2. DEFINISI KURIKULUM
Definisi Kamus
Menurut Kamus Latin Indonesia oleh K. Prent
C.M., J. Adisubrata, dan J.S.Poerwadarminta:
• Kata kurikulum (Indonesia) berasal dari kata Latin
Curriculum (Curro) yang memiliki arti:
• (1) Jalan, larinya dll. (2)
perlombaan, pacuan, balap, peredaran, gerakan
berkeliling, lamanya, Lapangan
perlombaan, gelanggang, jalan. (3) kereta, kereta
balap, kereta penempur
3. • Definisi Kamus Webster
• Kamus Webster terbitan tahun 1856 mulai mencantumkan kata kurikulum. Kata
kurikulum diartikan: (1). A race cource; a place for running; a chariot. Artinya
kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari atau kereta dalam
perlombaan, dari awal sampai akhir. Kurikulum juga diartikan a chariot artinya
“semacam kereta pacu pada zaman dulu, yakni suatu alat yang membawa seorang
dari start sampai finish” ( 2). A course in general; applied particulary to the course
of study in a university”. Di samping penggunaan “kurikulum” semula dalam
bidang olahraga, kemudian dipakai dalam bidang pendidikan, yakni sejumlah mata
pelajaran di perguruan tinggi”
• Terbitan tahun 1955, kata kurikulum diartikan: (1) A course esp. a specified fixed
course of study, as in a school or college, as one leading to degree. (2) The whole
body of courses offered in an educational institution, or department there of,-the
usual sense.
• Menurut dua pengertian ini, jelas bahwa kata “kurikulum” khusus digunakan
dalam pendidikan dan pengajaran, yakni sejumlah mata pelajaran di sekolah atau
mata kuliah di perguruan tinggi, yang harus ditempuh untuk mencapai suatu
ijazah atau tingkat. Kurikulum juga berarti keseluruhan pelajaran yang disajikan
oleh suatu lembaga pendidikan
4. Definisi yg berkembang dalam ilmu
pendidikan
• Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran/mata
kuliah di sekolah/PT yang harus ditempuh pesdik
untuk mencapai tingkat/ijazah (pengertian lama)
• Kurikulum adalah rencana pelajaran.
• Kurikulum adalah kumpulan mata-mata pelajaran yang
harus disampaikan guru atau dipelajari siswa
• Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang
masing-masing dengan tujuan tersendiri namun
memberi sumbangannya agar tercapai tujuan lembaga
pendidikan yang bersangkutan (Nasution, 1989:60)
5. Definisi menurut beberapa ahli
• Kurikulum ialah semua pengalaman anak yang
menjadi tanggungjawab sekolah (definisi
William B. Ragan)
• Kurikulum adalah seluruh pengalaman belajar
anak yang menjadi tanggung jawab sekolah
(definisi Robert S. Flaming)
6. • Kurikulum ialah seperangkat organisasi pendidikan
formal atau pusat-pusat pelatihan (definisi David Praff)
Dalam definisi ini terkandung: suatu perencanaan.
rencana tersebut dalam bentuk tulisan, rencana itu
ialah rencana kegiatan, kurikulum berisikan: peserta
didik mau dikembangkan ke mana?, Bahan apa yang
akan diajarkan?, Alat apa yang digunakan? Bagaimana
cara mengevaluasinya? Bagaimana kualitas guru yang
diperlukan? Kurikulum dilaksanakan dalam pendidikan
formal, kurikulum disusun secara sistemik, pendidikan
latihan mendapat perhatian (Dakir, 2004:4-5)
7. • Kurikulum ialah sejumlah bahan pelajaran
yang secara logis. Kurikulum ialah pengalaman
belajar yang direncanakan untuk membawa
perubahan perilaku anak (perubahan
kognitif, afektif dan psikomotorik). Kurikulum
ialah disain kelompok social untuk menjadi
pengalaman belajar anak di sekolah.
