SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
                     REPUBLIK INDONESIA

                             PERATURAN
                MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
                        NOMOR 02 TAHUN 2011
                               TENTANG
              PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI
        LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011


              DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


               MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,



Menimbang   : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (5) dan
              Pasal 16 ayat (2) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
              Nomor 01 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan
              Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 Melalui
              Dekonsentrasi, perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara
              Perumahan      Rakyat     tentang    Pedoman    Pelaksanaan
              Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun
              2011;


Mengingat   : 1. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
                 Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
              2. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
                 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
                 Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
                 Kementerian Negara;
              3. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 21
                 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
                 Kementerian Perumahan Rakyat;
              4. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 01
                 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan
                 Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 Melalui
                 Dekonsentrasi;



                                                                        1
MEMUTUSKAN:

Menetapkan   : PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
               TENTANG   PEDOMAN    PELAKSANAAN  DEKONSENTRASI
               LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011.


                                 BAB I
                            KETENTUAN UMUM
                              Bagian Kesatu
                               Pengertian

                                  Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian urusan pemerintah yang menjadi
   kewenangan Kementerian Perumahan Rakyat kepada Gubernur sebagai Wakil
   Pemerintah Pusat.
2. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan
   dan Belanja Negara yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai Wakil
   Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam
   rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan
   untuk instansi vertikal pusat di daerah.
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi, yang selanjutnya disingkat SKPD
   Provinsi, adalah organisasi/lembaga pada pemerintah daerah yang
   bertanggung   jawab   terhadap   pelaksanaan     Dekonsentrasi   lingkup
   Kementerian Perumahan Rakyat di provinsi.
4. Kelompok kerja perumahan dan kawasan permukiman, yang selanjutnya
   disingkat Pokja PKP, adalah wadah koordinasi pembangunan perumahan dan
   kawasan permukiman.
5. Kementerian adalah Kementerian Perumahan Rakyat.
6. Menteri adalah Menteri Negara Perumahan Rakyat.




                               Bagian Kedua
                                  Tujuan

                                  Pasal 2
Peraturan Menteri ini bertujuan sebagai pedoman bagi unit-unit kerja di
lingkungan Kementerian, pemerintah provinsi, dan SKPD Provinsi dalam
melaksanakan Dekonsentrasi lingkup Kementerian.




2
BAB II
                                PELAKSANAAN

                                    Pasal 3

(1) Urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Kementerian yang
    dilaksanakan melalui kegiatan Dekonsentrasi, meliputi:
    a. Sosialisasi kebijakan bidang perumahan dan kawasan permukiman;
    b. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam hal penyiapan
         perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman.
(2) Kegiatan Dekonsentrasi sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b meliputi:
    a. pembentukan Pokja PKP Provinsi;
    b. manajemen pendataan perumahan dan kawasan permukiman;
    c. pelatihan monitoring dan evaluasi pembangunan perumahan dan
        kawasan permukiman;
    d. penyusunan dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan
        kawasan permukiman.


                                    Pasal 4

(1) Gubernur menetapkan perangkat pengelola keuangan setelah menerima
    pelimpahan wewenang dari Kementerian dan disampaikan kepada Menteri
    melalui Sekretaris Kementerian.
(2) Perangkat pengelola keuangan merupakan Pejabat Inti SKPD Provinsi.
(3) Pejabat Inti SKPD Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari:
    a. Kuasa Pengguna Anggaran/Barang;
    b. Pejabat Pembuat Komitmen;
    c. Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM);
    d. Bendahara Pengeluaran.
(4) Kuasa Pengguna Anggaran/Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
    huruf a adalah Kepala SKPD Provinsi, kecuali pada SKPD Sekretariat Daerah.
(5) Kepala SKPD Provinsi menetapkan Pembantu Pejabat Inti SKPD Provinsi.
(6) Pejabat Inti SKPD Provinsi sebagaimana pada ayat (2) dan Pembantu Pejabat
    Inti SKPD Provinsi sebagaimana pada ayat (5) untuk tugas dan tanggung
    jawab sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.


                                    Pasal 5

(1) SKPD Provinsi yang mendapatkan alokasi Dana Dekonsentrasi merupakan
    Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Dekonsentrasi.
(2) Penanggung Jawab Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang
    Dekonsentrasi adalah Kepala SKPD Provinsi.
(3) Kepala SKPD Provinsi menetapkan Petugas Unit Akuntansi.
(4) Petugas Unit Akuntansi sebagaimana pada ayat (3) untuk tugas dan
    tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.


                                                                              3
Pasal 6

(1) Kepala SKPD Provinsi menetapkan Tim Pelaksana dan Tenaga pendukung.
(2) Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Ketua dan
    Anggota.
(3) Tugas dan tanggung jawab Tim Pelaksana dan            Tenaga   Pendukung
    sebagaimana pada Lampiran I Peraturan Menteri ini.

                                   Pasal 7

(1) Dalam penyelenggaraan kegiatan Dekonsentrasi, SKPD Provinsi dibantu oleh
    1 orang tenaga ahli perumahan dan permukiman sebagai fasilitator provinsi.
(2) Tenaga ahli perumahan dan permukiman didanai dari Anggaran Pendapatan
    dan Belanja Negara melalui Bagian Anggaran Sekretariat Kementerian.
(3) Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli perumahan dan permukiman
    sebagaimana pada Lampiran I Peraturan Menteri ini.

                                   Pasal 8

Kegiatan Dekonsentrasi dilaksanakan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan
kegiatan sebagaimana pada Lampiran II Peraturan Menteri ini.

                                   Pasal 9

Kegiatan Dekonsentrasi lingkup Kementerian dilaksanakan selama 9 (sembilan)
bulan.

                                  Pasal 10

(1) Pengelolaan keuangan dalam pelaksanaan Dana Dekonsentrasi dilakukan
    secara terpisah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
(2) Pengelolaan keuangan sebagaimana pada ayat (1) sesuai dengan Peraturan
    Menteri Keuangan.

                                  Pasal 11

(1) Dalam hal pelaksanaan Dana Dekonsentrasi menghasilkan penerimaan,
    disetor ke Rekening Kas Umum Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan
    Pajak, sepanjang hasil pelaksanaan Dana Dekonsentrasi belum dihibahkan.
(2) Dalam hal pelaksanaan Dana Dekonsentrasi terdapat sisa dana yang sudah
    ditarik dari kas negara dan tidak digunakan pada akhir tahun anggaran,
    disetor ke Rekening Kas Umum Negara.

