SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 37
BENTUK NEGARA DAN PEMERINTAHAN
Bentuk negara
bentuk organisasi negara itu secara keseluruhan Bentuk
pemerintahan
bentuk penyelenggaraan pemerintahan (Jimly Asshiddiqie)
BN NEGARA DARI LUAR, BP MELIHAT DARI DALAM

Bentuk Negara

Tripartit Clasification
PLATO

POLYBIOS

Bipartit clasification

MACHIAVELLI

LEON DUGUIT

ARISTOTELES
JELLINEK
TRIPARTIT
Kriteria Plato & Aristoteles



Kuantitatif  jumlah yang memerintah
Kualitatif  Tujuan yang hendak dicapai
GOVERNMENT BY

PLATO

ARISTOTELES

GOOD

BAD

GOOD

BAD

ONE

Monarkhi

Tirani

Monarkhi

Tirani

FEW

Aristokrasi

Oligarkhi

Aristokrasi

Oligarkhi

MANY

Demokrasi

Mobokrasi

Polity

Demokrasi

Mobok

Demok

Mon

Siklus
Polybios

Oligarkhi

Arist

Tirani
PLATO
1.Latar Belakang Pemikirannya  di Yunani pada masa muda Pato sedang

terjadi kecurangan, kedzoliman, korupsi, dan kemewahan. OKI, Plato
menjauhkan diri dari kegiatan politik dan kenyataan hidup  menghayal.
2. Hasil Karya  a. Politeia ( the Republic)  mengenai negara
b. Politicos ( the Stateman)  Ahli Negara
c. Nomoi ( the Law)  Undang-Undang
3. Ajaran  ideenler (ajaran cita): ideenwereld (D. cita) & Natuurwereld
(D.alam)
 Ideale State (negara sempurna)
4. Bentuk Negara : The Ideal Form (bentuk cita)  Mon, Arist, demokrasi
The Coruption foerm (the generate form)  Tyrani, Olig, Mobokrasi
ARISTOTELES

1. Ajarannya  Realisme. Filsapatnya Prima Philosophia
mencari makna keadilan.
2. Bentuk Negara ( dalam Politics):
Ideal  Kuantitatif (jumlah orang yang memerintah)  M, A,
Politeia
Pemerosotan  Kualititatif (Tujuan yang hendak dicapai):
– Untuk satu orang  Tyrani / despotic
– Untuk beberapa orang  Oligrakhi (clique form)
– Bukan utk rakyat sluruhnya tapi atas nama rakyat 
Demokrasi.
BIPARTIT CLASIFICASION

MACHIAVELLI  Monarkhi dan Republik

1. LB  di Floren sedang kacau
2. Hasil Karya  Discorsi memaparkan negara Republik
Il Principe  memaparkan negara monarkhi
3. Ajarannya: Staatraison (kepentingan Negara)  Kep.Neg. dijadikan
ukuran tertinggi perbuatan manusia. :

– Kebutuhan WN dapat dipenuhi sejauh tidak merugikan negara (negara prioritas
utama).
– Penguasa boleh licik dan tidak tepat janji demi negara
– Penguasa siap memberi penghargaan kpd WN yg memakmurkan Negara
– Aktivitas pol dan diplomatik harus bermuara pada negara.

4. Bentuk Negara : Republik dan Monarkhi
5. Hukum  negara harus memiliki dua landasan utama yaitu Hukum dan
militer
Bentuk Negara & Pemerintahan paham modern

Bentuk Negara :
1.Negara kesatuan (unitaris)
2. Negara Sertikat (federasi)
Ada juga Serikat negara
Bentuk Pemerintahan:
1. Monarkhi
2. Republik
Kriteria membedakan Republik dan Monarkhi
Jellinek  dilihat dari cara terjadinya pembentukan
kemauan Negara.
 Secara Psikologis  Monarki
 Secara Yuridis  Republik
Leon Duguit  Penunjukkan kepala negara
 Herediter  monarkhi
 Pemilihan  Republik
PAHAM MODERN

BENTUK
NEGARA

KESATUAN
(UNITARIS)

NEGARA
KESATUAN

BENTUK
PEMERINTAHAN

SERIKAT
(FEDERASI)

