2. Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori
dalam pembelajaran yang mengedepankan
cara bagaimana memanusiakan manusisa serta
peserta didik mampu mengembangkan potensi
dirinya
3. Teori ini adalah teori belajar yang sangat ideal.
4. Arthur W. Combs,
Abraham Maslow
Carl Rogers
5. Bersama dengan Donald Snygg (1904 - 1967) mereka
mencurahkan banyak perhatian pada dunia
pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep
dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bila
mempunyai arti bagi individu, guru tidak bisa
mamaksakan materi yang tidak disukai atau tidak
relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa
matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi
karena mereka tidak mau dan terpaksa serta merasa
sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus
mempelajarinya. Perilaku buruk itu sesungguhnya tak
lain hanyalah dari ketidakmauan seseorang untuk
melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan
kepuasan baginya
6.
7. Jika hal-hal yang mempunyai sedikit
hubungan dengan diri, makin mudah hal itu
terlupakan.
Dan jika hal-hal yang mepunyai hubungan
dengan dir, makin susah pula hal itu untuk
dilupakan.
8. Combs memberi perhatian peran guru sebagai fasilitator yang berikut ini adalah
berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas
sifasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa
guidenes(petunjuk) sebagai berikut:
1) Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi
kelompok, atau pengalaman kelas
2) Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan
perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.
3) Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk
melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan
pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.
4) Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang
paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai
tujuan mereka.
5) Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk
dapat dimanfaatkan oleh kelompok.
9. 6. Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok
kelas, dan menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap
perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara yang
sesuai, baik bagi individual ataupun bagi kelompok
7. Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-
angsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut
berpartisipasi, seorang anggota kelompok, dan turut menyatakan
pendangannya sebagai seorang individu, seperti siswa yang lain.
8. Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya
dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak
memaksakan, tetapi sebagai suatu andil secara pribadi yang boleh saja
digunakan atau ditolak oleh siswa.
9. Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang
menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar.
10. Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba
untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri
10. Dalam teori Combs peranan siswa lebih dominan, karena
guru terfokus pada fasilitator yang coba memberikan
arahan kepada siswa. Siswa berperan sebagai pelaku utama
(student center) yang memaknai proses pengalaman
belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi
diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan
meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya
daripada hasil belajar. Adapun proses yang umumnya
dilalui adalah :
1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak
belajar yang bersifat jelas, jujur dan positif.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan
siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri
11. 4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai
proses pembelajaran secara mandiri
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan
pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa
yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku
yang ditunjukkan.
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami
jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi
mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala
resiko perbuatan atau proses belajarnya.
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan
kecepatannya
8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan
perolehan prestasi siswa
12. Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri
individu ada dua hal :
Suatu usaha yang positif untuk berkembang.
Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam
upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.
13.
14. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang
paling mendasar dan sangat penting untuk bertahan
hidup. Diantaranya adalah kebutuhan
udara, air, makanan, tidur, dll. Maslow percaya bahwa
kebutuhan fisiologis sangat penting dan naluriah di
dalam hierarki kebutuhan karena kebutuhan yang lain
menjadi sekunder sampai kebutuhan ini terpenuhi.
Kebutuhan ini dinamakan juga basic needs yang jika
tidak terpenuhi dalam keadaan yang sangat ekstrim
maka manusia yang bersangkutan kehilangan kendali
atas perilakunya sendiri karena seluruh kapasitas
manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya itu.
15. Ketika kebutuhan fisiologis telah terpenuhi
maka akan muncul kebutuhan akan keamanan.
Diantaranya; physical security (aman dari
kejahatan dan agresi), security of employment
(keselamatan kerja), security of revenues and
resources (keamanan sumber daya), moral and
physiological security (keamanan
fisiologis), familial security (keamanan
keluarga), security of health (keamanan
kesehatan), dan security of personal property
against crime (keamanan kekayaan pribadi dari
kejahatan).
16. Manusia biasanya membutuhkan rasa dimiliki dan
diterima, apakah datang dari kelompok sosial
yang luas (kelompok, kantor, perkumpulan
keagamaan, organisasi profesional, tim
olahraga, geng, dll.) atau koneksi sosial yang kecil
(anggota keluarga, pasangan, mentor, teman
kuliah, sahabat karib). Mereka membutuhkan
untuk mencintai dan dicintai oleh yang lainnya.
Tidak terpenuhinya kebutuhan ini maka orang
akan menjadi rentan merasa
sendirian, gelisah, dan depresi. Kekurangan rasa
cinta dan dimiliki juga berhubungan dengan
penyakit fisik seperti penyakit hati.
