SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 48
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Representasi Pengetahuan
Sherly Christina, S.Kom., M.Kom
Definisi
 Pengetahuan (Knowledge )
Pengertian pada suatu area subjek.
 Representasi Pengetahuan (Knowledge Representation)
Suatu metode untuk mengkodekan pengetahuan di
dalam basis pengetahuan sebuah sistem pakar.
Tujuan Representasi Pengetahuan
 Bertujuan menangkap sifat-sifat penting suatu
permasalahan dan membuat informasi tersebut dapat
diakses oleh prosedur pemecahan permasalahan.
 Bahasa representasi pengetahuan harus dapat membuat
seorang pemrogram mampu mengekspresikan
pengetahuan yang diperlukan untuk mendapatkan solusi
permasalahan.
Representasi Pengetahuan
 Dua hal yang perlu diperhatikan:
1.Fakta
 Objek yang direpresentasikan.
 Menerangkan keadaan benda yang ada dalam domain
masalah.
 Berupa keterangan/kalimat dalam bahasa alami, logika atau
benda.
2. Formula
 Bentuk representasi yang dapat dimanipulasi dalam proses
pemecahan masalah.
 harus dapat melukiskan hubungan antara komponen-
komponen domain masalah.
Karakteristik Representasi yang baik:
 Mengemukakan hal secara eksplisit
 Membuat masalah menjadi transparan
 Komplit dan efisien
 Menampilkan batasan-batasan alami yang ada
Jenis-Jenis Representasi Pengetahuan
 Representasi logika: Menggunakan ekspresi-ekspresi
dalam logika formal untuk merepresentasikan basis
pengetahuan
 Representasi prosedural: menggambarkan
pengetahuan bagi sekumpulan instruksi untuk
memecahkan suatu permasalahan
Jenis-Jenis Representasi Pengetahuan
 Representasi network: Menangkap pengetahuan sebagai sebuah graph
dimana simpul-simpulnya menggambarkan obyek atau konsep dari
permasalahan yang dihadapi, sedangkan edge menggambarkan hubungan
atau asosiasi antar simpul.
 Representasi terstruktur: memperluas network dengan cara membuat
setiap simpul menjadi sebuah struktur data kompleks
 Dan lain-lain : fuzzy logic, jaringan syaraf tiruan, algoritma genetika
Logika
 proses membentuk kesimpulan/inferensi berdasarkan
fakta yang telah ada.
 Input => premis atau fakta-fakta yang diakui
kebenarannya
Logika
Logika-Penalaran
1. Penalaran deduktif : dimulai dari prinsip
umum untuk mendapatkan konklusi yang
lebih khusus.
Contoh :
 Premis mayor : Jika hujan turun saya tidak
akan berangkat kuliah
 Premis minor : Hari ini hujan turun
 Konklusi : Hari ini saya tidak akan berangkat
kuliah
Logika-Penalaran
2. Penalaran induktif : dimulai dari fakta-
fakta khusus untuk mendapatkan
kesimpulan umum.
Contoh :
Premis -1 :Aljabar adalah pelajaran yang sulit
Premis -2 : Geometri adalah pelajaran yang sulit
Premis -3 : Kalkulus adalah pelajaran yang sulit
Konklusi : Matematika adalah pelajaran yang sulit
Logika-Penalaran
 Munculnya premis baru mungkin mengakibatkan gugurnya
konklusi yang sudah diperoleh, misal :
 Premis -4 : Kinematika adalah pelajaran yang sulit .
 Premis tersbt menyebabkan konklusi :“Matematika adalah
pelajaran yang sulit”, menjadi salah, karena Kinematika bukan
merupakan bagian dari Matematika, sehingga bila menggunakan
penalaran induktif sangat dimungkinkan adanya ketidakpastian.
Logika-Proposisi
 Proposisi: suatu pernyataan yang dapat bernilai Benar atau
Salah.
 Simbol-simbol P dan Q menunjukkan proposisi.
 Dua atau lebih proposisi dapat digabungkan dengan
menggunakan operator logika :
a. Konjungsi : ∧ (and)
b. Disjungsi : ∨ (or)
c. Negasi : ¬ (not)
d. Implikasi : → (if then)
e. Ekuivalensi : ↔ (if and only if)
Logika-Proposisi
Logika-Proposisi
 Inferensi (pada logika proposisi) => Resolusi.
 Resolusi : suatu aturan untuk melakukan inferensi yang
dapat berjalan secara efisien dalam suatu bentuk khusus
yaitu conjunctive normal form (CNF), ciri – cirinya :
setiap kalimat merupakan disjungsi literal
semua kalimat terkonjungsi secara implisit
Logika-Proposisi
 Langkah-langkah untuk mengubah/konversi suatu kalimat ke
bentuk CNF :
1. Hilangkan implikasi dan ekuivalensi
x → y menjadi ¬ x ∨ y
x ↔ y menjadi (¬ x ∨ y) ∧ (¬ y ∨ x)
2. Kurangi lingkup semua negasi menjadi satu negasi saja
1. ¬ (¬ x) menjadi x
