan II Bab 13Pengauditan II Bab 13
Pengauditan II Bab 13
 
Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013
Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013
Akuntansi-untuk-Perusahaan-Pertambangan-011013
 
Ppt kd 5.2
Ppt kd 5.2Ppt kd 5.2
Ppt kd 5.2
 
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
 
rangkuman audit 2 uts
rangkuman audit 2 utsrangkuman audit 2 uts
rangkuman audit 2 uts
 
Nuri akm bab 3
Nuri akm bab 3Nuri akm bab 3
Nuri akm bab 3
 
System akutansi
System   akutansiSystem   akutansi
System akutansi
 

Andere mochten auch

Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly YessieAndreas Jiman
 
Analisa Laporan Keuangan Bab III
Analisa Laporan Keuangan Bab IIIAnalisa Laporan Keuangan Bab III
Analisa Laporan Keuangan Bab IIIAndreas Jiman
 
Analisis Laporan Keuangan Bab II
Analisis Laporan Keuangan Bab IIAnalisis Laporan Keuangan Bab II
Analisis Laporan Keuangan Bab IIAndreas Jiman
 
Analisis Laporan Keuangan Bab I
Analisis Laporan Keuangan Bab IAnalisis Laporan Keuangan Bab I
Analisis Laporan Keuangan Bab IAndreas Jiman
 
Komunikasi Bisnis Bab II
Komunikasi Bisnis Bab IIKomunikasi Bisnis Bab II
Komunikasi Bisnis Bab IIAndreas Jiman
 
Statistik BIsnis Bab I dan Bab II
Statistik BIsnis Bab I dan Bab IIStatistik BIsnis Bab I dan Bab II
Statistik BIsnis Bab I dan Bab IIAndreas Jiman
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Andreas Jiman
 
Komunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab IKomunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab IAndreas Jiman
 

Andere mochten auch (10)

Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly YessieAuditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
Auditing 2 :: Chapter 2 by Afly Yessie
 
Analisa Laporan Keuangan Bab III
Analisa Laporan Keuangan Bab IIIAnalisa Laporan Keuangan Bab III
Analisa Laporan Keuangan Bab III
 
Analisis Laporan Keuangan Bab II
Analisis Laporan Keuangan Bab IIAnalisis Laporan Keuangan Bab II
Analisis Laporan Keuangan Bab II
 
Analisis Laporan Keuangan Bab I
Analisis Laporan Keuangan Bab IAnalisis Laporan Keuangan Bab I
Analisis Laporan Keuangan Bab I
 
161114SAKIP2016
161114SAKIP2016161114SAKIP2016
161114SAKIP2016
 
Bab 2 "Memahami Strategi"
Bab 2 "Memahami Strategi"Bab 2 "Memahami Strategi"
Bab 2 "Memahami Strategi"
 
Komunikasi Bisnis Bab II
Komunikasi Bisnis Bab IIKomunikasi Bisnis Bab II
Komunikasi Bisnis Bab II
 
Statistik BIsnis Bab I dan Bab II
Statistik BIsnis Bab I dan Bab IIStatistik BIsnis Bab I dan Bab II
Statistik BIsnis Bab I dan Bab II
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
 
Komunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab IKomunikasi Bisnis Bab I
Komunikasi Bisnis Bab I
 

Ähnlich wie Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie

Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorrizal hadi
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Sophia Ririn
 
Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.pptPb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.pptDeby Andriana
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluarandesiiantarii
 
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihanIlham Sousuke
 
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi DagangAplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi DagangHendraHadiwijaya2
 
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxKel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxWidyaRomadhan
 
Accounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi TrainingAccounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi TrainingKanaidi ken
 
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program AuditBukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program AuditDwi Wahyu
 
AKUNTANSI ASET KLM 1.pptx
AKUNTANSI ASET KLM 1.pptxAKUNTANSI ASET KLM 1.pptx
AKUNTANSI ASET KLM 1.pptxSalesCSMenik
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Ekonomi sma kelas xii k13 n bab 3
Ekonomi sma  kelas xii k13 n bab 3Ekonomi sma  kelas xii k13 n bab 3
Ekonomi sma kelas xii k13 n bab 3akusajahebat
 
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih BerkembangContoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih BerkembangNovia Widya Utami
 
1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt
1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt
1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.pptAnggaPratama111616
 
