SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Download to read offline
PENDAHULUAN






Pemilu sebagai salah satu perwujudan pelaksanaan demokrasi,
pada prinsipnya diselenggarakan sebagai sarana kedaulatan
rakyat, sarana partisipasi masyarakat, memilih pemimpin politik
dan sarana sirkulasi elit
Kesuksesan sebuah pemilihan umum setidaknya ditentukan
oleh tiga hal penting yaitu: proses penyelenggaraannya, aturanaturan hukumnya, dan penegakan hukumnya.
Proses pemilihan menyangkut tentang penyelenggaranya,
pesertanya, tahapan, logistik dan distribusi serta pemantau.
Adapun aturan pemilu terkait dengan sistem pemilihan
umumnya, bagaimana metode pembagian daerah pemilihan,
metode pencalonan, metode pemberian suara, serta metode
penetapan pemenang dan seterusnya.
REALITAS OBYEKTIF MASA
KINI
 Sebagian besar partai belum berubah jadi lebih

demokratis
 Transisi demokrasi di Indonesia hampir berlalu
bergerak kearah konsolidasi
 Partisipasi masyarakat pada Pemilu DPR, DPD
dan DPRD sekitar 70,99 %
PEMILU 2009
LANDASAN HUKUM :
1. UUD Negara Republik Indonesia
2. UU No. 22/ 2007 tentang Penyelenggara
Pemilihan Umum
3. UU No. 2/ 2008 tentang Partai Politik
4. UU No. 10/2008 tentang Pemilihan
Umum Anggota DPR,DPD dan DPRD
5. UU No. 42/ 2008 tentang Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden
ASAS, PELAKSANAAN, DAN LEMBAGA
PENYELENGGARA PEMILU

Pemilu dilaksanakan secara efektif dan
efisien berdasarkan asas langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil;
Pemilu diselenggarakan untuk memilih
Presiden dan Wakil Presiden;
Pemilu dilaksanakan setiap 5 tahun sekali.

Sosialisasi UU Nomor 42

5
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU PRESIDEN 2009
pemutakhiran data pemilih
dan penyusunan daftar
pemilih, 10 April-31 Mei 09

Pendaftaran Capres
dan Cawapres, 10 16 Mei 09

Penetapan Pasangan
Calon, Pengundian serta
Penetapan Nomor
Pemilu, 8 - 9 Juni 09

Masa tenang
05 Juli – 07 Juli 2009

Masa kampanye
2 Juni 2009 04 Juli 2009

Pengadaan, Pencetakan
dan Distribusi , 01 Feb –
07 Juli 09

Pemungutan Suara
dan Penghitungan
Suara, 08 Juli 2009

Penetapan dan
Pengumuman hasil
Pemilu Tahap I secara
Nasional 25 – 27 Juli 09

Pelantikan dan
sumpah/janji presiden
dan wakil presiden 20 /
10 / 09
WNI yang pada hari pemungutan suara
WNI yang pada hari pemungutan suara
telah genap berumur 17 tahun atau lebih,
telah genap berumur 17 tahun atau lebih,
atau sudah/ pernah kawin mempunyai hak
atau sudah/ pernah kawin mempunyai hak
memilih.
memilih.

HAK MEMILIH
HAK MEMILIH

WNI tersebut didaftar oleh KPU dalam
WNI tersebut didaftar oleh KPU dalam
daftar pemilih.
daftar pemilih.

Untuk dapat menggunakan hak memilih,
Untuk dapat menggunakan hak memilih,
WNI harus terdaftar sebagai pemilih.
WNI harus terdaftar sebagai pemilih.
PENYUSUNAN DAFTAR
PEMILIH

 KPU menggunakan DPT Pemilu Anggota DPR,

DPD dan DPRD sebagai DPS PilPres
 KPU memutakhirkan DPS paling lama 30 (tiga
puluh) hari
 KPU mengumumkan DPS (Daftar Pemilih
Sementara) untuk mendapatkan tanggapan dari
masyarakat selama 7 (tujuh) hari
 KPU menerima masukan/ tanggapan dari
masyarakat dan menetapkannya menjadi DPT
paling lama 7 hari
 DPT (Daftar Pemilih Tetap) Pemilu Presiden
harus sudah ditetapkan 30 (tiga puluh) hari
sebelum pelaksanaan pemungutan suara pemilu
Presiden dan Wakil presiden
PESERTA PASANGAN CAPRES DAN
CAWAPRES DALAM PEMILU PRESIDEN
2009
SBY - BUDIONO

PD, PKS, PPP, PKB, PAN, PBB
(Memenuhi : 57 % )

Jusuf Kalla - WIRANTO

PG, P HANURA
(Memenuhi : 22 % )

MEGA - PRABOWO

PDIP, GERINDRA
(Memenuhi : 21 %)

Catatan:
Peserta Pemilu Presiden 2004 diikuti oleh empat pasang calon
presiden dan wakil presiden dan terjadi dua putaran
Sosialisasi UU Nomor 42

9
Penentuan Pasangan Capres dan
Cawapres




Calon Presiden dan Wakil Presiden di usulkan dalam 1
(satu) pasangan oleh partai politik atau Gabungan Partai
Politik
Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau
Gabungan partai Politik peserta pemilu yang memenuhi
persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% dari
jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% dari suara sah
nasional dalam pemilu anggota DPR sebelum
pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil presiden
KPU / SET KPU
PPK
SET PPK
PPS
SET PPS
KPPS
LINMAS PPS
PANWASKAB
SET PANWASKAB
PANWASCAM
SET PANWASCAM
PANWASLAP
JUMLAH

41ORANG
80
48
1482
1482
14029
4258
3
5
48
64
494
21993
KAMPANYE
 Kampanye

dlakukan dengan prinsip jujur,
terbuka, dialogis, sertta bertanggung
jawab dan merupakan bagian dari
pendidikan politik masyarakat
 Kampanye dilaksanakan oleh pelaksana
kampanye
 Kampanye diikuti oleh peserta kampanye
 Kampanye didukung oleh petugas
kampanye
Lanjutan






