2. SATUKANLAH HATI KAMI
Satukanlah hati kami
'tuk memuji dan
menyembah
Oh Yesus, Tuhan dan
rajaku Bergandengan tangan
dalam satu hati
Eratkanlah tali kasih Bergandengan tangan
diantara kami semua dalam satu iman
Oh Yesus, Tuhan dan
rajaku Saling mengasihi
diantara kami
keluarga kerajaan Allah
2
3. KUSIAPKAN HATIKU TUHAN
Kusiapkan hatiku, Tuhan
'tuk dengar fiman-Mu saat ini
Kudatang menyembah-Mu,
Tuhan Firman-Mu, Tuhan
masuk hadirat-Mu saat ini tiada berubah
Dahulu sekarang selama-
Curahkan urapan-Mu, Tuhan lamanya
bagi jemaat-Mu saat ini tiada berubah
Kusiapkan hatiku, Tuhan
'tuk dengar firman-Mu Firman-Mu, Tuhan
penolong hidupku
Ku siapkan hatiku, Tuhan
'tuk dengar firman-Mu
3
4. PENDAHULUAN
Apakah Mukjizat Itu?
Peristiwa atau perbuatan
yang kurang biasa dan
karenanya menarik perhatian
dan oleh orang yang percaya
dapat dimengerti sebagai
pernyataan kekuasaan Allah
sebagai penyelamat yang
dengan jalan itu dunia
menyatakan kuasa
penyelamatan-Nya.
Tidak perlu bahwa kejadian
atau perbuatan itu tidak
dapat diterangkan dengan
hukum alam; yang perlu
hanyalah bahwa bagi orang
yang percaya peristiwa atau
kejadian itu dipahami sebagai
campur tangan Tuhan.
4
5. Bagaimana Yesus Mengadakan
Mukjizat?
Cara:
kontak jasmaniah: mengulurkan
tangan, menjamah, atau meletakkan
tangan seperti para pengusir roh
jahat dan para penyembuh di
zamannya.
dengan firman yang berkuasa
Yesus sendiri dan atas nama-Nya
sendiri.
Ia tidak mengadakan mukjizat untuk
membela dan menolong diri-Nya
sendiri. Dalam hal menyembuhkan
penyakit, tindakan Yesus selalu
berupa tanggapan atas kepercayaan
orang.
5
6. Makna Mukjizat Yesus
Dasar untuk mengadakan mukjizat:
pemberitaan tentang Kerajaan Allah.
Apa yang dilakukan oleh Yesus
mewujudkan apa yang dikatakan-Nya
tentang Kerajaan Allah yang sudah
dekat.
Roh-roh jahat dapat mempengaruhi
kehidupan manusia penyakit,
kerasukan.
Yesus menyembuhkan orang yang sakit
dan kerasukan Allah sudah
mengalahkan kuasa jahat Allah sudah
meraja
Melalui mukjizat Yesus, pemerintahan
Allah yang berkuasa sudah memasuki
dunia ini.
6
7. Empat Jenis Mukjizat
1. Penyembuhan 2. Pengusiran Setan
Dua orang kerasukan/Gerasa:
Orang lumpuh:
Anak perempuan dari seorang
Orang yang mati sebelah
Kanaan
tangannya
Anak muda yang sakit ayan:
Orang busung air Orang kerasukan di rumah
Wanita yang bungkuk ibadat
3. Mukjizat Alam 4. Menghidupkan Orang Mati
Meredakan angin ribut Anak Yairus
Roti untuk 5000 orang Anak janda di Nain
Mengutuk pohon ara Lazarus
Air menjadi anggur
7
8. Bagaimana Membaca Mukjizat Yesus?
Yang perlu dilakukan: menemukan arti mukjizat yang sedang kita hadapi
(baik bagi Yesus dan bagi para penginjil) kemudian mengaitkan arti itu
dengan situasi dewasa ini.
Orang sakit = contoh dari orang yang mendengarkan pewartaan Yesus
dan mengalami kasih-Nya.
Para rasul = teladan tentang bagaimana menyaksikan Allah yang hadir di
tengah manusia untuk menyatakan kehendak-Nya.
Yesus = pribadi yang datang untuk melakukan kehendak Allah yang
mengutus-Nya.
8
9. Allah dapat mengadakan
mukjizat di tengah kita
bila Ia menghendakinya.
