SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
—DEMOKRASI—
 
 
 
 
 
 
 
 
OLEH :
YUSNIARI SINAGA
NPM :17211693
KELAS : 2EA27
UNIVERSITAS GUNADARMA – KALIMALANG
TH. 2013
KATA PENGANTAR
   
  Pertama sekali penulis ingin panjatkan Puji Syukur atas penyertaan Tuhan YME
dalam penyelesaian karya tulis yang singkat ini. Penulis juga hanturkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas dukungan dari orang tua baik secara moral maupun materiil sehingga
karya ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis juga tak lupa ucapkan terima kasih kepada Pak Sri Waluyo selaku Dosen
Pembimbing saya dalam pembuatan karya tulis ini, yang memberikan pencerahan yang
dibutuhkan dalam pengerjaannya. Serta teman sekelas saya, kelas 2EA27 yang turut
berkontribusi memberikan saran ataupun kritik saat proses pengerjaan karya tulis yang
berjudul “Demokrasi” ini.
Pada makalah pertama ini, sesuai dengan saran atau tema yang diberikan dosen, yaitu
mengenai Pendahuluan atau Pendidikan Kewarganegaraan, saya memilih Demokrasi sebagai
topik yang akan dibahas. Melihat mirisya praktik demokrasi di negara ini, saya ingin
mencoba memberitahukan pembaca melalui tulisan ini bahwa negara yang berdemokrasi itu
adalah negara yang pemerintahannya lebih tinggi di tangan rakyat, seperti yang Abraham
Lincoln pernah serukan bahwa demokrasi tu merupakan system pemerintahan dari rakyat,
untuk rakyat dan oleh rakyat. Dan Indonesia merupakan negara yang berkedaulatan rakyat.
Harapan penulis agar melalui tulisan ini dapat memberi sesuatu yang berguna bagi
para pembaca. Disamping itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan penulisan berikutnya.
Sekian dan terima kasih.
Bekasi, Mei 2013
Penulis
i 
 
