SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERBENIHAN II
“PRODUKSI DAN SERTIFIKASI BENIH PADI VARIETAS LOKAL”
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Teknologi Perbenihan II
Semester Genap Tahun 2010
Kelompok 5
Martha Christy 150110080209
Muthia Syafika Haq 150110080083
Raden Bondan E B 150110080162
Viktor 150110080167
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI F
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2
BAB I
PENDAHULUAN
Benih merupakan tanaman /bagiannya yang digunakan untuk tujuan memperbanyak tanaman
(Undang Undang No. 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman). Batasan Benih meliputi
Struktural : Benih sama dengan biji, yakni benih merupakan sel telur yang dibuahi oleh sperma.
Fungsional : Benih tidak sama dengan biji, karena benih berfungsi sebagai bahan pertanaman
sehingga benih harus hidup. Agronomi : Benih tidak hanya hidup tetapi harus tanggap terhadap usaha
agronomi dalam mencapai produksi yang maksimal dan harus bervigor tinggi.
Pembawa inovasi teknologi : Benih tidak hanya harus bervigor tinggi, tetapi juga harus jelas identitas
genetiknya. Inovasi teknologi yang dikemas dalam varietas unggul akan disalurkan ke petani melalui
benih yang bermutu. Bioteknologi : Benih berupa produk manufaktur (bukan embrional) tetapi
merupakan suatu tanaman mini dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi.
Klasifikasi benih terdiri dari benih label kuning (benih penjenis), putih(benih dasar), ungu (benih
pokok), dan biru (benih sebar)
Kegiatan Strategis Pertanian 2010-2014
Empat (4) Sukses terdiri dari swasembada berkelanjutan, diversifikasi pangan , nilai tambah, daya
saing dan ekspor , peningkatan kesejahteraan petani
Tujuh (7) GEMA Revitalisasi Pertanian yaitu lahan , sistem perbenihan , infra struktur dan sarana ,
peningkatan kualitas SDM, pembiayaan petani , kelembagaan penyluh dan petani , teknologi dan
industri hilir.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Produksi Benih
Benih sumber memiliki syarat yaitu jelas asal-usul benih sumber, yang ditunjukkan dengan
sertifikat /label benih murni secara genetik, viabilitas tinggi, murni secara fisik dan sehat,
benih sumber yang digunakan minimal harus 1 kelas diatasnya, contoh untuk produksi benih
klas ss harus digunakan benih klas fs atau bs
Pemilihan lokasi dilakukan dengan mempertimbangkan yaitu Lahan subur dengan air irigasi
dan saluran drainase yang baik, Bersih dari sisa-sisa tanaman / varietas lain, Bersih dari
gangguan hama/penyakit , Sedapat-mungkin satu lokasi ditanami oleh satu varietas yang
sama. Bila tidak mungkin, maka pengolahan tanah dilakukan secara sempurna untuk eradikasi
tanaman voluntir yang berasal dari gabah yang jatuh dari pertanaman musim sebelumnya.
Lahan terbaik untuk produksi benih sumber adalah lahan bekas varietas yang sama
musim sebelumnya atau lahan bera. Bila bekas varietas lain, maka perlu dilakukan :
pembajakan i, genangi air 2-3 hari, keringkan 7-10 hari, bajak ii, genangi 2-3 hari, keringkan
7-10 hari , pengolahan tanah iii (garu), ratakan dan bersihkan, aplikasi herbisida pratumbuh 5
hari sebelum tanam.
Isolasi waktu tanam antar 2 varietas yang waktu pembungaannya sama adalah sekitar 4
minggu untuk menghindari penyerbukan silang.
Benih penjenis, benih disemai dalam bentuk malai, sedang untuk kelas benih lainnya yang
disemai benih dalam bentuk biji. Malai-malai NS disemai pada barisan-barisan terpisah,
dengan jarak antar baris 35 cm. Jarak antar baris dari 2 varietas yang berbeda adalah 70 cm.
Bibit dipindahkan ke lapangan saat berumur 10-15 HSS. Penanaman dilakukan dengan 1
bibit/lubang tanam. Penyulaman dilakukan pada 7-10 HST dengan menggunakan bibit dari
varietas dan umur yang sama.
4
Pengaturan air irigasi, pemupukan, pengendalian gulma dan pengendalian hama dan
penyakit dilakukan sebaik mungkin mengikuti instruksi kerja untuk pemeliharaan tanaman.