Yesus memang tidak hadir
secara fisik dalam
kehidupan kita, tetapi Ia
hadir dalam Roh dan
kuasa-Nya.
Untuk dapat menyaksikan
tangan Allah yang bekerja,
perlu iman yang hidup,
yang membuka mata kita
untuk melihat karya Allah
di tengah kehidupan dan
untuk mengucap syukur
atasnya.
9
10. Yesus memang memiliki kuasa untuk membuat mukjizat dan Ia
mempergunakannya untuk melaksanakan kehendak Bapa, yakni
memberitakan datangnya Kerajaan Allah.
Kita tidak diperintahkan untuk membuat mukjizat, tetapi untuk
melaksanakan kehendak Allah.
Allah memberikan kepada kita berbagai anugerah.
mempergunakan anugerah Allah untuk melakukan kehendak-Nya,
terutama untuk mengasihi Allah dan sesama.
10
11. LECTIO DIVINA
Dei Verbum 25
Konsili suci mendesak dengan
sangat dan istimewa semua orang
beriman, terutama para religius,
supaya dengan seringkali membaca
kitab-kitab ilahi memperoleh
“pengertian yang mulia akan Yesus
Kristus” (Flp 3:8). “Sebab tidak
mengenal Alkitab berarti tidak
mengenal Kristus”.
Namun hendaklah mereka ingat,
bahwa doa harus menyertai
pembacaan Kitab Suci, supaya
terwujudlah wawancara antara
Allah dan manusia. Sebab “kita
berbicara dengan-Nya bila berdoa;
kita mendengarkan-Nya bila
membaca amanat-amanat ilahi’.
11
12. PESAN BAPA SUCI BENEDIKTUS XVI UNTUK
HARI PEMUDA SEDUNIA 2006 (9 APRIL 2006).
Mengajurkan kaum muda akrab dengan Alkitab.
Dengan membacanya, mereka belajar untuk
mengenal Kristus caranya: lectio divina.
Lectio: membaca dan membaca kembali sebuah
perikop dari Kitab Suci dan mengambil unsur-unsur
utamanya,
aMeditasi : refleksi batin di mana jiwa berpaling
kepada Allah dan berusaha memahami apa yang
dikatakan oleh Sabda-Nya kepada kita sekarang.
a Oratio: berbicara kepada Allah secara langsung.
.Contemplatio: hati penuh perhatian pada
kehadiran Kristus, yang Sabda-Nya bagaikan “pelita
yang bercahaya di tempat yang gelap…” (2 Pet
1:19).
Membaca, mempelajari, dan merenungkan Sabda
harus mengalir ke dalam kehidupan selalu setia pada
Kristus dan ajaranNya.
12
13. Apakah lectio divina itu?
Lectio Divina: Pembacaan ilahi
Pembacaan Kitab Suci yang
direnungkan dengan tujuan:
Berdoa dari Kitab Suci
Hidup dari Sabda Allah
17. 1. LECTIO
Membaca teks untuk
memahami apa yang
dikatakan oleh teks
Dalam kelompok KS:
pemandu
membacakan dan
memberi penjelasan
atau berdiskusi untuk
memahami isi teks
18. 2. MEDITATIO
a. Menemukan arti teks dan
menerapkannya pada diri sendiri.
Hening, mata terpejam, merenung:
Membayangkan peristiwa yang
diceritakan/ mengingat kembali isi teks
Mencari: “Pesan apa yang saya
pelajari dari Firman yang baru
direnungkan?”
Apa peran pesan itu bagi saya?
Misalnya: mengingatkan, menegur,
menguatkan, menghibur
b. Berbagi pesan. Membagikan kpd
peserta lain.
19. Apa yang disharingkan?
1. Pesan Teks untuk Contoh:
diri saya 1. Yesus memberikan teladan
2. Peran dari Pesan dalam menolong: orang
itu untuk saya. yang mau menolong mulai
Misalnya: dari melihat, tergerak hati,
mengingatkan, dan melakukan
menegur, pertolongan.
menguatkan, 2. Pesan Yesus ini
menghibur mengingatkan saya karena
selama ini saya hanya
melihat dan tergerak oleh
belas kasihan, tetapi jarang
mau memberikan
pertolongan.
