Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Makalah sisver revisi 2013
1. MAKALAH SISTEMATIKA VERTEBRATA
ORDO CARNIVORA DAN ORDO PROBOCIDAE
Dosen Pengampu :
Najda Rifqiyati
Disusun Oleh Kelompok 3 :
1. Suryani
(11640005)
2. Siti Wilda
(11640006)
3. Sigit Yudi N.
(11640007)
4. Aldi Muhammad H.
(11640008)
5. Anisa Sofyana
(11640041)
6. Maratus S.
(11640042)
7. Adriana Nufus A.
(11640043)
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJGAGA
YOGYAKARTA
2013
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Diperkirakan
sebanyak 300.000 jenis satwa liar atau sekitar 17% satwa di dunia terdapat di
Indonesia, walaupun luas Indonesia hanya 1,3% dari luas daratan dunia. Indonesia
nomer satu dalam hal kekayaan mamalia (515 jenis) dan menjadi habitat dari sekitar
1539 jenis burung. Dalam makalah ini akan membahas kelas mamalia dari Ordo
Carnivora dan Proboscidea.
Indonesia merupakan rumah dari berbagai jenis hewan mamalia dari ordo
Carnivora, hampir seluruh famili dari subordo fissipedia terdapat di Indonesia Salah
satu hewan carnivora yang paling dikenal adalah bangsa kucing/Felidae dan bangsa
anjing/Canidae merupakan carnivora yang biasa dijadikan hewan peliharaan.
Carnivora terbesar yang terdapat di Indonesia adalah harimau Sumatera.
Ordo Proboscidea hanya memiliki satu famili yaitu Elephantidae, dan hanya
diwakili oleh 2 spesies yang masih eksis, dan salah satu spesiesnya terdapat di
Indonesia yaitu Gajah Asia (Elephas maximus). Di Indonesia terdapat 2 subspesies
dari E.maximus, yaitu E.maximus sumatranus (Gajah Sumatera), dan E.maximus
boornensis (Gajah pigmy kalimantan).
B. Tujuan
Mengetahui anggota family dari Ordo Carnivora dan Proboscidae.
Mengetahui contoh-contoh spesies dari masing-masing family dari Ordo
Carnivora dan Proboscidae.
Mengetahui ciri-ciri spesifik serta ciri pembeda antar family.
Mengetahui peranan dari Ordo Carnivora dan Proboscidae.
1
3. BAB II
ISI
A. Ordo Carnivora
Ordo carnivora ini, mempunyai ciri-ciri yang diantaranya memiliki gigi yang tajam, taring yang
berkembang dan rahang yang kuat. Berbagai jenis kucing dan anjing merupakan contoh dari ordo ini. Kaki
mempunyai 4 atau 5 jari melengkung dan bercakar dan tajam. Umumnya mempunyai gigi seri sebanyak tiga
buah pada masing-masing belahan rahang atas dan rahang bawah. Gigi caninus atau taring berkembang
dengan baik, molar dan premolar cenderung berkurang jumlahnya dan mempunyai permukaan untuk
menggunting dan memecah. Berdasarkan bentuk kaki Ordo Carnivora ini terdiri atas 2 sub ordo, yaitu
Fissipedia dan Pinnipedia.
1. Sub Ordo Fissipedia :
Memiliki ciri-ciri antara lain kaki bercakar, pentadactyl, jari-jari terpisah, predator,
pemakan daging, beberapa pemakan tumbuhan, taring besar kebanyakan dengan gigi-gigi
carnassial: dens molaris pertama bawah, dan dens premolaris terakhir atas berbentuk tajam
sebagai pisau dan berguna untuk memotong daging. Terdapat beberapa famili pada subordo
fissipedia, diantaranya adalah sebagai berikut
a.
Family Felidae
Memiliki ciri antara lain: rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 3/2 M 1/1, ada gigi carnassial,
pada lidah ada papillae panjang dari bahan tanduk, sehingga terasa kasap, biasanya
cakar tertarik kembali oleh serabut-serabut kenyal, dikeluarkan kerena kontraksi otot.
2
4. 1. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Sub-phylum
: Vertebrata
Class
: Mammalia
Ordo
: Carnivora
Famili
: Felidae
Genus
: Panthera
Spesies
: Panthera tigris
Upaspesies
: Panthera tigris sumatrae
Gambar 1.0 Harimau Sumatera
Ciri identifikasi:
1. Berbadan besar, jantan memiliki berat antara 130 – 255 kg.. Panjang harimau
jantan antara 2,2 – 2,8 meter sedangkan betina antara 2,15 - 2,3 meter. Tinggi
diukur dari kaki ke tengkuk rata-rata adalah 75 cm.
2. Hewan ini mempunyai bulu sepanjang 8 – 11 mm, surai pada Harimau
Sumatera jantan berukuran 11 -13 cm. Bulu di dagu, pipi, dan belakang kepala
lebih pendek.
3. Panjang ekor sekitar 65 – 95 cm.
4. Loreng pada tubuh bervariasi dari cokelat ke hitam dan berjumlah lebih dari
100 loreng. Pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala
berdempet. Belang harimau sumatera lebih tipis.Fungsi loreng adalah sebagai
kamuflase, untuk menyembunyikan mereka dari mangsanya.
5. Habitat di kepulauan Sumatera dengan ketinggian antara 0 – 3000 meter dari
permukaan laut dan merupakan jenis satwa soliter kecuali selama musim
kawin dan memelihara anak.
6. Merupakan hewan pemakan rusa sambar, kijang, babi, kancil
7. Mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya
8. Mempunyai lebih banyak janggut pada harimau jantan
9. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu
berenang
10.Umumnya beraktifitas di malam hari.
3
5. Reproduksi Harimau Sumatera:
Harimau Sumatera dapat berkembang biak kapan saja. Masa kehamilan adalah
sekitar 103 hari. Biasanya Harimau betina melahirkan dua atau tiga ekor anak
sekaligus dan paling banyak adalah enam ekor. Mata anak harimau baru terbuka pada
hari kesepulh. Anak harimau hanya minum air susu induknya selama 8 minggu
pertama. Setelah itu mereka dapat mencoba makanan padat , namun mereka masih
menyusu selama 5 atau 6 bulan. Anak harimau pertama kali meninggalkan sarang
pada umur dua minggu dan belajar berburu pada umur 6 bulan. Mereka dapat berburu
sendirian pada saat umur 18 bulan.
Peran Harimau Sumatera:
Merupakan predator penting yang dapat menjaga keseimbangan mata rantai
makanan (food chains) dalam hutan pulau Sumatera, berkurangnya jumlah Harimau
Sumatera berdampak populasi babi hutan yang tidak terkendali dan dapat menjadi
hama bagi masyarakat disekitar hutan. Menurut informasi terakhir pada tahun 2011
tinggal 400-an ekor. Ancaman terhadap kepunahan ini terutama adalah ulah manusia
berupa perambahan dan eksploitasi hutan secara berlebihan. Ancaman kepunahan
Harimau Sumatera merupakan efek domino dan dari terancamnya hutan alami
Sumatera.
2. Singa
Klasifikasi :
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Carnivora
Familia
: Felidae
Genus
: Panthera
Spesies
: Panthera leo
Gambar 1.1 Singa Jantan Afrika
4
6. Deskripsi :
Hidup dalam kelompok. Berat Singa kurang lebih antara 150 kg (betina) dan
225kg (jantan). Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Singa betina jauh
lebih aktif dalam berburu, sedangkan Singa jantan lebih santai dan selalu bersikap
menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Kelemahan singa
tidak bisa memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya. Singa jantan di
tumbuhi bulu tebal disekitar tengkuknya. Habitat : padang ilalang, bisa juga dihutan.
3. Kucing Rumah
Klasifikasi
Kingdom
: Animal
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Class
: Mamalia
Ordo
: Carnivora
Famili
: Felidae
Subfamily
: Felinae
Genus
: Felis
Spesies
: Felis domesticus
Gambar 1.2 Kucing Ras
Deskripsi :
Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi
mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Masa kehamilan
pada kucing berkisar 63 hari. Berat badan antara 2,5-7 kg dan jarang melebihi 10 kg.
Dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun. Memiliki organ pembau khusus di langitlangit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Pada
mata memiliki organ yang disebut tapetum lucidumpersepsi (untuk melihat di
lingkungan dengan sedikit cahaya). Memiliki kelopak mata ketiga yang disebut
membran niktitans, berupa selaput putih di sudut dalam ruang mata.
5
7. b.
Family Viverridae
Memiliki ciri antara lain: gigi-gigi dan lidah seperti Felidae, cakar dapat ditarik
kembali, tubuh panjang dan langsing, tungkai pendek, moncong meruncinng dan
kelenjar-kelenjar ada di dekat anus seperti pada Mustelidae.
a. Garangan Jawa
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Carnivora
Famili
: Herpestidae
Genus
: Herpestes
Spesies
: Herpestes javanicus
Gambar 1.3 Garangan
Deskripsi :
Bertubuh kecil hingga sedang, panjang kepala dan tubuh 250-410 mm, panjang
ekor sekitar 60-80% panjang kepala dan tubuh, tungkai belakang 50-70 mm dari tumit
hingga ujung jari, bobot tubuh berkisar 0,5-1 kg, moncong panjang dengan gigi tajam
dan kuat, jari berjumlah tiga dan bercakar, mempunyai daun telinga atau aurikel, warna
tubuh dan kaki cokelat kelabu hingga cokelat kemerahan, hidup di semak-semak dan
padang rumput, aktif di atas tanah dan jarang memanjat pohon, aktif berburu mangsa
pada siang hari ataupun malam hari. Mangsa utamanya adalah tikus, atau burung, ayam
dan kodok. Perananya yaitu membantu para petani memangsa hama tanaman seperti
tikus dan sebagai keseimbangan rantai makanan.
6
8. c.
Family Mustelidae
Memiliki ciri antara lain: Rumus gigi ialah variabel, tetapi tidak pernah ada lebih
dari 2 dentes morales pada tiap belah rahang, cakar tidak dapat ditarik kembali, di dekat
anus ada kelenjar yang getahnya berbau.
Berang-berang
Klasifikasi :
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Class
: Mammalia
Ordo
: Carnivora
Sub Ordo
: Fissipedia
Famili
: Mustelidae
Genus
: Lutra
Spesies
: Lutra sumatrana
Gambar 1.4 Berang-berang
Diskripsi :
Memiliki bentuk yang mirip dengan Lutra lutra tetapi dengan ciri khas
pembedanya yaitu rhinarium yang ditumbuhi rambut, sedangkan Lutra lutra tidak
ditumbuhi rambut. Panjang tubuh total berkisar 95-133 cm dengan berat sekitar 5-8
Kg. Ekor panjang bulat silindris panjang 41-51 cm. Tubuh lebih ramping dan
panjang, sehingga bergerak lebih bebas meliuk-liuk. Tubuh berwarna coklat gelap
bagian atas, berwarna lebih terang pada bagian bawah dan perut. Terdapat corak
putih kontras pada bibir atas sampai ke leher. Jari tertutupi penuh selaput renang,
dengan cakar yang berkembang dengan baik. Rumus gigi I 3/3 C 1/1 P 4/3 M 1/2 =
36.
7
9. Diperkirakan memiliki masa mengandung selama 2 bulan, musim berbiak dari
November sampai Februari, mungkin berbeda tergantung lokasi dan ketersediaan
hewan mangsa. Makanan utamanya adalah ikan, dengan lebih memilih ikan yang
bergerak lambat dan berdaging seperti lele dan gabus. Pada beberapa lokasi ular air
juga dimangsa terutama pada daerah yang penangkapan ikan berlebihan sehingga
ikan jarang dan ular berlebih seperti di Tonle Sap Cambodia. Menempati habitat
rawa dan hutan rawa. Di Thailand menghuni hutan kayu putih. Di Sumatra
ditemukan di daerah rawa aliran sungai Musi. Diperkirakan daerah sebaran dulu
meliputi seluruh Asia Tenggara.
d.
Family Ursidae
Memiliki ciri antara lain: rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3, gigi-gigi tidak
berbentuk carnassial, plantigrad : berjalan menapak pada telapak kaki, cakar tidak
dapat ditarik kembali.
Klasifikasi
Kingdom
: Animal
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Class
: Mamalia
Ordo
: Carnivora
Famili
: Ursidae
Genus
: Helarctos
Spesies
: Helarctos malayanus
Gambar 1.5 Beruang Madu
Deskripsi :
Merupakan fauna khas provinsi Bengkulu. Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi
punggun 70 cm. Berat berkisar 50 - 65 kg. Bulu cenderung pendek, berkilau dan pada
umumnya hitam. Mata berwarna cokelat atau biru. Hidung relatif lebar tetapi tidak
terlalu moncong. Lidah sangat panjang (untuk mengambil madu dari sarang lebah di
pepohonan&untuk menangkap serangga kecil di batang pohon). Habitat di daerah hujan
tropis Asia Tenggara. Penyebarannya di pulau Borneo, Sumatera, Indocina, Cina
Selatan, Burma, serta Semenanjung Malaya.
8
10. e.
Family Canidae
Memiliki ciri antara lain: rumus giginya I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3, terdapat gigi
carnassial, jari-jari kaki belakang hanya ada empat, cakar tidak dapat ditarik kembali,
biasanya ada 5 pasang glandula mammae yang terletak pectoral, abdominal dan
inguinal (dekat lipat paha).
a. Anjing
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Class
: Mammalia
Ordo
: Carnivora
Sub Ordo
: Fissipedia
Famili
: Canidae
Genus
: Canis
Spesies
: Canis familiaris
Gambar 1.6 Anjing domestik
Deskripsi :
Anjing adalah mamalia karnivora yang telah mengalami domestikasi dari
serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun
yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Anjing
telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi, mulai dari
anjing tinggi badan beberapa puluh cm seperti Chihuahua hingga Irish Wolfhound
yang tingginya lebih dari satu meter. Warna bulu anjing bisa beraneka ragam,
mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu (sering disebut "biru"), dan
coklat. Selain itu, anjing memiliki berbagai jenis bulu, mulai dari yang sangat
pendek hingga yang panjangnya bias mencapai beberapa sentimeter. Bulu anjing
bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut seperti benang wol.
