SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
STRES
 Salah satu masalah yg pasti akan dihadapi oleh setiap
    orang dlm dunia kerja adlh stres. Sres mrpk kondisi
    ketegangan yg berpengaruh thd emosi, jalan pikiran dan
    kondisi fisik seseorang.
   Hal ini hrs diatasi, baik diatasi scr mandiri oleh peg ybs
    maupun melibatkan pihak lain, spt spesialis yg disediakan
    oleh pihak pers
   Stres yg tdk diatasi dg baik biasanya berakibat pd
    ketidakmampuan seseorang berinteraksi scr positif dg
    lingk-nya, baik dlm lingk pekerjaan maupun di lingk
    lainnya.
   Peg ybs akan menghadapi berbagai gejala yg kurang positif
    yg pd gilirannya akan mempengaruhi prestasi kerjanya
   Perilaku yg kurang positif tsb al spt
    tegang, cemas, gugup, gangguan pencernaan, tek darah
    tinggi dsb
 Dan apabila hal ini juga masih dibiarkan/tdk segera disadari dan
  diatasi bisa mengarah ke perilaku yg lebih jauh, seperti sikap tdk
  bersahabat, marah-marah, merokok (berlebihan), susah
  tidur, sukar mengendalikan emosi, bersifat agresif.
 Stres akan semakin kuat apabila seseorang menghadapi masalah
  scr terus menerus (bertubi-tubi) bahkan jika tetap
  dibiarkan, akibatnya bisa lebih jauh lagi spt ke arah minum-
  minuman keras, narkoba dan putus asa
 Burnout adlh suatu kondisi mental dan emosional serta
  kelelahan fisik krn stres yg berlanjut dan tdk teratasi
 Para ahli berpendpt bhw stres dpt timbul sbg akibat tekanan
  atau ketegangan yg bersumber dr ketidak-selarasan antara
  seseorang dg lingk-nya. Tdk selaras antara sarana dg
  kebutuhan, antara tuntutan tugas dg kemampuan
  seseorang, antara keinginan dg kenyataan, antara tuntutan
  hidup dg kemampuan pemenuhan kebutuhan, dsb-nya
Sumber-sumber stres
 Sumber stres bisa dibedakan antara yg bersumber dr
  permasalahan pekerjaan ataupun yg sumbernya dr luar
  pekerjaan
 Sumber stres dr dlm pekerjaan bisa berakeka ragam, spt
  beban tugas yg terlalu berat, desakan waktu, iklim kerja yg
  kurang kondusif, kurangnya informasi ttg prestasi kerja
  seseorang, ketidakseimbangan antara wewenang dan
  tanggung jawab, ketidakjelasan peranan peg dlm
  keseluruhan kegiatan pers, frustasi krn intervensi pihak
  lain yg terlalu sering, konflik antara seseorang dg peg lain
  baik dlm maupun dr luar klp kerjanya, sering tdk jelasnya
  perintah kerja dr atasan dg selalu menimpakan kesalahan
  pd-nya, perbedaan sistem nilai yg dianut oleh peg dg pers-
  nya, dsb-nya
 Permasalahan dr luar pekerjaan juga beraneka ragam, spt
   kehidpan klg yg kurang hamonis, perilaku negatif anak-
   anak, permasalahan keuangan (spt terlilit hutang, rendahnya
   kemampuan unt pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan
   klg dsb), pindah tempat tinggal baru yg kurang sesuai, ada angg
   klg yg meninggal, ada angg klg yg kecelakaan, sakit yg tak
   kunjung sehat, dsb-nya.
 Mengingat bhw peg yg stres bisa berdampak pd menurunnya
   prestasi kerja, maka ada beberapa hal yg perlu diperhatikan oleh
   pimp pers pd khususnya maupun bagi semua peg. Setiap peg
   hrs peduli dan mengenali kondisi psikis dan fiasiknya masing-
   masing terkait dg kemungkinan terkena stress ini. Hal yg perlu