20. 3. ORATIO
Doa yang digerakkan dan
diilhami oleh Firman
Tanggapan saya atas Firman
yang baru saya dengarkan
Bentuk: pujian, syukur,
permohonan, dsb
Contoh: Allah Bapa
mahakasih, anugerahkan
belas kasih dalam diri kami
agar mampu memberikan
pertolongan yang nyata
kepada sesama yang
mengalami kesulitan.
Ditutup dengan “Bapa
Kami”
21. 4. CONTEMPLATIO
Hidup di hadirat Allah
Menjalani kehidupan
sambil memandang Allah
Selalu menyadari bahwa
Allah selalu bersama saya
dan Sabda-Nya
menggemba di dalam diri
saya
22. 5. ACTIO
Melaksanakan firman
Allah yang telah
didengarkan.
Menjalani hidup sesuai
kehendak Allah.
24. Hari Sabat, Yesus datang ke rumah seorang pemimpin Farisi untuk
makan bersama.
Orang Farisi dan para ahli Taurat mengamat-amati Yesus.
Mencari-cari kesalahan Yesus → tidak bersahabat
Kembali menyembuhkan (Luk 6:6-11, Luk 13: 10-17)
Yesus ancaman dan musuh berbahaya → banyak pengikut
24
25. Tiba-tiba seorang sakit busung air
berdiri di hadapan Yesus.
Aneh: orang sakit dan najis!
Suatu perangkap?
Tahu pikiran jahat mereka,Yesus
bertanya, “Diperbolehkankah
menyembuhkan orang pada hari
Sabat atau tidak?”
diam, takut salah jawab
“boleh” = membenarkan
pelanggaran
“tidak boleh” = membatasi
perbuatan baik
Yesus tetap menyembuhkan
25
26. Yesus : “Siapakah di antara kamu yang
tidak segera menarik keluar …?”
Mereka membawa ternak ke
tempat minum pada hari Sabat
(Luk 13:15)
Kalau ternak mereka jatuh ke
dalam sumur, niscaya mereka
akan diselamatkan.
Kalau hewan saja ditolong, apalagi
manusia!
Yesus menunjukkan semangat Sabat
yang sebenarnya
anugerah Tuhan untuk manusia
(Kel.16:21-30, Mrk.2: 27)
bukan hambatan untuk
mengasihi
26
27. 1. Yesus menegur orang Farisi serta Tuhan Yesus, berikanlah
memutuskan untuk tetap kepada kami kepekaan,
menyembuhkan orang sakit busung keberanian dan kekuatan di
air pada hari Sabat . dalam kehidupan kami
Tindakan Yesus ini telah sehari-hari baik di rumah,
menyadarkan saya betapa di kantor maupun di dalam
pentingnya mengutamakan Kasih di hidup menggereja kami,
dalam pekerjaan dan pelayanan agar kami lebih
saya sehari-hari kendati harus mengutamakan perbuatan
menghadapi resiko dipersalahkan kasih sekalipun untuk itu
dan dimusuhi. kami harus menempuh
resiko yang mungkin tidak
menyenangkan.
27
28. 1. Orang Farisi gagal memahami Ya Tuhan, bantulah kami
tindakan Yesus yang agar kami sanggup
menyembuhkan orang sakit busung mengakui dan mengoreksi
air pada hari Sabat karena prinsip-prinsip dan
mempertahankan peraturan dan kehendak-kehendak kami
pandangan yang keliru mengenai yang keliru dan berilah
hari Sabat. kami kesabaran untuk mau
Sabda Yesus ini telah mengingatkan menerima dan mencoba
saya untuk tidak keras hati memahami maksud baik
mempertahankan dan memaksakan dari sesama kami.
pandangan saya yang belum tentu
benar kepada orang lain, terutama
kepada mereka yang bermaksud
baik.
28
30. Yesus turun gunung,
Gunung Tabor
para murid sedang
bersoal jawab dengan
para ahli Taurat.
Seseorang mempunyai
anak yang kerasukan
roh jahat, yang telah
menyebabkan anaknya
bisu dan tuli.
Ia membawanya kepada
murid-murid Yesus dan
meminta mereka
mengusir roh jahat itu.
30
31. Anak Yang Kerasukan, Murid Yang
Gagal
Para murid tidak dapat mengusir
roh itu padahal mrk telah menerima
kuasa mengusir setan dari Yesus
(Mrk. 3:14-15) dan orang banyak
telah melihat mereka berhasil
mengusir banyak setan (Mrk.
