Dokumen tersebut membahas fungsi-fungsi manajemen menurut pandangan para ahli manajemen. Fungsi-fungsi tersebut meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Dokumen ini juga menjelaskan masing-masing fungsi manajemen secara rinci."
Uts dasar dasar manajemen klara anitia (l1-c021047)
FUNGSI MANAJEMEN DAN PENGERTIAN
1. FUNGSI MANAJEMEN
under EKONOMI, EKONOMI KELAS XII
Versi amteri oleh Ismawanto
Dalam proses pelaksanaannya, manajemen mempunyai tugas-tugas dan kegiatan-kegiatan tertentu yang harus
dilaksanakan. Tugas ini dinamai fungsi-fungsi manajemen. Berikut ini dikemukakan fungsi-fungsi manajemen
menurut pendapat beberapa ahli manajemen.
Berikut adalah para ahli yang menyajikan fungsi manajemen dalam bukunya masing masing :
1. Henry Fayol General and Industrial Management
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Commanding (Pemberian Komando)
4. Coordinating (Pengkoordinasian)
5. Controlling (Pengawasan)
2. Harold Koontz dan O’Donnel Principles of Management
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Staffing (Penempatan Tenaga kerja)
4. Directing (Pemberian pengarahan)
5. Controlling (Pengawasan)
3. George R. Terry Principle of Management
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan)
4. Controlling (Pengawasan)
2. 4. Dr. Sondang P. Siagian Filsafat Administrasi
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Motivating (Pemberian motivasi)
4. Controlling (Pengawasan)
5. Evaluating (Penilaian)
5. Prof. Dr. Winardi, S.E. –
1. Planning (perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Coordinating (Pengkoordinasian)
4. Leading (Kepemimpinan)
5. Communication (Komunikasi)
6. Controlling (Pengawasan)
6. John D. Millet Management in the Public Service
1. Directing (Pemberian pengarahan)
2. Facillitating (Pemberian fasilitas)
7. Drs. The Liang Gie Ilmu Administrasi
1. Perencanaan
2. Pembuatan Keputusan
3. Pembimbingan
4. Pengoordinasian
5. Pengendalian
8. William H. Newman Administrative Action
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
3. Assembling Recources (Pengolahan sumber alam)
4. Supervising (Supervisi)
5. Controlling (Pengawasan)
3. Untuk lebih memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai fungsi manajemen, di bawah ini diuraikan fungsi
manajemen menurut G.R. Terry yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan yang
lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan
dating yang sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki. Atau dengan kata
lain,perencanaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan waktu untuk mencapai tujuan.
Perencanaan dibedakan dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Perencanaan jangka pendek atau kurang dari 1 tahun.
Misalnya perencanaan strategik yang meliputi proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijakan dan
program-program yang diperlukan untuk tujuan tersebut.
b. Perencanaan jangka menengah atau dalam waktu 1 tahun sampai dengan lima tahun. Contoh: perencanaan laba.
c. Perencanaan jangka panjang atau lebih dari lima tahun.
Contoh: perencanaan produk, perencanaan bidang penjualan, bidang teknik, bidang permodalan, dan bidang
personil.
Dalam menyusun perencanaan, langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain:
- menetapkan serangkaian tujuan,
- merumuskan keadaan saat ini,
- mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan,
- mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Suatu rencana yang baik harus berpedoman pada 5 W dan 1 H, yaitu:
a. what, artinya tindakan apa yang hars dikerjakan,
b. why, artinya apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan,
c. where, artinya dimanakah tindakan itu dilaksanakan,
d. when, artinya kapan tindakan itu dilaksanakan,
e. who, artinya siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu,
f. how, artinya bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu.
4. 2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah mengalokasikan seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan antara kelompok kerja,
menetapkan wewenang relatif serta tanggung jawab masing-masing individu atas komponen kerja, dan menyediakan
lingkungan kerja yang tepat dan sesuai. Dengan kata lain, pengorganisasian adalah kegiatan yang berhubungan
dengan mengatur manusia atau karyawan atau pegawai.
Berikut ini alasan pengorganisasian sangat diperlukan dalam setiap kegiatan manajemen.
a. Mempermudah pelaksanaan kerja
b. Membagi-bagi kegiatan atas bagian-bagian yang khusus
c. Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan
d. Mencegah kegiatan-kegiatan kembar dan bertumpuktumpuk atau mencegah terjadi overlaping.
e. Agar dapat menempatkan pekerja yang sesuai dengan tugas dan kemampuannya atau the right man on the right
place.
f. Agar kegiatan selesai sesuai dengan rencana.
Sementara itu, untuk menyusun organisasi secara teratur harus memperhatikan tindakan-tindakan berikut
ini.