   diperhatikan tsb adlh:
1. Kemampuan mengatasi stres setiap indv berbeda. Ada yg yg
   memiliki daya tahan yg tinggi thd stres, ada yg tdk. Unt itu tiap
   indv hrs bisa mengenali dirinya masing-masing, dan segera
   mencari upaya pemecahannya jika dirinya sadar terkena stres
2. Bhw pd tingkatan tertentu stres tsb diperlukan. Kalangan
   ahli berpndpt bhw apabila tdk ada stres dlm pek, para peg
   tdk akan merasa ditantang . Hal ini juga akan berdampak
   pd prestasi kerja yg rendah. Dg stres, peg merasa perlu
   mengerahkan segala kemampuannya unt berprestasi
   tinggi, shg mampu menyelesaiakan tugas yg berat scr baik.
   Situasi terakhir ini justru bisa menghilangkan salah satu
   sumber stres.
 Jelas bhw stres bisa berdampak positif maupun negatif
   bagi prestasi kerja para peg. Stres pd tingkatan ttt, justru
   memberi dorongan bagi seseorang (krn tertantang) unt
   mengatasi berbagai kendala terkait dg penyelesaian tugas
   yg menjadi tanggung jawabnya. Sebaliknya, stres yg
   melampaui batas-batas ttt akan berakibat pad menurunnya
   prestasi kerja
 HRD (bag kepeg) memiliki tanggung jawab thd stres yg
   dihadapi oleh para peg. Terkait hal ini ada berbagai
   langkah yg dpt diambil oleh pihak HRD, yakni:
a. Merumuskan kebijakan dlm membantu para peg yg
   menghadapi stres
b. Menyampaikan kebijakan tsb pd seluruh peg, shg mereka
   mengatahui kpd siapa dpt meminta bantuan dan dlm
   bentuk apa jika mereka menghadapi stres
c. Melatih para manajer dg tujuan agar mereka peka thd
   timbulnya gejala-gejala stres di kalangan para
   bawahannya dan dpt mengambil langkah-langkah ttt
   sebelum stres tsb berdampak negatif thd prestasi kerja
   para peg-nya.
d. Melatih para peg mengenali, mensikapi dan bahkan bisa
   menghilangkan sumber-sumber stres
e. Terus membuka jalur komunikasi dg para peg shg
   mereka benar-benar diikutsertakan unt mengatasi stres
   yg dihadapinya
f. Memantau terus kegiatan pers, shg kondisi yg dpt
   jadi sumber stres dpt diidentifikasi, disikapi bahkan
   dihilangkan scr dini
g. Menyempurnakan rancang bangun dan tata ruang
   kerja sedemikian rupa shb berbagai sumber stres yg
   berasal dr kondisi kerja dpt dihindarkan
h. Menyediakan jasa bantuan bagi peg apabila ia
   sempat menghadapi stres
KONSELING PEGAWAI
 Konseling pegawai adlh sebuah unit atau lembaga yg
  disediakan oleh pers yg memberikan jasa bantuan thd peg
  yg memiliki permasalahan
 Jadi yg menjadi dasar pemikiran yg melandasi pemberian
  konseling adalah adanya berbagai masalah yg dhadapi oleh
  para pegawai yg dpt menurunkan prestasi kerja, termasuk
  stres. Bahkan juga dlm kerangka memberikan bantuan
  agar peg mampu melakukan penyesuaian-penyesuaian yg
  diperlukan dlm menghadapi kenyataan hidup
 Konseling peg diperlukan dlm konteks unt pemeliharaan
  hub yg serasi antara pimp dg pegawai, dg memberi
  bantuan dlm mengatasinya thd peg yg punya masalah.
 Konseling diorientasikan agar mampu menghadapi
  berbagai persoalan shg bisa hidup
  normal, menguntungkan bebagai pihak, baik bagi peg
  sendiri, bagi pers, maupun bagi klg-nya
Konseling yg efektif adlh kegiatan yg:

 a.   Melibatkan paling sedikti dua pihak, peg dan konselor
 b.   Berupa komunikasi dua arah yg terbuka
 c.   Membantu peg menghadapi dan menyelesaikan masalah
 d.   Meningk kemampuan pers mencapai sasaannya
 e.   Memperlakukan peg dg cara yg lebih manusiawi
 f.   Mengatasi permasalahan pribadi dan pers
 g.   Bersifat konfidensial
 h.   Ditangani tng ahli yg profesional, baik yg ada dlm
      pers, mapun yg di datangkan dr luar pers
Dg demikian, kegiatan konseling setidaknya memiliki 6 fungsi:
1.   Pemberian nasihat kpd peg, agar mereka menempuh cara yg
     efektif unt menghadapi dan mengatasi berbagai permasalahan
2.   Fungsi penguatan, yakni mendorong peg melanjutkan
     usahanya mengatasi sendiri berbagai masalah yg dipandang
     sdh pd jalur yg benar
3.   Konseling hrs mampu berperan sbg wahana komunikasi dua
     arah yg efektif, melalui manajemen memahami permasalahan
     peg, dan ia mampu pahami tuntutan tugas dan harapan pers
4.   Pemberian kesempatan bagi peg unt menyampaikan berbagai
     keluhannya kpd seseorang yg mampu berperilaku scr obyektif
     dan tanpa sikap apriori
5.   Menumbuhkan cara berpikir yg rasional dan jernih dlm
     menghadapi permaalahan di kalangan para peg
6.   Melakukan reorientasi yg tepat , shg pandangan seseorang thd
     dirinya sendiri lebih proporsional dan tdk egosentris
DISIPLIN PEGAWAI
 Bahasan ini berangkat dr pandangan bhw tdk ada manusia
    yg sempurna yg tdk lepas dr kekhilafan dan kesalahan
   Unt itu pers perlu memiliki berbagai ketentuan yg hrs
    ditaati oleh para anggotanya, yg mrpk standar yg hrs
    dipenuhi.
   Disiplin mrpk tindakan manajemen unt mendorong para
    anggota org memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tsb
   Pendisiplinan peg adlh suatu bentuk pelatihan yg berusaha
    memperbaiki dan membentuk, pengetahuan, sikap, dan
    perilaku peg shg mereka scr penuh kesadaran berusaha
    bekerja scr kooperatif dg peg lainya serta meningk prestasi
    kerjanya
   Dikenal adanya 2 jenis disiplin, yakni yg bersifat preventif
    dan korektif
 Pendisiplinan preventif adlh tindakan yg mendorong para
  peg unt taat pd berbagai ketentuan yg berlaku dan
  memenuhi standar yg telah ditetapkan
 Hal ini perlu kejelasan dan penjelasan ttg pola
  sikap, tindakan dan perilaku yg diinginkan dr setiap angg
  pers . Mrpk usaha pencegahan jangan sampai para peg
  berperilaku tdk sesuai yg diinginkan, apalagi perilaku yg
  negatif
 Penerapan pendisiplinan preventif diorientasikan pd
  disiplin indv-indv para angota pers. Hal ini akan
  berhasil, dan kokoh menjadi pegangan tiap peg, setidaknya
  ada 3 hal yg perlu mendapat perhatian bagi
  manajemen, yaitu:
1. Para angg pers perlu didorong agar mempunyai rasa
   memiliki thd pers. Krn tdk mungkin sesdeorang akan
   merusak barangnya sendiri. Perlu ditekankan bhw
   keberadaan mereka tdk sekedar kerja, tetapi mereka
   adlh anggota sebuah keluarga besar.
2. Para peg perlu diberi penjelasan ttg berbagai ketentuan
   yg wajib ditaati dan standar yg hrs dipenuhi. Hal tsb
   disertai dg informasi lengkap mengenai berbagai latar
   belakang berbagai ketentuan yg bersifat normatif tsb
3. Para peg di dorong menentukan sendiri cara-cara
   pendisiplinan dr, tetap dlm koridor pd ketentuan2 yg
   berlaku umum bagi selruh anggota pers
 Pendisiplinan korektif yakni pendisiplinan kpd peg yg
  nyata2 tlh melakukan pelanggaran atas ketentuan2 yg
  berlaku, atau gagal memenuhi standar yg telah
  ditetapkan, kpd-nya diterapkan sangsi indisipliner
 Pengenaian sangsi sesuai dg bobot pealnggaran. Sangsi
  diberikan biasanya scr hierarki, artinya pengenaan sangsi
  diprakarsai atasan langsung peg ybs, diteruskan ke pimp
  lebih tinggi. Keputusan sangsi diambil oleh pejabat yg
  berwenang.
 Pendisiplinan korektif hendaknya dilakukan scr
  bertahap, yakni melalui berbagai langkah pendisiplinan
  mulai yg paling ringan hingga yg berat, misalnya melalui
  tahap: peringatan lisan, pernyataan tertulis, penundaan
  kenaikan gaji berkala, penundaan kenaikan
  pangkat, pembebasan dr jabatan, pemberhentian
  sementara, pemberhetian atas permintaan
  sendiri, pemberhentian dg hormat tdk atas permintaan
  sendiri, dan pemberhentian tdk dg hormat.