Pelaksana Kampanye terdiri atas pengurus partai politik,
orang-seorang, dan organisasi penyelenggara kegiatan
Dalam melaksanakan kampanye pasangan Calon
membentuk tim Kampanye nasionl
Dalam membentuk tim kampanye sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) pasangan Calon berkoordinasi
dengan partai politik atau gabungan partai pengusul
Tim kampanye bertugas menyusun seluruh kegiatan
tahapan kampanye dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan teknis penyelenggaraan kampanye
Lanjutan
 Tim kampanye tingkat nasional dapat membentuk
tim kampanye tingkat provinsi dan / atau
kabupaten/kota
 Peserta kampanye terdiri atas anggota
masyarakat
 Petugas kampanye terdiri atas seluruh petugas
yang memfasilitasi pelaksanaan kampanye
 Nama- nama pelaksana kampanye dan anggota
tim kampanye harus di daftarkan pada KPU, KPU
provinsi, dan KPU kabupaten/kota sesuai dengan
tingkatannya
 KPU menyampaikan daftar nama pelaksana
kampanye dan nama anggota tim kampanye
kepada Bawaslu, Panwaslu provinsi, dan
panwaslu Kabupaten / Kota
MATERI KAMPANYE

Materi kampanye meliputi visi, misi, dan program
pasangan calon dengan mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional
2005-20025.
 Dalam rangka pendidikan politik, KPU wajib
memfasilitasi penyebarluasan materi Kampanye
yang meliputi visi,misi, dan program pasangan
Calon melalui website KPU.

METODE KAMPANYE








Pertemuan terbatas;
Pertemuan tatap muka dan dialog;
Media massa cetak dan media massa elektronik;
Penyebaran bahan kampanye kepada umum;
Pemasangan alat peraga di tempat umum;
Debat pasangan Calon;
Kegiatan lain yg tidak melanggar larangan kampanye dan peraturan
perundangan.
Catatan:
1. Kampanye pemilu dilaksanakan sejak 3 hari setelah penetapan calon peserta pemilu
sampai dimulainya masa tenang;
2. Masa tenang berlangsung 3 hari sebelum hari/tanggal pemungutan suara.

Sosialisasi UU Nomor 42

16
DEBAT CAPRES DAN
CAWAPRES







Debat Pasangan Calon di laksanakan 5 (lima) kali
Debat Pasangan Calon di selenggarakan oleh KPU dan
disiarkan langsung secara nasional oleh media
elektronik
Moderator debat pasangan calon dipilih oleh KPU dari
kalangan profesional dan akademisi yang mempunyai
integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak memihak
kepada salah satu pasangan calon
Selama dan sesudah berlangsung debat Pasangan
Calon, moderator dilarang memberikan
komentar,penilaian, dan simpulan apapun terhadap
penyampaian dan materi dari setiap pasangan calon
lanjutan

 Materi

debat pasangan Calon adalah visi
nasional sebagaimana dimaksud dalam
pembukaan UUD 1945;
a.Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
tumpah darah indonesia
b.Memajukan kesejahteraan umum
c.Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
d.Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial
MEDIA MASSA CETAK dan ELEKTRONIK
Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye dapat
dilakukan melalui media massa cetak dan lembaga
penyiaran sesuai dengan peraturan perundang-

undangan;
  Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye

dilaksanakan dalam rangka penyampaian pesan
kampanye oleh Pasangan Calon kepada masyarakat
Pesan kampanye dapat berupa tulisan, suara, gambar,
tulisan dan gambar, atau suara dan gambar, bersifat
naratif, grafis, karakter interaktif atau tidak interaktif serta
yang dapat diterima melalui perangkat penerimaan pesan.
Lanjutan
Media masa cetak dan lembaga penyiaran dalam
memberitakan,
menyiarkan,
dan
mengiklankan
kampanye
Media massa cetak dan lembaga penyiaran selama
masa tenang dilarang menyiarkan berita, iklan rekam
jejak pasangan calon atau bentuk lainnya yang
mengarah kepada kepentingan kampanye yang
menguntungkan atau merugikan pasangan calon
Lembaga penyiaran publik seperti: TVRI, RRI, lembaga
penyiaran publik lokal dan swasta, dan lembaga
penyiaran berlangganan memberikan alokasi waktu yang
sama dan memperlakukan secara berimbang kepada
Pasangan Calon untuk menyampaikan materi kampanye

Lanjutan

Lembaga penyiaran komunitas dapat
menyiarkan proses pemilu Presiden dan
Wakil Presiden sebagai bentuk layanan
kepada masyarakat tetapi tidak boleh
dimanfatkan untuk kepentingan kampanye
bagi pasangan calon
TVRI dan RRI menetapkan standar
biaya dan persyaratan iklan kampanye
yang sama kepada Pasangan calon
PENYEBARAN BAHAN KAMPANYE KPD UMUM
  penyebaran bahan kampanye kepada umum
dilaksanakan pada kampanye pertemuan terbatas, tatap
muka, rapat umum, dan atau di tempat umum;
  penyebaran bahan kampanye sebagaimana
dimaksud pada huruf a, yaitu antara lain berupa
selebaran, sticker, topi, barang-barang cinderamata
atau barang lain seperti buku, korek api, gantungan
kunci, asesoris, minuman atau makanan kemasan
dengan logo, gambar, dan atau slogan peserta
pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
PEMASANGAN ALAT PERAGA DI TEMPAT UMUM
  KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan PPLN
berkoordinasi dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, dan Kantor Perwakilan
Republik Indonesia untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga
untuk keperluan kampanye pemilu;
  alat peraga tidak ditempatkan pada tempat ibadah seperti masjid,
gereja, vihara, pura; rumah sakit atau tempat-tempat pelayanan
kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan (gedung
dan sekolahan), jalan-jalan protokol, dan jalan bebas hambatan;
   alat peraga dapat ditempatkan pada tempat milik perseorangan
atau badan swasta, dengan seizin pemilik tempat yang bersangkutan;
  Pemasangan alat peraga oleh pelaksana

