1. UBUNTU MAVERICK 10.10
RELEASE PARTY
Oleh :
BALINUX
URL : http://www.facebook.com/group.php?gid=101481134133
dan
I Putu Agus Eka Pratama, ST
Mail : i.putu.agus.eka.pratama@gmail.com
YM : i_putu_agus_eka_pratama@yahoo.com
Blog : http://bytescode.wordpress.com
Facebook : Putu Shinoda or pebuk.gw@gmail.com
2. FOSS VS Proprietary
Sekarang ini, sedang terjadi ”perang software” antar Free/Open Source Software dan
Proprietary Software dan perang yang satu ini sangatlah menarik.
Dua status berbeda dengan tujuan masing-masing saling berjuang untuk mencapai
tujuan akhir.
Dijaman pers bebas seperti sekarang ini, semua informasi tentang perkembangan
perang ini begitu mudah ditemukan.
Terkadang ada salah satu pihak yang mungkin merasa tersinggung karena ulah pers,
tapi pada akhirnya akan ada salah satu pihak yang menang.
Siapa? kita tunggu saja hasilnya.
Tapi, berdasarkan fakta-fakta yang ada dilapangan, sinyal menunjukkan FOSS lebih
unggul dari proprietary software.
Sebenarnya apa FOSS itu? Apa saja manfaatnya? Untuk itu, mari kita bahas tentang
FOSS ini lebih lanjut.
3. Apakah FOSS Itu?
FOSS adalah Software yang menyertakan kode sumbernya
(source code) dan lisensinya memberikan kebebasan bagi
pengguna untuk melakukan apa saja terhadap software
tersebut.
Sehingga software ini bebas untuk digunakan, digandakan,
dipelajari, dimodifikasi dan disebarluaskan
Free/Open Source software adalah suatu istilah dimana semua
orang dapat melihat code source software tersebut dan bisa
melakukan apa saja terhadap software tersebut.
Misal memodifikasi kekurangannya.
4. Apakah FOSS Itu? (lanjt)
Yang menjadi ciri khas FOSS adalah kita dapat mendownloadnya gratis dari
internet.
Dan jika ada yang berbayar, itu hanya lisensinya saja dan harganya relatif
lebih murah dibanding dengan proprietary software.
Lawan dari FOSS adalah proprietary software, yaitu software yang tidak
menyertakan kode programnya.
Selain itu, software ini adalah software yang lisensinya berbayar dengan
harga yang sangat mahal, bahkan ada yang melebihi harga komputernya.
Contoh dari FOSS adalah Linux, Open Office Suites, Inkscape, Gimp, Mozilla
Firefox dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sedangkan contoh dari proprietary software adalah Windows, Microsoft
Office dan lainnya.
6. Mengapa Memilih FOSS?
Meskipun anda memiliki dana yang cukup
untuk membeli sebuah perangkat lunak
maupun sistem operasi komersil, ada baiknya
anda mempertimbangkan kembali penggunaan
FOSS.
Berikut adalah alasan dan manfaat mengapa
kita memilih menggunakan FOSS daripada
proprietary software:
7. Mengapa Memilih FOSS? (lanjt)
1. Penegakan Undang-undang Hak atas
Kekayaan Intelektual (HaKI).
Di Indonesia, hukum yang dimaksud adalah
Undang-Undang Hak Cipta No.19 tahun 2002
yang melindungi semua karya cipta baik milik
perseorangan maupun kelompok.
Dimana software komputer termasuk
didalamnya.
Tapi dengan menggunakan FOSS, kita dapat
bebas menggunakan suatu software tanpa
melanggar UU tersebut.
