SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Downloaden Sie, um offline zu lesen
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi
Bagaimana terjadinya minyak dan gas bumi ?
Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu : Pertama, ada “bebatuan
asal” (source rock) yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi.

Gambar 1
Skala waktu geologi
(gambar dari slb.com)

Kedua, adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke “bebatuan reservoir”
(reservoir rock), umumnya sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup
untuk menampung hidrokarbon tersebut.
Ketiga, adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya,
akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air
dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan suatu “ruangan” bawah tanah yang menjadi
jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon
tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi.
Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi, merupakan faktor penting lainnya dalam
pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon jarang terbentuk pada temperatur kurang dari 65 oC dan
umumnya terurai pada suhu di atas 260 oC. Hidrokarbon kebanyakan ditemukan pada suhu moderat,
dari 107 ke 177 oC.

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 1 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Apa saja komponen-komponen pembentuk minyak bumi ?
Minyak bumi merupakan campuran rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang umumnya tersusun atas
85% karbon (C) dan 15% hidrogen (H). Selain itu, juga terdapat bahan organik dalam jumlah kecil dan
mengandung oksigen (O), sulfur (S) atau nitrogen (N).
Apakah ada perbedaan dari jenis-jenis minyak bumi ?. Ya, ada 4 macam yang digolongkan menurut
umur dan letak kedalamannya, yaitu: young-shallow, old-shallow, young-deep dan old-deep. Minyak
bumi young-shallow biasanya bersifat masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat
kental dan kandungan sulfurnya tinggi. Minyak old-shallow biasanya kurang kental, titik didih yang lebih
rendah, dan rantai paraffin yang lebih pendek. Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk
pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga viskositasnya paling encer. Sulfur yang terkandung
dapat teruraikan menjadi H2S yang dapat lepas, sehingga old-deep adalah minyak mentah yang
dikatakan paling “sweet”. Minyak semacam inilah yang paling diinginkan karena dapat menghasilkan
bensin (gasoline) yang paling banyak.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk minyak bumi ?
Sekitar 30-juta tahun di pertengahan jaman Cretaceous, pada akhir jaman dinosaurus, lebih dari 50%
dari cadangan minyak dunia yang sudah diketahui terbentuk. Cadangan lainnya bahkan diperkirakan
lebih tua lagi. Dari sebuah fosil yang diketemukan bersamaan dengan minyak bumi dari jaman
Cambrian, diperkirakan umurnya sekitar 544 sampai 505-juta tahun yang lalu.
Para geologis umumnya sependapat bahwa minyak bumi terbentuk selama jutaan tahun dari
organisme, tumbuhan dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme
laut ini mati, badannya terkubur di dasar lautan lalu tertimbun pasir dan lumpur, membentuk lapisan
yang kaya zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan (sedimentary rock). Proses ini
berulang terus, satu lapisan menutup lapisan sebelumnya. Lalu selama jutaan tahun berikutnya, lautan
di bumi ada yang menyusut atau berpindah tempat.
Deposit yang membentuk batuan endapan umumnya tidak cukup mengandung oksigen untuk
mendekomposisi material organik tadi secara komplit. Bakteri mengurai zat ini, molekul demi molekul,
menjadi material yang kaya hidrogen dan karbon. Tekanan dan temperatur yang semakin tinggi dari
lapisan bebatuan di atasnya kemudian mendistilasi sisa-sisa bahan organik, lalu pelan-pelan
mengubahnya menjadi minyak bumi dan gas alam. Bebatuan yang mengandung minyak bumi tertua
diketahui berumur lebih dari 600-juta tahun. Yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Secara
umum bebatuan dimana diketemukan minyak berumur antara 10-juta dan 270-juta tahun.

Bagaimana caranya menemukan minyak bumi ?
Ada berbagai macam cara : observasi geologi, survei gravitasi, survei magnetik, survei seismik, membor
sumur uji, atau dengan educated guess dan faktor keberuntungan.
Survei gravitasi : metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi yang disebabkan perbedaan
densitas material di struktur geologi kulit bumi.
Survei magnetik : metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi yang disebabkan perbedaan
properti magnetik dari bebatuan di bawah permukaan.
Kedua survei ini biasanya dilakukan di wilayah yang luas seperti misalnya suatu cekungan (basin). Dari
hasil pemetaan ini, baru metode seismik umumnya dilakukan.
Survei seismik menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang diarahkan untuk melalui
bebatuan menuju target reservoir dan daerah sekitarnya. Oleh berbagai lapisan material di bawah
tanah, gelombang kejut ini akan dipantulkan ke permukaan dan ditangkap oleh alat receivers sebagai
pulsa tekanan (oleh hydrophone di daerah perairan) atau sebagai percepatan (oleh geophone di darat).
Sinyal pantulan ini lalu diproses secara digital menjadi sebuah peta akustik bawah permukaan untuk
kemudian dapat diinterpretasikan.

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 2 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Aplikasi metode seismik :
1. Tahap eksplorasi : untuk menentukan struktur dan stratigrafi endapan dimana sumur nanti akan
digali.
2. Tahap penilaian dan pengembangan : untuk mengestimasi volume cadangan hidrokarbon dan
untuk menyusun rencana pengembangan yang paling baik.
3. Pada fase produksi : untuk memonitor kondisi reservoir, seperti menganalisis kontak antar fluida
reservoir (gas-minyak-air), distribusi fluida dan perubahan tekanan reservoir.

Gambar 2
Skema pengerjaan seismik di laut.
(gambar dari howstuffworks.com)

Setelah kita yakin telah menemukan minyak, apa selanjutnya ?
Setelah mengevaluasi reservoir, selanjutnya tahap mengembangkan reservoir. Yang pertama dilakukan
adalah membangun sumur (well-construction) meliputi pemboran (drilling), memasang tubular sumur
(casing) dan penyemenan (cementing). Lalu proses completion untuk membuat sumur siap digunakan.
Proses ini meliputi perforasi yaitu pelubangan dinding sumur; pemasangan seluruh pipa-pipa dan katup
produksi beserta asesorinya untuk mengalirkan minyak dan gas ke permukaan; pemasangan kepala
sumur (wellhead atau chrismast tree) di permukaan; pemasangan berbagai peralatan keselamatan,
pemasangan pompa kalau diperlukan, dsb. Jika dibutuhkan, metode stimulasi juga dilakukan dalam
fase ini. Selanjutnya well-evaluation untuk mengevaluasi kondisi sumur dan formasi di dalam sumur.
Teknik yang paling umum dinamakan logging yang dapat dilakukan pada saat sumur masih dibor
ataupun sumurnya sudah jadi.

Ada berapa macam jenis sumur ?
Di dunia perminyakan umumnya dikenal tiga macam jenis sumur :
Pertama, sumur eksplorasi (sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk menentukan
apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru.
Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur konfirmasi (confirmation
well) akan dibor di beberapa tempat yang berbeda di sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan
hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan.
Ketiga, sumur pengembangan (development well) adalah sumur yang dibor di suatu lapangan minyak
yang telah eksis. Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon semaksimal mungkin dari lapangan tersebut.

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 3 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Istilah persumuran lainnya :
•

Sumur produksi : sumur yang menghasilkan hidrokarbon, baik minyak, gas ataupun keduanya.
Aliran fluida dari bawah ke atas.

•

Sumur injeksi : sumur untuk menginjeksikan fluida tertentu ke dalam formasi (lihat Enhanced Oil
Recovery di bagian akhir). Aliran fluida dari atas ke bawah.

•

Sumur vertikal : sumur yang bentuknya lurus dan vertikal.

•

Sumur berarah (deviated well, directional well) : sumur yang bentuk geometrinya tidak lurus
vertikal, bisa berbentuk huruf S, J atau L.

•

Sumur horisontal : sumur dimana ada bagiannya yang berbentuk horisontal. Merupakan bagian
dari sumur berarah.

