SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Kelompok 4
ANGGOTA KELOMPOK:
1. ANASTASIA MARIA DELFIERA
2. ANASTASYA NINDYA
3. ANDHIKO PRIATAM
4. FADHILLA HAFIZH
5. SALSABILA
Manusia berbeda dengan hewan yang hanya dalam seluruh
perilakunya hanya mengandalkan nalurinya melainkan
manusia harus memutuskan sendiri apa yang dilakukannya.

Keputusan itu tentu didasarkan pada rasionalitasnya bahwa
suatu hal harus dilakukan karena baik bagi dirinya dan hal lain
tidak dilakukan karena tidak baik bagi dirinya atau orang lain.


Karena dilihat dan dirasakan baik, keputusan ini kemudian
menjadi kebiasaan yang diikuti oleh individu-individu lain.
Kebiasaan ini kemudian ditegakkan

Kebiasaan ini kemudian ditegakkan menjadi bagian dari
kebudayaan kelompok atau masyarakat tertentu.
Kebiasaan suatu kelompok dapat berbeda dari satu kelompok
ke kelompok-kelompok lain. Kebiasaan yang berbeda itu
mencakup                                             bidang
ekonomi, kekeluargaan, pendidikan, agama, dan politik.


         Kebiasaan-kebiasaan tersebut harus ditanamkan dari satu
         generasi ke generasi selanjutnya. Tujuannya adalah agar
         anggota kelompok atau masyarakat dari generasi berikut
         dapat bersikap dan berperilaku sesuai dengan kebiasaan (nilai
         dan aturan) yang dianut kelompok atau masyarakat tertentu.


Penanaman atau proses belajar anggota kelompok atau
masyarakat tentang kebiasaan-kebiasaan di dalam kelompok
atau masyarakatnya dalam sosiologi disebut. sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer
kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi
lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat
Menurut Peter L Berger, sosialisasi adalah proses belajar
       seorang anak untuk menjadi anggota yang dapat berpartisipasi di
       dalam masyarakat.

Menurut David Gaslin, sosialisasi adalah proses belajar yang
dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang nilai dan
norma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota kelompok
masyarakat.




          Oleh sebab itu, teori sosialisasi dari sejumlah tokoh
               sosiologi merupakan teori mengenai peran
Diri seseorang merupakan produk sosial dari hasil
interaksinya dengan orang lain.

       Sejak lahir seseorang telah mengalami proses
       sosialisasi.
       Artinya, sejak lahir sesorang melakukan proses tentang
       cara bertindak belajar tentang bagaimana bertindak
       dan berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang
       berlaku di masyarakat melalui refleksi terhadap orang
       lain.

Meskipun nilai dan norma sosial merupakan isi yang
dipelajari seseorang untuk membentuk dirinya, nilai dan
norma sosial juga menjadi penentu bagaimana pola
sosialisasi akan berlangsung dalam diri seseorang.
Pada dasarnya, tidak ada seorang pun yang tidak
   melakukan proses sosialisasi dalam hidupnya.

Manusia hidup dan dalam masyarakat. Melalui proses
sosialisasi, orang menjadi tahu bagaimana ia harus
berperilaku di tengah-tengah masyarakat.

     Proses sosialisasi juga dapat mewarnai cara berpikir
     dan kebiasaan-kebiasaan dalam hidupnya. Akhirnya, ia
     akan terampil dan panadai dalam hidup bermasyarakat.

Proses sosialisasi ini berlangsung seumur hidup selama
manusia masih mampu dan mau meningkatkan
kemampuannya untuk menjadi manusia yang lebih
berguna bagi masyarakatnya.

   Tanpa sosialisasi,, kemampuan akal, emosi dan jiwa
   seseorang tidak dapat berkembang sesuai dengan yang
   diharapkan masyarakatnya.
Menurut Yinger, kepribadian adalah keseluruhan perilaku
seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu
yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.

