SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Teknik Ototronik


        BAB 2                                     pengecoran masih membutuhkan
                                                  pekerjaan pekerjaan lanjutan.
 PROSES-PROSES DASAR
  PEMBENTUKAN LOGAM

     Benda benda dari logam yang
sering kita lihat tidaklah ditemukan
dalam bentuknya seperti itu, akan
tetapi sudah mengalami proses
pembentukan. Pada mulanya logam
logam tersebut ditemukan di alam
dalam bentuk biji-biji logam yang
ditambang, selanjutnya di olah dan
dipisahkan dari kandungan lain untuk
didapatkan logam yang diinginkan,
kemudian diproduksi dalam bentuk
benda setengah jadi maupun benda                          Gambar 2.2 Contoh benda kerja
jadi. Pada kebanyakan benda-benda
jadi yang kita lihat sudah melalui                2.1.1 Proses Peleburan
beberapa       tahapan     pekerjaan
pembentukan logam.                                     Proses peleburan adalah proses
                                                  pencairan logam baik dari biji-biji
                                                  logam     maupun      benda  logam
                                                  setengah jadi, dari bentuk padat
                                                  menjadi bentuk cair agar mudah
                                                  untuk dituang kedalam cetakan.
                                                  Proses     ini   dilakukan  dengan
                                                  memanaskan logam tersebut dengan
                                                  temperatur sesuai temperatur cair
                                                  dari masing-masing logam yang akan
                                                  dicor atau dituang kedalam cetakan,
                                                  hal ini dapat dilakukan dengan
                                                  menggunakan dapur tinggi atau
                                                  tungku-tungku pengecoran.
Gambar 2.1 Cotoh berbagai benda kerja

2.1 Proses Pengecoran
     Didalam teknik pembentukan
logam untuk mendapatkan benda
kerja yang diinginkan dengan cara
pengecoran     dilakukan   dengan
mengikuti   proses-proses   secara
umum yang akan dijelaskan pada
uraian dibawah ini. Akan tetapi                         Gambar 2.3 Contoh tungku peleburan
kebanyakan benda kerja hasil

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                     19
Teknik Ototronik


2.1.2 Pembuatan Cetakan                hanya sekali pakai, sehingga akan
                                       selalu dibuat inti baru manakala akan
     Untuk membentuk logam sesuai      dilakukan pengecoran benda kerja
dengan bentuk yang diinginkan          yang berongga.
dengan cara dicor atau dituang
diperlukan     cetakan.      Dalam
pembuatan     cetakan    diperlukan
beberapa langkah pekerjaan sebagai
berikutnya:

2.1.2.1 Pembuatan Model

    Model adalah benda tiruan yang
dibuat menyerupai benda aslinya,
sebagai tiruan yang dibuat dari
bahan-bahan yang mudah dibentuk
dan tidak mudah berubah bentuk,                Gambar 2.5 Pembuatan inti
sesuai dengan ukuran yang ada pada
gambar kerja. Biasanya dibuat dari     2.1.2.3 Pembuatan Cetakan
bahan kayu atau bahan-bahan lain.
Fungsi dari model ini digunakan pada         Berdasarkan dari model dan inti
saat membuat cetakan dari pasir        yang ada dibuatlah cetakan. Cetakan
cetak.                                 sekali pakai biasanya dibuat dari
                                       pasir cetak, sedangkan cetakan yang
                                       dipakai berulang-ulang          biasanya
                                       terbuat dari logam yang mempunyai
                                       titik lebur lebih tinggi daripada logam-
                                       logam yang akan dicor atau di tuang,
                                       sehingga cetakan tidak ikut lebur dan
                                       tidak cepat rusak.