Apakah rig ? Apa saja jenis-jenisnya ?
Rig adalah serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor sumur atau mengakses
sumur. Ciri utama rig adalah adanya menara yang terbuat dari baja yang digunakan untuk menaikturunkan pipa-pipa tubular sumur.
Umumnya, rig dikategorikan menjadi dua macam menurut tempat beroperasinya :
1. Rig darat (land-rig) : beroperasi di darat.
2. Rig laut (offshore-rig) : beroperasi di atas permukaan air (laut, sungai, rawa-rawa, danau atau
delta sungai).
Ada bermacam-macam offshore-rig yang digolongkan berdasarkan kedalaman air :
1. Swamp barge : kedalaman air maksimal 7m saja. Sangat umum dipakai di daerah rawa-rawa
atau delta sungai.
2. Tender barge : mirip swamp barge tetapi di pakai di perairan yang lebih dalam.
3. Jackup rig : platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga atau empat “kaki” yang dapat
dinaik-turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan sampai menginjak
dasar laut. Terus badan rig akan diangkat sampai di atas permukaan air sehingga bentuknya
menjadi semacam platform tetap. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua
kakinya haruslah dinaikan terlebih dahulu sehingga badan rig mengapung di atas permukaan
air. Lalu rig ini ditarik menggunakan beberapa kapal tarik ke lokasi yang dituju. Kedalaman
operasi rig jackup adalah dari 5m sampai 200m.
4. Drilling jacket : platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan cocok dipakai di laut
tenang dan dangkal. Sering dikombinasikan dengan rig jackup atau tender barge.
5. Semi-submersible rig : sering hanya disebut “semis” merupakan rig jenis mengapung. Rig ini
“diikat” ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap di permukaan.
Dengan menggunakan thruster, yaitu semacam baling-baling di sekelilingnya, rig semis mampu
mengatur posisinya secara dinamis. Rig semis sering digunakan jika lautnya terlalu dalam untuk
rig jackup. Karena karakternya yang sangat stabil, rig ini juga popular dipakai di daerah laut
berombak besar dan bercuaca buruk.
6. Drill ship : prinsipnya menaruh rig di atas sebuah kapal laut. Sangat cocok dipakai di daerah
laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh sistem thruster berpengendali komputer. Dapat bergerak
sendiri dan daya muatnya yang paling banyak membuatnya sering dipakai di daerah terpencil
atau jauh dari darat.
Dari fungsinya, rig dapat digolongkan menjadi dua macam :
1. Drilling rig : rig yang dipakai untuk membor sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru
maupun memperdalam sumur lama.
2. Workover rig : fungsinya untuk melakukan sesuatu terhadap sumur yang telah ada, misalnya
untuk perawatan, perbaikan, penutupan, dsb.

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 4 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Gambar 3
Land rig
(gambar dari slb.com)

Gambar 4
Swamp barge di delta sungai Mahakam, Kalimantan Timur
(gambar dari slb.com)

Gambar 5
Jackup rig dengan platform jacket
(gambar dari slb.com)

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 5 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Gambar 6
Semi-submersible rig dengan platform jacket
(gambar dari slb.com)

Gambar 7
Drill ship
(gambar dari slb.com)

Apa saja komponen rig ?
Komponen rig dapat digolongkan menjadi lima bagian besar :
1. Hoisting system : fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipa pemboran,
peralatan completion atau pipa produksi) masuk-keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau
derrick) termasuk dalam sistem ini.
2. Rotary system : berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalam sumur. Pada
pemboran konvensional, pipa pemboran (drill strings) memutar mata-bor (drill bit) untuk
menggali sumur.
3. Circulation system : untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumur dan menjaga
agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem ini meliputi (1) pompa tekanan tinggi untuk
memompakan lumpur keluar masuk-sumur dan pompa tekanan rendah untuk
mensirkulasikannya di permukaan, (2) peralatan untuk mengkondisikan lumpur: shale shaker
berfungsi untuk memisahkan solid hasil pemboran (cutting) dari lumpur; desander untuk

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 6 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

memisahkan pasir; degasser untuk mengeluarkan gas, desilter untuk memisahkan partikel solid
berukuran kecil, dsb.
4. Blowout prevention system : peralatan untuk mencegah blowout (meledaknya sumur di
permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out
Preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur (wellhead).
5. Power system : yaitu sumber tenaga untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk
suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin diesel berkapasitas besar.

Gambar 8
Skematik rig secara ringkas
(gambar dari howstuffworks.com)

Gambar 9
Skematik sederhana dari circulation system di rig
(gambar dari A Primer of Oilwell Drilling)

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 7 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Mengapa digunakan lumpur untuk pemboran ?
Lumpur umumnya campuran dari tanah liat (clay), biasanya bentonite, dan air yang digunakan untuk
membawa cutting ke atas permukaan. Lumpur berfungsi sebagai lubrikasi dan medium pendingin untuk
pipa pemboran dan mata bor. Lumpur merupakan komponen penting dalam pengendalian sumur (wellcontrol), karena tekanan hidrostatisnya dipakai untuk mencegah fluida formasi masuk ke dalam sumur.
Lumpur juga digunakan untuk membentuk lapisan solid sepanjang dinding sumur (filter-cake) yang
berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam formasi (fluid-loss).

Bagaimana pengerjaan pemboran sumur dilakukan ?
Pemboran sumur dilakukan dengan mengkombinasikan putaran dan tekanan pada mata bor. Pada
pemboran konvensional, seluruh pipa bor diputar dari atas permukaan oleh alat yang disebut turntable.
Turntable ini diputar oleh mesin diesel, baik secara elektrik ataupun transmisi mekanikal. Dengan
berputar, roda gerigi di mata bor akan menggali bebatuan. Daya dorong mata bor diperoleh dari berat
pipa bor. Semakin dalam sumur dibor, semakin banyak pipa bor yang dipakai dan disambung satu
persatu. Selama pemboran lumpur dipompakan dari pompa lumpur masuk melalui dalam pipa bor ke
bawah menuju mata bor. Nosel di mata bor akan menginjeksikan lumpur tadi keluar dengan kecepatan
tinggi yang akan membantu menggali bebatuan. Kemudian lumpur naik kembali ke permukaan lewat
annulus, yaitu celah antara lubang sumur dan pipa bor, membawa cutting hasil pemboran.

Gambar 10
Gambar mata bor pada saat pemboran sumur
(gambar dari howstuffworks.com)

Mengapa pengerjaan logging dilakukan ?
Logging adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang sumur dengan menggunakan
instrumen khusus. Pekerjaan yang dapat dilakukan meliputi pengukuran data-data properti elektrikal
(resistivitas dan konduktivitas pada berbagai frekuensi), data nuklir secara aktif dan pasif, ukuran lubang
sumur, pengambilan sampel fluida formasi, pengukuran tekanan formasi, pengambilan material formasi
(coring) dari dinding sumur, dsb.
Logging tool (peralatan utama logging, berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim dan sensor penerima
sinyal) diturunkan ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel listrik ke kedalaman yang diinginkan.
Biasanya pengukuran dilakukan pada saat logging tool ini ditarik ke atas. Logging tool akan mengirim
sesuatu “sinyal” (gelombang suara, arus listrik, tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb.) ke
dalam formasi lewat dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh berbagai macam material di
dalam formasi dan juga material dinding sumur. Pantulan sinyal kemudian ditangkap oleh sensor
penerima di dalam logging tool lalu dikonversi menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel
logging ke unit di permukaan. Sinyal digital tersebut lalu diolah oleh seperangkat komputer menjadi
berbagai macam grafik dan tabulasi data yang diprint pada continuos paper yang dinamakan log.
Kemudian log tersebut akan diintepretasikan dan dievaluasi oleh geologis dan ahli geofisika. Hasilnya
sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada saat pemboran ataupun untuk tahap produksi
nanti.

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 8 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Gamma Ray (GR))
(GAPI)

150

2

Caliper (HCAL)
(IN)

(OHMM)

2000

1.95

16

2

(OHMM)

2000

Flushed Zone Resist.
200

2

(OHMM)

2000

6

2.95

pu

16

Crossplot Porosity
0

(MV)

200

Pef (PEFZ)

Tension (TENS)
LB

(G/C3)

Neutron Porosity

Resistivity

SP (SP)
(MV)

Density (RHOZ)

Computed RT

5000

0

5000

1500

1600

Gambar 11
Contoh log. Berbagai parameter digrafikan menggunakan warna.
Angka di sebelah kanan menunjukkan letak kedalaman sumur.
(gambar dari slb.com)

Logging-While-Drilling (LWD) adalah pengerjaan logging yang dilakukan bersamaan pada saat membor.
Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data dikirimkan melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran ke
sensor di permukaan. Setelah diolah lewat serangkaian komputer, hasilnya juga berupa grafik log di
atas kertas. LWD berguna untuk memberi informasi formasi (resistivitas, porositas, sonic dan gammaray) sedini mungkin pada saat pemboran.
Mud logging adalah pekerjaan mengumpulkan, menganalisis dan merekam semua informasi dari
partikel solid, cairan dan gas yang terbawa ke permukaan oleh lumpur pada saat pemboran. Tujuan
utamanya adalah untuk mengetahui berbagai parameter pemboran dan formasi sumur yang sedang
dibor.