6:6b-13).
Yesus kecewa terhadap murid-
murid-Nya. Dari perkataan Yesus
tersirat bahwa kegagalan mengusir
roh itu karena ketidakpercayaan
para murid.
Yesus menyuruh mereka membawa
anak yang kerasukan roh jahat itu
kepada-Nya, karena Ia sendiri yang
akan mengambil tindakan.
31
32. Yesus Mengusir Roh Jahat
Sang ayah: “...jika Engkau dapat
berbuat sesuatu, tolonglah
kami dan kasihanilah kami.”
Yesus: “Katamu: jika Engkau
dapat?” “Tidak ada yang
mustahil bagi orang yang
percaya!”
Yesus menegur keras roh jahat
itu dan memerintahkannya
keluar dari anak itu
Roh itu pun pergi sambil
berteriak dan menggoncang-
goncangkan anak itu dengan
hebat.
Yesus memegang tangan anak
itu dan membangunkannya.
32
33. Kekuatan Doa
Para murid bertanya mengapa mereka
tidak bisamengusir roh itu.
Yesus: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali
dengan berdoa”.
Mereka telah diberi kuasa untuk
mengusir roh jahat, tetapi tidak dapat
digunakan secara mekanis.
Ketika Allah bekerja melalui seseorang ,
tetapi semua bergantung pada kuasa
Allah.
Doa mengungkapkan ketergantungan
manusia pada Allah dan kepercayaan
pada-Nya.
Para murid gagal karena terlalu percaya
diri dan kurang menaruh kepercayaan
kepada Allah.
33
34. Yesus kepada sang ayah “ Tidak Tuhan, berikanlah kami
ada yang mustahil bagi orang yang iman yang sejati , agar saya
percaya.” Melalui ayat ini, Tuhan selalu menyerahkan seluruh
mengingatkan saya untuk selalu hidup saya pada kuasa-Mu,
percaya dalam segala rencana sehingga segala rencana-Mu
Tuhan hidup saya. sungguh terjadi dalam
hidupku.
• Ketika Yesus, mengatakan bahwa • Tuhan, ajarilah kami selalu
jenis ini hanya dapat diusir kecuali untuk dapat menyediakan
dengan berdoa. Dalam hal ini, saya waktu yang terbaik bagi-Mu
diingatkan Tuhan untuk selalu agar dapat menjalin relasi
berdoa sehingga saya hanya yang baik dengan-Mu
mengandalkan Tuhan dalam setiap melalui doa saya.
masalah bukan kekuatan sendiri.
34
36. Mukjizat mengutuk pohon ara merupakan lambang kenabian(1Raj.
11: 26-32),
Harus dipahami dalam kaitannya dengan perikop sebelumnya,
penyucian Bait Allah (Mat. 21:12-17).
Tempat Penyucian Bait Allah
orang2
berdagang Ketika masuk Bait Allah,
Yesus mendapati halaman
Bait Allah penuh orang
yang berdagang.
Ia mengusir mereka.
“Rumah-Ku seharusnya
menjadi rumah doa,
tetapi kamu telah
merubahnya menjadi
Bait Allah sarang penyamun.”
36
37. Pohon Ara
Mengutuk Pohon Ara
Ketika berjalan kembali ke Yerusalem,
Yesus merasa lapar.
Ia melihat pohon ara dan berharap
mendapatkan buah ara untuk dimakan.
Ia tidak menemukan apa-apa karena
memang bukan musimnya (bdk. Mrk
11:13).
Ia mengutuk pohon ara itu menjadi
kering. Mengapa?
Banyak perayaan dilangsungkan dan
banyak kurban dipersembahkan, tetapi
Buah Ara
umat tidak melakukan kehendak Allah.
Seperti pohon ara itu dikutuk dan
menjadi kering, demikianlah Bait Allah
akan dihancurkan. dan tidak dapat
dipergunakan lagi untuk beribadah.
70 M, oleh pasukan Romawi.
37
38. Bukit Zaitun
Kekuatan Iman
“Bagaimana mungkin
pohon ara itu sekonyong-
konyong menjadi kering?”
