SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
REFORMA AGRARIAREFORMA AGRARIA
DANDAN
REFLEKSI HAMREFLEKSI HAM
GUNAWAN SASMITA
DIREKTURLANDREFORM
BADAN PERTANAHAN NASIONALBADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIAREPUBLIK INDONESIA
JAKARTAJAKARTA
10 DESEMBER 200710 DESEMBER 2007
ALIANSI PETANI INDONESIAALIANSI PETANI INDONESIA
LANDASAN FILOSOFI
• TANAH KARUNIA TUHAN YANG MAHA ESA KEPADA BANGSA
INDONESIA.
• HUBUNGAN BANGSA INDONESIA DENGAN TANAH BERSIFAT ABADI.
• HUBUNGAN INI SANGAT MENENTUKAN KESEJAHTERAAN,
KEMAKMURAN, KEADILAN, KEBERLANJUTAN DAN HARMONI BAGI
BANGSA DAN NEGARA INDONESIA.
• HUBUNGAN RAKYAT DENGAN TANAH MERUPAKAN HAL YANG
SANGAT MENDASAR DAN ASASI DALAM HIDUP DAN
KEHIDUPANNYA.
• JIKA HUBUNGAN INI TIDAK TERTATA DENGAN BAIK, AKAN LAHIR
KEMISKINAN BAGI SEBAGIAN TERBESAR RAKYAT INDONESIA,
KETIDAK-ADILAN, PELURUHAN, SERTA SENGKETA DAN KONFLIK
YANG BERKEPANJANGAN DAN BAHKAN BERSIFAT STRUKTURAL.
• HUBUNGAN YANG MENDASAR DAN ASASI TERSEBUT DIATAS
DIJAMIN DAN DILINDUNGI KEBERADAANNYA OLEH KONSTITUSI,
ANTARA LAIN PASAL 27 AYAT (2), PASAL 28 H AYAT (4), DAN PASAL
33 UUD’45.
LANDASAN FILOSOFI (LANJUTAN)
• PASAL 27 AYAT (2):
TIAP-TIAP WARGA NEGARA BERHAK ATAS PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN
YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAAN.
• PASAL 28 H AYAT (4):
SETIAP ORANG BERHAK MEMPUNYAI MILIK PRIBADI DAN HAK MILIK TERSEBUT
TIDAK BOLEH DIAMBIL ALIH SECARA SEWENANG-WENANG.
• PASAL 33:
(1) PEREKONOMIAN DISUSUN SEBAGAI USAHA BERSAMA BERDASARKAN ATAS
ASAS KEKELUARGAAN.
(2) CABANG-CABANG PRODUKSI YANG PENTING BAGI NEGARA DAN YANG
MENGUASAI HAJAT HIDUP ORANG BANYAK DIKUASAI OLEH NEGARA.
(3) BUMIDAN AIRDAN KEKAYAAN ALAMYANGTERKANDUNGDIDALAMNYA
DIKUASAIOLEHNEGARA DAN DIPERGUNAKAN UNTUKSEBESAR-BESAR
KEMAKMURAN RAKYAT.
(4) PEREKONOMIAN NASIONAL DISELENGGARAKAN BERDASAR ATAS DEMOKRASI
EKONOMI DENGAN PRINSIP KEBERSAMAAN, EFISIENSI, BERKEADILAN,
BERKELANJUTAN, BERWAWASAN LINGKUNGAN ……DST
(5) …..DST
LANDASAN FILOSOFI (LANJUTAN)
MENENTUKANNYA HUBUNGAN INI BAGI KESEJAHTERAAN DAN
KEADILAN SOSIAL RAKYAT DAN BANGSA INDONESIA, MENGHENDAKI
NEGARA UNTUK MENGATURNYA (PASAL 33 AYAT (3) UUD’45),
SEBAGAIMANA DITUANGKAN DALAM HUKUM TANAH NASIONAL UU NO.
5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA
(UUPA), PASAL 2 AYAT (2):
– MENGATUR DAN MENYELENGGARAKAN PERUNTUKAN,
PENGGUNAAN, PERSEDIAAN DAN PEMELIHARAAN BUMI, AIR DAN
RUANG ANGKASA TERSEBUT;
– MENENTUKAN DAN MENGATUR HUBUNGAN-HUBUNGAN HUKUM
ANTARA ORANG-ORANG DENGAN BUMI, AIR DAN RUANG ANGKASA;
– MENENTUKAN DAN MENGATUR HUBUNGAN-HUBUNGAN HUKUM
ANTARA ORANG-ORANG, DAN PERBUATAN-PERBUATAN HUKUM
YANG MENGENAI BUMI, AIR DAN RUANG ANGKASA.
44 PRINSIP PERTANAHANPRINSIP PERTANAHAN
Pertanahan Harus Berkontribusi Secara Nyata:
I. Untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat;
II. Untuk menata kehidupan bersama yang
lebih berkeadilan;
III. Untuk mewujudkan keberlanjutan sistem
kemasyarakatan, kebangsaan dan
kenegaraan Indonesia;
IV. Untuk mewujudkan keharmonisan
(terselesaikannya sengketa dan konflik
pertanahan).
1. Membangun kepercayaan masyarakat pada
Badan Pertanahan Nasional RI
2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan
pendaftaran tanah serta sertipikasi tanah secara
menyeluruh di seluruh Indonesia
3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas
tanah
4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-
daerah korban bencana alam dan daerah-daerah
konflik di seluruh tanah air
5. Menangani dan menyelesaikan perkara,
masalah, sengketa dan konflik pertanahan
secara sistematis