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 9 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Gambar 12
Ilustrasi pengerjaan logging di darat.
(gambar dari slb.com)

Mengapa sumur harus disemen ?
Penyemenan sumur digolongkan menjadi dua bagian :
Pertama, primary cementing, yaitu penyemenan pada saat sumur sedang dibuat. Sebelum penyemenan
ini dilakukan, casing dipasang dulu sepanjang lubang sumur. Campuran semen (semen + air + aditif)
dipompakan ke dalam annulus (ruang/celah antara dua tubular yang berbeda ukuran, bisa casing
dengan lubang sumur, bisa casing dengan casing). Fungsi utamanya untuk pengisolasian berbagai
macam lapisan formasi sepanjang sumur agar tidak saling berkomunikasi. Fungsi lainnya menahan
beban aksial casing dengan casing berikutnya, menyokong casing dan menyokong lubang sumur
(borehole).
Kedua, remedial cementing, yaitu penyemenan pada saat sumurnya sudah jadi. Tujuannya bermacammacam, bisa untuk mereparasi primary cementing yang kurang sempurna, bisa untuk menutup berbagai
macam lubang di dinding sumur yang tidak dikehendaki (misalnya lubang perforasi yang akan disumbat,
kebocoran di casing, dsb.), dapat juga untuk menyumbat lubang sumur seluruhnya.
Semen yang digunakan adalah semen jenis Portland biasa. Dengan mencampurkannya dengan air,
jadilah bubur semen (cement slurry). Ditambah dengan berbagai macam aditif, properti semen dapat
divariasikan dan dikontrol sesuai yang dikehendaki.

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 10 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Semen, air dan bahan aditif dicampur di permukaan dengan memakai peralatan khusus. Sesudah
menjadi bubur semen, lalu dipompakan ke dalam sumur melewati casing. Kemudian bubur semen ini
didorong dengan cara memompakan fluida lainnya, seringnya lumpur atau air, terus sampai ke dasar
sumur, keluar dari ujung casing masuk lewat annulus untuk naik kembali ke permukaan. Diharapkan
seluruh atau sebagian dari annulus ini akan terisi oleh bubur semen. Setelah beberapa waktu dan
semen sudah mengeras, pemboran bagian sumur yang lebih dalam dapat dilanjutkan.

Gambar 13
Suasana pekerjaan penyemenan di suatu lokasi darat.
Semua material & peralatan umumnya dibawa oleh truk dan trailer.
(gambar dari slb.com)

Untuk apa directional drilling dilakukan ?
Secara konvensional sumur dibor berbentuk lurus mendekati arah vertikal. Directional drilling (pemboran
berarah) adalah pemboran sumur dimana lubang sumur tidak lurus vertikal, melainkan terarah untuk
mencapai target yang diinginkan.
Tujuannya dapat bermacam-macam :
1. Sidetracking : jika ada rintangan di depan lubang sumur yang akan dibor, maka lubang sumur
dapat dielakkan atau dibelokan untuk menghindari rintangan tersebut.
2. Jikalau reservoir yang diinginkan terletak tepat di bawah suatu daerah yang tidak mungkin
dilakukan pemboran, misalnya kota, pemukiman penduduk, suaka alam atau suatu tempat yang
lingkungannya sangat sensitif. Sumur dapat mulai digali dari tempat lain dan diarahkan menuju
reservoir yang bersangkutan.
3. Untuk menghindari salt-dome (formasi garam yang secara kontinyu terus bergerak) yang dapat
merusak lubang sumur. Sering hidrokarbon ditemui dibawah atau di sekitar salt-dome.
Pemboran berarah dilakukan untuk dapat mencapai reservoir tersebut dan menghindari saltdome.
4. Untuk menghindari fault (patahan geologis).
5. Untuk membuat cabang beberapa sumur dari satu lubung sumur saja di permukaan.
6. Untuk mengakses reservoir yang terletak di bawah laut tetapi rignya terletak didarat sehingga
dapat lebih murah.
7. Umumnya di offshore, beberapa sumur dapat dibor dari satu platform yang sama sehingga lebih
mudah, cepat dan lebih murah.
8. Untuk relief well ke sumur yang sedang tak terkontrol (blow-out).
9. Untuk membuat sumur horizontal dengan tujuan menaikkan produksi hidrokarbon.
10. Extended reach : sumur yg mempunyai bagian horizontal yang panjangnya lebih dari 5000m.
11. Sumur multilateral : satu lubang sumur di permukaan tetapi mempunyai beberapa cabang
secara lateral di bawah, untuk dapat mengakses beberapa formasi hidrokarbon yang terpisah.

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 11 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Pemboran berarah dapat dikerjakan dengan peralatan membor konvensional, dimana pipa bor diputar
dari permukaan untuk memutar mata bor di bawah. Kelemahannya, sudut yang dapat dibentuk sangat
terbatas. Pemboran berarah sekarang lebih umum dilakukan dengan memakai motor berpenggerak
lumpur (mud motor) yang akan memutar mata bor dan dipasang di ujung pipa pemboran. Seluruh pipa
pemboran dari permukaan tidak perlu diputar, pipa pemboran lebih dapat “dilengkungkan” sehingga
lubang sumur dapat lebih fleksibel untuk diarahkan.

Apakah perforating ?
Perforasi (perforating) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan semen) sehingga
sumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak atau gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur
melalui lubang perforasi ini.
Perforating gun yang berisi beberapa shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke
kedalaman formasi yang dituju. Shaped-charges ini kemudian diledakan dan menghasilkan semacam
semburan jet campuran fluida cair dan gas dari bahan metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan
kecepatan tinggi (7000 m/s) yang mampu menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini
terjadi dalam waktu yang sangat singkat (17μs).
Perforasi dapat dilakukan secara elektrikal dengan menggunakan peralatan logging atau juga secara
mekanikal lewat tubing (TCP-Tubing Conveyed Perforations).

Gambar 14
(A)

Perforating gun berisi shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke formasi yang dituju.
(B)
Shaped-charges diledakan membuat beberapa lubang di casing dan lapisan semen.
(C)
Fluida formasi mengalir melalui lubang perforasi ini naik ke permukaan.
(gambar dari A Primer of Oilwell Drilling)

Apa artinya Well Testing ?
Well testing adalah metode untuk mendapatkan berbagai properti dari reservoir secara dinamis dan
hasilnya lebih akurat dalam jangka panjang.
Tujuannya:
• Untuk memastikan apakah sumur akan mengalir dan berproduksi.
• Untuk mengetahui berapa banyak kandungan hidrokarbon di dalam reservoir dan kualitasnya.
• Untuk memperkirakan berapa lama reservoirnya akan berproduksi dan berapa lama akan
menghasilkan keuntungan secara ekonomi.
Teknik ini dilakukan dengan mengkondisikan reservoir ke keadaan dinamis dengan cara memberi
gangguan sehingga tekanan reservoirnya akan berubah. Jika reservoirnya sudah/sedang berproduksi,
tes dilakukan dengan cara menutup sumur untuk mematikan aliran fluidanya. Teknik ini disebut buildup
test. Jika reservoirnya sudah lama idle, maka sumur dialirkan kembali. Teknik ini disebut drawdown test.