kampanye, harus mempertimbangkan etika, estetika,
kebersihan, dan keindahan kota atau kawasan
setempat sesuai dengan Peraturan Daerah
setempat;
   Peserta pemilihan umum wajib membersihkan
alat peraga kampanye paling lambat 1 (satu) hari
sebelum hari / tanggal pemungutan suara.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pemasangan
dan pembersihan alat peraga kampanye diatur
dalam peraturan KPU
RAPAT UMUM perat KPU 28
  rapat umum dimulai pukul 09.00 waktu setempat dan
berakhir paling lambat pukul 16.00 waktu setempat;
  dilaksanakan di lapangan atau stadion atau alun-alun
dengan dihadiri oleh massa dari anggota maupun
pendukung dan warga masyarakat lainnya;
   pelaksana kampanye harus memperhatikan daya
tampung tempat–tempat tersebut, sehingga tidak
mengakibatkan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan;
   dilarang membawa atau menggunakan tanda
gambar, simbol-simbol, panji, pataka, dan atau bendera
yang bukan tanda gambar atau atribut lain dari peserta
pemilihan umum yang bersangkutan;
   menghormati hari dan waktu ibadah di Indonesia.
 
LARANGAN DALAM KAMPANYE


Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang:
a) Mempersoalkan dasar negara pancasila, pembukaan
UUD Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia
b) Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan
NKRI
c) Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan,
calon dan atau Pasangan calon yang lain;
d) Menghasut dan mengadudomba peseorangan atau
masyarakat
e) Mengganggu ketertiban umum
Lanjutan
f) Mengancam untuk melakukan kekerasan atau
menganjurkan penggunaan kekerasan kepada
seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan atau
pasangan calon
g) Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye
Pasangan Calon
h) Menggunakan failitas pemerintah, tempat ibadah, dan
tempat pendidikan
i) Membawa atau menggunakan gambar dan/ atau atribut
pasangan calon lain selain dari gambar dan atau atribut
pasangan calon yang bersangkutan
j) Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya
kepada peserta kampanye
KAMPANYE DILARANG MENGIKUTSERTAKAN












Ketua, wakil ketua, dan ketua muda, hakim agung pada
mahkamah Agung, dan hakim pada semua badan
peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan hakim
konstitusi
Ketua, Wakil Ketua, anggota BPK
Gubernur, Deputi Gubernur senior, dan deputi gubernur
bank Indonesia
Pejabat BUMN/BUMD
PNS
Anggota TNI dan Polri
Kepala desa
Perangkat desa
Anggota badan permusyawaratan desa dan
WNI yang tidak memiliki hak memilih
Kampanye Bagi PNS
 PNS boleh menghadiri kampanye dengan

syarat:

Tidak memakai atribut PNS/Partai/Pasangan

Capres-Cawapres
Tidak memobilisasi PNS lain
Pemilih untuk setiap TPS paling banyak 800 orang

PEMUNGUTAN
PEMUNGUTAN
SUARA
SUARA

Jumlah surat suara di setiap TPS sama dengan jumlah
pemilih yang tercantum di dalam daftar pemilih tetap dan
daftar pemilih tambahan ditambah dengan 2% dari daftar
pemilih tetap sebagai cadangan (dibuat Berita Acara)
Pemberian suara untuk Pemilu Presiden dilakukan dengan
memberikan TANDA 1 KALI pada surat suara
Memberikan tanda satu kali dilakukan berdasarkan prinsip
memudahkan pemilih, akurasi dalam penghitungan suara, dan
efisien dalam penyelenggaraan Pemilu. Ketentuan lebih lanjut
tentang tata cara memberikan TANDA diatur dengan peraturan
KPU
SURAT SUARA
SURAT SUARA
DINYATAKAN
untuk pemilu
SAH
Presiden
DINYATAKAN
SAH

Surat suara ditandatangani oleh Ketua
KPPS;

Pemberian tanda satu kali pada nomor
urut, atau foto, nama salah satu pasangan
calon dalam surat suara.
Tata cara pemberian suara adalah sebagai berikut :
a)

Suara pada surat suara Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, dinyatakan sah apabila::

1) Surat suara ditandatangani olleh Ketua KPPS
2) Bentuk pemberian tanda adalah tanda centang / Conteng
( ) atau sebutan lainnya
3) Pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada huruf b,
dilakukan hanya satu kali pada nomor urut, atau foto, atau
nama salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil
Presiden pada kolom pasangan calon Psiden ddan Wakil
Presiden
4) Sudut tanda centang / contreng (
) atau sebutan lainnya
terdapat pada nomor urut, atau foto, atau nama salah satu
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden walaupun ujung
garis tanda centang / contreng (
) melewati garis kolom
tersebut
Dalam melaksanakan penghitungan suara, apabila ketua KPPS menemukan bentuk
pemberian tanda pada surat suara selain dimaksud pada angka 4 huruf a dan b :

*

a. dalam bentuk tanda coblos; garis datar atau silang
b. karena keadaan tertentu, sehingga tanda centang (√ ) atau sebutan
lainnya menjadi tidak sempurna, yaitu tinta pada ballpoint ternyata tidak
dapat berfungsi sempurna
*

Tanda pemberian suara sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf a dan b, suaranya
dianggap sah :
* Pemberian suara sebagaimana dimaksud pada angka 3, berlaku ketentuan
sebagaimana dimaksud angka 1 huruf c, d dan e.
* KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) eksemplar berita acara pemungutan dan
penghitungan suara serta sertifikat hasil penghitungan suara kepada saksi Peserta
Pemilu, Pengawas Pemilu Lapangan, PPS, dan PPK melalui PPS pada hari dan
tanggal yang sama.
* Sertifikat hasil penghitungan suara yang disampaikan kepada saksi Peserta Pemilu
dan Pengawas Pemilu Lapangan yang hadir memuat surat suara yang diterima,
yang digunakan, yang rusak, yang keliru ditandai, sisa surat suara cadangan,
jumlah pemilih dalam DPT dan dari TPS lain, serta jumlah perolehan suara sah tiap
peserta Pemilu.
CONTOH SUARA SAH
PEMILIHAN UMUM PRESIDEN &
WAKIL PRESIDEN RI
TAHUN 2009

SAH UNTUK PASANGAN NO. 10
Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () pada kolom nomor
urut pasangan capres & cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan no 10.