More Related Content

What's hot

001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt
001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt
001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.pptwongalus3
 
Skenario pengadilan semu11
Skenario pengadilan semu11Skenario pengadilan semu11
Skenario pengadilan semu11irfan11333
 
Tugas SDM Serikat Pekerja.ppt
Tugas SDM Serikat Pekerja.pptTugas SDM Serikat Pekerja.ppt
Tugas SDM Serikat Pekerja.pptsnowSuper
 
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenangWewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenangagronomy
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapanArif Setiawan
 
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.docTEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.docMeneerGultom
 
Surat penawaran jro
Surat penawaran jroSurat penawaran jro
Surat penawaran jroulin nuha
 
Perkembangan teori manajemen
Perkembangan teori manajemenPerkembangan teori manajemen
Perkembangan teori manajemenmila junia
 
Tugas ringkasan Global Value Chain
Tugas ringkasan Global Value ChainTugas ringkasan Global Value Chain
Tugas ringkasan Global Value ChainMegitta Ignacia
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiGondo Madden
 
Contoh perjanjian kontrak kerja
Contoh perjanjian kontrak kerjaContoh perjanjian kontrak kerja
Contoh perjanjian kontrak kerjaAmelia Fitri
 
Perspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialPerspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialSeta Wicaksana
 
Proposal penawaran kerjasama
Proposal penawaran kerjasamaProposal penawaran kerjasama
Proposal penawaran kerjasamaisht43
 
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan KondisiHubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisiguest200b003b
 

What's hot (20)

001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt
001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt
001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt
 
Skenario pengadilan semu11
Skenario pengadilan semu11Skenario pengadilan semu11
Skenario pengadilan semu11
 
Tugas SDM Serikat Pekerja.ppt
Tugas SDM Serikat Pekerja.pptTugas SDM Serikat Pekerja.ppt
Tugas SDM Serikat Pekerja.ppt
 
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenangWewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.docTEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
TEMPLATE PERATURAN PERUSAHAAN.doc
 
Surat penawaran jro
Surat penawaran jroSurat penawaran jro
Surat penawaran jro
 
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAANCONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
 
Perkembangan teori manajemen
Perkembangan teori manajemenPerkembangan teori manajemen
Perkembangan teori manajemen
 
CONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAPCONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAP
 
Tugas ringkasan Global Value Chain
Tugas ringkasan Global Value ChainTugas ringkasan Global Value Chain
Tugas ringkasan Global Value Chain
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasi
 
company profile reklamasi
company profile reklamasicompany profile reklamasi
company profile reklamasi
 
Motivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPTMotivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPT
 
Contoh perjanjian kontrak kerja
Contoh perjanjian kontrak kerjaContoh perjanjian kontrak kerja
Contoh perjanjian kontrak kerja
 
Hubungan Buruh dan Perundingan Kolektif
Hubungan Buruh dan Perundingan KolektifHubungan Buruh dan Perundingan Kolektif
Hubungan Buruh dan Perundingan Kolektif
 
Perspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan IndustrialPerspektif Hubungan Industrial
Perspektif Hubungan Industrial
 
Adm. bisnis
Adm. bisnisAdm. bisnis
Adm. bisnis
 
Proposal penawaran kerjasama
Proposal penawaran kerjasamaProposal penawaran kerjasama
Proposal penawaran kerjasama
 
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan KondisiHubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisi
 

Similar to Masalah stres, konseling dan disiplin pegawai

Konseling dan bantuan hukum pegawai
Konseling dan bantuan hukum pegawaiKonseling dan bantuan hukum pegawai
Konseling dan bantuan hukum pegawaiTurino Djunaidi
 
Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu
Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu
Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu Indah Ayu Septriyaningrum
 
Teori perkembangan
Teori perkembanganTeori perkembangan
Teori perkembanganRohandi Aziz
 
