Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
1. A. Pengertian Ekosistem
B. Komponen Penyusun Ekosistem
C. Interaksi antar-komponen ekosistem
D. Aliran energi dan biogeokimia
E. Kerusakan lingkungan dan upaya pelestariannya
2. A. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem kehidupan yang terbentuk
secara utuh oleh hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem terdiri dari berbagai macam komunitas, mulai
dari hewan, tumbuhan, mikroorganisme, beserta
lingkungan hayati yang dinamis dan kompleks, serta
saling berinteraksi sebagai suatu unit yang fungsional.
Cabang ilmu biologi yang mempelajari interaksi
antara makhluk hidup, maupun interaksi antara
makhluk hidup dengan lingkungannya adalah
ekologi. Istilah ekologi pertama kali
disampaikan oleh Ernest Haeckel
3. B. Komponen-Komponen Penyusun Ekosistem
Komponen penyusun ekosistem dibedakan
berdasarkan
1. Sifat
Berdasarkan sifatnya, ekosistem terbentuk atas
faktor biotik dan abiotik
5. Faktor biotik terdiri dari:
1. Produsen adalah organisme yang menghasilkan
makanan dan penyedia makanan bagi makhluk hidup
lain.
Contoh: tumbuhan
2. Konsumen adalah organisme yang tidak dapat
menghasilkan makanan sendiri dan hanya bergantung
dari makhluk hidup lain
Contoh: hewan dan manusia
3. Detritivor adalah organisme pemakan sisa organisme
4. Dekomposer atau pengurai adalah organisme
heterotrof yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati.
Contoh: bakteri dan jamur
6. Faktor Abiotik (tidak bernyawa)
adalah faktor yang meliputi faktor fisik dan
faktor kimia yang merupakan substrat tempat
berlangsungnya kehidupan.
7. Faktor fisik yang mempengaruhi ekosistem meliputi:
1. Suhu
2. Air, terutama untuk organisme yang hidup di gurun pasir
3. Sinar matahari, karena menentukan suhu lingkungan dan
mempengaruhi proses fotosintesis tumbuhan.
4. Tanah dan batu yang menjadi tempat hidup bagi
organisme
5. Garam. Konsentrasi garam mempengaruhi kesetimbangan
air dalam organisme melalui osmosis
6. Kelembaban
7. Ketinggian tempat
8. Angin
9. Iklim, dan
10.Garis lintang, menyebabkan perbedaan distribusi
organisme di permukaan bumi
9. Adaptasi Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya
Adaptasi adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap
makhluk dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya
agar dapat mempertahankan hidup.
Makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya melalui:
1. Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk
kelangsungan hidupnya. Contoh: empat gigi taring besar dan runcing
pada hewan karnivor.
2. Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi kerja alat dan organ
tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contoh: kantong tinta yang
digunakan cumi-cumi dan gurita untuk mengecoh musuhnya
3. Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian yang didasarkan pada
perilaku atau sikap dalam menghadapi segala kondisi di lingkungannya.
Contoh: Tupai Virginia yang berpura-pura tidur atau mati dengan mata
tertutup jika didekati musuhnya.
12. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan
menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan
1. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami,
dan tanpa ada campur tangan manusia.
Contoh:
Ekosistem rawa Ekosistem laut
13. 2. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh
manusia untuk kepentingan tertentu, baik untuk sumber energi,
pendidikan, budaya, maupun rekreasi.
Contoh:
Ekosistem sawah terasering Ekosistem waduk
14. Interaksi antar komponen ekosistem
Interaksi Antarorganisme
Adanya kodrat bahwa setiap makhluk hidup selalu
bergantung kepada makhluk hidup yang lain dalam memenuhi
kebutuhannya menyebabkan terjadinya interaksi antarorganisme.
Interaksi antarorganisme dikategorikan sebagai berikut:
A. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam
habitat yang sama dan bersifat tidak menguntungkan, juga
tidak merugikan kedua belah pihak.
15. B. Predasi
Hubungan yang erat antara mangsa dan pemangsa (predator), karena
tanpa mangsa, predator tak dapat hidup, dan predator juga berfungsi
sebagai pengontrol populasi mangsa.