9
11. Anjing ras sangat bervariasi dalam ukuran, penampilan dan tingkah laku
dibandingkan dengan hewan peliharaan yang lain. Sebagian besar anjing masih
mempunyai ciri-ciri fisik yang diturunkan dari serigala. Anjing adalah hewan
pemangsa dan hewan pemakan bangkai, memiliki gigi tajam dan rahang yang kuat
untuk menyerang, menggigit, dan mencabik-cabik makanan. Ciri-ciri khas dari
moyang serigala masih bertahan pada anjing, walaupun penangkaran secara selektif
telah berhasil mengubah bentuk fisik berbagai jenis anjing ras. Anjing memiliki otot
yang kuat, tulang pergelangan kaki yang bersatu, system kardiovaskuler yang
mendukung ketahanan fisik serta kecepatan berlari, dan gigi untuk menangkap dan
mencabik mangsa. Bila dibandingkan dengan struktur tulang kaki manusia, secara
teknis anjing berjalan berjingkat dengan jari-jari kaki.
Anjing memiliki hampir 220 juta sel penciuman yang sensitif terhap bau.
Beberapa jenis anjing ras bahkan sengaja dibiakkan agar lahir anak anjing dengan
indera penciuman yang lebih bagus. Mekanisme pengumpulan informasi di otak
anjing berdasarkan partikel-partikel bau yang berhasil diendus belum diketahui
secara jelas.
2.
Sub ordo Pinnipedia
Kata pinnipedia diterjemahkan dari bahasa Latin sebagai “bulu kaki atau sirip”.
Pinnipedia merupakan golongan mamalia akuatik yang karnivora, kaki bermodifikasi
membentuk dayung, bentuk badannya seperti torpedo, dan leher tereduksi. Ekornya sangat
panjang, badan biasanya ditumbuhi rambut, penyebarannya cukup luas. Beberapa jenis
mampu menyelam hingga kedalaman 1500 ft selama 2 jam. Kebanyakan pinnipedia
tinggal dekat dengan daratan sepanjang hidupnya (California sea lion & harbor seals), dan
menghabiskan sebagian besar waktunya di daratan. Karakteristik umumnya adalah sebagai
berikut:
Umumnya hidup membentuk kelompok sosial besar untuk bermigrasi dari daerah
kutub ke daerah yang hangat untuk reproduksi.
Cara Piniped bereproduksi dengan membentuk harem (satu pejantan yang dikelilingi
puluhan betina).
10
12. Seals jantan mencapai dewasa di usia 7 tahun (panjang 2 m, berat 250 kg), sementara
seals betina pada usia 3 tahun (berat 52 kg).
Masa kehamilan 8 – 12 bulan. Melahirkan di daratan. Induk seals dapat dengan
mudah menemukan anaknya diantara ribuan seals dengan mengenali suara dan bau
anaknya.
Beberapa spesies (ex. Northern fur seal) berada di lautan sepanjang waktu kecuali
pada periode atau musim kawin (4 bulan)
Umumnya hidup di daerah temperate dan kutub. Spesies dari daerah yang lebih
hangat sudah sangat jarang ditemui (Hawaiian monk seal & Mediterranean seal),
bahkan punah (Caribbean monk seal)
Kemungkinan berevolusi dari hewan seperti berang-berang (weasel) atau seperti
beruang yang beradaptasi dengan ekosistem laut. Pinnipedia berukuran lbh kecil dari
cetacean.
Paling kecil
: ringed seal (90 kg). Paling besar
: southern elephant seal (629 kg).
Bentuk tubuh streamline, dengan leher dan telinga yang tereduksi, dan genitalia
tertutup. Blubber mencapai 25% bobot tubuh. Blubber berfungsi untuk insulasi,
bouyancy, penyimpanan makanan dan meluncur di air (sreamlining).
Makanan utama Pinnipedia adalah mengkonsumsi ikan, namun ada juga spesies yang
filter-feeder (cancrivora seal-Lobodon carcinophagus) serta memangsa pinguin dan
anjing laut muda lainnya (leopard seal- Hydrurga leptonyx).
11
13. Pinnipedia terdiri dari 3 famili yaitu phocidae, otariidae dan odobenidae.
a. Famili Phocidae
Ciri khusus dari famili phochidae adalah tidak memiiki cuping telinga (telinga
luar), moncongnya agak meruncing, memiliki tungkai belakang (hind flippers)
berbulu pendek, berguna untuk mendayung saat berenang, bergerak di daratan dengan
cara mengingsut (crawling), memiliki tungkai depan (bercakar) untuk mengatur arah
(navigasi), memiliki lemak tebal untuk menjaga suhu tubuhnya.
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Sub phylum
: Vertebrata
Class
: Mamalia
Ordo
: Carnivora
Sub ordo
: Pinnipedia
Family
: Phocidae
Genus
: Monachus
Spesies
: Monachus tropicalis
Gambar 1.7 Anjing laut
Diskripsi :
Habitat hidupnya hampir diseluruh wilayah lautan kecuali di Samudera Hindia
khususnya di wilayah es yang mengapung dan lapisan es lainnya. Mendiami daerah
berpasir, batuan besar, pantai dan goa. Beberapa spesies ditemukan di danau Siberia,
Rusia, dan Finlandia. Populasi dari Famili Phocidae memiliki 19 spesies, namun kini
terdapat 13 genus dan 18 Spesies. Tidak memiliki daun telinga, tidak memiliki taring
panjang, moncongnya agak meruncing. Sirip depannya pendek, berbulu tipis, &
bercakar, tidak bisa menekuk sirip belakangnya ke depan. Tubuhnya diselubungi
rambut tipis & pendek. Pada saat di darat berjalan seperti ulat dengan memakai sirip
depan & perutnya, sedangkan di air berenang dengan cara menggerakkan sirip
belakangnya.
12
14. b. Famili Otariidae
Memiliki daun telinga, tidak memiliki taring panjang. Moncongnya panjang seperti
moncong anjing. Sirip depannya panjang, tidak berbulu, & berkuku pendek. Bisa
menekuk sirip belakangnya ke depan, tubuhnya diselubungi rambut yang lebat &
panjang. Pada saat di darat berjalan dengan memakai keempat siripnya dan di air
berenang dengan cara menggerakkan sirip depannya.
Klasifikasi:
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Sub phylum
: Vertebrata
Class
: Mamalia
Ordo
: Carnivora
Sub ordo
: Pinnipedia
Family
: Ottariidae
Genus
: Eumetopias
Spesies
: Eumetopias jubatus (Lesson, 1828)
Gambar 1.8 Singa Laut
Diskripsi :
Umumnya hidup di perairan (migrasi, mencari makan). Sebagian hidupnya di
daratan (berkembang biak dan beristirahat), oleh karena itu Otariidae disebut hewan
semi akuatik. Merupakan kelompok dari Sea lions dan fur seals yang memiliki telinga
eksternal (cuping telinga) yang pendek. Tungkai depan panjang dan tidak berbulu
(untuk berenang), tungkai belakang untuk navigasi (kontrol arah) dilaut, tungkai
belakang dapat dilipat agar menopang berat tubuhnya sehingga membantu saat berjalan
di darat. Dapat berjalan dengan menggunakan ke-4 flipper dengan memutar flipper
belakang untuk bergerak ke depan (Walker). Lebih leluasa bergerak di daratan
dibandingkan anjing laut. Populasi memiliki 7 genus dan 14 spesies.
13
15. c.
Famili Odobenidae
Tidak memiliki daun telinga, memiliki sepasang taring panjang. Moncongnya
pendek & datar di bagian depan. Sirip depannya panjang, tidak berbulu, & berkuku
pendek. Bisa menekuk sirip belakangnya ke depan, tubuhnya diselubungi rambut tipis
& pendek. Pada saat di darat, berjalan dengan memakai keempat siripnya dan saat diair
berenang dengan cara menggerakkan sirip depan & belakangnya.
Klasifikasi:
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Sub phylum
: Vertebrata
Class
: Mamalia
Ordo
: Carnivora
Sub ordo
: Pinnipedia
Family
: Odobenidae
Genus
: Odobenus
Spesies
: Odobenus rosmarus (Linnaeus, 1758)
Gambar 1.9 Walrus
Diskripsi :
Famili odobenidae biasa disebut sebagai Walrus, habitatnya di Laut Arctic dan
pecahan es. Ciri khususnya yaitu tidak memiliki telinga luar (cuping telinga), namun
dapat memutar sirip belakang/kaki dan berjalan di daratan. Memiliki gading atau taring
besar di depan mulutnya (jantan dan betina) ,dan tidak memiliki bulu. Perbedaan dari
pinnipedia lain (selain memiliki gading) adalah memiliki 2 kantung udara besar di
bagian lehernya. Kantung udara ini dapat membesar untuk mengangkat kepala di atas
air saat tidur, atau sebagai ruang resonansi untuk memperkuat suaradi bawah air.
14
16. Perbedaan anjing laut dengan singa laut.
Family Pinnipedia, adalah kelompok mamalia laut dimana di dalamnya terdapat 3
famili berbeda yaitu Phocidae (anjing laut), Otariidae (singa laut), dan Odobenidae (walrus).
Antara anjing laut dan singa laut penampilannya memang mirip. Keduanya memiliki
perbedaan sebagai berikut :
Ciri
Gambar
Keterangan
pembeda
Anjing laut memiliki ciri utama,
yaitu memiliki telinga interna, tetapi
tidak
memiliki
daun
telinga.
Berbeda dengan singa laut yang
memiliki telinga eksternal atau daun
telinga. Meskipun daun telinganya
sangat kecil, tetapi pendengaran
mereka sangat baik.
Telinga
Singa laut:
Singa Laut
Sirip depan: Sirip depannya besar,
berotot,
dan
bentuknya
seperti
sayap. Sirip depannya memiliki
Sirip
lima buah jari tanpa kuku dimana
panjang jarinya berbeda-beda, dan
diselimuti rambut.
15
17. Sirip belakang: Sirip belakangnya
berselaput dengan lima buah jari yg
panjang yang sama dan terdapat 3
buah kuku. Sirip belakang bisa
diputar ke depan.
Anjing laut:
Anjing Laut
Sirip
depan:
Sirip
depannya
pendek, berselaput, memiliki kuku
dan lima buah jari yg panjangnya
sama,
dan
diselimuti
rambut.
Sirip belakang: Memiliki lima jari
berselaput dengan kuku, dimana jari
Sirip
ke-1 dan ke-5 lebih panjang dari
ketiga jari lainnya. Sirip belakang
ini
berselaput
dan
diselimuti
rambut. Saat dibentangkan, sirip
belakangnya mirip sebuah kipas.
Sirip belakang anjing laut selalu
menghadap ke belakang karena
tidak dapat diputar.
16
18. B. Ordo Proboscidea
Proboscidea dalam bahasa latin Probocis berarti belalai, karakteristik utama dari ordo
ini adalah memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut
bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, selain itu terdapat pula sepasang
gading/tusks yang merupakan modifikasi dari gigi. Berikut adalah perkembangan evolusi
belalai dan gading dari maeritherium, palaeomastodon, mastodon, stegomastodon, dan
mammonteus :
Gambar 2.0 Perkembangan Gading dan Belalai
17
19. Kelompok gajah-gajahan hanya memiliki satu Family yakni Elephantidae yang
terwakili oleh 2 spesies yang masih eksis : Gajah Asia (Elephas maximus), dan Gajah Afrika
(Loxodonta africana). Sebagai mamalia terbesar di darat, gajah hampir tidak mempunyai
predator yang alami. Namun keberadaannya saat ini terancam oleh manusia karena gajah
memiliki gading yang bernilai tinggi. Sebagian besar gajah telah menduduki kategori
Appendix I (species yang dilarang untuk perdagangan komersial
internasional
karena
kerentanannya terhadap kepunah-an).
18
20. 1. Family Elephantidae
a. Gajah Asia
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class
: Mammalia
Subclass
: Theria
Infraclass
: Eutheria
Order
:Proboscidea
Family
: Elephantidae
Genus
: Elephas
Spesies
: Elephas maximus
Gambar 2.1 Gajah Asia
Diskripsi :
Gajah Asia bertubuh lebih kecil memiliki telinga yang membulat dan lebih
kecil dibandingkan dengan telinga gajah Afrika, bentuk kepala membentuk 2
tonjolan menyerupai kubah, pada ujung belalai terdapat sebuah fitur menyerupai jari.
Kaki depan terdiri dari lima jari dan lima kuku,sedangkan kaki belakang terdiri dari
lima jari dan empat kuku. Hanya gajah jantan yang memiliki gading yang terlihat
jelas. Populasi gajah Asia di alam liar diperkirakan tinggal 50.000 ekor saja. Di
Indonesia terdapat 2 sub spesies gajah yakni Elephas maximus sumatranus (Gajah
Sumatera) dan Elephas maximus borneensis (Gajah pigmy Kalimantan).
19
21. b. Gajah Afrika
Klasifikasi :
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum
: Vertebrata
Class
: Mammalia
Order
:Proboscidea
Family
: Elephantidae
Genus
: Elephas
Genus
: Loxodonta africana
Gambar 2.2 Gajah Afrika
Diskripsi :
Gajah Afrika bertubuh lebih besar dibandingkan gajah Asia, bagian bahu
merupakan titik tertingginya, Telinga lebar bentuk sedikit segitiga, bentuk kepala
dengan dahi rata, pada ujung belalai memiliki 2 buah fitur menyerupai jari.
Terdapat 2 sub spesies, subspesies yang hidup di semak dan savana, dan
subspesies yang hidup di hutan. Gajah semak Afrika memiliki 5 kuku depan dan
4 kuku belakang, sedangkan gajah hutan Afrika memiliki 5 kuku depan dan 3
kuku belakang.
