SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991:767) berpikir adalah
menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan sesuatu.
Menurut Liputo berpikir merupakan aktifitas mental yang disadari dan diarahkan
untuk maksud tertentu. Sedangkan Beyer(1987:16)menyatakan ,”thingking is
short,is the mental process by which individual make sense out of experience”.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maksud yang mungkin dicapai dari
berpikir adalah memahami, mengambil keputusan,merencaanakan, memecahkan
masalah, dan menilai tindakan.
Tahap-tahap dalam berpikir menurut Fankelterdiri atas:
1. Tahap berpikir kovergen
2. Tahap berpikir divergen
3. Tahap berpikir kritis
4. Tahap berpikir kreatif
Berpikir kritis dan berpikir kreatif merupakan perwujudan dari berpikir tingkat
tinggi(higher order thingking). Dalam bidang pendidikan, berpikir kritis
didefinisikan sebagai pembentukan kemampuan aspek logika seperti kemampuan
memberikan argumentasi,silogisme dan pernyataan yang proporsional. Menurut
Bayer(1987:33),”berpikir adalah kumpulan operasi-operasi spesifik yang mungkin
dapat digunakan satu persatu atau dalam banyak kombinasi atau urutan dan setiap
operasi berpikir kritis tersebut memuat analisis dan evaluasi”
Sedangkan menurut Ennis mengamukakan, “definisi berpikir kritis adalah
berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menenekankan pembuatan
keputusan tentang pa yang harus dipercayaai atau dilakukan”. Oleh karena itu,
indicator kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari aktifitas kritis siswa,
sebagai berikut:
1. Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan;
2. Mencari alasan;
3. Berusaha mengetahui informasi dengan baik;
4. Memakai sumber yang memiliki kreadibilitas dan menyebutkannya;
5. Memperhatikan situasi dan kondidi secara keseluruhan;
6. Berusaha tetap relevan dengan ide utama;
7. Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar;
8. Mencarai alternative;
9. Bersikap dan berpikir terbuka;
10. Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu;
11. Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan;
12. Bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian-bagian dari
keseluruhan masalah.
Selanjutnya Fisher menekankan indikator keterampilan berpikir kritis yang
penting, meliputi:
1. Menyatakan kebenaran pernyataan atau pertanyaan;
2. Menganalisis pertanyaan atau peryataan;
3. Berpikir logis;
4. Mengurutkan,misalnya secara temporal,secara logis,secara sebab-akibat;
5. Mengklasifikasi, misalnya gagasan objek-objek;
6. Memutuskan, misalnya apakah cukup bukti;
7. Memprediksikan(termasuk membenarkaan prediksi)
8. Berteori;
9. Memahami orang lain dan dirinya.
Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Ennis
No Kelompok Indikator Sub indikator
1 Memberikan
penjelasan
sederhana
Memfokuskan
pertanyaan
Mengidentifikasi atau
merumuskan pertanyaan
Mengidentifikasi atau
merumuskan kriteria untuk
mempertimbangkan
kemungkinan jawaban
Menjaga kondisi berpikir
Menganalisis argumen Mengidentifikasi kesimpulan
Mengidentifikasi kalimat-
kalimat pertanyaan
Mengidentifikasi kalimat-
kalimat bukan pertanyaan
Mengidentifikasi dan
menangani suatu
ketidaktepatan
Melihat struktur dari suatu
argumen
Membuat ringkasan
Bertanya dan
menjawab pertanyaan
Memberikan
penjelasansederhana
Menyebutkan contoh
2 Membangun
keterampilan
dasar
Mempertimbangkan
apakah sumber dapat
dipercaya atau tidak
Mempertimbangkan keahlian
Mempertimbangkan
kemenarikan konflik
Mempertimbangkan
kesesuaian sumber
Mempertimbangkan reputasi
Mempertimbangkan
penggunaan prosedur yang
tepat
Mempertimbangkan risiko
untuk reputasi
Kemampuan untuk
memberikan alasan
Kebiasaan berhati-hati
Mengobservasi dan
mempertimbangkan
laporan observasi
Melibatkan sedikit dugaan
Menggunakan waktu yang
singkat antara observasi dan
laporan
Melaporkan hasil observasi
Merekam hasil observasi
Menggunakan bukti-bukti
yang benar
Menggunakan akses yang
baik
Menggunakan teknologi
Mempertanggungjawabkan
hasil observasi
3 Menyimpulkan Mendeduksi dan
mempertimbangkan
hasil deduksi
Siklus logika Euler
Mengkondisikan logika
Menyatakan tafsiran
Menginduksi dan
