SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 29
LAPORAN KASUS
PENYAKIT GINJAL DIABETIK
Pembimbing :
dr. Anggun Sangguna, Sp.PD
Disusun oleh :
Aditya Prabawa
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT TNI AL DR.MINTOHARDJO JAKARTA
PERIODE 18 APRIL 2011 – 26 JUNI 2011
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA
PENDAHULUAN
• WHO : diabetes melitus (DM) akan meningkat di seluruh dunia
• Sekitar 40% dari pasien DM terdapat keterlibatan ginjal
• Penyakit ginjal diabetik tercatat sebagai komponen terbanyak dari
pasien baru yang menjalani terapi pengganti ginjal.
• Penyakit ginjal diabetik penurunan fungsi ginjal progresif,
irreversibel GAGAL GINJAL KRONIK
•
ILUSTRASI KASUS
TINJAUAN PUSTAKA
ANALISIS KASUS
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS
 Nama : Tn.O
 No. CM : 04-30-27
 Umur : 52 tahun
 Jenis Kelamin : Pria
 Status Perkawinan : Menikah
 Alamat : Jalan Kampung Rawa No.13 RT 003/ RW 009, Kebayoran
Lama, Jakarta
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Karyawan Swasta
 Tanggal masuk RS : 20 April 2011
ANAMNESIS
(AUTOANAMNESIS, Senin, 25 April 2011 pada pukul 13.15 WIB, P.Sangeang, RSAL dr.Mintohardjo)
Keluhan Utama
Sesak Nafas yang memberat sejak 2 hari SMRS
Keluhan Tambahan
- Bengkak di tungkai, lengan dan perut sejak 5 bulan
SMRS,
- Sering lapar, sering haus, sering BAK
- Berat badan menurun,
- Nyeri kepala hilang timbul
Riwayat Penyakit Sekarang
Demam, batuk, sakit tenggorokan, Nyeri dada, keringat
Nyeri dada, mual dan muntah (-) dingin, berdebar (-)
Buru sejak kecil (-)
5 BULAN
SMRS
• Bengkak
tungkai, lengan
• Sakit kepala
• Gatal,
kesemutan
• Sering lapar
• Sering haus,
• Sering BAK,
volume sedikit
• Bengkak >>
• Sesak nafas saat
aktivitas, PND(+),
orthopnu(+)
• Bengkak >>>>
•Sesak saat istirahat
• PND >>>, orthopnu
>>>
• Batuk (+)
•Mual, nyeri UH,
muntah 1x
•Lemas, mudah lelah
• Bengkak >>>
• Perut bengkak
• Sesak >>>
• PND>>,orthopnu
>>
• Mual(+),NyeriUH
• Nyeri pinggang
• Sakit kepala (+)
• BB turun
1 BULAN
SMRS
2 MINGGU
SMRS
1MINGGU
SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
2 HARI
SMRS
•Sesak berat
•Bengkak >>>>
• nyeri ulu hati,
mual (+)
•Sakit kepala
•3P
IGD RSAL
• Sesak berat >>
• Bengkak >>>>
MASUK RS
Riwayat berobat ke klinik 24 jam
Tidak ada perbaikan Riwayat DM sejak 18 tahun
TB (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat penyakit jantung sejak 5 tahun yang lalu
 riwayat Asthma (-)
 Riwayat darah tinggi (-)
 Riwayat alergi obat dan makanan (-)
 Riwayat mendapat perawatan dan operasi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
 Keluarga yang memiliki
penyakit dengan gejala yang
sama (-)
 Ibu DM (+)
 Ayah Hipertensi, PJK (+)
Riwayat Kebiasaan
-Kebiasaan makan tidak teratur
-Jarang mengkonsumsi sayur dan
buah-buahan
-Merokok (+), minum alkohol
disangkal
-Jarang berolahraga.
PEMERIKSAAN FISIK
(25 April 2011)
Status Generalis
Keadaan Umum
 Kesan sakit : Tampak sakit sedang, tampak oedem, sesak
 Tingkat kesadaran : Compos Mentis /GCS: 15 (E4M6V5)
 TB / BB : 165 cm / 60 kg ( BB Ideal : 58.5 kg)
 BMI : 22,05 kg/m2
Tanda Vital
 Tekanan Darah : 160/90 mmHg ( lengan atas kanan, posisi berbaring, saat istirahat)
 Nadi : 102 x/menit, reguler
 Suhu : 36 0C ( aksila)
 Pernapasan : 32 x/menit, irreguler
PEMERIKSAAN FISIK
KULIT : ikterik (-), anemis
(-), sianosis (-), efloresensi
(-).
Suhu raba kulit hangat,
kelembapan cukup, turgor
kulit menurun
Kelenjar Getah
Bening (KGB) :
tidak ada
pembesaran KGB
Kepala: normocephali, tidak
ada deformitas
Palpebra : tampak oedema,
tidak tampak ptosis dan
eksoftalmus.
Konjungtiva: tampak
anemis dan tidak ada injeksi
siliaris
Leher
JVP: 5 +0
cmH2O
KGB: tidak
membesar
Trakea: tidak
tampak deviasi
trakea
Tidak terdapat
pembesaran
kelenjar tiroid
THORAKS
Dada
Tampak adanya
retraksi sela iga.
