Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Pengeringan kayu
1. PENGERINGAN KAYU
1. Proses pengeringan kayu ialah proses pengeluaran lembapan atau cecair yang terdapat
padadinding sel kayu itu. Tujuan pengeringan dilakukan pada kayu adalah untuk:
•
Mengurangkan kandungan lembapan
•
Mengelakkan pengecutan
•
Mengelakkan kayu meleding dan pecah
•
Memudahkan kerja yang akan dilakukan pada kayu
•
Kerja mengecat akan lebih kemas
•
Kayu lebih ringan
2. Proses pengeringan kayu boleh dilakukan dengan dua cara, iaitu dengan cara:
•
Semulajadi
•
Pengeringan di dalam tanur (kiln drying wood)3. Melalui proses ini cecair didalam rongga sel
akan dikeringkan dahulu diikuti dengan cecair didalam dinding sel.4. Pengecutan akan berlaku
semasa cecair dikeluarkan daripada dinding sel. Jika kayu tidak dikeringkan, pecahan akan
berlaku disekeliling lilitannya
http://www.scribd.com/doc/36149020/Pengeringan-kayu
Pengeringan kayu merupakan proses yang sangat penting dalam industri woodworking. Semua kayu yang
digunakan dalam industri woodworking harus sudah kering dan memenuhi standard kadar air tertentu.
Pengeringan kayu secara alami
Kayu akan mencari titik EMC (equilibrium moisture content) yaitu keseimbangan antara kadar
airnya dengan kelembaban udara (RH, relative humidity) dan temperature sekitarnya. Kayu yang
dikeringkan sampai di bawah titik FSP nya, maka jumlah uap air yang meninggalkan kayu akan
ditentukan oleh kelembaban relatif dari udara di lingkungannya. Karena itu untuk mengeringkan
kayu maka kelembaban udara di sekitarnya harus dibuat supaya lebih kering dari keadaan
kelembaban udara yang berkeseimbangan dengan kadar air kayu yang diinginkan. Pengeringan
kayu biasanya dilakukan dengan cara menguapkan uap air dari permukaan kayu. Proses
pengeringan kayu akan berjalan "dari luar ke dalam"; Kayu dikeringkan dengan cara permukaan
kayu “dikeringkan” dan kemudian pengeringan akan bergerak ke dalam. Air akan bergerak dari
daerah kadar air lebih tinggi ke area yang lebih rendah dalam kayu. sehingga ketika air menguap
dari sisi atau ujung luar, maka air bergerak dari bagian dalam ke arah lokasi tersebut. Proses ini
berlanjut sampai kayu mencapai nya titik EMC. Pada titik ini kadar air kayu adalah sama di
seluruh potongan.
2. Kayu lebih tebal akan membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama untuk mencapai nya
EMC dibandingkan dengan kayu yang tipis. Kayu akan mengering sepanjang serat (arah
tangensial) hingga 15 kali lebih cepat daripada arah keluar (arah radial). Oleh karena itu, papan
akan mengering pada tingkat yang lebih cepat pada ujung-ujungnya. Namun, karena papan
biasanya memiliki ukuran panjang yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran tebal,
maka sebagian besar pengeringan kayu tetap terjadi di permukaan dibandingkan pada ujung
potongan kayu. Dengan kata lain, perjalanan air di permukaan terjadi pada tingkat lebih lambat,
tapi melintasi jarak yang jauh lebih singkat dan karenanya penguapan air tetap lebih banyak
terjadi di permukaan. Tingkat pengeringan kayu dikendalikan baik oleh laju penguapan dari
permukaan dan oleh laju pergerakan air di dalam potongan. Air di dalam kayu akan bergerak ke
permukaan untuk menjaga supaya permukaan kayu tetap lembab. Selama uap air dapat bergerak
dari bagian dalam ke permukaan dengan cukup cepat, maka tingkat pengeringan akan meningkat
jika penguapan di permukaan meningkat.
Peningkatan kecepatan pengeringan dapat dicapai dengan:
Peningkatan aliran udara di seluruh permukaan kayu. Selama RH udara cukup rendah,
udara akan terus mengambil uap air dari semua permukaan kayu yang terbuka.
Peningkatan suhu udara di sekitarnya kayu. Udara yang lebih panas akan mengandung
lebih banyak uap air; dengan meningkatkan suhu maka kemampuan udara dalam
membawa air akan meningkat.
Mengurangi kelembaban udara (RH, relative humidity). Air akan lebih cepat menguap ke
udara yang lebih kering.
Penumpukan kayu
Kayu, biasanya dikeringkan dalam tumpukan dan karena itu dia harus ditumpuk secara baik
supaya terjadi pengeringan kayu yang baik secara alami atau dengan oven. Ketepatan dalam
penyusunan kayu akan membantu terjadinya proses pengeringan yang lebih optimal. Tumpukan
kayu sedapat mungkin dilakukan dengan cara penyeragaman pada ukuran panjang. Jika kayu
dengan ukuran panjang yang berbeda harus ditumpuk bersama-sama, maka potongan-potongan
yang lebih pendek harus ditempatkan di bagian atas. Hal ini untuk mencegah adanya kayu dari
menjorok di satu tumpukan. Kayu yang menjorok kayu rentan terhadap kerusakan dan
pelengkungan. Kayu yang lebih pendek juga dapat ditempatkan dalam tumpukan dengan kedua
ujung depan yang sejajar.