Orientasi dan sosialisasi_july06
Orientasi dan sosialisasi_july06Orientasi dan sosialisasi_july06
Orientasi dan sosialisasi_july06Zilafeeq Shafilla
 
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan DiriLatihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diripjj_kemenkes
 
01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunselingridzuangrik
 
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
 Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diripjj_kemenkes
 
10-intervensi klinis.pptx
10-intervensi klinis.pptx10-intervensi klinis.pptx
10-intervensi klinis.pptxNeng37
 
1. garis panduan psikososial dan kesejahteraan mental
1. garis panduan psikososial dan kesejahteraan mental1. garis panduan psikososial dan kesejahteraan mental
1. garis panduan psikososial dan kesejahteraan mentalMalenna Omar
 
Stres bisa menjadi kreatifitas
Stres bisa menjadi kreatifitasStres bisa menjadi kreatifitas
Stres bisa menjadi kreatifitasinfohrplasa
 
27950610 kesehatan-jiwa
27950610 kesehatan-jiwa27950610 kesehatan-jiwa
27950610 kesehatan-jiwaGita Zaeni
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Rusli Unci
 
Kepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidananKepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidanannessimeilan
 
Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Nanda_khalisa
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...Deny Dermawan
 
Latihan Leadership
Latihan LeadershipLatihan Leadership
Latihan Leadershippjj_kemenkes
 

Similar to Masalah stres, konseling dan disiplin pegawai (20)

Konseling dan bantuan hukum pegawai
Konseling dan bantuan hukum pegawaiKonseling dan bantuan hukum pegawai
Konseling dan bantuan hukum pegawai
 
Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu
Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu
Jurnal Penelitian Stres dan Coping Stres pada Guru Bantu
 
Teori perkembangan
Teori perkembanganTeori perkembangan
Teori perkembangan
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Orientasi dan sosialisasi_july06
Orientasi dan sosialisasi_july06Orientasi dan sosialisasi_july06
Orientasi dan sosialisasi_july06
 
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan DiriLatihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
 
01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling01 pengenalan kaunseling
01 pengenalan kaunseling
 
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
 Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
Latihan Pengendalian diri dalam Pengembangan Diri
 
Stres
StresStres
Stres
 
10-intervensi klinis.pptx
10-intervensi klinis.pptx10-intervensi klinis.pptx
10-intervensi klinis.pptx
 
1. garis panduan psikososial dan kesejahteraan mental
1. garis panduan psikososial dan kesejahteraan mental1. garis panduan psikososial dan kesejahteraan mental
1. garis panduan psikososial dan kesejahteraan mental
 
Stres bisa menjadi kreatifitas
Stres bisa menjadi kreatifitasStres bisa menjadi kreatifitas
Stres bisa menjadi kreatifitas
 
27950610 kesehatan-jiwa
27950610 kesehatan-jiwa27950610 kesehatan-jiwa
27950610 kesehatan-jiwa
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
 
Pok bab 3 . kel 2
Pok bab 3 . kel 2Pok bab 3 . kel 2
Pok bab 3 . kel 2
 
Kepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidananKepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidanan
 
Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.Stres kerja dalam organisasi.
Stres kerja dalam organisasi.
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Norma Ethics dan Conflict Of...
 
Latihan Leadership
Latihan LeadershipLatihan Leadership
Latihan Leadership
 
Eva jadi
Eva jadiEva jadi
Eva jadi
 

More from Rohandi Aziz

More from Rohandi Aziz (12)

Social stratification
Social stratificationSocial stratification
Social stratification
 
Dinamika masyarakat
Dinamika masyarakatDinamika masyarakat
Dinamika masyarakat
 
Peranan media massa dalam pertanian
Peranan media massa dalam pertanianPeranan media massa dalam pertanian
Peranan media massa dalam pertanian
 
K ualifikasi pr
K ualifikasi prK ualifikasi pr
K ualifikasi pr
 
Pr 1
Pr 1Pr 1
Pr 1
 
Pr 2
Pr 2Pr 2
Pr 2
 
Pr 3
Pr 3Pr 3
Pr 3
 
Pr 8
Pr 8Pr 8
Pr 8
 
Pengembangan sdm
Pengembangan sdmPengembangan sdm
Pengembangan sdm
 
Manajemen SDM
Manajemen SDMManajemen SDM
Manajemen SDM
 
Rekrutmen Tenaga Kerja
Rekrutmen Tenaga KerjaRekrutmen Tenaga Kerja
Rekrutmen Tenaga Kerja
 