Iktus cordis: teraba
pada ICS V 1 cm
lateral dari garis
midclavicularis kiri
Batas jantung kiri
pada ICS V lateral
dari garis
midclavicularis kiri
Suara napas vesikuler
melemah kanan dan
kiri, tidak ada
wheezing, terdapat
ronki basah halus di
kedua lapang paru
bunyi jantung III (+)
Abdomen : tampak
buncit, smiling
umbilicus (+),
nyeri tekan epigastrium
(+),
ascites (+), undulasi (+),
shifting dullness (+)
Ekstremitas :
Tampak oedem di
keempat
ekstremitas,
Teraba oedem
pitting setelah
dilakukan
penekanan di
pretibia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
20 April dan 21 April
Pemeriksaan Laboratorium
22 April dan 26 April
Foto Thoraks PA Deskripsi :
- Pulmo :
-Tampak bercak kesuraman tersebar merata
dikedua lapang paru terutama di paru kanan,
- tampak gambaran cranialisasi, kavitas di
apex paru (-), dan infiltrat (-)
- Cor :
-CTR> 50%. Tampak batas kiri jantug
melebihi dua per tiga hemitoraks kiri, dengan
apeks jantung tertanam.
-Pinggang jantung masih landai
- Aorta dan mediastinum superior tidak
melebar.
-Trakea di tengah, hilus kiri tidak melebar.
Kesan : Kardiomegali dengan oedema
interstitial paru terutama di kedua basal paru
ELEKTROKARDIOGRAFI
Deskripsi :
Irama : sinus rhytm
Irama : 100 x/menit
Axis : sumbu jantung normal
Regularitas : reguler
Gelombang P : ada pada setiap kompleks, normal 0.04 s
Interval PR : 0.12-0.20 s normal
Kompleks QRS : 0.08 s’ normal
Perfusi : Tampak Q wave di sandapan V1-V3, tidak ada ST elevasi, ST
depresi, maupun T inverted.
Dilatasi dan hipertrofi: deviasi aksis normal , tampak LVH ( tinggi
gelombang R di V5-V6 = 28 mm) tidak tampak RVH, RAH maupun
LAH
Interpretasi :
Old infark anteroseptal dengan hipertrofi ventrikel kiri.
DIAGNOSIS KERJA
1. Penyakit ginjal kronik derajat 5 e.c. diabetes melitus tipe II tidak terkontrol
2. Gagal jantung kongestif functional class IV e.c infark lama anteroseptal
3. Diabetes melitus tipe II
4. Hipertensi sekunder e.c. penyakit ginjal kronik
5. Anemia e.c penyakit ginjal kronik derajat 5
DIAGNOSIS BANDING
1. a. Penyakit ginjal kronik derajat 5 e.c. hipertensi essensial derajat II tidak terkontrol
1. b. Penyakit ginjal kronik derajat 5 e.c. glomerulonefritis
2. Gagal jantung kongestif e.c. penyakit jantung hipertensi
3. –
4. Hipertensi essensial derajat II
5. Anemia e.c. defisiensi besi
PEMERIKSAAN ANJURAN
 Cek Ureum, kreatinin dan asam urat
 Cek Urin lengkap
 USG abdomen
 Cek Elektrolit (Na, K, Cl, Fosfat)
 Cek Gula Darah Kurva Harian
 Pemeriksaan HBA1C
 Cek ASTRUP
 Pemeriksaan EKG ulang.
 Echocardiografi
 Angiography
 Lipid profile ( LDL, TG, Kolesterol total, HDL )
 Pemeriksaan retikulosit, Serum Iron, Ferritin dan TIBC: untuk menentukan penyebab
Anemia
PENATALAKSANAAN
A. Non-farmakologis
 Oksigen nasal 3-4L/menit
 Tirah baring dengan posisi setengah duduk atau kepala lebih tinggi
 Dipasang foley kateter untuk mengukur volume urin 24 jam, hitung diuresis dan balans
cairan
PENGATURAN DIET
Membatasi konsumsi air minum yaitu sebanyak jumlah urin/24 jam ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan udara pernafasan ( 500 mL).
Diet rendah protein II: 35 g/ hari (0.6 x BB ideal/hari)
Diet rendah garam ( 1 gr/hari)
Diet rendah Natrium ( 200-400 mg Na)
Diet rendah Kalium (40-70 mEq/hari). Mencegah makanan tinggi Kalium (sayur dan
buah-buahan)
Diet rendah fosfat: 480- 720 mg/hari (8-12 mg/kgBB/hari), dan menghindari susu,
daging, telur dan soft drink
Diet tinggi Kalsium 1200-1600 mg/hari
Suplementasi vitamin C dan D serta asam folat
Diet DM 1900 Kkal/hari
PENATALAKSANAAN ( FARMAKOLOGIS )
 Koreksi asidosis metabolik dengan
NaHCO3 8.4 %. 200 mL (100mL bolus IV,
100 mL drip IV), bic nat tab 3 x1
 Lasix 2 x 40 mg I.V.
 Digoxin inj 0,25 mg/mL I.V. Jika HR<
100x/menit: diganti Digoxin tab 1 x
0,25mg PO
