1. 02/11/13
Siapa yang lebih cinta negeri ini?! | Al-Khilafah.org
Siapa yang lebih cinta negeri ini?!
Posted by Admin on 11/01/2013 10:19:00 PM in artikel, Feature, Headline, Opini | 0 komentar
Oleh : Rezaldi Harisman S.Pd I
Sekjen Gema Pemb eb asan wilayah Jawa Barat
Paling tidak pertanyaan ini yang ingin saya tanyakan kepada
kelompok masyarakat yang b eraliansi atas nama Gerakan
Pemuda Indonesia, dan disokong kuat oleh dewan dayak
setempat yang beranggotakan orang-orang besar mulai dari
tentara sampai akademisi. Aliansi ini menuntut pembubaran,
pengusiran
bahkan
sanksi
DO
bagi
anggota-anggota
organisasi mahasiswa ber Ideologi Islam, GerakanMahasiswa
(GEMA) Pembebasan.
Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan adalah organisasi
mahasiswa
yang
mengedepankan
pemikiran
dalam
aktivitasnya, sudah barang tentu ide-ide yang berlandaskan Ideologi Islam yang menjadi coraknya. Ide dibalas ide, konsep
dibalas konsep, sangat tidak adil jika respon protes itu datangdengan cara terror disertai ancaman-ancaman fisik dan
pembakaran atribut-atribut Gema Pembebasan.
Hal ini dilakukan oleh aliansi masyarakat tersebut karena salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Gema
Pembebasan bertema “Menggugat Sumpah Pemuda”. Sekilas barang kali banyak yang menganggap para aktivis-aktivis
Gema Pembebasan tidak cinta negeri ini, padahal sumpah Pemuda adalah cikal bakal terlahirnya bangsa Indonesia.
Ide dibalas ide, konsep dibalas konsep.
Secara singkat, asas dari dibentuknya Sumpah Pemuda padakongres ke-dua tgl 28 Oktober 1928 (kongres pertama 30
April- 2 Mei 1926)mengkristal-lah ide Pluralisme, Nasionalisme dan Demokrasi dibenak kaum pemudapada saat itu.
Dengan kondisi terjajah, tentu akan mengindahkan pemikiran jernih tentang konsep paripurna sebagai solusi ideologis
bagi negeri inikedepan, ideology Islam tentunya. Pada saat itu yang diharapkan hanyalahterlepas dari segala macam
penjajahan fisik dan menjadi bangsa yang berdaulat dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Tentu ini menjadi angin
segar bagi imperialis asing yang akan kewalahan menghadapi perlawanan fisik dari bangsa jajahannya, maka konsep
penjajahan fisik mulai ditanggalkan dan beralih kepada penjajahannon-fisik (neo-imperialisme) sebagai upaya
meninggalkan “pengaruh”-nya kepada bangsayang telah diberikan ‘kemerdekaan’. Dan ini serentak terjadi dinegeri-negeri
Asia, terutama negeri-negeri Muslim. Jadi jelas dan tegas bahwa ‘kemerdekaan’yang dirasakan pada saat itu yang terlepas
dari penjajahan fisik adalah kemerdekaan Semu, dan beralih ke bentuk penjajahan baru. Sesungguhnya penjajahan nonfisik (neo-imperialisme) jauh lebih berbahaya, pasalnya yang dijajah tidak merasa bahwa mereka sedang dijajah!
Di sisi lain bagi kaum muslim yang menjadikan Ideologi Islam sebagai poros hidupnya dan menjadikan perkara hidup dan
matinya, tentu akan memandang segala macam peristiwa dengan kaca mata Islam. Maka tidak heran Gerakan Mahasiswa
(gema) Pembebasan Menggugat Sumpah Pemuda. Hal ini karena jelas asas-asas dari Sumpah pemuda bertentangan
dengan Islam.
Pluralisme, Berbeda dengan pluralitas. Pluralitas adalah fakta kemajemukan, sedangkan pluralisme merupakan paham
yang menyatakan bahwa kekuasaan negara harus diserahkan kepada berbagai golongan dan tidak dibenarkan dimonopoli
www.al-khilafah.org/2013/11/siapa-yang-lebih-cinta-negeri-ini.html
1/3
2. 02/11/13
Siapa yang lebih cinta negeri ini?! | Al-Khilafah.org
oleh satu golongan. Atau dimaknai juga sebagai paham yang mentoleransi adanya ragam pemikiran, agama,kebudayaan,
peradaban dan lain-lain. Pluralisme membolehkan berdirinya partai,aliran, dan golongan apapun sekaligus membolehkan
partai/aliran/golongantersebut
untuk
menyebarluaskan
ide-idenya,
Maka
pluralisme
membolehkanberdirinya
partai/aliran/golongan kufur dan yang menyebarkanpemikiran-pemikiran kufurnya. Sedangkan dalam Islam, Pluralitas atau
kemajemukantentu membutuhkan aturan Islam untuk mengatur kemajemukan tersebut. “Maka putuskanlahperkara mereka
menurut apa yang Allah turunkan, dan janganlah kamu mengikutihawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran
yang telah datang kepadamu”(al-Maidah : 48). Bukan justru dikompromikan dengan ide-ide lainya yang jelasbertentangan
dengan Islam.
