1. Teknik Ototronik
BAB 4 akhirnya dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja.
PROSEDUR KESEHATAN Kecelakaan kerja tidak saja
DAN KESELAMATAN menimbulkan korban jiwa maupun
KERJA kerugian materi bagi pekerja dan
pengusaha, tetapi juga dapat
mengganggu proses produksi secara
Keselamatan dan kesehatan menyeluruh, merusak lingkungan
kerja merupakan satu hal yang perlu yang pada akhirnya akan berdampak
dan sedang mendapatkan perhatian pada masyarakat luas.
yang serius, karena tanpa perhatian Di indonesia hal-hal tersebut
itu sia-sialah hasil kerja yang dikendalikan melalui beberapa hal
didapatkan. sbb:
4.1 Kesehatan dan 4.1.1 Pengendalian Melalui
Keselamatan Kerja Perundang-undangan
(Legislative Control)
Di era globalisasi dan pasar
bebas WTO dan GATT yang akan 1. UU No. 14 Tahun 1969
berlaku tahun 2020 mendatang, Tentang Ketentuan-ketentuan
kesehatan dan keselamatan kerja Pokok
merupakan salah satu prasyarat yang 2. Petugas kesehatan dan non
ditetapkan dalam hubungan ekonomi kesehatan 1. UU No. 1 tahun
perdagangan barang dan jasa antar 1970 tentang Keselamatan
negara yang harus dipenuhi oleh Kerja.
seluruh negara anggota, termasuk 3. UU No. 23 tahun 1992 tentang
bangsa Indonesia. Untuk meng- Kesehatan
antisipasi hal tersebut serta mewujud- 4. Peraturan Menteri Kesehatan
kan perlindungan masyarakat pekerja tentang higene dan sanitasi
Indonesia; telah ditetapkan Visi lingkungan.
Indonesia Sehat 2010 yaitu 5. Peraturan penggunaan
gambaran masyarakat Indonesia di bahan-bahan berbahaya
masa depan, yang penduduknya 6. Peraturan/persyaratan
hidup dalam lingkungan dan perilaku pembuangan limbah dll.
sehat, memperoleh pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil 4.1.2 Pengendalian melalui
dan merata, serta memiliki derajat Administrasi / Organisasi
kesehatan yang setinggi-tingginya. (Administrative control)
Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) adalah salah 1. Persyaratan penerimaan
satu bentuk upaya untuk menciptakan tenaga kerja yang meliputi
tempat kerja yang aman, sehat, batas umur, jenis kelamin,
bebas dari pencemaran lingkungan, syarat kesehatan
sehingga dapat mengurangi dan atau 2. Pengaturan jam kerja, lembur
bebas dari kecelakaan kerja dan dan shift
penyakit akibat kerja yang pada
36 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
2. Teknik Ototronik
3. Menyusun Prosedur Kerja terhadap orang disekitarnya. Dengan
Tetap (Standard Operating deteksi dini, maka penatalaksanaan
Procedure) untuk masing- kasus menjadi lebih cepat,
masing instalasi dan melaku- mengurangi penderitaan dan mem-
kan pengawasan terhadap percepat pemulihan kemampuan
pelaksanaannya produktivitas masyarakat pekerja.
4. Melaksanakan prosedur Disini diperlukan system rujukan
keselamatan kerja (safety untuk menegakkan diagnosa penyakit
procedures) terutama untuk akibat kerja secara cepat dan tepat
pengoperasian alat-alat yang (prompt-treatment)
dapat menimbulkan kecelaka-
an (mesin-mesin, alat-alat 4.2 Mengikuti Prosedur
power-tool, dll) dan melaku-
Savety di Lokasi
kan pengawasan agar pro-
sedur tersebut dilaksanakan
Pada kebanyakan tempat kerja
5. Melaksanakan pemeriksaan
prosedur savety biasanya sudah ada
secara seksama penyebab
dan sudah ditentukan akan tetapi
kecelakaan kerja dan meng-
pada kebanyakan mempunyai ciri
upayakan pencegahannya.
sesuai dengan tempat dan bidang
kerja masing-masing, oleh karena itu
4.1.3 Pengendalian Secara Teknis secara umum dapat kita jadikan
(Engineering Control) patokan 10 langkah prosedur
keselamatan kerja dibawah ini.