Kurikulum ialah semua pengalaman anak yang
mereka lakukan dan rasakan di bawah
bimbingan belajar. (Donald F. Gay)
8. • Kurikulum ialah semua pengalaman yang
direncanakan yang dilakukan oleh sekolah
untuk menolong para siswa dalam mencapai
hasil belajar kepada kemampuan siswa yang
paling baik (definisi Nengly dan Evaras)
9. • Kurikulum ialah susunan rangkaian dari hasil
belajar yang disengaja (definisi Inlow)
• Kurikulum ialah keseluruhan usaha sekolah
untuk mempengaruhi proses belajar-mengajar
baik langsung di kelas tempat bermain, atau di
luar sekolah (definisi Saaylor)
10. Dr. E.G.Homighausen dan Dr. I.H.Enklaar (Ahli
PAK)
• Kedua ahli di atas menyatakan: “Apakah sebenarnya
yang dimaksudkan dengan istilah “rencana pelajaran”
itu? Dalam bahasa asing dipakai kata ‘Curriculum’, arti
aslinya ialah lapangan perlombaan. Kita tahu bahwa
perlombaan dimulai dari satu tempat yang tertentu
dan berakhir pula pada tempat yang tertentu”.
Homrighausen dan Enklaar menyamakan rencana
pelajaran dengan curriculum (rencana pelajaran atau
curriculum). Bahkan dalam kursus mengemudikan oto
(mobil), pasti ada rencana atau curriculumnya. Begitu
pulalah semestinya dalam Pendidikan Agama Kristen.
11. DEFINISI KURIKULUM MENURUT
Dr. Eli Tanya
• Kata kurikulum aslinya berarti lapangan perlombaan yang
harus dilalui oleh murid dan guru mencapai tujuan
tertentu. Lazimnya kurikulum dipahami orang sebagai
bahan-bahan tercetak (buku, majalah) berisikan
pelajaran, petunjuk-petunjuk, gambar-gambar, soal-
soal, dsb. Tetapi kurikulum sebenarnya mempunyai arti
yang luas, yaitu sepanjang hidup pelajar, meringkas segala
pengalaman dan pengaruh-pengaruh yang terdapat di
sekeliling murid. International Council of Religious
Education mendefinisikan kurikulum sbb: Kurikulum PAK
adalah segala pengalaman si pelajar di bawah bimbingan”.
Semua pengalaman murid dalam rumah tangga, gereja dan
sekolah digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan
gereja.
12. MODIFIKASI DEFINISI KURIKULUM
Oleh Yonas Muanley
• Modivikasi definisi kedalam definisi kurikulum PAK
– Kurikulum PAK adalah semua pengalaman belajar peserta didik (SD – PT) yang
beragama Kristen yang menjadi tanggung jawab sekolah (Modivikasi dari
definisi William B. Ragan dan Robert S. Flaming dalam H.Dakir, 2004:4)
– Kurikulum PAK adalah sejumlah bahan pelajaran Agama Kristen yang
dirumuskan berdasarkan isi Alkitab dengan berbagai pendekatan seperti
pendekatan dogmatis, exegesis, etika dll .
– Kurikulum PAK adalah pengalaman belajar Agama Kristen yang direncanakan
untuk membawa perubahan perilaku peserta didik komunitas Kristen.
– Kurikulum PAK adalah desain kelompok social komunitas Kristen dari berbagai
denominasi Gereja yang secara sepakat membuat pokok-pokok kajian
pelajaran Agama untuk menjadi pengalaman belajar anak-anak Kristen di
Sekolah.
– Kurikulum PAK adalah semua pengalaman anak Kristen yang mereka lakukan
dan rasakan di bawah bimbingan belajar. (Poin b-e adalah modivikasi definisi
kurikulum dari pengertian kurikulum menurut Donald F. Gay dalam Dakir,
2004:5)
13. – Kurikulum PAK adalah semua pengalaman yang direncanakan oleh lembaga-
lembaga Kristen melalui pemerintah yang disampaikan di sekolah untuk
dipakai oleh pendidik Agama Kristen dalam menolong para peserta didik
Kristen dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan peserta didik Kristen
yang paling baik (Modivikasi definisi Nengly dan Evaras dalam Dakir, 2004:5)
– Kurikulum PAK adalah mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau
dipelajari oleh siswa atau isi pelajaran Agama Kristen (Modivikasi pengertian
lama dari pengertian kurikulum, Nana Syaodih Syukmadinata, 2004:4)
Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran atau kumpulan mata pelajaran
yang harus disampaikan guru atau dipelajari siswa.
