Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik, permainan, atau olahraga untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa, meliputi aspek mental, emosional, intelektual, dan sosial. Tujuannya adalah untuk membentuk siswa menjadi sehat, terampil, dan mampu berpartisipasi dalam kegiatan fisik seumur hidup."
1. Pengertian Pendidikan
Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani,
permainan atau olahraga yang
terpilih untuk mencapai tujuan
pendidikan
2. GERAK
Gerak merupakan salah satu kodrat manusia yang
dibawa sejak lahir.
Gerak merupakan sesuatu yang ditampilkan oleh
manusia secara nyata dan dapat diamati, namun yang
melatarbelakangi suatu gerak yang ditampilkandalam
suatu perbuatan yang nyata dalam suatu unjuk kerja
sangat beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan
manusia yang penuh perbedaan
Gerak dalam konteks aktifitas fisik sebagai bagian
yang integral dari kehidupan manusia.
3. Gerak Sebagai Kebutuhan Anak
• Gerak adalah rangsangan utama bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak
• Lewat gerak, anak belajar
• Gerak adalah alat ekspresi
4. Untuk mendorong gerak sebagai
aktifitas fisik yang aktif, maka gerak
tersebut harus terimplementasi dalam
bentuk :
5. BERMAIN
Bermain merupakan aktifitas kegembiraan yang bersifat non
pertandingan dari kegembiraan gerak fisik tersebut.
Bermain tidak selalu dalam bentu fisikal.
Bermain tidak perlu harus penjas maupun olahraga meskipun
unsur-unsur dapat terlihat pada keduanya.
OLAHRAGA
Olahraga selalu beraturan dan merupakan permainan yang
kompetitif.
Olahraga sering dipandang sebagai bermain secara teratur dan
selalu berisikan pertandingan dan perlombaan.
Tak mungkin ada olahraga tanpa pertandingan dan jika ada
maka ia bukan olahraga tetapi bermain.
Bermain dapat saja berbentuk olahraga, tetapi tidak ada
olahraga yang bersifat main-main.
Aspek pertandingan adalah inti dari olahraga.
6. PENDIDIKAN JASMANI
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan
melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga
yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan
Penjas dilakukan dengan sarana jasmani yaitu
aktifias fisik dan bermanfaat bagi anak-anak yang
mencakup bidang non fisik seperti intelektual,
sosial, estetika dalam kawasan kognitif dan afektif.
Penjas menggunakan pendekatan keseluruhan
yang mencakup semua kawasan, baik motorik,
koginitif maupun afektif.
7. PENDIDIKAN JASMANI
KOGNITIF PSIKOMOTOR AFEKTIF
gerak dan menyukai kegiatan
konsep gerak
fisik
arti sehat keterampilan
merasa nyaman
memecahkan kemampuan
dengan diri sendiri,
fisik & motorik ingin terlibat dalam
masalah
perbaikan pergaulan sosial
kritis, cerdas fungsi organ percaya diri
tubuh
8. Hakikat Pendidikan Jasmani
Penjas tidak hanya menekankan pada
penguasaan aspek keterampilan motorik atau
keterampilan berolahraga saja, tapi lebih dari itu,
melalui aktivitas fisik, permainan, atau olahraga
yang dilaksanakan secara teratur dan dalam
suasana kependidikan dapat mengembangkan
seluruh kepribadian anak yang meliputi aspek
mental, emosional, intelektual, moral, dan
estetika. Di samping hal-hal tersebut, Penjas bagi
anak yang berkelainan dapat berfungsi sebagai
sarana normalisasi dan rehabilitasi.
9. Pentingnya Pendidikan Jasmani
Memenuhi kebutuhan anak akan gerak
Mengenalkan anak pada lingkungan dan
potensi dirinya
Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang
berguna
Menyalurkan energi yang berlebihan
Merupakan proses pendidikan secara
serempak baik fisik, mental maupun
emosional
10. Tujuan Pendidikan Jasmani
1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika,
dan perkembangan sosial.
2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk
menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong
partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran
jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari
secara efisien dan terkendali.
4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam
aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat
mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan
siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas
jasmani, termasuk permainan olahraga.
11. Nilai Dasar Falsafah Pendidikan
Jasmani
Sumbangan unik dari pendidikan jasmani,
yaitu:
meningkatkan kebugaran jasmani dan
kesehatan siswa,
meningkatkan penguasaan keterampilan fisik
yang kaya, serta
meningkatkan pengertian siswa dalam
prinsip-prinsip gerak serta bagaimana
menerapkannya dalam praktek.