ii 
 
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………....... ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Sasaran ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………… 3
2.1 Hakikat Demokrasi ......................................................................................... 3
2.2 Sejarah Demokrasi di Indonesia ..................................................................... 6
2.3 Unsur-unsur Pendukung Tegaknya Demokrasi .............................................. 8
2.4 Parameter Tatanan Kehidupan Demokratis .................................................... 9
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………. 11
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 11
3.2 Saran ............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..……………………………………………………………….. 13
 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hasil Penelitian menyatakan “mungkin untuk pertama kali dalam sejarah,
demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem
organisasi politik dan sosial yang di perjuangkan oleh para pendukungnya yang
berpengaruh” (UNISCO 1949). Alangkah baiknya jika setiap negara di dunia ini
menganut system demokrasi dalam pemerintahannya dan menjalankannya sesuai
aturan yang seharusnya. Hal ini tentu saja akan memberikan banyak manfaat positif
dalam kehidupan bernegara, termasuk di dalamnya memposisikan masyarakat sebagai
pemegang kekuasaan yang paling penting di dalam memutuskan wakil rakyat yang
akan menjalankan pemerintahan dalam negara. Namun, dalam menjalankan
kehidupan bernegara, para aparatur pemerintahan harus berjalan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan serta paham yang berbeda-beda yang telah lama dianut oleh
masing-masing Negara.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang terkenal dengan system
Demokrasi yang dijalankan dalam Pemerintahannya. System Demokrasi Indonesia
dapat dikatakan sudah berjalan cukup baik dan mampu mengangkat nama dan
martabat Negara di depan mata dunia. Hal ini terbukti dengan adanya pendapat-
pendapat dari Para Petinggi Negara Asing yang memuji keberhasilan Indonesia
mempertahankan serta menjalankan system pemerintahan bardasar demokrasi, seperti
adanya apresiasi besar pemerintah Myanmar yang disampaikan oleh Presiden U
Thein Sein kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dimana Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono telah berhasil membangun demokrasi di Indonesia. Serta
adanya ungkapan dari seorang Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Rodham
Clinton yang mengatakan bahwa, “Perubahan Indonesia menjadi negara dengan
demokrasi yang tumbuh subur dan memiliki lembaga-lembaga kuat serta masyarakat
madani yang berkembang merupakan inspirasi bagi masyarakat dunia.” Ia memuji
proses demokratisasi yang selama ini dibangun oleh Indonesia.
Demokrasi
1 
Mereka yang memberi pendapat di atas merupakan Orang-orang Besar di
Negaranya serta di kenal dunia (melalui adanya hubungan internasional di tiap
negara), dan mereka memuji penyelenggaraann demokrasi di negara kita yang secara
tak langsung mengangkat harkat dan martabat negara ini. Katanya, demokrasi yang
tumbuh berkembang di Indonesia dapat menjadi sebuah inspirasi bagi masyarakat
dunia. Siapa yang tidak bangga dengan pernyataan tersebut?
Untuk menginterpretasikan sebagaimana yang kita harapkan, maka dibutuhkan
Warga Negara Indonesia yang paham betul tentang demokrasi itu sendiri. Sekalipun
hampir setiap orang mengucapkan kata demokrasi, khususnya setelah era reformasi,
kata demokrasi masih banyak disalahartikan.
Oleh sebab itulah saya berniat untuk mengangkat “demokrasi” sebagai bahan
yang akan dibahas dalam karya tulis ini, supaya tidak terjadi kesalahpahaman lagi
mengenai pengertian dan lingkup demokrasi itu sendiri.
1.2 Ruang Lingkup
Penulis telah membatasi masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini. Adapun
lingkup demokrasi yang akan diungkit dalam tulisan ini ialah:
1. Mengenai pengertian dari demokrasi itu sendiri baik secara etimologi maupun
terminology akan dijelaskan di sini.
2. Sejarah demokrasi di Indonesia pun akan diulas.
3. Apa saja unsur-unsur pendukung suatu demokrasi itu sehingga dapat berdiri
tegak?
4. Apakah yang menjadi parameter tatanan suatu kehidupan demokratis?
1.3 Tujuan dan Sasaran Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini dilakukan adalah untuk memenuhi tugas
berupa tulisan yang memiliki tenggat waktu yang telah ditentukan oleh Dosen.
Tulisan ini sekaligus ditujukan bagi para pembaca yang masih kekurangan informasi
mengenai demokrasi itu sendiri. Sehingga kehidupan berdemokrasi di Indonesia dapat
terwujud sebagaimana yang diharapkan dan tentu saja akan mengangkat harkat dan
martabat negara ini di seluruh belahan bumi ini.
Demokrasi
2 
BAB II
PEMBAHASAN
Sejak lengsernya Orde Baru di tahun 1998, demokrasi menjadi kosakata
umum bagi siapa saja yang hendak menyatakan pendapat. Bagi kaum cendekiawan
maupun orang awam, semuanya sudah menggunakan kata demokrasi dalam
pengertian masing-masing untuk memberikan pendapat. Berbeda dengan dulu,
demokrasi kini telah menjadi milik semua orang dengan pemahaman yang berbeda.
Seperti halnya agama, demokrasi banyak digunakan dan diungkapkan dalam
perbincangan sehari-hari, tetapi banyak juga disalahpahami bahkan acap kali ia
dikontraskan dengan agama, padahal prinsip moral agama dapat bertemu dengan
nilai-nilai demokrasi.
2.1 Hakikat Demokrasi
Secara etimologis, “demokrasi“ terdiri dari dua kata Yunani, yaitu “demos”
yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat, dan “cratein” atau “cratos” yang
berarti kekuasan atau kedaulatan. Sehingga demokrasi dapat diartikan sebagai suatu
system pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat.
Pengertian “demokrasi” secara terminology adalah seperti yang diungkapkan oleh
para ahli berikut:
1. Joseph A. Schmeter, mengatakan bahwa demokrasi merupakan suatu perencanaan
institusional untuk mencapai keputusan politik di mana individu-individu
memiliki kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara
rakyat.
2. Sidney Hook, mengatakan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana
keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung dan tidak langsung
didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat
dewasa.
3. Philippe C Schmitter menyatakan, demokrasi sebagai suatu system pemerintahan
di mana Pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka di
Demokrasi
3 
wilayah public oleh warga negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui
kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih.
4. Henry B. Mayo menyatakan bahwa, demokrasi sebagai system politik sebagai
suatu system yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektis oleh rakyat dalam
pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan
diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat demokrasi
adalah peran utama rakyat dalam proses social dan politik. Dengan kata lain,
pemerintahan demokrasi adalah pemerintahan di tangan rakyat yang mengandung
pengertian tiga hal, yaitu pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat dan
pemerintahan untuk rakyat. Tiga faktor tersebut merupakan tolak ukur umum dari
suatu pemerintahan yang demokratis.
Demi terciptanya proses demokrasi, negara berkewajiban untuk membuka
saluran-saluran demokrasi, baik yang bersifat formal lewat DPR dan parpol maupun
nonformal berupa penyediaan fasilitas-fasilitas umum atau ruang public sebagai saran
interaksi social seperti stasiun radio dan televise, taman dan lain-lain. Sarana public
ini dapat digunakan oleh semua warga negara untuke menyalurkan pendapatnya
secara bebas dan aman. Rasa aman dalam menyalurkan pendapat ini harus dijamin
oleh negara secar adil agar masyarakat yang ingin menyuarakan pendapatnya dapat
dengan nyaman menyampaikannya tanpa adanya rasa intimidasi dari pihak manapun.
Selain itu pemerintah juga harus memberikan dukungan terhadap kebebasan pers yang
bertanggung jawab, dalam artian kerja pers yang objektif.
Menjadi demokratis membutuhkan norma dan rujukan praktis serta teoritis
dari masyarakat yang telah maju dalam berdemokrasi. Pandangan hidup demokratis
dapat bersandar pada bahan-bahan yang telah berkembang, baik secara teoritis
maupun pengalaman praktis di negara-negara yang demokrasinya sudah mapan.
Setidaknya terdapat enam norma atau unsure pokok yang dibutuhkan oleh
tatanan masyarakat yang demokratis, diantaranya:
1. Kesadaran akan Pluralisme
Kesadaran akan kemajemukan menghendaki tanggapan dan sikap positif terhadap
kemajemukan itu sendiri secara aktif. Jika norma ini dijalankan secara sadar dan
Demokrasi
4 
konsekuen diharapkan dapat mencegah munculnya sikap dan pandangan
hegemoni mayoritas dan tirani minoritas.
2. Musyawarah
Mengharuskan adanya keinsyafan dan kedewasaan warga negara untuk secara
tulus menerima kemungkinan untuk melakukan negosiasi dan kompromi-
kompomi social dan politik secara damai dan bebas dalam setiap keputusan
bersama.
3. Cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan itu haruslah sejalan
Dengan kata lain, demokrasi pada hakikatnya tidak hanya sebatas pelaksanaan
prosedur-prosedur demokrasi, tetapi harus dilakukan secara santu dan beradab.
4. Norma kejujuran dalam pemufakatan
Suasana masyarakat demokratis dituntut untuk menguasai dan menjalankan seni
permusyawaratan yang jujur dan sehat untuk mencapai kesepakatan yang
memberi keuntungan semua pihak.
5. Kebebasan nurani, kesamaan hak dan kewajiban
Norma di atas merupakan norma-norma demokrasi yang harus diintegrasikan
dengan sikap percaya pada itikad baik orang dan kelompok lain (trust attitude).
Norma ini akan berkembang baik jika ditopang oleh pandangan positif dan
optimis terhadap manusia. Jika tidak, akan menimbulkan rasa curiga dan tidak
percaya kepada orang lain. Norma-norma ini berpotensi melahirkan sikap enggan
untuk saling terbuka, dan saling berbagi untuk melakukan kompromi dengan
pihak-pihak yang berbeda.
6. Trial and error (percobaan dan salah) dalam berdemokrasi
Demokrasi itu merupakan suatu proses yang tanpa henti. Jadi demokrasi itu
bukanlah tercipta begitu saja dan tinggal dinikmati saja. Oleh sebab itu
dibutuhkan toleransi atau kesabaran dari semua pihak apabila suatu saat terjadi
ketidaktepatan dalam prosesnya atau tidak sesuai dengan yang diharapkan dalam
praktik berdemokrasi. Dengan begitu akan sangat menentukan kematangan
demokrasi suatu Negara di masa yang akan datang.
Dibutuhkan ketegasan dan dukungan pemerintah sebagai alat negara yang
memiliki kewajiban menjaga dan mengembangkan demokrasi. Ketegasan negara
dapat ditunjukkan dengan menindak tegas, misalnya sekelompok warga negara yang
Demokrasi
5 
bertindak anarkis terhadap warga negara asing. Dalam negara demokratis, Polisi,
adalah satu-satunya alat negara yang bertanggung-jawab atas ketertiban umum.
2.2 Sejarah Demokrasi Di Indonesia
Sejarah demokrasi di Indonesia dapat dibagi ke dalam empat periode, sebagai berikut.
1. Periode 1945-1959 (Demokrasi Parlementer)
Demokrasi Parlementer ini mulai berlaku sebulan setelah proklamasi
kemerdekaan RI. Budaya demokrasi pada masa ini masih terhitung sangat lemah
sehingga memberi peluang besar kepada partai politik untuk mendominasi kehidupan
social politik. Namun persaingan kurang sehat terjadi antara fraksi-fraksi politik yang
mengancam kehidupan demokrasi itu sendiri. Ditambah kegagalan partai-partai dalam
Majelis Konstituante untuk mencapai konsensus mengenai dasar negara untuk
undang-undang dasar baru. Pada akhirnya, masa demokrasi berdasarkan System
Parlementer berakhir, ditandai dengan diberlakukannya kembali Undang-Undang
Dasar 1945 melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang dikeluarkan oleh Presiden.
Kemudian digantikan dengan Demokrasi Terpimpin (Guided Democracy) yang
memposisikan Presiden Soekarno sebagai pusat kekuasaan negara.
2. Periode 1959-1965 (Demokrasi Terpimpin)
Ciri-ciri demokrasi ini adalah dominasi politik presiden dan berkembangnya
pengaruh komunis dan peranan tentara (ABRI) dalam panggung politik nasional. Pada
masa ini terdapat ketetapan MPRS No. III/1963 yang menyatakan bahwa masa