MONARKHI

REPUBLIK

SENTRALISASI

DESENTRALISASI

TERPUSAT

OTONOMI
DAERAH

8
Bentuk Pemerintahan RI
Pada Pasal 1 ayat (1) UUD1945 : ”Negara
Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang
berbentuk Republik”.
Republik  bentuk pemerintahan
Kesatuan  bentuk Negara
Selain merujuk pada ketentuan yuridis, dapat
pula dilihat dari kenyataan bahwa kepala negara
kita dijabat oleh seorang Presiden (bukan
Raja/Ratu), masa jabatan Presiden ditentukan
(selama 5 tahun), dan Presiden/ Wakil Presiden
diangkat melalui pemilihan (bukan pewarisan
seperti di Monarkhi)
Monarkhi- Republik
Monarkhi terbagi atas: monarkhi absolut, monarkhi konstitusional, dan monarkhi parlementer.
Republik dapat dibedakan atas tiga macam:Republik Mutlak
(otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
– republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik
Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
– republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik
Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
– republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik
Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
– republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik
Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
Otto Koellreutter
Selain bentuk pemerintahan monarkhi dan republik, Otto
Koellreutter mengajukan bentuk yang ketiga yaitu
Autoritarien fuhrerstaat (pemerintahan otoriter). Otoriter
yaitu pemerintahan yang dipegang oleh satu orang yang
bersifat mutlak. Kalau demikian, apa bedanya dengan
monarkhi absolut? Perbedaan kedua bentuk ini terletak
dalam proses pengangkatan kepala negara. Kalau dalam
monarkhi, raja diangkat berdasarkan pewarisan; sedangkan
dalam bentuk otoriter, kepala negara diangkat berdasarkan
pemilihan (sama dengan republik), tapi lama kelamaan
berkuasa mutlak. Contoh: Kekuasaan Hitler di Jerman; dan
Mussolini di Italia.
SUSUNAN NEGARA
Negara Kesatuan
Bentuk negara kesatuan yang telah ditetapkan para
pendiri negara pada tahun 1945, ternyata lebih
diperkuat dan dipertahankan oleh MPR RI pada
tahun 2002 melalui perubahan keempat UUD 1945
(37:5) yang menyepakati bahwa bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan. Tentu saja putusan MPR tersebut tidak
terlepas dari pengalaman sejarah bangsa kita yang
pernah menggunakan bentuk negara serikat mulai
27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950.
Jika demikian, apa yang dimaksud negara
kesatuan? Dalam bahasa Inggris, istilah negara
kesatuan dikenal dengan istilah unitary state,
sedangkan dalam bahasa Belanda disebut
eenheidsstaat. Negara kesatuan merupakan bentuk
negara yang kekuasaan tertinggi untuk mengatur
seluruh daerahnya ada di tangan pemerintahan
pusat. Dilihat dari susunannya, negara kesatuan
merupakan negara bersusunan tunggal yang
berarti dalam negara itu tidak terdapat negara yang
berbentuk negara bagian.
Negara kesatuan memiliki ciri khas yaitu di dalam
negara itu tidak ada organisasi lain yang berbentuk
negara.
UUD 1945 Pasal 25A: Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hakhaknya ditetapkan dengan undang-undang.
Dalam negara kesatuan, pemerintahan pusat memegang
kedaulatan sepenuhnya baik kedaulatan ke dalam
maupun ke luar. Oleh karena itu, dalam negara bentuk
ini hanya terdapat satu UUD, satu kepala negara, satu
dewan menteri, dan satu dewan perwakilan rakyat
(DPR).
Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi negara
kesatuan dengan sistem sentralisasi dan negara
kesatuan dengan sistem desentralisasi. Bagaimanakah
perbedaan kedua sistem negara kesatuan tersebut?
Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi yaitu Negara yang
seluruh persoal-annya diatur dan diurus oleh pe-merintah pusat,
dan daerah tinggal melaksa-nakan kebijaka dari pemerintah pusat.
Contoh negara kesatuan dengan sistem sentralisasi adalah Jerman
pada masa pemerintahan Hitler.
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi yaitu Negara yang
memberiIkeleluasaan kepada daerah untuk membuat dan mengurus urusan rumah tangga sendiri sesuai kondisi, kebutuhan,
dan ciri khas daerah tersebut.
a
Sedangkan dalam negara kesatuan dengan sitem desentralisasi,
daerah memiliki keleluasaan membuat peraturan untuk mengurus
urusan rumah tangga sendiri (hak otonomi) sesuai dengan kebutuhan,
kondisi, dan ciri khas daerah tersebut.
Dalam sistem desentralisasi, wilayah negara
dibagi menjadi pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah. Dalam pemerintahan
daerah tersebut terdapat unsur pemerintah
daerah dan DPRD. Pertanyaan kita sekarang
adalah apakah negara kita menganut sistem
sentralisasi atau desentralisasi?
Pasal 18 ayat (1) “ Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah,
yang diatur dengan undang-undang”.
– Pasal 18 ayat (2) “ Pemerintahan daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tuga pembantuan”.
– Pasal 18 ayat (5) ” Pemerintahan daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undangundang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat”.
– Pasal 18 ayat (6) ” Pemerintahan daerah berhak menetapkan
peraturan daerah dan peraturan –peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan”.
Sebagai bukti bahwa negara kita menganut sistem
desentralisasi dapat dilihat dalam hal-hal berikut.
1) Selain ada pemerintahan pusat, terdapat
pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota;
2) Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan
kota memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus urusan rumah tangganya sendiri;
3) Pemerintahan daerah memiliki otonomi yang
seluas-luasnya, kecuali 6 (enam) urusan yang
menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu politik
luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi,
moneter dan fiskal nasional, dan agama;
4) Dalam melaksanakan kewenangannya,
pemerintahan daerah berhak menetapkan
peraturan daerah dan peraturan lainnya.
Kelebihan Ne-gara Kesatuan dengan sistem
desentralisasi
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi memiliki
kelebihan antara lain:
peraturan dan kebijakan di daerah dirumuskan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi daerah itu sendiri;
partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap
daerahnya akan meningkat;
pembangunan di daerah akan berkembang sesuai dengan
ciri khas daerah itu sendiri
tidak bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat,
sehingga jalannya pemerintahan lebih lancar.
Adapun kekurangannya adalah adanya ketidakseragaman
peraturan, kebijakan, dan kemajuan pembangunan tiap-tiap
daerah.
Kelebihan negara kesatuan dengan sistem sentralisasi antara lain:
penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh
wilayah negaraKekurangan sistem sentralisasi
2) adanya keseragaman atau persamaan peraturan di seluruh wilayah
negara
Sedangkan kekurangannya antara lain:
1) kebijakan dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah pusat sering
tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah yang beraneka
ragam;
Berikan komentar Kalian terhadap pelaksanaan sistem
desentralisasi di Negara kita?
bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat sehingga seringkali
menghambat kelancaran jalannya pemerintahan;
keputusan dari pemerintah pusat sering terlambat;
peluang masyarakat di daerah untuk turut serta dalam pemerintahan
sangat terbatas;
rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan
di daerahnya sangat rendah.
Negara Serikat (Federasi)
Negara Serikat yaitu Negara ber-susunan jamak, yang terdiri
atas beberapa Negara bagian. Contoh Negara Amerika Serikat,
Republik Indonesia tahun 1949-1950
Dalam negara serikat terdapat beberapa negara yang disebut
negara bagian. Negara-negara bagian itu semula berdiri sendirisendiri tetapi kemudian mengadakan ikatan dan menggabungkan diri
dalam satu pemerintahan federal. Ikatan tersebut bersifat tetap
dalam arti negara-negara bagian tidak bisa keluar-masuk
sekehendaknya dari ikatan negara federal. Dilihat dari susunannya,
negara serikat adalah negara bersusunan jamak, yang terdiri atas
beberapa negara bagian.
Dalam negara serikat ada dua macam pemerintahan, yaitu
pemerintahan federal dan pemerintahan negara bagian. Dengan
demikian, dalam negara serikat ada urusan yang harus dikelola oleh
negara federal dan ada pula urusan yang tetap dikelola oleh negara
bagian. Urusan yang diurus pemerintah negara federal biasanya
adalah hal-hal yang menyangkut kepentingan bersama dari semua
negara bagian seperti urusan hubungan
internasional, pertahanan, peradilan, mata uang, pos dan
komunikasi. Contoh negara serikat antara lain Amerika Serikat,
Malayasia, Australia, Kanada, dan Republik Indonesia Serikat pada
tahun 1949 – 1950.
Negara RI
Bentuk Negara dan Pemerintahan RI:

Pasal 1 ayat (1) UUD1945 : ”Negara Pada Pasal 1 ayat (1) UUD1945 :
”Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”.
Republik  bentuk pemerintahan
Kesatuan  bentuk Negara
 Bentuk negara kesatuan  diperkuat dan dipertahankan oleh MPR RI

pada tahun 2002 melalui perubahan keempat UUD 1945 (37:5) yang
menyepakati bahwa bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan.
 Negara Kesatuan RI  UUD 1945 Pasal 25A: Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan undang-undang.
 Negara kesatuan RI menggunakan negara kesatuan dengan sistem
desentralisasi.
 Dasar hukum desentralisasi :
- UUD NRI tahun 1945: pasal 18 (1), 18 (2), 18 (5), dan 18 (6).

23
Sebagai bukti bahwa negara kita menganut sistem desentralisasi dapat dilihat dalam
hal-hal berikut.
1) Selain ada pemerintahan pusat, terdapat pemerintahan daerah provinsi dan
kabupaten/kota;
2) Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri;
3) Pemerintahan daerah memiliki otonomi yang seluas-luasnya, kecuali 6 (enam)
urusan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama;
4) Dalam melaksanakan kewenangannya, pemerintahan daerah berhak menetapkan
peraturan daerah dan peraturan lainnya.
Kelebihan Ne-gara Kesatuan dengan sistem desentralisasi
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi memiliki kelebihan antara lain:
peraturan dan kebijakan di daerah dirumuskan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi daerah itu sendiri;
partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan meningkat;
pembangunan di daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu
sendiri
tidak bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat, sehingga jalannya
pemerintahan lebih lancar.
Adapun kekurangannya adalah adanya ketidakseragaman peraturan, kebijakan,
dan kemajuan pembangunan tiap-tiap daerah.

24
Kelebihan negara kesatuan dengan sistem sentralisasi antara lain:
penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh
wilayah negaraKekurangan sistem sentralisasi
2) adanya keseragaman atau persamaan peraturan di seluruh wilayah
negara
Sedangkan kekurangannya antara lain:
1) kebijakan dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah pusat sering
tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah yang beraneka
ragam;
Berikan komentar Kalian terhadap pelaksanaan sistem
desentralisasi di Negara kita?
bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat sehingga seringkali
menghambat kelancaran jalannya pemerintahan;
keputusan dari pemerintah pusat sering terlambat;
peluang masyarakat di daerah untuk turut serta dalam pemerintahan
sangat terbatas;
rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan
di daerahnya sangat rendah.

25
1. Tipe-tipe Negara
1. Tipe-tipe Negara menurut sejarah
1. Tipe
Negara
Timur
Purba

5. Tipe
Negara
Modern

3. Tipe
Negara
Romawi

2. Tipe
Negara
Yunani
Kuno

4. Tipe
Negara
Abad
Pertengaha
n
1. Tipe-tipe Negara Menurut
Sejarah
ejarah atau
ara menurut s
Tipe-tipe neg
ypen van de
ische hoodf t
de histor
gan negara
jau penggolon
staats menin
umbuhannya.
sejarah pert
berdasarkan
1.1 Tipe Negara Timur Purba
Negara-negara Timur Purba tipenya Tyrani,
raja-raja berkuasa mutlak. Kita dapat
mengenali negara-negara Timur Purba karena
ciri-cirinya:
a. Bersifat theocratisce (keagamaan), raja
merangkap dianggap dewa oleh warganya.
b. Pemerintahan bersifat absolut (mutlak)
1.2 Tipe Negara Yunani Kuno
Negara yunani kuno mempunyai type sebagai
negara kota atau polis. Besarnya negara kota
hanyalah satu kota saja yang dilingkari
benteng pertahanan. Pemduduknya sedikit dan
pemerintahan demokrasi langsung. Dalam
pelaksanaan demokrasi langsung rakyat
diberikan pelajaran ilmu pengetahuan atau
Lanjut…………………….
1.3 Tipe Negara Romawi
Tipe negara romawi adalah Imperium.
Yunani sendiri menjadi daerah jajahan
dari Romawi.
Pemerintahan di Romawi dipegang
oleh Caesar yang menerima seluruh
kekuasaan dari rakyat atau apa yang
dinamakan Caesarismus. Pemerintahan
Caesarismus adalah secara mutlak.
Suatu undang-undang di Romawi apa
yang dinamakan Lex Regia.
1.4 Tipe Negara Abad Pertengahan
Ciri khas tipe negara abad pertengahan
adalah adanya dualisme (pertentangan).
1. Dualisme antara penguasa dengan rakyat
2. Dualisme antara pemilik dan penyewa tanah
sehingga munculnya Feodalisme
3. Dualisme anatara Negarawan dan Gerejawan
(secularisme)
Akibat dari dualisme ini timbul keinginan
rakyat untuk saling membatasi hak dan
kewajiban antara raja dan rakyat.
Lanjut……………
1.5 Tipe Negara Modern
Pada negara-negara modern tipenya
adalah:
a. Berlaku asas demokrasi
b. Dianutnya paham negara hukum
c. Susunan negaranya kesatuan. Didalam
negara hanya ada satu pemerintahan
yaitu pemerintahan pusat yang
mempunyai wewenang tertinggi.
Tipe Negara yang ditinjau
dari sisi hukum
ri sisi
jau da
ng ditin
egaraa
ngan n
egara y
nggolo
Tipe n
alah pe
bungan
hat hu
kum ad
hu
n meli
a denga a dan rakyat
negar
nguas
tara pe
an
Tipe Negara yang ditinjau dari sisi Hukum
2.1 Tipe Negara Policie
Negara bertugas menjaga tata tertib saja
atau dengan kata lain negara adalah
penjaga malam. Pemerintahan bersiat
monarchie absolut. Pengertian pilicie
adalah welvaartzorg, yang mencakup dua
arti:
a. Penyelenggara negara positif
b. Penyelenggara negara negatif
2.2 Tipe Negara Hukum
Disini tindakan penguasa dan rakyat berdasarkan
hukum. Ada tiga bentuk tipe negara hukum, yaitu:

a. Tipe negara Hukum Liberal

Tipe ini menghendaki agar negara pasif,
artinya bahwa warga negara harus
berstatus pasif artinya bahwa warga
negara harus tunduk pada peraturanperaturan negara. Disini kaum liberal
menghendaki agar antara penguasa dan
yang dikuasai ada suatu persetujuan
dalam bentuk hukum, serta persetujuan
yang menguasai penguasa.
Lanjut iu……..!
b. Tipe Negara Hukum Formil
yaitu negara hukum yang mendapat
pengesahan dari rakyat, segala
tindakan penguasa memerlukan
bentuk hukum tertentu, harus
berdasarkan undang-undang.
negara Hukum Formil ini disebut
pula dengan Negara Demokratis
yang berdasarkan negara Hukum.
Materil
a Hukum
rupakan
negar
e
a
c. Tipe
narnya m
da negar
i sebe
a
n
negara i
jut darip
m
tipe
lebih lan
ara huku
n
n
pada neg
embanga
perk
adi jika
rdasarka
be
formil. J
a harus
hukum
penguas
a hukum
r
an
lam nega
il tindak
da
form
g, maka
alam hal
d
a
ng-undan
enguasa
unda
ari p
garanmy
d
warga ne
indakan
ateril t
ntingan
undange
m
i
demi kep
pang dar
m
.
endesak
ak menyi
m
ertind
rtunitas
b
o
enarkan
s)
asas Opp
dib
erlaku
rt Staat
b
ng atau
(Wohlfaa
n
unda
yarakat.
makmura
as
egara Ke
epada m
N
k
2.3 Tipe
enuhnya
-satunya
ep
s
tu
engabdi
h alat sa
a
.
negara m
ara adal
n rakyat
eg
makmura
ipe ini n
ke
Dalam t
garakan
enyeleng
untuk m

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanmuhammad_solikhin
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)Adinda siti Hapsoh
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanAdhi Panjie Gumilang
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahanDian Oktavia
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaDini Audi
 
Perbandingan Negara Jepang dengan Negara Amerika
Perbandingan Negara Jepang dengan  Negara AmerikaPerbandingan Negara Jepang dengan  Negara Amerika
Perbandingan Negara Jepang dengan Negara AmerikaSiti Sahati
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraendahmustika
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesiaworodyah
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraSiti Sahati
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerHarlan Hariz
 
Sistem Pemerintahan Amerika Serikat
Sistem Pemerintahan Amerika SerikatSistem Pemerintahan Amerika Serikat
Sistem Pemerintahan Amerika SerikatDini Islamiana
 

Was ist angesagt? (20)

Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial
Sistem Pemerintahan Parlementer dan PresidensialSistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial
Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial
 
Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahan
 
Bentuk negara & pemerintahan
Bentuk negara & pemerintahanBentuk negara & pemerintahan
Bentuk negara & pemerintahan
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Ilmu negara ppt
Ilmu negara ppt Ilmu negara ppt
Ilmu negara ppt
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Perbandingan Negara Jepang dengan Negara Amerika
Perbandingan Negara Jepang dengan  Negara AmerikaPerbandingan Negara Jepang dengan  Negara Amerika
Perbandingan Negara Jepang dengan Negara Amerika
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementerMakalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Makalah sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Sistem Pemerintahan Amerika Serikat
Sistem Pemerintahan Amerika SerikatSistem Pemerintahan Amerika Serikat
Sistem Pemerintahan Amerika Serikat
 
Partai politik
Partai politikPartai politik
Partai politik
 

Andere mochten auch

Materi Pkn - Bentuk negara
Materi Pkn - Bentuk negaraMateri Pkn - Bentuk negara
Materi Pkn - Bentuk negaraAsjar Zitus
 
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental BangsaMakna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental BangsaMirda DC
 
Materi pkn smk kelas xi semester 1
Materi pkn smk kelas xi semester 1Materi pkn smk kelas xi semester 1
Materi pkn smk kelas xi semester 1Santos Tos
 
Pkn budaya politik
Pkn budaya politikPkn budaya politik
Pkn budaya politikwah yuni
 
Kel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarah
Kel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarahKel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarah
Kel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarahAriani Ghomaisha
 
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negaraBentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negaraAnnisa Nafiya
 
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMKHandout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMKAgus Hariyanto
 
Pancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilaiPancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilaiAlfian Akatsuki
 
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesiaPkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesiaReza Aulia
 
State Succession (Public International law)
State Succession (Public International law)State Succession (Public International law)
State Succession (Public International law)Sourabh Ubale
 
SISTEM POLITIK PKN KELAS 10
SISTEM POLITIK PKN KELAS 10 SISTEM POLITIK PKN KELAS 10
SISTEM POLITIK PKN KELAS 10 Ainun Nida
 
Masyarakat Madani Power Point
Masyarakat Madani Power PointMasyarakat Madani Power Point
Masyarakat Madani Power PointFirda Khaerini
 
Bentuk - Bentuk Negara dan Pemerintahan
Bentuk - Bentuk Negara dan PemerintahanBentuk - Bentuk Negara dan Pemerintahan
Bentuk - Bentuk Negara dan PemerintahanGarnis Mitafahrany
 

Andere mochten auch (16)

Materi Pkn - Bentuk negara
Materi Pkn - Bentuk negaraMateri Pkn - Bentuk negara
Materi Pkn - Bentuk negara
 
Tipe-tipe Negara
Tipe-tipe NegaraTipe-tipe Negara
Tipe-tipe Negara
 
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental BangsaMakna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
Makna Pembukaan UUD 1945 sebagai Kaidah Pokok Fundamental Bangsa
 
Materi pkn smk kelas xi semester 1
Materi pkn smk kelas xi semester 1Materi pkn smk kelas xi semester 1
Materi pkn smk kelas xi semester 1
 
Bentuk bentuk Pemerintahan Negara
Bentuk bentuk Pemerintahan NegaraBentuk bentuk Pemerintahan Negara
Bentuk bentuk Pemerintahan Negara
 