1. Substitusi dari bahan kimia,
alat kerja atau proses kerja 4.2.1 Keselamatan adalah
2. Isolasi dari bahan-bahan masalah semua orang
kimia, alat kerja, proses kerja
dan petugas kesehatan dan Apabila Anda melihat ada
non kesehatan (penggunaan sesuatu yang salah, jangan
alat pelindung) tinggalkan, Diskusi berkala dengan
3. Perbaikan sistim ventilasi, dan rekan kerja, supervisor dan pekerja
lain-lain merupakan kunci terhadap
keselamatan. Karenanya, kembang-
4.1.4 Pengendalian Melalui Jalur kan sistem pertukaran informasi, ide
kesehatan (Medical dan permasalahan serta rentang
Control) waktu untuk pengecekan berkala.
Perbaikan kecil, harian,merupakan
Yaitu upaya untuk menemukan kunci dari lingkungan kerja yang
gangguan sedini mungkin dengan aman dan produktif.
cara mengenal (Recognition)
kecelakaan dan penyakit akibat kerja 4.2.2 Gunakan Ruangan dengan
yang dapat tumbuh pada setiap jenis baik.
pekerjaan di unit pelayanan kesehat-
an dan pencegahan meluasnya Jangan mencampuradukan
gangguan yang sudah ada baik ruangan untuk bekerja, istirahat dan
terhadap pekerja itu sendiri maupun gudang. Bersihkan ruang kerja, dan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 37
3. Teknik Ototronik
lengkapi dengan penerangan yang sepatu, sarung tangan, helm dan lain
memadai. Air minum dan fasilitas sebagainya. Pertolongan pertama
kamar kecil yang bersih harus penting, dan latihlah para karyawan
tersedia. cara mengunakannua.
4.2.3 Cek ruang kerja Anda. 4.2.7 Gunakan Alat Bantu.
Jadwalkan beberapa menit untuk Gunakan alat bantu yang
mengecek ruang kerja Anda, Idealnya terpelihara baik untuk mengangkat
Anda harus bekerja pada ketinggian atau memindahkan benda-benda
bahu dalam postur tubuh alami yang berat dan sulit. Atau untuk melakukan
mengurangi gerakan penunduk, kegiatan sehari – hari.
menekuk ataupun mengangkat
tangan, Barang-barang yang sering 4.2.8 Perubahan sama baiknya
dipakai harus berada dalam dengan istirahat.
jangkauan anda.
Variasikan kegiatan Anda atau
4.2.4 Pasang Pengaman. karyawan, monoton dan kebosanan
merupakan musuh dari kualitas,
Pastikan mesin dengan bagian produktivitas serta keselamatan.
bergerak yang berbahaya tetap Menciptakan suasana dan
terjaga, juga koneksi listrik dan kondisi kerja yang menarik dapat
kabelnya dalam pabrik. Periksa dan mengembangkan keterampilan baru.
rawat peralatan Anda secara teratur.
Periksa setidaknya satu bulan sekali 4.2.9 Perhatian Khusus.
untuk memastikan tidak ada bagian-
bagian rusak atau tidak stabil. Beberapa rekan kerja
membutuhkan perhatian khusus agar
4.2.5 Pikirkan Lingkungan Anda. bisa melakukan pekerjaan dengan
baik. Karenanya pertimbangan
Bukan hanya pabrik yang kebutuhkan perempuan hamil,
memapari Anda dengan bahaya penyandang cacat, pekerja
seperti debu, kimia, suara dan panas. pendatang atau orang berusia lanjut.
Kantor dan rumah sama-sama punya
potensi bahaya. Karenanya 4.2.10 Beristirahatlah.
maksimalkan ventilasi udara alami.
Bahan kimia harus diberi label secara Terakhir, jangan lupa beristirahat,
baik dan disimpan ditempat yang istirahat singkat secara berkala
aman. Jaga temperatur udara. membantu meningkatkan produk-
Apabila panas ata dingin menjadi tivitas, kualitas kerja dan menurunkan
masalah pertimbangan insulasi. tingkat kecelakaan. Untuk jangka
panjang, jangan menganggap libur
4.2.6 Gunakan Alat Pelindung Diri kerja ataupun beralibur sebagai
(APD). kemewahan, karena dapat mencegah
kelelahan dan kecapaian kerja.
