Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 2010. Tema Air Minum Multidesa
1. 15 Juta KK di Indonesia Belum Peroleh Akses Air Minum
Edisi II, 2010
2. Media Informasi Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan
Daftar
Diterbitkan oleh Isi
Kelompok Kerja Air Minum
dan Penyehatan Lingkungan
(Pokja AMPL) Dari Redaksi ............................................................................................................. 3
Suara Anda................................................................................................................ 4
Penanggung Jawab
Laporan Utama
Direktur Permukiman dan Perumahan
Kisah Sistem Multi Desa di NTT................................................................... 5
Bappenas
Bercermin dari Sistem Multi Desa di Kodi Utara NTT.................................. 8
Direktur Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan Bernd Ugner, Menitikkan Air Mata Berkisah Perjuangan Bocah
Direktur Pengembangan Air Minum NTT Menghargai Air minum..................................................................... 12
Kementerian Pekerjaan Umum Regulasi
Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Pengaturan Tata Kelola Air Perlu Payung Hukum Kuat............................... 15
Teknologi Tepat Guna Agenda
Kementerian Dalam Negeri Hari Lingkungan Hidup Sedunia..................................................................17
Direktur Fasilitasi Penataan Ruang dan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Dunia.................. 20
Lingkungan Hidup Kementerian Dalam Negeri Wacana
15 Juta KK di Indonesia Belum Peroleh Akses Air Minum ........................ 22
Pemimpin Redaksi Studi BPSAB di 5 Kabupaten Jawa Barat dan Jawa Timur.......................... 27
Oswar Mungkasa Wawancara
Budi Yuwono, Direktur Jenderal Cipta Karya ............................................ 31
Dewan Redaksi Inovasi
Maraita Listyasari Teknologi Sederhana Mengubah Air Hujan Siap Minum ......................... 34
Nugroho Tri Utomo
Lewat Proses Ozon dan Filter Air Gambut Jadi Bersih ...............................36
Sisi Lain
Redaktur Pelaksana
Krisis Air dan Tingkat Ketahanan Air Indonesia......................................... 38
Eko Budi Harsono
Testimoni
Desain dan Produksi Teti Suryani,
Agus Sumarno Sang Guru yang Jadi Komposer Sampah.................................................... 42
Sofyar Reportase
Roadshow Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Grobogan...................... 44
Sirkulasi/Sekretariat Pertemuan Konsolidasi Pembangunan AMPL Tahun 2010.........................45
Agus Syuhada Forum Tingkat Tinggi Menteri Lingkungan
Nur Aini Dampak Krisis Air Bagi Masyarakat Umum, Perempuan dan Anak-Anak.. 46
Pameran INDOWATER 2010...................................................................... 48
Alamat Redaksi Air Tanah di Jakarta Tidak Layak Konsumsi............................................... 49
Jl. RP Soeroso 50, Jakarta Pusat. Panduan
Telp./Faks.: (021) 31904113 Kiat Mudah Buat Distalator Surya untuk Pemurnian Air............................ 52
Situs Web: http//www.ampl.or.id Info CD..................................................................................................................... 54
e-mail: redaksipercik@yahoo.com Info Buku................................................................................................................. 55
redaksi@ampl.or.id Info Situs ................................................................................................................. 56
Pustaka AMPL......................................................................................................... 57
Redaksi menerima kiriman
Fakta
tulisan/artikel dari luar.
Fakta Terkait Kelangkaan Air.......................................................................58
Isi berkaitan dengan air minum
dan penyehatan lingkungan.
3. Dari Edis I 2010
Edisii III,, 2010
Redaksi kemudian dalam edisi kali ini kami lebih menyoroti
pada daerah Kodi (NTT) dengan mempertimbangkan
kegiatan ini yang menjangkau jumlah penduduk terbesar
sampai saat ini, yaitu sekitar 17.000 orang. Ini hal yang
mencengangkan dengan mempertimbangkan masih
P
embangunan air minum dan penyehatan banyaknya PDAM yang pelanggannya hanya berkisar
lingkungan dalam waktu sepuluh tahun pada angka 2.000-5.000 pelanggan.
terakhir telah mengalami banyak perubahan Perlu kami informasikan juga bahwa sampai pada
mendasar. Terutama dengan telah saat ini kami telah berhasil menerbitkan Percik dalam
disepakatinya pada tahun 2003 Kebijakan dua versi yaitu edisi reguler dan edisi khusus. Edisi
Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan reguler adalah edisi yang diterbitkan sebanyak 4 (empat)
Lingkungan Berbasis Masyarakat dan berperannya kali setiap tahun, dan direncanakan secara berkala tiga
Kelompok Kerja Air Minum dan bulan, walaupun pada kenyataannya
bu
Penyehatan Lingkungan (Pokja ba dapat diterbitkan setelah
baru
AMPL) secara optimal dalam bu Juni. Sementara edisi khusus
bulan
pembangunan AMPL. Kondisi ini merupakan edisi hasil kerjasama
m
mendorong maraknya pembangunan dengan pemangku kepentingan
de
AMPL berbasis masyarakat di hampir untuk menyajikan topik tertentu,
un
seluruh Indonesia, yang melibatkan da waktu penerbitannya fleksibel.
dan
hampir seluruh pemangku Sampai saat ini edisi khusus telah
Sa
kepentingan mulai dari pemerintah diterbitkan sebanyak 3 (tiga)
di
pusat, pemerintah daerah, LSM, ed yaitu Pengelolaan Sampah
edisi
POKJA
dan masyarakat. Bahkan kemudian Berbasis Masyarakat bekerjasama
B
semangat ini menghasilkan gerakan yang jauh melampaui dengan BORDA dan jaringannya, Satu Dekade Upaya
perkiraan kita semua. Sebut saja proyek besar yang Pengarusutamaan Pembangunan AMPL Berbasis
saat ini menerapkan pendekatan berbasis masyarakat Masyarakat kerjasama dengan WASPOLA, dan 7 Tahun
diantaranya Waspola, Pro AIR, WSLIC-2, CWSH, Sanimas bekerjasama dengan BORDA. Direncanakan
Pamsimas, ISSDP yang dilanjutkan menjadi USDP, WES pada tahun 2010 akan terbit dua edisi yaitu Program
UNICEF, Community-Led Total Sanitation (CLTS) yang Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP) bekerjasama
disempurnakan menjadi Program Sanitasi Total Berbasis dengan Tim Teknis Pembangunan Sanitasi dan Water
Masyarakat (STBM) dan direplikasi menjadi Sanitasi and Environmental Sanitation (WES) UNICEF
Total dan Pemasaran Sanitasi (SToPS). Belum termasuk bekerjasama dengan UNICEF. Sampai saat ini juga
kegiatan LSM yang bekerjasama dengan pemerintah sedang dalam penjajakan beberapa edisi khusus lainnya.
diantaranya Plan Indonesia, dan SIMAVI. Tidak Keseluruhan edisi tersebut juga diterbitkan dalam
terlupakan juga kegiatan dalam bentuk Corporate Social bahasa Inggris. Tentunya ini semua merupakan hal
Responsibility (CSR) oleh perusahaan. yang menggembirakan bagi perkembangan majalah kita
Dari maraknya kegiatan berbasis mayarakat tersebut, tercinta ini.
kemudian dikenali munculnya fenomena kegiatan Memasuki edisi ini, pembaca akan melihat di susunan
berbasis masyarakat yang melibatkan lebih dari satu redaksi mengalami beberapa perubahan karena terjadinya
komunitas dan melintasi lebih dari satu desa, dan bahkan mutasi pada beberapa anggota Pokja AMPL yang selama
menjangkau penduduk dalam jumlah belasan ribu orang. ini terlibat dalam penerbitan Percik. Walaupun demikian
Sebagian orang bahkan menyebutnya PDAM Desa, kami berharap semoga saja hal ini tidak akan mengurangi
saking besarnya. Menariknya adalah prosesnya berbasis kualitas atau bahkan meningkatkan kualitas dari majalah
masyarakat. Sepertinya ini melanggar kaidah yang selama kita tercinta ini.
ini dipegang bahwa kegiatan berbasis masyarakat bersifat Akhir kata, tak lupa kami mengucapkan selamat
sangat lokal (satu desa, satu komunitas), tidak melebih berpuasa bagi yang menjalankannya. Selamat
jumlah tertentu (rata-rata 2000-3000 penduduk). menikmati, dan jangan lupa hal yang selalu kami
Namun kenyataannya banyak daerah sudah mempunyai tunggu adalah kritik dan saran dari pembaca.
kegiatan pembangunan air minum multi desa. Namun (OM).