                                  Pasal 12

Mekanisme pencairan dan penyaluran Dana Dekonsentrasi berpedoman pada
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan yang mengatur mengenai
mekanisme pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

4
BAB III
                 PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

                                    Pasal 13

(1) Pelaporan dan pertanggungjawaban SKPD Provinsi meliputi:
   a. laporan manajerial;
   b. laporan akuntabilitas;
   c. laporan teknis.
(2) Laporan manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mencakup
    realisasi penyerapan dana, pencapaian target keluaran, kendala yang
    dihadapi, dan saran tindak lanjut.
(3) Laporan akuntabilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri
    dari laporan keuangan, dan laporan barang.
(4) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mencakup laporan
    realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan.
(5) Laporan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c mencakup:
   a. laporan pelaksanaan;
   b. prosiding kegiatan.
(6) Laporan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a berisikan
    penyelenggaraan seluruh rangkaian kegiatan dekonsentrasi.
(7) Prosiding kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b meliputi:
   a. prosiding sosialisasi    kebijakan   bidang   perumahan   dan   kawasan
      permukiman;
   b. prosiding lokakarya analisis isu dan permasalahan;
   c. prosiding lokakarya konsep Pokja PKP provinsi;
   d. prosiding lokakarya pembentukan Pokja PKP provinsi;
   e. prosiding lokakarya dan pelatihan manajemen pendataan dan monitoring
      evaluasi pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;
   f. prosiding lokakarya dan pelatihan penyusunan dokumen perencanaan
      pembangunan perumahan dan kawasan permukiman;
   g. prosiding konsinyasi profil dan dokumen perencanaan pembangunan
      perumahan dan kawasan permukiman;
   h. prosiding konsultasi publik profil dan dokumen perencanaan
      pembangunan perumahan dan kawasan permukiman.




                                                                              5
Pasal 14

(1) SKPD Provinsi menyusun dan menyampaikan laporan manajerial setiap
    triwulan dan pada akhir tahun anggaran kepada Gubernur melalui SKPD
    yang membidangi perencanaan daerah, dan kepada Menteri melalui
    Sekretaris Kementerian.
(2) SKPD Provinsi menyusun dan menyampaikan laporan akuntabilitas setiap
    triwulan dan pada akhir tahun anggaran kepada Gubernur melalui SKPD
    yang membidangi pengelolaan keuangan daerah, dan kepada Menteri melalui
    Sekretaris Kementerian.
(3) SKPD Provinsi menyusun dan menyampaikan laporan teknis kepada Menteri
    melalui Sekretaris Kementerian, dengan tembusan kepada Gubernur melalui
    SKPD yang membidangi perencanaan daerah.


                                   Pasal 15

(1) Tata cara penyusunan dan penyampaian laporan manajerial dan laporan
    akuntabilitas sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
(2) Tata cara penyusunan dan penyampaian laporan teknis sebagaimana pada
    Lampiran II Peraturan Menteri ini.


                                 BAB IV
                       PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

                                   Pasal 16

(1) Menteri melalui Sekretaris Kementerian melakukan          pembinaan     dan
    pengawasan terhadap penyelenggaraan Dekonsentrasi.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Inspektur
    Kementerian.


                                   Pasal 17

(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada pasal 16 ayat (1) meliputi pemberian
    pedoman, bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi atas
    penyelenggaraan Dekonsentrasi.
(2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan acuan dalam
    pelaksanaan Dekonsentrasi.
(3) Bimbingan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
    sosialisasi, pelatihan, dan asistensi, yang dilakukan secara terpadu melalui
    koordinasi Sekretaris Kementerian.
(4) Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
    dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan Dekonsentrasi agar sesuai
    dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan, yang
    dilakukan secara terpadu melalui koordinasi Sekretaris Kementerian.




6
Pasal 18

(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada pasal 16 ayat (2) dilakukan melalui
    audit, reviu, pemantauan dan evaluasi atas laporan akuntabilitas.
(2) Hasil pengawasan yang dilakukan oleh Inspektur Kementerian disampaikan
    kepada Menteri dengan tembusan kepada Gubernur dan Kepala SKPD
    Provinsi.
(3) Penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada
    ayat (2) dilaksanakan oleh Kepala SKPD Provinsi dan dilaporkan kepada
    Gubernur dan Inspektur Kementerian.
(4) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada pasal 16 ayat (2) dilaksanakan
    sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.


                                  BAB V
                            KETENTUAN PENUTUP

                                   Pasal 19

Peraturan Menteri ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Menteri ini dengan menempatkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.



                                    Ditetapkan di Jakarta
                                    pada tanggal 21 Februari 201116
                                    MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,
                                    ttd.
                                    SUHARSO MONOARFA

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 18 Maret 2011 ...
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,
ttd.
PATRIALIS AKBAR

LEMBARAN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 154


          Hukum dan Kepegawaian,




                                                                           7
Lampiran I
                                                  Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
                                                  Nomor : 02 Tahun 2011
                                                  Tanggal : 21 Februari 2011




                   KETENTUAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
                   TIM PELAKSANA, TENAGA PENDUKUNG, DAN
               TENAGA AHLI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (TAPP)



I.   TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
     A. Tim Pelaksana
        1. Ketua
          a) Melaksanakan sebagian tugas kepala SKPD Provinsi untuk pelaksanaan kegiatan
             rangkaian pertemuan dalam pembentukan Pokja PKP Provinsi, manajemen
             pendataan perumahan dan kawasan permukiman dan penyusunan dokumen
             perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman Provinsi;
          b) Menyiapkan dan menyusun draf dokumen kelembagaan Pokja PKP Provinsi,
             profil perumahan dan kawasan permukiman provinsi dan draf dokumen
             perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman provinsi
             serta menyampaikan kepada SKPD Provinsi;
          c) Bertanggungjawab atas pelaksanaan seluruh penyusunan dokumen
             sebagaimana dimaksud pada huruf b;
          d) Bertanggungjawab kepada Kepala SKPD Provinsi.