Yesus mengingatkan
bahwa mereka dapat
melakukan apa yang telah
Laut Mati dilihat dari Bukit Zaitun
diperbuat-Nya, asalkan
percaya kepada-Nya dan
tidak bimbang.
Bahkan, jika para murid
berkata kepada gunung
ini, “Beranjaklah dan
tercampaklah ke dalam
laut! Hal itu akan terjadi.”
38
39. Dengan mengutuk pohon ara, Yesus Tuhan Yesus, berilah kami
mengingatkan bahwa ibadah di Bait hati yang tulus dalam
Allah bukan jaminan keselamatan. Ia pelayanan, tidak memiliki
mengharapkan buah dari ibadah berupa
motivasi mencari
tindakan kasih yang nyata kepada
sesama. Hal ini menyadarkan saya
keuntungan pribadi. Berilah
bahwa ibadah yang saya lakukan selama saya kekuatan agar dapat
ini, harus diwujudkan dalam tindakan melakukan tindakan kasih
kasih kepada sesama. kepada sesama.
• Yesus menegur para murid yang • Tuhan Yesus, kuatkanlah
kurang percaya dan mudah bimbang. selalu iman kami agar kami
Saya menyadari bahwa saya sama selalu percaya dan
seperti para murid yang sering
mengandalkan Engkau
bimbang terutama apabila doa-doa
permohonan saya belum dikabulkan.
dalam kehidupan saya
Saya harus memiliki iman kepada Yesus karena tidak ada yang
yang mempunyai kuasa atas alam mustahil bagi-Mu.
semesta dan kehidupan.
39
41. Duka Seorang Janda
Yesus diikuti banyak orang Kota Nain
berjalan dari Kapernaum
ke Nain.
Yesus berjumpa dengan
rombongan orang yang
mengantar jenazah anak
tunggal seorang janda.
Menurut orang Yahudi,
anak laki-laki merawat
orangtua dan menjadi
jaminan hari tuanya
Kematian anak itu
membuat si ibu kehilangan Kuburan Yahudi kuno
segala-galanya.
41
42. Tuhan Membangkitkan Anak Si
Janda
Tuhan tergerak oleh belas kasihan .
Dia adalah pemilik kehidupan yang
berkuasa untuk membangkitkan orang
mati.
Ia mendekati usungan dan
menyentuhnya. Menyentuh usungan
jenazah itu najis (Bil 19:11), tetapi
bagi Yesus belas kasih lebih utama
daripada peraturan.
Ia berkata kepada anak yang sudah
meninggal itu, “Hai anak muda, Aku
berkata kepadamu, bangkitlah!”
Anak itu bangun, duduk, dan berbicara.
42
43. Tanggapan Orang Banyak
Melihat perbuatan Yesus yang
membangkitkan anak muda
itu, orang banyak mengakui
Dia sebagai nabi besar,.
Kehadiran Tuhan yang
berkarya menimbulkan
keinginan orang untuk
memuliakan Allah.
Pembangkitan orang mati itu
memberikan bukti kepada
mereka bahwa Allah bukanlah
Allah yang jauh duduk di atas
tahta-Nya, melainkan Allah
yang datang menyelamatkan
manusia.
43
44. Tuhan melihat janda itu, lalu Tuhan yang berbelas kasih,
tergeraklah hati-Nya oleh belas karuniakanlah kepekaan
kasihan. Melalui kejadian ini, saya kepada kami dan kekuatan
diingatkan agar senantiasa berbelas untuk menjadi saluran
kasih terhadap sesama, tidak hanya kasih-Mu dalam tindakan
melalui kata-kata, tetapi dalam kepada sesama.
tindakan nyata.
• Seorang nabi besar telah muncul • Tuhan yang maha kuasa,
ditengah-tengah kita dan Allah mampukanlah kami untuk
telah menyelamatkan umat-Nya. merasakan kehadiran-Mu di
Tuhan telah menyadarkan saya setiap waktu sepanjang hari
bahwa Dia selalu hadir dalm di hidup kami dan biarlah
kehidupan sehari-hari. hidup kami merupakan
cermin dari kehadiran-Mu.