11 AGENDA BPN RI11 AGENDA BPN RI
6. Membangun Sistem Informasi Manajemen Pertanahan
Nasional (SIMTANAS) dan sistem pengamanan
dokumen pertanahan di seluruh Indonesia
7. Menangani masalah KKN serta meningkatkan
partisipasi dan pemberdayaan masyarakat
8. Membangun basis data penguasaan dan pemilikan
tanah skala besar
9. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan
perundang-undangan pertanahan yang telah
ditetapkan
10. Menata kelembagaan Badan Pertanahan Nasional RI
11. Mengembangkan dan memperbaharui politik, hukum
dan kebijakan pertanahan (Reforma Agraria).
11 AGENDA BPN RI11 AGENDA BPN RI (lanjutan)(lanjutan)
PERSOALAN STRUKTURAL
Kemiskinan: sebagian besar di perdesaan (petani)
• Penduduk miskin (Maret 2007): 37,17 juta jiwa
(16,58%)
• Perdesaan: 63,52%; perkotaan: 36,48%
Pengangguran: erat kaitannya dengan kemiskinan
• Pengangguran terbuka: 11,1 juta (10,45%)
• Tersebar di perdesaan maupun perkotaan
Ketimpangan Sosial: distribusi pendapatan belum
merata
• Angka kemiskinan: sektor pertanian 56,07%; industri
6,77%
• Penguasaan tanah sempit (petani gurem <0,5 ha:
56,5%)
PIDATO PRESIDEN RIPIDATO PRESIDEN RI
(31 JANUARI 2007)(31 JANUARI 2007)
“Pro g ram Reforma Agraria … se cara be rtahap …
akan dilaksanakan m ulai tahun 20 0 7 ini. Lang kah itu
dilakukan de ng an m e ng alo kasikan tanah bag i rakyat
te rm iskin yang be rasaldari hutan ko nve rsi dan tanah
lain yang m e nurut hukum pe rtanahan kita bo le h
dipe runtukkan bag i ke pe nting an rakyat. Inilah yang
saya se but se bag ai prinsip Tanah untuk Keadilan
dan Kesejahteraan Rakyat … [yang ] saya ang g ap
mutlak untuk dilakukan. ”
REFORMA AGRARIA
(UUPA, Keputusan MPR No. 5 MPR/2003)
=
PEMBARUAN AGRARIA
(Tap IX/MPR/2001, Keputusan MPR No.5 MPR/2003)
TANAH UNTUK KEADILAN DANTANAH UNTUK KEADILAN DAN
KESEJAHTERAAN RAKYATKESEJAHTERAAN RAKYAT
I. TAPMPRNo. IX/MPR/2001
Pembaruan Agraria: merupakan suatu proses
yang berkesinambungan berkenaan dengan
penataan kembali penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah,
dilaksanakan dalam rangka tercapainya
kepastian dan perlindungan hukum serta keadilan
dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
DEFINISI REFORMA AGRARIADEFINISI REFORMA AGRARIA
II. Penjelasan UmumI (7) UUPA
Dalam pasal1 0 ayat 1 dan 2 dirum uskan suatu az a s yang
pada de wasa ini se dang m e njadi dasar dari pada
pe rubahan-pe rubahan dalam struktur pe rtanahan ham pir di
se luruh dunia, yaitu ne g ara-ne g ara yang te lah/se dang
m e nye le ng g arakan apa yang dise but “land re fo rm ” atau
“ag rarian re fo rm ” yaitu “tanah … harus dike rjakan atau
diusahakan se cara aktif o le h pe m iliknya se ndiri. ”
......... Akhirnya ke te ntuan itu pe rlu dibare ng i pula de ng an
pe m be rian kre dit, bibit dan bantuan-bantuan lainnya de ng an
syarat-syarat yang ring an, se hing g a pe m iliknya tidak akan
te rpaksa be ke rja dalam lapang an lain, de ng an m e nye rahkan
pe ng uasaan tanahnya ke pada o rang lain.
DEFINISI (DEFINISI (lanjutanlanjutan))
III. Definisi Operasional
Reforma Agraria :
1. Penataan ulang sistim politik dan hukum
pertanahan berdasarkan prinsip pasal –
pasal UUD 45 dan UUPA;
2. Proses penyelenggaraan land re fo rm (LR)
dan acce ss re fo rm (AR) secara bersama;
RA = LR + AR
DEFINISI (DEFINISI (lanjutanlanjutan))
DEFINISI (DEFINISI (lanjutanlanjutan))
a. LR adalah proses distribusi atau redistribusi
tanah untuk menata Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
berdasarkan politik dan hukum pertanahan.
b. AR adalah suatu proses penyediaan akses bagi
masyarakat (Subyek Reforma Agraria) terhadap