  Ungkapan sistem kecenderungan tertentu tersebut
  menyatakan bahwa setiap orang mempunyai cara
  berperilaku            yang       khas,          sperti
  sikap, bakat, adat, kecakapan, kebiasaan, dan tindakan
  yang sama setiap hari.
Ungkapan interaksi dengan serangkaian situasi menyatakan
bahwa perilaku merupakan produk gabungan dari
kecenderungan perilaku seseorang dan situasi perilaku
yang dihadapi seseorang

  Sosialisasi bertujuan untuk membentuk diri sesorang agar
  dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai dan
  norma yang dianut oleh masyarakat di mana ia tinggal.
Menurut George herbert spencer dalam bukunya
Mind, Self, and Society (1972), ketika manusia lahir ia
belum mempunyai diri (self). Diri manusia
berkembang tahap-demi tahap melalui interaksi
dengan anggota masyarakat lain. Setiap anggota
baru dalam masyarakat harus mempelajari peran-
peran yang ada dalam masyarakat. Hal ini yang
disebut oleh Mead sebagai Role taking
(pengambilan peran).
1. Play stage
       *Dalam tahap ini seorang anak kecil mulai belejar mengambil peran
   orang-orang yang berada di sekitarnya. Ia mulai meniru peran yang
   dijalankan oleh orang tuanya, tetangganya, atau orang yang sering
   berinteraksi dengannya (significant others)


2. Game stage
       *Pada tahap ini, seorang anak tidak hanya mengetahui peran yang harus
   dijalankannya, tetapi telah mengetahui peran yang dijalankan orang lain
   dengan siapa ia berinteraksi.


3. Generalized others
       *Pada tahap ketiga dari sosialisasi, anak telah mampu mengambil peran-
   peran orang lain yang lebih luas (generalized others), tidak sekedar orang-
   orang terdekatnya (significant others). Dalam tahap ini, ia telah mampu
   berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat karrena telah memahami
   peran dirinya dan peran orang lain.
Charles Holton Cooley pun menyatakan
bahwa konsep diri eseorang berkembang
melalui interaksi dengan orang lain.

Diri seseorang yang berkembang melalui
interaksi dengan orang lain ini disebut
Cooley sebagai looking-glass self.



        Looking-glass self terbagi menjadi 3 tahap berikut:

   1. Seseorang membayangkan bagaimana perilaku atau
      tindakannya tampak bagi orang lain
   2. Seseorang membayangkan bagaimana orang lain menilai
      perilaku atau tindakan itu.
   3. Seseorang membangun konsepsi tentang dirinya
      berdasarkan asumsi penilaian orang lain terhadap
      dirinnya itu.
Warisan Biologis (keturunan)
      *Faktor keturunan berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian.
  Semua      manusia normal dan sehat mempunyai persamaan biologis.
  Persamaan biologis ini membantu kita menjelaskan beberapa persamaan
  dalam kepribadian dan perilaku semua orang.
      *Setiap warisan biologis seseorang juga unik. Artinya, tidak seorangpun
  (kecuali anak kembar) memiliki karakteristik yang sama dengan orang lain.
      *Menurut Paul B Horton dan Chester L. Hunt, karakteristik fisik
  tertentu menjadi suatu faktor dalam perkembangan kepribadian sesuai
  dengan bagaimana ia didefinisikan dan diperlakukan dalam masyarakat dan
  oleh kelompok acuan seseorang.
      *Untuk beberapa ciri, faktor warisan biologis lebih penting dari yang
  lain. Warisan biologis beserta perbedaan-perbedaannya tentu akan
  mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.


Lingkungan fisik (geografis)
      *Perbedaan perilaku kelompok terutama disebabkan oleh perbedaan
  iklim, topografi (permukaan relief bumi), dan sumber alam.
Kebudayaan
     *Kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk
  sosial, baik berupa gagasan, aktivitas, dan hasil dari aktifitas manusia yang
  digunakan untuk memahami lingkungan dan pengalamannya, serta dijadikan
  pedoman hidup anggota masyarakat.
     *Di dalam kebudayaan terkandung unsur-unsur seperti kepercayaan, mata
  pencaharian, kesenian, dan adat istiadat.
     *Kebudayaan berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang dan
  masyarakat. Setiap kebudayaan menyediakan seperangkat norma, yang berbeda
  dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya dan mempengaruhi kepribadian
  anggotanya.


Pengalaman kelompok
     *Masyarakat majemuk memiliki kelompok-kelompok dengan budaya dan
  standar atau ukuran moral yang berbeda-beda. Standar atau ukuran tersebut
  digunakan untuk menentukan mana kepribadian yang baik (sesuai dengan
  harapan) dan mana yang tidak baik.
     *Kadang kala ukuran penilaian antarkelompok saling berbeda. Ada kalanya
  seseorang dihadapkan pada model-model perilaku yang pada saat yang sama
  bisa dicela, didukung, diakui, atau dikutuk oleh kelompok lain.
Pengalaman unik
      *Menurut Paul B. Horton, pengalamn unik mengandung pengertian bahwa
  tidak seorangpun mengalami serangkaian pengalaman yang persis satu sama
  lainnya dan tidak seorangpun mempunyai latar belakang pengalaman yang
  sama.
     *Pengalaman unik dapat membentuk kepribadian seseorang.