Pengeringan kayu dengan oven
Pengeringan kayu dilakukan dalam ruang terisolasi dan dilakukan pengaturan terhadap
sirkulasi, kelembaban dan suhu udara. Pengeringan ini banyak digunakan pada industri
kayu, dengan sistim ini sebagian besar air bebas atau air terikat dapat dihilangkan. Kayu
kering dapat diperoleh dalam waktu yang lebih singkat, dan tidak terpengaruh oleh
kondisi lingkungan lembab atau cuaca yang basah. Hampir semua kayu komersial
3. dikeringkan dalam kiln dry sebelum digunakan atau dipasarkan. Ada beberapa jenis oven
untuk pengeringan kayu ini yaitu antara lain:
Pre drier kiln
Operasi pengeringan kayu komersial kadang-kadang menggunakan pre drying (pengeringan
awal)untuk mengeringkan kayu basah sampai kayu dengan kadar air sekitar 25% sebelum
melewati proses pengeringan kayu untuk mencapai kadar air rendah dalam kiln dry. Pre drier
kiln biasa juga disebut sebagai kiln suhu rendah. Suhu dalam ruangan biasanya berkisar 75-100 °
F, dan kelembaban relatif biasanya berkisar dari 60 sampai 90%. Pre drying ini telah digunakan
selama lebih dari 25 tahun di Amerika Serikat bagian utara di mana kondisi udara lingkungan
kurang mendukung untuk proses pengeringan secara alami. Namun kemudian pre drier kiln ini
telah banyak digunakan di daerah lain untuk mempersingkat proses pengeringan dari beberapa
kayu keras. Pre drier juga dapat dilakukan dengan mengontrol ventilasi untuk mengatur
kecepatan pengeringan.
Keuntungan lain dari pre drier adalah:
Warna kayu yang lebih cerah
MC yang lebih seragam di seluruh kayu,
mengurangi resiko terjadinya cacat kayu akibat proses pengeringan
Pengurangan waktu pengeringan kayu.
Meskipun air drying atau shed drying bisa digunakan, tetapi pengeringan dengan pre drier
secara komersial ini membutuhkan bangunan dan fasilitas yang lebih rumit dibandingkan dengan
air drying. Pre drier kiln dalam operasi komersial adalah suatu gudang besar yang dilengkapi
dengan pemanas ruangan, beberapa kipas angin, dan ventilasi udara untuk menjaga kondisi ideal
ruang pengeringan sepanjang tahun. Kontrol otomatis dipasang untuk memantau suhu wet bulb
dan dry bulb dari udara dalam ruangan pengering.
Pre drier kiln biasanya digunakan untuk spesies kayu yang sulit dikeringkan. Gedung dan
fasilitas yang dibangun merupakan investasi modal yang besar tetapi akan mengurangi konsumsi
energi dari kiln dry untuk pengeringan kayu. Pre drying ini digunakan oleh industri
woodworking untuk mempersiapkan kayu untuk sebelum masuk kiln dry. Air drying atau shed
drying bisa merupakan alternatif yang baik sebagai pre drier pada daerah-daerah dengan kondisi
udara yang kering dan panas
Dehumidifier kiln dry.
Kiln ini mampu mengeringkan jenis kayu pada tingkat pengeringan yang maksimal meskipun
beoperasi pada suhu yang rendah. Dehumidifier kiln dry dapat mengeringkan kayu ke MC rendah
sampai 5% atau 6%. Proses pengeringan kayu dengan cara ini mempunyai effisisiensi panas
yang tinggi, sehingga penggunaan energy panas menjadi relatf kecil, dan suhu operasi yang
4. relatif rendah di sekitar 160 F. Tetapi sebagai akibatnya maka proses pengeringan kayu akan
berjalan dengan lebih lambat, tidak bisa secepat pada kiln dry dengan suhu tinggi.
Cara bekerja dari kiln dehumidifier ini adalah menggunakan suatu prinsip pengembunan air
seperti pada air conditioning untuk melakukan proses pengambilan uap air dalam ruang kiln.
Secara mudahnya dapat diterangkan sebagai berikut
udara dari ruang pengering dipompa ke pada suatu cold coil evaporator, dimana sebagian
besar air dalam udara diembunkan.
air yang mengembun ini dikeluarkan dari system
Panas dari udara dan proses penguapan akan menyebabkan penguapan pada cairan
refrigeran dalam coil evaporator.
Refrigerant yang panas kemudian dialirkan melewati sebuah kompresor di mana ia
kembali menyerap panas lebih lanjut.
