SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 137
MAKALAH SISTEMATIKA VERTEBRATA
ORDO CARNIVORA DAN ORDO PROBOCIDAE
Dosen Pengampu :
Najda Rifqiyati

Disusun Oleh Kelompok 3 :
1. Suryani

(11640005)

2. Siti Wilda

(11640006)

3. Sigit Yudi N.

(11640007)

4. Aldi Muhammad H.

(11640008)

5. Anisa Sofyana

(11640041)

6. Maratus S.

(11640042)

7. Adriana Nufus A.

(11640043)

PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJGAGA
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Diperkirakan
sebanyak 300.000 jenis satwa liar atau sekitar 17% satwa di dunia terdapat di
Indonesia, walaupun luas Indonesia hanya 1,3% dari luas daratan dunia. Indonesia
nomer satu dalam hal kekayaan mamalia (515 jenis) dan menjadi habitat dari sekitar
1539 jenis burung. Dalam makalah ini akan membahas kelas mamalia dari Ordo
Carnivora dan Proboscidea.
Indonesia merupakan rumah dari berbagai jenis hewan mamalia dari ordo
Carnivora, hampir seluruh famili dari subordo fissipedia terdapat di Indonesia Salah
satu hewan carnivora yang paling dikenal adalah bangsa kucing/Felidae dan bangsa
anjing/Canidae merupakan carnivora yang biasa dijadikan hewan peliharaan.
Carnivora terbesar yang terdapat di Indonesia adalah harimau Sumatera.
Ordo Proboscidea hanya memiliki satu famili yaitu Elephantidae, dan hanya
diwakili oleh 2 spesies yang masih eksis, dan salah satu spesiesnya terdapat di
Indonesia yaitu Gajah Asia (Elephas maximus). Di Indonesia terdapat 2 subspesies
dari E.maximus, yaitu E.maximus sumatranus (Gajah Sumatera), dan E.maximus
boornensis (Gajah pigmy kalimantan).

B. Tujuan
Mengetahui anggota family dari Ordo Carnivora dan Proboscidae.
Mengetahui contoh-contoh spesies dari masing-masing family dari Ordo
Carnivora dan Proboscidae.
Mengetahui ciri-ciri spesifik serta ciri pembeda antar family.
Mengetahui peranan dari Ordo Carnivora dan Proboscidae.

1
BAB II
ISI

A. Ordo Carnivora
Ordo carnivora ini, mempunyai ciri-ciri yang diantaranya memiliki gigi yang tajam, taring yang
berkembang dan rahang yang kuat. Berbagai jenis kucing dan anjing merupakan contoh dari ordo ini. Kaki
mempunyai 4 atau 5 jari melengkung dan bercakar dan tajam. Umumnya mempunyai gigi seri sebanyak tiga
buah pada masing-masing belahan rahang atas dan rahang bawah. Gigi caninus atau taring berkembang
dengan baik, molar dan premolar cenderung berkurang jumlahnya dan mempunyai permukaan untuk
menggunting dan memecah. Berdasarkan bentuk kaki Ordo Carnivora ini terdiri atas 2 sub ordo, yaitu
Fissipedia dan Pinnipedia.

1. Sub Ordo Fissipedia :
Memiliki ciri-ciri antara lain kaki bercakar, pentadactyl, jari-jari terpisah, predator,
pemakan daging, beberapa pemakan tumbuhan, taring besar kebanyakan dengan gigi-gigi
carnassial: dens molaris pertama bawah, dan dens premolaris terakhir atas berbentuk tajam
sebagai pisau dan berguna untuk memotong daging. Terdapat beberapa famili pada subordo
fissipedia, diantaranya adalah sebagai berikut
a.

Family Felidae
Memiliki ciri antara lain: rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 3/2 M 1/1, ada gigi carnassial,

pada lidah ada papillae panjang dari bahan tanduk, sehingga terasa kasap, biasanya
cakar tertarik kembali oleh serabut-serabut kenyal, dikeluarkan kerena kontraksi otot.

2
1. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Sub-phylum

: Vertebrata

Class

: Mammalia

Ordo

: Carnivora

Famili

: Felidae

Genus

: Panthera

Spesies

: Panthera tigris

Upaspesies

: Panthera tigris sumatrae
Gambar 1.0 Harimau Sumatera

Ciri identifikasi:
1. Berbadan besar, jantan memiliki berat antara 130 – 255 kg.. Panjang harimau
jantan antara 2,2 – 2,8 meter sedangkan betina antara 2,15 - 2,3 meter. Tinggi
diukur dari kaki ke tengkuk rata-rata adalah 75 cm.
2. Hewan ini mempunyai bulu sepanjang 8 – 11 mm, surai pada Harimau
Sumatera jantan berukuran 11 -13 cm. Bulu di dagu, pipi, dan belakang kepala
lebih pendek.
3. Panjang ekor sekitar 65 – 95 cm.
4. Loreng pada tubuh bervariasi dari cokelat ke hitam dan berjumlah lebih dari
100 loreng. Pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala
berdempet. Belang harimau sumatera lebih tipis.Fungsi loreng adalah sebagai
kamuflase, untuk menyembunyikan mereka dari mangsanya.
5. Habitat di kepulauan Sumatera dengan ketinggian antara 0 – 3000 meter dari
permukaan laut dan merupakan jenis satwa soliter kecuali selama musim
kawin dan memelihara anak.
6. Merupakan hewan pemakan rusa sambar, kijang, babi, kancil
7. Mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya
8. Mempunyai lebih banyak janggut pada harimau jantan
9. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu
berenang
10.Umumnya beraktifitas di malam hari.
3
Reproduksi Harimau Sumatera:
Harimau Sumatera dapat berkembang biak kapan saja. Masa kehamilan adalah
sekitar 103 hari. Biasanya Harimau betina melahirkan dua atau tiga ekor anak
sekaligus dan paling banyak adalah enam ekor. Mata anak harimau baru terbuka pada
hari kesepulh. Anak harimau hanya minum air susu induknya selama 8 minggu
pertama. Setelah itu mereka dapat mencoba makanan padat , namun mereka masih
menyusu selama 5 atau 6 bulan. Anak harimau pertama kali meninggalkan sarang
pada umur dua minggu dan belajar berburu pada umur 6 bulan. Mereka dapat berburu
sendirian pada saat umur 18 bulan.
Peran Harimau Sumatera:
Merupakan predator penting yang dapat menjaga keseimbangan mata rantai
makanan (food chains) dalam hutan pulau Sumatera, berkurangnya jumlah Harimau
Sumatera berdampak populasi babi hutan yang tidak terkendali dan dapat menjadi
hama bagi masyarakat disekitar hutan. Menurut informasi terakhir pada tahun 2011
tinggal 400-an ekor. Ancaman terhadap kepunahan ini terutama adalah ulah manusia
berupa perambahan dan eksploitasi hutan secara berlebihan. Ancaman kepunahan
Harimau Sumatera merupakan efek domino dan dari terancamnya hutan alami
Sumatera.
2. Singa
Klasifikasi :
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Carnivora

Familia

: Felidae

Genus

: Panthera

Spesies

: Panthera leo

Gambar 1.1 Singa Jantan Afrika

4
Deskripsi :
Hidup dalam kelompok. Berat Singa kurang lebih antara 150 kg (betina) dan
225kg (jantan). Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Singa betina jauh
lebih aktif dalam berburu, sedangkan Singa jantan lebih santai dan selalu bersikap
menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Kelemahan singa
tidak bisa memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya. Singa jantan di
tumbuhi bulu tebal disekitar tengkuknya. Habitat : padang ilalang, bisa juga dihutan.

3. Kucing Rumah
Klasifikasi
Kingdom

: Animal

Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Class

: Mamalia

Ordo

: Carnivora

Famili

: Felidae

Subfamily

: Felinae

Genus

: Felis

Spesies

: Felis domesticus
Gambar 1.2 Kucing Ras

Deskripsi :
Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi
mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Masa kehamilan
pada kucing berkisar 63 hari. Berat badan antara 2,5-7 kg dan jarang melebihi 10 kg.
Dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun. Memiliki organ pembau khusus di langitlangit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Pada
mata memiliki organ yang disebut tapetum lucidumpersepsi (untuk melihat di
lingkungan dengan sedikit cahaya). Memiliki kelopak mata ketiga yang disebut
membran niktitans, berupa selaput putih di sudut dalam ruang mata.

5
b.

Family Viverridae
Memiliki ciri antara lain: gigi-gigi dan lidah seperti Felidae, cakar dapat ditarik

kembali, tubuh panjang dan langsing, tungkai pendek, moncong meruncinng dan
kelenjar-kelenjar ada di dekat anus seperti pada Mustelidae.

a. Garangan Jawa
Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Carnivora

Famili

: Herpestidae

Genus

: Herpestes

Spesies

: Herpestes javanicus

Gambar 1.3 Garangan

Deskripsi :
Bertubuh kecil hingga sedang, panjang kepala dan tubuh 250-410 mm, panjang
ekor sekitar 60-80% panjang kepala dan tubuh, tungkai belakang 50-70 mm dari tumit
hingga ujung jari, bobot tubuh berkisar 0,5-1 kg, moncong panjang dengan gigi tajam
dan kuat, jari berjumlah tiga dan bercakar, mempunyai daun telinga atau aurikel, warna
tubuh dan kaki cokelat kelabu hingga cokelat kemerahan, hidup di semak-semak dan
padang rumput, aktif di atas tanah dan jarang memanjat pohon, aktif berburu mangsa
pada siang hari ataupun malam hari. Mangsa utamanya adalah tikus, atau burung, ayam
dan kodok. Perananya yaitu membantu para petani memangsa hama tanaman seperti
tikus dan sebagai keseimbangan rantai makanan.

6
c.

Family Mustelidae
Memiliki ciri antara lain: Rumus gigi ialah variabel, tetapi tidak pernah ada lebih

dari 2 dentes morales pada tiap belah rahang, cakar tidak dapat ditarik kembali, di dekat
anus ada kelenjar yang getahnya berbau.

Berang-berang
Klasifikasi :
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Class

: Mammalia

Ordo

: Carnivora

Sub Ordo

: Fissipedia

Famili

: Mustelidae

Genus

: Lutra

Spesies

: Lutra sumatrana

Gambar 1.4 Berang-berang

Diskripsi :
Memiliki bentuk yang mirip dengan Lutra lutra tetapi dengan ciri khas
pembedanya yaitu rhinarium yang ditumbuhi rambut, sedangkan Lutra lutra tidak
ditumbuhi rambut. Panjang tubuh total berkisar 95-133 cm dengan berat sekitar 5-8
Kg. Ekor panjang bulat silindris panjang 41-51 cm. Tubuh lebih ramping dan
panjang, sehingga bergerak lebih bebas meliuk-liuk. Tubuh berwarna coklat gelap
bagian atas, berwarna lebih terang pada bagian bawah dan perut. Terdapat corak
putih kontras pada bibir atas sampai ke leher. Jari tertutupi penuh selaput renang,
dengan cakar yang berkembang dengan baik. Rumus gigi I 3/3 C 1/1 P 4/3 M 1/2 =
36.

7
Diperkirakan memiliki masa mengandung selama 2 bulan, musim berbiak dari
November sampai Februari, mungkin berbeda tergantung lokasi dan ketersediaan
hewan mangsa. Makanan utamanya adalah ikan, dengan lebih memilih ikan yang
bergerak lambat dan berdaging seperti lele dan gabus. Pada beberapa lokasi ular air
juga dimangsa terutama pada daerah yang penangkapan ikan berlebihan sehingga
ikan jarang dan ular berlebih seperti di Tonle Sap Cambodia. Menempati habitat
rawa dan hutan rawa. Di Thailand menghuni hutan kayu putih. Di Sumatra
ditemukan di daerah rawa aliran sungai Musi. Diperkirakan daerah sebaran dulu
meliputi seluruh Asia Tenggara.

d.

Family Ursidae
Memiliki ciri antara lain: rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3, gigi-gigi tidak

berbentuk carnassial, plantigrad : berjalan menapak pada telapak kaki, cakar tidak
dapat ditarik kembali.
Klasifikasi
Kingdom

: Animal

Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Class

: Mamalia

Ordo

: Carnivora

Famili

: Ursidae

Genus

: Helarctos

Spesies

: Helarctos malayanus

Gambar 1.5 Beruang Madu

Deskripsi :
Merupakan fauna khas provinsi Bengkulu. Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi
punggun 70 cm. Berat berkisar 50 - 65 kg. Bulu cenderung pendek, berkilau dan pada
umumnya hitam. Mata berwarna cokelat atau biru. Hidung relatif lebar tetapi tidak
terlalu moncong. Lidah sangat panjang (untuk mengambil madu dari sarang lebah di
pepohonan&untuk menangkap serangga kecil di batang pohon). Habitat di daerah hujan
tropis Asia Tenggara. Penyebarannya di pulau Borneo, Sumatera, Indocina, Cina
Selatan, Burma, serta Semenanjung Malaya.
8
e.

Family Canidae
Memiliki ciri antara lain: rumus giginya I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3, terdapat gigi

carnassial, jari-jari kaki belakang hanya ada empat, cakar tidak dapat ditarik kembali,
biasanya ada 5 pasang glandula mammae yang terletak pectoral, abdominal dan
inguinal (dekat lipat paha).

a. Anjing
Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Class

: Mammalia

Ordo

: Carnivora

Sub Ordo

: Fissipedia

Famili

: Canidae

Genus

: Canis

Spesies

: Canis familiaris

Gambar 1.6 Anjing domestik

Deskripsi :
Anjing adalah mamalia karnivora yang telah mengalami domestikasi dari
serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun
yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Anjing
telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi, mulai dari
anjing tinggi badan beberapa puluh cm seperti Chihuahua hingga Irish Wolfhound
yang tingginya lebih dari satu meter. Warna bulu anjing bisa beraneka ragam,
mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu (sering disebut "biru"), dan
coklat. Selain itu, anjing memiliki berbagai jenis bulu, mulai dari yang sangat
pendek hingga yang panjangnya bias mencapai beberapa sentimeter. Bulu anjing
bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut seperti benang wol.

9
Anjing ras sangat bervariasi dalam ukuran, penampilan dan tingkah laku
dibandingkan dengan hewan peliharaan yang lain. Sebagian besar anjing masih
mempunyai ciri-ciri fisik yang diturunkan dari serigala. Anjing adalah hewan
pemangsa dan hewan pemakan bangkai, memiliki gigi tajam dan rahang yang kuat
untuk menyerang, menggigit, dan mencabik-cabik makanan. Ciri-ciri khas dari
moyang serigala masih bertahan pada anjing, walaupun penangkaran secara selektif
telah berhasil mengubah bentuk fisik berbagai jenis anjing ras. Anjing memiliki otot
yang kuat, tulang pergelangan kaki yang bersatu, system kardiovaskuler yang
mendukung ketahanan fisik serta kecepatan berlari, dan gigi untuk menangkap dan
mencabik mangsa. Bila dibandingkan dengan struktur tulang kaki manusia, secara
teknis anjing berjalan berjingkat dengan jari-jari kaki.
Anjing memiliki hampir 220 juta sel penciuman yang sensitif terhap bau.
Beberapa jenis anjing ras bahkan sengaja dibiakkan agar lahir anak anjing dengan
indera penciuman yang lebih bagus. Mekanisme pengumpulan informasi di otak
anjing berdasarkan partikel-partikel bau yang berhasil diendus belum diketahui
secara jelas.

2.

Sub ordo Pinnipedia

Kata pinnipedia diterjemahkan dari bahasa Latin sebagai “bulu kaki atau sirip”.
Pinnipedia merupakan golongan mamalia akuatik yang karnivora, kaki bermodifikasi
membentuk dayung, bentuk badannya seperti torpedo, dan leher tereduksi. Ekornya sangat
panjang, badan biasanya ditumbuhi rambut, penyebarannya cukup luas. Beberapa jenis
mampu menyelam hingga kedalaman 1500 ft selama 2 jam. Kebanyakan pinnipedia
tinggal dekat dengan daratan sepanjang hidupnya (California sea lion & harbor seals), dan
menghabiskan sebagian besar waktunya di daratan. Karakteristik umumnya adalah sebagai
berikut:
Umumnya hidup membentuk kelompok sosial besar untuk bermigrasi dari daerah
kutub ke daerah yang hangat untuk reproduksi.
Cara Piniped bereproduksi dengan membentuk harem (satu pejantan yang dikelilingi
puluhan betina).

10
Seals jantan mencapai dewasa di usia 7 tahun (panjang 2 m, berat 250 kg), sementara
seals betina pada usia 3 tahun (berat 52 kg).
Masa kehamilan 8 – 12 bulan. Melahirkan di daratan. Induk seals dapat dengan
mudah menemukan anaknya diantara ribuan seals dengan mengenali suara dan bau
anaknya.
Beberapa spesies (ex. Northern fur seal) berada di lautan sepanjang waktu kecuali
pada periode atau musim kawin (4 bulan)
Umumnya hidup di daerah temperate dan kutub. Spesies dari daerah yang lebih
hangat sudah sangat jarang ditemui (Hawaiian monk seal & Mediterranean seal),
bahkan punah (Caribbean monk seal)
Kemungkinan berevolusi dari hewan seperti berang-berang (weasel) atau seperti
beruang yang beradaptasi dengan ekosistem laut. Pinnipedia berukuran lbh kecil dari
cetacean.
Paling kecil

: ringed seal (90 kg). Paling besar

: southern elephant seal (629 kg).

Bentuk tubuh streamline, dengan leher dan telinga yang tereduksi, dan genitalia
tertutup. Blubber mencapai 25% bobot tubuh. Blubber berfungsi untuk insulasi,
bouyancy, penyimpanan makanan dan meluncur di air (sreamlining).
Makanan utama Pinnipedia adalah mengkonsumsi ikan, namun ada juga spesies yang
filter-feeder (cancrivora seal-Lobodon carcinophagus) serta memangsa pinguin dan
anjing laut muda lainnya (leopard seal- Hydrurga leptonyx).

11
Pinnipedia terdiri dari 3 famili yaitu phocidae, otariidae dan odobenidae.
a. Famili Phocidae
Ciri khusus dari famili phochidae adalah tidak memiiki cuping telinga (telinga
luar), moncongnya agak meruncing, memiliki tungkai belakang (hind flippers)
berbulu pendek, berguna untuk mendayung saat berenang, bergerak di daratan dengan
cara mengingsut (crawling), memiliki tungkai depan (bercakar) untuk mengatur arah
(navigasi), memiliki lemak tebal untuk menjaga suhu tubuhnya.

Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Sub phylum

: Vertebrata

Class

: Mamalia

Ordo

: Carnivora

Sub ordo

: Pinnipedia

Family

: Phocidae

Genus

: Monachus

Spesies

: Monachus tropicalis

Gambar 1.7 Anjing laut

Diskripsi :
Habitat hidupnya hampir diseluruh wilayah lautan kecuali di Samudera Hindia
khususnya di wilayah es yang mengapung dan lapisan es lainnya. Mendiami daerah
berpasir, batuan besar, pantai dan goa. Beberapa spesies ditemukan di danau Siberia,
Rusia, dan Finlandia. Populasi dari Famili Phocidae memiliki 19 spesies, namun kini
terdapat 13 genus dan 18 Spesies. Tidak memiliki daun telinga, tidak memiliki taring
panjang, moncongnya agak meruncing. Sirip depannya pendek, berbulu tipis, &
bercakar, tidak bisa menekuk sirip belakangnya ke depan. Tubuhnya diselubungi
rambut tipis & pendek. Pada saat di darat berjalan seperti ulat dengan memakai sirip
depan & perutnya, sedangkan di air berenang dengan cara menggerakkan sirip
belakangnya.

12
b. Famili Otariidae
Memiliki daun telinga, tidak memiliki taring panjang. Moncongnya panjang seperti
moncong anjing. Sirip depannya panjang, tidak berbulu, & berkuku pendek. Bisa
menekuk sirip belakangnya ke depan, tubuhnya diselubungi rambut yang lebat &
panjang. Pada saat di darat berjalan dengan memakai keempat siripnya dan di air
berenang dengan cara menggerakkan sirip depannya.
Klasifikasi:
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Sub phylum

: Vertebrata

Class

: Mamalia

Ordo

: Carnivora

Sub ordo

: Pinnipedia

Family

: Ottariidae

Genus

: Eumetopias

Spesies

: Eumetopias jubatus (Lesson, 1828)

Gambar 1.8 Singa Laut

Diskripsi :
Umumnya hidup di perairan (migrasi, mencari makan). Sebagian hidupnya di
daratan (berkembang biak dan beristirahat), oleh karena itu Otariidae disebut hewan
semi akuatik. Merupakan kelompok dari Sea lions dan fur seals yang memiliki telinga
eksternal (cuping telinga) yang pendek. Tungkai depan panjang dan tidak berbulu
(untuk berenang), tungkai belakang untuk navigasi (kontrol arah) dilaut, tungkai
belakang dapat dilipat agar menopang berat tubuhnya sehingga membantu saat berjalan
di darat. Dapat berjalan dengan menggunakan ke-4 flipper dengan memutar flipper
belakang untuk bergerak ke depan (Walker). Lebih leluasa bergerak di daratan
dibandingkan anjing laut. Populasi memiliki 7 genus dan 14 spesies.

13
c.

Famili Odobenidae
Tidak memiliki daun telinga, memiliki sepasang taring panjang. Moncongnya

pendek & datar di bagian depan. Sirip depannya panjang, tidak berbulu, & berkuku
pendek. Bisa menekuk sirip belakangnya ke depan, tubuhnya diselubungi rambut tipis
& pendek. Pada saat di darat, berjalan dengan memakai keempat siripnya dan saat diair
berenang dengan cara menggerakkan sirip depan & belakangnya.
Klasifikasi:
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Sub phylum

: Vertebrata

Class

: Mamalia

Ordo

: Carnivora

Sub ordo

: Pinnipedia

Family

: Odobenidae

Genus

: Odobenus

Spesies

: Odobenus rosmarus (Linnaeus, 1758)

Gambar 1.9 Walrus

Diskripsi :
Famili odobenidae biasa disebut sebagai Walrus, habitatnya di Laut Arctic dan
pecahan es. Ciri khususnya yaitu tidak memiliki telinga luar (cuping telinga), namun
dapat memutar sirip belakang/kaki dan berjalan di daratan. Memiliki gading atau taring
besar di depan mulutnya (jantan dan betina) ,dan tidak memiliki bulu. Perbedaan dari
pinnipedia lain (selain memiliki gading) adalah memiliki 2 kantung udara besar di
bagian lehernya. Kantung udara ini dapat membesar untuk mengangkat kepala di atas
air saat tidur, atau sebagai ruang resonansi untuk memperkuat suaradi bawah air.

14
Perbedaan anjing laut dengan singa laut.
Family Pinnipedia, adalah kelompok mamalia laut dimana di dalamnya terdapat 3
famili berbeda yaitu Phocidae (anjing laut), Otariidae (singa laut), dan Odobenidae (walrus).
Antara anjing laut dan singa laut penampilannya memang mirip. Keduanya memiliki
perbedaan sebagai berikut :
Ciri

Gambar

Keterangan

pembeda
Anjing laut memiliki ciri utama,
yaitu memiliki telinga interna, tetapi
tidak

memiliki

daun

telinga.

Berbeda dengan singa laut yang
memiliki telinga eksternal atau daun
telinga. Meskipun daun telinganya
sangat kecil, tetapi pendengaran
mereka sangat baik.

Telinga

Singa laut:

Singa Laut
Sirip depan: Sirip depannya besar,
berotot,

dan

bentuknya

seperti

sayap. Sirip depannya memiliki
Sirip

lima buah jari tanpa kuku dimana
panjang jarinya berbeda-beda, dan
diselimuti rambut.

15
Sirip belakang: Sirip belakangnya
berselaput dengan lima buah jari yg
panjang yang sama dan terdapat 3
buah kuku. Sirip belakang bisa
diputar ke depan.

Anjing laut:

Anjing Laut
Sirip

depan:

Sirip

depannya

pendek, berselaput, memiliki kuku
dan lima buah jari yg panjangnya
sama,

dan

diselimuti

rambut.

Sirip belakang: Memiliki lima jari
berselaput dengan kuku, dimana jari
Sirip

ke-1 dan ke-5 lebih panjang dari
ketiga jari lainnya. Sirip belakang
ini

berselaput

dan

diselimuti

rambut. Saat dibentangkan, sirip
belakangnya mirip sebuah kipas.
Sirip belakang anjing laut selalu
menghadap ke belakang karena
tidak dapat diputar.

16
B. Ordo Proboscidea
Proboscidea dalam bahasa latin Probocis berarti belalai, karakteristik utama dari ordo
ini adalah memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut
bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, selain itu terdapat pula sepasang
gading/tusks yang merupakan modifikasi dari gigi. Berikut adalah perkembangan evolusi
belalai dan gading dari maeritherium, palaeomastodon, mastodon, stegomastodon, dan
mammonteus :

Gambar 2.0 Perkembangan Gading dan Belalai
17
Kelompok gajah-gajahan hanya memiliki satu Family yakni Elephantidae yang
terwakili oleh 2 spesies yang masih eksis : Gajah Asia (Elephas maximus), dan Gajah Afrika
(Loxodonta africana). Sebagai mamalia terbesar di darat, gajah hampir tidak mempunyai
predator yang alami. Namun keberadaannya saat ini terancam oleh manusia karena gajah
memiliki gading yang bernilai tinggi. Sebagian besar gajah telah menduduki kategori
Appendix I (species yang dilarang untuk perdagangan komersial

internasional

karena

kerentanannya terhadap kepunah-an).

18
1. Family Elephantidae
a. Gajah Asia
Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Subphylum : Vertebrata
Class

: Mammalia

Subclass

: Theria

Infraclass

: Eutheria

Order

:Proboscidea

Family

: Elephantidae

Genus

: Elephas

Spesies

: Elephas maximus
Gambar 2.1 Gajah Asia

Diskripsi :
Gajah Asia bertubuh lebih kecil memiliki telinga yang membulat dan lebih
kecil dibandingkan dengan telinga gajah Afrika, bentuk kepala membentuk 2
tonjolan menyerupai kubah, pada ujung belalai terdapat sebuah fitur menyerupai jari.
Kaki depan terdiri dari lima jari dan lima kuku,sedangkan kaki belakang terdiri dari
lima jari dan empat kuku. Hanya gajah jantan yang memiliki gading yang terlihat
jelas. Populasi gajah Asia di alam liar diperkirakan tinggal 50.000 ekor saja. Di
Indonesia terdapat 2 sub spesies gajah yakni Elephas maximus sumatranus (Gajah
Sumatera) dan Elephas maximus borneensis (Gajah pigmy Kalimantan).

19
b. Gajah Afrika

Klasifikasi :
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Subphylum

: Vertebrata

Class

: Mammalia

Order

:Proboscidea

Family

: Elephantidae

Genus

: Elephas

Genus

: Loxodonta africana
Gambar 2.2 Gajah Afrika

Diskripsi :
Gajah Afrika bertubuh lebih besar dibandingkan gajah Asia, bagian bahu
merupakan titik tertingginya, Telinga lebar bentuk sedikit segitiga, bentuk kepala
dengan dahi rata, pada ujung belalai memiliki 2 buah fitur menyerupai jari.
Terdapat 2 sub spesies, subspesies yang hidup di semak dan savana, dan
subspesies yang hidup di hutan. Gajah semak Afrika memiliki 5 kuku depan dan
4 kuku belakang, sedangkan gajah hutan Afrika memiliki 5 kuku depan dan 3
kuku belakang.
Peranan Gajah :
•

Dimanfaatkan tenaganya untuk melakukan kerja berat.

•

Sebagai kendaraan.

•

Gadingnya dimanfaatkan sebagai hiasan bernilai tinggi. “Akan tetapi sebagian
besar gajah telah menduduki kategori Appendix I (species yang dilarang untuk
perdagangan komersial

internasional

karena

kerentanannya

terhadap

kepunah-an)”.

