SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PENGERINGAN KAYU
1. Proses pengeringan kayu ialah proses pengeluaran lembapan atau cecair yang terdapat
padadinding sel kayu itu. Tujuan pengeringan dilakukan pada kayu adalah untuk:
•
Mengurangkan kandungan lembapan
•
Mengelakkan pengecutan
•
Mengelakkan kayu meleding dan pecah
•
Memudahkan kerja yang akan dilakukan pada kayu
•
Kerja mengecat akan lebih kemas
•
Kayu lebih ringan
2. Proses pengeringan kayu boleh dilakukan dengan dua cara, iaitu dengan cara:
•
Semulajadi
•
Pengeringan di dalam tanur (kiln drying wood)3. Melalui proses ini cecair didalam rongga sel
akan dikeringkan dahulu diikuti dengan cecair didalam dinding sel.4. Pengecutan akan berlaku
semasa cecair dikeluarkan daripada dinding sel. Jika kayu tidak dikeringkan, pecahan akan
berlaku disekeliling lilitannya
http://www.scribd.com/doc/36149020/Pengeringan-kayu

Pengeringan kayu merupakan proses yang sangat penting dalam industri woodworking. Semua kayu yang
digunakan dalam industri woodworking harus sudah kering dan memenuhi standard kadar air tertentu.

Pengeringan kayu secara alami

Kayu akan mencari titik EMC (equilibrium moisture content) yaitu keseimbangan antara kadar
airnya dengan kelembaban udara (RH, relative humidity) dan temperature sekitarnya. Kayu yang
dikeringkan sampai di bawah titik FSP nya, maka jumlah uap air yang meninggalkan kayu akan
ditentukan oleh kelembaban relatif dari udara di lingkungannya. Karena itu untuk mengeringkan
kayu maka kelembaban udara di sekitarnya harus dibuat supaya lebih kering dari keadaan
kelembaban udara yang berkeseimbangan dengan kadar air kayu yang diinginkan. Pengeringan
kayu biasanya dilakukan dengan cara menguapkan uap air dari permukaan kayu. Proses
pengeringan kayu akan berjalan "dari luar ke dalam"; Kayu dikeringkan dengan cara permukaan
kayu “dikeringkan” dan kemudian pengeringan akan bergerak ke dalam. Air akan bergerak dari
daerah kadar air lebih tinggi ke area yang lebih rendah dalam kayu. sehingga ketika air menguap
dari sisi atau ujung luar, maka air bergerak dari bagian dalam ke arah lokasi tersebut. Proses ini
berlanjut sampai kayu mencapai nya titik EMC. Pada titik ini kadar air kayu adalah sama di
seluruh potongan.
Kayu lebih tebal akan membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama untuk mencapai nya
EMC dibandingkan dengan kayu yang tipis. Kayu akan mengering sepanjang serat (arah
tangensial) hingga 15 kali lebih cepat daripada arah keluar (arah radial). Oleh karena itu, papan
akan mengering pada tingkat yang lebih cepat pada ujung-ujungnya. Namun, karena papan
biasanya memiliki ukuran panjang yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran tebal,
maka sebagian besar pengeringan kayu tetap terjadi di permukaan dibandingkan pada ujung
 potongan kayu. Dengan kata lain, perjalanan air di permukaan terjadi pada tingkat lebih lambat,
tapi melintasi jarak yang jauh lebih singkat dan karenanya penguapan air tetap lebih banyak
terjadi di permukaan. Tingkat pengeringan kayu dikendalikan baik oleh laju penguapan dari
permukaan dan oleh laju pergerakan air di dalam potongan. Air di dalam kayu akan bergerak ke
permukaan untuk menjaga supaya permukaan kayu tetap lembab. Selama uap air dapat bergerak
dari bagian dalam ke permukaan dengan cukup cepat, maka tingkat pengeringan akan meningkat
jika penguapan di permukaan meningkat.

Peningkatan kecepatan pengeringan dapat dicapai dengan:

       Peningkatan aliran udara di seluruh permukaan kayu. Selama RH udara cukup rendah,
       udara akan terus mengambil uap air dari semua permukaan kayu yang terbuka.
       Peningkatan suhu udara di sekitarnya kayu. Udara yang lebih panas akan mengandung
       lebih banyak uap air; dengan meningkatkan suhu maka kemampuan udara dalam
       membawa air akan meningkat.
       Mengurangi kelembaban udara (RH, relative humidity). Air akan lebih cepat menguap ke
       udara yang lebih kering.

Penumpukan kayu

Kayu, biasanya dikeringkan dalam tumpukan dan karena itu dia harus ditumpuk secara baik
supaya terjadi pengeringan kayu yang baik secara alami atau dengan oven. Ketepatan dalam
penyusunan kayu akan membantu terjadinya proses pengeringan yang lebih optimal. Tumpukan
kayu sedapat mungkin dilakukan dengan cara penyeragaman pada ukuran panjang. Jika kayu
dengan ukuran panjang yang berbeda harus ditumpuk bersama-sama, maka potongan-potongan
yang lebih pendek harus ditempatkan di bagian atas. Hal ini untuk mencegah adanya kayu dari
menjorok di satu tumpukan. Kayu yang menjorok kayu rentan terhadap kerusakan dan
pelengkungan. Kayu yang lebih pendek juga dapat ditempatkan dalam tumpukan dengan kedua
ujung depan yang sejajar.



Pengeringan kayu dengan oven

Pengeringan kayu dilakukan dalam ruang terisolasi dan dilakukan pengaturan terhadap
sirkulasi, kelembaban dan suhu udara. Pengeringan ini banyak digunakan pada industri
kayu, dengan sistim ini sebagian besar air bebas atau air terikat dapat dihilangkan. Kayu
kering dapat diperoleh dalam waktu yang lebih singkat, dan tidak terpengaruh oleh
kondisi lingkungan lembab atau cuaca yang basah. Hampir semua kayu komersial
dikeringkan dalam kiln dry sebelum digunakan atau dipasarkan. Ada beberapa jenis oven
untuk pengeringan kayu ini yaitu antara lain:



Pre drier kiln

Operasi pengeringan kayu komersial kadang-kadang menggunakan pre drying (pengeringan
awal)untuk mengeringkan kayu basah sampai kayu dengan kadar air sekitar 25% sebelum
melewati proses pengeringan kayu untuk mencapai kadar air rendah dalam kiln dry. Pre drier
kiln biasa juga disebut sebagai kiln suhu rendah. Suhu dalam ruangan biasanya berkisar 75-100 °
F, dan kelembaban relatif biasanya berkisar dari 60 sampai 90%. Pre drying ini telah digunakan
selama lebih dari 25 tahun di Amerika Serikat bagian utara di mana kondisi udara lingkungan
kurang mendukung untuk proses pengeringan secara alami. Namun kemudian pre drier kiln ini
telah banyak digunakan di daerah lain untuk mempersingkat proses pengeringan dari beberapa
kayu keras. Pre drier juga dapat dilakukan dengan mengontrol ventilasi untuk mengatur
kecepatan pengeringan.

Keuntungan lain dari pre drier adalah:

       Warna kayu yang lebih cerah
       MC yang lebih seragam di seluruh kayu,
       mengurangi resiko terjadinya cacat kayu akibat proses pengeringan
       Pengurangan waktu pengeringan kayu.

Meskipun air drying atau shed drying bisa digunakan, tetapi pengeringan dengan pre drier
secara komersial ini membutuhkan bangunan dan fasilitas yang lebih rumit dibandingkan dengan
air drying. Pre drier kiln dalam operasi komersial adalah suatu gudang besar yang dilengkapi
dengan pemanas ruangan, beberapa kipas angin, dan ventilasi udara untuk menjaga kondisi ideal
ruang pengeringan sepanjang tahun. Kontrol otomatis dipasang untuk memantau suhu wet bulb
dan dry bulb dari udara dalam ruangan pengering.

Pre drier kiln biasanya digunakan untuk spesies kayu yang sulit dikeringkan. Gedung dan
fasilitas yang dibangun merupakan investasi modal yang besar tetapi akan mengurangi konsumsi
energi dari kiln dry untuk pengeringan kayu. Pre drying ini digunakan oleh industri
woodworking untuk mempersiapkan kayu untuk sebelum masuk kiln dry. Air drying atau shed
drying bisa merupakan alternatif yang baik sebagai pre drier pada daerah-daerah dengan kondisi
udara yang kering dan panas


Dehumidifier kiln dry.

Kiln ini mampu mengeringkan jenis kayu pada tingkat pengeringan yang maksimal meskipun
beoperasi pada suhu yang rendah. Dehumidifier kiln dry dapat mengeringkan kayu ke MC rendah
sampai 5% atau 6%. Proses pengeringan kayu dengan cara ini mempunyai effisisiensi panas
yang tinggi, sehingga penggunaan energy panas menjadi relatf kecil, dan suhu operasi yang
relatif rendah di sekitar 160 F. Tetapi sebagai akibatnya maka proses pengeringan kayu akan
berjalan dengan lebih lambat, tidak bisa secepat pada kiln dry dengan suhu tinggi.

Cara bekerja dari kiln dehumidifier ini adalah menggunakan suatu prinsip pengembunan air
seperti pada air conditioning untuk melakukan proses pengambilan uap air dalam ruang kiln.
Secara mudahnya dapat diterangkan sebagai berikut

       udara dari ruang pengering dipompa ke pada suatu cold coil evaporator, dimana sebagian
       besar air dalam udara diembunkan.
       air yang mengembun ini dikeluarkan dari system
       Panas dari udara dan proses penguapan akan menyebabkan penguapan pada cairan
       refrigeran dalam coil evaporator.
       Refrigerant yang panas kemudian dialirkan melewati sebuah kompresor di mana ia
       kembali menyerap panas lebih lanjut.
       Refrigerant panas dilewatkan kembali ke kondensor dimana panas ditransfer kembali ke
       udara kering dalam ruang pengering, dan pada saat bersamaan refrigerant akan
       mendingin kembali dan digunakan untuk mengembunkan air dari udara dari ruang
       pengering. .