 Blopress ( Candesartan cilexetil) 1 x 8 mg
p.o.
 Fasorbid 3 x 5 mg p.o. a.c ( 30 menit
sebelum makan )
 Bisoprolol 1 x 5 mg p.o
 Captopril 2 x 25 mg p.o.
 Allopurinol 3 x 100 mg p.o
 Aminoral 3 x 2 tab p.o. d.c.
 Asam folat 3 x 1 tab p.o
 Biocurliv 3 x 1 tab p.o.
 Calcium carbonate tab 3 x 800mg/hari p.o.
 Leschicol 2 x 600 mg p.o.
 Ambroksol 3 x 30 mg p.o.
 Actrapid 3 x 5 IU s.c.
 Cefixime 2 x 100 mg
 Eritropoietin 3000IU (50IU/kgBB) 3x
seminggu IV
 Fe glukonat 1 x 250 mg/ hari tab p.o. jika
hasil pemeriksaan Ferritin <12mg/dL
 Persiapan Hemodialisis / Transplantasi
ginjal
PROGNOSIS
 Ad vitam : Dubia Ad Malam
 Ad sanationam : Dubia Ad Malam
 Ad fungsionam : Dubia Ad Malam
•
ILUSTRASI KASUS
TINJAUAN PUSTAKA
ANALISIS KASUS
PENYAKIT GINJAL DIABETIK
 A. ANATOMI GINJAL
Gambar 1. Struktur Anatomi Ginjal ( from : Vianda. Kidney Anatomy. 2010. Avalaible at : http://www.newsperuvian.com/anatomy/kidney-
anatomy-2/. Accesed on : May 7,2011.)
B.FISIOLOGI GINJAL
Gambar 2. Fisiologi Ginjal ( from : Brown AC. Renal
Physiology Electrolyte Regulation. Available at :
http://www.acbrown.com/kidney/Lectures/RnElct/RnE
lctRenl.htm. Accessed on : May 7,2011)
C. DEFINISI
 Penyakit Ginjal Diabetik kerusakan ginjal yang terjadi akibat perubahan struktur
dan fungsi dari pembuluh darah kecil ginjal karena hiperglikemia persisten gagal ginjal
Terapi pengganti ginjal ( renal replacement therapy ).
 Progresifitas kerusakan ginjal dapat terjadi di tahun pertama pada diabetes melitus tipe 2,
dan membutuhkan waktu sekitar 10-20 untuk menimbulkan gagal ginjal kronik.
 Batasan penyakit ginjal kronik:
1. Kerusakan ginjal > 3 bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi ginjal, dengan atau tanpa
penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan:
 Kelainan patologik
 Petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria atau kelainan pada pemeriksaan pencitraan
radiologi
2. Laju filtrasi glomerulus < 60 ml/menit/1,73m² selama > 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan
ginjal.
D. KLASIFIKASI
Tabel 4. Tahapan nefropati diabetik oleh Mogensen ( Dari : Hendromartono. Nefropati Diabetik. Dalam : Sudoyo
AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 4 Jilid III.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. Hlm 1898).
E. PATOFISIOLOGI
Gambar 3. Patofisiologi nefropati diabetik ( Dari : Hendromartono. Nefropati Diabetik. Dalam : Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 4 Jilid III. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.
Hlm 1899)
F. GAMBARAN KLINIK
 Gagal ginjal kronik berat disertai sindrom azotemia sangat kompleks, meliputi kelainan-
kelainan berbagai organ seperti:
 - kelainan hemopoeisis,
 - saluran cerna,
 - mata,
 - kulit,
 - selaput serosa,
 - kelainan neuropsikiatri dan
 - kelainan kardiovaskular.
G. DIAGNOSIS
 Anamnesis,
 Pemeriksaan fisik,
 Pemeriksaan Penunjang,
 Gambaran radiologis, dan
 Gambaran histopatologis.
H.PENATALAKSANAAN
1. Terapi konservatif
 Peranan diet  rendah protein
 Kebutuhan jumlah kalori  mempertahankan keseimbangan positif nitrogen, memelihara
status nutrisi dan memelihara status gizi.
 Kebutuhan cairan  diuresis mencapai 2 L per hari.
 Kebutuhan elektrolit dan mineral
H.PENATALAKSANAAN
2. Terapi simptomatik
 Asidosis metabolik  (sodium bicarbonat) harus segera diberikan intravena bila pH ≤
7,35 atau serum bikarbonat ≤ 20 mEq/L.
 Anemia  eritropoetin 50 u/kg IV 3 kali dalam seminggu atau Packed Red Cell (PRC)
 Keluhan gastrointestinal  Dialisis adekuat dan simptomatik
 Kelainan kulit
 Kelainan neuromuskular  hemodialisis reguler yang adekuat, medikamentosa atau
operasi subtotal paratiroidektomi.
 Hipertensi  ACE inhibitor, ARB, CCB, beta-blocker
 Kelainan sistem kardiovaskular
 Terapi pengganti ginjal ( HEMODIALISIS)
Penyakit ginjal diabetik case ipd

