Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi identifikasi masalah, analisis masalah, merumuskan hipotesis tindakan, dan menilai kelayakan hipotesis tindakan. Diberikan contoh kasus tentang rendahnya motivasi siswa dalam pelajaran Bahasa Inggris dan bagaimana guru mengidentifikasi, menganalisis masalah, merumuskan hipotesis tindakan untuk meningkatkan motivasi
2. OUTLINE
•PENDAHULUAN
•Siklus PTK
TAHAP2 DALAM PERENCANAAN PTK MELIPUTI:
•Identifikasi masalah
•Analisis masalah dan Perumusan masalah
•Formulasi tindakan dalam bentuk hipotesis tindakan
•Menilai kelayakan hipotesis tindakan
•CONTOH
3. PENDAHULUAN
Penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian
melalui sistem berdaur atau siklus dari berbagai kegiatan
pembelajaran. Kemmis dan Mc Taggart, (1992) menyatakan
prosedur PTK dilaksanakan dengan 4 kegiatan utama atau
tahapan yaitu Plan (perencanaan). Action (tindakan),
observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).
5. MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Sudarsono (1996/1997: 5) mengungkapkan
beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan
panduan untuk mengidentifikasi masalah.
1. Apa yang menjadi keprihatinan Anda
(guru, kepala sekolah)?
2. Mengapa Anda memperhatikannya?
3. Menurut Anda, apa yang dapat Anda
lakukan untuk itu?
4. Bukti-bukti apa yang dapat Anda
kumpulkan agar dapat membantu
membuat penilaian tentang apa yang
terjadi?
5. Bagaimana Anda mengumpulkan buktibukti tersebut?
6. Bagaimana Anda melakukan
pengecekan terhadap kebenaran dan
keakuratan tentang apa yang telah
terjadi?
Wardani (2003:2.5) memamparkan
beberapa bentuk pertanyaan sederhana
untuk menjadi acuan di dalam
mengidentifikasi masalah yang dapat
dijawab oleh guru sendiri :
1. Apa yang sedang terjadi di kelas?
2. Masalah apa yang ditimbulkan oleh
kejadian itu?
3. Apa pengaruh tersebut bagi kelas
saya?
4. Apa yang akan terjadi jika masalah
tersebut saya biarkan?
5. Apa yang saya dapat lakukan untuk
mengatasi masalah tersebut atau
memperbaiki situasi yang ada?
6. MENGANALISA
DAN MERUMUSKAN MASALAH
Analisis dapat kita lakukan dengan mengajukan pertanyaan
kepada diri sendiri atau yang disebut rifleksi, dan dapat pula
mengkaji ulang berbagai dokumen seperti pekerjaan siswa,
daftar hadir, atau daftar nilai, persiapan mengajar atau bahkan
mungkin bahan pelajaran yang kita siapkan.
Tujuan Menganalisa Masalah
1. Mendapatkan kejelasan masalah yang sesungguhnya
2. Menemukan kemungkinan faktor penyebab
3. Menentukan kadar permasalahan
7. MENGANALISA DAN
MERUMUSKAN MASALAH
1. Mendapatkan kejelasan masalah yang
sesungguhnya
2.Analisis dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaanMenemukan kemungkinan faktor penyebab
pertanyaan pada kembali masalah tersebut dengan cara
Pertama merenung diri sendiri atau dengan melakukan refleksi diri.
Guru dapat mengajukan pertanyaan seperti, apakah ketidak
mengajukan pertanyaan yang harus Anda jawab sendiri.
• tertarikancara saya menjelaskan sesuai dengan tingkat kemampuan
Apakah siswa tersebut berlaku pada semua materi pelajaran
atau pada materi-materi tertentu. Apakah materi pelajaran yang
siswa?
tidak menarik, ataukah cara penyampaian guru yang membuat
• siswa tidak tertantang bahkanberikan sudah cukup disertaimerasa
Apakah penjelasan yang saya mungkin membuat siswa
contoh-contoh?
jenuh.
Cara kedua (wawancara maupun dengan memberikan kuesioner.)
• Apakah kamu mengerti pelajaran yang guru jelaskan?
• Apa tnggapan kamu tentang cara guru menjelaskan materi
pelajaran?
8. Menentukan Prioritas Masalah
1. Masalah harus benar-benar penting bagi
Menganalisis daftar hadir siswa.
guru yang berssangkutan serta bermakna
Menganalisis daftar nilai siswa untuk
dan bermanfaat bagi pengembangan
menemukan bagaimana hasil belajar
pembelajaran guna mengingkatkan kualitas
mereka peroleh.
pendidikan.
Menganalisis tugas-tugas yang diberikan
2. Masalah harus dalam jangkauan
kepada siswa beserta bahan ajaran yang
kemampuan guru dalam melaksanakan
dipakai, apakah tugas-tugas dan bahan
Menurut Borg (2001), kata benda
Abimayu (dalam Wardani 2003)
tindakan kelas.
pelajaran tersebut sudah cukup menantang mengingatkan beberapa hal yang perlu
permasalah memiliki makna
3. Masalah yang Anda harus pilih untuk
atau membosankan. makna teknis. Dalam
konvensional dan
diperhatikan dalam pemilihan masalah.
dipecahkan melalui penelitian tindakan
Menganalisis konvensional, suatu
pemikiran balikan (feedback) yang
• Jangan memilih masalah yang Andadapat
harus dirumuskan secara jelas agar
diberikan guru terhadapdiartikan sebagai
permasalahan dapat pelajaran siswa
tidak kuasai. berbagai faktor penyebab
mengungkap
seperangkat kondisi yang memerlukan
• Ambilah topic yang skalanya kecil
utamannya sehingga memungkinkan dicari
pembahasan, keputusan, suatu solusi
dan relatif terbatas.
alternatif pemecahannya.
atau informasi. Sebuah permasalahan
• Pilih masalah yang dirasakan paling
penelitian menyatakan secara tidak
penting bagi Anda dan murid Anda.
langsung kemungkinan inventigasi
• Kaitkan masalah dengan upaya
empiris, yakni pengumpulan data dan
pengembangan sekolah.
analisis.