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam Ordo Carnivora terdapat 2 Subordo yaitu Fissipedia dan Pinnipedia.
Subordo Fissipedia merupakan kelompok karnivora yang hidup di daratan,
terdapat 5 family yaitu Felidae, Viverridae, Mustelidae, Ursidae, dan Canidae.
Subordo Pinnipedia merupakan karnivora yang hidup di lautan, terdapat 3 family,
yaitu Phocidae, Otariidae, dan Odobenidae. Di dalam Ordo Probocidae hanya
terdapat 1 family yaitu Elephantidae.
Contoh Spesies
o Ordo Carnivora


Subordo Fissipedia
Family Felidae

: Panthera tigris sumatrae (Harimau

Sumatera) ;Panthera leo (Singa Africa) ; Felis domesticus
(Kucing rumahan)
Family Viverridae
Family Mustelidae

: Lutra sumatrana (Berang-Berang)

Family Ursidae

: Helarctos malayanus (Beruang madu)

Family Canidae


: Herpestes javanicus (Garangan)

: Canis Familiaris (Anjing Rumahan)

Subordo Pinnipedia
Family Phocidae

: Monachus tropicalis (Anjing Laut)

Family Otariidae

: Eumetopias jubatus (Singa Laut)

Family Odobenidae

: Odobenus rosmarus (Walrus)

o Ordo Proboscidae
Family Elephanthidae : Elephas maximus sumatranus (Gajah
Sumatera) ; Elephas maximus boornensis (Gajah pigmy
Kalimantan); Loxodonta africana (Gajah Afrika).

21
Ciri Spesifik dan Ciri Pembeda
o Ordo Carnivora


Subordo Fissipedia
Family Felidae

: Pada lidah ada papillae panjang dari

bahan tanduk, memiliki cakar yang dapat ditarik kembali.
Family Viverridae

: Cakar dapat ditarik kembali, tubuh

panjang dan langsing, tungkai pendek, moncong meruncinng
dan kelenjar-kelenjar ada di dekat anus.
Family Mustelidae

: Cakar tidak dapat ditarik kembali, jari-

jari berselaput, di dekat anus ada kelenjar

yang getahnya

berbau.
Family Ursidae

: Berjalan menapak pada telapak kaki

(plantigrade) , cakar tidak dapat ditarik kembali
Family Canidae

: Berjalan pada ujung jari (digitigrade),

cakar tidak dapat ditarik kembali


Subordo Pinnipedia
Family Phocidae

: Tidak memiiki cuping telinga (telinga

luar), moncongnya agak meruncing, memiliki tungkai belakang
(hind flippers).
Family Otariidae

: Memiliki daun telinga, tidak memiliki

taring panjang.
Family Odobenidae

: Tidak memiliki daun telinga, memiliki

sepasang taring panjang. Moncongnya pendek & datar di
bagian depan.
o Ordo Proboscidea
Family Elephantidae : memiliki belalai yang merupakan
modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut bagian atas dan
hidung menjadi organ pencengkram, selain itu terdapat pula
sepasang gading/tusks yang merupakan modifikasi dari gigi
seri.

22


Genus Elephas

: Asia bertubuh lebih kecil memiliki telinga

yang membulat dan lebih kecil dibandingkan dengan telinga gajah
Afrika, bentuk kepala membentuk 2 tonjolan menyerupai kubah, pada
ujung belalai terdapat sebuah fitur menyerupai jari.


Genus Loxodonta

: Bertubuh lebih besar dibandingkan gajah Asia,

bagian bahu merupakan titik tertingginya, Telinga lebar bentuk sedikit
segitiga, bentuk kepala dengan dahi rata, pada ujung belalai memiliki 2
buah fitur menyerupai jari.

Peranan Ordo Carnivora dan Proboscidea:
o Ordo Carnivora

: Sebagai penyeimbang ekosistem, predator, pengendali

hama, dan sebagai hewan peliharaan.
o Ordo Proboscidea

:Dimanfaatkan tenaganya untuk melakukan kerja berat.

sebagai kendaraan, gadingnya dimanfaatkan sebagai hiasan bernilai tinggi.

B. Daftar Pustaka
Alikodra, Soerianegara I.1990.Pengelolaan Satwa Liar Jilid 1.Fakultas Kehutanan
IPB.Bogor
Jafnir.2004.Struktur Perkembangan Hewan 1.Universitas Andalas.Padang
Vaughan, Terry A.2011.Mammalogy 5th Edition.Jones and Bartlett Publisher,LLC:USA.
http://www.harimausumatra.com/p/harimau-sumatra.html?m=1 diakses pada tanggal 10 Mei
2013
http://www.itis.gov diakses pada tanggal 10 Mei 2013

23
C. Pertanyaan dan Jawaban
1. Aini : Mengapa ukuran gading gajah Asia dan gajah Afrika berbeda?
Jawaban: Perbedaan habitat menyebabkan terjadinya perbedaan struktur tubuh,
bukan hanya gading, bentuk tubuh gajah Asia dan gajah Afrika pun berbeda, gajah
Asia lebih kecil dan Gajah Afrika lebih besar. Untuk perbedaan ukuran, mungkin
dikarenakan habitat gajah Asia yang cenderung sempit dan hidup di hutan
tubuhnya kecil/tidak terlalu besar sehingga dapat bergerak dengan bebas dan
lincah karena dipengaruhi habitatnya yang sempit pula, gadingnya pun demikian
karena lingkungan yang sempit, tubuh yang kecil dan kompetisi antar individu
jarang ditemui maka gading tidak berkembang, dan hanya gajah jantan yang
memiliki gading lebih panjang. Gajah Afrika yang habitatnya luas dan cenderung
hidup di padang rumput memiliki tubuh yang besar. Gading gajah afrika pun lebih
besar dan baik jantan maupun betina memiliki gading yang panjang, yang
mungkin dipengaruhi kompetisi yang ketat antar individu.

2. Ridwan: Mengapa kucing dan anjing jika bertemu selalu berkelahi?
Jawaban: Berkelahi merupakan sifat alami hewan, dikarenakan adanya kompetisi
dari segi mencari makan, mencari pasangan, maupun penguasaan daerah atau
teritori.

3. Qoniul : Darimanakah perkembangan Belalai dan Gading pada gajah?
Jawaban : Gajah memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian
evolusi dari mulut bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, sepasang
gading/tusks merupakan modifikasi dari gigi seri atas.
MAKALAH SISTEMATIKA VERTEBRATA
“ ORDO CETACEA DAN PRIMATA “
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistematika Hewan Vertebrata
Dosen pengampu : Najda Rifqiyati, M.Si

Disusun oleh kelompok IV :
Faizal Septya Nugraha 11640023
Mokhamad Nur Zaman 11640024
Ratna Tri Purwanti
11640025
Makhabah Rita Novia 11640026
Maftukhatul Azizah
11640027
Riski Candra S.I
11640028

PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2013

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata

26
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kingdom Animalia memiliki beberapa tingkatan kelas untuk membagi hewan-hewan yang
terdapat di muka bumi ini. Tingkatan kelas tertinggi pada Kingdom Animalia tersebut adalah
mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Ada
spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki
rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang
bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan
kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae pada tubuh
mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina
menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia
jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua
mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi
sebagaimana pada mamalia betina.
Setiap elemen kehidupan tentunya memiliki peranan yang dapat memberikan kontribusi
yang positif bagi lingkungannya.Mamalia memiliki peranan yang penting dalam kelestarian
ekosistem hutan. Peranan mamalia, antara lain sebagai penyubur tanah, penyerbuk bunga,
pemencar biji, serta pengendali hama secara biologi. Selain peranannya secara ekologis, mamalia
juga memiliki peranan dalam bidang kesehatan, ekonomi, serta estetika.
Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan kelas tertinggi
pada kingdom animalia. Hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakukan oleh mamalia lebih
tinggi daripada jenis animalia lainnya. Mulai dari sistem pencernaan, pernafasan, peredaran
darah, urogenital, hingga sistem syarafnya. Oleh karena itu perlulah kita mengetahui tentang
karakteristik, struktur tubuh, cara hidup, dan habitat dari kelas mamalia beserta peranannya
dalam kehidupan manusia guna menunjang pengetahuan kita.
Makalah ini disusun dengan bahasan pokok mengenai Ordo Cetcea dan Ordo Primata.
Beberapa penjelasan serta informasi dari berbagai sumber diakumulasi dan termaktub menjadi
satu yang kemudian didesain sedemikian rupa. Beberapa contoh spesies yang termasuk dalam

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata

27
Ordo Cetacea adalah

Paus Pembunuh, Paus Beluga, Lumba-lumba, Paus Sperm, Narwhals,

Paus Biru, Paus Bongkok, Paus Abu-abu, Paus Bowhead, Paus Minke. Dan beberapa contoh
spesies dari Ordo Primata yaitu Orangutan, kera berekor dan tidak, Kukang dan lain sebagainya.

B. Tujuan
Beberapa tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui keanekaragaman mamalia dari Ordo Cetacea dan Ordo Primata.
2. Mengetahui karakteristik Ordo Cetacea dan Ordo Primata, yang digunakan sebagai ciri
identifikasi.

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata

28
BAB II
ISI
1.

ORDO CETACEA
A. Ciri Umum Ordo Cetacea
Ordo Cetacea terbagi menjadi dua subordo yaitu Odotonceti (yang memiliki gigi) dan

Mysticeti (yang tidak memiliki gigi). Paus bergigi (Odontoceti) menggunakan gigi untuk
menangkap makanannya berupa ikan, cumi-cumi dan mamalia laut lainnya seperti singa laut dan
anjing laut. Terkadang mereka langsung menelan seluruh tubuh mangsanya tanpa
memotong-motong terlebih dahulu dengan giginya. Jumlah jenis paus bergigi yang telah berhasil
dikenali oleh para ahli Biologi Laut adalah sebanyak 66 jenis.
Meskipun kelompok paus Mysticeti tidak memiliki gigi bukan berarti paus tersebut
ompong sehingga tidak bisa makan. Sebagai gantinya paus yang tak bergigi memiliki baleen.
Baleen adalah organ berupa lembaran-lembaran segitiga dari zat tanduk yang menempel pada
rongga mulut bagian atas. Bentuknya yang seperti sisir sikat berfungsi untuk menangkap makanan
berupa Plankton yaitu sejenis mahluk air yang sangat kecil dalam jumlah yang sangat besar. Bahan
pembentuk baleen sama dengan bahan penyusun kuku dan rambut pada manusia yaitu zat tanduk.
Jumlah jenis paus tak bergigi atau paus baleen yang telah berhasil dikenali oleh para ahli Biologi
Laut adalah sebanyak 10 jenis.
Dalam tabel berikut dijelaskan secara ringkas anggota dari ordo cetacea dengan beberapa
contoh paus yang biasa ditemukan di perairan laut dunia.
Subordo

Jenis

Ordo
Paus Pembunuh
Paus Beluga
Odontoceti
Cetacea

Lumba-lumba
Paus Sperm
Narwhals

Mysticeti

Paus Biru
Paus bongkok

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata

29
Paus Abu-abu
Paus Bowhead
Paus Minke

B. Ukuran Cetacea
Paus memiliki ukuran yang bermacam-macam dan telah diketahui bahwa Mamalia
terbesar di dunia bukanlah gajah tetapi paus biru.
Dapat dilihat pada tabel berikut yang mencatat ukuran paus saat lahir hingga dewasa.

Jenis

Paus
Paus Biru

Ukuran saat lahir

Ukuran dewasa

7,6 meter , 7-8 ton 25 – 29 meter , 80 – 174 ton

Paus Bowhead

15-18,5 meter, 80-110 ton

Paus Abu-abu
Paus Baleen

5 meter, 5-6 ton
5 meter, 1-1,5 ton

13.8-15 meter, 36 ton

Paus Bongkok

4,3 meter, 2,5 ton

16 meter, 30-50 ton

Paus Minke
Right whales
Paus Beluga
Lumba-lumba
hidung botol
Paus Bergigi

Narwhal
Paus pembunuh

Paus Sperm

2,8 meter berat 454
kg
14.8-6 meter
1.2-1.5 meter, berat
45-64 kg

7.8-9 meter, berat 6-7.5 ton
15.5 meter, berat 54,000 kg
4.6 meter, berat1.500 kg

--

3.3 meter, berat 635 kg.

--

2-3 meter

2-2.5

8-10 meter, berat

meter ,berat180 kg

3.600-5.400 kg

Panjang 4 meter

17-20

eter, berat 40-50 ton

berat 1 ton

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata

30
C. Sistem Pernafasan Cetacea
Paus bernafas dengan paru-paru. Paus memiliki blowhole yang berfungsi sebagai lubang
hidung sama seperti pada manusia. Lubang hidung terletak diatas kepala paus dan memiliki katup
yang dapat ditutup sehingga pada saat paus sedang menyelam tidak akan dimasuki air. Paus
memang melewatkan seluruh hidupnya berada dalam air, tetapi mereka tidak dapat bernafas dalam
air. Untuk menarik nafas paus harus pergi ke permukaan air, kemudia membuka lubang hidungnya
dan menghisap udara. Lubang hidung pada paus kelompok Mysticeti terletak di atas kepalanya
hanya satu lubang saja. Berbeda dengan paus kelompok Odontoceti, memiliki dua lubang hidung,
sama seperti manusia hanya saja ukurannya lebih besar. Udara yang masuk lewat lubang hidung
paus langsung menuju paru-paru. Lubang hidung paus merupakan satu-satunya jalan masuk udara,
paus tidak dapat bernafas melalui mulut seperti manusia, karena trakea dan esofagusnya terpisah.
Mekanisme pernafasan pada paus yaitu, di atas permukaan air paus menghirup oksigen
dari udara dengan cara membuka lubang hidungnya. Udara segar akan memasuki lubang hidung
tersebut melewati trakea menuju paru-paru. Sesaat sebelum menyelam ke dalam air, sebuah otot
kuat yang mengelilingi lubang hidung akan berrelaksasi sehingga katup lubang hidung akan
tertutup. Pada paus bergigi lubang hidung yang berfungsi untuk menghirup udara hanya satu
lubang, sedang yang satunya mempunyai fungsi sebagai sistem echolocation, atau gema suara
yaitu sebuah sistem yang berperan sebagai alat indra yang mampu membuat dan menangkap
gelombang suara. Sistem indra ini berguna untuk komunikasi dengan kawanan paus lainnya dan
juga untuk membantu mencari mangsa.

D. Contoh Spesies Ordo Cetacea
1. Paus Pembunuh (Orcinus orca ).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Cetacea

Subordo : Odontoceti
Famili

: Delphinidae

Gambar 1.1 : Dua ekor Paus pembunuh
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata

31
Genus

: Orcinus

Spesies

: Orcinus orca
(Linneus, 1758)

Paus Pembunuh (Orcinus orca) merupakan salah satu spesies predator di perairan laut,
bahkan dapat pula melahap Paus Biru yang ukuran tubuhnya dua kali lipat lebih besar. Habitatnya
di suatu tempat yang kecil, erat, polong seumur hidup dan mempunyai blowhole. Dengan berdasar
perilakunya yang ganas ia sering disebut Serigala Laut.
Menurut para peneliti, Paus
Pembunuh (Orcinus orca) akan
melakukan

perburuan

dalam

keadaan hening, sebagai upaya
menghindari

terdeteksi

oleh

mangsanya. Dalam berkomunikasi
dengan yang lain, Paus Pembunuh
menggunakan siulnya, cara ini juga
dilakukan ketika menemukan jalan
disekitar
Gambar 1.2 : Menghirup oksigen dari udara

mereka.

mengorganisir

Mereka

menjadi

satu

kelompok, walaupun jarak antar
spesies sangat jauh, yaitu sekitar satu mil, namun ketika mendengar suara dari yang lain maka akan
berdatangan untuk berbagi hasil buruannya. Orca jantan lebih berat dari betina. Warna kulit
kebanyakan hitam dengan bercak putih yang khas. Mereka mempunyai sirip punggung dan sirip
dayung. Paus Pembunuh mempunyai gigi 10 – 13 pasang, saling kerucut, gigi enamel kedua
didistribusikan di rahang atas dan bawah total giginya bisa mencapai 20 – 26 pasang. Gigi kurva
ke dalam dan ke belakang yang membantu menangkap mangsanya. Ukuran giginya sebesar 3 inci
(7,6 cm) dan panjang 1 inci.

2. Paus Beluga (Delphinapterus leucas).
Warna tubuh Delphinapterus leucas saat dilahirkan adalah abu-abu, namun setelah
beranjak dewasa warnanya menjadi putih, sekitar umur 5 tahunan. Warnanya yang sangat berbeda
dengan yang lain, membuat paus ini sangat terkenal. Jenis ini tidak mempunyai sirip dipunggung.
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata

32
Bentuk dahinya bulat. Paus ini dikenal sebagai Beluga atau Kenari Laut karena mempunyai
lengkingan suara yang sangat tinggi. Warna tubuhnya putih, dengan panjang sekitar 5 m,
sementara kepalanya seperti bentuk melon.
Habitat diwilayah perairan laut kutub utara
dan sekitarnya. Paus Putih ini sering dijumpai di
Samudra Artik, namun dapat juga hidup di
Samudra Subartik. Ketika di kutub utara airnya
membeku, mereka bermigrasi ke Selatan namun
banyak diantara mereka yang akhirnya mati karena
terperangkap es Artik. Makananya adalah ikan,
crustacea

dan

cacing.

Rentang

hidup

Delphinapterus leucas di alam bebas rata-rata
sekitar 35-50 tahun. Mereka hidup dalam kelompok yang disebut POT atau polong.
Salah satu keunikan paus jenis ini adalah mereka mempunyai leher yang fleksibel sehingga
memungkinkan untuk memutarkan kepala ke segala arah. Mereka termasuk dalam hewan yang
dapat berkomunikasi dengan kawananya menggunakan bahasa diversifikasi Klik, Peluit, dan
Clangs. Paus Beluga juga dapat meniru berbagai suara lainya.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Cetacea

Subordo : Odontoceti
Famili

: Monodontidae

Genus

: Delphinapterus

Spesies

: Delphinapterus leucas

3. Lumba-lumba (Orcaella brevirostris)
Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata

33
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Cetacea

Subordo : Odontoceti
Famili

: Delphinidae

Genus

: Orcaella

Spesies

: Orcaella brevirostris

Gambar 1.3 : Lumba-lumba berenang di permukaan

Pesut atau lumba-lumba (Orcaella brevirostris) adalah spesies mamalia air (bernafas
dengan paru-paru dan menyusui anaknya). Pesut hidup berkelompok dan bergerak dalam kawanan
kecil. Biasanya, dalam satu kelompok dapat dijumpai tidak lebih dari 10 ekor pesut, dan individu
yang hidup soliter sangat jarang terlihat. Yang menghuni wilayah perairan tropis dan sub-tropis di
Asia Selatan dan Asia Tenggara, seperti India, Indocina, Filipina, hingga bagian utara Australia.
Ada dua spesies lumba-lumba atau yang dalam bahasa inggris disebut sebagai Irrawaddy
Dolphin di dunia yaitu Orcaella brevirostris dan Orcaella heinsohni (Snubfindolphin). Untuk
perairan-perairan di Indonesia umumnya dihuni oleh Populasi Orcaella brevirostris. Diperkirakan
populasi tertinggi lumba-lumba terdapat di perairan hutan Bakau Sunderbarn, Bangladesh dan
India dengan populasi sekitar 6000 ekor.
Adapun populasi lainnya terdapat di sungai Mekong Kamboja yaitu sekitar +/- 70 ekor,
kemudian di sungai Ayeyawardi di Myanmar dan sungai Mahakam Kalimantan Timur. Ketiga
lokasi ini dikategorikan memiliki populasi paling kritis (Critically Endangered), sedangkan pada
lainnya dikategorikan sebagai rentan (Vulnerable). Di perairan Pulau Kalimantan, spesies ini
dapat ditemukan di perairan air tawar (sungai Mahakam), muara, hingga pesisir pantai di Sabah,
Sarawak, Kalimantan Timur, dan sejak 2011 ditemukan di perairan Kalimantan Barat. Mamalia ini
sering dimanfaatkansebagai hewan model atau bisa juga sebagai hewan yang suka beratraksi.

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata

34
Gambar 1.4 : Peta persebaran Orcaella brevirostris, peta yang berwarna kuning
menunjukan di daerah tersebut masih ada.

Pada tahun 2000, pesut diklasifikasikan ke dalam Daftar Merah IUCN, sebagai salah satu
spesies yang sangat terancam punah. Spesies ini juga dilindungi oleh perundang-undangan di
Indonesia. Belum ada referensi yang jelas mengenai jumlah populasi pesut di Indonesia. Menurut
Danielle Kreb, dari organisasi RASI jumlah spesies ini di sungai Mahakam Kalimantan Timur
yaitu sekitar 50-70 ekor dan dikategorikan sebagai species yang sangat kritis (Critically
Endangered).

4. Paus Bowhead (Balaena mysticetus).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Sub Filum

: Vertebrata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Cetacea

Sub Ordo : Mysticeti
Famili

: Balaenidae

Genus

: Balaena

Spesies

: Balaena mysticetus

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata

35
(Sumber : http://acsonline.org/fact-sheets/bowhead-whale)

Paus

Bowhead

merupakan

Paus

terbesar kedua setelah
Paus

Biru

sebagian

para

(walau
ahli

mengangggap
Sirip
Gambar 1.5 : Paus Bowhead

Paus
yang

adalah

terbesar ke-dua). Paus
ini mempunyai tulang
insang yang berjumlah
350

pasang

dengan

bulu berwarna perak
tergantung dari rahang.

Habitat paus ini hanya bisa ditemukan di wilayah Kutub Utara dan lautan
Arktik karena adaptasi tubuh paus jenis ini memiliki perlindungan kulit dari lemak
yang tebal hingga mencapai 30 cm tebalnya di bagian bawah kulit.
Mempunyai kepala yang besar sampai 1/3 dari total panjang tubuhnya. Paus
ini memiliki mulut dengan panjang 4,9 m, tinggi 3,7 m dan lebar 2,4 m dengan berat
lidahnya hampir 1 ton. Bentuk kepala segitiga dan mempunyai tonjolan yang
disebut stack di hidungnya yang berfungsi sebagai adaptasi untuk menghancurkan
es ketika ingin bernapas ke permukaan. Stack ini bisa menghancurkan es setebal
30-60 cm.

Warna kulit hitam kebiruan & putih pada rahang bawah. Akan

bertambah banyak warna putihnya seiring pertambahan usianya. Lebar ekornya

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

36
sekitar 7,6 m dan panjang siripnya 1,8 m.

Gambar 1.6 : Bernafas di permukaan

Gambar 1.7: sedang beraktivitas di dalam lau

Makanannya berbagai jenis plankton dan udang-udangan kecil dengan
konsumsi sekitar 1800 kg sehari. Kecepatan jelajahnya sekitar 3 – 12 km/jam.
Kematangan seksualnya pada usia 15-20 tahun dengan interval kelahiran 3-4 th
sekali. Usia kehamilan 12-14 bulan. Usia hidupnya bisa mencapai 60-70 tahun.
Spesies yang masih hidup diperkirakan sekitar 25000 ekor lagi di bumi. Perburuan
dilakukan untuk diambil minyak dan tulang insangnya. Seekor Bowhead dewasa
bisa menghasilkan 100 barel minyak & 750 kg tulang insang.
(Sumber : http://rivanputra.wordpress.com/2012/01/05/paus-bowhead)

5. Paus Sirip Minke (Physeter macrochepalus).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Cetacea

Sub Ordo : Odontoceti

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

37
Famili

: Physteridae

Genus

: Physter

Spesies

Gambar 1.8 : Physeter macrochepalus berenang di permukaa

: Physeter macrochepalus

( Sumber : http://www.seaworld.org/animal-info/animal
bytes/animalia/eumetazoa/coelomates/deuterostomes/chordata/craniata/mammalia
/cetacea/sperm-whale.htm)
Ciri-ciri Paus jenis ini bentuknya panjang dan ramping (mirip paus biru)
dengan warna kulit abu-abu kecokelatan. Ada dua subspesies yaitu Paus Sirip Utara
yang habitatnya di Atlantik Utara dan yang lebih besar Paus Sirip Antartika di
Samudera daerah Selatan. Makanan Paus ini adalah ikan kecil, krill, cumi, dan
plankton lainnya. Dalam sehari diperkirakan bisa makan 2000kg makanan tersebut.
Usia hidup bisa mencapai umur antara 25-30 tahun, tapi bisa juga lebih dari itu.
Induknya melahirkan setelah mengandung selama 8-12 bulan dan menyusuinya
sampai berumur 7-8 bulan ketika panjang anaknya mencapai 11-12m. Induk Paus
ini bisa hamil sekitar 2-3 tahun sekali dan kematangan seksualnya dimulai pada
umur 3-12 tahun.

Gambar 1.9 : Paus Sirip Minke berenang di dalam perairan
( Sumber : http://terselubung.blogspot.com/2012/07/paus-paus-terbesar-di-dunia.html)

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

38
6. Paus Biru (Balaenoptera musculus)
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Cetacea

Sub Ordo : Mysticeti
Famili

: Balaenopteridae

Genus

: Balanoptera

Gambar 1.10 : Paus Biru beraktifitas dan didalam
laut

Spesies : Balaenoptera musculus

Paus biru (Balaenoptera musculus) adalah mamalia laut yang masuk
kedalam subordo Mysticeti. Tubuh paus biru dapat bervariasi keteduhan kelabu
kebiruannya. Ada sedikitnya tiga perbedaan subspesies: B. m. musculus Atlantik
utara dan Pasifik utara, B. m. intermedia, Samudra selatan dan B. m. brevicauda
(juga dikenal sebagai paus biru kerdil ditemukan di Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik Selatan. B. m. indica ditemukan di Samudra Hindia, mungkin menjadi
subspesies lain. Seperti dengan paus balin lain, pola makannya berisi secara pokok
Crustacea kecil yang dikenal sebagai krill, yang sama baiknya dengan ikan kecil
dan cumi-cumi.
Sebuah laporan tahun 2002 memperkirakan ada 5.000 sampai 12.000 Paus
Biru di seluruh duniayang lokasinya terbagi dalam sedikitnya lima kelompok.
Kebanyakan riset saat ini memberi perhatian terhadap subspesies paus biru kerdil
yang mungkin dibawah perkiraan. Sebelum perburuan paus, populasi terbesar
berada di Antartika, dengan jumlah diperkirakan 239.000 (mencapai 202.000
hingga

311.000).

Sisanya

yang hanya

sebagian

kecil

(sekitar

2.000)

mengkonsentrasikan di setiap kelompok Pasifik timur laut, Antartika, dan Samudra

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

39
Hindia. Ada 2 atau lebih kelompok di Samudra Atlantik utara dan sedikitnya dua
di Belahan Selatan.

7. Paus Sperm (Physeter macrocephalus).
Kalsifikasi
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Cetacea

Famili

: Odontoceti

Genus

: Physeteridae

Spesies

: Physeteridae marcocephalus

Gambar 1.11 : Gambar Physeter
macrocephalus

Paus ini dinamakan Paus Sperm karena bahan putih susu spermaceti yang
terdapat pada kepalanya, dan pada awalnya dikira sebagai sperma. Kepala Paus
Sperm yang besar dan bentuk keseluruhannya yang berbeda, ditambah lagi
kemunculannya dalam novel Moby-Dick yang ditulis oleh Herman Mellville,
membuatnya dikenal sebagai Paus Arketipe (archetype). Paus Sperm juga dulu
dikenal sebagai Common Cachal. Ciri khas dari Paus Sperm adalah kepalanya yang
besar, lebih-lebih untuk pejantannya, yang biasanya bisa mencapai sepertiga
daripada panjang badannya. Nama spesiesnya sendiri macrocephaluss diambil dari
bahasa Yunani untuk "kepala besar".
Berbeda dengan kulit licin yang dimiliki oleh kebanyakan paus lain, kulit
bagian belakang Paus Sperm biasanya berkedut. Mereka bewarna abu-abu
walaupun kadang kelihatan berwarna coklat dibawah cahaya, Kalaupun ada,
kemungkinan adalah albino. Tidak mengherankan kalau otak Paus Sperm adalah
yang terbesar dan terberat bagi semua hewan (berat rata-ratanya 7 kg dalam paus

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

40
jantan dewasa). Namun, otak Paus Sperm tidak begitu besar jika dibandingkan
dengan ukuran badannya.
Lubang pernapasan (blowhole) terletak berdekatan dengan bagian depan
kepala dan condong ke kiri (jika dilihat dari arah yang sama dengan paus).
Flukenya juga berbentuk segitiga dan tebal. Flukenya diangkat tinggi-tinggi dari air
sebelum paus melakukan penyelaman.
Paus Sperm mempunyai 20-26 pasang gigi kerucut pada rahang bawah.
Setiap gigi bisa mempunyai berat sampai 1 kg. Para ilmuwan masa kini
menggunakan gigi-gigi tersebut dalam pertengkaran antara paus jantan dalam
spesies yang sama. Hipotesis ini konsisten dengan gigi yang berbentuk kerucut dan
jarang-jarang. Gigi yang belum sempurna juga terdapat di bagian rahang atas,
namun gigi tersebut jarang tumbuh dan terlihat di mulut.

