SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI
KORONG KAMPUNG PANEH WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PAKANDANGAN TAHUN 2013
PROPOSAL
PITRIYANI
NIM. 1114202086
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
FORT DE KOCK BUKITTINGGI
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Kesehatan RI No 23 Tahun 1992
tentang kesehatan Bab V pasal 10 menyatakan “bahwa untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan.
Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama
adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yaitu meliputi infeksi
akut saluran pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran
pernapasan bagian bawah.
Penderita ISPA pada balita di Indonesia pada akhir tahun 2011
terdapat sebanyak 5 di antara 1.000 balita. Berarti, setiap tahun
sebanyak 150.000 balita meninggal atau 12.500 korban perbulan atau
416 kasus sehari atau 17 anak per jam atau seorang balita tiap lima
menit 5. Prevalensi penderita ISPA (pneumonia) di Indonesia sebesar
9,4% (Depkes RI, 2012).
Secara umum terdapat tiga faktor risiko terjadinya ISPA, yaitu
faktor lingkungan, faktor individu anak serta faktor perilaku. Faktor
lingkungan meliputi: pencemaran udara dalam rumah (asap rokok dan
asap hasil pembakaran bahan bakar untuk memasak dengan konsentrasi
yang tinggi), ventilasi rumah dan kepadatan hunian.
Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kabupaten Padang Pariaman, ISPA merupakan salah satu penyakit
paling banyak diderita balita di Kabupaten Padang Pariaman Pada
tahun 2011 sedikitnya terdapat 586 kasus ISPA pada balita. Tahun
2012 meningkat menjadi 689 kasus. Hal ini menunjukan bahwa angka
kesakitan ISPA pada balita 2 tahun terakhir di Kabupaten Padang
Pariaman mengalami peningkatan (Profil Dinas Kesehatan, 2012).
Berdasarkan hasil survey awal dari 20 puskesmas Kabupaten
padang pariaman bahwa Puskesmas Pakandangan merupakan salah
satu Puskesmas di Kabupaten Padang Pariaman dengan ISPA sebagai
peringkat pertama dari 20 puskesmas di Kabupaten Padang Pariaman
yang melaporkan kasus ISPA pada balita. Pada tahun 2012 angka
kesakitan ISPA pada balita mencapai 145 kasus dari total 1111 balita
yang ada di wilayah kerja puskesmas ini. Di Puskesmas Pakandangan,
berdasarkan data Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) tahun 2012
diketahui bahwa jumlah perokok dalam setiap desa menempati
peringkat pertama. Pada setiap desa hampir terdapat balita, berarti
risiko balita terpapar asap rokok cukup tinggi.
Data Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas
Pakandangan
tahun 2012
No Desa/Korong Jumlah KK Jumlah
balita
Angka
kejadian ISPA
%
1 Tanjung Aur 324 156 24 15,4
2 Ps. Pakadangan 367 231 28 12,1
3 Kp. Paneh 544 221 38 17,2
4 Sarang gagak 425 196 20 10,2
5 Ringan-ringan 574 307 35 11,4
Jumlah 2234 1111 145
Puskesmas Pakandangan, 2012)
Berdasarkan Tabel tsb diketahui bahwa jumlah penderita ISPA
terbanyak di Puskesmas Pakandangan terdapat di Korong Kampung Paneh,
yaitu sebanyak 38 penderita dari 221 balita (17,2%).
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah adalah apakah faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita di Korong Kampung
Paneh Wilayah Kerja Puskesmas Pakandangan tahun 2013 .
C. Tujuan Penelitian
– Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Infeksi
Saluran Pernapasan Akut pada balita di Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja
Puskesmas Pakandangan tahun 2013 .
– Tujuan khusus
D. Manfaat penelitian
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita. Sampel pada
penelitian adalah seluruh ibu-ibu yang mempunyai balita di korong kampung paneh
yaitu sebanyak 91 ibu. Adapun teknik pengambilan sampel adalah random sampling.
Pengumpulan data dilakukan secara primer dan sekunder. Dalam penelitian ini yang
dijadikan variabel independent adalah perilaku merokok, ventilasi rumah, kepadatan
hunian dan variabel dependent adalah kejadian ISPA. Data diolah secara univariat dan
bivariat. Penelitian ini direncanakan pada bulan Januari tahun 2013 di Korong