Pastikan tersedia pakaian dan
alat pelindung diri, seperti kacamata,
38 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
4. Teknik Ototronik
4.3 Mengidentifikasi Aspek- 4.3.2 Jenis-jenis kecelakaan pada
Aspek Keamanan Kerja. beberapa bidang industri
perbengkelan
Dalam konsep dasar mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja 1. terjepit, terlindas
ada satu kata yang selalu harus 2. teriris, terpotong
diingat yaitu ”Pencegahan merupakan 3. jatuh terpeleset
cara yang paling efektif” artinya 4. tindakan yg tidak benar
mencegah terjadinya kecelakaan 5. tertabrak
berarti sudah tercapai tujuan 6. berkontak dengan bahan yang
menhindari kecelakaan itu sendiri’ berbahaya
7. kejatuhan barang dari atas
4.3.1 Dua hal terbesar yang 8. terkena benturan keras
menjadi penyebab 9. terkena barang yang runtuh,
kecelakaan kerja roboh
10. kebocoran gas
1. perilaku yang tidak aman 11. menurunnya daya
2. kondisi lingkungan yang tidak pendengaran
aman 12. menurunnya daya penglihatan
berdasarkan data dari Biro Pelatihan 13. tersengat Aliran Listrik
Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan 14. kebakaran
yang pernah terjadi sampai saat ini
adalah diakibatkan oleh perilaku yang 4.3.3 Faktor penyebab berbahaya
tidak aman sebagai berikut: yang sering ditemui
a) sembrono dan tidak hati-hati
b) tidak mematuhi peraturan 1. Bahaya jenis kimia: terhirup
c) tidak mengikuti standar atau terjadinya kontak antara
prosedur kerja. kulit dengan cairan metal,
d) tidak memakai alat pelindung cairan non-metal,hidrokarbon
diri dan abu, gas uap steam, asap
e) kondisi badan yang lemah dan embunyang beracun.
Persentase penyebab kecelakaan 2. Bahaya jenis fisika:
kerja yaitu 3% dikarenakan sebab lingkungan yang
yang tidak bisa dihindarkan (seperti bertemperatur
bencana alam), selain itu 24% 3. panas dingin, lingkungan yang
dikarenakan lingkungan atau beradiasi pengion dan non
peralatan yang tidak memenuhi pengion, bising, vibrasi dan
syarat dan 73% dikarenakan perilaku tekanan udara yang tidak
yang tidak aman. Cara efektif untuk normal.
mencegah terjadinya kecelakaan 4. Bahaya yang mengancam
kerja adalah dengan menghindari manusia dikarenakan jenis
terjadinya lima perilaku tidak aman proyek: pencahayaan dan
yang telah disebutkan di atas. penerangan yang kurang,
bahaya dari pengangkutan,
dan bahaya yg ditimbulkan
oleh peralatan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 39
5. Teknik Ototronik
4.3.4 Cara pengendalian ancaman 4.3.6 Untuk mengantisipasi hal-
bahaya kesehatan kerja hal tersebut ada beberapa
yang harus di perhatikan
1. Pengendalian teknik: terutama hal-hal sebagai
mengganti prosedur kerja, berikut:
2. menutup mengisolasi bahan
berbahaya: menggunakan 1. Konstruksi Gedung
otomatisasi pekerjaan Gedung bengkel harus
menggunakan cara kerja mempunyai pencahayaan
basah dan ventilasi pergantian yang baik, ventilasi udara
udara. serta instalasi gas buang, dan
3. Pengendalian administrasi: menggunakan lantai dengan
mengatur waktu kerja, material yang tidak licin.
menyusun peraturan
keselamatan dan kesehatan, 2. Lay-out bengkel
memakai alat pelindung, Penataan peralatan dan ruang
memasang tanda-tanda kerja harus disesuaikan
peringatan, membuat daftar dengan fungsi alat dan mesin
data bahan-bahan yang yang ada serta melakukan
aman, melakukan pelatihan isolasi ruang atau mesin yang
sistem penangganan darurat. dapat menimbulkan potensi
4. Pemantauan kesehatan : bahaya, dapat dilakukan
melakukan pemeriksaan dengan garis pembatas atau
kesehatan. dengan pagar isolasi
pembatas.