SAH UNTUK PASANGAN NO. 11
Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () melebihi kolom
nomor urut pasangan capres & cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan

SAH UNTUK PASANGAN NO. 10
Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () pada kolom foto
capres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 10.

SAH UNTUK PASANGAN NO. 11
Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () pada kolom foto
cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 11.

SAH UNTUK PASANGAN NO. 10
Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () berada diantara
foto capres & cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 10.

SAH UNTUK PASANGAN NO. 12
Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () melebihi kolom
foto cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 12.


SAH UNTUK PASANGAN NO. 10
Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () pada kolom nama
capres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 10.


SAH UNTUK PASANGAN NO. 12
Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () pada kolom nama
cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 12.


SAH UNTUK PASANGAN NO. 10
Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () diantara nama
capres & cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 10.
BIROKRASI PENGHITUNGAN SUARA
TINGKAT
TPS/TPSLN

PELAKSAN
A
KPPS/KPPSLN

PRODUK
Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara
Sertifikat Hasil Penghitungan Suara

Desa/Kelurahan

PPS
PPLN

Pengawas Pemilu
Lapangan/Luar
Negeri

Tidak ada

Luar Negeri

PENGAWAS

Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara

Kecamatan

Kabupaten/Kota

PPK

Sertifikat Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

KPU Kabupaten/

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara
Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara

KPU Kota
Provinsi

Nasional

KPU Provinsi

KPU

Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara
Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara
Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara
Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan
Suara

Sosialisasi UU Nomor 10

Panwas
Kecamatan
Panwas
Kabupaten/
Panwas Kota
Panwas Provinsi

Bawaslu

44
PENETAPAN HASIL PEMILIHAN UMUM
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
1)KPU menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan
suara dan mengumumkan hasil pemilu Presiden
dan Wakil Presiden dalam sidang Pleno terbuka
yang di hadiri oleh pasangan Calon dan Bawaslu.
2)Penetapan hasil rekapitulasi hasil penghitungan
perolaehan suara di tetapkan dengan keputusan
KPU
3)Penetapan sebagaimana dimaksud, dilakukan
paling lambat 30 hari sejak hari/ tanggal
pemungutan suara.
Sosialisasi UU Nomor 42

45
PENETAPAN CALON TERPILIH


Apabila hasil pemungutan dan
perhitungan suara mayoritas
lebih dari lebih dari 50% dari
jumlah suara dengan
sedikitnya 20 % di setiap
provinsi dan tersebar lebih
dari setengahjumlah provinsi
di indonesi, tidak
dilaksanakan pemilu presiden
dan wakil presiden Tahap ke
II dan selanjutnya di tetapkan
presidn dan wakil presiden
terpilih oleh KPU.

Sosialisasi UU Nomor 42

46
Sosialisasi UU Nomor 42

47

More Related Content

What's hot

Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...musniumar
 
Dinamika sistem pemilu di indonesia
Dinamika sistem pemilu di indonesiaDinamika sistem pemilu di indonesia
Dinamika sistem pemilu di indonesiaAhsanul Minan
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUAN ASYUF
 
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasLangkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasElection Commision
 
Peran Mahasiswa dalam Pesta Demokras
Peran Mahasiswa dalam Pesta DemokrasPeran Mahasiswa dalam Pesta Demokras
Peran Mahasiswa dalam Pesta DemokrasSoeBadarId
 
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisAgus Widiyanto
 
Penyelenggaraan pemilu yang jurdil
Penyelenggaraan pemilu yang jurdilPenyelenggaraan pemilu yang jurdil
Penyelenggaraan pemilu yang jurdilElection Commision
 
Perlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihPerlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihAhsanul Minan
 
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093finalM nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093finalnatal kristiono
 
Pendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemulaPendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemulaZainur Ihsan
 
Mekanisme Kepala Desa (Otonomi Desa)
Mekanisme Kepala Desa (Otonomi Desa)Mekanisme Kepala Desa (Otonomi Desa)
Mekanisme Kepala Desa (Otonomi Desa)YessicaClaudian
 

What's hot (20)

Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
 
Demokrasi-PPKN kls XI
Demokrasi-PPKN kls XIDemokrasi-PPKN kls XI
Demokrasi-PPKN kls XI
 
Dinamika sistem pemilu di indonesia
Dinamika sistem pemilu di indonesiaDinamika sistem pemilu di indonesia
Dinamika sistem pemilu di indonesia
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
 
Wita ti
Wita tiWita ti
Wita ti
 
Pemiluuu klompok hasanudin
Pemiluuu klompok hasanudinPemiluuu klompok hasanudin
Pemiluuu klompok hasanudin
 
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasLangkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
 
Peran Mahasiswa dalam Pesta Demokras
Peran Mahasiswa dalam Pesta DemokrasPeran Mahasiswa dalam Pesta Demokras
Peran Mahasiswa dalam Pesta Demokras
 
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
 
Penyelenggaraan pemilu yang jurdil
Penyelenggaraan pemilu yang jurdilPenyelenggaraan pemilu yang jurdil
Penyelenggaraan pemilu yang jurdil
 
Pemilu
PemiluPemilu
Pemilu
 
Laporan akhir riset
Laporan akhir risetLaporan akhir riset
Laporan akhir riset
 
Sistem pilihanraya
Sistem pilihanrayaSistem pilihanraya
Sistem pilihanraya
 
Perlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihPerlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilih
 
Pemilu egi praginanta
Pemilu egi praginantaPemilu egi praginanta
Pemilu egi praginanta
 
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093finalM nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
 
Pkn final
Pkn finalPkn final
Pkn final
 
Tugas pkn revisi 1
Tugas pkn revisi 1Tugas pkn revisi 1
Tugas pkn revisi 1
 
Pendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemulaPendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemula
 