Bussiness report es lidah buaya
Bussiness report es lidah buayaBussiness report es lidah buaya
Bussiness report es lidah buaya
 

Masalah stres, konseling dan disiplin pegawai

  • 1.
  • 2. STRES  Salah satu masalah yg pasti akan dihadapi oleh setiap orang dlm dunia kerja adlh stres. Sres mrpk kondisi ketegangan yg berpengaruh thd emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang.  Hal ini hrs diatasi, baik diatasi scr mandiri oleh peg ybs maupun melibatkan pihak lain, spt spesialis yg disediakan oleh pihak pers  Stres yg tdk diatasi dg baik biasanya berakibat pd ketidakmampuan seseorang berinteraksi scr positif dg lingk-nya, baik dlm lingk pekerjaan maupun di lingk lainnya.  Peg ybs akan menghadapi berbagai gejala yg kurang positif yg pd gilirannya akan mempengaruhi prestasi kerjanya  Perilaku yg kurang positif tsb al spt tegang, cemas, gugup, gangguan pencernaan, tek darah tinggi dsb
  • 3.  Dan apabila hal ini juga masih dibiarkan/tdk segera disadari dan diatasi bisa mengarah ke perilaku yg lebih jauh, seperti sikap tdk bersahabat, marah-marah, merokok (berlebihan), susah tidur, sukar mengendalikan emosi, bersifat agresif.  Stres akan semakin kuat apabila seseorang menghadapi masalah scr terus menerus (bertubi-tubi) bahkan jika tetap dibiarkan, akibatnya bisa lebih jauh lagi spt ke arah minum- minuman keras, narkoba dan putus asa  Burnout adlh suatu kondisi mental dan emosional serta kelelahan fisik krn stres yg berlanjut dan tdk teratasi  Para ahli berpendpt bhw stres dpt timbul sbg akibat tekanan atau ketegangan yg bersumber dr ketidak-selarasan antara seseorang dg lingk-nya. Tdk selaras antara sarana dg kebutuhan, antara tuntutan tugas dg kemampuan seseorang, antara keinginan dg kenyataan, antara tuntutan hidup dg kemampuan pemenuhan kebutuhan, dsb-nya
  • 4. Sumber-sumber stres  Sumber stres bisa dibedakan antara yg bersumber dr permasalahan pekerjaan ataupun yg sumbernya dr luar pekerjaan  Sumber stres dr dlm pekerjaan bisa berakeka ragam, spt beban tugas yg terlalu berat, desakan waktu, iklim kerja yg kurang kondusif, kurangnya informasi ttg prestasi kerja seseorang, ketidakseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab, ketidakjelasan peranan peg dlm keseluruhan kegiatan pers, frustasi krn intervensi pihak lain yg terlalu sering, konflik antara seseorang dg peg lain baik dlm maupun dr luar klp kerjanya, sering tdk jelasnya perintah kerja dr atasan dg selalu menimpakan kesalahan pd-nya, perbedaan sistem nilai yg dianut oleh peg dg pers- nya, dsb-nya
  • 5.  Permasalahan dr luar pekerjaan juga beraneka ragam, spt kehidpan klg yg kurang hamonis, perilaku negatif anak- anak, permasalahan keuangan (spt terlilit hutang, rendahnya kemampuan unt pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan klg dsb), pindah tempat tinggal baru yg kurang sesuai, ada angg klg yg meninggal, ada angg klg yg kecelakaan, sakit yg tak kunjung sehat, dsb-nya.  Mengingat bhw peg yg stres bisa berdampak pd menurunnya prestasi kerja, maka ada beberapa hal yg perlu diperhatikan oleh pimp pers pd khususnya maupun bagi semua peg. Setiap peg hrs peduli dan mengenali kondisi psikis dan fiasiknya masing- masing terkait dg kemungkinan terkena stress ini. Hal yg perlu diperhatikan tsb adlh: 1. Kemampuan mengatasi stres setiap indv berbeda. Ada yg yg memiliki daya tahan yg tinggi thd stres, ada yg tdk. Unt itu tiap indv hrs bisa mengenali dirinya masing-masing, dan segera mencari upaya pemecahannya jika dirinya sadar terkena stres
