SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
By : Andit Triono
Purwokerto, 1 April 2014
 Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori
dalam pembelajaran yang mengedepankan
cara bagaimana memanusiakan manusisa serta
peserta didik mampu mengembangkan potensi
dirinya
 Teori ini adalah teori belajar yang sangat ideal.
 Arthur W. Combs,
 Abraham Maslow
 Carl Rogers
 Bersama dengan Donald Snygg (1904 - 1967) mereka
mencurahkan banyak perhatian pada dunia
pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep
dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bila
mempunyai arti bagi individu, guru tidak bisa
mamaksakan materi yang tidak disukai atau tidak
relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa
matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi
karena mereka tidak mau dan terpaksa serta merasa
sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus
mempelajarinya. Perilaku buruk itu sesungguhnya tak
lain hanyalah dari ketidakmauan seseorang untuk
melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan
kepuasan baginya
 Jika hal-hal yang mempunyai sedikit
hubungan dengan diri, makin mudah hal itu
terlupakan.
 Dan jika hal-hal yang mepunyai hubungan
dengan dir, makin susah pula hal itu untuk
dilupakan.
Combs memberi perhatian peran guru sebagai fasilitator yang berikut ini adalah
berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas
sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa
guidenes(petunjuk) sebagai berikut:
1) Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi
kelompok, atau pengalaman kelas
2) Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan
perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
3) Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk
melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan
pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
4) Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang
paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai
tujuan mereka.
5) Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk
dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok
kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap
perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang
sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-
angsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut
berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan
pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya
dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak
memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja
digunakan atau ditolak oleh siswa.
9. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang
menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar.
10. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba
untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri
Dalam teori Combs peranan siswa lebih dominan, karena
guru terfokus pada fasilitator yang coba memberikan
arahan kepada siswa. Siswa berperan sebagai pelaku utama
(student center) yang memaknai proses pengalaman
belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi
diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan
meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya
daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya
dilalui adalah :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak
belajar yang bersifat jelas, jujur dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan
siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai
proses pembelajaran secara mandiri
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan
pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa
yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku
yang ditunjukkan.
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami
jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi
mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala
resiko perbuatan atau proses belajarnya.
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan
kecepatannya
8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan
perolehan prestasi siswa
 Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri
individu ada dua hal :
 Suatu usaha yang positif untuk berkembang.
 Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
 Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam
upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.
 Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang
paling mendasar dan sangat penting untuk bertahan
hidup. Diantaranya adalah kebutuhan
udara, air, makanan, tidur, dll. Maslow percaya bahwa
kebutuhan fisiologis sangat penting dan naluriah di
dalam hierarki kebutuhan karena kebutuhan yang lain
menjadi sekunder sampai kebutuhan ini terpenuhi.
 Kebutuhan ini dinamakan juga basic needs yang jika
tidak terpenuhi dalam keadaan yang sangat ekstrim
maka manusia yang bersangkutan kehilangan kendali
atas perilakunya sendiri karena seluruh kapasitas
manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya itu.
 Ketika kebutuhan fisiologis telah terpenuhi
maka akan muncul kebutuhan akan keamanan.
Diantaranya; physical security (aman dari
kejahatan dan agresi), security of employment
(keselamatan kerja), security of revenues and