17. Menurut Maslow, semua manusia
membutuhkan penghargaan, menghargai diri
sendiri, dan juga menghargai orang lain. Orang
perlu melibatkan diri untuk mendapatkan
pengakuan dan mempunyai kegiatan atau
kontribusi kepada orang lain dan juga nilai
diri, baik di dalam pekerjaan ataupun hobi.
18. Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah
manusia untuk memanfaatkan kemampuan
mereka yang unik dan berusaha menjadi yang
terbaik. Maslow menggambarkan aktualisasi
diri sebagai berikut:
Self Actualization is the intrinsic growth of what is
already in the organism, or more accurately, of what
the organism is. (Psychological Review, 1949)
19. Rogers membedakan dua tipe belajar, yaitu:
Kognitif (kebermaknaan)
experiential ( pengalaman atau signifikansi)
20. Guru menghubungkan pengetahuan akademik
ke dalam pengetahuan terpakai, seperti
mempelajari mesin dengan tujuan untuk
memperbaiki mobil.
Experential Learning menunjuk pada
pemenuhan kebutuhan dan keinginan siswa.
Kualitas belajar experiential learning
mencakup : keterlibatan siswa secara
personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa
sendiri, dan adanya efek yang membekas pada
siswa.
21. 1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan
yang wajar untuk belajar
2. Siswa akan mempelajari hal- hal yang
bermakna bagi dirinya.
3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti
mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai
bagian yang bermakna bagi siswa.
4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat
modern berarti belajar tentang proses.
22. 5. Belajar yang optimal akan terjadi bila siswa
berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam
proses belajar.
6. Belajar mengalami (experiental learning) dapat
terjadi, bila siswa mengevaluasi dirinya
sendiri. Belajar mengalami, dapat memberi
peluang untuk belajar kreatif, self evaluation
dan kritik diri. Hal ini berarti bahwa evaluasi
dari instruktur bersifat sekunder.
7. Belajar mengalami, menuntut keterlibatan
siswa secara penuh dan sungguh-sungguh
23. a. Guru memberi kepercayaan kepada kelas agar kelas
memilih belajar secara terstruktur.
b. Guru dan siswa membuat kontrak belajar.
c. Guru menggunakan metode inkuiri, atau belajar
menemukan (discovery learning).
d. Guru menggunakan metode simulasi.
e. Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa
mampu menghayati perasaan dan berpartisipasi
dengan kelompok lain.
f. Guru bertindak sebagai fasilitator belajar.
g. Sebaiknya guru menggunakan pengajaran
berprogram, agar tercipta peluang bagi siswa untuk
timbulnya kreativitas.
24. 1. Merespon perasaan siswa
2. Menggunakan ide- ide siswa untuk
melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa
4. Menghargai siswa
5. Kesesuaian antara pelaku dan perbuatan
6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa
7. Tersenyum pada siswa.
25.
26. a. Siswa akan maju menurut iramanya sendiri dengan suatu
perangkat materi yang sudah ditentukan lebih dulu untuk mencapai
suatu perangkat tujuan yang telah ditentukan pula karena para siswa
bebas menetukan cara mereka sendiri dalam mencapai tujuan mereka
sendiri.
b. Pendidik aliran Humanistik mempunyai perhatian yang murni
dalam pengembangan anak-anak (perbedaan dari per individu)
c. Ada perhatian yang kuat terhadap pertumbuhan pribadi dan
perkembangan siswa secara individual dan hubungan-hubungan
manusia ini adalah suatu uasaha untuk mengimbangi keadaan-keadaan
baru yang selalu yang di jumpai oleh siswa, baik di dalam masyarakat.
d. Memperoleh pengetahuan secara meluas tentang
sejarah, sastra, pengolahan strategi untuk berfikir produktif, karena
pendekatan Humanistik merupakan suatu pengembangan nilai-nilai dan
sikap pribadi yang yang dikehendaki secara sosial.
e. Para siswa dapat memilih suatu pelajaran agar mereka dapat
mencurahkan waktu mereka bagi bermacam-macam tujuan belajar atau
sejumlah pelajaran yang akan dipelajari atau jenis-jenis pemecahan
masalah dan aktivitas-aktivitas kreatif yang akan dilakukan.
27. a. Siswa yang tidak mau memahami potensi
dirinya akan ketinggalan dalam proses belajar.
b. Siswa yang tidak aktif dan malas belajar
akan merugikan diri sendiri dalam proses
belajar.