SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
HUKUM KELUARGA
( Hasil pengumpulan dan penyusunan dari berbagai sumber informasi )

MAKALAH
( Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Hukum Perdata )

Oleh
MUHAMAD YOGI
41032161121007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2013
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Hukum Keluarga dalam mata kuliah
Hukum Perdata

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Bandung, 27 September 2013

Penulis

Muhamad Yogi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
A. Definisi Hukum Keluarga ...................................................................... 3
B. Sumber- Sumber Hukum Keluarga ....................................................... 4
C. Asas- asas Hukum Keluarga .................................................................. 5
D. Ruang Lingkup Hukum Keluarga .......................................................... 7
E. Hak dan Kewajiban dalam Suatu Hukum Keluarga ............................... 7
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11
A. Kesimpulan ........................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Hukum Indonesia tidaklah luput dari yang namanya hukum
kekeluargaan. Mengingat semakin maraknya kasus yang ada di Negara Indonesia ini
tentang problematika rumah tangga, baik itu tentang kekerasan suami terhadap istri
atau kekejaman orang tua terhadap anak kandungnya sendiri. Karena pada dasarnya
mereka kurang begitu memahami asas-asas dari hukumkeluarga itu sendiri.
Maka dari itu di dalam makalah ini kami akan membahas tentang pengertian,
sumber-sumber, asas-asas, dan ruang lingkup serta hak dan kewajiban didalam suatu
hukum keluarga.
Istilah hukum keluarga berasal dari kata Familierecht yang diterjemahkan dari
bahasa belanda, atau dari bahasa inggris law of familie. Ali Afandi mengatakan
bahwa hukum keluarga diartikan sebagai “keseluruhan ketentuan yang mengatur
hubungan hukum yang bersangkutan dengan kekeluargaan sedarah dan kekeluargaan
karena perkawinan” (Afandi, 1986: 93).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Dari Hukum Keluarga itu?
2. Dari Manakah Sumber-Sumber Hukum Keluarga Itu?
3. Apa Sajakah Asas-Asas Hukum Keluarga Itu?
4. Mencakup Apa Sajakah Ruang Lingkup Hukum Keluarga Itu?
5. Apa Saja Hak Dan Kewajiban Dalam Suatu Hukum Keluarga?
C. Tujuan
.

1.Untuk Mengetahui Definisi Dari Hukum Keluarga
2. Untuk Mengetahui Sumber-Sumber Hukum Keluarga

1
2

3. Untuk Mengetahui Asas-Asas Hukum Keluarga
4. Untuk Mengetahui Apa Sajakah Ruang Lingkup Hukum Keluarga
5. Untuk Mengetahui Hak Dan Kewajiban Dalam Suatu Hukum Keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
A .Pengertian Hukum Keluarga
Hukum Keluarga adalah peraturan hubungan hukum yang timbul dari
hubungan keluarga Jadi, peraturan-peraturan hukum yang ditimbulkan dari adanya
hubungan keluarga, seperti hukum tentang perkawinan, tentang perwalian dan lainlain. Sebagaimana yang dikemukakan Ali Afandi[2] pada teks yang ada pada
pendahuluan makalah ini. Ada dua pokok kajian dalam pengertian/definisi hukum
keluarga, yaitu mengatur hubungan hukum yang berkaitan dengan kekeluargaan
sedarah dan perkawinan. Kekeluargaan sedarah adalah pertalian keluarga yang
terdapat pada beberapa orang yang mempunyai leluhur yang sama. Sedangkan
kekeluargaan karena perkawinan adalah pertalian keluarga yang terdapat karena
perkawinan antara seorang dengan keluarga sedarah dari istri (suaminya).
Tahir Mahmoud mengartikan :”hukum keluarga sebagai prinsip-prinsip
hukum yang diterapkan berdasarkan ketaatan beragama berkaitan dengan hal-hal
yang secara umum diyakini memiliki aspek religius menyangkut peraturan keluarga,
perkawinan, perceraian, hubungan dalam keluarga, kewajiban dalam rumah tangga,
warisan, pemberian mas kawin, perwalian, dan lain-lain”.
Definisi yang terakhir ini mengkaji dua hal, yaitu tentang prinsip hukum dan
ruang lingkupnya. Prinsip hukum berdasarkan ketaatan beragama. Ruang lingkup
kajian hukum keluarga meliputi peraturan keluarga, kewajiban dalam rumah tangga,
warisan, pemberian mas kawin, perwalian, dan lain-lain. Definisi ini sangat luas
karena mencakup warisan, padahal di dalam hukum perdata barat, warisan
merupakan bagian dari hukum benda. Pendapat lain disebutkan bahwa hukum
keluarga adalah :