3
4. Suara
Anda Sungguh senang membaca surat
Sun
a d T
anda. Terimakasih atas perhatian dan
Distribusi Air
k
keperca
kepercayaan kepada majalah kami
Kian Timpang
Planet bumi kita kaya akan air. Para
s
sebagai media yang secara konsisten ahli memperkirakan dunia kita memiliki
d
dan terpercaya dalam menyajikan tidak kurang dari 1.360.000.000 km3
Puskesmas informasi terkait persoalan Air Minum air. Dari total volume tersebut, sekitar
dan Penyehatan Lingkungan. Kami
Perlu Majalah Percik akan perhatikan permohonan anda
1.320.000.000 km3 atau sebesar
Kami adalah salah satu pembaca 97,2 persennya merupakan lautan.
untuk mendapat majalah ini secara Selebihnya, 25.000.000 km3 atau
Majalah Percik, walaupun hingga saat
regular. Salam Percik buat teman- sekitar 1,8 persennya merupakan
ini kami baru satu kali dikirimi Majalah
teman di Puskesmas Batulampa, air tanah. Sedangkan 250.000 km3
Percik edisi Maret dan Oktober 2008
selamat bertugas. merupakan air tawar di danau dan
yang lalu, inginnya sih berlangganan
dan mendapat kiriman edisi terbaru. sungai, dan sisanya 13.000 km km3
Sebagai seorang sanitarian yang Selamatkan Air Kita atau sekitar 0,001 persen merupakan
bekerja di Puskesmas, dengan masa Nobody needs no water. Ya, semua air yang terkandung dalam atmosfer
kerja lebih dari 10 tahun (2000-2010) orang memang butuh air. Setiap orang, dalam bentuk awan hujan.
tentu sudah banyak pengalaman, paling tidak membutuhkan lima liter Akan tetapi, dari volume air yang
namun, bukan berarti semua masalah air setiap harinya. Tanpa air, memang begitu besar itu tidak seluruhnya
sanitasi bisa dengan mudah ditangani. tak akan ada kehidupan. dapat digunakan oleh manusia untuk
Salah satu contoh, ketika kami diminta Tapi, disayangkan sekali ketika menunjang kelangsungan hidupnya.
untuk memberi bimbingan teknis banyak orang kurang peduli terhadap Sebab hanya air tanah dan separuh
pembuatan jamban, khusus untuk ketersediaan air. Menyia-nyiakan air dari volume air tawar yang dapat
daerah pantai (pasang-surut), banjir dengan memakai melebihi kebutuhan. digunakan untuk kebutuhan rumah
dan rumah panggung. Terus terang Seolah-olah manusia tidak butuh air. tangga. Yang lebih parah lagi, volume
kami agak kesulitan, mengingat Padahal, setiap manusia berkepen- air bersih itu mengalami kemerosotan
buku atau panduan teknisnya tidak tingan terhadap air. Memang, kita yang amat cepat akibat kerusakan
kami miliki. Disamping itu, tentunya membayar setiap tetes air yang sampai hutan, pencemaran lingkungan oleh
ilmu atau teori yang diperoleh di bak mandi, tapi bukan berarti bisa limbah industri dan rumah tangga,
diperkuliahan tidak mudah untuk sekenanya mengkonsumsi air tanpa penduduk dunia bertambah banyak,
diingat lagi. batas. Memang pemerintahlah yang dan meningkatnya standar hidup
Oleh karena itu, kami berharap mengelola air, agar bisa tersalurkan ke sehingga tingkat konsumsi air pun
melalui redaki majalah Percik ini, su- masyarakat. Tapi bukan berarti tang- meningkat.
dilah kiranya mengirimkan atau mem- gungjawab akan tersedianya air, hanya Kondisi kritis tersebut mendesak
beri informasi kepada kami majalah, tugas pemerintah. Sebab, sesungguh- PBB untuk mencanangkan tahun 2005
buku, cd, dan bahan lainnya tentang nya air mempunyai keterbatasan juga. hingga 2015 sebagai ’Dekade Air’.
hal yang berhubungan dengan pem- karena itu, jika semua pihak tak bisa Pencanangan ‘Dekade Air’ oleh PBB
buatan jamban. Kalau bisa yang di- peduli, tetap saja berkemungkinan un- memang bukan suatu kebijakan yang
lengkapi dengan gambar dan ukuran- tuk habis. mengada-ada. Melalui serangkaian
nya. Mari bayangkan jika sumber air penelitian ilmiah diketahui bahwa
Terimakasih atas perhatiannya dan habis. Apakah kita harus berharap pemakaian air telah melonjak enam
dikabulkannya permohonan kami. pada air hujan? Atau harus menyuling kali lipat dalam era 100 tahun terakhir.
Semoga majalah Percik senantiasa air laut? Malang sekali nasib kita jika Akibatnya, dalam periode tersebut
memercikkan ilmu dan informasinya hal itu sampai terjadi. sebanyak 20 persen dari total volume
setiap saat, khususnya yang berkom- Pantaslah sedini mungkin kita air bersih di bumi, ludes, sementara
peten dengan Air Minum dan Penye- melestarikan air. Karena pada hake- harga air bersih melonjak lebih dari dua
hatan Lingkungan. katnya air adalah titipan anak cucu kali lipat. Masalahnya tidak cuma itu.
kita, berarti harus dipelihara. Sebuah Dari masa ke masa, ternyata distribusi
Na’ Mal Saleh tanggungjawab moral bagi kita untuk air bersih menjadi kian timpang.
Perumahan Puskesmas Batulampa menjaga warisan agar layak waris. Maximus Ali Perajaka
Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan Lina Naibaho Pesanggrahan, Jakarta
Medan, Sumatera Utara
Distribusi Air Kian Timpang
4
5. Laporan Edisi II, 2010
Utama
Kisah Sistem
Multi Desa di NTT PRO AIR
K
ecamatan Kodi, Ka- multi desa di kecamatan Kodi, kabu- rumah. Sarana air bersih multi desa di
bupaten Sumba Barat paten Sumba Barat Daya difokuskan kecamatan Kodi ini selesai pada awal
Daya, Nusa Teng- pada pembangunan sarana air bersih tahun lalu. Kini warga pun boleh
gara Timur merupa- yang melayani lima desa yaitu desa bergembira dan bilang “ambil air so
kan salah satu contoh Kori, desa Homba, desa Karipit, desa dekat”,” ujar Bernd
nyata keberhasilan pembangunan sa- Hohawungo, dan desa Wailabubur. Program pembangunan air mi-
rana air bersih multi desa. Pasalnya, Jumlah warga yang membutuhkan num multi desa di Kodi diakui Bernd
program penyediaan air minum multi pelayanan ini mencapai 17.000 orang dilakukan warga dengan penuh
desa yang dilakukan di sejumlah desa pengguna dengan biaya 37 milyar ru- perjuangan. Sejumlah kendala sempat
di kecamatan Kodi tersebut dilakukan piah berupa sistim perlindungan mata terjadi. Target pembangunan perpi-
dengan biaya besar dan mencakup pe- air. paan sempat tidak tercapai lantaran
layanan bagi penduduk dengan jum- “Sistem air minum multi desa dipengaruhi oleh hasil kerja yang
lah populasi sangat banyak. Belum yang kami lakukan berupa perpipaan kurang baik dari kontraktor khusus-
lagi kompleknya permasalahan baik dengan pengaliran secara gravitasi ke nya kontraktor utama yang menger-
teknis maupun non teknis di lapang- 4 desa dengan kapasitas penampung jakan konstruksi pada lokasi sumber
an ketika program air minum multi air 400 m3, panjang pipa transmisi mata air. “Kami bersyukur ham-
desa ini dilakukan. sepanjang 6,8 km, pipa distribusi batan tersebut berhasil dengan
Menurut Koordinator ProAir, sepanjang 60 km, serta membangun cepat diatasi. Kendala uta-
Bernd Ugner pelayanan air minum 55 unit kios air dan 210 sambungan ma dalam
5
6. Laporan Utama
p
proses pembangunan air minum
p g
multi d
l desa b h l d
berhasil dipecahkan de-
ngan mengganti kontraktor utama
dengan sub kontraktor yang memiliki
kinerja lebih baik,” tukasnya.
Selain penyediaan air minum
multi desa di Kodi, ProAir juga
membangun konstruksi multi desa di
kabupaten Alor. Dari 6 sistim sarana
yang seluruhnya berupa perpipaan,
berlokasi di kecamatan Pantar, Pantar
Timur, Alor Barat Daya, Alor Timur,
Alor Timur Laut, diperkirakan akan
dimanfaatkan oleh ± 10.280 orang
dari sejumlah desa. Sekarang ini pro-
ses pembangunan perpipaan masih
dilakukan. Diharapkan pada Desem-
ber 2010 sudah selesai.
Khusus desa Bouweli dan Kabir PRO AIR
di kecamatan Pantar, konstruksi per-
pipaan multi desa sempat berjalan merupakan desa lokasi program hun-tahun, maka ketika masyarakat
lambat dimana kemajuannya sempat ProAir di kabupaten Timor Tengah desa Pili dan tetangganya mendapat
tersendat namun sekarang sudah lan- Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur. informasi bahwa ProAir menawarkan
car. Hal ini disebabkan karena ada Pelajaran berharga sukses pengelolaan kerjasama untuk pembangunan sarana
perubahan desain sistim air minum multi desa tersebut da-
a air bersih, beberapa tokoh masyarakat
jaringan air dan kon- pat terlihat dalam proses pengajuan
p desa Pili berinisiatif mengumpulkan
struksi (detail engineer- usulan, perencanaan, pelaksanaan
u masyarakat untuk berdiskusi guna
ing design/DED) dari konstruksi sampai mempersiapkan kontribusi yang men-
konsultan yang ber- pada kemandi- jadi persyaratan ProAir.
dampak pada adanya Setiap ka terjadi rian pengelolaan,
kali Dalam pertemuan tersebut,
permintaan dana un- masalah, kami pemeliharaan dan masyarakat membahas beberapa hal
tuk pekerjaan tambah melibatkan warga perawatan sarana yang menjadi persyaratan untuk
tersebut. Setiap kali dan aparat desa air bersih oleh terlibat dalam program dukungan
terjadi masalah, kami untuk mencari solusi masyarakat itu ProAir, termasuk didalamnya ada-
melibatkan warga bersama sendiri. lah pengumpulan dana tunai yang
dan aparat desa un- Alasan utama harus ditunjukkan melalui tabungan
tuk mencari solusi desa-desa di NTT awal pemeliharaan. Segera setelah
bersama. Prinsipnya kepentingan mengajukan program
me pertemuan itu masyarakat desa Pili
masyarakat agar percepatan pemba- pembangunan air mi-
pem berhasil mengumpulkan dana tunai
ngunan sarana dan keberlanjutan pro- num multi desa tidak sesuai yang diharapkan dalam waktu
gram air minum multi desa berjalan lain k karena sulitnya memperoleh air.
li yang relatif lebih cepat dibandingkan
baik. Untuk memenuhi kebutuhan air mi- dengan desa-desa lain yang juga men-
num biasanya mereka harus berjalan jadi wilayah sasaran program ProAir.