Kampung Paneh Wilayah kerja Puskesmas Pakandangan.
1. Bagi puskesmas
2. Bagi instalasi pendidikan
3. Bagi responden
4. Bagi peneliti selanjutny
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Infeksi Saluran Pernapasan
1. Pengertian ISPA yaitu pernapasan yang dapat berlangsung sampai
dengan 14 hari
2. Penyebab ISPA yaitu disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke
saluran nafas
Penyebab lainnya
Faktor Lingkungan Rumah
-Pencemaran udara dalam
rumah
- ventilasi dalam rumah
-Kepadatan hunian
3. Faktor resiko
Faktor Resiko
Faktor Lingkungan
- Pencemaran udara
dalam rumah
- Ventilasi rumah
- Kepadatan hunia
Faktor Individu Anak
-Faktor umur
- Berat badan lahir
- status gizi
Faktor Prilaku
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Variabel Independent Variabel Dependent
Prilaku merokok keluarga
Ventilasi rumah
Kepadatan Hunian
Infeksi pernapasan
akut pada balita
Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1 Perilaku merokok
keluarga
Kegiatan atau tindakan merokok
yang dilakukan oleh anggota
keluarga balita di rumah
Kuesioner Angket Tidak baik <
mean
Baik > mean
Ordinal
2 Ventilasi rumah Salah satu persyaratan pokok
bagi manusia. Rumah atau
tempat tinggal
Observasidan
pengukuran
Meteran Tidak
memenuhi
syarat <
10% dari
luas lantai
Memenuhi
syarat >
10% dari
luas lantai
Ordinal
3 Kepadan hunian Jumlah anggota keluarga yang
mendiami 1 rumah
Kuesioner Meteran Kepadatan
tinggi
= > 2 orang
per 8 m2
Kepadatan
normal
= < 2 orang
Ordinal
C. Hipotesis penelitian
– Terdapat hubungan perilaku merokok keluarga balita dengan
kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita di
Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja Puskesmas
Pakandangan
– Terdapat hubungan ventilasi rumah keluarga balita dengan
kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita di
Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja Puskesmas
Pakandangan tahun 2013
– Terdapat hubungan kepadatan hunian rumah keluarga balita
dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita
di Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja Puskesmas
Pakandangan tahun 2013
– Terdapat hubungan infeksi saluran pernapasan akut pada balita
di korong kampung paneh wilayah kerja puskesmas
pakandangan tahun 2013
C. Hipotesis penelitian
• Terdapat hubungan perilaku merokok keluarga
balita dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan
Akut pada balita di Korong Kampung Paneh Wilayah
Kerja Puskesmas Pakandangan
•Terdapat hubungan ventilasi rumah keluarga balita
dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut
pada balita di Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja
Puskesmas Pakandangan tahun 2013
•Terdapat hubungan kepadan hunian rumah keluarga
balita dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan
Akut pada balita di Korong Kampung Paneh Wilayah
Kerja Puskesmas Pakandangan tahun 2013
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang dipakai adalah survey analitik. Survey ini
adalah suatu survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan
mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Didalam penelitian survey analitk
ini pendekatan yang dipakai adalah cross sectional study
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian akan dilakukan di Korong Kampung Paneh
wilayah kerja Puskesmas Pakandangan pada bulan Januari 2013
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek dari penelitian (Arikunto 2006, p.
54). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki
balita di Korong Kampung Paneh wilayah kerja Puskesmas Pakandangan
yang berjumlah 118 orang 41
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti
(Arikunto, 2006, p.55). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah secara random sampling, jumlah sampel yang di teliti sebanyak 91
responden
D. Teknik Pengumpulan Data.
E. Teknik Pengolahan data.
F. Teknik Analisis Data.
1. Data primer
2. Data sekunder
1. Editing
2. Coding
3. Tabulating
4. Entri
5. Cleaning
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
Terima
Kasih
^_^