Roguing adalah kegiatan untuk membuang tipe simpang (rumpun-rumpun tanaman yang
ciri-ciri morfologinya menyimpang dari ciri-ciri rumpun tanaman varietas yang sedang
diproduksi) , campuran varietas lain dan membuang tanaman lain. Tanaman yang terinfeksi
oleh stem borer atau penyakit tanaman lainnya seperti tungro juga harus dibuang pada saat
roguing. Roguing dilakukan minimal 3 kali yaitu: saat vegetatif, setelah berbunga dan
seminggu sebelum panen. Bila jumlah rumpun yang menyimpang lebih dari 2 rumpun per
baris (yang berasal dari 1 malai), maka seluruh baris tersebut tidak digunakan sebagai benih.
Sebelum panen, bersihkan peralatan untuk panen dan pengering, serta bersihkan lantai jemur
agar tidak menjadi sumber kontaminasi. Untuk karung sebaiknya digunakan karung yang
baru. Diareal yang akan dipanen tidak ada sisa malai yang tertinggal di pertanaman yang
dibuang saat rouging. Panen dilakukan per varietas
Pengolahan benih meliputi Pengeringan, Pembersihan dan pemilahan , Perlakuan benih ,
Pengemasan.
Penyimpanan Benih Penjenis
Sertifikasi Benih
Sertifikasi melalui pengawasan pertanaman dan atau uji laboratorium
• Pelaksananya : Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
5
• Berbasis OECD Seed Scheme dan ISTA Rules
• ISO IEC 17025: 2005 untuk laboratorium pengujian benih
Sertifikasi melalui Implementasi Sistem Manajemen Mutu
• Mengadopsi sistem manajemen mutu standar.
• ISO 9001: 2008 untuk sistem manajemen mutu
Sertifikasi terhadap produk oleh LS Pro yang sudah terakreditasi dengan ruang lingkup
sertifikasi benih (terhadap implementasi sistem manajemen mutu dan produk/benih)
Pemeriksaan oleh BPSB :
Selama proses produksi benih sampai sebelum dipasarkan
1. Di Pertanaman meliputi pemeriksaan pendahuluan (persyaratan sertifikasi, pemeriksaan
lahan), pemeriksaan lapang i (fase vegetatif), pemeriksaan lapang ii (fase generatif),
pemeriksaan lapangan iii (seminggu menjelang panen).
2. Pengolahan benih dan pengepakan
3. Pengujian mutu benih di Laboratorium
Selama Pemasaran, BPSB mengambil contoh benih yang dipasarkan dan kemudian
melakukan pengecekan mutu benih.
Teknik Produksi Benih Padi Penjenis meliputi tahap yaitu Semai benih inti (Nucleous
Seeds) dalam bentuk malai, Persemaian benih penjenis, Bibit dari masing-masing malai
dicabut, kemudian setiap malai diikat dalam 1 ikatan kecil , Bibit dari 1 varietas yang terdiri
beberapa ikatan kecil (masing-masing malai) dijadikan 1 ikatan besar untuk ditanam, Bibit
dari 1 malai ditanam 1 bibit/lubang menjadi 1 baris yang terdiri dari 50 tanaman atau 2 baris
masing-masing 25 tanaman, Pertanaman produksi benih BS (fase vegetatif awal)
6
BAB III
KESIMPULAN
Benih merupakan tanaman /bagiannya yang digunakan untuk tujuan memperbanyak tanaman
(Undang Undang No. 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman).
Produksi benih meliputi proses benih sumber , pemilihan lokasi , lahan terbaik , isolasi waktu tanam ,
benih disemai , bibit dipindahkan ke lapangan , pengaturan air irigasi, roguing, panen,, pengolahan
benih meliputi pengeringan, pembersihan dan pemilahan , perlakuan benih , pengemasan.
Serifikasi terdiri dari Sertifikasi melalui pengawasan pertanaman dan atau uji laboratorium, ,
Sertifikasi melalui Implementasi Sistem Manajemen Mutu , Sertifikasi terhadap produk oleh LS Pro
yang sudah terakreditasi dengan ruang lingkup sertifikasi benih (terhadap implementasi sistem
manajemen mutu dan produk/benih).
Teknik Produksi Benih Padi Penjenis meliputi tahap yaitu Semai benih inti (Nucleous Seeds) dalam
bentuk malai, Persemaian benih penjenis, Bibit dari masing-masing malai dicabut, kemudian setiap
malai diikat dalam 1 ikatan kecil , Bibit dari 1 varietas yang terdiri beberapa ikatan kecil (masing-
masing malai) dijadikan 1 ikatan besar untuk ditanam, Bibit dari 1 malai ditanam 1 bibit/lubang
menjadi 1 baris yang terdiri dari 50 tanaman atau 2 baris masing-masing 25 tanaman, Pertanaman
produksi benih BS (fase vegetatif awal).