8. Mengapa Memilih FOSS? (lanjt)
2. Menghemat devisa negara dan biaya
Dengan menggunakan FOSS, ada beberapa biaya yang dapat ditekan,
yaitu:
a. ) Biaya pengadaan software yang biasanya berhubungan dengan biaya
impor software untuk nantinya software bisa dijual di pasaran. Dengan
FOSS, negara tak perlu mengeluarkan biaya ini.
b. ) Biaya pemeliharaan atau update. Kebanyakan, untuk mengupdate
proprietary software, kita harus harus mengeluarkan biaya lagi. Selain itu,
beda versi, biasanya juga harus mengeluarkan biaya lagi. Dengan
menggunakan FOSS, kita bisa bebas dari biaya pemeliharaan.
c. ) Menggunakan FOSS juga tak perlu mengganti piranti yang ada. Jika
suatu software yang berbasis FOSS tidak kompatible dengan piranti yang
ada, jangan khawatir, masih banyak software sejenis yang lainnya.
d. ) Bisa didapat dengan gratis. Walaupun lisensinya ada yang berbayar,
itupun tak semahal proprietary software.
9. Mengapa Memilih FOSS? (lanjt)
3. FOSS adalah software yang berkualitas.
Hal itu disebabkan oleh FOSS yang menyertakan kode sumbernya.
Lalu apa hubungannya? Sebagai berikut :)
a. ) FOSS lebih cepat berkembang, karena setiap orang bebas
memodifikasi suatu software. Selain itu, FOSS tidak tergantung vendor. Jika
proprietary software, tentung tergantung vendor. Jika vendor gulung tikar
alias bangkrut, nasib layanan menjadi tidak jelas.
b. ) FOSS lebih aman dan stabil. Hal itu disebabkan karena setiap orang
bebas untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang ada dalam
software tersebut. Selain itu, dalam pengembangan software berbasis
FOSS, keamanan dan kestabilan lebih diutamakan daripada kemudahan
bagi pemakai (user friendliness).
c. ) Banyak aneka macam software sesuai dengan kebutuhan.
10. Mengapa Memilih FOSS? (lanjt)
4. Tren perkembangan IT saat ini.
FOSS banyak dipakai dinegara maju dan berkembang karena FOSS
adalah Software yang murah, aman dan berkualitas.
5. Mendukung bahasa dan budaya lokal.
Hal ini juga disebabkan oleh FOSS yang menyertakan kode
sumbernya, sehingga software yang ada bisa dimodifikasi sesuai
kebutuhan. Misalnya merubah tata bahasanya.
6. Legal untuk dipakai dan diperbanyak.
FOSS bebas untuk digunakan siapa, untuk apa, kapan dan dimana
saja. Selain itu, siapa saja dapat menggandakan dan
menyebarluaskan software ini.
11. Mengapa Memilih FOSS? (lanjt)
7. Meningkatkan kualitas dan keselamatan
FOSS dapat meningkatkan kualitas dan keselamatan dari pekerjaan
yang kita kerjakan menggunakan FOSS. Karena FOSS telah diuji
banyak orang didunia. Selain itu, jika pada suatu saat terjadi software
yang kita gunakn telah rusak seutuhnya, kita masih dapat
menyelamatkan pekerjaan kita, karena masih banyak software
sejenis yang lain.
8. Meningkatkan kompetensi dan tali persaudaraan.
Tali persaudaraan dapat terjalin antar pengembang FOSS. Selain
terjalin tali persaudaraan, akan terjadi saling bertukar ilmu antar
pengembangnya. Sehingga akan muncul bibit-bibit baru yang mampu
menggebrak dunia.
12. Mengapa Memilih FOSS? (lanjt)
9. Kesempatan bersaing di dunia Global.
Setelah munculnya bibit-bibit unggul, maka mereka akan memiliki
kesempatan bersaing didunia global. Sehingga kita akan terlihat tidak
mau kalah dengan negara lain yang lebih maju.
10. Potensi peluang usaha
Untuk mengembangkan FOSS dibutuhkan banyak SDM. Sehingga
akan banyak kesempatan kerja bagi siapapun.