segala hal yang memungkinkan mereka untuk
mengembangkan tanahnya sebagai sumber
kehidupan (partisipasi ekonomi-politik, modal,
pasar, teknologi, pendampingan, peningkatan
kapasitas dan kemampuan).
I. Menata ulang ketimpangan struktur
penguasaan dan penggunaan tanah ke arah
yang lebih adil,
II. Mengurangi kemiskinan,
III. Menciptakan lapangan kerja,
IV. Memperbaiki akses rakyat kepada sumber-
sumberekonomi, terutama tanah,
V. Mengurangi sengketa dan konflik
pertanahan,
VI. Memperbaiki dan menjaga kualitas
lingkungan hidup,
VII. Meningkatkan ketahanan pangan dan energi
rumah tangga.
TUJUAN REFORMA AGRARIATUJUAN REFORMA AGRARIA
I. Melakukan penataan atas konsentrasi aset dan
atas tanah-tanah terlantarmelalui penataan
politikdan hukumpertanahan berdasarkan
Pancasila, UUD’45 dan UUPA
II. Mengalokasikan tanah yang langsung dikuasai
oleh negara (ObyekReforma Agraria) untuk
rakyat (SubyekReforma Agraria)
STRATEGI DASAR RASTRATEGI DASAR RA
HAK-HAK DASAR
• Program Reforma Agraria yang dicanangkan Pemerintah diarahkan terutama
untuk mengentaskan kemiskinan, merupakan landasan yang kokoh untuk
mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan hidup masyarakat.
• Prinsip keadilan sosial masyarakat dikembangkan melalui proses pemenuhan
hak-hak dasar masyarakat (rig ht base d appro ach).
• Pendekatan berbasis hak, disamping mengakui hak-hak dasar (g ive n rig ht)
juga mengenal hak-hak yang harus diperjuangkan (e xe rcise d rig ht).
• Hak-hak dasar atau yang dikenal dengan unive rsalo f hum an rig ht (g ive n rig ht)
telah ada sejak seorang manusia dilahirkan, meliputi hak sosial, budaya,
ekonomi dan politik yang dijamin oleh Konstitusi (UUD45).
• Exe rcise d rig ht, hak-hak dimana seorang warga negara bila ingin
memperolehnya harus memperjuangkannya.
HAK-HAK DASAR
(LANJUTAN)
• Penyebab kemiskinan merupakan hal yang kompleks,
salah satunya adalah kurangnya atau tiadanya akses
mereka kepada sumber-sumber ekonomi dan politik.
• Melalui Reforma Agraria, hak-hak dasar (g ive n rig ht)
masyarakat yang berkaitan dengan tanah dan pertanahan
dipenuhi dengan membuka akses masyarakat terhadap
sumber kesejahteraan yang berupa tanah (asse t re fo rm ).
• Sedangkan pemenuhan hak-hak yang harus diperjuangkan
(e xe rcise d rig ht) dipenuhi dengan membuka akses kepada
sumber-sumber kesejahteraan lain, seperti modal,
teknologi, manajemen dan pasar (acce ss re fo rm ).
SUBYEK:
Orang miskin, seperti: buruh tani, petani
tidakbertanah (landless)
OBYEK:
Tanah-tanah yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan dapat dialokasikan untuk
reforma agraria , seperti: tanah obyekland reform,
tanah yang dikuasai langsung oleh negara, dll.
SUBYEK DAN OBYEK REFORMASUBYEK DAN OBYEK REFORMA
AGRARIAAGRARIA
MEKANISME &MEKANISME & DELIVERY SYSTEMDELIVERY SYSTEM
REFORMA AGRARIAREFORMA AGRARIA
I. Dewan Reforma Agraria (DRA)
Merumuskan dan menetapkan kebijakan serta
evaluasi dan pengendalian pelaksanaan Reforma
Agraria
Organisasi DRA:
1. Tingkat Pusat: DRAN
2. Tingkat Provinsi: DRAP
3. Tingkat Kab/Kota: DRAK
KELEMBAGAAN REFORMA AGRARIAKELEMBAGAAN REFORMA AGRARIA
II. Lembaga Pengelola Reforma Agraria
Nasional
Lembaga ini berbentuk BLU (Badan
Layanan Umum) yang berada di bawah
BPN-RI yang salah satu fungsinya adalah
membiayai reforma agraria
KELEMBAGAAN RA (KELEMBAGAAN RA (lanjutanlanjutan))
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Jurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat AdatJurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat Adaternidiswan
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTNakano
 