12. Kebugaran dan kesehatan
Kebugaran dan kesehatan akan dicapai
melalui program pendidikan jasmani
yang terencana, teratur dan
berkesinambungan. Dengan beban kerja
yang cukup berat serta dilakukan dalam
jangka waktu yang cukup secara teratur,
kegiatan tersebut akan berpengaruh
terhadap perubahan kemampuan fungsi
organ-organ tubuh seperti jantung dan
paru-paru, Otot, syaraf, tulang dan
ligamen dll.
13. Keterampilan fisik dan motorik
Keterlibatan anak dalam latihan permainan,
senam, kegiatan bersama, dan lain-lain,
merangsang perkembangan gerakan yang efisien
yang berguna untuk menguasai berbagai
keterampilan. Keterampilan tersebut bisa
berbentuk keterampilan dasar misalnya berlari
dan melempar serta keterampilan khusus seperti
senam atau renang. Pada akhirnya keterampilan
itu bisa mengarah kepada keterampilan yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari
14. Terkuasainya prinsip-prinsip
gerak
Pendidikan jasmani yang baik harus mampu
meningkatkan pengetahuan anak tentang
prinsip-prinsip gerak. Pengetahuan tersebut
akan membuat anak mampu memahami
bagaimana suatu keterampilan dipelajari
hingga tingkatannya yang lebih tinggi. Dengan
demikian, seluruh gerakannya bisa lebih
bermakna. Sebagai contoh, anak harus
mengerti mengapa kaki harus dibuka dan
bahu direndahkan ketika anak sedang
berusaha menjaga keseimbangannya
15. Kemampuan berpikir
Memang sulit diamati secara langsung bahwa
kegiatan yang diikuti oleh anak dalam
pendidikan jasmani dapat meningkatkan
kemampuan berpikir anak. Namun demikian
dapat ditegaskan di sini bahwa pendidikan
jasmani yang efektif mampu merangsang
kemampuan berpikir dan daya analisis anak
ketika terlibat dalam kegiatan-kegiatan fisiknya.
Pola-pola permainan yang memerlukan tugas-
tugas tertentu akan menekankan pentingnya
kemampuan nalar anak dalam hal membuat
keputusan
16. Kepekaan rasa
Dalam hal olah rasa, pendidikan
jasmani menempati posisi yang
sungguh unik. Kegiatannya yang
selalu melibatkan anak dalam
kelompok kecil maupun besar
merupakan wahana yang tepat untuk
berkomunikasi dan bergaul dalam
lingkup sosial
17. Keterampilan sosial
Pendidikan jasmani menyediakan
pengalaman nyata untuk melatih
keterampilan mengendalikan diri,
membina ketekunan dan motivasi diri.
Hal ini diperkuat lagi jika proses
pembelajaran direncanakan sebaik-
baiknya. Setiap adegan pembelajaran
dalam permainan dapat dijadikan arena
dialog dan perenungan tentang apa sisi
baik-buruknya suatu keputusan.
18. Kepercayaan diri dan citra diri (self
esteem)
Melalui pendidikan jasmani kepercayaan
diri dan citra diri (self esteem) anak akan
berkembang. Secara umum citra diri
diartikan sebagai cara kita menilai diri
kita sendiri. Citra diri ini merupakan
dasar untuk perkembangan kepribadian
anak. Dengan citra diri yang baik
seseorang merasa aman dan
berkeinginan untuk mengeksplorasi
dunia.
19. Pendidikan Jasmani dan Pendidikan
Olahraga
Perbedaan Antara Penjas dan Pendidikan Olahraga
Pendidikan Jasmani Pendidikan Olahraga
• Sosialisasi atau mendidik via olahraga. • Sosialisasi atau mendidik
ke dalam olahraga.
• Menekankan perkembangan kepribadian • Mengutamakan penguasaan
menyeluruh. keterampilan berolahraga.
• Menekankan penguasaan keterampilan • Menekankan penguasaan
dasar. teknik dasar.
20. Pandangan yang Menyesatkan
tentang Pendidikan Jasmani
Keterampilan gerak berkembang secara
alamiah sejalan dengan kematangan
anak
Umumnya anak-anak cukup terampil
dalam cabang olahraga yang populer di
masyarakat.
Mempelajari Keterampilan Dasar tidak
memotivasi anak.