- Ketahuilah tujuan-tujuan yang akan dicapai.
- Bagi-bagilah pekerjaan dalam kegiatan-kegiatan kecil.
- Kelompokkanlah kegiatan tersebut ke dalam kesatuan yang praktis dan homogen.
- Gariskanlah dengan jelas dan tegas tugas-tugas yang harus dilakukan serta sediakanlah fasilitas yang memadai.
- Tempatkanlah tenaga kenja yang kompeten.
- Berilah wewenang kepada petugas yang dipercaya.
3. Actuating (Penggerakan)
Actuating adalah menempatkan semua anggota pada kelompok agar kerja secara sadar untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi. Atau dengan kata lain, penggerakan
artinya kegiatan yang berhubungan dengan memotivasi atau memberi semangat kepada karyawan atau pegawai.
5. Menurut Dr. Sondang P. Siagian, MPA, penggerakan adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada
para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja secara ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis.
Actuating merupakan bagian yang sangat penting dalam proses manajemen, karena inti dari manajemen adalah
penggerakan, dan inti dari penggerakan adalah memimpin (leadership). Seseorang yang dapat menggerakkan orang
di bawah kekuasaannya, berarti ia dapat menjalankan manajemen, begitu juga bila ia dapat memimpin orang-orang
yang ada di bawah kekuasaannya berarti ia dapat menggerakkan orang-orang itu.
Kegiatan penggerakan atau actuating biasanya akan memperoleh hasil yang maksimal apabila
memperhatikan faktor-faktor berikut.
a. Memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya.
b. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia.
c. Menampakkan pada manusia keinginan untuk melebihi.
d. Menghargai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
e. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih.
f. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup.
g. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya.
Actuating maengandung definisi sebagai berikut.
a. Actuating adalah menggerakkan orang lain secara umum.
b. Directing adalah menggerakkan orang lain dengan memberikan petunjuk-petunjuk dan pengarahan.
c. Commanding adalah menggerakkan orang lain dengan memberikan perintah atau komando, terkadang disertai
faktor paksa.
d. Motivating adalah menggerakkan orang lain dengan memberikan alasan-alasan, bimbingan, nasihat, dan
dorongan.
e. Staffing adalah menggerakkan orang lain dengan menempatkannya pada fungsi-fungsi yang sesuai ataupun
dengan memberikan jabatan-jabatan tertentu.
f. Leading adalah menggerakkan orang lain dengan member contoh dan teladan yang baik, membawa kepada
tujuan.
4. Controlling (Pengawasan)
6. Pengawasan adalah proses penentuan apa yang akan dicapai (standard), apa yang sedang dilakukan
(pelaksanaan), menilai pelaksanaan, dan bilamana perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat
berjalan menurut rencana, yaitu sesuai dengan standar. Atau dengan kata lain, pengawasan adalah kegiatan yang
berhubungan dengan mengendalikan atau mengawasi setiap pekerjaan serta melakukan tindakan koreksi.
Proses pengawasan dilakukan dengan tiga langkah, yaitu sebagai berikut.
a. Mengukur hasil pekerjaan.
b. Membandingkan hasil pekerjaan dengan standar dan memastikan perbedaan.
c. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan, baik melalui perencanaan,
pengorganisasian, maupun penggerakan.
Sementara itu, fungsi pengawasan yang baik di antaranya adalah:
a. mencegah penyimpangan-penyimpangan,
b. memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemaban-kelemahan dan menindak penyalahgunaan serta penyelewengan,
c. mendinamisasi organisasi serta segenap kegiatan manajemen,
d. mempertebal rasa tanggung jawab,
e. mendidik pegawai atau pelaksana.
Faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan pengawasan antara lain sebagai berikut.
a. Adanya rencana yang dilaksanakan dan standar hasil.
b. Adanya ketegasan manajer pengontrol.
c. Proses pengawasan itu sendiri.
d. Penerapan strategi yang digunakan.
e. Keahlian dari manajer pengawas mulai dari menentukan kesalahan sampai melakukan koreksi.
f. Menunjuk manajer pengawas yang benar-benar mempunyai kewenangan untuk melakukan pengawasan.
g. Kinerja manajer yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan.
Dalam melaksanakan pengawasan harus digunakan suatu metode/cara. Banyak sekali metode pengawasan yang
dapat dipergunakan untuk mengendalikan dan menilai pelaksanaan, baik secara keseluruhan maupun secara
bertahap. Akan tetapi pada dasarnya metode pengawasan yang dipergunakan terdiri atas tiga macam, yaitu
sebagai berikut.
7. a. Metode observasi langsung, di mana pengamatan dilakukan langsung oleh atasan atau pimpinan terhadap
pelaksanaan kerja yang sedang dilakukan oleh pegawai atau petugas dengan tidak mempercayakan orang lain yang
akan mengamatinya.
b. Metode statistik, di mana pengamatan dilakukan melalui data-data yang disusun secara statistik dan grafis.