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangsujononasa
 
Bab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasiBab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasiIvho Mamonto
 
Peta konsep kul jar
Peta konsep kul jarPeta konsep kul jar
Peta konsep kul jarIvho Mamonto
 
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHDevi Nathania
 
Tentang kedelai
Tentang kedelaiTentang kedelai
Tentang kedelaiafifauliya
 
Bioteknologi Kultur Jaringan
Bioteknologi Kultur JaringanBioteknologi Kultur Jaringan
Bioteknologi Kultur JaringanFierdha Yantie
 
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4bHAZIM SAAD
 
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHDevi Nathania
 
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn TiramPngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn TiramRidzaludin
 
Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~
Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~
Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~Shella Sagita
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 

Was ist angesagt? (20)

Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentang
 
Acara 5 fix tekben
Acara 5 fix tekbenAcara 5 fix tekben
Acara 5 fix tekben
 
mikropropagasi
mikropropagasimikropropagasi
mikropropagasi
 
Bab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasiBab iv konsep mikropropagasi
Bab iv konsep mikropropagasi
 
Peta konsep kul jar
Peta konsep kul jarPeta konsep kul jar
Peta konsep kul jar
 
Acara 4 fix tekben
Acara 4 fix tekbenAcara 4 fix tekben
Acara 4 fix tekben
 
Acara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekbenAcara 1 fix tekben
Acara 1 fix tekben
 
Slide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultutaSlide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultuta
 
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAH
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Tentang kedelai
Tentang kedelaiTentang kedelai
Tentang kedelai
 
Bioteknologi Kultur Jaringan
Bioteknologi Kultur JaringanBioteknologi Kultur Jaringan
Bioteknologi Kultur Jaringan
 
Acara 8 fix tekben
Acara 8 fix tekbenAcara 8 fix tekben
Acara 8 fix tekben
 
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitranMakalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
Makalah_61 Laporan praktikum benih rekalsitran
 
Presentasi no 6 8_penyimpanan benih rekalsitran
Presentasi no 6 8_penyimpanan benih rekalsitranPresentasi no 6 8_penyimpanan benih rekalsitran
Presentasi no 6 8_penyimpanan benih rekalsitran
 
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
 
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAH
 
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn TiramPngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
Pngrsn Pnykt&Prsk Cdwn Tiram
 
Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~
Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~
Kultur jaringan by~~ Shella_Lala~~
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 

Ähnlich wie Makalah_33 Makalah laporan praktikum sc

Budidaya padi organik.ppt
Budidaya padi organik.pptBudidaya padi organik.ppt
Budidaya padi organik.pptelvira134076
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanDewi Ayu Maryati
 
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benihPENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benihNodd Nittong
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docxBsIsmail1
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihRiva Anggraeni
 
