1. ANALISA PERBANDINGAN SOP TMB TGL 16 sd 22 : tgl 23 sd 29 JANUARI 2013
TGL RATA-RATA SOP JUMLAH KA TGL RATA RATA SOP JUMLAH KA
16 258 MENIT 10 23 271 MENIT 12
17 288MENIT 12 24 363 MENIT 9
18 296 MENIT 13 25 336 MENIT 10
19 295 MENIT 14 26 340 MENIT 9
20 265 MENIT 11 27 387 MENIT 10
21 353 MENIT 10 28 359 MENIT 12
22 331 MENIT 12 29 318 MENIT 10
JUMLAH 2086 MENIT 82 KA JUMLAH 23374 MENIT 72 KA
RATA2 298MENIT 11,7 KA RATA2 339MENIT 10,2 KA

2. POLA WESEL STEL KELUAR
MULAI TANGGAL 23 JANUARI 2013
PENGISIAN
HSD
STA TMB
Wsl.1
Wsl.2
Wsl.3
Wsl.4
TLS.III
TLS.I & II
Wsl.6
Wsl.9
Wsl.18
Wsl.16
Wsl.17
Wsl.11
Wsl.10
SPOOR.I = 1442 M
SPOOR.II = 1302
SPOOR.III = 1102
SPOOR.IV = 902
SPOOR.V
DIPO GRB
TMB
Wsl.15
Wsl.19
KM. 7+250
LOK DILEPAS
1
4
2
5
4
3 ISIAN TURUN

3. POLA WESEL STEL KELUAR
MULAI TANGGAL 23 JANUARI 2013
1.
WESEL STEL PENGISIAN KE TLS (EX B.18 TGL
21/01/2013 + LOKO) DIJALUR 5
2.
SELESAI PENGISIAN TURUN
MASUK JALUR 1
3.
LOKO DILEPAS, KARENA LOKO WESEL STEL AKAN
DIGUNAKAN UNTUK LANGSIR
4.
LOKO DPK DI SPOR 3 SETELAH SELESAI DIPERIKSA DIGANDENG KE EX WESEL STEL JALUR 1 (SIAP
BERANGKAT SEBAGAI LOK DINAS)
5.
SPOR 2 HARUS KOSONG, UNTUK GERAKAN
PERPINDAHAN (LANGSIR LOKO)
6.
LOK DINAS (4) DIGANDENGKAN KE ISIAN JALUR 1 TERKADANG TERJADI KENDALA
PERLU DIPUTAR DAHULU KE TLS.
7.
GERAKAN GANTI LOKO TERSEBUT TENTU DILUAR D.1 SOP DAN
MENAMBAH WAKTU SERTA RESIKO.
8.
RANGKAIAN ISIAN SIAP SERING TUNGGU LOKO DARI KA KOSONGAN YANG
MASIH BERADA DI LINTAS.

4. PENGISIAN
HSD
STA TMB
Wsl.1
Wsl.2
Wsl.3
Wsl.4
TLS.III
TLS.I & II
Wsl.6
Wsl.9
Wsl.18
Wsl.16
Wsl.17
Wsl.11
Wsl.10
SPOOR.I = 1442 M
SPOOR.II = 1302
SPOOR.III = 1102
SPOOR.IV = 902
SPOOR.V
DIPO GRB
TMB
Wsl.15
Wsl.19
KM. 7+250
PEMERIKSAAN LOKO + RANGKAIAN (C.1) BERSAMAAN
(TIDAK ADA LEPAS LOKO)
1. PADA SAAT KA KOSONGAN DATANG BAIK MASUK JALUR 1,2,3 DAN 4 LANGSUNG PEMERIKSAAN LOK + RANGKAIAN.
2. PENGISIAN HSD DILAKUKAN TANPA MELEPAS LOK KARENA SUDAH DI DESIGN BERADA DIANTARA SPOR KA.
3. PROSES TERSEBUT BERGUNA UNTUK PERCEPATAN PENGISIAN KE TLS.
PENGISIAN
HSD
STA TMB
Wsl.1
Wsl.2
Wsl.3
Wsl.4
TLS.III
TLS.I & II
Wsl.6
Wsl.9
Wsl.18
Wsl.16
Wsl.17
Wsl.11
Wsl.10
SPOOR.I = 1442 M
SPOOR.II = 1302
SPOOR.III = 1102
SPOOR.IV = 902
SPOOR.V
DIPO GRB
TMB
Wsl.15
Wsl.19
KM. 7+250
PENGISIAN
HSD
STA TMB
Wsl.1
Wsl.2
Wsl.3
Wsl.4
TLS.III
TLS.I & II
Wsl.6
Wsl.9
Wsl.18
Wsl.16
Wsl.17
Wsl.11
Wsl.10
SPOOR.I = 1442 M
SPOOR.II = 1302
SPOOR.III = 1102
SPOOR.IV = 902
SPOOR.V
DIPO GRB
TMB
Wsl.15
Wsl.19
KM. 7+250