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militus
Cahya
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis
'Rheyfan Caspian
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Muamar Ys
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Fanny K. Sari
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Dessycis
 

Was ist angesagt? (20)

Kasus anemia
Kasus anemiaKasus anemia
Kasus anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militus
 
Hipoglikemi
HipoglikemiHipoglikemi
Hipoglikemi
 
Hiperglikemia irine yp
Hiperglikemia irine ypHiperglikemia irine yp
Hiperglikemia irine yp
 
Presentations tentang maag ppt
Presentations tentang maag pptPresentations tentang maag ppt
Presentations tentang maag ppt
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulin
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
kolestasis
kolestasiskolestasis
kolestasis
 
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanPenyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
 
Osteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis GoutOsteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis Gout
 
Gastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maagGastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maag
 
Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 

Andere mochten auch (9)

hiperkolesterolemia pada anak
hiperkolesterolemia pada anakhiperkolesterolemia pada anak
hiperkolesterolemia pada anak
 
Slide referat obgyn 28 september 2011
Slide referat obgyn 28 september 2011Slide referat obgyn 28 september 2011
Slide referat obgyn 28 september 2011
 
Portofolio perdarahan uterus disfungsional
Portofolio perdarahan uterus disfungsionalPortofolio perdarahan uterus disfungsional
Portofolio perdarahan uterus disfungsional
 
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan PretermKetuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
Ketuban Pecah Dini dan Kehamilan Preterm
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
 
Ketuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power pointKetuban pecah dini.power point
Ketuban pecah dini.power point
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Air ketuban
Air ketubanAir ketuban
Air ketuban
 