resources (keamanan sumber daya), moral and
physiological security (keamanan
fisiologis), familial security (keamanan
keluarga), security of health (keamanan
kesehatan), dan security of personal property
against crime (keamanan kekayaan pribadi dari
kejahatan).
 Manusia biasanya membutuhkan rasa dimiliki dan
diterima, apakah datang dari kelompok sosial
yang luas (kelompok, kantor, perkumpulan
keagamaan, organisasi profesional, tim
olahraga, geng, dll.) atau koneksi sosial yang kecil
(anggota keluarga, pasangan, mentor, teman
kuliah, sahabat karib). Mereka membutuhkan
untuk mencintai dan dicintai oleh yang lainnya.
Tidak terpenuhinya kebutuhan ini maka orang
akan menjadi rentan merasa
sendirian, gelisah, dan depresi. Kekurangan rasa
cinta dan dimiliki juga berhubungan dengan
penyakit fisik seperti penyakit hati.
 Menurut Maslow, semua manusia
membutuhkan penghargaan, menghargai diri
sendiri, dan juga menghargai orang lain. Orang
perlu melibatkan diri untuk mendapatkan
pengakuan dan mempunyai kegiatan atau
kontribusi kepada orang lain dan juga nilai
diri, baik di dalam pekerjaan ataupun hobi.
 Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah
manusia untuk memanfaatkan kemampuan
mereka yang unik dan berusaha menjadi yang
terbaik. Maslow menggambarkan aktualisasi
diri sebagai berikut:
Self Actualization is the intrinsic growth of what is
already in the organism, or more accurately, of what
the organism is. (Psychological Review, 1949)
Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:
 Kognitif (kebermaknaan)
 experiential ( pengalaman atau signifikansi)
 Guru menghubungkan pengetahuan akademik
ke dalam pengetahuan terpakai, seperti
mempelajari mesin dengan tujuan untuk
memperbaiki mobil.
Experential Learning menunjuk pada
pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa.
Kualitas belajar experiential learning
mencakup : keterlibatan siswa secara
personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa
sendiri, dan adanya efek yang membekas pada
siswa.
1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan
yang wajar untuk belajar
2. Siswa akan mempelajari hal- hal yang
bermakna bagi dirinya.
3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti
mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai
bagian yang bermakna bagi siswa.
4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat
modern berarti belajar tentang proses.
5. Belajar yang optimal akan terjadi bila siswa
berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam
proses belajar.
6. Belajar mengalami (experiental learning) dapat
terjadi, bila siswa mengevaluasi dirinya
sendiri. Belajar mengalami, dapat memberi
peluang untuk belajar kreatif, self evaluation
dan kritik diri. Hal ini berarti bahwa evaluasi
dari instruktur bersifat sekunder.
7. Belajar mengalami, menuntut keterlibatan
siswa secara penuh dan sungguh-sungguh
a. Guru memberi kepercayaan kepada kelas agar kelas
memilih belajar secara terstruktur.
b. Guru dan siswa membuat kontrak belajar.
c. Guru menggunakan metode inkuiri, atau belajar
menemukan (discovery learning).
d. Guru menggunakan metode simulasi.
e. Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa
mampu menghayati perasaan dan berpartisipasi
dengan kelompok lain.
f. Guru bertindak sebagai fasilitator belajar.
g. Sebaiknya guru menggunakan pengajaran
berprogram, agar tercipta peluang bagi siswa untuk
timbulnya kreativitas.
1. Merespon perasaan siswa
2. Menggunakan ide- ide siswa untuk
melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
4. Menghargai siswa
5. Kesesuaian antara pelaku dan perbuatan
6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa
7. Tersenyum pada siswa.
 a. Siswa akan maju menurut iramanya sendiri dengan suatu
perangkat materi yang sudah ditentukan lebih dulu untuk mencapai
suatu perangkat tujuan yang telah ditentukan pula karena para siswa
bebas menetukan cara mereka sendiri dalam mencapai tujuan mereka
sendiri.
 b. Pendidik aliran Humanistik mempunyai perhatian yang murni
dalam pengembangan anak-anak (perbedaan dari per individu)
 c. Ada perhatian yang kuat terhadap pertumbuhan pribadi dan
perkembangan siswa secara individual dan hubungan-hubungan
manusia ini adalah suatu uasaha untuk mengimbangi keadaan-keadaan
baru yang selalu yang di jumpai oleh siswa, baik di dalam masyarakat.
 d. Memperoleh pengetahuan secara meluas tentang
sejarah, sastra, pengolahan strategi untuk berfikir produktif, karena
pendekatan Humanistik merupakan suatu pengembangan nilai-nilai dan
sikap pribadi yang yang dikehendaki secara sosial.
 e. Para siswa dapat memilih suatu pelajaran agar mereka dapat
mencurahkan waktu mereka bagi bermacam-macam tujuan belajar atau
sejumlah pelajaran yang akan dipelajari atau jenis-jenis pemecahan
masalah dan aktivitas-aktivitas kreatif yang akan dilakukan.
 a. Siswa yang tidak mau memahami potensi
dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar.
 b. Siswa yang tidak aktif dan malas belajar
akan merugikan diri sendiri dalam proses
belajar.
 Sekian dan Terimakasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Langkah untuk membina kurikulum dalam model tyler
Langkah untuk membina kurikulum dalam model tylerLangkah untuk membina kurikulum dalam model tyler
Langkah untuk membina kurikulum dalam model tylerFatimah Al-Dayana
 