Peranan Gajah :
•
Dimanfaatkan tenaganya untuk melakukan kerja berat.
•
Sebagai kendaraan.
•
Gadingnya dimanfaatkan sebagai hiasan bernilai tinggi. “Akan tetapi sebagian
besar gajah telah menduduki kategori Appendix I (species yang dilarang untuk
perdagangan komersial
internasional
karena
kerentanannya
terhadap
kepunah-an)”.
20
22. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam Ordo Carnivora terdapat 2 Subordo yaitu Fissipedia dan Pinnipedia.
Subordo Fissipedia merupakan kelompok karnivora yang hidup di daratan,
terdapat 5 family yaitu Felidae, Viverridae, Mustelidae, Ursidae, dan Canidae.
Subordo Pinnipedia merupakan karnivora yang hidup di lautan, terdapat 3 family,
yaitu Phocidae, Otariidae, dan Odobenidae. Di dalam Ordo Probocidae hanya
terdapat 1 family yaitu Elephantidae.
Contoh Spesies
o Ordo Carnivora
Subordo Fissipedia
Family Felidae
: Panthera tigris sumatrae (Harimau
Sumatera) ;Panthera leo (Singa Africa) ; Felis domesticus
(Kucing rumahan)
Family Viverridae
Family Mustelidae
: Lutra sumatrana (Berang-Berang)
Family Ursidae
: Helarctos malayanus (Beruang madu)
Family Canidae
: Herpestes javanicus (Garangan)
: Canis Familiaris (Anjing Rumahan)
Subordo Pinnipedia
Family Phocidae
: Monachus tropicalis (Anjing Laut)
Family Otariidae
: Eumetopias jubatus (Singa Laut)
Family Odobenidae
: Odobenus rosmarus (Walrus)
o Ordo Proboscidae
Family Elephanthidae : Elephas maximus sumatranus (Gajah
Sumatera) ; Elephas maximus boornensis (Gajah pigmy
Kalimantan); Loxodonta africana (Gajah Afrika).
21
23. Ciri Spesifik dan Ciri Pembeda
o Ordo Carnivora
Subordo Fissipedia
Family Felidae
: Pada lidah ada papillae panjang dari
bahan tanduk, memiliki cakar yang dapat ditarik kembali.
Family Viverridae
: Cakar dapat ditarik kembali, tubuh
panjang dan langsing, tungkai pendek, moncong meruncinng
dan kelenjar-kelenjar ada di dekat anus.
Family Mustelidae
: Cakar tidak dapat ditarik kembali, jari-
jari berselaput, di dekat anus ada kelenjar
yang getahnya
berbau.
Family Ursidae
: Berjalan menapak pada telapak kaki
(plantigrade) , cakar tidak dapat ditarik kembali
Family Canidae
: Berjalan pada ujung jari (digitigrade),
cakar tidak dapat ditarik kembali
Subordo Pinnipedia
Family Phocidae
: Tidak memiiki cuping telinga (telinga
luar), moncongnya agak meruncing, memiliki tungkai belakang
(hind flippers).
Family Otariidae
: Memiliki daun telinga, tidak memiliki
taring panjang.
Family Odobenidae
: Tidak memiliki daun telinga, memiliki
sepasang taring panjang. Moncongnya pendek & datar di
bagian depan.
o Ordo Proboscidea
Family Elephantidae : memiliki belalai yang merupakan
modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut bagian atas dan
hidung menjadi organ pencengkram, selain itu terdapat pula
sepasang gading/tusks yang merupakan modifikasi dari gigi
seri.
22
24.
Genus Elephas
: Asia bertubuh lebih kecil memiliki telinga
yang membulat dan lebih kecil dibandingkan dengan telinga gajah
Afrika, bentuk kepala membentuk 2 tonjolan menyerupai kubah, pada
ujung belalai terdapat sebuah fitur menyerupai jari.
Genus Loxodonta
: Bertubuh lebih besar dibandingkan gajah Asia,
bagian bahu merupakan titik tertingginya, Telinga lebar bentuk sedikit
segitiga, bentuk kepala dengan dahi rata, pada ujung belalai memiliki 2
buah fitur menyerupai jari.
Peranan Ordo Carnivora dan Proboscidea:
o Ordo Carnivora
: Sebagai penyeimbang ekosistem, predator, pengendali
hama, dan sebagai hewan peliharaan.
o Ordo Proboscidea
:Dimanfaatkan tenaganya untuk melakukan kerja berat.
sebagai kendaraan, gadingnya dimanfaatkan sebagai hiasan bernilai tinggi.
B. Daftar Pustaka
Alikodra, Soerianegara I.1990.Pengelolaan Satwa Liar Jilid 1.Fakultas Kehutanan
IPB.Bogor
Jafnir.2004.Struktur Perkembangan Hewan 1.Universitas Andalas.Padang
Vaughan, Terry A.2011.Mammalogy 5th Edition.Jones and Bartlett Publisher,LLC:USA.
http://www.harimausumatra.com/p/harimau-sumatra.html?m=1 diakses pada tanggal 10 Mei
2013
http://www.itis.gov diakses pada tanggal 10 Mei 2013
23
25. C. Pertanyaan dan Jawaban
1. Aini : Mengapa ukuran gading gajah Asia dan gajah Afrika berbeda?
Jawaban: Perbedaan habitat menyebabkan terjadinya perbedaan struktur tubuh,
bukan hanya gading, bentuk tubuh gajah Asia dan gajah Afrika pun berbeda, gajah
Asia lebih kecil dan Gajah Afrika lebih besar. Untuk perbedaan ukuran, mungkin
dikarenakan habitat gajah Asia yang cenderung sempit dan hidup di hutan
tubuhnya kecil/tidak terlalu besar sehingga dapat bergerak dengan bebas dan
lincah karena dipengaruhi habitatnya yang sempit pula, gadingnya pun demikian
karena lingkungan yang sempit, tubuh yang kecil dan kompetisi antar individu
jarang ditemui maka gading tidak berkembang, dan hanya gajah jantan yang
memiliki gading lebih panjang. Gajah Afrika yang habitatnya luas dan cenderung
hidup di padang rumput memiliki tubuh yang besar. Gading gajah afrika pun lebih
besar dan baik jantan maupun betina memiliki gading yang panjang, yang
mungkin dipengaruhi kompetisi yang ketat antar individu.
2. Ridwan: Mengapa kucing dan anjing jika bertemu selalu berkelahi?
Jawaban: Berkelahi merupakan sifat alami hewan, dikarenakan adanya kompetisi
dari segi mencari makan, mencari pasangan, maupun penguasaan daerah atau
teritori.
3. Qoniul : Darimanakah perkembangan Belalai dan Gading pada gajah?
Jawaban : Gajah memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian
evolusi dari mulut bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, sepasang
gading/tusks merupakan modifikasi dari gigi seri atas.
26. MAKALAH SISTEMATIKA VERTEBRATA
“ ORDO CETACEA DAN PRIMATA “
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistematika Hewan Vertebrata
Dosen pengampu : Najda Rifqiyati, M.Si
Disusun oleh kelompok IV :
Faizal Septya Nugraha 11640023
Mokhamad Nur Zaman 11640024
Ratna Tri Purwanti
11640025
Makhabah Rita Novia 11640026
Maftukhatul Azizah
11640027
Riski Candra S.I
11640028
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2013
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata
26
27. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kingdom Animalia memiliki beberapa tingkatan kelas untuk membagi hewan-hewan yang
terdapat di muka bumi ini. Tingkatan kelas tertinggi pada Kingdom Animalia tersebut adalah
mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Ada
spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki
rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang
bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan
kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae pada tubuh
mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina
menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia
jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua
mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi
sebagaimana pada mamalia betina.
Setiap elemen kehidupan tentunya memiliki peranan yang dapat memberikan kontribusi
yang positif bagi lingkungannya.Mamalia memiliki peranan yang penting dalam kelestarian
ekosistem hutan. Peranan mamalia, antara lain sebagai penyubur tanah, penyerbuk bunga,
pemencar biji, serta pengendali hama secara biologi. Selain peranannya secara ekologis, mamalia
juga memiliki peranan dalam bidang kesehatan, ekonomi, serta estetika.
Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan kelas tertinggi
pada kingdom animalia. Hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakukan oleh mamalia lebih
tinggi daripada jenis animalia lainnya. Mulai dari sistem pencernaan, pernafasan, peredaran
darah, urogenital, hingga sistem syarafnya. Oleh karena itu perlulah kita mengetahui tentang
karakteristik, struktur tubuh, cara hidup, dan habitat dari kelas mamalia beserta peranannya
dalam kehidupan manusia guna menunjang pengetahuan kita.
Makalah ini disusun dengan bahasan pokok mengenai Ordo Cetcea dan Ordo Primata.
Beberapa penjelasan serta informasi dari berbagai sumber diakumulasi dan termaktub menjadi
satu yang kemudian didesain sedemikian rupa. Beberapa contoh spesies yang termasuk dalam
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata
27
28. Ordo Cetacea adalah
Paus Pembunuh, Paus Beluga, Lumba-lumba, Paus Sperm, Narwhals,
Paus Biru, Paus Bongkok, Paus Abu-abu, Paus Bowhead, Paus Minke. Dan beberapa contoh
spesies dari Ordo Primata yaitu Orangutan, kera berekor dan tidak, Kukang dan lain sebagainya.
B. Tujuan
Beberapa tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui keanekaragaman mamalia dari Ordo Cetacea dan Ordo Primata.
2. Mengetahui karakteristik Ordo Cetacea dan Ordo Primata, yang digunakan sebagai ciri
identifikasi.
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata
28
29. BAB II
ISI
1.
ORDO CETACEA
A. Ciri Umum Ordo Cetacea
Ordo Cetacea terbagi menjadi dua subordo yaitu Odotonceti (yang memiliki gigi) dan
Mysticeti (yang tidak memiliki gigi). Paus bergigi (Odontoceti) menggunakan gigi untuk
menangkap makanannya berupa ikan, cumi-cumi dan mamalia laut lainnya seperti singa laut dan
anjing laut. Terkadang mereka langsung menelan seluruh tubuh mangsanya tanpa
memotong-motong terlebih dahulu dengan giginya. Jumlah jenis paus bergigi yang telah berhasil
dikenali oleh para ahli Biologi Laut adalah sebanyak 66 jenis.
Meskipun kelompok paus Mysticeti tidak memiliki gigi bukan berarti paus tersebut
ompong sehingga tidak bisa makan. Sebagai gantinya paus yang tak bergigi memiliki baleen.
Baleen adalah organ berupa lembaran-lembaran segitiga dari zat tanduk yang menempel pada
rongga mulut bagian atas. Bentuknya yang seperti sisir sikat berfungsi untuk menangkap makanan
berupa Plankton yaitu sejenis mahluk air yang sangat kecil dalam jumlah yang sangat besar. Bahan
pembentuk baleen sama dengan bahan penyusun kuku dan rambut pada manusia yaitu zat tanduk.
Jumlah jenis paus tak bergigi atau paus baleen yang telah berhasil dikenali oleh para ahli Biologi
Laut adalah sebanyak 10 jenis.
Dalam tabel berikut dijelaskan secara ringkas anggota dari ordo cetacea dengan beberapa
contoh paus yang biasa ditemukan di perairan laut dunia.
Subordo
Jenis
Ordo
Paus Pembunuh
Paus Beluga
Odontoceti
Cetacea
Lumba-lumba
Paus Sperm
Narwhals
Mysticeti
Paus Biru
Paus bongkok
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata
29
30. Paus Abu-abu
Paus Bowhead
Paus Minke
B. Ukuran Cetacea
Paus memiliki ukuran yang bermacam-macam dan telah diketahui bahwa Mamalia
terbesar di dunia bukanlah gajah tetapi paus biru.
Dapat dilihat pada tabel berikut yang mencatat ukuran paus saat lahir hingga dewasa.
Jenis
Paus
Paus Biru
Ukuran saat lahir
Ukuran dewasa
7,6 meter , 7-8 ton 25 – 29 meter , 80 – 174 ton
Paus Bowhead
15-18,5 meter, 80-110 ton
Paus Abu-abu
Paus Baleen
5 meter, 5-6 ton
5 meter, 1-1,5 ton
13.8-15 meter, 36 ton
Paus Bongkok
4,3 meter, 2,5 ton
16 meter, 30-50 ton
Paus Minke
Right whales
Paus Beluga
Lumba-lumba
hidung botol
Paus Bergigi
Narwhal
Paus pembunuh
Paus Sperm
2,8 meter berat 454
kg
14.8-6 meter
1.2-1.5 meter, berat
45-64 kg
7.8-9 meter, berat 6-7.5 ton
15.5 meter, berat 54,000 kg
4.6 meter, berat1.500 kg
--
3.3 meter, berat 635 kg.
--
2-3 meter
2-2.5
8-10 meter, berat
meter ,berat180 kg
3.600-5.400 kg
Panjang 4 meter
17-20
eter, berat 40-50 ton
berat 1 ton
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata
30
31. C. Sistem Pernafasan Cetacea
Paus bernafas dengan paru-paru. Paus memiliki blowhole yang berfungsi sebagai lubang
hidung sama seperti pada manusia. Lubang hidung terletak diatas kepala paus dan memiliki katup
yang dapat ditutup sehingga pada saat paus sedang menyelam tidak akan dimasuki air. Paus
memang melewatkan seluruh hidupnya berada dalam air, tetapi mereka tidak dapat bernafas dalam
air. Untuk menarik nafas paus harus pergi ke permukaan air, kemudia membuka lubang hidungnya
dan menghisap udara. Lubang hidung pada paus kelompok Mysticeti terletak di atas kepalanya
hanya satu lubang saja. Berbeda dengan paus kelompok Odontoceti, memiliki dua lubang hidung,
sama seperti manusia hanya saja ukurannya lebih besar. Udara yang masuk lewat lubang hidung
paus langsung menuju paru-paru. Lubang hidung paus merupakan satu-satunya jalan masuk udara,
paus tidak dapat bernafas melalui mulut seperti manusia, karena trakea dan esofagusnya terpisah.