 Gambar 2.4 Penuangan dalam cetakan

2.1.2.2 Pembuatan Inti

    Inti dibuat manakala benda jadi
yang diinginkan mempunyai rongga di
dalamnya. Inti biasanya dibuat dari
bahan yang mudah dihancurkan,              Gambar 2.6 Pemasangan cetakan
sehingga mudah dalam proses
mengeluarkan pada saat selesai
proses pengecoran. Inti ini sifatnya
20                                Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


2.1.3 Proses pengecoran                           pembentukan       logam          dapat
                                                  dilaksanakan sebagai berikut:
     Setelah logam sudah cair dan
cetakan sudah disiapkan, maka
proses        selanjutnya       adalah
pengecoran, yaitu penuangan bahan
logam cair ke dalam cetakan. Logam
dalam     bentuk     cair  dituangkan
kedalam cetakan melalui lubang
pengisian, selanjutnya didinginkan.
Setelah dingin cetakan dibuka atau
dihancurkan maka benda kerja sudah
jadi siap untuk dikerjakan lebih lanjut             Gambar 2.8 Benda kerja yang sudah di
yang merupakan pekerjaan lanjutan.                               finishing

                                                  2.2.1 Teknik Tempa dan Press

                                                       Teknik pembentukan dengan
                                                  sistim    tempa       adalah  teknik
                                                  pembentukan yang mengandalkan
                                                  pukulan. Benda kerja yang biasanya
                                                  merupakan benda setengah jadi dan
                                                  kebanyakan dari jenis logam lunak,
                                                  dipukul    atau    ditempa   dengan
                                                  menggunakan palu tempa untuk
                                                  membuat bentuk benda kerja sesuai
                                                  dengan yang diinginkan. Teknik ini
                                                  dapat        dilakuakan      dengan
                                                  menggunakan sistim panas yaitu
                                                  benda kerja dipanaskan dulu tetapi
                                                  tidak sampai pada titik cair atau
                                                  dengan sisitim dingin yang berarti
                                                  banda kerja tidak perlu dipanaskan,
     Gambar 2.7 Proses pengecoran                 biasanya untuk logam-logam yang
                                                  lunak.
2.2 Proses Pembentukan
     Untuk mendapatkan benda kerja
yang diinginkan tidak cukup hanya
dengan proses pengecoran, akan
tetapi diperlukan beberapa pekerjaan
tambahan, sehingga benda kerja
dapat betul-betul sesuai dengan yang
diinginkan baik dari sisi bentuk
maupun ketepatan ukuran sesuai
dengan perencanaan dalam gambar
kerja.      Adapun        teknik-teknik                 Gambar 2.9 Contoh mesin press

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                   21
Teknik Ototronik


     Teknik pembentukan dengan           2.2.3 Teknik Potong
menggunakan        teknologi     pres
sebetulnya hampir sama dengan                 Teknik potong yang dimaksud
teknik tempa, akan tetapi teknik ini     dalam pembentukan logam ada dua
mengandalkan tekanan. Benda kerja        yaitu teknik potong dan kikis. Teknik
setengah jadi dipres dalam cetakan       potong biasanya dilakukan dengan
dengan tekanan yang tinggi sehingga      gunting, mesin potong maupun
menjadi bentuk sesuai dengan             dengan gergaji, akan tetapi dalam
cetakan yang digunakan. Cetakan          pembentulan logam lebih banyak
yang digunakan harus mempunyai           dilakukan dengan teknik potong kikis
kekuatan dan kekerasan yang sangat       menggunakan             mesin-mesin
tinggi melampaui benda kerja yang        perkakas.
dipres agar cetakan tidak cepat rusak
dan didapatkan benda kerja yang
baik.