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 12 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Apakah tujuan stimulasi ?
Stimulasi (stimulation) adalah proses mekanikal dan/atau chemical yang ditujukan untuk menaikan laju
produksi dari suatu sumur. Metode stimulasi dapat dikategorikan tiga macam yang semuanya memakai
fluida khusus yang dipompakan ke dalam sumur.
Pertama, wellbore cleanup. Fluida treatment dipompakan hanya ke dalam sumur, tidak sampai ke
formasi. Tujuan utamanya untuk membersihkan lubang sumur dari berbagai macam kotoran, misalnya
deposit asphaltene, paraffin, penyumbatan pasir, dsb. Fluida yang digunakan umumnya campuran
asam (acid) karena sifatnya yang korosif.
Yang kedua adalah yang disebut stimulasi matriks. Fluida diinjeksikan ke dalam formasi hidrokarbon
tanpa memecahkannya. Fluida yang dipakai juga umumnya campuran asam. Fluida ini akan “memakan”
kotoran di sekitar lubang sumur dan membersihkannya sehingga fluida hidrokarbon akan mudah
mengalir masuk ke dalam lubang sumur.
Teknik ketiga dinamakan fracturing; fluida diinjeksikan ke dalam formasi dengan laju dan tekanan
tertentu sehingga formasi akan pecah atau merekah. Pada propped fracturing, material proppant (mirip
pasir) digunakan untuk menahan rekahan formasi agar tetap terbuka. Sementara pada acid fracturing,
fluida campuran asam digunakan untuk melarutkan material formasi di sekitar rekahan sehingga
rekahan tersebut menganga terbuka. Rekahan ini akan menjadi semacam jalan tol berkonduktivitas
tinggi dimana fluida hidrokarbon dapat mengalir dengan lebih optimum masuk ke dalam sumur.

Gambar 15
Suatu pekerjaan stimulasi (fracturing) di lokasi darat.
Puluhan peralatan digunakan sesuai kriteria desain fracturing.
(gambar dari slb.com)

Apakah yang dimaksud dengan artificial lift ?
Artificial lift adalah metode untuk mengangkat hidrokarbon, umumnya minyak bumi, dari dalam sumur ke
atas permukaan. Ini biasanya dikarenakan tekanan reservoirnya tidak cukup tinggi untuk mendorong
minyak sampai ke atas ataupun tidak ekonomis jika mengalir secara alamiah.
Artificial lift umumnya terdiri dari lima macam yang digolongkan menurut jenis peralatannya.
Pertama adalah yang disebut subsurface electrical pumping, menggunakan pompa sentrifugal
bertingkat yang digerakan oleh motor listrik dan dipasang jauh di dalam sumur.

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 13 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

switch
board transformer

power

motor flat
pump
standard intake
protector

motor
producing
zone

Gambar 16
Sub-surface electrical pumping system
(gambar dari slb.com)

Yang kedua adalah sistem gas lifting, menginjeksikan gas (umumnya gas alam) ke dalam kolom minyak
di dalam sumur sehingga berat minyak menjadi lebih ringan dan lebih mampu mengalir sampai ke
permukaan.

gas lift
valves

producing
zone

Gambar 17
Gas lifting system
(gambar dari slb.com)

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 14 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Teknik ketiga dengan menggunakan pompa elektrikal-mekanikal yang dipasang di permukaan yang
umum disebut sucker rod pumping atau juga beam pump. Menggunakan prinsip katup searah (check
valve), pompa ini akan mengangkat fluida formasi ke permukaan. Karena pergerakannya naik turun
seperti mengangguk, pompa ini terkenal juga dengan julukan pompa angguk.
pumping unit

polished rod
prime
mover

stuffing box

sucker rods

pump

gas anchor
producing
zone

Gambar 18
Beam pump
(gambar dari slb.com)

Metode keempat disebut sistem jet pump. Fluida dipompakan ke dalam sumur bertekanan tinggi lalu
disemprotkan lewat nosel ke dalam kolom minyak. Melewati lubang nosel, fluida ini akan bertambah
kecepatan dan energi kinetiknya sehingga mampu mendorong minyak sampai ke permukaan.
Terakhir, sistem yang memakai progressive cavity pump (sejenis dengan mud motor). Pompa dipasang
di dalam sumur tetapi motor dipasang di permukaan. Keduanya dihubungkan dengan batang baja yang
disebut sucker rod.

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 15 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

multiplex
high-pressure
pump
wellhead
control
valve

power fluid
tank

power
fluid
string

produced
fluids

producing
zone

Gambar 19
Sistem jet pump
(gambar dari slb.com)

drive
head
prime mover

sucker
rods
rotor
stator

producing
zone

Gambar 20
Sistem progressive cavity pump
(gambar dari slb.com)

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 16 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Apa yang dimaksud dengan Enhanced Oil Recovery ?
EOR merupakan teknik lanjutan untuk mengangkat minyak jika berbagai teknik dasar sudah dilakukan
tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau tidak ekonomis. Ada tiga macam teknik EOR yang
umum :
1. Teknik termal : menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan
viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan fluida tersebut, juga
diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah sumur produksi.
Merupakan teknik EOR yang paling popular. Seringnya menggunakan air panas (water
injection) atau uap air (steam injection).
2. Teknik chemica l: menginjeksikan bahan kimia berupa surfactant atau bahan polimer untuk
mengubah properti fisika dari minyak ataupun fluida yang dipindahkan. Hasilnya, minyak dapat
lebih mudah mengalir.
3. Proses miscible : menginjeksikan fluida pendorong yang akan bercampur dengan minyak untuk
lalu diproduksi. Fluida yang digunakan misalnya larutan hidrokarbon, gas hidrokarbon, CO2
ataupun gas nitrogen.

Gambar 21
Skematik EOR menggunakan injeksi uap air
(gambar dari howstuffworks.com)

Selain bahan bakar, apa saja yang dapat dibuat dari minyak dan gas ?
Ban mobil, disket komputer, kantung plastik, sandal, tali nilon, boneka, bandage, colokan listrik, crayon
warna, atap rumah, skrin teras rumah, kamera, lem, foto, kapsul untuk obat, aspirin, pupuk, tuts piano,
lipstik, jam digital, gantole, kacamata, kartu kredit, balon, shampo, bola golf, cat rumah, lensa kontak,
antiseptik, piring, cangkir, tenda, deodorant, pasta gigi, obat serangga, CD, gorden bak mandi,
pengering rambut, parfum, bola sepak, pakaian, krim pencukur jenggot, tinta, koper, pelampung,
pewarna buatan, kacamata keselamatan, pakaian dalam, lilin, payung, mobil-mobilan, keyboard
komputer, pengawet makanan, pulpen …. dan lain-lain tak terhitung lagi banyaknya.

*****
Kontributor :
Doddy Samperuru
Schlumberger

Dari Mana Datangnya Minyak Bumi

Halaman 17 dari 17

Kontributor : Doddy Samperuru

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaUDIN MUHRUDIN
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanMuhammad Nafis
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambangramaldini
 
Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Aulia Nofrianti
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambanganfridolin bin stefanus
 
Investasi tambang
Investasi tambangInvestasi tambang
Investasi tambangSyarif .
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-feronika purba
 
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungheny novi
 
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan MigasTeknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan MigaslombkTBK
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambangNando Ltoruan
 
Penyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangPenyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangYusufRiyandi
 

Was ist angesagt? (20)

Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamda
 
Istilah-istilah Pertambangan
Istilah-istilah  PertambanganIstilah-istilah  Pertambangan
Istilah-istilah Pertambangan
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)1. geom konsep dasar)
1. geom konsep dasar)
 
Mine planning
Mine planningMine planning
Mine planning
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
 
Investasi tambang
Investasi tambangInvestasi tambang
Investasi tambang
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
 
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan MigasTeknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang
 
Penyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangPenyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana Pastambang
 

Ähnlich wie MINYAK BUMI

Geologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. Koesoemadinata
Geologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. KoesoemadinataGeologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. Koesoemadinata
Geologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. KoesoemadinataDella Azaria
 
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alam
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alamMakalah mengenai minyak bumi dan gas alam
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alamSeptian Muna Barakati
 
Petroleum System Process
Petroleum System ProcessPetroleum System Process
Petroleum System Processgigihwahyuakbar
 
Lapisan bumi (Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer)
Lapisan bumi (Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer)Lapisan bumi (Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer)
Lapisan bumi (Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer)Putri Nadhilah
 
Planet Bumi Bentuk dan Ukuran Bumi
Planet Bumi Bentuk dan Ukuran BumiPlanet Bumi Bentuk dan Ukuran Bumi
Planet Bumi Bentuk dan Ukuran BumiHarianto Ma'tu
 
Migrasi hidrokarbon
Migrasi hidrokarbonMigrasi hidrokarbon
Migrasi hidrokarbonKhemenk
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Sylvester Saragih
 
Struktur_Bumi.pptx
Struktur_Bumi.pptxStruktur_Bumi.pptx
Struktur_Bumi.pptxliravantari1
 

Ähnlich wie MINYAK BUMI (20)

Petroleum System
Petroleum SystemPetroleum System
Petroleum System
 
Geologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. Koesoemadinata
Geologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. KoesoemadinataGeologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. Koesoemadinata
Geologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. Koesoemadinata
 
