SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
RAIDAH INTIZAR, MA
UIM MAKASSAR
OPINI PUBLIK
ESOMAR/WAPOR GUIDE TO
OPINION POLLS
Opini publik dalam Polling*
*polling= survey opini publik
Polling
 Apa itu polling?
Survey yang ilmiah dan representatif
yang didesain untuk mengukur
pandangan suatu kelompok.
Contoh:
Pemilih dalam pemilu
Guna polling
 Kesempatan untuk mendengarkan
suara publik
 Masyarakat, politisi, media dan
kepentingan lain memiliki akses untuk
mengukur sikap dan minat publik
 Cermin bagi masyarakat untuk mengerti
posisi dalam sistem politik
 Jurnalis dapat melacak naik turun
popularitas pemerintah
 Ahli politik dapat mendapatkan informasi
tentang pilihan dalam pemilu bagi grup
yang berbeda dan motivasi mereka
untuk menetapkan pilihan tersebut
 Ahli sosiologi dapat mengikuti
pergeseran opini bergantung pada
masalah sosial dan membuat chart
evolusi nilai-nilai.
 Politisi dapat melacak pergerakan dari
mitra/kompetitor mereka di pemilu juga
dampak dari suatu kejadian
nasional/internasional pada masyarakat
Polling dan kebebasan
 Polling adalah lambang demokrasi
 Dalam demokrasi selalu ada
transparansi
 Polling harus akurat
 Metode polling harus dipaparkan
kepada masyarakat
 Interpretasi data harus realistis
 Bertanggung jawab dan bebas dari
kepentingan (unbiased)  kode
nasional dan internasional penelitian
Polling harus scientific (ilmiah)
Karakteristik polling ilmiah
 Responden dipilih berdasarkan kriteria
yang eksplisit untuk menjamin
keterwakilan (representativeness)
 Pertanyaan dibahasakan dengan
seimbang dan tidak menggiring
responden pada jawaban tertentu
Bagaimana memilih sampel yang
representatif?
 Random sampling
 Quota sampling
Bagaimana dengan survey yang
tidak ilmiah?
 Polling oleh program televisi yang
menggunakan telepon
 Survey di internet
Bisa terjadi dua kesalahan:
 Sampel yang memilih untuk
berpartisipasi
 Mengumpulkan terlalu banyak data
responden (umur, gender), sehingga
bisa ada kesimpulan lain yang
ditimbulkan
Bagaimana kita mengetahui pendapat se-kota
Makassar dengan hanya menanyai 1000-2000 orang?
 Jika sampel representatif, maka sama saja
mencicipi satu sendok sup dengan satu panci
sup.
Resiko sampling error?
 Jika di sebuah polling acak terdapat 1000
orang dengan 100% respon dari sampel maka
akurasi ada dalam 3%.
Misal: pemilih yang memilih Partai Keadilan
Sejahtera 50% dari sampel, maka akurasi
dalam batasan 3%
47% benar
53% benar
Voter
1st
Qtr
Voter
1st
Qtr
Bagaimana dengan survey berbagai lembaga
terpercaya tetapi hasilnya berbeda?
Penyebab perbedaan hasil lembaga
survey
 Waktu diselenggarakannya polling
tersebut
 Kelompok yang diwakili berbeda-
beda
 Metode
 Menanyakan hal yang berbeda
 Susunan pertanyaan berbeda
(order effect)
Apakah bagaimana pertanyaan
ditanyakan mempengaruhi jawaban?
 Sangat mempengaruhi!
Contoh: Sepertinya ada sedikit polisi di jalan
sementara banyak orang di sini yang khawatir
terhadap munculnya kriminalitas, apakah
menurut anda polisi di daerah ini overstretched?
Bagaimanakah walikota mengatasi macet dan
kurangnya alat transportasi publik?
 Contoh urutan pertanyaan yang mengarahkan
jawaban responden:
Q1 Apakah Anda atau keluarga atau sahabat
Anda pernah mengalami kecopetan dalam
alat transporasi umum?
1: ya 2: tidak
Q2 Apakah Anda pernah merasa tidak aman
dalam transporasi umum?
1: ya 2: tidak
Bagaimana mengetahui polling yang
terpercaya?
 Cek siapa yang melaksanakan polling
 Siapa yang membiayai polling dan
kenapa polling itu dilakukan
 Berapa orang yang diinterview
 Bagaimana mereka dipilih
 Kapan polling diselenggarakan
 Bagaimana wawancara/survey
diselenggarakan
Apa yang ditanyakan kepada
responden
Apakah hasilnya seirama
dengan hasil polling lain
Apakah itu ‘push polls’?
Apakah polling itu valid?
Apakah polling itu valid?
Contoh: quick count/ exit polls
Sumber kesalahan exit polls:
Pendukung suatu partai lebih bersedia untuk
mengungkapkan pilihannya.
Kesalahan teknis dalam bilik pemilu padahal
pemilih merupakan pendukung setia partai
tertentu.
Kemungkinan efek clustering
Kesulitan pada sampling pemilih –intervensi
KPU dll