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Cak guru
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifzikriamri86
 
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraTeori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraInggrid Matahelumual
 
Model pembelajaran sosial & personal
Model pembelajaran sosial & personalModel pembelajaran sosial & personal
Model pembelajaran sosial & personalfiro HAR
 
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assureContoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assureSuraliza Shukor
 
Person centred theory
Person centred theoryPerson centred theory
Person centred theoryIqaa Safura
 
Aplikasi pendekatan konstruktivisme dalam kalangan murid prasekolah
Aplikasi pendekatan konstruktivisme dalam kalangan murid prasekolahAplikasi pendekatan konstruktivisme dalam kalangan murid prasekolah
Aplikasi pendekatan konstruktivisme dalam kalangan murid prasekolahLittle Butterfly
 
Teori Konstruktivisme oleh Vygotsky
Teori Konstruktivisme oleh VygotskyTeori Konstruktivisme oleh Vygotsky
Teori Konstruktivisme oleh Vygotskyartyschatz
 
Tugasan kump 5 sgrc3043 konsep kendiri
Tugasan kump 5 sgrc3043  konsep kendiriTugasan kump 5 sgrc3043  konsep kendiri
Tugasan kump 5 sgrc3043 konsep kendirishazli shazli mahmud
 
Bimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-Ghazali
Bimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-GhazaliBimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-Ghazali
Bimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-GhazaliNajwa Norizam
 
Teori humanistik (carl rogers)
Teori humanistik (carl rogers)Teori humanistik (carl rogers)
Teori humanistik (carl rogers)1115500020BBK
 
Borang soal selidik resernberg self esteem
Borang soal selidik resernberg self esteemBorang soal selidik resernberg self esteem
Borang soal selidik resernberg self esteemSk.Gumisi. Tenom
 
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisionalKaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisionalHaslin Bahkiar
 
Ciri-ciri Guru Yang Efektif
Ciri-ciri Guru Yang EfektifCiri-ciri Guru Yang Efektif
Ciri-ciri Guru Yang EfektifFauzan Zain
 
Refleksi Proses Metakognitif
Refleksi Proses MetakognitifRefleksi Proses Metakognitif
Refleksi Proses MetakognitifBudak Baik
 
Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...
Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...
Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...Harry Elson Anderson (IPGK Pulau Pinang)
 

Was ist angesagt? (20)

Langkah untuk membina kurikulum dalam model tyler
Langkah untuk membina kurikulum dalam model tylerLangkah untuk membina kurikulum dalam model tyler
Langkah untuk membina kurikulum dalam model tyler
 
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
Teori Belajar Sosial dan Humanistik PPT.
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitif
 
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraTeori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
 
Model pembelajaran sosial & personal
Model pembelajaran sosial & personalModel pembelajaran sosial & personal
Model pembelajaran sosial & personal
 
TEORI KOGNITIVISME
TEORI KOGNITIVISMETEORI KOGNITIVISME
TEORI KOGNITIVISME
 
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assureContoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
 
Person centred theory
Person centred theoryPerson centred theory
Person centred theory
 
Asignment perbezaan individu
Asignment perbezaan individuAsignment perbezaan individu
Asignment perbezaan individu
 
Aplikasi pendekatan konstruktivisme dalam kalangan murid prasekolah
Aplikasi pendekatan konstruktivisme dalam kalangan murid prasekolahAplikasi pendekatan konstruktivisme dalam kalangan murid prasekolah
Aplikasi pendekatan konstruktivisme dalam kalangan murid prasekolah
 
Teori Konstruktivisme oleh Vygotsky
Teori Konstruktivisme oleh VygotskyTeori Konstruktivisme oleh Vygotsky
Teori Konstruktivisme oleh Vygotsky
 
