2. GROUP INVESTIGATION
Present By :
Muhamad
Yogi
NEXT
Faculty of Educational Sciences and Teacher
Training
Nusantara Islamic University
3. Pengertian
Model Group investigation seringkali disebut sebagai metode
pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Hal ini
disebabkan oleh metode ini memadukan beberapa landasan
pemikiran, yaitu berdasarkan pandangan konstruktivistik,
demokratic teaching, dan kelompok belajar kooperatif.
Berdasarkan pandangan konstruktivistik, proses
pembelajaran dengan model group investigation
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk
terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran
mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu topik
melalui investigasi. Democratic teaching adalah proses
pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu
penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan,
menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan
keberagaman peserta didik.
4. (Budimansyah, 2007: 7). Group investigation adalah
kelompok kecil untuk menuntun dan mendorong siswa dalam
keterlibatan belajar. Metode ini menuntut siswa untuk
memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process
skills). Hasil akhir dari kelompok adalah sumbangan ide dari
tiap anggota serta pembelajaran kelompok yang notabene
lebih mengasah kemampuan intelektual siswa dibandingkan
belajar secara individual.
Eggen & Kauchak (dalam Maimunah, 2005: 21)
mengemukakan Group investigation adalah strategi belajar
kooperatif yeng menempatkan siswa ke dalam kelompok
untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode GI
mempunyai fokus utama untuk melakukan investigasi
terhadap suatu topik atau objek khusus.
5. Ciri Ciri Group Investigation
1. Pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation
berpusat pada siswa, guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau
konsultan sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
2. pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling
bekerjasama dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa
memandang latar belakang, setiap siswa dalam kelompok
memadukan berbagai ide dan pendapat, saling berdiskusi dan
beragumentasi dalam memahami suatu pokok bahasan serta
memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi kelompok.
3. pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation
siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi, semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang
menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari, semua siswa dalam
kelas saling terlihat dan mencapai suatu perspektif yang luas
mengenai topik tersebut.
6. 4. adanya motivasi yang mendorong
siswa agar aktif dalam proses belajar
mulai dari tahap pertama sampai tahap
akhir pembelajaran.
5. pembelajaran kooperatif dengan
metode Group Investigation suasana
belajar terasa lebih efektif, kerjasama
kelompok dalam pembelajaran ini dapat
membangkitkan semangat siswa untuk
memiliki keberanian dalam
mengemukakan pendapat dan berbagi
informasi dengan teman lainnya dalam
membahas materi pembelajaran
7. Tujuan Model Pembelajaran
Grup Investigation
1. Group Investigasi membantu siswa untuk melakukan investigasi
terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini
mempunyai implikasi yang positif terhadap pengembangan
keterampilan penemuan dan membentu mencapai tujuan.
2. Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik yang dilakukan
melaui investigasi.
3. Group Investigasi melatih siswa untuk bekaerja secara kooperatif
dalam memecahkan suatu masalah. Dengan adanya kegiatan
tersebut, siswa dibekali keterampilan hidup (life skill) yang berharga
dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi guru menerapkan model
pembelajaran GI dapat mencapai tiga hal, yaitu dapat belajar dengan
penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerjas secara kooperatif
8. Manfaat Group
Investigation
1. Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
2. Meningkatkan hubungan antar kelompok, belajar kooperatif memberi
kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan beradaptasi dengan
teman satu tim untuk mencerna materi pembelajaran.
3. Meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi belajar, belajar
kooperatif dapat membina kebersamaan, peduli satu sama lain dan
tenggang rasa, serta mempunyai andil terhadap keberhasilan tim.
4. Menumbuhkan realisasi kebutuhan peserta didik untuk belajar
berpikir, belajar kooperatif dapat diterapkan untuk berbagai materi
ajar, seperti pemahaman yang rumit, pelaksanaan kaijian proyek, dan
latihan memecahkan masalah.
5. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan.
6. Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas.
7. Relatif murah karena tidak memerlukan biaya khusus untuk
menerapkannya
9. Langkah-langkah model
pembelajaran Group
Investigation1. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang
harus dikerjakan.
3. Guru memanggil ketua-ketuaa kelompok untuk
memanggil materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya.
4. Masing-masing kelompok membahas materi tugaas
secara kooperatif dalam kelompoknya.
5. Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua
kelompok atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil
pembahasannya.
6. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil
pembahasannya.
7. Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi
kesalahan konsep dan memberikan kesimpulan.
8. Evaluasi
10. Tahap Pengelompokkan
(Grouping)/ Pemilihan topik
Yaitu tahap mengidentifikasi topik yang akan
diinvestigasi serta membentuk kelompok
investigasi, dengan anggota tiap kelompok 4 sampai
5 orang. Pada tahap ini:
1. Siswa mengamati sumber, memilih topik, dan
menentukan kategori-kategori topik permasalahan
2. Siswa bergabung pada kelompok-kelompok belajar
berdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik
untuk diselidiki
3. Guru membatasi jumlah anggota masing-masing
kelompok antara 4 sampai 5 orang berdasarkan
keterampilan dan keheterogenan.
