2. Pendahuluan
Setiap perusahaan yang ingin menang atau
bertahan dalam persaingan harus memiliki
strategi yang tepat untuk tujuan jangka
panjang yang ingin dicapai
Strategi supply chain mencakup:
Supplier mana yang akan dipilih
Supplier mana yang dijadikan mitra jangka panjang
Letak lokasi gudang dan pusat distribusi
Melakukan kegiatan logistik sendiri atau diserahkan
ke pihak ketiga
3. Pendahuluan
Kebutuhan pasar maupun ketersediaan sumber daya
harus dipakai acuan untuk menyusun strategi operasi
Namun, supply chain bergantung sepenuhnya pada e nd
custo m e r dari produk yang dibuat, bukan pada
im m e diate custo m e r
Contoh:
Pabrik bahan kimia tidak akan bertahan lama jika
produk detergen yang dihasilkan tidak disukai di pasar
Pasar pabrik bahan kimia bukanlah pabrik detergen,
tetapi pelanggan yang menggunakan detergen
4. Pendahuluan
Sumber daya bukan lagi hanya sumber daya
internal, namun kumpulan sumber daya di
sepanjang supply chain yang mendukung
semua aktivitas sehingga produk jadi bisa
sampai ke tangan e nd custo m e r
5. Definisi strategi supply chain
Kumpulan kegiatan dan aksi strategis di
sepanjang supply chain yang menciptakan
rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan
pelanggan akhir dengan kemampuan sumber
daya yang ada pada supply chain tersebut
6. Tujuan Strategis Supply Chain
Untuk bisa memenangkan persaingan pasar, supply
chain harus bisa menyediakan produk yang:
Murah
Berkualitas
Tepat waktu
Bervariasi
Tingkat kepentingan untuk masing-masing tujuan
berbeda-beda untuk setiap jenis produk dan segmen
pelanggan
7. Kemampuan SC mencapai
tujuan strategis
Tujuan strategis bisa dicapai jika supply chain
memiliki kemampuan untuk
1. Beroperasi secara efisien
2. Menciptakan kualitas
3. Cepat
4. Fleksibel
5. inovatif
9. Karakteristik Produk dan Pasar
Marshal Fisher membagi produk menjadi dua
kategori :
Produk fungsional
Produk inovatif
10. Produk Fungsional
Produk dengan konfigurasi standar dan siklus
hidup panjang
Biasanya sedikit variasi
Tingkat akurasi peramalan permintaan relatif
tinggi
Tingkat kekurangan produk (sto cko ut rate ) bisa
ditekan sampai 1-2%
sehingga permintaan relatif stabil dan mudah
diramalkan dengan tingkat akurasi yang tinggi
Contoh: kertas HVS A4 80 gram, staples,
paku payung, CD, lampu, pensil
11. Produk Inovatif
Setiap kelompok produk memiliki variasi
sampai ratusan atau ribuan
Produk hanya bertahan sebentar di pasaran
dan akan digantikan oleh variasi produk lain
baru yang dikembangkan
Peramalan permintaan sulit dilakukan
Bisa mengakibatkan kekurangan maupun
kelebihan persediaan
Contoh : industri garmen, HP, komputer,
dll
12. Perbedaan karakteristik produk
fungsional dan inovatif
Aspek Fungsional Inovatif
Siklus Hidup Panjang, bisa lebih dari 2
tahun
Pendek, 3 bulan sampai 1
tahun
Variasi per kategori Sedikit, 10-20 variasi Banyak, bisa mencapai
ribuan
Volume per SKU Tinggi Rendah
Peramalan
permintaan
Relatif mudah, akurasi tinggi Sangat sulit, kesalahan
ramalan tinggi
Tingkat kekurangan
produk (Stockout
rate)
Hanya 1%-2% Bisa sampai 10%-40%
Kelebihan persediaan
di akhir musim jual
Jarang karena musim jual
sangat panjang
Sering terjadi
Biaya penurunan
harga jual
(markdown)
Mendekati 0% 10%-25%
Marjin keuntungan Rendah Tinggi
13. Strategi SC: efisien atau
responsif
Produk Fungsional Srategi Efisiensi/lean
(ramping)
fokus pada upaya meminimumkan ongkos-ongkos fisik
di sepanjang SC
Investasi untuk meningkatkan inovasi dan fleksibilitas
justru akan menjadikan produk mahal sehingga tidak
kompetitif di pasar
Ongkos yang dominan : ongkos kegiatan fisik
Produk Inovatif Strategi responsif/agile
(tangkas)
Ongkos yang dominan : ongkos mediasi pasar
Kesesuaian antara karakteristikprodukdengan strategi supply
chain disebut dengan strategic fit
Kesesuaian antara karakteristikprodukdengan strategi supply
chain disebut dengan strategic fit
14. Strategic fit pada supply chain
responsif
efisien
fungsional inovatif
Tidak
cocok
Tidak
cocok
Strategic
Fit
15. Kesesuaian antara strategi SC
dengan kebijakan taktis
Strategi SC harus tercermin pada kebijakan
atau keputusan taktis
Pengaruh pada efisiensi maupun kecepatan
respon
Kebijakan tentang lokasi fasilitas
Konfigurasi dan pengelolaan sistem produksi
Strategi mengelola persediaan
Transportasi
Pemilihan supplier
16. Keputusan taktis dan strategi SC
Keputusan
Taktis
Efisien Responsif
Lokasi Fasilitas Tempatkan pabrik di negara
yang ongkos kerjanya murah
Cari lokasi yang dekat pasar,
punya akses tenaga terampil dan
teknologi yang memadai
Sistem produksi Tingkat utilitas sistem produksi
harus tinggi
Sistem produksi harus fleksibel
dan ada kapasitas ektra
Persediaan Perlu upaya minimisasi tingkat
persediaan
Diperlukan persediaan pengaman
yang cukup di lokasi yang tepat
Transportasi Pengiriman TL/CL atau
subkontrak ke pihak ketiga
Diperlukan transportasi cepat. Bila
perlu tetapkan kebijakan LTL/LCL
Pasokan Pilih suplier dengan harga dan
kualitas sbg kriteria utama
Pilih suplier berdasarkan
kecepatan, fleksibilitas dan kualitas
Pengembangan
Produk
Fokus ke minimasi ongkos Gunakan modular design dan
tunda differensiasi produk sebisa
mungkin
17. Masih ingat dengan biskuit ini?
Biskuit monde butter cookies diproduksi oleh PT Nissin
Biscuit Indonesia
Lokasi: Ungaran, kab Semarang Jawa Tengah
Produk lain: Butter Coconut, Frychip, Honey, Aynako,
dan Longer Stick.
06/25/16SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
17
18. Tugas Kelompok
Lakukan studi literatur untuk mengetahui strategi yang digunakan
oleh PT Nissin Biscuit Indonesia untuk bertahan dalam industri
makanan di Indonesia
Cantumkan sumber studi literatur
Diemailkan sebelum hari Selasa, 21 Oktober 2014
Ingat untuk memberi nama anggota dan NPM pada file presentasi
Setelah presentasi, file diemail ke syurfa@gmail.com dengan
subject TugasSCM
Format penamaan file:
TugasSCM_NPM(salah satu anggota kelompok).pptx
Contoh: Tugas1SCM_1235010080.pptx
18