2.2.2 Teknik Tekuk

     Teknik   pembentukan      logam
dengan sistim tekuk ini lebih banyak
dipakai untuk benda kerja yang tidak
terlalu tebal, biasanya teknik ini
dipakai untuk membuat bentuk-
bentuk dari bahan plat yang
kebanyakan dipadukan dengan teknik
                                              Gambar 2.11 Mesin potong laser
sambung.
                                         2.3 Proses Mesin Perkakas
                                             Mesin-mesin perkakas digunakan
                                         dalam teknik pembentukan logam
                                         dengan sistim potong kikis. Untuk
                                         pekerjaan potong kikis tersebut mesin
                                         perkakas      dibedakan       menjadi
                                         beberapa antara lain: mesin skrap,
                                         mesin frais, mesin bubut, mesin bor
                                         dan    mesin     gerinda.   Hal    ini
                                         disesuaikan dengan kegunaan dari
                                         mesin-mesin tersebut.

                                         2.3.1 Mesin Skrap

                                              Mesin skrap adalah jenis mesin
                                         potong kikis yang menggunakan
     Gambar 2.10 Proses penekukan        prinsip gerak aksial maju dan
                                         mundur. Gerakan maju dan mundur
                                         lengan mesin skrap digunakan untuk
                                         memegang pahat potong sehingga
22                                  Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


dapat mengikis permukaan benda                    2.3.2 Mesin Frais
kerja yang sudah dipasang pada
meja kerja mesin skrap. Pengikisan                     Mesin frais adalah jenis mesin
benda kerja biasanya dilakukan pada               potong kikis yang menggunakan
langkah maju saja.                                prinsip gerak putar. Pahat atau pisau
     Mesin skrap ini digunakan untuk              potong berputar untuk mengikis
pekarjaan alur lurus, baik itu alur               benda kerja. Mesin frais ada dua
memanjang maupun alur untuk pasak                 macam yaitu mesin frais vertikal dan
pengunci, pembuatan roda gigi lurus.              mesin frais horisontal.
Dan juga digunakan untuk pekerjaan                     Mesin frais digunakan untuk
perataan dan pengikisan permukaan                 pekerjaan pembuatan roda-roda gigi,
datar.                                            alur-alur atau melobangi benda kerja
                                                  dengan bentuk lobang yang silindris
                                                  maupun tidak silindris.




         Gambar 2.12 Mesin skrap
                                                        Gambar 2.14 Mesin frais vertikal &
                                                                  horisontal




                                                         Gambar 2.15 Mesin frais vertikal
         Gambar 2.13 Mesin skrap

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                        23
Teknik Ototronik


2.3.3 Mesin Bubut                          digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
                                           dilapangan yang tidak memungkinkan
     Mesin bubut adalah jenis mesin        menggunakan bor duduk, sifat dari
potong kikis yang menggunakan              mesin bor tangan ini adalah portable.
prinsip gerak putar. Pada mesin                 Kegunaan dari mesin bor adalah
bubut yang berputar adalah benda           untuk membuat lobang silindris dan
kerja. Pahat atau pisau potong diam        simetris dengan diameter terbatas
untuk mengikis benda kerja.                atau tidak terlalu besar.
     Mesin bubut digunakan untuk
membuat benda kerja dalam bentuk
silindris, kerucut dan juga lobang
silindris serta alur radial.




     Gambar 2.16 Mesin bubut besar

                                                  Gambar 2.18 Mesin bor duduk




                                                 Gambar 2.19 Mesin bor tangan

     Gambar 2.17 Mesin bubut simpel        2.3.5 Mesin Gerinda
2.3.4 Mesin Bor                                 Mesin gerinda adalah jenis mesin
                                           potong kikis yang menggunakan
     Mesin bor adalah jenis mesin          prinsip gerak putar. Batu gerinda
potong kikis yang menggunakan              berputar untuk mengikis benda kerja.
prinsip gerak putar. Pahat atau pisau      Mesin gerinda secara umum ada tiga
potong berputar untuk mengikis             macam yaitu: Gerinda tangan,
benda kerja. Mesin bor ini yang biasa      gerinda duduk, dan gerinda khusus.
kita kenal ada dua macam yaitu             Gerinda tangan digunakan untuk
mesin bor tangan dan mesin bor             mingikis    benda      kerja     yang
duduk. Mesin bor tangan biasa              membutuhkan sistim yang portable,
24                                    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
Teknik Ototronik