Air ketuban ppt
Air ketuban pptAir ketuban ppt
Air ketuban ppt
 

Ähnlich wie Penyakit ginjal diabetik case ipd

119497230 gastropati-nsaid
119497230 gastropati-nsaid119497230 gastropati-nsaid
119497230 gastropati-nsaid
Rais Reskiawan
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
abdulrazak928000
 

Ähnlich wie Penyakit ginjal diabetik case ipd (20)

Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
 
PPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptxPPT SIADH.pptx
PPT SIADH.pptx
 
Mini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxMini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptx
 
119497230 gastropati-nsaid
119497230 gastropati-nsaid119497230 gastropati-nsaid
119497230 gastropati-nsaid
 
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptxPPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
PPT LAPORAN KASUS TERAPI INTENSIF PADA STROKE.pptx
 
hiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardihiperkalemia dengan bradikardi
hiperkalemia dengan bradikardi
 
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptxPPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
PPT Kasus Kecil Rheumatologi LINTANG edit.pptx
 
dc hasna abu.docx
dc hasna abu.docxdc hasna abu.docx
dc hasna abu.docx
 
Ny YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptxNy YW, UAP.pptx
Ny YW, UAP.pptx
 
409651743 nefrolithiasis
409651743 nefrolithiasis409651743 nefrolithiasis
409651743 nefrolithiasis
 
Lapsus interna ckd
Lapsus interna ckdLapsus interna ckd
Lapsus interna ckd
 
Cardiac sirosis
Cardiac sirosisCardiac sirosis
Cardiac sirosis
 
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptxLASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
 
Presentation_GEA.ppt
Presentation_GEA.pptPresentation_GEA.ppt
Presentation_GEA.ppt
 
PPT CBL 3_FG 1_KGD-B.pptx
PPT CBL 3_FG 1_KGD-B.pptxPPT CBL 3_FG 1_KGD-B.pptx
PPT CBL 3_FG 1_KGD-B.pptx
 
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptxLapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
Lapsus_Choledocolithiasis + Cholesistitis_Syahda Nabilla Aristawidya.pptx
 
Hepatoma lepas bangsal imam
Hepatoma lepas bangsal imamHepatoma lepas bangsal imam
Hepatoma lepas bangsal imam
 