4.3.5 Pelaksanaan prosedur
keselamatan kerja di
bengkel Mobil.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam langkah
keselamatan kerja di bengkel mobil,
mengingat ada beberapa kemung-
kinan-kemungkinan kecelakaan kerja
yang dapat terjadi di bengkel mobil
antara lain:
1. Terpeleset atau terjatuh
2. Tertimpa benda-benda
Gambar 4.1 Isolasi Ruang
keras
3. Terjepit
4. Terlindas 3. Instruksi kerja dan Aturan
5. Tertabrak Setiap peralatan harus
6. Tersengat aliran listrik mempunyai instruksi kerja
7. Terkontaminasi bahan yang jelas, termasuk mesin
berbahaya pengankat, mesin press,
8. Ledakan mesin bor, mesin gerinda, dll.
9. Kebakaran Serta pula aturan-aturan yang
40 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
6. Teknik Ototronik
harus dijalankan peda saat peringatan dilarang merokok
bekerja di bengkel mobil. dll.
4. Peralatan pelindung Contoh-contoh:
keselamatan
Tersedianya peralatan
pelindung keselamatan baik
untuk melindungi pekerja
maupun benda kerja seperti,
helm atau topi kerja, sarung
tangan, kacamata kerja,
masker, pelindung telinga,
vender cover dll
5. Peralatan pemadam
kebakaran Gambar 4.2 Papan Petunjuk
Harus tersedia alat pemadam
kebakaran baik yang berupa
hidrant, tabung pemadam
kebakaran maupun media
pasir dsb, mengingat pada
bengkel mobil kita bekerja
dengan bahan bakar
6. Sumber daya manusia
Pada dasarnya semua itu
sangat tergantung dari
manusianya, banyak
kecelakaan kerja terjadi Gambar 4.3 Tanda Larangan
karena faktor manusia. Oleh
karena itu setiap pekarja
harus dibekali pelatihan
tindakan kesehatan dan
keselamatan kerja. Termasuk
berperan dan bekerja seuai
dengan porsi dan bidang
pekerjaannya
7. Papan petunjuk dan
peringatan
Pada tempat tempat tertantu
harus diberi papan petunjuk
maupun papan peringatan,
seperti petunjuk tempat alat
tabung pemadam kebakaran,
peringatan bahaya kebakaran,
Gambar 4.4 Tanda Peringatan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 41
7. Teknik Ototronik
4.4 Mengontrol Kontaminasi Oleh karena itu perlu
diperhatikan tentang ventilasi
Pada bengkel mobil seringkali udara pada ruangan, terutama
terjadi kontaminasi dari beberapa gas ruang cuci atau pembersihan
beracun yang ada seperti halnya: mesin dan penggunaan
1. Gas H2SO4 dari proses masker dalam hal ini sangat
elektrolisa yang dihasilkan diperlukan.
oleh Akki mobil pada saat di 4. Limbah-limbah cair yang
Charge atau Discharge. Hal terdapat pada bengkel mobil
ini dapat diketaui dari bau banyak terdiri dari limbah-
yang menyengat dari asam limbah cair yang mengandung
sulfat tersebut. Oleh karena racun yang tidak boleh
itu ruang pengisian Akki harus dibuang bebas sembarangan
disendirikan dan mempunyai karena dapat
ventilasi yang baik, dan yang mengkontaminasi dan
sangat harus diperhatikan mencemari tanah serta
adalah bahwa uap H2SO4 sumber-sumber air dalam
terdiri dari oksigen dan tanah. Limbah tersebut terdiri
hirogen yang terpisah yang dari: cairan-cairan pembersih,
dapat menjadi gas peledak sisa-sisa bahan bakar, oli
manakala dipicu dengan bekas, bekas minyak rem dll.
bunga api oleh karena itu juga Limbah limbah tersebut harus
harus dihindarkan dari sumber ditampung tersendiri yang
api. nantinya akan dikirim
2. Gas buang hasil pembakaran ketempat pengolahan limbah
dari kendaraan bermotor, sebagai bahan daur ulang.
mengingat dibengkel kita Sedangkan air buangan dari
bekerja dengan kendaraan bengkel harus dibuatkan
bermotor maka tidak lepas tempat pemisah oli, karena
dari gas buang dari kendaraan sering kali air buangan dari
bermotor tersebut. Oleh bengkel banyak mengandung
karena itu bengkel harus sisa sisa oli.
mempunyai instalasi gas
buang yang baik, karena ada 4.5 Melakukan Pemadaman
beberapa unsur gas yang Kebakaran
berbahaya, contohnya CO
(katrbonmonoksida). Gas ini Api sebagai penyebab terjadinya
tidak berwarna dan tidak kebakaran dapat muncul dengan
berbau, akan tetapi dapat adanya tiga unsur sebagai berikut
meracuni manusia yang yaitu: Benda yang mudah terbakar,
menyebabkan mati lemas. Sumber api, dan oksigen (udara) atau
3. Yang tidak kalah penting lagi sering pula disebut segitiga api.
adalah kontaminasi dari uap Sehingga untuk memadamkan api
bensin atau cairan cairan kita harus menghilangkan dari salah
pembersih yang lain, jika satunya.