– Kurikulum PAK adalah sejumlah organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat
pelatihan yang didalamnya terdapat: rencana dalam bentuk tulisan, rencana
itu adalah rencana kegiatan, rencana atau kurikulum itu berisi hal-hal: siswa
mau dikembangkan kemana? Bahan apa yang akan diajarkan? Alat apa yang
digunakan? Bagaimana cara mengevaluasinya? Bagaimana kualitas guru yang
diperlukan? Kurikulum dilaksanakan dalam pendidikan formal.Kurikulum
disusun secara sistematik. Pendidikan latihan mendapat perhatian
(Mengambil definisi David Praf dalam Dakir, 2004:5)
14. KURIKULUM DI DALAM ALKITAB
DAN ALKITAB DI DALAM KURIKULUM
(definisi Yonas Muanley)
• Kurikulum di dalam Alkitab mengandung dua pengertian, yaitu:
1. Kurikulum di dalam Alkitab adalah perencanaan Allah sejak kekal untuk
mencapai tujuan yang telah Ia tetapkan sejak kekekalan sesuai dengan
kesaksian Alkitab
atau
Kurikulum dalam Alkitab adalah Perencanaan Allah: Penciptaan dan
keselamatan. Di sini Allah adalah pendidik utama dan pertama. Ia
mendidik dua manusia sejak di taman Eden dan dalam sejarah
perkembangan manusia.
2. Kurikulum di dalam Alkitab adalah perencanaan manusia pilihan Tuhan
dalam bentuk perencanaan pendidikan yang telah dilakukan oleh manusia
sejak Adam dan Hawa sampai pada perencanaan pendidikan yang
dilakukan dalam bangsa Israel (Kurikulum Pendidikan dalam PL)dan Gereja
sepanjang zaman.(Kurikulum Pendidikan dalam PB).
15. • Kurikulum dalam Perjanjian Lama
• Kurikulum dalam Perjanjian Lama adalah
perencanaan Allah dan perencanaan manusia
pilihan-Nya tentang berbagai kegiatan
khususnya kegiatan mendidik
• Allah mendidik Adam dan Hawa dst
• Adam dan Hawa dst.
16. • Perencanaan Allah/kurikulum Allah:
• Secara universal adalah perencanaan penciptaan dan keselamatan.
Sedangkan kurikulum Allah dalam arti khusus adalah perencanaan
Allah dalam mengajar manusia yang telah diciptkan dan
ditempatkan dalam taman Eden. Tujuan Allah menempatkan
manusia di taman Eden adalah untuk mengusahakan dan
memelihara atau Standar Kompetensinya “Adam dan Hawa Mampu
menaati Firman Allah tentang apa yang diperbolehkan dan apa yang
dilarang oleh Tuhan”. Tetapi Adam dan Hawa tidak mencapai
kompetensi tersebut. Kemudian setelah Tuhan berurusan dengan
pelanggaran tentang kurikulum di Eden, manusia pertama
dikeluarkan dari sekolah Eden. Di luar Eden Adam dan Hawa tetap
mahluk yang memiliki pikiran dan berdasarkan itu memiliki dan
mewujudkan perencanaan atas kehidupan mereka, khususnya
perencanaan mendidik.
17. • Kurikulum Pendidikan Agama Yahudi
• Tujuan :
• Melibatkan angkatan muda dan dewasa dalam sejumlah
pengalaman belajar yang menolong mereka mengingat
perbuatan-perbuatan ajaib yang dilaksanakan Allah pada masa
lampau, serta membimbing mereka mengharapkan terjadinya
perbuatan sama dengan penyataan di tengah-tengah kehidupan
mereka guna memenuhi syarat-syarat perjanjian, baik yang
berkaitan dengan kebaktian keluarga dan seluruh persekutuan
maupun yang mencakup perilaku yang sesuai dengan kehendak
Tuhan, sebagaimana Ia diejawantahkan dalam urusan sosial dan
pemeliharaan ciptaan yang dinamakan baik oleh Tuhan
(Boehlke, 1994:23-24)
18. • Bahan Pelajaran :
• Materi pelajaran yang dipilih untuk diajarkan kepada peserta didik
(umat Israel) untuk mencapai tujuan seperti yang dirumuskan
diatas, yaitu:
• Penciptaan langit dan bumi
• Pemilihan Abraham dengan keturunannya
• Pembebasan dari perbudakan di Mesir
• Pemberian perjanjian/hukum Taurat
• Pendudukan tanah yang dijanjikan
• Permulaan kerajaan dan kesaksian kaum nabi tentang
kecendrungan umat Israel menyeleweng dari persyaratan yang
termuat dalam perjanjian
• (sumber: Boehlke, dari Plato-Iqnatius, 1994:34)
19. • Proses belajar- mengajar :
•
• Proses belajar mengajar menyangkut strategi dan metode dan
media yang dipakai dalam mendidik peserta didik (umat Israel)
adalah:
• Metode penuturan
• Menghafal
• Menyanyikan bahan yang dipelajarinya
• Menurut Robert R. Boehlke, dalam bukunya Sejarah Pemikiran
Kristiani … Dari Plato sampai Iqnatius Loyola, halaman 35: para
pencerita maksudnya para pendidik Israel tidak mengenal lelah
dalam usahanya menuturkan cerita-cerita tertentu yang merupakan
pengejawantahan beberapa tema pokok seperti penciptaan dll.