Bahkan sumber mata air pegunungan yang bersih dan segar serta
disediakan secara gratis oleh alam pun bisa diolah dan dikemas
menjadi suatu air minum kemasan yang bernilai komersil dan
menyerap banyak tenaga kerja dan konsumen di dlmnya :)
13. Hambatan Pada FOSS
Beberapa hal yang menghambat FOSS antara lain :
1. Hukum dan keamanan
Inilah faktor utama mengapa jumlah pengguna FOSS sangat sedikit. Hal itu
dikarenakan masih banyak dan mudahnya mendapatkan software-software
proprietary bajakan. Masyarakat lebih memilih software bajakan karena
harganya murah dan software proprietary mudah untuk digunakan (user
friendly). Padahal, software ini tidak aman, bisa saja ada trojan didalamnya.
Banyaknya software bajakan dikarenakan belum berjalan maksimalnya UU
Hak Cipta No.19 tahun 2002.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai FOSS
FOSS hanya dikenal sebagian kalangan saja. Paling hanya dikenal
kalangan berpendidikan dan mereka yang menggandrungi dunia IT. Untuk
selebihnya yang diketahui hanya software bajakan.
14. Hambatan Pada FOSS (lanjt)
3. Sulitnya memperoleh software berbasis FOSS karena buruknya
infrastruktur.
FOSS belum banyak tersedia dipasaran. Lebih banyak software bajakan
akibat dari belum berjalan maksimalnya UU hak cipta.
Selain itu kualitas internet di Indonesia juga masih buruk. Bahkan banyak
daerah yang tak terjamah oleh internet. FOSS yang jalur penyebaran
utamanya adalah internet, otomatis juga tidak dikenal dan sulit untuk
berkenalan. Kalaupun kenal sulit untuk mendapatkannya alias untuk
mendownloadnya.
4. Kesulitan bagi masyarakat awam
Nah, setelah FOSS sudah beredar di masyarakat, kasusnya masih
berlanjut. Masih ingat kan kalau FOSS gampang-gampang sulit untuk
digunakan (kurang user friendly). Jadi masyarakat yang tidak begitu paham
tentang dunia komputer juga bingung untuk memakainya.
15. Hambatan Pada FOSS (lanjt)
5. Belum adanya dukungan dari dunia pendidikan
Dunia pendidikan belum memakai FOSS sebagai salah satu kurikulum
pembelajaran mereka. Sehingga menyebabkan siswa, guru, mahasiswa,
dosen dan segenap staffnya juga memilih software yang ia gunakan pada
saat di sekolah atau di universitasnya, dimana software tersebutlah yang ia
gunakan sehari-hari untuk menyelesaiakn pekerjaan.
Selain itu, hampir semua orang cenderung merasa bahwa software apa
yang dia kenal pertama kali dan telah diajarkan disekolah, maka itulah
software yang baik dan mudah dikuasainya.
6. Belum adanya dukungan penuh dari pemerintah
Pemerintah belum mendukung secara penuh usaha-usaha peningkatan
jumlah pengguana FOSS. Walaupun sudah ada IGOS (Indonesia Go Open
Sourse), tapi tetap saja pemerintah belum menunjukkan partisipasi dan
dukungan penuh.
16. Solusi
1. Melakukan sweeping secara bertahap.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengatasi masalah hukum dan
keamanan, tepatnya untuk menjalankan UU hak cipta No.19 tahun
2002 secara maksimal. Maksud dari bertahap adalah dimulai dari
instansi yang hendak melakukan sweeping. Beri contoh dahulu.
Setelah itu, baru melakukan sweeping ke instansi pemerintah
maupun swasta yang melanggar UU hak cipta tersebut. Sekolah-
sekolah juga termasuk didalamnya.
Tapi hal yang perlu diingat sweeping harus dilakukan sesuai
prosedur dan ketentuan. Jauh hari sebelum melakukan sweeping
berikan pemberitahuan secara tertulis dan bersifat resmi terlebuh
dahulu, kemudian berikan waktu kepada instansi untuk mengganti
software yang ada dan untuk mengurusi file-file penting yang ada.
