Dokumen tersebut membahas tentang akhlakul karimah yang meliputi mujahadah an-nafs (kontrol diri), husnuzan (berprasangka baik), dan ukhuwah (persaudaraan). Terdapat penjelasan mengenai arti dan manfaat dari ketiga akhlak tersebut beserta contoh-contoh ayat Al-Quran dan hadis yang relevan. Juga disebutkan cara-cara memerangi godaan nafsu dan setan serta menjaga hati agar tetap bersih.
2. BAB 2. AKHLAKUL KARIMAH
OLEH :
Ayu Aprillia
Hari Agung Satya W.
Ilya Dewanti T.
Mahar Shoma A.
Ritta Anggari P.
Syahrul Huzaeni
Tyo Maulana
3. Kompetensi Inti
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli ( Gotong royong, kerja sama,
toleran, damai ), santun responsif ( Aktif ) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secra
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
4. Memahami, menerapkan,menganaliasa pengetahuan
aktual,konseptual,prosedural,berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan teknoligi, seni
budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusaian
, kebangsaan , kenegaraan, dan peradaba terkait
penyebaba fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosdural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dam minatnya untuk
memecahkan masalah
Mengolah,menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
5. Kompetensi Dasar
Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-
nafs), berprasangka baik (husnuzan), dan
persaudaraan (ukhuwah) sebagai implemantasi dari
pemahaman Q.S. Al Anfal (8) : 72, Q.S. Al Hujarat (49)
: 12 dan 10 serta hadis yang terkait
Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri kontrol
diri (mujahadah an-nafs), berprasangka baik
(husnuzan), dan persaudaraan (ukhuwah) dan
menerapkannya dalam kehidupan
6.
Arti Mujahadah, menurut bahasa ialah
perang, menurut aturan Syara’ ialah
memerangi nafsu amarah dan memberi
baban kepadanya, menurut istilah ahli
hakikat adalah untuk melakukan sesuatu
yang berat baginya yang sesuai dengan
aturan syara’ (agama) .Sebagian ulama
mengatakan mujahadah adalah tidak
menuruti kemauan nafsu dan menahan nafsu
dari kesenangannya.
7.
Dengan demikian mujahadah adalah
tindakan perlawanan terhadap nafsu yang
lazim disebut dengan mujahadah an-nafs.
Ujung dari keberhasilan mujahadah adalah
munculnya kebiasaan dari shalikin untuk
menghiasi dirinya dengan zikrullah sbagai
cara untuk membersihkan hatinya dan
sebagai upaya untuk mencapai musyahadah
(merasakan adanya kehadurat Allah SWT)
8. Allah
Berfirman :
Artinya:
“Dan jiwa serta penyempurnaanya (ciptaanNya) , maka Allah mengilhamkan kepada jiwa
itu ( jalan ) kefasikan dan ketakwaanya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang
menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya
merugilah yang mengotorinya “ ( Asy-Syams
7-10 )
9. Nabi
Muhammad SAW membagi hati dalam
menyikapi fitnah menjadi 2 macam :
• Hati yang bila di hadapkan dengan fitnah serta merta
mencintainya. Maksudnya orang yang terus menyerap
fitnah yang dihadapkan padanya,sampai hatinya gelap
dan terbalik. Jika hati telah gelap dan terbalik maka ia
akan dihadapkan pada 2 bencana dan penyakit yang
membahayakan serta melemparkan pada
kebiasaannya. Ia tidak bisa membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk, itulah yang haq adalah
batil,dan yang batil adalah haq. Kedua ia menjadikan
hawa nafsu sebagai pedoman apa yang dibawa
Rasulullah SAW .
10. Hati
yang putih yang memancarkan
cahaya iman, didalamnya terdapat pelita
yang menerangi. Jika fitnah dihadapkan
padanya ia menginginkan padanya ia
mengingkari dan menolaknya, sehingga
hatinya pun menjadi makin bercahaya,
memancarkan sinar dan makin kukuh.