kepemimpinan seorang presiden itu seumur hidup. Hal ini menunjukkan bahwa
keabsolutan kekuasaan berada di tangan Presiden. Tentu saja sangat bertentangan
dengan nilai-nilai demokrasi sendiri yakni terpusatnya kekuasaan pada diri pemimpin.
System demokrasi terpimpin Soekarno yang berakibat pada perseteruan politik-
ideologis antara PKI dan TNI yakni peristiwa berdarah yang dikenal dengan Gerakan
30 September 1965 merupakan akhir dari berdirinya demokrasi ini.
3. Periode 1965-1998 (Demokrasi Pancasila)
Periode ini merupakan masa pemerintahan Presiden Soeharto dengan Orde
Barunya. Pada periode ini masa jabatan presiden telah diubah kembali menjadi lima
tahun dan dapat dipilih kembali melalui proses pemilu.
Demokrasi pancasila, menawarkan tiga komponen demokrasi:
Demokrasi
6 
1. Demokrasi dalam bidang politik pada hakikatnya adalah menegakkan kembali
asas-asas negara hukum dan kepastian hukum.
2. Demokrasi dalam bidang ekonomi pada hakikatnya adalah kehidupan yang
layak bagi semua negara.
3. Demokrasi pada bidang hukum pada hakikatnya bahwa pengakuan dan
perlindungan HAM, peradilan yang bebad yang tidak memihak.
Namun hal yang sangat disayangkan adalah bahwa Demokrasi Pancasila yang
dikampanyekan oleh Orde Baru sebatas retorika politik belaka karena dalam
pelaksanaannya penguasa Orde Baru bertindak jauh dari nilai-nilai demokrasi itu
sendiri.
Tanda-tanda tidak demokratisnya masa kepemimpinan Orde Baru menurut M.
Rusli Karim adalah sebagai berikut.
1. Dominannya peranan militer (ABRI)
2. Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik
3. Pengebirian peran dan fungsi partai politik
4. Campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai dan public
5. Politik masa mengambang
6. Monolitisasi ideology negara
7. Inkorporasi lembaga nonpemerintah
4. Periode Pasca Orde Baru (Demokrasi)
Periode ini sering disebut dengan era Reformasi yang erat kaitannya dengan
reformasi rakyat yang menuntut pelaksanaan demokrasi dan HAM secara konsekuen,
dan ditandai oleh lengsernya Presiden Soeharto dari tampuk keuasaan Orde Baru pada
Mei 1998, setelah lebih dari 30 tahu berkuasa dengan Demokrasi Pancasilanya.
Manipulasi atas Pancasila oleh penguasa Orde Baru berdampak pada sikap antipati
sebagian masyarakat terhadap dasar negara tersebut. Pengalaman pahit tersebut
membuat para kalangan reforman enggan untuk menambahkan atribut-atribut tertentu
pada istilah demokrasi selanjutnya di mana hak rakyatlah yang merupakan komponen
inti dalam mekanisme dan pelaksanaan pemerintahan yang demokratis.
Demokrasi
7 
2.3 Unsur-unsur Pendukung Tegaknya Demokrasi
Suatu system demokrasi dapat berdiri tegak tergantung pada kekuatan pilar-
pilar penopangnya. Penopang yang dimaksud ialah berupa unsure-unsur yang
menjalankan system tersebut . beberapa unsure penting penopang tegaknya
demokrasi, antara lain:
1. Negara Hukum (Rechtsstaat atau The Rule of Law)
Secara garis besar negara hukum ialah sebuah negara dengan gabungan kedua
konsep Rechtsstaat dan The Rule of Law.
Ciri-ciri konsep Rechtsstaat sebagai berikut.
a. Adanay perlindungan terhadap HAM.
b. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pada lembaga negara untuk
menjamin perlindungan HAM.
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan.
d. Adanya peradilan administrasi.
Ciri-ciri konsep The Rule of Law sebagai berikut.
a. Supremasi aturan-aturan hukum.
b. Kesamaan kedudukan di depan hukum.
c. Jaminan perlindungan HAM.
Menurut Moh. Mahfud M.D, ciri-ciri negara hukum ialaha sebagai berikut.
a. Adanya perlindungan konstitusional.
b. Adanya badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
c. Adanya pemilu yag bebas.
d. Adany kebebasan menyatakan pendapat.
e. Adanya kebebasan berserikat dan berposisi.
f. Adanya pendidikan kewarganegaraan
2. Masyarakat Madani (Civil Society)
Masyarakat madani ialah masyarakat dengan ciri-cirinya yang terbuka,
egaliter, bebas dari nominasi dan tekanan negara. Posisi penting masyarakat
madani salam membangun demokrasi adalah adanya partisipasi masyarakat dalam
proses-proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh negara atau
pemerintah. Oleh sebab itu masyarakat madani merupakan elemen yang sangat
Demokrasi
8 
penting dalam mewujudkan demokrasi. Dalam peran demokrasinya, masyarakat
madani dapat tumpuan sebagai komponen penyeimbang kekuatan negara yang
memiliki kecenderungan koruptif.
3. Aliansi Kelompok Strategis
Aliansi kelompok startegis ini terdiri dari partai politik, kelompok gerakan dan
kelompok penekan atau kelompok kepentingan. Ketiga kelompok ini sangat besar
peranannya terhadap proses demokratisasi sepanjang organisasi-organisasi ini
memerankan dirinya secara kristis, independen dan konstitusional dalam
menyuarakan misi organisasi atau kepentingan organisasinya.
Hal yang tidak kalah pentingnya bagi tegaknya demokrasi adalah keberadaan
kalangan cendekiawan dan pers bebas. Kaum cendekiawan, kalangan civitas
kademika kampus, dan kalangan pers merupakan kelompok penekan yang
signifikan untuk mewujudkan system demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara yang akuntabel. Bersamaan dengan kolompok politik, kedua
kelompok ini dapat bekerjasama dengan kelompok lainnya untuk melakukan
oposisi terhadap pemerintah manakala ia berjalan tidak demokratis.
2.4 Parameter Tatanan Kehidupan Demokratis
Suatu pemerntahan dikatakan demokratis apabila dalam penyelenggaraanya
terdapat prinsip-prinsip demorasi, berupa persamaan, kebebasan, dan pluralism.
Demokrasi memiliki parameter sebagai ukuran apakah suatu negara atau
pemerintahan bisa dikatakan demokratis atau sebaliknya. Sedikitnya terdapat tiga
aspek yang dijadikan sebagai landasan pengukur jalannya suatu demokrasi, yaitu:
1. Pemilihan umum sebagai proses pembentukan pemerintah.
Hingga saat ini pemilihan umum diyakini oleh banyak kalangan ahli demokrasi
sebagai salah satu instrument penting dalam proses pergantian pemerintahan. Di
Indonesia, penyelenggaraan pemilu untuk pertama kali dilakukan pada tahun 1999
pasca pemerintahan Orde Baru. Pemilu pertama ini merupakan peristiwa politik
nasional yang sangat penting karena pemilu ini merupakan langkah strategis bagi
konsolidasi demokrasi selanjutnya. Ditambah lagi karena pemilu ini dimaknai
sebagai perwujudan keinginan menciptakan pemerintahan yang baik, bersih dan
diterima oleh rakyat.
2. Susunan kekuasaan negara, yakni kekuasaan negara dijalankan secara distributive
untuk menghindari penumpukan kekuasaan dalam satu tangan atau satu wilayah.
Demokrasi
9 
3. Control rakyat, suatu relasi kuasa yang berjalan secara simetris, memiliki
sambungan yang jelas, dan adanya mekanisme yang memungkinkan control dan
keseimbangan (check and balance) terhadap kekuasaan yang dijalankan eksekutif
dan legislative. Masyarakat dapat memberikan aspirasinya secara teratur melalui
partai-partai politik. Peran tersebut merupakan implementasi dari nilai-nilai
demokrasi.
Parameter demokrasi juga dapat diketahui melalui unsur-unsur berikut.
1. Hak dan kewajiban politik dapat dinikmati dan dilaksanakan oleh warga negara
berdasarkan prinsip-prinsip dasar HAM yang menjamin adanya kebebasan,
kemerdekaan dan rasa merdeka.
2. Penegakan hukum yang berasaskan pada prinsip supremasi hukum, kesamaan di
depan hukum dan jaminan terhadap HAM.
3. Kesamaan hak dan kewajiban anggota masyarakat
4. Kebebasan pers dan pers yang bertanggung jawab
5. Pengakuan terhadap hak minoritas
6. Pembuatan kebijakan negara yang berlandaskan pada asas pelayanan,
pemberdayaan, dan pencerdasan
7. Sistem kerja yang kooperatif dan kolaboratif
8. Keseimbangan dan keharmonisan
9. Tentara yang professional sebagai kekuatan pertahanan
10. Lembga peradilan yang independen
Demokrasi
10 
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dikaji pada bab sebelumnya, dapat penulis
simpulkan bahwa:
1. Untuk menciptakan suatu system demokrasi, dibutuhkaan tiga aspek yang paling
penting sebagai elemen utama suatu demokrasi dapat berjalan, yaitu negara,
pemerintah dan warga negara sendiri.
2. Suatu negara yang berasaskan demokrasi dalam mekanisme penyelenggaraan
system pemerintahannya, dapat menjalin hubungan yang harmonis antara rakyat
dengan aparatur pemerintahan jika benar-benar melaksanakan nilai-nilai
demoktratis yang terkandung dalam demokrasi.
3. Dalam kehidupan demokratis, pemilu dan partai politik diciptakan sebagai wadah
pemberian aspirasi rakyat terhadap mereka yang akan duduk di kursi eksekutif
dan legislative yang dipercaya sebagai wakil rakyat dalam pemerintahan negara.
4. Dalam sejarah kehidupan demokratisasi di Indonesia, sebelumnya mengalami tiga
kali masa pengalihan periode. Ketiga periode tersebut mengalami pasang surut
pada Masaya masing-masing. Ketiga periode itu ialah periode Demokrasi
Parlementer, Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Pancasila pada masa Orde
Baru. Namun dalam praktiknya, ketiga demokrasi tadi tidak berjalan sebagaimana
mestinya, di mana pengertian demokrasi yang sesungguhnya ialah menjunjung
tinggi keadilan bagi rakyat dan kedaulatan negara itu seharusnya berada di tangan
rakyat.
5. Pada akhirnya, Demokrasi yang berjalan pada masa sekarang ialah demokrasi
dengan tidak menggunakan embel-embel tertentu. Periode ini sendiri dikenal
dengan istilah era Reforasi. Para reforman enggan memberikan atribut kepada
istilah demokrasi dikarenakan adanya “jera” sebagai efek dari kepemimpinan di
masa Orde Baru yang menggunakan dasar negara yaitu Pancasila untuk menarik
simpati masyarakat. Ternyata yang ada sekarang hanyalah antipati dari
masyarakat terhadap periode tersebut dikarenakan embel-embel atau kampanye-
Demokrasi
11 
kampanye yang dilakukan pada masa itu bertolak belakang dengan
pengimplementasiannya.
3.2 Saran
Para aparatur yang duduk di jajaran pemerintahan, seyogyanya dapat
mempraktikkan nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam prinsip demokrasi
sebagai system pemerintahan yang dijalankan di Indonesia dan mampu menjalin
hubungan yang harmonis dengan rakyat sendiri, karena di Indonesia, yang menganut
system demokrasi, kekuasaan tertinggi negara berada di tangan rakyat. Sebaliknya,
dalam implementasinya, yang kita lihat di masa sekarang bahwa sebagian dari mereka
yang memiliki posisi di jajaran pemerintahan tersebut, lebih mementingkan
kepentingan pribadi bukan lagi kepentingan rakyat. Pernyataan ini ditandai dengan
tidak sedikitnya petinggi negara yang terlibat dalam kasus KKN, dan yang paling
sering disorot media ialah tentang keterlibatan dalam praktik korupsi. Hal ini tentu
saja sangat bertentangan dengan pengertian demokrasi itu sendiri. Praktik ini sangat
merugikan rakyat, karena dengan melakukan korupsi berarti sama saja pengertiannya
dengan memakan uang rakyat atau tidak lagi berjuang demi kemakmuran serta
keadilan rakyat, malah sebaliknya semakin menyengsarakan rakyat.
Saran penulis, supaya praktik demokrasi benar-benar dijalankan oleh semua
pihak terutama di jajaran pemerintahan sehingga mengembalikan kepercayaan rakyat
terhadap petinggi negara sendiri serta dapat menjalin keharmonisan social antara
kaum pemerintahan dengan rakyatnya sendiri. Dengan demikian tidak akan ada lagi
ditemukan perdebatan negative antar kedua belah pihak dan tidak ada lagi ditemukan
tindakan anarkis sebagai bentuk curahan hati rakyat terhadap kerja pemerintah dalam
konteks “demokratik”. Perlu diketahui bahwa Kekuatan Hukum dalam negara turut
berperan dalam pengoptimalisasian system demokrasi yang diterapkan.
= = = = = SEKIAN & TERIMA KASIH = = = = =
Demokrasi
12 
Demokrasi
13 
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:
Hidayat, Komaruddin dan Azyumardi Azra. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan dalam
Ubaedillah, E dan Abdul Rozak (ed.). Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan
Masyarakat Madani. edisi-3. Jakarta: Indonesian Center for Civic Education
Sumber internet:
http://notladygaga.blogspot.com/2012/11/makalah-demokrasi-indonesia_1819.html
http://myzone.okezone.com/content/read/2013/04/24/10277/
http://imotuntuksatu.wordpress.com/2010/08/17/hillary-rodham-clinton-demokrasi-
indonesia-menginspirasi-dunia/
http://politik.kompasiana.com/2013/03/25/demokrasi-di-indonesia-saat-ini-540060.html