Lihat pokok-pokok bahan ajar yang telah disebutkan di atas.
20. • Perdebatan (Tanya jawab) ; ancaman hukuman dan
hukuman
• Evaluasi/penilaian :
• Selalu ada evaluasi atau penilaian atas kegiatan
pendidikan yang dilakukan dalam umat Israel. Hal ini
Nampak dalam keseriusan pendidik Israel mendidik
peserta didik yaitu penggunaan ancaman hukuman dan
hukuman yang dipakai oleh pendidik Israel untuk
meningkatkan perhatian murid-murid. Sebab tanpa
perhatian maka peserta didik tidak akan memahami
pelajaran yang dijelaskan (Boehlke, 1994:47)
21. Kurikulum Pendidikan dalam
Perjanjian Baru
• Ada dua kurikulum pendidikan yang teragung
dalam Perjanjian Baru, yaitu
• Kurikulum Pendidikan Yesus Kristus (Guru
Agung Utama dan Pertama)
INJIL SINOPTIK
22. KURIKULUM PAULUS
• Kurikulum Pendidikan Rasul Paulus (Guru
Agung kedua setelah Yesus Kristus)
• Menurut Kisah Para Rasul
• Menurut surat-surat Kiriman Paulus
23. PENGERTIAN KURIKULUM
MENURUT UU SIKDIKNAS No. 20 Th. 2003
• Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara-cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (UU Sisdiknas No. 20 Th.
2003)
24. Berdasarkan definisi di atas
maka kurikulum memuat beberapa komponen:
Tujuan (visi dan misi)
Isi dan bahan ajar
Cara/metode
Strategi, dan
Evaluasi
25. Yang harus dilibatkan
• Masyarakat (stakeholders): internal –
eksternal
• Akademisi
• Ekspert
• Alumni
• Konsursium
27. • Visi adalah jawaban atas pertanyaan, akan
menjadi apa/seperti apa institusi ini di masa
depan? Cita-cita yang diharapkan tercapai di
masa depan
• Misi adalah usaha apa yang dilakukan
institusi/lembaga, Fakultas, jurusan, atau
Program Studi, dalam merealisasikan Visi out
put
28. • Fungsi : fungsi-fungsi khusus pekerjaan/posisi
yang akan dibentuk job description
• Aktivitas/proses: kegiatan dalam
melaksanakan fungsi/tugas tsb di atas
• Kompetensi: menentukan kompetensi apa
yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan yang diperlukan
29. Beberapa pertimbangan dalam
pengembangan kompetensi
• Identifikasi pekerjaan/posisi sesuai visi-misi
lembaga/institusinya
• Analisis fungsi dan aktivitas/proses kerja
• Survey tentang kompetensi yang dibutuhkan
• Membuat daftar tentang jenis-jenis
kompetensi yang dibutuhkan
30. • Merumuskan definisi setiap jenis kompetensi
yang telah dipilih
• Menentukan skala tingkat penguasaan
kompetensi yang akan dikembangkan
(basic, intermediate, advance, dan expert)
• Menjelaskan dari satu jenis kompetensi yang
telah ditetapkan
31. Prosedur Penyusunan Kurikulum
• Prosedur kurikulum
Real life in Graduate Sub Learning
the Society Competence Competence Experience
Learning Out
Instructions Subject Topik
Comes
32. TINJAUAN KBK MENURUT SK MENDIKNAS DAN PERUBAHANNYA.
SK. Mendiknas RI No. 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
Kelompok Mata Kuliah Kurikulum Inti Kurikulum Institusional
1. Kelompok
Pengembangan
Kepribadian (MPK)
Kelompok Keilmuan dan
Ketrampilan (MKK)
Kelompok Keahlian 40 % - 80%
Berkarya (MKB)
Kelompok Perilaku
Berkarya (MPB)
Kelompok Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB)
33. • INTI :
Pancasila, Kewarganegaraan, Agama, Bhs.
Indo.