Tugasan kump 5 sgrc3043 konsep kendiri
Tugasan kump 5 sgrc3043  konsep kendiriTugasan kump 5 sgrc3043  konsep kendiri
Tugasan kump 5 sgrc3043 konsep kendiri
 
Bimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-Ghazali
Bimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-GhazaliBimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-Ghazali
Bimbingan dan Kaunseling Islam Imam Al-Ghazali
 
Tajuk 8 - motivasi dan pembelajaran
Tajuk 8 - motivasi dan pembelajaranTajuk 8 - motivasi dan pembelajaran
Tajuk 8 - motivasi dan pembelajaran
 
Teori humanistik (carl rogers)
Teori humanistik (carl rogers)Teori humanistik (carl rogers)
Teori humanistik (carl rogers)
 
Borang soal selidik resernberg self esteem
Borang soal selidik resernberg self esteemBorang soal selidik resernberg self esteem
Borang soal selidik resernberg self esteem
 
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisionalKaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
Kaedah pengajaran dan pembelajaran tradisional
 
Ciri-ciri Guru Yang Efektif
Ciri-ciri Guru Yang EfektifCiri-ciri Guru Yang Efektif
Ciri-ciri Guru Yang Efektif
 
Refleksi Proses Metakognitif
Refleksi Proses MetakognitifRefleksi Proses Metakognitif
Refleksi Proses Metakognitif
 
Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...
Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...
Mengkaji satu kes kerjaya dan merangka strategi pelaksanaan bimbingan dan kau...
 

Andere mochten auch

Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistikPujiati Puu
 
Teori Pembelajaran Humanisme
Teori Pembelajaran HumanismeTeori Pembelajaran Humanisme
Teori Pembelajaran HumanismeAsyrafRidzuan
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistikRinatun4e
 
psikologi Pendidikan -Teori humanistik
psikologi Pendidikan -Teori humanistikpsikologi Pendidikan -Teori humanistik
psikologi Pendidikan -Teori humanistikAnita Rahman
 
Teori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistikTeori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistikmulakuntansi
 
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Sriwijaya University
 
teori humanistik abraham maslow
teori humanistik abraham maslowteori humanistik abraham maslow
teori humanistik abraham maslowimmochacha
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikDiah Japri
 
teori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogersteori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogersfati_mah
 
teori belajar humanistik
teori belajar humanistikteori belajar humanistik
teori belajar humanistikEmira 'bishae'
 
Teori belajar humanistik experiential learning david kolb
Teori belajar humanistik experiential learning   david kolbTeori belajar humanistik experiential learning   david kolb
Teori belajar humanistik experiential learning david kolbSiti Sya'anah
 
Ppt bu reni
Ppt bu reniPpt bu reni
Ppt bu renimayang96
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistikPujiati Puu
 
Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Behavioristik Theory "Bf Skinner"Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Behavioristik Theory "Bf Skinner"Rosalina S
 

Andere mochten auch (20)

Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistik
 
Teori Pembelajaran Humanisme
Teori Pembelajaran HumanismeTeori Pembelajaran Humanisme
Teori Pembelajaran Humanisme
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
psikologi Pendidikan -Teori humanistik
psikologi Pendidikan -Teori humanistikpsikologi Pendidikan -Teori humanistik
psikologi Pendidikan -Teori humanistik
 
Teori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistikTeori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistik
 
Teori belajar humanisme
Teori belajar humanismeTeori belajar humanisme
Teori belajar humanisme
 
Teori humanistik
Teori humanistikTeori humanistik
Teori humanistik
 
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
 
teori humanistik abraham maslow
teori humanistik abraham maslowteori humanistik abraham maslow
teori humanistik abraham maslow
 
Ppt carl rogers
Ppt carl rogersPpt carl rogers
Ppt carl rogers
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
teori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogersteori humanistik carl rogers
teori humanistik carl rogers
 
teori belajar humanistik
teori belajar humanistikteori belajar humanistik
teori belajar humanistik
 
