Modul 1 Pendahuluan membahas pengertian metode, metodologi, dan penelitian ilmiah. Metode adalah cara sistematis untuk mencapai tujuan, sedangkan metodologi adalah studi tentang metode. Penelitian ilmiah adalah proses sistematis pengumpulan data untuk meningkatkan pemahaman fenomena.
1. MODUL 1
Pendahuluan
Pengertian.
1. Metode.
Istilah metode berasal dari kata Latin, yaitu methodus, yang berasal dari kata
meta(dengan) dan hodos(jalan). Dilihat dari sejarah penggunaannya, kata metode
mempunyai 2(dua) golongan arti :
(1) Prosedur untuk mencapai sesuatu.
Termasuk kedalam pengertian ini adalah pengertian-pengertian khusus sebagai
berikut :
a. Suatu penanganan sistematis yang reguler, yang sesuai untuk mengobati
penyakit(ilmu medik).
b. Suatu prosedur khusus yang diambil dalam aktivitas mental pada cabang
apapun, baik digunakan untuk eksposisi maupun untuk pnenyelidikan atau
penelitian.
c. Suatu cara mengerjakan sesuatu, khususnya yan sesuai dengan rancangan
yang reguler.
(2) Susunan Sistematis.
Termasuk kedalam pengertian ini adalah pengertian-pengertian khusus sebagai
berikut :
a. Suatu cabang logika atau retorika yang mengajarkan bagaimana menyususn
pikiran dan topik-topik untuk penelitian, eksposisi atau komposisi literatur.
b. Susunan yang teratur dari gagasan-gagasan dan topik :ketentuan dan
keruntutuan pikiran atau ekspresi.
c. Tata dan susunan dari wacana tertentu.
d. Sifat tersusun dan teratur dalam mengerjakan sesuatu.
e. Suatu sistem : kerangka-kerangka klasifikasi(dalam natural history).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 1
2. Secara umum dalam lapangan ilmu pengetahuan istilah” metode” diberi arti
dengan menggabungkan kedua pengertian tersebut diatas, yaitu ”suatu cara yang
mengandung susunan sistematis”
Sedankan Kaplan(1964), mengatakan bahwa methods adalah :
(a) Teknik-teknik yang cukup umum untuk dapat berlaku untuk semua ilmu atau
segolongan ilmu; atau
(b) Pr insip-prinsip logika atau filsafat yang cukup spesifik untuk berkaitan secara
khusus dengan ilmu, yang dibedakan dengan segala upaya maupun minat yan
alin dari manusia.
Dengan demikian maka yang disebut metode itu dalam ilmu mencakup kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
(1) Membentuk konsep dan hipotesis.
(2) Melakukan pengembangan dan pengukuran.
(3) Melaksanakan eksperimen.
(4) Membangun model dan teori.
(5) Menyajikan eksplanasi.
(6) Membuat prediksi.
2. Metodologi.
Metodologi : suatu studi tentang metode, sehingga tidak sama dengan metode.
Studi tersebut berupa deskripsi, penjelasan, dan pembenaran dari metode yang
bersangkutan. Sedangkan sasaran dari metodologi adalah metode untuk :
(1) Menguraikan dan menganalisis metode.
(2) Memberikan penerangan mengenai keterbasan maupun sumber-sumbernya.
(3) Menghubungkan potensi-potensi metode yang bersangkutan dengan ”daerah
senja”(twilight zone) yang berada dikawasan pengetahuan yang belum
dijelajahi.
Secara garis besar, sasaran metodolgi adalah untuk membuat kita mengerti dalam arti
seluas-selasnya mengenai ”proses” penelitian(inquiry), dan bukan mengenai hasilnya.
3. Penelitian.
Kata penelitian dan penyelidikan tersebut digunakan sebagai padanan kata
research dalam bahasa Inggris. Kata research, berasal dari kata ”re” yang berarti
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 2
3. kembali dan ”to search” yang berarti mencari. Denan demikian, secara harfiah, arti
research adalah mencari kembali. Terjemahan dari kata research adalah riset.
Penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah
dengan perlakuan tertentu( seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari
secara cermat, dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu(seperti kebenaran,
memperoleh jawaban, pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya.)
Dari arti penelitian diatas, terlihat bahwa penelitian memiliki beberapa
komponen, yaitu sebagai berikut :
a. Ada rasa ingin tahu dari manusia.
b. Ada sesuatu/masalah.
c. Ada proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu/masalah tersebut.
d. Ada hasilnya, seperti mencapai kebenaran.
Dengan demikian, penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang
ditujukan untuk memperoleh jalaban atau penjelasan mengenai statu gejala yang
diamati.