11. Fitnah yang menimpa hati itulah
penyebab penyakit hati. Diantara fitnah itu
adalah fitnah syahwat dan subhat, fitnah
kesalahan dan kesehatan, fitnah bid‟ah
dan maksiat, fitnah kezaliman dan
kebodohan.
12.
Dalam memerangi nafsu manusia terbagi 3
golongan :
Golongan yang tunduk mengikuti nafsu
◦ Mereka hidup dengan kemaksiatan diatas muka
bumi dan ingin hidup kekal didunia. Mereka adalah
orang-orang kafir dan orang yang mengikuti
mereka. Golongan ini lupa dan lalai (kebesaran dan
nikmat) Allah, lalu Allah juga membiarkan mereka
13. ◦ . Allah berfirman :
Artinya :
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat
berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati
pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya
petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka
mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (Q.S. Al Jasiyah :
23)
14.
Golongan yang memerangi dan bertarung
menentang nafsu
◦ Dalam menentang hawa nafsunya ada kalanya
golongan ini mencapai kemenangan dan
adakalanya mereka kalah. Namun apabilaterliahat
dalam kesalahan mereka akan segera bertaubat.
Begitu juga bila mereks mlakuakn maksiat mereka
akan segera sadar dan menyesal serta memohon
ampun kepada Allah
15.
Allah berfirman :
Artinya :
Dan juga orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji ,
atau menganiaya diri sendiri, mereka segera ingat kepada
Allah lalu memohon ampun akan dosa mereka - dan
sememangnya tidak ada yang mengampunkan dosa-dosa
melainkan Allah - dan mereka juga tidak meneruskan
perbuatan keji yang mereka telah lakukan itu, sedang mereka
mengetahui (akan salahnya dan akibatnya). (Al-Imron : 135)
16.
Golongan yang berada dalam genggaman
setan
◦ Inilah glongan yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW,
dalam sabdanya :
Artinya :
“setiap anak adam (manusia) itu melakukan kesalahan, sebaik
baiknya orang yang melakukan kesalahan (dosa) ialah
mereka yang bertobat (HR Ahmad dan Tirmidzi)
17. Sehubungan dengan pengertian inilah diriwayatkan satu kisah oleh
Wahab bin Munabbih yang mengatakan : “sesungguhnya iblis pernah
bertemu dengan Nabi Allah Yahya bin Zakaria AS,lalu Nabi Zakaria AS
berkata kepada iblis : “ ceritakan kepadaku tabiat perangai manusia
menurut pandanganmu” iblis menjawab :
a. Golongan pertama dari manusia ialah kamu ini. Mereka ini terpelihara
(dari kejahatan dan dosa)
b. Golongan kedua adalah mereka yang berada dalam genggaman kami
sebagai mana bola berada ditangan anak-anak kau. Mereka menyerah
diri mereka bulat-bulat kepada kami.
c. Golongan ketiga ialah golongan yang sangat sukar untuk kami kuasai
kami menemui salah seorang dari merekadan kami berhasil
memperdayakannya dan mencapai hajat kami tetapi ia segera memohon
ampun (bila ia sadar) dan dengan istigfar itu rusaklah apa yang kami
dapati darinya. Maka kami tetap tidak berputusasa untuk menggodanya
dan kami tidak akan mendapati hajat kami tercapai.
18. SENDI SENDI DALAM MEMERANGI NAFSU
Hati
Al quran memberi gambaran hati orang mukmin
sebagai berikut :
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka
yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka,
dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah
iman mereka (karenanya), dan hanya kepada
Tuhanlah mereka bertawakkal. (Q.S. Al-Anfal : 2)
19.
Dalam menggambarkan sifat hati orang kafir Allah
menjelaskan :
Artinya :
Karena keadaan yang sebenarnya bukanlah mata kepala yang
buta , tetapi yang buta adalah mata hati yang ada di dalam
dada. (al Hajj : 46)
20.
Allah juga berfirman :
Artinya :
(setelah diterangkan yang demikian) maka adakah
mereka sengaja tidak berusaha memahami serta
memikirkan isi Al-Quran? Atau telah ada di atas hati
mereka kunci penutup (yang menghalanginya
daripada menerima ajaran Al-Quran)? (Q.S..
