2. O eh :
l
Lai l at ul Fi t r i ya
3112100015
Yehezki el Fr i dl y
Dm A
i as gung
B nt ang I m
i
an
3112100100
H
andi D i ano
est
A t a U am
di
t i
D m I rj a
i az
Pendahuluan
Jenis Kerusakan
3112100017
3112100062
3112100124
3112100145
3112100148
Metode Perbaikan
Petunjuk Evaluasi
2
3.
1.
2.
3.
Perbaikan beton adalah : memperbaiki keadaan beton dari
gangguan-gangguan atau keadaan yang tidak sesuai dan
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian.
Tujuan :
Memperpanjang masa pelayanan beton
Menghemat biaya untuk pembangunan struktur baru
Menjaga kelestarian struktur bersejarah
3
4. Chipping and concreting
2.
Strengthening
3.
Shot crete
4.
Grouting
5.
Jacketing
6.
Patching or Sealing
Jenis-jenis cacat Beton :
1. Kekeroposan Beton
2. Disintegrasi dan pelapukan
3. Korosi
4. Retak pada plat
5. Honeycomb
6. Beton tidak rata atau menggembung pada permukaan beton
1.
4
5.
•
•
•
•
•
Metode yang digunakan untuk memperbaiki Beton yang keropos.
Cara :
Melebarkan bagian yang keropos
Membersihkan bagian-bagian yang terkontaminasi
Mengganti baja tulangan yang korosi
Melapisi bagian tersebut dengan Coating Nitoprime Zincrich untuk
baja dan nitiboned untuk beton
Mengecor bagian yang telah dichipping dengan kualitas beton yang
sama maupun yang lebih kuat
5
6. Bertujuan untuk memperkuat struktur beton yang telah
ada, sehingga secara struktural harus direnckan sampai sejauh mana
perkuatan yang diingkan
•
•
•
•
Macam-macam perkuatan :
Meningkatkan kemampuan tarik baja
Meningkatakan kuat tekan beton
Memperbesar penampang struktur
Menambah komponen struktur yang lain
6
7.
Ada dua sistem yaitu dry-mix dan wet-mix.
•
Dry-mix, campuran kering dimasukkan dalam mesin dan akan
tercampur dengan air di ujung selang
Wet-mix, campuran basah dimasukkan dalam mesin. Sehingga
mutu beton yang ditembakkan lebih seragam.
Digunakan zat additive untuk
mempercepat pengeringan (accelerator)
•
•
7
8.
•
•
•
•
•
•
•
Metode yang digunakan untuk beton keropos dengan tulangan yang
terekspose.
Cara :
Bagian yang keropos di chipping
Pipa inlet dan outlet ditanam di daerah yang keropos
Menutup permukaan yang keropos dengan beton yang cepat
mengeras
Melakukan pengujian pada beton yang telah mengeras dengan air
sebagai bahan groutingnya untuk mengetahui bocor atau tidaknya.
Grout dilakukan dengan bahan grouthing yang sesuai dengan
tekanan tertentu setelah sistem berjalan
Pipa inlet dan outlet di potong
Perbaikan muka beton dilakukan
8
10.
•
•
•
•
Metode yang di gunakan untuk melapisi sebagian atau seluruh
permukaan beton
Cara:
Menghilangkan bagian yang telah lapuk
Memasang dana-bold pada seluruh bidang permukaan
Lapisi beton lama dengan Nitibond coat
Cor beton pelapis, atau menggunakan sistem plesteran
10
11. Metode perbaikannya adalah sebagai berikut:
Bersihkan debu dan kotoran-kotoran pada daerah dengan air
Tambal retak dengan menggunakan Sikagrout 215
Bahan Grout dapat dicampur hingga dapat mengalir (volume
air sebanyak 4.25 lt unutk 1 sak @25 kg) atau cukup agar
bisa digunakan trowel (volume air sebanyak 2,75 liter untuk 1
sak @25 kg)
Lakukan Curing dengan menggunakan Curing Coumpound
11
13. Metode perbaikan :
Chipping and Concreting
Grouting /Injection (Suntikan)
Metode Perbaikan :
Jacketing
Strengthening
13
14. Metode perbaikan :
Grouthing
Chipping and concreting
Metode perbaikan :
Chipping and Concreting
Grouting /Injection (Suntikan)
14
15. Metode perbaikan :
Chipping and hacking
menggunakan sika monotop
Metode Perbaikan :
Metode chipping and concreting
15
16.
Untuk spalling yang tidak terlalu dalam,metode perbaikan
yang digunakan adalah patching
Untuk spalling yang melebihi selimut beton, metode perbaikan
yang digunakan adalah grouting
16
18. 1. Material
Sesuai dengan jenis kerusakan
Benar penggunaanya
Melekat sempurna pada beton lama
Susut pada tambalan tidak mengganggu lekatan
diatasnya
Tambalan dan substrate bebas retak
Kualitas beton lama dan baru harus sama
18
19. 2. Teknis
Metode perbaikan tepat
Prosedur pengerjaan benar
Alat dan bahan sesuai
Teliti
19
20.