Penyakit ginjal diabetik case ipd

  • 1. LAPORAN KASUS PENYAKIT GINJAL DIABETIK Pembimbing : dr. Anggun Sangguna, Sp.PD Disusun oleh : Aditya Prabawa KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT TNI AL DR.MINTOHARDJO JAKARTA PERIODE 18 APRIL 2011 – 26 JUNI 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA
  • 2. PENDAHULUAN • WHO : diabetes melitus (DM) akan meningkat di seluruh dunia • Sekitar 40% dari pasien DM terdapat keterlibatan ginjal • Penyakit ginjal diabetik tercatat sebagai komponen terbanyak dari pasien baru yang menjalani terapi pengganti ginjal. • Penyakit ginjal diabetik penurunan fungsi ginjal progresif, irreversibel GAGAL GINJAL KRONIK
  • 4. ILUSTRASI KASUS IDENTITAS  Nama : Tn.O  No. CM : 04-30-27  Umur : 52 tahun  Jenis Kelamin : Pria  Status Perkawinan : Menikah  Alamat : Jalan Kampung Rawa No.13 RT 003/ RW 009, Kebayoran Lama, Jakarta  Agama : Islam  Pekerjaan : Karyawan Swasta  Tanggal masuk RS : 20 April 2011
  • 5. ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS, Senin, 25 April 2011 pada pukul 13.15 WIB, P.Sangeang, RSAL dr.Mintohardjo) Keluhan Utama Sesak Nafas yang memberat sejak 2 hari SMRS Keluhan Tambahan - Bengkak di tungkai, lengan dan perut sejak 5 bulan SMRS, - Sering lapar, sering haus, sering BAK - Berat badan menurun, - Nyeri kepala hilang timbul
  • 6. Riwayat Penyakit Sekarang Demam, batuk, sakit tenggorokan, Nyeri dada, keringat Nyeri dada, mual dan muntah (-) dingin, berdebar (-) Buru sejak kecil (-) 5 BULAN SMRS • Bengkak tungkai, lengan • Sakit kepala • Gatal, kesemutan • Sering lapar • Sering haus, • Sering BAK, volume sedikit • Bengkak >> • Sesak nafas saat aktivitas, PND(+), orthopnu(+) • Bengkak >>>> •Sesak saat istirahat • PND >>>, orthopnu >>> • Batuk (+) •Mual, nyeri UH, muntah 1x •Lemas, mudah lelah • Bengkak >>> • Perut bengkak • Sesak >>> • PND>>,orthopnu >> • Mual(+),NyeriUH • Nyeri pinggang • Sakit kepala (+) • BB turun 1 BULAN SMRS 2 MINGGU SMRS 1MINGGU SMRS
  • 7. Riwayat Penyakit Sekarang 2 HARI SMRS •Sesak berat •Bengkak >>>> • nyeri ulu hati, mual (+) •Sakit kepala •3P IGD RSAL • Sesak berat >> • Bengkak >>>> MASUK RS Riwayat berobat ke klinik 24 jam Tidak ada perbaikan Riwayat DM sejak 18 tahun TB (-)
  • 8. Riwayat Penyakit Dahulu  Riwayat penyakit jantung sejak 5 tahun yang lalu  riwayat Asthma (-)  Riwayat darah tinggi (-)  Riwayat alergi obat dan makanan (-)  Riwayat mendapat perawatan dan operasi (-) Riwayat Penyakit Keluarga  Keluarga yang memiliki penyakit dengan gejala yang sama (-)  Ibu DM (+)  Ayah Hipertensi, PJK (+) Riwayat Kebiasaan -Kebiasaan makan tidak teratur -Jarang mengkonsumsi sayur dan buah-buahan -Merokok (+), minum alkohol disangkal -Jarang berolahraga.
  • 9. PEMERIKSAAN FISIK (25 April 2011) Status Generalis Keadaan Umum  Kesan sakit : Tampak sakit sedang, tampak oedem, sesak  Tingkat kesadaran : Compos Mentis /GCS: 15 (E4M6V5)  TB / BB : 165 cm / 60 kg ( BB Ideal : 58.5 kg)  BMI : 22,05 kg/m2 Tanda Vital  Tekanan Darah : 160/90 mmHg ( lengan atas kanan, posisi berbaring, saat istirahat)  Nadi : 102 x/menit, reguler  Suhu : 36 0C ( aksila)  Pernapasan : 32 x/menit, irreguler
  • 10. PEMERIKSAAN FISIK KULIT : ikterik (-), anemis (-), sianosis (-), efloresensi (-). Suhu raba kulit hangat, kelembapan cukup, turgor kulit menurun Kelenjar Getah Bening (KGB) : tidak ada pembesaran KGB Kepala: normocephali, tidak ada deformitas Palpebra : tampak oedema, tidak tampak ptosis dan eksoftalmus. Konjungtiva: tampak anemis dan tidak ada injeksi siliaris Leher JVP: 5 +0 cmH2O KGB: tidak membesar Trakea: tidak tampak deviasi trakea Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid THORAKS Dada Tampak adanya retraksi sela iga. Iktus cordis: teraba pada ICS V 1 cm lateral dari garis midclavicularis kiri Batas jantung kiri pada ICS V lateral dari garis midclavicularis kiri Suara napas vesikuler melemah kanan dan kiri, tidak ada wheezing, terdapat ronki basah halus di kedua lapang paru bunyi jantung III (+) Abdomen : tampak buncit, smiling umbilicus (+), nyeri tekan epigastrium (+), ascites (+), undulasi (+), shifting dullness (+) Ekstremitas : Tampak oedem di keempat ekstremitas, Teraba oedem pitting setelah dilakukan penekanan di pretibia