Mekanisme pernafasan pada paus yaitu, di atas permukaan air paus menghirup oksigen
dari udara dengan cara membuka lubang hidungnya. Udara segar akan memasuki lubang hidung
tersebut melewati trakea menuju paru-paru. Sesaat sebelum menyelam ke dalam air, sebuah otot
kuat yang mengelilingi lubang hidung akan berrelaksasi sehingga katup lubang hidung akan
tertutup. Pada paus bergigi lubang hidung yang berfungsi untuk menghirup udara hanya satu
lubang, sedang yang satunya mempunyai fungsi sebagai sistem echolocation, atau gema suara
yaitu sebuah sistem yang berperan sebagai alat indra yang mampu membuat dan menangkap
gelombang suara. Sistem indra ini berguna untuk komunikasi dengan kawanan paus lainnya dan
juga untuk membantu mencari mangsa.
D. Contoh Spesies Ordo Cetacea
1. Paus Pembunuh (Orcinus orca ).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Cetacea
Subordo : Odontoceti
Famili
: Delphinidae
Gambar 1.1 : Dua ekor Paus pembunuh
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata
31
32. Genus
: Orcinus
Spesies
: Orcinus orca
(Linneus, 1758)
Paus Pembunuh (Orcinus orca) merupakan salah satu spesies predator di perairan laut,
bahkan dapat pula melahap Paus Biru yang ukuran tubuhnya dua kali lipat lebih besar. Habitatnya
di suatu tempat yang kecil, erat, polong seumur hidup dan mempunyai blowhole. Dengan berdasar
perilakunya yang ganas ia sering disebut Serigala Laut.
Menurut para peneliti, Paus
Pembunuh (Orcinus orca) akan
melakukan
perburuan
dalam
keadaan hening, sebagai upaya
menghindari
terdeteksi
oleh
mangsanya. Dalam berkomunikasi
dengan yang lain, Paus Pembunuh
menggunakan siulnya, cara ini juga
dilakukan ketika menemukan jalan
disekitar
Gambar 1.2 : Menghirup oksigen dari udara
mereka.
mengorganisir
Mereka
menjadi
satu
kelompok, walaupun jarak antar
spesies sangat jauh, yaitu sekitar satu mil, namun ketika mendengar suara dari yang lain maka akan
berdatangan untuk berbagi hasil buruannya. Orca jantan lebih berat dari betina. Warna kulit
kebanyakan hitam dengan bercak putih yang khas. Mereka mempunyai sirip punggung dan sirip
dayung. Paus Pembunuh mempunyai gigi 10 – 13 pasang, saling kerucut, gigi enamel kedua
didistribusikan di rahang atas dan bawah total giginya bisa mencapai 20 – 26 pasang. Gigi kurva
ke dalam dan ke belakang yang membantu menangkap mangsanya. Ukuran giginya sebesar 3 inci
(7,6 cm) dan panjang 1 inci.
2. Paus Beluga (Delphinapterus leucas).
Warna tubuh Delphinapterus leucas saat dilahirkan adalah abu-abu, namun setelah
beranjak dewasa warnanya menjadi putih, sekitar umur 5 tahunan. Warnanya yang sangat berbeda
dengan yang lain, membuat paus ini sangat terkenal. Jenis ini tidak mempunyai sirip dipunggung.
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata
32
33. Bentuk dahinya bulat. Paus ini dikenal sebagai Beluga atau Kenari Laut karena mempunyai
lengkingan suara yang sangat tinggi. Warna tubuhnya putih, dengan panjang sekitar 5 m,
sementara kepalanya seperti bentuk melon.
Habitat diwilayah perairan laut kutub utara
dan sekitarnya. Paus Putih ini sering dijumpai di
Samudra Artik, namun dapat juga hidup di
Samudra Subartik. Ketika di kutub utara airnya
membeku, mereka bermigrasi ke Selatan namun
banyak diantara mereka yang akhirnya mati karena
terperangkap es Artik. Makananya adalah ikan,
crustacea
dan
cacing.
Rentang
hidup
Delphinapterus leucas di alam bebas rata-rata
sekitar 35-50 tahun. Mereka hidup dalam kelompok yang disebut POT atau polong.
Salah satu keunikan paus jenis ini adalah mereka mempunyai leher yang fleksibel sehingga
memungkinkan untuk memutarkan kepala ke segala arah. Mereka termasuk dalam hewan yang
dapat berkomunikasi dengan kawananya menggunakan bahasa diversifikasi Klik, Peluit, dan
Clangs. Paus Beluga juga dapat meniru berbagai suara lainya.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Cetacea
Subordo : Odontoceti
Famili
: Monodontidae
Genus
: Delphinapterus
Spesies
: Delphinapterus leucas
3. Lumba-lumba (Orcaella brevirostris)
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata
33
34. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Cetacea
Subordo : Odontoceti
Famili
: Delphinidae
Genus
: Orcaella
Spesies
: Orcaella brevirostris
Gambar 1.3 : Lumba-lumba berenang di permukaan
Pesut atau lumba-lumba (Orcaella brevirostris) adalah spesies mamalia air (bernafas
dengan paru-paru dan menyusui anaknya). Pesut hidup berkelompok dan bergerak dalam kawanan
kecil. Biasanya, dalam satu kelompok dapat dijumpai tidak lebih dari 10 ekor pesut, dan individu
yang hidup soliter sangat jarang terlihat. Yang menghuni wilayah perairan tropis dan sub-tropis di
Asia Selatan dan Asia Tenggara, seperti India, Indocina, Filipina, hingga bagian utara Australia.
Ada dua spesies lumba-lumba atau yang dalam bahasa inggris disebut sebagai Irrawaddy
Dolphin di dunia yaitu Orcaella brevirostris dan Orcaella heinsohni (Snubfindolphin). Untuk
perairan-perairan di Indonesia umumnya dihuni oleh Populasi Orcaella brevirostris. Diperkirakan
populasi tertinggi lumba-lumba terdapat di perairan hutan Bakau Sunderbarn, Bangladesh dan
India dengan populasi sekitar 6000 ekor.
Adapun populasi lainnya terdapat di sungai Mekong Kamboja yaitu sekitar +/- 70 ekor,
kemudian di sungai Ayeyawardi di Myanmar dan sungai Mahakam Kalimantan Timur. Ketiga
lokasi ini dikategorikan memiliki populasi paling kritis (Critically Endangered), sedangkan pada
lainnya dikategorikan sebagai rentan (Vulnerable). Di perairan Pulau Kalimantan, spesies ini
dapat ditemukan di perairan air tawar (sungai Mahakam), muara, hingga pesisir pantai di Sabah,
Sarawak, Kalimantan Timur, dan sejak 2011 ditemukan di perairan Kalimantan Barat. Mamalia ini
sering dimanfaatkansebagai hewan model atau bisa juga sebagai hewan yang suka beratraksi.
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata
34
35. Gambar 1.4 : Peta persebaran Orcaella brevirostris, peta yang berwarna kuning
menunjukan di daerah tersebut masih ada.
Pada tahun 2000, pesut diklasifikasikan ke dalam Daftar Merah IUCN, sebagai salah satu
spesies yang sangat terancam punah. Spesies ini juga dilindungi oleh perundang-undangan di
Indonesia. Belum ada referensi yang jelas mengenai jumlah populasi pesut di Indonesia. Menurut
Danielle Kreb, dari organisasi RASI jumlah spesies ini di sungai Mahakam Kalimantan Timur
yaitu sekitar 50-70 ekor dan dikategorikan sebagai species yang sangat kritis (Critically
Endangered).
4. Paus Bowhead (Balaena mysticetus).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Sub Filum
: Vertebrata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Cetacea
Sub Ordo : Mysticeti
Famili
: Balaenidae
Genus
: Balaena
Spesies
: Balaena mysticetus
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata
35
36. (Sumber : http://acsonline.org/fact-sheets/bowhead-whale)
Paus
Bowhead
merupakan
Paus
terbesar kedua setelah
Paus
Biru
sebagian
para
(walau
ahli
mengangggap
Sirip
Gambar 1.5 : Paus Bowhead
Paus
yang
adalah
terbesar ke-dua). Paus
ini mempunyai tulang
insang yang berjumlah
350
pasang
dengan
bulu berwarna perak
tergantung dari rahang.
Habitat paus ini hanya bisa ditemukan di wilayah Kutub Utara dan lautan
Arktik karena adaptasi tubuh paus jenis ini memiliki perlindungan kulit dari lemak
yang tebal hingga mencapai 30 cm tebalnya di bagian bawah kulit.
Mempunyai kepala yang besar sampai 1/3 dari total panjang tubuhnya. Paus
ini memiliki mulut dengan panjang 4,9 m, tinggi 3,7 m dan lebar 2,4 m dengan berat
lidahnya hampir 1 ton. Bentuk kepala segitiga dan mempunyai tonjolan yang
disebut stack di hidungnya yang berfungsi sebagai adaptasi untuk menghancurkan
es ketika ingin bernapas ke permukaan. Stack ini bisa menghancurkan es setebal
30-60 cm.
Warna kulit hitam kebiruan & putih pada rahang bawah. Akan
bertambah banyak warna putihnya seiring pertambahan usianya. Lebar ekornya
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
36
37. sekitar 7,6 m dan panjang siripnya 1,8 m.
Gambar 1.6 : Bernafas di permukaan
Gambar 1.7: sedang beraktivitas di dalam lau
Makanannya berbagai jenis plankton dan udang-udangan kecil dengan
konsumsi sekitar 1800 kg sehari. Kecepatan jelajahnya sekitar 3 – 12 km/jam.
Kematangan seksualnya pada usia 15-20 tahun dengan interval kelahiran 3-4 th
sekali. Usia kehamilan 12-14 bulan. Usia hidupnya bisa mencapai 60-70 tahun.
Spesies yang masih hidup diperkirakan sekitar 25000 ekor lagi di bumi. Perburuan
dilakukan untuk diambil minyak dan tulang insangnya. Seekor Bowhead dewasa
bisa menghasilkan 100 barel minyak & 750 kg tulang insang.
(Sumber : http://rivanputra.wordpress.com/2012/01/05/paus-bowhead)
5. Paus Sirip Minke (Physeter macrochepalus).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Cetacea
Sub Ordo : Odontoceti
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
37
38. Famili
: Physteridae
Genus
: Physter
Spesies
Gambar 1.8 : Physeter macrochepalus berenang di permukaa
: Physeter macrochepalus
( Sumber : http://www.seaworld.org/animal-info/animal
bytes/animalia/eumetazoa/coelomates/deuterostomes/chordata/craniata/mammalia
/cetacea/sperm-whale.htm)
Ciri-ciri Paus jenis ini bentuknya panjang dan ramping (mirip paus biru)
dengan warna kulit abu-abu kecokelatan. Ada dua subspesies yaitu Paus Sirip Utara
yang habitatnya di Atlantik Utara dan yang lebih besar Paus Sirip Antartika di
Samudera daerah Selatan. Makanan Paus ini adalah ikan kecil, krill, cumi, dan
plankton lainnya. Dalam sehari diperkirakan bisa makan 2000kg makanan tersebut.
Usia hidup bisa mencapai umur antara 25-30 tahun, tapi bisa juga lebih dari itu.
Induknya melahirkan setelah mengandung selama 8-12 bulan dan menyusuinya
sampai berumur 7-8 bulan ketika panjang anaknya mencapai 11-12m. Induk Paus
ini bisa hamil sekitar 2-3 tahun sekali dan kematangan seksualnya dimulai pada
umur 3-12 tahun.
Gambar 1.9 : Paus Sirip Minke berenang di dalam perairan
( Sumber : http://terselubung.blogspot.com/2012/07/paus-paus-terbesar-di-dunia.html)
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
38
39. 6. Paus Biru (Balaenoptera musculus)
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Cetacea
Sub Ordo : Mysticeti
Famili
: Balaenopteridae
Genus
: Balanoptera
Gambar 1.10 : Paus Biru beraktifitas dan didalam
laut
Spesies : Balaenoptera musculus
Paus biru (Balaenoptera musculus) adalah mamalia laut yang masuk
kedalam subordo Mysticeti. Tubuh paus biru dapat bervariasi keteduhan kelabu
kebiruannya. Ada sedikitnya tiga perbedaan subspesies: B. m. musculus Atlantik
utara dan Pasifik utara, B. m. intermedia, Samudra selatan dan B. m. brevicauda
(juga dikenal sebagai paus biru kerdil ditemukan di Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik Selatan. B. m. indica ditemukan di Samudra Hindia, mungkin menjadi
subspesies lain. Seperti dengan paus balin lain, pola makannya berisi secara pokok
Crustacea kecil yang dikenal sebagai krill, yang sama baiknya dengan ikan kecil
dan cumi-cumi.
Sebuah laporan tahun 2002 memperkirakan ada 5.000 sampai 12.000 Paus
Biru di seluruh duniayang lokasinya terbagi dalam sedikitnya lima kelompok.
Kebanyakan riset saat ini memberi perhatian terhadap subspesies paus biru kerdil
yang mungkin dibawah perkiraan. Sebelum perburuan paus, populasi terbesar
berada di Antartika, dengan jumlah diperkirakan 239.000 (mencapai 202.000
hingga
311.000).
Sisanya
yang hanya
sebagian
kecil
(sekitar
2.000)
mengkonsentrasikan di setiap kelompok Pasifik timur laut, Antartika, dan Samudra
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
39
40. Hindia. Ada 2 atau lebih kelompok di Samudra Atlantik utara dan sedikitnya dua
di Belahan Selatan.