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanSriwijaya University
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...Rahma Siska Utari
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiDewi Setiyani Putri
 
Sistem politik islam
Sistem politik islamSistem politik islam
Sistem politik islamIzal Faizal
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanzahfath06
 
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebu...
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebu...Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebu...
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebu...Tri Adnyana
 
Bab vii mengapa pancasila menjadi dasar
Bab vii mengapa pancasila menjadi dasarBab vii mengapa pancasila menjadi dasar
Bab vii mengapa pancasila menjadi dasarAhmad Huzein
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Ingenhouz
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan IngenhouzPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Ingenhouz
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan IngenhouzHariyatunnisa Ahmad
 
Laporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewanLaporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewanDayana Florencia
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamRomza Baher
 
Makalah isbd dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
Makalah isbd   dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunanMakalah isbd   dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
Makalah isbd dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunanMarch Cha
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaWarnet Raha
 
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosialkonsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosialridz kika
 
BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptxBAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptxUniversitas Muhammadiyah Berau
 
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaHubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaRifai Ahmad
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamAbdul Hadi
 
PKN : Hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasi
PKN : Hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasiPKN : Hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasi
PKN : Hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasiAlma Nurhasan
 
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023Dorii Listypeach
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
 
sistem politik indonesia
sistem politik indonesiasistem politik indonesia
sistem politik indonesia
 
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan ReformasiPerbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Perbandingan:Persamaan dan Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
 
Sistem politik islam
Sistem politik islamSistem politik islam
Sistem politik islam
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebu...
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebu...Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebu...
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebu...
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 
Bab vii mengapa pancasila menjadi dasar
Bab vii mengapa pancasila menjadi dasarBab vii mengapa pancasila menjadi dasar
Bab vii mengapa pancasila menjadi dasar
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Ingenhouz
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan IngenhouzPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Ingenhouz
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Ingenhouz
 
Laporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewanLaporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewan
 
Sains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islamSains dan teknologi dalam islam
Sains dan teknologi dalam islam
 
Makalah isbd dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
Makalah isbd   dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunanMakalah isbd   dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
Makalah isbd dinamika sosial budaya masyarakat indonesia dalam pembangunan
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosialkonsep dasar ilmu-ilmu sosial
konsep dasar ilmu-ilmu sosial
 
BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptxBAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
BAB XII Peran kebangsaan Muhammadiyah di Indonesia.pptx
 
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaHubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
PKN : Hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasi
PKN : Hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasiPKN : Hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasi
PKN : Hak dan kewajiban warga negara dalam demokrasi
 
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
PENYEDERHANAAN KERJA_DORI NOVITA L_162012023
 

Andere mochten auch

Numpang ta
Numpang taNumpang ta
Numpang ta33335
 
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan KonsumsiPengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan KonsumsiYusni Sinaga
 
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya HidupSumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya HidupYusni Sinaga
 
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiMakalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiahmad yani
 

Andere mochten auch (9)

Numpang ta
Numpang taNumpang ta
Numpang ta
 
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan KonsumsiPengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi
Pengaruh Kebudayaan terhadap Pembelian dan Konsumsi
 
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya HidupSumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasiMakalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasi Makalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiMakalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
 

Ähnlich wie DEMOKRASI DI INDONESIA

Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaWahyuElfina
 
Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03Alfi Nugraha
 
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANSOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANAlfi Nugraha
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatMakalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatAmka Azril
 