Refrigerant panas dilewatkan kembali ke kondensor dimana panas ditransfer kembali ke
udara kering dalam ruang pengering, dan pada saat bersamaan refrigerant akan
mendingin kembali dan digunakan untuk mengembunkan air dari udara dari ruang
pengering. .
diagram dehumidifier kiln dry
Solar kiln dry.
Di beberapa tempat (Kentucky), solar kiln dry (kiln dry dengan tenaga surya) menawarkan cara
yang relatif murah untuk para tukang kayu atau penggemar kayu untuk pengeringan kayu dalam
jumlah kecil. Waktu pengeringan tergantung pada cuaca, dan listrik yang digunakan untuk
menjalankan operasi oven pada kiln. Energi panas yang dibutuhkan untuk pengeringan berasal
dari sel surya. Tergantung pada desain yang dipilih, udara lembab dapat dihilangkan melalui
ventilasi atau terkondensasi pada kolektor surya di malam hari. Pengeringan matahari ini dapat
menghasilkan kayu berkualitas tinggi, terutama karena gradien kelembaban di kayu tersebut
yang akan turun untuk menyamakan kedudukan dengan kondisi udara pada malam hari ketika
pengeringan tidak terjadi. Namun waktu pengeringan yang dibutuhkan elatif panjang dan
5. bervariasi tergantung pada panas matahari dan kondisi cuaca. Di Amerika Serikat, dan daerah-
daerah dingin, maka solar kiln dry mungkin bukanlah pilihan yang layak secara komersial karena
waktu pengeringan yang relatif lama, namun di daerah-daerah torpis, maka pengeringan matahari
mungkin merupakan pilihan yang murah dan komersial.
Steam kiln drying.
Ini adalah alat untuk pengeringan kayu yang banyak digunakan secara komersial dalam industri
woodworking. Dalam steam kiln drying, maka suatu boiler sebagai pembangkit steam pemanas
dibangun untuk digunakan sebagai sumber panas untuk memanaskan udara pengering. Kipas
angin digunakan untuk melakukan sirkulasi udara pada kecepatan setinggi 400 fpm (kaki per
menit). Suhu pengeringan dapat mencapai 180 °F dan dapat diatur dengan melakukan pengaturan
terhadap aliran udara pengering. Panas untuk memanaskan boiler disuplai dari gas, minyak atau
kayu limbah berbahan bakar boiler..
Meskipun pengeringan produk kayu akan menambah nilai produk dan menurunkan biaya
transportasi, tetapi operasi pengeringan juga dapat menjadi salah satu operasi yang paling mahal
dalam hal energi yang digunakan. Pabrik-pabrik kayu banyak yang menggunakan limbah kayu
sebagai bahan bakar untuk boiler sehingga mengurangi biaya bahan bakar.
Suhu dan kelembaban dikontrol secara hati-hati selama siklus pengeringan sesuai dengan jadwal
pengeringan untuk tiap, ukuran, kondisi dan spesies kayu. Udara panas disirkulasikan pada
permukaan kayu dengan baik, sehingga air pada permukaan kayu menguap, dan diambil udara.
Udara dalam ruangan akan menjadi lembab karena uap air yang diambil dari permukaan kayu,
ketika kelembaban udara melebihi tingkat yang ditentukan, maka udara yang hangat dan lembab
itu dibuang ke luar ruangan, dan udara kering yang dingin dimasukkan dalam ruangan Setiap kali
udara panas keluar, maka dibutuhkan tambahan energi dari boiler untuk memanaskan udara
pengganti yang dingin. Pertukaran udara dan pemanasan ulang dari udara mengkonsumsi hingga
80% dari energi yang dibutuhkan untuk kayu pengeringan kayu.
Stres pada kayu.
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, air bebas akan menguap dari kayu sampai FSP tercapai.
Setelah mencapai FSP, air terikat mulai bergerak ke permukaan kayu. Ketika ini terjadi, maka
sel-sel kayu mulai berubah bentuk, dan kayu mulai menyusut. Permukaan luar kayu akan
menyusut lebih cepat dari bagian dalam dan menyebabkan tekanan dalam kayu. Penyusutan juga
akan terjadi pada tingkat yang berbeda berkaitan dengan arah serat kayu. Perbedaan penyusutan
dapat menghasilkan masalah pada kayu seperti: warping, checking, spliting, (pelengkungan,
pecah atau pembengkokan kayu). Ketika tekanan sudah cukup besar dan bisa menyebabkan
kerusakan pada permukaan kayu, maka operator dapat melakukan manipulasi untuk mengurangi
besarnya tekanan pada kayu tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan pembasahan permukaan
dengan uap basah pada kayu. Dalam kasus kayu keras, pengeringan bisa terjadi lebih cepat
daripada kayu lunak. Dalam kedua kasus tersebut, maka permukaan kayu akan membengkak
sedikit, untuk menghilangkan tekanan yang terjadi. Untuk beberapa penggunaan, seperti kayu
6. untuk konstruksi di mana penampilan tidak penting, maka kerusakan pada permukaan tidak
merupakan masalah.