2. ¬ (x ∨ y) menjadi (¬ x ∧ ¬ y)
3. ¬ (x ∧ y) menjadi (¬ x ∨ ¬ y)
3. Gunakan aturan assosiatif dan distributif untuk mengkonversi
menjadi conjuction of disjunction
1. Assosiatif : (A∨ B)∨ C menjadi A∨ (B∨ C)
2. Distributif : (A ∧ B)∨ C menjadi (A∨ C) ∧ (B ∨ C)
4. Buat satu kalimat terpisah untuk tiap-tiap konjungsi
Logika-Proposisi , Resolusi
 Prosedur untuk membuktikan proposisi P dengan
beberapa aksioma F yang telah diketahui,dengan
resolusi dapat dilakukan melalui algoritma sebagai
berikut.
 Konversikan semua preposisi F ke bentuk CNF
 Negasi P, dan konversikan hasil negasi ke bentuk
klausa.Tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada
pada langkah 1.
Logika-Proposisi , Resolusi
 Kerjakan hingga terjadi kontradiksi atau proses tidak
mengalami kemajuan
 Seleksi 2 klausa sebagai klausa parent
 Bandingkan (resolve) secara bersama-sama. Klausa hasil
resolve tersebut dinamakan resolvent. Jika ada pasangan
literal L dan ¬L, eliminasi dari resolvent
 Resolvent. Berupa klausa kosong, maka ditemukan
kontradiksi. Jika tidak tambahkan ke himpunan klausa yang
telah ada.
Logika-Proposisi , Resolusi
 Contoh:
Logika-Proposisi , Resolusi
 Kalimat yang terbentuk:
Logika-Proposisi , Resolusi
 Setelah dilakukan CNF diperoleh:
Logika Predikat
 Merepresentasikan hal-hal yang tidak dapat
direpresentasikan dengan menggunakan logika proposisi.
 Pada logika predikat kita dapat merepresentasikan fakta-
fakta sebagai suatu pernyataan yang disebut dengan wff
(well – formed formula).
 Eg.
laki-laki(x)
dimana x adalah variabel yg disubstitusikan dengan Andi,
Ali,Amir,Anto,Agus, & laki-laki yang lain.
Logika Predikat
 proposisi atau premis :
 argumen (objek) : individu atau objek
 dan predikat (keterangan)
 Contoh :
1. Jika besok tidak hujan, Tommy pergi ke gunung
¬ cuaca(hujan,besok) → pergi(tommy, gunung)
2. Diana adalah nenek dari ibu Amir
nenek(Diana,ibu(Amir))
3. Mahasiswa berada di dalam kelas
didalam(mahasiswa,kelas)
Logika Predikat
 Dari contoh diatas dapat dijabarkan sebagai
berikut :
 di dalam = predikat (keterangan)
 mahasiswa = argumen (objek)
 kelas = argumen (objek)
Logika Predikat
 operator-operator yang digunakan dalam logika predikat
:→, ¬ , ∧ , ∨ , ∀ (untuk setiap), ∃ (terdapat)
Logika Predikat
 Eg.
1.Andi adalah seorang mahasiswa
2.Andi masuk jurusan Elektro
3. Setiap mahasiswa elektro pasti mahasiswa teknik
4. Kalkulus adalah matakuliah yang sulit
5. Setiap mahasiswa teknik pasti akan suka kalkulus atau akan
membencinya
6. Setiap mahasiswa pasti akan suka terhadap suatu matakuliah
7. Mahasiswa yang tidak pernah hadir pada kuliah matakuliah sulit,
maka mereka pastitidak suka terhadap matakuliah tersebut.
8.Andi tidak pernah hadir kuliah matakuliah kalkulus
Logika Predikat
 Eg.
1. mahasiswa(Andi)
2. elektro(Andi)
3. ∀x : elektro(x) → teknik(x)
4. sulit(kalkulus)
5. ∀x : teknik(x) → suka(x,kalkulus) ∨ benci(x,kalkulus)
6. ∀x : ∃y : suka(x,y)
7. ∀x : ∀y : mahasiswa(x) ∧ sulit(y) ∧ ¬hadir(x,y) → ¬suka(x,y)
8. ¬hadir(Andi,kalkulus)
List
 Adalah serangkaian jenis objek tertulis
 Untuk merepresentasikan hirarki pegetahuan
 Objek dikelompokkan, dikategorikan atau digabungkan sesuai
dengan urutan atau hubungannya.
 Objek dibagi dalam kelompok atau jenis yang sama.
 Kemudian hubungan ditampilkan dengan menghubungkan
satu sama lain.
List
POHON
 Struktur pohon = struktur grafik hirarki.
menggambarkan list & hirarki pengetahuan lainnya.
Semantic Networks
Semantic Networks
 Merupakan gambaran pengetahuan grafis yang
menunjukkan hubungan antar berbagai objek.
 Jaringan semantik => lingkaran-lingkaran yang
menunjukkan objek & informasi tentang
objek-objek tersebut.
 Objek =>benda atau peristiwa.
 Antara 2 objek dihubungkan oleh arc yang
menunjukkan hubungan antar objek.
Frame
 Merupakan kumpulan pengetahuan tentang suatu objek tertentu, peristiwa,
lokasi, situasi, dll.
 Frame memiliki slot yang menggambarkan rincian (atribut) & karakteristik
objek.
 Frame biasanya digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan yang
didasarkan pada karakteristik yang sudah dikenal, yang merupakan