44
45. MUKJIZAT ITU NYATA
Tak terbatas kuasa-Mu Tuhan
Semua telah Kau lakukan
Apa yang kelihatan mustahil bagiku
Itu sangat mungkin bagi-Mu:
Disaat ku tak berdaya
Kasih-Mu yang sempurna
Ketika ku percaya
Mukjizat itu nyata
Bukan kar'na kekuatan
Tapi Roh-Mu, ya Tuhan
Ketika ku percaya
Mukjizat itu nyata
45
46. AKU DENGAR BISIKAN SUARA-MU
Aku dengar bisikan suara-Mu
menggema lembut didalam batinku
Sungguh Engkau sahabat-Ku
jikalau engkau menaati perintahku
Reff.
Pergilah dan sebarkanlah kabar sukacita-Ku
Sampai akhir zaman, Aku sertamu
Bukanlah engkau yang memilih-Ku
melainkan Aku yang memilihmu
Kini aku serahkan tugas
supaya engkau menghasilkan buah limpah
46
Hinweis der Redaktion
MAKAN BERSAMA = SUATU TANDA PERSAHABATAN Kej 26: 30 Ishak dengan orang Filistin (Abimelekh) Kej 31: 54 Yakub dan Laban SABAT = ANUGERAH TUHAN (Kel 16:21-30 peristiwa Manna) Hari Sabat diadakan untuk manusia bukan manusia untuk hari Sabat (Mrk.2:27) SABAT dipahami orang Farisi hanya sebagai larangan untuk bekerja Suasana perjamuan bukan suasana persahabatan Orang Farisi mengamat-amati Yesus dengan maksud mencari kesalahan Yesus, kalau-kalau Yesus kembali menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat seperti yang sudah-sudah: Orang yang mati tangannya (Luk 6:6-11) Orang yang sakit punggungnya (Luk 13: 10-17) Ini konflik yang ke 3 kalinya Yesus yang semakin banyak pengikutNya adalah acaman dan musuh yang berbahaya Tiba-tiba datang orang sakit busung air pembengkakan karena cairan tubuh terkumpul dalam rongga-rongga badan, jaringan dan sel kehadiran orang sakit busung air secara tiba-tiba sungguh aneh siapa yang mengundangnya? mengapa tidak ada yang melarangnya masuk? seperti penderita kusta, orang sakit busung air dianggap sebagai hukuman dosa dan dianggap najis. apalagi saat makan bersama, pemandangan yang tidak nyaman! patut di curigai, mungkinkah ini suatu perangkap untuk menjebak Yesus? orang Farisi tahu persis bahwa Yesus ( dikenal sebagai seorang tabib), pasti akan berbelas kasih dan menyembuhkan orang sakit tsb. Yesus pasti terjebak! menyembuhkan orang sakit dianggap bekerja dan ini dilarang pada hari Sabat Yesus adalah pelanggar hukum Allah yang dapat dipersalahkan
Apa tanggapan Yesus terhadap niat jahat mereka ? Bertanya sebelumnya “Diperbolehkankah menyembuhkan….? Mereka diam , karena takut salah jawab Bila dijawab “boleh” berarti membenarkan pelanggaran Hukum Taurat Bila dijawab “tidak boleh” berarti membatasi perbuatan baik Yesus kemudian memegang tangan orang sakit itu, menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. Setelah itu kembali bertanya : “Siapakah dia antara kamu yang tidak….” Yesus berkata demikian karena Dia tahu bahwa mereka membawa hewan-hewan mereka ke tempat minuman pada hari Sabat (Luk 13:15) kalau ada ternak yang jatuh ke dalam sumur niscaya mereka akan menyelamatkannya! Mereka tidak sanggup membantah Yesus: sebab kalau seekor hewan saja segera ditolong atau diselamatkan pada hari Sabat terlebih lagi seorang manusia!
