1. Lampiran : Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor : KEP- 227/MEN/2003
Tanggal : 31 Oktober 2003
POLA PENYUSUNAN
STANDARD KOMPETENSI KERJA
NASIONAL INDONESIA
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
I. PENDAHULUAN
Pola merupakan ketentuan format baku yang berlaku secara nasional. Dalam
pola penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
dijelaskan format baku dan petunjuk pengisian yang menjadi acuan bagi para
penyusun SKKNI.
Sebagai standar yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan dan tuntutan
dunia industri/dunia kerja terhadap keberadaan sumber daya manusia/atau
tenaga kerja yang kompeten, maka standar kompetensi harus dibangun
berdasarkan unjuk kerja (performance) yang dipersyaratkan oleh dunia
industri/dunia kerja.
Untuk kepentingan pendidikan dan pelatihan SKKNI merupakan sumber bagi
penyusunan/pengembangan kurikulum, bahan ajar dan materi penilaian (uji
kompetensi).
Format SKKNI dihasilkan dan diadop dari Regional Model Competency Standard
(RMCS) dan model standar kompetensi yang dikembangkan oleh Indonesia-
Australia Partnership for Skill Development Program (IAPSD).
Tujuan yang ingin dicapai dari pola penyusunan SKKNI ini adalah menyediakan
acuan untuk menyusun standar kompetensi dalam suatu konsep dan kerangka
berfikir yang standar dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak
terkait yang terlibat dalam menyusun standar kompetensi untuk menghasilkan
standar kompetensi yang memiliki bentuk serta struktur yang standar sehingga
tercapai keseragaman dalam penulisan standar kompetensi diberbagai sektor.
2. FORMAT
STANDARD KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
(SKKNI)*
Format dari SKKNI digambarkan sebagai berikut :
Kode Unit Kompetensi :
Unit Kompetensi :
Deskripsi Unit Kompetensi :
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (Performance Criteria)
Nomor Elemen
Judul Elemen
Nomor Elemen
Judul Elemen
Nomor Elemen
Judul Elemen
Batasan Variabel (Range Variable)
Panduan Penilaian (Evident Guide)
Kompetensi Kunci (Key Competence)
* Lampiran SK Menakertrans RI Nomor 227/Men/2003 Tentang
Tatacara Penetapan SKKNI
3. PENJELASAN FORMAT SKKNI
1. KODE UNIT Kode unit diisi dan ditetapkan oleh sektor sesuai dengan
kesepakatan secara nasional.
2. JUDUL UNIT Mendefinisikan kegiatan yang akan dinilai untuk mencapai
kompetensi.
(Judul dari bidang umum kompetensi)
3. DESKRIPSI UNIT Mendeskripsikan keterampilan yang membuat kegiatan
yang di definisikan dalam judul unit.
(Menjelaskan Judul Unit)
Deskripsi memberikan pernyataan langsung dari kegiatan
yang tercakup di dalamnya.
4. ELEMEN Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk
KOMPETENSI mencapai kompetensi
Pernyataan yang mengidentifikasikan komponen-komponen
untuk pembuatan unit kompetensi
5. KRITERIA Kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
UNJUK kompetensi di setiap elemen.
Menggambarkan apa yang harus dikerjakan pada waktu
KERJA
menilai, apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi.
6. BATASAN Ruang lingkup situasi dan kondisi-kondisi dimana kriteria
VARIABEL unjuk kerja diterapkan.
(RUANG Mendefinisikan situasi dari unit dan memberikan informasi
LINGKUP) lebih jauh tentang tingkat otonomi perlengkapan dan
materi yang mungkin digunakan dan mengacu pada syarat-
syarat yang ditetapkan.
7. PANDUAN Membantu menginterpertasikan dan menilai unit.
PENILAIAN Mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan,
untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat
keterampilan yang digambarkan dalam kriteria unjuk kerja.