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

pengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasipengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasiHafidz Wahyuddin
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikmankoma2013
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikUniversity of Andalas
 
Groupthink Theory
Groupthink Theory Groupthink Theory
Groupthink Theory mankoma2012
 
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu PolitikMateri partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu PolitikCecep Zafar Sofyan
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theorymankoma2013
 
KOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator PolitikDiana Amelia Bagti
 
media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populerandre rahman
 
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasiTeori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasirgdika
 
Analisis jaringan komunikasi
Analisis jaringan komunikasiAnalisis jaringan komunikasi
Analisis jaringan komunikasiFadli NasutiOn
 
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1Diana Amelia Bagti
 
Media sosial dalam komunikasi politik
Media sosial dalam komunikasi politikMedia sosial dalam komunikasi politik
Media sosial dalam komunikasi politikLSP3I
 
Muted Group Theory
Muted Group TheoryMuted Group Theory
Muted Group Theorymankoma2012
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Mediamankoma2012
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIANTeddy Ayomi
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theorymankoma2013
 
Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media
Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan MediaKomunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media
Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan MediaBaban Sarbana
 

Was ist angesagt? (20)

pengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasipengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasi
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Groupthink Theory
Groupthink Theory Groupthink Theory
Groupthink Theory
 
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu PolitikMateri partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
 
Teori cultivation
Teori cultivationTeori cultivation
Teori cultivation
 
KOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator Politik
 
media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populer
 
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasiTeori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
 
Analisis jaringan komunikasi
Analisis jaringan komunikasiAnalisis jaringan komunikasi
Analisis jaringan komunikasi
 
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
 
Media sosial dalam komunikasi politik
Media sosial dalam komunikasi politikMedia sosial dalam komunikasi politik
Media sosial dalam komunikasi politik
 
Muted Group Theory
Muted Group TheoryMuted Group Theory
Muted Group Theory
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Media
 
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakanPertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theory
 
Filsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi brFilsafat ilmu komunikasi br
Filsafat ilmu komunikasi br
 
Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media
Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan MediaKomunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media
Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (8)

Public Opinion Theory
Public Opinion TheoryPublic Opinion Theory
Public Opinion Theory
 
Opini publik
Opini publikOpini publik
Opini publik
 
OPINI PUBLIK 1
OPINI PUBLIK 1OPINI PUBLIK 1
OPINI PUBLIK 1
 
Tugas kelompok mk opini publik
Tugas kelompok mk opini publikTugas kelompok mk opini publik
Tugas kelompok mk opini publik
 
7. opini publik
7. opini publik7. opini publik
7. opini publik
 
Analisis dan wacana opini publik
Analisis dan wacana opini publikAnalisis dan wacana opini publik
Analisis dan wacana opini publik
 