High temperature kiln dry (kiln dry dengan suhu tinggi)
High temperature kiln dry ini akan dapat mengeringkan kayu dengan kecepatan yang tinggi dan
banyak digunakan untuk pengeringan kayu dimana penampilan tidak terlalu diutamakan. Kiln
dry suhu tinggi ini beroperasi pada temperatur yang tinggi, 200 hingga 240°F. Kecepatan udara
bisa diatur sampai melebihi 800 fpm. Lubang ventilasi biasanya ditutup karena kontrol
kelembaban relatif tidak penting. Jenis kiln dikembangkan untuk pengeringan pada kayu lunak.
Pada kiln suhu tinggi, maka kayu dalam jumlah besar bisa kering dalam beberapa hari saja.
Kayu-kayu lunak seperti kayu sengon yang digunakan untuk interior dimana adanya sedikit
kerusakan kayu tidak merupakan masalah dapat dikeringkan dengan kiln dry ini. Beberapa kayu
keras untuk konstruksi juga dapat dikeringkan dengan alat ini. Namun hanya beberapa jenis kayu
keras yang dapat dikeringkan dengan cara ini.
Pengeringan kayu dengan aliran udara (air drying)
Pengeringan kayu dengan cara ini tidak menggunakan alat untuk mengatur suhu udara atau
kelembaban udara yang dialirkan untuk menjalankan proses pengeringan kayu. Pengaturan
kecepatan pengeringan dilakukan dengan melakukan penumpukan kayu secara benar dan
meletakkan posisi di tempat yang tepat. Kontrol terhadap penumpukan kayu dan peletakan pada
posisi yang benar dapat dilakukan untuk membuat proses pengeringan menjadi lebih efisien.
Teknik penyusunan papan kayu.
Gambar 1 menunjukkan suatu tumpukan kayu yang dibangun untuk air drying. Suatu blok beton
digunakan sebagai dasar tumpukan, dan kayu ditumpuk diatasnya ditata seperti rel kereta api.
Gunakan sticker (balok penyangga) dengan ukuran yang seragam. Sticker-sticker disusun selaras
satu di atas yang lain dan ditempatkan dengan jarak yang tidak lebih dari 36". Setiap ujung
papan bertumpu pada sticker untuk mencegah terjadinya warping (kayu yang melengkung)..
Pada lapisan paling atas pada tumpukan kayu, beberapa potongan sticker dengan ukuran yang
lebih tebal dan panjang digunakan untuk menyangga atap.
7. Gambar 1. Tumpukan kayu pada air drying
Atap pelindung membentang di atas tumpukan kayu dengan ujung yang menjorok keluar
sepanjang 2 atau 3 inci di semua sisi. Atap ini berguna untuk melindungi kayu dari hujan dan
sinar matahari langsung. Atap dapat dibuat miring untuk memudahkan pengaliran air. Kemudian
pada bagian atas atap suatu beban diletakkan untuk menahan atap supaya tetap di tempat. Berat
ekstra ini juga akan membantu menjaga lapisan atas kayu dari pelengkungan karena proses
pengeringan. Dalam gambar ini digunakan blok beton tambahan yang ditempatkan di atap untuk
beban tambahan.
Tata letak dan lokasi dari tumpukan kayu
Kontrol lain adalah orientasi dan tata letak dari stack (tumpukan) kayu. Kayu yang ditumpuk di
atas permukaan yang kering seperti beton atau aspal di mana tidak ada air yang menggenang
akan kering lebih cepat daripada ditumpuk di atas tanah kosong atau tanah berumput. Sebagai
contoh, aspal hitam secara signifikan dapat meningkatkan kecepatan pengeringan kayu
dibandingkan dengan tanah. Sebaiknya jangan pernah menumpuk kayu di tanah yang berumput
karena lapisan bawah akan selalu terkena udara dengan kelembaban yang tinggi.
Tumpukan yang lebih pendek dan lebih kecil akan meningkatkan laju pengeringan. Penumpukan
kayu di lokasi yang jauh dari bangunan, pohon, atau benda lain akan meningkatkan kecepatan
aliran angin dan pada akhirnya akan meningkatkan laju pengeringan.
Sirkulasi udara melalui kayu dapat terjadi secara alami dengan konveksi Udara yang kering dan
panas akan mengalir pada tumpukan dari samping dan keluar di atas tumpukan kayu. Ketika
udara kering bergerak di atas permukaan kayu, air akan menguap dari permukaan kayu dan
dibawa oleh udara. Melalui proses penguapan, udara menjadi lebih dingin, lembab, dan dengan
demikian menjadi lebih berat. Udara yang lebih berat akan bergerak turun ke bagian bawah
tumpukan. Jika angin dapat bergerak bebas, maka udara dingin dan lembab akan segera diganti
dengan udara yang lebih panas dan kering dari lingkungannya. Oleh karena itu, ketinggian dasar
8. yang cukup diperlukan untuk memungkinkan lebih banyak ruang di bawah tumpukan dan akan
meningkatkan laju pengeringan.