mempertimbangkan
hasil induksi
Mengemukakan hal yang
umum
Mengemukakan kesimpulan
dan hipotesis
mengemukakan hipotesis
merancang eksperimen
menarik kesimpulan sesuai
fakta
menarik kesimpulan dari hasil
menyelidiki
Membuat dan
menentukan hasil
pertimbangan
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
berdasarkan latar belakang
fakta-fakta
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
berdasarkan akibat
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
berdasarkan penerapan fakta
Membuat dan menentukan
hasil pertimbangan
keseimbangan dan masalah
4 Memberikan
penjelasan
lanjut
Mendefinisikan istilah
danmempertimbangkan
suatu definisi
Membuat bentuk definisi
Strategi membuat definisi
bertindak dengan memberikan
penjelasan lanjut
mengidentifikasi dan
menangani ketidakbenaran yg
disengaja
Membuat isi definisi
Mengidentifikasi
asumsi-asumsi
Penjelasan bukan pernyataan
Mengonstruksi argumen
5 Mengatur
strategi dan
taktik
Menentukan suatu
tindakan
Mengungkap masalah
Memilih kriteria untuk
mempertimbangkan solusi
yang mungkin
Merumuskan solusi alternatif
Menentukan tindakan
sementara
Mengulang kembali
Mengamati penerapannya
Berinteraksi dengan
orang lain
Menggunakan argumen
Menggunakan strategi logika
Menggunakan strategi
retorika
Menunjukkan posisi, orasi,
atau tulisan
Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa kemampuan berpikir kritis adalah suatu proses penggunaan kemampuan
berpikir secara efektif yang dapat membantu seseorang untuk
membuat,mengevaluasi, serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini
atau dilakukan. Kemampuan berpikir kritis metematika yang digunakan dalam
penelitian mencakup:
Kemampuan mengidentifikasi asumsi yang diberikan;
Kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan;
Kemampuan menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil;
Kemampuan megungkapkan data/definisi/teorema dalam menyelesaikan
masalah;
Berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang
digunakan seorang untuk membangun ide atau gagasan yang baru. Rosi dam
Malcowmenyatakan, “berpikir kreatif adalah berpikir untuk menghasilkan
gagasan dan produk baru, melihat suatu pola atau hubungan baru antara suatu hal
dan hal lainnya yang semula tidak tampak. Yaitu menemukan cara-cara baru untuk
menemukan gagasan baru dan lebih baik”.
Indikator dari berpikir kreatif matematika adalah kritis, logis, analitis, detail,
sistematik, fleksibel, orisinil, elaborasi, terbuka-divergen. Tahapan proses berpikir
kreatif mengalir melalui lima tahap;
1. Tahap persiapan (mendefinisikan masalah, tujuan atau tantangan);
2. Tahap inkubasi (mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran);
3. Tahap iluminasi (tingkat inspirasi dikelola dan dikembangkan sehingga
menjadi suatu hasil)
4. Tahap verifikasi(perbaikan dan penyempurnaan);
5. Tahap aplikasi (mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi
tersebut)
Indikator-indikator keterampilan berpikir kreatif: Modul of teaching for creative
thinking for three stage (Lawson, 1979)
Tahap I :
Menguatkan antisipasi dan harapan
1. Menghadapi ambiguitas dan ketidakpercayaan
2. Menanyakan harapan dan antisipasi yang kuat
3. Membuat kesadaran untuk memecahkan masalah, kebutuhan mungkin di
masa depan atau menghadapi kesulitan.
4. Membangun ilmu pengetahuan yang ada terhadap peserta didik
5. Menguatkan perhatian tentang masalah atau kebutuhan masa depan
6. Merangsang keingintahuan dan hasrat untuk mengetahui
7. Mengenali hal yang aneh
8. Membebaskan dari set yang terhambat
9. Melihat informasi yang sama dari sudut pandang yang berbeda
10. Merangsang pertanyaan untuk membuat peserta didik berpikit tentang
informasi dalam cara yang baru
11. Memprediksi dari informasi yang terbatas
12. Tujuan pelajaran dibuat jelas, menunjukkan hubungsn pembelajaran yang
diharapkan dan masalah yang ada sekarang dan masa depan
13. Hanya stuktur yang tepat yang diberi kata kunci dan petunjuk
14. Mengambil langkah selanjutnya diluar dari apa yang diketahui
15. Kesiapan jasmani untuk informasi yang akan dipresentasikan
Tahap II :
Menggali permasalahan, memperoleh informasi lebih, mengenal harapan yang