Kimia minyak bumi
Kimia minyak bumiKimia minyak bumi
Kimia minyak bumi
 
Basic Petroleum System.pptx
Basic Petroleum System.pptxBasic Petroleum System.pptx
Basic Petroleum System.pptx
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alam
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alamMakalah mengenai minyak bumi dan gas alam
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alam
 
Petroleum System Process
Petroleum System ProcessPetroleum System Process
Petroleum System Process
 
Lapisan bumi (Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer)
Lapisan bumi (Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer)Lapisan bumi (Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer)
Lapisan bumi (Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer)
 
Struktur Permukaan Bumi (Kelas IX)
Struktur Permukaan Bumi (Kelas IX)Struktur Permukaan Bumi (Kelas IX)
Struktur Permukaan Bumi (Kelas IX)
 
Susunan muka bumi
Susunan muka bumiSusunan muka bumi
Susunan muka bumi
 
Tugas IPA_BAB 5.pptx
Tugas IPA_BAB 5.pptxTugas IPA_BAB 5.pptx
Tugas IPA_BAB 5.pptx
 
Pembentukan minyak bumi dan gas alam
Pembentukan minyak bumi dan gas alamPembentukan minyak bumi dan gas alam
Pembentukan minyak bumi dan gas alam
 
Planet Bumi Bentuk dan Ukuran Bumi
Planet Bumi Bentuk dan Ukuran BumiPlanet Bumi Bentuk dan Ukuran Bumi
Planet Bumi Bentuk dan Ukuran Bumi
 
Migrasi hidrokarbon
Migrasi hidrokarbonMigrasi hidrokarbon
Migrasi hidrokarbon
 
Pembentukan Planet Bumi
Pembentukan Planet BumiPembentukan Planet Bumi
Pembentukan Planet Bumi
 
Alluvial mine
Alluvial mineAlluvial mine
Alluvial mine
 
Bumi bagian cair.pptx
Bumi bagian cair.pptxBumi bagian cair.pptx
Bumi bagian cair.pptx
 
Minyak dan Gas Bumi
Minyak dan Gas BumiMinyak dan Gas Bumi
Minyak dan Gas Bumi
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Struktur_Bumi.pptx
Struktur_Bumi.pptxStruktur_Bumi.pptx
Struktur_Bumi.pptx
 

Mehr von Agung Yudha Prawira

Mehr von Agung Yudha Prawira (9)

Catalouge two way valve jds
Catalouge two way valve jdsCatalouge two way valve jds
Catalouge two way valve jds
 
Syarat kp-atau-ta-di-chevron
Syarat kp-atau-ta-di-chevronSyarat kp-atau-ta-di-chevron
Syarat kp-atau-ta-di-chevron
 
Wellhead hanger xmastree
Wellhead hanger xmastreeWellhead hanger xmastree
Wellhead hanger xmastree
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Sejarah pemboran minyak di dunia
Sejarah pemboran minyak di duniaSejarah pemboran minyak di dunia
Sejarah pemboran minyak di dunia
 
Teori terbentuknya migas
Teori terbentuknya migas      Teori terbentuknya migas
Teori terbentuknya migas
 
Belajar gitar dasar disertai gambar
Belajar gitar dasar disertai gambarBelajar gitar dasar disertai gambar
Belajar gitar dasar disertai gambar
 