                                diagram dehumidifier kiln dry



Solar kiln dry.

Di beberapa tempat (Kentucky), solar kiln dry (kiln dry dengan tenaga surya) menawarkan cara
yang relatif murah untuk para tukang kayu atau penggemar kayu untuk pengeringan kayu dalam
jumlah kecil. Waktu pengeringan tergantung pada cuaca, dan listrik yang digunakan untuk
menjalankan operasi oven pada kiln. Energi panas yang dibutuhkan untuk pengeringan berasal
dari sel surya. Tergantung pada desain yang dipilih, udara lembab dapat dihilangkan melalui
ventilasi atau terkondensasi pada kolektor surya di malam hari. Pengeringan matahari ini dapat
menghasilkan kayu berkualitas tinggi, terutama karena gradien kelembaban di kayu tersebut
yang akan turun untuk menyamakan kedudukan dengan kondisi udara pada malam hari ketika
pengeringan tidak terjadi. Namun waktu pengeringan yang dibutuhkan elatif panjang dan
bervariasi tergantung pada panas matahari dan kondisi cuaca. Di Amerika Serikat, dan daerah-
daerah dingin, maka solar kiln dry mungkin bukanlah pilihan yang layak secara komersial karena
waktu pengeringan yang relatif lama, namun di daerah-daerah torpis, maka pengeringan matahari
mungkin merupakan pilihan yang murah dan komersial.

Steam kiln drying.

Ini adalah alat untuk pengeringan kayu yang banyak digunakan secara komersial dalam industri
woodworking. Dalam steam kiln drying, maka suatu boiler sebagai pembangkit steam pemanas
dibangun untuk digunakan sebagai sumber panas untuk memanaskan udara pengering. Kipas
angin digunakan untuk melakukan sirkulasi udara pada kecepatan setinggi 400 fpm (kaki per
menit). Suhu pengeringan dapat mencapai 180 °F dan dapat diatur dengan melakukan pengaturan
terhadap aliran udara pengering. Panas untuk memanaskan boiler disuplai dari gas, minyak atau
kayu limbah berbahan bakar boiler..

Meskipun pengeringan produk kayu akan menambah nilai produk dan menurunkan biaya
transportasi, tetapi operasi pengeringan juga dapat menjadi salah satu operasi yang paling mahal
dalam hal energi yang digunakan. Pabrik-pabrik kayu banyak yang menggunakan limbah kayu
sebagai bahan bakar untuk boiler sehingga mengurangi biaya bahan bakar.

Suhu dan kelembaban dikontrol secara hati-hati selama siklus pengeringan sesuai dengan jadwal
pengeringan untuk tiap, ukuran, kondisi dan spesies kayu. Udara panas disirkulasikan pada
permukaan kayu dengan baik, sehingga air pada permukaan kayu menguap, dan diambil udara.
Udara dalam ruangan akan menjadi lembab karena uap air yang diambil dari permukaan kayu,
ketika kelembaban udara melebihi tingkat yang ditentukan, maka udara yang hangat dan lembab
itu dibuang ke luar ruangan, dan udara kering yang dingin dimasukkan dalam ruangan Setiap kali
udara panas keluar, maka dibutuhkan tambahan energi dari boiler untuk memanaskan udara
pengganti yang dingin. Pertukaran udara dan pemanasan ulang dari udara mengkonsumsi hingga
80% dari energi yang dibutuhkan untuk kayu pengeringan kayu.


Stres pada kayu.


Seperti yang dinyatakan sebelumnya, air bebas akan menguap dari kayu sampai FSP tercapai.
Setelah mencapai FSP, air terikat mulai bergerak ke permukaan kayu. Ketika ini terjadi, maka
sel-sel kayu mulai berubah bentuk, dan kayu mulai menyusut. Permukaan luar kayu akan
menyusut lebih cepat dari bagian dalam dan menyebabkan tekanan dalam kayu. Penyusutan juga
akan terjadi pada tingkat yang berbeda berkaitan dengan arah serat kayu. Perbedaan penyusutan
dapat menghasilkan masalah pada kayu seperti: warping, checking, spliting, (pelengkungan,
pecah atau pembengkokan kayu). Ketika tekanan sudah cukup besar dan bisa menyebabkan
kerusakan pada permukaan kayu, maka operator dapat melakukan manipulasi untuk mengurangi
besarnya tekanan pada kayu tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan pembasahan permukaan
dengan uap basah pada kayu. Dalam kasus kayu keras, pengeringan bisa terjadi lebih cepat
daripada kayu lunak. Dalam kedua kasus tersebut, maka permukaan kayu akan membengkak
sedikit, untuk menghilangkan tekanan yang terjadi. Untuk beberapa penggunaan, seperti kayu
untuk konstruksi di mana penampilan tidak penting, maka kerusakan pada permukaan tidak
merupakan masalah.

High temperature kiln dry (kiln dry dengan suhu tinggi)

High temperature kiln dry ini akan dapat mengeringkan kayu dengan kecepatan yang tinggi dan
banyak digunakan untuk pengeringan kayu dimana penampilan tidak terlalu diutamakan. Kiln
dry suhu tinggi ini beroperasi pada temperatur yang tinggi, 200 hingga 240°F. Kecepatan udara
bisa diatur sampai melebihi 800 fpm. Lubang ventilasi biasanya ditutup karena kontrol
kelembaban relatif tidak penting. Jenis kiln dikembangkan untuk pengeringan pada kayu lunak.
Pada kiln suhu tinggi, maka kayu dalam jumlah besar bisa kering dalam beberapa hari saja.
Kayu-kayu lunak seperti kayu sengon yang digunakan untuk interior dimana adanya sedikit
kerusakan kayu tidak merupakan masalah dapat dikeringkan dengan kiln dry ini. Beberapa kayu
keras untuk konstruksi juga dapat dikeringkan dengan alat ini. Namun hanya beberapa jenis kayu
keras yang dapat dikeringkan dengan cara ini.

Pengeringan kayu dengan aliran udara (air drying)

Pengeringan kayu dengan cara ini tidak menggunakan alat untuk mengatur suhu udara atau
kelembaban udara yang dialirkan untuk menjalankan proses pengeringan kayu. Pengaturan
kecepatan pengeringan dilakukan dengan melakukan penumpukan kayu secara benar dan
meletakkan posisi di tempat yang tepat. Kontrol terhadap penumpukan kayu dan peletakan pada
posisi yang benar dapat dilakukan untuk membuat proses pengeringan menjadi lebih efisien.



       Teknik penyusunan papan kayu.

Gambar 1 menunjukkan suatu tumpukan kayu yang dibangun untuk air drying. Suatu blok beton
digunakan sebagai dasar tumpukan, dan kayu ditumpuk diatasnya ditata seperti rel kereta api.
Gunakan sticker (balok penyangga) dengan ukuran yang seragam. Sticker-sticker disusun selaras
satu di atas yang lain dan ditempatkan dengan jarak yang tidak lebih dari 36". Setiap ujung
papan bertumpu pada sticker untuk mencegah terjadinya warping (kayu yang melengkung)..
Pada lapisan paling atas pada tumpukan kayu, beberapa potongan sticker dengan ukuran yang
lebih tebal dan panjang digunakan untuk menyangga atap.
Gambar 1. Tumpukan kayu pada air drying

Atap pelindung membentang di atas tumpukan kayu dengan ujung yang menjorok keluar
sepanjang 2 atau 3 inci di semua sisi. Atap ini berguna untuk melindungi kayu dari hujan dan
sinar matahari langsung. Atap dapat dibuat miring untuk memudahkan pengaliran air. Kemudian
pada bagian atas atap suatu beban diletakkan untuk menahan atap supaya tetap di tempat. Berat
ekstra ini juga akan membantu menjaga lapisan atas kayu dari pelengkungan karena proses
pengeringan. Dalam gambar ini digunakan blok beton tambahan yang ditempatkan di atap untuk
beban tambahan.

       Tata letak dan lokasi dari tumpukan kayu

Kontrol lain adalah orientasi dan tata letak dari stack (tumpukan) kayu. Kayu yang ditumpuk di
atas permukaan yang kering seperti beton atau aspal di mana tidak ada air yang menggenang
akan kering lebih cepat daripada ditumpuk di atas tanah kosong atau tanah berumput. Sebagai
contoh, aspal hitam secara signifikan dapat meningkatkan kecepatan pengeringan kayu
dibandingkan dengan tanah. Sebaiknya jangan pernah menumpuk kayu di tanah yang berumput
karena lapisan bawah akan selalu terkena udara dengan kelembaban yang tinggi.

Tumpukan yang lebih pendek dan lebih kecil akan meningkatkan laju pengeringan. Penumpukan
kayu di lokasi yang jauh dari bangunan, pohon, atau benda lain akan meningkatkan kecepatan
aliran angin dan pada akhirnya akan meningkatkan laju pengeringan.

Sirkulasi udara melalui kayu dapat terjadi secara alami dengan konveksi Udara yang kering dan
panas akan mengalir pada tumpukan dari samping dan keluar di atas tumpukan kayu. Ketika
udara kering bergerak di atas permukaan kayu, air akan menguap dari permukaan kayu dan
dibawa oleh udara. Melalui proses penguapan, udara menjadi lebih dingin, lembab, dan dengan
demikian menjadi lebih berat. Udara yang lebih berat akan bergerak turun ke bagian bawah
tumpukan. Jika angin dapat bergerak bebas, maka udara dingin dan lembab akan segera diganti
dengan udara yang lebih panas dan kering dari lingkungannya. Oleh karena itu, ketinggian dasar
yang cukup diperlukan untuk memungkinkan lebih banyak ruang di bawah tumpukan dan akan
meningkatkan laju pengeringan.