• INST: Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat
Ilmu, Olahraga dsb.
• KURIKULUM INTI (Kompetensi Utama)
ditetapkan oleh Menteri.
34. Dasar Pemikiran Pengelompokan Mata Kuliah Pada SK Mendiknas No.
232/U/2000
adalah
1. Konsep empat pilar pendidikan dari UNESCO
2. Persyaratan kerja yang dituntut oleh dunia
kerja global
3. Usaha penyepadanan dalam konteks nasional
35. Dasar Pertama: Kurikulum yang
disarankan UNESCO:
EMPAT PILAR PENDIDIKAN
Learning to know
Learning to do
Learning to be
Learning to live together
Live long learning
36. Dasar Kedua:
Deskripsi Persyaratan Kerja
PENGUASAAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN KERJA:
Analisis dan sintesis
Menguasai IT/Computting
Managed ambiguity
Communication
2 nd language
ATTITUDE:
Kepemimpinan
Teamworking
Can work crossculturally
PENGENALAN SIFAT PEKERJAAN TERKAIT:
Terlatih dalam etika kerja
Memahami makna globalisasi
Fleksibel terhadap pilihan pekerjaan
37. Ketiga:
Persyaratan Kerja IBE UNESCO KURIKULUM INTI dan
INSTITUSIONAL
PENGUASAAN PENGETAHUAN DAN Learning to know MK. Keilmuan dan Ketrampilan (MKKK)
KETRAMPILAN KERJA:
Analisis dan sintesis
Menguasai IT/Computting Learning to do MK. Keahlian Berkarya (MKKB)
Managed ambiguity
Communication
2 nd language
ATTITUDE: Learning to be MK. Perilaku Berkarya (MKPB)
Kepemimpinan
Teamworking
Can work crossculturally
PENGENALAN SIFAT PEKERJAAN TERKAIT: Learning to live together MK. Berkehidupan
Terlatih dalam etika kerja
Memahami makna globalisasi Bersama (MKBB)
Fleksibel terhadap pilihan pekerjaan
MK. Pengembangan
Kepribadian (MKPK)
38. Sasaran SK Mendikbud No. 232 Th.
2000 pada Kelompok Mata Kuliah:
• Kelompok Mata Kuliah Pada SK Mendikbud
No. 323/U/2000 bukan sasaran dari
penyusunan Kurikulum tetapi yang menjadi
sasaran Penyusunan KBK adalah tercapainya
kelima elemen kompetensi pada SK
Mendiknas no. 045/U/2002
39. PENGERTIAN KOMPETENSI
• Seperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai
syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang
pekerjaan tertentu (SK. Mendiknas No.
045/U/2002).
• Merupakan perpaduan dari pengetahuan,
ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak (Mulyasa,
2000)
40. • Spesification of knowledge and skill and the
appication of the knowledge and skill to the
standart of performance required by the
standards of learning outcomes (Jones J,
Malcohm, 2000).
42. USULAN KOMPETENSI DASAR
No DIMENSI KOMPETENSI GENERIK LULUSAN (S1)
1 Bidang Ilmu Penguasaan prinsip dasar keilmuannya dan kemampuan
penerapan serta pengembangannya, dengan menggunakan
perangkat yang handal dan teknologi informasi.
2 Komunikasi Kemampuan mengkomunikasikan pemikirannya dengan baik,
dan kemampuan keterlibatan dalam bdangnya secara pribadi
maupun kelompok/masyarakat yang lebih luas.
3 Sikap Kemampuan untuk belajar sepanjang hayat, punya kepekaan dan
pemahaman masalah sosial, budaya, dan global, apresiatif pada
etika dan punya tanggung jawab profesi.
4 Cara berpikir Kemampuan berkonsep, kreatif, inovatif, dan metodik, punya
wawasan luas.
43. CIRI-CIRI
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
• Menyatakan kompetensi secara jelas dari proses pembelajaran bidang
studinya;
• Proses pembelajaran memberi bekal kepada tercapainya kompetensi dan
fokus pada mahasiswa
• Lebih mengutamakan kesatuan penguasaan ranah kognitif, psikomotorik,
dan afektif, secara utuh;
• Proses penilaian hasil belajar lebih ditekankan pada kemampuan untuk
mendemonstrasikan kognitif, psikomotorik dan afektif (evaluasi proses dan
hasil).