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
Zakiah dr
 
Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan
Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan
Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan
Rofiqoh Damayanti
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
Joni Iswanto
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
Yesi Tika
 

Was ist angesagt? (20)

Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
Makalah ispa
Makalah ispaMakalah ispa
Makalah ispa
 
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Makalah pencegahan primer sekunder tersier
Makalah pencegahan primer sekunder tersierMakalah pencegahan primer sekunder tersier
Makalah pencegahan primer sekunder tersier
 
Indry askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Indry askep ispa AKPER PEMKAB MUNAIndry askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Indry askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
asi-eksklusif
asi-eksklusifasi-eksklusif
asi-eksklusif
 
Askep pada agregat anak
Askep pada agregat  anakAskep pada agregat  anak
Askep pada agregat anak
 
Askep pada pasien ringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien ringitis AKPER PEMKAB MUNA Askep pada pasien ringitis AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien ringitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan
Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan
Sistem informasi kesehatan & management data kesehatan
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah DengueBAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
 
Rantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan PenyakitRantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan Penyakit
 

Andere mochten auch (11)

Presentasi sidang..
Presentasi sidang..Presentasi sidang..
Presentasi sidang..
 
Ppt proposal 1
Ppt proposal 1Ppt proposal 1
Ppt proposal 1
 
HOMOGENISASI SAMPEL BOTTOM ASH SEBAGAI SAMPEL MONITORING MENGGUNAKAN ED-XRF E...
HOMOGENISASI SAMPEL BOTTOM ASH SEBAGAI SAMPEL MONITORING MENGGUNAKAN ED-XRF E...HOMOGENISASI SAMPEL BOTTOM ASH SEBAGAI SAMPEL MONITORING MENGGUNAKAN ED-XRF E...
HOMOGENISASI SAMPEL BOTTOM ASH SEBAGAI SAMPEL MONITORING MENGGUNAKAN ED-XRF E...
 
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogordistribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
distribusi partikel debu di kawasan pabrik semen citeureup bogor
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
Pkl pt. semen gresik tbk. (pabrik tuban)
 
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbkProses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
Proses pembuatan-semen-pada-pt-holcim-indonesia-tbk
 
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHA...
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHA...FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHA...
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHA...
 
usulan penelitian (skripsi bab 1-3)
usulan penelitian (skripsi bab 1-3)usulan penelitian (skripsi bab 1-3)
usulan penelitian (skripsi bab 1-3)
 
PPT Usulan Penelitian
PPT Usulan PenelitianPPT Usulan Penelitian
PPT Usulan Penelitian
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 

Ähnlich wie Proposal

minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
moonchae1989
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Operator Warnet Vast Raha
 
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Operator Warnet Vast Raha
 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
Adil Athilshipate
 

Ähnlich wie Proposal (20)

Deskripsi jurnal
Deskripsi jurnalDeskripsi jurnal
Deskripsi jurnal
 
Proposal hartati psik terakhir
Proposal hartati psik terakhirProposal hartati psik terakhir
Proposal hartati psik terakhir
 
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docxProposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
Proposal Penelitian Fix Jeni Rambu Kaita Riwa.docx
 
Transparan hartati
Transparan hartatiTransparan hartati
Transparan hartati
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Ipi299983
Ipi299983Ipi299983
Ipi299983
 
PPT DESY SEMPRO.ppt
PPT DESY SEMPRO.pptPPT DESY SEMPRO.ppt
PPT DESY SEMPRO.ppt
 
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
minipro pneumonia di puskesmas borang pidi 1
 
Jurnal jadi okkk
Jurnal jadi okkkJurnal jadi okkk
Jurnal jadi okkk
 
Jurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita
Jurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balitaJurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita
Jurnal hubungan sanitasi lingkungan fisik dengan kejadian diare pada balita
 
Proposal Penelitian Kualitatif
Proposal Penelitian KualitatifProposal Penelitian Kualitatif
Proposal Penelitian Kualitatif
 
Kualitatif
KualitatifKualitatif
Kualitatif
 
Jurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omskJurnal penelitian omsk
Jurnal penelitian omsk
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
Asma b2
Asma b2Asma b2
Asma b2
 
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
Tingkat keberhasilan penyembuhan tuberkulosis paru primer pada anak usia 1 6 ...
 