Muhammad :24)
21. AKAL
adalah ciptaan Allah yang dapat melihat,memahami
sesuatu, mampu membedakan dan menyimpan suatu
pemahan dari ilmu-ilmunya yang dapat digunakan kelak
untuk mendekatkan diri dengan Allah,mengetahui
keagungan serta kekuatan-Nya. Allah berfirman :
Artinya:
Sebenarnya yang menaruh bimbang dan takut
(melanggar perintah) Allah dari kalangan hambahambaNya hanyalah orang-orang yang berilmu.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha
Pengampun. (Q.S. Al-Fatir : 28)
22.
Rasulullah bersabda :
Artinya :
kelebihan (keutamaan) seorang „alim atas
seorang „abid (ahli ibadah) adalah seperti
kelebihanku atas orang yang paling rendah
dari sahabat-sahabatku.
23. Semua itu membuktikan betapa tinggi nya nilai
dan kedudukan akal dalam proses membina
kekuatan insan di dalam diri manusia. Dengan
manusia dapat mengenali serta dapat
menyelami hakikat alam semesta dan
rahasianya.
Oleh demikian akal seorang mukmin itu pikiran
yang waras, dapat membedakan buruk dan baik
, halal dan haram, kebaikan dan kemungkaran
karena ia melihat segala perkara dengan
cahaya Allah yang dapat menembus di balik
tutupan halus.
24. ALLAH BERFIRMAN :
Artinya :
Dan (ingatlah) barang siapa yang tidak dijadikan Allah
menurut undang-undang peraturan-Nya mendapat
cahaya (hidayah petunjuk) maka dia tidak akan
berleh sebaran cahaya (yang akan memandunya ke
jalan yang benar) . (Q.S. An-Nur : 40)
25. TANDA-TANDA MATINYA JIWA
Apabila hati manusia telah mati atau menjadi
keras maka terbukalah pintu-pintu masuk
segala kejahatan terutama ke dalam dirinya
Allah berfirman :
26. ARTINYA :
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah
menghukum saya tersesat, saya benarbenar akan (menghalang-halangi) mereka
dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya
akan mendatangi mereka dari muka dan dari
belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur (taat).
(QS.AL-A‟RAF:16-17)
27. Selain penyakit diatas teerdapat satu
penyakit yang sangat berbahaya bagi
manusia yaiyu keragu-raguan(waswas),setan menyebabkan mereka merasa
was-was dalam segala urusan hidup mereka
dengan tujuan agar mereka menyimpang
dari jalan Allah
Allah berfirman :
28. ARTINYA :
(Bujukan orang-orang munafik itu adalah)
seperti (bujukan) shaitan ketika dia berkata
kepada manusia: "Kafirlah kamu", maka
tatkala manusia itu telah kafir, maka ia
berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri
dari kamu, karena sesungguhnya aku takut
kepada Allah, Rabb semesta Alam."
(QS AL-HASYR:16)
29. Cara-Cara Menghalangi Godaan
Setan
Setan masuk ke dalam diri manusia
melalui 10 pintu yaitu :
Tamak & Buruk sangka : menaruh
kepercayaan dan berpangku tangan
Cinta Kehidupan dunia : takut terhadap
maut yang bisa datang kpanpun
Cinta kemewahan : Keyakinan bahwa
kenikmatan itu akan hilang
„Ujub : Rasa berutang budi kepada Allah
30. Memandang rendah orang lain :
mengenali hak-hak mereka dan
menghormatinya
Hasad : Sifat qanaah dan ridha trhdp
karunia Allah
Riya : Ikhlas
Bakhil : menyadari bhw semua mkhluk di
dunia akan binasa
Takabur : Rasa Tawaduk
Tamak : Mpercayai gnjaran yang
disediakan di sisi Allah
31. Cara Untuk Dijadikan Kubu
Pertahanan menghadapi tipu
daya Setan
Janganlah
terlalu
kenyang apabila makan
meskipun menhadapi
makan yang baik dan
halal
32. Allah berfirman :
Artinya:
makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.