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Kanaidi ken
 
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...Sandy Setiawan
 
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...Sandy Setiawan
 

Ähnlich wie Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie (20)

Audit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan RingkasanAudit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
Audit terhadap siklus pendapatan Ringkasan
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
 
audit3.docx
audit3.docxaudit3.docx
audit3.docx
 
audit3.docx
audit3.docxaudit3.docx
audit3.docx
 
Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.pptPb15 keuangan dan akuntansi.ppt
Pb15 keuangan dan akuntansi.ppt
 
Sifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaranSifat siklus pengeluaran
Sifat siklus pengeluaran
 
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
(Pert 4) bab 15 penyelesaian siklus penjualan dan penagihan
 
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi DagangAplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang - Aplikasi Komputer Akuntansi Dagang
 
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxKel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
 
Accounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi TrainingAccounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi Training
 
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program AuditBukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit
Bukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit
 
AKUNTANSI ASET KLM 1.pptx
AKUNTANSI ASET KLM 1.pptxAKUNTANSI ASET KLM 1.pptx
AKUNTANSI ASET KLM 1.pptx
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
 
Ekonomi sma kelas xii k13 n bab 3
Ekonomi sma  kelas xii k13 n bab 3Ekonomi sma  kelas xii k13 n bab 3
Ekonomi sma kelas xii k13 n bab 3
 
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih BerkembangContoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
 
1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt
1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt
1. PENGENALAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN - ALK.ppt
 
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"Receivables & Inventory Accounting  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
Receivables & Inventory Accounting _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORTING"
 
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
 
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
13. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Mendukung Buku Bes...
 

