SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Downloaden Sie, um offline zu lesen
KEMAMPUAN LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI DALAM
MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI DI MASA DEPAN PADA
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
Raisa Grace M Sinaga
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
E-mail: Raisa_grace@students.usu.ac.id
ABSTRACT
The objective of this research is to determine whether the net income and operating cash
flows has ability in predicting the future operating cash flows in automotive companies listed
on the Indonesia Stock Exchange. The sample in this research is 9 automotive companies
listed on the Indonesia Stock Exchange from 2009-2011.
Research methods in this research using purposive sampling. The type of data used are
secondary data. Data that used in this research is financial statements from each company of
sample, publicized through website on www.idx.co.id. Analysis model used in this study is
multiple linear regression analysis model performed with the aid of the computer program
SPSS version 19.0.
The result of this study indicate that operating cash flows and net income variable
simultaneously have predictive ability for future operating cash flows. Partially, net income
variable has a superior ability in predicting future operating cash flow rather than operating
cash flow variable.
Keywords : Net income, Operating Cash Flow and Future operating Cash Flow
PENDAHULUAN
Ketatnya persaingan antar
perusahaan membuat perusahaan
berlomba-lomba untuk meningkatkan
kemampuannya baik di bidang pemasaran,
operasional, sumber daya manusia, bahkan
dalam laporan keuangannya. Laporan
keuangan dinilai merupakan suatu
pengukuran yang dianggap sangat penting
dalam melihat prestasi perusahaan.
Prestasi sebuah perusahaan dapat dilihat
dari laporan keuangannya. Informasi yang
terdapat dalam laporan keuangan suatu
perusahaan merupakan informasi yang
penting bagi para penggunanya dalam
membuat suatu keputusan ekonomi yang
berguna untuk berbagai tujuan pembuatan
keputusan sesuai dengan tujuan tiap-tiap
pengguna informasi.
Laporan keuangan merupakan hasil
dari proses akuntansi yang mampu
memberikan gambaran tentang kinerja
suatu perusahaan serta merupakan sarana
komunikasi dalam menyampaikan
informasi mengenai aktivitas perusahaan
guna memenuhi kebutuhan pihak-pihak
yang berkepentingan. Informasi keuangan
yang terdapat dalam laporan keuangan
dinilai sebagai alat yang mampu bagi para
pemakainya dalam mengurangi
ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Salah satu cara dalam
mengurangi ketidakpastian tersebut adalah
dengan melakukan analisis terhadap
laporan keuangan tersebut. Analisis yang
dapat dilakukan terhadap laporan
keuangan tersebut salah satunya adalah
dalam memberikan prediksi terhadap
prediksi keuangan di masa depan.
Beberapa jenis laporan yang dapat
berperan dalam memberikan prediksi
terhadap arus kas operasi masa depan
adalah laporan laba rugi dan laporan arus
kas.
Informasi laba dapat digunakan
sebagai dasar pengukuran kinerja
perusahaan. Laba yang tinggi
mengindikasikan prestasi perusahaan yang
baik. Informasi laba ini juga berguna bagi
pihak eksternal yang hendak melakukan
kegiatan investasi dalam perusahaan untuk
melihat apakah investasi yang dilakukan
pada perusahaan tersebut aman dan tepat.
Laporan ini menjadi bahan pertimbanagan
akan bagaimana kondisi perusahaan di
masa depan. Karena investor tentunya
akan mengharapkan laba yang lebih baik
dari sebelumnya. Adapun Informasi arus
kas berguna bagi pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan
menilai kebutuhan perusahaan. Laporan
arus kas ini menggambarkan bagaimana
perusahaan mampu memenuhi kebutuhan
internal perusahaannya. Dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi, para
pemakai informasi keuangan perlu
melakukan evaluasi terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas serta kepastian untuk
mendapatkannya.
Penelitian mengenai kemampuan
laba dan arus kas untuk memprediksi arus
kas diantaranya Dahler dan Febrianto
(2006) serta As’ad (2010) yang
menyimpulkan bahwa kemampuan arus
kas operasi lebih baik dibandingkan
dengan laba dalam memprediksi arus kas
operasi masa depan. Bandi dan Rahmawati
(2005) menyimpulkan bahwa laba tidak
secara mutlak memiliki kemampuan
prediksi yang lebih baik dibanding
komponen arus kas. Pada tahun-tahun
tertentu, arus kas merupakan prediktor
yang lebih baik dalam memprediksi arus
kas masa depan. Berbeda dengan Muchlis
(2011) menyimpulkan bahwa hanya laba
bersihlah yang memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap prediksi arus kas di
masa depan.
TINJAUAN PUSTAKA
Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 2007:7) No.1 Laporan
keuangan adalah suatu penyajian
terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan
laporan keuangan adalah memberikan
informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian besar
kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi. Laporan
keuangan juga menunjukkan hasil
pertanggungjawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka. Laporan
keuangan yang disajikan harus memiliki
informasi yang bermanfaat bagi para
penggunanya dalam mengambil keputusan
mengenai berbagai kebijakan perusahaan.
Informasi yang diberikan harus dipahami
oleh orang-orang yang memiliki
pengetahuan mengenai aktivitas usaha dan
ekonomi serta memiliki keinginan untuk
mempelajari informasi tersebut.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 2007) No. 1 laporan
keuangan (financial statements) yang
sering disajikan :
1. Neraca
Sering disebut sebagai laporan aktiva
dan kewajiban atau laporan posisi
keuangan. Neraca disiapkan per tanggal
tertentu. Neraca melaporkan aktiva
yang dimiliki perusahaan per tanggal
tersebut serta klaim dari kreditor dan
pemilik atas aktiva tersebut.
2. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi melaporkan
pendapatan dan beban selama periode
waktu tertentu berdasarkan konsep
penandingan atau pengaitan (matching
concept). Laporan laba rugi juga
melaporkan kelebihan pendapatan
terhadap beban-beban yang terjadi.
Laporan laba rugi disiapkan untuk suatu
periode, misalnya satu tahun, satu
kuartal, atau satu bulan.
3. Laporan ekuitas pemilik
Laporan ekuitas pemilik melaporkan
perubahan ekuitas pemilik selama
jangka waktu tertentu laporan tersebut
dipersiapkan setelah laporan laba rugi,
karena laba bersih atau rugi bersih
periode berjalan harus dilaporkan dalam
laporan ini. Demikian juga, laporan
ekuitas pemilik dibuat sebelum
mempersiapkan neraca, karena jumlah
ekuitas pemilik pada akhir periode
harus dilaporkan di neraca.
4. Laporan arus kas
Laporan arus kas melaporkan jumlah
kas yang dihasilkan dan digunakan oleh
perusahaan melalui tiga jenis aktivitas :
operasi, investasi dan pendanaan.
Laporan arus kas merupakan laporan
keuangan yang paling objektif karena
tidak menggunakan berbagai estimasi
dan penilaian akuntansi yang
dibutuhkan untuk menyusun neraca dan
laporan laba rugi.
5. Catatan atas laporan keuangan
Karena tujuan dari laporan keuangan
yang disiapkan sesuai dengan GAAP
adalah agar pemakai eksternal dapat
membuat keputusan ekonomis yang
lebih baik mengenai perusahaan,
berbagai pengungkapan diperlukan
untuk menjelaskan aspek-aspek dari
empat laporan keuangan utama.
Pengungkapan ini termasuk rincian
yang tidak terdapat dalam laporan-
laporan tersebut, dan penjelasan
metode-metode yang digunakan untuk
transaksi-transaksi dan kejadian-
kejadian. Catatan atas laporan keuangan
perlu dibaca dengan teliti untuk
memahami ke empat laporan keuangan
tersebut.
Adapun karakteristik kualitatif
laporan keuangan menurut Stice dan
Skousen (2004) adalah sebagai
berikut:
a. Manfaat lebih besar daripada biaya