Pkn budaya politik
Pkn budaya politikPkn budaya politik
Pkn budaya politik
 
Kel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarah
Kel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarahKel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarah
Kel. 7 tipe tipe negara berdasarkan sejarah
 
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negaraBentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
 
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMKHandout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
 
Pancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilaiPancasila sebagai sumber nilai
Pancasila sebagai sumber nilai
 
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesiaPkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pkn-pelaksanaan demokrasi di indonesia
 
State Succession (Public International law)
State Succession (Public International law)State Succession (Public International law)
State Succession (Public International law)
 
PKN-Pers
PKN-PersPKN-Pers
PKN-Pers
 
SISTEM POLITIK PKN KELAS 10
SISTEM POLITIK PKN KELAS 10 SISTEM POLITIK PKN KELAS 10
SISTEM POLITIK PKN KELAS 10
 
Masyarakat Madani Power Point
Masyarakat Madani Power PointMasyarakat Madani Power Point
Masyarakat Madani Power Point
 
Bentuk - Bentuk Negara dan Pemerintahan
Bentuk - Bentuk Negara dan PemerintahanBentuk - Bentuk Negara dan Pemerintahan
Bentuk - Bentuk Negara dan Pemerintahan
 

Ähnlich wie BENTUK NEGARA

PERTEMUAN III PPT-HTN.ppt
PERTEMUAN III PPT-HTN.pptPERTEMUAN III PPT-HTN.ppt
PERTEMUAN III PPT-HTN.pptnurulkamaly
 
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Tri Widodo W. UTOMO
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraDnr Creatives
 
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan NegaraPertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan Negarasanto72
 
Presentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahan
Presentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahanPresentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahan
Presentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahanDavid Leonel situmorang
 
DINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERAL
DINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERALDINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERAL
DINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERALFirman Darmawan
 
Bentuk Negara
Bentuk NegaraBentuk Negara
Bentuk NegaraTata
 
Makalah negara dan konstitusi
Makalah negara dan konstitusiMakalah negara dan konstitusi
Makalah negara dan konstitusiJawa Timur
 
Indonesia dan bentuk negaranya
Indonesia dan bentuk negaranyaIndonesia dan bentuk negaranya
Indonesia dan bentuk negaranyaDio
 
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanBambang Setiawan
 

Ähnlich wie BENTUK NEGARA (20)

Bab 3.pptx
Bab 3.pptxBab 3.pptx
Bab 3.pptx
 
Ketatanegaraan
KetatanegaraanKetatanegaraan
Ketatanegaraan
 
Ketatanegaraan
KetatanegaraanKetatanegaraan
Ketatanegaraan
 
PERTEMUAN III PPT-HTN.ppt
PERTEMUAN III PPT-HTN.pptPERTEMUAN III PPT-HTN.ppt
PERTEMUAN III PPT-HTN.ppt
 
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia
 
PPT-HTN.ppt
PPT-HTN.pptPPT-HTN.ppt
PPT-HTN.ppt
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata Negara
 
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan NegaraPertemuan 5 Warganegara dan Negara
Pertemuan 5 Warganegara dan Negara
 
Tugas karya ilmiah2
Tugas karya ilmiah2Tugas karya ilmiah2
Tugas karya ilmiah2
 
Tugas karya ilmiah2
Tugas karya ilmiah2Tugas karya ilmiah2
Tugas karya ilmiah2
 
Presentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahan
Presentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahanPresentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahan
Presentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahan
 
Tugas karya ilmiah
Tugas karya ilmiahTugas karya ilmiah
Tugas karya ilmiah
 
Tugas karya ilmiah
Tugas karya ilmiahTugas karya ilmiah
Tugas karya ilmiah
 
Pkn bab 3
Pkn bab 3Pkn bab 3
Pkn bab 3
 
DINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERAL
DINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERALDINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERAL
DINAMIKA PENYELENGGARAAN NEGARA DALAM KONTEKS NKRI DAN NEGARA FEDERAL
 
Bentuk Negara
Bentuk NegaraBentuk Negara
Bentuk Negara
 
Tugas project pkn
Tugas project pknTugas project pkn
Tugas project pkn
 
Makalah negara dan konstitusi
Makalah negara dan konstitusiMakalah negara dan konstitusi
Makalah negara dan konstitusi
 
Indonesia dan bentuk negaranya
Indonesia dan bentuk negaranyaIndonesia dan bentuk negaranya
Indonesia dan bentuk negaranya
 
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaan
 

Mehr von Muhamad Yogi

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik ModerenMuhamad Yogi
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanMuhamad Yogi
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALMuhamad Yogi
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamMuhamad Yogi
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Muhamad Yogi
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015Muhamad Yogi
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...Muhamad Yogi
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIAMuhamad Yogi
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorMuhamad Yogi
 

Mehr von Muhamad Yogi (20)

Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Surat Berharga
Surat BerhargaSurat Berharga
Surat Berharga
 
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan PerburuhanKetenagakerjaan dan Perburuhan
Ketenagakerjaan dan Perburuhan
 
HAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUALHAK MILIK INTELEKTUAL
HAK MILIK INTELEKTUAL
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Keadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan IslamKeadilan Dalam Pandangan Islam
Keadilan Dalam Pandangan Islam
 
Keadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan IslamKeadilan Dala Pandangan Islam
Keadilan Dala Pandangan Islam
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen Teori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015ADART HIMADIKWAN 2014-2015
ADART HIMADIKWAN 2014-2015
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG  TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
PRILAKU ANGGOTA DPR- RI YANG TERTANGKAP KAMERA SEDANG MENONTON VIDEO PORNO S...
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Pilar Belajar
Pilar BelajarPilar Belajar
Pilar Belajar
 
Prasangka Sosial
Prasangka SosialPrasangka Sosial
Prasangka Sosial
 
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIASISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 
Hukum Keluarga
Hukum KeluargaHukum Keluarga
Hukum Keluarga
 