Kabupaten Lain tidak kurang dari 2 kilometer ke mata Faktanya masyarakat desa Pili dan
Selain di kecamatan Kodi, kisah air atau pilihan lainnnya mengambil desa Kamura berhasil mengumpulkan
sukses ProAir melaksakan air minum air di sungai yang berjarak 1,5 km. dana pemeliharaan tidak lebih dari tiga
multi desa juga dapat dipetik di desa Terdorong oleh kesulitan untuk minggu. Beberapa wakil masyarakat
Pili dan desa Kamura memenuhi kebutuhan akan air bersih desa Pili kemudian mendatangi kan-
y a n g yang mereka rasakan selama berta- tor ProAir membawa usulan, lengkap
6
7. Edisi II, 2010
dengan bukti tabungan awal berupa tuk tambahan dalam membayar iuran untuk peningkatan keuangan kelom-
foto copy buku rekening bank se- bulanan. Rupanya dengan menga- pok. Khusus untuk keuangan kelom-
nilai Rp.7.000.000,- dan beberapa lami proses pendekatan yang me- pok Banum Aitum ini, hingga Bulan
dokumen kesepakatan masyarakat nempatkan masyarakat sebagai pelaku September 2009 tercatat pemasukan
sebagaimana yang disyaratkan oleh utama benar-benar membangun rasa sebesar Rp. 25.974.370.– yang berupa
ProAir. kemandirian, sekaligus mendorong kumpulan tabungan awal dan iuran.
Menanggapi usulan tersebut, Pro- kesadaran agar masyarakat bertang- Sedangkan pengeluaran digunakan
Air menindaklanjuti dengan beberapa gung-jawab terhadap keberlanjutan untuk biaya insentif pengurus, biaya
kegiatan ikutan, baik perencanaan hasil pembangunan itu sendiri. rapat, pengadaan inventaris, perawat-
bersama masyarakat, pelatihan mau- Rasa kepemilikan dan kesadaran an sistim (penggantian mata kran),
pun kegiatan konstruksi. Masyarakat untuk menjaga keberlanjutan hasil transport, ATK dan lain lain, sebesar
sangat antusias dan proaktif didalam pembangunan inilah yang mendo- Rp.7.495.549,-.
mengikuti proses tersebut karena rong masyarakat yang terwadah dida- Sehingga saldo kas Kelompok Ba-
masyarakat benar-benar ingin keluar lam Badan Pengelola Sarana Air Ber- num Aitum ini sampai akhir Bulan Sep-
dari kesulitan yang mereka alami se- sih (BP-SAB) “Banum Aitium” untuk tember 2009 sebesarRp.18.478.821,-.
lama ini. secara serius membenahi kelom- Menariknya, tercatat bahwa iuran bu-
Selanjutnya apa yang terjadi ? Ber- poknya. Terbukti dengan terbangun- lanan sudah dilunasi oleh masyarakat
kat kerjasama dengan ProAir, partisi- nya sebuah gedung semi permanen (anggota cakupan) sampai dengan
pasi aktif, ketekunan dan kerja keras untuk kantor kelompok berukuran Desember 2010 yang secara adminis-
mereka akhirnya membuahkan hasil 6 x 16 m, penyusunan aturan main tratif dibukukan dengan baik dan ter-
dengan terbangunnya sarana air ber- (AD/ART) yang kemudian dilegalisir atur oleh Bendahara kelompok. De-
sih sistim perpipaan gravitasi dengan dengan diterbitkannya Akte Notaris mikian pun dari sisi teknis, kelompok
jalur pipa sepanjang 5.403 meter dan Kelompok, penyusunan Rencana sudah memiliki tenaga-tenaga teknis
11 buah Tugu Kran (TK). Sistem Kerja dan Cashflow Tahunan kelom- yang trampil. Para tenaga ini telah
tersebut dapat melayani 274 Kepala pok, pengumpulan iuran bulanan mengikuti magang pada saat peker-
Keluarga atau populasi ber- jaan konstruksi berlangsung.
jumlah 680 jiwa. Selain itu Disamping itu, mereka juga
terdapat juga 5 unit Sumur telah dibekali dengan peralat-
Gali yang melayani 166 an dan pelatihan teknis oleh
Kepala Keluarga atau sekitar tenaga-tenaga profesional
501 Jiwa. Untuk sarana sani- dari ProAir sebelum sistem
tasi, terdapat 14 unit Lantai diserah-terimakan kepada
Cuci/Kamar Mandi dan 1 masyarakat.
buah WC sehat sebagai per- Tentu saja semuanya
contohan. Kini masyarakat ini menjadi suatu kebang-
cukup puas dan senang de- gaan bagi masyarakat karena
ngan hadirnya sarana-sarana ternyata hasil dari jerih payah
yang ada. dan kerja keras mereka juga
Karena air yang ada, mendapatkan apresiasi posi-
ternyata tidak hanya un- tip dari pihak luar yang ter-
tuk kebutuhan mandi, cuci, panggil untuk menempatkan
masak dan minum, tapi masyarakat sebagai pelaku
kelebihan penggunaan air utama dalam pembangunan
yang ada, mereka dapat me- demi keberlanjutan hasil
manfaatkan juga untuk usa- pembangungan itu sendiri.
ha pekarangan seperti mena- (eko/ProAir.org)
nam sayur demi pemenuhan
kebutuhan gizi keluarga.
Selain juga dapat dijual un-
PRO AIR
7
8. Laporan Utama
PRO AIR
K
odi Utara di Nusa Tenggara yang dibiayai oleh KfW dan GTZ, bantuan ProAir untuk membangun
Timur adalah satu daerah memulai kegiatannya di Sumba pada sistem air.
di Sumba Barat Daya, yang tahun 2002. Direncanakan akan
mengalami kesulitan air hampir berakhir tahun 2010. Mata Air “Mataloko”
sepanjang tahun. Meskipun selama Pada tahun 2005-2006, pada Sumber air yang cukup besar di
musim hujan, air melimpah, tanah saat survei, sistem perpipaan dari Kodi hanya satu yaitu “Mataloko”
karang dan struktur batuan karst masyarakat sudah rusak sedangkan dengan debit antara 40 sampai 250
mengakibatkan daya simpan air sumur dalam yang ada membutuhkan liter per detik. Sumber ini letaknya di
rendah. Pemerintah telah berupaya operasi dan pemeliharaan pompa sebuah gua di perbukitan Wailabubur
mengatasi melalui beberapa proyek yang tidak sedikit biayanya. Harga di hutan Rokoraka. Survai tim ProAir
penyediaan air yang lalu berupa pe- air menjadi mahal karena air dari menunjukkan bahwa sumber air ini
nyediaan sumur dangkal maupun sumur atau sungai diangkut dengan dapat dimanfaatkan untuk memasok
dalam, dan sistem perpipaan gravitasi, kendaraan yang biayanya dapat air bagi sekitar 50.000 orang yang
namun kelihatan hanya berfungsi mencapai Rp.150.000 untuk sekali bermukim di 10-12 desa. Akan tetapi,
sebagian. angkut sebanyak 2-4 m3 yang hanya usaha membangun sistem sebesar ini
Kemudian proyek terbaru adalah cukup untuk kebutuhan seminggu. sebenarnya melampaui kerangka kerja
ProAir, yaitu proyek penyediaan air Di samping itu, air yang dibeli ProAir karena ternyata bukan lagi
bersih pedesaan di NTT (Rural Water tersebut maupun sumber air di daerah pembangunan sistem pedesaan yang
Supply Project NTT), ini sudah tercemar berat. Masyarakat sederhana.
beberapa desa di Kodi lalu meminta Meskipun demikian, setelah pem-
8
9. Edisi II, 2010
bahasan dan perundingan panjang tanggal 31 Juni 2007. Rencana Rinci (Detailed
antara Tim Pengarah (“Steering Pada tanggal 4 Juli Keberha
Keberhasilan Engineering Design/
Committee”) di Jakarta (lebih dikenal 2007 sumbangan uang i i atas usaha DED).
ini Pada tanggal
sekarang sebagai Pokja AMPL) dan dari masyarakat yang dan kerja sama 13 Agustus 2007, KfW
pemerintah daerah kabupaten Sumba terkumpul berjumlah kelompok menyampaikan pada
Barat Daya, akhirnya KfW (Kredit Rp.424.034.505, atau masyarakat Kementerian Kesehatan
Anstalt fuer Wiederaufbau) bersedia 94% dari jumlah yang bahwa semua prasyarat
ba
menyediakan dukungan teknis dan dibutuhkan sebesar Rp. untuk sistem di Kodi telah
un
keuangan and GTZ (Gesellschaft 450 juta. Keberhasilan terpenuhi dan tidak ada
ter
fuer Technische Zusammenarbeit) ini atas usaha dan kerja sama lagi keberatan pelaksanaan
lag
bersedia menyediakan dukungan kelompok masyarakat dan pemerintah pembangunan sistem Kodi.
pem
untuk pemberdayaan masyarakat daerah dalam Maka dimulailah pembuatan DED
mengembangkan M k di l
dalam membangun sistem multi-
desa di empat desa (Wailabubur,
Hombakaripit, Hoha Wungo dan
Kori). Adapun dukungan ini bersyarat
bahwa masyarakat menyediakan sum-
bangan uang tunai (in-cash) dan
tenaga kerja serta bahan/tenaga (in-
kind) serta bersedia pula mengelola
sistem tersebut.