Teori belajar humanistik experiential learning david kolb
Teori belajar humanistik experiential learning   david kolbTeori belajar humanistik experiential learning   david kolb
Teori belajar humanistik experiential learning david kolb
 
Ppt bu reni
Ppt bu reniPpt bu reni
Ppt bu reni
 
Ppt humanistik
Ppt humanistikPpt humanistik
Ppt humanistik
 
Ppt Teori kepribadian
Ppt Teori kepribadianPpt Teori kepribadian
Ppt Teori kepribadian
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistik
 
Ppt humanistik
Ppt humanistikPpt humanistik
Ppt humanistik
 
Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Behavioristik Theory "Bf Skinner"Behavioristik Theory "Bf Skinner"
Behavioristik Theory "Bf Skinner"
 

Ähnlich wie Teori belajar humanistik

Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranharjunode
 
analisis kb 2 teori belajar humanis.docx
analisis kb 2 teori belajar humanis.docxanalisis kb 2 teori belajar humanis.docx
analisis kb 2 teori belajar humanis.docxsyarifhidayat695327
 
Teori Belajar Humanistik
Teori Belajar HumanistikTeori Belajar Humanistik
Teori Belajar HumanistikRozaq Fadlli
 
Makalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaranMakalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaranPujiati Puu
 
Humanistik pendekatan pengajaran
Humanistik pendekatan pengajaranHumanistik pendekatan pengajaran
Humanistik pendekatan pengajaranDaedaeha S
 
teori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikteori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikQuratul Aini
 
Teory humanistik (bayu prasetya,isnadziya,sayyidah karismatika)
Teory humanistik  (bayu prasetya,isnadziya,sayyidah karismatika)Teory humanistik  (bayu prasetya,isnadziya,sayyidah karismatika)
Teory humanistik (bayu prasetya,isnadziya,sayyidah karismatika)nadziya
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikIndah Fatmawati
 
psikologi humanistik
psikologi humanistikpsikologi humanistik
psikologi humanistikharjunode
 
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniPenerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniAwal Akbar Jamaluddin
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
Makalah Perbedaan individu dalam  belajarMakalah Perbedaan individu dalam  belajar
Makalah Perbedaan individu dalam belajarMuhammad Hamdani
 
Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...
Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...
Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...Nor Rani Othman
 
EXPERIENTAL LEARNING THEORY (ELT)_TUGAS MATRIKULASI PROF NUR WANGID (1).pptx
EXPERIENTAL LEARNING THEORY (ELT)_TUGAS MATRIKULASI PROF NUR WANGID (1).pptxEXPERIENTAL LEARNING THEORY (ELT)_TUGAS MATRIKULASI PROF NUR WANGID (1).pptx
EXPERIENTAL LEARNING THEORY (ELT)_TUGAS MATRIKULASI PROF NUR WANGID (1).pptxMirrahMeGha
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaranfiro HAR
 
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfTEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfAkhina3
 

Ähnlich wie Teori belajar humanistik (20)

Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaranTeori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
Teori belajar humanistik dan implikasinya dalam pembelajaran
 
Teori humanistik
Teori humanistikTeori humanistik
Teori humanistik
 
analisis kb 2 teori belajar humanis.docx
analisis kb 2 teori belajar humanis.docxanalisis kb 2 teori belajar humanis.docx
analisis kb 2 teori belajar humanis.docx
 
Teori Belajar Humanistik
Teori Belajar HumanistikTeori Belajar Humanistik
Teori Belajar Humanistik
 
Teori humanis
Teori humanisTeori humanis
Teori humanis
 
Makalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaranMakalah belajar dan pembelajaran
Makalah belajar dan pembelajaran
 
KB2.pdf
KB2.pdfKB2.pdf
KB2.pdf
 
Humanistik pendekatan pengajaran
Humanistik pendekatan pengajaranHumanistik pendekatan pengajaran
Humanistik pendekatan pengajaran
 
teori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikteori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistik
 
Teory humanistik (bayu prasetya,isnadziya,sayyidah karismatika)
Teory humanistik  (bayu prasetya,isnadziya,sayyidah karismatika)Teory humanistik  (bayu prasetya,isnadziya,sayyidah karismatika)
Teory humanistik (bayu prasetya,isnadziya,sayyidah karismatika)
 