Mekanisme Kepala Desa (Otonomi Desa)
Mekanisme Kepala Desa (Otonomi Desa)Mekanisme Kepala Desa (Otonomi Desa)
Mekanisme Kepala Desa (Otonomi Desa)
 

Similar to Pemilu Presiden 2009

APEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptx
APEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptxAPEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptx
APEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptxSatoeKandeman
 
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptxKampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptxInungSepuluh
 
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Ahsanul Minan
 
Pkpu 23 thn 2018
Pkpu 23 thn 2018Pkpu 23 thn 2018
Pkpu 23 thn 2018fariztasha
 
peran masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptx
peran masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptxperan masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptx
peran masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptxLkuhapSampang
 
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptxMATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptxSosdiklihparmassdm
 
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanyeYanto Chaniago
 
Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014
Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014
Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014Election Commision
 
Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptx
Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptxPurple and Orange Business Workplan Presentation.pptx
Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptxbrigita31
 
SOSIALISASI DAN KAMPANYE - PTQ.pptx
SOSIALISASI DAN KAMPANYE - PTQ.pptxSOSIALISASI DAN KAMPANYE - PTQ.pptx
SOSIALISASI DAN KAMPANYE - PTQ.pptxhendra800194
 
contoh bawaslu soal jawab.docx
contoh bawaslu  soal jawab.docxcontoh bawaslu  soal jawab.docx
contoh bawaslu soal jawab.docxTVBAWAHTANAH
 
Bab iv making election work
Bab iv making election workBab iv making election work
Bab iv making election workMuhammad Salim
 
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019Dody Wijaya
 
Pemilu untuk Kita.ppt
Pemilu untuk Kita.pptPemilu untuk Kita.ppt
Pemilu untuk Kita.pptANZAKKI
 
Pilihan Raya di Malaysia (Slide)
Pilihan Raya di Malaysia (Slide)Pilihan Raya di Malaysia (Slide)
Pilihan Raya di Malaysia (Slide)Akhy Sham
 

Similar to Pemilu Presiden 2009 (20)

APEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptx
APEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptxAPEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptx
APEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptx
 
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptxKampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
 
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
Peran masyarakat dalam pemantauan pemilu 2019
 
Pkpu 23 thn 2018
Pkpu 23 thn 2018Pkpu 23 thn 2018
Pkpu 23 thn 2018
 
peran masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptx
peran masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptxperan masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptx
peran masyarakat dalam pemantauan pemilu2024.pptx
 
Bab i
Bab   iBab   i
Bab i
 
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptxMATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
 
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
2. ketua nurhadi pengawasan tahapan kampanye
 
Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014
Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014
Arah dan strategi kebijakan penanganan kampanye 2014
 
Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptx
Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptxPurple and Orange Business Workplan Presentation.pptx
Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptx
 
SOSIALISASI DAN KAMPANYE - PTQ.pptx
SOSIALISASI DAN KAMPANYE - PTQ.pptxSOSIALISASI DAN KAMPANYE - PTQ.pptx
SOSIALISASI DAN KAMPANYE - PTQ.pptx
 
contoh bawaslu soal jawab.docx
contoh bawaslu  soal jawab.docxcontoh bawaslu  soal jawab.docx
contoh bawaslu soal jawab.docx
 
Test Test Aja
Test Test AjaTest Test Aja
Test Test Aja
 
Bab iv making election work
Bab iv making election workBab iv making election work
Bab iv making election work
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Pemilu untuk Kita.ppt
Pemilu untuk Kita.pptPemilu untuk Kita.ppt
Pemilu untuk Kita.ppt
 
Pilbup 1 paslon 2020
Pilbup 1 paslon 2020Pilbup 1 paslon 2020
Pilbup 1 paslon 2020
 
Pilihan Raya di Malaysia (Slide)
Pilihan Raya di Malaysia (Slide)Pilihan Raya di Malaysia (Slide)
Pilihan Raya di Malaysia (Slide)
 

More from Muhamad Yogi

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik ModerenMuhamad Yogi
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanMuhamad Yogi
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALMuhamad Yogi
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Muhamad Yogi
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMuhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 

More from Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
Pilar Belajar
Pilar BelajarPilar Belajar
Pilar Belajar
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 
Hukum Keluarga
Hukum KeluargaHukum Keluarga
Hukum Keluarga
 