Pengeringan kayu terlalu cepat dapat menyebabkan terjadinya cacat kayu. Pengeringan yang
cepat akan dapat terjadi pada bulan-bulan yang hangat dan kering. Jika terdapat resiko cacat
pengeringan, maka beberapa pengaturan dapat dilakukan yaitu antara lain: tumpukan kayu dapat
dibangun di atas tanah beton atau tanah telanjang daripada di atas aspal untuk memperlambat
laju pengeringan. Tumpukan kayu dapat dibuat dengan ruang yang lebih besar (lebih luas), atau
angin sebagian dapat diblokir. Semua hal tersebut akan memperlambat laju pengeringan.

Untuk kayu dimana sering terjadi retak, maka beberapa langkah-langkah tambahan mungkin
diperlukan. Pelapisan pada ujung kayu dengan bahan sejenis lilin dapat dilakukan pada ujung
papan untuk menghambat tingkat pengeringan yang berlebihan dari posisi tersebut. Goni atau
kain juga dapat digunakan untuk menutupi ujung kayu atau untuk menutupi seluruh tumpukan
kayu. Ini adalah praktek umum untuk menghambat laju pengeringan untuk kayu dengan spesies
dan ukuran tertentu.

Kadar air kayu akhir dengan proses pengeringan ini ditentukan oleh suhu udara, kelembaban
relatif, dan waktu pengeringan. Pengeringan kayu secara alamiah ini dapat membawa MC kayu
turun ke kisaran 20% sampai 30% dengan relatif mudah. Namun apabila dilakukan dengan
waktu yang lama maka kadar air kayu akan sampai pada titik keseimbangan dengan kelembaban
udara di area dimana proses pengeringan terjadi. Tergantung pada kondisi di luar ruangan dan
spesies kayu dan ukuran, pengeringan udara ini bisa memakan waktu hingga satu tahun atau
lebih untuk memperoleh kekeringan yang diinginkan.

Pengeringan dengan gudang pengering (drying shed).

Ketika sejumlah besar kayu harus dikeringkan, suatu gudang poletype dapat digunakan untuk
memperoleh kontrol lebih yang besar atas proses pengeringan. Suatu gudang memungkinkan
kontrol yang lebih baik dengan cara memblokir satu atau lebih sisi ruangan, sehingga
memperlambat proses pengeringan dan memasang kipas angin di beberapa tempat untuk
mengatur aliran angin ke dalamnya. Gudang pengeringan bisa dibuat dengan konstruksi yang
sangat sederhana. Gudang dapat juga dibuat menjadi lebih kompleks dengan menambahkan
dinding yang dapat dinaikkan atau diturunkan dan dengan menambahkan sejumlah kipas. Kipas
ini digunakan untuk mempercepat aliran udara luar dalam ruangan. Satu sisi gudang dapat
diblokir dan kipas dipasang di salah satu ujungnya sdangkan ujung lain dari gudang dibiarkan
terbuka. Kipas dapat dioperasikan ketika diinginkan sirkulasi angin yang tinggi dan dimatikan
untuk mengurangi sirkulasi angin. Untuk jenis kayu yang memiliki kecenderungan untuk retak
ketika pengeringan terlalu cepat, seperti oak, maka kipas harus dijalankan ketika kelembaban
lingkungan yang tinggi dan suhu udara rendah. Kipas dapat dimatikan bila kelembaban rendah
dan suhu tinggi. Proses ini memperlambat laju pengeringan pada awal untuk beberapa jenis kayu
yang rentan terhadap checking. Setelah kayu telah melewati kering awal, maka kipas dapat
dihidupkan saat suhu tinggi dan kelembaban rendah. Bila kelembaban tinggi, kipas dapat
dimatikan untuk menghindari kelembaban udara tinggi membawa uap air kembali ke dalam kayu
tersebut.
Karena tidak panas ditambahkan dengan jenis pengeringan (kadang-kadang disebut sebagai pre
fan drying), maka kadar air akhir ditentukan oleh suhu dan kelembaban relatif udara lingkungan.
Seperti dalam pengeringan pada air drying, MC akhir yang dicapai biasanya berkisar diantara
20% sampai 30%. Meskipun proses pengeringan bisa dilanjutkan untuk waktu yang lama
sehingga mencapai kadar air yang lebih rendah tetapi hal ini jarang dilakukan pada pengeringan
kayu dengan jumlah yang besar. Pengeringan lanjutan untuk mencapai kadar air yang lebih
rendah biasanya dilakukan dengan kiln dry yang mempunyai fasilitas untuk memanipulasi
kelembaban udara atau suhu udara pengering.

bersambung

Share

Tweet

inShare

        < Prev
        Next >

http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-knowledge/pengeringan-kayu

http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-knowledge/pengeringan-kayu/76-
pengeringan-kayu-bagian-4

http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-knowledge/pengeringan-kayu/75-
pengeringan-kayu-bagian-3

http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-knowledge/pengeringan-kayu/74-
pengeringan-kayu-bagian-2



Teknologi pengeringan kayu saat ini yang cukup dikenal ada 4 jenis yaitu Solar Kiln, Conventional Kiln,
Vacuum Kiln dan Dehumidification Kiln.

Solar Kiln
Ada beberapa tipe pengering kayu menggunakan tenaga matahari tapi pada dasarnya memiliki prinsip
yang sama yaitu mengumpulkan energi panas matahari sehingga mencapai suhu tertentu dan suhu ini
digunakan untuk mengeluarkan air dari dalam kayu. Ukuran dan kapasitas tentu saja berbeda dengan
penghasil energi dari sinar matahari di rumah kita.
Kelemahan tipe pengering ini adalah kecepatan dan kapasitas
pengeringan. Volume kayu dan lama pengeringan sangat tergantung dengan keberadaan panas
matahari. Untuk di negara yang memiliki empat musim hal ini akan kurang menguntungkan tapi
termasuk jenis pengeringan yang paling murah dalam hal investasi awal. Oleh karena itulah teknis ini
lebih populer di negara yang memiliki 4 musim.




Conventional Kiln
Pengering Kayu Konvensional menggunakan uap air panas yang didorongkan ke dalam ruangan dan
disirkulasikan oleh kipas ventilasi di dalamnya. Tipe pengeringan ini hanya mengalirkan uap panas dan
kemudian mengalirkan keluar udara lembab melalui ventilasi yang terdapat di dalamnya. Proses ini
menghasilkan hasil pengeringan dengan kualitas yang baik karena proses dilakukan secara bertahap dan
stabil. Akan tetapi apabila dibandingkan dengan sistem lain tipe ini membutuhkan energi yang cukup
besar, aliran uap air ke dalam ruangan pengering tidak boleh terhenti.




Teknis pengeringan ini paling dikenal di Indonesia dan negara asia lainnya. Terutama pada industri skala
menengah ke bawah bahkan industri rumah tangga.

Vacuum Kiln
Proses berjalan dengan cepat, lebih cepat daripada pengering yang konvensional karena air di dalam
kayu juga menguap dengan cepat sekali. Ini adalah keunggulan sistem pengeringan vacuum dibanding
dengan yang lain dan masih tetap menghasilkan kualitas yang baik pada kayu yang dikeringkan.
Kekurangannya adalah pada ukuran kayu yang dikeringkan tidak bisa besar
karena kapasitas vacuum kiln (tabung) cukup terbatas. Volume total dalam sekali proses juga jauh lebih
kecil daripada kiln konvensional.
Sistem ini mutlak membutuhkan operator yang berkualitas karena tidak boleh ada kesalahan sama sekali
dan berbiaya operasional cukup besar dibandingkan kiln konvensional. Lagipula biaya investasinya juga
besar, bisa 3 hingga 4 kali investasi kiln dry konvensional.
Jadi mengapa memilih vacuum kiln? Ketika waktu dan lingkungan menjadi prioritas utama, vacuum kiln
adalah pilihan terbaik. Menggunakan tenaga listrik yang tidak menimbulkan polusi udara sebagaimana
kiln konvensional yang menggunakan kayu atau gas untuk pembakaran.

Dehumidification Kiln
Sebagai satu2nya keunggulan sistem ini adalah karena dehumidificaton kiln mendaur ulang suhu udara
panas di dalam ruangan pengering untuk berputar kembali melalui sela-sela tumpukan kayu. Ini berarti
penghematan energi panas yang pada sistem kiln konvensional senantiasa mengalir tanpa henti. Kalau
di sistem konvensional udara lembab yang berasal dari penguapan air dari dalam kayu
disalurkan/dibuang keluar melalui ventilasi output, maka dalam dehumidification kiln udara tersebut
dialirkan melalui koil pendingin sehingga uap air terurai kembali.
Air yang terurai dialirkan melalui saluran khusus pembuangan dan udara panas mengalir kembali ke
dalam ruangan pengering. Apabila suhu udara berlebih di dalam ruangan, ada fan khusus yang akan
mengalirkan suhu tersebut keluar.
Waktu pengeringan tidak berbeda dengan kiln jenis konvensional, dan cara penanganannya-pun cukup
mudah.