Pengeringan kayu terlalu cepat dapat menyebabkan terjadinya cacat kayu. Pengeringan yang
cepat akan dapat terjadi pada bulan-bulan yang hangat dan kering. Jika terdapat resiko cacat
pengeringan, maka beberapa pengaturan dapat dilakukan yaitu antara lain: tumpukan kayu dapat
dibangun di atas tanah beton atau tanah telanjang daripada di atas aspal untuk memperlambat
laju pengeringan. Tumpukan kayu dapat dibuat dengan ruang yang lebih besar (lebih luas), atau
angin sebagian dapat diblokir. Semua hal tersebut akan memperlambat laju pengeringan.
Untuk kayu dimana sering terjadi retak, maka beberapa langkah-langkah tambahan mungkin
diperlukan. Pelapisan pada ujung kayu dengan bahan sejenis lilin dapat dilakukan pada ujung
papan untuk menghambat tingkat pengeringan yang berlebihan dari posisi tersebut. Goni atau
kain juga dapat digunakan untuk menutupi ujung kayu atau untuk menutupi seluruh tumpukan
kayu. Ini adalah praktek umum untuk menghambat laju pengeringan untuk kayu dengan spesies
dan ukuran tertentu.
Kadar air kayu akhir dengan proses pengeringan ini ditentukan oleh suhu udara, kelembaban
relatif, dan waktu pengeringan. Pengeringan kayu secara alamiah ini dapat membawa MC kayu
turun ke kisaran 20% sampai 30% dengan relatif mudah. Namun apabila dilakukan dengan
waktu yang lama maka kadar air kayu akan sampai pada titik keseimbangan dengan kelembaban
udara di area dimana proses pengeringan terjadi. Tergantung pada kondisi di luar ruangan dan
spesies kayu dan ukuran, pengeringan udara ini bisa memakan waktu hingga satu tahun atau
lebih untuk memperoleh kekeringan yang diinginkan.
Pengeringan dengan gudang pengering (drying shed).
Ketika sejumlah besar kayu harus dikeringkan, suatu gudang poletype dapat digunakan untuk
memperoleh kontrol lebih yang besar atas proses pengeringan. Suatu gudang memungkinkan
kontrol yang lebih baik dengan cara memblokir satu atau lebih sisi ruangan, sehingga
memperlambat proses pengeringan dan memasang kipas angin di beberapa tempat untuk
mengatur aliran angin ke dalamnya. Gudang pengeringan bisa dibuat dengan konstruksi yang
sangat sederhana. Gudang dapat juga dibuat menjadi lebih kompleks dengan menambahkan
dinding yang dapat dinaikkan atau diturunkan dan dengan menambahkan sejumlah kipas. Kipas
ini digunakan untuk mempercepat aliran udara luar dalam ruangan. Satu sisi gudang dapat
diblokir dan kipas dipasang di salah satu ujungnya sdangkan ujung lain dari gudang dibiarkan
terbuka. Kipas dapat dioperasikan ketika diinginkan sirkulasi angin yang tinggi dan dimatikan
untuk mengurangi sirkulasi angin. Untuk jenis kayu yang memiliki kecenderungan untuk retak
ketika pengeringan terlalu cepat, seperti oak, maka kipas harus dijalankan ketika kelembaban
lingkungan yang tinggi dan suhu udara rendah. Kipas dapat dimatikan bila kelembaban rendah
dan suhu tinggi. Proses ini memperlambat laju pengeringan pada awal untuk beberapa jenis kayu
yang rentan terhadap checking. Setelah kayu telah melewati kering awal, maka kipas dapat
dihidupkan saat suhu tinggi dan kelembaban rendah. Bila kelembaban tinggi, kipas dapat
dimatikan untuk menghindari kelembaban udara tinggi membawa uap air kembali ke dalam kayu
tersebut.
9. Karena tidak panas ditambahkan dengan jenis pengeringan (kadang-kadang disebut sebagai pre
fan drying), maka kadar air akhir ditentukan oleh suhu dan kelembaban relatif udara lingkungan.
Seperti dalam pengeringan pada air drying, MC akhir yang dicapai biasanya berkisar diantara
20% sampai 30%. Meskipun proses pengeringan bisa dilanjutkan untuk waktu yang lama
sehingga mencapai kadar air yang lebih rendah tetapi hal ini jarang dilakukan pada pengeringan
kayu dengan jumlah yang besar. Pengeringan lanjutan untuk mencapai kadar air yang lebih
rendah biasanya dilakukan dengan kiln dry yang mempunyai fasilitas untuk memanipulasi
kelembaban udara atau suhu udara pengering.
bersambung
Share
Tweet
inShare
< Prev
Next >
http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-knowledge/pengeringan-kayu
http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-knowledge/pengeringan-kayu/76-
pengeringan-kayu-bagian-4
http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-knowledge/pengeringan-kayu/75-
pengeringan-kayu-bagian-3
http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-knowledge/pengeringan-kayu/74-
pengeringan-kayu-bagian-2
Teknologi pengeringan kayu saat ini yang cukup dikenal ada 4 jenis yaitu Solar Kiln, Conventional Kiln,
Vacuum Kiln dan Dehumidification Kiln.