Contoh:
Beruang
menangkap
ikan salem
C. Parasitisme
Hubungan yang menguntungkan satu
pihak sebagai organisme yang menumpang
dan merugikan pihak lain yang merupakan
organisme inang. Contoh:
Benalu dengan pohon mangga
16. D. Komensalisme
Hubungan antara dua organisme berbeda
spesies, dimana salah satu spesies
diuntungkan, sedangkan yang lain tidak
dirugikan atau diuntungkan. Contoh:
Ikan badut dengan anemon laut
E. Mutualisme
Hubungan antara dua organisme berbeda
spesies yang saling menguntungkan kedua
belah pihak. Contoh:
Lebah dengan bunga dalam
proses penyerbukan
17. Interaksi Antarpopulasi
Lantana atau saliara
Akar dan tunas tanaman ini dapat
mengurangi perkecambahan gulma
anggur dan gulma lainnya.
Gambar di atas menunjukkan bahwa interaksi antar populasi
secara Alelopati. Interaksi ini terjadi jika populasi satu
menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya
populasi lain.
18. B. Kompetisi Interspesifik
Interaksi yang terjadi jika antarpopulasi ada kepentingan yang sama
sehingga menimbulkan persaingan untuk memperoleh apa yang
diperlukan. Contoh:
Kambing
VS Sapi
Memperebutkan
Rumput sebagai makanan
utama mereka
19. Interaksi AntarKomunitas
Interaksi antarkomunitas adalah suatu interaksi yang
melibatkan kumpulan populasi yang berada di suatu daerah pada
waktu yang sama.
Contoh: Interaksi antara komunitas organisme sawah dengan
komunitas organisme sungai dalam bentuk peredaran nutrien dan
peredaran organisme kedua komunitas tersebut.
20. Interaksi Antar Komponen Biotik dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dan abiotik
adalah interaksi antara komponen biotik (hewan,
tumbuhan, dan manusia dengan komponen abiotik
(air, tanah, cahaya) yang dapat menyebabkan
terjadinya:
1. Aliran energi
2. Struktur atau tingkat trofik
3. Keanekaragaman biotik, serta
4. Siklus materi
21. Aliran Energi dan Unsur Biogeokimia
1. Aliran Energi
Rangkaian urutan pemindahan bentuk energi yang satu ke
bentuk energi yang lain, yang dimulai dari sinar matahari, lalu
ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat tinggi ,
sampai ke saproba di dalam tanah. Aliran energi ini
berlangsung dalam ekosistem.
Aliran energi dalam ekosistem dilihat dari 3 faktor,
yaitu:
1. Rantai Makanan
2. Jaring-jaring makanan
3. Piramida Ekologi
22. 1. Rantai Makanan
Peristiwa perpindahan atau pengalihan energi dari
produsen, yaitu tumbuhan melalui sederetan organisme
yang makan dan dimakan.
Rantai makanan pokok terbagi menjadi tiga menjadi rantai
pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.
2. Jaring-jaring makanan
Kumpulan beberapa rantai makanan yang saling
berhubungan
3. Piramida ekologi
Gambaran susunan antar trofik berbentuk piramid
yang disusun secara urut berdasarkan hubungan makan dan
dimakan.
24. Siklus Biogeokimia
Siklus biogeokimia atau siklus organik
anorganik adalah siklus unsur atau senyawa kimia
yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan
kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-
unsur tersebut tidak hanya melalui organisme,
tetapi jugs melibatkan reaksireaksi kimia dalam
lingkungan abiotik.
Siklus unsur –unsur tersebut antara lain:
1. Siklus Air
2. Siklus Nitrogen
3. Siklus Fosfor
4. Siklus Karbon dan Oksigen
5. Siklus Sulfur
26. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang
tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke
atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci
proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus
menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi
dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet),
hujan gerimis atau kabut.
Siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga
cara yang berbeda:
1. Evaporasi / Transpirasi, adalah proses penguapan air menjadi
awan pada keadaan jenuh.
2. Infiltrasi / Perkolasi, adalah proses masuknya air hujan ke dalam
tanah melalui pori-pori akibat adanya aksi kapiler.
3. Air Permukaan, adalah proses bergeraknya air hujan di atas
permukaan tanah yang dekat dengan aliran utama dan danau.
28. Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi
senyawa yang mengandung unsur nitrogen menjadi
berbagai macam bentuk kimiawi yang lain.
Transformasi ini dapat terjadi secara biologis
maupun non-biologis.
Beberapa proses penting pada siklus nitrogen,
antara lain
1. Fiksasi nitrogen, yaitu proses konversi molekul
nitrogen berbentuk gas di dalam atmosfer
menjadi senyawa organik.
2. Mineralisasi,
3. Nitrifikasi, yaitu proses pengubahan amonia
menjadi nitrat oleh bakteri nitrit
(Nitrosomonas , Nitrosococcus)
4. Denitrifikasi, yaitu proses pengubahan nitrat
menjadi amonia yang dilepaskan ke udara
30. Siklus fosfor , yaitu siklus yang melibatkan
fosfor, dalam hal input atau sumber fosfor-
proses yang terjadi terhadap fosfor- hingga
kembali menghasilkan fosfor lagi. Daur fosfor
dinilai paling sederhana daripada daur
lainnya, karena tidak melalui atmosfer. fosfor
di alam didapatkan dari: batuan, bahan
organik, tanah, tanaman, PO4- dalam tanah.
Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada
batu-batuan akan melarutkan bagian
permukaan mineral termasuk fosfor akan
terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut
dan akan dikembalikan ke daratan
32. Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana
karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer,
hidrosfer, dan atmosfer Bumi.
Karbon dioksida (CO2) di udara
dimanfaatkan tumbuhan untuk fotosintesis dan
menghasilkan oksigen (O2) yang digunakan
makhluk hidup untuk respirasi.
34. Perpindahan sulfat terjadi melalui proses
rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati
dan akan diuraikan komponen organiknya oleh
bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur
sulfur, antara lain Desulfomaculum dan
Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi
sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S).
Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof
anaerob seperti Chromatium dan melepaskan
sulfur dan oksigen. Sulfur di oksidasi menjadi
sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti
Thiobacillus.
35. Kerusakan lingkungan dan upaya pelestariannya
A. Perubahan lingkungan karena campur tangan
manusia
Penggunaan pestisida
Penebangan liar berlebihan pada tanaman
padi
36. A. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan (polusi) adalah masuknya
makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam
lingkungan, baik oleh kegiatan manusia atau proses alam
sehingga menurunkan kualitas lingkungan sampai ke tingkat
tertentu.
Zat atau bahan yang melebihi jumlah normal dan
dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan.
Polutan ada dua macam sifat, yaitu
1. Polutan bersifat merusak jangka pendek
Contoh:
2. Polutan bersifat merusak (jangka panjang)
Contoh: Timbal (Pb)
37. Macam-Macam Pencemaran
A. Menurut tempat terjadinya
1. Pencemaran Air
Bahan- bahan pencemar:
(1) Limbah industri, sisa insektisida, dan
limbah rumah tangga,
contoh: sisa detergen
(2) Sampah organik yang dibusukkan bakteri
(3) Fosfat hasil pembusukan NO3 dan pupuk
pertanian terakumulasi
38. Pencemaran air karena limbah Pencemaran air karena limbah
industri rumah tangga(sampah plastik, botol,
kaleng)
39. 2. Pencemaran Tanah
Bahan pencemar:
(1) Sampah plastik, karet sintetis, pecahan kaca
(2) Detergen yang bersifat nonbiodegradable (sulit terurai secara
alami)
(3) Zat kimia dari buangan pertanian dan insektisida, contoh: DDT
40. 3. Pencemaran Udara
Bahan pencemar:
(1)Gas H2S, CO, CO2, SO2, dan NO2
(2)Partikel padat, contohnya jamur, bakteri, bulu, virus,
dan serbuk sari
(3)Batu bara yang mengandung sulfur ,yang jika dibakar
akan menghasilkan sulfur dioksida.
