SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Kisah Nyata: Ketika Sri Sultan HB IX terkena tilang di Pekalongan 
Desember 9, 2011 
Kota batik Pekalongan di pertengahan tahun 1960an menyambut fajar dengan kabut tipis , pukul 
setengah enam pagi polisi muda Royadin yang belum genap seminggu mendapatkan kenaikan 
pangkat dari agen polisi kepala menjadi brigadir polisi sudah berdiri di tepi posnya di kawasan Soko 
dengan gagahnya. Kudapan nasi megono khas pekalongan pagi itu menyegarkan tubuhnya yang 
gagah berbalut seragam polisi dengan pangkat brigadir. 
Becak dan delman amat dominan masa itu , persimpangan Soko mulai riuh dengan bunyi kalung 
kuda yang terangguk angguk mengikuti ayunan cemeti sang kusir. Dari arah selatan dan 
membelok ke barat sebuah sedan hitam ber plat AB melaju dari arah yang berlawanan dengan arus 
becak dan delman . Brigadir Royadin memandang dari kejauhan ,sementara sedan hitam itu melaju 
perlahan menuju kearahnya. Dengan sigap ia menyeberang jalan ditepi posnya, ayunan tangan 
kedepan dengan posisi membentuk sudut Sembilan puluh derajat menghentikan laju sedan hitam 
itu. Sebuah sedan tahun lima puluhan yang amat jarang berlalu di jalanan pekalongan berhenti 
dihadapannya. Saat mobil menepi , brigadir Royadin menghampiri sisi kanan pengemudi dan 
memberi hormat. 
“Selamat pagi!” Brigadir Royadin memberi hormat dengan sikap sempurna . “Boleh ditunjukan 
rebuwes!” Ia meminta surat surat mobil berikut surat ijin mengemudi kepada lelaki di balik kaca , 
jaman itu surat mobil masih diistilahkan rebuwes. 
Perlahan , pria berusia sekitar setengah abad menurunkan kaca samping secara penuh. 
“Ada apa pak polisi ?” Tanya pria itu. 
Brigadir Royadin tersentak kaget , ia mengenali siapa pria itu . “Ya 
Allah…sinuwun!” kejutnya dalam hati . Gugup bukan main namun itu hanya 
berlangsung sedetik , naluri polisinya tetap menopang tubuh gagahnya 
dalam sikap sempurna. 
“Bapak melangar verbodden , tidak boleh 
lewat sini, ini satu arah !” Ia memandangi pria itu yang tak lain 
adalah Sultan Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Dirinya tak habis 
pikir , orang sebesar sultan HB IX mengendarai sendiri mobilnya dari 
jogja ke pekalongan yang jauhnya cukup lumayan., entah tujuannya kemana. 
Setelah melihat rebuwes , Brigadir 
Royadin mempersilahkan Sri Sultan untuk mengecek tanda larangan 
verboden di ujung jalan , namun sultan menolak. 
“ Ya ..saya salah , kamu benar , saya 
pasti salah !” Sinuwun turun dari sedannya dan menghampiri Brigadir 
Royadin yang tetap menggengam rebuwes tanpa tahu harus berbuat apa. 
“ Jadi…?” Sinuwun bertanya , pertanyaan yang singkat namun sulit bagi brigadir Royadin 
menjawabnya . 
“Em..emm ..bapak saya tilang , mohon 
maaf!” Brigadir Royadin heran , sinuwun tak kunjung menggunakan
kekuasaannya untuk paling tidak bernegosiasi dengannya, jangankan 
begitu , mengenalkan dirinya sebagai pejabat Negara dan Rajapun beliau 
tidak melakukannya. 
“Baik..brigadir , kamu buatkan surat 
itu , nanti saya ikuti aturannya, saya harus segera ke Tegal !” Sinuwun 
meminta brigadir Royadin untuk segera membuatkan surat tilang. Dengan 
tangan bergetar ia membuatkan surat tilang, ingin rasanya tidak 
memberikan surat itu tapi tidak tahu kenapa ia sebagai polisi tidak 
boleh memandang beda pelanggar kesalahan yang terjadi di depan 
hidungnya. Yang paling membuatnya sedikit tenang adalah tidak sepatah 
katapun yang keluar dari mulut sinuwun menyebutkan bahwa dia berhak 
mendapatkan dispensasi. “Sungguh orang yang besar…!” begitu gumamnya. 
Surat tilang berpindah tangan , rebuwes 
saat itu dalam genggamannya dan ia menghormat pada sinuwun sebelum 
