Inilah tanggung jawab intelektual dalam transformasi masyarakat
1. 15/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Inilah Tanggung Jawab Intelektual dalam Transformasi Masyarakat
Inilah Tanggung Jawab Intelektual dalam Transformasi
Masyarakat
December 15th, 2013 by kafi
Bila mempelajari sejarah Nabi dalam konteks
transformasi masyarakat, ungkap Prof Dr Fahmi
Amhar akan didapati Nabi melakukan perubahan
yang fundamental dalam tiga aspek. “Nabi
mengubah individu dengan menanamkan tauhid.
Selanjutnya Nabi membalikkan opini umum di
masyarakat dengan menyodorkan ayat-ayat yang
bertentangan dengan opini tersebut, dan
menerapkan Islam dalam negara,” tegasnya,
Sabtu (14/12) di Wisma Makara, UI, Depok.
Oleh sebab itu, ungkapnya dalam sesi penutup hari pertama konferensi intelektual
Muslim Jakarta International Conference of Muslim Intellectuals (JICMI) 2013, ketika pada
masa kini, opini umum yang dominan dan bertentangan dengan ayat-ayat suci adalah
sekulerisme dan liberalisme, maka tugas para intelektual juga untuk membalikkan opini ini.
“Sekulerisme-liberalisme sudah dari awal bertentangan dengan tauhid!” pekiknya di hadapan
sekitar 200 profesor, doktor dan master dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia maupun
luar negeri.
Menurutnya, proses transisi pembalikan opini ini tentu memerlukan proses yang panjang dan
menyakitkan. Namun ini semua proses yang perlu dilalui, sampai didapatkan suatu “massa
kritis” yang siap memanggul beban perubahan.
Massa kritis ini akan terlahir dari mereka yang memang siap dengan segala risiko sebuah
transformasi sosial. Ia menegaskan, tidak ada transformasi sosial yang langsung dapat
dinikmati. Selalu akan ada masa-masa sulit, masa-masa kurang tidur, masa-masa penuh
ketakutan, kekurangan dan ketidakpastian.
Di situlah peran dan tanggung jawab yang harus diambil alih para intelektual. “Merekalah yang
harus menginspirasi para pemimpin politis agar maju, mengambil alih tanggung jawab
memimpin masyarakat menghadapi masa-masa yang berat!” tegasnya.
Ia menjelaskan bila para intelektual ini lebih cinta dunia dan takut mati, maka para pemimpin
pun akan menjadi lemah dan akhirnya rusak. Kala pemimpin rusak, maka umatpun akan rusak.
Sebaliknya, jika para intelektual ini lebih mencintai Allah dan mati syahid, bila mereka tidak
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/15/inilah-tanggung-jawab-intelektual-dalam-transformasi-masyarakat/
1/2
2. 15/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Inilah Tanggung Jawab Intelektual dalam Transformasi Masyarakat
takut menderita, maka para pemimpin pun akan menjadi kuat, menjadi besar hatinya, dan
berusaha menjauhi kerusakan.
“Dan jika ada pemimpin-pemimpin yang seperti ini, maka umatpun akan bisa diperbaiki,
karena ada teladan yang bisa dipercaya. Umatpun akan bisa dibangkitkan, dan bisa diajak
bergerak menuju tugas sejarahnya!”
Dan sebagaimana sebuah pekerjaan raksasa, perubahan ini tidak bisa tidak kecuali secara
bersama-sama dalam sebuah jejaring (network). “Inilah dakwah berjama’ah, yang di dalamnya
para intelektual akan saling mengisi, saling memperkuat dan saling mengoreksi,” pungkasnya.
[] Joko Prasetyo
Baca juga :
1.
2.
3.
4.
5.
Hassan Ko Nakata Kritik Konsep Nasionalisme
Tanggung Jawab Intelektual Muslim Membangun Peradaban
Peranan dan Tanggung Jawab Muballighah dalam Menegakkan Khilafah
Kejahatan Anak: Tanggung Jawab Bersama Keluarga, Masyarakat Dan Negara
Lebih Besar, Tanggung Jawab Mubalighah Merubah Masyarakat
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/15/inilah-tanggung-jawab-intelektual-dalam-transformasi-masyarakat/
2/2