Pemilu Presiden 2009

  • 1.
  • 2. PENDAHULUAN    Pemilu sebagai salah satu perwujudan pelaksanaan demokrasi, pada prinsipnya diselenggarakan sebagai sarana kedaulatan rakyat, sarana partisipasi masyarakat, memilih pemimpin politik dan sarana sirkulasi elit Kesuksesan sebuah pemilihan umum setidaknya ditentukan oleh tiga hal penting yaitu: proses penyelenggaraannya, aturanaturan hukumnya, dan penegakan hukumnya. Proses pemilihan menyangkut tentang penyelenggaranya, pesertanya, tahapan, logistik dan distribusi serta pemantau. Adapun aturan pemilu terkait dengan sistem pemilihan umumnya, bagaimana metode pembagian daerah pemilihan, metode pencalonan, metode pemberian suara, serta metode penetapan pemenang dan seterusnya.
  • 3. REALITAS OBYEKTIF MASA KINI  Sebagian besar partai belum berubah jadi lebih demokratis  Transisi demokrasi di Indonesia hampir berlalu bergerak kearah konsolidasi  Partisipasi masyarakat pada Pemilu DPR, DPD dan DPRD sekitar 70,99 %
  • 4. PEMILU 2009 LANDASAN HUKUM : 1. UUD Negara Republik Indonesia 2. UU No. 22/ 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum 3. UU No. 2/ 2008 tentang Partai Politik 4. UU No. 10/2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR,DPD dan DPRD 5. UU No. 42/ 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden
  • 5. ASAS, PELAKSANAAN, DAN LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU Pemilu dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil; Pemilu diselenggarakan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden; Pemilu dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Sosialisasi UU Nomor 42 5
  • 6. TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU PRESIDEN 2009 pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih, 10 April-31 Mei 09 Pendaftaran Capres dan Cawapres, 10 16 Mei 09 Penetapan Pasangan Calon, Pengundian serta Penetapan Nomor Pemilu, 8 - 9 Juni 09 Masa tenang 05 Juli – 07 Juli 2009 Masa kampanye 2 Juni 2009 04 Juli 2009 Pengadaan, Pencetakan dan Distribusi , 01 Feb – 07 Juli 09 Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara, 08 Juli 2009 Penetapan dan Pengumuman hasil Pemilu Tahap I secara Nasional 25 – 27 Juli 09 Pelantikan dan sumpah/janji presiden dan wakil presiden 20 / 10 / 09
  • 7. WNI yang pada hari pemungutan suara WNI yang pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17 tahun atau lebih, telah genap berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah/ pernah kawin mempunyai hak atau sudah/ pernah kawin mempunyai hak memilih. memilih. HAK MEMILIH HAK MEMILIH WNI tersebut didaftar oleh KPU dalam WNI tersebut didaftar oleh KPU dalam daftar pemilih. daftar pemilih. Untuk dapat menggunakan hak memilih, Untuk dapat menggunakan hak memilih, WNI harus terdaftar sebagai pemilih. WNI harus terdaftar sebagai pemilih.
  • 8. PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH  KPU menggunakan DPT Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD sebagai DPS PilPres  KPU memutakhirkan DPS paling lama 30 (tiga puluh) hari  KPU mengumumkan DPS (Daftar Pemilih Sementara) untuk mendapatkan tanggapan dari masyarakat selama 7 (tujuh) hari  KPU menerima masukan/ tanggapan dari masyarakat dan menetapkannya menjadi DPT paling lama 7 hari  DPT (Daftar Pemilih Tetap) Pemilu Presiden harus sudah ditetapkan 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara pemilu Presiden dan Wakil presiden
  • 9. PESERTA PASANGAN CAPRES DAN CAWAPRES DALAM PEMILU PRESIDEN 2009 SBY - BUDIONO PD, PKS, PPP, PKB, PAN, PBB (Memenuhi : 57 % ) Jusuf Kalla - WIRANTO PG, P HANURA (Memenuhi : 22 % ) MEGA - PRABOWO PDIP, GERINDRA (Memenuhi : 21 %) Catatan: Peserta Pemilu Presiden 2004 diikuti oleh empat pasang calon presiden dan wakil presiden dan terjadi dua putaran Sosialisasi UU Nomor 42 9
  • 10. Penentuan Pasangan Capres dan Cawapres   Calon Presiden dan Wakil Presiden di usulkan dalam 1 (satu) pasangan oleh partai politik atau Gabungan Partai Politik Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan partai Politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% dari suara sah nasional dalam pemilu anggota DPR sebelum pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil presiden
  • 11. KPU / SET KPU PPK SET PPK PPS SET PPS KPPS LINMAS PPS PANWASKAB SET PANWASKAB PANWASCAM SET PANWASCAM PANWASLAP JUMLAH 41ORANG 80 48 1482 1482 14029 4258 3 5 48 64 494 21993
  • 12. KAMPANYE  Kampanye dlakukan dengan prinsip jujur, terbuka, dialogis, sertta bertanggung jawab dan merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat  Kampanye dilaksanakan oleh pelaksana kampanye  Kampanye diikuti oleh peserta kampanye  Kampanye didukung oleh petugas kampanye
  • 13. Lanjutan     Pelaksana Kampanye terdiri atas pengurus partai politik, orang-seorang, dan organisasi penyelenggara kegiatan Dalam melaksanakan kampanye pasangan Calon membentuk tim Kampanye nasionl Dalam membentuk tim kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasangan Calon berkoordinasi dengan partai politik atau gabungan partai pengusul Tim kampanye bertugas menyusun seluruh kegiatan tahapan kampanye dan bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis penyelenggaraan kampanye
  • 14. Lanjutan  Tim kampanye tingkat nasional dapat membentuk tim kampanye tingkat provinsi dan / atau kabupaten/kota  Peserta kampanye terdiri atas anggota masyarakat  Petugas kampanye terdiri atas seluruh petugas yang memfasilitasi pelaksanaan kampanye  Nama- nama pelaksana kampanye dan anggota tim kampanye harus di daftarkan pada KPU, KPU provinsi, dan KPU kabupaten/kota sesuai dengan tingkatannya  KPU menyampaikan daftar nama pelaksana kampanye dan nama anggota tim kampanye kepada Bawaslu, Panwaslu provinsi, dan panwaslu Kabupaten / Kota
  • 15. MATERI KAMPANYE Materi kampanye meliputi visi, misi, dan program pasangan calon dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2005-20025.  Dalam rangka pendidikan politik, KPU wajib memfasilitasi penyebarluasan materi Kampanye yang meliputi visi,misi, dan program pasangan Calon melalui website KPU. 
  • 16. METODE KAMPANYE        Pertemuan terbatas; Pertemuan tatap muka dan dialog; Media massa cetak dan media massa elektronik; Penyebaran bahan kampanye kepada umum; Pemasangan alat peraga di tempat umum; Debat pasangan Calon; Kegiatan lain yg tidak melanggar larangan kampanye dan peraturan perundangan. Catatan: 1. Kampanye pemilu dilaksanakan sejak 3 hari setelah penetapan calon peserta pemilu sampai dimulainya masa tenang; 2. Masa tenang berlangsung 3 hari sebelum hari/tanggal pemungutan suara. Sosialisasi UU Nomor 42 16