3
4

“Mengatur hubungan hukum yang timbul dari ikatan keluarga. Yang termasuk
dalam hukum keluarga ialah peraturan perkawinan, peraturan kekuasaan orang tua
dan peraturan perwalian”.[4]
Definisi terakhir ini hanya difokuskan pada peraturan perkawinan, peraturan
kekuasaan orang tua, dan perwalian yang bersumber dari hukum tertulis, sedangkan
hal yang berkaitan dengan peraturan perkawinan tidak tertulis tidak mendapat
perhatian, padahal dalam masyarakat Indonesia masih mengenal hukum adat,
sehingga ketiga definisi diatas perlu dilengkapi dan disempurnakan. hukum keluarga
adalah keseluruhan kaedah-kaedah hukum (baik tertulis maupun tidak tertulis) yang
mengatur hubungan hukum mengenai perkawinan, perceraian, harta benda dalam
perkawinan, kekuasaan orang tua, pengampuan dan perwalian.
Hukum keluarga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
- Hukum keluarga tertulis
- Hukum keluarga tidak tertulis
Hukum keluarga tertulis adalah kaedah-kaedah hukum yang bersumber dari
UU, yurisprudensi, dan traktat. Sedangkan hukum keluarga tidak tertulis adalah
kaedah-kaedah hukum keluarga yang timbul, tumbuh, dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat (kebiasaan). Seperti misalnya, marari dalam kehidupan
masyarakat sasak. Yang menjadi kajian hukum keluarga meliputi perkawinan,
perceraian, harta benda dalam perkawinan, kekuasaan orang tua, pengampuan, dan
perwalian.
B .Sumber-Sumber Hukum Keluarga
Pada dasarnya sumber hukum keluarga dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu, sumber hukum keluarga tertulis dan tidak tertulis. Sumber hukum keluarga
5

tertulis adalah sumber hukum yang berasal dari berbagai peraturan perundangan,
yurisprudensi, dan traktat, sedangkan sumber hukum keluarga tak tertulis adalah
sumber hukum yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupanmasyarakat.
Sumber hukum keluarga tertulis, dikemukakan berikut ini.
1. Kitab undang-undang hukum perdata (KUH Perdata).
2. Peraturan perkawinan campuran (regelijk op de gemengdehuwelijk), Stb. 1898
Nomor 158.
3. Ordonansi perkawinan indonesia, kristen, jawa, minahasa, dan ambon, Stb. 1933
Nomor 74.
4. UU Nomor 32 Tahun 1954 tentang pencatatan nikah, talak, dan rujuk (beragama
islam)
5. UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan.
6. PP Nomor 9 Tahun 1975 tentang peraturan pelaksanaan UU Nomor 1 Tahun 1974
tentang perkawinan.
7. PP Nomor 10 Tahun 1983 jo. PP Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Izin Perkawinan
Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.
Di samping itu, yang menjadi sumber hukum keluarga tertulis adalah inpres
Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia. Kompilasi
Hukum Islam ini hanya berlaku bagi orang-orang yang beragama islam.
C .Asas-Asas Hukum Keluarga
Berdasarkan hasil analisis terhadap KUH Perdata dan UU Nomor 1 Tahun
1974 ditemukan 5 (lima) asas yang paling prinsip dalam hukum keluarga yaitu:
1. Asas Monogami (pasal 27 BW; pasal 3 UU Nomor 1 Tahun 1974)
Asas Monogami mengandung makna bahwa seorang pria hanya boleh
mempunyai seorang istri, seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami.
6

2. Asas Konsensual, suatu asas bahwa perkawinan atau perwalian dikatakan sah
apabila teradapat persetujuan atau konsensus antara calon suami-istri yang akan
melangsungkan perkawinan atau keluarga harus dimintai persetujuanya tentang
perwalian (pasal 28 KUH Perdata; pasal 6 UU Nomor 1 Tahun 1974).
3. Asas Persatuan Bulat, suatu asas dimana antara suami isteri terjadi persatuan harta
benda yang dimilikinya (pasal 119 KUH Perdata).
4. Asas Proposional, suatu asas di mana hak dan kedudukan istri adalah seimbang
dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan di dalam
pergaulan masyarakat (pasal 31 UU Nomor 1 Tahun 1874).
5. Asas Tak Dapat Dibagi-Bagi, suatu asas bahwa tiap-tiap perwalian hanya terdapat
satu wali (pasal 331 KUH Perdata). Pengecualian dari asas ini adalah :
- Jika perwalian itu dilakukan oleh ibu sebagai orang tua yang hidup paling lama maka
kalau ia kawin lagi, suaminya menjadi wali serta/wali peserta (pasal 351 KUH
Perdata).
- Dan jika sampai ditunjuk pelaksana pengurusan yang mengurus barang-barang dari
anak dibawah umur diluar Indonesia (pasal 361 KUH Perdata).
Asas-asas itu dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan dan penegakan
hukum keluarga, khususnya tentang perkawinan. Seperti diketahui bahwa di dalam
masyarakat kita masih banyak yang belum memahami asas-asas yang tercantum
dalam hukum keluarga, hal ini terlihat pada banyak kasus-kasus perkawinan dibawah
umur dan banyaknya perkawinan liar. Akibat dari menonjolnya perkawinan di bawah
umur adalah tingginya angka perceraian. Semakin tinggi angka perceraian, semakin
banyak wanita yang menjanda. Akibatnya anak-anak mereka tidak terurus dengan
baik. Oleh karena itu, diharapkan supaya asas-asas dalam hukum keluarga dapat
disosialisasikan dalam masyarakat, sehingga angka perceraian dapat ditekan
seminimal mungkin.
7

D .Ruang Lingkup Hukum Keluarga

Apabila kita kaji definisi yang dikemukakan pada pengertian hukum keluarga
maka dapat dikemukakan ruang lingkup kajian hukum keluarga.
Ia memuat peraturan tentang :
- Perkawinan, termasuk hubungan-hubungan yang bercorak hukum harta antara suamiisteri (huwelijksgoederecht)
- Hubungan antara orang tua dan anak (ouderlikemacht)
- Hubungan antara wali dan anak yang diawasi (voogdij)
- Hubungan antara orang yang diletakkan dibawah pengampuan karena gila atau pikiran
yang kurang sehat atau karena pemborosan, dan pengampunya (curatele)
Namun, menurut Salim HS didalam tulisanya, bahwasanya didalam bagian
hukum keluarga hanya difokuskan pada kajian perkawinan, perceraian dan harta
benda dalam perkawinan karena apabila mengkaji ketiga hal itu, telah mencakup
secara singkat tentang pembahasan kekuasaan orang tua, pengampuan, dan perwalian.