Produksi Tanaman Kacang Panjang
Produksi Tanaman Kacang PanjangProduksi Tanaman Kacang Panjang
Produksi Tanaman Kacang PanjangRozi Aziz
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTidar University
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahsujononasa
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)inezya thalita
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxMuasyaroh
 
Budidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandumBudidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandumFitriHastuti2
 
PELEPASAN VARIETAS TANAMANedt.ppt kelas 21 b
PELEPASAN VARIETAS TANAMANedt.ppt kelas 21 bPELEPASAN VARIETAS TANAMANedt.ppt kelas 21 b
PELEPASAN VARIETAS TANAMANedt.ppt kelas 21 bLaboraSea
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnyaOperator Warnet Vast Raha
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iFebrina Tentaka
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iFebrina Tentaka
 
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxbudidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxALDINOBSM
 
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxbudidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxALDINOBSM
 

Ähnlich wie Makalah_33 Makalah laporan praktikum sc (20)

01 faktor genetik 01
01 faktor genetik 0101 faktor genetik 01
01 faktor genetik 01
 
kultur jaringan kentang
kultur jaringan kentangkultur jaringan kentang
kultur jaringan kentang
 
Budidaya padi organik.ppt
Budidaya padi organik.pptBudidaya padi organik.ppt
Budidaya padi organik.ppt
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
 
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benihPENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
PENANGANAN BENIH - teknologi produksi benih
 
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx4.2.  MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
4.2. MODUL AJAR AGRIBISNIS TANAMAN.docx
 
Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
contoh laporan uji benih
contoh laporan uji benihcontoh laporan uji benih
contoh laporan uji benih
 
Produksi Tanaman Kacang Panjang
Produksi Tanaman Kacang PanjangProduksi Tanaman Kacang Panjang
Produksi Tanaman Kacang Panjang
 
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padiTeknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
Teknik panen dan penanganan pasca panen benih padi
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanah
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptx
 
Budidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandumBudidaya tanaman gandum
Budidaya tanaman gandum
 
PELEPASAN VARIETAS TANAMANedt.ppt kelas 21 b
PELEPASAN VARIETAS TANAMANedt.ppt kelas 21 bPELEPASAN VARIETAS TANAMANedt.ppt kelas 21 b
PELEPASAN VARIETAS TANAMANedt.ppt kelas 21 b
 
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnyaBerikut ini nama tumbuhan monokotil  beserta nama latinnnya
Berikut ini nama tumbuhan monokotil beserta nama latinnnya
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxbudidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
 
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptxbudidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
budidayatanamangandum-190624050904 (1).pptx
 

Mehr von Bondan the Planter of Palm Oil

Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentBondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Bondan the Planter of Palm Oil
 