Solar Kiln
Ada beberapa tipe pengering kayu menggunakan tenaga matahari tapi pada dasarnya memiliki prinsip
yang sama yaitu mengumpulkan energi panas matahari sehingga mencapai suhu tertentu dan suhu ini
digunakan untuk mengeluarkan air dari dalam kayu. Ukuran dan kapasitas tentu saja berbeda dengan
penghasil energi dari sinar matahari di rumah kita.
10. Kelemahan tipe pengering ini adalah kecepatan dan kapasitas
pengeringan. Volume kayu dan lama pengeringan sangat tergantung dengan keberadaan panas
matahari. Untuk di negara yang memiliki empat musim hal ini akan kurang menguntungkan tapi
termasuk jenis pengeringan yang paling murah dalam hal investasi awal. Oleh karena itulah teknis ini
lebih populer di negara yang memiliki 4 musim.
Conventional Kiln
Pengering Kayu Konvensional menggunakan uap air panas yang didorongkan ke dalam ruangan dan
disirkulasikan oleh kipas ventilasi di dalamnya. Tipe pengeringan ini hanya mengalirkan uap panas dan
kemudian mengalirkan keluar udara lembab melalui ventilasi yang terdapat di dalamnya. Proses ini
menghasilkan hasil pengeringan dengan kualitas yang baik karena proses dilakukan secara bertahap dan
stabil. Akan tetapi apabila dibandingkan dengan sistem lain tipe ini membutuhkan energi yang cukup
besar, aliran uap air ke dalam ruangan pengering tidak boleh terhenti.
Teknis pengeringan ini paling dikenal di Indonesia dan negara asia lainnya. Terutama pada industri skala
menengah ke bawah bahkan industri rumah tangga.
Vacuum Kiln
Proses berjalan dengan cepat, lebih cepat daripada pengering yang konvensional karena air di dalam
kayu juga menguap dengan cepat sekali. Ini adalah keunggulan sistem pengeringan vacuum dibanding
dengan yang lain dan masih tetap menghasilkan kualitas yang baik pada kayu yang dikeringkan.
11. Kekurangannya adalah pada ukuran kayu yang dikeringkan tidak bisa besar
karena kapasitas vacuum kiln (tabung) cukup terbatas. Volume total dalam sekali proses juga jauh lebih
kecil daripada kiln konvensional.
Sistem ini mutlak membutuhkan operator yang berkualitas karena tidak boleh ada kesalahan sama sekali
dan berbiaya operasional cukup besar dibandingkan kiln konvensional. Lagipula biaya investasinya juga
besar, bisa 3 hingga 4 kali investasi kiln dry konvensional.
Jadi mengapa memilih vacuum kiln? Ketika waktu dan lingkungan menjadi prioritas utama, vacuum kiln
adalah pilihan terbaik. Menggunakan tenaga listrik yang tidak menimbulkan polusi udara sebagaimana
kiln konvensional yang menggunakan kayu atau gas untuk pembakaran.
Dehumidification Kiln
Sebagai satu2nya keunggulan sistem ini adalah karena dehumidificaton kiln mendaur ulang suhu udara
panas di dalam ruangan pengering untuk berputar kembali melalui sela-sela tumpukan kayu. Ini berarti
penghematan energi panas yang pada sistem kiln konvensional senantiasa mengalir tanpa henti. Kalau
di sistem konvensional udara lembab yang berasal dari penguapan air dari dalam kayu
disalurkan/dibuang keluar melalui ventilasi output, maka dalam dehumidification kiln udara tersebut
dialirkan melalui koil pendingin sehingga uap air terurai kembali.
Air yang terurai dialirkan melalui saluran khusus pembuangan dan udara panas mengalir kembali ke
dalam ruangan pengering. Apabila suhu udara berlebih di dalam ruangan, ada fan khusus yang akan
mengalirkan suhu tersebut keluar.
Waktu pengeringan tidak berbeda dengan kiln jenis konvensional, dan cara penanganannya-pun cukup
mudah.
Peralatan yang digunakan untuk tipe ini sedikit lebih mahal daripada tipe konvensional, namun biaya
akhir setelah tambahan beberapa komponen biaya pada saat anda harus membangun boiler (asuransi,
pajak dll) sistem ini lebih murah.
http://www.tentangkayu.com/2008/03/metodologi-pengeringan-kayu.html
Pengeringan kayu
Pengeringan kayu merupakan salah satu proses utama dalam woodworking process. Kayu
yang baru ditebang memiliki kandungan air yang sangat tinggi dan tidak akan mencapai
kekuatan maksimumnya sebelum sebagian besar air yang ada di keluarkan. Air pada kayu
hanyalah merupakan beban dari struktur yang cellulose (serat kayu) dan lignin yang akan
menghasilkan kekuatan pada struktur kayu. Kayu yang basah juga akanmembuat kayu menjadi
12. media yang ideal untuk pertumbuhan bakteri dan jamur. Penggunaan kayu basah akan
menimbulkan banyak masalah antara lain adalah: kayu yang pecah, jamur pada kayu, dan
masalah-masalah finishing.