MAKAN BERSAMA = SUATU TANDA PERSAHABATAN Kej 26: 30 Ishak dengan orang Filistin (Abimelekh) Kej 31: 54 Yakub dan Laban SABAT = ANUGERAH TUHAN (Kel 16:21-30 peristiwa Manna) Hari Sabat diadakan untuk manusia bukan manusia untuk hari Sabat (Mrk.2:27) SABAT dipahami orang Farisi hanya sebagai larangan untuk bekerja Suasana perjamuan bukan suasana persahabatan Orang Farisi mengamat-amati Yesus dengan maksud mencari kesalahan Yesus, kalau-kalau Yesus kembali menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat seperti yang sudah-sudah: Orang yang mati tangannya (Luk 6:6-11) Orang yang sakit punggungnya (Luk 13: 10-17) Ini konflik yang ke 3 kalinya Yesus yang semakin banyak pengikutNya adalah acaman dan musuh yang berbahaya Tiba-tiba datang orang sakit busung air pembengkakan karena cairan tubuh terkumpul dalam rongga-rongga badan, jaringan dan sel kehadiran orang sakit busung air secara tiba-tiba sungguh aneh siapa yang mengundangnya? mengapa tidak ada yang melarangnya masuk? seperti penderita kusta, orang sakit busung air dianggap sebagai hukuman dosa dan dianggap najis. apalagi saat makan bersama, pemandangan yang tidak nyaman! patut di curigai, mungkinkah ini suatu perangkap untuk menjebak Yesus? orang Farisi tahu persis bahwa Yesus ( dikenal sebagai seorang tabib), pasti akan berbelas kasih dan menyembuhkan orang sakit tsb. Yesus pasti terjebak! menyembuhkan orang sakit dianggap bekerja dan ini dilarang pada hari Sabat Yesus adalah pelanggar hukum Allah yang dapat dipersalahkan
Apa tanggapan Yesus terhadap niat jahat mereka ? Bertanya sebelumnya “Diperbolehkankah menyembuhkan….? Mereka diam , karena takut salah jawab Bila dijawab “boleh” berarti membenarkan pelanggaran Hukum Taurat Bila dijawab “tidak boleh” berarti membatasi perbuatan baik Yesus kemudian memegang tangan orang sakit itu, menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. Setelah itu kembali bertanya : “Siapakah dia antara kamu yang tidak….” Yesus berkata demikian karena Dia tahu bahwa mereka membawa hewan-hewan mereka ke tempat minuman pada hari Sabat (Luk 13:15) kalau ada ternak yang jatuh ke dalam sumur niscaya mereka akan menyelamatkannya! Mereka tidak sanggup membantah Yesus: sebab kalau seekor hewan saja segera ditolong atau diselamatkan pada hari Sabat terlebih lagi seorang manusia!
MAKAN BERSAMA = SUATU TANDA PERSAHABATAN Kej 26: 30 Ishak dengan orang Filistin (Abimelekh) Kej 31: 54 Yakub dan Laban SABAT = ANUGERAH TUHAN (Kel 16:21-30 peristiwa Manna) Hari Sabat diadakan untuk manusia bukan manusia untuk hari Sabat (Mrk.2:27) SABAT dipahami orang Farisi hanya sebagai larangan untuk bekerja Suasana perjamuan bukan suasana persahabatan Orang Farisi mengamat-amati Yesus dengan maksud mencari kesalahan Yesus, kalau-kalau Yesus kembali menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat seperti yang sudah-sudah: Orang yang mati tangannya (Luk 6:6-11) Orang yang sakit punggungnya (Luk 13: 10-17) Ini konflik yang ke 3 kalinya Yesus yang semakin banyak pengikutNya adalah acaman dan musuh yang berbahaya Tiba-tiba datang orang sakit busung air pembengkakan karena cairan tubuh terkumpul dalam rongga-rongga badan, jaringan dan sel kehadiran orang sakit busung air secara tiba-tiba sungguh aneh siapa yang mengundangnya? mengapa tidak ada yang melarangnya masuk? seperti penderita kusta, orang sakit busung air dianggap sebagai hukuman dosa dan dianggap najis. apalagi saat makan bersama, pemandangan yang tidak nyaman! patut di curigai, mungkinkah ini suatu perangkap untuk menjebak Yesus? orang Farisi tahu persis bahwa Yesus ( dikenal sebagai seorang tabib), pasti akan berbelas kasih dan menyembuhkan orang sakit tsb. Yesus pasti terjebak! menyembuhkan orang sakit dianggap bekerja dan ini dilarang pada hari Sabat Yesus adalah pelanggar hukum Allah yang dapat dipersalahkan
Apa tanggapan Yesus terhadap niat jahat mereka ? Bertanya sebelumnya “Diperbolehkankah menyembuhkan….? Mereka diam , karena takut salah jawab Bila dijawab “boleh” berarti membenarkan pelanggaran Hukum Taurat Bila dijawab “tidak boleh” berarti membatasi perbuatan baik Yesus kemudian memegang tangan orang sakit itu, menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. Setelah itu kembali bertanya : “Siapakah dia antara kamu yang tidak….” Yesus berkata demikian karena Dia tahu bahwa mereka membawa hewan-hewan mereka ke tempat minuman pada hari Sabat (Luk 13:15) kalau ada ternak yang jatuh ke dalam sumur niscaya mereka akan menyelamatkannya! Mereka tidak sanggup membantah Yesus: sebab kalau seekor hewan saja segera ditolong atau diselamatkan pada hari Sabat terlebih lagi seorang manusia!