E .Hak Dan Kewajiban Dalam Hukum Keluarga

Hak dan kewajiban dalam hukum keluarga dapat dibeda-bedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
1. Hak dan kewajiban antara suami-istri;
2. Hak dan kewajiban antara orang tua dengan anaknya;
3. Hak dan kewajiban antara anak dengan orang tuanya manakala orang tuanya telah
mengalami proses penuaan.
8

Hak dan kewajiban antara suami-istri adalah hak dan kewajiban yang timbul
karena adanya perkawinan antara mereka. Hak dan kewajiban suami istri diatur
dalam pasal 32 sampai pasal 36 UU Nomor1 Tahun 1974. Hak dan kewajiban antara
suami-istri adalah sebagai berikaut.
1. Menegakkan rumah tangga.
2. Keseimbangan dalam rumah tangga dan pergaulan masyarakat.
3. Suami istri berhak melakukan perbuatan hukum.
4. Suami istri wajib mempunyai tempat kediaman yang tetap.
5. Suami istri wajib saling mencintai, hormat menghormati, setia, dan member
bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain.
6. Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan rumah
tangga sesuai dengan kemampuanya.
7. Istri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya.
Apabila kewajiban-kewajiban itu dilalaikan si suami maka istri dapat
mengajukan gugatan kepada pengadilan. Hak dan kewajiban antara orang tua dengan
anak diatur dalam pasal 45 sampai dengan pasal 49 UU Nomor 1 Tahun 1974. Hak
dan kewajiban orang tua dan anak dikemukakan berikut ini.
1. Orang tua wajib memelihara dan mendidik anak anak mereka sebaik-baiknya.
Kewajiban orang tua berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri (pasal
45 ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 1974).
2. Anak wajib menghormati orang tua dan menaati kehendak mereka yang baik (pasal
46 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974).
3. Anak wajib memelihara dan membantu orang tuanya, manakala sudah tua (pasal
46 ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 1974).
4. Anak yang belum dewasa, belum pernah melangsungkan perkawinan, ada di
bawah kekuasaan orang tua (pasal 47 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974).
9

5. Orang tua mewakili anak di bawah umur dan belum pernah kawin mengenai segala
perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan (pasal 47 ayat (2) UU Nomor 1
Tahun 1974).
Kewajiban yang ketiga disebut dengan alimentasi. Alimentasi adalah
kewajiban dari seorang anak untuk memberikan nafkah terhadap orang tuanya
manakala sudah tua.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dijelaskan hukum keluarga berasal dari terjemahan kata familierecht
(belanda) atau law of familie (inggris). Istilah keluarga dalam arti sempit adalah orang
seisi rumah, anak istri, sedangkan dalam arti luas keluarga berarti sanak saudara atau
anggota kerabat dekat. Dan adapun hukum kekeluargaan menurut hukum perdata
adalah aturan yang mengatur mengenai keluarga,yang mana di dalam keluarga
tersebut banyak mengatur masalah perkawinan, hubungan dan hak serta kewajiban
suami istri dalam sebuah rumah tangga, keturunan, perwalian, pengampuan.
Dan Adapun sumber hukum dalam hukum keluarga tersebut ada dua macam,
yaitu sumber hukum tertulis dan tidak tertulis. Sedangkan Ruang lingkup dalam
hukum keluarga itu meliputi: perkawinan, perceraian, harta benda dalam perkawinan,
kekuasaan orang tua, pengampuan, dan perwalian. Namun di dalam bagian hukum
keluarga hanya difokuskan pada kajian perkawinan, perceraian, dan harta benda
dalam perkawinan.
B. Saran
Sebagaimana pepatah “tiada gading yang tak retak”, kami ibaratkan sebagai
kemampuan dan keterbatasan intelek saya . maka, jika terdapat banyak kekeliruan
baik dalam segi materinya ataupun dalam segi tulisanya saya memohon maaf yang
sebesar-besarnya.

10
11

DAFTAR PUSTAKA
Apeldoorn,Van. 1985. Pengantar Ilmu Hukum,cetakan X. Jakarta: Pradnya Paramita
HS, Salim. 2009. Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), cetakan VI. Jakarta,:
Sinar Grafika
______. Undang-Undang Perkawinan Di Indonesia. Surabaya: Arkola
Subekti, R, Dan R. Tjitrosudibio, 2006. kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
cetakan ke-37. Jakarta: Pradnya Paramita
Subekti.2001. Pokok Pokok Hukum Perdata. Jakarta : PT. Intermasa

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaRahmanzie Share
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatNuelimmanuel22
 
Hukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agamaHukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnDella Mega Alfionita
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1villa kuta indah
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraUzix Moch
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Arman Solit
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatNakano
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Idik Saeful Bahri
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalVallen Hoven
 
Makalah adopsi (pegangkatan anak)
Makalah adopsi (pegangkatan anak)Makalah adopsi (pegangkatan anak)
Makalah adopsi (pegangkatan anak)Rahmanzie Share
 