Sebagai langkah awal dilakukan
survai yang meliputi pengukuran
sumber air dan penyelidikan alter-
natif mengingat geografi daerah Kodi
sangat datar. Selain itu, dilaksanakan
pembahasan mendalam mengenai
hasil yang diharapkan dari segi sosial,
kelembagaan, keuangan dan teknis
sebelum ada keputusan akhir. Pada
saat yang sama juga diputuskan untuk
membangun organisasi pengelola
PRO AIR
khusus yang berazaskan ‘kepemilikan
oleh masyarakat’, ‘pengelolaan secara pendekatan inovatif, misalnya dengan dan persiapan tender berdasarkan
profesional’ dalam ‘kerangka hukum’ menghitung sumbangan uang dalam perhitungan besaran yang ‘aman’ dari
yang jelas. satuan volume beras. Sumbangan sumber Mataloko yaitu 32 liter per
Pada tahun 2006 dibuatlah uang yang dituntut untuk mendukung detik.
Master Plan untuk Kodi Utara dan pembangunan sistem penyediaan Tetapi sistem kompleks seperti ini
pada tahun 2007 dana sumbangan air oleh ProAir dimaksudkan bukan bukanlah tanpa tantangan. Dalam
masyarakat mulai dikumpulkan dan untuk membayar konstruksi tetapi kurun waktu antara bulan Oktober
persiapan awal kelompok pengelola air sebagai simpanan untuk pembiayaan dan November 2007, konsultan
dilakukan. Pada tanggal 25 November awal operasi dan pemeliharaan sistem yang melaksanakan pemberdayaan
2006 dan sekali lagi di awal 2007, para oleh kelompok masyarakat pengelola masyarakat berkesimpulan bahwa
pemangku kepentingan berkumpul di air (tabungan pemeliharaan). pembayaran dengan satu harga
Kodi dan sepakat bahwa sekurang- Dengan terkumpulnya dana ter- (flat rate) seperti umumnya dalam
kurangnya 75% dari sumbangan sebut, para pemangku kepentingan sistem berbasis masyarakat
uang sebesar Rp 30,000 per anggota memutuskan persiapan pembangunan di daerah pedesaan tidak
keluarga bagi sekitar 15.000 pemakai sistem penyediaan air di Kodi dapat mencukupi kebutuhan
air harus sudah terkumpul pada dilanjutkan, termasuk pembuatan
9
10. Laporan Utama
p
pendanaan yang berkelanjut untuk
y g berkelanjutan
j masyarakat dan Camat Kodi Utara tardesa untuk pengelolaan menyelu-
sistem ddengan k
kran umum. Untuk dan difasilitasi ProAir dan Pemda ruh dengan mempertimbangkan ke-
dapat mencapai tingkat pelayanan dan Sumba Barat Daya. Kelambatan terwakilan yang layak. Pada akhirnya
pengumpulan dana yang dibutuhkan proses diperparah oleh masalah organisasi ini bahkan lebih besar dari
dalam pengelolaan profesional, diper- dengan kontraktor lokal dan hujan organisasi perusahaan daerah air mi-
lukan sistem kombinasi dengan kios yang sepanjang tahun. Masalah num di Sumba Barat.
air dan sambungan rumah. lain adalah sukarnya memperoleh Struktur organisasi untuk sistem
DED terpaksa disesuaikan dan ijin Kementerian Kehutanan untuk multi desa Kodi yang dikembangkan
baru bulan April 2008 proses tender membangun jalur pipa transmisi dalam tahun 2007/2008 adalah
untuk pipa transmisi dapat dimulai. di hutan Rokoraka. Karena sistem berdasar konsep pada halaman
berikut: (lihat diagram)
Unit Profesional yang menun-
tut adanya staf yang digaji sedang
diseleksi dan dilatih. Anggota unit
ini akan melakukan pengelolaan,
operasi dan pemeliharaan rutin ha-
rian sedangkan organisasi bersama
antardesa akan mengawasi mereka.
Konsep pengelolaan ini dikembang-
kan tahun 2007 dan dalam pengem-
bangannya akan disesuaikan dengan
keadaan setempat. Akan tetapi pada
saat air mulai mengalir nanti pada
akhir 2010, semua sumberdaya sudah
harus terbentuk dan siap berfungsi.
Pada saat ini tarif air ditetapkan
Rp.5 per liter atau Rp.100 untuk satu
ember atau jeriken 20 liter. Untuk
itu digunakan koin khusus yang
diproduksi oleh proyek, sampai saat
PRO AIR
ini sudah ada 250.000 butir. Satu koin
bernilai Rp.2.550 untuk membayar
Tender untuk pipa transmisi dan tata kelola dan status hukum 510 liter.
sistem distribusi, maupun suplai,harus kawasan hutan yang kurang jelas, Pipa transmisi saat ini masih
dilaksanakan secara terpisah. Selain proses perolehan ijin (sementara) sedang dibangun. Bila selesai maka
proses persiapan dan penilaian yang membutuhkan hampir satu tahun. akan ada 6,8 km pipa transmisi dan
membutuhkan waktu lama, sistem Selama waktu itu, pekerjaan kons- 46,4 km pipa distribusi. Masyarakat
berbasis masyarakat seperti ini juga truksi transmisi terhenti. telah membangun 57 kios, satu
menghadapi banyak masalah dalam diantaranya akan dimanfaatkan khu-
pelaksanaan konstruksi. Misalnya, Organisasi Multi Desa sus bagi truk air. Dari target 210
bergesernya jalur pipa karena renovasi Berbasis Masyarakat sambungan rumah sudah terpasang
atau pelebaran jalan. Atau perlunya Meskipun demikian, pada tahun 170. Diharapkan pada akhir Tahun
pembelian tanah di perbatasan desa 2009 pembangunan sistem ini cukup 2010 sistem ini akan rampung dan
Noha dan Wailabubur karena hanya maju, bukan saja dari segi konstruksi beroperasi. Investasi total KfW
tempat ini, yang sedikit lebih tinggi, tetapi juga dengan terbentuknya or- adalah Rp.37 Milyar atau sekitar 3
cocok untuk pembangunan reservoir ganisasi berbasis masyarakat. Tim juta Euro.
umum sebesar 400 m3. Pembelian ProAir telah bekerja keras memba- Proses pengembangan dan pem-
tanah ini diatur oleh ngun organisasi masyarakat ini, tidak bangunan sistem multi-desa yang
saja di tingkat desa tetapi juga an- kompleks ini panjang dan sulit kare-
10
11. Edisi II, 2010
Diagram Konsep Struktur Organisasi Penyedia Air Bersih Kodi Utara
Pimpinan
Konsultasi dan Manajer Umum
Komite Rekomendasi
Keuangan Dewan Federasi Koordinasi
Audit Harian
Laporan Laporan Rutin
Keuangan Rekomendasi
4 Anggota
Terpilih
Bagian Bagian
Teknis Keuangan
Staf Staf
Federasi Pengelola Air --- ---
4 --- ---
Kepala
Komite
Pelaksana
Kepala Kepala Kepala Kepala
Komite Komite Komite Komite
Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana
Komunikasi dan Kerjasama Harian
Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana
Harian Harian Harian Harian
dikelola oleh Organisasi Berbasis
Anggota
Masyarakat (Community Based Orga-
nization atau CBO), yang meman-
faatkan keahlian profesional, yang
diharapkan menjadi organisasi yang
Asosiasi Asosiasi Asosiasi Asosiasi berkelanjutan dalam melayani kebu-
Pengelola Pengelola Pengelola Pengelola tuhan air masyarakat, Kodi. Dengan
liputan 10 desa dan 50.000 pemakai
air, sistem ini seukuran dengan sistem
bagi satu kota agak besar di NTT.
Penguna memilih perwakilan untuk masing-masing Asosiasi Pengelola
Untuk itu dibutuhkan dukungan
bagi CBO, akses terhadap informasi
Pengguna Pengguna Pengguna Pengguna
dan “expertise” (keahlian pengetahuan
khusus) dan ketersediaan bahan dan
peralatan yang tepat, dana yang cu-
kup dan terjamin, serta keahlian di
bidang kelembagaan dan teknis. Dan
pada akhirnya dibutuhkan proses
na selain melibatkan banyak pihak, struksi. Banyak masalah dihadapi. yang tepat untuk mengembangkan
proses ini menghadapi berbagai per- Namun demikian, berkat kerja sama organisasi tersebut sebagai pemilik
masalahan. Banyak orang terlibat. antara masyarakat dan pemerintah dan pengelola yang sah.