Demokrasi Indonesia.docx
Demokrasi Indonesia.docxDemokrasi Indonesia.docx
Demokrasi Indonesia.docxZukét Printing
 
Tugas makalah (demokrasi pancasila)
Tugas makalah (demokrasi pancasila)Tugas makalah (demokrasi pancasila)
Tugas makalah (demokrasi pancasila)Rietz Wiguna
 
Tugas makalah (budaya demokrasi)
Tugas makalah (budaya demokrasi)Tugas makalah (budaya demokrasi)
Tugas makalah (budaya demokrasi)Rietz Wiguna
 
Makalah-Kelompok-Rule of Law.docx
Makalah-Kelompok-Rule of Law.docxMakalah-Kelompok-Rule of Law.docx
Makalah-Kelompok-Rule of Law.docxRANDIHARDIANSYAH3
 
Islam dan demokrasi
Islam dan demokrasiIslam dan demokrasi
Islam dan demokrasiadi setyawan
 
Universitas gunadarma
Universitas gunadarmaUniversitas gunadarma
Universitas gunadarmaasnanjagau
 
Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.docx
Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.docxPengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.docx
Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.docxZukét Printing
 
Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.pdf
Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.pdfPengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.pdf
Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.pdfZukét Printing
 
BAB II Masyarakat Madani
BAB II Masyarakat MadaniBAB II Masyarakat Madani
BAB II Masyarakat MadaniSRIJOKOWALUYO
 
DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docx
DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docxDEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docx
DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docxAlyaraisa Alpasha
 
Makalah DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docx
Makalah DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docxMakalah DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docx
Makalah DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docxAlyaraisa Alpasha
 
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.pptFahrul63
 
Tugas makalah (budaya demokrasi)
Tugas makalah (budaya demokrasi) Tugas makalah (budaya demokrasi)
Tugas makalah (budaya demokrasi) Rietz Wiguna
 

Ähnlich wie DEMOKRASI DI INDONESIA (20)

Tugas kelompok pkn 2
Tugas kelompok pkn 2Tugas kelompok pkn 2
Tugas kelompok pkn 2
 
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
 
Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03Alfi nugraha 2 ib03
Alfi nugraha 2 ib03
 
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANSOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SOFTSKILL PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatMakalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
 
Demokrasi Indonesia.pdf
Demokrasi Indonesia.pdfDemokrasi Indonesia.pdf
Demokrasi Indonesia.pdf
 
Demokrasi Indonesia.docx
Demokrasi Indonesia.docxDemokrasi Indonesia.docx
Demokrasi Indonesia.docx
 
Tugas makalah (demokrasi pancasila)
Tugas makalah (demokrasi pancasila)Tugas makalah (demokrasi pancasila)
Tugas makalah (demokrasi pancasila)
 
Tugas makalah (budaya demokrasi)
Tugas makalah (budaya demokrasi)Tugas makalah (budaya demokrasi)
Tugas makalah (budaya demokrasi)
 
Makalah-Kelompok-Rule of Law.docx
Makalah-Kelompok-Rule of Law.docxMakalah-Kelompok-Rule of Law.docx
Makalah-Kelompok-Rule of Law.docx
 
Islam dan demokrasi
Islam dan demokrasiIslam dan demokrasi
Islam dan demokrasi
 
Universitas gunadarma
Universitas gunadarmaUniversitas gunadarma
Universitas gunadarma
 
Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.docx
Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.docxPengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.docx
Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.docx
 
Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.pdf
Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.pdfPengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.pdf
Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila.pdf
 
BAB II Masyarakat Madani
BAB II Masyarakat MadaniBAB II Masyarakat Madani
BAB II Masyarakat Madani
 
DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docx
DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docxDEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docx
DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docx
 
Makalah DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docx
Makalah DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docxMakalah DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docx
Makalah DEMOKRASI DI LINGKUNGAN MASYARAKAT.docx
 
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
1280476297_PKN_XI_BAB_2_ppt.ppt
 
Tugas makalah (budaya demokrasi)
Tugas makalah (budaya demokrasi) Tugas makalah (budaya demokrasi)
Tugas makalah (budaya demokrasi)
 