Makalah perkembangan hukum islam di indonesia
Makalah perkembangan hukum islam di indonesiaMakalah perkembangan hukum islam di indonesia
Makalah perkembangan hukum islam di indonesiaSayid Sidik
 

Was ist angesagt? (20)

Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
 
Hukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agamaHukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agama
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugat
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Putusnya perkawinan
Putusnya perkawinanPutusnya perkawinan
Putusnya perkawinan
 
Makalah adopsi (pegangkatan anak)
Makalah adopsi (pegangkatan anak)Makalah adopsi (pegangkatan anak)
Makalah adopsi (pegangkatan anak)
 
Makalah perkembangan hukum islam di indonesia
Makalah perkembangan hukum islam di indonesiaMakalah perkembangan hukum islam di indonesia
Makalah perkembangan hukum islam di indonesia
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 

Andere mochten auch

Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Anggit Dwi A
 
Asas Hukum Keluarga - Usman Jambak
Asas Hukum Keluarga - Usman JambakAsas Hukum Keluarga - Usman Jambak
Asas Hukum Keluarga - Usman JambakUsman Jambak
 
MELARANG PERKAWINAN BEDA AGAMA : PELANGGARAN HAK KONSTITUSI DAN HAK ASASI MAN...
MELARANG PERKAWINAN BEDA AGAMA : PELANGGARAN HAK KONSTITUSI DAN HAK ASASI MAN...MELARANG PERKAWINAN BEDA AGAMA : PELANGGARAN HAK KONSTITUSI DAN HAK ASASI MAN...
MELARANG PERKAWINAN BEDA AGAMA : PELANGGARAN HAK KONSTITUSI DAN HAK ASASI MAN...Law Firm "Fidel Angwarmasse & Partners"
 
Perkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraianPerkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraianMohammad Hakim
 
Perkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraianPerkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraianTatang Suwandi
 
Makalah hukum pernikahan beda agama
Makalah hukum pernikahan beda agamaMakalah hukum pernikahan beda agama
Makalah hukum pernikahan beda agamaRachman B. Prasetyo
 
Pendewasaan (handlichting)
Pendewasaan (handlichting)Pendewasaan (handlichting)
Pendewasaan (handlichting)Zainal Abidin
 
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslimasnin_syafiuddin
 
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisanKedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisanEko Nainggolan
 
Iman Kepada Rasul
Iman Kepada RasulIman Kepada Rasul
Iman Kepada Rasulhasby hd
 
02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)
02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)
02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)35255466
 
Bab 5 hukum islam
Bab 5 hukum islamBab 5 hukum islam
Bab 5 hukum islamIsmail Zain
 
Kurikulum dan-silabus-jurusan-pai-tahun-20131
Kurikulum dan-silabus-jurusan-pai-tahun-20131Kurikulum dan-silabus-jurusan-pai-tahun-20131
Kurikulum dan-silabus-jurusan-pai-tahun-20131Aris Munandar
 
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nyaKeimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nyaHelmon Chan
 
PPT Iman Kepada Qodho dan Qadhar
PPT Iman Kepada Qodho dan QadharPPT Iman Kepada Qodho dan Qadhar
PPT Iman Kepada Qodho dan QadharVienna_Maulee
 
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIRBAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIREvaariva
 
Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiEsti Dyah
 

Andere mochten auch (20)

Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
 
Asas Hukum Keluarga - Usman Jambak
Asas Hukum Keluarga - Usman JambakAsas Hukum Keluarga - Usman Jambak
Asas Hukum Keluarga - Usman Jambak
 
MELARANG PERKAWINAN BEDA AGAMA : PELANGGARAN HAK KONSTITUSI DAN HAK ASASI MAN...
MELARANG PERKAWINAN BEDA AGAMA : PELANGGARAN HAK KONSTITUSI DAN HAK ASASI MAN...MELARANG PERKAWINAN BEDA AGAMA : PELANGGARAN HAK KONSTITUSI DAN HAK ASASI MAN...
MELARANG PERKAWINAN BEDA AGAMA : PELANGGARAN HAK KONSTITUSI DAN HAK ASASI MAN...
 
Menyoal nikah sirri
Menyoal nikah sirriMenyoal nikah sirri
Menyoal nikah sirri
 
Perkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraianPerkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraian
 
Perkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraianPerkawinan dan perceraian
Perkawinan dan perceraian
 
Makalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agamaMakalah nikah beda agama
Makalah nikah beda agama
 
Makalah hukum pernikahan beda agama
Makalah hukum pernikahan beda agamaMakalah hukum pernikahan beda agama
Makalah hukum pernikahan beda agama
 
Pendewasaan (handlichting)
Pendewasaan (handlichting)Pendewasaan (handlichting)
Pendewasaan (handlichting)
 
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
02 perkawinan pria muslim dengan wanita non muslim
 
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisanKedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan
 
Iman Kepada Rasul
Iman Kepada RasulIman Kepada Rasul
Iman Kepada Rasul
 
02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)
02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)
02 anis sofiyah (memahami ketentuan hukum islam tentang pengurusan jenazah)
 
Bab 5 hukum islam
Bab 5 hukum islamBab 5 hukum islam
Bab 5 hukum islam
 
Kurikulum dan-silabus-jurusan-pai-tahun-20131
Kurikulum dan-silabus-jurusan-pai-tahun-20131Kurikulum dan-silabus-jurusan-pai-tahun-20131
Kurikulum dan-silabus-jurusan-pai-tahun-20131
 