BENTUK NEGARA

  • 1. BENTUK NEGARA DAN PEMERINTAHAN Bentuk negara bentuk organisasi negara itu secara keseluruhan Bentuk pemerintahan bentuk penyelenggaraan pemerintahan (Jimly Asshiddiqie) BN NEGARA DARI LUAR, BP MELIHAT DARI DALAM Bentuk Negara Tripartit Clasification PLATO POLYBIOS Bipartit clasification MACHIAVELLI LEON DUGUIT ARISTOTELES JELLINEK
  • 2. TRIPARTIT Kriteria Plato & Aristoteles   Kuantitatif  jumlah yang memerintah Kualitatif  Tujuan yang hendak dicapai GOVERNMENT BY PLATO ARISTOTELES GOOD BAD GOOD BAD ONE Monarkhi Tirani Monarkhi Tirani FEW Aristokrasi Oligarkhi Aristokrasi Oligarkhi MANY Demokrasi Mobokrasi Polity Demokrasi Mobok Demok Mon Siklus Polybios Oligarkhi Arist Tirani
  • 3. PLATO 1.Latar Belakang Pemikirannya  di Yunani pada masa muda Pato sedang terjadi kecurangan, kedzoliman, korupsi, dan kemewahan. OKI, Plato menjauhkan diri dari kegiatan politik dan kenyataan hidup  menghayal. 2. Hasil Karya  a. Politeia ( the Republic)  mengenai negara b. Politicos ( the Stateman)  Ahli Negara c. Nomoi ( the Law)  Undang-Undang 3. Ajaran  ideenler (ajaran cita): ideenwereld (D. cita) & Natuurwereld (D.alam)  Ideale State (negara sempurna) 4. Bentuk Negara : The Ideal Form (bentuk cita)  Mon, Arist, demokrasi The Coruption foerm (the generate form)  Tyrani, Olig, Mobokrasi
  • 4. ARISTOTELES 1. Ajarannya  Realisme. Filsapatnya Prima Philosophia mencari makna keadilan. 2. Bentuk Negara ( dalam Politics): Ideal  Kuantitatif (jumlah orang yang memerintah)  M, A, Politeia Pemerosotan  Kualititatif (Tujuan yang hendak dicapai): – Untuk satu orang  Tyrani / despotic – Untuk beberapa orang  Oligrakhi (clique form) – Bukan utk rakyat sluruhnya tapi atas nama rakyat  Demokrasi.
  • 5. BIPARTIT CLASIFICASION MACHIAVELLI  Monarkhi dan Republik 1. LB  di Floren sedang kacau 2. Hasil Karya  Discorsi memaparkan negara Republik Il Principe  memaparkan negara monarkhi 3. Ajarannya: Staatraison (kepentingan Negara)  Kep.Neg. dijadikan ukuran tertinggi perbuatan manusia. : – Kebutuhan WN dapat dipenuhi sejauh tidak merugikan negara (negara prioritas utama). – Penguasa boleh licik dan tidak tepat janji demi negara – Penguasa siap memberi penghargaan kpd WN yg memakmurkan Negara – Aktivitas pol dan diplomatik harus bermuara pada negara. 4. Bentuk Negara : Republik dan Monarkhi 5. Hukum  negara harus memiliki dua landasan utama yaitu Hukum dan militer
  • 6. Bentuk Negara & Pemerintahan paham modern Bentuk Negara : 1.Negara kesatuan (unitaris) 2. Negara Sertikat (federasi) Ada juga Serikat negara Bentuk Pemerintahan: 1. Monarkhi 2. Republik
  • 7. Kriteria membedakan Republik dan Monarkhi Jellinek  dilihat dari cara terjadinya pembentukan kemauan Negara.  Secara Psikologis  Monarki  Secara Yuridis  Republik Leon Duguit  Penunjukkan kepala negara  Herediter  monarkhi  Pemilihan  Republik
  • 9. Bentuk Pemerintahan RI Pada Pasal 1 ayat (1) UUD1945 : ”Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”. Republik  bentuk pemerintahan Kesatuan  bentuk Negara Selain merujuk pada ketentuan yuridis, dapat pula dilihat dari kenyataan bahwa kepala negara kita dijabat oleh seorang Presiden (bukan Raja/Ratu), masa jabatan Presiden ditentukan (selama 5 tahun), dan Presiden/ Wakil Presiden diangkat melalui pemilihan (bukan pewarisan seperti di Monarkhi)
  • 10. Monarkhi- Republik Monarkhi terbagi atas: monarkhi absolut, monarkhi konstitusional, dan monarkhi parlementer. Republik dapat dibedakan atas tiga macam:Republik Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer. – republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer. – republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer. – republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer. – republik juga dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu: Republik Mutlak (otoriter), Republik Terbatas, dan Republik Parlementer.
  • 11. Otto Koellreutter Selain bentuk pemerintahan monarkhi dan republik, Otto Koellreutter mengajukan bentuk yang ketiga yaitu Autoritarien fuhrerstaat (pemerintahan otoriter). Otoriter yaitu pemerintahan yang dipegang oleh satu orang yang bersifat mutlak. Kalau demikian, apa bedanya dengan monarkhi absolut? Perbedaan kedua bentuk ini terletak dalam proses pengangkatan kepala negara. Kalau dalam monarkhi, raja diangkat berdasarkan pewarisan; sedangkan dalam bentuk otoriter, kepala negara diangkat berdasarkan pemilihan (sama dengan republik), tapi lama kelamaan berkuasa mutlak. Contoh: Kekuasaan Hitler di Jerman; dan Mussolini di Italia.
  • 13. Negara Kesatuan Bentuk negara kesatuan yang telah ditetapkan para pendiri negara pada tahun 1945, ternyata lebih diperkuat dan dipertahankan oleh MPR RI pada tahun 2002 melalui perubahan keempat UUD 1945 (37:5) yang menyepakati bahwa bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan. Tentu saja putusan MPR tersebut tidak terlepas dari pengalaman sejarah bangsa kita yang pernah menggunakan bentuk negara serikat mulai 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950.
  • 14. Jika demikian, apa yang dimaksud negara kesatuan? Dalam bahasa Inggris, istilah negara kesatuan dikenal dengan istilah unitary state, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut eenheidsstaat. Negara kesatuan merupakan bentuk negara yang kekuasaan tertinggi untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintahan pusat. Dilihat dari susunannya, negara kesatuan merupakan negara bersusunan tunggal yang berarti dalam negara itu tidak terdapat negara yang berbentuk negara bagian. Negara kesatuan memiliki ciri khas yaitu di dalam negara itu tidak ada organisasi lain yang berbentuk negara.
  • 15. UUD 1945 Pasal 25A: Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hakhaknya ditetapkan dengan undang-undang. Dalam negara kesatuan, pemerintahan pusat memegang kedaulatan sepenuhnya baik kedaulatan ke dalam maupun ke luar. Oleh karena itu, dalam negara bentuk ini hanya terdapat satu UUD, satu kepala negara, satu dewan menteri, dan satu dewan perwakilan rakyat (DPR). Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi negara kesatuan dengan sistem sentralisasi dan negara kesatuan dengan sistem desentralisasi. Bagaimanakah perbedaan kedua sistem negara kesatuan tersebut?