Kesulitan untuk mengetahui
efektivitas biaya dari pelaporan
keuangan adalah bahwa manfaat dan
biaya, terutama manfaat, tidak selalu
dapat diukur dengan mudah. Selain
biaya yang ditimbulkan oleh pihak-
pihak yang dapat diidentifikasikan dan
jelas, perusahaan wajib untuk
menyiapkan laporan keuangan,
sedangkan manfaatnya tersebar ke
seluruh perekonomian.
b. Relevansi
Informasi yang relevan secara normal
harus menyediakan baik nilai umpan
balik (feedback value) maupun nilai
prediksi (predictive value) pada saat
yang sama. Umpan balik dari kejadian
masa lalu membantu dalam
mengkonfirmasi atau memperbaiki
perkiraan sebelumnya. Informasi
seperti ini dapat digunakan untuk
memperkirakan hasil di masa yang
akan datang. Sementara tepat waktu
(timeliness) adalah aspek yang penting
agar informasi dapat “membuat suatu
perbedaan” karena apabila informasi
baru bisa didapat setelah keputusan
diambil, tidak akan banyak berguna.
c. Keandalan
Informasi dikatakan dapat diandalkan
apabila secara relatif bebas dari
kesalahan dan menyajikan hal yang
seharusnya. Keandalan (reliability)
tidak berarti ketepatan yang absolut.
Informasi yang berdasarkan penilaian
dan yang menggunakan estimasi dan
perkiraan tidak mungkin akurat secara
total, tetapi harus dapat diandalkan.
Tujuannya adalah memberikan jenis
informasi yang dapat memberikan
kepercayaan bagi para pemakainya.
d. Dapat dibandingkan
Dapat dibandingkan (comparability)
adalah bahwa informasi menjadi lebih
berguna ketika dapat dikaitkan dengan
suatu tolak ukur atau standar.
Perbandingan dapat dilakukan dengan
data dari perusahaan lain atau
informasi yang sejenis dengan
perusahaan yang sama, tetapi pada
periode yang berbeda.
e. Materialitas
Materialitas (materiality) berkaitan
dengan sesuatu yang spesifik seperti
cukup besarnya atau tidak suatu unsur
yang memengaruhi keputusan dari
pemakai laporan keuangan. Petunjuk
kuantitatif yang berkaitan dengan
materialitas sangatlah kurang,
sehingga akuntan harus melakukan
penilaiannya dalam menentukan
apakah suatu unsur dinyatakan
material atau tidak.
Laba Bersih
Laba merupakan salah satu
komponen dalam laporan laba rugi. Laba
merupakan selisih antara pendapatan atas
biaya-biaya dalam jangka waktu tertentu.
Laba bersih dapat dilihat sebagai suatu
ukuran kinerja perusahaan apakah
perusahaan memiliki kinerja yang baik
atau tidak. Pengukuran laba ini penting
sebagai dasar pertimbangan akan
keputusan bisnis. Dalam menentukan
keputusan investasi, calon investor dinilai
penting untuk mengukur perusahaan dari
segi kemampuannya untuk menghasilkan
laba bersih sehingga investor dapat lebih
memiliki keyakinan dalam melakukan
kegiatan investasi. Untuk itu perusahaan
harus mampu untuk memaksimalkan laba
sebagai informasi penting yang
menunjukkan prestasi perusahaan serta
sebagai informasi yang berguna sebagai
dasar dalam melakukan kebijakan
investasi.
Belkaoui (1993) menyebutkan
bahwa laba akuntansi memiliki lima
karakteristik sebagai berikut :
1. Laba akuntansi didasarkan pada
transaksi aktual yang dlakukan oleh
sebuah perusahaan (terutama
pendapatan yang timbul dari penjualan
barang atau jasa dikurangi biaya yang
diperlukan untuk mencapai penjualan
itu).
2. Laba akuntansi didasarkan pada
postulate periode dan berhubungan
dengan prestasi keuangan perusahaan
itu selama periode waktu tertentu.
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip
pendapatan dan membutuhkan definisi,
pengukuran, dan pengakuan
pendapatan.
4. Laba akuntansi membutuhkan
pengukuran biaya dalam bentuk biaya
historis bagi perusahaan, yang
melahirkan kepatuhan yang ketat pada
prinsip biaya.
5. Laba akuntansi mensyaratkan agar
pendapatan yang direalisasikan pada
periode itu dikaitkan pada biaya relevan
yang tepat atau sepadan.
Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi
Laporan arus kas melaporkan arus
kas selama periode tertentu. Laporan arus
kas ini terdiri dari arus kas aktivitas operasi,
arus kas aktivitas pendanaan dan arus kas
aktivitas investasi. Berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK
2007:2.1) no.2 menyatakan bahwa
''Informasi tentang arus kas suatu
perusahaan berguna bagi para pengguna
laporan keuangan sebagai dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan
menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi,
para pengguna perlu melakukan evaluasi
terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta
kepastian perolehannya.”
Kas adalah aktiva lancar yang
paling likuid (cair) dan terdiri dari pos-pos
yang berlaku sebagai alat tukar dan
memberikan dasar bagi pengukuran
akuntansi. Sedangkan setara kas (cash
equivalent) adalah investasi yang sifatnya
sangat likuid, berjangka pendek dan yang
dengan cepat dapat dijadikan kas dalam
jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko
perubahan nilai yang signifikan.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 2 (PSAK 2007:2.3) No.2
jumlah arus kas dari aktivitas operasi
merupakan indikator yang menentukan
apakah perusahaan dapat menghasilkan arus
kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan,
membayar dividen dan melakukan investasi
baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan
dari luar.
Jumlah arus kas ini dapat
menggambarkan bagaimana perusahaan
menggunakan serta menghasilkan kas
dalam setiap kegiatan perusahaannya.
Apabila kas bersih yang disediakan oleh
aktivitas operasi tinggi, maka ini
menggambarkan bahwa perusahaan
mampu menghasilkan kas yang mencukupi
kebutuhan perusahaan dari operasi untuk
membayar kewajibannya. Sebaliknya,
apabila jumlah kas bersih yang dihasilkan
oleh aktivitas operasi rendah, maka hal ini
menggambarkan bahwa perusahaan tidak
mampu menghasilkan kas yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan operasi
perusahaannya. Informasi mengenai arus
kas historis dan informasi lainnya dapat
berguna dalam memprediksi arus kas
operasi masa depan.
Prediksi Arus Kas Operasi Masa Depan
Prediksi dilakukan untuk
meminimalisir ketidakpastian. Prediksi
dapat digunakan untuk mengetahui
berbagai informasi yang dianggap berguna
dalam kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan di masa depan. Prediksi yang
menggunakan data historis ini digunakan
sebagai alat untuk mengukur risiko yang
mungkin terjadi di masa depan serta
sebagai alat untuk melakukan evaluasi.
Prediksi yang dilakukan diharapkan dapat
memberi perencanaan yang lebih baik,
sehingga dapat memberikan keuntungan
yang lebih baik dari sebelumnya.
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK 2007:2.2) No. 2
menyatakan bahwa: “Arus kas historis
adalah indikator arus kas yang paling baik
dalam menilai kemampuan perusahaan di
periode yang akan datang yang dibuat
melalui prediksi pada tahun sebelumnya,
misalnya menentukan hubungan antara
profitabilitas dan arus kas bersih serta
dampak perubahan harga.”
Bagi para pengguna internal
perusahaan, prediksi arus kas operasi ini
dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
aktivitas operasi perusahaan sekarang,
sedangkan bagi para pemakai eksternal,
prediksi arus kas operasi digunakan untuk
melihat kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang jangka pendeknya.
Dengan prestasi perusahaan yang baik,
tentunya pihak eksternal seperti investor
akan lebih nyaman dan memiliki
keyakinan dalam melakukan kegiatan
investasinya. Bagi para pengguna laporan
keuangan, prediksi arus kas masa depan ini
dapat menjadi informasi penting yang
membantu dalam pengambilan keputusan.
Kerangka konseptual
Hubungan antara kemampuan laba
dan arus kas dalam memprediksi laba dan
arus kas masa mendatang dapat dilihat
pada gambar dibawah. Dari kerangka
konseptual tersebut, digunakan laba bersih
dan arus kas operasi sebagai variabel
independen, sedangkan arus kas operasi