7. KOMPETENSI Keterampilan umum dan tingkatan kinerja yang
KUNCI dipersyaratkan untuk peran / fungsi pada suatu pekerjaan
yang meliputi:
• Perencanaan dan penyusunan kegiatan.
• Mengumpulkan, menyusun, dan
menganalisis informasi.
• Bekerjasama dengan orang lain.
• Menggunakan teknologi.
• Menggunakan ide dan teknik/konsep
matematika.
• Memecahkan/menyelesaikan masalah.
• Mengkomunikasikan ide dan informasi.
4. TINGKATAN KOMPETENSI KUNCI
Tabel di bawah ini menunjukkan deskripsi tentang kompetensi yang diperlukan pada
setiap tingkat yang dapat menggambarkan tingkat kompetensi kunci untuk kegiatan
tertentu.
Unjuk kerja Unjuk kerja Unjuk kerja
Kompetensi tingkat 1 tingkat 2 tingkat 3
kunci melakukan mengelola mengevaluasi dan
kegiatan kegiatan mengubah proses
Mengumpulkan, Mengakses dan Mengakses, Mengakses, meng-
menganalisa dan mencatat satu memilih dan evaluasi, meng-
mengorganisasi- sumber merekam lebih dari organisasikan ber-
kan informasi satu sumber bagai sumber
Menkonsumsikan Pengaturan Isi/menata yang Mengakses, meng-
gagasan dan sederhana dan kompleks evaluasi dan
informasi lazim mengorganisasikan
berbagai sumber
Merencanakan Di bawah Dengan bimbingan Memulai dan
dan pengawasan mengevaluasi
mengorganisasika kegiatan kompleks
n kegiatan- secara mandiri
kegiatan
Menyelesaikan Pengawasan rutin Melakukan Masalah-masalah
masalah penyelidikan secara kompleks meng-
rutin dan mandiri implementasikan
dengan diberi pendekatan
bimbingan sistematis,
menjelaskan proses
Memanfaatkan Membuat kembali/ Mengkonstruksi, Mendesain atau
teknologi mereproduksi atau mengorganisasikan merancang produk
memberikan jasa atau menjalankan atau jasa
atau produkproduk produk atau jasa
dasar
Bekerja dengan Kegiatan-kegiatan Membantu Bekerjasama dalam
orang lain dan yang sudah merumuskan dan melakukan
dalam tim dipahami mencapai tujuan kegiatan-kegiatan
yang kompleks
Menggunakan Tugas-tugas yang Memilih tugas-
teknik dan sederhana tugas kompleks
gagasan yang sesuai.
5. IV CONTOH STANDARD KOMPETENSI KERJA
Kode Unit Kompetensi : PARUJPUAU 01 C
Unit Kompetensi : Melakukan komunikasi melalui telepon
Penjelasan unit :
Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
berkomunikasi melalui telepon secara efektif. Ini adalah pengetahuan yang penting
bagi sebagian besar orang yang bekerja di sektor pariwisata atau hospitalitas.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
01. Menjawab 1.1 Telepon terjawab dengan cepat, tepat, jelas, dan
sopan sesuai dengan standar perusahaan.
Telepon
1.2 Penawaran bantuan kepada penelepon dengan
ramah, dan menangkap tujuan penelepon dengan
tepat.
1.3 Pengulangan isi pembicaraan agar tidak terjadi
salah pengertian.
1.4 Pertanyaan penelepon terjawab atau
mengalihkannya kepada orang yang tepat.
1.5 Permohonan/permintaan tercatat secara akurat
dan menyampaikannya kepada departemen atau
orang yang tepat untuk ditindaklanjuti.
1.6 Promosikan produk dan jasa perusahaan apabila
ada kesempatan.
1.7 Pesan disampaikan kepada orang yang berhak
menerimanya.
1.8 Laporkan panggilan telepon yang mengancam
dan mencurigakan dengan cepat kepada yang
berwenang sesuai dengan prosedur perusahaan.
02. Melakukan 2.1 Dapatkan nomor telepon yang benar.
2.2 Tujuan terumuskan dengan tepat sebelum
Panggilan
menelepon.