3. Menentukan kadar permasalahan
•
•
•
•
MENGANALISA DAN
MERUMUSKAN MASALAH
9. Borg dan Gall (2003) : Persyaratan
pengajuan Hipotesis
1. Hipotesis harus dirumuskan
dengan singkat tetapi jelas.
2. Hipotesis harus dengan nyata
menujukkan adanya hubungan
antara dua atau lebih variabel.
3. Hipotesis harus didukung oleh
teori yang dikemukakan oleh para
ahli atau hasil penelitian yang
relevan.
Merumuskan Hipotesis Tindakan
1. Kajian literature khususnya teori
pendidikan atau pembelajaran.
2. Kajian hasil-hasil penelitian yang
relevan dengan permasalahan.
3. Kajian hasil diskusi dengan rekan
sejawat, pakar, peneliti dll.
4. Kajian pendapat dan saran pakar
pendidikan
MEMAHAMI
HIPOTESIS TINDAKAN
10. 1.
2.
3.
4.
5.
Memiliki pengetahuan dan pengalaman
Kemampuan siswa
Ketersediaan sarana dan fasilitas
Waktu yang tersedia
Iklim kelas dan iklim sekolah
MENILAI KELAYAKAN
HIPOTESIS TINDAKAN
11. CONTOH KASUS
Pak Totok seorang guru Bahasa Inggris. Setiap
mengajar ia selalu merasa ada yang kurang.
Perhatian siswa terhadap pelajaran bahasa
inggris tidak menggembirakan. Lebih dari 70%
siswanya mendapat nilai di bawah KKM. Siswa
di kelas hanya mendengar tanpa mengajukan
pertanyaan. Ketika belajar writing descriptive
text, siswa menulis di buku masing-masing,
sehingga waktu yang digunakan lama. Siswa
sering tidak hadir dan nilai rata-rata tesnya 4,5.
Pak Totok bingung menghadapi masalah itu.
contoh
masalah
Rendahnya motivasi siswa
Perhatian siswa terhadap
pelajaran Bahasa Inggris tidak
menggembirakan.
12. MENGANALISIS
MASALAH
Refleksi: mengajukan
pertanyaan kepada diri sendiri
Mengkaji ulang berbagai
dokumen; seperti pekerjaan
siswa, daftar hadir, daftar nilai,
atau bahan ajar
contoh
Identifikasi Masalah: rendahnya motivasi
Yang dianalisis: dokumen hasil belajar, catatan
harian tentang respon siswa, dan refleksi
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan
sebelumnya.
13. MASALAH PAK TOTOK
rendahnya motivasi siswa untuk
belajar writing bahasa inggris
khususnya materi descriptive text
CONTOH
MENGANALISIS MASALAH
HAL YANG DILAKUKAN PAK TOTOK
• Menganalisis daftar hadir siswa, kesimpulannya 10% siswa sering absen tanpa
pemberitahuan
• Nilai rata-rata siswa yang terkait dengan descriptive text 50,5, selalu tidak memenuhi
KKM
• Menganalisis tugas dan bahan ajar yang bersumber hanya dari LKS, nampak tidak
menantang siswa karena hanya berisi soal-soal latihan rutin
• Refleksi thd pembelajaran: siswa mungkin bosan dg gaya mengajar yang monoton;
menjelaskan, memberi contoh, memberi latihan, dan PR
14. PERUMUSAN
MASALAH
BERDASAR IDENTIFIKASI
masalah rendahnya motivasi
BERDASAR ANALISIS MASALAH
perbaikan strategi pembelajaran
↓
pembelajaran kooperatif
Pemilihan strategi itu berdasar kajian peneliti
bersamaan ketika memilih masalah yang akan
diangkat
15. Rumusan
masalah
umum
Pak Totok
Rumusan
masalah
khusus
• Apakah pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan motivasi siswa?
• Bagaimana meningkatkan motivasi siswa melalui
pembelajaran kooperatif?
• Bagaimanakah bentuk dan materi tugas dalam
pembelajaran kooperatif yang meningkatkan motivasi
siswa?
• Bagaimana frekuensi tugas dalam pembelajaran
kooperatif yang meningkatkan motivasi siswa?
• Bagaimana pembagian kelompok dalam pembelajaran
kooperatif yang dapat meningkatkan motivasi siswa?
• Bagaimana kaitan hasil belajar dengan motivasi siswa?
16. MERUMUSKAN HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan bukan hipotesis hubungan
antar variabel atau perbedaan antar variabel.
Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang
cara terbaik untuk memperbaiki kualitas
pendidikan
• Mengkaji teori-teori yang
berkenaan dengan masalah yang
diajukan
• Diperkuat dengan hasil-hasil
penelitian yang relevan
17. CONTOH HIPOTESIS TINDAKAN
Setelah mengkaji teori pembelajaran yang relevan, mengkaitkan dengan penelitian lain
pada masalah yang serupa, diskusi dengan teman sejawat, dan refleksi pengalaman
sendiri, maka Pak Totok mengajukan hipotesis tindakan:
Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar writing
bahasa inggris dalam materi descriptive text