Tim motivator masyarakat memban- daerah, difasilitasi oleh tim proyek
tu mempersiapkan dan membimbing kebanyakan masalah dapat diatasi. Penulis adalah
masyarakat.Tenaga teknis (engineer Pemerintah daerah Sumba Barat Team Leader Financial Cooperation
dan site inspectors) merancang, me- Daya sangat mendukung dan meren- ProAir (Depkes, KfW Component)
ngelola dan mengawasi konstruksi canakan mengembangkan lebih lanjut
dan para kontraktor pelaksana kon- tipe sistem baru ini yaitu sistem yang
11
12. Bernd Ugner:
Menitikkan Air Mata
berkisah Perjuangan Bocah NTT
Menghargai Air Minum
PRO AIR
S
ALAH satu tokoh di balik suksesnya program tahun 2003 terlibat dalam program Pro Air dalam
Pro Air dalam memberikan layanan air menyediakan air minum berbasis masyarakat di NTT.
minum bagi masyarakat Nusa Tenggara Saat pertama kali bersentuhan dengan masyarakat
Timur (NTT) adalah Bernd Ugner. Pria NTT khususnya di pedesaan, kondisi saat itu belum
jangkung berkebangsaan Jerman ini bertinggi ada kesadaran masyarakat tentang sanitasi dan
badan 198 cm, boleh jadi dia merupakan salah satu hidup dengan lingkungan yang sehat. Pertama kali
“champion” di balik sukses air minum multi desa di saya berada di Sumba Timur yang kondisinya lebih
Nusa Tenggara Timur. memprihatinkan lagi. Ketersediaan air sangat terbatas,
“Saya sering terharu jika mengingat perjuangan warga harus berjalan kaki hingga puluhan kilo meter
warga desa terpencil di Nusa Tenggara Timur untuk untuk mendapatkan air minum di sumber mata air
mendapat air minum. Salah satu cerita yang tidak Nabbo.
pernah saya lupa, seorang anak berumur 10 tahun Menurut Bernd, salah satu kendala paling besar
yang berjalan 3 km menenteng jerigen ke salah dalam penyediaan air multi desa di NTT adalah
satu mata air. Ketika sampai di mata air dan mengisi persoalan geografis dan juga persoalan budaya.
jerigennya, dia tidak membuang sisa air yang dia dapat Persoalan geografis sangat jelas karena hampir
tapi dimasukan kembali ke dalam sumur. Anak sekecil sebagian besar pedesaan di NTT berbukit-bukit,
itu menyadari pentingnya air bagi saudaranya yang sedangkan persoalan budaya karena warga di NTT
lain,” ujar Bernd terharu ketika mengisahkan cerita punya kebiasaan untuk tinggal di atas bukit, sedangkan
tersebut kembali kepada Percik . mata air di bawah. Mereka tidak mau mendekati mata
Bernd Ugner telah sejak air dan lebih suka berada diatas bukit karena alasan
12
13. Edisi II, 2010
untuk bertahan dari serangan musuh lebih mudah. Air minum terdapat jauh di dalam tanah yang
Ini sangat kuat mereka pegang teguh. Padahal alasan gersang dan berbatu-batu di NTT. Masalahnya
ini sangat tidak masuk akal, karena jika musuh sudah bagaimana mengangkat air tersebut ke permukaan,
menguasai sumber air, tentunya mereka tidak akan yang dibutuhkan masyarakat terutama yang tinggal di
pernah dapat air. Mereka juga tidak lagi bisa pindah dataran tinggi. Di NTT juga terdapat sungai-sungai yang
ke sumber air karena di bukit-bukit tersebut leluhur airnya berlimpah ruah.
mereka dikubur. Posisi dan peran Pemda cukup positip sekalipun
Ketika pertama kali membuat program Pemda sendiri sedang menghadapi masalah
pemberdayaan masyarakat untuk memperoleh air desentralisasi. Spesialisasi merupakan salah satu
minum di Sumba Timur, dari sejumlah kecamatan masalah, selain pengawasan, kerja sama antarintansi
hanya dua kecamatan mengusulkan perlu mendapat serta pelayanan masyarakat. Aktivitas PDAM lebih
bantuan teknis dan prasarana. Sedikitnya 84 desa diarahkan pada penyediaan air minum di perkotaan,
mengusulkan perlu mendapat kebutuhan air sementara dana rutin dari pemerintah pusat tidak
secepatnya, sayang sejumlah usulan banyak kelemahan mencukupi untuk penyediaan air minum di pedesaan.
karena persoalan budaya dan sumber air berada di ProAir merupakan proyek air minum yang berbasis
bawah desa dan perlu waktu untuk mengangkat ke masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat dapat
atas. Dari sejumlah usulan tersebut ( 84 desa) ternyata menjaga dan mengelola sarananya sendiri. Hal ini
hanya 8 desa yang cocok dengan sistem gravitasi, merupakan penjabaran kebijakan nasional yang
ini yang di bantu Pro Air saat itu. Banyak desa yang tercantum dalam Kebijakan Nasional Pembangunan
terpisah-pisah, jarak rumah satu dengan lain agak Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis
berjauhan. Banyaknya usulan ini menunjukan bukti Masyarakat. Tentu tidak mudah untuk mengubah
kebutuhan air sangat tinggi. perilaku masyarakat agar dapat bertanggung jawab
“ Kami keliling ke setiap desa dan melihat sejauh dalam mengelola sarananya sendiri.
mana kebutuhannya. Kami melihat hal ini sangat Proyek ini berbeda dengan proyek konvensional
serius. Saat itu memang sangat dilematis, jika mereka lainnya, dimana sistem sudah jadi dan digunakan.
diberikan pompa air untuk mengangkat air ke atas Dalam ProAir, dibutuhkan perjuangan yang sangat
bukit sangat sulit karena tidak ada listrik dan solar. sulit untuk dapat membuat masyarakat sadar akan
Dan kami juga ragu masyarakat mampu mengelolanya. kegunaan dari sistem tersebut, dan sasaran akhir
Akhirnya, kami hanya membantu 8 desa. Investasi yang adalah masyarakat mampu menjaga, mengelola
diberikan Pro kami kepada tiap orang sekitar 100 Euro dan memelihara sendiri sarananya. “Jadi jangan
per kepala,” ujarnya. berburuk sangka dulu karena
Pro Air, merupakan proyek dalam ProAir, konstruksi
air minum pemerintah Jerman adalah suatu proses bukan
di NTT yang bermula di 3 hanya bangun dan jadi. Tetapi
kabupaten yaitu Sumba Timur, juga penting bagaimana
Sumba Barat dan Timor Tengah dengan keberlanjutannya.
Selatan (TTS). Kemudian Hal ini yang mau dicapai oleh
meluas ke kabupaten Alor dan ProAir. saya sendiri sudah
Ende. ProAir adalah program mengalami bagaimana sulitnya
penyediaan air minum yang melaksanakan program ini,”
berbasis masyarakat pedesaan katanya.
yang menggunakan sistim Bagaimana sulitnya
gravitasi dan sumur gali. memberi pengertian kepada
ProAir melibatkan semua masyarakat pedesaan. Sampai
pihak termasuk insinyur yang saat ini kami masih belajar
menyusun desain dan program dan mencari bentuk
sesuai dengan aturan main yang paling optimal agar
standar internasional, serta program ini berhasil.
berkesinambungan.
PRO AIR
13
14. PRO AIR
Komitmen yang diharapkan dari masyarakat adalah pemerintah kabupaten di Nusa Tenggara Timur.
masyarakat sadar untuk mengelola dan memelihara Dalam lingkup kerjasama ini, GTZ menyediakan
sarana umum khususnya air minum agar sistem bantuan teknis untuk pemberdayaan masyarakat,
dapat bertahan selama mungkin dan tidak hanya jadi sementara KfW menyediakan bantuan dana untuk
monumen. investasi. Mitra kerja ProAir di daerah adalah Badan
Ini merupakan realita di desa-desa di hampir Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda),
semua kabupaten di provinsi Nusa Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Badan
Tenggara Timur. Curah hujan yang Pemberdayaan Masyarakat Desa (BMPD).
kecil, kondisi lahan yang kering Tujuan dari ProAir adalah membentuk struktur
dan kritis telah menjadikan air manajemen sederhana di tingkat
sebagai suatu barang yang langka. desa yang memungkinkan
Hampir setiap rumah tangga di Harus
Harus diakui, lanjut kemandirian didalam pengelolaan
pedesaan harus mengirimkan salah Bernd antusiasme sistem penyediaan air minum dan
satu anggotanya untuk berjalan warga NTT untuk sanitasi yang berkesinambungan.
kaki mengambil air di tempat mendapatkan air dapat Program ini juga membantu
yang cukup jauh setiap hari. Tidak dilihat dari kontribusi pemerintah daerah dalam rangka
terkecuali anak-anak. Banyak tenaga bagi kelancaran pembentukan dan pemberdayaan
waktu belajar yang terbuang akibat pembangunan sarana organisasi pengelola dan
harus “menarik” beban memenuhi air minum di desa infrastruktur, membangun sistem
kebutuhan air di rumah. mereka.. pemantau struktur air, dan
Harus diakui, lanjut Bernd menyusun peraturan perlindungan
antusiasme warga NTT untuk mendapatkan air sum
sumber air.
dapat dilihat dari kontribusi tenaga bagi kelancaran Dampak yang diharapkan dalam
pembangunan sarana air minum di desa mereka. Tua, jan
jangka panjang, penyediaan air minum
muda, laki-laki, perempuan, semua hadir mewujudkan dan sanitasi yang berkesinambungan
impian bersama. Kerjasama ini bersifat mutlak bagi diharapkan dapat meningkatkan kondisi kesehatan
peningkatan rasa memiliki dari masyarakat terhadap masyarakat. Jarak yang semakin dekat ke sumber air
sarana. minum akan mengurangi waktu yang dihabiskan para
Dijelaskan oleh Bernd apa yang dilakukan ProAir ibu dan anak-anak untuk mengambil air. Hal ini akan
merupakan sinergi dari program Kementerian membuka peluang untuk melakukan aktivitas yang
Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), lebih produktif yang pada akhirnya akan mengurangi
KfW Bankengruppe (Grup Perbankan KfW), dan tingkat kemiskinan. Dengan memindahkan tanggung
German Technical Cooperation (GTZ) yang sepakat jawab atas pengelolaan air dan sanitasi kepada
melaksanakan bersama program ProAir masyarakat akan menciptakan kesempatan kerja baru
beserta Pemerintah- dan diversifikasi ekonomi.