Uu No26 2007
Uu No26 2007Uu No26 2007
Uu No26 2007cuttank
 
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutanKonsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutanSalma Van Licht
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHWahyu Ojan
 
Hukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliahHukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliahhukum_lingkungan
 
Bahan Presentasi Assiten 1 Gubernur Kaltim pada Acara FGD Mendesak Pengesahan...
Bahan Presentasi Assiten 1 Gubernur Kaltim pada Acara FGD Mendesak Pengesahan...Bahan Presentasi Assiten 1 Gubernur Kaltim pada Acara FGD Mendesak Pengesahan...
Bahan Presentasi Assiten 1 Gubernur Kaltim pada Acara FGD Mendesak Pengesahan...erikasiluq
 
konsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutan
konsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutankonsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutan
konsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutanNeng Ariska
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan rupaka
 
Uu no 23 tahun 2007
Uu no 23 tahun 2007Uu no 23 tahun 2007
Uu no 23 tahun 2007faridsetyo1
 
Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014septianm
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Penataan Ruang
 
Resensi buku hukum lingkungan di indonesia
Resensi buku hukum lingkungan di indonesiaResensi buku hukum lingkungan di indonesia
Resensi buku hukum lingkungan di indonesiaYanels Garsione
 

What's hot (16)

Jurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat AdatJurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 
Uu No26 2007
Uu No26 2007Uu No26 2007
Uu No26 2007
 
Makalaha
MakalahaMakalaha
Makalaha
 
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutanKonsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
Konsep dasar-pembangunan-berkelanjutan
 
Geo (fnaws)
Geo (fnaws)Geo (fnaws)
Geo (fnaws)
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
 
Hukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliahHukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliah
 
Bahan Presentasi Assiten 1 Gubernur Kaltim pada Acara FGD Mendesak Pengesahan...
Bahan Presentasi Assiten 1 Gubernur Kaltim pada Acara FGD Mendesak Pengesahan...Bahan Presentasi Assiten 1 Gubernur Kaltim pada Acara FGD Mendesak Pengesahan...
Bahan Presentasi Assiten 1 Gubernur Kaltim pada Acara FGD Mendesak Pengesahan...
 
konsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutan
konsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutankonsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutan
konsep pembangunan dan pembangunan berkelanjutan
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
 
23 97
23 9723 97
23 97
 
Uu no 23 tahun 2007
Uu no 23 tahun 2007Uu no 23 tahun 2007
Uu no 23 tahun 2007
 
Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014Konsep deklarasi 1 september 2014
Konsep deklarasi 1 september 2014
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
 
Resensi buku hukum lingkungan di indonesia
Resensi buku hukum lingkungan di indonesiaResensi buku hukum lingkungan di indonesia
Resensi buku hukum lingkungan di indonesia
 

Similar to .Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia

KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...ssuser318a6e
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Biotani & Bahari Indonesia
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Biotani & Bahari Indonesia
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Biotani & Bahari Indonesia
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Biotani & Bahari Indonesia
 