Perencanaan dalam mengajar
pendidikan jasmani tidak penting
21. Dasar-Dasar Pengembangan Program
Kurikulum Pendidikan Jasmani haruslah
berorientasi kepada anak dan tingkat
perkembangannya
Setiap anak berbeda-beda dalam hal kebutuhan
dan kemampuan belajarnya
Anak harus dilihat sebagai manusia yang utuh
Hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan
anak harus diajarkan melalui pendidikan jasmani
Gerakan merupakan dasar bagi pendidikan
jasmani
22. Dorongan Dasar Anak-Anak
Dorongan untuk Bergerak
Dorongan untuk Berhasil dan Mendapat
Pengakuan
Dorongan untuk Mendapatkan Pengakuan
Teman dan Masyarakat
Dorongan untuk Bekerjasama dan Bersaing
Dorongan untuk Kebugaran Fisik dan Daya
Tarik
Dorongan untuk Bertualang
Dorongan untuk Kepuasan Kreatif
Dorongan untuk Menikmati Irama
Dorongan untuk Mengetahui
23. Ruang Lingkup Pendidikan
Jasmani
Kemampuan pengelolaan tubuh
– Kesadaran tubuh
– Kesadaran ruang
– Kualitas gerak
Keterampilan-keterampilan Dasar
– Keterampilan lokomotor
– Keterampilan non-lokomotor
– Keterampilan manipulatif
Keterampilan-keterampilan khusus yang
terspesialisasi
Umumnya permainan atau olahraga formal
24. Arah serta Sasaran yang Harus
Dikembangkan
Murid menjadi sadar akan potensi
geraknya
Murid dapat bergerak dan tampil baik
secara meyakinkan
Murid mengerti dan mampu menerapkan
konsep-konsep gerak yang mendasar
Murid menjadi orang yang serba bisa
dalam gerak
Murid menghargai olahraga yang
menyehatkan
25. Anak Yang Terdidik Jasmaninya adalah anak yang :
Memiliki keterampilan yang penting untuk melakukan bermacam-macam kegiatan fisik
– bergerak dengan menggunakan konsep kesadaran tubuh, kesadaran ruang, usaha dan
hubungannya.
– menunjukkan kemampuan dalam keterampilan-keterampilan manipulatif, lokomotor, dan non
lokomotor
– menunjukkan kemampuan dalam mengkombinasikan keterampilan manipulatif, lokomotor, dan
non–lokomotor yang dilakukan secara perorangan dan dengan orang lain.
– menunjukkan kemampuan dalam bermacam-macam bentuk kegiatan fisik
– menunjukkan penguasaan dalam bentuk kegiatan jasmani
– telah belajar bagaimana caranya mempelajari keterampilan baru
Bugar secara fisik
– menilai, mencapai, dan mempertahankan kebugaran jasmani
– merancang program kebugaran yang aman dan bersifat pribadi disesuaikan dengan prinsip-
prinsip latihan
Berpartisipasi secara teratur dalam kegiatan fisik
– berpartisipasi dalam kegiatan fisik yang mendukung kesehatan minimal 3 kali dalam satu
minggu
– memilih dan berpartisipasi teratur dalam kegiatan olahraga seumur hidup
Mengetahui dampak dan manfaat dari keterlibatan dalam kegiatan fisik
– mengenali manfaat, nilai, dan kewajiban yang berhubungan dengan partisipasi teratur dalam
kegiatan fisik.
– mengenal faktor resiko dan keselamatan yang berhubungan dengan partisipasi teratur dalam
kegiatan fisik.
– menerapkan konsep dan prinsip untuk mengembangkan keterampilan motorik
– memahami bahwa kesehatan melebihi keadaan bugar jasmani semata
– mengetahui peraturan, strategi dan perilaku yang pantas untuk kegiatan permainan tertentu
– mengakui bahwa keikutsertaan dalam olahraga dapat mengarah pada saling pengertian antar
budaya dan bangsa
– mengerti bahwa olahraga menyediakan kesempatan untuk kegembiraan, ekspresi diri, serta
komunikasi
Menghargai kegiatan fisik dan sumbangannya terhadap gaya hidup sehat
– menghargai hubungan dengan orang lain sebagai hasil dari keikutsertaan dalam olahraga.
–
26. KESIMPULAN
1. DASAR PENJAS ADALAH GERAK
2. TIDAK ADA PENJAS YANG TIDAK
BERTUJUAN PENDIDIKAN
3. TIDAK ADA PENDIDIKAN YANG
LENGKAP TANPA PENDIDIKAN
JASMANI