Kürzlich hochgeladen

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

MINYAK BUMI

  • 1. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Bagaimana terjadinya minyak dan gas bumi ? Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu : Pertama, ada “bebatuan asal” (source rock) yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi. Gambar 1 Skala waktu geologi (gambar dari slb.com) Kedua, adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke “bebatuan reservoir” (reservoir rock), umumnya sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung hidrokarbon tersebut. Ketiga, adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan suatu “ruangan” bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi. Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi, merupakan faktor penting lainnya dalam pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon jarang terbentuk pada temperatur kurang dari 65 oC dan umumnya terurai pada suhu di atas 260 oC. Hidrokarbon kebanyakan ditemukan pada suhu moderat, dari 107 ke 177 oC. Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 1 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 2. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Apa saja komponen-komponen pembentuk minyak bumi ? Minyak bumi merupakan campuran rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15% hidrogen (H). Selain itu, juga terdapat bahan organik dalam jumlah kecil dan mengandung oksigen (O), sulfur (S) atau nitrogen (N). Apakah ada perbedaan dari jenis-jenis minyak bumi ?. Ya, ada 4 macam yang digolongkan menurut umur dan letak kedalamannya, yaitu: young-shallow, old-shallow, young-deep dan old-deep. Minyak bumi young-shallow biasanya bersifat masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat kental dan kandungan sulfurnya tinggi. Minyak old-shallow biasanya kurang kental, titik didih yang lebih rendah, dan rantai paraffin yang lebih pendek. Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga viskositasnya paling encer. Sulfur yang terkandung dapat teruraikan menjadi H2S yang dapat lepas, sehingga old-deep adalah minyak mentah yang dikatakan paling “sweet”. Minyak semacam inilah yang paling diinginkan karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) yang paling banyak. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk minyak bumi ? Sekitar 30-juta tahun di pertengahan jaman Cretaceous, pada akhir jaman dinosaurus, lebih dari 50% dari cadangan minyak dunia yang sudah diketahui terbentuk. Cadangan lainnya bahkan diperkirakan lebih tua lagi. Dari sebuah fosil yang diketemukan bersamaan dengan minyak bumi dari jaman Cambrian, diperkirakan umurnya sekitar 544 sampai 505-juta tahun yang lalu. Para geologis umumnya sependapat bahwa minyak bumi terbentuk selama jutaan tahun dari organisme, tumbuhan dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme laut ini mati, badannya terkubur di dasar lautan lalu tertimbun pasir dan lumpur, membentuk lapisan yang kaya zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan (sedimentary rock). Proses ini berulang terus, satu lapisan menutup lapisan sebelumnya. Lalu selama jutaan tahun berikutnya, lautan di bumi ada yang menyusut atau berpindah tempat. Deposit yang membentuk batuan endapan umumnya tidak cukup mengandung oksigen untuk mendekomposisi material organik tadi secara komplit. Bakteri mengurai zat ini, molekul demi molekul, menjadi material yang kaya hidrogen dan karbon. Tekanan dan temperatur yang semakin tinggi dari lapisan bebatuan di atasnya kemudian mendistilasi sisa-sisa bahan organik, lalu pelan-pelan mengubahnya menjadi minyak bumi dan gas alam. Bebatuan yang mengandung minyak bumi tertua diketahui berumur lebih dari 600-juta tahun. Yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Secara umum bebatuan dimana diketemukan minyak berumur antara 10-juta dan 270-juta tahun. Bagaimana caranya menemukan minyak bumi ? Ada berbagai macam cara : observasi geologi, survei gravitasi, survei magnetik, survei seismik, membor sumur uji, atau dengan educated guess dan faktor keberuntungan. Survei gravitasi : metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi yang disebabkan perbedaan densitas material di struktur geologi kulit bumi. Survei magnetik : metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi yang disebabkan perbedaan properti magnetik dari bebatuan di bawah permukaan. Kedua survei ini biasanya dilakukan di wilayah yang luas seperti misalnya suatu cekungan (basin). Dari hasil pemetaan ini, baru metode seismik umumnya dilakukan. Survei seismik menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang diarahkan untuk melalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah sekitarnya. Oleh berbagai lapisan material di bawah tanah, gelombang kejut ini akan dipantulkan ke permukaan dan ditangkap oleh alat receivers sebagai pulsa tekanan (oleh hydrophone di daerah perairan) atau sebagai percepatan (oleh geophone di darat). Sinyal pantulan ini lalu diproses secara digital menjadi sebuah peta akustik bawah permukaan untuk kemudian dapat diinterpretasikan. Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 2 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 3. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Aplikasi metode seismik : 1. Tahap eksplorasi : untuk menentukan struktur dan stratigrafi endapan dimana sumur nanti akan digali. 2. Tahap penilaian dan pengembangan : untuk mengestimasi volume cadangan hidrokarbon dan untuk menyusun rencana pengembangan yang paling baik. 3. Pada fase produksi : untuk memonitor kondisi reservoir, seperti menganalisis kontak antar fluida reservoir (gas-minyak-air), distribusi fluida dan perubahan tekanan reservoir. Gambar 2 Skema pengerjaan seismik di laut. (gambar dari howstuffworks.com) Setelah kita yakin telah menemukan minyak, apa selanjutnya ? Setelah mengevaluasi reservoir, selanjutnya tahap mengembangkan reservoir. Yang pertama dilakukan adalah membangun sumur (well-construction) meliputi pemboran (drilling), memasang tubular sumur (casing) dan penyemenan (cementing). Lalu proses completion untuk membuat sumur siap digunakan. Proses ini meliputi perforasi yaitu pelubangan dinding sumur; pemasangan seluruh pipa-pipa dan katup produksi beserta asesorinya untuk mengalirkan minyak dan gas ke permukaan; pemasangan kepala sumur (wellhead atau chrismast tree) di permukaan; pemasangan berbagai peralatan keselamatan, pemasangan pompa kalau diperlukan, dsb. Jika dibutuhkan, metode stimulasi juga dilakukan dalam fase ini. Selanjutnya well-evaluation untuk mengevaluasi kondisi sumur dan formasi di dalam sumur. Teknik yang paling umum dinamakan logging yang dapat dilakukan pada saat sumur masih dibor ataupun sumurnya sudah jadi. Ada berapa macam jenis sumur ? Di dunia perminyakan umumnya dikenal tiga macam jenis sumur : Pertama, sumur eksplorasi (sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk menentukan apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru. Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur konfirmasi (confirmation well) akan dibor di beberapa tempat yang berbeda di sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan. Ketiga, sumur pengembangan (development well) adalah sumur yang dibor di suatu lapangan minyak yang telah eksis. Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon semaksimal mungkin dari lapangan tersebut. Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 3 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 4. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Istilah persumuran lainnya : • Sumur produksi : sumur yang menghasilkan hidrokarbon, baik minyak, gas ataupun keduanya. Aliran fluida dari bawah ke atas. • Sumur injeksi : sumur untuk menginjeksikan fluida tertentu ke dalam formasi (lihat Enhanced Oil Recovery di bagian akhir). Aliran fluida dari atas ke bawah. • Sumur vertikal : sumur yang bentuknya lurus dan vertikal. • Sumur berarah (deviated well, directional well) : sumur yang bentuk geometrinya tidak lurus vertikal, bisa berbentuk huruf S, J atau L. • Sumur horisontal : sumur dimana ada bagiannya yang berbentuk horisontal. Merupakan bagian dari sumur berarah. Apakah rig ? Apa saja jenis-jenisnya ? Rig adalah serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor sumur atau mengakses sumur. Ciri utama rig adalah adanya menara yang terbuat dari baja yang digunakan untuk menaikturunkan pipa-pipa tubular sumur. Umumnya, rig dikategorikan menjadi dua macam menurut tempat beroperasinya : 1. Rig darat (land-rig) : beroperasi di darat. 2. Rig laut (offshore-rig) : beroperasi di atas permukaan air (laut, sungai, rawa-rawa, danau atau delta sungai). Ada bermacam-macam offshore-rig yang digolongkan berdasarkan kedalaman air : 1. Swamp barge : kedalaman air maksimal 7m saja. Sangat umum dipakai di daerah rawa-rawa atau delta sungai. 2. Tender barge : mirip swamp barge tetapi di pakai di perairan yang lebih dalam. 3. Jackup rig : platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga atau empat “kaki” yang dapat dinaik-turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan sampai menginjak dasar laut. Terus badan rig akan diangkat sampai di atas permukaan air sehingga bentuknya menjadi semacam platform tetap. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua kakinya haruslah dinaikan terlebih dahulu sehingga badan rig mengapung di atas permukaan air. Lalu rig ini ditarik menggunakan beberapa kapal tarik ke lokasi yang dituju. Kedalaman operasi rig jackup adalah dari 5m sampai 200m. 4. Drilling jacket : platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan cocok dipakai di laut tenang dan dangkal. Sering dikombinasikan dengan rig jackup atau tender barge. 5. Semi-submersible rig : sering hanya disebut “semis” merupakan rig jenis mengapung. Rig ini “diikat” ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap di permukaan. Dengan menggunakan thruster, yaitu semacam baling-baling di sekelilingnya, rig semis mampu mengatur posisinya secara dinamis. Rig semis sering digunakan jika lautnya terlalu dalam untuk rig jackup. Karena karakternya yang sangat stabil, rig ini juga popular dipakai di daerah laut berombak besar dan bercuaca buruk. 