Kemudian berikan deadline, sampai kapan instansi tersebut harus
menyelesaikan tugasnya. Jika perlu beri paket installer FOSS pada
instansi tersebut.
17. Solusi (lanjt)
2. Melakukan sosialisasi dan pembinaan untuk masyarakat
Sosialisasi dan pembinaan untuk memakai software berbasis FOSS
sangatlah diperlukan. Karena selama ini masyarakat hanya mengenal
software berbasis bajakan. Seperti yang kita tahu, masyarakat cenderung
sulit untuk beralih dari penggunaan sesuatu barang yang umum ke suatu
barang yang belum umum walaupun itu demi kebaikan nya sendiri.
Selain itu, perlu diingat bahwa FOSS kuarng user friendly, jadi dengan
adanya pembinaan, masyarakat juga akan lebih mengerti mengapa harus
beralih ke FOSS.
3. Memperbaiki infrastruktur yang ada
Perbaikan infrastruktur terutama di sektor internet. Karena jalur utama
penyebaran FOSS dan segenap informasinya juga melalui internet.
18. Solusi (lanjt)
4. Dimulai dari dunia pendidikan
Hampir semua orang cenderung merasa bahwa software apa yang dia kenal
pertama kali dan telah diajarkan disekolah, maka itulah software yang baik
dan mudah dikuasainya. Mengapa kita tidak memanfaatkan pendapat itu.
Jadi kenalkan FOSS mulai dari pendidikan dasar. Jadikan FOSS sebagai
kurikulum pembelajaran. Jika merasa kesulitan untuk menerapkan kurikulum
FOSS secara penuh, mengapa tidak dicoba sedikit demi sedikit. Misalnya,
mulai dengan aplikasinya terlebih dahulu, kemudian merangsek ke Osnya.
5. Mengikuti atau membuat komunitas yang berguna untuk sosialisasi
FOSS
Jika disekitar kita ada sebuah komunitas yang berguna untuk pembudayaan
FOSS baik kecil maupun besar mengapa kita tidak mencoba untuk ikut dan
mengajak teman-teman kita untuk ikut.
Jika tidak ada, bisa coba untuk membuat. Kemudian cari anggota, lama-
kelamaan juga akan berguna untuk sosialisasi FOSS. Tapi ingat, jangan
paksa orang untuk menjadi anggota.
19. Solusi (lanjt)
6. Adanya dukungan dari pemerintah
Semua yang kita kerjakan untuk usaha meningkatkan
jumlah pengguna FOSS akan percuma saja jika tak ada
partisipasi dan dukungan dari pemerintah baik pemerintah
daerah maupun pemerintah pusat.
Antara lain : penggunaan FOSS di komputer komputer
milik instansi – instansi pemerintahan, pelatihan dan
sosialisasi penggunaan FOSS di instansi tsb, bantuan
dana dan sarana untuk kegiatan (riset, pelatihan, dll), dll.
Semua solusi ini memerlukan dukungan dan partisipasi dari semua pihak,
bukan orang per seorangan (individu) saja :)
20. Langkah Sederhana Dari Diri
Sendiri :)
Ada beberapa langkah sederhana dimana kita bisa mendukung gerakan
peningkatan jumlah pengguna FOSS, dimulai dari diri sendiri dulu, yaitu:
1. Mulai mem-FOSS-kan diri sendiri :)
Artinya pakailah software-software yang berbasis FOSS. Untuk masalah
OS, jika masih ingin belajar tentang OS yang berbasis FOSS, manfaatkan
double (dual) OS, misal Windows dan Linux (distro apapun).
2. Mulai dari hal kecil
Misalnya kita dapat mempelajari cara kerja FOSS sendiri. Tidak perlu
menunggu ada yang mengajari. Searching (googling), buku, majalah,
diskusi, atau buka terminal dan ketik man (command).