  • 16. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi yaitu Negara yang seluruh persoal-annya diatur dan diurus oleh pe-merintah pusat, dan daerah tinggal melaksa-nakan kebijaka dari pemerintah pusat. Contoh negara kesatuan dengan sistem sentralisasi adalah Jerman pada masa pemerintahan Hitler. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi yaitu Negara yang memberiIkeleluasaan kepada daerah untuk membuat dan mengurus urusan rumah tangga sendiri sesuai kondisi, kebutuhan, dan ciri khas daerah tersebut. a Sedangkan dalam negara kesatuan dengan sitem desentralisasi, daerah memiliki keleluasaan membuat peraturan untuk mengurus urusan rumah tangga sendiri (hak otonomi) sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan ciri khas daerah tersebut.
  • 17. Dalam sistem desentralisasi, wilayah negara dibagi menjadi pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Dalam pemerintahan daerah tersebut terdapat unsur pemerintah daerah dan DPRD. Pertanyaan kita sekarang adalah apakah negara kita menganut sistem sentralisasi atau desentralisasi?
  • 18. Pasal 18 ayat (1) “ Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang”. – Pasal 18 ayat (2) “ Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tuga pembantuan”. – Pasal 18 ayat (5) ” Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undangundang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat”. – Pasal 18 ayat (6) ” Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan –peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan”.
  • 19. Sebagai bukti bahwa negara kita menganut sistem desentralisasi dapat dilihat dalam hal-hal berikut. 1) Selain ada pemerintahan pusat, terdapat pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota; 2) Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri; 3) Pemerintahan daerah memiliki otonomi yang seluas-luasnya, kecuali 6 (enam) urusan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama; 4) Dalam melaksanakan kewenangannya, pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan lainnya.
  • 20. Kelebihan Ne-gara Kesatuan dengan sistem desentralisasi Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi memiliki kelebihan antara lain: peraturan dan kebijakan di daerah dirumuskan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah itu sendiri; partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan meningkat; pembangunan di daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu sendiri tidak bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat, sehingga jalannya pemerintahan lebih lancar. Adapun kekurangannya adalah adanya ketidakseragaman peraturan, kebijakan, dan kemajuan pembangunan tiap-tiap daerah.
  • 21. Kelebihan negara kesatuan dengan sistem sentralisasi antara lain: penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh wilayah negaraKekurangan sistem sentralisasi 2) adanya keseragaman atau persamaan peraturan di seluruh wilayah negara Sedangkan kekurangannya antara lain: 1) kebijakan dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah pusat sering tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah yang beraneka ragam; Berikan komentar Kalian terhadap pelaksanaan sistem desentralisasi di Negara kita? bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat sehingga seringkali menghambat kelancaran jalannya pemerintahan; keputusan dari pemerintah pusat sering terlambat; peluang masyarakat di daerah untuk turut serta dalam pemerintahan sangat terbatas; rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan di daerahnya sangat rendah.
  • 22. Negara Serikat (Federasi) Negara Serikat yaitu Negara ber-susunan jamak, yang terdiri atas beberapa Negara bagian. Contoh Negara Amerika Serikat, Republik Indonesia tahun 1949-1950 Dalam negara serikat terdapat beberapa negara yang disebut negara bagian. Negara-negara bagian itu semula berdiri sendirisendiri tetapi kemudian mengadakan ikatan dan menggabungkan diri dalam satu pemerintahan federal. Ikatan tersebut bersifat tetap dalam arti negara-negara bagian tidak bisa keluar-masuk sekehendaknya dari ikatan negara federal. Dilihat dari susunannya, negara serikat adalah negara bersusunan jamak, yang terdiri atas beberapa negara bagian. Dalam negara serikat ada dua macam pemerintahan, yaitu pemerintahan federal dan pemerintahan negara bagian. Dengan demikian, dalam negara serikat ada urusan yang harus dikelola oleh negara federal dan ada pula urusan yang tetap dikelola oleh negara bagian. Urusan yang diurus pemerintah negara federal biasanya adalah hal-hal yang menyangkut kepentingan bersama dari semua negara bagian seperti urusan hubungan internasional, pertahanan, peradilan, mata uang, pos dan komunikasi. Contoh negara serikat antara lain Amerika Serikat, Malayasia, Australia, Kanada, dan Republik Indonesia Serikat pada tahun 1949 – 1950.
  • 23. Negara RI Bentuk Negara dan Pemerintahan RI: Pasal 1 ayat (1) UUD1945 : ”Negara Pada Pasal 1 ayat (1) UUD1945 : ”Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”. Republik  bentuk pemerintahan Kesatuan  bentuk Negara  Bentuk negara kesatuan  diperkuat dan dipertahankan oleh MPR RI pada tahun 2002 melalui perubahan keempat UUD 1945 (37:5) yang menyepakati bahwa bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.  Negara Kesatuan RI  UUD 1945 Pasal 25A: Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.  Negara kesatuan RI menggunakan negara kesatuan dengan sistem desentralisasi.  Dasar hukum desentralisasi : - UUD NRI tahun 1945: pasal 18 (1), 18 (2), 18 (5), dan 18 (6). 23