sinuwun kembali memacu Sedan hitamnya menuju ke arah barat, Tegal. 
Beberapa menit sinuwun melintas di 
depan stasiun pekalongan, brigadir royadin menyadari kebodohannya, 
kekakuannya dan segala macam pikiran berkecamuk. Ingin ia memacu sepeda 
ontelnya mengejar Sedan hitam itu tapi manalah mungkin. Nasi sudah 
menjadi bubur dan ketetapan hatinya untuk tetap menegakkan peraturan 
pada siapapun berhasil menghibur dirinya. 
Saat aplusan di sore hari dan kembali 
ke markas , Ia menyerahkan rebuwes kepada petugas jaga untuk diproses 
hukum lebih lanjut.,Ialu kembali kerumah dengan sepeda abu abu tuanya. 
Saat apel pagi esok harinya , suara 
amarah meledak di markas polisi pekalongan , nama Royadin diteriakkan 
berkali kali dari ruang komisaris. Beberapa polisi tergopoh gopoh 
menghampirinya dan memintanya menghadap komisaris polisi selaku kepala 
kantor. 
“Royadin , apa yang kamu lakukan 
..sa’enake dewe ..ora mikir ..iki sing mbok tangkep sopo 
heh..ngawur..ngawur!” Komisaris mengumpat dalam bahasa jawa , 
ditangannya rebuwes milik sinuwun pindah dari telapak kanan kekiri 
bolak balik. 
“ Sekarang aku mau Tanya , kenapa kamu 
tidak lepas saja sinuwun..biarkan lewat, wong kamu tahu siapa dia , 
ngerti nggak kowe sopo sinuwun?” Komisaris tak menurunkan nada 
bicaranya. 
“ Siap pak , beliau tidak bilang beliau itu siapa , beliau ngaku salah ..dan memang salah!” brigadir 
Royadin menjawab tegas. 
“Ya tapi kan kamu mestinya ngerti siapa 
dia ..ojo kaku kaku , kok malah mbok tilang..ngawur ..jan ngawur….Ini 
bisa panjang , bisa sampai Menteri !” Derai komisaris. Saat itu kepala 
polisi dijabat oleh Menteri Kepolisian Negara. 
Brigadir Royadin pasrah , apapun yang
dia lakukan dasarnya adalah posisinya sebagai polisi , yang disumpah 
untuk menegakkan peraturan pada siapa saja ..memang Koppeg(keras 
kepala) kedengarannya. 
Kepala polisi pekalongan berusaha 
mencari tahu dimana gerangan sinuwun , masih di Tegalkah atau tempat 
lain? Tujuannya cuma satu , mengembalikan rebuwes. Namun tidak seperti 
saat ini yang demikian mudahnya bertukar kabar , keberadaa sinuwun tak 
kunjung diketahui hingga beberapa hari. Pada akhirnya kepala polisi 
pekalongan mengutus beberapa petugas ke Jogja untuk mengembalikan 
rebuwes tanpa mengikut sertakan Brigadir Royadin. 
Usai mendapat marah , Brigadir Royadin 
bertugas seperti biasa , satu minggu setelah kejadian penilangan, 
banyak teman temannya yang mentertawakan bahkan ada isu yang ia dengar 
dirinya akan dimutasi ke pinggiran kota pekalongan selatan. 
Suatu sore , saat belum habis jam dinas 
, seorang kurir datang menghampirinya di persimpangan soko yang 
memintanya untuk segera kembali ke kantor. Sesampai di kantor beberapa 
polisi menggiringnya keruang komisaris yang saat itu tengah menggengam 
selembar surat. 
“Royadin….minggu depan kamu diminta 
pindah !” lemas tubuh Royadin , ia membayangkan harus menempuh jalan 
menanjak dipinggir kota pekalongan setiap hari , karena mutasi ini, 
karena ketegasan sikapnya dipersimpangan soko . 
“ Siap pak !” Royadin menjawab datar. 
“Bersama keluargamu semua, dibawa!” 
pernyataan komisaris mengejutkan , untuk apa bawa keluarga ketepi 
pekalongan selatan , ini hanya merepotkan diri saja. 
“Saya sanggup setiap hari pakai sepeda pak komandan, semua keluarga biar tetap di rumah sekarang 
!” Brigadir Royadin menawar. 
“Ngawur…Kamu sanggup bersepeda 
pekalongan – Jogja ? pindahmu itu ke jogja bukan disini, sinuwun yang 
minta kamu pindah tugas kesana , pangkatmu mau dinaikkan satu 
tingkat.!” Cetus pak komisaris , disodorkan surat yang ada 
digengamannya kepada brigadir Royadin. 
Surat itu berisi permintaan bertuliskan 