44. KURIKULUM
• DOKUMEN KEGIATAN NYATA
(Curriculum Plan) (Actual Curriculum)
Serangkaian MK Proses Evaluasi
(Assessment)
Silabus Penciptaan Proses
Pembelajaran
Program Kegiatan Suasana
Pembelajaran
Pembelajaran (GBPP-SAP)
45. PENGERTIAN KURIKULUM MENURUT:
SK MENDIKNAS NO. 232/U/2000
• Kurikulum Pendidikan Tinggi adalah
Seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi maupun bahan kajian dan
pelajaran serta cara penyampaian dan
penilaiannya yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar di perguruan tinggi.
46. Pandangan Tentang
Belajar dan Pembelajaran
BEHAVIORISTIK KONSTRUKTIVISTIK
• Pengetahuan: obyektif, • Pengetahuan: non
pasti, tetap obyektif, temporer, selalu
• Belajar: perolehan berubah
pengetahuan • Belajar: pemaknaan
• Mengajar: Memindahkan pengetahuan
pengetahuan ke orang yang • Mengajar: menggali makna
belajar
47. Behavioristik Konstruktivistik
• Pebelajar diharapkan • Pebelajar dapat memiliki
memiliki pemahaman yang pemahaman yang berbeda
sama dengan pengajar terhadap pengetahuan yang
terhadap pengetahuan yang dipelajari
dipelajari
• Mind berfungsi sebagai alat • Mind berfungsi sebagai alat
penjiplak struktur menginterpretasi sehingga
pengetahuan muncul makna yang unik
48. Behavioristik Konstruktivistik
• Segala sesuatu yang ada di • Segala sesuatu bersifat
alam telah terstructur, temporer, berubah, dan
teratur rapi. tidak menentu
• Pengetahuan juga sudah • Pebelajar yang memberi
terstruktur rapi makna terhadap realitas
• Keteraturan • Ketidakteraturan
49. Masalah Belajar dan Pembelajaran
Behavioristik Kontruktivistik
• Pebelajar diharapkan pada • Pebelajar dihadapkan
aturan-aturan yang jelas kepada lingkungan belajar
yang ditetapkan lebih yang bebas
dahulu secara ketat
• Pembiasaan (disiplin) sangat • Kebebasan merupakan
esensial unsur yang sangat esensial
50. Masalah Belajar dan Pembelajaran
Behavioristik Konstruktivistik
• Kegagalan atau • Kegagalan atau
ketidakmampuan dalam keberhasilan, kemampuan
menambah pengetahuan atau ketidakmampuan dilihat
dikategorikan sebagai sebagai interpretasi yang
kesalahan, harus dihukum. berbeda dan perlu dihargai.
• Keberhasilan atau • Kegagalan atau
kemampuan dikategorikan keberhasilan, kemampuan
sebagai bentuk perilaku atau ketidakmampuan dilihat
yang pantas dipuji atau sebagai interpretasi yang
diberi hadiah berbeda yang perlu dihargai
51. Masalah Belajar dan Pembelajaran
Behavioristik Konstruktivistik
• Ketaatan kepada aturan • Kebebasan dipandang
dipandang sebagai penentu sebagai penentu
keberhasilan keberhasilan
• Kontrol belajar dipegang • Kontrol belajar dipegang
oleh sistem di luar diri oleh pebelajar
pebelajar
52. Masalah Belajar dan Pembelajaran
Behavioristik Konstruktivistik
• Tujuan pembelajaran • Tujuan pembelajaran
menekankan pada menekankan pada
penambahan pengetahuan penciptaan pemahaman,
yang menuntut aktivitas
kreatif-produktif dalam
konteks nyata
• Seseorang telah dikatakan • Seseorang dikatakan telah
belajar apabila mampu belajar apabila mampu
mengungkapkan kembali mmemberi makna terhadap
apa yang telah dipelajari apa yang dipelajari
53. Masalah Belajar dan Pembelajaran
• Ketrampilan tradisional • Penggunaan pengetahuan
secara bermakna
• Mengikuti urutan kurikulum • Mengikuti sudut pandang
ketat
• Aktivitas belajar mengikuti • Aktivitas belajar dalam
buku teks konteks nyata
• Menekankan pada hasil • Menekankan pada proses
54. Masalah Belajar dan Pembelajaran
Behavioristik Konstruktivistik
• Respon pasif • Penyusunan makna secara
aktif
• Menuntut satu jawaban • Menuntut pemecahan
benar ganda
• Evaluasi merupakan bagian • Evaluasi merupakan bagian
terpisah dari belajar utuh dari belajar