Pengeringan kayu ini sebenarnya merupakan proses yang terjadi secara alami. Kayu
merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopis (bahan yang menyerap air). Kayu yang
masih basah apabila diletakkan di alam terbuka maka dia akan mengeluarkan air yang
dikandungnya sampai kadar air didalamnya seimbang dengan kelembaban udara
lingkungannya. Sebaliknya kayu yang kering apabila diletakkan dalam lingkungan yang
mempunyai kelembaban udara yang tinggi akan menyerap air dari udara sampai kandungan
airnya berkeseimbangan dengan kelembaban udara lingkungannya.
Namun demikian pengeringan terhadap kayu harus dilakukan dengan kontrol yang baik karena
perubahan kadar air di dalam kayu akan selalu diikuti dengan perubahan ukuran kayu tersebut.
Kayu akan mengembang apabila kadar air yang dikandungnya naik dan akan menyusut apabila
kadar airnya turun. Pengeringan kayu yang berlangsung terlalu cepat akan mengakibatkan
masalah dari perubahan dimensi kayu seperti kayu yang pecah, retak atau melengkung.
Pengeringan yang dilakukan dengan cara yang tidak tepat juga bisa merusak penampilan dan
warna kayu.
Tingkat kadar air dari kayu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang aman
sebenarnya tergantung pada kondisi lingkungan dimana produk dari kayu tersebut akan
digunakan. Kadar air kayu akhir yang disarankan adalah kadar air kayu yang berkeseimbangan
dengan kelembaban udara di lingkungan dimana produk kayu tersebut akan digunakan. Apabila
kondisi ini dapat dipenuhi maka kayu akan relatif stabil, karena perubahan kadar air yang terlalu
drastis tidak akan terjadi lagi. Untuk melihat kadar air yang dibutuhkan maka dapat dilihat pada
grafik kadar air kayu vs kelembaban udara lingkungan.
Kayu yang diperoleh dari pohon yang baru dipotong mempunyai kandungan air yang sangat
tinggi sekitar 60% atau lebih. Sedangkan untuk bisa digunakan dalam industri wooodworking
kayu harus cukup kering, biasanya dengan kadar air sekitar 10%. Untuk bisa menurunkan
kadar air tersebut maka kayu harus dikeringkan dulu. Pengeringan kayu ini bisa terjadi secara
alami yaitu dengan membiarkan kayu yang sudah dipotong tersebut di alam terbuka sampai
seluruh air yang ada di dalamnya menguap dan meninggalkan kayu yang kering. Cara ini
banyak digunakan pada jaman dulu ketika industri woodworking masih belum maju dan
berkembang seperti sekarang. Pada jaman dulu kalau PT Perhutani memotong pohon jati dari
perkebunannya maka pohon itu dimatikan dulu dan dibiarkan selama beberapa bulan.
Beberapa bulan kemudian ketika kayunya sudah kering, baru pohon itu ditebang dan kayunya
diambil untuk berbagai macam keperluan.
Pengeringan kayu secara alami ini akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan akan
sangat tergantung pada kondisi alam. Beberapa jenis kayu juga akan beresiko untuk rusak
terkena jamur atau diserang serangga pada saat proses pengeringannya. Karena itu maka
industri woodworking modern menciptakan alat untuk pengeringan kayu yang dikenal sebagai
oven kayu atau kiln dry. Dengan penggunaan oven ini maka proses pengeringan kayu dapat
berlangsung dengan lebih cepat dan terkontrol. Untuk melihat lebih jauh mengenai pengeringan
13. kayu, silakan lihat di: http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-
knowledge/pengeringan-kayu
Pohon yang baru ditebang dipotong dan dibelah menjadi papan-papan dengan ukuran tertentu
dan kemudian dimasukkan ke dalam oven kayu. Prinsip dari oven adalah dengan melakukan
sirkulasi dan pemanasan udara dalam ruangan dimana papan kayu diletakkan. Dengan naiknya
suhu udara maka kelembaban udara akan turun dan dengan demikian maka kadar air dalam
kayu akan turun menyesuaikan dengan linkungannya. Di dalam oven maka pengaturan
terhadap suhu udara dan sirkulasi udara merupakan hal yang sangat penting. Suhu udara
dalam oven harus diatur sehingga proses pengeringan kayu bisa berjalan dengan lebih cepat
namun tanpa merusak kayu. Pengeringan kayu yang terlalu cepat akan membuat penyusutan
kayu yang cepat dan akan beresiko untuk merusak kayu seperti kayu yang pecah atau
melengkung. Suhu udara dalam oven dan lamanya waktu pengeringan sangat tergantung pada
jenis kayu yang dikeringkan. Beberapa jenis kayu yang memiliki koefeisien penyusutan yang
besar harus dikeringkan dengan perlahan-lahan untuk mengurangi resiko kayu yang rusak.