Analisis Framing
Analisis FramingAnalisis Framing
Analisis Framing
 
Labelling Theory
Labelling TheoryLabelling Theory
Labelling Theory
 

Ähnlich wie OPINI PUBLIK

Refleksi 17-tahun-reformasi (Poltracking Indonesia)
Refleksi 17-tahun-reformasi (Poltracking Indonesia)Refleksi 17-tahun-reformasi (Poltracking Indonesia)
Refleksi 17-tahun-reformasi (Poltracking Indonesia)mohammadtazam10
 
Refleksi-17-Tahun-Reformasi_Poltracking(1)
Refleksi-17-Tahun-Reformasi_Poltracking(1)Refleksi-17-Tahun-Reformasi_Poltracking(1)
Refleksi-17-Tahun-Reformasi_Poltracking(1)Agung Baskoro
 
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasaMendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasaSweet Angel Weismann
 
Rilismediapemilu2014.pdf
Rilismediapemilu2014.pdfRilismediapemilu2014.pdf
Rilismediapemilu2014.pdfpothink
 
Ringkasan penelitian pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Ringkasan penelitian pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaRingkasan penelitian pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Ringkasan penelitian pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaNurul Hidayah
 
Prinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptx
Prinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptxPrinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptx
Prinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptxChandraSetyawan10
 
Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014Novri
 
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaLaporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaNurul Hidayah
 
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.Dadang DjokoKaryanto
 
New Critical Democrats Januari 2014
New Critical Democrats Januari 2014New Critical Democrats Januari 2014
New Critical Democrats Januari 2014joaquimrohi
 
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu OnlineLaporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu OnlineOktavia Anggreani
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiRiskyAndreas
 
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifSosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifAhsanul Minan
 
Kajian teori e voting pemilu
Kajian teori e voting pemiluKajian teori e voting pemilu
Kajian teori e voting pemiluTrinandha Yudha
 

Ähnlich wie OPINI PUBLIK (20)

Lecture2
Lecture2Lecture2
Lecture2
 
Refleksi 17-tahun-reformasi (Poltracking Indonesia)
Refleksi 17-tahun-reformasi (Poltracking Indonesia)Refleksi 17-tahun-reformasi (Poltracking Indonesia)
Refleksi 17-tahun-reformasi (Poltracking Indonesia)
 
Refleksi-17-Tahun-Reformasi_Poltracking(1)
Refleksi-17-Tahun-Reformasi_Poltracking(1)Refleksi-17-Tahun-Reformasi_Poltracking(1)
Refleksi-17-Tahun-Reformasi_Poltracking(1)
 
001
001001
001
 
Strategi survei cakada
Strategi survei cakadaStrategi survei cakada
Strategi survei cakada
 
Proposal Doktoral Wisnu Suhardono
Proposal Doktoral Wisnu SuhardonoProposal Doktoral Wisnu Suhardono
Proposal Doktoral Wisnu Suhardono
 
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasaMendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
Mendagri partisipasi pilpres 70 persen sudah luar biasa
 
Rilismediapemilu2014.pdf
Rilismediapemilu2014.pdfRilismediapemilu2014.pdf
Rilismediapemilu2014.pdf
 
Ringkasan penelitian pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Ringkasan penelitian pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaRingkasan penelitian pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Ringkasan penelitian pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
 
Prinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptx
Prinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptxPrinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptx
Prinsip_Dasar_Pemilu_di_Indonesia.pptx
 
Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014Final Competition Public Relations 2014
Final Competition Public Relations 2014
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemulaLaporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
Laporan akhir pengetahuan mengenai pemilu di kalangan pemilih pemula
 
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
Komitmen moral polisi new;AKBP H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
 
New Critical Democrats Januari 2014
New Critical Democrats Januari 2014New Critical Democrats Januari 2014
New Critical Democrats Januari 2014
 
Materi partisipasi politik
Materi partisipasi politikMateri partisipasi politik
Materi partisipasi politik
 
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu OnlineLaporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online
Laporan Akhir Tanggapan Masyarakat Terhadap Sistem Pemilu Online
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
 