     Sosiologi tidak memusatkan perhatiannya pada faktor warisan
     dan lingkungan fisik. Fokus sosiologi dalam mengkaji
     pembentukan diri adalah interaksi seseorang dengan orang
     lain. Hal ini disebabkan karena diri seseorang terbentuk
     melalui refleksi atau cerminan orang lain terhadapnya.
     Refleksi-refleksi ini dapat dilihat di dalam 3 faktor
     pembentukan kepribadian yang lain (lingkungan kebudayaan,
     pengalaman kelompok, dan pengalaman unik.
Keluarga
      *Pada awal kehidupan sesorang, agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan
  saudara kandung. Namun dalam masyarakat yang mengenal sistem keluarga
  luas, agen sosialisasi tidak hanya kedua orang tua dan saudara kandung
  saja, tetapi juga paman, bibi, kakek, dan nenek.
      *Pentingnya keluarga sebagai agen sosialisasi pertama terlatak pada
  pentingnya bebrapa kemampuan yang diajarkan dalam tahap ini, seperti belajar
  berkomunikasi melalui pendengaran, penglihatan, indera perasa, dan sentuhan
  fisik. Dan itu semua hanya dapat diajarkan dalam periode tertentu saja. Proses
  itu akan gagal jika proses itu terlambat ataupun terlalu dini dilakukan.


Kelompok sebaya atau sepermainan (peer group)
      *Setelah dapat berjalan, berbicara, dan berpergian, ia mulai bertemu dan
   berinteraksi dengan teman sebayanya, yang biasanya berasal dari keluarga lain.
      *Pada tahap ini, anak memasiki gane stage, fase di mana ia mulai mempelajari
   berbagai aturan tentang peranan orang-orang yang kedudukannya sederajat.
      *Dengan bermain, ia mulai mengenal nilai-nilai keadilan, kebenaran, toleransi,
   atau solidaritas.
Sekolah
      *Di sekolahlah seseorang akan mempelajari hal baru yang tidak
  diajarkan di dalam keluarga maupun kelompok sepermainannya.
     *Sekolah tidak saja mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang
  bertujuan mempengaruhi perkembangan intelektual anak, tetapi juga
  mempengaruhi hal-hal lain seperti kemandirian, tanggung jawab, dan tata
  tertib.
      *Robert Derben berpendapat bahwa yang dipelajari anak disekolah
  disamping membaca, menulis, dan berhitung adalah aturan mengenai
  kemandirian (independence), prestasi (achievment), universalisme
  (universalism), dan spesifitas (specifity).



Media massa
    *Media massa terdiri dari media cetak (surat kabar atau majalah) dan
  media elektronik (radio, televisi, internet, film, kaset, dan CD)
     *Media massa merupakan bentuk komunikasi dan rekreasi yang
  menjangkau sejumlah besar orang.
      *Media televisi adalah yang paling dominan karena dalam proses
  sosialisasi karena anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di depan
  layar televisi dibandingkan waktu yang digunakan untuk belajar.
1.   Sosialisasi Primer (Primary socialization)
       *Adalah sosialisasi pada tahap awal kehidupan seseorang sebagai manusia
       *Berger dan Luckman menjelaskan sosialisasi primer sebagai sosialisasi
     pertama yang dijalani individu semasa kecil, dimana ia belajar menjadi
     anggota masyarakat. Hal itu dipelajarinya di dalam keluarga.
      *Sosialisasi primer akan mempengaruhi seorang anak untuk dapat
     membedakan dirinya dengan orang lain yang berada di sekitarnya.



2.   Sosialisasi Sekunder (Sekondary socialization)
        *Adalah proses berikutnya yang memperkenalkan individu ke dalam
     lingkungan di luar keluarganya, seperti sekolah, lingkungan bermain, dan
     lingkungan kerja.
       *Dalam proses sosialisasi sekunder sering dijumpai dalam masyarakat
     sebuah proses resosiliasi atau proses penyosialisasian ulang.
1.     Formal
        *Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang
       menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di
       sekolah dan pendidikan militer.


2.    Informal
        *Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang
      bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota
      klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.



     Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi informal tetap mengarah
     kepada pertumbuhan pribadi anak agar sesuai dengan nilai dan norma
     yang berlaku di lingkungannya.
     Meskipun proses sosialisasi dipisahkan secara formal dan
     informal, namun hasilnya sangat sulit untuk dipisah-pisahkan karena
     individu biasanya mendapat sosialisasi formal dan informal sekaligus.
1.   Sosialisasi represif (repressive socialization)
       *Sosialisasi represif menekankan pada penggunaan hukuman terhadap
     kesalahan.
       *Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi
     dalam hukuman dan imbalan, penekanan pada kepatuhan anak pada orang
     tua, penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, non verbal dan berisi
     perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan pada keinginan
     orang tua, dan peran keluarga sebagai significant others.


2.   Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization)
       *Merupakan pola dimana anak diberi imbalan ketika berperilaku baik. Selain
     itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak
     diberi kebebasan.
       *Penekanan diletakkan pada interaksi yang bersifat lisan.
      *Yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga
     menjadi generalized others
sosialisasi dan pembentukan kepribadian

More Related Content

What's hot

perdagangan internasional ppt
perdagangan internasional pptperdagangan internasional ppt
perdagangan internasional pptputri indriati
 
Geosfer sebagai sumberdaya wisata
Geosfer sebagai sumberdaya wisataGeosfer sebagai sumberdaya wisata
Geosfer sebagai sumberdaya wisataRichie Rafsanjani
 
Power Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi InternasionalPower Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi InternasionalRizqiy Amelia
 
Geografi - Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energi
Geografi - Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan EnergiGeografi - Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energi
Geografi - Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energihanakamilah4
 
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)ahmad arif
 
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptxKonektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptxSyafiraShahnaz1
 
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"Akhmad Puryanto
 
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangRahmat261158
 
Manejemen pembiayaan & sarana prasarana
Manejemen pembiayaan & sarana prasaranaManejemen pembiayaan & sarana prasarana
Manejemen pembiayaan & sarana prasaranarismariszki
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Nurul Afdal Haris
 
Materi konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkunganMateri konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkunganJaniarto Paradise
 
11 Profil negara asean
11 Profil negara asean11 Profil negara asean
11 Profil negara aseanGente Strans
 
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkmPengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkmRizal Bagus Rahman
 
Kerjasama antar negara asean
Kerjasama antar negara aseanKerjasama antar negara asean
Kerjasama antar negara aseannorasofiani
 
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeriBantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeriSomewhere
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaSwastika Nugraheni,S.Pd
 

What's hot (20)

perdagangan internasional ppt
perdagangan internasional pptperdagangan internasional ppt
perdagangan internasional ppt
 
Geosfer sebagai sumberdaya wisata
Geosfer sebagai sumberdaya wisataGeosfer sebagai sumberdaya wisata
Geosfer sebagai sumberdaya wisata
 
Power Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi InternasionalPower Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
Power Point Kerja Sama Ekonomi Internasional
 
APBN dan APBD
APBN dan APBDAPBN dan APBD
APBN dan APBD
 
APBN dan APBD
APBN dan APBDAPBN dan APBD
APBN dan APBD
 
Geografi - Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energi
Geografi - Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan EnergiGeografi - Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energi
Geografi - Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energi
 
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
 
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptxKonektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
 
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
 
Manejemen pembiayaan & sarana prasarana
Manejemen pembiayaan & sarana prasaranaManejemen pembiayaan & sarana prasarana
Manejemen pembiayaan & sarana prasarana
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
 
Pusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhanPusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhan
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Materi konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkunganMateri konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkungan
 
11 Profil negara asean
11 Profil negara asean11 Profil negara asean
11 Profil negara asean
 
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkmPengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
Pengaruh kebijakan moneter di negara berkembang dan sektor umkm
 
Kerjasama antar negara asean
Kerjasama antar negara aseanKerjasama antar negara asean
Kerjasama antar negara asean
 
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeriBantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
Bantuan luar negeri dan bentuk bentuk bantuan luar negeri
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
 

Viewers also liked

Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianhamdani15
 
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deletedKunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deletedRahmat Rizqan
 
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianMeita Purnamasari
 
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 babModul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 babJaya Gemilang Toga
 
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi SosialMateri IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi SosialBagus Adhi Pratama
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianDelaneira Puspita
 
Bentu bentuk interaksi sosial
Bentu bentuk interaksi sosialBentu bentuk interaksi sosial
Bentu bentuk interaksi sosialUswah Muzayanah
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALDewi_Sejarah
 