        2. Anggota
          a) Membantu pelaksanaan kegiatan rangkaian pertemuan dalam pembentukan
             Pokja PKP Provinsi, manajemen pendataan perumahan dan kawasan
             permukiman, dan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
             perumahan dan kawasan permukiman provinsi di daerah sesuai arahan ketua
             Tim;
          b) Membantu dalam penyiapan dan penyusunan draf dokumen kelembagaan Pokja
             PKP Provinsi, profil perumahan dan kawasan permukiman provinsi dan draf
             dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman
             provinsi;
          c) Bertanggungjawab kepada Ketua Tim.


     B. Tenaga Pendukung SKPD Provinsi
          a)   Membantu SKPD Provinsi dalam teknis pelaksanaan dan pelaporan seluruh
               kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian sesuai arahan Kepala SKPD
               Provinsi;
          b)   Membantu Tim Pelaksana;
          c)   Bertanggungjawab kepada Kepala SKPD Provinsi.


                                                                               Lampiran I - 1
C.   Tenaga Ahli Perumahan dan Permukiman (TAPP)
             a)   Membantu SKPD Provinsi dalam memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan
                  Dekonsentrasi Lingkup Kementerian;
             b)   Melaporkan hasil kegiatan sebagaimana dimaksud huruf a setiap bulan kepada
                  Sekretaris Kementerian setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala SKPD
                  Provinsi;
             c)   Bertanggungjawab kepada Sekretaris Kementerian.



II.   STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA DEKONSENTRASI
      Struktur Organisasi Pelaksana Dekonsentrasi sebagaimana bagan berikut:




                                                  MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,
                                                  ttd.
                                                  SUHARSO MONOARFA

                   Hukum dan Kepegawaian,




  2
Lampiran II
                                               Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
                                               Nomor : 02 Tahun 2011
                                               Tanggal : 21 Februari 2011




                    PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN


I.   UMUM

     A. Pelaksanaan Dekonsentrasi berpedoman pada kebijakan, standar, pedoman yang
        telah ditetapkan oleh Kementerian.
     B. Pelaksanaan Dekonsentrasi melalui koordinasi antara Kementerian dengan
        Pemerintah Provinsi khususnya dengan SKPD Provinsi agar Dekonsentrasi Tahun
        2011 dapat berjalan dengan baik.
     C. Untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2011, Pemerintah
        Provinsi agar lebih awal menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi
        pelaksanaan kegiatan antara lain menetapkan perangkat pengelola keuangan,
        sehingga DIPA Dekonsentrasi dapat segera dilaksanakan.
     D. SKPD Provinsi agar memperhatikan dan mentaati peraturan perundang-undangan
        yang berlaku yang berkaitan dengan persiapan, perencanaan, pelaksanaan, serta
        pengawasan dan pengendalian.
     E. SKPD Provinsi harus mempunyai rencana kerja yang rinci, komprehensif, dan
        akuntabel guna mewujudkan keberhasilan Satuan Kerjanya. Rencana kerja
        dimaksud minimal mencakup jadwal kegiatan utama, personil yang akan
        melaksanakan kegiatan, prosedur pelaksanaan kegiatan, dan hal-hal lain yang
        diperlukan.
     F. SKPD Provinsi menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan
        waktu pelaksanaan dan tenaga yang tersedia.
     G. SKPD Provinsi melaksanakan pengarsipan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan
        dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
     H. Pengelolaan Dana Dekonsentrasi oleh perangkat pengelola keuangan
        dilaksanakan dengan menganut prinsip efektif, yaitu harus sesuai dengan
        kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-
        besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
     I. Sebagai bahan pengambilan keputusan dan kebijakan di Tingkat Pusat, maka
        SKPD Provinsi wajib menyusun dan menyampaikan laporan secara berkala
        dengan tepat waktu, lengkap dan faktual yang berkaitan dengan manajerial,
        akuntabilitas dan teknis dengan mengacu pada semua format sesuai ketentuan
        perundang-undangan yang berlaku maupun format yang dikeluarkan oleh
        Kementerian.
     J. Menteri melalui Sekretaris Kementerian bersama dengan Gubernur melalui SKPD
        yang membidangi perencanaan daerah melaksanakan pemantauan dan
        pengendalian secara maksimal agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan mutu,
        biaya dan waktu yang ditentukan serta tercapainya tertib administrasi sehingga
        hasil kegiatan sesuai dengan yang diharapkan.

                                                                             Lampiran II - 1
K. Pengawasan terhadap SKPD Provinsi dilakukan oleh Inspektorat Kementerian
         yang dalam pelaksanaannya dapat bersinergi dengan Aparat Pengawasan Intern
         Pemerintah Lainnya sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang
         berlaku.
      L. Untuk keperluan pengawasan dan pemeriksaan tersebut pada butir K), Kepala
         SKPD Provinsi harus membantu, memfasilitasi, dan menyiapkan data maupun
         informasi yang dibutuhkan.
      M. Dalam pelaksanaan kegiatan, Pemerintah Provinsi agar melakukan koordinasi
         dengan Unit Eselon I Pembina Dekonsentrasi yaitu Sekretaris Kementerian,
         dengan alamat sebagai berikut:
         Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat
         Jln. Raden Patah I No. 1 Lantai 2 Wing 4
         Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
         No. Telp./Fax: (021) 72800145, 7397727
         E-mail: dekon2011@gmail.com