contoh mengikis dan meratakan                     2.4 Mesin CNC.
kampuh las. Gerinda duduk biasa
dipakai untuk keperluan perataan                       Mesin-mesin CNC (computer
benda kerja da pengasahan pahat                   numerical control) pada dasarnya
bubut ataupun mata bor. Gerinda                   adalah mesin-mesin perkakas yang
khusus     dibuat   sesuai    dengan              sudah     di   modernisasi   dengan
kekhususannya,      contoh    gerinda             memanfaatkan komputer sebagai
katup, gerinda kepala silinder,                   kontrol sehingga dapat diprogram
gerinda    mata     bor    dan     lain           untuk dijalankan secara otomatis.
sebagainya.                                            Operator tinggal memasukan
      Kegunaan mesin gerinda pada                 prorgam melalui komputer yang berisi
dasarnya adalah untuk mengikis                    kode-kode angka setelah itu mesin
permukaan dengan tingkat kehalusan                dijalankan secara otomatis oleh
permukaan      yang    paling   tinggi            komputer yang sudah diprogram.
dibandingkan mesin perkakas yang                  Mesin CNC ini sangat cocok untuk
lain.                                             produksi benda kerja secara massal,
                                                  sehingga didapatkan keragaman hasil
                                                  benda kerja.




                                                        Gambar 2.22 Mesin CNC Drilling &
  Gambar 2.20 Mesin gerinda universal                               Milling




Gambar 2.21 Mesin gerinda poros engkol
                                                         Gambar 2.23 Mesin CNC Lathe

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)                                      25
Teknik Ototronik


2.5. Latihan Soal

     1. Jelaskan proses pengecoran
        logam dimulai dari biji besi.
     2. Jelaskan proses pembentukan
        logam yang anda ketahui.
     3. Sebutkan ada berapa macam
        mesin perkakas.




26                                 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

4. proses manufacturing
4. proses manufacturing4. proses manufacturing
4. proses manufacturingNiko Sh
 
Numerical control
Numerical control Numerical control
Numerical control An Na
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbukMega Audina
 
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginPemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginEthelbert Phanias
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoranChache Go
 
Design inhaust valve
Design inhaust valveDesign inhaust valve
Design inhaust valveChodiq Waela
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan12luthfi
 
G and m codes
G and m codesG and m codes
G and m codessnakeaye
 
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Arismon Saputra
 
Nota cemerlang sejarah t5
Nota cemerlang sejarah t5Nota cemerlang sejarah t5
Nota cemerlang sejarah t5A'dilah Hanum
 
Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan12luthfi
 
Mesin larik cnc slideshow
Mesin larik cnc slideshowMesin larik cnc slideshow
Mesin larik cnc slideshowhairiJKM
 
SOALAN PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN KHB TINGKATAN 2 2014
SOALAN PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN KHB TINGKATAN 2 2014SOALAN PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN KHB TINGKATAN 2 2014
SOALAN PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN KHB TINGKATAN 2 2014intansulinranaisahak
 
Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuanPenilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuanhazmilplv
 

Andere mochten auch (19)

M. serbuk
M. serbukM. serbuk
M. serbuk
 
4. proses manufacturing
4. proses manufacturing4. proses manufacturing
4. proses manufacturing
 
Numerical control
Numerical control Numerical control
Numerical control
 
metalurgi serbuk
metalurgi serbukmetalurgi serbuk
metalurgi serbuk
 
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginPemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
 
Proses pengecoran
Proses pengecoranProses pengecoran
Proses pengecoran
 
Design inhaust valve
Design inhaust valveDesign inhaust valve
Design inhaust valve
 