masa depan sebagai variabel dependen.
Laba bersih merupakan komponen dari
laporan keuangan memiliki potensi yang
sangat penting baik bagi pihak intern
maupun ekstern. Informasi tentang arus kas
suatu perusahaan berguna bagi para
pemakai laporan keuangan sebagai dasar
untuk menilai kebutuhan perusahaan
dalam menggunakan kas dan setara kas.
Laba bersih dan arus kas operasi
dinilai mampu untuk memprediksi arus
kas masa depan. Prediksi atas laba bersih
dan arus kas operasi terhadap arus kas
operasi masa depan ini berguna bagi
pemakai laporan keuangan dalam
mengetahui kondisi kinerja dan keuangan
perusahaan serta membantu dalam
pengambilan keputusan. Prediksi ini juga
dinilai mampu memberikan keyakinan
kepada para investor yang akan melakukan
investasi, sehingga investor memiliki
keyakinan bahwa investasi yang
dilakukannya sudah tepat.
H1
H2
H3
Hipotesis Penelitian
hipotesis dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
H1 : Laba bersih berpengaruh terhadap
arus kas operasi masa depan
H2 : Arus kas operasi berpengaruh
terhadap arus kas operasi masa
depan
H3 : Laba bersih dan arus kas operasi
berpengaruh secara bersama-sama
terhadap prediksi arus kas operasi
masa depan.
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini
adalah semua perusahaan otomotif yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
sejak tahun 2009 sampai dengan 2011.
Metode yang digunakan dalam
pengambilan sampel adalah purposive
sampling.
Menurut Sopiah dan Etta
(2010:189) adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan atau kriteria
tertentu dengan tidak memberikan peluang
sama bagi setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Adapun kriteria
tertentu tersebut, antara lain :
1. Perusahaan sektor otomotif yang
terdaftar di BEI pada tahun
2009,2010, dan 2011 dan perusahaan
tersebut tidak didelisting.
2. Perusahaan menyampaikan laporan
laba rugi dan arus kas yang lengkap
dan telah diaudit pada tahun
2009,2010, dan 2011.
3. Perusahaan tidak mengalami kerugian
pada tahun 2009,2010, dan 2011.
Jenis Data
Data yang digunakan dalam
penelitian ini diambil dari situs
www.idx.co.id pada bulan September
2012. Data yang diambil adalah data
laporan keuangan pada tahun 2009 sampai
2011. Data yang diambil meliputi data dari
laporan laba rugi dan laporan arus kas.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
menggunakan studi pustaka dan studi
dokumentasi. Dimana studi pustaka
dilakukan dengan mengumpulkan
dilakukan dalam mengumpulkan jurnal
serta buku yang berhubungan dengan
masalah yang akan diteliti. Setelah itu
dilakukanlah studi dokumentasi, yaitu
mengumpulkan data yang dibutuhkan
dengan cara mencari data langsung dari
catatan-catatan atau laporan keuangan
yang ada pada Bursa Efek Indonesia. Data
sekunder yang diambil ini terdiri dari
laporan laba rugi dan laporan arus kas dari
perusahaan otomotif yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-
2011.
Variabel Independen
Penelitian ini menggunakan dua
variabel independen yaitu laba bersih dan
arus kas operasi.
a. Laba Bersih (X1)
Laba bersih merupakan angka yang
menunjukkan selisih antara seluruh
pendapatan dari kegiatan operasi
Laba
bersih
(X1)
1)
Arus kas
operasi
(X2)
Arus kas
operasi masa
depan
(Y)
perusahaan maupun non operasi
perusahaan. Periode pengamatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
tahun 2009-2011.
b. Arus Kas Operasi (X2)
Di dalam laporan arus kas, perusahaan
melaporkan arus masuk dan arus
keluar kas atau setara kas selama
periode tertentu yang diklasifikasikan
ke dalam aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan. Arus kas operasi
merupakan selisish antara penerimaan
kas dari penjualan barang dan jasa dan
pembayaran kas pada pemasok dan
karyawan untuk memperoleh
persediaan dan membayar beban. Arus
kas aktivitas operasi ini merupakan
penerimaan dan pembayaran kas yang
menyangkut operasi perusahaan.
Jumlah arus kas yang berasal dari
aktivitas operasi merupakan indikator
yang menentukan apakah dari
operasinya perusahaan dapat
menghasilkan arus kas yang cukup
untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi perusahaan,
membayar dividen, dan melakukan
investasi baru tanpa mengandalkan
pada sumber pendanaan dari luar.
Variabel Dependen
Variabel dependen yang akan
diteliti pada penelitian ini adalah arus kas
operasi masa depan. Variabel dependen ini
dilambangkan dengan (Y). Arus kas
operasi masa depan dilihat melalui total
jumlah penerimaan arus kas masuk dan
arus kas keluar yang terjadi selama satu
periode di masa yang akan datang.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis
statistik dengan menggunakan software
SPSS 19. Analisis data dilakukan dengan
melakukan pengujian asumsi klasik dan
pengujian hipotesis.
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Uji Normalitas
Untuk meningkatkan hasil uji
normalitas data, maka akan dilakukan
dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Suatu
persamaan regresi dikatakan lolos
normalitas apabila nilai signifikansi uji
Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 0,05
(Imam Ghozali, 2006). Uji normalitas
dengan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat
sebagai berikut:
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel diatas, nilai
VIF yang ditunjukkan oleh kedua variabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 18
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
,91170496
Most Extreme Differences Absolute ,103
Positive ,103
Negative -,084
Kolmogorov-Smirnov Z ,437
Asymp. Sig. (2-tailed) ,991
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari tabel tersebut, besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,437 dan
signifikansi pada 0,991 . Nilai ini lebih
besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi secara normal.
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1(Constant)
laba bersih ,120 8,331
arus kas operasi ,120 8,331
adalah lebih kecil dari 10 yaitu 8,331
untuk laba bersih dan 8,331 untuk arus kas
operasi. Demikian pula dengan nilai
tolerance lebih besar dari 0,1 yaitu 0,120
untuk laba bersih dan 0,120 untuk arus kas
operasi. Maka dapat disimpulkan bahwa
tidak adanya gejala multikolinieritas di
antara variabel.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil pengujian dapat ditunjukkan grafik
scatterplot sebagai berikut:
Dari grafik scatterplot diatas
terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak baik di atas maupun di bawah angka
0 pada sumbu Y tidak membentuk pola
tertentu atau tidak teratur. Titik-titik yang
menyebar menjauh dari titik-titik yang lain
mengindikasikan bahwa adanya data
observasi yang sangat berbeda dengan data
observasi lainnya. Maka dapat di
simpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi ini.
Uji Autokorelasi
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai
Durbin-Watson sebesar 1,230. Karena
angka tersebut terletak diantara -2 dan +2
maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi adanya autokorelasi dalam
penelitian ini.
Hasil Uji Run-test
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea
,12743
Cases < Test Value 9
Cases >= Test Value 9
Total Cases 18
Number of Runs 7
Z -1,215
Asymp. Sig. (2-tailed) ,224
Dari tabel tersebut menunjukkan
besarnya nilai signifikansi adalah 0,224.
Nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data terdistribusi secara
acak dan tidak terjadi autokorelasi.
Pengujian Hipotesis
Uji t-test
Model T Sig.
1 (Constant) -,659 ,520
laba bersih 3,597 ,003
arus kas
operasi
,240 ,814
Pada variabel laba bersih diperoleh
nilai t = 3,597 dengan nilai signifikan
sebesar 0,003 yaitu lebih kecil daripada
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
laba bersih berpengaruh signifikan
terhadap arus kas operasi masa depan.