Peralatan yang digunakan untuk tipe ini sedikit lebih mahal daripada tipe konvensional, namun biaya
akhir setelah tambahan beberapa komponen biaya pada saat anda harus membangun boiler (asuransi,
pajak dll) sistem ini lebih murah.
http://www.tentangkayu.com/2008/03/metodologi-pengeringan-kayu.html

Pengeringan kayu



Pengeringan kayu merupakan salah satu proses utama dalam woodworking process. Kayu
yang baru ditebang memiliki kandungan air yang sangat tinggi dan tidak akan mencapai
kekuatan maksimumnya sebelum sebagian besar air yang ada di keluarkan. Air pada kayu
hanyalah merupakan beban dari struktur yang cellulose (serat kayu) dan lignin yang akan
menghasilkan kekuatan pada struktur kayu. Kayu yang basah juga akanmembuat kayu menjadi
media yang ideal untuk pertumbuhan bakteri dan jamur. Penggunaan kayu basah akan
menimbulkan banyak masalah antara lain adalah: kayu yang pecah, jamur pada kayu, dan
masalah-masalah finishing.

Pengeringan kayu ini sebenarnya merupakan proses yang terjadi secara alami. Kayu
merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopis (bahan yang menyerap air). Kayu yang
masih basah apabila diletakkan di alam terbuka maka dia akan mengeluarkan air yang
dikandungnya sampai kadar air didalamnya seimbang dengan kelembaban udara
lingkungannya. Sebaliknya kayu yang kering apabila diletakkan dalam lingkungan yang
mempunyai kelembaban udara yang tinggi akan menyerap air dari udara sampai kandungan
airnya berkeseimbangan dengan kelembaban udara lingkungannya.

Namun demikian pengeringan terhadap kayu harus dilakukan dengan kontrol yang baik karena
perubahan kadar air di dalam kayu akan selalu diikuti dengan perubahan ukuran kayu tersebut.
Kayu akan mengembang apabila kadar air yang dikandungnya naik dan akan menyusut apabila
kadar airnya turun. Pengeringan kayu yang berlangsung terlalu cepat akan mengakibatkan
masalah dari perubahan dimensi kayu seperti kayu yang pecah, retak atau melengkung.
Pengeringan yang dilakukan dengan cara yang tidak tepat juga bisa merusak penampilan dan
warna kayu.

Tingkat kadar air dari kayu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang aman
sebenarnya tergantung pada kondisi lingkungan dimana produk dari kayu tersebut akan
digunakan. Kadar air kayu akhir yang disarankan adalah kadar air kayu yang berkeseimbangan
dengan kelembaban udara di lingkungan dimana produk kayu tersebut akan digunakan. Apabila
kondisi ini dapat dipenuhi maka kayu akan relatif stabil, karena perubahan kadar air yang terlalu
drastis tidak akan terjadi lagi. Untuk melihat kadar air yang dibutuhkan maka dapat dilihat pada
grafik kadar air kayu vs kelembaban udara lingkungan.

Kayu yang diperoleh dari pohon yang baru dipotong mempunyai kandungan air yang sangat
tinggi sekitar 60% atau lebih. Sedangkan untuk bisa digunakan dalam industri wooodworking
kayu harus cukup kering, biasanya dengan kadar air sekitar 10%. Untuk bisa menurunkan
kadar air tersebut maka kayu harus dikeringkan dulu. Pengeringan kayu ini bisa terjadi secara
alami yaitu dengan membiarkan kayu yang sudah dipotong tersebut di alam terbuka sampai
seluruh air yang ada di dalamnya menguap dan meninggalkan kayu yang kering. Cara ini
banyak digunakan pada jaman dulu ketika industri woodworking masih belum maju dan
berkembang seperti sekarang. Pada jaman dulu kalau PT Perhutani memotong pohon jati dari
perkebunannya maka pohon itu dimatikan dulu dan dibiarkan selama beberapa bulan.
Beberapa bulan kemudian ketika kayunya sudah kering, baru pohon itu ditebang dan kayunya
diambil untuk berbagai macam keperluan.

Pengeringan kayu secara alami ini akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan akan
sangat tergantung pada kondisi alam. Beberapa jenis kayu juga akan beresiko untuk rusak
terkena jamur atau diserang serangga pada saat proses pengeringannya. Karena itu maka
industri woodworking modern menciptakan alat untuk pengeringan kayu yang dikenal sebagai
oven kayu atau kiln dry. Dengan penggunaan oven ini maka proses pengeringan kayu dapat
berlangsung dengan lebih cepat dan terkontrol. Untuk melihat lebih jauh mengenai pengeringan
kayu,     silakan      lihat      di:      http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-
knowledge/pengeringan-kayu

Pohon yang baru ditebang dipotong dan dibelah menjadi papan-papan dengan ukuran tertentu
dan kemudian dimasukkan ke dalam oven kayu. Prinsip dari oven adalah dengan melakukan
sirkulasi dan pemanasan udara dalam ruangan dimana papan kayu diletakkan. Dengan naiknya
suhu udara maka kelembaban udara akan turun dan dengan demikian maka kadar air dalam
kayu akan turun menyesuaikan dengan linkungannya. Di dalam oven maka pengaturan
terhadap suhu udara dan sirkulasi udara merupakan hal yang sangat penting. Suhu udara
dalam oven harus diatur sehingga proses pengeringan kayu bisa berjalan dengan lebih cepat
namun tanpa merusak kayu. Pengeringan kayu yang terlalu cepat akan membuat penyusutan
kayu yang cepat dan akan beresiko untuk merusak kayu seperti kayu yang pecah atau
melengkung. Suhu udara dalam oven dan lamanya waktu pengeringan sangat tergantung pada
jenis kayu yang dikeringkan. Beberapa jenis kayu yang memiliki koefeisien penyusutan yang
besar harus dikeringkan dengan perlahan-lahan untuk mengurangi resiko kayu yang rusak.
Untuk jenis-jenis kayu dari Amerika dan Eropa maka data data ini sudah tersedia cukup lengkap
karena industri kayu di daerah ini sudah sangat maju. Dengan data itu maka mereka dapat
menentukan proses pengeringan kayu dengan lebih mudah. Sayangnya data koefisien
penyusutan kayu ini tidak banyak tersedia untuk jenis-jenis kayu di Indonesia. Koefisien
penyusutan ini juga akan bervareasi tergantung dari asal kayu tersebut.

http://www.mediakayu.com/2012/11/pengeringan-kayu.html

Kadar air kayu adalah perbandingan antara berat air yang ada dalam suatu batang kayu dengan
berat kering tanah kayu yang bersangkutan. Sedangkan pengeringan kayu adalah menurunkan
Kadar Air tersebut dari kayu yang bersangkutan.




Kegunaan pengeringan kayu adalah :
1. Kayu yang akan diawetkan harus di keringkan dulu agar penetrasi dari bahan pengawet
      dapat masuk dengan baik kedalam kayu. Kayu-kayu yang akan dilem harus kering agar
      supaya daya rekat lem dapat baik.
   2. Perubahan kadar air yang cukup besar dapat berakibat perubahan dimensi karena
      penyusutan. Apabila perubahan dimensi tersebut terjadi pada saat digunakan maka akan
      mengakibatkan perubahan-perubahan/kerusakan-kerusakan dari pada produk/bangunan
      dimana kayu tersebut digunakan.
   3. Pengeringan dapat memperbaiki sifat mekaniknya. Berdasarkan penelitian terdapat
      hubungan lansung antara kekuatan kayu dan kadar air kayu. Kadar air kayu menurun
      maka kekuatan kayu meningkat.
   4. Pengeringan kayu akan sangat mengurangi berat daripada kayu dan menurunkan ongkos
      angkutan.

Hal-hal yang menentukan percepatan pengeringan yang paling besar pengaruhnya adalah sebagai
berikut :

       Temperatur

       Apabila kelembaban udara tetap, maka adanya kenaikan temperatur mengakibatkan
       peningkatan kecepatan penguapan kayu, sehingga akan mempercepat pengeringan kayu.

       Kelembaban Udara

       Apabila temperatur tetap maka penurunan kelembaban udara disekitar kayu akan
       mempercepat pengeringan kayu.

       Sirkulasi Udara

       Yang paling menentukan kecepatan pengeringan adalah temperatur dan kelembaban
       udara hal ini hanya bisa berjalan apabila terdapat aliran udara melalui permukaan kayu
       yang mengganti kedudukan udara yang basah dan dingin karena penguapan dengan udara
       yang kering dan panas.

Sebelum pengeringan perlu diperhatikan sebagai berikut :

       Tempat pengeringan harus cukup luas dan menampung akumulasi produk penggergajian
       selama waktu pengeringan, serta dapat menjamin keleluasaan pengerjaan pengeringan.
       Persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh tempat pengeringan ialah harus dapat
       langsung terkena hembusan angin.
       Apabila mungkin sebaiknya ditempatkan dimana angin meniup dengan kecepatan paling
       tinggi, hal ini biasanya terdapat pada tanah-tanah yang tinggi.
       Hindarkan tempat pengeringan dari segala sesuatu yang menghambat jalannya angin,
       seperti bangunan-bangunan tinggi, pohon-pohon besar dan rindang dan sebagainya.
       Penempatan tempat pengeringan dekat, apalagi di atas empang-empang besar, rawa-rawa
       atau sungai-sungai sebenarnya kurang baik, maka tempat tersebut diupayakan
       dihindarkan, karena lembab.
Ganjal (sticker) merupakan bagian yang penting dalam pengeringan udara.

CARA PENGERINGAN

Pengeringan pada hakekatnya dilakukan dengan dua (2) cara yaitu pengeringan alami dan
pengeringan buatan. Pengeringan alami sering disebut pengeringan udara.

Pengeringan Alami

Yang dimaksud pengeringan alami adalah proses pengeringan dengan cara mengangin-anginkan
kayu yang bersangkutan. Dalam pengeringan ini ketiga faktor penentu kecepatan pengeringan
seperti temperatur, kelembaban dan sirkulasi udara diserahkan pada keadaan alam disekitar kayu
yang dikeringkan. Pengeringan alami mempunyai keuntungan :

       Mudah dilaksanakan
       Tidak menuntut investasi yang besar

Dalam rangka pengeringan alami ada beberapa cara penumpukan/penjemuran kayu antara lain :

Penumpukan Vertikal

       Tumpukan Silang




       Tumpukan Sandar
2) Penumpukan Secara Horisontal.