6. Drill ship : prinsipnya menaruh rig di atas sebuah kapal laut. Sangat cocok dipakai di daerah laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh sistem thruster berpengendali komputer. Dapat bergerak sendiri dan daya muatnya yang paling banyak membuatnya sering dipakai di daerah terpencil atau jauh dari darat. Dari fungsinya, rig dapat digolongkan menjadi dua macam : 1. Drilling rig : rig yang dipakai untuk membor sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru maupun memperdalam sumur lama. 2. Workover rig : fungsinya untuk melakukan sesuatu terhadap sumur yang telah ada, misalnya untuk perawatan, perbaikan, penutupan, dsb. Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 4 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 5. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Gambar 3 Land rig (gambar dari slb.com) Gambar 4 Swamp barge di delta sungai Mahakam, Kalimantan Timur (gambar dari slb.com) Gambar 5 Jackup rig dengan platform jacket (gambar dari slb.com) Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 5 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 6. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Gambar 6 Semi-submersible rig dengan platform jacket (gambar dari slb.com) Gambar 7 Drill ship (gambar dari slb.com) Apa saja komponen rig ? Komponen rig dapat digolongkan menjadi lima bagian besar : 1. Hoisting system : fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipa pemboran, peralatan completion atau pipa produksi) masuk-keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau derrick) termasuk dalam sistem ini. 2. Rotary system : berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalam sumur. Pada pemboran konvensional, pipa pemboran (drill strings) memutar mata-bor (drill bit) untuk menggali sumur. 3. Circulation system : untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem ini meliputi (1) pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar masuk-sumur dan pompa tekanan rendah untuk mensirkulasikannya di permukaan, (2) peralatan untuk mengkondisikan lumpur: shale shaker berfungsi untuk memisahkan solid hasil pemboran (cutting) dari lumpur; desander untuk Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 6 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 7. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA memisahkan pasir; degasser untuk mengeluarkan gas, desilter untuk memisahkan partikel solid berukuran kecil, dsb. 4. Blowout prevention system : peralatan untuk mencegah blowout (meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur (wellhead). 5. Power system : yaitu sumber tenaga untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin diesel berkapasitas besar. Gambar 8 Skematik rig secara ringkas (gambar dari howstuffworks.com) Gambar 9 Skematik sederhana dari circulation system di rig (gambar dari A Primer of Oilwell Drilling) Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 7 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 8. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Mengapa digunakan lumpur untuk pemboran ? Lumpur umumnya campuran dari tanah liat (clay), biasanya bentonite, dan air yang digunakan untuk membawa cutting ke atas permukaan. Lumpur berfungsi sebagai lubrikasi dan medium pendingin untuk pipa pemboran dan mata bor. Lumpur merupakan komponen penting dalam pengendalian sumur (wellcontrol), karena tekanan hidrostatisnya dipakai untuk mencegah fluida formasi masuk ke dalam sumur. Lumpur juga digunakan untuk membentuk lapisan solid sepanjang dinding sumur (filter-cake) yang berguna untuk mengontrol fluida yang hilang ke dalam formasi (fluid-loss). Bagaimana pengerjaan pemboran sumur dilakukan ? Pemboran sumur dilakukan dengan mengkombinasikan putaran dan tekanan pada mata bor. Pada pemboran konvensional, seluruh pipa bor diputar dari atas permukaan oleh alat yang disebut turntable. Turntable ini diputar oleh mesin diesel, baik secara elektrik ataupun transmisi mekanikal. Dengan berputar, roda gerigi di mata bor akan menggali bebatuan. Daya dorong mata bor diperoleh dari berat pipa bor. Semakin dalam sumur dibor, semakin banyak pipa bor yang dipakai dan disambung satu persatu. Selama pemboran lumpur dipompakan dari pompa lumpur masuk melalui dalam pipa bor ke bawah menuju mata bor. Nosel di mata bor akan menginjeksikan lumpur tadi keluar dengan kecepatan tinggi yang akan membantu menggali bebatuan. Kemudian lumpur naik kembali ke permukaan lewat annulus, yaitu celah antara lubang sumur dan pipa bor, membawa cutting hasil pemboran. Gambar 10 Gambar mata bor pada saat pemboran sumur (gambar dari howstuffworks.com) Mengapa pengerjaan logging dilakukan ? Logging adalah teknik untuk mengambil data-data dari formasi dan lubang sumur dengan menggunakan instrumen khusus. Pekerjaan yang dapat dilakukan meliputi pengukuran data-data properti elektrikal (resistivitas dan konduktivitas pada berbagai frekuensi), data nuklir secara aktif dan pasif, ukuran lubang sumur, pengambilan sampel fluida formasi, pengukuran tekanan formasi, pengambilan material formasi (coring) dari dinding sumur, dsb. Logging tool (peralatan utama logging, berbentuk pipa pejal berisi alat pengirim dan sensor penerima sinyal) diturunkan ke dalam sumur melalui tali baja berisi kabel listrik ke kedalaman yang diinginkan. Biasanya pengukuran dilakukan pada saat logging tool ini ditarik ke atas. Logging tool akan mengirim sesuatu “sinyal” (gelombang suara, arus listrik, tegangan listrik, medan magnet, partikel nuklir, dsb.) ke dalam formasi lewat dinding sumur. Sinyal tersebut akan dipantulkan oleh berbagai macam material di dalam formasi dan juga material dinding sumur. Pantulan sinyal kemudian ditangkap oleh sensor penerima di dalam logging tool lalu dikonversi menjadi data digital dan ditransmisikan lewat kabel logging ke unit di permukaan. Sinyal digital tersebut lalu diolah oleh seperangkat komputer menjadi berbagai macam grafik dan tabulasi data yang diprint pada continuos paper yang dinamakan log. Kemudian log tersebut akan diintepretasikan dan dievaluasi oleh geologis dan ahli geofisika. Hasilnya sangat penting untuk pengambilan keputusan baik pada saat pemboran ataupun untuk tahap produksi nanti. Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 8 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 9. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Gamma Ray (GR)) (GAPI) 150 2 Caliper (HCAL) (IN) (OHMM) 2000 1.95 16 2 (OHMM) 2000 Flushed Zone Resist. 200 2 (OHMM) 2000 6 2.95 pu 16 Crossplot Porosity 0 (MV) 200 Pef (PEFZ) Tension (TENS) LB (G/C3) Neutron Porosity Resistivity SP (SP) (MV) Density (RHOZ) Computed RT 5000 0 5000 1500 1600 Gambar 11 Contoh log. Berbagai parameter digrafikan menggunakan warna. Angka di sebelah kanan menunjukkan letak kedalaman sumur. (gambar dari slb.com) Logging-While-Drilling (LWD) adalah pengerjaan logging yang dilakukan bersamaan pada saat membor. Alatnya dipasang di dekat mata bor. Data dikirimkan melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran ke sensor di permukaan. Setelah diolah lewat serangkaian komputer, hasilnya juga berupa grafik log di atas kertas. LWD berguna untuk memberi informasi formasi (resistivitas, porositas, sonic dan gammaray) sedini mungkin pada saat pemboran. Mud logging adalah pekerjaan mengumpulkan, menganalisis dan merekam semua informasi dari partikel solid, cairan dan gas yang terbawa ke permukaan oleh lumpur pada saat pemboran. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui berbagai parameter pemboran dan formasi sumur yang sedang dibor. Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 9 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 10. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Gambar 12 Ilustrasi pengerjaan logging di darat. (gambar dari slb.com) Mengapa sumur harus disemen ? Penyemenan sumur digolongkan menjadi dua bagian : Pertama, primary cementing, yaitu penyemenan pada saat sumur sedang dibuat. Sebelum penyemenan ini dilakukan, casing dipasang dulu sepanjang lubang sumur. Campuran semen (semen + air + aditif) dipompakan ke dalam annulus (ruang/celah antara dua tubular yang berbeda ukuran, bisa casing dengan lubang sumur, bisa casing dengan casing). Fungsi utamanya untuk pengisolasian berbagai macam lapisan formasi sepanjang sumur agar tidak saling berkomunikasi. Fungsi lainnya menahan beban aksial casing dengan casing berikutnya, menyokong casing dan menyokong lubang sumur (borehole). Kedua, remedial cementing, yaitu penyemenan pada saat sumurnya sudah jadi. Tujuannya bermacammacam, bisa untuk mereparasi primary cementing yang kurang sempurna, bisa untuk menutup berbagai macam lubang di dinding sumur yang tidak dikehendaki (misalnya lubang perforasi yang akan disumbat, kebocoran di casing, dsb.), dapat juga untuk menyumbat lubang sumur seluruhnya. Semen yang digunakan adalah semen jenis Portland biasa. Dengan mencampurkannya dengan air, jadilah bubur semen (cement slurry). Ditambah dengan berbagai macam aditif, properti semen dapat divariasikan dan dikontrol sesuai yang dikehendaki. Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 10 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 11. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Semen, air dan bahan aditif dicampur di permukaan dengan memakai peralatan khusus. Sesudah menjadi bubur semen, lalu dipompakan ke dalam sumur melewati casing. Kemudian bubur semen ini didorong dengan cara memompakan fluida lainnya, seringnya lumpur atau air, terus sampai ke dasar sumur, keluar dari ujung casing masuk lewat annulus untuk naik kembali ke permukaan. Diharapkan seluruh atau sebagian dari annulus ini akan terisi oleh bubur semen. Setelah beberapa waktu dan semen sudah mengeras, pemboran bagian sumur yang lebih dalam dapat dilanjutkan. Gambar 13 Suasana pekerjaan penyemenan di suatu lokasi darat. Semua material & peralatan umumnya dibawa oleh truk dan trailer. (gambar dari slb.com) Untuk apa directional drilling dilakukan ? Secara konvensional sumur dibor berbentuk lurus mendekati arah vertikal. Directional drilling (pemboran berarah) adalah pemboran sumur dimana lubang sumur tidak lurus vertikal, melainkan terarah untuk mencapai target yang diinginkan. Tujuannya dapat bermacam-macam : 1. Sidetracking : jika ada rintangan di depan lubang sumur yang akan dibor, maka lubang sumur dapat dielakkan atau dibelokan untuk menghindari rintangan tersebut. 2. Jikalau reservoir yang diinginkan terletak tepat di bawah suatu daerah yang tidak mungkin dilakukan pemboran, misalnya kota, pemukiman penduduk, suaka alam atau suatu tempat yang lingkungannya sangat sensitif. Sumur dapat mulai digali dari tempat lain dan diarahkan menuju reservoir yang bersangkutan. 