tangan yang intinya : “ Mohon dipindahkan brigadir Royadin ke Jogja , 
sebagai polisi yang tegas saya selaku pemimpin Jogjakarta akan 
menempatkannya di wilayah Jogjakarta bersama keluarganya dengan meminta 
kepolisian untuk menaikkan pangkatnya satu tingkat.” Ditanda tangani 
sri sultan hamengkubuwono IX. 
Tangan brigadir Royadin bergetar , 
namun ia segera menemukan jawabannya. Ia tak sangup menolak permntaan 
orang besar seperti sultan HB IX namun dia juga harus mempertimbangkan 
seluruh hidupnya di kota pekalongan .Ia cinta pekalongan dan tak ingin 
meninggalkan kota ini .
“ Mohon bapak sampaikan ke sinuwun , 
saya berterima kasih, saya tidak bisa pindah dari pekalongan , ini 
tanah kelahiran saya , rumah saya . Sampaikan hormat saya pada beliau 
,dan sampaikan permintaan maaf saya pada beliau atas kelancangan saya 
!” Brigadir Royadin bergetar , ia tak memahami betapa luasnya hati 
sinuwun Sultan HB IX , Amarah hanya diperolehnya dari sang komisaris 
namun penghargaan tinggi justru datang dari orang yang menjadi korban 
ketegasannya. 
July 2010 , saat saya mendengar 
kepergian purnawirawan polisi Royadin kepada sang khalik dari keluarga 
dipekalongan , saya tak memilki waktu cukup untuk menghantar 
kepergiannya . Suaranya yang lirih saat mendekati akhir hayat masih 
saja mengiangkan cerita kebanggaannya ini pada semua sanak family yang 
berkumpul. Ia pergi meninggalkan kesederhanaan perilaku dan prinsip 
kepada keturunannya , sekaligus kepada saya selaku keponakannya. 
Idealismenya di kepolisian Pekalongan tetap ia jaga sampai akhir masa 
baktinya , pangkatnya tak banyak bergeser terbelenggu idealisme yang 
selalu dipegangnya erat erat yaitu ketegasan dan kejujuran . 
Hormat amat sangat kepadamu Pak 
Royadin, Sang Polisi sejati . Dan juga kepada pahlawan bangsa Sultan 
Hamengkubuwono IX yang keluasan hatinya melebihi wilayah negeri ini 
dari sabang sampai merauke. 
Depok June 25′ 2011 
Aryadi Noersaid 
Update terakhir tentang penulis artikel: 
Bp Aryadi Noersaid saat ini tinggal di Depok, Saya sempat konfirmasi 
via SMS kepada penulis untuk memastikan dan meminta comment atau 
pernyataan dari beliau. 
Setelah menunggu beberapa waktu saya 
mendapat respon dari Bp Aryadi Noersaid. Saya copy dari comment beliau. 
dan terima kasih pak respon kilatnya: 
Aryadi Noersaid (aryadi17@yahoo.com) 
Bapak 
ibu sekalian , surprise tulisan ini hadir setelah sekian bulan saya 
menulisnya, saya mendapatkan linknya melalui teman facebook. Cerita ini 
bagian dari catatan tepi yang saya terbitkan secara rutin di mils dan 
kompasiana , berupa pengalaman saya dan orang lain yang saya dapatkan 
dari sumbernya. Almarhum Pak Royadin adalah kakak ayah saya , beliau 
berpulang tahun lalu di rumah sederhananya di Proyonanggan di 
Batang,kota dekat pekalongan . Kisah ini selalu menghiasi hari saya 
kalau pulang ke kampung halaman orang tua. Meskipun tak persis detil 
demi detil percakapan yang diceritakan dari beliau tertulis didalam 
kisah ini , termasuk penggunaan bahasa jawa yang saya memang kurang
menguasai untuk menuliskannya kembali serta tanggal dan tahun kejadian 
, namun beliau memang sangat memegang apa yang di omongkannya serta 
lurus dalam hidupnya , dan ini cerita masterpiece yang saya kenang 
selalu khususnya jika mengenang beliau .Terakhir bertemu beliau adalah 
ketika ia secara tiba tiba ke jakarta saat ayah saya tiada dan ia 
menyusul kemudian kembali kepada Allah SWT tanpa saya bisa 
menjenguknya. Semoga Allah menerima kanjeng sultan dan Pak Royadin di 
sisiNya.Amiin 
http://jogjakini.wordpress.com/2011/12/09/kisah-nyata-ketika-sri-sultan-hb-ix-terkena-tilang-di-pekalongan/