terhisap ke paru-paru dapat Kebakaran adalah salah satu
menyebabkan keracunan. potensial yang dapat terjadi pada
42 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
8. Teknik Ototronik
bengkel-bengkel mobil, oleh karena
itu setiap bengkel mobil harus
dilengkapi dengan alat-alat pemadam
kebakaran. Kebakaran yang terjadi di
bengkel akibat tersulutnya bensin
oleh bunga api adalah satu hal yang
sangat sering terjadi, baik dari api las
maupun dari hubungan singkat kabel
pada kendaraan tersebut.
Berdasarkan kondisi tersebut maka Gambar 4.6 Alat Pemadam Kebakaran
pada saat bekerja dibengkel, apalagi
yang berhubungan langsung dengan Penanganan kebakaran harus
bahan bakar maka perlu diperhatikan dibedakan dari sumber kebakaran itu
langkah-langkah pencegahan agar sendiri, maka dari itu kita harus
tidak terjadi kebakaran dan tidak mengenal kelas kelas kebakaran
kalah penting harus diingat dimana sehingga dengan tepat menggunakan
posisi alat-alat pemadam kebakaran alat pemadam kebakaran yang
berada sehingga jika terjadi sesuatu sesuai.
hal maka dengan cepat dapat Kelas-kelas kebakaran tersebut
menemukan alat- alat tersebut. antara lain yaitu:
• Kelas A
Gambar 4.7 Simbol Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh
benda-benda padat, misal: kertas,
kayu, plastik, karet, busa dan lain
lain. Media sebagai alat pemadam
pada kelas ini adalah berupa: air,
Gambar 4.5 Kebakaran pasir, karung goni yang dibasahi, dan
alat pemadam kebakaran (APAR)
atau racun api tepung kimia kering.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 43
9. Teknik Ototronik
• Kelas B Yang perlu diperhatikan adalah
mematikan dulu sumber listriknya.
Gambar 4.10 Penyemprotan APAR
Gambar 4.8 Simbol Kelas B
Jika ada korban akibat
Kebakaran yang disebabkan oleh kebakaran harus segera dilarikan
benda-benda mudah terbakar berupa kerumah sakit terdekat untuk
cairan misal: bensin, solar, minyak mendapatkan perawatan secara
tanah, spirtus, alkohol dan lain-lain. intensif.
Media sebagai alat pemadam pada
kelas ini adalah berupa: pasir dan alat 4.6 Melakukan Pertolongan
pemadam kebakaran (APAR) atau Pertama Pada
racun api tepung kimia kering. Kecelakaan.
Dilarang menggunakan air pada
kebakaran jenis ini, karena berat jenis Jika terjadi seorang korban
bahan diatas lebih ringan daripada air kecelakaan langkah yang paling baik
sehingga dapat menyebabkan adalah segera dibawah ke dokter
kebakaran melebar kemana mana. atau rumah sakit terdekat, namun ada
beberapa hal yang dapat dilakukan
• Kelas C sebagai langkah pertolongan
pertama.
4.6.1 Pernafasan Buatan
Langkah ini diberikan pada
korban yang mengalami kecelakaan
jika terjadi pernafasan terhenti, maka
dapat diatasi dengan memberikan
pernafasan buatan, antara lain dari
mulut ka mulut seperti terlihat pada
gambar 4.11a, 4.11b, 4.11c, 4.11d
Gambar 4.9 Simbol Kelas C berikut.
Kebakaran yang disebabkan oleh
listrik. Media sebagai pemadam
kebakaran pada kelas ini adalah
berupa: Alat pemadam kebakaran
(APAR) atau tepung kimia kering.
44 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
10. Teknik Ototronik
Gambar 4.11a Mengeluarkan benda dari
mulut
Gambar 4.11d Pernafasan bantuan dan
pemompaan pada dada.