II.   KEBIJAKAN DEKONSENTRASI             LINGKUP      KEMENTERIAN        PERUMAHAN
      RAKYAT TAHUN 2011

      Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
      Pemerintahan Daerah, urusan perumahan merupakan salah satu urusan yang wajib
      diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. Dalam penyelenggaraannya, sebagaimana
      diatur dalam Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
      Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
      dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, selain urusan pemerintahan yang
      sepenuhnya atau tetap menjadi kewenangan Pemerintah, terdapat bagian urusan
      Pemerintah yang bersifat kongkuren (concurrent) atau urusan pemerintahan yang
      penanganannya, untuk bagian atau bidang tertentu, dapat dilaksanakan dan dikelola
      secara bersama antar tingkatan dan susunan pemerintahan. Dengan demikian di
      dalam setiap urusan yang bersifat kongkuren senantiasa ada bagian urusan yang
      menjadi kewenangan Pemerintah, ada bagian urusan yang diserahkan kepada
      Pemerintah Daerah Provinsi, dan ada bagian urusan yang diserahkan kepada
      Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Tugas dan wewenang Pemerintah, pemerintah
      provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan Perumahan dan
      Kawasan Permukiman, yang selanjutnya disingkat PKP, diatur dalam Undang-Undang
      Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
      Sejalan dengan hal tersebut di atas, Kementerian melimpahkan sebagian urusan
      yang menjadi kewenangannya kepada Gubernur melalui Dekonsentrasi khusus untuk
      kegiatan sosialisasi kebijakan bidang PKP dan peningkatan kapasitas pemerintah
      daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan PKP.
      Pembangunan PKP di daerah masih belum menjadi prioritas dalam perencanaan
      pembangunan di daerah. Hal ini dikarenakan pemahaman yang kurang akan
      pentingnya pembangunan perumahan oleh Pemerintah Daerah khususnya dalam hal
      penyediaan perumahan yang layak huni. Selain itu, adanya perbedaan persepsi di
      antara pemangku kepentingan bidang PKP menyebabkan pembangunan PKP di
      daerah selama ini masih kurang sinergis. Untuk mengatasi hal tersebut, selama ini
      Kementerian melaksanakan kegiatan sosialisasi kebijakan baik di pusat maupun di
      daerah. Namun agar kegiatan ini dapat dijalankan lebih efektif dan menjangkau lebih

Lampiran II - 2
banyak pemangku kepentingan maka Kementerian melimpahkan sebagian kegiatan
   sosialisasi kebijakan kepada Pemerintah Provinsi.
   Permasalahan lain dalam pembangunan PKP yaitu kurangnya koordinasi di antara
   pemangku kepentingan penyelenggara PKP. Koordinasi di antara pemangku
   kepentingan tersebut merupakan faktor penting agar terwujud sinergitas dalam
   pelaksanaan siklus pembangunan PKP yang terdiri dari pendataan, perencanaan dan
   pengendalian. Akan tetapi, siklus tersebut tidak akan berjalan optimal apabila tidak
   disertai dengan penguatan kapasitas aparat Pemerintah Daerah. Melalui
   Dekonsentrasi, Kementerian menyiapkan serangkaian kegiatan peningkatan
   kapasitas di Provinsi yang meliputi:
   1. Pembentukan Pokja PKP Provinsi;
   2. Pelatihan manajemen pendataan pembangunan perumahan dan kawasan
      permukiman;
   3. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan
      permukiman;
   4. Pelatihan monitoring dan evaluasi pembangunan perumahan dan kawasan
      permukiman.


III. TUJUAN, SASARAN, DAN KELUARAN

   Tujuan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Tahun 2011 adalah untuk meningkatkan
   efektivitas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang PKP.
   Sasaran Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 adalah
   sebagai berikut:
    1. Meningkatkan dan menyamakan pemahaman aparat Pemerintah Daerah tentang
       kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang PKP; dan
    2. Meningkatkan kemampuan aparat pemerintah daerah dalam hal penyiapan
       perencanaan pembangunan PKP.
   Keluaran Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 adalah
   sebagai berikut:
    1. Terlaksananya kegiatan sosialisasi kebijakan bidang PKP; dan
    2. Terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah
       daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan PKP.


IV. LINGKUP KEGIATAN

   Lingkup kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun
   2011, meliputi:
    1. Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP;
    2. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam hal penyiapan perencanaan
       pembangunan PKP, meliputi:
       a. Pembentukan Pokja PKP Provinsi;
       b. Manajemen pendataan PKP;
       c. Pelatihan monitoring dan evaluasi pembangunan PKP;
       d. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan PKP provinsi.


                                                                        Lampiran II - 3
V.   INDIKATOR KELUARAN

     Indikator keluaran dari kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan
     Rakyat Tahun 2011 adalah sebagai berikut:
     1.    Laporan Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat di 33
           provinsi;
     2.    Prosiding Sosialisasi Kebijakan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33
           provinsi;
     3.    Prosiding Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan di 33 provinsi;
     4.    Prosiding Lokakarya Konsep Pokja PKP Provinsi di 33 provinsi;
     5.    Prosiding Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi di 33 provinsi;
     6.    Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Manajemen Pendataan dan Monitoring
           Evaluasi Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33 provinsi;
     7.    Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan
           Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33 provinsi;
     8.    Prosiding Konsinyasi Profil dan Dokumen Perencanaan Pembangunan
           Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33 provinsi;
     9.    Prosiding Konsultasi Publik Profil dan Dokumen Perencanaan Pembangunan
           Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33 provinsi.
     10.   Dokumen Kelembagaan Pokja PKP Provinsi
     11.   Profil Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33 provinsi;
     12.   Dokumen Perencanaan Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33
           provinsi.

VI. WAKTU PELAKSANAAN

     Secara keseluruhan pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan
     Rakyat Tahun 2011 adalah 9 (sembilan) bulan kalender terhitung mulai bulan Maret
     2011 sampai dengan November 2011.


VII. MEKANISME PELAKSANAAN

     Pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011
     adalah SKPD Provinsi dan dibantu oleh Tim pelaksana, Tenaga Pendukung dan TAPP
     sebagai Fasilitator. Alur pelaksanaan Dekonsentrasi sebagaimana bagan berikut:




Lampiran II - 4
ALUR PELAKSANAAN

                                                                                                        LAPORAN
                    LAPORAN                    LAPORAN                    LAPORAN                   TRIWULAN IV DAN
                   TRIWULAN I                 TRIWULAN II               TRIWULAN III              LAPORAN AKHIR TAHUN
                  Lap. Manajerial            Lap. Manajerial            Lap. Manajerial               Lap. Manajerial
                 Lap. Akuntabilitas         Lap. Akuntabilitas         Lap. Akuntabilitas            Lap. Akuntabilitas


                                               KEGIATAN
                                         SOSIALISASI KEBIJAKAN
                                                                                                                  LAPORAN
                                                                                                                   TEKNIS
                               KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS                                                       LAPORAN
 SKPD                                                                                                             PELAKSANAAN