DEMOKRASI DI INDONESIA

  • 1. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN —DEMOKRASI—                 OLEH : YUSNIARI SINAGA NPM :17211693 KELAS : 2EA27 UNIVERSITAS GUNADARMA – KALIMALANG TH. 2013
  • 2. KATA PENGANTAR       Pertama sekali penulis ingin panjatkan Puji Syukur atas penyertaan Tuhan YME dalam penyelesaian karya tulis yang singkat ini. Penulis juga hanturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dari orang tua baik secara moral maupun materiil sehingga karya ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis juga tak lupa ucapkan terima kasih kepada Pak Sri Waluyo selaku Dosen Pembimbing saya dalam pembuatan karya tulis ini, yang memberikan pencerahan yang dibutuhkan dalam pengerjaannya. Serta teman sekelas saya, kelas 2EA27 yang turut berkontribusi memberikan saran ataupun kritik saat proses pengerjaan karya tulis yang berjudul “Demokrasi” ini. Pada makalah pertama ini, sesuai dengan saran atau tema yang diberikan dosen, yaitu mengenai Pendahuluan atau Pendidikan Kewarganegaraan, saya memilih Demokrasi sebagai topik yang akan dibahas. Melihat mirisya praktik demokrasi di negara ini, saya ingin mencoba memberitahukan pembaca melalui tulisan ini bahwa negara yang berdemokrasi itu adalah negara yang pemerintahannya lebih tinggi di tangan rakyat, seperti yang Abraham Lincoln pernah serukan bahwa demokrasi tu merupakan system pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Dan Indonesia merupakan negara yang berkedaulatan rakyat. Harapan penulis agar melalui tulisan ini dapat memberi sesuatu yang berguna bagi para pembaca. Disamping itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penulisan berikutnya. Sekian dan terima kasih. Bekasi, Mei 2013 Penulis i   
  • 3. ii    DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………....... ii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1 1.2 Ruang Lingkup ............................................................................................... 2 1.3 Tujuan dan Sasaran ........................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………… 3 2.1 Hakikat Demokrasi ......................................................................................... 3 2.2 Sejarah Demokrasi di Indonesia ..................................................................... 6 2.3 Unsur-unsur Pendukung Tegaknya Demokrasi .............................................. 8 2.4 Parameter Tatanan Kehidupan Demokratis .................................................... 9 BAB III PENUTUP …………………………………………………………………. 11 3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 11 3.2 Saran ............................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ..……………………………………………………………….. 13  
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil Penelitian menyatakan “mungkin untuk pertama kali dalam sejarah, demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua sistem organisasi politik dan sosial yang di perjuangkan oleh para pendukungnya yang berpengaruh” (UNISCO 1949). Alangkah baiknya jika setiap negara di dunia ini menganut system demokrasi dalam pemerintahannya dan menjalankannya sesuai aturan yang seharusnya. Hal ini tentu saja akan memberikan banyak manfaat positif dalam kehidupan bernegara, termasuk di dalamnya memposisikan masyarakat sebagai pemegang kekuasaan yang paling penting di dalam memutuskan wakil rakyat yang akan menjalankan pemerintahan dalam negara. Namun, dalam menjalankan kehidupan bernegara, para aparatur pemerintahan harus berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan serta paham yang berbeda-beda yang telah lama dianut oleh masing-masing Negara. Indonesia merupakan salah satu Negara yang terkenal dengan system Demokrasi yang dijalankan dalam Pemerintahannya. System Demokrasi Indonesia dapat dikatakan sudah berjalan cukup baik dan mampu mengangkat nama dan martabat Negara di depan mata dunia. Hal ini terbukti dengan adanya pendapat- pendapat dari Para Petinggi Negara Asing yang memuji keberhasilan Indonesia mempertahankan serta menjalankan system pemerintahan bardasar demokrasi, seperti adanya apresiasi besar pemerintah Myanmar yang disampaikan oleh Presiden U Thein Sein kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dimana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah berhasil membangun demokrasi di Indonesia. Serta adanya ungkapan dari seorang Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Rodham Clinton yang mengatakan bahwa, “Perubahan Indonesia menjadi negara dengan demokrasi yang tumbuh subur dan memiliki lembaga-lembaga kuat serta masyarakat madani yang berkembang merupakan inspirasi bagi masyarakat dunia.” Ia memuji proses demokratisasi yang selama ini dibangun oleh Indonesia. Demokrasi 1 
  • 5. Mereka yang memberi pendapat di atas merupakan Orang-orang Besar di Negaranya serta di kenal dunia (melalui adanya hubungan internasional di tiap negara), dan mereka memuji penyelenggaraann demokrasi di negara kita yang secara tak langsung mengangkat harkat dan martabat negara ini. Katanya, demokrasi yang tumbuh berkembang di Indonesia dapat menjadi sebuah inspirasi bagi masyarakat dunia. Siapa yang tidak bangga dengan pernyataan tersebut? Untuk menginterpretasikan sebagaimana yang kita harapkan, maka dibutuhkan Warga Negara Indonesia yang paham betul tentang demokrasi itu sendiri. Sekalipun hampir setiap orang mengucapkan kata demokrasi, khususnya setelah era reformasi, kata demokrasi masih banyak disalahartikan. Oleh sebab itulah saya berniat untuk mengangkat “demokrasi” sebagai bahan yang akan dibahas dalam karya tulis ini, supaya tidak terjadi kesalahpahaman lagi mengenai pengertian dan lingkup demokrasi itu sendiri. 1.2 Ruang Lingkup Penulis telah membatasi masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini. Adapun lingkup demokrasi yang akan diungkit dalam tulisan ini ialah: 1. Mengenai pengertian dari demokrasi itu sendiri baik secara etimologi maupun terminology akan dijelaskan di sini. 2. Sejarah demokrasi di Indonesia pun akan diulas. 3. Apa saja unsur-unsur pendukung suatu demokrasi itu sehingga dapat berdiri tegak? 4. Apakah yang menjadi parameter tatanan suatu kehidupan demokratis? 1.3 Tujuan dan Sasaran Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini dilakukan adalah untuk memenuhi tugas berupa tulisan yang memiliki tenggat waktu yang telah ditentukan oleh Dosen. Tulisan ini sekaligus ditujukan bagi para pembaca yang masih kekurangan informasi mengenai demokrasi itu sendiri. Sehingga kehidupan berdemokrasi di Indonesia dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan dan tentu saja akan mengangkat harkat dan martabat negara ini di seluruh belahan bumi ini. Demokrasi 2 
  • 6. BAB II PEMBAHASAN Sejak lengsernya Orde Baru di tahun 1998, demokrasi menjadi kosakata umum bagi siapa saja yang hendak menyatakan pendapat. Bagi kaum cendekiawan maupun orang awam, semuanya sudah menggunakan kata demokrasi dalam pengertian masing-masing untuk memberikan pendapat. Berbeda dengan dulu, demokrasi kini telah menjadi milik semua orang dengan pemahaman yang berbeda. Seperti halnya agama, demokrasi banyak digunakan dan diungkapkan dalam perbincangan sehari-hari, tetapi banyak juga disalahpahami bahkan acap kali ia dikontraskan dengan agama, padahal prinsip moral agama dapat bertemu dengan nilai-nilai demokrasi. 2.1 Hakikat Demokrasi Secara etimologis, “demokrasi“ terdiri dari dua kata Yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat, dan “cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasan atau kedaulatan. Sehingga demokrasi dapat diartikan sebagai suatu system pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat. Pengertian “demokrasi” secara terminology adalah seperti yang diungkapkan oleh para ahli berikut: 1. Joseph A. Schmeter, mengatakan bahwa demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik di mana individu-individu memiliki kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat. 2. Sidney Hook, mengatakan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung dan tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa. 3. Philippe C Schmitter menyatakan, demokrasi sebagai suatu system pemerintahan di mana Pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka di Demokrasi 3 