Bentuk- bentuk Interaksi Sosial
Bentuk- bentuk Interaksi SosialBentuk- bentuk Interaksi Sosial
Bentuk- bentuk Interaksi SosialSella Simamora
 
Soal UAS Sosiologi Kelas X & Kunci Jawaban (2014)
Soal UAS Sosiologi Kelas X & Kunci Jawaban (2014)Soal UAS Sosiologi Kelas X & Kunci Jawaban (2014)
Soal UAS Sosiologi Kelas X & Kunci Jawaban (2014)Fakhrudin Sujarwo
 
Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)Fakhrudin Sujarwo
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianCNVIP
 

Viewers also liked (12)

Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deletedKunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
 
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
 
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 babModul star IPS KELAS X SMK bab 1   5 bab
Modul star IPS KELAS X SMK bab 1 5 bab
 
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi SosialMateri IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
Materi IPS SMK Kelas X : (A). Proses Sosial & Interaksi Sosial
 
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadianSosialisasi dan pembentukan kepribadian
Sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 
Bentu bentuk interaksi sosial
Bentu bentuk interaksi sosialBentu bentuk interaksi sosial
Bentu bentuk interaksi sosial
 
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERALPPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
PPT KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DAN MASA GUBERNUR JENDERAL
 
Bentuk- bentuk Interaksi Sosial
Bentuk- bentuk Interaksi SosialBentuk- bentuk Interaksi Sosial
Bentuk- bentuk Interaksi Sosial
 
Soal UAS Sosiologi Kelas X & Kunci Jawaban (2014)
Soal UAS Sosiologi Kelas X & Kunci Jawaban (2014)Soal UAS Sosiologi Kelas X & Kunci Jawaban (2014)
Soal UAS Sosiologi Kelas X & Kunci Jawaban (2014)
 
Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
 
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadianProses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
Proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
 

Similar to sosialisasi dan pembentukan kepribadian

Sosialisasi dan Kepribadian
Sosialisasi  dan KepribadianSosialisasi  dan Kepribadian
Sosialisasi dan KepribadianLilly
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Septian Muna Barakati
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Warnet Raha
 
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diriBagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diriRaffy Mundung
 
Bab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianBab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianSilvester Nyawai
 
Individu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatIndividu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatMochammad Taufik
 
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Eka Nur Fitriyani
 
Bab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianBab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianSilvester Nyawai
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Fathur Marah
 
Materi sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMateri sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMas Alfarisi
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakativansahrulmubaroq
 

Similar to sosialisasi dan pembentukan kepribadian (20)

Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosialisasi dan Kepribadian
Sosialisasi  dan KepribadianSosialisasi  dan Kepribadian
Sosialisasi dan Kepribadian
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
Makalah pengaruh sosialisasi, nilai budaya terhadap pembentukan kepribadian 2
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diriBagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
Bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi konsep diri
 
Bab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianBab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadian
 
Individu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakatIndividu, keluarga, dan masyarakat
Individu, keluarga, dan masyarakat
 
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasiTugas sosiologi sosialisasi
Tugas sosiologi sosialisasi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Tugas sosiologi
Tugas sosiologiTugas sosiologi
Tugas sosiologi
 
Bab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadianBab 4 pembentukan kepribadian
Bab 4 pembentukan kepribadian
 
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
Sosialisasi dan-pembentukan-kepribadian 2
 
Materi sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas xMateri sosiologi kelas x
Materi sosiologi kelas x
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakat
 

More from anastanindya

Presentasi sejarah kerajaan perlak
Presentasi sejarah kerajaan perlakPresentasi sejarah kerajaan perlak
Presentasi sejarah kerajaan perlakanastanindya
 
present perfect continuous tense
present perfect continuous tensepresent perfect continuous tense
present perfect continuous tenseanastanindya
 
Pemberontakan DI/TII
Pemberontakan DI/TIIPemberontakan DI/TII
Pemberontakan DI/TIIanastanindya
 
Sistem Operasi Windows
Sistem Operasi WindowsSistem Operasi Windows
Sistem Operasi Windowsanastanindya
 
Both... and... & Either... or...
Both... and... & Either... or...Both... and... & Either... or...
Both... and... & Either... or...anastanindya
 

More from anastanindya (7)

Presentasi sejarah kerajaan perlak
Presentasi sejarah kerajaan perlakPresentasi sejarah kerajaan perlak
Presentasi sejarah kerajaan perlak
 
present perfect continuous tense
present perfect continuous tensepresent perfect continuous tense
present perfect continuous tense
 
Presentasi alkana
Presentasi alkanaPresentasi alkana
Presentasi alkana
 
Pemberontakan DI/TII
Pemberontakan DI/TIIPemberontakan DI/TII
Pemberontakan DI/TII
 
Sistem Operasi Windows
Sistem Operasi WindowsSistem Operasi Windows
Sistem Operasi Windows
 
Both... and... & Either... or...
Both... and... & Either... or...Both... and... & Either... or...
Both... and... & Either... or...
 