5. POLA OPERASI SOP (IDEAL)
( C.1 - C.2 - D.1 )
1. SPOR II - III - IV - V BISA MENERIMA KA (DIMAKSIMALKAN)
2. SOP : C.1 SELESAI DILAKUKAN, SEGERA KE TLS UNTUK PENGISIAN.
3. ISIAN TLS BISA TURUN, SETELAH (2) MASUK TLS LENGKAP.
4. ISIAN TURUN DARI TLS (D.1) 30 MENIT HARUS SEGERA BERANGKAT.
RATA-RATA REALISASI SOP C1 S/D D.1 = 300 MENIT
5. JIKA RANGKAIAN DPK BARU DATANG TERNYATA GANGGUAN / TERJADI LEPASAN DIATAS 5 GRB, MAKA WESEL STEL SPOR V SEBAGAI GANTINYA.
6. WESEL STEL KOSONG DARI RANGKAIAN SO / DPK KOSONG.
PENGISIAN
HSD
STA TMB
Wsl.1
Wsl.2
Wsl.3
Wsl.4
TLS.III
TLS.I & II
Wsl.6
Wsl.9
Wsl.18
Wsl.16
Wsl.17
Wsl.11
Wsl.10
SPOOR.I = 1442 M
SPOOR.II = 1302
SPOOR.III = 1102
SPOOR.IV = 902
SPOOR.V
DIPO GRB
TMB
Wsl.15
Wsl.19
KM. 7+250
6
1
5
5
4
2
3
3

6. PENGISIAN
HSD
STA TMB
Wsl.1
Wsl.2
Wsl.3
Wsl.4
TLS.III
TLS.I & II
Wsl.6
Wsl.9
Wsl.18
Wsl.16
Wsl.17
Wsl.11
Wsl.10
SPOOR.I = 1442 M
SPOOR.II = 1302
SPOOR.III = 1102
SPOOR.IV = 902
SPOOR.V
DIPO GRB
TMB
Wsl.15
Wsl.19
KM. 7+250
6
1
5
5
4
2
3
3
POLA OPERASI SOP (IDEAL)
(C.1 - C.2 - D.1 )

7. 1.
SPOR II - III - IV - V BISA
MENERIMA KA
(DIMAKSIMALKAN)
2.
SOP : C.1 SELESAI DILAKUKAN,
SEGERA KE TLS UNTUK PENGISIAN.
3.
ISIAN TLS BISA TURUN, SETELAH
(2) MASUK TLS LENGKAP.
4.
ISIAN TURUN DARI TLS (D.1) 30 MENIT
HARUS SEGERA BERANGKAT.
RATA-RATA REALISASI SOP
C1 S/D D.1 = 300 MENIT
5.
JIKA RANGKAIAN DPK BARU DATANG TERNYATA GANGGUAN / TERJADI LEPASAN
DIATAS 5 GRB, MAKA WESEL STEL SPOR V SEBAGAI GANTINYA.
6.
WESEL STEL KOSONG DARI
RANGKAIAN SO / DPK KOSONG.
PENJELASAN :