Dokumen ini membahas pelaksanaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (PPSP) tahun 2013 di Kabupaten Kupang dan Belu, Nusa Tenggara Timur. Terdapat beberapa pembelajaran dari pelaksanaan tersebut, antara lain perlunya pengawasan yang lebih ketat, konsistensi pendekatan fasilitasi, peningkatan kapasitas pelaksana, dan pembentukan unit kerja khusus untuk memastikan implementasi strategi.
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Belu NTT
1. UNBETTER URBAN FUTURE
HABITAT
FOR A
Pembelajaran
dari
Dukungan
UN
Habitat
dalam
Pelaksanaan
PPSP
Tahun
2013
di
Kabupaten
Kupang
dan
Kabupaten
Belu,
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur
“Masukan
untuk
kebijakan/strategi
pembangunan
dan
pengelolaan
sanitasi
nasional”.
Renan
J.
Indra
S
Lokakarya
Nasional
UN
Habitat
–
Kementerian
PPN/BAPPENAS
Jakarta,
15
Januari
2014
2. Module 1.4: Pokja AMPL Belu)
Pelaksanaan
PPSP
di
Provinsi
Nusa
Tenggara
Timur
2012
2013
2014
Berikutnya…
1.
Kab
Rote
Ndao
1.
Kab
Belu*)
1.
Kab
Nagakeo
1.
Kab
TTU
2.
Kab
Manggarai
Timur
2.
Kab
Alor
2.
Kab
Sumba
Barat
2.
Kab
Sikka
3.
Kab
Sumba
Barat
Daya
3.
Kab
Lembata
3.
Kab
Flores
Timur
3.
Kab
Manggarai
Barat
4.
Kab
Manggarai
4.
Kab
Sumba
Timur
4.
Kab
Ende
4.
Kab
Sumba
Tengah
5.
Kab
Kupang
*)
5.
Kota
Kupang
6.
Kab
Ngada
7.
Kab
Sabu
Raijua
8.
Kab
TTS
*)
Dukungan
(Bantuan
Teknis)
UN-‐Habitat
UNBETTER URBAN FUTURE
HABITAT
FOR A
3. Module 1.4: Pokja AMPL Belu)
Pelaksanaan
PPSP
di
Kabupaten
Kupang
dan
Belu
(1)
Sistem
PPSP
• Manual
Pengelolaan
Program
• Panduan
dan
Petunjuk
PrakVs
• Helpdesk
• Web
based
QA
Pra-‐kondisi
Input
Proses
Keluaran
UNBETTER URBAN FUTURE
HABITAT
FOR A
Hasil
4. Module 1.4: Pokja AMPL Belu)
Pelaksanaan
PPSP
di
Kabupaten
Kupang
dan
Belu
(2)
Pengawasan/
Oversight
Komunikasi
Program
UNBETTER URBAN FUTURE
HABITAT
FOR A
5. Module 1.4: Pokja AMPL Belu)
Pembelajaran
dari
Pelaksanaan
PPSP
Tahun
2013
di
Kabupaten
Kupang
dan
Belu
PemasVan
kesiapan
pelaksanaan
program
• Minat
dan
kesiapan
daerah
• Mobilisasi
fasilitator
dan
tenaga
ahli
(PPSP
dan
mitra)
PemasVan
efekVfitas
advokasi
dan
komunikasi
program
• Desain
dan
implementasi
advokasi
dan
komunikasi
program
PemasVan
kesiapan
CSS
sebagai
portofolio
pemrograman
dan
penganggaran
PemasVan
efekVfitas
peningkatan
kapasitas
• Desain
dan
pelaksanaan
pelaVhan
• Desain
dan
pelaksanaan
fasilitasi
• Adopsi/buy-‐in
program
dan
anggaran
• Pemenuhan
kriteria
kesiapan
untuk
implementasi
UNBETTER URBAN FUTURE
HABITAT
FOR A
PemasVan
kesinambung-‐
an
antara
perencanaan
strategis
dan
implementasi
• Mobilisasi
fasilitator
dan
tenaga
ahli
(PPSP
dan
mitra)
• Note:
“Making
strategy
works
is
more
difficult
than
the
works
of
strategy
making”.
6. Module 1.4: Pokja AMPL Belu)
Rekomendasi
sebagai
bahan
masukan
Diperlukan
pengawasan
(oversight)
pelaksanaan
PPSP
untuk
memasTkan
pelaksanan
program
sesuai
dengan
MPP-‐PPSP
Diperlukan
konsistensi
pendekatan
fasilitasi,
baik
dalam
perencanaan
strategis
maupun
dalam
implementasi
strategi
yang
merupakan
“core
value”
PPSP
Diperlukan
peningkatan
kapasitas
Pokja
AMPL
provinsi
dan
kab/
kota
dalam
implementasi
strategi
yang
telah
dirumuskan
Diperlukan
pembentukan
unit
kerja
dalam
PPSP
yang
berperan
dalam
pemasTan
implementasi
strategi
yang
telah
dirumuskan.
UNBETTER URBAN FUTURE
HABITAT
FOR A
7. Module 1.4: Pokja AMPL Belu)
Terima
kasih…
UNBETTER URBAN FUTURE
HABITAT
FOR A