pengalaman-pengalaman.
 Dengan menggunakan frame, sangat mudah untuk membuat inferensi
tentang objek, peristiwa, atau situasi baru, karena frame menyediakan basis
pengetahuan yang ditarik dari pengalaman.
Frame
Frame Name: Object1
Class: Object2
Properties Property1 Value1
Property2 Value2
... ...
... ...
Frame
Frame Name: Bird
Properties Color Unknown
Eats Worm
No._Wings 2
Flies True
Hungry Unknown
Activity Unknown
Frame
Frame Name: Tweety
Class: Bird
Properties Color Yellow
Eats Worm
No._Wings 1
Flies False
Hungry Unknown
Activity Unknown
Lives Cage
NASKAH (SCRIPT)
 Script adalah skema representasi pengetahuan yang
sama dengan frame, yaitu merepresentasikan
pengetahuan berdasarkan karakteristik yang sudah
dikenal.
 Perbedaannya, frame menggambarkan objek,
sedangkan script menggambarkan urutan peristiwa.
 Script menggunakan slot yang berisi informasi tentang
orang, objek, & tindakan-tindakan yang terjadi dalam
suatu peristiwa.
NASKAH (SCRIPT)
Elemen script meliputi :
1. Kondisi input, yaitu kondisi yg harus dipenuhi sebelum terjadi
asuatu peristiwa dalam script
2.Track, yaitu variasi yang mungkin terjadi dalam suatu script
3. Prop, berisi objek-objek pendukung yang digunakan selama
peristiwa terjadi
4. Role, yaitu peran yang dimainkan oleh seseorang dalam
peristiwa
5. Scene, yaitu adegan yang dimainkan yang menjadi bagian dari
suatu peristiwa
6. Hasil, yaitu kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam
script terjadi.
Contoh: Script pergi ke restoran
 SCRIPT Restoran
 Jalur(track): fast food restoran
 Peran(roles): tamu, pelayan
 Pendukung (prop): conter, baki, makanan, uang, serbet,
garam, merica, kecap, sedotan, dll
 Kondisi masukan : tamu lapar –tamu punya uang
Contoh: Script pergi ke restoran
 Adegan(scene) 1 : Masuk
 Tamu parkir mobil
 Tamu masuk restoran
 Tamu antri
 Tamu baca menu dilist menu dan mengambil keputusan tentang
apa yang akan diminta.
 Adegan(scene) 2 : Pesanan
 Tamu memberikan pesanan pada pelayan
 Pelayan mengambil pesanan dan meletakkan makanan di atas
baki
 Tamu membayar
Contoh: Script pergi ke restoran
 Adegan(scene) 3 : Makan
 Tamu mengambil serbet, sedotan, garam, dll
 Tamu makan dengan cepat
 Adegan(scene) 4 : Pulang
 Tamu membersihkan meja
 Tamu membuang sampah
 Tamu meninggalkan restoran
 Tamu naik mobil dan pulang
 Hasil
 Tamu merasa kenyang
 Tamu senang
 Tamu kecewa
 Tamu sakit perut
Sistem Produksi (Production Rule)
terdiri atas:
 Ruang masalah (Initial state,Goal State dan kumpulan
aturan/production rule).
 Strategi Kontrol, mengarahkan bagaimana proses
pencarian akan berlangsung dan mengendalikan arah
eksplorasi.
Sistem Produksi (Production Rule)
Sistem Produksi -Penalaran
 Bila pengetahuan direpresentasikan dengan aturan,
maka ada 2 penalaran yaitu:
 Forward Reasoning ( Penalaran Maju)
Pelacakan dimulai dari keadaan awal (informasi atau fakta
yang ada) dan kemudian dicoba untuk mencocokkan dengan
tujuan yang diharapkan
 Backward Reasoning (Penalaran Mundur)
Dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru dicocokkan dengan
keadaan awal atau fakta yang ada
Tugas KELOMPOK
1. Cari 1 contoh penggunaan representasi pengetahuan (dalam
sistem pakar/sistem cerdas/sistem penunjang
keputusan/game/aplikasi mobile/program berbasis
web/aplikasi “apa saja”).
2. Buat dalam bentuk laporan, berisi:
a. Pembahasan mengenai jenis representasi pengetahuan yang
dilaporkan
b. Pembahasan mengenai implementasi representasi pengetahuan
pada aplikasi yang dipilih.
c. Referensi dituliskan dengan jelas dalam daftar pustaka.
3. Laporan setiap kelompok harus berbeda.
4. Tugas dikumpulkan tanggal 26 september paling lambat pukul
12.00 wib.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Perbandingan algoritma brute force , divide and conquer
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquerPerbandingan algoritma brute force , divide and conquer
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquerohohervin
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Endang Retnoningsih
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08KuliahKita
 
Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Sukma Puspitorini
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Nabil Muhammad Firdaus
 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorialSiti Khotijah
 
Pembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja onlinePembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja onlineandiseprianto
 
Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)Ajeng Savitri
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaKana Outlier
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automataahmad haidaroh
 
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineLucha Kamala Putri
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonNarwan Ginanjar
 
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan KomputerRagam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan KomputerAuliaa Oktarianii
 

Was ist angesagt? (20)

Perbandingan algoritma brute force , divide and conquer
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquerPerbandingan algoritma brute force , divide and conquer
Perbandingan algoritma brute force , divide and conquer
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
 
Algoritma brute force
Algoritma brute forceAlgoritma brute force
Algoritma brute force
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
 
Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019Bab 2 logika predikat ta 2019
Bab 2 logika predikat ta 2019
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
 
Pembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja onlinePembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja online
 
Kuliah SPK : Metode TOPSIS
Kuliah SPK : Metode TOPSISKuliah SPK : Metode TOPSIS
Kuliah SPK : Metode TOPSIS
 
Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)Algoritma Greedy (contoh soal)
Algoritma Greedy (contoh soal)
 
Soal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannyaSoal matstat ngagel+jawabannya
Soal matstat ngagel+jawabannya
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
 
Sistem pakar
Sistem pakarSistem pakar
Sistem pakar
 
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan KomputerRagam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
 
02.logika
02.logika02.logika
02.logika
 

Andere mochten auch

Representasi pengetahuan
Representasi pengetahuanRepresentasi pengetahuan
Representasi pengetahuanHamdan Paliwang
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanLangit Papageno
 
(Tugas) Representasi floating point
 (Tugas) Representasi floating point (Tugas) Representasi floating point
(Tugas) Representasi floating pointkrisna22
 
Iii Representasi Pengetahuan
Iii   Representasi PengetahuanIii   Representasi Pengetahuan
Iii Representasi PengetahuanHerman Tolle
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanHerman Tolle
 
Ppt sm defry
Ppt sm defryPpt sm defry
Ppt sm defryfixlow
 
perubahan pola pikir sd smp-sma-smk
perubahan pola pikir sd smp-sma-smkperubahan pola pikir sd smp-sma-smk
perubahan pola pikir sd smp-sma-smkFery Zahuri
 
0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindsetas4ari
 
Perubahan Pola Pikir dari Pelajar menjadi Mahasiswa
Perubahan Pola Pikir dari Pelajar menjadi MahasiswaPerubahan Pola Pikir dari Pelajar menjadi Mahasiswa
Perubahan Pola Pikir dari Pelajar menjadi MahasiswaMuhammad Ilman Akbar
 
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatanBab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatanMuhammad Delta
 
Laporan resmi praktikum 3 DNS Server
Laporan resmi praktikum 3 DNS ServerLaporan resmi praktikum 3 DNS Server
Laporan resmi praktikum 3 DNS ServerSiska Amelia
 
Bab 7. pengambilan keputusan o leh konsumen
Bab 7. pengambilan keputusan o leh konsumenBab 7. pengambilan keputusan o leh konsumen
Bab 7. pengambilan keputusan o leh konsumenJudianto Nugroho
 
Representasi pengetahuan
Representasi pengetahuanRepresentasi pengetahuan
Representasi pengetahuanbungpoetra
 
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013Dimas Prasetyo
 

Andere mochten auch (19)

Representasi pengetahuan
Representasi pengetahuanRepresentasi pengetahuan
Representasi pengetahuan
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
(Tugas) Representasi floating point
 (Tugas) Representasi floating point (Tugas) Representasi floating point
(Tugas) Representasi floating point
 
Iii Representasi Pengetahuan
Iii   Representasi PengetahuanIii   Representasi Pengetahuan
Iii Representasi Pengetahuan
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Ppt sm defry
Ppt sm defryPpt sm defry
Ppt sm defry
 
perubahan pola pikir sd smp-sma-smk
perubahan pola pikir sd smp-sma-smkperubahan pola pikir sd smp-sma-smk
perubahan pola pikir sd smp-sma-smk
 
0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset
 
Perubahan Pola Pikir dari Pelajar menjadi Mahasiswa
Perubahan Pola Pikir dari Pelajar menjadi MahasiswaPerubahan Pola Pikir dari Pelajar menjadi Mahasiswa
Perubahan Pola Pikir dari Pelajar menjadi Mahasiswa
 
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatanBab 1 pengenalan kecerdasan buatan
Bab 1 pengenalan kecerdasan buatan
 
Pert.2 sistem produksi
Pert.2 sistem produksiPert.2 sistem produksi
Pert.2 sistem produksi
 
Laporan resmi praktikum 3 DNS Server
Laporan resmi praktikum 3 DNS ServerLaporan resmi praktikum 3 DNS Server
Laporan resmi praktikum 3 DNS Server
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
04 pemodelan spk
04 pemodelan spk04 pemodelan spk
04 pemodelan spk
 
Bab 7. pengambilan keputusan o leh konsumen
Bab 7. pengambilan keputusan o leh konsumenBab 7. pengambilan keputusan o leh konsumen
Bab 7. pengambilan keputusan o leh konsumen
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Representasi pengetahuan
Representasi pengetahuanRepresentasi pengetahuan
Representasi pengetahuan
 
5 sistem pakar
5 sistem pakar5 sistem pakar
5 sistem pakar
 
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
Perubahan Pola Pikir dalam Kurikulum 2013
 

Ähnlich wie KR_REPRESENTASI

Dw 4-intelijensi buatan
Dw 4-intelijensi buatanDw 4-intelijensi buatan
Dw 4-intelijensi buatanDian Sari
 
INFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptx
INFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptxINFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptx
INFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptxAzlinManurung
 
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009primagraphology consulting
 
E-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSE-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSarvinefriani
 
Pertemuan 9 Representasi Pengetahuan
Pertemuan 9 Representasi PengetahuanPertemuan 9 Representasi Pengetahuan
Pertemuan 9 Representasi PengetahuanEndang Retnoningsih
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1Adi We
 
Konsep Oop
Konsep OopKonsep Oop
Konsep Oopformatik
 
1. konsep pbo
1. konsep pbo1. konsep pbo
1. konsep pbojona_jona
 
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)Linda Rosita
 
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptxPPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptxAdhikaPramitaWidyass
 
pengantar sistem Pakar 2
pengantar sistem Pakar 2 pengantar sistem Pakar 2
pengantar sistem Pakar 2 yanthi Ncenk
 