  • 17. DEBAT CAPRES DAN CAWAPRES     Debat Pasangan Calon di laksanakan 5 (lima) kali Debat Pasangan Calon di selenggarakan oleh KPU dan disiarkan langsung secara nasional oleh media elektronik Moderator debat pasangan calon dipilih oleh KPU dari kalangan profesional dan akademisi yang mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak memihak kepada salah satu pasangan calon Selama dan sesudah berlangsung debat Pasangan Calon, moderator dilarang memberikan komentar,penilaian, dan simpulan apapun terhadap penyampaian dan materi dari setiap pasangan calon
  • 18. lanjutan  Materi debat pasangan Calon adalah visi nasional sebagaimana dimaksud dalam pembukaan UUD 1945; a.Melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah indonesia b.Memajukan kesejahteraan umum c.Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan d.Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
  • 19. MEDIA MASSA CETAK dan ELEKTRONIK Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye dapat dilakukan melalui media massa cetak dan lembaga penyiaran sesuai dengan peraturan perundang- undangan;   Pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye dilaksanakan dalam rangka penyampaian pesan kampanye oleh Pasangan Calon kepada masyarakat Pesan kampanye dapat berupa tulisan, suara, gambar, tulisan dan gambar, atau suara dan gambar, bersifat naratif, grafis, karakter interaktif atau tidak interaktif serta yang dapat diterima melalui perangkat penerimaan pesan.
  • 20. Lanjutan Media masa cetak dan lembaga penyiaran dalam memberitakan, menyiarkan, dan mengiklankan kampanye Media massa cetak dan lembaga penyiaran selama masa tenang dilarang menyiarkan berita, iklan rekam jejak pasangan calon atau bentuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan kampanye yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon Lembaga penyiaran publik seperti: TVRI, RRI, lembaga penyiaran publik lokal dan swasta, dan lembaga penyiaran berlangganan memberikan alokasi waktu yang sama dan memperlakukan secara berimbang kepada Pasangan Calon untuk menyampaikan materi kampanye 
  • 21. Lanjutan Lembaga penyiaran komunitas dapat menyiarkan proses pemilu Presiden dan Wakil Presiden sebagai bentuk layanan kepada masyarakat tetapi tidak boleh dimanfatkan untuk kepentingan kampanye bagi pasangan calon TVRI dan RRI menetapkan standar biaya dan persyaratan iklan kampanye yang sama kepada Pasangan calon
  • 22. PENYEBARAN BAHAN KAMPANYE KPD UMUM   penyebaran bahan kampanye kepada umum dilaksanakan pada kampanye pertemuan terbatas, tatap muka, rapat umum, dan atau di tempat umum;   penyebaran bahan kampanye sebagaimana dimaksud pada huruf a, yaitu antara lain berupa selebaran, sticker, topi, barang-barang cinderamata atau barang lain seperti buku, korek api, gantungan kunci, asesoris, minuman atau makanan kemasan dengan logo, gambar, dan atau slogan peserta pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
  • 23. PEMASANGAN ALAT PERAGA DI TEMPAT UMUM   KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan PPLN berkoordinasi dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, dan Kantor Perwakilan Republik Indonesia untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk keperluan kampanye pemilu;   alat peraga tidak ditempatkan pada tempat ibadah seperti masjid, gereja, vihara, pura; rumah sakit atau tempat-tempat pelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah, lembaga pendidikan (gedung dan sekolahan), jalan-jalan protokol, dan jalan bebas hambatan;    alat peraga dapat ditempatkan pada tempat milik perseorangan atau badan swasta, dengan seizin pemilik tempat yang bersangkutan;
  • 24.   Pemasangan alat peraga oleh pelaksana kampanye, harus mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan, dan keindahan kota atau kawasan setempat sesuai dengan Peraturan Daerah setempat;    Peserta pemilihan umum wajib membersihkan alat peraga kampanye paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari / tanggal pemungutan suara. Ketentuan lebih lanjut mengenai pemasangan dan pembersihan alat peraga kampanye diatur dalam peraturan KPU
  • 25. RAPAT UMUM perat KPU 28   rapat umum dimulai pukul 09.00 waktu setempat dan berakhir paling lambat pukul 16.00 waktu setempat;   dilaksanakan di lapangan atau stadion atau alun-alun dengan dihadiri oleh massa dari anggota maupun pendukung dan warga masyarakat lainnya;    pelaksana kampanye harus memperhatikan daya tampung tempat–tempat tersebut, sehingga tidak mengakibatkan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan;    dilarang membawa atau menggunakan tanda gambar, simbol-simbol, panji, pataka, dan atau bendera yang bukan tanda gambar atau atribut lain dari peserta pemilihan umum yang bersangkutan;    menghormati hari dan waktu ibadah di Indonesia.  
  • 26. LARANGAN DALAM KAMPANYE  Pelaksana, peserta, dan petugas kampanye dilarang: a) Mempersoalkan dasar negara pancasila, pembukaan UUD Tahun 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia b) Melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan NKRI c) Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan atau Pasangan calon yang lain; d) Menghasut dan mengadudomba peseorangan atau masyarakat e) Mengganggu ketertiban umum
  • 27. Lanjutan f) Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menganjurkan penggunaan kekerasan kepada seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan atau pasangan calon g) Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Pasangan Calon h) Menggunakan failitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan i) Membawa atau menggunakan gambar dan/ atau atribut pasangan calon lain selain dari gambar dan atau atribut pasangan calon yang bersangkutan j) Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta kampanye
  • 28. KAMPANYE DILARANG MENGIKUTSERTAKAN           Ketua, wakil ketua, dan ketua muda, hakim agung pada mahkamah Agung, dan hakim pada semua badan peradilan di bawah Mahkamah Agung, dan hakim konstitusi Ketua, Wakil Ketua, anggota BPK Gubernur, Deputi Gubernur senior, dan deputi gubernur bank Indonesia Pejabat BUMN/BUMD PNS Anggota TNI dan Polri Kepala desa Perangkat desa Anggota badan permusyawaratan desa dan WNI yang tidak memiliki hak memilih