Persalinan caesar
Persalinan caesarPersalinan caesar
Persalinan caesar
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

sosialisasi dan pembentukan kepribadian

  • 1. Kelompok 4 ANGGOTA KELOMPOK: 1. ANASTASIA MARIA DELFIERA 2. ANASTASYA NINDYA 3. ANDHIKO PRIATAM 4. FADHILLA HAFIZH 5. SALSABILA
  • 2.
  • 3.
  • 4. Manusia berbeda dengan hewan yang hanya dalam seluruh perilakunya hanya mengandalkan nalurinya melainkan manusia harus memutuskan sendiri apa yang dilakukannya. Keputusan itu tentu didasarkan pada rasionalitasnya bahwa suatu hal harus dilakukan karena baik bagi dirinya dan hal lain tidak dilakukan karena tidak baik bagi dirinya atau orang lain. Karena dilihat dan dirasakan baik, keputusan ini kemudian menjadi kebiasaan yang diikuti oleh individu-individu lain. Kebiasaan ini kemudian ditegakkan Kebiasaan ini kemudian ditegakkan menjadi bagian dari kebudayaan kelompok atau masyarakat tertentu.
  • 5. Kebiasaan suatu kelompok dapat berbeda dari satu kelompok ke kelompok-kelompok lain. Kebiasaan yang berbeda itu mencakup bidang ekonomi, kekeluargaan, pendidikan, agama, dan politik. Kebiasaan-kebiasaan tersebut harus ditanamkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Tujuannya adalah agar anggota kelompok atau masyarakat dari generasi berikut dapat bersikap dan berperilaku sesuai dengan kebiasaan (nilai dan aturan) yang dianut kelompok atau masyarakat tertentu. Penanaman atau proses belajar anggota kelompok atau masyarakat tentang kebiasaan-kebiasaan di dalam kelompok atau masyarakatnya dalam sosiologi disebut. sosialisasi Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat
  • 6. Menurut Peter L Berger, sosialisasi adalah proses belajar seorang anak untuk menjadi anggota yang dapat berpartisipasi di dalam masyarakat. Menurut David Gaslin, sosialisasi adalah proses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang nilai dan norma agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota kelompok masyarakat. Oleh sebab itu, teori sosialisasi dari sejumlah tokoh sosiologi merupakan teori mengenai peran
  • 7. Diri seseorang merupakan produk sosial dari hasil interaksinya dengan orang lain. Sejak lahir seseorang telah mengalami proses sosialisasi. Artinya, sejak lahir sesorang melakukan proses tentang cara bertindak belajar tentang bagaimana bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat melalui refleksi terhadap orang lain. Meskipun nilai dan norma sosial merupakan isi yang dipelajari seseorang untuk membentuk dirinya, nilai dan norma sosial juga menjadi penentu bagaimana pola sosialisasi akan berlangsung dalam diri seseorang.
  • 8. Pada dasarnya, tidak ada seorang pun yang tidak melakukan proses sosialisasi dalam hidupnya. Manusia hidup dan dalam masyarakat. Melalui proses sosialisasi, orang menjadi tahu bagaimana ia harus berperilaku di tengah-tengah masyarakat. Proses sosialisasi juga dapat mewarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan dalam hidupnya. Akhirnya, ia akan terampil dan panadai dalam hidup bermasyarakat. Proses sosialisasi ini berlangsung seumur hidup selama manusia masih mampu dan mau meningkatkan kemampuannya untuk menjadi manusia yang lebih berguna bagi masyarakatnya. Tanpa sosialisasi,, kemampuan akal, emosi dan jiwa seseorang tidak dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan masyarakatnya.
  • 9.
  • 10. Menurut Yinger, kepribadian adalah keseluruhan perilaku seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Ungkapan sistem kecenderungan tertentu tersebut menyatakan bahwa setiap orang mempunyai cara berperilaku yang khas, sperti sikap, bakat, adat, kecakapan, kebiasaan, dan tindakan yang sama setiap hari. Ungkapan interaksi dengan serangkaian situasi menyatakan bahwa perilaku merupakan produk gabungan dari kecenderungan perilaku seseorang dan situasi perilaku yang dihadapi seseorang Sosialisasi bertujuan untuk membentuk diri sesorang agar dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang dianut oleh masyarakat di mana ia tinggal.
  • 11. Menurut George herbert spencer dalam bukunya Mind, Self, and Society (1972), ketika manusia lahir ia belum mempunyai diri (self). Diri manusia berkembang tahap-demi tahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain. Setiap anggota baru dalam masyarakat harus mempelajari peran- peran yang ada dalam masyarakat. Hal ini yang disebut oleh Mead sebagai Role taking (pengambilan peran).