14
15. Regulasi Edis I 2010
Edisii III,, 2010
Pengaturan Tata Kelola Air
Perlu Payung Hukum Kuat
A
ir merupakan karunia Tuhan untuk umatnya, ter- Kewenangan Pengelolaan
masuk seluruh rakyat Indonesia, sedangkan dalam Sejak berlakunya Otda melalui UU No. 22 Tahun
Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 diamanatkan bahwa 1999 hingga direvisi menjadi UU No 32 Tahun 2004,
penguasaan atas bumi, air, dan ruang angkasa, serta keka- undang-undang yang berhubungan pengelolaan air adalah
yaan yang terkandung di dalamnya itu untuk diperguna- UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air. Dalam
kan sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat. Pengua- UU Sumber Daya Air dua jenis kewenangan ini dinyata-
saan yang dimaksud tidak menempatkan negara sebagai kan secara detail (pasal 16 sampai 18). UU Sumberdaya
pemilik (ownership), tetapi tetap pada fungsi-fungsi penye- Air memberikan kewenangan dan tanggung jawab daerah
lenggaraan negara. atas pengelolaan sumberdaya air yakni dalam hal menetap-
Air merupakan kebutuhan makhluk hidup yang paling kan kebijakan pengelolaan sumber daya air, menetapkan
hakiki, termasuk manusia, tanaman dan hewan, oleh sebab pola pengelolaan sumber daya air, menetapkan rencana pe-
itu air perlu ditata penggunaannya ngelolaan sumber daya air, menetapkan
agar memberikan manfaat bagi rakyat- dan mengelola kawasan lindung sumber
nya. Dalam jaringan distribusi air, air, melaksanakan pengelolaan sumber
diperlukan suatu sistem yang terkoor- daya air, mengatur, menetapkan dan
dinasi, baik antara para pelaku mau- memberi izin penyediaan, peruntukan,
pun pembuat kebijakan, dan jaminan penggunaan, dan pengusahaan air,
perolehan air yang cukup. membentuk dewan sumber daya air,
Begitu pentingnya masalah air, memenuhi kebutuhan pokok minimal
baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atas air dan menjaga efekti-
hajat hidup rakyat banyak maupun vitas, efisiensi, kualitas, dan ketertiban
untuk kebutuhan pertanian (teruta- pelaksanaan pengelolaan sumber daya
ma tanaman pangan) dan keperluan air pada wilayah sungai dalam satu
pada sektor lainnya. Tidak dapat kabupaten/kota. Dengan cara seperti
dipungkiri bahwa air menjadi suatu itu, UU Sumber Daya Air secara leng-
komoditas yang memiliki posisi stra- kap menguraikan tentang kewenangan
tegis dari kepentingan-kepentingan baik yang sifatnya substantif maupun
untuk pemenuhan kebutuhan hajat teknis. Kewenangan teknis terutama
hidup, bisnis, industri, pertanian/iri- POKJA menyangkut pengaturan, penetapan,
gasi, maupun ketahanan pangan yang menjadi bagian dari pemberian izin, penyediaan, peruntukan, penggunaan,
sistem ketahanan nasional. Posisi air yang strategis dalam dan pengusahaan air serta pembentukan dewan sumber-
menguasai hajat hidup orang banyak, maka tidak dapat di- daya air sedangkan kewenangan substantif adalah delapan
elakkan bahwa air akan menjadi persoalan tarik menarik dari kewenangan lainnya yang secara singkat dapat dikatakan
berbagai kepentingan. Oleh karena itu, persoalan air harus sebagai kewenangan otonomi pengelolaan SDA.
ditata dengan baik melalui perangkat peraturan perundang- Di dalam UU Sumber Daya Air terlihat banyak
undangan yang dapat melindungi dan mewujudkan keter- mengatur soal partisipasi masyarakat. Dalam bagian
tiban umum yang mencerminkan keadilan masyarakat. menimbang huruf (d) dikatakan: ‘Sejalan de-
ngan semangat demokratisasi,
15
16. Regulasi
desentralisasi, dan keterbuk
, keterbukaan dalam tatanan kehidupan Perizinan
bermasyarakat, b b
b k berbangsa, d bernegara, masyarakat perlu
dan Dapat dipahami bahwa perizinan memang menem-
diberi peran dalam pengelolaan sumber daya air’. Keten- patkan posisi dan peran negara sesuai dengan filosofi dasar
tuan ini selanjutnya diatur lebih komprehensif dan meluas konstitusi (UUD 1945), dalam UU SDA penting untuk
dalam BAB XI Tentang Hak, Kewajiban dan Peran Serta menempatkan rasa keadilan masyarakat. Perizinan mengacu
Masyarakat. Dikatakan bahwa “masyarakat mempunyai pada pemikiran perlindungan terhadap kepentingan rakyat
kesempatan yang sama untuk berperan dalam proses peren- banyak terhadap kebutuhan air baku dan konsep pelestarian
canaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan hidup dan kelestarian sumber daya air. Perizinan
sumber daya air”. Pelaksanaan partisipasi itu kemudian akan dalam UU SDA diberlakukan secara menyeluruh (pasal
diatur dalam Peraturan Pemerintah. UU ini juga menetap- 45), termasuk penggunaan air pada lokasi (4a), Pemanfaat-
kan hak masyarakat yang harus dipenuhi sebagai prasyarat an wadah air (4b), pemanfaatan daya air (4c), alokasi air
terlaksananya partisipasi yang sejati. Hak-hak tersebut ada- untuk pengusahaan dan rencana pengelolaan sumber daya
lah hak informasi, mendapat manfaat, ganti rugi, keberatan, air (pasal 46).
laporan dan pengaduan dan hak menggugat ke pengadilan
atas pengelolaan sumber daya air. Air Baku Rumah Tangga
Di dalam hal penyediaan air minum rumah tangga,
Pengaturan Hak Atas Air maka pengembangan sistemnya menjadi tanggungjawab
Hak Guna Air pemerintah dan pemerintah daerah, akan tetapi penye-
Hak guna air yang disebutkan pada UU SDA pasal lenggaraannya dapat diberikan kepada BUMN/BUMD,
6, 7, 8, dan 9 dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu hak Koperasi, badan usaha swasta, dan masyarakat (UU SDA
guna pakai air dan hak guna usaha air. Hak guna pakai pasal 40). Pengaturan terhadap pengembangan sistem pe-
air adalah hak penggunaan air untuk kebutuhan pokok nyediaan air minum bertujuan untuk:
sehari-hari atau nonkomersial, sementara hak guna usaha a. terciptanya pengelolaan dan pelayanan air minum
air adalah hak untuk mengusahakan air bagi tujuan-tujuan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau;
komersial. Hal ini secara eksplisit telah menempatkan air b. tercapainya kepentingan yang seimbang antara kon-
sebagai barang komoditi yang dapat diperjualbelikan. Hak sumen dan penyedia jasa pelayanan; dan
guna air tidak dapat disewakan atau dipindahtangankan, c. meningkatnya efisiensi dan cakupan pelayanan air
sebagian atau seluruhnya, sedangkan Hak guna pakai air minum.
diperoleh tanpa izin untuk memenuhi kebutuhan pokok
sehari-hari bagi perseorangan dan bagi pertanian rakyat Konservasi
yang berada di dalam sistem irigasi. UU SDA menekankan konsep pelestarian (konservasi)
Hak guna pakai air memerlukan izin oleh Pemerintah sumber daya dan distribusi untuk menjaga stabilitas sumber
atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya daya dan siklus air, serta pemikiran administratif (perizinan
apabila: dan pemberian hak). Konservasi mendapat penekanan un-
a. cara menggunakannya dilakukan dengan mengubah tuk kelangsungan sumberdaya air yang telah mengalami
kondisi alami sumber air; pengrusakan pada hutan-hutan di daerah hulu (pegunung-
b. ditujukan untuk keperluan kelompok yang memer- an) dengan usaha-usaha pencegahan secara konkrit.
lukan air dalam jumlah besar; atau Pengrusakan hutan dan lingkungan yang dilakukan
c. digunakan untuk pertanian rakyat di luar sistem iri- secara sistematis sebagaimana pada UU No. 23 tahun 1997
gasi yang sudah ada. tentang Lingkungan Hidup mendapatkan perhatian yang
Hak guna pakai air meliputi hak untuk mengalirkan lebih serius, penghukuman dan penjeraan terhadap pelaku-
air dari atau ke tanahnya melalui tanah orang lain yang pelaku pengrusakan dirumuskan dalam konsep pemidanaan
berbatasan dengan tanahnya berdasarkan persetujuan dari yang begitu berat baik pemidanaan badan maupun
pemegang hak atas tanah yang bersangkutan (dapat berupa pembebanan ganti rugi dan denda yang sebesar-besarnya.
kesepakatan ganti kerugian atau kompensasi). Hak guna Konservasi harus menumbuhkan semangat kepada seluruh
pakai ini dapat diberikan kepada perseorangan atau badan unsur masyarakat untuk menjaga kelestarian sumber daya
usaha dengan izin dari Pemerintah atau pemerintah daerah air, pertanian konservasi pada wilayah hulu untuk dirangsang
sesuai dengan kewenangannya. menumbuhkan semangat konservasi.(eko/dewi)
16
17. Agenda Edisi II, 2010
ISTIMEWA
Planet. One Future” (Banyak Spesies. Satu
Planet. Satu Masa Depan). Peringatan Hari
Lingkungan Hidup Sedunia 2010, sebagaimana
dilansir dari situs resmi UNEP akan dipusatkan
di kota Kigali, ibu kota Rwanda, sebuah negara
di Afrika Timur.