3. Mulai dari sekarang
Jangan buang-buang waktu, mulai gunakan FOSS mulai dari sekarang :)
21. Migrasi ke Linux/FOSS
Banyak orang beranggapan bahwa menggunakan linux mesti belajar
dengan keras, bahkan ada yang beranggapan migrasi ke linux itu sangat
menakutkan.
Buang jauh pikiran itu semua, karena ada cara yang sangat sederhana
untuk membantu proses migrasi ini.
Berikut sedikit cara untuk membantu mempermudah tahapan migrasi dari
Windows ke Linux. Mudah-mudahan anda yang masih ragu untuk
menggunakan linux memiliki perencanaan yang matang sehingga tahapan
migrasi yang dilakukan akan berjalan sesuai rencana.
22. Migrasi ke Linux/FOSS (lanjt)
1. Pilih distribusi Linux secara bijaksana
Ini adalah kunci utama. Banyak sekali distro linux yang beredar saat ini,
boleh dibilang hampir untuk setiap jenis penggunaan. Bahkan ada distro
linux yang memiliki tampilan sangat mirip dengan windows (ini bukan
mencontoh lho, tapi hanya taktik untuk mempermudah tahapan migrasi).
Saran saya jangan langsung mencoba slackware, pilih distro yang mudah
saja
Kebanyakan pengguna Windows akan bermigrasi pada salah satu distribusi
utama (Ubuntu, Red Hat atau Fedora, OpenSUSE) karena alasannya:
dukungan.
Misalnya distro Ubuntu yang memiliki sekian banyak pengguna dan
komunitas, selain kelengkapan repository (kumpulan aplikasi tambahan dan
library) sebanyak 7-8 DVD jika digunakan secara lokal maupun secara
internet menggunakan server Indonesia atau luar negeri :)
23. Migrasi ke Linux/FOSS (lanjt)
2. Mulai menggunakan Perangkat Lunak yang serupa sebelum
bermigrasi
Tahap migrasi akan jauh lebih mudah setelah mencoba menggunakan
aplikasi Linux di Windows. Misalnya membiasakan diri berinternet dengan
Firefox atau Google Chrome, mengedit photo dengan GIMP, bikin dokumen
dengan OpenOffice, ganti Outlook dengan Evolution atau Thunderbird, dan
banyak aplikasi lainnya.
3. Periksa Perangkat Keras yang digunakan
Salah satu masalah klasik pada tahap migrasi ke Linux adalah ketidak
cocokan hardware, meskipun ini akan menjadi kisah masa lalu karena
semakin banyaknya hardware yang mulai dikenal di linux. Sebelum
melakukan migrasi, pastikan hardware yang digunakan akan berfungsi
seperti yang diharapkan. Misalnya : LAN Card, VGA, Sound Card, dan
sebagainya.
24. Migrasi ke Linux/FOSS (lanjt)
4. Pemasangan Perangkat Lunak
Di Windows, proses instalasi softwarenya tidak lebih dari
double klik file dan kemudian mengklik tombol Next (yang
seakan-akan tidak berhujung).
Di Linux proses instalasi perangkat lunak akan lebih
terpusat.
Silahkan lihat di Add/Remove Software.
Ini adalah perubahan mendasar pada filsafat Windows.
Pikirkan bahwa Add/Remove Software sebagai pusat
perbelanjaan untuk perangkat lunak bukan lokasi untuk
mengatur perangkat lunak sudah terinstall.
25. Migrasi ke Linux/FOSS (lanjt)
Lebih dari satu cara…
Salah satu filosofi yang membuat saya tertarik untuk
menggunakan Linux adalah banyaknya cara untuk
menyelesaikan permasalahan di Linux. Dengan Windows
umumnya ada satu cara untuk menangani tugas – cara
Windows. Dengan Linux selalu ada cara untuk melakukan
sesuatu. Hal ini seringkali sangat membingungkan bagi para
pengguna baru, terutama ketika berada di suatu milis atau
forum untuk membantu dan mendapatkan lima jawaban
berbeda dengan lima cara yang berbeda untuk memecahkan
masalah tunggal.