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan PartisipatifSosialisasi Pengawasan Partisipatif
Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
 
Kajian teori e voting pemilu
Kajian teori e voting pemiluKajian teori e voting pemilu
Kajian teori e voting pemilu
 

Mehr von Raidah Yusuf

TERJ: SPIRAL OF SILENCE
TERJ: SPIRAL OF SILENCETERJ: SPIRAL OF SILENCE
TERJ: SPIRAL OF SILENCERaidah Yusuf
 
Jurnal Opini Publik
Jurnal Opini PublikJurnal Opini Publik
Jurnal Opini PublikRaidah Yusuf
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
Komunikasi politikRaidah Yusuf
 
Komunikasi politik 2
Komunikasi politik 2Komunikasi politik 2
Komunikasi politik 2Raidah Yusuf
 
Media audio visual iii kuliah 2
Media audio visual iii   kuliah 2Media audio visual iii   kuliah 2
Media audio visual iii kuliah 2Raidah Yusuf
 
Media audio visual iii
Media audio visual iiiMedia audio visual iii
Media audio visual iiiRaidah Yusuf
 
Media audio visual ii
Media audio visual iiMedia audio visual ii
Media audio visual iiRaidah Yusuf
 
Media audiovisual i kuliah2
Media audiovisual i kuliah2Media audiovisual i kuliah2
Media audiovisual i kuliah2Raidah Yusuf
 
Media audiovisual i
Media audiovisual iMedia audiovisual i
Media audiovisual iRaidah Yusuf
 

Mehr von Raidah Yusuf (13)

TERJ: SPIRAL OF SILENCE
TERJ: SPIRAL OF SILENCETERJ: SPIRAL OF SILENCE
TERJ: SPIRAL OF SILENCE
 
Jurnal Opini Publik
Jurnal Opini PublikJurnal Opini Publik
Jurnal Opini Publik
 
Agenda setting
Agenda settingAgenda setting
Agenda setting
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
Komunikasi politik
 
Komunikasi politik 2
Komunikasi politik 2Komunikasi politik 2
Komunikasi politik 2
 
Lecture4
Lecture4Lecture4
Lecture4
 
Media audio visual iii kuliah 2
Media audio visual iii   kuliah 2Media audio visual iii   kuliah 2
Media audio visual iii kuliah 2
 
Media audio visual iii
Media audio visual iiiMedia audio visual iii
Media audio visual iii
 
Lecture3
Lecture3Lecture3
Lecture3
 
Lecture1
Lecture1Lecture1
Lecture1
 
Media audio visual ii
Media audio visual iiMedia audio visual ii
Media audio visual ii
 
Media audiovisual i kuliah2
Media audiovisual i kuliah2Media audiovisual i kuliah2
Media audiovisual i kuliah2
 