UNEP berencana menjadikan peringatan
Hari Lingkungan Hidup Sedunia (WED) 2010
sebagai perayaan terbesar dalam merangsang
kesadaran publik seluruh dunia akan pentingnya
kelestarian lingkungan hidup.
Tema WED kali ini berhubungan dengan
H
ari Lingkungan Hidup Sedunia (World pencanangan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional
Environment Day/WED) diperingati Keanekaragaman Hayati (International Year of
pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya sejak Biodiversity) dengan COP 10 Convention on Biological
PBB mengadakan Konferensi Lingkungan Hidup Diversity (CBD) di Nagoya, Jepang yang berlangsung
di Stockholm pada tahun 1977. Peringatan Hari pada 18-29 Oktober 2010.
Lingkungan Hidup Sedunia diselenggarakan di bawah Tema ini diharapkan mampu mengajak seluruh dunia
kordinasi United Nations Environment Programme untuk melestarikan keragaman kehidupan di bumi.
(UNEP), yang dibentuk PBB sejak 1977. Memberikan kesadaran bahwa sebuah dunia tanpa
Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia keanekaragaman hayati adalah prospek yang
tahun 2010 ini, mengangkat tema “Many Species. One sangat suram. Jutaan orang
17
18. Agenda
dan jjutaan spesies berbagi b
p g bersama dalam satu planet yang jatuh pada 5 Juni 2010 di Istana Negara. Indonesia,
yang sama, d h
dan hanya ddengan bersama-sama kita semua melalui Kementerian Lingkungan Hidup, mengadopsi
bisa menikmati masa depan yang lebih aman dan lebih semangat seluruh bangsa di dunia, dengan mengusung
makmur. tema `Keanekaragaman Hayati, Masa Depan Bumi
Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, Kita`. United Nations Environment Programme (UNEP)
adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk sendiri mengangkat tema `Many Species, One Planet, One
hidup dan tak hidup di alam yang ada di bumi atau Future.`
bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa Pemilihan tema ini dianggap penting oleh Menteri
campur tangan manusia yang berlebihan. Lawan dari LH Gusti Muhammad Hatta karena dapat mengingatkan
lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang bahwa Indonesia yang dikaruniai Tuhan kekayaan
mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang keanekaragaman hayati yang harus diwariskan kepada
banyak dipengaruhi oleh manusia. generasi yang akan datang. “Indonesia dikarunai
Hari Lingkungan Hidup Sedunia keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dengan
dirayakan dalam banyak hal di negara- dimilikinya sekitar 90 tipe ekosistem, 40 ribu spesies
negara seperti Kenya, Selandia Baru, tumbuhan, dan 300 ribu spesies hewan. Keanekaragaman
Polandia, Spanyol dan Amerika hayati yang melimpah merupakan
Serikat. Kegiatan yang dilakukan potensi yang dapat dimanfaatkan
meliputi aksi unjuk rasa dan parade Indones
Indonesia dikarunai bagi pembangunan ekonomi nasional
jalanan, serta konser, penanaman keanekar
keanekaragaman hayati dan peningkatan kesejahteraan
pohon, dan kampanye pembersihan. yang sangat tinggi masyarakat,” ujar Muhamad Hatta.
Di banyak negara, acara tahunan dengan dimilikinya Presiden SBY sendiri dalam
ini digunakan untuk meningkatkan sekitar 90 tipe ekosistem, sambutanya mengatakan betapa
perhatian politik dan tindakan untuk 40 ribu spesies pentingnya keanekaragaman hayati
meningkatkan kesadaran masyarakat tumbuhan, dan 300 ribu bagi Indonesia dan dunia. “Negara
tentang pentingnya memperhatikan spesies hewan n kita memiliki geografi yang khas dan
masalah lingkungan. unik. Kita kaya akan biodivertsity
uni
dan kita juga memiliki kekayaan
alam pantai terpanjang di dunia,
alam,
hut terluas ketiga di dunia. Kaya
hutan
dengan flora fauna da plasmanufa. Kita memiliki
flora, fauna, dan
500 jenis mamalia atau 12 persen yang dimiliki dunia.
500 jenis reptil atau 7 persen yang dimiliki dunia. 1500
jenis burung atau 17 persen yang dimiliki dunia. 38 ribu
jenis tumbuhan, 1.260 jenis tumbuhan medis, 700 jenis
rumput laut, 450 jenis karang batu, dan 2 ribu jenis
ikan,” kata SBY.
“Mari kita bayangkan betapa Tuhan Yang Maha Kuasa
menganugerahi Indonesia dengan biodeversity seperti itu
yang sulit dicarikan bandinganya di negara-negara lain.
Oleh karena itu kewajiban moral kita, tugas kemanusiaan
POKJA
kita, adalah menjaga kelestariannya, dan manakala
itu kita gunakan untuk kesejahteraan rakyat, maka
Di Indonesia mestilah mempertahankan kaidah-kaidah kelestarian
Di Indonesia acara peringatan Hari Lingkungan lingkungan yang baik, yaitu systemable development
Hidup Sedunia mendapat sambutan hangat dari atau pembangunan berkelanjutan. Bukan hanya untuk
pemerintah dan masyarakat Indonesia. Presiden generasi kita tapi untuk anak cucu kita di masa akan
Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara datang. Green development, pembangunan yang ramah
Ani Yudhoyono memperingati Hari lingkungan,” SBY menjelaskan.
Lingkungan Hidup Sedunia Dalam kesempatan ini Presiden SBY memberikan
18
19. Edisi II, 2010
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
penghargaan Kalpataru kepada 12 orang/organisasi untuk Gorontalo, Wakil Gubernur Gorontalo H. Toni Uloli, SE
4 kategori, penghargaan Adipura yang pada tahun 2010 menghadiri upacara peringatan tersebut yang didampingi
ini meningkat menjadi 140 kota dari 126 kota pada Ketua DPRD Provinsi Gorontalo Marten Taha di
tahun 2009. Sedangkan untuk penghargaan Adiwiyata Bumi Perkemahan Bongohulawa Kecamatan Limboto
Mandiri diberikan kepada 25 sekolah. Kabupaten Gorontalo. Upacara ini diawali dengan
Sejumlah daerah juga menggelar acara peringatan penanaman pohon pelindung yang penanamannya
Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Pemerintah Provinsi diawali oleh Wakil Gubernur Gorontalo Toni Uloli,
Kepulauan Riau, melakukan upacara bendera yang Ketua DPRD Provinsi Gorontalo Marten Taha kemudian
dipimpin langsung oleh Pelaksana Tugas Gubernur diikuti pejabat lainny
Kepri HM Sani di Kantor Gubernur, Tanjungpinang. Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia
Rangkaian acara peringatan di Provinsi Riau Kepulauan 2010 tingkat Jawa Timur dilaksanakan di Bendungan
adalah pembuatan buku tentang lingkungan hidup. Selorejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang dan
Buku ini memperoleh penghargaan ditingkat nasional. di Kota batu pada 26 Juli. Kepala Badan Lingkungan
Kegiatan lainnya adalah pengelolaan amdal, melakukan Hidup Prop Jatim, Indra Wiragana SH pada LJ,
sosialisasi bahaya limbah B3 bagi lingkungan sekitar mengatakan, rangkaian kegiatan dimulai 23 hingga 26
maupun juga pengelolaan serta pemanfaatan air bersih. Juli dengan beberapa kegiatan, diantaranya kemah hijau
Kegiatan lainnya adalah melakukan nota kesepakatan yang dilaksanakan pada 24 hingga 26 Juli di Bendungan
antara Pemerintah Provinsi Kepri, Badan Pengawasan Selorejo-Malang.
Kota Batam dan Pemerintah Kota Batam, mengenai Penyebaran angket “Peduli Daerah Aliran Sungai
pengelolaan laut. (DAS) Brantas” dilaksanakan pada 23 Juli di Kota Batu.
“Adapun puncak peringatan Hari Lingkungan “Dengan penyebaran angket ini dimaksudkan agar
Hidup adalah penanaman 500 pohon penghijauan di masyarakat tahu tentang kondisi DAS Brantas saat ini
Sungai Pulai serta pelepasan burung merpati di Kantor sehingga menimbulkan kepedulian untuk berperan serta
Gubernur,” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup dalam pelestarian dan peningkatan kualitas DAS ini,”
Provinsi Kepri, Khairudin Ja’far. kata Indra. Selanjutnya, dengan mengadakan uji emisi
Di Provinsi Gorontalo alam rangka memperingati kendaraan agar masyarakat mengetahui potensi
Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi beban pencemaran CO2 oleh kendaraan bermotor,
Gorontalo ke-38 yang dirangkaikan dengan Apel Korpri yang akan dilaksanakan pada 23 Juli di Jalan
dan Hari Keluarga Nasional ke-17 Tingkat Kabupaten Raya Kota Batu. (eko)
19
20. POKJA
P
ada tahun 1994 Sidang Umum PBB telah
mendeklarasikan tanggal 17 Juni sebagai Hari
Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan
Dunia melalui resolusi Nomor A/Res/49/115 untuk
meningkatkan kesadaran publik akan bahaya degradasi
lahan. Hal ini menunjukkan bahwa degradasi lahan
merupakan masalah global dan merupakan proses
degradasi lingkungan yang paling berbahaya di dunia.
Sidang Umum PBB tersebut mengajak seluruh negara
dan kalangan organisasi masyarakat madani untuk
memperingati, dan mendukung kegiatan berkaitan dengan
upaya pencegahan dan penanggulangan degradasi lahan
setiap tanggal 17 Juni guna meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap prinsip pembangunan yang
berkelanjutan.