PROVINS                           PEMBENTUKAN POKJA PKP PROVINSI                                                      DOKUMEN
                                                                                                                    KELEMBAGAAN
   I                                                                                                                   POKJA
                LOKAKARYA              LOKAKARYA         RANGKAIAN           DRAF DOKUMEN    LOKAKARYA                 PROFIL
              ANALISIS ISU DAN        KONSEP POKJA       PERTEMUAN           KELEMBAGAAN    PEMBENTUKAN              PERUMAHAN
                                                                                POKJA
              PERMASALAHAN                                                                     POKJA
                                                                                                                      DOKUMEN
                                                                                                                    PERENCANAAN


                       MANAJEMEN PENDATAAN PKP
                                                                                                                   PROSIDING
                                                                                                                   KEGIATAN
               LOKALATIH              RANGKAIAN                  DRAF AWAL
               MANAJEMEN                                           PROFIL
                                      PERTEMUAN                  PERUMAHAN
               PENDATAAN




                 PELATIHAN MONITORING DAN EVALUASI
                         PEMBANGUNAN PKP
                LOKALATIH
                  MONEV




              KEGIATAN PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
                        PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

                 LOKALATIH                                   KONSINYASI            KONSULTASI PUBLIK
                PENYUSUNAN              RANGKAIAN            PROFIL DAN               PROFIL DAN
                  DOKUMEN               PERTEMUAN             DOKUMEN                  DOKUMEN
               PERENCANAAN                                  PERENCANAAN              PERENCANAAN


                                         DRAF AWAL
                                          DOKUMEN
                                        PERENCANAAN




     Secara rinci mekanisme pelaksanaan tugas SKPD Provinsi untuk masing-masing
     kegiatan adalah sebagai berikut:




                                                                                                             Lampiran II - 5
1. Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP
         Alur pelaksanaan kegiatan sebagaimana bagan berikut:




         Penjelasan

         (i) Pelaksana           : SKPD Provinsi
         (ii) Peserta            :   - Tingkat provinsi: DPRD, Kanwil BPN, BPS,
                                       Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan
                                       Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya
                                     - Tingkat kabupaten/kota: Bappeda, Dinas
                                       yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga
                                       terkait PKP lainnya
                                     - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP
                                       tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak
                                       Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi,
                                       dll.
         (iii) Materi            : Bahan Tayang Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP
         (iv) Narasumber         : Kementerian Perumahan Rakyat
         (v) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari
         (vi) Bentuk Pelaporan   : Prosiding Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP




Lampiran II - 6
2. Pembentukan Pokja PKP Provinsi
  Alur pelaksanaan kegiatan sebagaimana bagan berikut:




                                                         Lampiran II - 7
Penjelasan

         a) Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan
            (i) Pelaksana           : SKPD Provinsi
            (ii) Peserta            :   - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,
                                          Bappeda, Dinas yang membidangi PKP,
                                          dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya
                                        - Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/Kota
                                          terdekat, masing-masing 1 (satu) orang
                                        - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP
                                          tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak
                                          Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi,
                                          dll.
            (iii) Panduan           : Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi
            (iv) Narasumber         : Pemerintah Pusat,      Pemerintah Daerah,
                                      Fasilitator dan/atau   pihak lainnya yang
                                      dianggap perlu
            (iv) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari
            (v) Bentuk Pelaporan    : Prosiding Lokakarya Analisis Isu dan Masalah


         b) Lokakarya Konsep Pokja
            (i) Pelaksana           : SKPD Provinsi
            (ii) Peserta            :   - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,
                                          Bappeda, Dinas yang membidangi PKP,
                                          dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya
                                        - Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/Kota
                                          terdekat, masing-masing 1 (satu) orang
                                        - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP
                                          tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak
                                          Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi,
                                          dll.
            (iii) Panduan           : Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi
            (iv) Narasumber         : Pemerintah Pusat,      Pemerintah Daerah,
                                      Fasilitator dan/atau   pihak lainnya yang
                                      dianggap perlu
            (v) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari
            (vi) Bentuk Pelaporan   : Prosiding Lokakarya Konsep Pokja


         c) Rangkaian Pertemuan Penyiapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi
            (i) Pelaksana           : SKPD Provinsi
            (ii) Peserta            : Hasil kesepakatan pada Lokakarya Konsep
                                      Pokja


Lampiran II - 8
(iii) Panduan            : Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi
     (iv) Narasumber          : Fasilitator
     (v) Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari, sebanyak 3 kali pertemuan
     (vi) Bentuk Pelaporan    :   - Risalah setiap pertemuan (3 Risalah)
                                  - Draf Dokumen Kelembagaan Pokja PKP
                                    Provinsi



  d) Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi
     (i) Pelaksana            : SKPD Provinsi
     (ii) Peserta             :   - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,
                                    Bappeda, Dinas yang membidangi PKP,
                                    dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya
                                  - Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/Kota
                                    terdekat, masing-masing 1 (satu) orang
                                  - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP
                                    tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak
                                    Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi,
                                    dll.
     (iii) Panduan            : Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi
     (iv) Materi              : Draf Dokumen Kelembagaan Pokja PKP
                                Provinsi
     (v) Narasumber           : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
                                Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang
                                dianggap perlu
     (vi) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari
     (vii) Bentuk Pelaporan   :   - Prosiding Lokakarya Pembentukan Pokja
                                    PKP Provinsi
                                  - Dokumen Kelembagaan Pokja PKP Provinsi



3. Manajemen Pendataan PKP – Pelatihan Monitoring dan Evaluasi
   Pembangunan PKP
  Alur pelaksanaan kegiatan sebagaimana bagan berikut:




                                                                 Lampiran II - 9
Penjelasan

         a) Lokakarya dan Pelatihan Manajemen Pendataan PKP dan Monitoring
            dan Evaluasi Pembangunan PKP
            (i) Pelaksana      : SKPD Provinsi
            (ii) Peserta       : Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS, Bappeda,
                                 Dinas    yang     membidangi     PKP,   dan
                                 Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya
                                 Seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota sebanyak
                                 1 orang dari Tim Pendataan dan Monitoring
                                 Dekonsentrasi Tahun 2010 (diutamakan) atau
                                 dari Bappeda Kabupaten/Kota
                                 Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP

Lampiran II - 10
tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak
                              Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll.
  (iii) Panduan           :   - Modul Manajemen Pendataan PKP
                              - Modul    Monitoring    dan    Evaluasi
                                Pembangunan PKP
  (iv) Narasumber         : Pemerintah Pusat,        Pemerintah Daerah,
                            Fasilitator dan/atau     pihak lainnya yang
                            dianggap perlu
  (v) Waktu Pelaksanaan : 3 (tiga) hari
  (vi) Bentuk Pelaporan   : Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Manajemen
                            Pendataan PKP dan Monitoring dan Evaluasi
                            Pembangunan PKP


b) Rangkaian Pertemuan Penyusunan Profil PKP
  (i) Pelaksana           : SKPD Provinsi
  (ii) Peserta            : Hasil kesepakatan pada Lokalatih Manajemen
                            Pendataan
  (iii) Narasumber        : Fasilitator
  (iv) Panduan            : Modul Manajemen Pendataan PKP
  (v) Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari, sebanyak 3 kali pertemuan
  (vi) Bentuk Pelaporan   : Risalah setiap pertemuan (3 Risalah)
                            Draf Awal Profil PKP Provinsi




                                                               Lampiran II - 11
4. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP
         Alur pelaksanaan kegiatan sebagaimana bagan berikut:




                                              1 (satu) hari di ibukota provinsi




Lampiran II - 12
Penjelasan

a) Lokalatih Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi
  (i) Pelaksana           : SKPD Provinsi
  (ii) Peserta            :   - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,
                                Bappeda, Dinas yang membidangi PKP,
                                dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya
                              - Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/Kota
                                terdekat, masing-masing 1 (satu) orang
                              - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP
                                tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak
                                Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi,
                                dll.
  (iii) Panduan           : Modul Penyusunan Dokumen Perencanaan
                            Pembangunan PKP Provinsi
  (iv) Narasumber         : Pemerintah Pusat,      Pemerintah Daerah,
                            Fasilitator dan/atau   pihak lainnya yang
                            dianggap perlu
  (v) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari
  (vi) Bentuk Pelaporan   : Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Penyusunan
                            Dokumen       Perencanaan       Pembangunan
                            Perumahan dan Kawasan Permukiman

b) Rangkaian Pertemuan      Penyusunan          Dokumen      Perencanaan
   Pembangunan PKP Provinsi
  (i) Pelaksana           : SKPD Provinsi
  (ii) Peserta            : Hasil kesepakatan pada lokalatih penyusunan
                            dokumen
  (iii) Panduan           : Modul Penyusunan Dokumen         Perencanaan
                            Pembangunan PKP Provinsi
  (iv) Narasumber         : Fasilitator
  (v) Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari, sebanyak 3 kali pertemuan
  (vi) Bentuk Pelaporan   :   - Risalah pertemuan (3 Risalah)
                              - Draft    Awal   Dokumen       Perencanaan
                                Pembangunan PKP Provinsi

c) Konsinyasi Profil PKP dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP
   Provinsi
  (i) Pelaksana           : SKPD Provinsi
  (ii) Peserta            :   - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,
                                Bappeda, Dinas yang membidangi PKP,
                                dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya
                              - Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/Kota
                                terdekat, masing-masing 1 (satu) orang

                                                            Lampiran II - 13
- Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP
                                           tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak
                                           Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi,
                                           dll.
            (iii) Panduan            :   - Modul Manajemen Pendataan PKP
                                         - Modul Penyusunan Dokumen Perencanaan
                                           Pembangunan PKP Provinsi
            (iv) Materi              :   - Draft Awal Profil PKP Provinsi
                                         - Draft  Awal   Dokumen            Perencanaan
                                           Pembangunan PKP Provinsi
            (v) Narasumber           : Pemerintah Pusat,         Pemerintah Daerah,
                                       Fasilitator dan/atau      pihak lainnya yang
                                       dianggap perlu
            (vi) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari
            (vii) Bentuk Pelaporan   : Prosiding Konsinyasi Profil PKP dan Dokumen
                                       Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi

         d) Konsultasi Publik Profil          PKP       dan   Dokumen        Perencanaan
            Pembangunan PKP Provinsi
            (i) Pelaksana            : SKPD Provinsi
            (ii) Peserta             :   - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS,
                                           Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan
                                           Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya
                                         - Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/Kota
                                           terdekat, masing-masing 1 (satu) orang
                                         - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP
                                           tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak
                                           Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi,
                                           dll.
            (iii) Panduan            :   - Modul Manajemen Pendataan PKP
                                         - Modul Penyusunan Dokumen Perencanaan
                                           Pembangunan PKP Provinsi
            (iv) Materi              :   - Draft Awal Profil PKP Provinsi
                                         - Draft   Awal      Dokumen      Perencanaan
                                           Pembangunan PKP Provinsi
            (v) Narasumber           : Pemerintah Pusat,         Pemerintah Daerah,
                                       Fasilitator dan/atau      pihak lainnya yang
                                       dianggap perlu
            (vi) Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari
            (vii) Bentuk Pelaporan   :   - Prosiding     Konsultasi Publik Profil dan
                                           Dokumen      Perencanaan Pembangunan PKP
                                           Provinsi
                                         - Profil PKP   Provinsi
                                         - Dokumen      Perencanaan Pembangunan PKP
                                           Provinsi

Lampiran II - 14
VIII.PELAPORAN

   Pelaporan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011
   dengan ketentuan sebagai berikut:
    1. Bentuk Pelaporan
      a) Laporan Pelaksanaan
         Laporan    Pelaksanaan     sekurang-kurangnya      memuat     pendahuluan,
         pelaksanaan    seluruh    rangkaian    kegiatan    dekonsentrasi,   risalah
         rapat/pertemuan, evaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan dekonsentrasi dan
         rekomendasi yang dianggap perlu. Laporan ini dilengkapi dengan:
         1) Dokumen Kelembagaan Pokja PKP Provinsi;
         2) Profil PKP Provinsi;
         3) Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi.


      b) Prosiding Kegiatan
         Prosiding sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, penyelenggaraan
         kegiatan, rumusan hasil penyelenggaraan kegiatan, dan kesimpulan serta
         rekomendasi. Prosiding ini dilengkapi dengan sambutan-sambutan, daftar
         hadir peserta, bahan tayangan, notulensi dan dokumentasi. Prosiding yang
         harus disiapkan oleh SKPD Provinsi adalah sebagai berikut:
         1) Prosiding Sosialisasi Kebijakan Bidang Perumahan dan Kawasan
             Permukiman;
         2) Prosiding Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan;
         3) Prosiding Lokakarya Konsep Pokja PKP Provinsi;
         4) Prosiding Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi;
         5) Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Manajemen Pendataan dan Monitoring
             Evaluasi Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman;
         6) Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan
             Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman;
         7) Prosiding Konsinyasi Profil dan Dokumen Perencanaan Pembangunan
             Perumahan dan Kawasan Permukiman;
         8) Prosiding Konsultasi Publik Profil dan Dokumen Perencanaan
             Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman.