Telepon 2.3 Pergunakan telepon dengan benar agar dapat
berhubungan dengan telepon yang dituju.
2.4 Penyampaian nama perusahaan dan alasan
menelepon dengan jelas.
2.5 Bersikap sopan santun bertelepon pada setiap
menggunakan telepon.
6. Batasan Variabel
Unit ini berlaku untuk sektor – sektor industri pariwisata dan sektor perhotelan dan
restoran. Komunikasi telepon mungkin diambil diantara konteks yang termasuk
berbeda tetapi tidak terbatas untuk :
Kantor
Area Penerimaan
Dalam Tour
Di Tempat
Di Handphone
Dengan Tamu
Dengan Teman
Panduan Penilaian
Pengetahuan dan Keterampilan Yang Harus Dikuasai:
Untuk menunjukkan kemampuan, bukti pengetahuan dan ketrampilan diperlukan
bidang – bidang sebagai berikut:
Pengetahuan terhadap operasional telepon yang khusus.
Pengetahuan terhadap produk – produk dan servis perusahaan.
Kemampuan berkomunikasi lisan / mulut.
Dasar pengetahuan menulis untuk mencatat pesan.
Pelaksanaan Penilaian:
Unit ini bisa dinilai pada saat maupun di luar pekerjaan. Penilaian hendaknya
mencakup demonstrasi praktis baik di tempat kerja atau secara simulasi. Ini
seharusnya menunjang metode untuk menilai pengetahuan yang harus dikuasai.
Aspek Kritikal / Penting untuk Penilaian:
Mencari:
Kemampuan untuk menggunakan sarana telepon secara benar.
Kemampuan untuk memberikan sopan santun dan servis bertelepon yang
bersahabat.
Kejelasan dalam komunikasi lisan.
Kaitan dengan Unit lain:
Ini adalah unit inti yang memerlukan pelaksanaan yang efektif pada semua unit lain.
Disarankan bahwa unit ini disarankan dilaksanakan / dilatih dalam hubungannya
dengan unit-unit operasi dan layanan lainnya. Unit ini seharusnya diseleksi untuk
mengikuti sektor khusus dari tempat kerja.
Harus diperhatikan bagaimana mengembangkan pelatihan untuk memenuhi
persyaratan unit ini. Bagi pelatihan kejuruan yang umum, organisasi sebaiknya
memberikan pelatihan yang mempertimbangkan konteks industri secara menyeluruh
tanpa bias ada sektor tertentu. Variasi situasi akan dapat membantu dalam hal ini.
Pelatihan untuk sektor tertentu materinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan sektor
tersebut.
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
7. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis 1
informasi
Mengkomunikasikan ide dan informasi 1
Merencana dan mengorganisasi kegiatan 1
Bekerja dengan orang lain dan dalam tim 1
Menggunakan konsep dan teknik matematika 1
Memecahkan masalah 1
Menggunakan teknologi 1
V. PENUTUP
Dalam pola penyusunan yang berhubungan dengan format, ternyata terdapat
ketidak seragaman antar sektor atau bidang keterampilan. Dengan adanya pola
sebagai acuan, diharapkan masing-masing sektor akan menyesuaikan dengan pola ini.
Unit-unit kompetensi yang dihasilkan dapat dipaketkan dalam paket-paket
jabatan. Untuk itu diperlukan suatu analisis oleh tim analisis jabatan untuk
menyesuaikan antara unit-unit kompetensi yang ada dengan kebutuhan untuk suatu
jabatan tertentu sehingga SKKNI akan menjadi masukan untuk membentuk suatu
jabatan. Dengan demikian kompetensi tenaga kerja atau SDM kita mempunyai
kompetensi yang diharapkan.
Lembar Persetujuan
Revisi lampiran Kepmenakertrans No.227/Men/2003
tentang Tata cara Penetapan SKKNI
No Nama Instansi/Organisasi/Lembaga Tanda tangan