7. Paus Sperm (Physeter macrocephalus).
Kalsifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Cetacea
Famili
: Odontoceti
Genus
: Physeteridae
Spesies
: Physeteridae marcocephalus
Gambar 1.11 : Gambar Physeter
macrocephalus
Paus ini dinamakan Paus Sperm karena bahan putih susu spermaceti yang
terdapat pada kepalanya, dan pada awalnya dikira sebagai sperma. Kepala Paus
Sperm yang besar dan bentuk keseluruhannya yang berbeda, ditambah lagi
kemunculannya dalam novel Moby-Dick yang ditulis oleh Herman Mellville,
membuatnya dikenal sebagai Paus Arketipe (archetype). Paus Sperm juga dulu
dikenal sebagai Common Cachal. Ciri khas dari Paus Sperm adalah kepalanya yang
besar, lebih-lebih untuk pejantannya, yang biasanya bisa mencapai sepertiga
daripada panjang badannya. Nama spesiesnya sendiri macrocephaluss diambil dari
bahasa Yunani untuk "kepala besar".
Berbeda dengan kulit licin yang dimiliki oleh kebanyakan paus lain, kulit
bagian belakang Paus Sperm biasanya berkedut. Mereka bewarna abu-abu
walaupun kadang kelihatan berwarna coklat dibawah cahaya, Kalaupun ada,
kemungkinan adalah albino. Tidak mengherankan kalau otak Paus Sperm adalah
yang terbesar dan terberat bagi semua hewan (berat rata-ratanya 7 kg dalam paus
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
40
41. jantan dewasa). Namun, otak Paus Sperm tidak begitu besar jika dibandingkan
dengan ukuran badannya.
Lubang pernapasan (blowhole) terletak berdekatan dengan bagian depan
kepala dan condong ke kiri (jika dilihat dari arah yang sama dengan paus).
Flukenya juga berbentuk segitiga dan tebal. Flukenya diangkat tinggi-tinggi dari air
sebelum paus melakukan penyelaman.
Paus Sperm mempunyai 20-26 pasang gigi kerucut pada rahang bawah.
Setiap gigi bisa mempunyai berat sampai 1 kg. Para ilmuwan masa kini
menggunakan gigi-gigi tersebut dalam pertengkaran antara paus jantan dalam
spesies yang sama. Hipotesis ini konsisten dengan gigi yang berbentuk kerucut dan
jarang-jarang. Gigi yang belum sempurna juga terdapat di bagian rahang atas,
namun gigi tersebut jarang tumbuh dan terlihat di mulut.
8. Narwhal (Monodon monocros)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Cetacea
Subordo : Odontoceti
Famili
: Monodontidae
Genus
: Monodon
Spesies
: Monodon monocros
Gambar 1.12 : Monodon monocros
Narwhal (Monodon monoceros) adalah nama salah satu paus yang paling
tidak diketahui manusia. Nama “narwhal” berasal dari bahasa Norse Kuno yang
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
41
42. berarti “paus mayat”. Nama itu diberikan karena kebiasaannya yang
kadang-kadang berenang tak bergerak di permukaan laut dengan posisi perut
menghadap ke atas & warna tubuhnya yang bertotol-totol kelabu seperti pelaut
yang tenggelam. Mereka diketahui hanya hidup di seluruh perairan Kutub Utara,
tepatnya di Samudera Arktik. Narwhal adalah paus bergigi & termasuk karnivora
yang memakan hewan-hewan laut seperti ikan, udang, atau cumi-cumi. Tanduk
spiral Narwhal yang misterius ternyata berfungsi sebagai sensor raksasa yang
membantunya mengetahui kualitas air dan untuk “mencium” Narwhal lainnya.
Tanduk paus Narwhal yang panjangnya bisa mencapai 2,4 m.
Menurut Nweeia, tanduk tersebut sepertinya memiliki kemampuan
penginderaan hidrodinamik. Ia mengungkapkan hal ini dalam presentasi di
Konferensi mengenai Biologi Mamalia Laut di San Diego. Tim Nweeia
menemukan bahwa tanduk Narwhal serupa dengan membran yang memiliki
permukaan yang amat sensitif. Ada sekitar 10 juta saraf yang terhubung ke
permukaan tanduknya, guna mendeteksi perubahan suhu, tekanan, dan kadar garam
air. Setiap paus Narwhal (Monodon monoceros) juga menggunakan suara untuk
berkomunikasi satu sama lain seperti halnya lumba-lumba atau ikan paus lainnya.
Bahkan, masing-masing kemungkinan memiliki suara unik yang juga menunjukkan
identitasnya.
9.
Paus Bungkuk (Megaptera novaeangeliae)
Paus Bungkuk (Megaptera novaeangliae) adalah salah satu spesies rorqual
terbesar. Paus Bungkuk memiliki bentuk tubuh yang istimewa, dengan sirip dada
panjang dan kepala menonjol. Hewan ini adalah hewan akrobatik, sering muncul di
permukaan air. Jantan mengeluarkan suara yang terdengar selama 10 sampai 20
menit dan diulang untuk beberapa jam pada satu waktu. Fungsi suara ini belum
diketahui, walaupun sepertinya memiliki peran dalam berpasangan.
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
42
43. Gambar 1.13 : Paus Bungkuk
Jantan mencapai usia reproduksi ikan paus humpback antara 5 dan 8 tahun.
Setelah 11 bulan usia kehamilan, ibu Bungkuk memberikan satu bayi. Ditemukan
di samudera dan lautan di seluruh dunia, biasanya bermigrasi paus bungkuk hingga
25.000 km setiap tahun. Paus bungkuk hanya makan di musim panas, di perairan
kutub, dan bermigrasi ke perairan tropis atau sub-tropis untuk berkembang biak dan
melahirkan di musim dingin. Selama musim dingin, paus humpback hidup dari
cadangan lemak mereka.
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Cetacea
Subordo : Mysticeti
Familia : Balaenopteridae
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
43
44. Genus
Spesies
: Megaptera (Gray, 1846)
: Megaptera novaeangeliae (Borowski, 1781)
10. Paus Abu-Abu (Eschrichtius
robustus)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Cetacea
Gambar 1.14 : Paus Abu-Abu sedang beraktivitas
Subordo : Mysticeti
Familia : Eschrichtiidae (Ellerman & Morrison-scott, 1951)
Genus
Spesies
: Eschrichtius
: Eschrichtius robustus (Lilieborg, 1861)
Paus abu-abu (Eschrichtius robustus) adalah paus bisa hidup 50-60 tahun.
Nama umum paus berasal dari Patch abu-abu dan bintik-bintik putih pada kulit
yang gelap. Paus Gray pernah disebut ikan setan karena perilaku melawan mereka
ketika diburu. Paus abu-abu adalah satu-satunya spesies dalam genus Eschrichtius,
yang pada gilirannya merupakan satu-satunya genus dalam keluarga Eschrichtiidae.
Paus abu-abu adalah jenis paus tidak bergigi, memiliki pelat-pelat baleen berwarna
krem. Panjang pelat ini 5 hingga 25 cm dan tergantung pada tiap sisi rahang atasnya.
Pelat-pelat ini terbuat dari keratin, bahan yang juga membentuk kuku jari kita. Paus
abu-abu menyelam ke dasar lautan, mengeruk sedimen dan berbagai Crustasea.
Kemudian, ia menyaring air melalui pelat-pelat baleen itu.
Paus Abu-abu memiliki bercak-bercak putih pada kulitnya, karena teritip
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
44
45. dan parasit. Paus jantan tumbuh hingga 14 m lebih panjang dari pada bus kota dan
paus betina sedikit lebih besar. Paus abu-abu memiliki 2-5 lipatan pada
tenggorokan bawahnya, yang memungkinkan tenggorokan itu melebar selagi
makan. Serta dapat naik ke permukaan setiap 3-5 menit untuk bernapas, tetapi
sanggup menyelam hingga 15 menit.
2.
ORDO PRIMATA
A. Ciri-Ciri Umum
Primata merupakan kelompok yang berbeda dengan kelompok lain. Mereka
membentuk unit sosial yang sangat komplek. Ordo Primata dapat ditemukan di
Amerika Selatan, Amerika Tengah, Afrika, Madagaskar, Asia Tenggara, dan Asia
Timur. Habitat utamanya di hutan hujan tropis, tangan dan kaki prehensil yang
merupakan adaptasi bagi gaya hidup di pepohonan, mempunyai 11 family dengan
356 spesies. Ordo Primata memiliki ibu jari yang dapat disentuhkan ke jari lain,
mata menghadap ke depan, korteks serebal berkembang baik.
B. Anatomi
Kelompok primata mempunyai anggota yang sangat beragam, mulai dari
Lemur Tikus yang berbobot hanya 35 gram hingga Gorila yang mempunyai bobot
300 kg. Mayoritas spesies kelompok ini memiliki ibu jari yang dapay disentuhkan
kejari lain, kuku pipih di jari tangan dan kaki, hanya beberapa diantara mereka yang
mempunyai cakar. Ibu jari kaki selalu memiliki kuku, sebagian besar mempunyai
ekor kecuali kera. Primata mempunyai otak yang relatif cukup besar dibandingkan
dengan ordo-ordo lain dalam Kelas Mamalia. Cerebral Hemisphere yang
memproses informasi sensor dan mengkoordinasi respon berkembang sangat baik,
dengan begitu memungkinkan penglihatan cukup tajam untuk melompat dari pohon
ke pohon lain secara akurat.
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
45
46. C. Beberapa Contoh Ordo Primata
1) Kera (Hylobathes agilis)
Kera adalah anggota superfamilia Hominoidea dari Ordo Primata. Banyak
Spesies Kera saat ini memiliki status terancam punah karena hilangnya habitat
merka dihutan hujan tropis dan perburuan.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Dalam sistem taksonomi saat ini ada dua familia hominoid familia
Filum
: Chordata
Hylobatidae terdiri dari 4 genus dan 12 spesiesgibbon. Banyak spesies kera saat ini
Subfilum
: Vertebrata
memiliki status terancam karena hilangnya habitat merka dihutan hujan tropis dan
Kelas
: Mammalia
perburuan. Saat ini ada 8 genus hominoid yang belum punah.
Ordo
: Primata
Familia : Hylobatidae
Genus
: Hylobates
Spesies : Hylobathes agilis
Gambar 1.15 : Hylobathes agilis sedang makan.
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
46
47. 2) Orangutan (Pongo pygmaeus).
Klasifikasi
Istilah Orangutan diambil dari bahasa
Kingdom
: Animalia
Melayu, yang berarti manusia (orang) hutan.
Filum
: Chordata
Orangutan berukuran 1-1,4 m untuk jantan,
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
yaitu kira-kira 2/3 kali ukuran seekor Gorila.
Tubuh Orangutan diselimuti rambut merah
kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang
Ordo
: Primata
besar dengan posisi mulut yang tinggi Mereka
Familia : Hominidae
memiliki tubuh yang gemuk dan besar,
Genus
berleher besar, lengan yang panjang dan kuat,
: Pongo
Spesies : Pongo pygmaeus
kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak
mempunyai ekor.
Mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran,
penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba. Telapak tangan mereka mempunyai
4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan
jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia. Orangutan ditemukan di wilayah
hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Borneo dan Sumatra di wilayah
bagian negara Indonesia dan Malaysia. Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat
dan membuat sarangnya dari dedaunan. Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe
hutan, mulai dari hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran
sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa Bakau dan
Nipah, sampai ke hutan pegunungan. Di Borneo Orangutan dapat ditemukan pada
ketinggian 500 m dpl, sedangkan kerabatnya di Sumatera dilaporkan dapat
mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m dpl.
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
47
48. Gambar 1.16 : Peta persebaran keberadaan Orang utan Sumatra di Kalimantan dan Malaysia
(Sumber : maps.iucnredlist.org)
Orangutan Sumatera (Pongo abelii-lesson) merupakan salah satu hewan
endemis di Sumatera. Orangutan di Sumatera hanya menempati bagian utara pulau
itu, mulai dari Timang Gajah, Aceh Tengah sampai Sitinjak di Tapanuli Selatan.
Keberadaan hewan mamalia ini dilindungi Undang-Undang 5 tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan digolongkan sebagai
„Critically Endangered‟ oleh IUCN.
Meskipun orangutan termasuk hewan omnivora, sebagian besar dari mereka
hanya memakan tumbuhan seperti daun-daunan, biji-bijian, kulit kayu, tunas
tanaman (yang lunak), bunga-bungaan dan buah-buahan. Selain itu mereka juga
memakan serangga dan hewan-hewan kecil lainnya seperti burung dan mamalia
kecil. Orangutan bahkan tidak perlu meninggalkan pohon mereka jika ingin minum.
Mereka biasanya meminum air yang telah terkumpul di lubang-lubang di antara
cabang pohon. Orangutan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan
lama kandungan berkisar antara 8,5 hingga 9 bulan; hampir sama dengan manusia.
Jumlah bayi yang dilahirkan seorang betina biasanya hanya satu. Bayi orang utan
dapat hidup mandiri pada usia 6-7 tahun.
(Sumber : http://www.duniasatwaini.com/2012/09/taksonomi-hewan.html)
3) Kukang (Nycticebus coucang)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
48
49. Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Primata
Familia : Lorisidae
Genus
: Nycticebus
Spesies : Nycticebus
coucang
Gambar 1.17 : Nycticebus coucang sedang beraktifitas.
Kukang adalah salah satu jenis primata. Seperti halnya satwa primata
lainnya, kukang memiliki lima jari yang bisa menggenggam. Kemampuannya ini
dipakai untuk menapaki ranting dan cabang-cabang pohon di hutan. Dalam hal
taksonomi atau ilmu klasifikasi mahluk hidup, satwa ini termasuk ke golongan
primata tingkat rendah dengan subordo Strepsirrhini dan genus Nycticebus yang
berarti “kera malam”. Kukang hidup di hutan-hutan pegunungan di tiga pulau besar
di Indonesia, yaitu di Jawa, Sumatera dan juga Kalimantan.
Kukang memiliki cara jalan yang lambat serta ciri khas pada bentuk wajah.
Pola warna yang dimiliki satwa ini juga menarik, yaitu satu garis gelap sepanjang
tubuh (strip) yang mulai ada dari sekitar kepala sampai bagian belakang. Kukang
adalah hewan nokturnal, yaitu hewan yang menghabiskan aktivitasnya di malam
hari. Dengan begitu tidak heran kalau kukang memiliki sepasang mata yang besar
dan bulat sebagai adaptasi di kehidupan malamnya.