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nyaKeimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
Keimanan kepada allah swt melalui pemahaman sifat sifat-nya
 
PPT Iman Kepada Qodho dan Qadhar
PPT Iman Kepada Qodho dan QadharPPT Iman Kepada Qodho dan Qadhar
PPT Iman Kepada Qodho dan Qadhar
 
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIRBAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
 
Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah Sosialisasi
 
membiasakan perilaku terpuji
membiasakan perilaku terpujimembiasakan perilaku terpuji
membiasakan perilaku terpuji
 

Ähnlich wie HUKUM KELUARGA

Pembagian Harta Bersama.pptx
Pembagian Harta Bersama.pptxPembagian Harta Bersama.pptx
Pembagian Harta Bersama.pptxniawino1
 
Tinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
Tinjauam Umum Hukum Keluarga IslamTinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
Tinjauam Umum Hukum Keluarga IslamNeyna Fazadiq
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan AgamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agamapjj_kemenkes
 
Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah diktum2015
 
Perkawinan Via Telepon
Perkawinan Via TeleponPerkawinan Via Telepon
Perkawinan Via Teleponkriwiliwiliwil
 
PPT - Perjanjian Kawin Setelah Kawin.pptx
PPT - Perjanjian Kawin Setelah Kawin.pptxPPT - Perjanjian Kawin Setelah Kawin.pptx
PPT - Perjanjian Kawin Setelah Kawin.pptxDominiqyJili
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamapjj_kemenkes
 
Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Anton Saja
 
tugas ppt hukum Islam new (1).pptx
tugas ppt hukum Islam new (1).pptxtugas ppt hukum Islam new (1).pptx
tugas ppt hukum Islam new (1).pptxSorayalia
 
PPT Nur Hidayah Febriyani_E0018305_Perbandingan Hukum Pidana (C).pdf
PPT Nur Hidayah Febriyani_E0018305_Perbandingan Hukum Pidana (C).pdfPPT Nur Hidayah Febriyani_E0018305_Perbandingan Hukum Pidana (C).pdf
PPT Nur Hidayah Febriyani_E0018305_Perbandingan Hukum Pidana (C).pdfDenissaWijanti
 
Maria Dwinoverine_2109112142_PIH.pptx
Maria Dwinoverine_2109112142_PIH.pptxMaria Dwinoverine_2109112142_PIH.pptx
Maria Dwinoverine_2109112142_PIH.pptxMariaDwinoverin
 
Gender & hukum islam di indonesia
Gender & hukum islam di indonesiaGender & hukum islam di indonesia
Gender & hukum islam di indonesiaAhsanul Minan
 

Ähnlich wie HUKUM KELUARGA (20)

Hukum perkawinan adat
Hukum perkawinan adatHukum perkawinan adat
Hukum perkawinan adat
 
Pembagian Harta Bersama.pptx
Pembagian Harta Bersama.pptxPembagian Harta Bersama.pptx
Pembagian Harta Bersama.pptx
 
Tinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
Tinjauam Umum Hukum Keluarga IslamTinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
Tinjauam Umum Hukum Keluarga Islam
 
Saabung
SaabungSaabung
Saabung
 
Jenis Jenis lapangan Hukum
Jenis Jenis lapangan HukumJenis Jenis lapangan Hukum
Jenis Jenis lapangan Hukum
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan AgamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan Agama
 
Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah
 
Keluarga Dan Perkawinan Konseling Keluarga
Keluarga Dan Perkawinan Konseling KeluargaKeluarga Dan Perkawinan Konseling Keluarga
Keluarga Dan Perkawinan Konseling Keluarga
 
Perkawinan Via Telepon
Perkawinan Via TeleponPerkawinan Via Telepon
Perkawinan Via Telepon
 
PPT - Perjanjian Kawin Setelah Kawin.pptx
PPT - Perjanjian Kawin Setelah Kawin.pptxPPT - Perjanjian Kawin Setelah Kawin.pptx
PPT - Perjanjian Kawin Setelah Kawin.pptx
 
SKETSA PERADILAN AGAMA
SKETSA PERADILAN AGAMASKETSA PERADILAN AGAMA
SKETSA PERADILAN AGAMA
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
 
Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2Keperawatan agama modul 3 kb2
Keperawatan agama modul 3 kb2
 
tugas ppt hukum Islam new (1).pptx
tugas ppt hukum Islam new (1).pptxtugas ppt hukum Islam new (1).pptx
tugas ppt hukum Islam new (1).pptx
 
PPT Nur Hidayah Febriyani_E0018305_Perbandingan Hukum Pidana (C).pdf
PPT Nur Hidayah Febriyani_E0018305_Perbandingan Hukum Pidana (C).pdfPPT Nur Hidayah Febriyani_E0018305_Perbandingan Hukum Pidana (C).pdf
PPT Nur Hidayah Febriyani_E0018305_Perbandingan Hukum Pidana (C).pdf
 
Maria Dwinoverine_2109112142_PIH.pptx
Maria Dwinoverine_2109112142_PIH.pptxMaria Dwinoverine_2109112142_PIH.pptx
Maria Dwinoverine_2109112142_PIH.pptx
 
Hukum perkawinan dikonversi
Hukum perkawinan dikonversiHukum perkawinan dikonversi
Hukum perkawinan dikonversi
 
Makalah pernikahan
Makalah pernikahanMakalah pernikahan
Makalah pernikahan
 
17984710.ppt
17984710.ppt17984710.ppt
17984710.ppt
 
Gender & hukum islam di indonesia
Gender & hukum islam di indonesiaGender & hukum islam di indonesia
Gender & hukum islam di indonesia
 