Unit5
Unit5Unit5
Unit5
 
Proses pembentukan
Proses pembentukanProses pembentukan
Proses pembentukan
 
G and m codes
G and m codesG and m codes
G and m codes
 
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1Laporan Pratikum Proses Produksi 1
Laporan Pratikum Proses Produksi 1
 
Unit6
Unit6Unit6
Unit6
 
Nota cemerlang sejarah t5
Nota cemerlang sejarah t5Nota cemerlang sejarah t5
Nota cemerlang sejarah t5
 
Makalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukanMakalah proses pembentukan
Makalah proses pembentukan
 
Mesin larik cnc slideshow
Mesin larik cnc slideshowMesin larik cnc slideshow
Mesin larik cnc slideshow
 
Logam modul 1 ppg
Logam modul 1 ppgLogam modul 1 ppg
Logam modul 1 ppg
 
SOALAN PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN KHB TINGKATAN 2 2014
SOALAN PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN KHB TINGKATAN 2 2014SOALAN PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN KHB TINGKATAN 2 2014
SOALAN PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN KHB TINGKATAN 2 2014
 
Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuanPenilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan
 
Lp 2
Lp 2Lp 2
Lp 2
 

Mehr von Slamet Setiyono

Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Slamet Setiyono
 
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Slamet Setiyono
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Slamet Setiyono
 
Step 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricityStep 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricitySlamet Setiyono
 
Step 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionStep 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionSlamet Setiyono
 
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-systemStep 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-systemSlamet Setiyono
 
Step 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningStep 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningSlamet Setiyono
 
Sistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSlamet Setiyono
 
Bab 23-sistem-kontrol-parkir
Bab 23-sistem-kontrol-parkirBab 23-sistem-kontrol-parkir
Bab 23-sistem-kontrol-parkirSlamet Setiyono
 
Bab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmBab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmSlamet Setiyono
 
31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheelsSlamet Setiyono
 

Mehr von Slamet Setiyono (20)

9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual9.b. transmisi manual
9.b. transmisi manual
 
Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2
 
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3
 
Step 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricityStep 1-electrical basic electricity
Step 1-electrical basic electricity
 
Step 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionStep 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspension
 
Step 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-systemStep 1-chassis-brake-system
Step 1-chassis-brake-system
 
Step 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioningStep 1-electrical air conditioning
Step 1-electrical air conditioning
 
Step 2-chassis-air-bag
Step 2-chassis-air-bagStep 2-chassis-air-bag
Step 2-chassis-air-bag
 
Fungsi cara kerja srs
Fungsi cara kerja srsFungsi cara kerja srs
Fungsi cara kerja srs
 
Sistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depanSistem air bag penumpang depan
Sistem air bag penumpang depan
 
Bab 23-sistem-kontrol-parkir
Bab 23-sistem-kontrol-parkirBab 23-sistem-kontrol-parkir
Bab 23-sistem-kontrol-parkir
 
Bab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasiBab 22-sistem-navigasi
Bab 22-sistem-navigasi
 
Bab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmBab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarm
 
Bab 24 epswiper
Bab 24 epswiperBab 24 epswiper
Bab 24 epswiper
 
31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels31d04 tires and_disc_wheels
31d04 tires and_disc_wheels
 
Bab 17-automatic-ac
Bab 17-automatic-acBab 17-automatic-ac
Bab 17-automatic-ac
 
Bab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktifBab 16 -suspensi-aktif
Bab 16 -suspensi-aktif
 
Bab 18 car-audio-vidio
Bab 18 car-audio-vidioBab 18 car-audio-vidio
Bab 18 car-audio-vidio
 
