Dokumen tersebut membahas tentang opini publik dan survei pendapat (polling) sebagai alat untuk mengukur pandangan masyarakat. Ia menjelaskan definisi dan tujuan polling, pentingnya metode ilmiah dalam melakukan polling, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil polling seperti waktu, metode, dan urutan pertanyaan. Dokumen ini juga membahas tentang pentingnya memperhatikan lembaga dan metodologi yang melakukan
3. Polling
Apa itu polling?
Survey yang ilmiah dan representatif
yang didesain untuk mengukur
pandangan suatu kelompok.
Contoh:
Pemilih dalam pemilu
4. Guna polling
Kesempatan untuk mendengarkan
suara publik
Masyarakat, politisi, media dan
kepentingan lain memiliki akses untuk
mengukur sikap dan minat publik
Cermin bagi masyarakat untuk mengerti
posisi dalam sistem politik
Jurnalis dapat melacak naik turun
popularitas pemerintah
5. Ahli politik dapat mendapatkan informasi
tentang pilihan dalam pemilu bagi grup
yang berbeda dan motivasi mereka
untuk menetapkan pilihan tersebut
Ahli sosiologi dapat mengikuti
pergeseran opini bergantung pada
masalah sosial dan membuat chart
evolusi nilai-nilai.
Politisi dapat melacak pergerakan dari
mitra/kompetitor mereka di pemilu juga
dampak dari suatu kejadian
nasional/internasional pada masyarakat
6. Polling dan kebebasan
Polling adalah lambang demokrasi
Dalam demokrasi selalu ada
transparansi
Polling harus akurat
Metode polling harus dipaparkan
kepada masyarakat
Interpretasi data harus realistis
Bertanggung jawab dan bebas dari
kepentingan (unbiased) kode
nasional dan internasional penelitian
7. Polling harus scientific (ilmiah)
Karakteristik polling ilmiah
Responden dipilih berdasarkan kriteria
yang eksplisit untuk menjamin
keterwakilan (representativeness)
Pertanyaan dibahasakan dengan
seimbang dan tidak menggiring
responden pada jawaban tertentu
9. Bagaimana dengan survey yang
tidak ilmiah?
Polling oleh program televisi yang
menggunakan telepon
Survey di internet
Bisa terjadi dua kesalahan:
Sampel yang memilih untuk
berpartisipasi
Mengumpulkan terlalu banyak data
responden (umur, gender), sehingga
bisa ada kesimpulan lain yang
ditimbulkan
10. Bagaimana kita mengetahui pendapat se-kota
Makassar dengan hanya menanyai 1000-2000 orang?
Jika sampel representatif, maka sama saja
mencicipi satu sendok sup dengan satu panci
sup.
11. Resiko sampling error?
Jika di sebuah polling acak terdapat 1000
orang dengan 100% respon dari sampel maka
akurasi ada dalam 3%.
Misal: pemilih yang memilih Partai Keadilan
Sejahtera 50% dari sampel, maka akurasi
dalam batasan 3%
47% benar
53% benar
Voter
1st
Qtr
Voter
1st
Qtr
13. Penyebab perbedaan hasil lembaga
survey
Waktu diselenggarakannya polling
tersebut
Kelompok yang diwakili berbeda-
beda
Metode
Menanyakan hal yang berbeda
Susunan pertanyaan berbeda
(order effect)
14. Apakah bagaimana pertanyaan
ditanyakan mempengaruhi jawaban?
Sangat mempengaruhi!
Contoh: Sepertinya ada sedikit polisi di jalan
sementara banyak orang di sini yang khawatir
terhadap munculnya kriminalitas, apakah
menurut anda polisi di daerah ini overstretched?
Bagaimanakah walikota mengatasi macet dan
kurangnya alat transportasi publik?
15. Contoh urutan pertanyaan yang mengarahkan
jawaban responden:
Q1 Apakah Anda atau keluarga atau sahabat
Anda pernah mengalami kecopetan dalam
alat transporasi umum?
1: ya 2: tidak
Q2 Apakah Anda pernah merasa tidak aman
dalam transporasi umum?
1: ya 2: tidak
16. Bagaimana mengetahui polling yang
terpercaya?
Cek siapa yang melaksanakan polling
Siapa yang membiayai polling dan
kenapa polling itu dilakukan
Berapa orang yang diinterview
Bagaimana mereka dipilih
Kapan polling diselenggarakan
Bagaimana wawancara/survey
diselenggarakan
17. Apa yang ditanyakan kepada
responden
Apakah hasilnya seirama
dengan hasil polling lain
Apakah itu ‘push polls’?
Apakah polling itu valid?
18. Apakah polling itu valid?
Contoh: quick count/ exit polls
Sumber kesalahan exit polls:
Pendukung suatu partai lebih bersedia untuk
mengungkapkan pilihannya.
Kesalahan teknis dalam bilik pemilu padahal
pemilih merupakan pendukung setia partai
tertentu.
Kemungkinan efek clustering
Kesulitan pada sampling pemilih –intervensi
KPU dll