Studi kasus ini mengeksplorasi kesenjangan digital dan inklusi e-government di Amerika Serikat dengan melakukan pelatihan komputer bagi masyarakat di sebuah perumahan yang kurang mampu secara teknologi. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan pengunjung situs pemerintah setelah masyarakat mendapat pelatihan komputer dan akses internet yang terjangkau.
1. ELECTRONIC
GOVERNMENT
Digital Divide dan E- Literacy
Bridging the Digital Divide
for e-Government inclusion:
A United States Case Study
volume 3 isuue 3 dari www.ejeg.com
2. KELOMPOK 1
1. Aat Syafaat (6661102948)
2. Agus Muizudin (66611026258)
3. Anwar Musyadad (6661103430)
4. Arif Rahman (6661102862)
5. Ike Hanisyah (6661103216)
6. Kharisma Maulidya (6661102600)
7. Meta Astriana (6661103242)
3. Digital Divide dan E- Literecy
• Digital divide : kesenjangan (gap) antara individu, rumah
tangga, bisnis, (atau kelompok masyarakat) dan area
geografis pada tingkat sosial ekonomi yang berbeda dalam
hal kesempatan atas akses teknologi informasi dan
komunikasi/TIK (information and comunication technologies /
ICT )atau telematika dan penggunaan internet untuk
beragam untuk aktivitas. Jadi, digital divide atau “kesenjangan
digital” sebenarnya mencerminkan berga kesenjangan dalam
pemanfaatan telematika dan akibat perbedaan
pemanfaatannya dalam suatu negara dan/ atau antar Negara.
• Istilah “e-litarecy” di artikan sebagai kemampuan
menggunakan perangkat teknologi informasi (indrajit, 2005 :
37) Alan Martin (seperti yang di kutip oleh Secker , 2004 : 78),
mendifinisikan “e-literacy” sebagai komputer yang
diintegrasikan dengan literasi informasi, literasi moral, literasi
media, dan keterampilan belajar mengajar.
4. Menjembatani Kesenjangan Digital untuk pernyertaan e-
Government : Sebuah Studi Kasus Di Amerika Serikat
Inklusi e-
Pengenalan e-
goverment dan
goverment
kesenjangan
(pengertian)
digital
Metodelogi Hasil
5. REVIEW
PENGERTIAN
• e-Government adalah • ARTIKEL INI
aplikasi teknologi mengeksplorasi
kesenjangan digital dan e-
informasi dan Government inklusi di
komunikasi (TIK) untuk Amerika Serikat melalui
pelayanan sebuah studi kasus untuk
pemerintah. Di Amerika orang yang gagap
Serikat (AS), UU e- teknologi di suatu
perumahan. Penelitian ini
Government tahun 2002 dilakukan untuk
diberlakukan untuk mengurangi kesenjangan
"menciptakan sebuah dengan menyediakan
hukum yang akan pelatihan komputer untuk
meningkatkan
membuat lebih mudah penggunaan komputer dan
untuk mendapatkan akses internet antara
informasi pemerintah penduduk dan untuk lebih
yang lebih dan layanan memahami mereka dalam
online" (Hasson 2002). penggunaan e-
Government.
6. Studi kasus ini dilakukan sebagai fokus perhatian
pada tahun 1990. Dengan tahapan awal eksplorasi
dan pemilihan Pembangunan Perumahan Penn
William (WP), terdiri dari 158 rumah tangga,
didasarkan pada anggota masyarakat yang mewakili
masyrakat yang lain, yang kurang atau gagap
teknologi. Beberapa keterampilan yang dimiliki atau
pelatihan dalam teknologi komputer dan hampir tidak
ada masyarakat yang memiliki akses untuk teknologi
komputer.
7. Selain itu dari studi kasus yang dilakukan ada beberapa faktor yang menjadi asal mula terjadinya
kesenjangan digital yaitu:
Demografi dengan karakteristik masyarakat yang kurang beruntung dalam menguasai teknologi;
Akses Internet, keterampilan komputer, dan e-Government inklusi
Kunci untuk menjembatani kesenjangan adalah rumah atau suatu keluarga yang memiliki kemampuan untuk
akses internet (Keller 2001) dan belajar dari yang berhasil dalam keterampilan komputernya (DiMaio et al.,
2002 dan Holmes 2002).Kunci pemerintah untuk meningkatkan penggunaan situs web adalah akses internet
ke publik dengan biaya yang terjangkau atau tanpa biaya (Prattipati 2003).
Studi kasus lain adalah keberhasilan Singapura dalam meningkatkan kebutuhan menyediakan e-Government
untuk akses internet di rumah dan program pendidikan untuk meningkatkan kesadaran komputer dan
kesadaran e-Government (Wei dan Ke, 2004).
Penggunaan e-Government dilengkapi dengan akses dan keterampilan komputer.
Pemerintah situs kunjungan hampir dua pertiga dari peserta melaporan kunjungan sitis web pemerintah yang
sangat tinggi di bandingkan dengan biasanya. Sebagai contoh, Thomas dan Streib (2003) menemukan
37,8% dari 459 responden melaporkan mengunkkungi sebuah situ web dalam bulan terakhir. Pengalaman
komputer dan kesadaran situs web pemerintah. Masyrakat ditemukan menjadi signifikan dalam mengunjungi
situs web pemerintah dan menjadikan pengalaman komputer yang lebih untuk masyrakat yang sering
mengakses internet. Masyarakat sudah mengarah kepada partisipasi E-Goverment .