      Pada penumpukan jenis ini kayu gergajian yang akan dikeringkan disusun sedemikian
      rupa sehingga berbentuk sejajar dan horizontal.

      1. Penumpukan sejajar




      Tumpukan persegi

http://www.rimbawan.or.id/2011/08/teknik-pengeringan-kayu.html

More Related Content

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Pengeringan kayu

  • 1. PENGERINGAN KAYU 1. Proses pengeringan kayu ialah proses pengeluaran lembapan atau cecair yang terdapat padadinding sel kayu itu. Tujuan pengeringan dilakukan pada kayu adalah untuk: • Mengurangkan kandungan lembapan • Mengelakkan pengecutan • Mengelakkan kayu meleding dan pecah • Memudahkan kerja yang akan dilakukan pada kayu • Kerja mengecat akan lebih kemas • Kayu lebih ringan 2. Proses pengeringan kayu boleh dilakukan dengan dua cara, iaitu dengan cara: • Semulajadi • Pengeringan di dalam tanur (kiln drying wood)3. Melalui proses ini cecair didalam rongga sel akan dikeringkan dahulu diikuti dengan cecair didalam dinding sel.4. Pengecutan akan berlaku semasa cecair dikeluarkan daripada dinding sel. Jika kayu tidak dikeringkan, pecahan akan berlaku disekeliling lilitannya http://www.scribd.com/doc/36149020/Pengeringan-kayu Pengeringan kayu merupakan proses yang sangat penting dalam industri woodworking. Semua kayu yang digunakan dalam industri woodworking harus sudah kering dan memenuhi standard kadar air tertentu. Pengeringan kayu secara alami Kayu akan mencari titik EMC (equilibrium moisture content) yaitu keseimbangan antara kadar airnya dengan kelembaban udara (RH, relative humidity) dan temperature sekitarnya. Kayu yang dikeringkan sampai di bawah titik FSP nya, maka jumlah uap air yang meninggalkan kayu akan ditentukan oleh kelembaban relatif dari udara di lingkungannya. Karena itu untuk mengeringkan kayu maka kelembaban udara di sekitarnya harus dibuat supaya lebih kering dari keadaan kelembaban udara yang berkeseimbangan dengan kadar air kayu yang diinginkan. Pengeringan kayu biasanya dilakukan dengan cara menguapkan uap air dari permukaan kayu. Proses pengeringan kayu akan berjalan "dari luar ke dalam"; Kayu dikeringkan dengan cara permukaan kayu “dikeringkan” dan kemudian pengeringan akan bergerak ke dalam. Air akan bergerak dari daerah kadar air lebih tinggi ke area yang lebih rendah dalam kayu. sehingga ketika air menguap dari sisi atau ujung luar, maka air bergerak dari bagian dalam ke arah lokasi tersebut. Proses ini berlanjut sampai kayu mencapai nya titik EMC. Pada titik ini kadar air kayu adalah sama di seluruh potongan.
  • 2. Kayu lebih tebal akan membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama untuk mencapai nya EMC dibandingkan dengan kayu yang tipis. Kayu akan mengering sepanjang serat (arah tangensial) hingga 15 kali lebih cepat daripada arah keluar (arah radial). Oleh karena itu, papan akan mengering pada tingkat yang lebih cepat pada ujung-ujungnya. Namun, karena papan biasanya memiliki ukuran panjang yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran tebal, maka sebagian besar pengeringan kayu tetap terjadi di permukaan dibandingkan pada ujung potongan kayu. Dengan kata lain, perjalanan air di permukaan terjadi pada tingkat lebih lambat, tapi melintasi jarak yang jauh lebih singkat dan karenanya penguapan air tetap lebih banyak terjadi di permukaan. Tingkat pengeringan kayu dikendalikan baik oleh laju penguapan dari permukaan dan oleh laju pergerakan air di dalam potongan. Air di dalam kayu akan bergerak ke permukaan untuk menjaga supaya permukaan kayu tetap lembab. Selama uap air dapat bergerak dari bagian dalam ke permukaan dengan cukup cepat, maka tingkat pengeringan akan meningkat jika penguapan di permukaan meningkat. Peningkatan kecepatan pengeringan dapat dicapai dengan: Peningkatan aliran udara di seluruh permukaan kayu. Selama RH udara cukup rendah, udara akan terus mengambil uap air dari semua permukaan kayu yang terbuka. Peningkatan suhu udara di sekitarnya kayu. Udara yang lebih panas akan mengandung lebih banyak uap air; dengan meningkatkan suhu maka kemampuan udara dalam membawa air akan meningkat. Mengurangi kelembaban udara (RH, relative humidity). Air akan lebih cepat menguap ke udara yang lebih kering. Penumpukan kayu Kayu, biasanya dikeringkan dalam tumpukan dan karena itu dia harus ditumpuk secara baik supaya terjadi pengeringan kayu yang baik secara alami atau dengan oven. Ketepatan dalam penyusunan kayu akan membantu terjadinya proses pengeringan yang lebih optimal. Tumpukan kayu sedapat mungkin dilakukan dengan cara penyeragaman pada ukuran panjang. Jika kayu dengan ukuran panjang yang berbeda harus ditumpuk bersama-sama, maka potongan-potongan yang lebih pendek harus ditempatkan di bagian atas. Hal ini untuk mencegah adanya kayu dari menjorok di satu tumpukan. Kayu yang menjorok kayu rentan terhadap kerusakan dan pelengkungan. Kayu yang lebih pendek juga dapat ditempatkan dalam tumpukan dengan kedua ujung depan yang sejajar. Pengeringan kayu dengan oven Pengeringan kayu dilakukan dalam ruang terisolasi dan dilakukan pengaturan terhadap sirkulasi, kelembaban dan suhu udara. Pengeringan ini banyak digunakan pada industri kayu, dengan sistim ini sebagian besar air bebas atau air terikat dapat dihilangkan. Kayu kering dapat diperoleh dalam waktu yang lebih singkat, dan tidak terpengaruh oleh kondisi lingkungan lembab atau cuaca yang basah. Hampir semua kayu komersial
  • 3. dikeringkan dalam kiln dry sebelum digunakan atau dipasarkan. Ada beberapa jenis oven untuk pengeringan kayu ini yaitu antara lain: Pre drier kiln Operasi pengeringan kayu komersial kadang-kadang menggunakan pre drying (pengeringan awal)untuk mengeringkan kayu basah sampai kayu dengan kadar air sekitar 25% sebelum melewati proses pengeringan kayu untuk mencapai kadar air rendah dalam kiln dry. Pre drier kiln biasa juga disebut sebagai kiln suhu rendah. Suhu dalam ruangan biasanya berkisar 75-100 ° F, dan kelembaban relatif biasanya berkisar dari 60 sampai 90%. Pre drying ini telah digunakan selama lebih dari 25 tahun di Amerika Serikat bagian utara di mana kondisi udara lingkungan kurang mendukung untuk proses pengeringan secara alami. Namun kemudian pre drier kiln ini telah banyak digunakan di daerah lain untuk mempersingkat proses pengeringan dari beberapa kayu keras. Pre drier juga dapat dilakukan dengan mengontrol ventilasi untuk mengatur kecepatan pengeringan. Keuntungan lain dari pre drier adalah: Warna kayu yang lebih cerah MC yang lebih seragam di seluruh kayu, mengurangi resiko terjadinya cacat kayu akibat proses pengeringan Pengurangan waktu pengeringan kayu. Meskipun air drying atau shed drying bisa digunakan, tetapi pengeringan dengan pre drier secara komersial ini membutuhkan bangunan dan fasilitas yang lebih rumit dibandingkan dengan air drying. Pre drier kiln dalam operasi komersial adalah suatu gudang besar yang dilengkapi dengan pemanas ruangan, beberapa kipas angin, dan ventilasi udara untuk menjaga kondisi ideal ruang pengeringan sepanjang tahun. Kontrol otomatis dipasang untuk memantau suhu wet bulb dan dry bulb dari udara dalam ruangan pengering. Pre drier kiln biasanya digunakan untuk spesies kayu yang sulit dikeringkan. Gedung dan fasilitas yang dibangun merupakan investasi modal yang besar tetapi akan mengurangi konsumsi energi dari kiln dry untuk pengeringan kayu. Pre drying ini digunakan oleh industri woodworking untuk mempersiapkan kayu untuk sebelum masuk kiln dry. Air drying atau shed drying bisa merupakan alternatif yang baik sebagai pre drier pada daerah-daerah dengan kondisi udara yang kering dan panas Dehumidifier kiln dry. Kiln ini mampu mengeringkan jenis kayu pada tingkat pengeringan yang maksimal meskipun beoperasi pada suhu yang rendah. Dehumidifier kiln dry dapat mengeringkan kayu ke MC rendah sampai 5% atau 6%. Proses pengeringan kayu dengan cara ini mempunyai effisisiensi panas yang tinggi, sehingga penggunaan energy panas menjadi relatf kecil, dan suhu operasi yang