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptxPenguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptxSMPranata
 
Diskusi 4 Hukum Agraria.pdf
Diskusi 4 Hukum Agraria.pdfDiskusi 4 Hukum Agraria.pdf
Diskusi 4 Hukum Agraria.pdfIndra Sofian
 
PPT MPH.pptx
PPT MPH.pptxPPT MPH.pptx
PPT MPH.pptxyulan20
 
Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi baleg
Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi balegMatrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi baleg
Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi balegMedan Comonity
 
Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI
Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI
Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI Yani Antariksa
 
HAK RAKYAT ATAS PEMBANGUNAN Dalam Penyelenggaraan.pptx
HAK RAKYAT ATAS PEMBANGUNAN Dalam Penyelenggaraan.pptxHAK RAKYAT ATAS PEMBANGUNAN Dalam Penyelenggaraan.pptx
HAK RAKYAT ATAS PEMBANGUNAN Dalam Penyelenggaraan.pptxBUMDESMAJULESTARI
 
Kebijakan pemerintah Indonesia mengatasi konflik papua
Kebijakan pemerintah Indonesia mengatasi konflik papuaKebijakan pemerintah Indonesia mengatasi konflik papua
Kebijakan pemerintah Indonesia mengatasi konflik papuaAnisNurMaisyaroh
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptxKetahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptxMuhammadIdris276103
 
Pendidikan HAM dan Demokrasi
Pendidikan HAM dan DemokrasiPendidikan HAM dan Demokrasi
Pendidikan HAM dan DemokrasiAchmad Junaidi
 
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEAAnggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEAajijogja
 

Similar to .Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia (20)

KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
KONSOLIDASI TANAH PERKOTAAN DALAM RANGKA PENYEDIAAN TANAH UNTUK PENATAAN PERU...
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
 
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
Petisi kepada presiden untuk penyelesaian konflik agraria
 
FPIC
FPICFPIC
FPIC
 
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptxPenguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
Penguasaan dan Pengusahaan Lahan serta Kemiskinan di Pedesaan.pptx
 
Diskusi 4 Hukum Agraria.pdf
Diskusi 4 Hukum Agraria.pdfDiskusi 4 Hukum Agraria.pdf
Diskusi 4 Hukum Agraria.pdf
 
PPT MPH.pptx
PPT MPH.pptxPPT MPH.pptx
PPT MPH.pptx
 
Sengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adatSengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adat
 
Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi baleg
Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi balegMatrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi baleg
Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi baleg
 
Falsafah Agraria.pdf
Falsafah Agraria.pdfFalsafah Agraria.pdf
Falsafah Agraria.pdf
 
Bab i
Bab i Bab i
Bab i
 
Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI
Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI
Manfaat SNPK dalam padnas DR YANI
 
HAK RAKYAT ATAS PEMBANGUNAN Dalam Penyelenggaraan.pptx
HAK RAKYAT ATAS PEMBANGUNAN Dalam Penyelenggaraan.pptxHAK RAKYAT ATAS PEMBANGUNAN Dalam Penyelenggaraan.pptx
HAK RAKYAT ATAS PEMBANGUNAN Dalam Penyelenggaraan.pptx
 
Kebijakan pemerintah Indonesia mengatasi konflik papua
Kebijakan pemerintah Indonesia mengatasi konflik papuaKebijakan pemerintah Indonesia mengatasi konflik papua
Kebijakan pemerintah Indonesia mengatasi konflik papua
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptxKetahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
Ketahanan Nasional - Kewarganegaraan.pptx
 
Pendidikan HAM dan Demokrasi
Pendidikan HAM dan DemokrasiPendidikan HAM dan Demokrasi
Pendidikan HAM dan Demokrasi
 
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEAAnggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