  • 29. Kampanye Bagi PNS  PNS boleh menghadiri kampanye dengan syarat: Tidak memakai atribut PNS/Partai/Pasangan Capres-Cawapres Tidak memobilisasi PNS lain
  • 30. Pemilih untuk setiap TPS paling banyak 800 orang PEMUNGUTAN PEMUNGUTAN SUARA SUARA Jumlah surat suara di setiap TPS sama dengan jumlah pemilih yang tercantum di dalam daftar pemilih tetap dan daftar pemilih tambahan ditambah dengan 2% dari daftar pemilih tetap sebagai cadangan (dibuat Berita Acara) Pemberian suara untuk Pemilu Presiden dilakukan dengan memberikan TANDA 1 KALI pada surat suara Memberikan tanda satu kali dilakukan berdasarkan prinsip memudahkan pemilih, akurasi dalam penghitungan suara, dan efisien dalam penyelenggaraan Pemilu. Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara memberikan TANDA diatur dengan peraturan KPU
  • 31. SURAT SUARA SURAT SUARA DINYATAKAN untuk pemilu SAH Presiden DINYATAKAN SAH Surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS; Pemberian tanda satu kali pada nomor urut, atau foto, nama salah satu pasangan calon dalam surat suara.
  • 32. Tata cara pemberian suara adalah sebagai berikut : a) Suara pada surat suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dinyatakan sah apabila:: 1) Surat suara ditandatangani olleh Ketua KPPS 2) Bentuk pemberian tanda adalah tanda centang / Conteng ( ) atau sebutan lainnya 3) Pemberian tanda sebagaimana dimaksud pada huruf b, dilakukan hanya satu kali pada nomor urut, atau foto, atau nama salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden pada kolom pasangan calon Psiden ddan Wakil Presiden 4) Sudut tanda centang / contreng ( ) atau sebutan lainnya terdapat pada nomor urut, atau foto, atau nama salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden walaupun ujung garis tanda centang / contreng ( ) melewati garis kolom tersebut
  • 33. Dalam melaksanakan penghitungan suara, apabila ketua KPPS menemukan bentuk pemberian tanda pada surat suara selain dimaksud pada angka 4 huruf a dan b : * a. dalam bentuk tanda coblos; garis datar atau silang b. karena keadaan tertentu, sehingga tanda centang (√ ) atau sebutan lainnya menjadi tidak sempurna, yaitu tinta pada ballpoint ternyata tidak dapat berfungsi sempurna * Tanda pemberian suara sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf a dan b, suaranya dianggap sah : * Pemberian suara sebagaimana dimaksud pada angka 3, berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud angka 1 huruf c, d dan e. * KPPS wajib menyampaikan 1 (satu) eksemplar berita acara pemungutan dan penghitungan suara serta sertifikat hasil penghitungan suara kepada saksi Peserta Pemilu, Pengawas Pemilu Lapangan, PPS, dan PPK melalui PPS pada hari dan tanggal yang sama. * Sertifikat hasil penghitungan suara yang disampaikan kepada saksi Peserta Pemilu dan Pengawas Pemilu Lapangan yang hadir memuat surat suara yang diterima, yang digunakan, yang rusak, yang keliru ditandai, sisa surat suara cadangan, jumlah pemilih dalam DPT dan dari TPS lain, serta jumlah perolehan suara sah tiap peserta Pemilu.
  • 34. CONTOH SUARA SAH PEMILIHAN UMUM PRESIDEN & WAKIL PRESIDEN RI TAHUN 2009
  • 35.  SAH UNTUK PASANGAN NO. 10 Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () pada kolom nomor urut pasangan capres & cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan no 10.
  • 36.  SAH UNTUK PASANGAN NO. 11 Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () melebihi kolom nomor urut pasangan capres & cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan
  • 37.  SAH UNTUK PASANGAN NO. 10 Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () pada kolom foto capres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 10.
  • 38.  SAH UNTUK PASANGAN NO. 11 Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () pada kolom foto cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 11.
  • 39.  SAH UNTUK PASANGAN NO. 10 Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () berada diantara foto capres & cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 10.
  • 40.  SAH UNTUK PASANGAN NO. 12 Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () melebihi kolom foto cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 12.
  • 41.  SAH UNTUK PASANGAN NO. 10 Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () pada kolom nama capres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 10.
  • 42.  SAH UNTUK PASANGAN NO. 12 Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () pada kolom nama cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 12.
  • 43.  SAH UNTUK PASANGAN NO. 10 Apabila tanda pemberian suara dengan tanda centang () diantara nama capres & cawapres, maka suaranya sah untuk pasangan nomor 10.
  • 44. BIROKRASI PENGHITUNGAN SUARA TINGKAT TPS/TPSLN PELAKSAN A KPPS/KPPSLN PRODUK Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara Sertifikat Hasil Penghitungan Suara Desa/Kelurahan PPS PPLN Pengawas Pemilu Lapangan/Luar Negeri Tidak ada Luar Negeri PENGAWAS Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Kecamatan Kabupaten/Kota PPK Sertifikat Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara KPU Kabupaten/ Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Berita Acara Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara KPU Kota Provinsi Nasional KPU Provinsi KPU Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Sosialisasi UU Nomor 10 Panwas Kecamatan Panwas Kabupaten/ Panwas Kota Panwas Provinsi Bawaslu 44
  • 45. PENETAPAN HASIL PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1)KPU menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan mengumumkan hasil pemilu Presiden dan Wakil Presiden dalam sidang Pleno terbuka yang di hadiri oleh pasangan Calon dan Bawaslu. 2)Penetapan hasil rekapitulasi hasil penghitungan perolaehan suara di tetapkan dengan keputusan KPU 3)Penetapan sebagaimana dimaksud, dilakukan paling lambat 30 hari sejak hari/ tanggal pemungutan suara. Sosialisasi UU Nomor 42 45
  • 46. PENETAPAN CALON TERPILIH  Apabila hasil pemungutan dan perhitungan suara mayoritas lebih dari lebih dari 50% dari jumlah suara dengan sedikitnya 20 % di setiap provinsi dan tersebar lebih dari setengahjumlah provinsi di indonesi, tidak dilaksanakan pemilu presiden dan wakil presiden Tahap ke II dan selanjutnya di tetapkan presidn dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Sosialisasi UU Nomor 42 46