Juga berlaku untuk korban
kecelakaan lemas dan tenggelam
dengan cara seperti terlihat pada
Gambar 4.11b Mengangkat tengkuk agar gambar 4.12 berikut
lidah tidak menyumbat jalur pernafasan
Gambar 4.11c Memberikan
pernafasan bantuan dari mulut ke
mulut
Gambar 4.12 Membantu korban lemas
atau tenggelam
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 45
11. Teknik Ototronik
4.6.2 Menghentikan Pendarahan 4.6.3 Merawat Luka
1) Tindakan ini dilakukan Luka sering kali harus
pada korban yang dibersihkan, gunakan air masak atau
mengalami larutan pembersih luka dan jangan
pendarahan yang tersentuh oleh tangan. Untuk luka
banyak dan tidak kering justru jangan sering dicuci.
berhenti-berhenti Jika menggunakan pembalut, hati hati
2) Baringkan korban saat membuka pembalut karena
dengan kepala biasanya lengket terhadap lukanya.
bersandar
3) Angkat bagian yang 4.6.4 Membalut Luka
luka hingga rata
dengan badan Membalut luka mempunyai
4) Tekan pada lukanya, beberapa fungsi sbb:
jika ada pada bagian 1) Meletakan obat pada luka
bawah berilah bantalan 2) Membalut bidai pada
seperti gambar 4.7 dan anggota badan yang
4.8 berikut patah
5) Segera hubungi dokter 3) Menekan pembuluh darah
yang memar
4) Membalut bagian yang
lentur
5) Langkah tersebut dapat
dilihat dari gambar 4.9,
4.10, 4.11 berikut.
Gambar 4.13 Menghentikan pendarahan
di bagian lengan
Gambar 4.15 Balutan pilin
Gambar 4.14 Menghentikan pendarahan
di dada dan paha
46 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
12. Teknik Ototronik
bagian bawah kendaraan yang
sedang di dongkrak. Setelah selesai
mendongkrak pasanglah jack-stand
sebagai penyangga kendaraan,
jangan pengandalkan dongkrak.
Gambar 4.16 Balutan angka 8
Gambar 4.18 Mengangkat kendaraan
dengan dongkrak
Gambar 4.17 Balutan siku
4.7 Melakukan Pengangkatan
Benda Kerja
Di dalam bengkel mobil
pengangkatan benda kerja dilakukan
dengan beberapa cara yaitu ada yang
menggunakan alat, ada yang tanpa
alat.
4.7.1 Mengangkat Kendaraan
Gambar 4.19 Menyangga kendaraan
dengan Dongkrak. dengan jack-stand
Hal yang harus diperhatikan 4.7.2 Mengangkat kendaraan
adalah posisi tumpuan dongkrak dengan Car-lift.
terhadap kendaraan harus pada
bidang datar penguat dari rangka
Perhatikan saat memasang
kendaraan agar tidak terjadi
sepatu lengan lift harus pada posisi
kerusakan pada kendaraan, posisi penguat rangka kendaraan, dan perlu
kendaraan yang di dongkrak
diperhatikan pembagian berat depan
hendaknya ada pada bidang datar
dan belakang harus seimbang,
agar tidak menggelinding saat gunakan lift sesuai dengan
dilakukan pendongkrakan, bila perlu
kemampuan daya angkatnya, jangan
diberi ganjal pada roda yang tidak di
berada dibawah kendaraan saat
dongkrak, hindari bekerja pada dinaikan dengan lift, pasang
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 47
13. Teknik Ototronik
pengaman lift saat bekerja pada
kendaraan yang terangkat dengan lift.
Gambar 4.20 Mengangkat kendaraan Gambar 4.22 Posisi mengangkat yang
dengan car-lift benar punggung harus posisi lurus
4.8. Latihan Soal
1. Sebutkan prosedur safety apa
yang harus di ikuti di tempat
kerja.
2. Identifikasikan aspek-aspek
keamanan kerja
3. Apa yang dapat diketahui
pertama kali jika terjadi
kontaminasi gas H2SO4 di
bengkel’
4. Sebutkan macam-macam alat
pemadam kebakaran
5. Langkah apa yang anda lakukan
Gambar 4.21 Mengangkat kendaraan jika menemukan korban
dengan car-lift kecelakaan yang dalam kondisi
nafas berhenti, jelaskan!
4.7.3 Mengangkat benda kerja 6. Posisi bagaimana yang aman jika
secara manual kita melakukan pengangkatan
benda kerja secara manual
Yang perlu diperhatikan adalah
posisi tubuh saat mengangkat benda
kerja, agar tidak terjadi kesalahan
pada tulang belakang, posisi yang
baik lihat gambar 4.22 berikut.
Jangan mengangkat beban yang
terlalu berat.
48 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)