5. Pengertian
1. Galenus : “Sifat-sifat dari jiwa seseorang yang
ditentukan dari komposisi cairan tubuhnya”
2. Kretschmer : “bagian dari jiwa yang memiliki
korelasi dengan aspek jasmani melalui darah
secara kimiawi”
3. Kohnstanm : “aku rohani yang bersangkutan
dengan jasmani dan dibawa sejak lahir”
6. Pengertian
Dari ketiga pendapat itu dapat dirumuskan :
1. Aspek kejiwaan dari kepribadian
2. Dipengaruhi konstitusi jasmani
3. Dibawa sejak lahir sehingga sulit diubah
20. 2. Mazhab Perancis
A. Tipologi Queyrat : Ia menyusun tipologi atas
dasar dominasi daya-daya jiwa yaitu Kognitif,
afektif dan konatif. Lalu ketiganya dlihat apakah
ada yang dominan, lalu dibandingkan, apakah
seimbang atau tidak, teratur atau tidak.
B. Tipologi Malapert : Ia menyusun tipologi atas
aspek-aspek kejiwaan tertentu seperti
Intelektual, afektif, volunteer dan aktif.
21.
22. 1. Tipologi
Temperamen memiliki 2 aspek:
1. Aspek Fisiologis : konstitusi tubuh,
kompleks, atau susunan
cairan-cairan
darah
2. Aspek Psikologis : kecenderungan kejiwaan
yang disebabkan berbedanya komposisi
darah.
23. Aspek Psikologis terdiri dari dua
macam temperamen.
1. Perasaan : Sanguinis dan Melankolis
2. Kegiatan : Koleris dan Phlegmatis
24. Sanguinis
Ciri – ciri
1. Periang
dan
ramah
dalam pergaulan
2. Senang menolong orang
lain tapi tidak dapat
dijadikan sandaran
3. sering
menjanjikan
sesuatu tetapi jarang
menepati
4. Mudah
menerima
pengaruh dari luar, jadi
tidak than lama
25. Melankolis
Ciri-ciri :
1. Segala sesuatu yang
menyangkut dirinya
dipandang penting dan
disertai dengan
kebimbangan.
2. Tidak mudah membuat
janji karena dia takut tidak
mampu memenuhi janji
tersebut
3. Kurang percaya dan tidak
mudah menerima ramahtamah orang lain
26. Kholeris
Ciri-ciri :
1. Lekas terbakar tapi juga
lekas padam atau tenang
tanpa membenci
2. Selalu sibuk, tapi lebih
suka memerintah daripada
mengerjakan sendiri
3. Umumnya cermat dan rapi
dalam berpakaian
4. Nafsu utamanya mengejar
kehormatan, suka terlihat
sibuk dan dipuji terangterangan
27. Phlegmatis
Ciri- Ciri :
1. Tidak mudah terbakar,
namun bila sudah
bersemangat akan sulit
untuk dipadamkan
2. Cocok untuk
mengerjakan tugastugas ilmiah atau tugastugas yang
membutuhkan
ketekunan tinggi
3. Tidak mudah marah
28. 2. Tipologi
Enselhans
Temperamen menurutnya tergantung 2 hal pokok
yaitu kepekaan kehidupan afektif dan bentuk
kejadian afektif.
Selain itu, ia juga mengemukakan dua aspek
watak (karakter) :
a. Aspek formal yang merupakan kualitas
kemauan
b. Aspek material yang merupakan arah dari
tindakan, apakah baik atau buruk.
29. 3. Tipologi
J. Bahnsen
Kepribadian ditentukan 3 aspek kejiwaan :
a. Temperamen dan Kemauan (Spontanitas,
Reseptivitas, Impresionabilitas dan Reaktivitas)
b. Posodyne (ketabahan dalam menghadapi
kesulitan)
c. Daya Susila (Kepandaian membedakan hal ayng
baik dengan yang buruk)
30. 4. Teori
Ernst Meuman
Ada sebuah penghubung antara watak dan
perbuatan, yaitu kemauan. Dan kemauan itu
mengandung 3 aspek pokok:
1. Aspek yang mempunyai dasar kejasmanian (lebih
kepada sistem syaraf)
2. Aspek Afektif (menjelma didalam temperamen)
3. Aspek Kecerdasan (sifat kerja mental, taraf
kebebasan dan perbedaan cara pikir)
31. 5. Tipologi
Heymans
Ia menyusun teori berdasarkan data penyelidikan
empiris. Mendasarkan kepribadian pada klasifikasi
3 macam kualitas kejiwaan:
1. Emosionalitas : mudah atau tidaknya terpengaruh
kesan-kesan pada perasaan.