Pada arus kas operasi diperoleh
nilai t = 0,240 dengan nilai signifikan
sebesar 0,814 yaitu lebih besar daripada
Model Summaryb
Model R Durbin-Watson
1 ,944a
1,230
a. Predictors: (Constant), arus kas operasi,
laba bersih
b. Dependent Variable: arus kas operasi
masa depan
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
arus kas operasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap arus kas operasi masa
depan.
Uji F-test
ANOVAb
Model F Sig.
1 Regression 60,887 ,000a
Residual
Total
a. Predictors: (Constant), arus kas operasi,
laba bersih
b. Dependent Variable: arus kas operasi
masa depan
F-test pada tabel anova diatas
diperoleh nilai F sebesar 60,887 dan nilai
signifikan sebesar 0,000 yaitu lebih kecil
dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa arus kas operasi dan laba bersih
berpengaruh signifikan secara bersama-
sama dalam memprediksi arus kas operasi
masa depan.
Hasil Uji Koefisien Determinasi ( )
Mode
l R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,944a
,890 ,876 ,97058
Berdasarkan pada tabel di atas nilai
Adjusted R Square, diperoleh nilai sebesar
0,876 yang berarti 87,6% yang
menjelaskan bahwa pengaruh yang
diberikan oleh variabel bebas dalam
penelitian ini, yaitu arus kas operasi dan
laba bersih pada prediksi arus kas operasi
masa depan adalah sebesar 87,6 %.
Sedangkan sebesar 12,4% lagi merupakan
pengaruh dari faktor lain yang tidak
terdapat didalam penelitian ini.
Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa laba bersih memiliki pengaruh yang
signifikan dalam memprediksi arus kas
operasi masa depan. Hal ini dapat dilihat
dari hasil t-test , dimana pada variabel
laba bersih diperoleh nilai t = 3,597
dengan nilai signifikan sebesar 0,003.
Sedangkan pada arus kas operasi
diperoleh nilai t = 0,240 dengan nilai
signifikan sebesar 0,814. Hal ini
menunjukkan bahwa secara parsial laba
bersih memiliki pengaruh signifikan dalam
memprediksi arus kas operasi masa depan
sedangkan arus kas operasi tidak. Namun,
berdasarkan Uji-F dapat dilhat bahwa
laba bersih dan arus kas operasi dapat
berpengaruh secara bersama-sama atau
simultan dalam memprediksi arus kas
masa depan. Hasil penelitian ini secara
statistik membuktikan bahwa informasi
laba bersih dan arus kas aktivitas operasi
merupakan informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan serta menilai
kinerja perusahaan baik sekarang dan yang
akan datang dalam suatu periode. Dampak
yang timbul dari prediksi ini adalah
apabila prediksi yang dilakukan
menunjukkan kinerja perusahaan yang
meningkat, maka akan meningkatkan
prestasi perusahaan yang menyebabkan
bertambahnya investor yang akan
melakukan investasi ke perusahaan
tersebut, begitu pula sebaliknya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
mengenai kemampuan laba bersih dan arus
kas operasi dalam memprediksi arus kas
operasi masa depan pada perusahaan
otomotif yang terdaftar di BEI, dapat
disimpulkan bahwa laba bersih memiliki
kemampuan secara parsial dalam
memprediksi arus kas operasi masa depan
serta laba bersih dan arus kas operasi
secara bersama-sama (simultan) memiliki
kemampuan dalam memprediksi arus kas
masa depan. Sedangkan arus kas operasi
dinilai tidak berpengaruh secara signifikan
dalam memprediksi arus kas masa depan.
Penelitian ini juga menunjukkan
bahwa laba bersih memiliki kemampuan
yang lebih unggul dalam memprediksi arus
kas operasi di masa depan dibandingkan
dengan arus kas operasi. Terbukti dari
hasil t-test , dimana pada variabel laba
bersih diperoleh nilai t = 3,597 dengan
nilai signifikan sebesar 0,003. Sedangkan
pada arus kas operasi diperoleh nilai t =
0,240 dengan nilai signifikan sebesar
0,814. Dimana nilai signifikan diatas 0,05
atau 5% merupakan salah satu indikator
bahwa variabel independen tidak memiliki
pengaruh terhadap variabel dependen.
Keterbatasan Penelitian
Adapun beberapa keterbatasan yang
disadari oleh penulis :
1. Penelitian yang diamati hanya
menggunakan 3 tahun yaitu periode
2009-2011.
2. Jumlah sampel yang terbatas dalam
penelitian ini hanya menganalisis
perusahan otomotif yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dengan populasi
sebanyak 12 perusahaan dan sampel
sebanyak 9 yang menghasilkan laba
pada tahun 2009,2010 dan 2011.
3. Penelitian terhadap arus kas operasi
masa depan hanya menggunakan
variabel laba bersih, arus kas operasi
dan arus kas operasi masa depan.
Saran
Penelitian ini memiliki beberapa
keterbatasan, oleh karena itu penulis
memberikan saran-saran untuk penelitian
berikutnya sebagai bahan pertimbangan:
1. Menambah populasi pengamatan agar
dapat lebih memberikan informasi yang
lebih menyeluruh tentang prediksi arus
kas masa depan.
2. Menambah periode pengamatan
penelitian sehingga hasil penelitian
menjadi lebih akurat dan meyakinkan.
3. Menambah variabel lain selain laba
bersih dan arus kas operasi dalam
memprediksi arus kas masa depan.
Misalnya laba kotor, arus kas aktivitas
pendanaan serta arus kas aktivitas
investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Marisca.D, 2010, “Pengaruh laba
kotor, laba operasi dan laba bersih
dalam memprediksi arus kas di
masa mendatang (Studi empiris
pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia,” Fakultas
Ekonomi, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Baridwan, Zaki, 2004. Intermediate
Accounting, Edisi 8, BPFE,
Yogyakarta
Bursa Efek Indonesia. 2012. Laporan
Keuangan & Tahunan.
http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/perusahaantercatat/lapor
ankeuangandantahunan.aspx (18
September 2012)
Dahler, Yolanda dan Febrianto, Rahmat.
2006. “Kemampuan Prediktif
Earnings dan Arus Kas dalam
Memprediksi Arus Kas Masa
Depan.” Universitas Andalas. SNA
IX Padang.
Ebaid, Ibrahim E.S, 2011, “Accruals and
the prediction of future cash flows:
Empirical evidance from an
emerging market”, Journal of
Finance, Vol.34, No 7 .
Erlina, 2008. Metode Penelitian Bisnis
untuk Akuntansi dan Manajemen,
Edisi 2, Usupress, Medan
Etta dan Sopiah, 2010. Metodologi
penelitian pendekatan praktis dalam
penelitian, Andi, Yogyakarta
FASB, 2010. Statement of Financial
Accounting Concept no.8 tentang
“Conceptual Frameworks for Financial
Reporting”.
Gaikindo. 2012. Domestic Auto Market &
Exim.
http://www.gaikindo.or.id/download/
statistic/01-current/01-by-
category/data_2012/bycat_market_e
xim_jandec_2012.pdf (22 September
2012).
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Multivariate
dengan Program SPSS. Semarang :
Badan Penerbit Undip.
Harahap, Fristyanti, 2011. “Kemampuan
laba dan arus kas operasi dalam
memprediksi arus kas operasi masa
depan pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia,” Fakultas Ekonomi,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Horngren, Harrison, 2007. Akuntansi,
Edisi 7, jilid 2, Erlangga, Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007.
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Kieso, Donald E. dan Weygandt, Jerry J.
2008. Akuntansi Intermediate, Edisi
12, Jilid 3. Jakarta, Erlangga.
Muchlis, 2011. “Kemampuan informasi
arus kas, gross profit margin dan
laba dalam memprediksi arus kas
masa depan pada perusahaan
property, real estate dan consumer
goods yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia,” Fakultas Ekonomi,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sekaran, Uma, 2000. Research methods
For Business, Edisi 3, Wiley,
Pennsylvania State University
Setiawan, Zeffri 2010. “Kemampuan
informasi keuangan dalam
memprediksi perubahan laba dan
perusahaan arus kas di masa
mendatang pada perusahaan
manufaktur industri barang
konsumsi yang terdapat di Bursa
Efek Indonesia (BEI),” Fakultas
Ekonomi, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Stice, Skousen, 2004. Akuntansi keuangan,
Edisi 16, jilid 1, Salemba empat,
Jakarta