Desa siaga kilensari
Desa siaga kilensariDesa siaga kilensari
Desa siaga kilensari
 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKE...
 

Proposal

  • 1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI KORONG KAMPUNG PANEH WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKANDANGAN TAHUN 2013 PROPOSAL PITRIYANI NIM. 1114202086 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK BUKITTINGGI TAHUN 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Kesehatan RI No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan Bab V pasal 10 menyatakan “bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan. Salah satu penyakit yang diderita oleh masyarakat terutama adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yaitu meliputi infeksi akut saluran pernapasan bagian atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah. Penderita ISPA pada balita di Indonesia pada akhir tahun 2011 terdapat sebanyak 5 di antara 1.000 balita. Berarti, setiap tahun sebanyak 150.000 balita meninggal atau 12.500 korban perbulan atau 416 kasus sehari atau 17 anak per jam atau seorang balita tiap lima menit 5. Prevalensi penderita ISPA (pneumonia) di Indonesia sebesar 9,4% (Depkes RI, 2012). Secara umum terdapat tiga faktor risiko terjadinya ISPA, yaitu faktor lingkungan, faktor individu anak serta faktor perilaku. Faktor lingkungan meliputi: pencemaran udara dalam rumah (asap rokok dan asap hasil pembakaran bahan bakar untuk memasak dengan konsentrasi yang tinggi), ventilasi rumah dan kepadatan hunian.
  • 3. Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Padang Pariaman, ISPA merupakan salah satu penyakit paling banyak diderita balita di Kabupaten Padang Pariaman Pada tahun 2011 sedikitnya terdapat 586 kasus ISPA pada balita. Tahun 2012 meningkat menjadi 689 kasus. Hal ini menunjukan bahwa angka kesakitan ISPA pada balita 2 tahun terakhir di Kabupaten Padang Pariaman mengalami peningkatan (Profil Dinas Kesehatan, 2012). Berdasarkan hasil survey awal dari 20 puskesmas Kabupaten padang pariaman bahwa Puskesmas Pakandangan merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Padang Pariaman dengan ISPA sebagai peringkat pertama dari 20 puskesmas di Kabupaten Padang Pariaman yang melaporkan kasus ISPA pada balita. Pada tahun 2012 angka kesakitan ISPA pada balita mencapai 145 kasus dari total 1111 balita yang ada di wilayah kerja puskesmas ini. Di Puskesmas Pakandangan, berdasarkan data Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) tahun 2012 diketahui bahwa jumlah perokok dalam setiap desa menempati peringkat pertama. Pada setiap desa hampir terdapat balita, berarti risiko balita terpapar asap rokok cukup tinggi.
  • 4. Data Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Pakandangan tahun 2012 No Desa/Korong Jumlah KK Jumlah balita Angka kejadian ISPA % 1 Tanjung Aur 324 156 24 15,4 2 Ps. Pakadangan 367 231 28 12,1 3 Kp. Paneh 544 221 38 17,2 4 Sarang gagak 425 196 20 10,2 5 Ringan-ringan 574 307 35 11,4 Jumlah 2234 1111 145 Puskesmas Pakandangan, 2012) Berdasarkan Tabel tsb diketahui bahwa jumlah penderita ISPA terbanyak di Puskesmas Pakandangan terdapat di Korong Kampung Paneh, yaitu sebanyak 38 penderita dari 221 balita (17,2%).
  • 5. B. Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah adalah apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita di Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja Puskesmas Pakandangan tahun 2013 . C. Tujuan Penelitian – Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita di Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja Puskesmas Pakandangan tahun 2013 . – Tujuan khusus D. Manfaat penelitian E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita. Sampel pada penelitian adalah seluruh ibu-ibu yang mempunyai balita di korong kampung paneh yaitu sebanyak 91 ibu. Adapun teknik pengambilan sampel adalah random sampling. Pengumpulan data dilakukan secara primer dan sekunder. Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel independent adalah perilaku merokok, ventilasi rumah, kepadatan hunian dan variabel dependent adalah kejadian ISPA. Data diolah secara univariat dan bivariat. Penelitian ini direncanakan pada bulan Januari tahun 2013 di Korong Kampung Paneh Wilayah kerja Puskesmas Pakandangan. 1. Bagi puskesmas 2. Bagi instalasi pendidikan 3. Bagi responden 4. Bagi peneliti selanjutny