    2. Jumlah Laporan
      Laporan Pelaksanaan dan Prosiding kegiatan, beserta lampiran pendukung
      digandakan dengan rincian sebagai berikut:
      - dua eksemplar dan sepuluh keping Compact Disk (CD) disampaikan kepada
         Menteri Negara Perumahan Rakyat u.p. Sekretaris Kementerian Perumahan
         Rakyat;
      - satu eksemplar dan satu keping CD disampaikan kepada Gubernur;
      - satu eksemplar dan satu keping CD disampaikan kepada Sekretaris Daerah
         Provinsi;
      - satu eksemplar dan satu keping CD disampaikan kepada Kepala Bappeda
         Provinsi;
      - satu eksemplar dan satu keping CD disampaikan kepada Kepala Dinas
         Provinsi yang membidangi perumahan dan kawasan permukiman;
      - satu eksemplar dan satu keping CD untuk SKPD Provinsi.

                                                                    Lampiran II - 15
3. Waktu Penyampaian Laporan
        a. Laporan Pelaksanaan Dekonsentrasi beserta Lampiran disampaikan oleh SKPD
           Provinsi kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian, dengan tembusan
           kepada Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi, Kepala Bappeda Provinsi, dan
           Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perumahan dan kawasan permukiman
           selambat-lambatnya pada minggu kedua bulan Desember 2011.
        b. Prosiding kegiatan disampaikan oleh SKPD Provinsi kepada Menteri melalui
           Sekretaris Kementerian, dengan tembusan kepada Gubernur, Sekretaris
           Daerah Provinsi, Kepala Bappeda Provinsi, dan Kepala Dinas Provinsi yang
           membidangi perumahan dan kawasan permukiman selambat-lambatnya 2
           (dua) minggu setelah kegiatan berakhir.


IX.   PENUTUP

      Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan tertib dan disiplin apabila ada kerja sama
      yang baik antara Pemerintah Pusat sebagai penentu kebijakan dengan Pemerintah
      Daerah sebagai pelaksana kegiatan.
      Demikian Petunjuk Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan
      Rakyat Tahun 2011 ini disusun untuk dapat menjadi acuan dan dilaksanakan dengan
      penuh tanggung jawab.



                                             MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,
                                             ttd.
                                             SUHARSO MONOARFA




                   Hukum dan Kepegawaian,




Lampiran II - 16

More Related Content

What's hot

Modul Peningkatan Kapasitas Pemerintah daerah
Modul Peningkatan Kapasitas Pemerintah daerahModul Peningkatan Kapasitas Pemerintah daerah
Modul Peningkatan Kapasitas Pemerintah daerahOswar Mungkasa
 
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerahPergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerahrazitakhalyla
 
Restra bpbd
Restra bpbdRestra bpbd
Restra bpbdppbkab
 
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...Oswar Mungkasa
 
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012Operator Warnet Vast Raha
 
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsorPedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsorPenataan Ruang
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPenataan Ruang
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Penataan Ruang
 
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdSos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdBAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPenataan Ruang
 
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...inideedee
 
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...inideedee
 
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaanPerwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaanRis Wandi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
 
Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009barita
 

What's hot (17)

Modul Peningkatan Kapasitas Pemerintah daerah
Modul Peningkatan Kapasitas Pemerintah daerahModul Peningkatan Kapasitas Pemerintah daerah
Modul Peningkatan Kapasitas Pemerintah daerah
 
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerahPergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
 
Restra bpbd
Restra bpbdRestra bpbd
Restra bpbd
 
Uu 12 tahun_ 2008
Uu 12 tahun_ 2008Uu 12 tahun_ 2008
Uu 12 tahun_ 2008
 
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
Pokok-Pokok Kebijakan Hubungan Keuangan Pusat dan daerah dalam Pelaksanaan PN...
 
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
 
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsorPedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
Pedoman penataan ruang kawasan rawan bencana longsor
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
 
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdSos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
 
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
 
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah - Perg...
 
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaanPerwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
Perwako bukittinggi nomor 30 tahun 2015 tentang pengelolaan persediaan
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
 
Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009
 

Viewers also liked

peningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerahpeningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerahAbu Wafi
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016Kartika Dwi Rachmawati
 
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...Oswar Mungkasa
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Kartika Dwi Rachmawati
 
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUSurat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUAdvisory Specialist for P2KP
 
Pengampunanpajak
PengampunanpajakPengampunanpajak
Pengampunanpajakomni sukses
 
Visual Design with Data
Visual Design with DataVisual Design with Data
Visual Design with DataSeth Familian
 
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 20173 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017Drift
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheLeslie Samuel
 

Viewers also liked (9)

peningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerahpeningkatan investasi daerah
peningkatan investasi daerah
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
 
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...
Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman. Memperkuat Koordinasi Menuju...
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
 
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKUSurat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
Surat Edaran Dirjen Cipta Karya no.40 Tahun 2016 Pedoman Umum Program KOTAKU
 
Pengampunanpajak
PengampunanpajakPengampunanpajak
Pengampunanpajak
 
Visual Design with Data
Visual Design with DataVisual Design with Data
Visual Design with Data
 
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 20173 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your Niche
 

Similar to Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011

Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahPmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahHerry Prananto
 
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxJuknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxrazitakhalyla
 
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Ar Tinambunan
 
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Penataan Ruang
 
2011 Sot dppkad
2011 Sot dppkad2011 Sot dppkad
2011 Sot dppkadPA_Klaten
 
Permen no.37 2007(final)
Permen no.37 2007(final)Permen no.37 2007(final)
Permen no.37 2007(final)rachmat k yusna
 
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Penataan Ruang
 
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...jamestravolta
 
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desaDodi Palowan
 
50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdferisugiartoeri
 
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposalPermen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal93220872
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...Kota Serang
 
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010
Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010
Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010apotek agam farma
 

Similar to Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 (20)

Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerahPmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
Pmk 165 th 2012 pengalokasian anggaran transfer ke daerah
 
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxJuknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
 
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
Permendagri 25 2009 Utk Apbd 2010
 
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancang...
 
