Dokumen tersebut membahas enam keganjilan yang ditemukan terkait perayaan Natal menurut pandangan Abu Deedat, pakar Kristologi. Keenam keganjilan tersebut adalah: (1) 25 Desember bukan hari kelahiran Yesus melainkan hari kelahiran dewa matahari, (2) terjadi kontradiksi antara Injil Lukas dan Markus mengenai waktu kelahiran Yesus, (3) tidak mungkin ada penggembala domba p
1. 20/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Inilah Enam Keganjilan Natal
Inilah Enam Keganjilan Natal
December 20th, 2013 by kafi
Banyak keganjilan atau kekeliruan mendasar terkait
Hari Natal, kepada Media UmatPakar Kristologi
Abu Deedat menyebut enam di
antaranya. Pertama, 25 Desember jelas-jelas bukan
hari kelahiran Yesus tetapi hari kelahiran dewa
matahari. (Sebelum Kekaisaran Romawi memeluk
Kristen,) Kaisar sebelumnya memeluk agama
paganis yang meyakini dewa matahari lahir pada 25
Desember pada hari Minggu.
“Makanya, kata Kristen Saksi Jehova sebenarnya natal itu tradisi kafir zaman purba, bukan
ajaran Kristen,” ungkapnya seperti diberitakan Tabloid Media Umat Edisi 118, Jum’at (20
Desember 2013 – 2 Januari 2014).
Kedua, berdasarkan Injil Lukas dan Injil Markus. Pada Injil Lukas pasal 2 ayat 1 dijelaskan
Yesus lahir di jaman Raja Herodes berkuasa. Padahal Herodes empat tahun sebelum Masehi
sudah mati. Maka, itu tidak tepat dengan lahirnya Yesus. Sedangkan Injil Markus menyebutkan
Yesus lahir pada jaman Raja Agustus sedang mengadakan cacah penduduk. Itu terjadi pada
tahun 7 Masehi.
“Jadi dari kedua Injil terjadi kontradiktif,” simpul Abu Deedat.
Ketiga, kalau mengacu kepada ayat-ayat yang ada di dalam Injil, dijelaskan di malam hari
ketika Yesus lahir di tanah Palestina itu ada penggembala domba sedang menggembala di
malam hari. Tidak mungkin mungkin pada cuaca yang sangat dingin di malam hari ada
penggembala domba. “Adanya gembala domba di malam hari menunjukkan itu bukan musim
dingin (bukan Desember),” tegasnya.
Keempat, di tambah lagi dengan banyaknya versi Natal. Sebelum diputuskan untuk mengikuti
tradisi Romawi merayakan natal pada 25 Desember, banyak versi hari lahirnya Yesus. “Ada
yang 6 Januari, ada yang 7 Januari, ada yang 20 Maret. Bahkan, ada yang mengatakan 1
Oktober,” ungkapnya.
Kelima, kalau merujuk Alquran, sesaat sebelum Yesus lahir, Siti Maryam diperintahkan Allah
SWT untuk menggoyangkan pohon kurma, agar buahnya jatuh dan dapat dimakan. “Maka tidak
mungkin itu terjadi pada musim dingin (Desember). Karena korma itu panen di musim panas
(Maret),” ujar Abu Deedat.
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/20/inilah-enam-keganjilan-natal/
1/2
2. 20/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Inilah Enam Keganjilan Natal
Keenam, paradok juga tercermin dalam pernak-pernik natal, di bawah pohon natal itu ada salju
(musim dingin) sedangan di atasnya ada bintang (musim panas). “Mana ada kenyataan pada
saat musim salju malamnya terlihat bintang di langit? Tidak mungkinlah bintang bisa
berbarengan dengan salju,” pungkasnya.(mediaumat.com, 20/12/2013)
Baca juga :
1.
2.
3.
4.
5.
Natal dan Kristen bukan Ajaran Yesus
Tahayul Natal
Natal, Alat Politik Dangkalkan Akidah
Meski SBY Kepala Negara tetap Haram Rayakan Natal
Ini Bukan Soal Toleransi
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/20/inilah-enam-keganjilan-natal/
2/2