sebelumnya tidak diharapkan, terus-menerus memupuk harapan baru
1. Mengutakan kesadaran terhadap masalah dan kesulitan
2. Menerima keterbatasan dengan membangun sebagai tantangan
daripadakesinisan, meningkatkan dengan yang sesuai
3. Mendorong karakteristik pribadi atau kecenderungan yang kreatif
4. Melatih proses pemecahan masalah yang kreatif dalam cara yang sistematis
dalam menghadapi masalah dan informasi
5. Mengelaborasi berdasarkan informasi yang disajikan secara bebas dan
sistematis
6. Menampilkan informasi sebagai pertanyaan yang tidak lengkap dan dimiliki
peserta didik untuk mengisi kekosongan
7. Mendekatkan elemen nyata yang tidak jelas
8. Mengeksplorasi dan mempelajari masalah dan mencoba menyelesaikannya
9. Memelihara keterbukaan
10. Membuat hasil yang diprediksi tidak lengkap
11. Memprediksi dari informasi yang terbatas
12. Menyakinkan untuk kejujuran dan realism
13. Mengidentifikasi dan memberanikan diri menambah kemampuan baru untuk
menemukan informasi
14. Menguatkan dan mengelaborasi menggunakan hal yang mengherankan
15. Memberi visualisasi
Tahap III :
Melakukan sesuatu dengan informasi baru yang sedang dan akan dicari
1. Bermain dengan keambiguan
2. Kesadaran yang dalam terhadap masalah, kesulitan, atau informasi yang
berbeda
3. Mengetahui keunikan masing-masing siswa secara potensial
4. Meningkatkan kepedulian terhadap masalah
5. Menjawab tantangan dari respon yang membangun atau solusi
6. Melihat hubungan yang jelas antara informasi baru dengan karir di masa
depan
7. Melihat koneksi yang jelas antara informasi baru dengan karir di masa depan
8. Menerima batasan secara kreatif dan membangun
9. Menggali lebih dalam lagi, menuju ke bawah secara jelas dan dapat diterima
10. Membuat pemikiran yang divergen (menyebar) secara sah
11. Merinci informasi yang diberikan
12. Berani membuat solusi yang baik, solusi dari benturan konflik, misteri yang
tidak dapat dipecahkan
13. Membutuhkan percobaan
14. Membuat yang umumnya dikenal aneh
15. Menguji daya khayal untuk menemukan solusi dari masalah yg nyata
16. Berani membuat proyeksi ke depan
17. Menampilkan ketidakmungkinan
18. Menciptakan kelucuan/lelucon dan melihat humor dari informasi yang
ditampilkan
19. Berani mengungkapkan pertimbangan yang ditunda dan kegunaan dari
beberapa prosedur yang tertib dari pemecahan masalah
20. Menghubungkan informasi terhadap informasi dalam berbagai disiplin
21. Mencari informasi yang sama dalam cara yang berbeda
22. Mendorong manipulasi dari ide dan atau objek
23. Mendorong banyak hipotesis
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif merupakan
suatu cara atau proses dalam menghasilkan suatu gagasan yang cemerlang dengan
mempertimbangkan situasi serta kondisi tanpa mengabaikan pola dan hubungan
diantaranya dengan beberapa tahapan yaitu :
Tahap persiapan
Tahap inkubasi
Tahap iluminasi
Tahap verifikasi
Tahap aplikasi
Referensi:
. (1991). KamusBesarBahasa Indonesia EdisiKedua. Jakarta:
BalaiPustaka
Angelo, Thomas A. & Cross, Patricia (1995). Classroom Assessment Techniques:
A Handbook for College Teachers, 2nd edition.
Beyer, Barry K. (1987). Critical Thinking. Phi Delta Kappa, 408 N. Union, P.O.
Box 789, Bloomington, IN 47402-0789.
Chance, P. (1986). Thinking in the classroom: A survey of programs. New York:
Teachers College, Columbia University.
Ennis, Robert H. 1962. A concept of critical thinking. Harvard Educational
Review, Vol 32(1), 81-111.
Halpern, Diane F. (1989). Thought and knowledge: An introduction to critical
thinking (2nd ed.). Hillsdale, NJ, England: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
xvii 517 pp.
Mertes (1991). Thinking and Writing. Middle School Journ. 22: 24-25.
Paul, Richard (1993).Critical Thinking: How to Prepare Students for a Rapidly
Changing World. Foundation for Critical Thinking.
Radiansyah, I. (2010). MengembangkanKemampuanBerpikir
Kritis.http://lkpk.org/2010/12/01/mengembangkan-kemampuan-berpikir-kritis/
Diakses 26 April 2013
Walker, Paul & Finney, Nicholas. (1999). Skill Development and Critical
Thinking in Higher Education. Higher Education Research & Development Unit,
University College, London WC1E 6BT, UK