Sedangkan Nasionalisme, adalah upaya Barat untuk memecah belah kesatuan kaum Muslim dalam naungan Khilafah
(Institusi Negara kaum muslim). Bagaimana tidak kaum muslim yang seharusnya memiliki satu Negara, satu aturan, satu
pemerintahan, satu kepala negara dan satu kekuatan militer, bisa terpecah belah menjadi lebih dari 53 Negara lemah.
Yang selanjutnya Barat menjadikan sekat-sekat nasionalisme tersebutmenjadi potongan-potongan kue jajahan.
Padahal Rasul saw. Bersabda “Kaum Muslim itu laksana seorang manusia. Jika matanya tertimpa sakit, maka seluruh
(anggota badannya) juga sakit. Dan jika kepalanya sakit, maka seluruh (anggota badannya) sakit” (HR Muslim).
Tapi kini tubuh itu telah dipotong-potong menjadi lebih dari 53 bagian. Tengok apa yang terjadi dengan sebagian besar
kaum muslim ketika puluhan ribu kaum muslim dibantai diSuriah, Palestina, Irak, Afghanistan, Myanmar? Diam seribu
bahasa, atau menganggap itu adalah urusan dalam negerinya masing-masing! Toh disentuh saja isu perbatasan antara
Indonesia dan Malaysia, mereka siap mati untuk berperang! Bukankah mereka bersaudara?!
Nasionalisme adalahikatan atas dasar kebangsaan yang bersifat emosional dan temporal. Rasul sawtelah mengatakan
ikatan ini Ashobiyah, dengan sabdanya “Barang siapa terbunuhdibawah bendera kejahiliyahan, benci karena ashobiyah,
atau berperang atas namaashobiyah, atau menyeru kepada ashobiyah; maka matinya (dalam keadaan) jahiliyah” (musnad
Ahmad).
Begitu pun dengan demokrasi; kedaulatan dan kekuasaan ditangan rakyat. Yang tentunya menyerahkan kedaulatan dalam
membuat hukum, standar baik-buruk, benar-salah dan terpuji-tercela kepada manusia semata. Padahal Allah berfirman
“Menetapkan Hukum itu hanyalah hak Allah SWT.” (al-An’aam: 57). Lihat dan rasakanlah apa yang terjadi ketika manusia
atau kaum Muslim berpaling dari Ideologi Islam? Kehidupan yang merana dan penuh kesempitan di berbagai macam
aspek. “Barang Siapa Berpaling dari peringatan-Ku, maka bagi mereka penghidupan yang sempit”(QS Tahaa:124)
Gema Pembebasan memandang, seluruh problematika yang terjadi di Negeri ini adalah diakibatkan oleh berpalingnya dari
Ideologi Islam dan mencampakkan intitusi penerap nya: Khilafah Islamiyah. Negeri ini justru mengambil Ideologi
Kapitalisme-demokrasi sebagai system hidupnya, dan nasionalisme sebagai ikatannya. Dan perayaan sumpah pemuda
yang menghabiskan waktu sampai 85 tahun, justru menjadi penguat cengkraman ide-ide busuk nan kufur ini.
Siapakah yang lebih cinta negeri ini? Para pejuang IdeologiIslam-kah, atau yang menolak penerapan ideologi Islam
apapun alasannya?
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada orang yang diturunkan
kepadamu dan kepada apa yangditurunkan sebelum kamu? Mereka hendak bertahkim kepada Tahgut, padahal
merekatelah diperintahkan mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkanmereka dengan penyesatan
sejauh-jauhnya.
Apabila dikatakan kepada mereka : “Marilah kamu (tunduk)kepada hukum yang Allah telah turunkan dan (tunduk) kepada
Rasul,” niscaya kamulihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan keras dari kamu.” (QSan-Nisa : 59-61) .
www.al-khilafah.org/2013/11/siapa-yang-lebih-cinta-negeri-ini.html
2/3
3. 02/11/13
Siapa yang lebih cinta negeri ini?! | Al-Khilafah.org
cp : 089611539125
[www.al-khilafah.org]
www.al-khilafah.org/2013/11/siapa-yang-lebih-cinta-negeri-ini.html
3/3