  • 7. wilayah public oleh warga negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih. 4. Henry B. Mayo menyatakan bahwa, demokrasi sebagai system politik sebagai suatu system yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektis oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat demokrasi adalah peran utama rakyat dalam proses social dan politik. Dengan kata lain, pemerintahan demokrasi adalah pemerintahan di tangan rakyat yang mengandung pengertian tiga hal, yaitu pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat dan pemerintahan untuk rakyat. Tiga faktor tersebut merupakan tolak ukur umum dari suatu pemerintahan yang demokratis. Demi terciptanya proses demokrasi, negara berkewajiban untuk membuka saluran-saluran demokrasi, baik yang bersifat formal lewat DPR dan parpol maupun nonformal berupa penyediaan fasilitas-fasilitas umum atau ruang public sebagai saran interaksi social seperti stasiun radio dan televise, taman dan lain-lain. Sarana public ini dapat digunakan oleh semua warga negara untuke menyalurkan pendapatnya secara bebas dan aman. Rasa aman dalam menyalurkan pendapat ini harus dijamin oleh negara secar adil agar masyarakat yang ingin menyuarakan pendapatnya dapat dengan nyaman menyampaikannya tanpa adanya rasa intimidasi dari pihak manapun. Selain itu pemerintah juga harus memberikan dukungan terhadap kebebasan pers yang bertanggung jawab, dalam artian kerja pers yang objektif. Menjadi demokratis membutuhkan norma dan rujukan praktis serta teoritis dari masyarakat yang telah maju dalam berdemokrasi. Pandangan hidup demokratis dapat bersandar pada bahan-bahan yang telah berkembang, baik secara teoritis maupun pengalaman praktis di negara-negara yang demokrasinya sudah mapan. Setidaknya terdapat enam norma atau unsure pokok yang dibutuhkan oleh tatanan masyarakat yang demokratis, diantaranya: 1. Kesadaran akan Pluralisme Kesadaran akan kemajemukan menghendaki tanggapan dan sikap positif terhadap kemajemukan itu sendiri secara aktif. Jika norma ini dijalankan secara sadar dan Demokrasi 4 
  • 8. konsekuen diharapkan dapat mencegah munculnya sikap dan pandangan hegemoni mayoritas dan tirani minoritas. 2. Musyawarah Mengharuskan adanya keinsyafan dan kedewasaan warga negara untuk secara tulus menerima kemungkinan untuk melakukan negosiasi dan kompromi- kompomi social dan politik secara damai dan bebas dalam setiap keputusan bersama. 3. Cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan itu haruslah sejalan Dengan kata lain, demokrasi pada hakikatnya tidak hanya sebatas pelaksanaan prosedur-prosedur demokrasi, tetapi harus dilakukan secara santu dan beradab. 4. Norma kejujuran dalam pemufakatan Suasana masyarakat demokratis dituntut untuk menguasai dan menjalankan seni permusyawaratan yang jujur dan sehat untuk mencapai kesepakatan yang memberi keuntungan semua pihak. 5. Kebebasan nurani, kesamaan hak dan kewajiban Norma di atas merupakan norma-norma demokrasi yang harus diintegrasikan dengan sikap percaya pada itikad baik orang dan kelompok lain (trust attitude). Norma ini akan berkembang baik jika ditopang oleh pandangan positif dan optimis terhadap manusia. Jika tidak, akan menimbulkan rasa curiga dan tidak percaya kepada orang lain. Norma-norma ini berpotensi melahirkan sikap enggan untuk saling terbuka, dan saling berbagi untuk melakukan kompromi dengan pihak-pihak yang berbeda. 6. Trial and error (percobaan dan salah) dalam berdemokrasi Demokrasi itu merupakan suatu proses yang tanpa henti. Jadi demokrasi itu bukanlah tercipta begitu saja dan tinggal dinikmati saja. Oleh sebab itu dibutuhkan toleransi atau kesabaran dari semua pihak apabila suatu saat terjadi ketidaktepatan dalam prosesnya atau tidak sesuai dengan yang diharapkan dalam praktik berdemokrasi. Dengan begitu akan sangat menentukan kematangan demokrasi suatu Negara di masa yang akan datang. Dibutuhkan ketegasan dan dukungan pemerintah sebagai alat negara yang memiliki kewajiban menjaga dan mengembangkan demokrasi. Ketegasan negara dapat ditunjukkan dengan menindak tegas, misalnya sekelompok warga negara yang Demokrasi 5 
  • 9. bertindak anarkis terhadap warga negara asing. Dalam negara demokratis, Polisi, adalah satu-satunya alat negara yang bertanggung-jawab atas ketertiban umum. 2.2 Sejarah Demokrasi Di Indonesia Sejarah demokrasi di Indonesia dapat dibagi ke dalam empat periode, sebagai berikut. 1. Periode 1945-1959 (Demokrasi Parlementer) Demokrasi Parlementer ini mulai berlaku sebulan setelah proklamasi kemerdekaan RI. Budaya demokrasi pada masa ini masih terhitung sangat lemah sehingga memberi peluang besar kepada partai politik untuk mendominasi kehidupan social politik. Namun persaingan kurang sehat terjadi antara fraksi-fraksi politik yang mengancam kehidupan demokrasi itu sendiri. Ditambah kegagalan partai-partai dalam Majelis Konstituante untuk mencapai konsensus mengenai dasar negara untuk undang-undang dasar baru. Pada akhirnya, masa demokrasi berdasarkan System Parlementer berakhir, ditandai dengan diberlakukannya kembali Undang-Undang Dasar 1945 melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang dikeluarkan oleh Presiden. Kemudian digantikan dengan Demokrasi Terpimpin (Guided Democracy) yang memposisikan Presiden Soekarno sebagai pusat kekuasaan negara. 2. Periode 1959-1965 (Demokrasi Terpimpin) Ciri-ciri demokrasi ini adalah dominasi politik presiden dan berkembangnya pengaruh komunis dan peranan tentara (ABRI) dalam panggung politik nasional. Pada masa ini terdapat ketetapan MPRS No. III/1963 yang menyatakan bahwa masa kepemimpinan seorang presiden itu seumur hidup. Hal ini menunjukkan bahwa keabsolutan kekuasaan berada di tangan Presiden. Tentu saja sangat bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi sendiri yakni terpusatnya kekuasaan pada diri pemimpin. System demokrasi terpimpin Soekarno yang berakibat pada perseteruan politik- ideologis antara PKI dan TNI yakni peristiwa berdarah yang dikenal dengan Gerakan 30 September 1965 merupakan akhir dari berdirinya demokrasi ini. 3. Periode 1965-1998 (Demokrasi Pancasila) Periode ini merupakan masa pemerintahan Presiden Soeharto dengan Orde Barunya. Pada periode ini masa jabatan presiden telah diubah kembali menjadi lima tahun dan dapat dipilih kembali melalui proses pemilu. Demokrasi pancasila, menawarkan tiga komponen demokrasi: Demokrasi 6 
  • 10. 1. Demokrasi dalam bidang politik pada hakikatnya adalah menegakkan kembali asas-asas negara hukum dan kepastian hukum. 2. Demokrasi dalam bidang ekonomi pada hakikatnya adalah kehidupan yang layak bagi semua negara. 3. Demokrasi pada bidang hukum pada hakikatnya bahwa pengakuan dan perlindungan HAM, peradilan yang bebad yang tidak memihak. Namun hal yang sangat disayangkan adalah bahwa Demokrasi Pancasila yang dikampanyekan oleh Orde Baru sebatas retorika politik belaka karena dalam pelaksanaannya penguasa Orde Baru bertindak jauh dari nilai-nilai demokrasi itu sendiri. Tanda-tanda tidak demokratisnya masa kepemimpinan Orde Baru menurut M. Rusli Karim adalah sebagai berikut. 1. Dominannya peranan militer (ABRI) 2. Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik 3. Pengebirian peran dan fungsi partai politik 4. Campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai dan public 5. Politik masa mengambang 6. Monolitisasi ideology negara 7. Inkorporasi lembaga nonpemerintah 4. Periode Pasca Orde Baru (Demokrasi) Periode ini sering disebut dengan era Reformasi yang erat kaitannya dengan reformasi rakyat yang menuntut pelaksanaan demokrasi dan HAM secara konsekuen, dan ditandai oleh lengsernya Presiden Soeharto dari tampuk keuasaan Orde Baru pada Mei 1998, setelah lebih dari 30 tahu berkuasa dengan Demokrasi Pancasilanya. Manipulasi atas Pancasila oleh penguasa Orde Baru berdampak pada sikap antipati sebagian masyarakat terhadap dasar negara tersebut. Pengalaman pahit tersebut membuat para kalangan reforman enggan untuk menambahkan atribut-atribut tertentu pada istilah demokrasi selanjutnya di mana hak rakyatlah yang merupakan komponen inti dalam mekanisme dan pelaksanaan pemerintahan yang demokratis. Demokrasi 7 
  • 11. 2.3 Unsur-unsur Pendukung Tegaknya Demokrasi Suatu system demokrasi dapat berdiri tegak tergantung pada kekuatan pilar- pilar penopangnya. Penopang yang dimaksud ialah berupa unsure-unsur yang menjalankan system tersebut . beberapa unsure penting penopang tegaknya demokrasi, antara lain: 1. Negara Hukum (Rechtsstaat atau The Rule of Law) Secara garis besar negara hukum ialah sebuah negara dengan gabungan kedua konsep Rechtsstaat dan The Rule of Law. Ciri-ciri konsep Rechtsstaat sebagai berikut. a. Adanay perlindungan terhadap HAM. b. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pada lembaga negara untuk menjamin perlindungan HAM. c. Pemerintahan berdasarkan peraturan. d. Adanya peradilan administrasi. Ciri-ciri konsep The Rule of Law sebagai berikut. a. Supremasi aturan-aturan hukum. b. Kesamaan kedudukan di depan hukum. c. Jaminan perlindungan HAM. Menurut Moh. Mahfud M.D, ciri-ciri negara hukum ialaha sebagai berikut. a. Adanya perlindungan konstitusional. b. Adanya badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak. c. Adanya pemilu yag bebas. d. Adany kebebasan menyatakan pendapat. e. Adanya kebebasan berserikat dan berposisi. f. Adanya pendidikan kewarganegaraan 2. Masyarakat Madani (Civil Society) Masyarakat madani ialah masyarakat dengan ciri-cirinya yang terbuka, egaliter, bebas dari nominasi dan tekanan negara. Posisi penting masyarakat madani salam membangun demokrasi adalah adanya partisipasi masyarakat dalam proses-proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh negara atau pemerintah. Oleh sebab itu masyarakat madani merupakan elemen yang sangat Demokrasi 8 