  • 6. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Saluran Pernapasan 1. Pengertian ISPA yaitu pernapasan yang dapat berlangsung sampai dengan 14 hari 2. Penyebab ISPA yaitu disebabkan oleh bakteri atau virus yang masuk ke saluran nafas Penyebab lainnya Faktor Lingkungan Rumah -Pencemaran udara dalam rumah - ventilasi dalam rumah -Kepadatan hunian
  • 7. 3. Faktor resiko Faktor Resiko Faktor Lingkungan - Pencemaran udara dalam rumah - Ventilasi rumah - Kepadatan hunia Faktor Individu Anak -Faktor umur - Berat badan lahir - status gizi Faktor Prilaku
  • 8. BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Variabel Independent Variabel Dependent Prilaku merokok keluarga Ventilasi rumah Kepadatan Hunian Infeksi pernapasan akut pada balita
  • 9. Defenisi Operasional No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1 Perilaku merokok keluarga Kegiatan atau tindakan merokok yang dilakukan oleh anggota keluarga balita di rumah Kuesioner Angket Tidak baik < mean Baik > mean Ordinal 2 Ventilasi rumah Salah satu persyaratan pokok bagi manusia. Rumah atau tempat tinggal Observasidan pengukuran Meteran Tidak memenuhi syarat < 10% dari luas lantai Memenuhi syarat > 10% dari luas lantai Ordinal 3 Kepadan hunian Jumlah anggota keluarga yang mendiami 1 rumah Kuesioner Meteran Kepadatan tinggi = > 2 orang per 8 m2 Kepadatan normal = < 2 orang Ordinal
  • 10. C. Hipotesis penelitian – Terdapat hubungan perilaku merokok keluarga balita dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita di Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja Puskesmas Pakandangan – Terdapat hubungan ventilasi rumah keluarga balita dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita di Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja Puskesmas Pakandangan tahun 2013 – Terdapat hubungan kepadatan hunian rumah keluarga balita dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita di Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja Puskesmas Pakandangan tahun 2013 – Terdapat hubungan infeksi saluran pernapasan akut pada balita di korong kampung paneh wilayah kerja puskesmas pakandangan tahun 2013
  • 11. C. Hipotesis penelitian • Terdapat hubungan perilaku merokok keluarga balita dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita di Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja Puskesmas Pakandangan •Terdapat hubungan ventilasi rumah keluarga balita dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita di Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja Puskesmas Pakandangan tahun 2013 •Terdapat hubungan kepadan hunian rumah keluarga balita dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada balita di Korong Kampung Paneh Wilayah Kerja Puskesmas Pakandangan tahun 2013
  • 12. BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang dipakai adalah survey analitik. Survey ini adalah suatu survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Didalam penelitian survey analitk ini pendekatan yang dipakai adalah cross sectional study B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian akan dilakukan di Korong Kampung Paneh wilayah kerja Puskesmas Pakandangan pada bulan Januari 2013 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek dari penelitian (Arikunto 2006, p. 54). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki balita di Korong Kampung Paneh wilayah kerja Puskesmas Pakandangan yang berjumlah 118 orang 41 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2006, p.55). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara random sampling, jumlah sampel yang di teliti sebanyak 91 responden
  • 13. D. Teknik Pengumpulan Data. E. Teknik Pengolahan data. F. Teknik Analisis Data. 1. Data primer 2. Data sekunder 1. Editing 2. Coding 3. Tabulating 4. Entri 5. Cleaning 1. Analisa Univariat 2. Analisa Bivariat