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Aa navis-robohnya surau kami
Aa navis-robohnya surau kamiAa navis-robohnya surau kami
Aa navis-robohnya surau kamiprama_alj
 
Kisah abu nawas
Kisah abu nawasKisah abu nawas
Kisah abu nawasmayalla
 
Bu Kek Siansu Jilid 20
Bu Kek Siansu Jilid 20Bu Kek Siansu Jilid 20
Bu Kek Siansu Jilid 20Wibowo Kusuma
 
Cerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menakCerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menakResdianto
 
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitCerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitdaniasasqia
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Andri Goodwood
 
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"Aulia Dina Wulandani
 
Menyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu SiliwangiMenyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu SiliwangiHulu Kujang
 
Cerpan keluar dari lingkaran kegelapan
Cerpan keluar dari lingkaran kegelapanCerpan keluar dari lingkaran kegelapan
Cerpan keluar dari lingkaran kegelapanIhsan TheFallen
 
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsikContoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsikFreddy Then
 

Was ist angesagt? (14)

Cerita ABU NAWAS
Cerita ABU NAWASCerita ABU NAWAS
Cerita ABU NAWAS
 
Naskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orangNaskah drama 7 orang
Naskah drama 7 orang
 
Aa navis-robohnya surau kami
Aa navis-robohnya surau kamiAa navis-robohnya surau kami
Aa navis-robohnya surau kami
 
Kisah abu nawas
Kisah abu nawasKisah abu nawas
Kisah abu nawas
 
Bu Kek Siansu Jilid 20
Bu Kek Siansu Jilid 20Bu Kek Siansu Jilid 20
Bu Kek Siansu Jilid 20
 
Hikayat
HikayatHikayat
Hikayat
 
Cerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menakCerita rakyat legenda aryo menak
Cerita rakyat legenda aryo menak
 
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitCerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
 
Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)Anggang dari laut (pinto anugrah)
Anggang dari laut (pinto anugrah)
 
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
Kelompok Cerpen "Robohnya Surau Kami"
 
Menyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu SiliwangiMenyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
Menyibak Tabir Uga Prabu Siliwangi
 
Si luncai
Si luncaiSi luncai
Si luncai
 
Cerpan keluar dari lingkaran kegelapan
Cerpan keluar dari lingkaran kegelapanCerpan keluar dari lingkaran kegelapan
Cerpan keluar dari lingkaran kegelapan
 