8. Narwhal (Monodon monocros)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Cetacea

Subordo : Odontoceti
Famili

: Monodontidae

Genus

: Monodon

Spesies

: Monodon monocros

Gambar 1.12 : Monodon monocros

Narwhal (Monodon monoceros) adalah nama salah satu paus yang paling
tidak diketahui manusia. Nama “narwhal” berasal dari bahasa Norse Kuno yang

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

41
berarti “paus mayat”. Nama itu diberikan karena kebiasaannya yang
kadang-kadang berenang tak bergerak di permukaan laut dengan posisi perut
menghadap ke atas & warna tubuhnya yang bertotol-totol kelabu seperti pelaut
yang tenggelam. Mereka diketahui hanya hidup di seluruh perairan Kutub Utara,
tepatnya di Samudera Arktik. Narwhal adalah paus bergigi & termasuk karnivora
yang memakan hewan-hewan laut seperti ikan, udang, atau cumi-cumi. Tanduk
spiral Narwhal yang misterius ternyata berfungsi sebagai sensor raksasa yang
membantunya mengetahui kualitas air dan untuk “mencium” Narwhal lainnya.
Tanduk paus Narwhal yang panjangnya bisa mencapai 2,4 m.
Menurut Nweeia, tanduk tersebut sepertinya memiliki kemampuan
penginderaan hidrodinamik. Ia mengungkapkan hal ini dalam presentasi di
Konferensi mengenai Biologi Mamalia Laut di San Diego. Tim Nweeia
menemukan bahwa tanduk Narwhal serupa dengan membran yang memiliki
permukaan yang amat sensitif. Ada sekitar 10 juta saraf yang terhubung ke
permukaan tanduknya, guna mendeteksi perubahan suhu, tekanan, dan kadar garam
air. Setiap paus Narwhal (Monodon monoceros) juga menggunakan suara untuk
berkomunikasi satu sama lain seperti halnya lumba-lumba atau ikan paus lainnya.
Bahkan, masing-masing kemungkinan memiliki suara unik yang juga menunjukkan
identitasnya.

9.

Paus Bungkuk (Megaptera novaeangeliae)

Paus Bungkuk (Megaptera novaeangliae) adalah salah satu spesies rorqual
terbesar. Paus Bungkuk memiliki bentuk tubuh yang istimewa, dengan sirip dada
panjang dan kepala menonjol. Hewan ini adalah hewan akrobatik, sering muncul di
permukaan air. Jantan mengeluarkan suara yang terdengar selama 10 sampai 20
menit dan diulang untuk beberapa jam pada satu waktu. Fungsi suara ini belum
diketahui, walaupun sepertinya memiliki peran dalam berpasangan.

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

42
Gambar 1.13 : Paus Bungkuk
Jantan mencapai usia reproduksi ikan paus humpback antara 5 dan 8 tahun.
Setelah 11 bulan usia kehamilan, ibu Bungkuk memberikan satu bayi. Ditemukan
di samudera dan lautan di seluruh dunia, biasanya bermigrasi paus bungkuk hingga
25.000 km setiap tahun. Paus bungkuk hanya makan di musim panas, di perairan
kutub, dan bermigrasi ke perairan tropis atau sub-tropis untuk berkembang biak dan
melahirkan di musim dingin. Selama musim dingin, paus humpback hidup dari
cadangan lemak mereka.
Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Cetacea

Subordo : Mysticeti
Familia : Balaenopteridae

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

43
Genus
Spesies

: Megaptera (Gray, 1846)
: Megaptera novaeangeliae (Borowski, 1781)

10. Paus Abu-Abu (Eschrichtius
robustus)
Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Cetacea

Gambar 1.14 : Paus Abu-Abu sedang beraktivitas

Subordo : Mysticeti

Familia : Eschrichtiidae (Ellerman & Morrison-scott, 1951)
Genus
Spesies

: Eschrichtius
: Eschrichtius robustus (Lilieborg, 1861)

Paus abu-abu (Eschrichtius robustus) adalah paus bisa hidup 50-60 tahun.
Nama umum paus berasal dari Patch abu-abu dan bintik-bintik putih pada kulit
yang gelap. Paus Gray pernah disebut ikan setan karena perilaku melawan mereka
ketika diburu. Paus abu-abu adalah satu-satunya spesies dalam genus Eschrichtius,
yang pada gilirannya merupakan satu-satunya genus dalam keluarga Eschrichtiidae.
Paus abu-abu adalah jenis paus tidak bergigi, memiliki pelat-pelat baleen berwarna
krem. Panjang pelat ini 5 hingga 25 cm dan tergantung pada tiap sisi rahang atasnya.
Pelat-pelat ini terbuat dari keratin, bahan yang juga membentuk kuku jari kita. Paus
abu-abu menyelam ke dasar lautan, mengeruk sedimen dan berbagai Crustasea.
Kemudian, ia menyaring air melalui pelat-pelat baleen itu.
Paus Abu-abu memiliki bercak-bercak putih pada kulitnya, karena teritip

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

44
dan parasit. Paus jantan tumbuh hingga 14 m lebih panjang dari pada bus kota dan
paus betina sedikit lebih besar. Paus abu-abu memiliki 2-5 lipatan pada
tenggorokan bawahnya, yang memungkinkan tenggorokan itu melebar selagi
makan. Serta dapat naik ke permukaan setiap 3-5 menit untuk bernapas, tetapi
sanggup menyelam hingga 15 menit.

2.

ORDO PRIMATA
A. Ciri-Ciri Umum
Primata merupakan kelompok yang berbeda dengan kelompok lain. Mereka

membentuk unit sosial yang sangat komplek. Ordo Primata dapat ditemukan di
Amerika Selatan, Amerika Tengah, Afrika, Madagaskar, Asia Tenggara, dan Asia
Timur. Habitat utamanya di hutan hujan tropis, tangan dan kaki prehensil yang
merupakan adaptasi bagi gaya hidup di pepohonan, mempunyai 11 family dengan
356 spesies. Ordo Primata memiliki ibu jari yang dapat disentuhkan ke jari lain,
mata menghadap ke depan, korteks serebal berkembang baik.
B. Anatomi
Kelompok primata mempunyai anggota yang sangat beragam, mulai dari
Lemur Tikus yang berbobot hanya 35 gram hingga Gorila yang mempunyai bobot
300 kg. Mayoritas spesies kelompok ini memiliki ibu jari yang dapay disentuhkan
kejari lain, kuku pipih di jari tangan dan kaki, hanya beberapa diantara mereka yang
mempunyai cakar. Ibu jari kaki selalu memiliki kuku, sebagian besar mempunyai
ekor kecuali kera. Primata mempunyai otak yang relatif cukup besar dibandingkan
dengan ordo-ordo lain dalam Kelas Mamalia. Cerebral Hemisphere yang
memproses informasi sensor dan mengkoordinasi respon berkembang sangat baik,
dengan begitu memungkinkan penglihatan cukup tajam untuk melompat dari pohon
ke pohon lain secara akurat.

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

45
C. Beberapa Contoh Ordo Primata
1) Kera (Hylobathes agilis)
Kera adalah anggota superfamilia Hominoidea dari Ordo Primata. Banyak
Spesies Kera saat ini memiliki status terancam punah karena hilangnya habitat

merka dihutan hujan tropis dan perburuan.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Dalam sistem taksonomi saat ini ada dua familia hominoid familia
Filum
: Chordata
Hylobatidae terdiri dari 4 genus dan 12 spesiesgibbon. Banyak spesies kera saat ini
Subfilum
: Vertebrata
memiliki status terancam karena hilangnya habitat merka dihutan hujan tropis dan
Kelas
: Mammalia
perburuan. Saat ini ada 8 genus hominoid yang belum punah.
Ordo
: Primata
Familia : Hylobatidae
Genus

: Hylobates

Spesies : Hylobathes agilis
Gambar 1.15 : Hylobathes agilis sedang makan.

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

46
2) Orangutan (Pongo pygmaeus).
Klasifikasi

Istilah Orangutan diambil dari bahasa

Kingdom

: Animalia

Melayu, yang berarti manusia (orang) hutan.

Filum

: Chordata

Orangutan berukuran 1-1,4 m untuk jantan,

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mamalia

yaitu kira-kira 2/3 kali ukuran seekor Gorila.
Tubuh Orangutan diselimuti rambut merah
kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang

Ordo

: Primata

besar dengan posisi mulut yang tinggi Mereka

Familia : Hominidae

memiliki tubuh yang gemuk dan besar,

Genus

berleher besar, lengan yang panjang dan kuat,

: Pongo

Spesies : Pongo pygmaeus

kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak
mempunyai ekor.

Mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran,
penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba. Telapak tangan mereka mempunyai
4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan
jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia. Orangutan ditemukan di wilayah
hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Borneo dan Sumatra di wilayah
bagian negara Indonesia dan Malaysia. Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat
dan membuat sarangnya dari dedaunan. Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe
hutan, mulai dari hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran
sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa Bakau dan
Nipah, sampai ke hutan pegunungan. Di Borneo Orangutan dapat ditemukan pada
ketinggian 500 m dpl, sedangkan kerabatnya di Sumatera dilaporkan dapat
mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m dpl.

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

47
Gambar 1.16 : Peta persebaran keberadaan Orang utan Sumatra di Kalimantan dan Malaysia
(Sumber : maps.iucnredlist.org)
Orangutan Sumatera (Pongo abelii-lesson) merupakan salah satu hewan
endemis di Sumatera. Orangutan di Sumatera hanya menempati bagian utara pulau
itu, mulai dari Timang Gajah, Aceh Tengah sampai Sitinjak di Tapanuli Selatan.
Keberadaan hewan mamalia ini dilindungi Undang-Undang 5 tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan digolongkan sebagai
„Critically Endangered‟ oleh IUCN.
Meskipun orangutan termasuk hewan omnivora, sebagian besar dari mereka
hanya memakan tumbuhan seperti daun-daunan, biji-bijian, kulit kayu, tunas
tanaman (yang lunak), bunga-bungaan dan buah-buahan. Selain itu mereka juga
memakan serangga dan hewan-hewan kecil lainnya seperti burung dan mamalia
kecil. Orangutan bahkan tidak perlu meninggalkan pohon mereka jika ingin minum.
Mereka biasanya meminum air yang telah terkumpul di lubang-lubang di antara
cabang pohon. Orangutan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan
lama kandungan berkisar antara 8,5 hingga 9 bulan; hampir sama dengan manusia.
Jumlah bayi yang dilahirkan seorang betina biasanya hanya satu. Bayi orang utan
dapat hidup mandiri pada usia 6-7 tahun.
(Sumber : http://www.duniasatwaini.com/2012/09/taksonomi-hewan.html)
3) Kukang (Nycticebus coucang)
Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

48
Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Primata

Familia : Lorisidae
Genus

: Nycticebus

Spesies : Nycticebus
coucang

Gambar 1.17 : Nycticebus coucang sedang beraktifitas.

Kukang adalah salah satu jenis primata. Seperti halnya satwa primata
lainnya, kukang memiliki lima jari yang bisa menggenggam. Kemampuannya ini
dipakai untuk menapaki ranting dan cabang-cabang pohon di hutan. Dalam hal
taksonomi atau ilmu klasifikasi mahluk hidup, satwa ini termasuk ke golongan
primata tingkat rendah dengan subordo Strepsirrhini dan genus Nycticebus yang
berarti “kera malam”. Kukang hidup di hutan-hutan pegunungan di tiga pulau besar
di Indonesia, yaitu di Jawa, Sumatera dan juga Kalimantan.
Kukang memiliki cara jalan yang lambat serta ciri khas pada bentuk wajah.
Pola warna yang dimiliki satwa ini juga menarik, yaitu satu garis gelap sepanjang
tubuh (strip) yang mulai ada dari sekitar kepala sampai bagian belakang. Kukang
adalah hewan nokturnal, yaitu hewan yang menghabiskan aktivitasnya di malam
hari. Dengan begitu tidak heran kalau kukang memiliki sepasang mata yang besar
dan bulat sebagai adaptasi di kehidupan malamnya.
Kukang Jawa banyak ditangkap untuk diperdagangkan. Sebelum dijual ke
pembeli, biasanya para pedagang illegal mencabut paksa gigi taring kukang yang
beracun untuk alasan keamanan pembeli. Tidak jarang banyak kukang-kukang
yang akan dijual mengalami sakit yang parah sehingga akhirnya mati akibat luka di
bagian gigi dan mulut.
Menanggapi masalah ini, pihak pemerintah melakukan penyitaan terhadap

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

49
satwa-satwa

liar

yang

diperdagangkan,

termasuk

diantaranya

kukang.

Kukang-kukang hasil sitaan ini biasanya ditampung oleh LSM pusat rehabilitasi
satwa seperti IAR. Saat ini terdapat 75 individu kukang di pusat rehabilitasi IAR
dan 35 diantaranya Kukang Jawa. Kukang-kukang tersebut diberikan perawatan
medis, makanan , dan juga tempat hidup yang layak untuk selanjutnya
dilepasliarkan.

(

Sumber

:

http://www.greenradio.fm/news/endangered-animal/2670-kukang-satwa-imut-yan
g-malang)

Gambar 1.18 : Peta persebaran Nycticebus coucang (Sumber : maps.iucnredlist.org)

4) Bekatan (Nasalis larvatus).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Subfilum : Vertebrata
Kelas

: Mammalia

Ordo

: Primata

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

50
Familia

: Cercopithecidae

Genus

: Nasalis

Spesies

: Nasalis larvatus

Bekantan merupakan mamalia yang mempunyai hidung panjang dan besar
pada kelamin jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak
jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih
jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Spesies ini juga memiliki perut
yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengonsumsi makanannya. Selain
buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan, yang
menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna.
Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di
pulau Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai). Sistem sosial bekantan
pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan
dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat
kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan. Jantan yang
menginjak remaja akan keluar dari kelompok one-male dan bergabung dengan
kelompok all-male. Hal itu dimungkinkan sebagai strategi bekantan untuk
menghindari terjadinya inbreeding.
Bekantan juga dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat
berenang dari satu pulau ke pulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya,
pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaputnya. Selain mahir berenang
bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga
dilengkapi

semacam

katup.

Bekantan

merupakan maskot fauna

provinsi Kalimantan Selatan.
Pada jantan dan betina bekantan memiliki perbedaan yang cukup
signifikan. Pada jantan, rambut pipi bagian belakang berwarna kemerah-merahan,

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

51
bentuk hidung lebih mancung. Sedangkan pada betina, rambut pipi bagian belakang
berwarna kekuning-kuningan dan bentuk hidung lebih kecil.

Gambar 1.18 : Bekantan sedang beraktifitas.

(Sumber foto:blogmhariyanto.blogspot.com)
Satwa yang merupakan mascot dati I Kalimantan Selatan ini memiliki
masa kehamilan 166 hari atau 5-6 bulan dan hanya melahirkan satu ekor anak.
Setelah berumur 4-5 tahun bekantan sudah dianggap dewasa. Satwa yang pandai
berenang ini pada pagi hari aktif mencari makanan berupa daun-daunan, sedangkan
siang hari bekantan menyenangi tempat yang agak gelap/teduh untuk beristirahat.
Menjelang sore hari, kembali ke pinggiran sungai untuk makan dan tidur. (Sumber:
dephut.go.id dan alamendah.wordpress.com)

5) Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mammalia

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

52
Ordo

: Primata

Familia

: Cercopithecidae

Genus

: Macaca

Spesies

: Macaca fascicularis

Gambar 1.19 : Sekelompok Monyet Ekor panjang

Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) mempunyai panjang tubuh 38-76
cm, panjang ekor 61 cm dengan berat badan sampai 6 kg. Tubuhnya tampak kokoh
yang tertutup mantel rambut berwarna coklat kemerah-merahan di bagian bawah
nampak lebih muda dan muka menonjol dengan wama keputih-putihan. Warna
mantel rambut kera ini yang hidup di pedalaman hutan lebih gelap dari pada yang
hidup dipantai. Anak kera ekor panjang mantel rambut berwama hitam dengan
rambut muka dan telinga nampak cemerlang, warna rambut inl akan berubah
setelah berumur 1 tahun.
Pergerakan satwa ini
jika

berada

menggunakan

di

pohon

jari-

jarinya,

namun jika di atas tanah akan
menggunakan telapak kaki dan
tangannya ke tanah. Macaca
juga dapat memanjat sambil
melompat sejauh 5 meter. Jenis
monyet ini juga dapat berenang dengan baik.
Kera ekor panjang hidup berkelompok. Besar kecilnya kelompok
ditentukan oleh ada tidaknya pemangsa dan sumber pakan di alam. Pergerakan
dilakukan untuk mendapatkan pakan di dalam melangsungkan hidupnya. Luas
daerah jelajah 50 hingga 100 ha untuk satu kelompok. Luas daerah jelajah sangat

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

53
erat hubungannya dengan sumber pakan.
Monyet ini memiliki alat kelamin menonjol, yang jantan kantong zakar
besar. Masa kawin pada setiap siklus, kawinnya beramai-ramai, seekor pejantan
kawin dengan beberapa ekor betina dan seekor betina kawin dengan beberapa ekor
pejantan. Masa bunting selama 116 hari. Monyet ekor panjang mampu hidup dalam
berbagai kondisi dari hutan bakau di pantai, dataran rendah sampai pegunungan
dengan ketinggian 2000 mdpl. Monyet ini dapat ditemukan di mana-mana, menjadi
hama bagi penduduk, merusak padi, jagung dan tanaman buah-buahan.
Dalam mencari makan monyet ekor panjang selalu merubah daerah
jelajahnya, tergantung pada ketersediaan makanan. Makanannya daun, buah, biji,
dan bunga. Selain itu juga makan serangga, telur anak burung, kepiting, udang, dan
kerang.

6. Surili Jawa (Presbytis comata)
Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Primata

Familia : Cercopithecidae
Genus : Presbytis
Spesies : Presbytis comate
Gambar 1.20 : Surili Jawa yang terancam punah
Surili Jawa (Presbytis comata) merupakan monyet dunia yang baru
terancam,dan juga termasuk hewan endemik pada sebagian pulau Jawa,

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

54
Indonesia.Terdapat dua subspesies Surili Jawa yaitu Presbytis comata comata –
ada di Jawa Barat dan Presbytis comata fredericae – ada di Jawa Tengah.

7. Lutung Budeng (Trachypithecus auratus)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Familia

: Cercopithecidae

Genus

: Trachypithecus

Spesies

: Trachypithecus auratus Gambar 1. 21: Lutung Budeng yang masih muda

Trachypithecus auratus adalah sejenis lutung berukuran sedang, dengan
panjang sekitar 55cm. Jantan dan betina biasanya berwarna hitam, namun betina
memiliki warna putih kekuningan di sekitar kelaminnya. Lutung muda memiliki
rambut tubuh berwarna oranye. Lutung Budeng adalah hewan diurnal, yang lebih
aktif pada waktu siang hari di atas pepohonan. Makanan pokoknya terdiri dari
tumbuh-tumbuhan. Tersebar dan ditemukan di dalam hutan hujan tropis pulau Jawa,
Bali, Kalimantan dan Sumatra. Lutung Budeng hidup berkelompok, yang dalam
satu kelompoknya terdiri dari sekitar tujuh ekor lutung, termasuk satu atau dua ekor
lutung jantan dewasa.

BAB III
PENUTUP

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

55
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Kelas Mamalia yang termasuk dalam Ordo Cetacea antara lain adalah Paus
Pembunuh (Orcinus orca ), Paus Beluga (Delphinapterus leucas),
Lumba-lumba (Orcaella brevirostris), Paus Bowhead (Balaena mysticetus),
Paus

Biru

(Balaenoptera

musculus),

Paus

Sirip

Minke

(Physeter

macrochepalus), Narwhal (Monodon monocros), Paus Sperm (Physeter
macrocephalus), Paus Bungkuk (Megaptera novaeangeliae) dan Paus
Abu-Abu (Eschrichtius robustus). Sedangkan dalam Ordo Primata ada Kera
(Hylobathes agilis), Orangutan (Pongo pygmaeus), Kukang (Nycticebus
coucang), Bekatan (Nasalis larvatus), Monyet Ekor Panjang (Macaca
fascicularis),

Surili

Jawa

(Presbytis

comata)

dan

Lutung

Budeng

(Trachypithecus auratus).
2. Karakter yang dapat digunakan untuk identifikasi dalam Ordo Cetacea yaitu:
ukuran tubuh, bentuk kepala, sirip, gigi, blowhole, makanan, habitat, dan
kebiasaan. Sedangkan pada Ordo Primata yaitu: ukuran tubuh, jumlah jari,
ekor, makanan, habitat dan kebiasaan.

DAFTAR PUSTAKA
http://acsonline.org/fact-sheets/bowhead-whale/

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

56
http://rivanputra.wordpress.com/2012/01/05/paus-bowhead
http://www.seaworld.org/animal-info/animal
bytes/animalia/eumetazoa/coelomates/deuterostomes/
chordata/craniata/mammalia/cetacea/sperm-whale.htm
http://terselubung.com/2012/07/paus-paus-terbesar-di-dunia.html
http://www.duniasatwaini.com/2012/09/taksonomi-hewan.html) diakses 15 april
2013 11:18
dephut.go.id dan alamendah.wordpress.com
http://www.greenradio.fm/news/endangered-animal/2670-kukang-satwa-imut-yan
g-malang diakses tanggal15 april2013 11:18
http://maps.iucnredlist.org diakses tanggal 12 mei 2013

Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea &
Primata

57
KELAS MAMALIA
ORDO INSECTIVORA DAN DERMOPTERA

Dosen pengampu:
Najda Rifqiyati, S.Si., M.Si.

Oleh:
1. Rifa‟atul Afifah

(11640001)

2. Kunny Izza A.

(11640002)

3. Ahmad Choirudin

(11640003)

4. Ayu Tia Elyasa

(11640004)

5. Laili Fatimah

( 11640044 )

6. Putri Rahmayani ( 11640045 )
7. Rizky Fahmi

( 11640046 )

PRODI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
PENDAHULUAN

Mamalia adalah kelompok hewan yang paling maju diantara vertebrata lainnya. Mamalia telah menyebar
di seluruh relung ekologi, meliputi pantai, danau, sungai, laut, pohon, di bawah tanah dan di atas tanah
bahkan di udara. Daerah persebaran mamalia mulai dari daerah kutub hingga daerah tropis dan gurun.
Mamalia memiliki karakter yang berbeda dengan vertebrata lain. Mamalia bersifat homoithermis.
Ciri utamanya adalah memiliki kelenjar mamae (kelenjar susu) yang berfungsi sebagai sumber makanan
bagi anaknya. Mamal juga memiliki kelenjar minyak dan kelenjar. Mamalia terdiri lebih dari 5.000
genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi
ilmiah yang dipakai.
Ciri-ciri mamalia :
-

tubuhnya ditutupi rambut

-

betina mempunyai glandula mammae (kelenjar susu) yang berkembang

-

anggota gerak pada mamalia berfungsi untuk berjalan, memegang, berenang atau terbang

-

pada jari-jarinya terdapat kuku dan cakar

-

gigi mamalia berkembang baik, meliputi gigi seri, taring, geraham (molar)

-

bernapas dengan paru-paru

-

jantungnya terdiri empat ruang (dua serambi, dua bilik) dengan sekat yang sempurna

-

otak berkembang sangat baik, terutama bagian cerebrum

-

suhu tubuh mamalia homoioterm

-

ginjalnya bertipe metanefros, memiliki dua ureter yang mengalirkan urin ke kandung kemih (vesica
urinaria)

-

pembiakan terjadi secara Vivipar dan fertilisasi internal

-

embrio berkembang dalam uterus (rahim), pertukaran zat metabolik antara embrio dan induk
berlangsung melalui plasenta (baik nutrisi maupun respirasi).

Meskipun ciri-ciri yang dimiliki hampir sama, namun masing-masing organisme anggota mamalia
memiliki ciri-ciri yang khusus sehingga dikelompokkan dalam beberapa ordo. Mamalia dikelompokkan
sesuai ciri morfologi, anatomi, dan cara hidupnya.
Berdasarkan ukurannya, mamalia dibagi menjadi dua, yakni mamalia besar dan mamalia kecil.
International Biological Program mendefinisikan mamalia besar sebagai jenis-jenis mamalia yang
memiliki ukuran berat badan dewasa > 5Kg, sedangkan mamalia kecil dengan ukuran berat badan dewasa
< 5Kg. Jenis-jenis mamalia besar dicontohkan sebagai berikut: rusa, harimau dan kerbau air. Mamalia
kecil antara lain tikus, bajing dan kelelawar.
Dalam pemanfaatan waktu aktivitas, mamalia dibagi menjadi mamalia diurnal dan mamalia nokturnal.
Mamalia diurnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan aktivitasnya pada pagi dan sore hari,
seperti orangutan, rusa dan beberapa jenis bajing. Mamalia nokturnal merupakan jenis-jenis mamalia yang
melakukan aktivitasnya mulai menjelang malam hari hingga menjelang pagi hari, seperti kelelawar,
tenggalung malaya, serta musang. Selain itu, terdapat juga jenis-jenis yang beraktivitas sepanjang hari
seperti babi hutan.
Berdasarkan habitatnya, mamalia dapat dibedakan menjadi dua, yakni mamalia darat dan mamalia
laut. Mamalia darat merupakan mamalia yang sebagian besar aktivitasnya dilakukan di darat, sedangkan
mamalia laut melakukan aktivitasnya sebagian besar di laut. Contoh dari mamalia darat, yakni
monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda. Mamalia laut, antara lain pesut, dugong, dan paus.
Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia diklasifikasikan menjadi dua, yakni mamalia
arboreal dan mamalia terestrial. Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis mamalia yang banyak
menghabiskan waktu aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan mamalia terestrial merupakan
jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu aktivitasnya pada lantai hutan atau strata terbawah.
Soerianegara dan Indrawan (2002) membagi strata tegakan dalam ekologi hutan, adalah sebagai berikut:
strata A (> 30m), strata B (20-30m), strata C (4-20m), strata D (1-4m) dan strata E (0-1m). Jenis-jenis yang
merupakan mamalia arboreal, antara lain monyet, kelelawar, bajing, serta beberapa jenis dari suku Felidae
(Payne et al. 2000). Bagi jenis-jenis mamalia terestrial, antara lain kijang, gajah, dan badak.
Taksonomi mamalia dijelaskan sebagai berikut:
Kingdom

: Animalia

Sub-Kingdom : Metazoa
Filum

: Chordata

Sub-Filum

: Vertebrata

Kelas

: Mamalia
Evolusi mamalia yang paling awal belangsung mulai beberapa jalur yang berbeda. Dari kelompok

tersebut hanya tiga yang sampai sekarang masih hidup, yaitu:
1. Monotremata, mamalia yang bertelur (sub kelas Prototheria)
2. Marsupiala, mamalia berkantung (sub kelas Metatheria)
3. Mamalia berplasenta (sub kelas Eutheria)
Masing-masing dibedakan dari cara mereka merawat anak selama perkembangan embrio.
Monotremata tetap bertelur seperti moyang terapasidanya. Platipus paruh bebek dan pemakan semut
berduri adalah satu-satunya monotremata yang ada di bumi sekarang. Pada marsupiala, anak bertahan
untuk jangka waktu yang pendek di dalam saluran reproduksi induk. Selama waktu yang pendek ini,
makanan diperoleh dari kuning telur yang tumbuh di dalam dinding uterus. Tetapi, anak itu dilahirkan pada
tahap perkembangan yang sangat awal. Anak itu kemudian merayap kedalam kantung yang terdapat di
perut induknya dan melekatkan diri pada puting yang mengeluarkan air susu. Disini perkembangan
diselesaikan. Mamalia berplasenta mempertahankan anaknya didalam uterus induk sampai berkembang
baik. Kuning hanya sedikit di dalam telur, tetapi membran ekstra embrionik itu membentuk tali pusar dan
plasenta sehingga anak yang sedang bertumbuh mendapat makanannya langsung dari induknya.
Beberapa ordo mamalia diantaranya adalah ordo insectivora yang beberapa anggota spesiesnya
merugikan para petani karena dianggap sebagai hama bagi perkebunan mereka, serta ordo dermoptera yang
memliki peranan sebagai binatang buruan untuk dimanfaatkan bulu juga dagingnya dan juga menyebabkan
kerusakan yang cukup besar untuk perkebunan kerena mereka memakan bunga atau tunas dan
buah-buahan dari pohon. Kedua ordo ini juga mempunyai peranan sebagai penyeimbang rantai makanan.
Berdasarkan beberapa peranan tersebut maka kedua ordo ini penting untuk dikaji.

Klasifikasi (Sistematika) Kelas Mamalia
Prototheria

Monotremata
Panthother

Allotheria

Metatheria

Mamalia

Marsupialia

Dermoptera
Insectivora

Theria

Chiroptera

Megachiroptera
Microchiroptera
Lemuroidea

Primata
Tarsiodea
Tilodontia
Taediodonta
Edentala (Xenathra)
Pholidota
PEMBAHASAN
A. Ordo Insectivora
Insectivora adalah kelompok hewan mamalia pemakan serangga.Mengacu pada kebiasaan makan
sebagian besar spesies dari kelompok ini. serangga dan hewan kecil lainnya merupakan makanan yang
utama hampir pada semua anggota kelompok.Misalnya pada otter shrews dari afrika dan tikus mondok
berhidung bintang dari amerika juga memakan ikan. The Townsend mole di barat laut pasifik sering
menjadi hama bagi petani umbi karena menyukai umbi dari berbagai jenis tumbuhan.
Tikus mondok sering melakukan aktifitasnya di dalam tanah dan menghabiskan sebagian besar
hidup mereka di dalam kegelapan terowongan bawah tanah yang biasanya mereka menggalinya untuk diri
mereka sendiri. Oleh karena itu, mata tikus mondok sangatlah kecil tetapi indera lain seperti penciuman
dan peraba berkembang dengan baik.
Kebanyakan, cecurut amerika hidup dipermukaan tanah dan menempati liang hanya untuk tidur
atau beristirahat. Sebagian mereka lebih menyukai habitat yang lembab atau berawa yang terdapat banyak
sampah pada permukaannya, batu atau kayu yang telah membusuk karena dapat memberikan perlindungan
yang memadai. Beberapa spesies, terutama cecurut gurun dapat menyesuaikan diri dengan daerah kering.
Cecurut dan tikus mondok aktif sepanjang tahun. Beberapa spesies, terutama cecurut berekor
pendek, menyimpan makanannya untuk musim dingin. Sangat sedikit yang mengetahui tentang kebiasaan
banyak spesies dari kelompok ini. Masa kehamilan yang tepat belum diketahui pada sebagian besar spesies
sehingga belum ada yang mengetahui lama pertumbuhan serta perkembangan spesies muda kecuali hanya
mereka tumbuh cepat dan mencapai tahap dewasa dalam waktu sekitar 6 minggu. Lama hidup cecurut
diperkirakan kurang dari 2 tahun tetapi informasi yang spesifik masih kurang.
kaki pentadactyl, giginya mempunyai puncak yang tajam, daerah olfaktori pada kepala lebih
panjang daripada pada daerah kranial, tidak ada posorbital, tulang air mata tidak melebar ke wajah, dan
biasanya mempunyai taju paroccipital yang jelas.
Insectivora terdiri dari beberapa famili diantaranya :

1. Talpidae
Famili ini terdiri dari tikus mondok dan desmans, saat ini, sekitar 42 spesies yang dikelompokkan ke
dalam 17 genera. Talpids dapat ditemukan di sebagian besar Amerika Utara dan Eurasia. Sekitar 2/3 dari
anggota keluarga ini setidaknya sebagian fossorial, menggali terowongan bawah tanah di mana mereka
tinggal dan mencari makan di invertebrata bawah tanah (beberapa juga makan bagian tanaman). Lainnya
adalah berada di air (desmans) atau mencari makan pada permukaan (Asian shrew-moles, Uropsilus). mata
kecil (dan kadang-kadang tertutup oleh kulit), kaki pendek, dan telinga eksternal yang kurang. Forelimbs
diputar sedemikian rupa sehingga siku menunjuk punggung dan telapak kaki depan wajah posterior.
Orientasi ini meminjamkan kekuatan untuk stroke mereka menggali. Selain itu, forelimbs pendek dan kuat
dan berakhir dalam cakar tangguh. Rambut tikus mondok adalah beludru yang memungkinkan gerakan
mudah di belakang liang serta ke depan.
Desmans adalah hewan akuatik, yaitu, mereka adalah perenang terampil yang tinggal di dekat air dan
makan invertebrata air dan ikan kecil yang mereka tangkap bawah air. Desmans memiliki kaki berselaput
dan moncong yang fleksibel sangat tidak biasa yang digunakan untuk menggali untuk mencari makanan di
dasar danau, sungai, atau kolam. Hanya ada dua spesies desmans, satu tinggal di Asia dan lainnya di Eropa,
dan keduanya terancam.
Seperti cecurut, tikus mondok memiliki tingkat metabolisme yang relatif tinggi dan selera yang tak
terpuaskan. Mereka aktif di sepanjang hari dan malam. Mereka juga dapat ditemukan di berbagai habitat,
tetapi mereka tampaknya lebih memilih tanah lembab yang mudah untuk digali.
Talpidae telah hidup sejak zaman Eosen.
Contoh spesies Condylura cristata
Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Insectivora

Famili

: Talpidae

Genus

: Condylura
Spesies : Condylura cristata
Deskripsi :Tikus mondok ini mempunyai bulu-bulu anti air berwarna coklat kehitaman dan kaki berukuran
besar serta ekor yang panjang dan tebal yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak untuk musim
semi.
Tentakel-tentakel di hidungnya sangat sensitif dan dilapisi oleh organ-organ sensor Eimer. Diameter
hidungnya sekitar 1 cm dengan hampir 25,000 organ sensor pada 22 tentakelnya.
Tikus mondok ini tidak mempunyai kemampuan penglihatan jadi alat-alat sensor inilah yang digunakan
untuk mendeteksi mangsanya yang berukuran kecil seperti serangga air, cacing dan moluska.
Merupakan binatang tercepat dalam memangsa mangsanya, paling cepat hanya membutuhkan 120
milidetik untuk mengetahui keberadaaan mangsanya dan kemudian memakannya. Otaknya dapat
memutuskan suatu mangsa dapat dimakan atau tidak dalam waktu 8 milidetik. Kecepatan ini adalah batas
kecepatan dari sel-sel syaraf di otak dalam mentransmisikan informasi. Tikus ini juga memiliki
kemampuan untuk mencium mangsa di bawah air. Hal ini dilakukan dengan mengeluarkan gelembung
udara ke mangsanya atau mencium jejak mangsanya dan kemudian menghirup gelembung udara tadi
kembali untuk mencium bau mangsanya.
2. Soricidae
. Family Soricidae memiliki karakteristik bertubuh panjang, hidung runcing yang membantu
penciuman serta menggali ke dalam tanah, Gigi bevariasi
Mata kecil dan mempunyai moncong yang panjang. Anggotanya ditemukan di seluruh dunia, kecuali
didaerah kutub, Australia, dan selatan Amerika Selatan.
Contoh spesies: Tikus cerurut (Crocidura mutina)
Klasifikasi
Kingdom

:Animalia

Phylum :Chordata
Classs

:Mamalia

Ordo

:Insectivora

Familia :Soricidae
Genus

:Crocidura
Spesies :Crocidura mutina
Deskripsi : celurut merupakan pemakan serangga, bertubuh kecil yang berpenampilan mirip mencit /tikus
kecil, yang biasa dijumpai berlari di sudut dinding mencari mangsa.Hewan ini kerap kali dianggap
sebagai tikus karena ukuran, warna rambut, serta moncongnya, sehingga dinamakan pulatikus kesturi.
Sebutan lainnya adalah cecurut, (tikus)curut, cencurut, dan munggis. Pada kenyataannya, celurut sangat
jauh kekerabatannya dari tikus. Penyebaran celurut mencakup hampir seluruh penjuru dunia, kecuali
Papua, Australia, dan Selandia Baru, serta Antarktika. Sebagai hewan menyusui, celurut termasuk hewan
yang mudah beradaptasi dengan perkembangan kebudayaan manusia.Karena habitat hidupnya yang
tumpang tindih dengan tikus. Celurut juga menjadi hewan vektor penyakit yang serupa dengan tikus dan
mencit.
B. Ordo Dermoptera
Dermoptera berasal dari bahasa Yunani “derma =kulit” +“ptera = sayap” Jadi merupakan mamalia
bersayap kulit, sayapnya mirip sayap pada kelelawar. Berukuran kecil sampai sedang, pelebaran yang
terbentuk mulai dari sisi lehernya diantara anggota badan dan sisi ekor yang disebut paratagium,
sehingga binatang ini dapat terbang atau melayang dari satu pohon ke pohon yang lain dan dapat
mencapai jarak 50 m, untuk mencapai tempat yang tinggi hewan ini harus memanjat. Aktif di malam
hari (nokturnal), termasuk herbivora gigi sudah beradaptasi dengan daun-daunan atau buah-buahan,
hidup soliter dan pemalu. Tersebar di hutan hujan di Asia Tenggara terutama di Indonesia, Filipina, dan
Malaysia. Hanya terdapat satu famili dalam ordo Dermopter yaitu: Cynocephylidae (lemur terbang).
Anggota Dermoptera umumnya disebut colugos atau kadang-kadang "lemur terbang", karena
mereka memiliki wajah seperti lemur dan mampu meluncur jarak yang jauh antara pepohonan. Ordo ini
hanya memiliki satu family yaitu, Cynocephalidae dengan dua genera (Cynocephalus dan Galeopterus)
masing-masing dengan satu spesies (C. volans dan G. variegatus). Penyebaran hewan ini meliputi
hutan tropis dari bagian selatan Myanmar dan selatan Indochina, Malaysia, Sumatra, Jawa, Borneo dan
dekat Kepulauan selatan Mindanao dan beberapa berada di bagian selatan Kepulauan Filipina.
Dua spesies hidup colugos biasanya memiliki berat sekitar 0.5-1.75 kg, dan memiliki mata besar
dan wajah yang mirip dengan kelelawar buah dan beberapa primata lemurid. Warna bulu dorsal
bervariasi antara jenis kelamin dan sangat samar terhadap kulit pohon; betina memiliki warna tubuh
keabu-abuan, sedangkan hewan jantan berwarna kecoklatan atau kastanye, dengan bercak warna putih
yang tidak beraturan. Pertumbuhan gigi anterior sangat khusus: lateral atas adalah yang berbentuk
taring, dan dua gigi seri bawah yang luas dan pectinate (seperti sisir), gigi seri yang lebih rendah biasa
digunakan untuk merapikan bulu, tetapi juga dapat digunakan untuk mengikis daun ketika mencari
makanan. Perbedaan morfologi fungsional tengkorak dan gigi antara dua genera colugos menunjukkan
bahwa perbedaan dalam mencari makanan akan ditemukan di dalamnya.
Colugos merupakan hewan nokturnal, dan mereka berlindung di siang hari di lubang-lubang pohon.
Colugos lambat tapi memiliki kemampuan mendaki, tetapi mereka tidak dapat berdiri tegak dan hampir
tak berdaya di tanah. Mereka dapat meluncur jarak lebih dari 100 meter dalam perjalanan ke dan dari
tempat-tempat mereka mencari makan. Hewan ini memakan daun, tunas, bunga, buah, dan getah dari
berbagai jenis pohon
Cynocephalus volans (Colugo Filipina)
Kingdom

: Animalia

Filum
Kelas

: Mamalia

Ordo

: Dermoptera

Famili
Genus

: Chordata

: Cynocephalidae

:Cynocephalus
Spesies : Cynocephalus volans

Deskripsi: sangat mudah dibedakan dan diidentifikasi dari mamalia gliding lainnya yang ada di
Filipina karena membran gliding yang ada sampai ekor dan ada selaput diantara jari-jarinya. Struktur
gigi juga dapat dibedakan, tidak seperti mamalia lainnya (colugo malaysia), tidak mempunyai gigi di
bagian depan atas rahang dan dua gigi bawah bagian depan yang terlihat seperti sisir.
Penyebaran: terdapat di kepulauan Filipina bagian selatan, termasuk Basilan, Bohol, Dinagat, Leyte,
Maripipi, Mindanao, Samar, Siargo, dan Kepulauan Tongquil. Umumnya pada hutan primer dan
sekunder
Reproduksi: beberapa observasi menemukan bahwa pembuahan hewan ini pada sepanjang tahun,
bahkan ketika masih muda, dan puncaknya antara bulan maret dan mei. Betina biasanya hanya
memproduksi 1 bayi walaupun ada yang 2, setelah periode estimasi kehamilan dari 150 hari dan
diperkirakan akan disapih setelah 200 hari.
Makanan: beberapa daun yang lebar dan tunas (sering dari pohon yang baru ditanam) tetapi juga
buah-buahan. Famili utama dan genus dari tanaman makanan contohnya Rosaceae (Pygeum sp.),
Burseraceae (Canarium sp.) dll
Ekologi: sepanjang hari dia beristirahat dengan cara menggantung kebawah di pohon berdaun lebat
juga di sarang dengan lubang di pohon seperti pada pohon lebbek (Albizia lebbeck), nangka
(Artocarpus heterophyllus) dsb.
Status: meskipun kerusakan luas hutan dataran rendah, yang membuat mereka agak rentan,
kemampuan mereka untuk bertahan dalam hutan yang rusak telah mengakibatkan mereka masih
tersebar luas dengan populasi yang stabil.
Galeopterus variegatus (Colugo Malaysia)
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Dermoptera

Famili

: Cynocephalidae

Genus : Galeopterus
Spesies : Galeopterus variegatus
Deskripsi: memiliki kepala yang berbentuk seperti anjing. Malayan colugos memiliki mata besar,
kaki panjang, dan cakar yang tajam. Mereka mempunyai bulu yang berwarna abu-abu atau coklat
dengan bintik-bintik putih di sepanjang punggung. Kepala mereka dan panjang tubuh sekitar 15 inci
(38 cm) dengan berat ±1,5 kilogram. Bulu colugos jantan umumnya coklat sampai merah-coklat
dengan bintik-bintik putih, dan pada betina berwarna coklat keabu-abuan dengan bintik-bintik putih.
Tubuh bagian bawah dengan warna ringan oranye-kuning menjadi warna oranye.
Distribusi: kebanyakan terdapat di Asia Tenggara, misalnya Malaysia, Jawa, Sumatra, Singapura dll
Reproduksi: periode kehamilan tidak tentu, ada yang sekitar enam puluh hari tetapi bisa selama 180
hari. Biasanya hanya melahirkan 1 keturunan dalam 1 waktu. Dia hidup bersama induknya selama 6
bulan dan mencapai kematangan dalam usia 2-3 tahun.
Makanan: merupakan herbivora dengan memakan daun, mereka juga memakan bunga tunas pohon
kelapa, polong, buah.
Ekologi: kebanyakan nocturnal, kadang-kadang aktif pada pagi hari dan pergi pada sore hari. Secara
total hewan ini termasuk arboreal. Hewan ini merupakan hewan yang independen dan hewan soliter.
Peranan: colugos ini biasanya diburu untuk dimanfaatkan bulu juga dagingnya. Colugos menyebabkan
kerusakan yang cukup besar untuk perkebunan kerena mereka memakan bunga atau tunas dan
buah-buahan dari pohon.
KESIMPULAN

Ordo Insectivora adalah kelompok hewan mamalia yang sebagian besar anggotanya pemakan
serangga. Insectivora mempunyai beberapa famili diantaranya famili Talpidae dan Soricidae.
Ordo Dermoptera berasal dari bahasa Yunani “derma =kulit” +“ptera = sayap” Jadi merupakan
mamalia bersayap kulit, sayapnya mirip sayap pada kelelawar. Dermoptera mempunyai satu famili
yaitu famili Cynocephalidae.
Ordo insectivora yang beberapa anggota spesiesnya merugikan para petani karena dianggap
sebagai hama bagi perkebunan mereka, serta ordo dermoptera yang memliki peranan sebagai binatang
buruan untuk dimanfaatkan bulu juga dagingnya dan juga menyebabkan kerusakan yang cukup besar
untuk perkebunan kerena mereka memakan bunga atau tunas dan buah-buahan dari pohon. Kedua ordo
ini juga mempunyai peranan sebagai penyeimbang rantai makanan.
DAFTAR PUSTAKA

Jackson, stephen. 2012. Gliding mammals of the world. Csiro publishing. Australia
Terry A. Vaughan, James M. Ryan, Nicholas J. Czaplewski. 2011. Mammalogy 5th edition. jones and
barlett publisher, LLC. New england
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/
http://id.scribd.com/doc/79963246/MAKALAH-MAMMALIA-3
http://psychotroops11.blog.usu.ac.id/worlds-wide/weirdest-animal/
http://www.nsrl.ttu.edu/tmot1/ordinsec.htm
http://www.scribd.com/doc/9676998/1/Ordo-Insektivora-Ordo-Insektivora

24
MAKALAH SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA
ORDO PERISSODACTYLA DAN ORDO PHOLIDOTA
Dosen Pengampu : Najda Rifqiyati, S.Si., M.Si.

Oleh :
Jeng Sari Dewi

(11640013)

Asti Sekar Wening

(11640014)

Fatkhiya Rakhma Fajri

(11640015)

Alfin Galih Wijayanto

(11640016)

Anisatuzzahro

(11640032)

Zidny Fatikha Sari

(11640033)

Ru‟yah Drastistiana

(11640034)

Ana Yasaroh

(11640035)

PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang
Mamalia berasal dari bahasa latin, mammae yang berarti buah dada atau payudara. Jadi

mamalia ialah kelas hewan vertebrata yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya. Mamalia adalah kelompok khusus hewan yang memiliki karakteristik antara
lain berdarah panas (homoiterm), memiliki rambut atau bulu, bernafas dengan paru-paru,
mempunyai jantung dengan empat ruang, memiliki tiga tulang pendengaran (martil, landasan,
sanggurdi), fertilisasi internal dan pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
Perissodactyla adalah binatang mamalia yang memiliki kaki berkuku dengan jumlah jari
kaki ganjil. Ordo Perissodactyla terdiri dari dua sub ordo, tiga famili, enam genus, dan delapan
belas spesies. Subordo yang pertama adalah Hippomorpha yang terdiri dari satu famili yaitu
Equidae, sedangkan subordo Ceratomorpha terdiri dari dua famili yaitu Tapiridae dan
Rhinocerotidae. Famili Equidae terdiri dari sembilan belas spesies, famili Tapiridae terdiri dari
empat spesies, dan famili Rhinocerotidae terdiri atas lima spesies. Ordo Perrissodactyla umumnya
berbadan besar dan merupakan hewan herbivora (Grzimek‟s 1975).
Pholidota adalah mamalia yang memiliki kepala kecil dan memanjang, lidah panjang dan
dapat dijulurkan, tidak bergigi, badan ditutupi sisik –sisik zat tanduk yang tersusun sebagai zat
genting, kakinya berjari lima, kaki depan bercakar panjang dan berfungsi untuk menggali
lubang ,contoh :Manis javanica (trenggiling).
Anggota Ordo Perissodactyla dan Ordo Pholidota memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia contohnya sebagai binatang ternak dan alat transportasi serta berperan dalam
menjaga keseimbangan ekositem. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah ini untuk
mengetahui pengertian, ciri-ciri, habitat dan peranannya.

2. Tujuan
1.

Mengetahui dan memahami anggota Ordo Perissodactyla dan Ordo Pholidota

2.

Mengetahui dan memahami karakteristik serta peranan dari anggota Ordo Perissodactyla
dan Ordo Pholidota

BAB II
PEMBAHASAN

1.

Ordo Perissodactyla
Perissodactyla adalah binatang mamalia yang memiliki kaki berkuku dengan jumlah jari

kaki ganjil. Ordo Perissodactyla terdiri dari dua sub ordo, tiga famili, enam genus, dan delapan
belas spesies. Subordo yang pertama adalah Hippomorpha yang terdiri dari satu famili yaitu
Equidae, sedangkan subordo Ceratomorpha terdiri dari dua famili yaitu Tapiridae dan
Rhinocerotidae. Famili Equidae terdiri dari sembilan belas spesies, famili Tapiridae terdiri dari
empat spesies, dan famili Rhinocerotidae terdiri atas lima spesies. Ordo Perrissodactyla umumnya
berbadan besar dan merupakan hewan herbivora (Grzimek‟s 1975).
Ordo Perissodactyla sudah ada sejak 60 juta tahun yang lalu (Grzimek‟s 1975). Saat itu, ordo
Perissodactyla memiliki banyak spesies dan dikenal tidak kurang dari dua belas famili hingga
zaman Eocene. Walaupun memiliki banyak famili, kelompok ini hanya terbagi dalam lima garis
evolusi famili utama yaitu Equidae, Rhinocerotidae, Tapiridae, Chalicotheroidae dan
Titanotheroidea. Namun famili yang bertahan hidup di zaman Pleistocene hanya tiga famili utama
yaitu Equidae, Rhinocerotidae, Tapiridae. Famili Chalicotheroidae dan Titanotheroidea telah
punah pada zaman Pleistocene. Hingga saat ini tiga famili utama ini masih ada walaupun dengan
jumlah spesies yang lebih beragam (Vaughan 1986).
Anggota ordo Perissodactyla memiliki ciri yang sama yaitu jari kaki tengah yang telah
menjadi poros penyangga tungkai menjadi penyangga tubuh. Jari-jari kaki lainnya sedikit atau
banyak mengalami kemunduran. Jumlah jari-jari itu tidak harus berjumlah ganjil. Tapir dari famili
Tapiridae memiliki empat jari kaki pada tungkai depan (Grzimek‟s 1975).
Perissodactyla ditemukan di Asia, Afrika, dan Amerika di dalam populasi terbatas. Tapir
ditemukan di pusat Amerika Selatan dan di Asia Tenggara. Badak hidup di pusat Afrika Timur di
Sahara dan di daerah Asia yang tropis. Kuda ditemukan di Afrika Timur dan Afrika Selatan dan di
Asia ditemukan dari Near East ke Mongolia. Kuda domestik ada di seluruh dunia, dan terdapat
beberapa populasi liar di Amerika Utara, Australia dan Austria Barat (Grzimek‟s 1975).

1. Famili Equidae
Famili Equidae terdiri dari kuda, zebra, dan keledai.
Anggotanya mampu bergerak dengan cepat dengan kaki
yang panjang untuk memudahkan mereka bergerak secara
efisien. Mereka memiliki lambung tunggal yang
memudahkan mereka untuk makan makanan yang berserat tinggi sebab pencernaan terjadi dengan
cepat, dan kuku berujung tunggal mereka membuat penjelajahan di atas batu karang dan
permukaan yang keras menjadi mudah (Grzmek 1975).
1. Kuda (Equus caballus)
Klasifikasi kuda
Filum

: Chordata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Perissodactyla

Famili : Equidae
Genus : Equus
Spesies: Equus caballus
Kuda termasuk golongan hewan dalam filum Chordata yaitu hewan yang bertulang
belakang, kelas Mamalia yaitu hewan yang menyusui anaknya, ordo Perissodactyla yaitu hewan
berteracak tak – memamah biak, famili Equidae dan spesies Equus caballus. Keledai yang
digunakan untuk persilangan dengan kuda sejati hingga dihasilkan bagal (mule) merupakan
spesies lain yaitu Equus asinus ( Soeharjono,1990).
Kuda (Equus caballus) lokal di Indonesia mempunyai riwayat yang menarik. Para peneliti
melaporkan bahwa nenek moyang kuda Indonesia adalah Kuda Sandel Wood dan Kuda Batak.
Kuda-kuda tersebut tersebar di berbagai daerah dan menjadi nama kuda lokal di daerah tertentu,
yaitu Kuda Makasar, Kuda Gorontalo, Kuda Minahasa, Kuda Sumba, Kuda Sumbawa, Kuda Bima,
Kuda Flores, Kuda Savoe, Kuda Roti, Kuda Timor, Kuda Sumatera, Kuda Jawa, Kuda Bali, Kuda
Lombok dan Kuda Kuningan. Kuda lokal Indonesia memiliki daya tahan hidup kuat di daerah
tanah yang tandus dan beriklim tropis, serta relatif tahan penyakit. Pertumbuhan badan bagian
depan lebih baik daripada tubuh bagian belakang. Pada umumnya, kuda memiliki struktur kaki
dan terancak yang kuat, tipe lari cepat dan mempunyai ketahanan yang tinggi, memiliki
temperamen labil dan dapat dilatih. Kuda lokal Indonesia mampu untuk menarik gerobak dengan
penumpang ( Soeharjono,1990).
Kuda memiliki karakter sebagai berikut, kuda memiliki kaki yang kuat dengan terancak
tunggal. Selama musim panas, bulunya pendek dan berwarna coklat kemerahan, hitam atau putih,
rambutnya akan tumbuh semakin tebal dan panjang selama musim dingin. Kuda merupakan salah
satu jenis ternak berlambung satu atau non ruminansia. Kuda bersifat nomadik dan kuat serta
memiliki tingkat kecerdasan tinggi. Ensminger (1991) menjelaskan bahwa kuda dikelompokkan
menjadi tipe berat, tipe ringan dan tipe kuda poni berdasarkan ukuran dan bentuk tubuh serta
kegunaan. Kuda tipe berat memiliki tinggi badan 1,45 – 1,75 m ketika berdiri dan bobot badan
lebih dari 700 kg. Tipe kuda ini biasa digunakan sebagai kuda pekerja. Kuda tipe ringan memiliki
tinggi badan 1,45 – 1,75 m saat berdiri dan bobot badan 450-700 kg. Tipe kuda ini digunakan
sebagai kuda tunggang, kuda tarik dan kuda pacu. Kuda tipe ringan lebih aktif dan lincah
dibandingkan kuda tipe berat. Tipe kuda poni memiliki tinggi kurang dari 1,45 m dan bobot badan
250-450 kg.
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
Makalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppMakalah Multiceps spp
Makalah Multiceps spp
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Aves animated
Aves animatedAves animated
Aves animated
 
Mamals
MamalsMamals
Mamals
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Sistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewanSistem indra pada hewan
Sistem indra pada hewan
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
 
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanTugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
carnivora dan proboscidea
carnivora dan proboscidea carnivora dan proboscidea
carnivora dan proboscidea
 
Burung Laut
Burung LautBurung Laut
Burung Laut
 
Alga Hijau Biru
Alga Hijau BiruAlga Hijau Biru
Alga Hijau Biru
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophytaLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 1 divisio pinophyta
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Buku Vertebrata
Buku VertebrataBuku Vertebrata
Buku Vertebrata
 

Andere mochten auch

Keterkaitan manusia dan satwa (Contoh Kasus Harimau Sumatera)
Keterkaitan manusia dan satwa (Contoh Kasus Harimau Sumatera)Keterkaitan manusia dan satwa (Contoh Kasus Harimau Sumatera)
Keterkaitan manusia dan satwa (Contoh Kasus Harimau Sumatera)Yuca Siahaan
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiPretty Menur
 
32382615 analisis-kimia-pada-ikan-dan-udang
32382615 analisis-kimia-pada-ikan-dan-udang32382615 analisis-kimia-pada-ikan-dan-udang
32382615 analisis-kimia-pada-ikan-dan-udangEka Saputra
 
Laporan KKL Taksonomi Hewan_2012_Dewi Setiyana
Laporan KKL Taksonomi Hewan_2012_Dewi SetiyanaLaporan KKL Taksonomi Hewan_2012_Dewi Setiyana
Laporan KKL Taksonomi Hewan_2012_Dewi Setiyanadewisetiyana52
 
Artiodactyla by linda listiana
Artiodactyla by linda listianaArtiodactyla by linda listiana
Artiodactyla by linda listianaLinda Listiana
 
Bahan ajar kleas 2
Bahan ajar kleas 2Bahan ajar kleas 2
Bahan ajar kleas 2Evietan Fina
 
Klasifikasi Makhluk hidup dan dasar pengklasifikasian makhluk hidup- Zoologi ...
Klasifikasi Makhluk hidup dan dasar pengklasifikasian makhluk hidup- Zoologi ...Klasifikasi Makhluk hidup dan dasar pengklasifikasian makhluk hidup- Zoologi ...
Klasifikasi Makhluk hidup dan dasar pengklasifikasian makhluk hidup- Zoologi ...Ana Ainina
 
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi TernakLaporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi TernakUniversitas Diponegoro
 
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013 Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013 Dewi Purwati
 
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...himabioummy
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanSeptian Muna Barakati
 
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANDesy Aryanti
 
Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun
Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun
Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun Hafsoh Ulfiana Fauziah
 

Andere mochten auch (15)

Keterkaitan manusia dan satwa (Contoh Kasus Harimau Sumatera)
Keterkaitan manusia dan satwa (Contoh Kasus Harimau Sumatera)Keterkaitan manusia dan satwa (Contoh Kasus Harimau Sumatera)
Keterkaitan manusia dan satwa (Contoh Kasus Harimau Sumatera)
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
32382615 analisis-kimia-pada-ikan-dan-udang
32382615 analisis-kimia-pada-ikan-dan-udang32382615 analisis-kimia-pada-ikan-dan-udang
32382615 analisis-kimia-pada-ikan-dan-udang
 
Laporan KKL Taksonomi Hewan_2012_Dewi Setiyana
Laporan KKL Taksonomi Hewan_2012_Dewi SetiyanaLaporan KKL Taksonomi Hewan_2012_Dewi Setiyana
Laporan KKL Taksonomi Hewan_2012_Dewi Setiyana
 
Artiodactyla by linda listiana
Artiodactyla by linda listianaArtiodactyla by linda listiana
Artiodactyla by linda listiana
 
Bahan ajar kleas 2
Bahan ajar kleas 2Bahan ajar kleas 2
Bahan ajar kleas 2
 
1 udangvaname
1 udangvaname1 udangvaname
1 udangvaname
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Klasifikasi Makhluk hidup dan dasar pengklasifikasian makhluk hidup- Zoologi ...
Klasifikasi Makhluk hidup dan dasar pengklasifikasian makhluk hidup- Zoologi ...Klasifikasi Makhluk hidup dan dasar pengklasifikasian makhluk hidup- Zoologi ...
Klasifikasi Makhluk hidup dan dasar pengklasifikasian makhluk hidup- Zoologi ...
 
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi TernakLaporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
 
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013 Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013
 
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
 
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
 
Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun
Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun
Klasifikasi Makhluk Hidup di Sekolah Ku ( Hafsoh U F ) SMP N 3 Madiun
 

Ähnlich wie Makalah sisver revisi 2013

Ähnlich wie Makalah sisver revisi 2013 (20)

makalah IPA
makalah IPAmakalah IPA
makalah IPA
 
Kelompok 10 mamalia air
Kelompok 10 mamalia airKelompok 10 mamalia air
Kelompok 10 mamalia air
 
Rodentia&lagomorpha
Rodentia&lagomorphaRodentia&lagomorpha
Rodentia&lagomorpha
 
Hewan punah
Hewan punahHewan punah
Hewan punah
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
 
KLP 9_EKOLOGI UMUM.pptx
KLP 9_EKOLOGI UMUM.pptxKLP 9_EKOLOGI UMUM.pptx
KLP 9_EKOLOGI UMUM.pptx
 
PPT GAJAH.pptx
PPT GAJAH.pptxPPT GAJAH.pptx
PPT GAJAH.pptx
 
Makalah sisver mono & chiro
Makalah sisver mono & chiroMakalah sisver mono & chiro
Makalah sisver mono & chiro
 
Mollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaMollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropoda
 
Hewan mamalia
Hewan mamaliaHewan mamalia
Hewan mamalia
 
Mamalia
MamaliaMamalia
Mamalia
 
Hewan tumbuhan langka
Hewan tumbuhan langkaHewan tumbuhan langka
Hewan tumbuhan langka
 
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhan
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhanCiri khusus beberapa hewan dan tumbuhan
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhan
 
Fakta haiwan
Fakta haiwanFakta haiwan
Fakta haiwan
 
mamalia.ppt
mamalia.pptmamalia.ppt
mamalia.ppt
 
Pemanfaatan Hewan dan Tumbuhan Oleh Manusia IPA SMK Semester 5
Pemanfaatan Hewan dan Tumbuhan Oleh Manusia IPA SMK Semester 5Pemanfaatan Hewan dan Tumbuhan Oleh Manusia IPA SMK Semester 5
Pemanfaatan Hewan dan Tumbuhan Oleh Manusia IPA SMK Semester 5
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
 
Hewan
HewanHewan
Hewan
 
Animalia Invertebrata 2.ppt
Animalia Invertebrata 2.pptAnimalia Invertebrata 2.ppt
Animalia Invertebrata 2.ppt
 
Ordo Artiodactyla
Ordo ArtiodactylaOrdo Artiodactyla
Ordo Artiodactyla
 

Kürzlich hochgeladen

Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsBismaAdinata
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfAnggaaBaraat
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 