  • 6. 2. Bhw pd tingkatan tertentu stres tsb diperlukan. Kalangan ahli berpndpt bhw apabila tdk ada stres dlm pek, para peg tdk akan merasa ditantang . Hal ini juga akan berdampak pd prestasi kerja yg rendah. Dg stres, peg merasa perlu mengerahkan segala kemampuannya unt berprestasi tinggi, shg mampu menyelesaiakan tugas yg berat scr baik. Situasi terakhir ini justru bisa menghilangkan salah satu sumber stres.  Jelas bhw stres bisa berdampak positif maupun negatif bagi prestasi kerja para peg. Stres pd tingkatan ttt, justru memberi dorongan bagi seseorang (krn tertantang) unt mengatasi berbagai kendala terkait dg penyelesaian tugas yg menjadi tanggung jawabnya. Sebaliknya, stres yg melampaui batas-batas ttt akan berakibat pad menurunnya prestasi kerja  HRD (bag kepeg) memiliki tanggung jawab thd stres yg dihadapi oleh para peg. Terkait hal ini ada berbagai langkah yg dpt diambil oleh pihak HRD, yakni:
  • 7. a. Merumuskan kebijakan dlm membantu para peg yg menghadapi stres b. Menyampaikan kebijakan tsb pd seluruh peg, shg mereka mengatahui kpd siapa dpt meminta bantuan dan dlm bentuk apa jika mereka menghadapi stres c. Melatih para manajer dg tujuan agar mereka peka thd timbulnya gejala-gejala stres di kalangan para bawahannya dan dpt mengambil langkah-langkah ttt sebelum stres tsb berdampak negatif thd prestasi kerja para peg-nya. d. Melatih para peg mengenali, mensikapi dan bahkan bisa menghilangkan sumber-sumber stres e. Terus membuka jalur komunikasi dg para peg shg mereka benar-benar diikutsertakan unt mengatasi stres yg dihadapinya
  • 8. f. Memantau terus kegiatan pers, shg kondisi yg dpt jadi sumber stres dpt diidentifikasi, disikapi bahkan dihilangkan scr dini g. Menyempurnakan rancang bangun dan tata ruang kerja sedemikian rupa shb berbagai sumber stres yg berasal dr kondisi kerja dpt dihindarkan h. Menyediakan jasa bantuan bagi peg apabila ia sempat menghadapi stres
  • 9. KONSELING PEGAWAI  Konseling pegawai adlh sebuah unit atau lembaga yg disediakan oleh pers yg memberikan jasa bantuan thd peg yg memiliki permasalahan  Jadi yg menjadi dasar pemikiran yg melandasi pemberian konseling adalah adanya berbagai masalah yg dhadapi oleh para pegawai yg dpt menurunkan prestasi kerja, termasuk stres. Bahkan juga dlm kerangka memberikan bantuan agar peg mampu melakukan penyesuaian-penyesuaian yg diperlukan dlm menghadapi kenyataan hidup  Konseling peg diperlukan dlm konteks unt pemeliharaan hub yg serasi antara pimp dg pegawai, dg memberi bantuan dlm mengatasinya thd peg yg punya masalah.  Konseling diorientasikan agar mampu menghadapi berbagai persoalan shg bisa hidup normal, menguntungkan bebagai pihak, baik bagi peg sendiri, bagi pers, maupun bagi klg-nya
  • 10. Konseling yg efektif adlh kegiatan yg: a. Melibatkan paling sedikti dua pihak, peg dan konselor b. Berupa komunikasi dua arah yg terbuka c. Membantu peg menghadapi dan menyelesaikan masalah d. Meningk kemampuan pers mencapai sasaannya e. Memperlakukan peg dg cara yg lebih manusiawi f. Mengatasi permasalahan pribadi dan pers g. Bersifat konfidensial h. Ditangani tng ahli yg profesional, baik yg ada dlm pers, mapun yg di datangkan dr luar pers