Intelegensi Buatan - Representasi Pengetahuan
Intelegensi Buatan - Representasi PengetahuanIntelegensi Buatan - Representasi Pengetahuan
Intelegensi Buatan - Representasi PengetahuanIlyas Ilyas Mo
 
Rpp4 fungsi invers
Rpp4 fungsi inversRpp4 fungsi invers
Rpp4 fungsi inversmamamatika
 
RPP tentang himpunan Penyelesaian SPLDV
RPP tentang himpunan Penyelesaian SPLDVRPP tentang himpunan Penyelesaian SPLDV
RPP tentang himpunan Penyelesaian SPLDVMerisaJanuarti
 
Menentukan faktor penyebab penggunaan kacamata pada penggunaan turunan dalam ...
Menentukan faktor penyebab penggunaan kacamata pada penggunaan turunan dalam ...Menentukan faktor penyebab penggunaan kacamata pada penggunaan turunan dalam ...
Menentukan faktor penyebab penggunaan kacamata pada penggunaan turunan dalam ...Linda Rosita
 

Ähnlich wie KR_REPRESENTASI (20)

Dw 4-intelijensi buatan
Dw 4-intelijensi buatanDw 4-intelijensi buatan
Dw 4-intelijensi buatan
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
 
INFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptx
INFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptxINFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptx
INFORMATIKA Rumpun Teknologi_Bab 1 Berpikir Komputasional.pptx
 
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
Matematika inovatif konsep dan aplikasinya sma kelas xii (ips) siswanto-2009
 
E-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPSE-book matematika kls XII IPS
E-book matematika kls XII IPS
 
Pertemuan 9 Representasi Pengetahuan
Pertemuan 9 Representasi PengetahuanPertemuan 9 Representasi Pengetahuan
Pertemuan 9 Representasi Pengetahuan
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
 
Konsep Oop
Konsep OopKonsep Oop
Konsep Oop
 
1. konsep pbo
1. konsep pbo1. konsep pbo
1. konsep pbo
 
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
Cbr penggunaan turunan (penerapan masalah masalah turunan maksimum dan minimum)
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptxPPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
PPT-UEU-Kecerdasan-Buatan-Pertemuan-4.pptx
 
pengantar sistem Pakar 2
pengantar sistem Pakar 2 pengantar sistem Pakar 2
pengantar sistem Pakar 2
 
Intelegensi Buatan - Representasi Pengetahuan
Intelegensi Buatan - Representasi PengetahuanIntelegensi Buatan - Representasi Pengetahuan
Intelegensi Buatan - Representasi Pengetahuan
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Rpp spl 2 v
Rpp spl 2 vRpp spl 2 v
Rpp spl 2 v
 
Rpp4 fungsi invers
Rpp4 fungsi inversRpp4 fungsi invers
Rpp4 fungsi invers
 
RPP tentang himpunan Penyelesaian SPLDV
RPP tentang himpunan Penyelesaian SPLDVRPP tentang himpunan Penyelesaian SPLDV
RPP tentang himpunan Penyelesaian SPLDV
 
Menentukan faktor penyebab penggunaan kacamata pada penggunaan turunan dalam ...
Menentukan faktor penyebab penggunaan kacamata pada penggunaan turunan dalam ...Menentukan faktor penyebab penggunaan kacamata pada penggunaan turunan dalam ...
Menentukan faktor penyebab penggunaan kacamata pada penggunaan turunan dalam ...
 

Mehr von Sherly Uda

Aplikasi Basis Data Sederhana
Aplikasi Basis Data SederhanaAplikasi Basis Data Sederhana
Aplikasi Basis Data SederhanaSherly Uda
 
Bahasa Query Terapan
Bahasa Query TerapanBahasa Query Terapan
Bahasa Query TerapanSherly Uda
 
Pointer dan Linked List
Pointer dan Linked ListPointer dan Linked List
Pointer dan Linked ListSherly Uda
 
Sequence Diagram
Sequence DiagramSequence Diagram
Sequence DiagramSherly Uda
 
Entity Relationship Diagram
Entity Relationship DiagramEntity Relationship Diagram
Entity Relationship DiagramSherly Uda
 
Data Flow Diagram
Data Flow DiagramData Flow Diagram
Data Flow DiagramSherly Uda
 
Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat LunakRekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat LunakSherly Uda
 
Pengantar Analisis Dan Desain Sistem Informasi
Pengantar Analisis Dan Desain Sistem InformasiPengantar Analisis Dan Desain Sistem Informasi
Pengantar Analisis Dan Desain Sistem InformasiSherly Uda
 
Keamanan Basis Data
Keamanan Basis DataKeamanan Basis Data
Keamanan Basis DataSherly Uda
 
Manajemen Transaksi
Manajemen TransaksiManajemen Transaksi
Manajemen TransaksiSherly Uda
 
Pengantar Android
Pengantar AndroidPengantar Android
Pengantar AndroidSherly Uda
 
Model Jaringan Hopfield
Model Jaringan HopfieldModel Jaringan Hopfield
Model Jaringan HopfieldSherly Uda
 

Mehr von Sherly Uda (20)

Aplikasi Basis Data Sederhana
Aplikasi Basis Data SederhanaAplikasi Basis Data Sederhana
Aplikasi Basis Data Sederhana
 