More Related Content

What's hot

PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriNona Zesifa
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrikHafiza .h
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenUni Azza Aunillah
 
Fungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen Kesehatan
Fungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen KesehatanFungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen Kesehatan
Fungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen KesehatanCandra Wiguna
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 
contoh surat lamaran asisten lab
contoh surat lamaran asisten labcontoh surat lamaran asisten lab
contoh surat lamaran asisten labAsvif Ma'rufah
 
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifModel Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifR. Herawati Suryanegara
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianUwes Chaeruman
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianFredika Ayu Lestari
 
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian KuantitatifMenyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian KuantitatifAdy Setiawan
 
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifPerbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifAnNa Luph Black
 

What's hot (20)

PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Ilmu Pengetahuan dan Akal Sehat
Ilmu Pengetahuan dan Akal SehatIlmu Pengetahuan dan Akal Sehat
Ilmu Pengetahuan dan Akal Sehat
 
Laporan hasil analisis
Laporan hasil analisisLaporan hasil analisis
Laporan hasil analisis
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Fungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen Kesehatan
Fungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen KesehatanFungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen Kesehatan
Fungsi Pengawasan (Controling) Dalam Administrasi dan Manajemen Kesehatan
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
contoh surat lamaran asisten lab
contoh surat lamaran asisten labcontoh surat lamaran asisten lab
contoh surat lamaran asisten lab
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifModel Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian KuantitatifMenyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
Menyusun Instrumen Penelitian Kuantitatif
 
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifPerbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
 

Viewers also liked

MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisGoogle
 
Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisYesi Tika
 
Berpikir kreatif dan kritis
Berpikir kreatif dan kritisBerpikir kreatif dan kritis
Berpikir kreatif dan kritisDioces
 
Tes kemampuan berfikir kreatif matematis
Tes kemampuan berfikir kreatif matematisTes kemampuan berfikir kreatif matematis
Tes kemampuan berfikir kreatif matematisVivin Dolpin
 
Photoshop dan kegunaannya dalam pendidikan
Photoshop dan kegunaannya dalam pendidikanPhotoshop dan kegunaannya dalam pendidikan
Photoshop dan kegunaannya dalam pendidikanMuhammad Lukman Alhakim
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahYadi Pura
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematikaKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematikaYadi Pura
 
konsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajarkonsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajarDwi Harus Sukses
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
Tes kemampuan berfikir kreaf
Tes kemampuan berfikir kreaf Tes kemampuan berfikir kreaf
Tes kemampuan berfikir kreaf Sriie Indriani
 
Materi 2 konsep dasar berfikir kritis
Materi 2 konsep dasar berfikir kritisMateri 2 konsep dasar berfikir kritis
Materi 2 konsep dasar berfikir kritistarmizitaherrr
 
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)Annisa NC
 
Bab vi berpikir kreatif dan kritis
Bab vi berpikir kreatif dan kritisBab vi berpikir kreatif dan kritis
Bab vi berpikir kreatif dan kritisSabam Sitinjak
 

Viewers also liked (20)

MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA  PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
MEMBANGUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELAL...
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
 
Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritis
 
Berpikir kreatif dan kritis
Berpikir kreatif dan kritisBerpikir kreatif dan kritis
Berpikir kreatif dan kritis
 
Review Hasil Penelitian Tentang Media Pembelajaran Matematika
Review Hasil Penelitian Tentang Media Pembelajaran MatematikaReview Hasil Penelitian Tentang Media Pembelajaran Matematika
Review Hasil Penelitian Tentang Media Pembelajaran Matematika
 
Photoshop dan pendidikan
Photoshop dan pendidikanPhotoshop dan pendidikan
Photoshop dan pendidikan
 
Tes kemampuan berfikir kreatif matematis
Tes kemampuan berfikir kreatif matematisTes kemampuan berfikir kreatif matematis
Tes kemampuan berfikir kreatif matematis
 
Analisis proses berpikir reflektif siswa
Analisis proses berpikir reflektif siswaAnalisis proses berpikir reflektif siswa
Analisis proses berpikir reflektif siswa
 
Makalah karakter
Makalah karakterMakalah karakter
Makalah karakter
 
Photoshop dan kegunaannya dalam pendidikan
Photoshop dan kegunaannya dalam pendidikanPhotoshop dan kegunaannya dalam pendidikan
Photoshop dan kegunaannya dalam pendidikan
 
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalahKemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
Kemampuan berpikir kritis, kreatif dan pemecahan masalah
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematikaKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematika
 
konsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajarkonsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajar
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Tes kemampuan berfikir kreaf
Tes kemampuan berfikir kreaf Tes kemampuan berfikir kreaf
Tes kemampuan berfikir kreaf
 
Ppt pasien safety
Ppt pasien safetyPpt pasien safety
Ppt pasien safety
 
Definisi berpikir
Definisi berpikirDefinisi berpikir
Definisi berpikir
 
Materi 2 konsep dasar berfikir kritis
Materi 2 konsep dasar berfikir kritisMateri 2 konsep dasar berfikir kritis
Materi 2 konsep dasar berfikir kritis
 
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
 
Bab vi berpikir kreatif dan kritis
Bab vi berpikir kreatif dan kritisBab vi berpikir kreatif dan kritis
Bab vi berpikir kreatif dan kritis
 

Similar to BerpikirKritisKreatif

Pengenalan konsep hots
Pengenalan konsep hotsPengenalan konsep hots
Pengenalan konsep hotsSuratno SPd
 