Beton, mortar atau grout
Dry pack
Beton, mortar, grout yang dapat berekspansi
Beton serat
Shotcrete(beton semprot, kerikil kecil,
dengan FAS rendah)
20
23. Tujuan :
Memberikan keterangan/informasi awal
mengenai kondisi struktur, yaitu tipe dan tingkat
kerusakan , kemungkinan adanya perbaikan dan
apakah perlu ada penelitian detail yang harus
dilakukan
23
24. Scope dan metodologi penyelidikan
pendahuluan
1. review, perencanaan, persyaratan, dan
catatan saat pembangunan
2. Kondisi pengamatan lapangan
3. Ukuran geometri, lendutan, pergoyangan,
retak dan kerusakn lainnya
4. Non destructive testing
5. Pengambilan sample, pengetesan, analisa
24
25.
Tujuan: Untuk lebih meyakinkan akan sasaran yang ingin
dicapai oleh pemberi tugas
A. Dokumentasi
B. Obeservasi dan Survey Lapangan
C. Sampling dan Test Material
D. Evaluasi
E. Laporan akhir
25
26. Untuk mengidentifikasi dokumen dan semua informasi yang
berkaitan dengan bangunan yang akan direhab.
A. Struktur
Perhitungan
Gambar
Sistem dan schedule
Laporan dan peraturan
Spesifikasi pada proyek
B. Sejarah Bangunan
Waktu pembangunan
Waktu perbaikan
26
27. C. Material
Informasi material utama yaitu Beton :
Komposisi
Tes semen dan baja
Spesifikasi material
D. Kondisi Lingkungan
Cuaca
Gempa, angin
Laporan inspeksi rutin
Foto dan berita dari media massa
27
28. Tujuan : memperoleh informasi yang akurat mengenai
struktur.
Tahapan-tahapan :
A. Persiapan dan Planning
B. Verifikasi Bangunan
C. Menilai Kondisi Bangunan
D. Pengukuran dan Pengamatan Visual
28
30. 1. Dimensi dan Bahan Struktur
2. Beban dan Lingkungan
3. Beban Mati
4. Beban tidak semestinya
5. Ruang-ruang peralatan
30
31. 1.Retak, spalling, keropos
diukur (lebar, dalam, panjang, lokasi dan typenya)
2.Korosi baja dan beton
dicatat (sisa penampang, bagian yang terkena korosi
3.Perubahan bentuk
Dicatat (Perubahan permanen,penggemukan kolom dan
ketidaktepatan posisi)
4.Penurunan pondasi
konsentrasi tegangan perlu dicatat
5.Perubahan beton,
kondisi lingkungan yang agresif
31
33. Membahas
prosedur penilaian kondisi dan sifat material pada struktur
A. Penentuan, Pemilihan tes yang dikehendaki
B. Tes dan Evaluasinya
C. prosedur Evaluasi Untuk Beton
D. Prosedur Evaluasi Penulangan Baja
E. Teknik Pengambilan Sample
33
34. Pemilihan metode (ACI 228. IR) :
Variasi sifat material
Lokasi Kritis
Kemungkinan kesalahan pengetesan
Keperluan sifat yang diukur
Evaluasi struktur beton yang ada meliputi tes-tes yang
disarankan ACI228.IR:
Tes hammer
Ultrasonik
Tes cabut
34
35. Sifat beton yang diperlukan :
Cukup kuat
Dimensi beton dan tulangan memenuhi syarat
Lekatan yang baik antara beton dan tulangan
Tulangan pada beton berfungsi untuk :
Menahan gaya tarik
Mendistribusikan tegangan ke beton struktural
35
36. 1. Beton
Jumlah Pengambilan sampel berdasarkan ASTM E 122 :
Perbedaan maksimum antara rata-rata yang diinginkan dengan rata-rata
yang terjadi
Variasi hasil tes
Resiko yang diharapkan dan diterima
2. Baja
Hal penting yang perlu diperhatikan saat pengambilan sampel baja :
Diambil pada daerah dengan tegangan minimum
Bentang 7.5 mm/luas permukaan < 60 mm, minimum satu benda uji harus
diambil
Mengambil lebih banyak benda uji pada bentang lebih besar untuk
menentukan keseragaman mutu
36
37.
A.
B.
C.
D.
E.
Tujuan : mengetahui kemampuan dari sebuah struktur yang
dianalisa secara sistematik
Dimensi Geometri
Evaluasi Material
Evaluasi Struktur
Evaluasi dan Alternatif Perbaikan
Evaluasi Harga
37