33.
Membaca Al-Quran ,berdzikir
mengingat Allah dan memohon
ampunan sebagaimana yang
diperintahkan oleh Rasulullah dalam
sebuah hadis yang artinya:
“sesungguhnya setan itu meletakkan
belalainya ke atas anak Adam, maka
jika ia mengingat Allah ia pun lari
daripadanya,jika sekiranya ia lupakan
Allah setan akan mengunyah hatinya.”
(Ibnu Abi Dunya)
34.
Tidak tergopoh-gopoh dalam
sembarang pekerjaan karena
mengingat pesanan Rasulullah SAW
yang artinya : “tergopoh-gopoh
(terburu-buru) tu adalah dari setan
dan berhati-hati itu dari Allah. (Ibnu
Abi Shaibah, Abi Ya‟la dan al-Baihaqi.
At-Tirmidzi diriwayatkn Hadis
sepertinya dan Al-Albani mengatakan:
Sanadnya Hasan)
35.
Allah berfirman :
Artinya:
sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa , apabila mereka disentuh
oleh sesuatu imbasan hasutandari
setan mereka ingat (kepada jaran
Allah) maka dengan itu mereka
tampak yang benar) (Q.S. Al-araf :
201)
36. Berprasangka Baik (Husnuzan)
• Berprasangka ada 2 macam yaitu berprasabfka
baik (husnuzan) dan berprasangka buruk
(suudzan). Husnuzan merupakan akhlak
karimah/akhlak karimah yang berarti akhlak
terpuji. Kewajiban manusia untuk berprasangka
baik terhadap Allah dan Rasuk-Nya. Allah telah
memberikan karunia nikmat yang tiada terkira
kepada kita dan Allah membuktikan segala
takdirnya kepada manusia, pasti ada hikmahnya
dan meyakini bahwa hal itu yang terbaik untuk
kita.
38. • Artinya :
• “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang di antara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati?
Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha
Penyayang."
39. • Sikap husnuzan kepada Allah dapat berbentuk
sabar terhadap cobaan yang menimpa kita.
Tidak menganggap Allah SWT tidak adil
terjadap kita selalu ikhtiar (selalu berusaha) dan
doa serta tawakal (berserah diri) kepada Allah
SWT apapu yang terjadi di akhir itu merupakan
takdir Allah SWT kita harus bersabar dan selalu
berusaha, berdoa dan tawakal. (Q.S. Al-Hujurat :
12)
40. • Berprasangka baik merupakan sifat pokok yang
harus dimiliki oleh seorang yang beriman. Oleh
karena itu Nabi Muhammad SAW berpesan agar
umat nya memilki sikap husnuzan dan menjauhi
suuzan, hal ini di jelaskan pada surat Al-Fatih
ayat 6 :
41.
42. • Artinya :
• Dan supaya Ia menyeksa orang-orang munafik lelaki dan perempuan, dan orang-orang musyrik
- lelaki dan perempuan, yang menyangka
terhadap Allah dengan sangkaan yang buruk
(bahawa Ia akan mengecewakan RasulNya).
Atas merekalah tertimpanya bala bencana yang
dibawa oleh peredharan zaman dan (selain itu)
Allah murkai mereka dan melaknatkan mereka
serta menyediakan untuk mereka neraka
Jahannam sedang neraka Jahannam itu adalah
seburuk-buruk tempat kembali. (Q.S. Al Fath :
6)
43. Hikmah Berprasangka Baik
• Hidup tenang, selalu berpikiran jernih
menghadapi takdir Allah swt. (Q.S. al-Fajr:1516)
• Terhindar dari malapetaka duniawi dan kufur
pada Allah swt. (Q.S. Luqman: 17)
• Selalu optimis, berusaha dan bertawakal. (Q.S.
at-TalaqL: 3 )
• Selalu berharap dan bertobat kepada Allah swt.