  • 4. relatif rendah di sekitar 160 F. Tetapi sebagai akibatnya maka proses pengeringan kayu akan berjalan dengan lebih lambat, tidak bisa secepat pada kiln dry dengan suhu tinggi. Cara bekerja dari kiln dehumidifier ini adalah menggunakan suatu prinsip pengembunan air seperti pada air conditioning untuk melakukan proses pengambilan uap air dalam ruang kiln. Secara mudahnya dapat diterangkan sebagai berikut udara dari ruang pengering dipompa ke pada suatu cold coil evaporator, dimana sebagian besar air dalam udara diembunkan. air yang mengembun ini dikeluarkan dari system Panas dari udara dan proses penguapan akan menyebabkan penguapan pada cairan refrigeran dalam coil evaporator. Refrigerant yang panas kemudian dialirkan melewati sebuah kompresor di mana ia kembali menyerap panas lebih lanjut. Refrigerant panas dilewatkan kembali ke kondensor dimana panas ditransfer kembali ke udara kering dalam ruang pengering, dan pada saat bersamaan refrigerant akan mendingin kembali dan digunakan untuk mengembunkan air dari udara dari ruang pengering. . diagram dehumidifier kiln dry Solar kiln dry. Di beberapa tempat (Kentucky), solar kiln dry (kiln dry dengan tenaga surya) menawarkan cara yang relatif murah untuk para tukang kayu atau penggemar kayu untuk pengeringan kayu dalam jumlah kecil. Waktu pengeringan tergantung pada cuaca, dan listrik yang digunakan untuk menjalankan operasi oven pada kiln. Energi panas yang dibutuhkan untuk pengeringan berasal dari sel surya. Tergantung pada desain yang dipilih, udara lembab dapat dihilangkan melalui ventilasi atau terkondensasi pada kolektor surya di malam hari. Pengeringan matahari ini dapat menghasilkan kayu berkualitas tinggi, terutama karena gradien kelembaban di kayu tersebut yang akan turun untuk menyamakan kedudukan dengan kondisi udara pada malam hari ketika pengeringan tidak terjadi. Namun waktu pengeringan yang dibutuhkan elatif panjang dan
  • 5. bervariasi tergantung pada panas matahari dan kondisi cuaca. Di Amerika Serikat, dan daerah- daerah dingin, maka solar kiln dry mungkin bukanlah pilihan yang layak secara komersial karena waktu pengeringan yang relatif lama, namun di daerah-daerah torpis, maka pengeringan matahari mungkin merupakan pilihan yang murah dan komersial. Steam kiln drying. Ini adalah alat untuk pengeringan kayu yang banyak digunakan secara komersial dalam industri woodworking. Dalam steam kiln drying, maka suatu boiler sebagai pembangkit steam pemanas dibangun untuk digunakan sebagai sumber panas untuk memanaskan udara pengering. Kipas angin digunakan untuk melakukan sirkulasi udara pada kecepatan setinggi 400 fpm (kaki per menit). Suhu pengeringan dapat mencapai 180 °F dan dapat diatur dengan melakukan pengaturan terhadap aliran udara pengering. Panas untuk memanaskan boiler disuplai dari gas, minyak atau kayu limbah berbahan bakar boiler.. Meskipun pengeringan produk kayu akan menambah nilai produk dan menurunkan biaya transportasi, tetapi operasi pengeringan juga dapat menjadi salah satu operasi yang paling mahal dalam hal energi yang digunakan. Pabrik-pabrik kayu banyak yang menggunakan limbah kayu sebagai bahan bakar untuk boiler sehingga mengurangi biaya bahan bakar. Suhu dan kelembaban dikontrol secara hati-hati selama siklus pengeringan sesuai dengan jadwal pengeringan untuk tiap, ukuran, kondisi dan spesies kayu. Udara panas disirkulasikan pada permukaan kayu dengan baik, sehingga air pada permukaan kayu menguap, dan diambil udara. Udara dalam ruangan akan menjadi lembab karena uap air yang diambil dari permukaan kayu, ketika kelembaban udara melebihi tingkat yang ditentukan, maka udara yang hangat dan lembab itu dibuang ke luar ruangan, dan udara kering yang dingin dimasukkan dalam ruangan Setiap kali udara panas keluar, maka dibutuhkan tambahan energi dari boiler untuk memanaskan udara pengganti yang dingin. Pertukaran udara dan pemanasan ulang dari udara mengkonsumsi hingga 80% dari energi yang dibutuhkan untuk kayu pengeringan kayu. Stres pada kayu. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, air bebas akan menguap dari kayu sampai FSP tercapai. Setelah mencapai FSP, air terikat mulai bergerak ke permukaan kayu. Ketika ini terjadi, maka sel-sel kayu mulai berubah bentuk, dan kayu mulai menyusut. Permukaan luar kayu akan menyusut lebih cepat dari bagian dalam dan menyebabkan tekanan dalam kayu. Penyusutan juga akan terjadi pada tingkat yang berbeda berkaitan dengan arah serat kayu. Perbedaan penyusutan dapat menghasilkan masalah pada kayu seperti: warping, checking, spliting, (pelengkungan, pecah atau pembengkokan kayu). Ketika tekanan sudah cukup besar dan bisa menyebabkan kerusakan pada permukaan kayu, maka operator dapat melakukan manipulasi untuk mengurangi besarnya tekanan pada kayu tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan pembasahan permukaan dengan uap basah pada kayu. Dalam kasus kayu keras, pengeringan bisa terjadi lebih cepat daripada kayu lunak. Dalam kedua kasus tersebut, maka permukaan kayu akan membengkak sedikit, untuk menghilangkan tekanan yang terjadi. Untuk beberapa penggunaan, seperti kayu
  • 6. untuk konstruksi di mana penampilan tidak penting, maka kerusakan pada permukaan tidak merupakan masalah. High temperature kiln dry (kiln dry dengan suhu tinggi) High temperature kiln dry ini akan dapat mengeringkan kayu dengan kecepatan yang tinggi dan banyak digunakan untuk pengeringan kayu dimana penampilan tidak terlalu diutamakan. Kiln dry suhu tinggi ini beroperasi pada temperatur yang tinggi, 200 hingga 240°F. Kecepatan udara bisa diatur sampai melebihi 800 fpm. Lubang ventilasi biasanya ditutup karena kontrol kelembaban relatif tidak penting. Jenis kiln dikembangkan untuk pengeringan pada kayu lunak. Pada kiln suhu tinggi, maka kayu dalam jumlah besar bisa kering dalam beberapa hari saja. Kayu-kayu lunak seperti kayu sengon yang digunakan untuk interior dimana adanya sedikit kerusakan kayu tidak merupakan masalah dapat dikeringkan dengan kiln dry ini. Beberapa kayu keras untuk konstruksi juga dapat dikeringkan dengan alat ini. Namun hanya beberapa jenis kayu keras yang dapat dikeringkan dengan cara ini. Pengeringan kayu dengan aliran udara (air drying) Pengeringan kayu dengan cara ini tidak menggunakan alat untuk mengatur suhu udara atau kelembaban udara yang dialirkan untuk menjalankan proses pengeringan kayu. Pengaturan kecepatan pengeringan dilakukan dengan melakukan penumpukan kayu secara benar dan meletakkan posisi di tempat yang tepat. Kontrol terhadap penumpukan kayu dan peletakan pada posisi yang benar dapat dilakukan untuk membuat proses pengeringan menjadi lebih efisien. Teknik penyusunan papan kayu. Gambar 1 menunjukkan suatu tumpukan kayu yang dibangun untuk air drying. Suatu blok beton digunakan sebagai dasar tumpukan, dan kayu ditumpuk diatasnya ditata seperti rel kereta api. Gunakan sticker (balok penyangga) dengan ukuran yang seragam. Sticker-sticker disusun selaras satu di atas yang lain dan ditempatkan dengan jarak yang tidak lebih dari 36". Setiap ujung papan bertumpu pada sticker untuk mencegah terjadinya warping (kayu yang melengkung).. Pada lapisan paling atas pada tumpukan kayu, beberapa potongan sticker dengan ukuran yang lebih tebal dan panjang digunakan untuk menyangga atap.
  • 7. Gambar 1. Tumpukan kayu pada air drying Atap pelindung membentang di atas tumpukan kayu dengan ujung yang menjorok keluar sepanjang 2 atau 3 inci di semua sisi. Atap ini berguna untuk melindungi kayu dari hujan dan sinar matahari langsung. Atap dapat dibuat miring untuk memudahkan pengaliran air. Kemudian pada bagian atas atap suatu beban diletakkan untuk menahan atap supaya tetap di tempat. Berat ekstra ini juga akan membantu menjaga lapisan atas kayu dari pelengkungan karena proses pengeringan. Dalam gambar ini digunakan blok beton tambahan yang ditempatkan di atap untuk beban tambahan. Tata letak dan lokasi dari tumpukan kayu Kontrol lain adalah orientasi dan tata letak dari stack (tumpukan) kayu. Kayu yang ditumpuk di atas permukaan yang kering seperti beton atau aspal di mana tidak ada air yang menggenang akan kering lebih cepat daripada ditumpuk di atas tanah kosong atau tanah berumput. Sebagai contoh, aspal hitam secara signifikan dapat meningkatkan kecepatan pengeringan kayu dibandingkan dengan tanah. Sebaiknya jangan pernah menumpuk kayu di tanah yang berumput karena lapisan bawah akan selalu terkena udara dengan kelembaban yang tinggi. Tumpukan yang lebih pendek dan lebih kecil akan meningkatkan laju pengeringan. Penumpukan kayu di lokasi yang jauh dari bangunan, pohon, atau benda lain akan meningkatkan kecepatan aliran angin dan pada akhirnya akan meningkatkan laju pengeringan. Sirkulasi udara melalui kayu dapat terjadi secara alami dengan konveksi Udara yang kering dan panas akan mengalir pada tumpukan dari samping dan keluar di atas tumpukan kayu. Ketika udara kering bergerak di atas permukaan kayu, air akan menguap dari permukaan kayu dan dibawa oleh udara. Melalui proses penguapan, udara menjadi lebih dingin, lembab, dan dengan demikian menjadi lebih berat. Udara yang lebih berat akan bergerak turun ke bagian bawah tumpukan. Jika angin dapat bergerak bebas, maka udara dingin dan lembab akan segera diganti dengan udara yang lebih panas dan kering dari lingkungannya. Oleh karena itu, ketinggian dasar