Kukang Jawa banyak ditangkap untuk diperdagangkan. Sebelum dijual ke
pembeli, biasanya para pedagang illegal mencabut paksa gigi taring kukang yang
beracun untuk alasan keamanan pembeli. Tidak jarang banyak kukang-kukang
yang akan dijual mengalami sakit yang parah sehingga akhirnya mati akibat luka di
bagian gigi dan mulut.
Menanggapi masalah ini, pihak pemerintah melakukan penyitaan terhadap
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
49
50. satwa-satwa
liar
yang
diperdagangkan,
termasuk
diantaranya
kukang.
Kukang-kukang hasil sitaan ini biasanya ditampung oleh LSM pusat rehabilitasi
satwa seperti IAR. Saat ini terdapat 75 individu kukang di pusat rehabilitasi IAR
dan 35 diantaranya Kukang Jawa. Kukang-kukang tersebut diberikan perawatan
medis, makanan , dan juga tempat hidup yang layak untuk selanjutnya
dilepasliarkan.
(
Sumber
:
http://www.greenradio.fm/news/endangered-animal/2670-kukang-satwa-imut-yan
g-malang)
Gambar 1.18 : Peta persebaran Nycticebus coucang (Sumber : maps.iucnredlist.org)
4) Bekatan (Nasalis larvatus).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Primata
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
50
51. Familia
: Cercopithecidae
Genus
: Nasalis
Spesies
: Nasalis larvatus
Bekantan merupakan mamalia yang mempunyai hidung panjang dan besar
pada kelamin jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak
jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih
jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Spesies ini juga memiliki perut
yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengonsumsi makanannya. Selain
buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan, yang
menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna.
Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di
pulau Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai). Sistem sosial bekantan
pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan
dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat
kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan. Jantan yang
menginjak remaja akan keluar dari kelompok one-male dan bergabung dengan
kelompok all-male. Hal itu dimungkinkan sebagai strategi bekantan untuk
menghindari terjadinya inbreeding.
Bekantan juga dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat
berenang dari satu pulau ke pulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya,
pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaputnya. Selain mahir berenang
bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga
dilengkapi
semacam
katup.
Bekantan
merupakan maskot fauna
provinsi Kalimantan Selatan.
Pada jantan dan betina bekantan memiliki perbedaan yang cukup
signifikan. Pada jantan, rambut pipi bagian belakang berwarna kemerah-merahan,
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
51
52. bentuk hidung lebih mancung. Sedangkan pada betina, rambut pipi bagian belakang
berwarna kekuning-kuningan dan bentuk hidung lebih kecil.
Gambar 1.18 : Bekantan sedang beraktifitas.
(Sumber foto:blogmhariyanto.blogspot.com)
Satwa yang merupakan mascot dati I Kalimantan Selatan ini memiliki
masa kehamilan 166 hari atau 5-6 bulan dan hanya melahirkan satu ekor anak.
Setelah berumur 4-5 tahun bekantan sudah dianggap dewasa. Satwa yang pandai
berenang ini pada pagi hari aktif mencari makanan berupa daun-daunan, sedangkan
siang hari bekantan menyenangi tempat yang agak gelap/teduh untuk beristirahat.
Menjelang sore hari, kembali ke pinggiran sungai untuk makan dan tidur. (Sumber:
dephut.go.id dan alamendah.wordpress.com)
5) Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mammalia
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
52
53. Ordo
: Primata
Familia
: Cercopithecidae
Genus
: Macaca
Spesies
: Macaca fascicularis
Gambar 1.19 : Sekelompok Monyet Ekor panjang
Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) mempunyai panjang tubuh 38-76
cm, panjang ekor 61 cm dengan berat badan sampai 6 kg. Tubuhnya tampak kokoh
yang tertutup mantel rambut berwarna coklat kemerah-merahan di bagian bawah
nampak lebih muda dan muka menonjol dengan wama keputih-putihan. Warna
mantel rambut kera ini yang hidup di pedalaman hutan lebih gelap dari pada yang
hidup dipantai. Anak kera ekor panjang mantel rambut berwama hitam dengan
rambut muka dan telinga nampak cemerlang, warna rambut inl akan berubah
setelah berumur 1 tahun.
Pergerakan satwa ini
jika
berada
menggunakan
di
pohon
jari-
jarinya,
namun jika di atas tanah akan
menggunakan telapak kaki dan
tangannya ke tanah. Macaca
juga dapat memanjat sambil
melompat sejauh 5 meter. Jenis
monyet ini juga dapat berenang dengan baik.
Kera ekor panjang hidup berkelompok. Besar kecilnya kelompok
ditentukan oleh ada tidaknya pemangsa dan sumber pakan di alam. Pergerakan
dilakukan untuk mendapatkan pakan di dalam melangsungkan hidupnya. Luas
daerah jelajah 50 hingga 100 ha untuk satu kelompok. Luas daerah jelajah sangat
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
53
54. erat hubungannya dengan sumber pakan.
Monyet ini memiliki alat kelamin menonjol, yang jantan kantong zakar
besar. Masa kawin pada setiap siklus, kawinnya beramai-ramai, seekor pejantan
kawin dengan beberapa ekor betina dan seekor betina kawin dengan beberapa ekor
pejantan. Masa bunting selama 116 hari. Monyet ekor panjang mampu hidup dalam
berbagai kondisi dari hutan bakau di pantai, dataran rendah sampai pegunungan
dengan ketinggian 2000 mdpl. Monyet ini dapat ditemukan di mana-mana, menjadi
hama bagi penduduk, merusak padi, jagung dan tanaman buah-buahan.
Dalam mencari makan monyet ekor panjang selalu merubah daerah
jelajahnya, tergantung pada ketersediaan makanan. Makanannya daun, buah, biji,
dan bunga. Selain itu juga makan serangga, telur anak burung, kepiting, udang, dan
kerang.
6. Surili Jawa (Presbytis comata)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Primata
Familia : Cercopithecidae
Genus : Presbytis
Spesies : Presbytis comate
Gambar 1.20 : Surili Jawa yang terancam punah
Surili Jawa (Presbytis comata) merupakan monyet dunia yang baru
terancam,dan juga termasuk hewan endemik pada sebagian pulau Jawa,
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
54
55. Indonesia.Terdapat dua subspesies Surili Jawa yaitu Presbytis comata comata –
ada di Jawa Barat dan Presbytis comata fredericae – ada di Jawa Tengah.
7. Lutung Budeng (Trachypithecus auratus)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Familia
: Cercopithecidae
Genus
: Trachypithecus
Spesies
: Trachypithecus auratus Gambar 1. 21: Lutung Budeng yang masih muda
Trachypithecus auratus adalah sejenis lutung berukuran sedang, dengan
panjang sekitar 55cm. Jantan dan betina biasanya berwarna hitam, namun betina
memiliki warna putih kekuningan di sekitar kelaminnya. Lutung muda memiliki
rambut tubuh berwarna oranye. Lutung Budeng adalah hewan diurnal, yang lebih
aktif pada waktu siang hari di atas pepohonan. Makanan pokoknya terdiri dari
tumbuh-tumbuhan. Tersebar dan ditemukan di dalam hutan hujan tropis pulau Jawa,
Bali, Kalimantan dan Sumatra. Lutung Budeng hidup berkelompok, yang dalam
satu kelompoknya terdiri dari sekitar tujuh ekor lutung, termasuk satu atau dua ekor
lutung jantan dewasa.
BAB III
PENUTUP
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
55
56. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Kelas Mamalia yang termasuk dalam Ordo Cetacea antara lain adalah Paus
Pembunuh (Orcinus orca ), Paus Beluga (Delphinapterus leucas),
Lumba-lumba (Orcaella brevirostris), Paus Bowhead (Balaena mysticetus),
Paus
Biru
(Balaenoptera
musculus),
Paus
Sirip
Minke
(Physeter
macrochepalus), Narwhal (Monodon monocros), Paus Sperm (Physeter
macrocephalus), Paus Bungkuk (Megaptera novaeangeliae) dan Paus
Abu-Abu (Eschrichtius robustus). Sedangkan dalam Ordo Primata ada Kera
(Hylobathes agilis), Orangutan (Pongo pygmaeus), Kukang (Nycticebus
coucang), Bekatan (Nasalis larvatus), Monyet Ekor Panjang (Macaca
fascicularis),
Surili
Jawa
(Presbytis
comata)
dan
Lutung
Budeng
(Trachypithecus auratus).
2. Karakter yang dapat digunakan untuk identifikasi dalam Ordo Cetacea yaitu:
ukuran tubuh, bentuk kepala, sirip, gigi, blowhole, makanan, habitat, dan
kebiasaan. Sedangkan pada Ordo Primata yaitu: ukuran tubuh, jumlah jari,
ekor, makanan, habitat dan kebiasaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://acsonline.org/fact-sheets/bowhead-whale/
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata
56
58. KELAS MAMALIA
ORDO INSECTIVORA DAN DERMOPTERA
Dosen pengampu:
Najda Rifqiyati, S.Si., M.Si.
Oleh:
1. Rifa‟atul Afifah
(11640001)
2. Kunny Izza A.
(11640002)
3. Ahmad Choirudin
(11640003)
4. Ayu Tia Elyasa
(11640004)
5. Laili Fatimah
( 11640044 )
6. Putri Rahmayani ( 11640045 )
7. Rizky Fahmi
( 11640046 )
PRODI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
59. PENDAHULUAN
Mamalia adalah kelompok hewan yang paling maju diantara vertebrata lainnya. Mamalia telah menyebar
di seluruh relung ekologi, meliputi pantai, danau, sungai, laut, pohon, di bawah tanah dan di atas tanah
bahkan di udara. Daerah persebaran mamalia mulai dari daerah kutub hingga daerah tropis dan gurun.
Mamalia memiliki karakter yang berbeda dengan vertebrata lain. Mamalia bersifat homoithermis.
Ciri utamanya adalah memiliki kelenjar mamae (kelenjar susu) yang berfungsi sebagai sumber makanan
bagi anaknya. Mamal juga memiliki kelenjar minyak dan kelenjar. Mamalia terdiri lebih dari 5.000
genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi
ilmiah yang dipakai.
Ciri-ciri mamalia :
-
tubuhnya ditutupi rambut
-
betina mempunyai glandula mammae (kelenjar susu) yang berkembang
-
anggota gerak pada mamalia berfungsi untuk berjalan, memegang, berenang atau terbang
-
pada jari-jarinya terdapat kuku dan cakar
-
gigi mamalia berkembang baik, meliputi gigi seri, taring, geraham (molar)
-
bernapas dengan paru-paru
-
jantungnya terdiri empat ruang (dua serambi, dua bilik) dengan sekat yang sempurna
-
otak berkembang sangat baik, terutama bagian cerebrum
-
suhu tubuh mamalia homoioterm
-
ginjalnya bertipe metanefros, memiliki dua ureter yang mengalirkan urin ke kandung kemih (vesica
urinaria)
-
pembiakan terjadi secara Vivipar dan fertilisasi internal
-
embrio berkembang dalam uterus (rahim), pertukaran zat metabolik antara embrio dan induk
berlangsung melalui plasenta (baik nutrisi maupun respirasi).
Meskipun ciri-ciri yang dimiliki hampir sama, namun masing-masing organisme anggota mamalia
memiliki ciri-ciri yang khusus sehingga dikelompokkan dalam beberapa ordo. Mamalia dikelompokkan
sesuai ciri morfologi, anatomi, dan cara hidupnya.
Berdasarkan ukurannya, mamalia dibagi menjadi dua, yakni mamalia besar dan mamalia kecil.
60. International Biological Program mendefinisikan mamalia besar sebagai jenis-jenis mamalia yang
memiliki ukuran berat badan dewasa > 5Kg, sedangkan mamalia kecil dengan ukuran berat badan dewasa
< 5Kg. Jenis-jenis mamalia besar dicontohkan sebagai berikut: rusa, harimau dan kerbau air. Mamalia
kecil antara lain tikus, bajing dan kelelawar.
Dalam pemanfaatan waktu aktivitas, mamalia dibagi menjadi mamalia diurnal dan mamalia nokturnal.
Mamalia diurnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan aktivitasnya pada pagi dan sore hari,
seperti orangutan, rusa dan beberapa jenis bajing. Mamalia nokturnal merupakan jenis-jenis mamalia yang
melakukan aktivitasnya mulai menjelang malam hari hingga menjelang pagi hari, seperti kelelawar,
tenggalung malaya, serta musang. Selain itu, terdapat juga jenis-jenis yang beraktivitas sepanjang hari
seperti babi hutan.
Berdasarkan habitatnya, mamalia dapat dibedakan menjadi dua, yakni mamalia darat dan mamalia
laut. Mamalia darat merupakan mamalia yang sebagian besar aktivitasnya dilakukan di darat, sedangkan
mamalia laut melakukan aktivitasnya sebagian besar di laut. Contoh dari mamalia darat, yakni
monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda. Mamalia laut, antara lain pesut, dugong, dan paus.
Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia diklasifikasikan menjadi dua, yakni mamalia
arboreal dan mamalia terestrial. Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis mamalia yang banyak
menghabiskan waktu aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan mamalia terestrial merupakan
jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu aktivitasnya pada lantai hutan atau strata terbawah.
Soerianegara dan Indrawan (2002) membagi strata tegakan dalam ekologi hutan, adalah sebagai berikut:
strata A (> 30m), strata B (20-30m), strata C (4-20m), strata D (1-4m) dan strata E (0-1m). Jenis-jenis yang
merupakan mamalia arboreal, antara lain monyet, kelelawar, bajing, serta beberapa jenis dari suku Felidae
(Payne et al. 2000). Bagi jenis-jenis mamalia terestrial, antara lain kijang, gajah, dan badak.