Mehr von Muhamad Yogi

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik ModerenMuhamad Yogi
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanMuhamad Yogi
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALMuhamad Yogi
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Muhamad Yogi
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMuhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 
Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia
Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia
Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia Muhamad Yogi
 

Mehr von Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
BENTUK NEGARA
BENTUK NEGARABENTUK NEGARA
BENTUK NEGARA
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Pilar Belajar
Pilar BelajarPilar Belajar
Pilar Belajar
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 
Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia
Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia
Pengaruh Multikulturalisme Terhadap Disintegrasi Nasional di Indonesia
 

HUKUM KELUARGA

  • 1. HUKUM KELUARGA ( Hasil pengumpulan dan penyusunan dari berbagai sumber informasi ) MAKALAH ( Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Hukum Perdata ) Oleh MUHAMAD YOGI 41032161121007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Hukum Keluarga dalam mata kuliah Hukum Perdata Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Bandung, 27 September 2013 Penulis Muhamad Yogi ii
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1 C. Tujuan ..................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2 A. Definisi Hukum Keluarga ...................................................................... 3 B. Sumber- Sumber Hukum Keluarga ....................................................... 4 C. Asas- asas Hukum Keluarga .................................................................. 5 D. Ruang Lingkup Hukum Keluarga .......................................................... 7 E. Hak dan Kewajiban dalam Suatu Hukum Keluarga ............................... 7 BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11 A. Kesimpulan ........................................................................................... 11 B. Saran ..................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada Hukum Indonesia tidaklah luput dari yang namanya hukum kekeluargaan. Mengingat semakin maraknya kasus yang ada di Negara Indonesia ini tentang problematika rumah tangga, baik itu tentang kekerasan suami terhadap istri atau kekejaman orang tua terhadap anak kandungnya sendiri. Karena pada dasarnya mereka kurang begitu memahami asas-asas dari hukumkeluarga itu sendiri. Maka dari itu di dalam makalah ini kami akan membahas tentang pengertian, sumber-sumber, asas-asas, dan ruang lingkup serta hak dan kewajiban didalam suatu hukum keluarga. Istilah hukum keluarga berasal dari kata Familierecht yang diterjemahkan dari bahasa belanda, atau dari bahasa inggris law of familie. Ali Afandi mengatakan bahwa hukum keluarga diartikan sebagai “keseluruhan ketentuan yang mengatur hubungan hukum yang bersangkutan dengan kekeluargaan sedarah dan kekeluargaan karena perkawinan” (Afandi, 1986: 93). B. Rumusan Masalah 1. Apa Definisi Dari Hukum Keluarga itu? 2. Dari Manakah Sumber-Sumber Hukum Keluarga Itu? 3. Apa Sajakah Asas-Asas Hukum Keluarga Itu? 4. Mencakup Apa Sajakah Ruang Lingkup Hukum Keluarga Itu? 5. Apa Saja Hak Dan Kewajiban Dalam Suatu Hukum Keluarga? C. Tujuan . 1.Untuk Mengetahui Definisi Dari Hukum Keluarga 2. Untuk Mengetahui Sumber-Sumber Hukum Keluarga 1
  • 5. 2 3. Untuk Mengetahui Asas-Asas Hukum Keluarga 4. Untuk Mengetahui Apa Sajakah Ruang Lingkup Hukum Keluarga 5. Untuk Mengetahui Hak Dan Kewajiban Dalam Suatu Hukum Keluarga
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A .Pengertian Hukum Keluarga Hukum Keluarga adalah peraturan hubungan hukum yang timbul dari hubungan keluarga Jadi, peraturan-peraturan hukum yang ditimbulkan dari adanya hubungan keluarga, seperti hukum tentang perkawinan, tentang perwalian dan lainlain. Sebagaimana yang dikemukakan Ali Afandi[2] pada teks yang ada pada pendahuluan makalah ini. Ada dua pokok kajian dalam pengertian/definisi hukum keluarga, yaitu mengatur hubungan hukum yang berkaitan dengan kekeluargaan sedarah dan perkawinan. Kekeluargaan sedarah adalah pertalian keluarga yang terdapat pada beberapa orang yang mempunyai leluhur yang sama. Sedangkan kekeluargaan karena perkawinan adalah pertalian keluarga yang terdapat karena perkawinan antara seorang dengan keluarga sedarah dari istri (suaminya). Tahir Mahmoud mengartikan :”hukum keluarga sebagai prinsip-prinsip hukum yang diterapkan berdasarkan ketaatan beragama berkaitan dengan hal-hal yang secara umum diyakini memiliki aspek religius menyangkut peraturan keluarga, perkawinan, perceraian, hubungan dalam keluarga, kewajiban dalam rumah tangga, warisan, pemberian mas kawin, perwalian, dan lain-lain”. Definisi yang terakhir ini mengkaji dua hal, yaitu tentang prinsip hukum dan ruang lingkupnya. Prinsip hukum berdasarkan ketaatan beragama. Ruang lingkup kajian hukum keluarga meliputi peraturan keluarga, kewajiban dalam rumah tangga, warisan, pemberian mas kawin, perwalian, dan lain-lain. Definisi ini sangat luas karena mencakup warisan, padahal di dalam hukum perdata barat, warisan merupakan bagian dari hukum benda. Pendapat lain disebutkan bahwa hukum keluarga adalah : 3