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfmateri LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfjanuarashari
 
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
Berpikir  Kritis  atau Critical ThinkingBerpikir  Kritis  atau Critical Thinking
Berpikir Kritis atau Critical ThinkingHariSupriyadi3
 
CARA BERPIKIR KRITIS.pdf
CARA BERPIKIR KRITIS.pdfCARA BERPIKIR KRITIS.pdf
CARA BERPIKIR KRITIS.pdfPrasAlfa
 
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisRPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisNur Arifaizal Basri
 
PPT_Berpikir_Kritis.pptx
PPT_Berpikir_Kritis.pptxPPT_Berpikir_Kritis.pptx
PPT_Berpikir_Kritis.pptxAdamSetiawan21
 
Penghasilan produk ( kemahiran berfikir)
Penghasilan produk ( kemahiran berfikir)Penghasilan produk ( kemahiran berfikir)
Penghasilan produk ( kemahiran berfikir)SN20623ZulaikhaBtAhm
 
Berpikir kritis_Rezky.pptx
Berpikir kritis_Rezky.pptxBerpikir kritis_Rezky.pptx
Berpikir kritis_Rezky.pptxrezkygamerz
 
Kemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirKemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirMiss Q
 
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANKONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANzenyusup
 
Resume jurnal
Resume jurnalResume jurnal
Resume jurnalwandary
 
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptberpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptNopianGustariNN
 
Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)
Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)
Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)Wawa Honey
 

Similar to BerpikirKritisKreatif (20)

ppt
ppt ppt
ppt
 
Pengenalan konsep hots
Pengenalan konsep hotsPengenalan konsep hots
Pengenalan konsep hots
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
 
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfmateri LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
 
BERNALAR KRITIS.pptx
BERNALAR KRITIS.pptxBERNALAR KRITIS.pptx
BERNALAR KRITIS.pptx
 
Hbml4303
Hbml4303Hbml4303
Hbml4303
 
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
Berpikir  Kritis  atau Critical ThinkingBerpikir  Kritis  atau Critical Thinking
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
CARA BERPIKIR KRITIS.pdf
CARA BERPIKIR KRITIS.pdfCARA BERPIKIR KRITIS.pdf
CARA BERPIKIR KRITIS.pdf
 
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)   Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
Pengembangan Desain Instruksional Berkarakter (Siti Khadijah Ibrahim)
 
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisRPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
 
PPT_Berpikir_Kritis.pptx
PPT_Berpikir_Kritis.pptxPPT_Berpikir_Kritis.pptx
PPT_Berpikir_Kritis.pptx
 
Penghasilan produk ( kemahiran berfikir)
Penghasilan produk ( kemahiran berfikir)Penghasilan produk ( kemahiran berfikir)
Penghasilan produk ( kemahiran berfikir)
 
Berpikir kritis_Rezky.pptx
Berpikir kritis_Rezky.pptxBerpikir kritis_Rezky.pptx
Berpikir kritis_Rezky.pptx
 
Kemahiran Berfikir
Kemahiran BerfikirKemahiran Berfikir
Kemahiran Berfikir
 
Pemikiran
PemikiranPemikiran
Pemikiran
 
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANKONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
 
Resume jurnal
Resume jurnalResume jurnal
Resume jurnal
 
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptberpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
 
Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)
Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)
Pemikiran (Lateral, Kritis, Kreatif, Reflektif)
 

More from ST ZULAIHA NURHAJARURAHMAH

Contoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstorming
Contoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstormingContoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstorming
Contoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstormingST ZULAIHA NURHAJARURAHMAH
 
Systems of linear equations and augmented matrices
Systems of linear equations and augmented matricesSystems of linear equations and augmented matrices
Systems of linear equations and augmented matricesST ZULAIHA NURHAJARURAHMAH
 

More from ST ZULAIHA NURHAJARURAHMAH (20)

Contoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstorming
Contoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstormingContoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstorming
Contoh materi-matematika-dalam-metode-pembelajaran-brainstorming
 
Metode creative problem solving
Metode creative problem solvingMetode creative problem solving
Metode creative problem solving
 
Format silabus berkarakter
Format silabus berkarakterFormat silabus berkarakter
Format silabus berkarakter
 
Format rpp pengajaran langsung berkarakter
Format rpp pengajaran langsung berkarakterFormat rpp pengajaran langsung berkarakter
Format rpp pengajaran langsung berkarakter
 
Format rpp kooperatif berkarakter
Format rpp kooperatif berkarakterFormat rpp kooperatif berkarakter
Format rpp kooperatif berkarakter
 
Format lks langsung berkarakter
Format lks langsung berkarakterFormat lks langsung berkarakter
Format lks langsung berkarakter
 
Format lks kooperatif berkarakter
Format lks kooperatif berkarakterFormat lks kooperatif berkarakter
Format lks kooperatif berkarakter
 