(Q.S. al-Hijr: 49)
• Tidak berputus asa (Q.S. al-Anbiya: 35)
44. Perwujudan Sikap Huznuzan Kpd Allah
Ikhlas : Ketulusan Hati dalam melakukan sesuatu yg
baik hanya semata-semata Karena Allah. Allah
berfirman :
45. Artinya :
Pada hal mereka tidak diperintahkan melainkan
supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan
ibadat kepadaNya, lagi tetap teguh di atas tauhid dan
supaya mereka mendirikan sembahyang serta
memberi zakat. Dan yang demikian itulah Ugama
yang benar. (Q.S. Al Bayyinah : 5)
46. Tawakal : Suatu sikap seorang hamba Allah dalam
berserah diri kepada Allah, Alla berfirman :
47. Artinya :
Maka dengan sebab rahmat (yang melimpah-limpah)
dari Allah (kepadamu wahai Muhammad), engkau telah
bersikap lemah-lembut kepada mereka (sahabat-sahabat
dan pengikutmu), dan kalaulah engkau bersikap kasar
lagi keras hati, tentulah mereka lari dari kelilingmu. Oleh
itu maafkanlah mereka (mengenai kesalahan yang
mereka lakukan terhadapmu), dan pohonkanlah ampun
dari mereka, dan juga bermesyuaratlah dengan mereka
dalam urusan (peperangan dan soal-soal keduniaan) itu.
Kemudian apabila engkau telah berazam (sesudah
bermesyuarat, untuk membuat sesuatu) maka
bertawakkallah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Mengasihi orang-orang yang bertawakkal kepadaNya.
(Q.S. Al-Imron : 159)
48. Tasyakur dan Qanaah :
Tasyakur : adalah suatu ucapan terimakasih kepada Allah
SWT.
Qanaah : rela menerima apa adanya dan menjauhkan diri
dari sikap tidak puas yang berlebihan
50. Artinya :
Dan (ingatlah) tatakala Tuhan kamu memberitahu:
"Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya
Aku akan tambahi nikmatKu kepada kamu, dan
demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar
sesungguhnya azabKu amatlah keras". (Q.S. Surah
Ibrahim : 7)
51. Tadarru’ dan Khusyuk :
Tadarrru’ : adalah sikap sementara dan kerendahan hati
yang di realisasikan dengan perbuatan kepada ALLAH
SWT. Dan sesama manusia
Khusyuk : sikap sungguh-sungguh penuh penyerahan
hati dalam melakukan ibadah hanya kepada ALLAH SWT
52. Allah berfirman :
artinya :
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu
(ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan
rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang
mengandung) keselamatan.
54. Artinya :
Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai hamba-
hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri
mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan
maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah, kerana sesungguhnya Allah mengampunkan
segala dosa sesungguhnya Dialah jua Yang Maha
Pengampun, lagi Maha Mengasihani. (Q.S. Az-zumar
: 53)
55. Memiliki Sifat Malu : akhlak
(perangai) yang
mendorong seseorang untuk meninggalkan
perbuatan-perbuatan yang buruk dan tercela,
sehingga mampu menghalangi seseorang dari
melakukan dosa dan maksiat serta mencegah sikap
melalaikan hak orang lain.
56. UKHUWAH
yakni hubungan antar sesama manusia dan hubungan
kekerabatan yang akrab diantra mereka. Allah berfirman :
Artinya :
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara, sebab
itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujurat : 10)
57. Redaksi Ayat-Ayat tentang Ukhuwah
Kata Ukhuwah disebutkan 87 kali dalam Al-Quran.
Diantara kata – kata tersebut yang terkait langsung
dengan masalah dilihat redaksi ayat-ayat yang di kutip
berikut :
Ayat Makkiyah
Ayat Madaniyah
58. A. Ayat Makkiyah
a. Q.S. Taha : 29-30
Artinya :
Dan jadikanlah bagiku, seorang penyokong dari
keluargaku. (yaitu) Harun, saudara ku
59. B. Q.S. Sad : 23
Artinya :
Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan
puluh sembilan ekor kambing betina dan aku
mempunyai seekor saja. Maka dia berkata :
"Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia
mengalahkan aku dalam perdebatan".
