Teks dokumen membahas tentang sistem keamanan data dan kriptografi. Kriptografi digunakan untuk mengacak data agar tidak bisa dibaca pihak ketiga dengan menggunakan kunci enkripsi. Algoritma Rijndael populer yang menggunakan teknik subsitusi, permutasi, dan putaran untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. Proses kriptografi Rijndael meliputi langkah-langkah seperti addroundkey, subbytes, shiftrows, mixcolumns,
2. Kasus Keamanan Sistem
• Awal 2009. sistem KPU RI di bobol diacak-acak oleh
orang yang tidak bertanggung jawab.
• Maret 2005, Indonesia dan Malaysia berebut pulau
ambalat. Hacker Indonesia dan Malaysia berlomba-
lomba untuk merusak situs-situs masing-masing
negara.
4. Latar Belakang
• Kriptografi merupakan salah satu metode pengamanan data yang
dapat digunakan untuk menjaga keamanan data, keaslian data
serta keaslian pengiriman data.
• Kriptografi adalah ilmu yang digunakan untuk mengacak data
sedemikian rupa sehingga tidak bisa di dibaca oleh pihak ketiga.
• Data yang ingin diacak biasanya di sebut plainteks, data di acak
dengan menggunakan kunci enkripsi, proses pengacakan itu
sendiri di sebut Enkripsi. Plainteks yang telah di acak di sebut
ciperteks. Kemudian proses untuk mengembalikan cipherteks ke
plainteks deskripsi. Kunci yang digunakan pada tahap dekripsi di
sebut kunci dekripsi.
7. Algoritma Asimetri
• Kunci yang di lakukan untuk enkripsi dan dekripsi
berbeda.
– Public key di publikasikan
– Private key orang tertentu
8. Teknik dasar Kriptografi [1]
• Metode subsitusi
– Menukar satu karakter dengan karakter yang lain.
9. Teknik dasar Kriptografi [2]
• Teknik Blok
– menggunakan teknik blok di pilih jumlah baris dan kolom
untuk penulisan pesan.
– Jumlah baris atau kolom menjadi kunci bagi kriptografi
dengan teknik plainteks di tuliskan secara vertical ke
bawah.
– ciperteksnya adalah hasil pembacaan secara horizontal
berurutan sesuai dengan bloknya
10. Teknik dasar Kriptografi [3]
• Teknik Permutasi
– Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan
aturan tertentu.
11. Algoritma Rijndael
• Algoritma Rijndael menggunakan subsitusi,
permutasi dan sejumlah putaran yang di kenakan
pada tiap blok yang akan di ekripsi dan di dekripsi.
• Ukuran blok untuk algoritma Rijndal adalah 128 bit
(16 byte)
12. Parameter Algoritma Rijndael [1]
• Plainteks adalah array yang berukuran 16-byte,
yang berisi data masukan
• Cipherteks adalah array yang berukuran 16-bye,
yang berisi hasil enkripsi
• Cipherkey adalah array yang berukuran 16-byte,
yang berisi kunci Cipher
13. Parameter Algoritma Rijndael [2]
• Dengan 16 byte, maka blok data dan kunci yang
berukuran 128-bit dapat disimpan di dalam array 16
elemen (16 × 8 = 128).
• Untuk blok data 128-bit, ukuran state 4 × 4.
P la in t e k s 1 2 8 - b it
s t a t e
16. Langkah-langkah Algoritma Rijndael
• AddRoundKey, melakukan XOR antara state awal (plainteks)
dengan chiper key.
• Putaran sebanyak Nr-1
– SubBytes adalah substitusi byte dengan menggunakan table substitusi
(S-Box).
– ShiftRows adalah pergeseran baris-baris array state secara wrapping.
– MixColumn adalah mengacak data di masing-masing kolom array
state.
– KeySchedule membuat cipherkey.
– AddRoundkey adalah melakukan Xor antara state dengan round key.
• Final Round
– SubBytes
– ShiftRows
– AddRoundKey
19. Transformasi ShiftRows [2.2]
• Melakukan pergeseran secara wrapping pada 3 baris
terakhir pada array state, jumlah pergeseran
tergantung pada nilai baris.
– Baris -1 : digeser 1 byte
– Baris -2 : digeser 2 byte
– Baris -3 : digeser 3 byte
20. Transformasi MixColumn [2.3]
• Transformasi ini di nyatakan dengan perkalian matrik
Kalau hasil perkalian
lebih dari 256
(Desimal) maka di
XOR dengan 11B
(100011011)
21. Tranformasi KeySchedule [2.4]
• Array Key State di simpan dalam W1 Kolom terakhir dari Cipherkey
[W1], state paling atas di pindah kebawah.
• Kemudian hasil-nya di subBytes memakai table S-Box.
• Hasil dari Sub Bytes di XOR dengan kolom pertama dari state W1
dan hasilnya di XOR dengan table RCON kolom 1 dan di simpan
dalam kolom ke-1 W2.
• kolom ke-2 W1 XOR dengan Kolom ke-1 W2
• Kolom ke-3 W1 XOR dengan kolom ke-2 W2
• Kolom ke-4 W1 XOR dengan kolom ke-3 W2
25. Langkah 2 [subByte]
• Hasil dari AddRoundKey di Substitusi
dengan table S-Box
.
3051
5259811
41427
1804
=
efae
d
bbf
ebed
26. Langkah 3 [shiftRows]
• Hasil dari subBytes kemudian di
permutasi (lihat slide 18)
.
5130
9811525
27414
1804
=
efae
d
bbf
ebed
.
3051
5259811
41427
1804
=
efae
d
bbf
ebed
27. Langkah 4 [mixColumn]
• Hasil dari shiftRows kemudian di proses
menggunakan formula (Slide 19)
.
4795
2631981
06866
2848004
=
caae
d
fcb
e