Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Pendidikan Jasmani dan Olahraga
1. A. Pendidikan Jasmani dan Olahraga
1. Pengertian
Istiah pendidikan jasmani (Phsical education) oleh Rusli lutan, dkk. Dijelaskan bahwa istilah
itu dari Amerika Serikat, dan Indonesia meminjam istilah tersebut untuk suatu kegiatan yang
bersifat mendidik denan memanfaatkan kegiatan jasmani, termasuk olahraga.
Di Indonesia dikenal dalam sejarah penggunaan istilah keolahragaan yaitu;
a. Masa gerak badan (1945-1950).
b. Masa pendidikan jasmani (1950-1961).
c. Masa olahraga ( 1961-1966)
d. Masa olahraga dan pendidikan jasmani (1978 hingga masa olahraga dan pendidikan
jasmani (1978 hingga sekarang).
Meski istilah yang digunakan berganti-ganti namun tekanannya tetap pada aspek
pendidikan.
Istilah pendidikan ialah: Bantuan secara sengaja kepada anak didik atau peserta didik
untuk mencpai kedewasaan”. Bahwa kedewasaan adalah kesanggupan secara berdikari untuk
memikul tugas dalam kehidupan ang ditandai dua ciri utama yaitu:
a. Kesanggupan berkembang sebagai diri pribadi dan berintergrasi dengan lingkungan
atau masyarakat.
b. Kesanggupan untuk berbuat secara bertanggung jawab.
Pendidikan jasmani bukan semata-mata berurusan dengan pembentukan badan, tetapi
dengan manusia seutuhnya. Kroll (1982) mengemukakan bahwa “physical education through,
and not of the phisical”.
Melalui program pendidikan jasmani yang teratur, terencana, terarah, dan terbimbing
diharapkan dapat dicapai seperangkat tujuan yang meliputi pembentukan dan pembinaan bagi
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Liputan tujuan itu terdiri atas
pertumbuhan dan perkembangan aspek jasmani, intelektual emosional, sosial, dan moral-
spritual.
Olahraga berupa sub bagian dari permainan ciri khas olahraga ditandai dengan kebebasan
dan kegiatan sukarela tanpa paksaan, yang ditandai dengan:
a. Beroientasi pada kegiatan jasmani dalam wujud keterampilan motorik, daya tahan,
kekuatan, dan kecepatan.
b. Olahraga sebagai suatu realitas berbeda dengan pengertian bermain yang pada
dasarnya tidak sungguhan. Keterlibatan seseorang dalam olahraga merupakan sesuatu yang
nyata.
2. 2. Ruang Ligkup Pendidikan Jasmani
Pengalaman belajar yang bersifat mendidik, khususnya melalui pendidikan jasmani dapat
dibagi mejadi empat kelompok sebagai berikut:
a. Pembentukan Gerak
Memenuhi keinginan untuk bergerak.
Menghayati ruang, waktu dan bentuk, termasuk perasaan irama
Mengenal kemungkinan gerak diri sendiri.
Memiliki keyakinan gerak dan perasaan sikap (kinestetik)
b. Pembentukan Prestasi
Mengembangkan kemampuan kerja optimal melalui pengajaran ketangkasan.
Belajar mengarahkan diri untuk mencapai prestasi. Misalnya dengan pembinaan
kemauan, konsentrasi, keuleta.
Menguasai emosi.
Belajar mengenal keterbatasan dan kemampuan diri.
Membentuk sikap yang tepat terhadap nilai yang terdapat dalam sehari-hari, dan
olahraga
a. Pembentukan sosial
Mengakui dan menerima peraturan dan norma bersama.
Belajar bekerjasama menerima pimpinan dan memimpin.
Belajar bertanggung jawab, berkorban, dan memberikan pertolongan.
Mengembangkan pengakuan terhadap orang lain, sebagai diri pribadi dan rasa hidup
bermasyarakat.
Belajar mengenal dan menguasai bentuk kegiatan pengisi waktu luang secara aktif
b. Pertumbuhan
Meningkatkan syaraf untuk mampu melakukan gerak dengan baik dan berprestasi
optimal.
3. Meningkatkan kesehatan atau kesegaran jasmani termasuk kemampuan bertanggung
jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan kebiasaan hidup sehat.