  • 7. 4 “Mengatur hubungan hukum yang timbul dari ikatan keluarga. Yang termasuk dalam hukum keluarga ialah peraturan perkawinan, peraturan kekuasaan orang tua dan peraturan perwalian”.[4] Definisi terakhir ini hanya difokuskan pada peraturan perkawinan, peraturan kekuasaan orang tua, dan perwalian yang bersumber dari hukum tertulis, sedangkan hal yang berkaitan dengan peraturan perkawinan tidak tertulis tidak mendapat perhatian, padahal dalam masyarakat Indonesia masih mengenal hukum adat, sehingga ketiga definisi diatas perlu dilengkapi dan disempurnakan. hukum keluarga adalah keseluruhan kaedah-kaedah hukum (baik tertulis maupun tidak tertulis) yang mengatur hubungan hukum mengenai perkawinan, perceraian, harta benda dalam perkawinan, kekuasaan orang tua, pengampuan dan perwalian. Hukum keluarga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : - Hukum keluarga tertulis - Hukum keluarga tidak tertulis Hukum keluarga tertulis adalah kaedah-kaedah hukum yang bersumber dari UU, yurisprudensi, dan traktat. Sedangkan hukum keluarga tidak tertulis adalah kaedah-kaedah hukum keluarga yang timbul, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan masyarakat (kebiasaan). Seperti misalnya, marari dalam kehidupan masyarakat sasak. Yang menjadi kajian hukum keluarga meliputi perkawinan, perceraian, harta benda dalam perkawinan, kekuasaan orang tua, pengampuan, dan perwalian. B .Sumber-Sumber Hukum Keluarga Pada dasarnya sumber hukum keluarga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu, sumber hukum keluarga tertulis dan tidak tertulis. Sumber hukum keluarga
  • 8. 5 tertulis adalah sumber hukum yang berasal dari berbagai peraturan perundangan, yurisprudensi, dan traktat, sedangkan sumber hukum keluarga tak tertulis adalah sumber hukum yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupanmasyarakat. Sumber hukum keluarga tertulis, dikemukakan berikut ini. 1. Kitab undang-undang hukum perdata (KUH Perdata). 2. Peraturan perkawinan campuran (regelijk op de gemengdehuwelijk), Stb. 1898 Nomor 158. 3. Ordonansi perkawinan indonesia, kristen, jawa, minahasa, dan ambon, Stb. 1933 Nomor 74. 4. UU Nomor 32 Tahun 1954 tentang pencatatan nikah, talak, dan rujuk (beragama islam) 5. UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan. 6. PP Nomor 9 Tahun 1975 tentang peraturan pelaksanaan UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan. 7. PP Nomor 10 Tahun 1983 jo. PP Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Izin Perkawinan Dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil. Di samping itu, yang menjadi sumber hukum keluarga tertulis adalah inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia. Kompilasi Hukum Islam ini hanya berlaku bagi orang-orang yang beragama islam. C .Asas-Asas Hukum Keluarga Berdasarkan hasil analisis terhadap KUH Perdata dan UU Nomor 1 Tahun 1974 ditemukan 5 (lima) asas yang paling prinsip dalam hukum keluarga yaitu: 1. Asas Monogami (pasal 27 BW; pasal 3 UU Nomor 1 Tahun 1974) Asas Monogami mengandung makna bahwa seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri, seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami.
  • 9. 6 2. Asas Konsensual, suatu asas bahwa perkawinan atau perwalian dikatakan sah apabila teradapat persetujuan atau konsensus antara calon suami-istri yang akan melangsungkan perkawinan atau keluarga harus dimintai persetujuanya tentang perwalian (pasal 28 KUH Perdata; pasal 6 UU Nomor 1 Tahun 1974). 3. Asas Persatuan Bulat, suatu asas dimana antara suami isteri terjadi persatuan harta benda yang dimilikinya (pasal 119 KUH Perdata). 4. Asas Proposional, suatu asas di mana hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan di dalam pergaulan masyarakat (pasal 31 UU Nomor 1 Tahun 1874). 5. Asas Tak Dapat Dibagi-Bagi, suatu asas bahwa tiap-tiap perwalian hanya terdapat satu wali (pasal 331 KUH Perdata). Pengecualian dari asas ini adalah : - Jika perwalian itu dilakukan oleh ibu sebagai orang tua yang hidup paling lama maka kalau ia kawin lagi, suaminya menjadi wali serta/wali peserta (pasal 351 KUH Perdata). - Dan jika sampai ditunjuk pelaksana pengurusan yang mengurus barang-barang dari anak dibawah umur diluar Indonesia (pasal 361 KUH Perdata). Asas-asas itu dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan dan penegakan hukum keluarga, khususnya tentang perkawinan. Seperti diketahui bahwa di dalam masyarakat kita masih banyak yang belum memahami asas-asas yang tercantum dalam hukum keluarga, hal ini terlihat pada banyak kasus-kasus perkawinan dibawah umur dan banyaknya perkawinan liar. Akibat dari menonjolnya perkawinan di bawah umur adalah tingginya angka perceraian. Semakin tinggi angka perceraian, semakin banyak wanita yang menjanda. Akibatnya anak-anak mereka tidak terurus dengan baik. Oleh karena itu, diharapkan supaya asas-asas dalam hukum keluarga dapat disosialisasikan dalam masyarakat, sehingga angka perceraian dapat ditekan seminimal mungkin.