  • 8. yang cukup diperlukan untuk memungkinkan lebih banyak ruang di bawah tumpukan dan akan meningkatkan laju pengeringan. Pengeringan kayu terlalu cepat dapat menyebabkan terjadinya cacat kayu. Pengeringan yang cepat akan dapat terjadi pada bulan-bulan yang hangat dan kering. Jika terdapat resiko cacat pengeringan, maka beberapa pengaturan dapat dilakukan yaitu antara lain: tumpukan kayu dapat dibangun di atas tanah beton atau tanah telanjang daripada di atas aspal untuk memperlambat laju pengeringan. Tumpukan kayu dapat dibuat dengan ruang yang lebih besar (lebih luas), atau angin sebagian dapat diblokir. Semua hal tersebut akan memperlambat laju pengeringan. Untuk kayu dimana sering terjadi retak, maka beberapa langkah-langkah tambahan mungkin diperlukan. Pelapisan pada ujung kayu dengan bahan sejenis lilin dapat dilakukan pada ujung papan untuk menghambat tingkat pengeringan yang berlebihan dari posisi tersebut. Goni atau kain juga dapat digunakan untuk menutupi ujung kayu atau untuk menutupi seluruh tumpukan kayu. Ini adalah praktek umum untuk menghambat laju pengeringan untuk kayu dengan spesies dan ukuran tertentu. Kadar air kayu akhir dengan proses pengeringan ini ditentukan oleh suhu udara, kelembaban relatif, dan waktu pengeringan. Pengeringan kayu secara alamiah ini dapat membawa MC kayu turun ke kisaran 20% sampai 30% dengan relatif mudah. Namun apabila dilakukan dengan waktu yang lama maka kadar air kayu akan sampai pada titik keseimbangan dengan kelembaban udara di area dimana proses pengeringan terjadi. Tergantung pada kondisi di luar ruangan dan spesies kayu dan ukuran, pengeringan udara ini bisa memakan waktu hingga satu tahun atau lebih untuk memperoleh kekeringan yang diinginkan. Pengeringan dengan gudang pengering (drying shed). Ketika sejumlah besar kayu harus dikeringkan, suatu gudang poletype dapat digunakan untuk memperoleh kontrol lebih yang besar atas proses pengeringan. Suatu gudang memungkinkan kontrol yang lebih baik dengan cara memblokir satu atau lebih sisi ruangan, sehingga memperlambat proses pengeringan dan memasang kipas angin di beberapa tempat untuk mengatur aliran angin ke dalamnya. Gudang pengeringan bisa dibuat dengan konstruksi yang sangat sederhana. Gudang dapat juga dibuat menjadi lebih kompleks dengan menambahkan dinding yang dapat dinaikkan atau diturunkan dan dengan menambahkan sejumlah kipas. Kipas ini digunakan untuk mempercepat aliran udara luar dalam ruangan. Satu sisi gudang dapat diblokir dan kipas dipasang di salah satu ujungnya sdangkan ujung lain dari gudang dibiarkan terbuka. Kipas dapat dioperasikan ketika diinginkan sirkulasi angin yang tinggi dan dimatikan untuk mengurangi sirkulasi angin. Untuk jenis kayu yang memiliki kecenderungan untuk retak ketika pengeringan terlalu cepat, seperti oak, maka kipas harus dijalankan ketika kelembaban lingkungan yang tinggi dan suhu udara rendah. Kipas dapat dimatikan bila kelembaban rendah dan suhu tinggi. Proses ini memperlambat laju pengeringan pada awal untuk beberapa jenis kayu yang rentan terhadap checking. Setelah kayu telah melewati kering awal, maka kipas dapat dihidupkan saat suhu tinggi dan kelembaban rendah. Bila kelembaban tinggi, kipas dapat dimatikan untuk menghindari kelembaban udara tinggi membawa uap air kembali ke dalam kayu tersebut.
  • 9. Karena tidak panas ditambahkan dengan jenis pengeringan (kadang-kadang disebut sebagai pre fan drying), maka kadar air akhir ditentukan oleh suhu dan kelembaban relatif udara lingkungan. Seperti dalam pengeringan pada air drying, MC akhir yang dicapai biasanya berkisar diantara 20% sampai 30%. Meskipun proses pengeringan bisa dilanjutkan untuk waktu yang lama sehingga mencapai kadar air yang lebih rendah tetapi hal ini jarang dilakukan pada pengeringan kayu dengan jumlah yang besar. Pengeringan lanjutan untuk mencapai kadar air yang lebih rendah biasanya dilakukan dengan kiln dry yang mempunyai fasilitas untuk memanipulasi kelembaban udara atau suhu udara pengering. bersambung Share Tweet inShare < Prev Next > http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-knowledge/pengeringan-kayu http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-knowledge/pengeringan-kayu/76- pengeringan-kayu-bagian-4 http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-knowledge/pengeringan-kayu/75- pengeringan-kayu-bagian-3 http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking-knowledge/pengeringan-kayu/74- pengeringan-kayu-bagian-2 Teknologi pengeringan kayu saat ini yang cukup dikenal ada 4 jenis yaitu Solar Kiln, Conventional Kiln, Vacuum Kiln dan Dehumidification Kiln. Solar Kiln Ada beberapa tipe pengering kayu menggunakan tenaga matahari tapi pada dasarnya memiliki prinsip yang sama yaitu mengumpulkan energi panas matahari sehingga mencapai suhu tertentu dan suhu ini digunakan untuk mengeluarkan air dari dalam kayu. Ukuran dan kapasitas tentu saja berbeda dengan penghasil energi dari sinar matahari di rumah kita.
  • 10. Kelemahan tipe pengering ini adalah kecepatan dan kapasitas pengeringan. Volume kayu dan lama pengeringan sangat tergantung dengan keberadaan panas matahari. Untuk di negara yang memiliki empat musim hal ini akan kurang menguntungkan tapi termasuk jenis pengeringan yang paling murah dalam hal investasi awal. Oleh karena itulah teknis ini lebih populer di negara yang memiliki 4 musim. Conventional Kiln Pengering Kayu Konvensional menggunakan uap air panas yang didorongkan ke dalam ruangan dan disirkulasikan oleh kipas ventilasi di dalamnya. Tipe pengeringan ini hanya mengalirkan uap panas dan kemudian mengalirkan keluar udara lembab melalui ventilasi yang terdapat di dalamnya. Proses ini menghasilkan hasil pengeringan dengan kualitas yang baik karena proses dilakukan secara bertahap dan stabil. Akan tetapi apabila dibandingkan dengan sistem lain tipe ini membutuhkan energi yang cukup besar, aliran uap air ke dalam ruangan pengering tidak boleh terhenti. Teknis pengeringan ini paling dikenal di Indonesia dan negara asia lainnya. Terutama pada industri skala menengah ke bawah bahkan industri rumah tangga. Vacuum Kiln Proses berjalan dengan cepat, lebih cepat daripada pengering yang konvensional karena air di dalam kayu juga menguap dengan cepat sekali. Ini adalah keunggulan sistem pengeringan vacuum dibanding dengan yang lain dan masih tetap menghasilkan kualitas yang baik pada kayu yang dikeringkan.
  • 11. Kekurangannya adalah pada ukuran kayu yang dikeringkan tidak bisa besar karena kapasitas vacuum kiln (tabung) cukup terbatas. Volume total dalam sekali proses juga jauh lebih kecil daripada kiln konvensional. Sistem ini mutlak membutuhkan operator yang berkualitas karena tidak boleh ada kesalahan sama sekali dan berbiaya operasional cukup besar dibandingkan kiln konvensional. Lagipula biaya investasinya juga besar, bisa 3 hingga 4 kali investasi kiln dry konvensional. Jadi mengapa memilih vacuum kiln? Ketika waktu dan lingkungan menjadi prioritas utama, vacuum kiln adalah pilihan terbaik. Menggunakan tenaga listrik yang tidak menimbulkan polusi udara sebagaimana kiln konvensional yang menggunakan kayu atau gas untuk pembakaran. Dehumidification Kiln Sebagai satu2nya keunggulan sistem ini adalah karena dehumidificaton kiln mendaur ulang suhu udara panas di dalam ruangan pengering untuk berputar kembali melalui sela-sela tumpukan kayu. Ini berarti penghematan energi panas yang pada sistem kiln konvensional senantiasa mengalir tanpa henti. Kalau di sistem konvensional udara lembab yang berasal dari penguapan air dari dalam kayu disalurkan/dibuang keluar melalui ventilasi output, maka dalam dehumidification kiln udara tersebut dialirkan melalui koil pendingin sehingga uap air terurai kembali. Air yang terurai dialirkan melalui saluran khusus pembuangan dan udara panas mengalir kembali ke dalam ruangan pengering. Apabila suhu udara berlebih di dalam ruangan, ada fan khusus yang akan mengalirkan suhu tersebut keluar. Waktu pengeringan tidak berbeda dengan kiln jenis konvensional, dan cara penanganannya-pun cukup mudah. Peralatan yang digunakan untuk tipe ini sedikit lebih mahal daripada tipe konvensional, namun biaya akhir setelah tambahan beberapa komponen biaya pada saat anda harus membangun boiler (asuransi, pajak dll) sistem ini lebih murah. http://www.tentangkayu.com/2008/03/metodologi-pengeringan-kayu.html Pengeringan kayu Pengeringan kayu merupakan salah satu proses utama dalam woodworking process. Kayu yang baru ditebang memiliki kandungan air yang sangat tinggi dan tidak akan mencapai kekuatan maksimumnya sebelum sebagian besar air yang ada di keluarkan. Air pada kayu hanyalah merupakan beban dari struktur yang cellulose (serat kayu) dan lignin yang akan menghasilkan kekuatan pada struktur kayu. Kayu yang basah juga akanmembuat kayu menjadi