Teori humanistik
Teori humanistikTeori humanistik
Teori humanistik
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: Humanistik
 
psikologi humanistik
psikologi humanistikpsikologi humanistik
psikologi humanistik
 
Teori humanistic
Teori humanisticTeori humanistic
Teori humanistic
 
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniPenerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
 
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
Makalah Perbedaan individu dalam  belajarMakalah Perbedaan individu dalam  belajar
Makalah Perbedaan individu dalam belajar
 
Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...
Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...
Bandingkan persamaan dan perbezaan antara pendekatan psikoanalitik dengan pen...
 
EXPERIENTAL LEARNING THEORY (ELT)_TUGAS MATRIKULASI PROF NUR WANGID (1).pptx
EXPERIENTAL LEARNING THEORY (ELT)_TUGAS MATRIKULASI PROF NUR WANGID (1).pptxEXPERIENTAL LEARNING THEORY (ELT)_TUGAS MATRIKULASI PROF NUR WANGID (1).pptx
EXPERIENTAL LEARNING THEORY (ELT)_TUGAS MATRIKULASI PROF NUR WANGID (1).pptx
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaran
 
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdfTEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
TEORI BELAJAR SOSIAL.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Teori belajar humanistik

  • 1. By : Andit Triono Purwokerto, 1 April 2014
  • 2.  Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang mengedepankan cara bagaimana memanusiakan manusisa serta peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya
  • 3.  Teori ini adalah teori belajar yang sangat ideal.
  • 4.  Arthur W. Combs,  Abraham Maslow  Carl Rogers
  • 5.  Bersama dengan Donald Snygg (1904 - 1967) mereka mencurahkan banyak perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu, guru tidak bisa mamaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi karena mereka tidak mau dan terpaksa serta merasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sesungguhnya tak lain hanyalah dari ketidakmauan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya
  • 6.
  • 7.  Jika hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.  Dan jika hal-hal yang mepunyai hubungan dengan dir, makin susah pula hal itu untuk dilupakan.
  • 8. Combs memberi perhatian peran guru sebagai fasilitator yang berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa guidenes(petunjuk) sebagai berikut: 1) Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas 2) Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum. 3) Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi. 4) Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan mereka. 5) Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
  • 9. 6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok 7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur- angsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain. 8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa. 9. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar. 10. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri
  • 10. Dalam teori Combs peranan siswa lebih dominan, karena guru terfokus pada fasilitator yang coba memberikan arahan kepada siswa. Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif. Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya dilalui adalah : 1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas 2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur dan positif. 3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
  • 11. 4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri 5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan. 6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya. 7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya 8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa
  • 12.  Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :  Suatu usaha yang positif untuk berkembang.  Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.  Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.
  • 13.
  • 14.  Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling mendasar dan sangat penting untuk bertahan hidup. Diantaranya adalah kebutuhan udara, air, makanan, tidur, dll. Maslow percaya bahwa kebutuhan fisiologis sangat penting dan naluriah di dalam hierarki kebutuhan karena kebutuhan yang lain menjadi sekunder sampai kebutuhan ini terpenuhi.  Kebutuhan ini dinamakan juga basic needs yang jika tidak terpenuhi dalam keadaan yang sangat ekstrim maka manusia yang bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya itu.
  • 15.  Ketika kebutuhan fisiologis telah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan akan keamanan. Diantaranya; physical security (aman dari kejahatan dan agresi), security of employment (keselamatan kerja), security of revenues and resources (keamanan sumber daya), moral and physiological security (keamanan fisiologis), familial security (keamanan keluarga), security of health (keamanan kesehatan), dan security of personal property against crime (keamanan kekayaan pribadi dari kejahatan).