Mehr von Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 

Makalah_33 Makalah laporan praktikum sc

  • 1. LAPORAN HASIL PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERBENIHAN II “PRODUKSI DAN SERTIFIKASI BENIH PADI VARIETAS LOKAL” Disusun untuk memenuhi mata kuliah Teknologi Perbenihan II Semester Genap Tahun 2010 Kelompok 5 Martha Christy 150110080209 Muthia Syafika Haq 150110080083 Raden Bondan E B 150110080162 Viktor 150110080167 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI F FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJAJARAN JATINANGOR
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN Benih merupakan tanaman /bagiannya yang digunakan untuk tujuan memperbanyak tanaman (Undang Undang No. 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman). Batasan Benih meliputi Struktural : Benih sama dengan biji, yakni benih merupakan sel telur yang dibuahi oleh sperma. Fungsional : Benih tidak sama dengan biji, karena benih berfungsi sebagai bahan pertanaman sehingga benih harus hidup. Agronomi : Benih tidak hanya hidup tetapi harus tanggap terhadap usaha agronomi dalam mencapai produksi yang maksimal dan harus bervigor tinggi. Pembawa inovasi teknologi : Benih tidak hanya harus bervigor tinggi, tetapi juga harus jelas identitas genetiknya. Inovasi teknologi yang dikemas dalam varietas unggul akan disalurkan ke petani melalui benih yang bermutu. Bioteknologi : Benih berupa produk manufaktur (bukan embrional) tetapi merupakan suatu tanaman mini dengan tingkat efisiensi yang sangat tinggi. Klasifikasi benih terdiri dari benih label kuning (benih penjenis), putih(benih dasar), ungu (benih pokok), dan biru (benih sebar) Kegiatan Strategis Pertanian 2010-2014 Empat (4) Sukses terdiri dari swasembada berkelanjutan, diversifikasi pangan , nilai tambah, daya saing dan ekspor , peningkatan kesejahteraan petani Tujuh (7) GEMA Revitalisasi Pertanian yaitu lahan , sistem perbenihan , infra struktur dan sarana , peningkatan kualitas SDM, pembiayaan petani , kelembagaan penyluh dan petani , teknologi dan industri hilir.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 1. Produksi Benih Benih sumber memiliki syarat yaitu jelas asal-usul benih sumber, yang ditunjukkan dengan sertifikat /label benih murni secara genetik, viabilitas tinggi, murni secara fisik dan sehat, benih sumber yang digunakan minimal harus 1 kelas diatasnya, contoh untuk produksi benih klas ss harus digunakan benih klas fs atau bs Pemilihan lokasi dilakukan dengan mempertimbangkan yaitu Lahan subur dengan air irigasi dan saluran drainase yang baik, Bersih dari sisa-sisa tanaman / varietas lain, Bersih dari gangguan hama/penyakit , Sedapat-mungkin satu lokasi ditanami oleh satu varietas yang sama. Bila tidak mungkin, maka pengolahan tanah dilakukan secara sempurna untuk eradikasi tanaman voluntir yang berasal dari gabah yang jatuh dari pertanaman musim sebelumnya. Lahan terbaik untuk produksi benih sumber adalah lahan bekas varietas yang sama musim sebelumnya atau lahan bera. Bila bekas varietas lain, maka perlu dilakukan : pembajakan i, genangi air 2-3 hari, keringkan 7-10 hari, bajak ii, genangi 2-3 hari, keringkan 7-10 hari , pengolahan tanah iii (garu), ratakan dan bersihkan, aplikasi herbisida pratumbuh 5 hari sebelum tanam. Isolasi waktu tanam antar 2 varietas yang waktu pembungaannya sama adalah sekitar 4 minggu untuk menghindari penyerbukan silang. Benih penjenis, benih disemai dalam bentuk malai, sedang untuk kelas benih lainnya yang disemai benih dalam bentuk biji. Malai-malai NS disemai pada barisan-barisan terpisah, dengan jarak antar baris 35 cm. Jarak antar baris dari 2 varietas yang berbeda adalah 70 cm. Bibit dipindahkan ke lapangan saat berumur 10-15 HSS. Penanaman dilakukan dengan 1 bibit/lubang tanam. Penyulaman dilakukan pada 7-10 HST dengan menggunakan bibit dari varietas dan umur yang sama.