Setelah mengetahui Linux adalah sistem operasi yang aman,
handal dan terjangkau, tunggu apalagi? Mari Nekat Install
Linux..!!
26. Distro Ubuntu
Dalam dunia Linux, dikenal istilah distro atau distribusi yaitu
semacam distribusi Linux dari kernel yang sama yang
dikembangkan oleh komunitas dan sama – sama open source
dan free.
Free di sini tidak selalu berarti free of charge alias gratis, tapi
pasti free tersebut berarti freedom (kemerdekaan) terhadap
sumber kode di dalamnya.
Ubuntu dikembangkan dari Debian, salah satu distro besar dan
tua yang terkenal ketangguhannya.
Tidak masalah anda menggunakan distro apa, sesuaikan
dengan selera dan keperluan, namun perhatikan juga saran
dalam memilih distro seperti yang dijabarkan tadi :)
27. Fitur Ubuntu 10.10
Code name dari Ubuntu versi 10.10 ini adalah Maverick Meerkat.
Maverick Meerkat merupakan kode nama dari Ubuntu 10.10 yang
dirilis tanggal 10 Oktober 2010.
Ubuntu edisi terbaru hadir dengan banyak perubahan dan
ditambahkan dengan beberapa aplikasi baru seperti Shotwell Photo
Manager, PiTiVi Video Editor, Rythmbox Music Player, Empati IM,
email Evolution, Gwibber microblogging, OpenOffice Suite, beberapa
game kecil dan aksesoris-aksesoris lainnya.
Beberapa fitur baru yang penting termasuk UbuntuOne untuk
keperluan "Cloud Computing" pribadi Anda.
Anda dapat mengakses kontak, catatan atau bookmark dari komputer
ataupun website, menikmati musik favorit Anda dari "cloud" yang
terintegrasi atau streaming koleksi Anda ke ponsel iPhone dan
Android.
28. Fitur Ubuntu 10.10 (lanjt)
Selain itu, juga tersedia UbuntuOne Music Store, merupakan fitur tambahan
yang membuat Anda menikmati hari jadi lebih baik! Ini merupakan Ubuntu
terbaru yang menawarkan integrasi penuh dengan Situs Jaringan Sosial
termasuk Facebook, Twitter, identi.ca, dan Skype.
29. Fitur-fitur terbaru lainnya:
1.) Platform dasar GNOME telah diperbarui ke versi 2.32. Hal ini terutama
mencakup dconf terbaru dan gsettings API.
2.) Evolution telah diupdate ke versi 2.30 yang beroperasi jauh lebih cepat
dibandingkan dengan versi di Ubuntu LTS 10.04
3.) Indikator Sound telah ditingkatkan untuk menyertakan kontrol pemutar
musik.
4.) Proses booting lebih cepat dan lebih bersih.
5.) Tema baru, ikon baru, dan wallpaper terbaru.
6.) Shotwell telah menggantikan F-Spot sebagai default foto manager.
7.) Ubuntu Software Center memiliki tampilan dan nuansa baru.
8.) Font Ubuntu telah resmi dirilis
Dan tentu saja semua ini GRATIS :D
30. Tambahan...
Untuk Ubuntu versi CD, secara default anda tidak bisa memutar
musik dan film karena keterbatasan codecs, sebagaimana pada
aturan GNU/GPL.
Namun anda bisa menggunakan tambahan repository baik dari
lokal (intranet), internet (server Indonesia maupun luar negeri),
atau menggunakan DVD repository (7-8 DVD, dengan ribuan
aplikasi di dlmnya).
Cara lainnya, gunakan versi lainnya, misal Ubuntu Ultimate
Edition 2.8 dan Super OS 10.10, yang mana keduanya adalah
Ubuntu versi 10.10 dengan segala kelengkapannya dalam 1
DVD, bisa dijalankan live DVD (tanpa install) maupun diinstall
langsung di harddisk (singel maupun dual OS dengan
Windows)
:)