60. B. Ayat Madaniyah
Q.S. Al Hujurat : 10
Artinya :
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara,
sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujurat : 10)
62. Artinya :
Diharamkan kepada kamu berkahwin dengan (perempuan-
perempuan yang berikut): ibu-ibu kamu, dan anak-anak kamu,
dan saudara-saudara kamu, dan saudara-saudara bapa kamu,
dan saudara-saudara ibu kamu, dan anak-anak saudara kamu
yang lelaki, dan anak-anak saudara kamu yang perempuan, dan
ibu-ibu kamu yang telah menyusukan kamu, dan saudarasaudara susuan kamu, dan ibu-ibu isteri kamu, dan anak-anak
tiri yang dalam pemeliharaan kamu dari isteri-isteri yang kamu
telah campuri tetapi kalau kamu belum campuri mereka (isteri
kamu) itu (dan kamu telahpun menceraikan mereka), maka
tiadalah salah kamu (berkahwin dengannya). Dan (haram juga
kamu berkahwin dengan) bekas isteri anak-anak kamu sendiri
yang berasal dari benih kamu. Dan diharamkan kamu
menghimpunkan dua beradik sekali (untuk menjadi isteri-isteri
kamu), kecuali yang telah berlaku pada masa yang lalu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha
Mengasihani.
63. Konsepsi Al-Quran Tentang
Ukhuwah
Ukhuwah Keagamaan
Konsep Ukhuwah Keagamaan disebut ukhuwah
diniyyah yaitu memantapkan kebersamaan dan
persatuan umat islam, berdasar persaman agamn.
Oleh karena itu, bentuk ukhuwah ini tidak dibatasi
oleh wilyah,kebangaaan atau ras, karena semua
umat ilam didunia adalah bersaudara.
64. Allah berfirman :
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya
pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan
tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orangorang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindungmelindungi. (Q.S. Al Anfal : 72)
65. Ukhuwah Kebangsaan
Konsep Ukhuwah Kebangsaan disebut Ukhuwah
wathaniyyah yaitu walaupun berbeda agama,
tapikarena satu masyarakat , sebangsadan setanah
air maka ukhuwah diantara mereka harus tetap ada.
66. Di dalam Surah Al-Maidah ayat 5, Allah berfirman :
Artinya :
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan.
67. Ukhuwah fi al-Wathaniyah wa al-nasab
Ukhuwah fi al-Wathaniyah wa al-nasab prinsipnya
sama denagn tasamuh (toleransi) yaitu interaksi
timbal balik antar umat beragama, menghargai
kebebasan beragama bagi orang yng tidak sepaham,
tidak mengganggu peribadatan serta tetap menjaga
ukhuwah wathaniyah-nya
68. Ukhuwah Insaniyah
Ukhuwah Insaniyah yaitu persaudaraan antar umat
manusia. Tata hubungan dalam Ukhuwah
Insanuayah menyangkut hal – hal yang berkaitan
dengan martabat kemanusiaan untuk mencapai
kehidupan yang sejahtera, adil , damai, yang intinya
untuk memantapkan solidaritas kemanusiaan,
tanpa melihat agama, bangsa, dan suku
70. Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan
orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain,
boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari
mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan
merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka
mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan
gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk
panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah
iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S. AlHujurat : 11 )
71. Memang banyak ayat yang mendukung persaudaraan
antara manusia harus di jalin dengan baik, hal ini
misalnya dapat dilihat tentang larangan melakukan
transaksi yang bersifat batil di antara manusia ,
larangan bagi mereka yang mengurangi dan
melebihkan timbangan dalam usaha bisnis. Dari sini
dapat dipahami bahwa tata hubungan dalam ukhuwah
menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan martabat
kemanusaiaan untuk mencapai kehidupan yang
sejahtera , adil, damai dan pada intinya konsep
tersebut dalam-Quran bertujuan untuk memantapkan
solidaritas kemanusiaan tanpa melihat agama ,
bangsa, dan suku yang ada