  • 12. penting dalam mewujudkan demokrasi. Dalam peran demokrasinya, masyarakat madani dapat tumpuan sebagai komponen penyeimbang kekuatan negara yang memiliki kecenderungan koruptif. 3. Aliansi Kelompok Strategis Aliansi kelompok startegis ini terdiri dari partai politik, kelompok gerakan dan kelompok penekan atau kelompok kepentingan. Ketiga kelompok ini sangat besar peranannya terhadap proses demokratisasi sepanjang organisasi-organisasi ini memerankan dirinya secara kristis, independen dan konstitusional dalam menyuarakan misi organisasi atau kepentingan organisasinya. Hal yang tidak kalah pentingnya bagi tegaknya demokrasi adalah keberadaan kalangan cendekiawan dan pers bebas. Kaum cendekiawan, kalangan civitas kademika kampus, dan kalangan pers merupakan kelompok penekan yang signifikan untuk mewujudkan system demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan negara yang akuntabel. Bersamaan dengan kolompok politik, kedua kelompok ini dapat bekerjasama dengan kelompok lainnya untuk melakukan oposisi terhadap pemerintah manakala ia berjalan tidak demokratis. 2.4 Parameter Tatanan Kehidupan Demokratis Suatu pemerntahan dikatakan demokratis apabila dalam penyelenggaraanya terdapat prinsip-prinsip demorasi, berupa persamaan, kebebasan, dan pluralism. Demokrasi memiliki parameter sebagai ukuran apakah suatu negara atau pemerintahan bisa dikatakan demokratis atau sebaliknya. Sedikitnya terdapat tiga aspek yang dijadikan sebagai landasan pengukur jalannya suatu demokrasi, yaitu: 1. Pemilihan umum sebagai proses pembentukan pemerintah. Hingga saat ini pemilihan umum diyakini oleh banyak kalangan ahli demokrasi sebagai salah satu instrument penting dalam proses pergantian pemerintahan. Di Indonesia, penyelenggaraan pemilu untuk pertama kali dilakukan pada tahun 1999 pasca pemerintahan Orde Baru. Pemilu pertama ini merupakan peristiwa politik nasional yang sangat penting karena pemilu ini merupakan langkah strategis bagi konsolidasi demokrasi selanjutnya. Ditambah lagi karena pemilu ini dimaknai sebagai perwujudan keinginan menciptakan pemerintahan yang baik, bersih dan diterima oleh rakyat. 2. Susunan kekuasaan negara, yakni kekuasaan negara dijalankan secara distributive untuk menghindari penumpukan kekuasaan dalam satu tangan atau satu wilayah. Demokrasi 9 
  • 13. 3. Control rakyat, suatu relasi kuasa yang berjalan secara simetris, memiliki sambungan yang jelas, dan adanya mekanisme yang memungkinkan control dan keseimbangan (check and balance) terhadap kekuasaan yang dijalankan eksekutif dan legislative. Masyarakat dapat memberikan aspirasinya secara teratur melalui partai-partai politik. Peran tersebut merupakan implementasi dari nilai-nilai demokrasi. Parameter demokrasi juga dapat diketahui melalui unsur-unsur berikut. 1. Hak dan kewajiban politik dapat dinikmati dan dilaksanakan oleh warga negara berdasarkan prinsip-prinsip dasar HAM yang menjamin adanya kebebasan, kemerdekaan dan rasa merdeka. 2. Penegakan hukum yang berasaskan pada prinsip supremasi hukum, kesamaan di depan hukum dan jaminan terhadap HAM. 3. Kesamaan hak dan kewajiban anggota masyarakat 4. Kebebasan pers dan pers yang bertanggung jawab 5. Pengakuan terhadap hak minoritas 6. Pembuatan kebijakan negara yang berlandaskan pada asas pelayanan, pemberdayaan, dan pencerdasan 7. Sistem kerja yang kooperatif dan kolaboratif 8. Keseimbangan dan keharmonisan 9. Tentara yang professional sebagai kekuatan pertahanan 10. Lembga peradilan yang independen Demokrasi 10 
  • 14. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dikaji pada bab sebelumnya, dapat penulis simpulkan bahwa: 1. Untuk menciptakan suatu system demokrasi, dibutuhkaan tiga aspek yang paling penting sebagai elemen utama suatu demokrasi dapat berjalan, yaitu negara, pemerintah dan warga negara sendiri. 2. Suatu negara yang berasaskan demokrasi dalam mekanisme penyelenggaraan system pemerintahannya, dapat menjalin hubungan yang harmonis antara rakyat dengan aparatur pemerintahan jika benar-benar melaksanakan nilai-nilai demoktratis yang terkandung dalam demokrasi. 3. Dalam kehidupan demokratis, pemilu dan partai politik diciptakan sebagai wadah pemberian aspirasi rakyat terhadap mereka yang akan duduk di kursi eksekutif dan legislative yang dipercaya sebagai wakil rakyat dalam pemerintahan negara. 4. Dalam sejarah kehidupan demokratisasi di Indonesia, sebelumnya mengalami tiga kali masa pengalihan periode. Ketiga periode tersebut mengalami pasang surut pada Masaya masing-masing. Ketiga periode itu ialah periode Demokrasi Parlementer, Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Pancasila pada masa Orde Baru. Namun dalam praktiknya, ketiga demokrasi tadi tidak berjalan sebagaimana mestinya, di mana pengertian demokrasi yang sesungguhnya ialah menjunjung tinggi keadilan bagi rakyat dan kedaulatan negara itu seharusnya berada di tangan rakyat. 5. Pada akhirnya, Demokrasi yang berjalan pada masa sekarang ialah demokrasi dengan tidak menggunakan embel-embel tertentu. Periode ini sendiri dikenal dengan istilah era Reforasi. Para reforman enggan memberikan atribut kepada istilah demokrasi dikarenakan adanya “jera” sebagai efek dari kepemimpinan di masa Orde Baru yang menggunakan dasar negara yaitu Pancasila untuk menarik simpati masyarakat. Ternyata yang ada sekarang hanyalah antipati dari masyarakat terhadap periode tersebut dikarenakan embel-embel atau kampanye- Demokrasi 11 
  • 15. kampanye yang dilakukan pada masa itu bertolak belakang dengan pengimplementasiannya. 3.2 Saran Para aparatur yang duduk di jajaran pemerintahan, seyogyanya dapat mempraktikkan nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam prinsip demokrasi sebagai system pemerintahan yang dijalankan di Indonesia dan mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan rakyat sendiri, karena di Indonesia, yang menganut system demokrasi, kekuasaan tertinggi negara berada di tangan rakyat. Sebaliknya, dalam implementasinya, yang kita lihat di masa sekarang bahwa sebagian dari mereka yang memiliki posisi di jajaran pemerintahan tersebut, lebih mementingkan kepentingan pribadi bukan lagi kepentingan rakyat. Pernyataan ini ditandai dengan tidak sedikitnya petinggi negara yang terlibat dalam kasus KKN, dan yang paling sering disorot media ialah tentang keterlibatan dalam praktik korupsi. Hal ini tentu saja sangat bertentangan dengan pengertian demokrasi itu sendiri. Praktik ini sangat merugikan rakyat, karena dengan melakukan korupsi berarti sama saja pengertiannya dengan memakan uang rakyat atau tidak lagi berjuang demi kemakmuran serta keadilan rakyat, malah sebaliknya semakin menyengsarakan rakyat. Saran penulis, supaya praktik demokrasi benar-benar dijalankan oleh semua pihak terutama di jajaran pemerintahan sehingga mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap petinggi negara sendiri serta dapat menjalin keharmonisan social antara kaum pemerintahan dengan rakyatnya sendiri. Dengan demikian tidak akan ada lagi ditemukan perdebatan negative antar kedua belah pihak dan tidak ada lagi ditemukan tindakan anarkis sebagai bentuk curahan hati rakyat terhadap kerja pemerintah dalam konteks “demokratik”. Perlu diketahui bahwa Kekuatan Hukum dalam negara turut berperan dalam pengoptimalisasian system demokrasi yang diterapkan. = = = = = SEKIAN & TERIMA KASIH = = = = = Demokrasi 12 
  • 16. Demokrasi 13  DAFTAR PUSTAKA Sumber buku: Hidayat, Komaruddin dan Azyumardi Azra. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan dalam Ubaedillah, E dan Abdul Rozak (ed.). Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. edisi-3. Jakarta: Indonesian Center for Civic Education Sumber internet: http://notladygaga.blogspot.com/2012/11/makalah-demokrasi-indonesia_1819.html http://myzone.okezone.com/content/read/2013/04/24/10277/ http://imotuntuksatu.wordpress.com/2010/08/17/hillary-rodham-clinton-demokrasi- indonesia-menginspirasi-dunia/ http://politik.kompasiana.com/2013/03/25/demokrasi-di-indonesia-saat-ini-540060.html