  • 24. Sebagai bukti bahwa negara kita menganut sistem desentralisasi dapat dilihat dalam hal-hal berikut. 1) Selain ada pemerintahan pusat, terdapat pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten/kota; 2) Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri; 3) Pemerintahan daerah memiliki otonomi yang seluas-luasnya, kecuali 6 (enam) urusan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama; 4) Dalam melaksanakan kewenangannya, pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan lainnya. Kelebihan Ne-gara Kesatuan dengan sistem desentralisasi Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi memiliki kelebihan antara lain: peraturan dan kebijakan di daerah dirumuskan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah itu sendiri; partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan meningkat; pembangunan di daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu sendiri tidak bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat, sehingga jalannya pemerintahan lebih lancar. Adapun kekurangannya adalah adanya ketidakseragaman peraturan, kebijakan, dan kemajuan pembangunan tiap-tiap daerah. 24
  • 25. Kelebihan negara kesatuan dengan sistem sentralisasi antara lain: penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh wilayah negaraKekurangan sistem sentralisasi 2) adanya keseragaman atau persamaan peraturan di seluruh wilayah negara Sedangkan kekurangannya antara lain: 1) kebijakan dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah pusat sering tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah yang beraneka ragam; Berikan komentar Kalian terhadap pelaksanaan sistem desentralisasi di Negara kita? bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat sehingga seringkali menghambat kelancaran jalannya pemerintahan; keputusan dari pemerintah pusat sering terlambat; peluang masyarakat di daerah untuk turut serta dalam pemerintahan sangat terbatas; rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan di daerahnya sangat rendah. 25
  • 26. 1. Tipe-tipe Negara 1. Tipe-tipe Negara menurut sejarah 1. Tipe Negara Timur Purba 5. Tipe Negara Modern 3. Tipe Negara Romawi 2. Tipe Negara Yunani Kuno 4. Tipe Negara Abad Pertengaha n
  • 27. 1. Tipe-tipe Negara Menurut Sejarah ejarah atau ara menurut s Tipe-tipe neg ypen van de ische hoodf t de histor gan negara jau penggolon staats menin umbuhannya. sejarah pert berdasarkan
  • 28. 1.1 Tipe Negara Timur Purba Negara-negara Timur Purba tipenya Tyrani, raja-raja berkuasa mutlak. Kita dapat mengenali negara-negara Timur Purba karena ciri-cirinya: a. Bersifat theocratisce (keagamaan), raja merangkap dianggap dewa oleh warganya. b. Pemerintahan bersifat absolut (mutlak) 1.2 Tipe Negara Yunani Kuno Negara yunani kuno mempunyai type sebagai negara kota atau polis. Besarnya negara kota hanyalah satu kota saja yang dilingkari benteng pertahanan. Pemduduknya sedikit dan pemerintahan demokrasi langsung. Dalam pelaksanaan demokrasi langsung rakyat diberikan pelajaran ilmu pengetahuan atau
  • 29. Lanjut……………………. 1.3 Tipe Negara Romawi Tipe negara romawi adalah Imperium. Yunani sendiri menjadi daerah jajahan dari Romawi. Pemerintahan di Romawi dipegang oleh Caesar yang menerima seluruh kekuasaan dari rakyat atau apa yang dinamakan Caesarismus. Pemerintahan Caesarismus adalah secara mutlak. Suatu undang-undang di Romawi apa yang dinamakan Lex Regia.
  • 30. 1.4 Tipe Negara Abad Pertengahan Ciri khas tipe negara abad pertengahan adalah adanya dualisme (pertentangan). 1. Dualisme antara penguasa dengan rakyat 2. Dualisme antara pemilik dan penyewa tanah sehingga munculnya Feodalisme 3. Dualisme anatara Negarawan dan Gerejawan (secularisme) Akibat dari dualisme ini timbul keinginan rakyat untuk saling membatasi hak dan kewajiban antara raja dan rakyat.
  • 31. Lanjut…………… 1.5 Tipe Negara Modern Pada negara-negara modern tipenya adalah: a. Berlaku asas demokrasi b. Dianutnya paham negara hukum c. Susunan negaranya kesatuan. Didalam negara hanya ada satu pemerintahan yaitu pemerintahan pusat yang mempunyai wewenang tertinggi.
  • 32. Tipe Negara yang ditinjau dari sisi hukum ri sisi jau da ng ditin egaraa ngan n egara y nggolo Tipe n alah pe bungan hat hu kum ad hu n meli a denga a dan rakyat negar nguas tara pe an
  • 33. Tipe Negara yang ditinjau dari sisi Hukum
  • 34. 2.1 Tipe Negara Policie Negara bertugas menjaga tata tertib saja atau dengan kata lain negara adalah penjaga malam. Pemerintahan bersiat monarchie absolut. Pengertian pilicie adalah welvaartzorg, yang mencakup dua arti: a. Penyelenggara negara positif b. Penyelenggara negara negatif
  • 35. 2.2 Tipe Negara Hukum Disini tindakan penguasa dan rakyat berdasarkan hukum. Ada tiga bentuk tipe negara hukum, yaitu: a. Tipe negara Hukum Liberal Tipe ini menghendaki agar negara pasif, artinya bahwa warga negara harus berstatus pasif artinya bahwa warga negara harus tunduk pada peraturanperaturan negara. Disini kaum liberal menghendaki agar antara penguasa dan yang dikuasai ada suatu persetujuan dalam bentuk hukum, serta persetujuan yang menguasai penguasa.
  • 36. Lanjut iu……..! b. Tipe Negara Hukum Formil yaitu negara hukum yang mendapat pengesahan dari rakyat, segala tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu, harus berdasarkan undang-undang. negara Hukum Formil ini disebut pula dengan Negara Demokratis yang berdasarkan negara Hukum.
  • 37. Materil a Hukum rupakan negar e a c. Tipe narnya m da negar i sebe a n negara i jut darip m tipe lebih lan ara huku n n pada neg embanga perk adi jika rdasarka be formil. J a harus hukum penguas a hukum r an lam nega il tindak da form g, maka alam hal d a ng-undan enguasa unda ari p garanmy d warga ne indakan ateril t ntingan undange m i demi kep pang dar m . endesak ak menyi m ertind rtunitas b o enarkan s) asas Opp dib erlaku rt Staat b ng atau (Wohlfaa n unda yarakat. makmura as egara Ke epada m N k 2.3 Tipe enuhnya -satunya ep s tu engabdi h alat sa a . negara m ara adal n rakyat eg makmura ipe ini n ke Dalam t garakan enyeleng untuk m