Bahasa Query Terapan
Bahasa Query TerapanBahasa Query Terapan
Bahasa Query Terapan
 
Normalisasi
NormalisasiNormalisasi
Normalisasi
 
Model Data
Model DataModel Data
Model Data
 
Linked List
Linked ListLinked List
Linked List
 
Pointer dan Linked List
Pointer dan Linked ListPointer dan Linked List
Pointer dan Linked List
 
Queue
QueueQueue
Queue
 
Sequence Diagram
Sequence DiagramSequence Diagram
Sequence Diagram
 
Class Diagram
Class DiagramClass Diagram
Class Diagram
 
Entity Relationship Diagram
Entity Relationship DiagramEntity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram
 
Data Flow Diagram
Data Flow DiagramData Flow Diagram
Data Flow Diagram
 
Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat LunakRekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
 
Pengantar Analisis Dan Desain Sistem Informasi
Pengantar Analisis Dan Desain Sistem InformasiPengantar Analisis Dan Desain Sistem Informasi
Pengantar Analisis Dan Desain Sistem Informasi
 
Keamanan Basis Data
Keamanan Basis DataKeamanan Basis Data
Keamanan Basis Data
 
Manajemen Transaksi
Manajemen TransaksiManajemen Transaksi
Manajemen Transaksi
 
Trigger
TriggerTrigger
Trigger
 
Intent
IntentIntent
Intent
 
Widget
WidgetWidget
Widget
 
Pengantar Android
Pengantar AndroidPengantar Android
Pengantar Android
 
Model Jaringan Hopfield
Model Jaringan HopfieldModel Jaringan Hopfield
Model Jaringan Hopfield
 