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by Baker
Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by BakerSolution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by Baker
Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by BakerSaskia Ahmad
 
solusi manual advanced acc zy Chap007
solusi manual advanced acc zy Chap007solusi manual advanced acc zy Chap007
solusi manual advanced acc zy Chap007Suzie Lestari
 
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5Jiantari Marthen
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAmrul Rizal
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlabarusdiman1
 
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11Saskia Ahmad
 
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasiMakalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasiSri Apriyanti Husain
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Sri Apriyanti Husain
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Tatang Suwandi
 
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 13
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 13Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 13
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 13Saskia Ahmad
 
solusi manual advance acc zy
solusi manual advance acc zysolusi manual advance acc zy
solusi manual advance acc zySuzie Lestari
 
Software Akuntansi Pemerintahan
Software Akuntansi PemerintahanSoftware Akuntansi Pemerintahan
Software Akuntansi PemerintahanBarmed Studio
 
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahAnalisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahharthy_sweet
 

Was ist angesagt? (20)

Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by Baker
Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by BakerSolution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by Baker
Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by Baker
 
Pelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan PublikPelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan Publik
 
Ppt bab 4 fix
Ppt bab 4 fixPpt bab 4 fix
Ppt bab 4 fix
 
solusi manual advanced acc zy Chap007
solusi manual advanced acc zy Chap007solusi manual advanced acc zy Chap007
solusi manual advanced acc zy Chap007
 
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
 
Akuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkumanAkuntansi internasional rangkuman
Akuntansi internasional rangkuman
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
SAPP
SAPPSAPP
SAPP
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 11
 
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasiMakalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
 
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
Psak 65-laporan-keuangan-konsolidasian-ifrs-10-consolidated-fs-22012014
 
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
 
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 13
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 13Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 13
Solution Manual Advanced Accounting 9th Edition by Baker Chapter 13
 
solusi manual advance acc zy
solusi manual advance acc zysolusi manual advance acc zy
solusi manual advance acc zy
 
Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu baku
 
Software Akuntansi Pemerintahan
Software Akuntansi PemerintahanSoftware Akuntansi Pemerintahan
Software Akuntansi Pemerintahan
 
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerahAnalisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
 

Andere mochten auch (20)

Jurnal pasar modal pak sutrisno
Jurnal pasar modal pak sutrisnoJurnal pasar modal pak sutrisno
Jurnal pasar modal pak sutrisno
 
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalIsu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
 
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiTeori Akuntansi
Teori Akuntansi
 
My Skripsweet
My SkripsweetMy Skripsweet
My Skripsweet
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Laporan perjalanan1
Laporan perjalanan1Laporan perjalanan1
Laporan perjalanan1
 
Penerapan Fuzzy Logic
Penerapan Fuzzy LogicPenerapan Fuzzy Logic
Penerapan Fuzzy Logic
 
Laporanperjalanan oncet yg baru
Laporanperjalanan oncet yg baruLaporanperjalanan oncet yg baru
Laporanperjalanan oncet yg baru
 
Pengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan IPengantar Perpajakan pertemuan I
Pengantar Perpajakan pertemuan I
 
Ms Word Pagabe
Ms Word PagabeMs Word Pagabe
Ms Word Pagabe
 
Laporan perjalanan1
Laporan perjalanan1Laporan perjalanan1
Laporan perjalanan1
 
Laporan perjalanan Pagabe
Laporan perjalanan PagabeLaporan perjalanan Pagabe
Laporan perjalanan Pagabe
 
Tugas Ku ^_^
Tugas Ku ^_^Tugas Ku ^_^
Tugas Ku ^_^
 
STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I
STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I  STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I
STUDI KELAYAKAN BISNIS Bagian I
 
Teori Produksi
Teori Produksi Teori Produksi
Teori Produksi
 
2222
22222222
2222
 
Penetapan Harga Dalam Praktik
Penetapan Harga Dalam PraktikPenetapan Harga Dalam Praktik
Penetapan Harga Dalam Praktik
 
Teori Dan Model Overfishing
Teori Dan Model OverfishingTeori Dan Model Overfishing
Teori Dan Model Overfishing
 
Penaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan BiayaPenaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan Biaya
 

Ähnlich wie kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan

Kandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansiKandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansiDyp The Magna
 
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYANPOWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYANYugi Hidyan
 
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.docAnalisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.docDonnaPermataSari
 
Dian ayu lestari analisis laporan keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuanganDian ayu lestari analisis laporan keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuanganNeng Ayu Lestari
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfBimoKunDwiCahyo
 
9. Laporan Keuangan.pptx
9. Laporan Keuangan.pptx9. Laporan Keuangan.pptx
9. Laporan Keuangan.pptxTeguhSetiawan64
 
Jufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlit
Jufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlitJufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlit
Jufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlitJufrohJr
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangannitrixblog
 
Ira Apriantini 11160364
Ira Apriantini 11160364Ira Apriantini 11160364
Ira Apriantini 11160364IraApriantini
 

Ähnlich wie kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan (20)

Kandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansiKandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansi
 
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYANPOWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
POWER POINT AKUNTANSI SEMSESTER 3 YUGI TAHOLI HIDYAN
 
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.docAnalisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
 
Dian ayu lestari analisis laporan keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuanganDian ayu lestari analisis laporan keuangan
Dian ayu lestari analisis laporan keuangan
 
Assalamualaikum wr
Assalamualaikum wrAssalamualaikum wr
Assalamualaikum wr
 
pelaporan
pelaporanpelaporan
pelaporan
 
Donna
DonnaDonna
Donna
 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
 
K akpm21
K akpm21K akpm21
K akpm21
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
 
9. Laporan Keuangan.pptx
9. Laporan Keuangan.pptx9. Laporan Keuangan.pptx
9. Laporan Keuangan.pptx
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Ning
NingNing
Ning
 
Jufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlit
Jufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlitJufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlit
Jufroh 12160235 6_h-ak_presentasi_metlit
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangan
 
Ira Apriantini 11160364
Ira Apriantini 11160364Ira Apriantini 11160364
Ira Apriantini 11160364
 
Presentation2 laka buni
Presentation2 laka buniPresentation2 laka buni
Presentation2 laka buni
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 

kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan

  • 1. KEMAMPUAN LABA BERSIH DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI DI MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Raisa Grace M Sinaga Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara E-mail: Raisa_grace@students.usu.ac.id ABSTRACT The objective of this research is to determine whether the net income and operating cash flows has ability in predicting the future operating cash flows in automotive companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The sample in this research is 9 automotive companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2009-2011. Research methods in this research using purposive sampling. The type of data used are secondary data. Data that used in this research is financial statements from each company of sample, publicized through website on www.idx.co.id. Analysis model used in this study is multiple linear regression analysis model performed with the aid of the computer program SPSS version 19.0. The result of this study indicate that operating cash flows and net income variable simultaneously have predictive ability for future operating cash flows. Partially, net income variable has a superior ability in predicting future operating cash flow rather than operating cash flow variable. Keywords : Net income, Operating Cash Flow and Future operating Cash Flow PENDAHULUAN Ketatnya persaingan antar perusahaan membuat perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kemampuannya baik di bidang pemasaran, operasional, sumber daya manusia, bahkan dalam laporan keuangannya. Laporan keuangan dinilai merupakan suatu pengukuran yang dianggap sangat penting dalam melihat prestasi perusahaan. Prestasi sebuah perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangannya. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan suatu perusahaan merupakan informasi yang penting bagi para penggunanya dalam membuat suatu keputusan ekonomi yang berguna untuk berbagai tujuan pembuatan keputusan sesuai dengan tujuan tiap-tiap pengguna informasi. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang mampu memberikan gambaran tentang kinerja suatu perusahaan serta merupakan sarana komunikasi dalam menyampaikan informasi mengenai aktivitas perusahaan guna memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan dinilai sebagai alat yang mampu bagi para pemakainya dalam mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu cara dalam mengurangi ketidakpastian tersebut adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut. Analisis yang dapat dilakukan terhadap laporan keuangan tersebut salah satunya adalah dalam memberikan prediksi terhadap prediksi keuangan di masa depan.
  • 2. Beberapa jenis laporan yang dapat berperan dalam memberikan prediksi terhadap arus kas operasi masa depan adalah laporan laba rugi dan laporan arus kas. Informasi laba dapat digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan. Laba yang tinggi mengindikasikan prestasi perusahaan yang baik. Informasi laba ini juga berguna bagi pihak eksternal yang hendak melakukan kegiatan investasi dalam perusahaan untuk melihat apakah investasi yang dilakukan pada perusahaan tersebut aman dan tepat. Laporan ini menjadi bahan pertimbanagan akan bagaimana kondisi perusahaan di masa depan. Karena investor tentunya akan mengharapkan laba yang lebih baik dari sebelumnya. Adapun Informasi arus kas berguna bagi pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan. Laporan arus kas ini menggambarkan bagaimana perusahaan mampu memenuhi kebutuhan internal perusahaannya. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai informasi keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian untuk mendapatkannya. Penelitian mengenai kemampuan laba dan arus kas untuk memprediksi arus kas diantaranya Dahler dan Febrianto (2006) serta As’ad (2010) yang menyimpulkan bahwa kemampuan arus kas operasi lebih baik dibandingkan dengan laba dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Bandi dan Rahmawati (2005) menyimpulkan bahwa laba tidak secara mutlak memiliki kemampuan prediksi yang lebih baik dibanding komponen arus kas. Pada tahun-tahun tertentu, arus kas merupakan prediktor yang lebih baik dalam memprediksi arus kas masa depan. Berbeda dengan Muchlis (2011) menyimpulkan bahwa hanya laba bersihlah yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap prediksi arus kas di masa depan. TINJAUAN PUSTAKA Laporan Keuangan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 2007:7) No.1 Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan yang disajikan harus memiliki informasi yang bermanfaat bagi para penggunanya dalam mengambil keputusan mengenai berbagai kebijakan perusahaan. Informasi yang diberikan harus dipahami oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan mengenai aktivitas usaha dan ekonomi serta memiliki keinginan untuk mempelajari informasi tersebut. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 2007) No. 1 laporan keuangan (financial statements) yang sering disajikan : 1. Neraca Sering disebut sebagai laporan aktiva dan kewajiban atau laporan posisi keuangan. Neraca disiapkan per tanggal tertentu. Neraca melaporkan aktiva yang dimiliki perusahaan per tanggal tersebut serta klaim dari kreditor dan pemilik atas aktiva tersebut. 2. Laporan laba rugi Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan (matching concept). Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan
  • 3. terhadap beban-beban yang terjadi. Laporan laba rugi disiapkan untuk suatu periode, misalnya satu tahun, satu kuartal, atau satu bulan. 3. Laporan ekuitas pemilik Laporan ekuitas pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini. Demikian juga, laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di neraca. 4. Laporan arus kas Laporan arus kas melaporkan jumlah kas yang dihasilkan dan digunakan oleh perusahaan melalui tiga jenis aktivitas : operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang paling objektif karena tidak menggunakan berbagai estimasi dan penilaian akuntansi yang dibutuhkan untuk menyusun neraca dan laporan laba rugi. 5. Catatan atas laporan keuangan Karena tujuan dari laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan GAAP adalah agar pemakai eksternal dapat membuat keputusan ekonomis yang lebih baik mengenai perusahaan, berbagai pengungkapan diperlukan untuk menjelaskan aspek-aspek dari empat laporan keuangan utama. Pengungkapan ini termasuk rincian yang tidak terdapat dalam laporan- laporan tersebut, dan penjelasan metode-metode yang digunakan untuk transaksi-transaksi dan kejadian- kejadian. Catatan atas laporan keuangan perlu dibaca dengan teliti untuk memahami ke empat laporan keuangan tersebut. Adapun karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut Stice dan Skousen (2004) adalah sebagai berikut: a. Manfaat lebih besar daripada biaya Kesulitan untuk mengetahui efektivitas biaya dari pelaporan keuangan adalah bahwa manfaat dan biaya, terutama manfaat, tidak selalu dapat diukur dengan mudah. Selain biaya yang ditimbulkan oleh pihak- pihak yang dapat diidentifikasikan dan jelas, perusahaan wajib untuk menyiapkan laporan keuangan, sedangkan manfaatnya tersebar ke seluruh perekonomian. b. Relevansi Informasi yang relevan secara normal harus menyediakan baik nilai umpan balik (feedback value) maupun nilai prediksi (predictive value) pada saat yang sama. Umpan balik dari kejadian masa lalu membantu dalam mengkonfirmasi atau memperbaiki perkiraan sebelumnya. Informasi seperti ini dapat digunakan untuk memperkirakan hasil di masa yang akan datang. Sementara tepat waktu (timeliness) adalah aspek yang penting agar informasi dapat “membuat suatu perbedaan” karena apabila informasi baru bisa didapat setelah keputusan diambil, tidak akan banyak berguna. c. Keandalan Informasi dikatakan dapat diandalkan apabila secara relatif bebas dari kesalahan dan menyajikan hal yang seharusnya. Keandalan (reliability) tidak berarti ketepatan yang absolut. Informasi yang berdasarkan penilaian dan yang menggunakan estimasi dan perkiraan tidak mungkin akurat secara total, tetapi harus dapat diandalkan. Tujuannya adalah memberikan jenis informasi yang dapat memberikan kepercayaan bagi para pemakainya. d. Dapat dibandingkan Dapat dibandingkan (comparability) adalah bahwa informasi menjadi lebih berguna ketika dapat dikaitkan dengan suatu tolak ukur atau standar. Perbandingan dapat dilakukan dengan data dari perusahaan lain atau informasi yang sejenis dengan