  • 12. media yang ideal untuk pertumbuhan bakteri dan jamur. Penggunaan kayu basah akan menimbulkan banyak masalah antara lain adalah: kayu yang pecah, jamur pada kayu, dan masalah-masalah finishing. Pengeringan kayu ini sebenarnya merupakan proses yang terjadi secara alami. Kayu merupakan suatu bahan yang bersifat higroskopis (bahan yang menyerap air). Kayu yang masih basah apabila diletakkan di alam terbuka maka dia akan mengeluarkan air yang dikandungnya sampai kadar air didalamnya seimbang dengan kelembaban udara lingkungannya. Sebaliknya kayu yang kering apabila diletakkan dalam lingkungan yang mempunyai kelembaban udara yang tinggi akan menyerap air dari udara sampai kandungan airnya berkeseimbangan dengan kelembaban udara lingkungannya. Namun demikian pengeringan terhadap kayu harus dilakukan dengan kontrol yang baik karena perubahan kadar air di dalam kayu akan selalu diikuti dengan perubahan ukuran kayu tersebut. Kayu akan mengembang apabila kadar air yang dikandungnya naik dan akan menyusut apabila kadar airnya turun. Pengeringan kayu yang berlangsung terlalu cepat akan mengakibatkan masalah dari perubahan dimensi kayu seperti kayu yang pecah, retak atau melengkung. Pengeringan yang dilakukan dengan cara yang tidak tepat juga bisa merusak penampilan dan warna kayu. Tingkat kadar air dari kayu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang aman sebenarnya tergantung pada kondisi lingkungan dimana produk dari kayu tersebut akan digunakan. Kadar air kayu akhir yang disarankan adalah kadar air kayu yang berkeseimbangan dengan kelembaban udara di lingkungan dimana produk kayu tersebut akan digunakan. Apabila kondisi ini dapat dipenuhi maka kayu akan relatif stabil, karena perubahan kadar air yang terlalu drastis tidak akan terjadi lagi. Untuk melihat kadar air yang dibutuhkan maka dapat dilihat pada grafik kadar air kayu vs kelembaban udara lingkungan. Kayu yang diperoleh dari pohon yang baru dipotong mempunyai kandungan air yang sangat tinggi sekitar 60% atau lebih. Sedangkan untuk bisa digunakan dalam industri wooodworking kayu harus cukup kering, biasanya dengan kadar air sekitar 10%. Untuk bisa menurunkan kadar air tersebut maka kayu harus dikeringkan dulu. Pengeringan kayu ini bisa terjadi secara alami yaitu dengan membiarkan kayu yang sudah dipotong tersebut di alam terbuka sampai seluruh air yang ada di dalamnya menguap dan meninggalkan kayu yang kering. Cara ini banyak digunakan pada jaman dulu ketika industri woodworking masih belum maju dan berkembang seperti sekarang. Pada jaman dulu kalau PT Perhutani memotong pohon jati dari perkebunannya maka pohon itu dimatikan dulu dan dibiarkan selama beberapa bulan. Beberapa bulan kemudian ketika kayunya sudah kering, baru pohon itu ditebang dan kayunya diambil untuk berbagai macam keperluan. Pengeringan kayu secara alami ini akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan akan sangat tergantung pada kondisi alam. Beberapa jenis kayu juga akan beresiko untuk rusak terkena jamur atau diserang serangga pada saat proses pengeringannya. Karena itu maka industri woodworking modern menciptakan alat untuk pengeringan kayu yang dikenal sebagai oven kayu atau kiln dry. Dengan penggunaan oven ini maka proses pengeringan kayu dapat berlangsung dengan lebih cepat dan terkontrol. Untuk melihat lebih jauh mengenai pengeringan
  • 13. kayu, silakan lihat di: http://www.wisnoe.com/index.php/en/woodworking- knowledge/pengeringan-kayu Pohon yang baru ditebang dipotong dan dibelah menjadi papan-papan dengan ukuran tertentu dan kemudian dimasukkan ke dalam oven kayu. Prinsip dari oven adalah dengan melakukan sirkulasi dan pemanasan udara dalam ruangan dimana papan kayu diletakkan. Dengan naiknya suhu udara maka kelembaban udara akan turun dan dengan demikian maka kadar air dalam kayu akan turun menyesuaikan dengan linkungannya. Di dalam oven maka pengaturan terhadap suhu udara dan sirkulasi udara merupakan hal yang sangat penting. Suhu udara dalam oven harus diatur sehingga proses pengeringan kayu bisa berjalan dengan lebih cepat namun tanpa merusak kayu. Pengeringan kayu yang terlalu cepat akan membuat penyusutan kayu yang cepat dan akan beresiko untuk merusak kayu seperti kayu yang pecah atau melengkung. Suhu udara dalam oven dan lamanya waktu pengeringan sangat tergantung pada jenis kayu yang dikeringkan. Beberapa jenis kayu yang memiliki koefeisien penyusutan yang besar harus dikeringkan dengan perlahan-lahan untuk mengurangi resiko kayu yang rusak. Untuk jenis-jenis kayu dari Amerika dan Eropa maka data data ini sudah tersedia cukup lengkap karena industri kayu di daerah ini sudah sangat maju. Dengan data itu maka mereka dapat menentukan proses pengeringan kayu dengan lebih mudah. Sayangnya data koefisien penyusutan kayu ini tidak banyak tersedia untuk jenis-jenis kayu di Indonesia. Koefisien penyusutan ini juga akan bervareasi tergantung dari asal kayu tersebut. http://www.mediakayu.com/2012/11/pengeringan-kayu.html Kadar air kayu adalah perbandingan antara berat air yang ada dalam suatu batang kayu dengan berat kering tanah kayu yang bersangkutan. Sedangkan pengeringan kayu adalah menurunkan Kadar Air tersebut dari kayu yang bersangkutan. Kegunaan pengeringan kayu adalah :
  • 14. 1. Kayu yang akan diawetkan harus di keringkan dulu agar penetrasi dari bahan pengawet dapat masuk dengan baik kedalam kayu. Kayu-kayu yang akan dilem harus kering agar supaya daya rekat lem dapat baik. 2. Perubahan kadar air yang cukup besar dapat berakibat perubahan dimensi karena penyusutan. Apabila perubahan dimensi tersebut terjadi pada saat digunakan maka akan mengakibatkan perubahan-perubahan/kerusakan-kerusakan dari pada produk/bangunan dimana kayu tersebut digunakan. 3. Pengeringan dapat memperbaiki sifat mekaniknya. Berdasarkan penelitian terdapat hubungan lansung antara kekuatan kayu dan kadar air kayu. Kadar air kayu menurun maka kekuatan kayu meningkat. 4. Pengeringan kayu akan sangat mengurangi berat daripada kayu dan menurunkan ongkos angkutan. Hal-hal yang menentukan percepatan pengeringan yang paling besar pengaruhnya adalah sebagai berikut : Temperatur Apabila kelembaban udara tetap, maka adanya kenaikan temperatur mengakibatkan peningkatan kecepatan penguapan kayu, sehingga akan mempercepat pengeringan kayu. Kelembaban Udara Apabila temperatur tetap maka penurunan kelembaban udara disekitar kayu akan mempercepat pengeringan kayu. Sirkulasi Udara Yang paling menentukan kecepatan pengeringan adalah temperatur dan kelembaban udara hal ini hanya bisa berjalan apabila terdapat aliran udara melalui permukaan kayu yang mengganti kedudukan udara yang basah dan dingin karena penguapan dengan udara yang kering dan panas. Sebelum pengeringan perlu diperhatikan sebagai berikut : Tempat pengeringan harus cukup luas dan menampung akumulasi produk penggergajian selama waktu pengeringan, serta dapat menjamin keleluasaan pengerjaan pengeringan. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh tempat pengeringan ialah harus dapat langsung terkena hembusan angin. Apabila mungkin sebaiknya ditempatkan dimana angin meniup dengan kecepatan paling tinggi, hal ini biasanya terdapat pada tanah-tanah yang tinggi. Hindarkan tempat pengeringan dari segala sesuatu yang menghambat jalannya angin, seperti bangunan-bangunan tinggi, pohon-pohon besar dan rindang dan sebagainya. Penempatan tempat pengeringan dekat, apalagi di atas empang-empang besar, rawa-rawa atau sungai-sungai sebenarnya kurang baik, maka tempat tersebut diupayakan dihindarkan, karena lembab.
  • 15. Ganjal (sticker) merupakan bagian yang penting dalam pengeringan udara. CARA PENGERINGAN Pengeringan pada hakekatnya dilakukan dengan dua (2) cara yaitu pengeringan alami dan pengeringan buatan. Pengeringan alami sering disebut pengeringan udara. Pengeringan Alami Yang dimaksud pengeringan alami adalah proses pengeringan dengan cara mengangin-anginkan kayu yang bersangkutan. Dalam pengeringan ini ketiga faktor penentu kecepatan pengeringan seperti temperatur, kelembaban dan sirkulasi udara diserahkan pada keadaan alam disekitar kayu yang dikeringkan. Pengeringan alami mempunyai keuntungan : Mudah dilaksanakan Tidak menuntut investasi yang besar Dalam rangka pengeringan alami ada beberapa cara penumpukan/penjemuran kayu antara lain : Penumpukan Vertikal Tumpukan Silang Tumpukan Sandar
  • 16. 2) Penumpukan Secara Horisontal. Pada penumpukan jenis ini kayu gergajian yang akan dikeringkan disusun sedemikian rupa sehingga berbentuk sejajar dan horizontal. 1. Penumpukan sejajar Tumpukan persegi http://www.rimbawan.or.id/2011/08/teknik-pengeringan-kayu.html