KR_REPRESENTASI

  • 2. Definisi  Pengetahuan (Knowledge ) Pengertian pada suatu area subjek.  Representasi Pengetahuan (Knowledge Representation) Suatu metode untuk mengkodekan pengetahuan di dalam basis pengetahuan sebuah sistem pakar.
  • 3. Tujuan Representasi Pengetahuan  Bertujuan menangkap sifat-sifat penting suatu permasalahan dan membuat informasi tersebut dapat diakses oleh prosedur pemecahan permasalahan.  Bahasa representasi pengetahuan harus dapat membuat seorang pemrogram mampu mengekspresikan pengetahuan yang diperlukan untuk mendapatkan solusi permasalahan.
  • 4. Representasi Pengetahuan  Dua hal yang perlu diperhatikan: 1.Fakta  Objek yang direpresentasikan.  Menerangkan keadaan benda yang ada dalam domain masalah.  Berupa keterangan/kalimat dalam bahasa alami, logika atau benda. 2. Formula  Bentuk representasi yang dapat dimanipulasi dalam proses pemecahan masalah.  harus dapat melukiskan hubungan antara komponen- komponen domain masalah.
  • 5. Karakteristik Representasi yang baik:  Mengemukakan hal secara eksplisit  Membuat masalah menjadi transparan  Komplit dan efisien  Menampilkan batasan-batasan alami yang ada
  • 6. Jenis-Jenis Representasi Pengetahuan  Representasi logika: Menggunakan ekspresi-ekspresi dalam logika formal untuk merepresentasikan basis pengetahuan  Representasi prosedural: menggambarkan pengetahuan bagi sekumpulan instruksi untuk memecahkan suatu permasalahan
  • 7. Jenis-Jenis Representasi Pengetahuan  Representasi network: Menangkap pengetahuan sebagai sebuah graph dimana simpul-simpulnya menggambarkan obyek atau konsep dari permasalahan yang dihadapi, sedangkan edge menggambarkan hubungan atau asosiasi antar simpul.  Representasi terstruktur: memperluas network dengan cara membuat setiap simpul menjadi sebuah struktur data kompleks  Dan lain-lain : fuzzy logic, jaringan syaraf tiruan, algoritma genetika
  • 8. Logika  proses membentuk kesimpulan/inferensi berdasarkan fakta yang telah ada.  Input => premis atau fakta-fakta yang diakui kebenarannya
  • 10. Logika-Penalaran 1. Penalaran deduktif : dimulai dari prinsip umum untuk mendapatkan konklusi yang lebih khusus. Contoh :  Premis mayor : Jika hujan turun saya tidak akan berangkat kuliah  Premis minor : Hari ini hujan turun  Konklusi : Hari ini saya tidak akan berangkat kuliah
  • 11. Logika-Penalaran 2. Penalaran induktif : dimulai dari fakta- fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan umum. Contoh : Premis -1 :Aljabar adalah pelajaran yang sulit Premis -2 : Geometri adalah pelajaran yang sulit Premis -3 : Kalkulus adalah pelajaran yang sulit Konklusi : Matematika adalah pelajaran yang sulit
  • 12. Logika-Penalaran  Munculnya premis baru mungkin mengakibatkan gugurnya konklusi yang sudah diperoleh, misal :  Premis -4 : Kinematika adalah pelajaran yang sulit .  Premis tersbt menyebabkan konklusi :“Matematika adalah pelajaran yang sulit”, menjadi salah, karena Kinematika bukan merupakan bagian dari Matematika, sehingga bila menggunakan penalaran induktif sangat dimungkinkan adanya ketidakpastian.
  • 13. Logika-Proposisi  Proposisi: suatu pernyataan yang dapat bernilai Benar atau Salah.  Simbol-simbol P dan Q menunjukkan proposisi.  Dua atau lebih proposisi dapat digabungkan dengan menggunakan operator logika : a. Konjungsi : ∧ (and) b. Disjungsi : ∨ (or) c. Negasi : ¬ (not) d. Implikasi : → (if then) e. Ekuivalensi : ↔ (if and only if)
  • 15. Logika-Proposisi  Inferensi (pada logika proposisi) => Resolusi.  Resolusi : suatu aturan untuk melakukan inferensi yang dapat berjalan secara efisien dalam suatu bentuk khusus yaitu conjunctive normal form (CNF), ciri – cirinya : setiap kalimat merupakan disjungsi literal semua kalimat terkonjungsi secara implisit
  • 16. Logika-Proposisi  Langkah-langkah untuk mengubah/konversi suatu kalimat ke bentuk CNF : 1. Hilangkan implikasi dan ekuivalensi x → y menjadi ¬ x ∨ y x ↔ y menjadi (¬ x ∨ y) ∧ (¬ y ∨ x) 2. Kurangi lingkup semua negasi menjadi satu negasi saja 1. ¬ (¬ x) menjadi x 2. ¬ (x ∨ y) menjadi (¬ x ∧ ¬ y) 3. ¬ (x ∧ y) menjadi (¬ x ∨ ¬ y) 3. Gunakan aturan assosiatif dan distributif untuk mengkonversi menjadi conjuction of disjunction 1. Assosiatif : (A∨ B)∨ C menjadi A∨ (B∨ C) 2. Distributif : (A ∧ B)∨ C menjadi (A∨ C) ∧ (B ∨ C) 4. Buat satu kalimat terpisah untuk tiap-tiap konjungsi
  • 17. Logika-Proposisi , Resolusi  Prosedur untuk membuktikan proposisi P dengan beberapa aksioma F yang telah diketahui,dengan resolusi dapat dilakukan melalui algoritma sebagai berikut.  Konversikan semua preposisi F ke bentuk CNF  Negasi P, dan konversikan hasil negasi ke bentuk klausa.Tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada pada langkah 1.
  • 18. Logika-Proposisi , Resolusi  Kerjakan hingga terjadi kontradiksi atau proses tidak mengalami kemajuan  Seleksi 2 klausa sebagai klausa parent  Bandingkan (resolve) secara bersama-sama. Klausa hasil resolve tersebut dinamakan resolvent. Jika ada pasangan literal L dan ¬L, eliminasi dari resolvent  Resolvent. Berupa klausa kosong, maka ditemukan kontradiksi. Jika tidak tambahkan ke himpunan klausa yang telah ada.
  • 20. Logika-Proposisi , Resolusi  Kalimat yang terbentuk:
  • 21. Logika-Proposisi , Resolusi  Setelah dilakukan CNF diperoleh:
  • 22. Logika Predikat  Merepresentasikan hal-hal yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan logika proposisi.  Pada logika predikat kita dapat merepresentasikan fakta- fakta sebagai suatu pernyataan yang disebut dengan wff (well – formed formula).  Eg. laki-laki(x) dimana x adalah variabel yg disubstitusikan dengan Andi, Ali,Amir,Anto,Agus, & laki-laki yang lain.
  • 23. Logika Predikat  proposisi atau premis :  argumen (objek) : individu atau objek  dan predikat (keterangan)  Contoh : 1. Jika besok tidak hujan, Tommy pergi ke gunung ¬ cuaca(hujan,besok) → pergi(tommy, gunung) 2. Diana adalah nenek dari ibu Amir nenek(Diana,ibu(Amir)) 3. Mahasiswa berada di dalam kelas didalam(mahasiswa,kelas)