11. Tahap Perencanaan
kooperatif (Planning)
Siswa dan guru merencanakan prosedur
pembelajaran, tugas, dan tujuan khusus yang
konsisten dengan subtopik yang telah dipilih
pada tahap pertama. Pada tahap ini siswa
bersama-sama merencanakan tentang:
1. Apa yang mereka pelajari?
2. Bagaimana mereka belajar?
3. Siapa dan melakukan apa?
4. Untuk tujuan apa mereka menyelidiki topik
tersebut?
12. Tahap Penyelidikan
(Investigation)/ Implementasi
Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam
tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam
aktivitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan
siswa kepada jenis-jenis sumber belajar yang berbeda baik di dalam
atau di luar sekolah. Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap
kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan. Pada tahap ini,
siswa melakukan kegiatan sebagai berikut:
a) Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan
membuat simpulan terkait dengan permasalahan-permasalahan yang
diselidiki
b) Masing-masing anggota kelompok memberikan masukan pada
setiap kegiatan kelompok
c) Siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan
mempersatukan ide dan pendapat.
13. Tahap Pengorganisasian (Organizing)/
Analisis dan sintesis
Siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi yang
diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan
bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan
dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk
dipresentasikan kepada seluruh kelas. Pada tahap ini
kegiatan siswa sebagai berikut:
1. Anggota kelompok menentukan pesan-pesan penting
dalam proyeknya masing-masing
2. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan
mereka laporkan dan bagaimana mempresentasikannya
3. Wakil dari masing-masing kelompok membentuk
panitia diskusi kelas dalam presentasi investigasi.
14. Tahap Presentasi hasil final
(Presenting)
Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil
penyelidikannya dengan cara yang menarik
kepada seluruh kelas, dengan tujuan siswa yang
lain saling terlibat satu sama lain dalam
pekerjaan mereka dan memperoleh perspektif
luas pada topik itu. Presentasi dikoordinasi oleh
guru. Kegiatan pembelajaran di kelas pada tahap
ini adalah sebagai berikut:
1. Penyajian kelompok pada keseluruhan kelas
dalam berbagai variasi bentuk penyajian
2. Kelompok yang tidak sebagai penyaji terlibat
secara aktif sebagai pendengar
3. Pendengar mengevaluasi, mengklarifikasi dan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan
terhadap topik yang disajikan.
15. Tahap Evaluasi (Evaluating)
Dalam hal kelompok-kelompok menangani aspek yang
berbeda dari topikyang sama, siswa dan guru
mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kerja
kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang
dilakukan dapat berupa penilaian individual atau
kelompok. Pada tahap ini, kegiatan guru atau siswa
dalam pembelajaran sebagai berikut:
a) Siswa menggabungkan masukan-masukan
tentang topiknya, pekerjaan yang telah mereka lakukan,
dan tentang pengalaman-pengalaman efektifnya
b) Guru dan siswa mengkolaborasi, mengevaluasi
tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan
c) Penilaian hasil belajar haruslah mengevaluasi
tingkat pemahaman siswa.
16. Kelebihan Model Group
Investigation
Di dalam pemanfaatannya atau penggunaannya
model pembelajaran group investigation juga
mempunyai kelemahan dan kelebihan, yakni
sebagai berikut:
Setiawan (2006:9) mendeskripsikan beberapa
kelebihan dari pembelajaran GI, yaitu sebagai
berikut:
1. Secara Pribadi
dalam proses belajarnya dapat bekerja secara
bebas
memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan
aktif
rasa percaya diri dapat lebih meningkat
dapat belajar untuk memecahkan, menangani
suatu masalah
mengembangkan antusiasme dan rasa pada
17. 2) Secara Sosial
meningkatkan belajar bekerja sama
belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru
belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis
belajar menghargai pendapat orang lain
meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan
3) Secara Akademis
siswa terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang diberikan
bekerja secara sistematis
mengembangkan dan melatih keterampilan fisika dalam berbagai bidang
merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaannya
mengecek kebenaran jawaban yang mereka buat
Selalu berfikir tentang cara atau strategi yang digunakan sehingga didapat
suatu kesimpulan yang berlaku umum.
18. Kelemahan Model Group
Investigation
Model Pembelajaran Group Investigation selain
memiliki kelebihan juga terdapat beberapa
kekurangannya, yaitu:
a) Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu
kali pertemuan
b) Sulitnya memberikan penilaian secara personal
c) Tidak semua topik cocok dengan model
pembelajaran GI, model pembelajaran GI cocok
untuk diterapkan pada suatu topik yang menuntut
siswa untuk memahami suatu bahasan dari
pengalaman yang dialami sendiri
d) Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif
e) Siswa yang tidak tuntas memahami materi
prasyarat akan mengalami kesulitan saat
menggunakan model ini (Setiawan, 2006:9).