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsikContoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
 

Andere mochten auch

Konstitusi awal Indonesia
Konstitusi awal  IndonesiaKonstitusi awal  Indonesia
Konstitusi awal IndonesiaAchmad Pradana
 
Konstitusional Complaint
Konstitusional ComplaintKonstitusional Complaint
Konstitusional ComplaintAchmad Pradana
 
Buku II ruu_kuhp_draft2
Buku II ruu_kuhp_draft2Buku II ruu_kuhp_draft2
Buku II ruu_kuhp_draft2Achmad Pradana
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1Achmad Pradana
 
Socialmedia kelly
Socialmedia kellySocialmedia kelly
Socialmedia kellyteekellyyy
 
Us eng ubp_20140204_final
Us eng ubp_20140204_finalUs eng ubp_20140204_final
Us eng ubp_20140204_finalCharles Choe
 
Action research yaneth
Action research yanethAction research yaneth
Action research yaneth71maya9319
 
hakikat matematika dan tujuan matematika
hakikat matematika dan tujuan matematikahakikat matematika dan tujuan matematika
hakikat matematika dan tujuan matematikaAchmad Pradana
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomiAchmad Pradana
 

Andere mochten auch (18)

Prakarya X IPA 4
Prakarya X IPA 4Prakarya X IPA 4
Prakarya X IPA 4
 
Konstitusi awal Indonesia
Konstitusi awal  IndonesiaKonstitusi awal  Indonesia
Konstitusi awal Indonesia
 
Konstitusional Complaint
Konstitusional ComplaintKonstitusional Complaint
Konstitusional Complaint
 
Buku II ruu_kuhp_draft2
Buku II ruu_kuhp_draft2Buku II ruu_kuhp_draft2
Buku II ruu_kuhp_draft2
 
pengantar management1
pengantar management1pengantar management1
pengantar management1
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1
 
Manajemen dan Manajer
Manajemen dan ManajerManajemen dan Manajer
Manajemen dan Manajer
 
Socialmedia kelly
Socialmedia kellySocialmedia kelly
Socialmedia kelly
 
Fungsi statistik Edit
Fungsi statistik EditFungsi statistik Edit
Fungsi statistik Edit
 
Kontrak ppkn
Kontrak ppknKontrak ppkn
Kontrak ppkn
 
Yourprezi
YourpreziYourprezi
Yourprezi
 
Bhs Indonesia
Bhs IndonesiaBhs Indonesia
Bhs Indonesia
 
Us eng ubp_20140204_final
Us eng ubp_20140204_finalUs eng ubp_20140204_final
Us eng ubp_20140204_final
 
Action research yaneth
Action research yanethAction research yaneth
Action research yaneth
 
hakikat matematika dan tujuan matematika
hakikat matematika dan tujuan matematikahakikat matematika dan tujuan matematika
hakikat matematika dan tujuan matematika
 
fungsi matematika
fungsi matematikafungsi matematika
fungsi matematika
 
Boas maneiras
Boas maneirasBoas maneiras
Boas maneiras
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
 

Kürzlich hochgeladen

Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalwarrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalmohtamrin
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Kürzlich hochgeladen (17)

Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalwarrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 