Bab 14 abs-asr-esp
Bab 14 abs-asr-espBab 14 abs-asr-esp
Bab 14 abs-asr-esp
 

Kürzlich hochgeladen

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 

TEKNIK PENGECORAN

  • 1. Teknik Ototronik BAB 2 pengecoran masih membutuhkan pekerjaan pekerjaan lanjutan. PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM Benda benda dari logam yang sering kita lihat tidaklah ditemukan dalam bentuknya seperti itu, akan tetapi sudah mengalami proses pembentukan. Pada mulanya logam logam tersebut ditemukan di alam dalam bentuk biji-biji logam yang ditambang, selanjutnya di olah dan dipisahkan dari kandungan lain untuk didapatkan logam yang diinginkan, kemudian diproduksi dalam bentuk benda setengah jadi maupun benda Gambar 2.2 Contoh benda kerja jadi. Pada kebanyakan benda-benda jadi yang kita lihat sudah melalui 2.1.1 Proses Peleburan beberapa tahapan pekerjaan pembentukan logam. Proses peleburan adalah proses pencairan logam baik dari biji-biji logam maupun benda logam setengah jadi, dari bentuk padat menjadi bentuk cair agar mudah untuk dituang kedalam cetakan. Proses ini dilakukan dengan memanaskan logam tersebut dengan temperatur sesuai temperatur cair dari masing-masing logam yang akan dicor atau dituang kedalam cetakan, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dapur tinggi atau tungku-tungku pengecoran. Gambar 2.1 Cotoh berbagai benda kerja 2.1 Proses Pengecoran Didalam teknik pembentukan logam untuk mendapatkan benda kerja yang diinginkan dengan cara pengecoran dilakukan dengan mengikuti proses-proses secara umum yang akan dijelaskan pada uraian dibawah ini. Akan tetapi Gambar 2.3 Contoh tungku peleburan kebanyakan benda kerja hasil Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 19
  • 2. Teknik Ototronik 2.1.2 Pembuatan Cetakan hanya sekali pakai, sehingga akan selalu dibuat inti baru manakala akan Untuk membentuk logam sesuai dilakukan pengecoran benda kerja dengan bentuk yang diinginkan yang berongga. dengan cara dicor atau dituang diperlukan cetakan. Dalam pembuatan cetakan diperlukan beberapa langkah pekerjaan sebagai berikutnya: 2.1.2.1 Pembuatan Model Model adalah benda tiruan yang dibuat menyerupai benda aslinya, sebagai tiruan yang dibuat dari bahan-bahan yang mudah dibentuk dan tidak mudah berubah bentuk, Gambar 2.5 Pembuatan inti sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar kerja. Biasanya dibuat dari 2.1.2.3 Pembuatan Cetakan bahan kayu atau bahan-bahan lain. Fungsi dari model ini digunakan pada Berdasarkan dari model dan inti saat membuat cetakan dari pasir yang ada dibuatlah cetakan. Cetakan cetak. sekali pakai biasanya dibuat dari pasir cetak, sedangkan cetakan yang dipakai berulang-ulang biasanya terbuat dari logam yang mempunyai titik lebur lebih tinggi daripada logam- logam yang akan dicor atau di tuang, sehingga cetakan tidak ikut lebur dan tidak cepat rusak. Gambar 2.4 Penuangan dalam cetakan 2.1.2.2 Pembuatan Inti Inti dibuat manakala benda jadi yang diinginkan mempunyai rongga di dalamnya. Inti biasanya dibuat dari bahan yang mudah dihancurkan, Gambar 2.6 Pemasangan cetakan sehingga mudah dalam proses mengeluarkan pada saat selesai proses pengecoran. Inti ini sifatnya 20 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 3. Teknik Ototronik 2.1.3 Proses pengecoran pembentukan logam dapat dilaksanakan sebagai berikut: Setelah logam sudah cair dan cetakan sudah disiapkan, maka proses selanjutnya adalah pengecoran, yaitu penuangan bahan