  • 11. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Laboratorium 20 April dan 21 April Pemeriksaan Laboratorium 22 April dan 26 April
  • 12. Foto Thoraks PA Deskripsi : - Pulmo : -Tampak bercak kesuraman tersebar merata dikedua lapang paru terutama di paru kanan, - tampak gambaran cranialisasi, kavitas di apex paru (-), dan infiltrat (-) - Cor : -CTR> 50%. Tampak batas kiri jantug melebihi dua per tiga hemitoraks kiri, dengan apeks jantung tertanam. -Pinggang jantung masih landai - Aorta dan mediastinum superior tidak melebar. -Trakea di tengah, hilus kiri tidak melebar. Kesan : Kardiomegali dengan oedema interstitial paru terutama di kedua basal paru
  • 13. ELEKTROKARDIOGRAFI Deskripsi : Irama : sinus rhytm Irama : 100 x/menit Axis : sumbu jantung normal Regularitas : reguler Gelombang P : ada pada setiap kompleks, normal 0.04 s Interval PR : 0.12-0.20 s normal Kompleks QRS : 0.08 s’ normal Perfusi : Tampak Q wave di sandapan V1-V3, tidak ada ST elevasi, ST depresi, maupun T inverted. Dilatasi dan hipertrofi: deviasi aksis normal , tampak LVH ( tinggi gelombang R di V5-V6 = 28 mm) tidak tampak RVH, RAH maupun LAH Interpretasi : Old infark anteroseptal dengan hipertrofi ventrikel kiri.
  • 14. DIAGNOSIS KERJA 1. Penyakit ginjal kronik derajat 5 e.c. diabetes melitus tipe II tidak terkontrol 2. Gagal jantung kongestif functional class IV e.c infark lama anteroseptal 3. Diabetes melitus tipe II 4. Hipertensi sekunder e.c. penyakit ginjal kronik 5. Anemia e.c penyakit ginjal kronik derajat 5 DIAGNOSIS BANDING 1. a. Penyakit ginjal kronik derajat 5 e.c. hipertensi essensial derajat II tidak terkontrol 1. b. Penyakit ginjal kronik derajat 5 e.c. glomerulonefritis 2. Gagal jantung kongestif e.c. penyakit jantung hipertensi 3. – 4. Hipertensi essensial derajat II 5. Anemia e.c. defisiensi besi
  • 15. PEMERIKSAAN ANJURAN  Cek Ureum, kreatinin dan asam urat  Cek Urin lengkap  USG abdomen  Cek Elektrolit (Na, K, Cl, Fosfat)  Cek Gula Darah Kurva Harian  Pemeriksaan HBA1C  Cek ASTRUP  Pemeriksaan EKG ulang.  Echocardiografi  Angiography  Lipid profile ( LDL, TG, Kolesterol total, HDL )  Pemeriksaan retikulosit, Serum Iron, Ferritin dan TIBC: untuk menentukan penyebab Anemia
  • 16. PENATALAKSANAAN A. Non-farmakologis  Oksigen nasal 3-4L/menit  Tirah baring dengan posisi setengah duduk atau kepala lebih tinggi  Dipasang foley kateter untuk mengukur volume urin 24 jam, hitung diuresis dan balans cairan PENGATURAN DIET Membatasi konsumsi air minum yaitu sebanyak jumlah urin/24 jam ditambah pengeluaran cairan melalui keringat dan udara pernafasan ( 500 mL). Diet rendah protein II: 35 g/ hari (0.6 x BB ideal/hari) Diet rendah garam ( 1 gr/hari) Diet rendah Natrium ( 200-400 mg Na) Diet rendah Kalium (40-70 mEq/hari). Mencegah makanan tinggi Kalium (sayur dan buah-buahan) Diet rendah fosfat: 480- 720 mg/hari (8-12 mg/kgBB/hari), dan menghindari susu, daging, telur dan soft drink Diet tinggi Kalsium 1200-1600 mg/hari Suplementasi vitamin C dan D serta asam folat Diet DM 1900 Kkal/hari