Kürzlich hochgeladen

MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

Auditing 2 :: Chapter 1 by Afly Yessie

  • 1. SIKLUS PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS
  • 2. PEMBAGIAN AUDIT BERDASARKAN PENDEKATAN SIKLUS  Cara yang lazim dilakukan para auditor dalam pengaudit modern ini adalah membagi audit berdasarkan kesamaan atau keeratan hubungan jenis (atau kelompok) transaksi dan saldo rekening. Hal ini berarti bahwa jenis atau kelompok transaksi dan saldo rekening yang berkaitan erat akan ditempatkan pada segmen yang sama disebut pendekatan siklus, contoh:  Penjualan.  Retur Penjualan  Penerimaan kas  Penghapusan piutang Logika penggunaan pendekatan siklus dapat dilihat dengan membayangkan bagaimana transaksi dicatat dalam jurnal dan diringkas dibuku besar dan laporan keuangan.  Penentuan siklus-siklus transaksi bias dilakukan oleh auditor sesuai dengan perusahaan yang diaudit dan pertimbangan auditor sendiri dan menggunakan empat siklus berikut:  Siklus pendapatan  Siklus pengeluaran.  Siklus produksi dan personalia.  Siklus investassi dan pembelanjaan.
  • 3. HUBUNGAN ANTAR SIKLUS Siklus transaksi merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu audit. Dalam banyak hal, auditor memperlakukan setiap siklus secara terpisah selama audit berlangung. Meskipun auditor perlu secara cermat mengaitkan siklus-siklus berbeda pada waktu yang berbeda-beda,namun auditor harus memperlakukan siklus-siklus sedikit agak independen untuk dapat melaksanakan audit yang kompleks secara efektif.
  • 4. PENGAUDITAN SIKLUS PENDAPATAN Siklus pendapatan yaitu suatu perusahaan terdiri atas kegiatan-giatan yang berhubungan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggaran, dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan pendapatan dalam bentuk kas. Kelompok-kelompok transaksi dalam siklus pendapatan suatu perusahaan dagang meliputi:  Penjualan Kredit.  Penerimaan Kas (penerimaan piutang atau penjualan tunai).  Penyesuaian penjualan (potongan penjualan, retur dan potongan penjualan lainnya, serta penghapusan piutang).
  • 5. TUJUAN AUDIT Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompoten yang mencukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo dan transaksi siklus pendapatan.
  • 6. PENGGUNAAN PEMAHAMAN ATAS BISNIS DAN BIDANG USAHA UNTUK MENENTUKAN STRATEGI  Pemahaman Bisnis dan bidang Usaha Klien  Auditor mengembang strategi audit berdasarkan risiko salah saji material. Langkah pertama dalam menetapkan risiko adalah mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien karena hal itu akan membantu auditor dalam:  Mengembangkan ekspektasi tentang total pendapatan dengan memahami kapasitas klien, pasar, dan pelanggan klien.  Mengembangkan ekspektasi tentang marjin kotor dengan memahami pangsa pasar (market share) dan keuntungan kompetitif (competitive advantage) klien di pasar.  Mengembangkan ekspektasi tentang piutang bersih berdasarkan periode penagihan rata-rata untuk klien dan industri.
  • 7. LANJUTAN  Materialitas  Pendapatan merupakan ukuran volume aktivitas sebenarnya bagi setiap perusahaan. Pendapatan biasanya melibatkan volume transaksi yang tinggi, dan total pendapatan merupakan hal yang sangat penting pada laporan keuangan yang seringkali sebagai ukuran materialitas serta keseluruhan untuk penugasan ini. Pendapatan juga dapat menimbulkan piutang usaha dan kas dari operasi. Piutang usaha yang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit hamper selalu bersifat material terhadap neraca.
  • 8. LANJUTAN  Risiko Bawaan  Dalam menilai risiko inheren pada asersi sikius pendapatan, auditor harus mempertimbangkan faktor pervasif (pervasive) yang dapat mempengaruhi asersi dalam beberapa siklus, termasuk siklus pendapatan, serta factor- faktor yang hanya berkaitan dengan asersi tertentu dalam sikius pendapatan. Faktor-faktor ini dapat mendorong manajemen untuk mensalah sajikan asersi siklus pendapatan, seperti:  Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi pendapatan dalam rangka melaporkan pencapaian target pendapatan atau profitabilitas yang ditetapkan atau norma industri yang sebetulnya tidak terpenuhi karena faktor-faktor seperti kondisi ekonomi global, nasional, atau regional, dampak perkembangan teknologi terhadap kemampuan bersaing perusahaan, atau buruknya manajemen. Cara yang digunakan untuk menyatakan terlalu tinggi pendapatan mencakup pencatatan penjualan fiktif, penyelenggaraan pembukuan terbuka untuk mencatat penjualan periode berikutnya dalam periode berjalan (pisah batas yang tidak tepat), dan pengiriman barang yang tidak dipesan ke pelanggan mendekati akhir tahun serta mencatat semua itu sebagai penjualan tahun berjalan dan kemudian mengembalikannya lagi ke periode berikutnya.  Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi kas dan piutang kotor atau menyatakan terlalu rendah penyisihan piutang tak tertagih (doubtful accounts) dalam rangka melaporkan tingkat modal kerja yang lebth tinggi untuk kebutuhan memenuhi akad (covenants) hutang.