3. Untuk menghindari salt-dome (formasi garam yang secara kontinyu terus bergerak) yang dapat merusak lubang sumur. Sering hidrokarbon ditemui dibawah atau di sekitar salt-dome. Pemboran berarah dilakukan untuk dapat mencapai reservoir tersebut dan menghindari saltdome. 4. Untuk menghindari fault (patahan geologis). 5. Untuk membuat cabang beberapa sumur dari satu lubung sumur saja di permukaan. 6. Untuk mengakses reservoir yang terletak di bawah laut tetapi rignya terletak didarat sehingga dapat lebih murah. 7. Umumnya di offshore, beberapa sumur dapat dibor dari satu platform yang sama sehingga lebih mudah, cepat dan lebih murah. 8. Untuk relief well ke sumur yang sedang tak terkontrol (blow-out). 9. Untuk membuat sumur horizontal dengan tujuan menaikkan produksi hidrokarbon. 10. Extended reach : sumur yg mempunyai bagian horizontal yang panjangnya lebih dari 5000m. 11. Sumur multilateral : satu lubang sumur di permukaan tetapi mempunyai beberapa cabang secara lateral di bawah, untuk dapat mengakses beberapa formasi hidrokarbon yang terpisah. Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 11 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 12. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Pemboran berarah dapat dikerjakan dengan peralatan membor konvensional, dimana pipa bor diputar dari permukaan untuk memutar mata bor di bawah. Kelemahannya, sudut yang dapat dibentuk sangat terbatas. Pemboran berarah sekarang lebih umum dilakukan dengan memakai motor berpenggerak lumpur (mud motor) yang akan memutar mata bor dan dipasang di ujung pipa pemboran. Seluruh pipa pemboran dari permukaan tidak perlu diputar, pipa pemboran lebih dapat “dilengkungkan” sehingga lubang sumur dapat lebih fleksibel untuk diarahkan. Apakah perforating ? Perforasi (perforating) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan semen) sehingga sumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak atau gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini. Perforating gun yang berisi beberapa shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke kedalaman formasi yang dituju. Shaped-charges ini kemudian diledakan dan menghasilkan semacam semburan jet campuran fluida cair dan gas dari bahan metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan kecepatan tinggi (7000 m/s) yang mampu menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat (17μs). Perforasi dapat dilakukan secara elektrikal dengan menggunakan peralatan logging atau juga secara mekanikal lewat tubing (TCP-Tubing Conveyed Perforations). Gambar 14 (A) Perforating gun berisi shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke formasi yang dituju. (B) Shaped-charges diledakan membuat beberapa lubang di casing dan lapisan semen. (C) Fluida formasi mengalir melalui lubang perforasi ini naik ke permukaan. (gambar dari A Primer of Oilwell Drilling) Apa artinya Well Testing ? Well testing adalah metode untuk mendapatkan berbagai properti dari reservoir secara dinamis dan hasilnya lebih akurat dalam jangka panjang. Tujuannya: • Untuk memastikan apakah sumur akan mengalir dan berproduksi. • Untuk mengetahui berapa banyak kandungan hidrokarbon di dalam reservoir dan kualitasnya. • Untuk memperkirakan berapa lama reservoirnya akan berproduksi dan berapa lama akan menghasilkan keuntungan secara ekonomi. Teknik ini dilakukan dengan mengkondisikan reservoir ke keadaan dinamis dengan cara memberi gangguan sehingga tekanan reservoirnya akan berubah. Jika reservoirnya sudah/sedang berproduksi, tes dilakukan dengan cara menutup sumur untuk mematikan aliran fluidanya. Teknik ini disebut buildup test. Jika reservoirnya sudah lama idle, maka sumur dialirkan kembali. Teknik ini disebut drawdown test. Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 12 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 13. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Apakah tujuan stimulasi ? Stimulasi (stimulation) adalah proses mekanikal dan/atau chemical yang ditujukan untuk menaikan laju produksi dari suatu sumur. Metode stimulasi dapat dikategorikan tiga macam yang semuanya memakai fluida khusus yang dipompakan ke dalam sumur. Pertama, wellbore cleanup. Fluida treatment dipompakan hanya ke dalam sumur, tidak sampai ke formasi. Tujuan utamanya untuk membersihkan lubang sumur dari berbagai macam kotoran, misalnya deposit asphaltene, paraffin, penyumbatan pasir, dsb. Fluida yang digunakan umumnya campuran asam (acid) karena sifatnya yang korosif. Yang kedua adalah yang disebut stimulasi matriks. Fluida diinjeksikan ke dalam formasi hidrokarbon tanpa memecahkannya. Fluida yang dipakai juga umumnya campuran asam. Fluida ini akan “memakan” kotoran di sekitar lubang sumur dan membersihkannya sehingga fluida hidrokarbon akan mudah mengalir masuk ke dalam lubang sumur. Teknik ketiga dinamakan fracturing; fluida diinjeksikan ke dalam formasi dengan laju dan tekanan tertentu sehingga formasi akan pecah atau merekah. Pada propped fracturing, material proppant (mirip pasir) digunakan untuk menahan rekahan formasi agar tetap terbuka. Sementara pada acid fracturing, fluida campuran asam digunakan untuk melarutkan material formasi di sekitar rekahan sehingga rekahan tersebut menganga terbuka. Rekahan ini akan menjadi semacam jalan tol berkonduktivitas tinggi dimana fluida hidrokarbon dapat mengalir dengan lebih optimum masuk ke dalam sumur. Gambar 15 Suatu pekerjaan stimulasi (fracturing) di lokasi darat. Puluhan peralatan digunakan sesuai kriteria desain fracturing. (gambar dari slb.com) Apakah yang dimaksud dengan artificial lift ? Artificial lift adalah metode untuk mengangkat hidrokarbon, umumnya minyak bumi, dari dalam sumur ke atas permukaan. Ini biasanya dikarenakan tekanan reservoirnya tidak cukup tinggi untuk mendorong minyak sampai ke atas ataupun tidak ekonomis jika mengalir secara alamiah. Artificial lift umumnya terdiri dari lima macam yang digolongkan menurut jenis peralatannya. Pertama adalah yang disebut subsurface electrical pumping, menggunakan pompa sentrifugal bertingkat yang digerakan oleh motor listrik dan dipasang jauh di dalam sumur. Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 13 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 14. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA switch board transformer power motor flat pump standard intake protector motor producing zone Gambar 16 Sub-surface electrical pumping system (gambar dari slb.com) Yang kedua adalah sistem gas lifting, menginjeksikan gas (umumnya gas alam) ke dalam kolom minyak di dalam sumur sehingga berat minyak menjadi lebih ringan dan lebih mampu mengalir sampai ke permukaan. gas lift valves producing zone Gambar 17 Gas lifting system (gambar dari slb.com) Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 14 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 15. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Teknik ketiga dengan menggunakan pompa elektrikal-mekanikal yang dipasang di permukaan yang umum disebut sucker rod pumping atau juga beam pump. Menggunakan prinsip katup searah (check valve), pompa ini akan mengangkat fluida formasi ke permukaan. Karena pergerakannya naik turun seperti mengangguk, pompa ini terkenal juga dengan julukan pompa angguk. pumping unit polished rod prime mover stuffing box sucker rods pump gas anchor producing zone Gambar 18 Beam pump (gambar dari slb.com) Metode keempat disebut sistem jet pump. Fluida dipompakan ke dalam sumur bertekanan tinggi lalu disemprotkan lewat nosel ke dalam kolom minyak. Melewati lubang nosel, fluida ini akan bertambah kecepatan dan energi kinetiknya sehingga mampu mendorong minyak sampai ke permukaan. Terakhir, sistem yang memakai progressive cavity pump (sejenis dengan mud motor). Pompa dipasang di dalam sumur tetapi motor dipasang di permukaan. Keduanya dihubungkan dengan batang baja yang disebut sucker rod. Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 15 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 16. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA multiplex high-pressure pump wellhead control valve power fluid tank power fluid string produced fluids producing zone Gambar 19 Sistem jet pump (gambar dari slb.com) drive head prime mover sucker rods rotor stator producing zone Gambar 20 Sistem progressive cavity pump (gambar dari slb.com) Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 16 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru
  • 17. BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA Apa yang dimaksud dengan Enhanced Oil Recovery ? EOR merupakan teknik lanjutan untuk mengangkat minyak jika berbagai teknik dasar sudah dilakukan tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau tidak ekonomis. Ada tiga macam teknik EOR yang umum : 1. Teknik termal : menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan fluida tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular. Seringnya menggunakan air panas (water injection) atau uap air (steam injection). 2. Teknik chemica l: menginjeksikan bahan kimia berupa surfactant atau bahan polimer untuk mengubah properti fisika dari minyak ataupun fluida yang dipindahkan. Hasilnya, minyak dapat lebih mudah mengalir. 3. Proses miscible : menginjeksikan fluida pendorong yang akan bercampur dengan minyak untuk lalu diproduksi. Fluida yang digunakan misalnya larutan hidrokarbon, gas hidrokarbon, CO2 ataupun gas nitrogen. Gambar 21 Skematik EOR menggunakan injeksi uap air (gambar dari howstuffworks.com) Selain bahan bakar, apa saja yang dapat dibuat dari minyak dan gas ? Ban mobil, disket komputer, kantung plastik, sandal, tali nilon, boneka, bandage, colokan listrik, crayon warna, atap rumah, skrin teras rumah, kamera, lem, foto, kapsul untuk obat, aspirin, pupuk, tuts piano, lipstik, jam digital, gantole, kacamata, kartu kredit, balon, shampo, bola golf, cat rumah, lensa kontak, antiseptik, piring, cangkir, tenda, deodorant, pasta gigi, obat serangga, CD, gorden bak mandi, pengering rambut, parfum, bola sepak, pakaian, krim pencukur jenggot, tinta, koper, pelampung, pewarna buatan, kacamata keselamatan, pakaian dalam, lilin, payung, mobil-mobilan, keyboard komputer, pengawet makanan, pulpen …. dan lain-lain tak terhitung lagi banyaknya. ***** Kontributor : Doddy Samperuru Schlumberger Dari Mana Datangnya Minyak Bumi Halaman 17 dari 17 Kontributor : Doddy Samperuru