  • 4. perusahaan yang sama, tetapi pada periode yang berbeda. e. Materialitas Materialitas (materiality) berkaitan dengan sesuatu yang spesifik seperti cukup besarnya atau tidak suatu unsur yang memengaruhi keputusan dari pemakai laporan keuangan. Petunjuk kuantitatif yang berkaitan dengan materialitas sangatlah kurang, sehingga akuntan harus melakukan penilaiannya dalam menentukan apakah suatu unsur dinyatakan material atau tidak. Laba Bersih Laba merupakan salah satu komponen dalam laporan laba rugi. Laba merupakan selisih antara pendapatan atas biaya-biaya dalam jangka waktu tertentu. Laba bersih dapat dilihat sebagai suatu ukuran kinerja perusahaan apakah perusahaan memiliki kinerja yang baik atau tidak. Pengukuran laba ini penting sebagai dasar pertimbangan akan keputusan bisnis. Dalam menentukan keputusan investasi, calon investor dinilai penting untuk mengukur perusahaan dari segi kemampuannya untuk menghasilkan laba bersih sehingga investor dapat lebih memiliki keyakinan dalam melakukan kegiatan investasi. Untuk itu perusahaan harus mampu untuk memaksimalkan laba sebagai informasi penting yang menunjukkan prestasi perusahaan serta sebagai informasi yang berguna sebagai dasar dalam melakukan kebijakan investasi. Belkaoui (1993) menyebutkan bahwa laba akuntansi memiliki lima karakteristik sebagai berikut : 1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual yang dlakukan oleh sebuah perusahaan (terutama pendapatan yang timbul dari penjualan barang atau jasa dikurangi biaya yang diperlukan untuk mencapai penjualan itu). 2. Laba akuntansi didasarkan pada postulate periode dan berhubungan dengan prestasi keuangan perusahaan itu selama periode waktu tertentu. 3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan dan membutuhkan definisi, pengukuran, dan pengakuan pendapatan. 4. Laba akuntansi membutuhkan pengukuran biaya dalam bentuk biaya historis bagi perusahaan, yang melahirkan kepatuhan yang ketat pada prinsip biaya. 5. Laba akuntansi mensyaratkan agar pendapatan yang direalisasikan pada periode itu dikaitkan pada biaya relevan yang tepat atau sepadan. Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu. Laporan arus kas ini terdiri dari arus kas aktivitas operasi, arus kas aktivitas pendanaan dan arus kas aktivitas investasi. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 2007:2.1) no.2 menyatakan bahwa ''Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.” Kas adalah aktiva lancar yang paling likuid (cair) dan terdiri dari pos-pos yang berlaku sebagai alat tukar dan memberikan dasar bagi pengukuran akuntansi. Sedangkan setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
  • 5. Keuangan No. 2 (PSAK 2007:2.3) No.2 jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Jumlah arus kas ini dapat menggambarkan bagaimana perusahaan menggunakan serta menghasilkan kas dalam setiap kegiatan perusahaannya. Apabila kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi tinggi, maka ini menggambarkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas yang mencukupi kebutuhan perusahaan dari operasi untuk membayar kewajibannya. Sebaliknya, apabila jumlah kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas operasi rendah, maka hal ini menggambarkan bahwa perusahaan tidak mampu menghasilkan kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasi perusahaannya. Informasi mengenai arus kas historis dan informasi lainnya dapat berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Prediksi Arus Kas Operasi Masa Depan Prediksi dilakukan untuk meminimalisir ketidakpastian. Prediksi dapat digunakan untuk mengetahui berbagai informasi yang dianggap berguna dalam kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di masa depan. Prediksi yang menggunakan data historis ini digunakan sebagai alat untuk mengukur risiko yang mungkin terjadi di masa depan serta sebagai alat untuk melakukan evaluasi. Prediksi yang dilakukan diharapkan dapat memberi perencanaan yang lebih baik, sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih baik dari sebelumnya. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 2007:2.2) No. 2 menyatakan bahwa: “Arus kas historis adalah indikator arus kas yang paling baik dalam menilai kemampuan perusahaan di periode yang akan datang yang dibuat melalui prediksi pada tahun sebelumnya, misalnya menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.” Bagi para pengguna internal perusahaan, prediksi arus kas operasi ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi aktivitas operasi perusahaan sekarang, sedangkan bagi para pemakai eksternal, prediksi arus kas operasi digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya. Dengan prestasi perusahaan yang baik, tentunya pihak eksternal seperti investor akan lebih nyaman dan memiliki keyakinan dalam melakukan kegiatan investasinya. Bagi para pengguna laporan keuangan, prediksi arus kas masa depan ini dapat menjadi informasi penting yang membantu dalam pengambilan keputusan. Kerangka konseptual Hubungan antara kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi laba dan arus kas masa mendatang dapat dilihat pada gambar dibawah. Dari kerangka konseptual tersebut, digunakan laba bersih dan arus kas operasi sebagai variabel independen, sedangkan arus kas operasi masa depan sebagai variabel dependen. Laba bersih merupakan komponen dari laporan keuangan memiliki potensi yang sangat penting baik bagi pihak intern maupun ekstern. Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam menggunakan kas dan setara kas. Laba bersih dan arus kas operasi dinilai mampu untuk memprediksi arus kas masa depan. Prediksi atas laba bersih dan arus kas operasi terhadap arus kas operasi masa depan ini berguna bagi pemakai laporan keuangan dalam mengetahui kondisi kinerja dan keuangan perusahaan serta membantu dalam pengambilan keputusan. Prediksi ini juga dinilai mampu memberikan keyakinan
  • 6. kepada para investor yang akan melakukan investasi, sehingga investor memiliki keyakinan bahwa investasi yang dilakukannya sudah tepat. H1 H2 H3 Hipotesis Penelitian hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Laba bersih berpengaruh terhadap arus kas operasi masa depan H2 : Arus kas operasi berpengaruh terhadap arus kas operasi masa depan H3 : Laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap prediksi arus kas operasi masa depan. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2009 sampai dengan 2011. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Menurut Sopiah dan Etta (2010:189) adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu dengan tidak memberikan peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Adapun kriteria tertentu tersebut, antara lain : 1. Perusahaan sektor otomotif yang terdaftar di BEI pada tahun 2009,2010, dan 2011 dan perusahaan tersebut tidak didelisting. 2. Perusahaan menyampaikan laporan laba rugi dan arus kas yang lengkap dan telah diaudit pada tahun 2009,2010, dan 2011. 3. Perusahaan tidak mengalami kerugian pada tahun 2009,2010, dan 2011. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari situs www.idx.co.id pada bulan September 2012. Data yang diambil adalah data laporan keuangan pada tahun 2009 sampai 2011. Data yang diambil meliputi data dari laporan laba rugi dan laporan arus kas. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan studi dokumentasi. Dimana studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan dilakukan dalam mengumpulkan jurnal serta buku yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Setelah itu dilakukanlah studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan cara mencari data langsung dari catatan-catatan atau laporan keuangan yang ada pada Bursa Efek Indonesia. Data sekunder yang diambil ini terdiri dari laporan laba rugi dan laporan arus kas dari perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009- 2011. Variabel Independen Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu laba bersih dan arus kas operasi. a. Laba Bersih (X1) Laba bersih merupakan angka yang menunjukkan selisih antara seluruh pendapatan dari kegiatan operasi Laba bersih (X1) 1) Arus kas operasi (X2) Arus kas operasi masa depan (Y)
  • 7. perusahaan maupun non operasi perusahaan. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2009-2011. b. Arus Kas Operasi (X2) Di dalam laporan arus kas, perusahaan melaporkan arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas operasi merupakan selisish antara penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa dan pembayaran kas pada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan dan membayar beban. Arus kas aktivitas operasi ini merupakan penerimaan dan pembayaran kas yang menyangkut operasi perusahaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Variabel Dependen Variabel dependen yang akan diteliti pada penelitian ini adalah arus kas operasi masa depan. Variabel dependen ini dilambangkan dengan (Y). Arus kas operasi masa depan dilihat melalui total jumlah penerimaan arus kas masuk dan arus kas keluar yang terjadi selama satu periode di masa yang akan datang. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software SPSS 19. Analisis data dilakukan dengan melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas Untuk meningkatkan hasil uji normalitas data, maka akan dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Suatu persamaan regresi dikatakan lolos normalitas apabila nilai signifikansi uji Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 0,05 (Imam Ghozali, 2006). Uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat sebagai berikut: Uji Multikolinearitas Berdasarkan tabel diatas, nilai VIF yang ditunjukkan oleh kedua variabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 18 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,91170496 Most Extreme Differences Absolute ,103 Positive ,103 Negative -,084 Kolmogorov-Smirnov Z ,437 Asymp. Sig. (2-tailed) ,991 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari tabel tersebut, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,437 dan signifikansi pada 0,991 . Nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1(Constant) laba bersih ,120 8,331 arus kas operasi ,120 8,331