  • 9. LANJUTAN  Faktor-faktor lainnya yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi siklus pendapatan termasuk hal-hal berikut:  Volume penjualan, penerimaan kas, dan transaksi penyesuaian penjualan seringkali tinggi, sehingga mengakibatkan sejumlah kesalahan terjadi.  Penentuan waktu dan jumláh pendapatan yang akan diakui bertentangan dengan faktor-faktor seperti standar akuntansi yang mendua, kebutuhan untuk membuat estimasi, kompleksitas perhitungan yang tercakup, dan hak pembeli untuk mengembalikan barang.  Pada saat piutang difactorkan dengan tanggung renteng (recourse), klasifikasi yang benar atas transaksi tersebut sebagai penjualan atau pinjaman akan menjadi rancu.  Piutang mungkin salah dikiasifikasikan sebagai hutang lancar atau tidak lancar akibat kesulitan dalam mengestimasi kemungkinan penagihannya di tahun mendatang atau sumber periatiwa dimana penagihan bersifit kontijen.  Transaksi penerimaan kas menghasilkan aktiva likuid yang rentan terhadap misapropriasi.  Transaksi penyesuaian penjualan memungkinkan digunakan untuk menyembunyikan pencurian kas yang diterima dari pelanggan dengan menetapkan terlalu tinggi diskon, mencatat retur penjualan fiktif, atau menghapus saldo pelanggan sebagai tak tertagih.
  • 10. LANJUTAN  Risiko Prosedur Analisis  Risiko prosedur analisis merupakan unsur risiko deteksi bahwa prosedur analisis akan gagal mendeteksi salah saji yang material. Prosedur analisis merupakan cara yang efektif dari segi biaya dan mengandalkan pada pengetahuan auditor tentang bisnis dan industri klien. Prosedur ini tidak hanya efektif dalam mengidentifikasi salah saji yang potensial atas laporan keuangan, tetapi juga efektif dalam mengidentifikasi masalah yang timbul ketika memberikan jasa bernilai tambah (value-added service) disamping laporan audit.
  • 11. Prosedur Analisis lainnya yang dapat dinilai auditor dalam siklus pendapatan mencakup:  Perputaran penjulan, rasio penjualan terhadap rata-rata total aktiva.  Kecendrungan dalam marjin kotor dibandingkan dengan kecendrungan dalam pangsa pasar.  Estimasi piutang usaha yang memberikan pengetahuan tentang volume penjualan perusahaan, harga, dan periode penagihan histories.  Perbandingan piutang usaha dengan piutang yang diestimasi dalam anggaran kas perusahaan.  Beban piutang tak tertagih terhadap penjualan kredit bersih.  Beban piutang tak tertagih terhadap piutang tak tertagih akrual.
  • 12. AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT  Dokumen dan Catatan Yang Umum  Sejumlah dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan besar dalam pemrosesan transaksj penjualan kredit seringkali mencakup hal- hal berikut:  Pesanan Pelanggan. Permintaan barang dagang oleh pelanggan yang diterima langsung dari pelanggan atau melalui wiraniaga (salesperson). Pesanan ini dapat berupa formulir yang disiapkan oleh penjual atau formulir pesanan pembelian yang dibuat oleh pembeli.  Pesanan Penjualan. Formulir yang menunjukkan deskripsi, kuantitas, dan data lainnya yang berkaitan dengan pesanan pelanggan. Pesanan ini berfungsi sebagai dasar dimulainya transaksj dan pemrosesan internal atas pesanan pelanggan oleh penjual.  Dokumen pengiriman. Formulir yang digunakan untuk menunjukkan rincian dan tanggal setiap pengiriman. Dokumen ini dapat berupa bill of lading, yang berfungsi sebagai pemberitahuan formal atas penerimaan barang yang dikirimkan oleb kurir. Dokumen pengiriman lainnya termasuk slip pengepakan yang merinci item-item yang dikirimkan.  Faktur penjualan. Formulir yang menyatakan penjualan tertentu, termasuk jumlah yang terutang, syarat, dan tanggal penjualan. Formulir inii digunakan untuk menagih pelanggan dan memberikan dasar untuk mencatat penjualan.  Daftar harga yang diotorisasj. Daftar atau file induk komputer yang berisi harga barang-barang yang diotorisasi yang ditawarkan untuk dijual.  File transaksi penjualan. File komputer yang berisi transaksi penjualan yang telah diselesaikan. File ini digunakan untuk mencetak faktur penjualan serta jurnal penjualan, dan memperbahurui file induk piutang usaha, persediaan, serta buku besar.  Jurnal penjualan. Daftar jurnal dari transaksi penjualan yang telah diselesaikan.  File induk pelanggan. File yang berisi informasi tentang pengiriman dan penagihan pelanggan serta batas kredit pelanggan.  File induk piutang usaha. File yang berisi informasi tentang transaksi dan saldo dari setiap pelanggan. File ini berfungsi sebagai dasar untuk menyusun buku pembantu piutang usaha.  Laporan bulanan pelanggan. Laporan yang dikirimkan ke setiap pelanggan yang menunjukkan saldo awal, transaksj selama bulan berjalan, dan saldo akhir.