Sultan hb ix ditilang

  • 1. Kisah Nyata: Ketika Sri Sultan HB IX terkena tilang di Pekalongan Desember 9, 2011 Kota batik Pekalongan di pertengahan tahun 1960an menyambut fajar dengan kabut tipis , pukul setengah enam pagi polisi muda Royadin yang belum genap seminggu mendapatkan kenaikan pangkat dari agen polisi kepala menjadi brigadir polisi sudah berdiri di tepi posnya di kawasan Soko dengan gagahnya. Kudapan nasi megono khas pekalongan pagi itu menyegarkan tubuhnya yang gagah berbalut seragam polisi dengan pangkat brigadir. Becak dan delman amat dominan masa itu , persimpangan Soko mulai riuh dengan bunyi kalung kuda yang terangguk angguk mengikuti ayunan cemeti sang kusir. Dari arah selatan dan membelok ke barat sebuah sedan hitam ber plat AB melaju dari arah yang berlawanan dengan arus becak dan delman . Brigadir Royadin memandang dari kejauhan ,sementara sedan hitam itu melaju perlahan menuju kearahnya. Dengan sigap ia menyeberang jalan ditepi posnya, ayunan tangan kedepan dengan posisi membentuk sudut Sembilan puluh derajat menghentikan laju sedan hitam itu. Sebuah sedan tahun lima puluhan yang amat jarang berlalu di jalanan pekalongan berhenti dihadapannya. Saat mobil menepi , brigadir Royadin menghampiri sisi kanan pengemudi dan memberi hormat. “Selamat pagi!” Brigadir Royadin memberi hormat dengan sikap sempurna . “Boleh ditunjukan rebuwes!” Ia meminta surat surat mobil berikut surat ijin mengemudi kepada lelaki di balik kaca , jaman itu surat mobil masih diistilahkan rebuwes. Perlahan , pria berusia sekitar setengah abad menurunkan kaca samping secara penuh. “Ada apa pak polisi ?” Tanya pria itu. Brigadir Royadin tersentak kaget , ia mengenali siapa pria itu . “Ya Allah…sinuwun!” kejutnya dalam hati . Gugup bukan main namun itu hanya berlangsung sedetik , naluri polisinya tetap menopang tubuh gagahnya dalam sikap sempurna. “Bapak melangar verbodden , tidak boleh lewat sini, ini satu arah !” Ia memandangi pria itu yang tak lain adalah Sultan Jogja, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Dirinya tak habis pikir , orang sebesar sultan HB IX mengendarai sendiri mobilnya dari jogja ke pekalongan yang jauhnya cukup lumayan., entah tujuannya kemana. Setelah melihat rebuwes , Brigadir Royadin mempersilahkan Sri Sultan untuk mengecek tanda larangan verboden di ujung jalan , namun sultan menolak. “ Ya ..saya salah , kamu benar , saya pasti salah !” Sinuwun turun dari sedannya dan menghampiri Brigadir Royadin yang tetap menggengam rebuwes tanpa tahu harus berbuat apa. “ Jadi…?” Sinuwun bertanya , pertanyaan yang singkat namun sulit bagi brigadir Royadin menjawabnya . “Em..emm ..bapak saya tilang , mohon maaf!” Brigadir Royadin heran , sinuwun tak kunjung menggunakan
  • 2. kekuasaannya untuk paling tidak bernegosiasi dengannya, jangankan begitu , mengenalkan dirinya sebagai pejabat Negara dan Rajapun beliau tidak melakukannya. “Baik..brigadir , kamu buatkan surat itu , nanti saya ikuti aturannya, saya harus segera ke Tegal !” Sinuwun meminta brigadir Royadin untuk segera membuatkan surat tilang. Dengan tangan bergetar ia membuatkan surat tilang, ingin rasanya tidak memberikan surat itu tapi tidak tahu kenapa ia sebagai polisi tidak boleh memandang beda pelanggar kesalahan yang terjadi di depan hidungnya. Yang paling membuatnya sedikit tenang adalah tidak sepatah katapun yang keluar dari mulut sinuwun menyebutkan bahwa dia berhak mendapatkan dispensasi. “Sungguh orang yang besar…!” begitu gumamnya. Surat tilang berpindah tangan , rebuwes saat itu dalam genggamannya dan ia menghormat pada sinuwun sebelum