MAKAN BERSAMA = SUATU TANDA PERSAHABATAN Kej 26: 30 Ishak dengan orang Filistin (Abimelekh) Kej 31: 54 Yakub dan Laban SABAT = ANUGERAH TUHAN (Kel 16:21-30 peristiwa Manna) Hari Sabat diadakan untuk manusia bukan manusia untuk hari Sabat (Mrk.2:27) SABAT dipahami orang Farisi hanya sebagai larangan untuk bekerja Suasana perjamuan bukan suasana persahabatan Orang Farisi mengamat-amati Yesus dengan maksud mencari kesalahan Yesus, kalau-kalau Yesus kembali menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat seperti yang sudah-sudah: Orang yang mati tangannya (Luk 6:6-11) Orang yang sakit punggungnya (Luk 13: 10-17) Ini konflik yang ke 3 kalinya Yesus yang semakin banyak pengikutNya adalah acaman dan musuh yang berbahaya Tiba-tiba datang orang sakit busung air pembengkakan karena cairan tubuh terkumpul dalam rongga-rongga badan, jaringan dan sel kehadiran orang sakit busung air secara tiba-tiba sungguh aneh siapa yang mengundangnya? mengapa tidak ada yang melarangnya masuk? seperti penderita kusta, orang sakit busung air dianggap sebagai hukuman dosa dan dianggap najis. apalagi saat makan bersama, pemandangan yang tidak nyaman! patut di curigai, mungkinkah ini suatu perangkap untuk menjebak Yesus? orang Farisi tahu persis bahwa Yesus ( dikenal sebagai seorang tabib), pasti akan berbelas kasih dan menyembuhkan orang sakit tsb. Yesus pasti terjebak! menyembuhkan orang sakit dianggap bekerja dan ini dilarang pada hari Sabat Yesus adalah pelanggar hukum Allah yang dapat dipersalahkan
Apa tanggapan Yesus terhadap niat jahat mereka ? Bertanya sebelumnya “Diperbolehkankah menyembuhkan….? Mereka diam , karena takut salah jawab Bila dijawab “boleh” berarti membenarkan pelanggaran Hukum Taurat Bila dijawab “tidak boleh” berarti membatasi perbuatan baik Yesus kemudian memegang tangan orang sakit itu, menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. Setelah itu kembali bertanya : “Siapakah dia antara kamu yang tidak….” Yesus berkata demikian karena Dia tahu bahwa mereka membawa hewan-hewan mereka ke tempat minuman pada hari Sabat (Luk 13:15) kalau ada ternak yang jatuh ke dalam sumur niscaya mereka akan menyelamatkannya! Mereka tidak sanggup membantah Yesus: sebab kalau seekor hewan saja segera ditolong atau diselamatkan pada hari Sabat terlebih lagi seorang manusia!
Apa tanggapan Yesus terhadap niat jahat mereka ? Bertanya sebelumnya “Diperbolehkankah menyembuhkan….? Mereka diam , karena takut salah jawab Bila dijawab “boleh” berarti membenarkan pelanggaran Hukum Taurat Bila dijawab “tidak boleh” berarti membatasi perbuatan baik Yesus kemudian memegang tangan orang sakit itu, menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi. Setelah itu kembali bertanya : “Siapakah dia antara kamu yang tidak….” Yesus berkata demikian karena Dia tahu bahwa mereka membawa hewan-hewan mereka ke tempat minuman pada hari Sabat (Luk 13:15) kalau ada ternak yang jatuh ke dalam sumur niscaya mereka akan menyelamatkannya! Mereka tidak sanggup membantah Yesus: sebab kalau seekor hewan saja segera ditolong atau diselamatkan pada hari Sabat terlebih lagi seorang manusia!