  • 12. 1. Play stage *Dalam tahap ini seorang anak kecil mulai belejar mengambil peran orang-orang yang berada di sekitarnya. Ia mulai meniru peran yang dijalankan oleh orang tuanya, tetangganya, atau orang yang sering berinteraksi dengannya (significant others) 2. Game stage *Pada tahap ini, seorang anak tidak hanya mengetahui peran yang harus dijalankannya, tetapi telah mengetahui peran yang dijalankan orang lain dengan siapa ia berinteraksi. 3. Generalized others *Pada tahap ketiga dari sosialisasi, anak telah mampu mengambil peran- peran orang lain yang lebih luas (generalized others), tidak sekedar orang- orang terdekatnya (significant others). Dalam tahap ini, ia telah mampu berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat karrena telah memahami peran dirinya dan peran orang lain.
  • 13. Charles Holton Cooley pun menyatakan bahwa konsep diri eseorang berkembang melalui interaksi dengan orang lain. Diri seseorang yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini disebut Cooley sebagai looking-glass self. Looking-glass self terbagi menjadi 3 tahap berikut: 1. Seseorang membayangkan bagaimana perilaku atau tindakannya tampak bagi orang lain 2. Seseorang membayangkan bagaimana orang lain menilai perilaku atau tindakan itu. 3. Seseorang membangun konsepsi tentang dirinya berdasarkan asumsi penilaian orang lain terhadap dirinnya itu.
  • 14. Warisan Biologis (keturunan) *Faktor keturunan berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian. Semua manusia normal dan sehat mempunyai persamaan biologis. Persamaan biologis ini membantu kita menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku semua orang. *Setiap warisan biologis seseorang juga unik. Artinya, tidak seorangpun (kecuali anak kembar) memiliki karakteristik yang sama dengan orang lain. *Menurut Paul B Horton dan Chester L. Hunt, karakteristik fisik tertentu menjadi suatu faktor dalam perkembangan kepribadian sesuai dengan bagaimana ia didefinisikan dan diperlakukan dalam masyarakat dan oleh kelompok acuan seseorang. *Untuk beberapa ciri, faktor warisan biologis lebih penting dari yang lain. Warisan biologis beserta perbedaan-perbedaannya tentu akan mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. Lingkungan fisik (geografis) *Perbedaan perilaku kelompok terutama disebabkan oleh perbedaan iklim, topografi (permukaan relief bumi), dan sumber alam.
  • 15. Kebudayaan *Kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, baik berupa gagasan, aktivitas, dan hasil dari aktifitas manusia yang digunakan untuk memahami lingkungan dan pengalamannya, serta dijadikan pedoman hidup anggota masyarakat. *Di dalam kebudayaan terkandung unsur-unsur seperti kepercayaan, mata pencaharian, kesenian, dan adat istiadat. *Kebudayaan berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang dan masyarakat. Setiap kebudayaan menyediakan seperangkat norma, yang berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya dan mempengaruhi kepribadian anggotanya. Pengalaman kelompok *Masyarakat majemuk memiliki kelompok-kelompok dengan budaya dan standar atau ukuran moral yang berbeda-beda. Standar atau ukuran tersebut digunakan untuk menentukan mana kepribadian yang baik (sesuai dengan harapan) dan mana yang tidak baik. *Kadang kala ukuran penilaian antarkelompok saling berbeda. Ada kalanya seseorang dihadapkan pada model-model perilaku yang pada saat yang sama bisa dicela, didukung, diakui, atau dikutuk oleh kelompok lain.
  • 16. Pengalaman unik *Menurut Paul B. Horton, pengalamn unik mengandung pengertian bahwa tidak seorangpun mengalami serangkaian pengalaman yang persis satu sama lainnya dan tidak seorangpun mempunyai latar belakang pengalaman yang sama. *Pengalaman unik dapat membentuk kepribadian seseorang. Sosiologi tidak memusatkan perhatiannya pada faktor warisan dan lingkungan fisik. Fokus sosiologi dalam mengkaji pembentukan diri adalah interaksi seseorang dengan orang lain. Hal ini disebabkan karena diri seseorang terbentuk melalui refleksi atau cerminan orang lain terhadapnya. Refleksi-refleksi ini dapat dilihat di dalam 3 faktor pembentukan kepribadian yang lain (lingkungan kebudayaan, pengalaman kelompok, dan pengalaman unik.