  • 17. PENATALAKSANAAN ( FARMAKOLOGIS )  Koreksi asidosis metabolik dengan NaHCO3 8.4 %. 200 mL (100mL bolus IV, 100 mL drip IV), bic nat tab 3 x1  Lasix 2 x 40 mg I.V.  Digoxin inj 0,25 mg/mL I.V. Jika HR< 100x/menit: diganti Digoxin tab 1 x 0,25mg PO  Blopress ( Candesartan cilexetil) 1 x 8 mg p.o.  Fasorbid 3 x 5 mg p.o. a.c ( 30 menit sebelum makan )  Bisoprolol 1 x 5 mg p.o  Captopril 2 x 25 mg p.o.  Allopurinol 3 x 100 mg p.o  Aminoral 3 x 2 tab p.o. d.c.  Asam folat 3 x 1 tab p.o  Biocurliv 3 x 1 tab p.o.  Calcium carbonate tab 3 x 800mg/hari p.o.  Leschicol 2 x 600 mg p.o.  Ambroksol 3 x 30 mg p.o.  Actrapid 3 x 5 IU s.c.  Cefixime 2 x 100 mg  Eritropoietin 3000IU (50IU/kgBB) 3x seminggu IV  Fe glukonat 1 x 250 mg/ hari tab p.o. jika hasil pemeriksaan Ferritin <12mg/dL  Persiapan Hemodialisis / Transplantasi ginjal
  • 18. PROGNOSIS  Ad vitam : Dubia Ad Malam  Ad sanationam : Dubia Ad Malam  Ad fungsionam : Dubia Ad Malam
  • 20. PENYAKIT GINJAL DIABETIK  A. ANATOMI GINJAL Gambar 1. Struktur Anatomi Ginjal ( from : Vianda. Kidney Anatomy. 2010. Avalaible at : http://www.newsperuvian.com/anatomy/kidney- anatomy-2/. Accesed on : May 7,2011.)
  • 21. B.FISIOLOGI GINJAL Gambar 2. Fisiologi Ginjal ( from : Brown AC. Renal Physiology Electrolyte Regulation. Available at : http://www.acbrown.com/kidney/Lectures/RnElct/RnE lctRenl.htm. Accessed on : May 7,2011)
  • 22. C. DEFINISI  Penyakit Ginjal Diabetik kerusakan ginjal yang terjadi akibat perubahan struktur dan fungsi dari pembuluh darah kecil ginjal karena hiperglikemia persisten gagal ginjal Terapi pengganti ginjal ( renal replacement therapy ).  Progresifitas kerusakan ginjal dapat terjadi di tahun pertama pada diabetes melitus tipe 2, dan membutuhkan waktu sekitar 10-20 untuk menimbulkan gagal ginjal kronik.  Batasan penyakit ginjal kronik: 1. Kerusakan ginjal > 3 bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan:  Kelainan patologik  Petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria atau kelainan pada pemeriksaan pencitraan radiologi 2. Laju filtrasi glomerulus < 60 ml/menit/1,73m² selama > 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
  • 23. D. KLASIFIKASI Tabel 4. Tahapan nefropati diabetik oleh Mogensen ( Dari : Hendromartono. Nefropati Diabetik. Dalam : Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 4 Jilid III. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. Hlm 1898).
  • 24. E. PATOFISIOLOGI Gambar 3. Patofisiologi nefropati diabetik ( Dari : Hendromartono. Nefropati Diabetik. Dalam : Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 4 Jilid III. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. Hlm 1899)
  • 25. F. GAMBARAN KLINIK  Gagal ginjal kronik berat disertai sindrom azotemia sangat kompleks, meliputi kelainan- kelainan berbagai organ seperti:  - kelainan hemopoeisis,  - saluran cerna,  - mata,  - kulit,  - selaput serosa,  - kelainan neuropsikiatri dan  - kelainan kardiovaskular.
  • 26. G. DIAGNOSIS  Anamnesis,  Pemeriksaan fisik,  Pemeriksaan Penunjang,  Gambaran radiologis, dan  Gambaran histopatologis.
  • 27. H.PENATALAKSANAAN 1. Terapi konservatif  Peranan diet  rendah protein  Kebutuhan jumlah kalori  mempertahankan keseimbangan positif nitrogen, memelihara status nutrisi dan memelihara status gizi.  Kebutuhan cairan  diuresis mencapai 2 L per hari.  Kebutuhan elektrolit dan mineral
  • 28. H.PENATALAKSANAAN 2. Terapi simptomatik  Asidosis metabolik  (sodium bicarbonat) harus segera diberikan intravena bila pH ≤ 7,35 atau serum bikarbonat ≤ 20 mEq/L.  Anemia  eritropoetin 50 u/kg IV 3 kali dalam seminggu atau Packed Red Cell (PRC)  Keluhan gastrointestinal  Dialisis adekuat dan simptomatik  Kelainan kulit  Kelainan neuromuskular  hemodialisis reguler yang adekuat, medikamentosa atau operasi subtotal paratiroidektomi.  Hipertensi  ACE inhibitor, ARB, CCB, beta-blocker  Kelainan sistem kardiovaskular  Terapi pengganti ginjal ( HEMODIALISIS)