.Reforma Agraria dan Refleksi Hak Asasi Manusia

  • 1. REFORMA AGRARIAREFORMA AGRARIA DANDAN REFLEKSI HAMREFLEKSI HAM GUNAWAN SASMITA DIREKTURLANDREFORM BADAN PERTANAHAN NASIONALBADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIAREPUBLIK INDONESIA JAKARTAJAKARTA 10 DESEMBER 200710 DESEMBER 2007 ALIANSI PETANI INDONESIAALIANSI PETANI INDONESIA
  • 2. LANDASAN FILOSOFI • TANAH KARUNIA TUHAN YANG MAHA ESA KEPADA BANGSA INDONESIA. • HUBUNGAN BANGSA INDONESIA DENGAN TANAH BERSIFAT ABADI. • HUBUNGAN INI SANGAT MENENTUKAN KESEJAHTERAAN, KEMAKMURAN, KEADILAN, KEBERLANJUTAN DAN HARMONI BAGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA. • HUBUNGAN RAKYAT DENGAN TANAH MERUPAKAN HAL YANG SANGAT MENDASAR DAN ASASI DALAM HIDUP DAN KEHIDUPANNYA. • JIKA HUBUNGAN INI TIDAK TERTATA DENGAN BAIK, AKAN LAHIR KEMISKINAN BAGI SEBAGIAN TERBESAR RAKYAT INDONESIA, KETIDAK-ADILAN, PELURUHAN, SERTA SENGKETA DAN KONFLIK YANG BERKEPANJANGAN DAN BAHKAN BERSIFAT STRUKTURAL. • HUBUNGAN YANG MENDASAR DAN ASASI TERSEBUT DIATAS DIJAMIN DAN DILINDUNGI KEBERADAANNYA OLEH KONSTITUSI, ANTARA LAIN PASAL 27 AYAT (2), PASAL 28 H AYAT (4), DAN PASAL 33 UUD’45.
  • 3. LANDASAN FILOSOFI (LANJUTAN) • PASAL 27 AYAT (2): TIAP-TIAP WARGA NEGARA BERHAK ATAS PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAAN. • PASAL 28 H AYAT (4): SETIAP ORANG BERHAK MEMPUNYAI MILIK PRIBADI DAN HAK MILIK TERSEBUT TIDAK BOLEH DIAMBIL ALIH SECARA SEWENANG-WENANG. • PASAL 33: (1) PEREKONOMIAN DISUSUN SEBAGAI USAHA BERSAMA BERDASARKAN ATAS ASAS KEKELUARGAAN. (2) CABANG-CABANG PRODUKSI YANG PENTING BAGI NEGARA DAN YANG MENGUASAI HAJAT HIDUP ORANG BANYAK DIKUASAI OLEH NEGARA. (3) BUMIDAN AIRDAN KEKAYAAN ALAMYANGTERKANDUNGDIDALAMNYA DIKUASAIOLEHNEGARA DAN DIPERGUNAKAN UNTUKSEBESAR-BESAR KEMAKMURAN RAKYAT. (4) PEREKONOMIAN NASIONAL DISELENGGARAKAN BERDASAR ATAS DEMOKRASI EKONOMI DENGAN PRINSIP KEBERSAMAAN, EFISIENSI, BERKEADILAN, BERKELANJUTAN, BERWAWASAN LINGKUNGAN ……DST (5) …..DST
  • 4. LANDASAN FILOSOFI (LANJUTAN) MENENTUKANNYA HUBUNGAN INI BAGI KESEJAHTERAAN DAN KEADILAN SOSIAL RAKYAT DAN BANGSA INDONESIA, MENGHENDAKI NEGARA UNTUK MENGATURNYA (PASAL 33 AYAT (3) UUD’45), SEBAGAIMANA DITUANGKAN DALAM HUKUM TANAH NASIONAL UU NO. 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA (UUPA), PASAL 2 AYAT (2): – MENGATUR DAN MENYELENGGARAKAN PERUNTUKAN, PENGGUNAAN, PERSEDIAAN DAN PEMELIHARAAN BUMI, AIR DAN RUANG ANGKASA TERSEBUT; – MENENTUKAN DAN MENGATUR HUBUNGAN-HUBUNGAN HUKUM ANTARA ORANG-ORANG DENGAN BUMI, AIR DAN RUANG ANGKASA; – MENENTUKAN DAN MENGATUR HUBUNGAN-HUBUNGAN HUKUM ANTARA ORANG-ORANG, DAN PERBUATAN-PERBUATAN HUKUM YANG MENGENAI BUMI, AIR DAN RUANG ANGKASA.
  • 5. 44 PRINSIP PERTANAHANPRINSIP PERTANAHAN Pertanahan Harus Berkontribusi Secara Nyata: I. Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; II. Untuk menata kehidupan bersama yang lebih berkeadilan; III. Untuk mewujudkan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia; IV. Untuk mewujudkan keharmonisan (terselesaikannya sengketa dan konflik pertanahan).
  • 6. 1. Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan Pertanahan Nasional RI 2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran tanah serta sertipikasi tanah secara menyeluruh di seluruh Indonesia 3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah 4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah- daerah korban bencana alam dan daerah-daerah konflik di seluruh tanah air 5. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa dan konflik pertanahan secara sistematis 11 AGENDA BPN RI11 AGENDA BPN RI