  • 17.
  • 18. Keluarga *Pada awal kehidupan sesorang, agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan saudara kandung. Namun dalam masyarakat yang mengenal sistem keluarga luas, agen sosialisasi tidak hanya kedua orang tua dan saudara kandung saja, tetapi juga paman, bibi, kakek, dan nenek. *Pentingnya keluarga sebagai agen sosialisasi pertama terlatak pada pentingnya bebrapa kemampuan yang diajarkan dalam tahap ini, seperti belajar berkomunikasi melalui pendengaran, penglihatan, indera perasa, dan sentuhan fisik. Dan itu semua hanya dapat diajarkan dalam periode tertentu saja. Proses itu akan gagal jika proses itu terlambat ataupun terlalu dini dilakukan. Kelompok sebaya atau sepermainan (peer group) *Setelah dapat berjalan, berbicara, dan berpergian, ia mulai bertemu dan berinteraksi dengan teman sebayanya, yang biasanya berasal dari keluarga lain. *Pada tahap ini, anak memasiki gane stage, fase di mana ia mulai mempelajari berbagai aturan tentang peranan orang-orang yang kedudukannya sederajat. *Dengan bermain, ia mulai mengenal nilai-nilai keadilan, kebenaran, toleransi, atau solidaritas.
  • 19. Sekolah *Di sekolahlah seseorang akan mempelajari hal baru yang tidak diajarkan di dalam keluarga maupun kelompok sepermainannya. *Sekolah tidak saja mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang bertujuan mempengaruhi perkembangan intelektual anak, tetapi juga mempengaruhi hal-hal lain seperti kemandirian, tanggung jawab, dan tata tertib. *Robert Derben berpendapat bahwa yang dipelajari anak disekolah disamping membaca, menulis, dan berhitung adalah aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievment), universalisme (universalism), dan spesifitas (specifity). Media massa *Media massa terdiri dari media cetak (surat kabar atau majalah) dan media elektronik (radio, televisi, internet, film, kaset, dan CD) *Media massa merupakan bentuk komunikasi dan rekreasi yang menjangkau sejumlah besar orang. *Media televisi adalah yang paling dominan karena dalam proses sosialisasi karena anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di depan layar televisi dibandingkan waktu yang digunakan untuk belajar.
  • 20. 1. Sosialisasi Primer (Primary socialization) *Adalah sosialisasi pada tahap awal kehidupan seseorang sebagai manusia *Berger dan Luckman menjelaskan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil, dimana ia belajar menjadi anggota masyarakat. Hal itu dipelajarinya di dalam keluarga. *Sosialisasi primer akan mempengaruhi seorang anak untuk dapat membedakan dirinya dengan orang lain yang berada di sekitarnya. 2. Sosialisasi Sekunder (Sekondary socialization) *Adalah proses berikutnya yang memperkenalkan individu ke dalam lingkungan di luar keluarganya, seperti sekolah, lingkungan bermain, dan lingkungan kerja. *Dalam proses sosialisasi sekunder sering dijumpai dalam masyarakat sebuah proses resosiliasi atau proses penyosialisasian ulang.
  • 21. 1. Formal *Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer. 2. Informal *Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat. Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi informal tetap mengarah kepada pertumbuhan pribadi anak agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di lingkungannya. Meskipun proses sosialisasi dipisahkan secara formal dan informal, namun hasilnya sangat sulit untuk dipisah-pisahkan karena individu biasanya mendapat sosialisasi formal dan informal sekaligus.
  • 22. 1. Sosialisasi represif (repressive socialization) *Sosialisasi represif menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. *Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan, penekanan pada kepatuhan anak pada orang tua, penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, non verbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan pada keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai significant others. 2. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) *Merupakan pola dimana anak diberi imbalan ketika berperilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. *Penekanan diletakkan pada interaksi yang bersifat lisan. *Yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized others