Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Wacana dan Komunikasi
1. 1. Apa yang dimaksud dengan wacana ?
Lull (1998) memberikan penjelasan lebih sederhana mengenai wacana, yaitu cara objek atau
ide diperbincangkan secara terbuka kepada publik sehingga menimbulkan pemahaman tertentu
yang tersebar luas. Mills (1994) merujuk pada pendapat Foucault memberikan pendapatnya
yaitu wacana dapat dilihat dari level konseptual teoretis, konteks penggunaan, dan metode
penjelasan.
Berdasarkan level konseptual teoretis, wacana diartikan sebagai domain dari semua
pernyataan, yaitu semua ujaran atau teks yang mempunyai makna dan mempunyai efek dalam
dunia nyata. Wacana menurut konteks penggunaannya merupakan sekumpulan pernyataan yang
dapat dikelompokkan ke dalam kategori konseptual tertentu. Sedangkan menurut metode
penjelasannya, wacana merupakan suatu praktik yang diatur untuk menjelaskan sejumlah
pernyataan.
Dari uraian di atas, jelaslah terlihat bahwa wacana merupakan suatu pernyataan atau
rangkaian pernyataan yang dinyatakan secara lisan ataupun tulisan dan memiliki hubungan
makna antarsatuan bahasanya serta terikat konteks. Dengan demikian apapun bentuk pernyataan
yang dipublikasikan melalui beragam media yang memiliki makna dan terdapat konteks di
dalamnya dapat dikatakan sebagai sebuah wacana.
http://cenya95.wordpress.com/2008/10/18/arti-wacana/
2. Apakah kegiatan berkomunikasi secara lisan dapat dikatakan sebagai sebuah
pembentukan wacana ?
Ya.karena wacana dapat berbentuk lisan atau tulis dan dapat bersifat transaksional atau
interaksional. Dalam peristiwa komunikasi secara lisan, dapatdilihat bahwa wacana sebagai
proses komunikasi antarpenyapa dan pesapa,sedangkan dalam komunikasi secara tulis, wacana
terlihat sebagai hasil daripengungkapan ide/gagasan penyapa.
http://ml.scribd.com/doc/40123832/Beberapa-Definisi-DaRI-WACANA
3. Wacana dapat berwujud sebagai rangkaian nonbahasa. Bagaimana wujud bahasa
isyarat ?
Wujud bahasa isyarat itu dapat dibagi atas :
2. a. Isyarat dengan gerak gerik sekitar kepala atau muka, yang meliputi :
1) Gerakan mata, seperti melotot, berkedip-kedip, menatap tajam, menatap tajam,
dan sebagainya.
2) Gerakan bibir, seperti senyum, tertawa dan sebagainya.
3) Gerakan kepala, seperti menganggukan kepala, menggelengkan kepala, dan
sebagainya.
4) Perubahan raut muka/mimik, seperti mengerutkan kening, memasamkan air muka
dan sejenisnya.
b. Isyarat yang ditunjukan melalui gerak-gerik anggota tubuh selain kepala yeang dapat
dibagi-bagi menjadi :
1) Gerakan tangan, seperti melambai-lambai tangan, mengepalkan tangan,
mengacungkan telunjuk, mengacungkan ibu jari, menempelkan telunjuk pada dua
belah bibir, dan sebagainya
2) Gerakan kaki, seperti menghentak-hentakan kaki, mengayun-ngayun kaki dan
sebagainya.
3) Gerakan seluruh anggota tubuh, seperti pantonim
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_c5151_060387_chapter2.pdf
4. Tanda kentongan dan rambu-rambu lalu lintas apakah termasuk pada tanda-tanda
yang bermakna bahasa dan landasan teorinya?
Ya, karena pada pihak lain wacana berwujud rangkaian nonbahasa (nonverbal atau
language like) seperti rangkaian isyarat dan tanda-tanda yang bermakna bahasa.
sedangkan tanda-tanda bermakna secara garis besarnya dapat dibagi dua kelompok, yaitu
tanda-tanda bermakna terdapat dalam rambu-rambu lalu lintas dan diluar rambu-rambu
lalu lintas seperti bunyi kentongan disertai realitas makna yang diwujudkan oleh
masyarakat pendukungnya.
5. Apa saja yang melatarbelakangi terjadinya seseorang membuat wacana?
6. SPEM dalam kegiatan pendidikan terdiri dari 4 unsur diantaranya supervisi,
sebutkan pengertian ke empat unsur tersebut ?
1. Supervisi yang berarti suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan bantuan
teknis kepada para petugas maupun bukan petugas yang secara langsung berperan dalam
3. pelaksanaan program kejar paket B. Setiap supervisi harus jelas masalahnya, tepat materi
yang diberikan, cara penyampaiannya serta tindak lanjutnya.
Setiap petugas yang bertugas memberikan bantuan teknis harus benar-benar petugas
yeng menguasai masalah serta dapat menyiapkan seperangkat alat yang akan
digunakan untuk memberikan bantuan teknis.
2. Pelapor adalah suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi, selanjutnya disusun
secara sistematis dan dilaporkan pada petugas yang berhak diberikan laporan
3. Evaluasi adalah suatu kegiatan pengukuran, penilaian terhadap kemampuan warga belajar
berdasarkan atas materi pelajaran yang sedang dan telah dipelajari. Tujuan daripada
evaluasi ini untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kemajuan belajar warga belajar
serta efesiensi penyelenggara program belajar.
4. Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mengikuti perkembangan
jalannya program belajar mengejar Paket B secara teratur dan terus menerus. Monitoring
bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin tentang hambatan-hambatan yang terjadi,
sehingga secepatnya dapat dicarikan pemecahannya.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/10306/Bab%20II%202007tha.
pdf?sequence=7
7. Terangkan Manfaat ke 4 unsur SPEM dalam pendidikan?
8. Terangkan perencanaan dalam kegiatan supervisi pendidikan ?
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan mengacu pada kegiatan identifikasi permasalahan, yakni
mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu disupervisi. Identifikasi dilaksanakan dengan
menganalisis kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman dari aspek kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru agar supervisi lebih efektif dan tepat sasaran.
Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan supervisi adalah
1) mengumpulkan data melalui kunjungan kelas, pertemuan pribadi, rapat staf,
2) mengolah data dengan melakukan koreksi kebenaran terhadap data yang dikumpulkan,
3) mengklasifikasi data sesuai dengan bidang permasalahan,
4) menarik kesimpulan tentang permasalahan sasaran sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya,
4. 5) menetapkan teknik yang tepat digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan
profesionalisme guru.
http://stitattaqwa.blogspot.com/2012/03/tinjauan-kegunaan-supervisi-pendidikan.html
9. Dalam pendidikan sangat di perlukan perencanaan. Sebutkan dan terangkan
beberapa jenis perencanaan menurut salah seorang ahli pendidikan?
Menurut Asnawir ada tujuh jenis-jenis perencanaan,[20]yang kesemua itu dilihat dari
sudut pandang berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut adalah;
Dilihat dari segi waktu, dari segi waktu perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu
pertama perencanaan jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang
adalah rentang waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini
bersifat umum, dan belum terperinci. Kedua, perencanaan jangka menengah, jangka
menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara lima sampai sepuluh tahun. Ketiga,
perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu
tahun sampai lima tahun. Dilihat dari segi sifatnya perencanaan dibagi menjadi dua yaitu
pertama, perencanaan kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua
target dan sasaran dinyatakan dengan angka-angka. Kedua, perencanaan kualitatif adalah
perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas.
Perencanaan dari segi luas wilayah, perencanaan pendidikan dipandang dari segi luas
wilayah dapat dibagi menjadi empat, yaitu pertama perencanaan local, yaitu perencanaan
yang disusun dan ditetapkan oleh lembaga-lembaga yang ada di daerah-daerah dengan
sifat yang terbatas. Kedua, perencanaan regional adalah perencanaan yang ditetap[kan di
tingkat propinsi.ketiga, perencanaan nasional, adalah perencanaan di suatau Negara dan
dijadikan dasar untuk perencanaan local dan regional. Keempat, perencanaan
internasional yaitu perencanaan oleh bebebrapa Negara yang melewati batas-batas suatu
negara yang dilaksanakan melalui dari Negara-negara tersebut.
Perencanaan dari segi luas jangkauan terbagi menjadi dua yaitu pertama, perencanaan
makro yaitu perencanaan yang bersifat universal, menyeluruh dan meluas. Kedua
5. perencanaan mikro adalah perencanaan yang ditetapkan dan di susun berdasarkan kondisi
dan situasi tertentu. Dari segi prioritas pembuatnya perencanaan dapat dibagi menjadi
tiga, pertama perencanaan sentralisasi, yaitu perencanaan yang ditentukan oleh
pemerintah pusat pada suatu Negara. Kedua perencanaan desentralisasi yaitu perencanaan
yang di susun oleh masing-masing wilayah. Ketiga perencanaan dekonsentrasi yaitu
perencanaan gabungan antara sentralisasi dengan desentralisasi.
Dari segi obyek perencanaan dibagi menjadi dua: pertama perencanaan rutin yaitu
perencanaan yang di susun untuk jangka waktu tertentu yang dilakukan setiap tahun.
Kedua perencanaan eksendental, yaitu perencanaan yang di susun sesuai dengan
kebutuhan yang mendesak pada saat tertentu. Dari segi proses, perencanaan dapat dibagi
menjadi tiga kelompok, pertama perencanaan filosofikal, yaitu perencanaan yang bersifat
umum, hanya berupa konsep-konsep dari nilai yang bersifat ideal dan masih memerlukan
penafsiran-penafsiran dalam bentuk program. Kedua, perencanaan programial adalah
perencanaan berupa penjabaran dari perencanaan filosofikal. Ketiga perencanaan
operasional yaitu perencanaan yang jelas dan dapat dilakukan.
http://duniamayacom.blogspot.com/2009/11/jenis-jenis-perencanaan.html