  • 4. 4 Pengaturan air irigasi, pemupukan, pengendalian gulma dan pengendalian hama dan penyakit dilakukan sebaik mungkin mengikuti instruksi kerja untuk pemeliharaan tanaman. Roguing adalah kegiatan untuk membuang tipe simpang (rumpun-rumpun tanaman yang ciri-ciri morfologinya menyimpang dari ciri-ciri rumpun tanaman varietas yang sedang diproduksi) , campuran varietas lain dan membuang tanaman lain. Tanaman yang terinfeksi oleh stem borer atau penyakit tanaman lainnya seperti tungro juga harus dibuang pada saat roguing. Roguing dilakukan minimal 3 kali yaitu: saat vegetatif, setelah berbunga dan seminggu sebelum panen. Bila jumlah rumpun yang menyimpang lebih dari 2 rumpun per baris (yang berasal dari 1 malai), maka seluruh baris tersebut tidak digunakan sebagai benih. Sebelum panen, bersihkan peralatan untuk panen dan pengering, serta bersihkan lantai jemur agar tidak menjadi sumber kontaminasi. Untuk karung sebaiknya digunakan karung yang baru. Diareal yang akan dipanen tidak ada sisa malai yang tertinggal di pertanaman yang dibuang saat rouging. Panen dilakukan per varietas Pengolahan benih meliputi Pengeringan, Pembersihan dan pemilahan , Perlakuan benih , Pengemasan. Penyimpanan Benih Penjenis Sertifikasi Benih Sertifikasi melalui pengawasan pertanaman dan atau uji laboratorium • Pelaksananya : Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
  • 5. 5 • Berbasis OECD Seed Scheme dan ISTA Rules • ISO IEC 17025: 2005 untuk laboratorium pengujian benih Sertifikasi melalui Implementasi Sistem Manajemen Mutu • Mengadopsi sistem manajemen mutu standar. • ISO 9001: 2008 untuk sistem manajemen mutu Sertifikasi terhadap produk oleh LS Pro yang sudah terakreditasi dengan ruang lingkup sertifikasi benih (terhadap implementasi sistem manajemen mutu dan produk/benih) Pemeriksaan oleh BPSB : Selama proses produksi benih sampai sebelum dipasarkan 1. Di Pertanaman meliputi pemeriksaan pendahuluan (persyaratan sertifikasi, pemeriksaan lahan), pemeriksaan lapang i (fase vegetatif), pemeriksaan lapang ii (fase generatif), pemeriksaan lapangan iii (seminggu menjelang panen). 2. Pengolahan benih dan pengepakan 3. Pengujian mutu benih di Laboratorium Selama Pemasaran, BPSB mengambil contoh benih yang dipasarkan dan kemudian melakukan pengecekan mutu benih. Teknik Produksi Benih Padi Penjenis meliputi tahap yaitu Semai benih inti (Nucleous Seeds) dalam bentuk malai, Persemaian benih penjenis, Bibit dari masing-masing malai dicabut, kemudian setiap malai diikat dalam 1 ikatan kecil , Bibit dari 1 varietas yang terdiri beberapa ikatan kecil (masing-masing malai) dijadikan 1 ikatan besar untuk ditanam, Bibit dari 1 malai ditanam 1 bibit/lubang menjadi 1 baris yang terdiri dari 50 tanaman atau 2 baris masing-masing 25 tanaman, Pertanaman produksi benih BS (fase vegetatif awal)
  • 6. 6 BAB III KESIMPULAN Benih merupakan tanaman /bagiannya yang digunakan untuk tujuan memperbanyak tanaman (Undang Undang No. 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman). Produksi benih meliputi proses benih sumber , pemilihan lokasi , lahan terbaik , isolasi waktu tanam , benih disemai , bibit dipindahkan ke lapangan , pengaturan air irigasi, roguing, panen,, pengolahan benih meliputi pengeringan, pembersihan dan pemilahan , perlakuan benih , pengemasan. Serifikasi terdiri dari Sertifikasi melalui pengawasan pertanaman dan atau uji laboratorium, , Sertifikasi melalui Implementasi Sistem Manajemen Mutu , Sertifikasi terhadap produk oleh LS Pro yang sudah terakreditasi dengan ruang lingkup sertifikasi benih (terhadap implementasi sistem manajemen mutu dan produk/benih). Teknik Produksi Benih Padi Penjenis meliputi tahap yaitu Semai benih inti (Nucleous Seeds) dalam bentuk malai, Persemaian benih penjenis, Bibit dari masing-masing malai dicabut, kemudian setiap malai diikat dalam 1 ikatan kecil , Bibit dari 1 varietas yang terdiri beberapa ikatan kecil (masing- masing malai) dijadikan 1 ikatan besar untuk ditanam, Bibit dari 1 malai ditanam 1 bibit/lubang menjadi 1 baris yang terdiri dari 50 tanaman atau 2 baris masing-masing 25 tanaman, Pertanaman produksi benih BS (fase vegetatif awal).