Format lks berbasis masalah berkarakter
Format lks berbasis masalah berkarakterFormat lks berbasis masalah berkarakter
Format lks berbasis masalah berkarakter
 
Format buku siswa berkarakter
Format buku siswa berkarakterFormat buku siswa berkarakter
Format buku siswa berkarakter
 
Format rpp pbl berkarakter
Format rpp pbl berkarakterFormat rpp pbl berkarakter
Format rpp pbl berkarakter
 
Vectors
VectorsVectors
Vectors
 
Systems of equations and matricies
Systems of equations and matriciesSystems of equations and matricies
Systems of equations and matricies
 
Systems of linear equations and augmented matrices
Systems of linear equations and augmented matricesSystems of linear equations and augmented matrices
Systems of linear equations and augmented matrices
 
Solutions of linear systems (2.1 old)
Solutions of linear systems (2.1   old)Solutions of linear systems (2.1   old)
Solutions of linear systems (2.1 old)
 
Solution of linear system of equations
Solution of linear system of equationsSolution of linear system of equations
Solution of linear system of equations
 
Matrix
MatrixMatrix
Matrix
 
Matrix inverses
Matrix inversesMatrix inverses
Matrix inverses
 
Matrix equations and inverses honors
Matrix equations and inverses honorsMatrix equations and inverses honors
Matrix equations and inverses honors
 
Linear algebra03fallleturenotes01
Linear algebra03fallleturenotes01Linear algebra03fallleturenotes01
Linear algebra03fallleturenotes01
 