  • 16.  Manusia biasanya membutuhkan rasa dimiliki dan diterima, apakah datang dari kelompok sosial yang luas (kelompok, kantor, perkumpulan keagamaan, organisasi profesional, tim olahraga, geng, dll.) atau koneksi sosial yang kecil (anggota keluarga, pasangan, mentor, teman kuliah, sahabat karib). Mereka membutuhkan untuk mencintai dan dicintai oleh yang lainnya. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini maka orang akan menjadi rentan merasa sendirian, gelisah, dan depresi. Kekurangan rasa cinta dan dimiliki juga berhubungan dengan penyakit fisik seperti penyakit hati.
  • 17.  Menurut Maslow, semua manusia membutuhkan penghargaan, menghargai diri sendiri, dan juga menghargai orang lain. Orang perlu melibatkan diri untuk mendapatkan pengakuan dan mempunyai kegiatan atau kontribusi kepada orang lain dan juga nilai diri, baik di dalam pekerjaan ataupun hobi.
  • 18.  Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah manusia untuk memanfaatkan kemampuan mereka yang unik dan berusaha menjadi yang terbaik. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai berikut: Self Actualization is the intrinsic growth of what is already in the organism, or more accurately, of what the organism is. (Psychological Review, 1949)
  • 19. Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:  Kognitif (kebermaknaan)  experiential ( pengalaman atau signifikansi)
  • 20.  Guru menghubungkan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan terpakai, seperti mempelajari mesin dengan tujuan untuk memperbaiki mobil. Experential Learning menunjuk pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa. Kualitas belajar experiential learning mencakup : keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa.
  • 21. 1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar 2. Siswa akan mempelajari hal- hal yang bermakna bagi dirinya. 3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa. 4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
  • 22. 5. Belajar yang optimal akan terjadi bila siswa berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses belajar. 6. Belajar mengalami (experiental learning) dapat terjadi, bila siswa mengevaluasi dirinya sendiri. Belajar mengalami, dapat memberi peluang untuk belajar kreatif, self evaluation dan kritik diri. Hal ini berarti bahwa evaluasi dari instruktur bersifat sekunder. 7. Belajar mengalami, menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-sungguh
  • 23. a. Guru memberi kepercayaan kepada kelas agar kelas memilih belajar secara terstruktur. b. Guru dan siswa membuat kontrak belajar. c. Guru menggunakan metode inkuiri, atau belajar menemukan (discovery learning). d. Guru menggunakan metode simulasi. e. Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan berpartisipasi dengan kelompok lain. f. Guru bertindak sebagai fasilitator belajar. g. Sebaiknya guru menggunakan pengajaran berprogram, agar tercipta peluang bagi siswa untuk timbulnya kreativitas.
  • 24. 1. Merespon perasaan siswa 2. Menggunakan ide- ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang 3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa 4. Menghargai siswa 5. Kesesuaian antara pelaku dan perbuatan 6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa 7. Tersenyum pada siswa.
  • 25.
  • 26.  a. Siswa akan maju menurut iramanya sendiri dengan suatu perangkat materi yang sudah ditentukan lebih dulu untuk mencapai suatu perangkat tujuan yang telah ditentukan pula karena para siswa bebas menetukan cara mereka sendiri dalam mencapai tujuan mereka sendiri.  b. Pendidik aliran Humanistik mempunyai perhatian yang murni dalam pengembangan anak-anak (perbedaan dari per individu)  c. Ada perhatian yang kuat terhadap pertumbuhan pribadi dan perkembangan siswa secara individual dan hubungan-hubungan manusia ini adalah suatu uasaha untuk mengimbangi keadaan-keadaan baru yang selalu yang di jumpai oleh siswa, baik di dalam masyarakat.  d. Memperoleh pengetahuan secara meluas tentang sejarah, sastra, pengolahan strategi untuk berfikir produktif, karena pendekatan Humanistik merupakan suatu pengembangan nilai-nilai dan sikap pribadi yang yang dikehendaki secara sosial.  e. Para siswa dapat memilih suatu pelajaran agar mereka dapat mencurahkan waktu mereka bagi bermacam-macam tujuan belajar atau sejumlah pelajaran yang akan dipelajari atau jenis-jenis pemecahan masalah dan aktivitas-aktivitas kreatif yang akan dilakukan.
  • 27.  a. Siswa yang tidak mau memahami potensi dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar.  b. Siswa yang tidak aktif dan malas belajar akan merugikan diri sendiri dalam proses belajar.
  • 28.  Sekian dan Terimakasih