2. Proses Pengiring : banyak sedikitnya pengaruh
kesan terhadap kesadaran
3. Aktivitas
:
sedikit
banyaknya
orang
memanifestasikan perasaannya pada tindakan.
32. 6. Teori Kepribadian
G. Ewald
Penyusunan teori ia lakukan dari sudut pandang
psikiatrik. Ia membedakan secara tajam antara
temperamen dan watak :
1. Temperamen
:
konstitusi
psikis
yang
berhubungan dengan konstitusi kejiwaan. Jadi,
berasal dari keturunan.
2. Watak : totalitas dari keadaan dan cara bereaksi
jiwa terhadap perangsang. Dibagi menjadi dua
yaitu yang dibawa sejak lahir dan yang
diperoleh.
33.
34. Ada 2 macam roh (geist) :
1.Roh subjektif (ada pada
setiap manusia)
2.Roh Objektif
(kebudayaan)
Keduanya memiliki
hubungan
secara
timbal balik. Karena
tidak bisa lepas
satu sama lain.
35. Sistem nilai yang terdiri dari 6 lapangan
nilai hidup.
1.Ilmu Pengetahuan
2.Ekonomi
3.Kesenian
4.Keagamaan
5.Kemasyarakatan
6.Politik/Kenegaraan
36. Ciri-ciri :
1. Intelektualis sejati
2. Kurang menghargai
kekayaan
3. Memiliki potensi
untuk tidak beragama
/ atheis
4. Kurang perhatian terhadap masyarakat
5. Tidak tertarik dengan kekuasaan, apabila berbuat
maka kemungkinan hanya mengkritik atau polemik
teoritis
37. Ciri-ciri :
1. Kaya akan gagasan praktis
2. Kurang peduli pada proses karena lebih
mementingkan hasil aygn ingin dituju.
3. Bersikap egosentris, orang lain hanya menarik
perhatian bila masih berguna baginya
4. Senang menilai orang lain berdasarkan kinerja
dan prestasi
38. Ciri-ciri :
1. Ekspresionis sekaligus Impresionis
2. Individualis, hubungan dengan orang lain kurang
kekal
3. Rasa keagamaannya
itu mungkin akan
memuncak pada
pendewaan terhadap
keselarasan dengan
alam.
39. Ciri-ciri :
1. Tujuan hidupnya adalah
mencari nilai kebenaran
tertinggi
2. Kurang peduli dengan
urusan duniawi
3. Mengukur segala sesuatu dari segi manfaatnya bagi
kehidupan rohani kepribadian.
4. Mementingkan keselarasan pengalaman batin.
40. Ciri-ciri :
1. Butuh hidup ditengah –
tengah manusia lain.
2. Memiliki
kebutuhan
yang
besar
akan
resonansi dari sesama
manusia
3. Menjunjung tinggi prinsip “cinta terhadap sesama
manusia” baik secara individual maupun kelompok
manusia
41. Ciri – ciri :
1. Dorongan pokoknya adalah
keinginan untuk berkuasa,
semua nilai yang lain
diabdikan dalam rangka
mengejar kekuasaan.
2. Memiliki tujuan hidup untuk
mengejar kesenangan.
3. Perbedaannya dengan manusia ekonomi terletak pada target
pencapaian hidup. Manusia ekonomi mengejar kekuasaan akan
benda (materi); sedangkan manusia kuasa mengejar kekuasaan akan
manusia lain.
42. a. Diferensiasi Tipe : pada masing-masing tipe, masih dapat
ditemukan adanya variasi, berdasarkan pada komponen yang
paling menentukan dalam tipe tersebut.
Contoh : Manusia teori dibagi jadi 3, rasionalis, empiris dan kritis.
b. Kombinasi Tipe : pembagian 6 tipe mungkin hanya ada didalam
teori, karena didalam kenyataannya, ada kombinasi dari dua tipe
atau lebih didalam diri seseorang.
Contoh : Kombinasi manusia teori dan
manusia kuasa.