Taksonomi mamalia dijelaskan sebagai berikut:
Kingdom
: Animalia
Sub-Kingdom : Metazoa
Filum
: Chordata
Sub-Filum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Evolusi mamalia yang paling awal belangsung mulai beberapa jalur yang berbeda. Dari kelompok
tersebut hanya tiga yang sampai sekarang masih hidup, yaitu:
61. 1. Monotremata, mamalia yang bertelur (sub kelas Prototheria)
2. Marsupiala, mamalia berkantung (sub kelas Metatheria)
3. Mamalia berplasenta (sub kelas Eutheria)
Masing-masing dibedakan dari cara mereka merawat anak selama perkembangan embrio.
Monotremata tetap bertelur seperti moyang terapasidanya. Platipus paruh bebek dan pemakan semut
berduri adalah satu-satunya monotremata yang ada di bumi sekarang. Pada marsupiala, anak bertahan
untuk jangka waktu yang pendek di dalam saluran reproduksi induk. Selama waktu yang pendek ini,
makanan diperoleh dari kuning telur yang tumbuh di dalam dinding uterus. Tetapi, anak itu dilahirkan pada
tahap perkembangan yang sangat awal. Anak itu kemudian merayap kedalam kantung yang terdapat di
perut induknya dan melekatkan diri pada puting yang mengeluarkan air susu. Disini perkembangan
diselesaikan. Mamalia berplasenta mempertahankan anaknya didalam uterus induk sampai berkembang
baik. Kuning hanya sedikit di dalam telur, tetapi membran ekstra embrionik itu membentuk tali pusar dan
plasenta sehingga anak yang sedang bertumbuh mendapat makanannya langsung dari induknya.
Beberapa ordo mamalia diantaranya adalah ordo insectivora yang beberapa anggota spesiesnya
merugikan para petani karena dianggap sebagai hama bagi perkebunan mereka, serta ordo dermoptera yang
memliki peranan sebagai binatang buruan untuk dimanfaatkan bulu juga dagingnya dan juga menyebabkan
kerusakan yang cukup besar untuk perkebunan kerena mereka memakan bunga atau tunas dan
buah-buahan dari pohon. Kedua ordo ini juga mempunyai peranan sebagai penyeimbang rantai makanan.
Berdasarkan beberapa peranan tersebut maka kedua ordo ini penting untuk dikaji.
Klasifikasi (Sistematika) Kelas Mamalia
Prototheria
Monotremata
Panthother
Allotheria
Metatheria
Mamalia
Marsupialia
Dermoptera
Insectivora
Theria
Chiroptera
Megachiroptera
Microchiroptera
Lemuroidea
Primata
Tarsiodea
Tilodontia
Taediodonta
Edentala (Xenathra)
Pholidota
62. PEMBAHASAN
A. Ordo Insectivora
Insectivora adalah kelompok hewan mamalia pemakan serangga.Mengacu pada kebiasaan makan
sebagian besar spesies dari kelompok ini. serangga dan hewan kecil lainnya merupakan makanan yang
utama hampir pada semua anggota kelompok.Misalnya pada otter shrews dari afrika dan tikus mondok
berhidung bintang dari amerika juga memakan ikan. The Townsend mole di barat laut pasifik sering
menjadi hama bagi petani umbi karena menyukai umbi dari berbagai jenis tumbuhan.
Tikus mondok sering melakukan aktifitasnya di dalam tanah dan menghabiskan sebagian besar
hidup mereka di dalam kegelapan terowongan bawah tanah yang biasanya mereka menggalinya untuk diri
mereka sendiri. Oleh karena itu, mata tikus mondok sangatlah kecil tetapi indera lain seperti penciuman
dan peraba berkembang dengan baik.
Kebanyakan, cecurut amerika hidup dipermukaan tanah dan menempati liang hanya untuk tidur
atau beristirahat. Sebagian mereka lebih menyukai habitat yang lembab atau berawa yang terdapat banyak
sampah pada permukaannya, batu atau kayu yang telah membusuk karena dapat memberikan perlindungan
yang memadai. Beberapa spesies, terutama cecurut gurun dapat menyesuaikan diri dengan daerah kering.
Cecurut dan tikus mondok aktif sepanjang tahun. Beberapa spesies, terutama cecurut berekor
pendek, menyimpan makanannya untuk musim dingin. Sangat sedikit yang mengetahui tentang kebiasaan
banyak spesies dari kelompok ini. Masa kehamilan yang tepat belum diketahui pada sebagian besar spesies
sehingga belum ada yang mengetahui lama pertumbuhan serta perkembangan spesies muda kecuali hanya
mereka tumbuh cepat dan mencapai tahap dewasa dalam waktu sekitar 6 minggu. Lama hidup cecurut
diperkirakan kurang dari 2 tahun tetapi informasi yang spesifik masih kurang.
kaki pentadactyl, giginya mempunyai puncak yang tajam, daerah olfaktori pada kepala lebih
panjang daripada pada daerah kranial, tidak ada posorbital, tulang air mata tidak melebar ke wajah, dan
biasanya mempunyai taju paroccipital yang jelas.
Insectivora terdiri dari beberapa famili diantaranya :
1. Talpidae
63. Famili ini terdiri dari tikus mondok dan desmans, saat ini, sekitar 42 spesies yang dikelompokkan ke
dalam 17 genera. Talpids dapat ditemukan di sebagian besar Amerika Utara dan Eurasia. Sekitar 2/3 dari
anggota keluarga ini setidaknya sebagian fossorial, menggali terowongan bawah tanah di mana mereka
tinggal dan mencari makan di invertebrata bawah tanah (beberapa juga makan bagian tanaman). Lainnya
adalah berada di air (desmans) atau mencari makan pada permukaan (Asian shrew-moles, Uropsilus). mata
kecil (dan kadang-kadang tertutup oleh kulit), kaki pendek, dan telinga eksternal yang kurang. Forelimbs
diputar sedemikian rupa sehingga siku menunjuk punggung dan telapak kaki depan wajah posterior.
Orientasi ini meminjamkan kekuatan untuk stroke mereka menggali. Selain itu, forelimbs pendek dan kuat
dan berakhir dalam cakar tangguh. Rambut tikus mondok adalah beludru yang memungkinkan gerakan
mudah di belakang liang serta ke depan.
Desmans adalah hewan akuatik, yaitu, mereka adalah perenang terampil yang tinggal di dekat air dan
makan invertebrata air dan ikan kecil yang mereka tangkap bawah air. Desmans memiliki kaki berselaput
dan moncong yang fleksibel sangat tidak biasa yang digunakan untuk menggali untuk mencari makanan di
dasar danau, sungai, atau kolam. Hanya ada dua spesies desmans, satu tinggal di Asia dan lainnya di Eropa,
dan keduanya terancam.
Seperti cecurut, tikus mondok memiliki tingkat metabolisme yang relatif tinggi dan selera yang tak
terpuaskan. Mereka aktif di sepanjang hari dan malam. Mereka juga dapat ditemukan di berbagai habitat,
tetapi mereka tampaknya lebih memilih tanah lembab yang mudah untuk digali.
Talpidae telah hidup sejak zaman Eosen.
Contoh spesies Condylura cristata
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Insectivora
Famili
: Talpidae
Genus
: Condylura
64. Spesies : Condylura cristata
Deskripsi :Tikus mondok ini mempunyai bulu-bulu anti air berwarna coklat kehitaman dan kaki berukuran
besar serta ekor yang panjang dan tebal yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak untuk musim
semi.
Tentakel-tentakel di hidungnya sangat sensitif dan dilapisi oleh organ-organ sensor Eimer. Diameter
hidungnya sekitar 1 cm dengan hampir 25,000 organ sensor pada 22 tentakelnya.
Tikus mondok ini tidak mempunyai kemampuan penglihatan jadi alat-alat sensor inilah yang digunakan
untuk mendeteksi mangsanya yang berukuran kecil seperti serangga air, cacing dan moluska.
Merupakan binatang tercepat dalam memangsa mangsanya, paling cepat hanya membutuhkan 120
milidetik untuk mengetahui keberadaaan mangsanya dan kemudian memakannya. Otaknya dapat
memutuskan suatu mangsa dapat dimakan atau tidak dalam waktu 8 milidetik. Kecepatan ini adalah batas
kecepatan dari sel-sel syaraf di otak dalam mentransmisikan informasi. Tikus ini juga memiliki
kemampuan untuk mencium mangsa di bawah air. Hal ini dilakukan dengan mengeluarkan gelembung
udara ke mangsanya atau mencium jejak mangsanya dan kemudian menghirup gelembung udara tadi
kembali untuk mencium bau mangsanya.
2. Soricidae
. Family Soricidae memiliki karakteristik bertubuh panjang, hidung runcing yang membantu
penciuman serta menggali ke dalam tanah, Gigi bevariasi
Mata kecil dan mempunyai moncong yang panjang. Anggotanya ditemukan di seluruh dunia, kecuali
didaerah kutub, Australia, dan selatan Amerika Selatan.
Contoh spesies: Tikus cerurut (Crocidura mutina)
Klasifikasi
Kingdom
:Animalia
Phylum :Chordata
Classs
:Mamalia
Ordo
:Insectivora
Familia :Soricidae
Genus
:Crocidura
65. Spesies :Crocidura mutina
Deskripsi : celurut merupakan pemakan serangga, bertubuh kecil yang berpenampilan mirip mencit /tikus
kecil, yang biasa dijumpai berlari di sudut dinding mencari mangsa.Hewan ini kerap kali dianggap
sebagai tikus karena ukuran, warna rambut, serta moncongnya, sehingga dinamakan pulatikus kesturi.
Sebutan lainnya adalah cecurut, (tikus)curut, cencurut, dan munggis. Pada kenyataannya, celurut sangat
jauh kekerabatannya dari tikus. Penyebaran celurut mencakup hampir seluruh penjuru dunia, kecuali
Papua, Australia, dan Selandia Baru, serta Antarktika. Sebagai hewan menyusui, celurut termasuk hewan
yang mudah beradaptasi dengan perkembangan kebudayaan manusia.Karena habitat hidupnya yang
tumpang tindih dengan tikus. Celurut juga menjadi hewan vektor penyakit yang serupa dengan tikus dan
mencit.
B. Ordo Dermoptera
Dermoptera berasal dari bahasa Yunani “derma =kulit” +“ptera = sayap” Jadi merupakan mamalia
bersayap kulit, sayapnya mirip sayap pada kelelawar. Berukuran kecil sampai sedang, pelebaran yang
terbentuk mulai dari sisi lehernya diantara anggota badan dan sisi ekor yang disebut paratagium,
sehingga binatang ini dapat terbang atau melayang dari satu pohon ke pohon yang lain dan dapat
mencapai jarak 50 m, untuk mencapai tempat yang tinggi hewan ini harus memanjat. Aktif di malam
hari (nokturnal), termasuk herbivora gigi sudah beradaptasi dengan daun-daunan atau buah-buahan,
hidup soliter dan pemalu. Tersebar di hutan hujan di Asia Tenggara terutama di Indonesia, Filipina, dan
Malaysia. Hanya terdapat satu famili dalam ordo Dermopter yaitu: Cynocephylidae (lemur terbang).
Anggota Dermoptera umumnya disebut colugos atau kadang-kadang "lemur terbang", karena
mereka memiliki wajah seperti lemur dan mampu meluncur jarak yang jauh antara pepohonan. Ordo ini
hanya memiliki satu family yaitu, Cynocephalidae dengan dua genera (Cynocephalus dan Galeopterus)
masing-masing dengan satu spesies (C. volans dan G. variegatus). Penyebaran hewan ini meliputi
hutan tropis dari bagian selatan Myanmar dan selatan Indochina, Malaysia, Sumatra, Jawa, Borneo dan
dekat Kepulauan selatan Mindanao dan beberapa berada di bagian selatan Kepulauan Filipina.
Dua spesies hidup colugos biasanya memiliki berat sekitar 0.5-1.75 kg, dan memiliki mata besar
dan wajah yang mirip dengan kelelawar buah dan beberapa primata lemurid. Warna bulu dorsal
bervariasi antara jenis kelamin dan sangat samar terhadap kulit pohon; betina memiliki warna tubuh
keabu-abuan, sedangkan hewan jantan berwarna kecoklatan atau kastanye, dengan bercak warna putih
yang tidak beraturan. Pertumbuhan gigi anterior sangat khusus: lateral atas adalah yang berbentuk
66. taring, dan dua gigi seri bawah yang luas dan pectinate (seperti sisir), gigi seri yang lebih rendah biasa
digunakan untuk merapikan bulu, tetapi juga dapat digunakan untuk mengikis daun ketika mencari
makanan. Perbedaan morfologi fungsional tengkorak dan gigi antara dua genera colugos menunjukkan
bahwa perbedaan dalam mencari makanan akan ditemukan di dalamnya.
Colugos merupakan hewan nokturnal, dan mereka berlindung di siang hari di lubang-lubang pohon.
Colugos lambat tapi memiliki kemampuan mendaki, tetapi mereka tidak dapat berdiri tegak dan hampir
tak berdaya di tanah. Mereka dapat meluncur jarak lebih dari 100 meter dalam perjalanan ke dan dari
tempat-tempat mereka mencari makan. Hewan ini memakan daun, tunas, bunga, buah, dan getah dari
berbagai jenis pohon
Cynocephalus volans (Colugo Filipina)
Kingdom
: Animalia
Filum
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Dermoptera
Famili
Genus
: Chordata
: Cynocephalidae
:Cynocephalus
Spesies : Cynocephalus volans
Deskripsi: sangat mudah dibedakan dan diidentifikasi dari mamalia gliding lainnya yang ada di
Filipina karena membran gliding yang ada sampai ekor dan ada selaput diantara jari-jarinya. Struktur
gigi juga dapat dibedakan, tidak seperti mamalia lainnya (colugo malaysia), tidak mempunyai gigi di
bagian depan atas rahang dan dua gigi bawah bagian depan yang terlihat seperti sisir.