  • 24. Logika Predikat  Dari contoh diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :  di dalam = predikat (keterangan)  mahasiswa = argumen (objek)  kelas = argumen (objek)
  • 25. Logika Predikat  operator-operator yang digunakan dalam logika predikat :→, ¬ , ∧ , ∨ , ∀ (untuk setiap), ∃ (terdapat)
  • 26. Logika Predikat  Eg. 1.Andi adalah seorang mahasiswa 2.Andi masuk jurusan Elektro 3. Setiap mahasiswa elektro pasti mahasiswa teknik 4. Kalkulus adalah matakuliah yang sulit 5. Setiap mahasiswa teknik pasti akan suka kalkulus atau akan membencinya 6. Setiap mahasiswa pasti akan suka terhadap suatu matakuliah 7. Mahasiswa yang tidak pernah hadir pada kuliah matakuliah sulit, maka mereka pastitidak suka terhadap matakuliah tersebut. 8.Andi tidak pernah hadir kuliah matakuliah kalkulus
  • 27. Logika Predikat  Eg. 1. mahasiswa(Andi) 2. elektro(Andi) 3. ∀x : elektro(x) → teknik(x) 4. sulit(kalkulus) 5. ∀x : teknik(x) → suka(x,kalkulus) ∨ benci(x,kalkulus) 6. ∀x : ∃y : suka(x,y) 7. ∀x : ∀y : mahasiswa(x) ∧ sulit(y) ∧ ¬hadir(x,y) → ¬suka(x,y) 8. ¬hadir(Andi,kalkulus)
  • 28. List  Adalah serangkaian jenis objek tertulis  Untuk merepresentasikan hirarki pegetahuan  Objek dikelompokkan, dikategorikan atau digabungkan sesuai dengan urutan atau hubungannya.  Objek dibagi dalam kelompok atau jenis yang sama.  Kemudian hubungan ditampilkan dengan menghubungkan satu sama lain.
  • 29. List
  • 30. POHON  Struktur pohon = struktur grafik hirarki. menggambarkan list & hirarki pengetahuan lainnya.
  • 31.
  • 33. Semantic Networks  Merupakan gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar berbagai objek.  Jaringan semantik => lingkaran-lingkaran yang menunjukkan objek & informasi tentang objek-objek tersebut.  Objek =>benda atau peristiwa.  Antara 2 objek dihubungkan oleh arc yang menunjukkan hubungan antar objek.
  • 34.
  • 35. Frame  Merupakan kumpulan pengetahuan tentang suatu objek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, dll.  Frame memiliki slot yang menggambarkan rincian (atribut) & karakteristik objek.  Frame biasanya digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan yang didasarkan pada karakteristik yang sudah dikenal, yang merupakan pengalaman-pengalaman.  Dengan menggunakan frame, sangat mudah untuk membuat inferensi tentang objek, peristiwa, atau situasi baru, karena frame menyediakan basis pengetahuan yang ditarik dari pengalaman.
  • 36. Frame Frame Name: Object1 Class: Object2 Properties Property1 Value1 Property2 Value2 ... ... ... ...
  • 37. Frame Frame Name: Bird Properties Color Unknown Eats Worm No._Wings 2 Flies True Hungry Unknown Activity Unknown
  • 38. Frame Frame Name: Tweety Class: Bird Properties Color Yellow Eats Worm No._Wings 1 Flies False Hungry Unknown Activity Unknown Lives Cage
  • 39.
  • 40. NASKAH (SCRIPT)  Script adalah skema representasi pengetahuan yang sama dengan frame, yaitu merepresentasikan pengetahuan berdasarkan karakteristik yang sudah dikenal.  Perbedaannya, frame menggambarkan objek, sedangkan script menggambarkan urutan peristiwa.  Script menggunakan slot yang berisi informasi tentang orang, objek, & tindakan-tindakan yang terjadi dalam suatu peristiwa.
  • 41. NASKAH (SCRIPT) Elemen script meliputi : 1. Kondisi input, yaitu kondisi yg harus dipenuhi sebelum terjadi asuatu peristiwa dalam script 2.Track, yaitu variasi yang mungkin terjadi dalam suatu script 3. Prop, berisi objek-objek pendukung yang digunakan selama peristiwa terjadi 4. Role, yaitu peran yang dimainkan oleh seseorang dalam peristiwa 5. Scene, yaitu adegan yang dimainkan yang menjadi bagian dari suatu peristiwa 6. Hasil, yaitu kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam script terjadi.
  • 42. Contoh: Script pergi ke restoran  SCRIPT Restoran  Jalur(track): fast food restoran  Peran(roles): tamu, pelayan  Pendukung (prop): conter, baki, makanan, uang, serbet, garam, merica, kecap, sedotan, dll  Kondisi masukan : tamu lapar –tamu punya uang
  • 43. Contoh: Script pergi ke restoran  Adegan(scene) 1 : Masuk  Tamu parkir mobil  Tamu masuk restoran  Tamu antri  Tamu baca menu dilist menu dan mengambil keputusan tentang apa yang akan diminta.  Adegan(scene) 2 : Pesanan  Tamu memberikan pesanan pada pelayan  Pelayan mengambil pesanan dan meletakkan makanan di atas baki  Tamu membayar
  • 44. Contoh: Script pergi ke restoran  Adegan(scene) 3 : Makan  Tamu mengambil serbet, sedotan, garam, dll  Tamu makan dengan cepat  Adegan(scene) 4 : Pulang  Tamu membersihkan meja  Tamu membuang sampah  Tamu meninggalkan restoran  Tamu naik mobil dan pulang  Hasil  Tamu merasa kenyang  Tamu senang  Tamu kecewa  Tamu sakit perut
  • 45. Sistem Produksi (Production Rule) terdiri atas:  Ruang masalah (Initial state,Goal State dan kumpulan aturan/production rule).  Strategi Kontrol, mengarahkan bagaimana proses pencarian akan berlangsung dan mengendalikan arah eksplorasi.
  • 47. Sistem Produksi -Penalaran  Bila pengetahuan direpresentasikan dengan aturan, maka ada 2 penalaran yaitu:  Forward Reasoning ( Penalaran Maju) Pelacakan dimulai dari keadaan awal (informasi atau fakta yang ada) dan kemudian dicoba untuk mencocokkan dengan tujuan yang diharapkan  Backward Reasoning (Penalaran Mundur) Dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru dicocokkan dengan keadaan awal atau fakta yang ada
  • 48. Tugas KELOMPOK 1. Cari 1 contoh penggunaan representasi pengetahuan (dalam sistem pakar/sistem cerdas/sistem penunjang keputusan/game/aplikasi mobile/program berbasis web/aplikasi “apa saja”). 2. Buat dalam bentuk laporan, berisi: a. Pembahasan mengenai jenis representasi pengetahuan yang dilaporkan b. Pembahasan mengenai implementasi representasi pengetahuan pada aplikasi yang dipilih. c. Referensi dituliskan dengan jelas dalam daftar pustaka. 3. Laporan setiap kelompok harus berbeda. 4. Tugas dikumpulkan tanggal 26 september paling lambat pukul 12.00 wib.