Sebagai salah satu wujud kepedulian negara kita dan
solidaritas terhadap masalah degradasi lahan global, pada
tahun 1998 Indonesia meratifikasi Konvensi PBB tentang
Penanggulangan Degradasi Lahan dan kekeringan atau
United Nations Convention to Combat Desertification, yang
disingkat UNCCD, melalui Keputusan Presiden Nomor
135 Tahun 1998. UNCCD juga dikenal sebagai Konvensi
Rio, yaitu konvensi hasil Pertemuan Bumi (Earth Summit)
di Rio de Janeiro bersama dua konvensi lingkungan
lainnya, yaitu Convention on Bio Diversity/CBD (konvensi
keanekaragaman hayati) dan UNFCCC (konvensi
20
21. Edisi II, 2010
Degr
Degradasi lahan dan
k e ke
kekeringan secara
signifikan mempengaruhi ISTIMEWA
kerangka kerja perubahan iklim). seluruh komponen terhadap kehidupan nasional
Upaya Departemen Kehutanan keanekaragaman hayatiy sehingga diperoleh dukungan
sehi
untuk mengajak masyarakat secara h.
di dalam tanah. bul dari pemangku kepentingan
bulat
bersama-sama menanam pohon mengenai upaya perlindungan dan
men
melalui kampanye Indonesia rehabilitasi hutan dan lahan seluruh
reh
menanam, seperti Gerakan Nasional Rehabilitasi Lahan DA prioritas di Indonesia.
DAS
dan Perhutanan Sosial (Gerhan), Aksi Penanaman Tema peringatan Ha Penanggulangan Degradasi
Hari
Serentak Indonesia (APSI), Gerakan Perempuan Tanam Lahan Sedunia tahun 2010 ini disesuaikan dengan tema
dan Pelihara Pohon (GPTPP) adalah merupakan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional Keanekaragaman
implementasi dari konvensi UNCCD tersebut di Hayati, yaitu: “Enhancing soils anywhere, enhances life
Indonesia. everywhere” atau: “Memperbaiki tanah dimanapun,
Demikian juga pengembangan Hutan memperbaiki kehidupan dimana-mana”.
Kemasyarakatan, Hutan Rakyat, dan Hasil Hutan Bukan Tema tersebut menggambarkan bahwa degradasi lahan
Kayu (HHBK) yang dilakukan pada lahan-lahan yang dan kekeringan secara signifikan mempengaruhi seluruh
harus dilindungi. Namun demikian akhir-akhir ini komponen keanekaragaman hayati di dalam tanah. Luas
kegiatan dimaksud lebih banyak hanya dikaitkan dengan lahan kritis dan sangat kritis diseluruh Indonesia sudah
penyerapan karbon sebagai implementasi kerangka kerja melebihi 30 juta ha. Penanggulangan atau rehabilitasi lahan
konvensi perubahan iklim (UNFCCC). terdegradasi tersebut harus diprogramkan secara cermat yang
Maksud diselenggarakannya peringatan hari sejalan dengan pembangunan pertanian yang berkelanjutan
penanggulangan degradasi lahan ini adalah untuk agar berdampak positif pada kesejahteraan rakyat.
mengingatkan kembali akan masalah degradasi lahan Terkait dengan pembangunan AMPL, tentunya
dalam kaitannya dengan masalah daya dukung DAS berkurangnya lahan kritis akan meningkatkan
untuk masa depan bangsa. Dengan demikian, tujuan keberlanjutan sumber air, serta mengurangi banjir
yang hendak dicapai adalah meningkatnya pemahaman di musim hujan dan kekeringan di musim
akan degradasi lahan dan kesadaran akan bahayanya kemarau [Eko].
21
22. Wacana
15 Juta KK
di Indonesia Belum Peroleh
Akses Air Minum
Oleh Lauren Damiar
P
ersediaan air minum di Indonesia, sebenarnya
relatif cukup besar. Indonesia memiliki 6 persen
dari persediaan air dunia. Sementara di Asia
Pasifik, 21 persen persediaan air ada di Indonesia.
Namun dibandingkan Malaysia dan beberapa
negara tetangga lainnya di Asia Tenggara, pemenuhan
pasokan air bagi penduduk Indonesia lebih rendah.
Hingga kini jumlah penduduk Indonesia yang
memiliki akses terhadap air minum kurang dari 40
persen. Cakupan air perpipaan secara nasional baru 17
persen, jauh dibawah target yang ditetapkan sebelumnya.
Jaringan tersebut hanya mencakup 32 persen kawasan
perkotaan dan jauh lebih rendah di perdesaan. Cakupan
nyata di lapangan tentu lebih rendah, mengingat di
banyak tempat, jaringan yang sudah terpasang tidak
berfungsi optimal.
Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum tengah beru-
paya keras membangun fasilitas air minum bagi 15 juta
KK di 30.000 desa yang kesulitan air minum di seluruh
Indonesia dan dibutuhkan anggaran Rp 15 triliun. Setiap
tahun hingga 2010 dibutuhkan Rp 5 triliun. Asumsinya
tiap desa membutuhkan Rp 500 juta
Kondisi ketersediaan air di Indonesia tidak beda
jauh dengan apa yang terjadi di tataran
global. Indonesia berhadapan
22
23. Edis I 2010
Edisii III,, 2010
dengan persoalan ketersediaan air minum yang terus r
kesulitan mendapatkan air minum karena air tercampur p
turun 15-35 persen setiap tahun akibat kerusakan alam k
minyak. Di Palembang, selama musim kemarau, masyarakat
dan pencemaran. Kondisinya akan bertambah parah jika di desa Sungai Rengit, kecamatan Talang Kelapa, dan desa
persediaan air minum tersebut dibandingkan dengan Limbang Mulia, kecamatan Pangkalan Balai, kabupaten
pertumbuhan penduduk. Pada tahun 2015, jumlah Banyuasin harus bersabar menunggu dalam antrian
penduduk Indonesia diproyeksikan mencapai 245,7 ratusan orang, siang dan malam, untuk mendapatkan air
juta jiwa. Lebih dari setengah jumlah tersebut hidup di minum dari satu-satunya sumur di daerah tersebut. Yang
perkotaan dengan penggunaan air minum per kapita lebih tidak tahan mengantri terpaksa membeli air dengan harga
besar dibandingkan penduduk pedesaan. Konsekuensinya, Rp.3.500 per jerigen berukuran 20 liter di Air Batu, 18
pertumbuhan permintaan air minum jauh tidak sebanding kilometer dari desa mereka.
dengan kondisi ketersediaan dan pertambahan suplainya.
Karena itu, tidak terhindarkan mayoritas masyarakat Nusa Tenggara Timur: Daerah Krisis Air
Indonesia berhadapan dengan keterbatasan pemenuhan Nusa Tenggara Timur termasuk daerah yang paling
air minum sebagai persoalan sehari-harinya. Sekitar 6 sering dan paling parah mengalami krisis air. Krisis
juta rakyat miskin di beberapa tempat di Indonesia harus tersebut baik dalam aspek ketersediaan (kuantitas)
membeli air minum dari penjual keliling dengan harga ataupun kualitas. Sepanjang 2007 lalu, hampir setiap hari
yang jauh lebih mahal dari harga air PDAM. Setidaknya berita tentang krisis air di Nusa Tenggara Timur mengisi
ada 15 juta KK di 30.000 desa seluruh Indonesia yang halaman surat kabar lokal. Krisis air minum terjadi hampir
tidak memiliki sarana air bersih. merata di seluruh Nusa Tenggara Timur. Dari 19 (kini 20)
Sejumlah persoalan air minum terjadi hampir di setiap kabupaten/kota di NTT hanya 5 kabupaten yang relatif
tempat. Di distrik Tembuni, Teluk Bintuni, masyarakat tercukupi kebutuhannya.
POKJA Di musim kering, debit 29 sumber air dan sembilan sumur
pompa yang menjadi sumber air masyarakat kota Kupang
turun drastis, dari 10-75 liter per detik pada musim hujan
menjadi 0,5-20 liter per detik. Hal ini menyulitkan distribusi
air PDAM dengan prinsip gravitasi, sehingga distribusi air
berkurang dari 3 hari sekali menjadi 5-7 hari sekali.
Selain kekurangan pasokan, masyarakat kota Kupang
juga menghadapi persoalan kualitas air bersih. Menurut
hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan Kota Kupang, 12
sumur galian yang melayani tangki air milik PDAM dan
pengusaha lokal untuk dijual ke warga kota berkedalaman
kurang dari 80 meter. Berapa di antaranya bahkan
berkedalaman kurang dari 10 meter. Karena itu, air yang
ada berasal dari air permukaan yang tercemar bakteri.
Pedesaan, persoalan ketersediaan air minum lebih
berat. Hampir seluruh kecamatan di kabupaten Kupang,
yang adalah daerah pedesaan, mengalami krisis air bersih.
Warga desa Lefuleo, kecamatan Kupang Barat harus
berjalan 4 km dari desanya untuk mendapatkan air bersih.
Di desa Baumata Timur, Baumata Utara dan Kuaklalo
di kecamatan Taebenu, masyarakat tidak sanggup lagi
membiayai operasional pompa air yang membutuhkan
Rp.600 ribu per empat jam. Sementara di beberapa desa
di kecamatan Amarasi Barat, warga terpaksa membeli air
seharga Rp 200 ribu per tangki.
Krisis air bahkan dialami oleh warga Tilong,
desa Oelnasi, tempat terdapatnya bendungan
terbesar di NTT. Jaringan
23