logam cair ke dalam cetakan. Logam dalam bentuk cair dituangkan kedalam cetakan melalui lubang pengisian, selanjutnya didinginkan. Setelah dingin cetakan dibuka atau dihancurkan maka benda kerja sudah jadi siap untuk dikerjakan lebih lanjut Gambar 2.8 Benda kerja yang sudah di yang merupakan pekerjaan lanjutan. finishing 2.2.1 Teknik Tempa dan Press Teknik pembentukan dengan sistim tempa adalah teknik pembentukan yang mengandalkan pukulan. Benda kerja yang biasanya merupakan benda setengah jadi dan kebanyakan dari jenis logam lunak, dipukul atau ditempa dengan menggunakan palu tempa untuk membuat bentuk benda kerja sesuai dengan yang diinginkan. Teknik ini dapat dilakuakan dengan menggunakan sistim panas yaitu benda kerja dipanaskan dulu tetapi tidak sampai pada titik cair atau dengan sisitim dingin yang berarti banda kerja tidak perlu dipanaskan, Gambar 2.7 Proses pengecoran biasanya untuk logam-logam yang lunak. 2.2 Proses Pembentukan Untuk mendapatkan benda kerja yang diinginkan tidak cukup hanya dengan proses pengecoran, akan tetapi diperlukan beberapa pekerjaan tambahan, sehingga benda kerja dapat betul-betul sesuai dengan yang diinginkan baik dari sisi bentuk maupun ketepatan ukuran sesuai dengan perencanaan dalam gambar kerja. Adapun teknik-teknik Gambar 2.9 Contoh mesin press Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 21
  • 4. Teknik Ototronik Teknik pembentukan dengan 2.2.3 Teknik Potong menggunakan teknologi pres sebetulnya hampir sama dengan Teknik potong yang dimaksud teknik tempa, akan tetapi teknik ini dalam pembentukan logam ada dua mengandalkan tekanan. Benda kerja yaitu teknik potong dan kikis. Teknik setengah jadi dipres dalam cetakan potong biasanya dilakukan dengan dengan tekanan yang tinggi sehingga gunting, mesin potong maupun menjadi bentuk sesuai dengan dengan gergaji, akan tetapi dalam cetakan yang digunakan. Cetakan pembentulan logam lebih banyak yang digunakan harus mempunyai dilakukan dengan teknik potong kikis kekuatan dan kekerasan yang sangat menggunakan mesin-mesin tinggi melampaui benda kerja yang perkakas. dipres agar cetakan tidak cepat rusak dan didapatkan benda kerja yang baik. 2.2.2 Teknik Tekuk Teknik pembentukan logam dengan sistim tekuk ini lebih banyak dipakai untuk benda kerja yang tidak terlalu tebal, biasanya teknik ini dipakai untuk membuat bentuk- bentuk dari bahan plat yang kebanyakan dipadukan dengan teknik Gambar 2.11 Mesin potong laser sambung. 2.3 Proses Mesin Perkakas Mesin-mesin perkakas digunakan dalam teknik pembentukan logam dengan sistim potong kikis. Untuk pekerjaan potong kikis tersebut mesin perkakas dibedakan menjadi beberapa antara lain: mesin skrap, mesin frais, mesin bubut, mesin bor dan mesin gerinda. Hal ini disesuaikan dengan kegunaan dari mesin-mesin tersebut. 2.3.1 Mesin Skrap Mesin skrap adalah jenis mesin potong kikis yang menggunakan Gambar 2.10 Proses penekukan prinsip gerak aksial maju dan mundur. Gerakan maju dan mundur lengan mesin skrap digunakan untuk memegang pahat potong sehingga 22 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 5. Teknik Ototronik dapat mengikis permukaan benda 2.3.2 Mesin Frais kerja yang sudah dipasang pada meja kerja mesin skrap. Pengikisan Mesin frais adalah jenis mesin benda kerja biasanya dilakukan pada potong kikis yang menggunakan langkah maju saja. prinsip gerak putar. Pahat atau pisau Mesin skrap ini digunakan untuk potong berputar untuk mengikis pekarjaan alur lurus, baik