Penyebaran: terdapat di kepulauan Filipina bagian selatan, termasuk Basilan, Bohol, Dinagat, Leyte,
Maripipi, Mindanao, Samar, Siargo, dan Kepulauan Tongquil. Umumnya pada hutan primer dan
sekunder
Reproduksi: beberapa observasi menemukan bahwa pembuahan hewan ini pada sepanjang tahun,
bahkan ketika masih muda, dan puncaknya antara bulan maret dan mei. Betina biasanya hanya
memproduksi 1 bayi walaupun ada yang 2, setelah periode estimasi kehamilan dari 150 hari dan
67. diperkirakan akan disapih setelah 200 hari.
Makanan: beberapa daun yang lebar dan tunas (sering dari pohon yang baru ditanam) tetapi juga
buah-buahan. Famili utama dan genus dari tanaman makanan contohnya Rosaceae (Pygeum sp.),
Burseraceae (Canarium sp.) dll
Ekologi: sepanjang hari dia beristirahat dengan cara menggantung kebawah di pohon berdaun lebat
juga di sarang dengan lubang di pohon seperti pada pohon lebbek (Albizia lebbeck), nangka
(Artocarpus heterophyllus) dsb.
Status: meskipun kerusakan luas hutan dataran rendah, yang membuat mereka agak rentan,
kemampuan mereka untuk bertahan dalam hutan yang rusak telah mengakibatkan mereka masih
tersebar luas dengan populasi yang stabil.
Galeopterus variegatus (Colugo Malaysia)
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Dermoptera
Famili
: Cynocephalidae
Genus : Galeopterus
Spesies : Galeopterus variegatus
Deskripsi: memiliki kepala yang berbentuk seperti anjing. Malayan colugos memiliki mata besar,
kaki panjang, dan cakar yang tajam. Mereka mempunyai bulu yang berwarna abu-abu atau coklat
dengan bintik-bintik putih di sepanjang punggung. Kepala mereka dan panjang tubuh sekitar 15 inci
(38 cm) dengan berat ±1,5 kilogram. Bulu colugos jantan umumnya coklat sampai merah-coklat
dengan bintik-bintik putih, dan pada betina berwarna coklat keabu-abuan dengan bintik-bintik putih.
Tubuh bagian bawah dengan warna ringan oranye-kuning menjadi warna oranye.
Distribusi: kebanyakan terdapat di Asia Tenggara, misalnya Malaysia, Jawa, Sumatra, Singapura dll
Reproduksi: periode kehamilan tidak tentu, ada yang sekitar enam puluh hari tetapi bisa selama 180
68. hari. Biasanya hanya melahirkan 1 keturunan dalam 1 waktu. Dia hidup bersama induknya selama 6
bulan dan mencapai kematangan dalam usia 2-3 tahun.
Makanan: merupakan herbivora dengan memakan daun, mereka juga memakan bunga tunas pohon
kelapa, polong, buah.
Ekologi: kebanyakan nocturnal, kadang-kadang aktif pada pagi hari dan pergi pada sore hari. Secara
total hewan ini termasuk arboreal. Hewan ini merupakan hewan yang independen dan hewan soliter.
Peranan: colugos ini biasanya diburu untuk dimanfaatkan bulu juga dagingnya. Colugos menyebabkan
kerusakan yang cukup besar untuk perkebunan kerena mereka memakan bunga atau tunas dan
buah-buahan dari pohon.
69. KESIMPULAN
Ordo Insectivora adalah kelompok hewan mamalia yang sebagian besar anggotanya pemakan
serangga. Insectivora mempunyai beberapa famili diantaranya famili Talpidae dan Soricidae.
Ordo Dermoptera berasal dari bahasa Yunani “derma =kulit” +“ptera = sayap” Jadi merupakan
mamalia bersayap kulit, sayapnya mirip sayap pada kelelawar. Dermoptera mempunyai satu famili
yaitu famili Cynocephalidae.
Ordo insectivora yang beberapa anggota spesiesnya merugikan para petani karena dianggap
sebagai hama bagi perkebunan mereka, serta ordo dermoptera yang memliki peranan sebagai binatang
buruan untuk dimanfaatkan bulu juga dagingnya dan juga menyebabkan kerusakan yang cukup besar
untuk perkebunan kerena mereka memakan bunga atau tunas dan buah-buahan dari pohon. Kedua ordo
ini juga mempunyai peranan sebagai penyeimbang rantai makanan.
70. DAFTAR PUSTAKA
Jackson, stephen. 2012. Gliding mammals of the world. Csiro publishing. Australia
Terry A. Vaughan, James M. Ryan, Nicholas J. Czaplewski. 2011. Mammalogy 5th edition. jones and
barlett publisher, LLC. New england
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/
http://id.scribd.com/doc/79963246/MAKALAH-MAMMALIA-3
http://psychotroops11.blog.usu.ac.id/worlds-wide/weirdest-animal/
http://www.nsrl.ttu.edu/tmot1/ordinsec.htm
http://www.scribd.com/doc/9676998/1/Ordo-Insektivora-Ordo-Insektivora
24
71. MAKALAH SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA
ORDO PERISSODACTYLA DAN ORDO PHOLIDOTA
Dosen Pengampu : Najda Rifqiyati, S.Si., M.Si.
Oleh :
Jeng Sari Dewi
(11640013)
Asti Sekar Wening
(11640014)
Fatkhiya Rakhma Fajri
(11640015)
Alfin Galih Wijayanto
(11640016)
Anisatuzzahro
(11640032)
Zidny Fatikha Sari
(11640033)
Ru‟yah Drastistiana
(11640034)
Ana Yasaroh
(11640035)
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
72. BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Mamalia berasal dari bahasa latin, mammae yang berarti buah dada atau payudara. Jadi
mamalia ialah kelas hewan vertebrata yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya. Mamalia adalah kelompok khusus hewan yang memiliki karakteristik antara
lain berdarah panas (homoiterm), memiliki rambut atau bulu, bernafas dengan paru-paru,
mempunyai jantung dengan empat ruang, memiliki tiga tulang pendengaran (martil, landasan,
sanggurdi), fertilisasi internal dan pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
Perissodactyla adalah binatang mamalia yang memiliki kaki berkuku dengan jumlah jari
kaki ganjil. Ordo Perissodactyla terdiri dari dua sub ordo, tiga famili, enam genus, dan delapan
belas spesies. Subordo yang pertama adalah Hippomorpha yang terdiri dari satu famili yaitu
Equidae, sedangkan subordo Ceratomorpha terdiri dari dua famili yaitu Tapiridae dan
Rhinocerotidae. Famili Equidae terdiri dari sembilan belas spesies, famili Tapiridae terdiri dari
empat spesies, dan famili Rhinocerotidae terdiri atas lima spesies. Ordo Perrissodactyla umumnya
berbadan besar dan merupakan hewan herbivora (Grzimek‟s 1975).
Pholidota adalah mamalia yang memiliki kepala kecil dan memanjang, lidah panjang dan
dapat dijulurkan, tidak bergigi, badan ditutupi sisik –sisik zat tanduk yang tersusun sebagai zat
genting, kakinya berjari lima, kaki depan bercakar panjang dan berfungsi untuk menggali
lubang ,contoh :Manis javanica (trenggiling).
Anggota Ordo Perissodactyla dan Ordo Pholidota memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia contohnya sebagai binatang ternak dan alat transportasi serta berperan dalam
menjaga keseimbangan ekositem. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah ini untuk
mengetahui pengertian, ciri-ciri, habitat dan peranannya.
2. Tujuan
73. 1.
Mengetahui dan memahami anggota Ordo Perissodactyla dan Ordo Pholidota
2.
Mengetahui dan memahami karakteristik serta peranan dari anggota Ordo Perissodactyla
dan Ordo Pholidota
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Ordo Perissodactyla
Perissodactyla adalah binatang mamalia yang memiliki kaki berkuku dengan jumlah jari
kaki ganjil. Ordo Perissodactyla terdiri dari dua sub ordo, tiga famili, enam genus, dan delapan
belas spesies. Subordo yang pertama adalah Hippomorpha yang terdiri dari satu famili yaitu
Equidae, sedangkan subordo Ceratomorpha terdiri dari dua famili yaitu Tapiridae dan
Rhinocerotidae. Famili Equidae terdiri dari sembilan belas spesies, famili Tapiridae terdiri dari
empat spesies, dan famili Rhinocerotidae terdiri atas lima spesies. Ordo Perrissodactyla umumnya
berbadan besar dan merupakan hewan herbivora (Grzimek‟s 1975).
Ordo Perissodactyla sudah ada sejak 60 juta tahun yang lalu (Grzimek‟s 1975). Saat itu, ordo
Perissodactyla memiliki banyak spesies dan dikenal tidak kurang dari dua belas famili hingga
zaman Eocene. Walaupun memiliki banyak famili, kelompok ini hanya terbagi dalam lima garis
evolusi famili utama yaitu Equidae, Rhinocerotidae, Tapiridae, Chalicotheroidae dan
Titanotheroidea. Namun famili yang bertahan hidup di zaman Pleistocene hanya tiga famili utama
yaitu Equidae, Rhinocerotidae, Tapiridae. Famili Chalicotheroidae dan Titanotheroidea telah
punah pada zaman Pleistocene. Hingga saat ini tiga famili utama ini masih ada walaupun dengan
jumlah spesies yang lebih beragam (Vaughan 1986).
Anggota ordo Perissodactyla memiliki ciri yang sama yaitu jari kaki tengah yang telah
menjadi poros penyangga tungkai menjadi penyangga tubuh. Jari-jari kaki lainnya sedikit atau
banyak mengalami kemunduran. Jumlah jari-jari itu tidak harus berjumlah ganjil. Tapir dari famili
Tapiridae memiliki empat jari kaki pada tungkai depan (Grzimek‟s 1975).
74. Perissodactyla ditemukan di Asia, Afrika, dan Amerika di dalam populasi terbatas. Tapir
ditemukan di pusat Amerika Selatan dan di Asia Tenggara. Badak hidup di pusat Afrika Timur di
Sahara dan di daerah Asia yang tropis. Kuda ditemukan di Afrika Timur dan Afrika Selatan dan di
Asia ditemukan dari Near East ke Mongolia. Kuda domestik ada di seluruh dunia, dan terdapat
beberapa populasi liar di Amerika Utara, Australia dan Austria Barat (Grzimek‟s 1975).
1. Famili Equidae
Famili Equidae terdiri dari kuda, zebra, dan keledai.
Anggotanya mampu bergerak dengan cepat dengan kaki
yang panjang untuk memudahkan mereka bergerak secara
efisien. Mereka memiliki lambung tunggal yang
memudahkan mereka untuk makan makanan yang berserat tinggi sebab pencernaan terjadi dengan
cepat, dan kuku berujung tunggal mereka membuat penjelajahan di atas batu karang dan
permukaan yang keras menjadi mudah (Grzmek 1975).
1. Kuda (Equus caballus)
Klasifikasi kuda
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Perissodactyla
Famili : Equidae
Genus : Equus
Spesies: Equus caballus
75. Kuda termasuk golongan hewan dalam filum Chordata yaitu hewan yang bertulang
belakang, kelas Mamalia yaitu hewan yang menyusui anaknya, ordo Perissodactyla yaitu hewan
berteracak tak – memamah biak, famili Equidae dan spesies Equus caballus. Keledai yang
digunakan untuk persilangan dengan kuda sejati hingga dihasilkan bagal (mule) merupakan
spesies lain yaitu Equus asinus ( Soeharjono,1990).
Kuda (Equus caballus) lokal di Indonesia mempunyai riwayat yang menarik. Para peneliti
melaporkan bahwa nenek moyang kuda Indonesia adalah Kuda Sandel Wood dan Kuda Batak.
Kuda-kuda tersebut tersebar di berbagai daerah dan menjadi nama kuda lokal di daerah tertentu,
yaitu Kuda Makasar, Kuda Gorontalo, Kuda Minahasa, Kuda Sumba, Kuda Sumbawa, Kuda Bima,
Kuda Flores, Kuda Savoe, Kuda Roti, Kuda Timor, Kuda Sumatera, Kuda Jawa, Kuda Bali, Kuda
Lombok dan Kuda Kuningan. Kuda lokal Indonesia memiliki daya tahan hidup kuat di daerah
tanah yang tandus dan beriklim tropis, serta relatif tahan penyakit. Pertumbuhan badan bagian
depan lebih baik daripada tubuh bagian belakang. Pada umumnya, kuda memiliki struktur kaki
dan terancak yang kuat, tipe lari cepat dan mempunyai ketahanan yang tinggi, memiliki
temperamen labil dan dapat dilatih. Kuda lokal Indonesia mampu untuk menarik gerobak dengan
penumpang ( Soeharjono,1990).
Kuda memiliki karakter sebagai berikut, kuda memiliki kaki yang kuat dengan terancak
tunggal. Selama musim panas, bulunya pendek dan berwarna coklat kemerahan, hitam atau putih,
rambutnya akan tumbuh semakin tebal dan panjang selama musim dingin. Kuda merupakan salah
satu jenis ternak berlambung satu atau non ruminansia. Kuda bersifat nomadik dan kuat serta
memiliki tingkat kecerdasan tinggi. Ensminger (1991) menjelaskan bahwa kuda dikelompokkan
menjadi tipe berat, tipe ringan dan tipe kuda poni berdasarkan ukuran dan bentuk tubuh serta
kegunaan. Kuda tipe berat memiliki tinggi badan 1,45 – 1,75 m ketika berdiri dan bobot badan
lebih dari 700 kg. Tipe kuda ini biasa digunakan sebagai kuda pekerja. Kuda tipe ringan memiliki
tinggi badan 1,45 – 1,75 m saat berdiri dan bobot badan 450-700 kg. Tipe kuda ini digunakan
sebagai kuda tunggang, kuda tarik dan kuda pacu. Kuda tipe ringan lebih aktif dan lincah
dibandingkan kuda tipe berat. Tipe kuda poni memiliki tinggi kurang dari 1,45 m dan bobot badan
250-450 kg.