  • 10. 7 D .Ruang Lingkup Hukum Keluarga Apabila kita kaji definisi yang dikemukakan pada pengertian hukum keluarga maka dapat dikemukakan ruang lingkup kajian hukum keluarga. Ia memuat peraturan tentang : - Perkawinan, termasuk hubungan-hubungan yang bercorak hukum harta antara suamiisteri (huwelijksgoederecht) - Hubungan antara orang tua dan anak (ouderlikemacht) - Hubungan antara wali dan anak yang diawasi (voogdij) - Hubungan antara orang yang diletakkan dibawah pengampuan karena gila atau pikiran yang kurang sehat atau karena pemborosan, dan pengampunya (curatele) Namun, menurut Salim HS didalam tulisanya, bahwasanya didalam bagian hukum keluarga hanya difokuskan pada kajian perkawinan, perceraian dan harta benda dalam perkawinan karena apabila mengkaji ketiga hal itu, telah mencakup secara singkat tentang pembahasan kekuasaan orang tua, pengampuan, dan perwalian. E .Hak Dan Kewajiban Dalam Hukum Keluarga Hak dan kewajiban dalam hukum keluarga dapat dibeda-bedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Hak dan kewajiban antara suami-istri; 2. Hak dan kewajiban antara orang tua dengan anaknya; 3. Hak dan kewajiban antara anak dengan orang tuanya manakala orang tuanya telah mengalami proses penuaan.
  • 11. 8 Hak dan kewajiban antara suami-istri adalah hak dan kewajiban yang timbul karena adanya perkawinan antara mereka. Hak dan kewajiban suami istri diatur dalam pasal 32 sampai pasal 36 UU Nomor1 Tahun 1974. Hak dan kewajiban antara suami-istri adalah sebagai berikaut. 1. Menegakkan rumah tangga. 2. Keseimbangan dalam rumah tangga dan pergaulan masyarakat. 3. Suami istri berhak melakukan perbuatan hukum. 4. Suami istri wajib mempunyai tempat kediaman yang tetap. 5. Suami istri wajib saling mencintai, hormat menghormati, setia, dan member bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain. 6. Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan rumah tangga sesuai dengan kemampuanya. 7. Istri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya. Apabila kewajiban-kewajiban itu dilalaikan si suami maka istri dapat mengajukan gugatan kepada pengadilan. Hak dan kewajiban antara orang tua dengan anak diatur dalam pasal 45 sampai dengan pasal 49 UU Nomor 1 Tahun 1974. Hak dan kewajiban orang tua dan anak dikemukakan berikut ini. 1. Orang tua wajib memelihara dan mendidik anak anak mereka sebaik-baiknya. Kewajiban orang tua berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri (pasal 45 ayat (1) dan ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 1974). 2. Anak wajib menghormati orang tua dan menaati kehendak mereka yang baik (pasal 46 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974). 3. Anak wajib memelihara dan membantu orang tuanya, manakala sudah tua (pasal 46 ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 1974). 4. Anak yang belum dewasa, belum pernah melangsungkan perkawinan, ada di bawah kekuasaan orang tua (pasal 47 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974).
  • 12. 9 5. Orang tua mewakili anak di bawah umur dan belum pernah kawin mengenai segala perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan (pasal 47 ayat (2) UU Nomor 1 Tahun 1974). Kewajiban yang ketiga disebut dengan alimentasi. Alimentasi adalah kewajiban dari seorang anak untuk memberikan nafkah terhadap orang tuanya manakala sudah tua.
  • 13. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dijelaskan hukum keluarga berasal dari terjemahan kata familierecht (belanda) atau law of familie (inggris). Istilah keluarga dalam arti sempit adalah orang seisi rumah, anak istri, sedangkan dalam arti luas keluarga berarti sanak saudara atau anggota kerabat dekat. Dan adapun hukum kekeluargaan menurut hukum perdata adalah aturan yang mengatur mengenai keluarga,yang mana di dalam keluarga tersebut banyak mengatur masalah perkawinan, hubungan dan hak serta kewajiban suami istri dalam sebuah rumah tangga, keturunan, perwalian, pengampuan. Dan Adapun sumber hukum dalam hukum keluarga tersebut ada dua macam, yaitu sumber hukum tertulis dan tidak tertulis. Sedangkan Ruang lingkup dalam hukum keluarga itu meliputi: perkawinan, perceraian, harta benda dalam perkawinan, kekuasaan orang tua, pengampuan, dan perwalian. Namun di dalam bagian hukum keluarga hanya difokuskan pada kajian perkawinan, perceraian, dan harta benda dalam perkawinan. B. Saran Sebagaimana pepatah “tiada gading yang tak retak”, kami ibaratkan sebagai kemampuan dan keterbatasan intelek saya . maka, jika terdapat banyak kekeliruan baik dalam segi materinya ataupun dalam segi tulisanya saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. 10
  • 14. 11 DAFTAR PUSTAKA Apeldoorn,Van. 1985. Pengantar Ilmu Hukum,cetakan X. Jakarta: Pradnya Paramita HS, Salim. 2009. Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), cetakan VI. Jakarta,: Sinar Grafika ______. Undang-Undang Perkawinan Di Indonesia. Surabaya: Arkola Subekti, R, Dan R. Tjitrosudibio, 2006. kitab Undang-Undang Hukum Perdata, cetakan ke-37. Jakarta: Pradnya Paramita Subekti.2001. Pokok Pokok Hukum Perdata. Jakarta : PT. Intermasa