itu alur benda kerja. Mesin frais ada dua memanjang maupun alur untuk pasak macam yaitu mesin frais vertikal dan pengunci, pembuatan roda gigi lurus. mesin frais horisontal. Dan juga digunakan untuk pekerjaan Mesin frais digunakan untuk perataan dan pengikisan permukaan pekerjaan pembuatan roda-roda gigi, datar. alur-alur atau melobangi benda kerja dengan bentuk lobang yang silindris maupun tidak silindris. Gambar 2.12 Mesin skrap Gambar 2.14 Mesin frais vertikal & horisontal Gambar 2.15 Mesin frais vertikal Gambar 2.13 Mesin skrap Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 23
  • 6. Teknik Ototronik 2.3.3 Mesin Bubut digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan Mesin bubut adalah jenis mesin menggunakan bor duduk, sifat dari potong kikis yang menggunakan mesin bor tangan ini adalah portable. prinsip gerak putar. Pada mesin Kegunaan dari mesin bor adalah bubut yang berputar adalah benda untuk membuat lobang silindris dan kerja. Pahat atau pisau potong diam simetris dengan diameter terbatas untuk mengikis benda kerja. atau tidak terlalu besar. Mesin bubut digunakan untuk membuat benda kerja dalam bentuk silindris, kerucut dan juga lobang silindris serta alur radial. Gambar 2.16 Mesin bubut besar Gambar 2.18 Mesin bor duduk Gambar 2.19 Mesin bor tangan Gambar 2.17 Mesin bubut simpel 2.3.5 Mesin Gerinda 2.3.4 Mesin Bor Mesin gerinda adalah jenis mesin potong kikis yang menggunakan Mesin bor adalah jenis mesin prinsip gerak putar. Batu gerinda potong kikis yang menggunakan berputar untuk mengikis benda kerja. prinsip gerak putar. Pahat atau pisau Mesin gerinda secara umum ada tiga potong berputar untuk mengikis macam yaitu: Gerinda tangan, benda kerja. Mesin bor ini yang biasa gerinda duduk, dan gerinda khusus. kita kenal ada dua macam yaitu Gerinda tangan digunakan untuk mesin bor tangan dan mesin bor mingikis benda kerja yang duduk. Mesin bor tangan biasa membutuhkan sistim yang portable, 24 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)
  • 7. Teknik Ototronik contoh mengikis dan meratakan 2.4 Mesin CNC. kampuh las. Gerinda duduk biasa dipakai untuk keperluan perataan Mesin-mesin CNC (computer benda kerja da pengasahan pahat numerical control) pada dasarnya bubut ataupun mata bor. Gerinda adalah mesin-mesin perkakas yang khusus dibuat sesuai dengan sudah di modernisasi dengan kekhususannya, contoh gerinda memanfaatkan komputer sebagai katup, gerinda kepala silinder, kontrol sehingga dapat diprogram gerinda mata bor dan lain untuk dijalankan secara otomatis. sebagainya. Operator tinggal memasukan Kegunaan mesin gerinda pada prorgam melalui komputer yang berisi dasarnya adalah untuk mengikis kode-kode angka setelah itu mesin permukaan dengan tingkat kehalusan dijalankan secara otomatis oleh permukaan yang paling tinggi komputer yang sudah diprogram. dibandingkan mesin perkakas yang Mesin CNC ini sangat cocok untuk lain. produksi benda kerja secara massal, sehingga didapatkan keragaman hasil benda kerja. Gambar 2.22 Mesin CNC Drilling & Gambar 2.20 Mesin gerinda universal Milling Gambar 2.21 Mesin gerinda poros engkol Gambar 2.23 Mesin CNC Lathe Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008) 25
  • 8. Teknik Ototronik 2.5. Latihan Soal 1. Jelaskan proses pengecoran logam dimulai dari biji besi. 2. Jelaskan proses pembentukan logam yang anda ketahui. 3. Sebutkan ada berapa macam mesin perkakas. 26 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)