sinuwun kembali memacu Sedan hitamnya menuju ke arah barat, Tegal. Beberapa menit sinuwun melintas di depan stasiun pekalongan, brigadir royadin menyadari kebodohannya, kekakuannya dan segala macam pikiran berkecamuk. Ingin ia memacu sepeda ontelnya mengejar Sedan hitam itu tapi manalah mungkin. Nasi sudah menjadi bubur dan ketetapan hatinya untuk tetap menegakkan peraturan pada siapapun berhasil menghibur dirinya. Saat aplusan di sore hari dan kembali ke markas , Ia menyerahkan rebuwes kepada petugas jaga untuk diproses hukum lebih lanjut.,Ialu kembali kerumah dengan sepeda abu abu tuanya. Saat apel pagi esok harinya , suara amarah meledak di markas polisi pekalongan , nama Royadin diteriakkan berkali kali dari ruang komisaris. Beberapa polisi tergopoh gopoh menghampirinya dan memintanya menghadap komisaris polisi selaku kepala kantor. “Royadin , apa yang kamu lakukan ..sa’enake dewe ..ora mikir ..iki sing mbok tangkep sopo heh..ngawur..ngawur!” Komisaris mengumpat dalam bahasa jawa , ditangannya rebuwes milik sinuwun pindah dari telapak kanan kekiri bolak balik. “ Sekarang aku mau Tanya , kenapa kamu tidak lepas saja sinuwun..biarkan lewat, wong kamu tahu siapa dia , ngerti nggak kowe sopo sinuwun?” Komisaris tak menurunkan nada bicaranya. “ Siap pak , beliau tidak bilang beliau itu siapa , beliau ngaku salah ..dan memang salah!” brigadir Royadin menjawab tegas. “Ya tapi kan kamu mestinya ngerti siapa dia ..ojo kaku kaku , kok malah mbok tilang..ngawur ..jan ngawur….Ini bisa panjang , bisa sampai Menteri !” Derai komisaris. Saat itu kepala polisi dijabat oleh Menteri Kepolisian Negara. Brigadir Royadin pasrah , apapun yang
  • 3. dia lakukan dasarnya adalah posisinya sebagai polisi , yang disumpah untuk menegakkan peraturan pada siapa saja ..memang Koppeg(keras kepala) kedengarannya. Kepala polisi pekalongan berusaha mencari tahu dimana gerangan sinuwun , masih di Tegalkah atau tempat lain? Tujuannya cuma satu , mengembalikan rebuwes. Namun tidak seperti saat ini yang demikian mudahnya bertukar kabar , keberadaa sinuwun tak kunjung diketahui hingga beberapa hari. Pada akhirnya kepala polisi pekalongan mengutus beberapa petugas ke Jogja untuk mengembalikan rebuwes tanpa mengikut sertakan Brigadir Royadin. Usai mendapat marah , Brigadir Royadin bertugas seperti biasa , satu minggu setelah kejadian penilangan, banyak teman temannya yang mentertawakan bahkan ada isu yang ia dengar dirinya akan dimutasi ke pinggiran kota pekalongan selatan. Suatu sore , saat belum habis jam dinas , seorang kurir datang menghampirinya di persimpangan soko yang memintanya untuk segera kembali ke kantor. Sesampai di kantor beberapa polisi menggiringnya keruang komisaris yang saat itu tengah menggengam selembar surat. “Royadin….minggu depan kamu diminta pindah !” lemas tubuh Royadin , ia membayangkan harus menempuh jalan menanjak dipinggir kota pekalongan setiap hari , karena mutasi ini, karena ketegasan sikapnya dipersimpangan soko . “ Siap pak !” Royadin menjawab datar. “Bersama keluargamu semua, dibawa!” pernyataan komisaris mengejutkan , untuk apa bawa keluarga ketepi pekalongan selatan , ini hanya merepotkan diri saja. “Saya sanggup setiap hari pakai sepeda pak komandan, semua keluarga biar tetap di rumah sekarang !” Brigadir Royadin menawar. “Ngawur…Kamu sanggup bersepeda pekalongan – Jogja ? pindahmu itu ke jogja bukan disini, sinuwun yang minta kamu pindah tugas kesana , pangkatmu mau dinaikkan satu tingkat.!” Cetus pak komisaris , disodorkan surat yang ada digengamannya kepada brigadir Royadin. Surat itu berisi permintaan bertuliskan