Linear algebra
Linear algebraLinear algebra
Linear algebra
 

BerpikirKritisKreatif

  • 1. BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991:767) berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan sesuatu. Menurut Liputo berpikir merupakan aktifitas mental yang disadari dan diarahkan untuk maksud tertentu. Sedangkan Beyer(1987:16)menyatakan ,”thingking is short,is the mental process by which individual make sense out of experience”. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maksud yang mungkin dicapai dari berpikir adalah memahami, mengambil keputusan,merencaanakan, memecahkan masalah, dan menilai tindakan. Tahap-tahap dalam berpikir menurut Fankelterdiri atas: 1. Tahap berpikir kovergen 2. Tahap berpikir divergen 3. Tahap berpikir kritis 4. Tahap berpikir kreatif Berpikir kritis dan berpikir kreatif merupakan perwujudan dari berpikir tingkat tinggi(higher order thingking). Dalam bidang pendidikan, berpikir kritis didefinisikan sebagai pembentukan kemampuan aspek logika seperti kemampuan memberikan argumentasi,silogisme dan pernyataan yang proporsional. Menurut Bayer(1987:33),”berpikir adalah kumpulan operasi-operasi spesifik yang mungkin dapat digunakan satu persatu atau dalam banyak kombinasi atau urutan dan setiap operasi berpikir kritis tersebut memuat analisis dan evaluasi” Sedangkan menurut Ennis mengamukakan, “definisi berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menenekankan pembuatan keputusan tentang pa yang harus dipercayaai atau dilakukan”. Oleh karena itu, indicator kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari aktifitas kritis siswa, sebagai berikut: 1. Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan; 2. Mencari alasan; 3. Berusaha mengetahui informasi dengan baik; 4. Memakai sumber yang memiliki kreadibilitas dan menyebutkannya; 5. Memperhatikan situasi dan kondidi secara keseluruhan; 6. Berusaha tetap relevan dengan ide utama; 7. Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar; 8. Mencarai alternative; 9. Bersikap dan berpikir terbuka; 10. Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu; 11. Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan; 12. Bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah.
  • 2. Selanjutnya Fisher menekankan indikator keterampilan berpikir kritis yang penting, meliputi: 1. Menyatakan kebenaran pernyataan atau pertanyaan; 2. Menganalisis pertanyaan atau peryataan; 3. Berpikir logis; 4. Mengurutkan,misalnya secara temporal,secara logis,secara sebab-akibat; 5. Mengklasifikasi, misalnya gagasan objek-objek; 6. Memutuskan, misalnya apakah cukup bukti; 7. Memprediksikan(termasuk membenarkaan prediksi) 8. Berteori; 9. Memahami orang lain dan dirinya. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Ennis No Kelompok Indikator Sub indikator 1 Memberikan penjelasan sederhana Memfokuskan pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan kemungkinan jawaban Menjaga kondisi berpikir Menganalisis argumen Mengidentifikasi kesimpulan Mengidentifikasi kalimat- kalimat pertanyaan Mengidentifikasi kalimat- kalimat bukan pertanyaan Mengidentifikasi dan menangani suatu ketidaktepatan Melihat struktur dari suatu argumen Membuat ringkasan Bertanya dan menjawab pertanyaan Memberikan penjelasansederhana Menyebutkan contoh 2 Membangun keterampilan dasar Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak Mempertimbangkan keahlian Mempertimbangkan kemenarikan konflik
  • 3. Mempertimbangkan kesesuaian sumber Mempertimbangkan reputasi Mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat Mempertimbangkan risiko untuk reputasi Kemampuan untuk memberikan alasan Kebiasaan berhati-hati Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi Melibatkan sedikit dugaan Menggunakan waktu yang singkat antara observasi dan laporan Melaporkan hasil observasi Merekam hasil observasi Menggunakan bukti-bukti yang benar Menggunakan akses yang baik Menggunakan teknologi Mempertanggungjawabkan hasil observasi 3 Menyimpulkan Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi Siklus logika Euler Mengkondisikan logika Menyatakan tafsiran Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi Mengemukakan hal yang umum Mengemukakan kesimpulan dan hipotesis mengemukakan hipotesis merancang eksperimen menarik kesimpulan sesuai fakta menarik kesimpulan dari hasil menyelidiki Membuat dan menentukan hasil pertimbangan Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan latar belakang fakta-fakta
  • 4. Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan akibat Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan penerapan fakta Membuat dan menentukan hasil pertimbangan keseimbangan dan masalah 4 Memberikan penjelasan lanjut Mendefinisikan istilah danmempertimbangkan suatu definisi Membuat bentuk definisi Strategi membuat definisi bertindak dengan memberikan penjelasan lanjut mengidentifikasi dan menangani ketidakbenaran yg disengaja Membuat isi definisi Mengidentifikasi asumsi-asumsi Penjelasan bukan pernyataan Mengonstruksi argumen 5 Mengatur strategi dan taktik Menentukan suatu tindakan Mengungkap masalah Memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin Merumuskan solusi alternatif Menentukan tindakan sementara Mengulang kembali Mengamati penerapannya Berinteraksi dengan orang lain Menggunakan argumen Menggunakan strategi logika Menggunakan strategi retorika Menunjukkan posisi, orasi, atau tulisan Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis adalah suatu proses penggunaan kemampuan berpikir secara efektif yang dapat membantu seseorang untuk membuat,mengevaluasi, serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini
  • 5. atau dilakukan. Kemampuan berpikir kritis metematika yang digunakan dalam penelitian mencakup: Kemampuan mengidentifikasi asumsi yang diberikan; Kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan; Kemampuan menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil; Kemampuan megungkapkan data/definisi/teorema dalam menyelesaikan masalah; Berpikir kreatif dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan seorang untuk membangun ide atau gagasan yang baru. Rosi dam Malcowmenyatakan, “berpikir kreatif adalah berpikir untuk menghasilkan gagasan dan produk baru, melihat suatu pola atau hubungan baru antara suatu hal dan hal lainnya yang semula tidak tampak. Yaitu menemukan cara-cara baru untuk menemukan gagasan baru dan lebih baik”. Indikator dari berpikir kreatif matematika adalah kritis, logis, analitis, detail, sistematik, fleksibel, orisinil, elaborasi, terbuka-divergen. Tahapan proses berpikir kreatif mengalir melalui lima tahap; 1. Tahap persiapan (mendefinisikan masalah, tujuan atau tantangan); 2. Tahap inkubasi (mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran); 3. Tahap iluminasi (tingkat inspirasi dikelola dan dikembangkan sehingga menjadi suatu hasil) 4. Tahap verifikasi(perbaikan dan penyempurnaan); 5. Tahap aplikasi (mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut) Indikator-indikator keterampilan berpikir kreatif: Modul of teaching for creative thinking for three stage (Lawson, 1979) Tahap I : Menguatkan antisipasi dan harapan 1. Menghadapi ambiguitas dan ketidakpercayaan 2. Menanyakan harapan dan antisipasi yang kuat 3. Membuat kesadaran untuk memecahkan masalah, kebutuhan mungkin di masa depan atau menghadapi kesulitan. 4. Membangun ilmu pengetahuan yang ada terhadap peserta didik 5. Menguatkan perhatian tentang masalah atau kebutuhan masa depan 6. Merangsang keingintahuan dan hasrat untuk mengetahui 7. Mengenali hal yang aneh 8. Membebaskan dari set yang terhambat
  • 6. 9. Melihat informasi yang sama dari sudut pandang yang berbeda 10. Merangsang pertanyaan untuk membuat peserta didik berpikit tentang informasi dalam cara yang baru 11. Memprediksi dari informasi yang terbatas 12. Tujuan pelajaran dibuat jelas, menunjukkan hubungsn pembelajaran yang diharapkan dan masalah yang ada sekarang dan masa depan 13. Hanya stuktur yang tepat yang diberi kata kunci dan petunjuk 14. Mengambil langkah selanjutnya diluar dari apa yang diketahui 15. Kesiapan jasmani untuk informasi yang akan dipresentasikan Tahap II : Menggali permasalahan, memperoleh informasi lebih, mengenal harapan yang sebelumnya tidak diharapkan, terus-menerus memupuk harapan baru 1. Mengutakan kesadaran terhadap masalah dan kesulitan 2. Menerima keterbatasan dengan membangun sebagai tantangan daripadakesinisan, meningkatkan dengan yang sesuai 3. Mendorong karakteristik pribadi atau kecenderungan yang kreatif 4. Melatih proses pemecahan masalah yang kreatif dalam cara yang sistematis dalam menghadapi masalah dan informasi 5. Mengelaborasi berdasarkan informasi yang disajikan secara bebas dan sistematis 6. Menampilkan informasi sebagai pertanyaan yang tidak lengkap dan dimiliki peserta didik untuk mengisi kekosongan 7. Mendekatkan elemen nyata yang tidak jelas 8. Mengeksplorasi dan mempelajari masalah dan mencoba menyelesaikannya 9. Memelihara keterbukaan 10. Membuat hasil yang diprediksi tidak lengkap 11. Memprediksi dari informasi yang terbatas 12. Menyakinkan untuk kejujuran dan realism 13. Mengidentifikasi dan memberanikan diri menambah kemampuan baru untuk menemukan informasi 14. Menguatkan dan mengelaborasi menggunakan hal yang mengherankan 15. Memberi visualisasi Tahap III : Melakukan sesuatu dengan informasi baru yang sedang dan akan dicari 1. Bermain dengan keambiguan 2. Kesadaran yang dalam terhadap masalah, kesulitan, atau informasi yang berbeda 3. Mengetahui keunikan masing-masing siswa secara potensial 4. Meningkatkan kepedulian terhadap masalah 5. Menjawab tantangan dari respon yang membangun atau solusi
  • 7. 6. Melihat hubungan yang jelas antara informasi baru dengan karir di masa depan 7. Melihat koneksi yang jelas antara informasi baru dengan karir di masa depan 8. Menerima batasan secara kreatif dan membangun 9. Menggali lebih dalam lagi, menuju ke bawah secara jelas dan dapat diterima 10. Membuat pemikiran yang divergen (menyebar) secara sah 11. Merinci informasi yang diberikan 12. Berani membuat solusi yang baik, solusi dari benturan konflik, misteri yang tidak dapat dipecahkan 13. Membutuhkan percobaan 14. Membuat yang umumnya dikenal aneh 15. Menguji daya khayal untuk menemukan solusi dari masalah yg nyata 16. Berani membuat proyeksi ke depan 17. Menampilkan ketidakmungkinan 18. Menciptakan kelucuan/lelucon dan melihat humor dari informasi yang ditampilkan 19. Berani mengungkapkan pertimbangan yang ditunda dan kegunaan dari beberapa prosedur yang tertib dari pemecahan masalah 20. Menghubungkan informasi terhadap informasi dalam berbagai disiplin 21. Mencari informasi yang sama dalam cara yang berbeda 22. Mendorong manipulasi dari ide dan atau objek 23. Mendorong banyak hipotesis Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif merupakan suatu cara atau proses dalam menghasilkan suatu gagasan yang cemerlang dengan mempertimbangkan situasi serta kondisi tanpa mengabaikan pola dan hubungan diantaranya dengan beberapa tahapan yaitu : Tahap persiapan Tahap inkubasi Tahap iluminasi Tahap verifikasi Tahap aplikasi Referensi: . (1991). KamusBesarBahasa Indonesia EdisiKedua. Jakarta: BalaiPustaka Angelo, Thomas A. & Cross, Patricia (1995). Classroom Assessment Techniques: A Handbook for College Teachers, 2nd edition. Beyer, Barry K. (1987). Critical Thinking. Phi Delta Kappa, 408 N. Union, P.O. Box 789, Bloomington, IN 47402-0789. Chance, P. (1986). Thinking in the classroom: A survey of programs. New York: Teachers College, Columbia University. Ennis, Robert H. 1962. A concept of critical thinking. Harvard Educational Review, Vol 32(1), 81-111.
  • 8. Halpern, Diane F. (1989). Thought and knowledge: An introduction to critical thinking (2nd ed.). Hillsdale, NJ, England: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. xvii 517 pp. Mertes (1991). Thinking and Writing. Middle School Journ. 22: 24-25. Paul, Richard (1993).Critical Thinking: How to Prepare Students for a Rapidly Changing World. Foundation for Critical Thinking. Radiansyah, I. (2010). MengembangkanKemampuanBerpikir Kritis.http://lkpk.org/2010/12/01/mengembangkan-kemampuan-berpikir-kritis/ Diakses 26 April 2013 Walker, Paul & Finney, Nicholas. (1999). Skill Development and Critical Thinking in Higher Education. Higher Education Research & Development Unit, University College, London WC1E 6BT, UK