Menurut Leedy(1997 :3), penelitian(riset) adalah proses sistematis yang
meliputi pengumpulan dan analisis informasi(data) dalm rangka meningkatkan
pengertian kita tentang fenomena yang kita minati atau menjadi perhatian kita.Proses
tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi penelitian, mempunayai delapan
karakteristik :
(1) Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
(2) Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
(3) Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik
(4) Penelitian biasanya membagi permasalah utama menjadi sub-sub masalah yang
lebih dapat dikelola.
(5) Penelitian diarahkan oleh permaslahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian
yang spesifik.
(6) Penelitian menerima aasumsi kritis tertentu.
(7) Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk
mengatasi permasalah yang magawali penelitan.
(8) Penelitian adala, secara alamiahnya, berputar secara siklus;
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 3
4. 4. Metode Penelitian.
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memperoleh data yang diperlukan
untuk tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian
itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran
manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera
manusia, sehingga orang alin dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang
digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis.
Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris(teramati) yang
mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan derajat ketepatan antara data
yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan yang
dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian sering
sulit dilakukan, oleh karena itu, maka validitas hasil penelitian dapat diuji melalui
pengujian reabilitas dan obyektivitas data penelitian yang telah terkumpul. Pada
umumnya kalau data itu realiabel dan obyektif, maka hasil penelitiannya akan valid.
Data yang valid pasti reliabel dan obyektif. Realiabel berkenaan dengan derajat
konsistensi keajegan data dalam interval waktu tertentu. Misalnya pada hasil pertama
wawancara, sumber data mengatakan bahwa jumlah karyawan yang berdemonstrasi
sebanyak 1000 orang, maka besuk atau lusa pun sumber data tersebut akan tetap
mengatakan bahwa jumlah karyawan yang berdemonstrasi tetap sebanyak 1000 orang.
Obyektivitas berkenaan dengan interpersonal agreement(kesepakatan antar banyak
orang). Bila banyak orang yang menyetujui bahwa karyawan yang berdemonstrasi
sebanyak 1000 orang, maka data tersebut adalah dat yang obyektif(obyektif lawannya
subyektif). Jika ada beberapa kelompok peneliti memberikan data yang berbeda-beda
pada satu obyek penelitian, maka data penelitian tersebut tidak obyektif, sehingga tidak
valid. Data yang realiabel belum tentu valid, misalnya setiap hari seorang
karyawanbperusahaan pulang malam dengan alasan ada rapat, padahal kenyataannya
tidak rapat. Hal ini diucapkannya secara konsisten tetapi datanya tidak valid. Data yang
obyektif belum tentu valid, misalnya 99% dari sekelompok orang menyatakan bahwa si
Badu adalah pencuri, dan 15 menyatakan bahwa si Badu adalah bukan pencuri.
Vaiditas data hasil penelitian dapat diperoleh dengan enggunakan instrumen
yang valid, menggunakan sumber data tepat dan cukup jumlahnya, serta metode
pengumpulan dan analisis data yang benar. Untuk mendapatkan data yang realiabel,
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 4
5. maka instrumen harus realiabel dan penelitiannya dilakukan dengan berulang-ulang.
Selanjutnya untuk mendapatkan data yang obyektif, maka sampel sumber data
jumlahnya mendekati jumlah populasi.
Persyaratan Penelitian Ilmiah
Sebuah penelitian dikatakan baik atau penelitian yang ilmiah apabila memenuhi
beberapa persyaratan , yaitu sebagai berikut :
(1) Mengikuti konsep ilmiah, artinya mengikuti cara-cara yang telah ditentukan,
yaitu prinsip-prinsip ilmiah, seperti berdasarkan fakta yang sebenarnya,
menggunakan analisis, menggunakan hipotesis, menggunakan ukuran yang
obektif, dan meng gunakan teknik kuantifikasi.
(2) Sistematis, artinya dilaksanakan menurut pola tertentu.
(3) Terencana, artinya dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan, atau
pelaksanaannya bukan secara kebetulan.
Pendapat lain mengatakan, suatu penelitian dikatakan baik dan ilmiah,apabila :
(1) Mempunyai tujuan yang jelas(purposiveness)
(2) Dilakukan dengan hati-hati, cermat dan teliti(exactitude)
(3) Dapat diuji dan dikaji(testability)
(4) Dapat diulang oleh orang lain atau peneliti lain(replicability).
(5) Jika dihubungkan dengan populasi atau sampel, maka penelitian itu memiliki
ketepatan dan keyakinan(precision and confidence)
(6) Bersifat obyektif, artinya data yang digunakan adalah berupa fakta/kenyataan
yang sebenarnya(obyektives)
(7) Berlaku bagi umum(generalization)
(8) Bersifat hemat, artinya tidak berlebihan baik yang ditulis maupun yang
dilakukan(parismony)
(9) Data atau ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata atau unkapan
yang memiliki arti sama(consistency)
(10) Tertadapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan
bagian lainnya(coherency)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 5
6. Proses Penelitian Ilmiah.
Penelitian ilmiah adalah suatu bentuk penelitian yang amat sistematis dan
terkontrol yang didasarkan pada suatu teori tertentu. Didalam penelitian ilmiah dituntut
adanya suatu prosedur dan langkah-langkah didalam pelaksanaan penelitiannya,
sehingga dapatlah dikatakan bahwa penelitian ilmiah sesungguhnya adalah merupakan
suatu proses, yang dalam banyak hal merupakan proses pembuktian hubungan secara
sistematis dan terkontrol. Jadi jika kita inin melakukan suatu penelitian, pada dasarnya
kita berusaha mencari pembuktian hubungan antara konsep-konsep ataupun variabel-
variabel dari hal hendak kita teliti. Tujuannya sudah jelas, bahwa kita sedang mencari
kebetulan ilmiah.
Kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang memiliki konsistensi dan terbuka untuk
dilakukan verifikasi(pengujian ulang). Untuk memperoleh kebenaran ilmiah kita harus
mengetahui terlebih dahulu bagaimana sesungguhnya proses penelitian ilmiah itu, baru
kemudian kita memepelajari langkah-langkah ataupun prosedur penelitiannya. Hal ini
dimaksudkan agar sebelum kita mempersiapkan suatu penelitian, kita ssudah benar-
benar memahami dan menguasai berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ilmiah
ini, khususnya yang menyangkut tentang pemahaman-pemahan yang sifatnya
mendasar. Dengan demikian kita akan dapat mempersiapkan penelitian dengan baik
dan dapat pula melaksanakannya dengan baik menurut langkah-langkah dan prosedur
seperti yang telah ditentukan.
Sekarang kta perhatikan skema berikut ini. Skema ini merupakan skema proses
penelitian ilmiah yang dikemukakan oleh Wallace dalam bukunya “The Logic of
Science in Sociology”
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 6
7. Skema Proses Penelitian Ilmiah
TEORI
Penyusunan Inferensi Deduksi
Konsep logika Logika
Dan Preposisi
GENERALISASI HIPOTESIS
EMPIRIS
Pengujian
Hipotesis
Pengukuran
Penyederhanaan
Informasi dan Interpretasi,
Perkiraan Parameter Penyusunan instrument,
Penyusunan skala, dan
Penentuan sampel
OBSERVASI
Dalam skema ini Wallace menggambarkan penelitian ilmiah sebagai suatu
proses yang terdiri dari empat komponen informasi dan enam komponen metodologis.
Keempat komponen informasi itu adalah:
1. Teori
2. Hipotesis
3. Observasi
4. Generalisasi empiris.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 7
8. Sedangkan keenam komponen metodologisnya adalah :
1. Deduksi logika
2. Penyusunan instrumen dan penentuan sampel
3. Pengukuran dan penyederhanaan informasi.
4. Penyusunan konsep dan preposisi
5. Pengujian hipotesis
6. Inferensi logika.
Keempat komponen informasi ilmiah ini dapat diubah dari unsur informasi ke
unsur informasi lainnya dengan menggunakan salah satu dari unsur metodologis
tersebut diatas. Misalnya kita ingin merubah teori menjadi hipotesis, kita dapat
melakukannya dengan menggunakan deduksi logika. Dan begitu seterusnya menurut
arah yang telah ditetapkan.
Jenis-jenis Penelitian
Penggolongan jenis penelitian sebetulnya relatif sangat beragam dan tergantung
dari aspek mana penelitian tersebut dikelompokan. Ketiadaan kesepakatan dalam peng-
golangan tersebut bertolak dari adanya perbedaan sudut pandang dari para ahli dalam
mengawali fokus penggolangannya sejalan dengan aspek kepentingan penggolongan
penelitian itu sendiri.
Beberapa jenis penggolangan atau pengelompokan penelitian dapat dijelaskan
sebagai beriku :
1. Menurut bidang keilmuannya; penelitian terdiri dari penelitian pendidikan,
penelitian sejarah, penelitian bahasa,penelitian teknik, penelitian biologi, penelitian
pertanian, penelitian ekonomi, penelitian kedokteran, penelitian hukum dan
sebagainya.
2. Menurut tempat pelaksanaannya: Penelitian terdiri dari penelitian laboratorium,
penelitian perpustakaan dan penelitian langsung di masyarakat dan sekitarnya.
3. Menurut pemakaiannya: Penelitian terdiri dari penelitian murni(pure research) dan
penelitian terapan (applied research).
4. Menurut tujuan umumnya: Penelitian terdiri dari penelitian eksploratif (explorative
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 8
9. research), penelitian pengembangan (developmental research) dan penelitian
verifikatif (verification research).
5. Menurut tarafnya: Penelitian terdiri dari penelitian deskriptif (descriptive research)
dan penelitian inferensial (inferential research).
6. Menurut pendekatannya (approach); Penelitian terdiri dari penelitian belah silang
(cross sectional research) dan penelitian periode waktu berkesinambungan atau
time series (longitudinal research).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 9