  • 8. adalah lebih kecil dari 10 yaitu 8,331 untuk laba bersih dan 8,331 untuk arus kas operasi. Demikian pula dengan nilai tolerance lebih besar dari 0,1 yaitu 0,120 untuk laba bersih dan 0,120 untuk arus kas operasi. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya gejala multikolinieritas di antara variabel. Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian dapat ditunjukkan grafik scatterplot sebagai berikut: Dari grafik scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain mengindikasikan bahwa adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi lainnya. Maka dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Uji Autokorelasi Dari tabel diatas dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar 1,230. Karena angka tersebut terletak diantara -2 dan +2 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi adanya autokorelasi dalam penelitian ini. Hasil Uji Run-test Runs Test Unstandardized Residual Test Valuea ,12743 Cases < Test Value 9 Cases >= Test Value 9 Total Cases 18 Number of Runs 7 Z -1,215 Asymp. Sig. (2-tailed) ,224 Dari tabel tersebut menunjukkan besarnya nilai signifikansi adalah 0,224. Nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara acak dan tidak terjadi autokorelasi. Pengujian Hipotesis Uji t-test Model T Sig. 1 (Constant) -,659 ,520 laba bersih 3,597 ,003 arus kas operasi ,240 ,814 Pada variabel laba bersih diperoleh nilai t = 3,597 dengan nilai signifikan sebesar 0,003 yaitu lebih kecil daripada 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laba bersih berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi masa depan. Pada arus kas operasi diperoleh nilai t = 0,240 dengan nilai signifikan sebesar 0,814 yaitu lebih besar daripada Model Summaryb Model R Durbin-Watson 1 ,944a 1,230 a. Predictors: (Constant), arus kas operasi, laba bersih b. Dependent Variable: arus kas operasi masa depan
  • 9. 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi masa depan. Uji F-test ANOVAb Model F Sig. 1 Regression 60,887 ,000a Residual Total a. Predictors: (Constant), arus kas operasi, laba bersih b. Dependent Variable: arus kas operasi masa depan F-test pada tabel anova diatas diperoleh nilai F sebesar 60,887 dan nilai signifikan sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi dan laba bersih berpengaruh signifikan secara bersama- sama dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Hasil Uji Koefisien Determinasi ( ) Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,944a ,890 ,876 ,97058 Berdasarkan pada tabel di atas nilai Adjusted R Square, diperoleh nilai sebesar 0,876 yang berarti 87,6% yang menjelaskan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu arus kas operasi dan laba bersih pada prediksi arus kas operasi masa depan adalah sebesar 87,6 %. Sedangkan sebesar 12,4% lagi merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak terdapat didalam penelitian ini. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba bersih memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi arus kas operasi masa depan. Hal ini dapat dilihat dari hasil t-test , dimana pada variabel laba bersih diperoleh nilai t = 3,597 dengan nilai signifikan sebesar 0,003. Sedangkan pada arus kas operasi diperoleh nilai t = 0,240 dengan nilai signifikan sebesar 0,814. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial laba bersih memiliki pengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas operasi masa depan sedangkan arus kas operasi tidak. Namun, berdasarkan Uji-F dapat dilhat bahwa laba bersih dan arus kas operasi dapat berpengaruh secara bersama-sama atau simultan dalam memprediksi arus kas masa depan. Hasil penelitian ini secara statistik membuktikan bahwa informasi laba bersih dan arus kas aktivitas operasi merupakan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan serta menilai kinerja perusahaan baik sekarang dan yang akan datang dalam suatu periode. Dampak yang timbul dari prediksi ini adalah apabila prediksi yang dilakukan menunjukkan kinerja perusahaan yang meningkat, maka akan meningkatkan prestasi perusahaan yang menyebabkan bertambahnya investor yang akan melakukan investasi ke perusahaan tersebut, begitu pula sebaliknya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis mengenai kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI, dapat disimpulkan bahwa laba bersih memiliki kemampuan secara parsial dalam memprediksi arus kas operasi masa depan serta laba bersih dan arus kas operasi secara bersama-sama (simultan) memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas
  • 10. masa depan. Sedangkan arus kas operasi dinilai tidak berpengaruh secara signifikan dalam memprediksi arus kas masa depan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa laba bersih memiliki kemampuan yang lebih unggul dalam memprediksi arus kas operasi di masa depan dibandingkan dengan arus kas operasi. Terbukti dari hasil t-test , dimana pada variabel laba bersih diperoleh nilai t = 3,597 dengan nilai signifikan sebesar 0,003. Sedangkan pada arus kas operasi diperoleh nilai t = 0,240 dengan nilai signifikan sebesar 0,814. Dimana nilai signifikan diatas 0,05 atau 5% merupakan salah satu indikator bahwa variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Keterbatasan Penelitian Adapun beberapa keterbatasan yang disadari oleh penulis : 1. Penelitian yang diamati hanya menggunakan 3 tahun yaitu periode 2009-2011. 2. Jumlah sampel yang terbatas dalam penelitian ini hanya menganalisis perusahan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan populasi sebanyak 12 perusahaan dan sampel sebanyak 9 yang menghasilkan laba pada tahun 2009,2010 dan 2011. 3. Penelitian terhadap arus kas operasi masa depan hanya menggunakan variabel laba bersih, arus kas operasi dan arus kas operasi masa depan. Saran Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, oleh karena itu penulis memberikan saran-saran untuk penelitian berikutnya sebagai bahan pertimbangan: 1. Menambah populasi pengamatan agar dapat lebih memberikan informasi yang lebih menyeluruh tentang prediksi arus kas masa depan. 2. Menambah periode pengamatan penelitian sehingga hasil penelitian menjadi lebih akurat dan meyakinkan. 3. Menambah variabel lain selain laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas masa depan. Misalnya laba kotor, arus kas aktivitas pendanaan serta arus kas aktivitas investasi. DAFTAR PUSTAKA Ariani, Marisca.D, 2010, “Pengaruh laba kotor, laba operasi dan laba bersih dalam memprediksi arus kas di masa mendatang (Studi empiris pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia,” Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Baridwan, Zaki, 2004. Intermediate Accounting, Edisi 8, BPFE, Yogyakarta Bursa Efek Indonesia. 2012. Laporan Keuangan & Tahunan. http://www.idx.co.id/id- id/beranda/perusahaantercatat/lapor ankeuangandantahunan.aspx (18 September 2012) Dahler, Yolanda dan Febrianto, Rahmat. 2006. “Kemampuan Prediktif Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan.” Universitas Andalas. SNA IX Padang. Ebaid, Ibrahim E.S, 2011, “Accruals and the prediction of future cash flows: Empirical evidance from an emerging market”, Journal of Finance, Vol.34, No 7 . Erlina, 2008. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi 2, Usupress, Medan Etta dan Sopiah, 2010. Metodologi penelitian pendekatan praktis dalam penelitian, Andi, Yogyakarta FASB, 2010. Statement of Financial Accounting Concept no.8 tentang
  • 11. “Conceptual Frameworks for Financial Reporting”. Gaikindo. 2012. Domestic Auto Market & Exim. http://www.gaikindo.or.id/download/ statistic/01-current/01-by- category/data_2012/bycat_market_e xim_jandec_2012.pdf (22 September 2012). Ghozali, I. 2006. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Undip. Harahap, Fristyanti, 2011. “Kemampuan laba dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Horngren, Harrison, 2007. Akuntansi, Edisi 7, jilid 2, Erlangga, Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Kieso, Donald E. dan Weygandt, Jerry J. 2008. Akuntansi Intermediate, Edisi 12, Jilid 3. Jakarta, Erlangga. Muchlis, 2011. “Kemampuan informasi arus kas, gross profit margin dan laba dalam memprediksi arus kas masa depan pada perusahaan property, real estate dan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,” Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Sekaran, Uma, 2000. Research methods For Business, Edisi 3, Wiley, Pennsylvania State University Setiawan, Zeffri 2010. “Kemampuan informasi keuangan dalam memprediksi perubahan laba dan perusahaan arus kas di masa mendatang pada perusahaan manufaktur industri barang konsumsi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI),” Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang. Stice, Skousen, 2004. Akuntansi keuangan, Edisi 16, jilid 1, Salemba empat, Jakarta