Biasanya statistik itu disusun dari data-data yang sudah diolah sedemikian rupa, sehingga mudah dimengerti dan
dipahami.
c. Metode laporan, yaitu pengawasan dilakukan setelah diketahui kesalahan, kekeliruan, dan penyalahgunaan dari
laporan yang diterima.
Adapun laporan biasanya dibuat dalam bentuk:
1) laporan lisan yaitu laporan melalui orang yang ditugaskan untuk mengawasi ataupun laporan dari pelaksana yang
melakukan pekerjaan itu. Laporan itu cukup secara lisan saja, tidak perlu disampaikan secara tertulis.
2) laporan tertulis yaitu laporan yang disampaikan kepada yang berwenang dan bertanggung jawab, baik oleh
pengawas maupun oleh pelaksana secara tertulis, tidak cukup secara lisan saja.
Fungsi Pengorganisasian dalam Manajemen
Perkataan organisasi berasal dari kata Yunani “Organon” dan istilah Latin ”Organum” yang berarti alat, bagian,
anggota atau badan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa istilah organisasi setiap ahli mempunyai pengertian yang
berbeda-beda. Chester I. Bernard mengemukakan bahwa organisasi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat
aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Sedangkan Oliver Shelsom, John M. Phiffner, S. Owen
Lane mereka sepakat bahwa organisasi adalah penggabungan kerja orang-orang atau sekelompok orang-orang
yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas.
Nanang Fatah (2004: 71) dalam bukunya Landasan Manajemen Pendidikan menyebutkan bahwa;
Istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama, organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau
kelompok fungsional, misalnya sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan-badan
pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan
diantara para anggota, sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai secara efektif.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa pengorganisasian pada intinya merupakan proses pembagian kerja
kedalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan
kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas
pencapaian tujuan organisasi. Yang mana hal tersebut dapat dituangkan dalam bagan proses pengorganisasian
sebagai berikut;
8. Gambar 4: Proses Pengorganisasian
Dengan demikian diketahui bahwa unsure-unsur dasar pembentuk organisasi ada beberapa yaitu pertama, Adanya
tujuan bersama, kedua adanya dua orang atau lebih, ketiga adanya pembagian kerja yang jelas, keempat adanya
kerja sama yang baik. Sedangkan M. Bukhori Dkk menyebutkan bahwa pada hakekatnya pengorganisasian itu
menyangkut empat hal yang lebih mudahnya disebut dengan WERE (Work, Employee, Relation, Environmen).
fungsi manajemen organisasi
FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses
manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry
Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut
telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara
terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum
mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah
dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
9. dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa
yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha
Fungsi Manajemen Organisasi
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan
(manajer) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun
praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai
sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara
yang setepat-tepatnya.
Kegiatan manajemen dan aplikasinya dalam organisasi dan metode:
a. Planning (perencanaan)
Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan
secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya.
Planning merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan
kegiatan fisik dan sangat diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan
sasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan.
Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah
rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta
anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa melalui rapat-rapat, seperti:
• Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan
anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai.
• Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja
organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.
b. Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta
penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi -fungsi tersebut secara tepat. Organizing dilakukan
demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat. Yang harus diperhatikan dalam
penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyektif.
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
• Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan
(relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
• Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing
bagian.
• Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat
Pimpinan antar Organisasi, dll)
• Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi harus diatur dan ditata dengan baik administrasi
organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART,
GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
10. c. Motivating (pendorongan)
Merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan
mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai. Motivating mencakup segi-segi perangsang baik
yang bersifat rohaniah seperti kenaikan pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti
dan sebagainya maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan pemberian
tunjangan, penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya.
d. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung
jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud
kongkritnya adalah :
• Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau
• Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan
e. Controlling (pengendalian)
Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan
pengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan.
Controlling sangat penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan sehingga
dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan
dapat ditingkatkan pelaksanaannya.
DEFINISI MANAJER.
Manajer merupakan seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-
kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi dengan mengendalikannya. Dengan demikian
seorang ahli yaitu Mintzberg menyimpulkan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah
berinteraksi dengan orang lain. Selain itu seorang manajer mempunyai peranan penting dalam
menjalan suatu organisasi bahkan seorang manajer harus mempunyai keterampilan agar suatu
organisasi yang dipimpin berjalan baik.
Pengertian dan tugas manager
Posted on 03/23/2009 | 16 Comments
66
11. 33
Rate This
Yang dimaksud dengan manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat
orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi
memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology).
Dan tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel
(karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang
sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.