  • 7. 6. Membangun Sistem Informasi Manajemen Pertanahan Nasional (SIMTANAS) dan sistem pengamanan dokumen pertanahan di seluruh Indonesia 7. Menangani masalah KKN serta meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat 8. Membangun basis data penguasaan dan pemilikan tanah skala besar 9. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-undangan pertanahan yang telah ditetapkan 10. Menata kelembagaan Badan Pertanahan Nasional RI 11. Mengembangkan dan memperbaharui politik, hukum dan kebijakan pertanahan (Reforma Agraria). 11 AGENDA BPN RI11 AGENDA BPN RI (lanjutan)(lanjutan)
  • 8. PERSOALAN STRUKTURAL Kemiskinan: sebagian besar di perdesaan (petani) • Penduduk miskin (Maret 2007): 37,17 juta jiwa (16,58%) • Perdesaan: 63,52%; perkotaan: 36,48% Pengangguran: erat kaitannya dengan kemiskinan • Pengangguran terbuka: 11,1 juta (10,45%) • Tersebar di perdesaan maupun perkotaan Ketimpangan Sosial: distribusi pendapatan belum merata • Angka kemiskinan: sektor pertanian 56,07%; industri 6,77% • Penguasaan tanah sempit (petani gurem <0,5 ha: 56,5%)
  • 9. PIDATO PRESIDEN RIPIDATO PRESIDEN RI (31 JANUARI 2007)(31 JANUARI 2007) “Pro g ram Reforma Agraria … se cara be rtahap … akan dilaksanakan m ulai tahun 20 0 7 ini. Lang kah itu dilakukan de ng an m e ng alo kasikan tanah bag i rakyat te rm iskin yang be rasaldari hutan ko nve rsi dan tanah lain yang m e nurut hukum pe rtanahan kita bo le h dipe runtukkan bag i ke pe nting an rakyat. Inilah yang saya se but se bag ai prinsip Tanah untuk Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat … [yang ] saya ang g ap mutlak untuk dilakukan. ”
  • 10. REFORMA AGRARIA (UUPA, Keputusan MPR No. 5 MPR/2003) = PEMBARUAN AGRARIA (Tap IX/MPR/2001, Keputusan MPR No.5 MPR/2003) TANAH UNTUK KEADILAN DANTANAH UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYATKESEJAHTERAAN RAKYAT
  • 11. I. TAPMPRNo. IX/MPR/2001 Pembaruan Agraria: merupakan suatu proses yang berkesinambungan berkenaan dengan penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, dilaksanakan dalam rangka tercapainya kepastian dan perlindungan hukum serta keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. DEFINISI REFORMA AGRARIADEFINISI REFORMA AGRARIA
  • 12. II. Penjelasan UmumI (7) UUPA Dalam pasal1 0 ayat 1 dan 2 dirum uskan suatu az a s yang pada de wasa ini se dang m e njadi dasar dari pada pe rubahan-pe rubahan dalam struktur pe rtanahan ham pir di se luruh dunia, yaitu ne g ara-ne g ara yang te lah/se dang m e nye le ng g arakan apa yang dise but “land re fo rm ” atau “ag rarian re fo rm ” yaitu “tanah … harus dike rjakan atau diusahakan se cara aktif o le h pe m iliknya se ndiri. ” ......... Akhirnya ke te ntuan itu pe rlu dibare ng i pula de ng an pe m be rian kre dit, bibit dan bantuan-bantuan lainnya de ng an syarat-syarat yang ring an, se hing g a pe m iliknya tidak akan te rpaksa be ke rja dalam lapang an lain, de ng an m e nye rahkan pe ng uasaan tanahnya ke pada o rang lain. DEFINISI (DEFINISI (lanjutanlanjutan))
  • 13. III. Definisi Operasional Reforma Agraria : 1. Penataan ulang sistim politik dan hukum pertanahan berdasarkan prinsip pasal – pasal UUD 45 dan UUPA; 2. Proses penyelenggaraan land re fo rm (LR) dan acce ss re fo rm (AR) secara bersama; RA = LR + AR DEFINISI (DEFINISI (lanjutanlanjutan))