41. 4. Pencemaran Suara
Faktor penyebab:
(1) Suara bising kendaraan bermotor
(2) Pesawat terbang
(3) Mesin pabrik, dan
(4)Radio/ tape recorder
Pencemaran suara dapat mengganggu pendengaran
42. 2. Menurut macam bahan pencemar
a) Pencemaran kimiawi
Bahan pencemar berupa zat-zat kimia. Contohnya
zat radioaktif dan logam
b) Pencemaran biologi
Bahan pencemar berupa mikroorganisme,
contohnya Escherichia coli dan Salmonella typhosa
c) Pencemaran fisik
Bahan pencemar berupa benda-benda yang sulit
terurai di alam, contoh: kaleng, botol, plastik, dan
karet
43. Parameter Pencemaran Lingkungan
Parameter ini digunakan untuk mengetahui apakah suatu lingkungan
telah tercemar dan berapa besar tingkat pencemaran yang terjadi.
Parameter yang dijadikan indikator adalah:
1) Parameter kimia
Meliputi CO2, tingkat keasaman (pH), alkalinitas, dan kadar logam
2) Parameter biokimia
Salah satunya adalah BOD (Biochemical Oxygen Demand) yang
merupakan kadar oksigen terlarut yang hilang dari sampel air
3) Parameter Fisik
Meliputi suhu, warna, rasa, bau, dan radioaktivitas
4) Parameter biologi
Meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya plankton.
44. Limbah Dan Daur Ulang Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana
masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air
buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water)
Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi
empat bagian, yaitu:
1) Limbah cair , dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen
pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat,
bahan buangan organik dan bahan buangan anorganik
2) Limbah padat
3) Limbah gas dan partikel
45. Upaya Pengelolaan dan Penanganan Limbah
1) Memanfaatkan kembali limbah dengan melakukan
proses penyeleksian dan mendaur ulang limbah yang
lolos seleksi.
2) Membuat dan menggalakkan peraturan bagi setiap
pabrik untuk memiliki sistem penampungan dan
pengolahan limbah.
3) Membuat pipa-pipa di daerah terpencil untuk
menyalurkan limbah cair menuju pabrik pengolahan
limbah untuk diproses menjadi air bersih.
4) Menimbun dan membakar limbah padat dalam lubang
galian dengan peralatan khusus, dan
5) Mengurangi pemakaian plastik untuk kantong belanja
dan menggantinya dengan kertas ramah lingkungan/
daur ulang.
46. Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan adalah upaya pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan
pengembangan lingkungan.
Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk:
1. Mencapai keselarasan hubungan antara manusia dengan
lingkungan
2. Mengendalikan pemanfaatan SDA secara bijaksana
3. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan
4. Melindungi negara daripada dampak kegiatan di luar wilayah
negara yang menyebabkan pencemaran lingkungan
Untuk mencegah dan menghindari tindakan manusia
yang bersifat menyimpang dengan hal-hal tersebut, pemerintah
telah menetapkan kebijakan melalui Undang-Undang No.32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
47. Upaya Pelestarian Lingkungan
1. Pemerintah
Upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk
melestarikan ekosistem antara lain:
(1) Memberlakukan UU Pokok Agraria no 5 tahun 1960
tentang Tata Guna Tanah
(2) Memberlakukan PP RI No. 24 tahun 1986 tentang
AMDAL (Analisa mengenai dampak lingkungan)
(3) Memberlakukan UU No. 32 tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(4) Mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon
48. 2. Masyarakat
Upaya yang dapat dilakukan masyarakat
untuk melestarikan ekosistem antara lain:
1) Melakukan penghijauan (reboisasi) terhadap lahan
gundul
2) Mengurangi pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon di atmosfer
3) Menerapkan sistem tebang-pilih dalam menebang
pohon
4) Memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar
ketentuan mengenai pengelolaan hutan
5) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam
kembali pohon bakau di areal sekitar pantai
6) Melarang pemakaian bahan peledak dan pukat
harimau dalam menangkap ikan
49. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah
program pembangunan berkelanjutan yang disusun oleh
pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia
secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.
Ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan antara
lain:
1) Menjamin pemerataan dan keadilan
2) Menghargai keanekaragaman hayati
3) Menggunakan pendekatan integratif yang
menghubungkan antara sistem alam dengan sistem
sosial, dan
4) Menggunakan pandangan jangka panjang
50. 1. Eprilla Tri Hapsari
2. Farah Ramadhina
3. I Gusti Putu Narendra Syahputra
4. Naufal Muhammad Fachri
5. Riski Antono