Media audiovisual i
Media audiovisual iMedia audiovisual i
Media audiovisual i
 

Kürzlich hochgeladen

Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 

OPINI PUBLIK

  • 1. RAIDAH INTIZAR, MA UIM MAKASSAR OPINI PUBLIK
  • 2. ESOMAR/WAPOR GUIDE TO OPINION POLLS Opini publik dalam Polling* *polling= survey opini publik
  • 3. Polling  Apa itu polling? Survey yang ilmiah dan representatif yang didesain untuk mengukur pandangan suatu kelompok. Contoh: Pemilih dalam pemilu
  • 4. Guna polling  Kesempatan untuk mendengarkan suara publik  Masyarakat, politisi, media dan kepentingan lain memiliki akses untuk mengukur sikap dan minat publik  Cermin bagi masyarakat untuk mengerti posisi dalam sistem politik  Jurnalis dapat melacak naik turun popularitas pemerintah
  • 5.  Ahli politik dapat mendapatkan informasi tentang pilihan dalam pemilu bagi grup yang berbeda dan motivasi mereka untuk menetapkan pilihan tersebut  Ahli sosiologi dapat mengikuti pergeseran opini bergantung pada masalah sosial dan membuat chart evolusi nilai-nilai.  Politisi dapat melacak pergerakan dari mitra/kompetitor mereka di pemilu juga dampak dari suatu kejadian nasional/internasional pada masyarakat
  • 6. Polling dan kebebasan  Polling adalah lambang demokrasi  Dalam demokrasi selalu ada transparansi  Polling harus akurat  Metode polling harus dipaparkan kepada masyarakat  Interpretasi data harus realistis  Bertanggung jawab dan bebas dari kepentingan (unbiased)  kode nasional dan internasional penelitian
  • 7. Polling harus scientific (ilmiah) Karakteristik polling ilmiah  Responden dipilih berdasarkan kriteria yang eksplisit untuk menjamin keterwakilan (representativeness)  Pertanyaan dibahasakan dengan seimbang dan tidak menggiring responden pada jawaban tertentu
  • 8. Bagaimana memilih sampel yang representatif?  Random sampling  Quota sampling
  • 9. Bagaimana dengan survey yang tidak ilmiah?  Polling oleh program televisi yang menggunakan telepon  Survey di internet Bisa terjadi dua kesalahan:  Sampel yang memilih untuk berpartisipasi  Mengumpulkan terlalu banyak data responden (umur, gender), sehingga bisa ada kesimpulan lain yang ditimbulkan
  • 10. Bagaimana kita mengetahui pendapat se-kota Makassar dengan hanya menanyai 1000-2000 orang?  Jika sampel representatif, maka sama saja mencicipi satu sendok sup dengan satu panci sup.
  • 11. Resiko sampling error?  Jika di sebuah polling acak terdapat 1000 orang dengan 100% respon dari sampel maka akurasi ada dalam 3%. Misal: pemilih yang memilih Partai Keadilan Sejahtera 50% dari sampel, maka akurasi dalam batasan 3% 47% benar 53% benar Voter 1st Qtr Voter 1st Qtr
  • 12. Bagaimana dengan survey berbagai lembaga terpercaya tetapi hasilnya berbeda?
  • 13. Penyebab perbedaan hasil lembaga survey  Waktu diselenggarakannya polling tersebut  Kelompok yang diwakili berbeda- beda  Metode  Menanyakan hal yang berbeda  Susunan pertanyaan berbeda (order effect)
  • 14. Apakah bagaimana pertanyaan ditanyakan mempengaruhi jawaban?  Sangat mempengaruhi! Contoh: Sepertinya ada sedikit polisi di jalan sementara banyak orang di sini yang khawatir terhadap munculnya kriminalitas, apakah menurut anda polisi di daerah ini overstretched? Bagaimanakah walikota mengatasi macet dan kurangnya alat transportasi publik?
  • 15.  Contoh urutan pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden: Q1 Apakah Anda atau keluarga atau sahabat Anda pernah mengalami kecopetan dalam alat transporasi umum? 1: ya 2: tidak Q2 Apakah Anda pernah merasa tidak aman dalam transporasi umum? 1: ya 2: tidak
  • 16. Bagaimana mengetahui polling yang terpercaya?  Cek siapa yang melaksanakan polling  Siapa yang membiayai polling dan kenapa polling itu dilakukan  Berapa orang yang diinterview  Bagaimana mereka dipilih  Kapan polling diselenggarakan  Bagaimana wawancara/survey diselenggarakan
  • 17. Apa yang ditanyakan kepada responden Apakah hasilnya seirama dengan hasil polling lain Apakah itu ‘push polls’? Apakah polling itu valid?
  • 18. Apakah polling itu valid? Contoh: quick count/ exit polls Sumber kesalahan exit polls: Pendukung suatu partai lebih bersedia untuk mengungkapkan pilihannya. Kesalahan teknis dalam bilik pemilu padahal pemilih merupakan pendukung setia partai tertentu. Kemungkinan efek clustering Kesulitan pada sampling pemilih –intervensi KPU dll