tangan yang intinya : “ Mohon dipindahkan brigadir Royadin ke Jogja , sebagai polisi yang tegas saya selaku pemimpin Jogjakarta akan menempatkannya di wilayah Jogjakarta bersama keluarganya dengan meminta kepolisian untuk menaikkan pangkatnya satu tingkat.” Ditanda tangani sri sultan hamengkubuwono IX. Tangan brigadir Royadin bergetar , namun ia segera menemukan jawabannya. Ia tak sangup menolak permntaan orang besar seperti sultan HB IX namun dia juga harus mempertimbangkan seluruh hidupnya di kota pekalongan .Ia cinta pekalongan dan tak ingin meninggalkan kota ini .
  • 4. “ Mohon bapak sampaikan ke sinuwun , saya berterima kasih, saya tidak bisa pindah dari pekalongan , ini tanah kelahiran saya , rumah saya . Sampaikan hormat saya pada beliau ,dan sampaikan permintaan maaf saya pada beliau atas kelancangan saya !” Brigadir Royadin bergetar , ia tak memahami betapa luasnya hati sinuwun Sultan HB IX , Amarah hanya diperolehnya dari sang komisaris namun penghargaan tinggi justru datang dari orang yang menjadi korban ketegasannya. July 2010 , saat saya mendengar kepergian purnawirawan polisi Royadin kepada sang khalik dari keluarga dipekalongan , saya tak memilki waktu cukup untuk menghantar kepergiannya . Suaranya yang lirih saat mendekati akhir hayat masih saja mengiangkan cerita kebanggaannya ini pada semua sanak family yang berkumpul. Ia pergi meninggalkan kesederhanaan perilaku dan prinsip kepada keturunannya , sekaligus kepada saya selaku keponakannya. Idealismenya di kepolisian Pekalongan tetap ia jaga sampai akhir masa baktinya , pangkatnya tak banyak bergeser terbelenggu idealisme yang selalu dipegangnya erat erat yaitu ketegasan dan kejujuran . Hormat amat sangat kepadamu Pak Royadin, Sang Polisi sejati . Dan juga kepada pahlawan bangsa Sultan Hamengkubuwono IX yang keluasan hatinya melebihi wilayah negeri ini dari sabang sampai merauke. Depok June 25′ 2011 Aryadi Noersaid Update terakhir tentang penulis artikel: Bp Aryadi Noersaid saat ini tinggal di Depok, Saya sempat konfirmasi via SMS kepada penulis untuk memastikan dan meminta comment atau pernyataan dari beliau. Setelah menunggu beberapa waktu saya mendapat respon dari Bp Aryadi Noersaid. Saya copy dari comment beliau. dan terima kasih pak respon kilatnya: Aryadi Noersaid (aryadi17@yahoo.com) Bapak ibu sekalian , surprise tulisan ini hadir setelah sekian bulan saya menulisnya, saya mendapatkan linknya melalui teman facebook. Cerita ini bagian dari catatan tepi yang saya terbitkan secara rutin di mils dan kompasiana , berupa pengalaman saya dan orang lain yang saya dapatkan dari sumbernya. Almarhum Pak Royadin adalah kakak ayah saya , beliau berpulang tahun lalu di rumah sederhananya di Proyonanggan di Batang,kota dekat pekalongan . Kisah ini selalu menghiasi hari saya kalau pulang ke kampung halaman orang tua. Meskipun tak persis detil demi detil percakapan yang diceritakan dari beliau tertulis didalam kisah ini , termasuk penggunaan bahasa jawa yang saya memang kurang
  • 5. menguasai untuk menuliskannya kembali serta tanggal dan tahun kejadian , namun beliau memang sangat memegang apa yang di omongkannya serta lurus dalam hidupnya , dan ini cerita masterpiece yang saya kenang selalu khususnya jika mengenang beliau .Terakhir bertemu beliau adalah ketika ia secara tiba tiba ke jakarta saat ayah saya tiada dan ia menyusul kemudian kembali kepada Allah SWT tanpa saya bisa menjenguknya. Semoga Allah menerima kanjeng sultan dan Pak Royadin di sisiNya.Amiin http://jogjakini.wordpress.com/2011/12/09/kisah-nyata-ketika-sri-sultan-hb-ix-terkena-tilang-di-pekalongan/