Makalah sisver revisi 2013

  • 1. MAKALAH SISTEMATIKA VERTEBRATA ORDO CARNIVORA DAN ORDO PROBOCIDAE Dosen Pengampu : Najda Rifqiyati Disusun Oleh Kelompok 3 : 1. Suryani (11640005) 2. Siti Wilda (11640006) 3. Sigit Yudi N. (11640007) 4. Aldi Muhammad H. (11640008) 5. Anisa Sofyana (11640041) 6. Maratus S. (11640042) 7. Adriana Nufus A. (11640043) PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJGAGA YOGYAKARTA 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Diperkirakan sebanyak 300.000 jenis satwa liar atau sekitar 17% satwa di dunia terdapat di Indonesia, walaupun luas Indonesia hanya 1,3% dari luas daratan dunia. Indonesia nomer satu dalam hal kekayaan mamalia (515 jenis) dan menjadi habitat dari sekitar 1539 jenis burung. Dalam makalah ini akan membahas kelas mamalia dari Ordo Carnivora dan Proboscidea. Indonesia merupakan rumah dari berbagai jenis hewan mamalia dari ordo Carnivora, hampir seluruh famili dari subordo fissipedia terdapat di Indonesia Salah satu hewan carnivora yang paling dikenal adalah bangsa kucing/Felidae dan bangsa anjing/Canidae merupakan carnivora yang biasa dijadikan hewan peliharaan. Carnivora terbesar yang terdapat di Indonesia adalah harimau Sumatera. Ordo Proboscidea hanya memiliki satu famili yaitu Elephantidae, dan hanya diwakili oleh 2 spesies yang masih eksis, dan salah satu spesiesnya terdapat di Indonesia yaitu Gajah Asia (Elephas maximus). Di Indonesia terdapat 2 subspesies dari E.maximus, yaitu E.maximus sumatranus (Gajah Sumatera), dan E.maximus boornensis (Gajah pigmy kalimantan). B. Tujuan Mengetahui anggota family dari Ordo Carnivora dan Proboscidae. Mengetahui contoh-contoh spesies dari masing-masing family dari Ordo Carnivora dan Proboscidae. Mengetahui ciri-ciri spesifik serta ciri pembeda antar family. Mengetahui peranan dari Ordo Carnivora dan Proboscidae. 1
  • 3. BAB II ISI A. Ordo Carnivora Ordo carnivora ini, mempunyai ciri-ciri yang diantaranya memiliki gigi yang tajam, taring yang berkembang dan rahang yang kuat. Berbagai jenis kucing dan anjing merupakan contoh dari ordo ini. Kaki mempunyai 4 atau 5 jari melengkung dan bercakar dan tajam. Umumnya mempunyai gigi seri sebanyak tiga buah pada masing-masing belahan rahang atas dan rahang bawah. Gigi caninus atau taring berkembang dengan baik, molar dan premolar cenderung berkurang jumlahnya dan mempunyai permukaan untuk menggunting dan memecah. Berdasarkan bentuk kaki Ordo Carnivora ini terdiri atas 2 sub ordo, yaitu Fissipedia dan Pinnipedia. 1. Sub Ordo Fissipedia : Memiliki ciri-ciri antara lain kaki bercakar, pentadactyl, jari-jari terpisah, predator, pemakan daging, beberapa pemakan tumbuhan, taring besar kebanyakan dengan gigi-gigi carnassial: dens molaris pertama bawah, dan dens premolaris terakhir atas berbentuk tajam sebagai pisau dan berguna untuk memotong daging. Terdapat beberapa famili pada subordo fissipedia, diantaranya adalah sebagai berikut a. Family Felidae Memiliki ciri antara lain: rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 3/2 M 1/1, ada gigi carnassial, pada lidah ada papillae panjang dari bahan tanduk, sehingga terasa kasap, biasanya cakar tertarik kembali oleh serabut-serabut kenyal, dikeluarkan kerena kontraksi otot. 2
  • 4. 1. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Sub-phylum : Vertebrata Class : Mammalia Ordo : Carnivora Famili : Felidae Genus : Panthera Spesies : Panthera tigris Upaspesies : Panthera tigris sumatrae Gambar 1.0 Harimau Sumatera Ciri identifikasi: 1. Berbadan besar, jantan memiliki berat antara 130 – 255 kg.. Panjang harimau jantan antara 2,2 – 2,8 meter sedangkan betina antara 2,15 - 2,3 meter. Tinggi diukur dari kaki ke tengkuk rata-rata adalah 75 cm. 2. Hewan ini mempunyai bulu sepanjang 8 – 11 mm, surai pada Harimau Sumatera jantan berukuran 11 -13 cm. Bulu di dagu, pipi, dan belakang kepala lebih pendek. 3. Panjang ekor sekitar 65 – 95 cm. 4. Loreng pada tubuh bervariasi dari cokelat ke hitam dan berjumlah lebih dari 100 loreng. Pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala berdempet. Belang harimau sumatera lebih tipis.Fungsi loreng adalah sebagai kamuflase, untuk menyembunyikan mereka dari mangsanya. 5. Habitat di kepulauan Sumatera dengan ketinggian antara 0 – 3000 meter dari permukaan laut dan merupakan jenis satwa soliter kecuali selama musim kawin dan memelihara anak. 6. Merupakan hewan pemakan rusa sambar, kijang, babi, kancil 7. Mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya 8. Mempunyai lebih banyak janggut pada harimau jantan 9. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang 10.Umumnya beraktifitas di malam hari. 3
  • 5. Reproduksi Harimau Sumatera: Harimau Sumatera dapat berkembang biak kapan saja. Masa kehamilan adalah sekitar 103 hari. Biasanya Harimau betina melahirkan dua atau tiga ekor anak sekaligus dan paling banyak adalah enam ekor. Mata anak harimau baru terbuka pada hari kesepulh. Anak harimau hanya minum air susu induknya selama 8 minggu pertama. Setelah itu mereka dapat mencoba makanan padat , namun mereka masih menyusu selama 5 atau 6 bulan. Anak harimau pertama kali meninggalkan sarang pada umur dua minggu dan belajar berburu pada umur 6 bulan. Mereka dapat berburu sendirian pada saat umur 18 bulan. Peran Harimau Sumatera: Merupakan predator penting yang dapat menjaga keseimbangan mata rantai makanan (food chains) dalam hutan pulau Sumatera, berkurangnya jumlah Harimau Sumatera berdampak populasi babi hutan yang tidak terkendali dan dapat menjadi hama bagi masyarakat disekitar hutan. Menurut informasi terakhir pada tahun 2011 tinggal 400-an ekor. Ancaman terhadap kepunahan ini terutama adalah ulah manusia berupa perambahan dan eksploitasi hutan secara berlebihan. Ancaman kepunahan Harimau Sumatera merupakan efek domino dan dari terancamnya hutan alami Sumatera. 2. Singa Klasifikasi : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Carnivora Familia : Felidae Genus : Panthera Spesies : Panthera leo Gambar 1.1 Singa Jantan Afrika 4
  • 6. Deskripsi : Hidup dalam kelompok. Berat Singa kurang lebih antara 150 kg (betina) dan 225kg (jantan). Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Singa betina jauh lebih aktif dalam berburu, sedangkan Singa jantan lebih santai dan selalu bersikap menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Kelemahan singa tidak bisa memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya. Singa jantan di tumbuhi bulu tebal disekitar tengkuknya. Habitat : padang ilalang, bisa juga dihutan. 3. Kucing Rumah Klasifikasi Kingdom : Animal Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Class : Mamalia Ordo : Carnivora Famili : Felidae Subfamily : Felinae Genus : Felis Spesies : Felis domesticus Gambar 1.2 Kucing Ras Deskripsi : Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Masa kehamilan pada kucing berkisar 63 hari. Berat badan antara 2,5-7 kg dan jarang melebihi 10 kg. Dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun. Memiliki organ pembau khusus di langitlangit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Pada mata memiliki organ yang disebut tapetum lucidumpersepsi (untuk melihat di lingkungan dengan sedikit cahaya). Memiliki kelopak mata ketiga yang disebut membran niktitans, berupa selaput putih di sudut dalam ruang mata. 5
  • 7. b. Family Viverridae Memiliki ciri antara lain: gigi-gigi dan lidah seperti Felidae, cakar dapat ditarik kembali, tubuh panjang dan langsing, tungkai pendek, moncong meruncinng dan kelenjar-kelenjar ada di dekat anus seperti pada Mustelidae. a. Garangan Jawa Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Carnivora Famili : Herpestidae Genus : Herpestes Spesies : Herpestes javanicus Gambar 1.3 Garangan Deskripsi : Bertubuh kecil hingga sedang, panjang kepala dan tubuh 250-410 mm, panjang ekor sekitar 60-80% panjang kepala dan tubuh, tungkai belakang 50-70 mm dari tumit hingga ujung jari, bobot tubuh berkisar 0,5-1 kg, moncong panjang dengan gigi tajam dan kuat, jari berjumlah tiga dan bercakar, mempunyai daun telinga atau aurikel, warna tubuh dan kaki cokelat kelabu hingga cokelat kemerahan, hidup di semak-semak dan padang rumput, aktif di atas tanah dan jarang memanjat pohon, aktif berburu mangsa pada siang hari ataupun malam hari. Mangsa utamanya adalah tikus, atau burung, ayam dan kodok. Perananya yaitu membantu para petani memangsa hama tanaman seperti tikus dan sebagai keseimbangan rantai makanan. 6
  • 8. c. Family Mustelidae Memiliki ciri antara lain: Rumus gigi ialah variabel, tetapi tidak pernah ada lebih dari 2 dentes morales pada tiap belah rahang, cakar tidak dapat ditarik kembali, di dekat anus ada kelenjar yang getahnya berbau. Berang-berang Klasifikasi : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Class : Mammalia Ordo : Carnivora Sub Ordo : Fissipedia Famili : Mustelidae Genus : Lutra Spesies : Lutra sumatrana Gambar 1.4 Berang-berang Diskripsi : Memiliki bentuk yang mirip dengan Lutra lutra tetapi dengan ciri khas pembedanya yaitu rhinarium yang ditumbuhi rambut, sedangkan Lutra lutra tidak ditumbuhi rambut. Panjang tubuh total berkisar 95-133 cm dengan berat sekitar 5-8 Kg. Ekor panjang bulat silindris panjang 41-51 cm. Tubuh lebih ramping dan panjang, sehingga bergerak lebih bebas meliuk-liuk. Tubuh berwarna coklat gelap bagian atas, berwarna lebih terang pada bagian bawah dan perut. Terdapat corak putih kontras pada bibir atas sampai ke leher. Jari tertutupi penuh selaput renang, dengan cakar yang berkembang dengan baik. Rumus gigi I 3/3 C 1/1 P 4/3 M 1/2 = 36. 7
  • 9. Diperkirakan memiliki masa mengandung selama 2 bulan, musim berbiak dari November sampai Februari, mungkin berbeda tergantung lokasi dan ketersediaan hewan mangsa. Makanan utamanya adalah ikan, dengan lebih memilih ikan yang bergerak lambat dan berdaging seperti lele dan gabus. Pada beberapa lokasi ular air juga dimangsa terutama pada daerah yang penangkapan ikan berlebihan sehingga ikan jarang dan ular berlebih seperti di Tonle Sap Cambodia. Menempati habitat rawa dan hutan rawa. Di Thailand menghuni hutan kayu putih. Di Sumatra ditemukan di daerah rawa aliran sungai Musi. Diperkirakan daerah sebaran dulu meliputi seluruh Asia Tenggara. d. Family Ursidae Memiliki ciri antara lain: rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3, gigi-gigi tidak berbentuk carnassial, plantigrad : berjalan menapak pada telapak kaki, cakar tidak dapat ditarik kembali. Klasifikasi Kingdom : Animal Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Class : Mamalia Ordo : Carnivora Famili : Ursidae Genus : Helarctos Spesies : Helarctos malayanus Gambar 1.5 Beruang Madu Deskripsi : Merupakan fauna khas provinsi Bengkulu. Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggun 70 cm. Berat berkisar 50 - 65 kg. Bulu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam. Mata berwarna cokelat atau biru. Hidung relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong. Lidah sangat panjang (untuk mengambil madu dari sarang lebah di pepohonan&untuk menangkap serangga kecil di batang pohon). Habitat di daerah hujan tropis Asia Tenggara. Penyebarannya di pulau Borneo, Sumatera, Indocina, Cina Selatan, Burma, serta Semenanjung Malaya. 8
  • 10. e. Family Canidae Memiliki ciri antara lain: rumus giginya I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3, terdapat gigi carnassial, jari-jari kaki belakang hanya ada empat, cakar tidak dapat ditarik kembali, biasanya ada 5 pasang glandula mammae yang terletak pectoral, abdominal dan inguinal (dekat lipat paha). a. Anjing Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Class : Mammalia Ordo : Carnivora Sub Ordo : Fissipedia Famili : Canidae Genus : Canis Spesies : Canis familiaris Gambar 1.6 Anjing domestik Deskripsi : Anjing adalah mamalia karnivora yang telah mengalami domestikasi dari serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Anjing telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi, mulai dari anjing tinggi badan beberapa puluh cm seperti Chihuahua hingga Irish Wolfhound yang tingginya lebih dari satu meter. Warna bulu anjing bisa beraneka ragam, mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu (sering disebut "biru"), dan coklat. Selain itu, anjing memiliki berbagai jenis bulu, mulai dari yang sangat pendek hingga yang panjangnya bias mencapai beberapa sentimeter. Bulu anjing bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut seperti benang wol. 9
  • 11. Anjing ras sangat bervariasi dalam ukuran, penampilan dan tingkah laku dibandingkan dengan hewan peliharaan yang lain. Sebagian besar anjing masih mempunyai ciri-ciri fisik yang diturunkan dari serigala. Anjing adalah hewan pemangsa dan hewan pemakan bangkai, memiliki gigi tajam dan rahang yang kuat untuk menyerang, menggigit, dan mencabik-cabik makanan. Ciri-ciri khas dari moyang serigala masih bertahan pada anjing, walaupun penangkaran secara selektif telah berhasil mengubah bentuk fisik berbagai jenis anjing ras. Anjing memiliki otot yang kuat, tulang pergelangan kaki yang bersatu, system kardiovaskuler yang mendukung ketahanan fisik serta kecepatan berlari, dan gigi untuk menangkap dan mencabik mangsa. Bila dibandingkan dengan struktur tulang kaki manusia, secara teknis anjing berjalan berjingkat dengan jari-jari kaki. Anjing memiliki hampir 220 juta sel penciuman yang sensitif terhap bau. Beberapa jenis anjing ras bahkan sengaja dibiakkan agar lahir anak anjing dengan indera penciuman yang lebih bagus. Mekanisme pengumpulan informasi di otak anjing berdasarkan partikel-partikel bau yang berhasil diendus belum diketahui secara jelas. 2. Sub ordo Pinnipedia Kata pinnipedia diterjemahkan dari bahasa Latin sebagai “bulu kaki atau sirip”. Pinnipedia merupakan golongan mamalia akuatik yang karnivora, kaki bermodifikasi membentuk dayung, bentuk badannya seperti torpedo, dan leher tereduksi. Ekornya sangat panjang, badan biasanya ditumbuhi rambut, penyebarannya cukup luas. Beberapa jenis mampu menyelam hingga kedalaman 1500 ft selama 2 jam. Kebanyakan pinnipedia tinggal dekat dengan daratan sepanjang hidupnya (California sea lion & harbor seals), dan menghabiskan sebagian besar waktunya di daratan. Karakteristik umumnya adalah sebagai berikut: Umumnya hidup membentuk kelompok sosial besar untuk bermigrasi dari daerah kutub ke daerah yang hangat untuk reproduksi. Cara Piniped bereproduksi dengan membentuk harem (satu pejantan yang dikelilingi puluhan betina). 10
  • 12. Seals jantan mencapai dewasa di usia 7 tahun (panjang 2 m, berat 250 kg), sementara seals betina pada usia 3 tahun (berat 52 kg). Masa kehamilan 8 – 12 bulan. Melahirkan di daratan. Induk seals dapat dengan mudah menemukan anaknya diantara ribuan seals dengan mengenali suara dan bau anaknya. Beberapa spesies (ex. Northern fur seal) berada di lautan sepanjang waktu kecuali pada periode atau musim kawin (4 bulan) Umumnya hidup di daerah temperate dan kutub. Spesies dari daerah yang lebih hangat sudah sangat jarang ditemui (Hawaiian monk seal & Mediterranean seal), bahkan punah (Caribbean monk seal) Kemungkinan berevolusi dari hewan seperti berang-berang (weasel) atau seperti beruang yang beradaptasi dengan ekosistem laut. Pinnipedia berukuran lbh kecil dari cetacean. Paling kecil : ringed seal (90 kg). Paling besar : southern elephant seal (629 kg). Bentuk tubuh streamline, dengan leher dan telinga yang tereduksi, dan genitalia tertutup. Blubber mencapai 25% bobot tubuh. Blubber berfungsi untuk insulasi, bouyancy, penyimpanan makanan dan meluncur di air (sreamlining). Makanan utama Pinnipedia adalah mengkonsumsi ikan, namun ada juga spesies yang filter-feeder (cancrivora seal-Lobodon carcinophagus) serta memangsa pinguin dan anjing laut muda lainnya (leopard seal- Hydrurga leptonyx). 11
  • 13. Pinnipedia terdiri dari 3 famili yaitu phocidae, otariidae dan odobenidae. a. Famili Phocidae Ciri khusus dari famili phochidae adalah tidak memiiki cuping telinga (telinga luar), moncongnya agak meruncing, memiliki tungkai belakang (hind flippers) berbulu pendek, berguna untuk mendayung saat berenang, bergerak di daratan dengan cara mengingsut (crawling), memiliki tungkai depan (bercakar) untuk mengatur arah (navigasi), memiliki lemak tebal untuk menjaga suhu tubuhnya. Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata Class : Mamalia Ordo : Carnivora Sub ordo : Pinnipedia Family : Phocidae Genus : Monachus Spesies : Monachus tropicalis Gambar 1.7 Anjing laut Diskripsi : Habitat hidupnya hampir diseluruh wilayah lautan kecuali di Samudera Hindia khususnya di wilayah es yang mengapung dan lapisan es lainnya. Mendiami daerah berpasir, batuan besar, pantai dan goa. Beberapa spesies ditemukan di danau Siberia, Rusia, dan Finlandia. Populasi dari Famili Phocidae memiliki 19 spesies, namun kini terdapat 13 genus dan 18 Spesies. Tidak memiliki daun telinga, tidak memiliki taring panjang, moncongnya agak meruncing. Sirip depannya pendek, berbulu tipis, & bercakar, tidak bisa menekuk sirip belakangnya ke depan. Tubuhnya diselubungi rambut tipis & pendek. Pada saat di darat berjalan seperti ulat dengan memakai sirip depan & perutnya, sedangkan di air berenang dengan cara menggerakkan sirip belakangnya. 12
  • 14. b. Famili Otariidae Memiliki daun telinga, tidak memiliki taring panjang. Moncongnya panjang seperti moncong anjing. Sirip depannya panjang, tidak berbulu, & berkuku pendek. Bisa menekuk sirip belakangnya ke depan, tubuhnya diselubungi rambut yang lebat & panjang. Pada saat di darat berjalan dengan memakai keempat siripnya dan di air berenang dengan cara menggerakkan sirip depannya. Klasifikasi: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata Class : Mamalia Ordo : Carnivora Sub ordo : Pinnipedia Family : Ottariidae Genus : Eumetopias Spesies : Eumetopias jubatus (Lesson, 1828) Gambar 1.8 Singa Laut Diskripsi : Umumnya hidup di perairan (migrasi, mencari makan). Sebagian hidupnya di daratan (berkembang biak dan beristirahat), oleh karena itu Otariidae disebut hewan semi akuatik. Merupakan kelompok dari Sea lions dan fur seals yang memiliki telinga eksternal (cuping telinga) yang pendek. Tungkai depan panjang dan tidak berbulu (untuk berenang), tungkai belakang untuk navigasi (kontrol arah) dilaut, tungkai belakang dapat dilipat agar menopang berat tubuhnya sehingga membantu saat berjalan di darat. Dapat berjalan dengan menggunakan ke-4 flipper dengan memutar flipper belakang untuk bergerak ke depan (Walker). Lebih leluasa bergerak di daratan dibandingkan anjing laut. Populasi memiliki 7 genus dan 14 spesies. 13
  • 15. c. Famili Odobenidae Tidak memiliki daun telinga, memiliki sepasang taring panjang. Moncongnya pendek & datar di bagian depan. Sirip depannya panjang, tidak berbulu, & berkuku pendek. Bisa menekuk sirip belakangnya ke depan, tubuhnya diselubungi rambut tipis & pendek. Pada saat di darat, berjalan dengan memakai keempat siripnya dan saat diair berenang dengan cara menggerakkan sirip depan & belakangnya. Klasifikasi: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata Class : Mamalia Ordo : Carnivora Sub ordo : Pinnipedia Family : Odobenidae Genus : Odobenus Spesies : Odobenus rosmarus (Linnaeus, 1758) Gambar 1.9 Walrus Diskripsi : Famili odobenidae biasa disebut sebagai Walrus, habitatnya di Laut Arctic dan pecahan es. Ciri khususnya yaitu tidak memiliki telinga luar (cuping telinga), namun dapat memutar sirip belakang/kaki dan berjalan di daratan. Memiliki gading atau taring besar di depan mulutnya (jantan dan betina) ,dan tidak memiliki bulu. Perbedaan dari pinnipedia lain (selain memiliki gading) adalah memiliki 2 kantung udara besar di bagian lehernya. Kantung udara ini dapat membesar untuk mengangkat kepala di atas air saat tidur, atau sebagai ruang resonansi untuk memperkuat suaradi bawah air. 14
  • 16. Perbedaan anjing laut dengan singa laut. Family Pinnipedia, adalah kelompok mamalia laut dimana di dalamnya terdapat 3 famili berbeda yaitu Phocidae (anjing laut), Otariidae (singa laut), dan Odobenidae (walrus). Antara anjing laut dan singa laut penampilannya memang mirip. Keduanya memiliki perbedaan sebagai berikut : Ciri Gambar Keterangan pembeda Anjing laut memiliki ciri utama, yaitu memiliki telinga interna, tetapi tidak memiliki daun telinga. Berbeda dengan singa laut yang memiliki telinga eksternal atau daun telinga. Meskipun daun telinganya sangat kecil, tetapi pendengaran mereka sangat baik. Telinga Singa laut: Singa Laut Sirip depan: Sirip depannya besar, berotot, dan bentuknya seperti sayap. Sirip depannya memiliki Sirip lima buah jari tanpa kuku dimana panjang jarinya berbeda-beda, dan diselimuti rambut. 15
  • 17. Sirip belakang: Sirip belakangnya berselaput dengan lima buah jari yg panjang yang sama dan terdapat 3 buah kuku. Sirip belakang bisa diputar ke depan. Anjing laut: Anjing Laut Sirip depan: Sirip depannya pendek, berselaput, memiliki kuku dan lima buah jari yg panjangnya sama, dan diselimuti rambut. Sirip belakang: Memiliki lima jari berselaput dengan kuku, dimana jari Sirip ke-1 dan ke-5 lebih panjang dari ketiga jari lainnya. Sirip belakang ini berselaput dan diselimuti rambut. Saat dibentangkan, sirip belakangnya mirip sebuah kipas. Sirip belakang anjing laut selalu menghadap ke belakang karena tidak dapat diputar. 16
  • 18. B. Ordo Proboscidea Proboscidea dalam bahasa latin Probocis berarti belalai, karakteristik utama dari ordo ini adalah memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, selain itu terdapat pula sepasang gading/tusks yang merupakan modifikasi dari gigi. Berikut adalah perkembangan evolusi belalai dan gading dari maeritherium, palaeomastodon, mastodon, stegomastodon, dan mammonteus : Gambar 2.0 Perkembangan Gading dan Belalai 17
  • 19. Kelompok gajah-gajahan hanya memiliki satu Family yakni Elephantidae yang terwakili oleh 2 spesies yang masih eksis : Gajah Asia (Elephas maximus), dan Gajah Afrika (Loxodonta africana). Sebagai mamalia terbesar di darat, gajah hampir tidak mempunyai predator yang alami. Namun keberadaannya saat ini terancam oleh manusia karena gajah memiliki gading yang bernilai tinggi. Sebagian besar gajah telah menduduki kategori Appendix I (species yang dilarang untuk perdagangan komersial internasional karena kerentanannya terhadap kepunah-an). 18
  • 20. 1. Family Elephantidae a. Gajah Asia Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Class : Mammalia Subclass : Theria Infraclass : Eutheria Order :Proboscidea Family : Elephantidae Genus : Elephas Spesies : Elephas maximus Gambar 2.1 Gajah Asia Diskripsi : Gajah Asia bertubuh lebih kecil memiliki telinga yang membulat dan lebih kecil dibandingkan dengan telinga gajah Afrika, bentuk kepala membentuk 2 tonjolan menyerupai kubah, pada ujung belalai terdapat sebuah fitur menyerupai jari. Kaki depan terdiri dari lima jari dan lima kuku,sedangkan kaki belakang terdiri dari lima jari dan empat kuku. Hanya gajah jantan yang memiliki gading yang terlihat jelas. Populasi gajah Asia di alam liar diperkirakan tinggal 50.000 ekor saja. Di Indonesia terdapat 2 sub spesies gajah yakni Elephas maximus sumatranus (Gajah Sumatera) dan Elephas maximus borneensis (Gajah pigmy Kalimantan). 19
  • 21. b. Gajah Afrika Klasifikasi : Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Class : Mammalia Order :Proboscidea Family : Elephantidae Genus : Elephas Genus : Loxodonta africana Gambar 2.2 Gajah Afrika Diskripsi : Gajah Afrika bertubuh lebih besar dibandingkan gajah Asia, bagian bahu merupakan titik tertingginya, Telinga lebar bentuk sedikit segitiga, bentuk kepala dengan dahi rata, pada ujung belalai memiliki 2 buah fitur menyerupai jari. Terdapat 2 sub spesies, subspesies yang hidup di semak dan savana, dan subspesies yang hidup di hutan. Gajah semak Afrika memiliki 5 kuku depan dan 4 kuku belakang, sedangkan gajah hutan Afrika memiliki 5 kuku depan dan 3 kuku belakang. Peranan Gajah : • Dimanfaatkan tenaganya untuk melakukan kerja berat. • Sebagai kendaraan. • Gadingnya dimanfaatkan sebagai hiasan bernilai tinggi. “Akan tetapi sebagian besar gajah telah menduduki kategori Appendix I (species yang dilarang untuk perdagangan komersial internasional karena kerentanannya terhadap kepunah-an)”. 20
  • 22. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Di dalam Ordo Carnivora terdapat 2 Subordo yaitu Fissipedia dan Pinnipedia. Subordo Fissipedia merupakan kelompok karnivora yang hidup di daratan, terdapat 5 family yaitu Felidae, Viverridae, Mustelidae, Ursidae, dan Canidae. Subordo Pinnipedia merupakan karnivora yang hidup di lautan, terdapat 3 family, yaitu Phocidae, Otariidae, dan Odobenidae. Di dalam Ordo Probocidae hanya terdapat 1 family yaitu Elephantidae. Contoh Spesies o Ordo Carnivora  Subordo Fissipedia Family Felidae : Panthera tigris sumatrae (Harimau Sumatera) ;Panthera leo (Singa Africa) ; Felis domesticus (Kucing rumahan) Family Viverridae Family Mustelidae : Lutra sumatrana (Berang-Berang) Family Ursidae : Helarctos malayanus (Beruang madu) Family Canidae  : Herpestes javanicus (Garangan) : Canis Familiaris (Anjing Rumahan) Subordo Pinnipedia Family Phocidae : Monachus tropicalis (Anjing Laut) Family Otariidae : Eumetopias jubatus (Singa Laut) Family Odobenidae : Odobenus rosmarus (Walrus) o Ordo Proboscidae Family Elephanthidae : Elephas maximus sumatranus (Gajah Sumatera) ; Elephas maximus boornensis (Gajah pigmy Kalimantan); Loxodonta africana (Gajah Afrika). 21
  • 23. Ciri Spesifik dan Ciri Pembeda o Ordo Carnivora  Subordo Fissipedia Family Felidae : Pada lidah ada papillae panjang dari bahan tanduk, memiliki cakar yang dapat ditarik kembali. Family Viverridae : Cakar dapat ditarik kembali, tubuh panjang dan langsing, tungkai pendek, moncong meruncinng dan kelenjar-kelenjar ada di dekat anus. Family Mustelidae : Cakar tidak dapat ditarik kembali, jari- jari berselaput, di dekat anus ada kelenjar yang getahnya berbau. Family Ursidae : Berjalan menapak pada telapak kaki (plantigrade) , cakar tidak dapat ditarik kembali Family Canidae : Berjalan pada ujung jari (digitigrade), cakar tidak dapat ditarik kembali  Subordo Pinnipedia Family Phocidae : Tidak memiiki cuping telinga (telinga luar), moncongnya agak meruncing, memiliki tungkai belakang (hind flippers). Family Otariidae : Memiliki daun telinga, tidak memiliki taring panjang. Family Odobenidae : Tidak memiliki daun telinga, memiliki sepasang taring panjang. Moncongnya pendek & datar di bagian depan. o Ordo Proboscidea Family Elephantidae : memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, selain itu terdapat pula sepasang gading/tusks yang merupakan modifikasi dari gigi seri. 22
  • 24.  Genus Elephas : Asia bertubuh lebih kecil memiliki telinga yang membulat dan lebih kecil dibandingkan dengan telinga gajah Afrika, bentuk kepala membentuk 2 tonjolan menyerupai kubah, pada ujung belalai terdapat sebuah fitur menyerupai jari.  Genus Loxodonta : Bertubuh lebih besar dibandingkan gajah Asia, bagian bahu merupakan titik tertingginya, Telinga lebar bentuk sedikit segitiga, bentuk kepala dengan dahi rata, pada ujung belalai memiliki 2 buah fitur menyerupai jari. Peranan Ordo Carnivora dan Proboscidea: o Ordo Carnivora : Sebagai penyeimbang ekosistem, predator, pengendali hama, dan sebagai hewan peliharaan. o Ordo Proboscidea :Dimanfaatkan tenaganya untuk melakukan kerja berat. sebagai kendaraan, gadingnya dimanfaatkan sebagai hiasan bernilai tinggi. B. Daftar Pustaka Alikodra, Soerianegara I.1990.Pengelolaan Satwa Liar Jilid 1.Fakultas Kehutanan IPB.Bogor Jafnir.2004.Struktur Perkembangan Hewan 1.Universitas Andalas.Padang Vaughan, Terry A.2011.Mammalogy 5th Edition.Jones and Bartlett Publisher,LLC:USA. http://www.harimausumatra.com/p/harimau-sumatra.html?m=1 diakses pada tanggal 10 Mei 2013 http://www.itis.gov diakses pada tanggal 10 Mei 2013 23
  • 25. C. Pertanyaan dan Jawaban 1. Aini : Mengapa ukuran gading gajah Asia dan gajah Afrika berbeda? Jawaban: Perbedaan habitat menyebabkan terjadinya perbedaan struktur tubuh, bukan hanya gading, bentuk tubuh gajah Asia dan gajah Afrika pun berbeda, gajah Asia lebih kecil dan Gajah Afrika lebih besar. Untuk perbedaan ukuran, mungkin dikarenakan habitat gajah Asia yang cenderung sempit dan hidup di hutan tubuhnya kecil/tidak terlalu besar sehingga dapat bergerak dengan bebas dan lincah karena dipengaruhi habitatnya yang sempit pula, gadingnya pun demikian karena lingkungan yang sempit, tubuh yang kecil dan kompetisi antar individu jarang ditemui maka gading tidak berkembang, dan hanya gajah jantan yang memiliki gading lebih panjang. Gajah Afrika yang habitatnya luas dan cenderung hidup di padang rumput memiliki tubuh yang besar. Gading gajah afrika pun lebih besar dan baik jantan maupun betina memiliki gading yang panjang, yang mungkin dipengaruhi kompetisi yang ketat antar individu. 2. Ridwan: Mengapa kucing dan anjing jika bertemu selalu berkelahi? Jawaban: Berkelahi merupakan sifat alami hewan, dikarenakan adanya kompetisi dari segi mencari makan, mencari pasangan, maupun penguasaan daerah atau teritori. 3. Qoniul : Darimanakah perkembangan Belalai dan Gading pada gajah? Jawaban : Gajah memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, sepasang gading/tusks merupakan modifikasi dari gigi seri atas.
  • 26. MAKALAH SISTEMATIKA VERTEBRATA “ ORDO CETACEA DAN PRIMATA “ Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistematika Hewan Vertebrata Dosen pengampu : Najda Rifqiyati, M.Si Disusun oleh kelompok IV : Faizal Septya Nugraha 11640023 Mokhamad Nur Zaman 11640024 Ratna Tri Purwanti 11640025 Makhabah Rita Novia 11640026 Maftukhatul Azizah 11640027 Riski Candra S.I 11640028 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013 Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 26
  • 27. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kingdom Animalia memiliki beberapa tingkatan kelas untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan kelas tertinggi pada Kingdom Animalia tersebut adalah mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar ) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina. Setiap elemen kehidupan tentunya memiliki peranan yang dapat memberikan kontribusi yang positif bagi lingkungannya.Mamalia memiliki peranan yang penting dalam kelestarian ekosistem hutan. Peranan mamalia, antara lain sebagai penyubur tanah, penyerbuk bunga, pemencar biji, serta pengendali hama secara biologi. Selain peranannya secara ekologis, mamalia juga memiliki peranan dalam bidang kesehatan, ekonomi, serta estetika. Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan kelas tertinggi pada kingdom animalia. Hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakukan oleh mamalia lebih tinggi daripada jenis animalia lainnya. Mulai dari sistem pencernaan, pernafasan, peredaran darah, urogenital, hingga sistem syarafnya. Oleh karena itu perlulah kita mengetahui tentang karakteristik, struktur tubuh, cara hidup, dan habitat dari kelas mamalia beserta peranannya dalam kehidupan manusia guna menunjang pengetahuan kita. Makalah ini disusun dengan bahasan pokok mengenai Ordo Cetcea dan Ordo Primata. Beberapa penjelasan serta informasi dari berbagai sumber diakumulasi dan termaktub menjadi satu yang kemudian didesain sedemikian rupa. Beberapa contoh spesies yang termasuk dalam Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 27
  • 28. Ordo Cetacea adalah Paus Pembunuh, Paus Beluga, Lumba-lumba, Paus Sperm, Narwhals, Paus Biru, Paus Bongkok, Paus Abu-abu, Paus Bowhead, Paus Minke. Dan beberapa contoh spesies dari Ordo Primata yaitu Orangutan, kera berekor dan tidak, Kukang dan lain sebagainya. B. Tujuan Beberapa tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui keanekaragaman mamalia dari Ordo Cetacea dan Ordo Primata. 2. Mengetahui karakteristik Ordo Cetacea dan Ordo Primata, yang digunakan sebagai ciri identifikasi. Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 28
  • 29. BAB II ISI 1. ORDO CETACEA A. Ciri Umum Ordo Cetacea Ordo Cetacea terbagi menjadi dua subordo yaitu Odotonceti (yang memiliki gigi) dan Mysticeti (yang tidak memiliki gigi). Paus bergigi (Odontoceti) menggunakan gigi untuk menangkap makanannya berupa ikan, cumi-cumi dan mamalia laut lainnya seperti singa laut dan anjing laut. Terkadang mereka langsung menelan seluruh tubuh mangsanya tanpa memotong-motong terlebih dahulu dengan giginya. Jumlah jenis paus bergigi yang telah berhasil dikenali oleh para ahli Biologi Laut adalah sebanyak 66 jenis. Meskipun kelompok paus Mysticeti tidak memiliki gigi bukan berarti paus tersebut ompong sehingga tidak bisa makan. Sebagai gantinya paus yang tak bergigi memiliki baleen. Baleen adalah organ berupa lembaran-lembaran segitiga dari zat tanduk yang menempel pada rongga mulut bagian atas. Bentuknya yang seperti sisir sikat berfungsi untuk menangkap makanan berupa Plankton yaitu sejenis mahluk air yang sangat kecil dalam jumlah yang sangat besar. Bahan pembentuk baleen sama dengan bahan penyusun kuku dan rambut pada manusia yaitu zat tanduk. Jumlah jenis paus tak bergigi atau paus baleen yang telah berhasil dikenali oleh para ahli Biologi Laut adalah sebanyak 10 jenis. Dalam tabel berikut dijelaskan secara ringkas anggota dari ordo cetacea dengan beberapa contoh paus yang biasa ditemukan di perairan laut dunia. Subordo Jenis Ordo Paus Pembunuh Paus Beluga Odontoceti Cetacea Lumba-lumba Paus Sperm Narwhals Mysticeti Paus Biru Paus bongkok Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 29
  • 30. Paus Abu-abu Paus Bowhead Paus Minke B. Ukuran Cetacea Paus memiliki ukuran yang bermacam-macam dan telah diketahui bahwa Mamalia terbesar di dunia bukanlah gajah tetapi paus biru. Dapat dilihat pada tabel berikut yang mencatat ukuran paus saat lahir hingga dewasa. Jenis Paus Paus Biru Ukuran saat lahir Ukuran dewasa 7,6 meter , 7-8 ton 25 – 29 meter , 80 – 174 ton Paus Bowhead 15-18,5 meter, 80-110 ton Paus Abu-abu Paus Baleen 5 meter, 5-6 ton 5 meter, 1-1,5 ton 13.8-15 meter, 36 ton Paus Bongkok 4,3 meter, 2,5 ton 16 meter, 30-50 ton Paus Minke Right whales Paus Beluga Lumba-lumba hidung botol Paus Bergigi Narwhal Paus pembunuh Paus Sperm 2,8 meter berat 454 kg 14.8-6 meter 1.2-1.5 meter, berat 45-64 kg 7.8-9 meter, berat 6-7.5 ton 15.5 meter, berat 54,000 kg 4.6 meter, berat1.500 kg -- 3.3 meter, berat 635 kg. -- 2-3 meter 2-2.5 8-10 meter, berat meter ,berat180 kg 3.600-5.400 kg Panjang 4 meter 17-20 eter, berat 40-50 ton berat 1 ton Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 30
  • 31. C. Sistem Pernafasan Cetacea Paus bernafas dengan paru-paru. Paus memiliki blowhole yang berfungsi sebagai lubang hidung sama seperti pada manusia. Lubang hidung terletak diatas kepala paus dan memiliki katup yang dapat ditutup sehingga pada saat paus sedang menyelam tidak akan dimasuki air. Paus memang melewatkan seluruh hidupnya berada dalam air, tetapi mereka tidak dapat bernafas dalam air. Untuk menarik nafas paus harus pergi ke permukaan air, kemudia membuka lubang hidungnya dan menghisap udara. Lubang hidung pada paus kelompok Mysticeti terletak di atas kepalanya hanya satu lubang saja. Berbeda dengan paus kelompok Odontoceti, memiliki dua lubang hidung, sama seperti manusia hanya saja ukurannya lebih besar. Udara yang masuk lewat lubang hidung paus langsung menuju paru-paru. Lubang hidung paus merupakan satu-satunya jalan masuk udara, paus tidak dapat bernafas melalui mulut seperti manusia, karena trakea dan esofagusnya terpisah. Mekanisme pernafasan pada paus yaitu, di atas permukaan air paus menghirup oksigen dari udara dengan cara membuka lubang hidungnya. Udara segar akan memasuki lubang hidung tersebut melewati trakea menuju paru-paru. Sesaat sebelum menyelam ke dalam air, sebuah otot kuat yang mengelilingi lubang hidung akan berrelaksasi sehingga katup lubang hidung akan tertutup. Pada paus bergigi lubang hidung yang berfungsi untuk menghirup udara hanya satu lubang, sedang yang satunya mempunyai fungsi sebagai sistem echolocation, atau gema suara yaitu sebuah sistem yang berperan sebagai alat indra yang mampu membuat dan menangkap gelombang suara. Sistem indra ini berguna untuk komunikasi dengan kawanan paus lainnya dan juga untuk membantu mencari mangsa. D. Contoh Spesies Ordo Cetacea 1. Paus Pembunuh (Orcinus orca ). Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Cetacea Subordo : Odontoceti Famili : Delphinidae Gambar 1.1 : Dua ekor Paus pembunuh Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 31
  • 32. Genus : Orcinus Spesies : Orcinus orca (Linneus, 1758) Paus Pembunuh (Orcinus orca) merupakan salah satu spesies predator di perairan laut, bahkan dapat pula melahap Paus Biru yang ukuran tubuhnya dua kali lipat lebih besar. Habitatnya di suatu tempat yang kecil, erat, polong seumur hidup dan mempunyai blowhole. Dengan berdasar perilakunya yang ganas ia sering disebut Serigala Laut. Menurut para peneliti, Paus Pembunuh (Orcinus orca) akan melakukan perburuan dalam keadaan hening, sebagai upaya menghindari terdeteksi oleh mangsanya. Dalam berkomunikasi dengan yang lain, Paus Pembunuh menggunakan siulnya, cara ini juga dilakukan ketika menemukan jalan disekitar Gambar 1.2 : Menghirup oksigen dari udara mereka. mengorganisir Mereka menjadi satu kelompok, walaupun jarak antar spesies sangat jauh, yaitu sekitar satu mil, namun ketika mendengar suara dari yang lain maka akan berdatangan untuk berbagi hasil buruannya. Orca jantan lebih berat dari betina. Warna kulit kebanyakan hitam dengan bercak putih yang khas. Mereka mempunyai sirip punggung dan sirip dayung. Paus Pembunuh mempunyai gigi 10 – 13 pasang, saling kerucut, gigi enamel kedua didistribusikan di rahang atas dan bawah total giginya bisa mencapai 20 – 26 pasang. Gigi kurva ke dalam dan ke belakang yang membantu menangkap mangsanya. Ukuran giginya sebesar 3 inci (7,6 cm) dan panjang 1 inci. 2. Paus Beluga (Delphinapterus leucas). Warna tubuh Delphinapterus leucas saat dilahirkan adalah abu-abu, namun setelah beranjak dewasa warnanya menjadi putih, sekitar umur 5 tahunan. Warnanya yang sangat berbeda dengan yang lain, membuat paus ini sangat terkenal. Jenis ini tidak mempunyai sirip dipunggung. Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 32
  • 33. Bentuk dahinya bulat. Paus ini dikenal sebagai Beluga atau Kenari Laut karena mempunyai lengkingan suara yang sangat tinggi. Warna tubuhnya putih, dengan panjang sekitar 5 m, sementara kepalanya seperti bentuk melon. Habitat diwilayah perairan laut kutub utara dan sekitarnya. Paus Putih ini sering dijumpai di Samudra Artik, namun dapat juga hidup di Samudra Subartik. Ketika di kutub utara airnya membeku, mereka bermigrasi ke Selatan namun banyak diantara mereka yang akhirnya mati karena terperangkap es Artik. Makananya adalah ikan, crustacea dan cacing. Rentang hidup Delphinapterus leucas di alam bebas rata-rata sekitar 35-50 tahun. Mereka hidup dalam kelompok yang disebut POT atau polong. Salah satu keunikan paus jenis ini adalah mereka mempunyai leher yang fleksibel sehingga memungkinkan untuk memutarkan kepala ke segala arah. Mereka termasuk dalam hewan yang dapat berkomunikasi dengan kawananya menggunakan bahasa diversifikasi Klik, Peluit, dan Clangs. Paus Beluga juga dapat meniru berbagai suara lainya. Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Cetacea Subordo : Odontoceti Famili : Monodontidae Genus : Delphinapterus Spesies : Delphinapterus leucas 3. Lumba-lumba (Orcaella brevirostris) Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 33
  • 34. Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mammalia Ordo : Cetacea Subordo : Odontoceti Famili : Delphinidae Genus : Orcaella Spesies : Orcaella brevirostris Gambar 1.3 : Lumba-lumba berenang di permukaan Pesut atau lumba-lumba (Orcaella brevirostris) adalah spesies mamalia air (bernafas dengan paru-paru dan menyusui anaknya). Pesut hidup berkelompok dan bergerak dalam kawanan kecil. Biasanya, dalam satu kelompok dapat dijumpai tidak lebih dari 10 ekor pesut, dan individu yang hidup soliter sangat jarang terlihat. Yang menghuni wilayah perairan tropis dan sub-tropis di Asia Selatan dan Asia Tenggara, seperti India, Indocina, Filipina, hingga bagian utara Australia. Ada dua spesies lumba-lumba atau yang dalam bahasa inggris disebut sebagai Irrawaddy Dolphin di dunia yaitu Orcaella brevirostris dan Orcaella heinsohni (Snubfindolphin). Untuk perairan-perairan di Indonesia umumnya dihuni oleh Populasi Orcaella brevirostris. Diperkirakan populasi tertinggi lumba-lumba terdapat di perairan hutan Bakau Sunderbarn, Bangladesh dan India dengan populasi sekitar 6000 ekor. Adapun populasi lainnya terdapat di sungai Mekong Kamboja yaitu sekitar +/- 70 ekor, kemudian di sungai Ayeyawardi di Myanmar dan sungai Mahakam Kalimantan Timur. Ketiga lokasi ini dikategorikan memiliki populasi paling kritis (Critically Endangered), sedangkan pada lainnya dikategorikan sebagai rentan (Vulnerable). Di perairan Pulau Kalimantan, spesies ini dapat ditemukan di perairan air tawar (sungai Mahakam), muara, hingga pesisir pantai di Sabah, Sarawak, Kalimantan Timur, dan sejak 2011 ditemukan di perairan Kalimantan Barat. Mamalia ini sering dimanfaatkansebagai hewan model atau bisa juga sebagai hewan yang suka beratraksi. Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 34
  • 35. Gambar 1.4 : Peta persebaran Orcaella brevirostris, peta yang berwarna kuning menunjukan di daerah tersebut masih ada. Pada tahun 2000, pesut diklasifikasikan ke dalam Daftar Merah IUCN, sebagai salah satu spesies yang sangat terancam punah. Spesies ini juga dilindungi oleh perundang-undangan di Indonesia. Belum ada referensi yang jelas mengenai jumlah populasi pesut di Indonesia. Menurut Danielle Kreb, dari organisasi RASI jumlah spesies ini di sungai Mahakam Kalimantan Timur yaitu sekitar 50-70 ekor dan dikategorikan sebagai species yang sangat kritis (Critically Endangered). 4. Paus Bowhead (Balaena mysticetus). Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Sub Filum : Vertebrata Kelas : Mammalia Ordo : Cetacea Sub Ordo : Mysticeti Famili : Balaenidae Genus : Balaena Spesies : Balaena mysticetus Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 35
  • 36. (Sumber : http://acsonline.org/fact-sheets/bowhead-whale) Paus Bowhead merupakan Paus terbesar kedua setelah Paus Biru sebagian para (walau ahli mengangggap Sirip Gambar 1.5 : Paus Bowhead Paus yang adalah terbesar ke-dua). Paus ini mempunyai tulang insang yang berjumlah 350 pasang dengan bulu berwarna perak tergantung dari rahang. Habitat paus ini hanya bisa ditemukan di wilayah Kutub Utara dan lautan Arktik karena adaptasi tubuh paus jenis ini memiliki perlindungan kulit dari lemak yang tebal hingga mencapai 30 cm tebalnya di bagian bawah kulit. Mempunyai kepala yang besar sampai 1/3 dari total panjang tubuhnya. Paus ini memiliki mulut dengan panjang 4,9 m, tinggi 3,7 m dan lebar 2,4 m dengan berat lidahnya hampir 1 ton. Bentuk kepala segitiga dan mempunyai tonjolan yang disebut stack di hidungnya yang berfungsi sebagai adaptasi untuk menghancurkan es ketika ingin bernapas ke permukaan. Stack ini bisa menghancurkan es setebal 30-60 cm. Warna kulit hitam kebiruan & putih pada rahang bawah. Akan bertambah banyak warna putihnya seiring pertambahan usianya. Lebar ekornya Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 36
  • 37. sekitar 7,6 m dan panjang siripnya 1,8 m. Gambar 1.6 : Bernafas di permukaan Gambar 1.7: sedang beraktivitas di dalam lau Makanannya berbagai jenis plankton dan udang-udangan kecil dengan konsumsi sekitar 1800 kg sehari. Kecepatan jelajahnya sekitar 3 – 12 km/jam. Kematangan seksualnya pada usia 15-20 tahun dengan interval kelahiran 3-4 th sekali. Usia kehamilan 12-14 bulan. Usia hidupnya bisa mencapai 60-70 tahun. Spesies yang masih hidup diperkirakan sekitar 25000 ekor lagi di bumi. Perburuan dilakukan untuk diambil minyak dan tulang insangnya. Seekor Bowhead dewasa bisa menghasilkan 100 barel minyak & 750 kg tulang insang. (Sumber : http://rivanputra.wordpress.com/2012/01/05/paus-bowhead) 5. Paus Sirip Minke (Physeter macrochepalus). Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Cetacea Sub Ordo : Odontoceti Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 37
  • 38. Famili : Physteridae Genus : Physter Spesies Gambar 1.8 : Physeter macrochepalus berenang di permukaa : Physeter macrochepalus ( Sumber : http://www.seaworld.org/animal-info/animal bytes/animalia/eumetazoa/coelomates/deuterostomes/chordata/craniata/mammalia /cetacea/sperm-whale.htm) Ciri-ciri Paus jenis ini bentuknya panjang dan ramping (mirip paus biru) dengan warna kulit abu-abu kecokelatan. Ada dua subspesies yaitu Paus Sirip Utara yang habitatnya di Atlantik Utara dan yang lebih besar Paus Sirip Antartika di Samudera daerah Selatan. Makanan Paus ini adalah ikan kecil, krill, cumi, dan plankton lainnya. Dalam sehari diperkirakan bisa makan 2000kg makanan tersebut. Usia hidup bisa mencapai umur antara 25-30 tahun, tapi bisa juga lebih dari itu. Induknya melahirkan setelah mengandung selama 8-12 bulan dan menyusuinya sampai berumur 7-8 bulan ketika panjang anaknya mencapai 11-12m. Induk Paus ini bisa hamil sekitar 2-3 tahun sekali dan kematangan seksualnya dimulai pada umur 3-12 tahun. Gambar 1.9 : Paus Sirip Minke berenang di dalam perairan ( Sumber : http://terselubung.blogspot.com/2012/07/paus-paus-terbesar-di-dunia.html) Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 38
  • 39. 6. Paus Biru (Balaenoptera musculus) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Cetacea Sub Ordo : Mysticeti Famili : Balaenopteridae Genus : Balanoptera Gambar 1.10 : Paus Biru beraktifitas dan didalam laut Spesies : Balaenoptera musculus Paus biru (Balaenoptera musculus) adalah mamalia laut yang masuk kedalam subordo Mysticeti. Tubuh paus biru dapat bervariasi keteduhan kelabu kebiruannya. Ada sedikitnya tiga perbedaan subspesies: B. m. musculus Atlantik utara dan Pasifik utara, B. m. intermedia, Samudra selatan dan B. m. brevicauda (juga dikenal sebagai paus biru kerdil ditemukan di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Selatan. B. m. indica ditemukan di Samudra Hindia, mungkin menjadi subspesies lain. Seperti dengan paus balin lain, pola makannya berisi secara pokok Crustacea kecil yang dikenal sebagai krill, yang sama baiknya dengan ikan kecil dan cumi-cumi. Sebuah laporan tahun 2002 memperkirakan ada 5.000 sampai 12.000 Paus Biru di seluruh duniayang lokasinya terbagi dalam sedikitnya lima kelompok. Kebanyakan riset saat ini memberi perhatian terhadap subspesies paus biru kerdil yang mungkin dibawah perkiraan. Sebelum perburuan paus, populasi terbesar berada di Antartika, dengan jumlah diperkirakan 239.000 (mencapai 202.000 hingga 311.000). Sisanya yang hanya sebagian kecil (sekitar 2.000) mengkonsentrasikan di setiap kelompok Pasifik timur laut, Antartika, dan Samudra Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 39
  • 40. Hindia. Ada 2 atau lebih kelompok di Samudra Atlantik utara dan sedikitnya dua di Belahan Selatan. 7. Paus Sperm (Physeter macrocephalus). Kalsifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Cetacea Famili : Odontoceti Genus : Physeteridae Spesies : Physeteridae marcocephalus Gambar 1.11 : Gambar Physeter macrocephalus Paus ini dinamakan Paus Sperm karena bahan putih susu spermaceti yang terdapat pada kepalanya, dan pada awalnya dikira sebagai sperma. Kepala Paus Sperm yang besar dan bentuk keseluruhannya yang berbeda, ditambah lagi kemunculannya dalam novel Moby-Dick yang ditulis oleh Herman Mellville, membuatnya dikenal sebagai Paus Arketipe (archetype). Paus Sperm juga dulu dikenal sebagai Common Cachal. Ciri khas dari Paus Sperm adalah kepalanya yang besar, lebih-lebih untuk pejantannya, yang biasanya bisa mencapai sepertiga daripada panjang badannya. Nama spesiesnya sendiri macrocephaluss diambil dari bahasa Yunani untuk "kepala besar". Berbeda dengan kulit licin yang dimiliki oleh kebanyakan paus lain, kulit bagian belakang Paus Sperm biasanya berkedut. Mereka bewarna abu-abu walaupun kadang kelihatan berwarna coklat dibawah cahaya, Kalaupun ada, kemungkinan adalah albino. Tidak mengherankan kalau otak Paus Sperm adalah yang terbesar dan terberat bagi semua hewan (berat rata-ratanya 7 kg dalam paus Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 40
  • 41. jantan dewasa). Namun, otak Paus Sperm tidak begitu besar jika dibandingkan dengan ukuran badannya. Lubang pernapasan (blowhole) terletak berdekatan dengan bagian depan kepala dan condong ke kiri (jika dilihat dari arah yang sama dengan paus). Flukenya juga berbentuk segitiga dan tebal. Flukenya diangkat tinggi-tinggi dari air sebelum paus melakukan penyelaman. Paus Sperm mempunyai 20-26 pasang gigi kerucut pada rahang bawah. Setiap gigi bisa mempunyai berat sampai 1 kg. Para ilmuwan masa kini menggunakan gigi-gigi tersebut dalam pertengkaran antara paus jantan dalam spesies yang sama. Hipotesis ini konsisten dengan gigi yang berbentuk kerucut dan jarang-jarang. Gigi yang belum sempurna juga terdapat di bagian rahang atas, namun gigi tersebut jarang tumbuh dan terlihat di mulut. 8. Narwhal (Monodon monocros) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Cetacea Subordo : Odontoceti Famili : Monodontidae Genus : Monodon Spesies : Monodon monocros Gambar 1.12 : Monodon monocros Narwhal (Monodon monoceros) adalah nama salah satu paus yang paling tidak diketahui manusia. Nama “narwhal” berasal dari bahasa Norse Kuno yang Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 41
  • 42. berarti “paus mayat”. Nama itu diberikan karena kebiasaannya yang kadang-kadang berenang tak bergerak di permukaan laut dengan posisi perut menghadap ke atas & warna tubuhnya yang bertotol-totol kelabu seperti pelaut yang tenggelam. Mereka diketahui hanya hidup di seluruh perairan Kutub Utara, tepatnya di Samudera Arktik. Narwhal adalah paus bergigi & termasuk karnivora yang memakan hewan-hewan laut seperti ikan, udang, atau cumi-cumi. Tanduk spiral Narwhal yang misterius ternyata berfungsi sebagai sensor raksasa yang membantunya mengetahui kualitas air dan untuk “mencium” Narwhal lainnya. Tanduk paus Narwhal yang panjangnya bisa mencapai 2,4 m. Menurut Nweeia, tanduk tersebut sepertinya memiliki kemampuan penginderaan hidrodinamik. Ia mengungkapkan hal ini dalam presentasi di Konferensi mengenai Biologi Mamalia Laut di San Diego. Tim Nweeia menemukan bahwa tanduk Narwhal serupa dengan membran yang memiliki permukaan yang amat sensitif. Ada sekitar 10 juta saraf yang terhubung ke permukaan tanduknya, guna mendeteksi perubahan suhu, tekanan, dan kadar garam air. Setiap paus Narwhal (Monodon monoceros) juga menggunakan suara untuk berkomunikasi satu sama lain seperti halnya lumba-lumba atau ikan paus lainnya. Bahkan, masing-masing kemungkinan memiliki suara unik yang juga menunjukkan identitasnya. 9. Paus Bungkuk (Megaptera novaeangeliae) Paus Bungkuk (Megaptera novaeangliae) adalah salah satu spesies rorqual terbesar. Paus Bungkuk memiliki bentuk tubuh yang istimewa, dengan sirip dada panjang dan kepala menonjol. Hewan ini adalah hewan akrobatik, sering muncul di permukaan air. Jantan mengeluarkan suara yang terdengar selama 10 sampai 20 menit dan diulang untuk beberapa jam pada satu waktu. Fungsi suara ini belum diketahui, walaupun sepertinya memiliki peran dalam berpasangan. Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 42
  • 43. Gambar 1.13 : Paus Bungkuk Jantan mencapai usia reproduksi ikan paus humpback antara 5 dan 8 tahun. Setelah 11 bulan usia kehamilan, ibu Bungkuk memberikan satu bayi. Ditemukan di samudera dan lautan di seluruh dunia, biasanya bermigrasi paus bungkuk hingga 25.000 km setiap tahun. Paus bungkuk hanya makan di musim panas, di perairan kutub, dan bermigrasi ke perairan tropis atau sub-tropis untuk berkembang biak dan melahirkan di musim dingin. Selama musim dingin, paus humpback hidup dari cadangan lemak mereka. Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Cetacea Subordo : Mysticeti Familia : Balaenopteridae Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 43
  • 44. Genus Spesies : Megaptera (Gray, 1846) : Megaptera novaeangeliae (Borowski, 1781) 10. Paus Abu-Abu (Eschrichtius robustus) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Cetacea Gambar 1.14 : Paus Abu-Abu sedang beraktivitas Subordo : Mysticeti Familia : Eschrichtiidae (Ellerman & Morrison-scott, 1951) Genus Spesies : Eschrichtius : Eschrichtius robustus (Lilieborg, 1861) Paus abu-abu (Eschrichtius robustus) adalah paus bisa hidup 50-60 tahun. Nama umum paus berasal dari Patch abu-abu dan bintik-bintik putih pada kulit yang gelap. Paus Gray pernah disebut ikan setan karena perilaku melawan mereka ketika diburu. Paus abu-abu adalah satu-satunya spesies dalam genus Eschrichtius, yang pada gilirannya merupakan satu-satunya genus dalam keluarga Eschrichtiidae. Paus abu-abu adalah jenis paus tidak bergigi, memiliki pelat-pelat baleen berwarna krem. Panjang pelat ini 5 hingga 25 cm dan tergantung pada tiap sisi rahang atasnya. Pelat-pelat ini terbuat dari keratin, bahan yang juga membentuk kuku jari kita. Paus abu-abu menyelam ke dasar lautan, mengeruk sedimen dan berbagai Crustasea. Kemudian, ia menyaring air melalui pelat-pelat baleen itu. Paus Abu-abu memiliki bercak-bercak putih pada kulitnya, karena teritip Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 44
  • 45. dan parasit. Paus jantan tumbuh hingga 14 m lebih panjang dari pada bus kota dan paus betina sedikit lebih besar. Paus abu-abu memiliki 2-5 lipatan pada tenggorokan bawahnya, yang memungkinkan tenggorokan itu melebar selagi makan. Serta dapat naik ke permukaan setiap 3-5 menit untuk bernapas, tetapi sanggup menyelam hingga 15 menit. 2. ORDO PRIMATA A. Ciri-Ciri Umum Primata merupakan kelompok yang berbeda dengan kelompok lain. Mereka membentuk unit sosial yang sangat komplek. Ordo Primata dapat ditemukan di Amerika Selatan, Amerika Tengah, Afrika, Madagaskar, Asia Tenggara, dan Asia Timur. Habitat utamanya di hutan hujan tropis, tangan dan kaki prehensil yang merupakan adaptasi bagi gaya hidup di pepohonan, mempunyai 11 family dengan 356 spesies. Ordo Primata memiliki ibu jari yang dapat disentuhkan ke jari lain, mata menghadap ke depan, korteks serebal berkembang baik. B. Anatomi Kelompok primata mempunyai anggota yang sangat beragam, mulai dari Lemur Tikus yang berbobot hanya 35 gram hingga Gorila yang mempunyai bobot 300 kg. Mayoritas spesies kelompok ini memiliki ibu jari yang dapay disentuhkan kejari lain, kuku pipih di jari tangan dan kaki, hanya beberapa diantara mereka yang mempunyai cakar. Ibu jari kaki selalu memiliki kuku, sebagian besar mempunyai ekor kecuali kera. Primata mempunyai otak yang relatif cukup besar dibandingkan dengan ordo-ordo lain dalam Kelas Mamalia. Cerebral Hemisphere yang memproses informasi sensor dan mengkoordinasi respon berkembang sangat baik, dengan begitu memungkinkan penglihatan cukup tajam untuk melompat dari pohon ke pohon lain secara akurat. Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 45
  • 46. C. Beberapa Contoh Ordo Primata 1) Kera (Hylobathes agilis) Kera adalah anggota superfamilia Hominoidea dari Ordo Primata. Banyak Spesies Kera saat ini memiliki status terancam punah karena hilangnya habitat merka dihutan hujan tropis dan perburuan. Klasifikasi Kingdom : Animalia Dalam sistem taksonomi saat ini ada dua familia hominoid familia Filum : Chordata Hylobatidae terdiri dari 4 genus dan 12 spesiesgibbon. Banyak spesies kera saat ini Subfilum : Vertebrata memiliki status terancam karena hilangnya habitat merka dihutan hujan tropis dan Kelas : Mammalia perburuan. Saat ini ada 8 genus hominoid yang belum punah. Ordo : Primata Familia : Hylobatidae Genus : Hylobates Spesies : Hylobathes agilis Gambar 1.15 : Hylobathes agilis sedang makan. Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 46
  • 47. 2) Orangutan (Pongo pygmaeus). Klasifikasi Istilah Orangutan diambil dari bahasa Kingdom : Animalia Melayu, yang berarti manusia (orang) hutan. Filum : Chordata Orangutan berukuran 1-1,4 m untuk jantan, Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia yaitu kira-kira 2/3 kali ukuran seekor Gorila. Tubuh Orangutan diselimuti rambut merah kecoklatan. Mereka mempunyai kepala yang Ordo : Primata besar dengan posisi mulut yang tinggi Mereka Familia : Hominidae memiliki tubuh yang gemuk dan besar, Genus berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, : Pongo Spesies : Pongo pygmaeus kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor. Mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba. Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia. Orangutan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Borneo dan Sumatra di wilayah bagian negara Indonesia dan Malaysia. Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan. Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa Bakau dan Nipah, sampai ke hutan pegunungan. Di Borneo Orangutan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m dpl, sedangkan kerabatnya di Sumatera dilaporkan dapat mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m dpl. Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 47
  • 48. Gambar 1.16 : Peta persebaran keberadaan Orang utan Sumatra di Kalimantan dan Malaysia (Sumber : maps.iucnredlist.org) Orangutan Sumatera (Pongo abelii-lesson) merupakan salah satu hewan endemis di Sumatera. Orangutan di Sumatera hanya menempati bagian utara pulau itu, mulai dari Timang Gajah, Aceh Tengah sampai Sitinjak di Tapanuli Selatan. Keberadaan hewan mamalia ini dilindungi Undang-Undang 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan digolongkan sebagai „Critically Endangered‟ oleh IUCN. Meskipun orangutan termasuk hewan omnivora, sebagian besar dari mereka hanya memakan tumbuhan seperti daun-daunan, biji-bijian, kulit kayu, tunas tanaman (yang lunak), bunga-bungaan dan buah-buahan. Selain itu mereka juga memakan serangga dan hewan-hewan kecil lainnya seperti burung dan mamalia kecil. Orangutan bahkan tidak perlu meninggalkan pohon mereka jika ingin minum. Mereka biasanya meminum air yang telah terkumpul di lubang-lubang di antara cabang pohon. Orangutan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan lama kandungan berkisar antara 8,5 hingga 9 bulan; hampir sama dengan manusia. Jumlah bayi yang dilahirkan seorang betina biasanya hanya satu. Bayi orang utan dapat hidup mandiri pada usia 6-7 tahun. (Sumber : http://www.duniasatwaini.com/2012/09/taksonomi-hewan.html) 3) Kukang (Nycticebus coucang) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 48
  • 49. Subfilum : Vertebrata Kelas : Mamalia Ordo : Primata Familia : Lorisidae Genus : Nycticebus Spesies : Nycticebus coucang Gambar 1.17 : Nycticebus coucang sedang beraktifitas. Kukang adalah salah satu jenis primata. Seperti halnya satwa primata lainnya, kukang memiliki lima jari yang bisa menggenggam. Kemampuannya ini dipakai untuk menapaki ranting dan cabang-cabang pohon di hutan. Dalam hal taksonomi atau ilmu klasifikasi mahluk hidup, satwa ini termasuk ke golongan primata tingkat rendah dengan subordo Strepsirrhini dan genus Nycticebus yang berarti “kera malam”. Kukang hidup di hutan-hutan pegunungan di tiga pulau besar di Indonesia, yaitu di Jawa, Sumatera dan juga Kalimantan. Kukang memiliki cara jalan yang lambat serta ciri khas pada bentuk wajah. Pola warna yang dimiliki satwa ini juga menarik, yaitu satu garis gelap sepanjang tubuh (strip) yang mulai ada dari sekitar kepala sampai bagian belakang. Kukang adalah hewan nokturnal, yaitu hewan yang menghabiskan aktivitasnya di malam hari. Dengan begitu tidak heran kalau kukang memiliki sepasang mata yang besar dan bulat sebagai adaptasi di kehidupan malamnya. Kukang Jawa banyak ditangkap untuk diperdagangkan. Sebelum dijual ke pembeli, biasanya para pedagang illegal mencabut paksa gigi taring kukang yang beracun untuk alasan keamanan pembeli. Tidak jarang banyak kukang-kukang yang akan dijual mengalami sakit yang parah sehingga akhirnya mati akibat luka di bagian gigi dan mulut. Menanggapi masalah ini, pihak pemerintah melakukan penyitaan terhadap Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 49
  • 50. satwa-satwa liar yang diperdagangkan, termasuk diantaranya kukang. Kukang-kukang hasil sitaan ini biasanya ditampung oleh LSM pusat rehabilitasi satwa seperti IAR. Saat ini terdapat 75 individu kukang di pusat rehabilitasi IAR dan 35 diantaranya Kukang Jawa. Kukang-kukang tersebut diberikan perawatan medis, makanan , dan juga tempat hidup yang layak untuk selanjutnya dilepasliarkan. ( Sumber : http://www.greenradio.fm/news/endangered-animal/2670-kukang-satwa-imut-yan g-malang) Gambar 1.18 : Peta persebaran Nycticebus coucang (Sumber : maps.iucnredlist.org) 4) Bekatan (Nasalis larvatus). Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mammalia Ordo : Primata Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 50
  • 51. Familia : Cercopithecidae Genus : Nasalis Spesies : Nasalis larvatus Bekantan merupakan mamalia yang mempunyai hidung panjang dan besar pada kelamin jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Spesies ini juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengonsumsi makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan, yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai). Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group, yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa bekantan jantan. Jantan yang menginjak remaja akan keluar dari kelompok one-male dan bergabung dengan kelompok all-male. Hal itu dimungkinkan sebagai strategi bekantan untuk menghindari terjadinya inbreeding. Bekantan juga dapat berenang dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau lain. Untuk menunjang kemampuan berenangnya, pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaputnya. Selain mahir berenang bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik, sehingga pada hidungnya juga dilengkapi semacam katup. Bekantan merupakan maskot fauna provinsi Kalimantan Selatan. Pada jantan dan betina bekantan memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Pada jantan, rambut pipi bagian belakang berwarna kemerah-merahan, Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 51
  • 52. bentuk hidung lebih mancung. Sedangkan pada betina, rambut pipi bagian belakang berwarna kekuning-kuningan dan bentuk hidung lebih kecil. Gambar 1.18 : Bekantan sedang beraktifitas. (Sumber foto:blogmhariyanto.blogspot.com) Satwa yang merupakan mascot dati I Kalimantan Selatan ini memiliki masa kehamilan 166 hari atau 5-6 bulan dan hanya melahirkan satu ekor anak. Setelah berumur 4-5 tahun bekantan sudah dianggap dewasa. Satwa yang pandai berenang ini pada pagi hari aktif mencari makanan berupa daun-daunan, sedangkan siang hari bekantan menyenangi tempat yang agak gelap/teduh untuk beristirahat. Menjelang sore hari, kembali ke pinggiran sungai untuk makan dan tidur. (Sumber: dephut.go.id dan alamendah.wordpress.com) 5) Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis). Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mammalia Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 52
  • 53. Ordo : Primata Familia : Cercopithecidae Genus : Macaca Spesies : Macaca fascicularis Gambar 1.19 : Sekelompok Monyet Ekor panjang Kera ekor panjang (Macaca fascicularis) mempunyai panjang tubuh 38-76 cm, panjang ekor 61 cm dengan berat badan sampai 6 kg. Tubuhnya tampak kokoh yang tertutup mantel rambut berwarna coklat kemerah-merahan di bagian bawah nampak lebih muda dan muka menonjol dengan wama keputih-putihan. Warna mantel rambut kera ini yang hidup di pedalaman hutan lebih gelap dari pada yang hidup dipantai. Anak kera ekor panjang mantel rambut berwama hitam dengan rambut muka dan telinga nampak cemerlang, warna rambut inl akan berubah setelah berumur 1 tahun. Pergerakan satwa ini jika berada menggunakan di pohon jari- jarinya, namun jika di atas tanah akan menggunakan telapak kaki dan tangannya ke tanah. Macaca juga dapat memanjat sambil melompat sejauh 5 meter. Jenis monyet ini juga dapat berenang dengan baik. Kera ekor panjang hidup berkelompok. Besar kecilnya kelompok ditentukan oleh ada tidaknya pemangsa dan sumber pakan di alam. Pergerakan dilakukan untuk mendapatkan pakan di dalam melangsungkan hidupnya. Luas daerah jelajah 50 hingga 100 ha untuk satu kelompok. Luas daerah jelajah sangat Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 53