  • 14. DEFINISI (DEFINISI (lanjutanlanjutan)) a. LR adalah proses distribusi atau redistribusi tanah untuk menata Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah berdasarkan politik dan hukum pertanahan. b. AR adalah suatu proses penyediaan akses bagi masyarakat (Subyek Reforma Agraria) terhadap segala hal yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan tanahnya sebagai sumber kehidupan (partisipasi ekonomi-politik, modal, pasar, teknologi, pendampingan, peningkatan kapasitas dan kemampuan).
  • 15. I. Menata ulang ketimpangan struktur penguasaan dan penggunaan tanah ke arah yang lebih adil, II. Mengurangi kemiskinan, III. Menciptakan lapangan kerja, IV. Memperbaiki akses rakyat kepada sumber- sumberekonomi, terutama tanah, V. Mengurangi sengketa dan konflik pertanahan, VI. Memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup, VII. Meningkatkan ketahanan pangan dan energi rumah tangga. TUJUAN REFORMA AGRARIATUJUAN REFORMA AGRARIA
  • 16. I. Melakukan penataan atas konsentrasi aset dan atas tanah-tanah terlantarmelalui penataan politikdan hukumpertanahan berdasarkan Pancasila, UUD’45 dan UUPA II. Mengalokasikan tanah yang langsung dikuasai oleh negara (ObyekReforma Agraria) untuk rakyat (SubyekReforma Agraria) STRATEGI DASAR RASTRATEGI DASAR RA
  • 17. HAK-HAK DASAR • Program Reforma Agraria yang dicanangkan Pemerintah diarahkan terutama untuk mengentaskan kemiskinan, merupakan landasan yang kokoh untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan hidup masyarakat. • Prinsip keadilan sosial masyarakat dikembangkan melalui proses pemenuhan hak-hak dasar masyarakat (rig ht base d appro ach). • Pendekatan berbasis hak, disamping mengakui hak-hak dasar (g ive n rig ht) juga mengenal hak-hak yang harus diperjuangkan (e xe rcise d rig ht). • Hak-hak dasar atau yang dikenal dengan unive rsalo f hum an rig ht (g ive n rig ht) telah ada sejak seorang manusia dilahirkan, meliputi hak sosial, budaya, ekonomi dan politik yang dijamin oleh Konstitusi (UUD45). • Exe rcise d rig ht, hak-hak dimana seorang warga negara bila ingin memperolehnya harus memperjuangkannya.
  • 18. HAK-HAK DASAR (LANJUTAN) • Penyebab kemiskinan merupakan hal yang kompleks, salah satunya adalah kurangnya atau tiadanya akses mereka kepada sumber-sumber ekonomi dan politik. • Melalui Reforma Agraria, hak-hak dasar (g ive n rig ht) masyarakat yang berkaitan dengan tanah dan pertanahan dipenuhi dengan membuka akses masyarakat terhadap sumber kesejahteraan yang berupa tanah (asse t re fo rm ). • Sedangkan pemenuhan hak-hak yang harus diperjuangkan (e xe rcise d rig ht) dipenuhi dengan membuka akses kepada sumber-sumber kesejahteraan lain, seperti modal, teknologi, manajemen dan pasar (acce ss re fo rm ).
  • 19. SUBYEK: Orang miskin, seperti: buruh tani, petani tidakbertanah (landless) OBYEK: Tanah-tanah yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan dapat dialokasikan untuk reforma agraria , seperti: tanah obyekland reform, tanah yang dikuasai langsung oleh negara, dll. SUBYEK DAN OBYEK REFORMASUBYEK DAN OBYEK REFORMA AGRARIAAGRARIA
  • 20. MEKANISME &MEKANISME & DELIVERY SYSTEMDELIVERY SYSTEM REFORMA AGRARIAREFORMA AGRARIA
  • 21. I. Dewan Reforma Agraria (DRA) Merumuskan dan menetapkan kebijakan serta evaluasi dan pengendalian pelaksanaan Reforma Agraria Organisasi DRA: 1. Tingkat Pusat: DRAN 2. Tingkat Provinsi: DRAP 3. Tingkat Kab/Kota: DRAK KELEMBAGAAN REFORMA AGRARIAKELEMBAGAAN REFORMA AGRARIA
  • 22. II. Lembaga Pengelola Reforma Agraria Nasional Lembaga ini berbentuk BLU (Badan Layanan Umum) yang berada di bawah BPN-RI yang salah satu fungsinya adalah membiayai reforma agraria KELEMBAGAAN RA (KELEMBAGAAN RA (lanjutanlanjutan))