Untuk jenis-jenis kayu dari Amerika dan Eropa maka data data ini sudah tersedia cukup lengkap
karena industri kayu di daerah ini sudah sangat maju. Dengan data itu maka mereka dapat
menentukan proses pengeringan kayu dengan lebih mudah. Sayangnya data koefisien
penyusutan kayu ini tidak banyak tersedia untuk jenis-jenis kayu di Indonesia. Koefisien
penyusutan ini juga akan bervareasi tergantung dari asal kayu tersebut.
http://www.mediakayu.com/2012/11/pengeringan-kayu.html
Kadar air kayu adalah perbandingan antara berat air yang ada dalam suatu batang kayu dengan
berat kering tanah kayu yang bersangkutan. Sedangkan pengeringan kayu adalah menurunkan
Kadar Air tersebut dari kayu yang bersangkutan.
Kegunaan pengeringan kayu adalah :
14. 1. Kayu yang akan diawetkan harus di keringkan dulu agar penetrasi dari bahan pengawet
dapat masuk dengan baik kedalam kayu. Kayu-kayu yang akan dilem harus kering agar
supaya daya rekat lem dapat baik.
2. Perubahan kadar air yang cukup besar dapat berakibat perubahan dimensi karena
penyusutan. Apabila perubahan dimensi tersebut terjadi pada saat digunakan maka akan
mengakibatkan perubahan-perubahan/kerusakan-kerusakan dari pada produk/bangunan
dimana kayu tersebut digunakan.
3. Pengeringan dapat memperbaiki sifat mekaniknya. Berdasarkan penelitian terdapat
hubungan lansung antara kekuatan kayu dan kadar air kayu. Kadar air kayu menurun
maka kekuatan kayu meningkat.
4. Pengeringan kayu akan sangat mengurangi berat daripada kayu dan menurunkan ongkos
angkutan.
Hal-hal yang menentukan percepatan pengeringan yang paling besar pengaruhnya adalah sebagai
berikut :
Temperatur
Apabila kelembaban udara tetap, maka adanya kenaikan temperatur mengakibatkan
peningkatan kecepatan penguapan kayu, sehingga akan mempercepat pengeringan kayu.
Kelembaban Udara
Apabila temperatur tetap maka penurunan kelembaban udara disekitar kayu akan
mempercepat pengeringan kayu.
Sirkulasi Udara
Yang paling menentukan kecepatan pengeringan adalah temperatur dan kelembaban
udara hal ini hanya bisa berjalan apabila terdapat aliran udara melalui permukaan kayu
yang mengganti kedudukan udara yang basah dan dingin karena penguapan dengan udara
yang kering dan panas.
Sebelum pengeringan perlu diperhatikan sebagai berikut :
Tempat pengeringan harus cukup luas dan menampung akumulasi produk penggergajian
selama waktu pengeringan, serta dapat menjamin keleluasaan pengerjaan pengeringan.
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh tempat pengeringan ialah harus dapat
langsung terkena hembusan angin.
Apabila mungkin sebaiknya ditempatkan dimana angin meniup dengan kecepatan paling
tinggi, hal ini biasanya terdapat pada tanah-tanah yang tinggi.
Hindarkan tempat pengeringan dari segala sesuatu yang menghambat jalannya angin,
seperti bangunan-bangunan tinggi, pohon-pohon besar dan rindang dan sebagainya.
Penempatan tempat pengeringan dekat, apalagi di atas empang-empang besar, rawa-rawa
atau sungai-sungai sebenarnya kurang baik, maka tempat tersebut diupayakan
dihindarkan, karena lembab.
15. Ganjal (sticker) merupakan bagian yang penting dalam pengeringan udara.
CARA PENGERINGAN
Pengeringan pada hakekatnya dilakukan dengan dua (2) cara yaitu pengeringan alami dan
pengeringan buatan. Pengeringan alami sering disebut pengeringan udara.
Pengeringan Alami
Yang dimaksud pengeringan alami adalah proses pengeringan dengan cara mengangin-anginkan
kayu yang bersangkutan. Dalam pengeringan ini ketiga faktor penentu kecepatan pengeringan
seperti temperatur, kelembaban dan sirkulasi udara diserahkan pada keadaan alam disekitar kayu
yang dikeringkan. Pengeringan alami mempunyai keuntungan :
Mudah dilaksanakan
Tidak menuntut investasi yang besar
Dalam rangka pengeringan alami ada beberapa cara penumpukan/penjemuran kayu antara lain :
Penumpukan Vertikal
Tumpukan Silang
Tumpukan Sandar
16. 2) Penumpukan Secara Horisontal.
Pada penumpukan jenis ini kayu gergajian yang akan dikeringkan disusun sedemikian
rupa sehingga berbentuk sejajar dan horizontal.
1. Penumpukan sejajar
Tumpukan persegi
http://www.rimbawan.or.id/2011/08/teknik-pengeringan-kayu.html