  • 11. Dg demikian, kegiatan konseling setidaknya memiliki 6 fungsi: 1. Pemberian nasihat kpd peg, agar mereka menempuh cara yg efektif unt menghadapi dan mengatasi berbagai permasalahan 2. Fungsi penguatan, yakni mendorong peg melanjutkan usahanya mengatasi sendiri berbagai masalah yg dipandang sdh pd jalur yg benar 3. Konseling hrs mampu berperan sbg wahana komunikasi dua arah yg efektif, melalui manajemen memahami permasalahan peg, dan ia mampu pahami tuntutan tugas dan harapan pers 4. Pemberian kesempatan bagi peg unt menyampaikan berbagai keluhannya kpd seseorang yg mampu berperilaku scr obyektif dan tanpa sikap apriori 5. Menumbuhkan cara berpikir yg rasional dan jernih dlm menghadapi permaalahan di kalangan para peg 6. Melakukan reorientasi yg tepat , shg pandangan seseorang thd dirinya sendiri lebih proporsional dan tdk egosentris
  • 12. DISIPLIN PEGAWAI  Bahasan ini berangkat dr pandangan bhw tdk ada manusia yg sempurna yg tdk lepas dr kekhilafan dan kesalahan  Unt itu pers perlu memiliki berbagai ketentuan yg hrs ditaati oleh para anggotanya, yg mrpk standar yg hrs dipenuhi.  Disiplin mrpk tindakan manajemen unt mendorong para anggota org memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tsb  Pendisiplinan peg adlh suatu bentuk pelatihan yg berusaha memperbaiki dan membentuk, pengetahuan, sikap, dan perilaku peg shg mereka scr penuh kesadaran berusaha bekerja scr kooperatif dg peg lainya serta meningk prestasi kerjanya  Dikenal adanya 2 jenis disiplin, yakni yg bersifat preventif dan korektif
  • 13.  Pendisiplinan preventif adlh tindakan yg mendorong para peg unt taat pd berbagai ketentuan yg berlaku dan memenuhi standar yg telah ditetapkan  Hal ini perlu kejelasan dan penjelasan ttg pola sikap, tindakan dan perilaku yg diinginkan dr setiap angg pers . Mrpk usaha pencegahan jangan sampai para peg berperilaku tdk sesuai yg diinginkan, apalagi perilaku yg negatif  Penerapan pendisiplinan preventif diorientasikan pd disiplin indv-indv para angota pers. Hal ini akan berhasil, dan kokoh menjadi pegangan tiap peg, setidaknya ada 3 hal yg perlu mendapat perhatian bagi manajemen, yaitu:
  • 14. 1. Para angg pers perlu didorong agar mempunyai rasa memiliki thd pers. Krn tdk mungkin sesdeorang akan merusak barangnya sendiri. Perlu ditekankan bhw keberadaan mereka tdk sekedar kerja, tetapi mereka adlh anggota sebuah keluarga besar. 2. Para peg perlu diberi penjelasan ttg berbagai ketentuan yg wajib ditaati dan standar yg hrs dipenuhi. Hal tsb disertai dg informasi lengkap mengenai berbagai latar belakang berbagai ketentuan yg bersifat normatif tsb 3. Para peg di dorong menentukan sendiri cara-cara pendisiplinan dr, tetap dlm koridor pd ketentuan2 yg berlaku umum bagi selruh anggota pers
  • 15.  Pendisiplinan korektif yakni pendisiplinan kpd peg yg nyata2 tlh melakukan pelanggaran atas ketentuan2 yg berlaku, atau gagal memenuhi standar yg telah ditetapkan, kpd-nya diterapkan sangsi indisipliner  Pengenaian sangsi sesuai dg bobot pealnggaran. Sangsi diberikan biasanya scr hierarki, artinya pengenaan sangsi diprakarsai atasan langsung peg ybs, diteruskan ke pimp lebih tinggi. Keputusan sangsi diambil oleh pejabat yg berwenang.  Pendisiplinan korektif hendaknya dilakukan scr bertahap, yakni melalui berbagai langkah pendisiplinan mulai yg paling ringan hingga yg berat, misalnya melalui tahap: peringatan lisan, pernyataan tertulis, penundaan kenaikan gaji berkala, penundaan kenaikan pangkat, pembebasan dr jabatan, pemberhentian sementara, pemberhetian atas permintaan sendiri, pemberhentian dg hormat tdk atas permintaan sendiri, dan pemberhentian tdk dg hormat.