  • 13. Fungsi-Fungsi  Pemprosesan transaksi pendapatan mencakup fungsi-fungsi pendapatan sebagai berikut :  Memprakarsai penjualan. Permintaan oleh sebuah perusahaan untuk melakukan transaksi penjualan dengan perusahaan lain, meliputi :  Penerimaan pesanan pelanggan.  Persetujuan kredit.  Pengiriman barang dan jasa. Pengiriman fisik atau penyerahan barang dan jasa, meliputi:  pemenuhan pesanan penjualan.  Pengiriman pesanan penjualan.  Pencatatan penjualan. Pengakuan formal atas pendapatan oleh perusahaan, meliputi:  penagihan pelanggan.  Pencatatan penjualan.
  • 14. AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PENERIMAAN KAS  DOKUMEN DAN CATATAN UMUM  Dokumen dan catatan penting yang digunakan dalam pemrosesan penerimaan kas adalah sebagai berikut:  • Bukti penerimaan uang (remittance advice). Dokumen yang dikirim ke pelanggan bersama dengan faktur penjualan, yang kemudian akan dikembalikan bersama pembayaran yang menunjukkan nama pelanggan serta nomor akun, nomor faktur, dan jumlah yang dibayarkan (misalnya, bagian tagihan telepon yang dikembalikan bersama dengan pembayaran).  • Pradaftar. Daftar penerimaan kas yang diterima melalui pos.  • Lembar perhitungan kas. Daftar kas dan cek dalam register kas. Daftar ini digunakan dalam merekonsiliasi total penerimaan dengan total yang dicetak oleh register kas.  • Ikhtisar kas harian. Laporan yang menunjukkan total penerimaan melalui kasir (over-the-counter) atau pos yang diterima oleh kasir sebagai setoran.  • Slip deposit yang disahkan. Daftar yang dibuat oleh penyetor dan distempel oleh bank yang menunjukkan tanggal serta total setoran yang diterima bank dan rincian penerimaan dalam setoran tersebut.  • File transaksi penerimaan kas. File komputer atas transaksi penerimaan kas yang telah disahkan yang diterima untuk pemrosesan; file ini digunakan untuk memperbarui file induk piutang usaha.  • Jurnal penerimaan kas. Jurnal yang birisi daftar penerimaan kas dan penjualan tunai dari penagihan piutang usaha.
  • 15. FUNGSI-FUNGSI  Fungsi penerimaan kas, yang meliputi pemrosesan penerimaan dari penjualan tunai dan kredit, termasuk subfungsi berikut:  • Menerima penerimaan kas  • Menyetorkan kas ke bank.  • Mencatat penerimaan kas.
  • 16. AKTIVITAS PENGENDALIAN TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALAN  Transaksi Penyesuain penjualan meliputi :  • Pemberian potongan tunai  • Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga  • Penentuan piutang tak tertagih   Aktivitas pengendalian bermanfaat dalam mengurangi risiko penyelewengan semacam itu yang berfokus pada penetapan validitas, atau eksistensi atau kejadian, transaksi itu (E03) dan mencakup hal-hal berikut:  • Otorisasi yang tepat atas seluruh transaksi penyesuaian penjualan. Sebagai contoh, retur penjualan harus diotorisasi oleh manajemen penjualan dan seluruh penghapusan piutang tak tertagih harus diotorisasi oleh bendahara kantor (E03).  • Perhitungan independen atas barang-barang yang diretur (E03).  • Penggunaan dokumen dan catatan yang tepat, terutama penggunaan memo kredit yang telah disetujui untuk pemberian kredit atas barang-barang yang dikembaljkan atau rusak, serta memo otorisasi penghapusan (write off authorization memo) untuk menghapus piutang tak tertagih pelanggan (E03). Di samping itu, manajemen juga harus bertanggung jawab atas jumlah seluruh kredit seperti itu dan dampaknya terhadap pendapatan serta marjin kotor.  • Pemisahan tugas untuk mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan dan penanganan serta pencatatan penerimaan kas. Biasanya manajemenlah yang bertanggung jawab atas hasil keuangan dalam suatu departemen yang memiliki tanggung jawab mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan.
  • 17. Pengujian Substantif atas Piutang Usaha Piutang meliputi jumlah yang harus dibayar pelanggan, karyawan, dan afiliasi atas akun terbuka, wesel, serta pinjaman, dan bunga akrual atas saldo semacam itu. Pertimbangan ditujukan pada piutang kotor dari para pelanggan atas transaksi penjualari kredit dan yang berhubungan dengan akun kontra, yaitu penyisihan untuk piutang tak tertagih. Merupakan hal yang penting untuk mengingat kembali bahwa dengan mengaudit piutang usaha, auditor dapat mengaudit penjualan yang berkaitan. Penjualan yang paling mungkin menghadirkan potensi salah saji merupakan penjualan yang tidak dapat ditagih. Untuk merancang pengujian substantif atas akun-akun mi, auditor pertama-tama harus menentukan tingkat risiko pengujian rincian yang dapat diterima untuk setiap asersi signifikan yang berkaitan.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, Amir Abadi Jusuf, Jasa Audit da Assuranca (Pendekatan Terpadu Aplikasi Indonesia) Salemba Empat buku 2, 2011 .