  • 54. erat hubungannya dengan sumber pakan. Monyet ini memiliki alat kelamin menonjol, yang jantan kantong zakar besar. Masa kawin pada setiap siklus, kawinnya beramai-ramai, seekor pejantan kawin dengan beberapa ekor betina dan seekor betina kawin dengan beberapa ekor pejantan. Masa bunting selama 116 hari. Monyet ekor panjang mampu hidup dalam berbagai kondisi dari hutan bakau di pantai, dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 2000 mdpl. Monyet ini dapat ditemukan di mana-mana, menjadi hama bagi penduduk, merusak padi, jagung dan tanaman buah-buahan. Dalam mencari makan monyet ekor panjang selalu merubah daerah jelajahnya, tergantung pada ketersediaan makanan. Makanannya daun, buah, biji, dan bunga. Selain itu juga makan serangga, telur anak burung, kepiting, udang, dan kerang. 6. Surili Jawa (Presbytis comata) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mammalia Ordo : Primata Familia : Cercopithecidae Genus : Presbytis Spesies : Presbytis comate Gambar 1.20 : Surili Jawa yang terancam punah Surili Jawa (Presbytis comata) merupakan monyet dunia yang baru terancam,dan juga termasuk hewan endemik pada sebagian pulau Jawa, Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 54
  • 55. Indonesia.Terdapat dua subspesies Surili Jawa yaitu Presbytis comata comata – ada di Jawa Barat dan Presbytis comata fredericae – ada di Jawa Tengah. 7. Lutung Budeng (Trachypithecus auratus) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Mammalia Ordo : Primata Familia : Cercopithecidae Genus : Trachypithecus Spesies : Trachypithecus auratus Gambar 1. 21: Lutung Budeng yang masih muda Trachypithecus auratus adalah sejenis lutung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55cm. Jantan dan betina biasanya berwarna hitam, namun betina memiliki warna putih kekuningan di sekitar kelaminnya. Lutung muda memiliki rambut tubuh berwarna oranye. Lutung Budeng adalah hewan diurnal, yang lebih aktif pada waktu siang hari di atas pepohonan. Makanan pokoknya terdiri dari tumbuh-tumbuhan. Tersebar dan ditemukan di dalam hutan hujan tropis pulau Jawa, Bali, Kalimantan dan Sumatra. Lutung Budeng hidup berkelompok, yang dalam satu kelompoknya terdiri dari sekitar tujuh ekor lutung, termasuk satu atau dua ekor lutung jantan dewasa. BAB III PENUTUP Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 55
  • 56. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Kelas Mamalia yang termasuk dalam Ordo Cetacea antara lain adalah Paus Pembunuh (Orcinus orca ), Paus Beluga (Delphinapterus leucas), Lumba-lumba (Orcaella brevirostris), Paus Bowhead (Balaena mysticetus), Paus Biru (Balaenoptera musculus), Paus Sirip Minke (Physeter macrochepalus), Narwhal (Monodon monocros), Paus Sperm (Physeter macrocephalus), Paus Bungkuk (Megaptera novaeangeliae) dan Paus Abu-Abu (Eschrichtius robustus). Sedangkan dalam Ordo Primata ada Kera (Hylobathes agilis), Orangutan (Pongo pygmaeus), Kukang (Nycticebus coucang), Bekatan (Nasalis larvatus), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Surili Jawa (Presbytis comata) dan Lutung Budeng (Trachypithecus auratus). 2. Karakter yang dapat digunakan untuk identifikasi dalam Ordo Cetacea yaitu: ukuran tubuh, bentuk kepala, sirip, gigi, blowhole, makanan, habitat, dan kebiasaan. Sedangkan pada Ordo Primata yaitu: ukuran tubuh, jumlah jari, ekor, makanan, habitat dan kebiasaan. DAFTAR PUSTAKA http://acsonline.org/fact-sheets/bowhead-whale/ Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 56
  • 57. http://rivanputra.wordpress.com/2012/01/05/paus-bowhead http://www.seaworld.org/animal-info/animal bytes/animalia/eumetazoa/coelomates/deuterostomes/ chordata/craniata/mammalia/cetacea/sperm-whale.htm http://terselubung.com/2012/07/paus-paus-terbesar-di-dunia.html http://www.duniasatwaini.com/2012/09/taksonomi-hewan.html) diakses 15 april 2013 11:18 dephut.go.id dan alamendah.wordpress.com http://www.greenradio.fm/news/endangered-animal/2670-kukang-satwa-imut-yan g-malang diakses tanggal15 april2013 11:18 http://maps.iucnredlist.org diakses tanggal 12 mei 2013 Kelompok VII Sistematika Vertebrata, Ordo Cetacea & Primata 57
  • 58. KELAS MAMALIA ORDO INSECTIVORA DAN DERMOPTERA Dosen pengampu: Najda Rifqiyati, S.Si., M.Si. Oleh: 1. Rifa‟atul Afifah (11640001) 2. Kunny Izza A. (11640002) 3. Ahmad Choirudin (11640003) 4. Ayu Tia Elyasa (11640004) 5. Laili Fatimah ( 11640044 ) 6. Putri Rahmayani ( 11640045 ) 7. Rizky Fahmi ( 11640046 ) PRODI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
  • 59. PENDAHULUAN Mamalia adalah kelompok hewan yang paling maju diantara vertebrata lainnya. Mamalia telah menyebar di seluruh relung ekologi, meliputi pantai, danau, sungai, laut, pohon, di bawah tanah dan di atas tanah bahkan di udara. Daerah persebaran mamalia mulai dari daerah kutub hingga daerah tropis dan gurun. Mamalia memiliki karakter yang berbeda dengan vertebrata lain. Mamalia bersifat homoithermis. Ciri utamanya adalah memiliki kelenjar mamae (kelenjar susu) yang berfungsi sebagai sumber makanan bagi anaknya. Mamal juga memiliki kelenjar minyak dan kelenjar. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai. Ciri-ciri mamalia : - tubuhnya ditutupi rambut - betina mempunyai glandula mammae (kelenjar susu) yang berkembang - anggota gerak pada mamalia berfungsi untuk berjalan, memegang, berenang atau terbang - pada jari-jarinya terdapat kuku dan cakar - gigi mamalia berkembang baik, meliputi gigi seri, taring, geraham (molar) - bernapas dengan paru-paru - jantungnya terdiri empat ruang (dua serambi, dua bilik) dengan sekat yang sempurna - otak berkembang sangat baik, terutama bagian cerebrum - suhu tubuh mamalia homoioterm - ginjalnya bertipe metanefros, memiliki dua ureter yang mengalirkan urin ke kandung kemih (vesica urinaria) - pembiakan terjadi secara Vivipar dan fertilisasi internal - embrio berkembang dalam uterus (rahim), pertukaran zat metabolik antara embrio dan induk berlangsung melalui plasenta (baik nutrisi maupun respirasi). Meskipun ciri-ciri yang dimiliki hampir sama, namun masing-masing organisme anggota mamalia memiliki ciri-ciri yang khusus sehingga dikelompokkan dalam beberapa ordo. Mamalia dikelompokkan sesuai ciri morfologi, anatomi, dan cara hidupnya. Berdasarkan ukurannya, mamalia dibagi menjadi dua, yakni mamalia besar dan mamalia kecil.
  • 60. International Biological Program mendefinisikan mamalia besar sebagai jenis-jenis mamalia yang memiliki ukuran berat badan dewasa > 5Kg, sedangkan mamalia kecil dengan ukuran berat badan dewasa < 5Kg. Jenis-jenis mamalia besar dicontohkan sebagai berikut: rusa, harimau dan kerbau air. Mamalia kecil antara lain tikus, bajing dan kelelawar. Dalam pemanfaatan waktu aktivitas, mamalia dibagi menjadi mamalia diurnal dan mamalia nokturnal. Mamalia diurnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan aktivitasnya pada pagi dan sore hari, seperti orangutan, rusa dan beberapa jenis bajing. Mamalia nokturnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan aktivitasnya mulai menjelang malam hari hingga menjelang pagi hari, seperti kelelawar, tenggalung malaya, serta musang. Selain itu, terdapat juga jenis-jenis yang beraktivitas sepanjang hari seperti babi hutan. Berdasarkan habitatnya, mamalia dapat dibedakan menjadi dua, yakni mamalia darat dan mamalia laut. Mamalia darat merupakan mamalia yang sebagian besar aktivitasnya dilakukan di darat, sedangkan mamalia laut melakukan aktivitasnya sebagian besar di laut. Contoh dari mamalia darat, yakni monyet-ekor panjang, macan tutul, tikus, serta kuda. Mamalia laut, antara lain pesut, dugong, dan paus. Dalam pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia diklasifikasikan menjadi dua, yakni mamalia arboreal dan mamalia terestrial. Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis mamalia yang banyak menghabiskan waktu aktivitasnya pada strata yang tinggi, sedangkan mamalia terestrial merupakan jenis-jenis mamalia yang menghabiskan waktu aktivitasnya pada lantai hutan atau strata terbawah. Soerianegara dan Indrawan (2002) membagi strata tegakan dalam ekologi hutan, adalah sebagai berikut: strata A (> 30m), strata B (20-30m), strata C (4-20m), strata D (1-4m) dan strata E (0-1m). Jenis-jenis yang merupakan mamalia arboreal, antara lain monyet, kelelawar, bajing, serta beberapa jenis dari suku Felidae (Payne et al. 2000). Bagi jenis-jenis mamalia terestrial, antara lain kijang, gajah, dan badak. Taksonomi mamalia dijelaskan sebagai berikut: Kingdom : Animalia Sub-Kingdom : Metazoa Filum : Chordata Sub-Filum : Vertebrata Kelas : Mamalia Evolusi mamalia yang paling awal belangsung mulai beberapa jalur yang berbeda. Dari kelompok tersebut hanya tiga yang sampai sekarang masih hidup, yaitu:
  • 61. 1. Monotremata, mamalia yang bertelur (sub kelas Prototheria) 2. Marsupiala, mamalia berkantung (sub kelas Metatheria) 3. Mamalia berplasenta (sub kelas Eutheria) Masing-masing dibedakan dari cara mereka merawat anak selama perkembangan embrio. Monotremata tetap bertelur seperti moyang terapasidanya. Platipus paruh bebek dan pemakan semut berduri adalah satu-satunya monotremata yang ada di bumi sekarang. Pada marsupiala, anak bertahan untuk jangka waktu yang pendek di dalam saluran reproduksi induk. Selama waktu yang pendek ini, makanan diperoleh dari kuning telur yang tumbuh di dalam dinding uterus. Tetapi, anak itu dilahirkan pada tahap perkembangan yang sangat awal. Anak itu kemudian merayap kedalam kantung yang terdapat di perut induknya dan melekatkan diri pada puting yang mengeluarkan air susu. Disini perkembangan diselesaikan. Mamalia berplasenta mempertahankan anaknya didalam uterus induk sampai berkembang baik. Kuning hanya sedikit di dalam telur, tetapi membran ekstra embrionik itu membentuk tali pusar dan plasenta sehingga anak yang sedang bertumbuh mendapat makanannya langsung dari induknya. Beberapa ordo mamalia diantaranya adalah ordo insectivora yang beberapa anggota spesiesnya merugikan para petani karena dianggap sebagai hama bagi perkebunan mereka, serta ordo dermoptera yang memliki peranan sebagai binatang buruan untuk dimanfaatkan bulu juga dagingnya dan juga menyebabkan kerusakan yang cukup besar untuk perkebunan kerena mereka memakan bunga atau tunas dan buah-buahan dari pohon. Kedua ordo ini juga mempunyai peranan sebagai penyeimbang rantai makanan. Berdasarkan beberapa peranan tersebut maka kedua ordo ini penting untuk dikaji. Klasifikasi (Sistematika) Kelas Mamalia Prototheria Monotremata Panthother Allotheria Metatheria Mamalia Marsupialia Dermoptera Insectivora Theria Chiroptera Megachiroptera Microchiroptera Lemuroidea Primata Tarsiodea Tilodontia Taediodonta Edentala (Xenathra) Pholidota
  • 62. PEMBAHASAN A. Ordo Insectivora Insectivora adalah kelompok hewan mamalia pemakan serangga.Mengacu pada kebiasaan makan sebagian besar spesies dari kelompok ini. serangga dan hewan kecil lainnya merupakan makanan yang utama hampir pada semua anggota kelompok.Misalnya pada otter shrews dari afrika dan tikus mondok berhidung bintang dari amerika juga memakan ikan. The Townsend mole di barat laut pasifik sering menjadi hama bagi petani umbi karena menyukai umbi dari berbagai jenis tumbuhan. Tikus mondok sering melakukan aktifitasnya di dalam tanah dan menghabiskan sebagian besar hidup mereka di dalam kegelapan terowongan bawah tanah yang biasanya mereka menggalinya untuk diri mereka sendiri. Oleh karena itu, mata tikus mondok sangatlah kecil tetapi indera lain seperti penciuman dan peraba berkembang dengan baik. Kebanyakan, cecurut amerika hidup dipermukaan tanah dan menempati liang hanya untuk tidur atau beristirahat. Sebagian mereka lebih menyukai habitat yang lembab atau berawa yang terdapat banyak sampah pada permukaannya, batu atau kayu yang telah membusuk karena dapat memberikan perlindungan yang memadai. Beberapa spesies, terutama cecurut gurun dapat menyesuaikan diri dengan daerah kering. Cecurut dan tikus mondok aktif sepanjang tahun. Beberapa spesies, terutama cecurut berekor pendek, menyimpan makanannya untuk musim dingin. Sangat sedikit yang mengetahui tentang kebiasaan banyak spesies dari kelompok ini. Masa kehamilan yang tepat belum diketahui pada sebagian besar spesies sehingga belum ada yang mengetahui lama pertumbuhan serta perkembangan spesies muda kecuali hanya mereka tumbuh cepat dan mencapai tahap dewasa dalam waktu sekitar 6 minggu. Lama hidup cecurut diperkirakan kurang dari 2 tahun tetapi informasi yang spesifik masih kurang. kaki pentadactyl, giginya mempunyai puncak yang tajam, daerah olfaktori pada kepala lebih panjang daripada pada daerah kranial, tidak ada posorbital, tulang air mata tidak melebar ke wajah, dan biasanya mempunyai taju paroccipital yang jelas. Insectivora terdiri dari beberapa famili diantaranya : 1. Talpidae
  • 63. Famili ini terdiri dari tikus mondok dan desmans, saat ini, sekitar 42 spesies yang dikelompokkan ke dalam 17 genera. Talpids dapat ditemukan di sebagian besar Amerika Utara dan Eurasia. Sekitar 2/3 dari anggota keluarga ini setidaknya sebagian fossorial, menggali terowongan bawah tanah di mana mereka tinggal dan mencari makan di invertebrata bawah tanah (beberapa juga makan bagian tanaman). Lainnya adalah berada di air (desmans) atau mencari makan pada permukaan (Asian shrew-moles, Uropsilus). mata kecil (dan kadang-kadang tertutup oleh kulit), kaki pendek, dan telinga eksternal yang kurang. Forelimbs diputar sedemikian rupa sehingga siku menunjuk punggung dan telapak kaki depan wajah posterior. Orientasi ini meminjamkan kekuatan untuk stroke mereka menggali. Selain itu, forelimbs pendek dan kuat dan berakhir dalam cakar tangguh. Rambut tikus mondok adalah beludru yang memungkinkan gerakan mudah di belakang liang serta ke depan. Desmans adalah hewan akuatik, yaitu, mereka adalah perenang terampil yang tinggal di dekat air dan makan invertebrata air dan ikan kecil yang mereka tangkap bawah air. Desmans memiliki kaki berselaput dan moncong yang fleksibel sangat tidak biasa yang digunakan untuk menggali untuk mencari makanan di dasar danau, sungai, atau kolam. Hanya ada dua spesies desmans, satu tinggal di Asia dan lainnya di Eropa, dan keduanya terancam. Seperti cecurut, tikus mondok memiliki tingkat metabolisme yang relatif tinggi dan selera yang tak terpuaskan. Mereka aktif di sepanjang hari dan malam. Mereka juga dapat ditemukan di berbagai habitat, tetapi mereka tampaknya lebih memilih tanah lembab yang mudah untuk digali. Talpidae telah hidup sejak zaman Eosen. Contoh spesies Condylura cristata Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Insectivora Famili : Talpidae Genus : Condylura
  • 64. Spesies : Condylura cristata Deskripsi :Tikus mondok ini mempunyai bulu-bulu anti air berwarna coklat kehitaman dan kaki berukuran besar serta ekor yang panjang dan tebal yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak untuk musim semi. Tentakel-tentakel di hidungnya sangat sensitif dan dilapisi oleh organ-organ sensor Eimer. Diameter hidungnya sekitar 1 cm dengan hampir 25,000 organ sensor pada 22 tentakelnya. Tikus mondok ini tidak mempunyai kemampuan penglihatan jadi alat-alat sensor inilah yang digunakan untuk mendeteksi mangsanya yang berukuran kecil seperti serangga air, cacing dan moluska. Merupakan binatang tercepat dalam memangsa mangsanya, paling cepat hanya membutuhkan 120 milidetik untuk mengetahui keberadaaan mangsanya dan kemudian memakannya. Otaknya dapat memutuskan suatu mangsa dapat dimakan atau tidak dalam waktu 8 milidetik. Kecepatan ini adalah batas kecepatan dari sel-sel syaraf di otak dalam mentransmisikan informasi. Tikus ini juga memiliki kemampuan untuk mencium mangsa di bawah air. Hal ini dilakukan dengan mengeluarkan gelembung udara ke mangsanya atau mencium jejak mangsanya dan kemudian menghirup gelembung udara tadi kembali untuk mencium bau mangsanya. 2. Soricidae . Family Soricidae memiliki karakteristik bertubuh panjang, hidung runcing yang membantu penciuman serta menggali ke dalam tanah, Gigi bevariasi Mata kecil dan mempunyai moncong yang panjang. Anggotanya ditemukan di seluruh dunia, kecuali didaerah kutub, Australia, dan selatan Amerika Selatan. Contoh spesies: Tikus cerurut (Crocidura mutina) Klasifikasi Kingdom :Animalia Phylum :Chordata Classs :Mamalia Ordo :Insectivora Familia :Soricidae Genus :Crocidura
  • 65. Spesies :Crocidura mutina Deskripsi : celurut merupakan pemakan serangga, bertubuh kecil yang berpenampilan mirip mencit /tikus kecil, yang biasa dijumpai berlari di sudut dinding mencari mangsa.Hewan ini kerap kali dianggap sebagai tikus karena ukuran, warna rambut, serta moncongnya, sehingga dinamakan pulatikus kesturi. Sebutan lainnya adalah cecurut, (tikus)curut, cencurut, dan munggis. Pada kenyataannya, celurut sangat jauh kekerabatannya dari tikus. Penyebaran celurut mencakup hampir seluruh penjuru dunia, kecuali Papua, Australia, dan Selandia Baru, serta Antarktika. Sebagai hewan menyusui, celurut termasuk hewan yang mudah beradaptasi dengan perkembangan kebudayaan manusia.Karena habitat hidupnya yang tumpang tindih dengan tikus. Celurut juga menjadi hewan vektor penyakit yang serupa dengan tikus dan mencit. B. Ordo Dermoptera Dermoptera berasal dari bahasa Yunani “derma =kulit” +“ptera = sayap” Jadi merupakan mamalia bersayap kulit, sayapnya mirip sayap pada kelelawar. Berukuran kecil sampai sedang, pelebaran yang terbentuk mulai dari sisi lehernya diantara anggota badan dan sisi ekor yang disebut paratagium, sehingga binatang ini dapat terbang atau melayang dari satu pohon ke pohon yang lain dan dapat mencapai jarak 50 m, untuk mencapai tempat yang tinggi hewan ini harus memanjat. Aktif di malam hari (nokturnal), termasuk herbivora gigi sudah beradaptasi dengan daun-daunan atau buah-buahan, hidup soliter dan pemalu. Tersebar di hutan hujan di Asia Tenggara terutama di Indonesia, Filipina, dan Malaysia. Hanya terdapat satu famili dalam ordo Dermopter yaitu: Cynocephylidae (lemur terbang). Anggota Dermoptera umumnya disebut colugos atau kadang-kadang "lemur terbang", karena mereka memiliki wajah seperti lemur dan mampu meluncur jarak yang jauh antara pepohonan. Ordo ini hanya memiliki satu family yaitu, Cynocephalidae dengan dua genera (Cynocephalus dan Galeopterus) masing-masing dengan satu spesies (C. volans dan G. variegatus). Penyebaran hewan ini meliputi hutan tropis dari bagian selatan Myanmar dan selatan Indochina, Malaysia, Sumatra, Jawa, Borneo dan dekat Kepulauan selatan Mindanao dan beberapa berada di bagian selatan Kepulauan Filipina. Dua spesies hidup colugos biasanya memiliki berat sekitar 0.5-1.75 kg, dan memiliki mata besar dan wajah yang mirip dengan kelelawar buah dan beberapa primata lemurid. Warna bulu dorsal bervariasi antara jenis kelamin dan sangat samar terhadap kulit pohon; betina memiliki warna tubuh keabu-abuan, sedangkan hewan jantan berwarna kecoklatan atau kastanye, dengan bercak warna putih yang tidak beraturan. Pertumbuhan gigi anterior sangat khusus: lateral atas adalah yang berbentuk
  • 66. taring, dan dua gigi seri bawah yang luas dan pectinate (seperti sisir), gigi seri yang lebih rendah biasa digunakan untuk merapikan bulu, tetapi juga dapat digunakan untuk mengikis daun ketika mencari makanan. Perbedaan morfologi fungsional tengkorak dan gigi antara dua genera colugos menunjukkan bahwa perbedaan dalam mencari makanan akan ditemukan di dalamnya. Colugos merupakan hewan nokturnal, dan mereka berlindung di siang hari di lubang-lubang pohon. Colugos lambat tapi memiliki kemampuan mendaki, tetapi mereka tidak dapat berdiri tegak dan hampir tak berdaya di tanah. Mereka dapat meluncur jarak lebih dari 100 meter dalam perjalanan ke dan dari tempat-tempat mereka mencari makan. Hewan ini memakan daun, tunas, bunga, buah, dan getah dari berbagai jenis pohon Cynocephalus volans (Colugo Filipina) Kingdom : Animalia Filum Kelas : Mamalia Ordo : Dermoptera Famili Genus : Chordata : Cynocephalidae :Cynocephalus Spesies : Cynocephalus volans Deskripsi: sangat mudah dibedakan dan diidentifikasi dari mamalia gliding lainnya yang ada di Filipina karena membran gliding yang ada sampai ekor dan ada selaput diantara jari-jarinya. Struktur gigi juga dapat dibedakan, tidak seperti mamalia lainnya (colugo malaysia), tidak mempunyai gigi di bagian depan atas rahang dan dua gigi bawah bagian depan yang terlihat seperti sisir. Penyebaran: terdapat di kepulauan Filipina bagian selatan, termasuk Basilan, Bohol, Dinagat, Leyte, Maripipi, Mindanao, Samar, Siargo, dan Kepulauan Tongquil. Umumnya pada hutan primer dan sekunder Reproduksi: beberapa observasi menemukan bahwa pembuahan hewan ini pada sepanjang tahun, bahkan ketika masih muda, dan puncaknya antara bulan maret dan mei. Betina biasanya hanya memproduksi 1 bayi walaupun ada yang 2, setelah periode estimasi kehamilan dari 150 hari dan
  • 67. diperkirakan akan disapih setelah 200 hari. Makanan: beberapa daun yang lebar dan tunas (sering dari pohon yang baru ditanam) tetapi juga buah-buahan. Famili utama dan genus dari tanaman makanan contohnya Rosaceae (Pygeum sp.), Burseraceae (Canarium sp.) dll Ekologi: sepanjang hari dia beristirahat dengan cara menggantung kebawah di pohon berdaun lebat juga di sarang dengan lubang di pohon seperti pada pohon lebbek (Albizia lebbeck), nangka (Artocarpus heterophyllus) dsb. Status: meskipun kerusakan luas hutan dataran rendah, yang membuat mereka agak rentan, kemampuan mereka untuk bertahan dalam hutan yang rusak telah mengakibatkan mereka masih tersebar luas dengan populasi yang stabil. Galeopterus variegatus (Colugo Malaysia) Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Dermoptera Famili : Cynocephalidae Genus : Galeopterus Spesies : Galeopterus variegatus Deskripsi: memiliki kepala yang berbentuk seperti anjing. Malayan colugos memiliki mata besar, kaki panjang, dan cakar yang tajam. Mereka mempunyai bulu yang berwarna abu-abu atau coklat dengan bintik-bintik putih di sepanjang punggung. Kepala mereka dan panjang tubuh sekitar 15 inci (38 cm) dengan berat ±1,5 kilogram. Bulu colugos jantan umumnya coklat sampai merah-coklat dengan bintik-bintik putih, dan pada betina berwarna coklat keabu-abuan dengan bintik-bintik putih. Tubuh bagian bawah dengan warna ringan oranye-kuning menjadi warna oranye. Distribusi: kebanyakan terdapat di Asia Tenggara, misalnya Malaysia, Jawa, Sumatra, Singapura dll Reproduksi: periode kehamilan tidak tentu, ada yang sekitar enam puluh hari tetapi bisa selama 180
  • 68. hari. Biasanya hanya melahirkan 1 keturunan dalam 1 waktu. Dia hidup bersama induknya selama 6 bulan dan mencapai kematangan dalam usia 2-3 tahun. Makanan: merupakan herbivora dengan memakan daun, mereka juga memakan bunga tunas pohon kelapa, polong, buah. Ekologi: kebanyakan nocturnal, kadang-kadang aktif pada pagi hari dan pergi pada sore hari. Secara total hewan ini termasuk arboreal. Hewan ini merupakan hewan yang independen dan hewan soliter. Peranan: colugos ini biasanya diburu untuk dimanfaatkan bulu juga dagingnya. Colugos menyebabkan kerusakan yang cukup besar untuk perkebunan kerena mereka memakan bunga atau tunas dan buah-buahan dari pohon.
  • 69. KESIMPULAN Ordo Insectivora adalah kelompok hewan mamalia yang sebagian besar anggotanya pemakan serangga. Insectivora mempunyai beberapa famili diantaranya famili Talpidae dan Soricidae. Ordo Dermoptera berasal dari bahasa Yunani “derma =kulit” +“ptera = sayap” Jadi merupakan mamalia bersayap kulit, sayapnya mirip sayap pada kelelawar. Dermoptera mempunyai satu famili yaitu famili Cynocephalidae. Ordo insectivora yang beberapa anggota spesiesnya merugikan para petani karena dianggap sebagai hama bagi perkebunan mereka, serta ordo dermoptera yang memliki peranan sebagai binatang buruan untuk dimanfaatkan bulu juga dagingnya dan juga menyebabkan kerusakan yang cukup besar untuk perkebunan kerena mereka memakan bunga atau tunas dan buah-buahan dari pohon. Kedua ordo ini juga mempunyai peranan sebagai penyeimbang rantai makanan.
  • 70. DAFTAR PUSTAKA Jackson, stephen. 2012. Gliding mammals of the world. Csiro publishing. Australia Terry A. Vaughan, James M. Ryan, Nicholas J. Czaplewski. 2011. Mammalogy 5th edition. jones and barlett publisher, LLC. New england http://animaldiversity.ummz.umich.edu/ http://id.scribd.com/doc/79963246/MAKALAH-MAMMALIA-3 http://psychotroops11.blog.usu.ac.id/worlds-wide/weirdest-animal/ http://www.nsrl.ttu.edu/tmot1/ordinsec.htm http://www.scribd.com/doc/9676998/1/Ordo-Insektivora-Ordo-Insektivora 24
  • 71. MAKALAH SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA ORDO PERISSODACTYLA DAN ORDO PHOLIDOTA Dosen Pengampu : Najda Rifqiyati, S.Si., M.Si. Oleh : Jeng Sari Dewi (11640013) Asti Sekar Wening (11640014) Fatkhiya Rakhma Fajri (11640015) Alfin Galih Wijayanto (11640016) Anisatuzzahro (11640032) Zidny Fatikha Sari (11640033) Ru‟yah Drastistiana (11640034) Ana Yasaroh (11640035) PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
  • 72. BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Mamalia berasal dari bahasa latin, mammae yang berarti buah dada atau payudara. Jadi mamalia ialah kelas hewan vertebrata yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Mamalia adalah kelompok khusus hewan yang memiliki karakteristik antara lain berdarah panas (homoiterm), memiliki rambut atau bulu, bernafas dengan paru-paru, mempunyai jantung dengan empat ruang, memiliki tiga tulang pendengaran (martil, landasan, sanggurdi), fertilisasi internal dan pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Perissodactyla adalah binatang mamalia yang memiliki kaki berkuku dengan jumlah jari kaki ganjil. Ordo Perissodactyla terdiri dari dua sub ordo, tiga famili, enam genus, dan delapan belas spesies. Subordo yang pertama adalah Hippomorpha yang terdiri dari satu famili yaitu Equidae, sedangkan subordo Ceratomorpha terdiri dari dua famili yaitu Tapiridae dan Rhinocerotidae. Famili Equidae terdiri dari sembilan belas spesies, famili Tapiridae terdiri dari empat spesies, dan famili Rhinocerotidae terdiri atas lima spesies. Ordo Perrissodactyla umumnya berbadan besar dan merupakan hewan herbivora (Grzimek‟s 1975). Pholidota adalah mamalia yang memiliki kepala kecil dan memanjang, lidah panjang dan dapat dijulurkan, tidak bergigi, badan ditutupi sisik –sisik zat tanduk yang tersusun sebagai zat genting, kakinya berjari lima, kaki depan bercakar panjang dan berfungsi untuk menggali lubang ,contoh :Manis javanica (trenggiling). Anggota Ordo Perissodactyla dan Ordo Pholidota memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia contohnya sebagai binatang ternak dan alat transportasi serta berperan dalam menjaga keseimbangan ekositem. Oleh karena itu, penulis menyusun makalah ini untuk mengetahui pengertian, ciri-ciri, habitat dan peranannya. 2. Tujuan
  • 73. 1. Mengetahui dan memahami anggota Ordo Perissodactyla dan Ordo Pholidota 2. Mengetahui dan memahami karakteristik serta peranan dari anggota Ordo Perissodactyla dan Ordo Pholidota BAB II PEMBAHASAN 1. Ordo Perissodactyla Perissodactyla adalah binatang mamalia yang memiliki kaki berkuku dengan jumlah jari kaki ganjil. Ordo Perissodactyla terdiri dari dua sub ordo, tiga famili, enam genus, dan delapan belas spesies. Subordo yang pertama adalah Hippomorpha yang terdiri dari satu famili yaitu Equidae, sedangkan subordo Ceratomorpha terdiri dari dua famili yaitu Tapiridae dan Rhinocerotidae. Famili Equidae terdiri dari sembilan belas spesies, famili Tapiridae terdiri dari empat spesies, dan famili Rhinocerotidae terdiri atas lima spesies. Ordo Perrissodactyla umumnya berbadan besar dan merupakan hewan herbivora (Grzimek‟s 1975). Ordo Perissodactyla sudah ada sejak 60 juta tahun yang lalu (Grzimek‟s 1975). Saat itu, ordo Perissodactyla memiliki banyak spesies dan dikenal tidak kurang dari dua belas famili hingga zaman Eocene. Walaupun memiliki banyak famili, kelompok ini hanya terbagi dalam lima garis evolusi famili utama yaitu Equidae, Rhinocerotidae, Tapiridae, Chalicotheroidae dan Titanotheroidea. Namun famili yang bertahan hidup di zaman Pleistocene hanya tiga famili utama yaitu Equidae, Rhinocerotidae, Tapiridae. Famili Chalicotheroidae dan Titanotheroidea telah punah pada zaman Pleistocene. Hingga saat ini tiga famili utama ini masih ada walaupun dengan jumlah spesies yang lebih beragam (Vaughan 1986). Anggota ordo Perissodactyla memiliki ciri yang sama yaitu jari kaki tengah yang telah menjadi poros penyangga tungkai menjadi penyangga tubuh. Jari-jari kaki lainnya sedikit atau banyak mengalami kemunduran. Jumlah jari-jari itu tidak harus berjumlah ganjil. Tapir dari famili Tapiridae memiliki empat jari kaki pada tungkai depan (Grzimek‟s 1975).
  • 74. Perissodactyla ditemukan di Asia, Afrika, dan Amerika di dalam populasi terbatas. Tapir ditemukan di pusat Amerika Selatan dan di Asia Tenggara. Badak hidup di pusat Afrika Timur di Sahara dan di daerah Asia yang tropis. Kuda ditemukan di Afrika Timur dan Afrika Selatan dan di Asia ditemukan dari Near East ke Mongolia. Kuda domestik ada di seluruh dunia, dan terdapat beberapa populasi liar di Amerika Utara, Australia dan Austria Barat (Grzimek‟s 1975). 1. Famili Equidae Famili Equidae terdiri dari kuda, zebra, dan keledai. Anggotanya mampu bergerak dengan cepat dengan kaki yang panjang untuk memudahkan mereka bergerak secara efisien. Mereka memiliki lambung tunggal yang memudahkan mereka untuk makan makanan yang berserat tinggi sebab pencernaan terjadi dengan cepat, dan kuku berujung tunggal mereka membuat penjelajahan di atas batu karang dan permukaan yang keras menjadi mudah (Grzmek 1975). 1. Kuda (Equus caballus) Klasifikasi kuda Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Perissodactyla Famili : Equidae Genus : Equus Spesies: Equus caballus
  • 75. Kuda termasuk golongan hewan dalam filum Chordata yaitu hewan yang bertulang belakang, kelas Mamalia yaitu hewan yang menyusui anaknya, ordo Perissodactyla yaitu hewan berteracak tak – memamah biak, famili Equidae dan spesies Equus caballus. Keledai yang digunakan untuk persilangan dengan kuda sejati hingga dihasilkan bagal (mule) merupakan spesies lain yaitu Equus asinus ( Soeharjono,1990). Kuda (Equus caballus) lokal di Indonesia mempunyai riwayat yang menarik. Para peneliti melaporkan bahwa nenek moyang kuda Indonesia adalah Kuda Sandel Wood dan Kuda Batak. Kuda-kuda tersebut tersebar di berbagai daerah dan menjadi nama kuda lokal di daerah tertentu, yaitu Kuda Makasar, Kuda Gorontalo, Kuda Minahasa, Kuda Sumba, Kuda Sumbawa, Kuda Bima, Kuda Flores, Kuda Savoe, Kuda Roti, Kuda Timor, Kuda Sumatera, Kuda Jawa, Kuda Bali, Kuda Lombok dan Kuda Kuningan. Kuda lokal Indonesia memiliki daya tahan hidup kuat di daerah tanah yang tandus dan beriklim tropis, serta relatif tahan penyakit. Pertumbuhan badan bagian depan lebih baik daripada tubuh bagian belakang. Pada umumnya, kuda memiliki struktur kaki dan terancak yang kuat, tipe lari cepat dan mempunyai ketahanan yang tinggi, memiliki temperamen labil dan dapat dilatih. Kuda lokal Indonesia mampu untuk menarik gerobak dengan penumpang ( Soeharjono,1990). Kuda memiliki karakter sebagai berikut, kuda memiliki kaki yang kuat dengan terancak tunggal. Selama musim panas, bulunya pendek dan berwarna coklat kemerahan, hitam atau putih, rambutnya akan tumbuh semakin tebal dan panjang selama musim dingin. Kuda merupakan salah satu jenis ternak berlambung satu atau non ruminansia. Kuda bersifat nomadik dan kuat serta memiliki tingkat kecerdasan tinggi. Ensminger (1991) menjelaskan bahwa kuda dikelompokkan menjadi tipe berat, tipe ringan dan tipe kuda poni berdasarkan ukuran dan bentuk tubuh serta kegunaan. Kuda tipe berat memiliki tinggi badan 1,45 – 1,75 m ketika berdiri dan bobot badan lebih dari 700 kg. Tipe kuda ini biasa digunakan sebagai kuda pekerja. Kuda tipe ringan memiliki tinggi badan 1,45 – 1,75 m saat berdiri dan bobot badan 450-700 kg. Tipe kuda ini digunakan sebagai kuda tunggang, kuda tarik dan kuda pacu. Kuda tipe ringan lebih aktif dan lincah dibandingkan kuda tipe berat. Tipe kuda poni memiliki tinggi kurang dari 1,45 m dan bobot badan 250-450 kg.