Adapun mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan variabel diatas adalah sebagai berikut:
Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi,
dan lain-lain.
Rancangan organisasi dan pekerjaan.
Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.
Sistem komunikasi dan pengendalian.
Sistem reward.
pengertian manager
PENGERTIAN DARI MANAJER, ETIKA MANAJER, LINGKUNGAN EKSTERNAL MANAJER, DAN KEPEMIMPINAN
January 3rd, 2010 • Related • Filed Under
Filed Under: Umum
PENGERTIAN DARI MANAJER, ETIKA MANAJER, LINGKUNGAN EKSTERNAL MANAJER, DAN KEPEMIMPINAN
Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan dari kata “ to manage” yang
artinya mengurus atau tata laksana atau ketata laksanaan. Sehingga manajemen dapat diartikan
bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi
pembantunya agar usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:
Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan,
“Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan
dengan orang-orang lain”.
George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Manajemen” memberikan definisi: “
Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan
pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan
12. tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
James A. F. Stoner, menyatakan bahwa “Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan
melalui orang-orang”.
Manajer
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan
mereka guna mencapai sasaranorganisasi.
Peran manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang
dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke
dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Peran antarpribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis.
Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah,
pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer
adalah berinteraksi dengan orang lain.
Etika Manajer
Etika manajer adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka
Kategori etika manajer
Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business mengklasifikasikan etika manajerial ke dalam
tiga kategori:
Perilaku terhadap karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi dan
penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan
harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum
dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak
bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya
Perilaku terhadap organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah yang terjadi
terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran
yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan.
Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri
sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap Sementara itu, masalah pelanggaran
etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia
perusahaan kepada pihak lain.
Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain—
seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.
13. Lingkungan Eksternal Manajer
Lingkungan Eksternal Makro
Adalah keseluruhan aspek besar di luar organisasi yang menciptakan keseluruhan kondisi lingkungan.
• Aspek Ekonomi, keadaan kesehatan dan stabilitas sistem ekonomi di wilayah di mana organisasi itu
berada
• Aspek Tekhnologi, mengacu pada macam tekhnologi yang tersedia yang dapat digunakan mengubah
sumberdaya menjadi produk baik barang ataupun jasa
• Aspek Sosial Budaya, meliputi kebiasaan, adat-istiadat, nilai-nilai dan karakteristik masyarakat di
wilayah organisasi itu berada
• Aspek Politik dan Hukum, keberadaan aturan pemerintah yang mengatur masalah usaha, dan
bagaimana hubungan antara pemerintah dan usaha itu sendiri
• Aspek Internasional, hal-hal yang mempengaruhi organisasi dari kegiatan-kegiatan usaha di negara
lain
Lingkungan Eksternal Mikro
Adalah hal-hal yang secara langsung mempengaruhi organisasi dari luar
• Pesaing, usaha yang berusaha mendapatkan sumberdaya yang sama dengan perusahaan
• Konsumen, pihak yang membutuhkan sumberdaya dan produk yang dihasilkan perusahaan
• Stokis (supplier), menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan organisasi
• Lembaga Pengatur dan Pemerintah, alat-alat kewenangan yang berfungsi mengawasi, membuat
aturan (hukum), dan memiliki kekuatan hukum yang dapat mempengaruhi pola kebijakan dan pola
kerja organisasi
• Rekanan Usaha (Mitra Usaha), pihak-pihak yang melakukan kerja sama atau persekutuan dengan
organisasi tersebut
Bibliography
Haras, R. S. (2012, April 16). Fungsi Manajemen Organisasi. Retrieved December 31, 2012, from
blogspot: http://rizka-suryaningsih.blogspot.com/2012/04/016-fungsi-manajemen-organisasi.html
Ismawanto. (2012). SS Belajar. Retrieved December 31, 2012, from blogspot:
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/08/fungsi-manajemen.html
Naji. (2011, April 2). pengertian manajer. Retrieved December 31, 2012, from blogspot:
http://najiullohalamuddin.blogspot.com/2011/04/pengertian-manager.html
Rian. (2011, April 8). DEFINISI MANAJER, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN. Retrieved December 31,
2012, from blogspot: http://rianperformance.blogspot.com/2011/04/definisi-manajer-organisasi-
dan.html
Unknown. (2009, Maret 23). Belajar Manajemen. Retrieved December 2012, 2012, from wordpress:
http://belajarmanagement.wordpress.com/2009/03/23/pengertian-dan-tugas-manager/
14. unknown. (2011). Fungsi Pengorganisasian Dalam Manajemen. Retrieved December 31, 2012, from Blog
Kabar Pendidikan: http://www.majalahpendidikan.com/2011/10/fungsi-pengorganisasian-dalam-
manajemen.html