Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ibadah haji memiliki filsafat yang mendasari ritual-ritualnya seperti ihram yang melambangkan persamaan derajat manusia, wuquf untuk introspeksi diri, thawaf untuk hidup selaras dengan alam, dan sa'i sebagai refleksi ketangguhan dalam berjuang.
2. DASAR PERINTAH HAJI
“ Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan
rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman. Dan
jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada
Ibrahim dan Ismail : ‘Bersihkanlah rumah-Ku
untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf,
yang rukuk dan yang sujud’.” (QS Al Baqarah [2]
: 125)
3. FALSAFAH IBADAH HAJI
1. IHRAM
Ihram adalah pakaian bagi jamaah Haji yang
merupakan kain putih yang tidak berjahit. Baik
orang Indonesia, Arab, India, Afrika, Cina, Eropa,
Amerika, kaya, miskin, pejabat, rakyat jelata,
semua diwajibkan mengenakan pakaian Ihram. Ini
mengandung maksud bahwa di hadapan Allah
semua derajat manusia adalah sama, sedangkan
yang membedakan adalah kualitas ketakwaannya.
Ini sekaligus menegaskan prinsip egalitarian atau
persamaan derajat sesama manusia dalam Islam.
4. FALSAFAH IBADAH HAJI
2. WUQUF
Wuquf adalah kegiatan berdiam diri di Padang Arafah.
Pertanyaannya : berdiam diri untuk apa? Hanya
menghabiskan waktu untuk bengong tanpa tujuan? Atau
‘berdiam’ sambil ngobrol atau makan-makan di tenda-tenda
haji tersebut?
Tentu tidak demikian. Bahwa berdiam diri di Padang Arafah
itu mengandung maksud untuk introspeksi diri.
Mempertanyakan kepada diri sendiri, sejauh mana
komitmen kita sebagai makhluk yang diciptakan Allah hanya
untuk beribadah kepada-Nya. Merenung dan mencoba
untuk mengenali jati diri yang sebenarnya dan memahami
makna kehidupan. Sehingga ia akan selalu mengingat apa
yang telah dilakukannya di masa-masa lalu. Memohon
ampun atas segala dosa yang telah diperbuat, seraya berjanji
untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik.
5. FALSAFAH IBADAH HAJI
• Thawaf
• Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak 7
putaran. Simbol keselarasan dengan Alam,
sebagaimana bumi yang berputar pada
porosnya, planet-planet yang berputar pada
bintang, ataupun elektron yang berputar pada
inti Atom. Thawaf mengajarkan untuk hidup
selaras dengan Alam, sehingga kerusakan di
dunia dapat dihindari.
6. FALSAFAH IBADAH HAJI
Sa'i
Sa’i adalah sebuah refleksi ketangguhan dalam pertualangan
(struggle). Bisa dibayangkan seorang Hajar (ibu) dengan bayi
yang masih merah harus berjuang dengan berat antara Safa
dan Marwah. Tidak satu kali, namun 7 kali, di tempat yang
sama bolak-baik mencari sebuah solusi.
Jika direnungkan hal ini, pasti logika akan menyebutkan
sebagai suatu yang tidak beralasan (unreasonable). Logika
akan menyebutkan bahwa sebenanrnya 2 kalipun sudah
cukup, mengapa harus 7 kali, tidak ada satu hal yang berubah
dalam proses tersebut. Tapi itulah semangat perjuangan dan
kemauan untuk berkorban dari Siti Hajar. Jika hikmah ini
diambil sebagai pesan moral dalam kehidupan, maka kita
akan menyadari bahwa hidup adalah perjuangan, tidak ada
hidup tanpa perjuangan (life is struggle, there is no life
without struggle).
7. FALSAFAH IBADAH HAJI
• Jumrah
• Melempar jumrah pada hakikatnya adalah
melempar batu yang simbolnya adalah setan.
Artinya ada satu pertarungan abadi antara kita
dengan setan. Kita tidak berteman dengan setan.
Setan adalah musuh dalam kehidupan.
Pertanyaannya, sudahkah kita juga siap untuk
melawan setan setelah kembali ke tanah air?
Setan dalam artian bathiniyyah bisa berbentuk
harta, jabatan dan segala macam yang dapat
memalingkan kita dari kehendak Tuhan.