2011 Sot dppkad
2011 Sot dppkad2011 Sot dppkad
2011 Sot dppkad
 
Permendagri 59 2007
Permendagri 59 2007Permendagri 59 2007
Permendagri 59 2007
 
Permen no.37 2007(final)
Permen no.37 2007(final)Permen no.37 2007(final)
Permen no.37 2007(final)
 
PP Nomor 20 Tahun 2004
PP Nomor 20 Tahun 2004PP Nomor 20 Tahun 2004
PP Nomor 20 Tahun 2004
 
Permenperumra 04 2011
Permenperumra 04 2011Permenperumra 04 2011
Permenperumra 04 2011
 
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
Permen PU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetuj...
 
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
Permen pu01 2013 ttg pelimpahan kewenangan pemberian persetujuan substansi dl...
 
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
(2017) pmk 50~pmk.07~2017 tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa
 
50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf50 pmk.07-2017 per.pdf
50 pmk.07-2017 per.pdf
 
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposalPermen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
Permen no.117 th 2017 tata cara pengusulan dan verifikasi dak proposal
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORG...
 
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
Permen no.37 th_2014+pedoman+penyusunan+apbd+tahun+2015
 
Permen no.37 2010
Permen no.37 2010Permen no.37 2010
Permen no.37 2010
 
Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010
Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010
Peraturan menteri dalam negeri no.37 tahun 2010
 
Permen esdm 33 2009
Permen esdm 33 2009Permen esdm 33 2009
Permen esdm 33 2009
 
Permentan 68-10
Permentan 68-10Permentan 68-10
Permentan 68-10
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011

  • 1. MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (5) dan Pasal 16 ayat (2) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 01 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 Melalui Dekonsentrasi, perlu menetapkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang Pedoman Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 2. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 3. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perumahan Rakyat; 4. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 01 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 Melalui Dekonsentrasi; 1
  • 2. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Kementerian Perumahan Rakyat kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat. 2. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai Wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah. 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi, yang selanjutnya disingkat SKPD Provinsi, adalah organisasi/lembaga pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Dekonsentrasi lingkup Kementerian Perumahan Rakyat di provinsi. 4. Kelompok kerja perumahan dan kawasan permukiman, yang selanjutnya disingkat Pokja PKP, adalah wadah koordinasi pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. 5. Kementerian adalah Kementerian Perumahan Rakyat. 6. Menteri adalah Menteri Negara Perumahan Rakyat. Bagian Kedua Tujuan Pasal 2 Peraturan Menteri ini bertujuan sebagai pedoman bagi unit-unit kerja di lingkungan Kementerian, pemerintah provinsi, dan SKPD Provinsi dalam melaksanakan Dekonsentrasi lingkup Kementerian. 2
  • 3. BAB II PELAKSANAAN Pasal 3 (1) Urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Kementerian yang dilaksanakan melalui kegiatan Dekonsentrasi, meliputi: a. Sosialisasi kebijakan bidang perumahan dan kawasan permukiman; b. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. (2) Kegiatan Dekonsentrasi sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b meliputi: a. pembentukan Pokja PKP Provinsi; b. manajemen pendataan perumahan dan kawasan permukiman; c. pelatihan monitoring dan evaluasi pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; d. penyusunan dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. Pasal 4 (1) Gubernur menetapkan perangkat pengelola keuangan setelah menerima pelimpahan wewenang dari Kementerian dan disampaikan kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian. (2) Perangkat pengelola keuangan merupakan Pejabat Inti SKPD Provinsi. (3) Pejabat Inti SKPD Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari: a. Kuasa Pengguna Anggaran/Barang; b. Pejabat Pembuat Komitmen; c. Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM); d. Bendahara Pengeluaran. (4) Kuasa Pengguna Anggaran/Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a adalah Kepala SKPD Provinsi, kecuali pada SKPD Sekretariat Daerah. (5) Kepala SKPD Provinsi menetapkan Pembantu Pejabat Inti SKPD Provinsi. (6) Pejabat Inti SKPD Provinsi sebagaimana pada ayat (2) dan Pembantu Pejabat Inti SKPD Provinsi sebagaimana pada ayat (5) untuk tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 5 (1) SKPD Provinsi yang mendapatkan alokasi Dana Dekonsentrasi merupakan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Dekonsentrasi. (2) Penanggung Jawab Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Dekonsentrasi adalah Kepala SKPD Provinsi. (3) Kepala SKPD Provinsi menetapkan Petugas Unit Akuntansi. (4) Petugas Unit Akuntansi sebagaimana pada ayat (3) untuk tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. 3
  • 4. Pasal 6 (1) Kepala SKPD Provinsi menetapkan Tim Pelaksana dan Tenaga pendukung. (2) Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Ketua dan Anggota. (3) Tugas dan tanggung jawab Tim Pelaksana dan Tenaga Pendukung sebagaimana pada Lampiran I Peraturan Menteri ini. Pasal 7 (1) Dalam penyelenggaraan kegiatan Dekonsentrasi, SKPD Provinsi dibantu oleh 1 orang tenaga ahli perumahan dan permukiman sebagai fasilitator provinsi. (2) Tenaga ahli perumahan dan permukiman didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui Bagian Anggaran Sekretariat Kementerian. (3) Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli perumahan dan permukiman sebagaimana pada Lampiran I Peraturan Menteri ini. Pasal 8 Kegiatan Dekonsentrasi dilaksanakan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan kegiatan sebagaimana pada Lampiran II Peraturan Menteri ini. Pasal 9 Kegiatan Dekonsentrasi lingkup Kementerian dilaksanakan selama 9 (sembilan) bulan. Pasal 10 (1) Pengelolaan keuangan dalam pelaksanaan Dana Dekonsentrasi dilakukan secara terpisah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. (2) Pengelolaan keuangan sebagaimana pada ayat (1) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan. Pasal 11 (1) Dalam hal pelaksanaan Dana Dekonsentrasi menghasilkan penerimaan, disetor ke Rekening Kas Umum Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak, sepanjang hasil pelaksanaan Dana Dekonsentrasi belum dihibahkan. (2) Dalam hal pelaksanaan Dana Dekonsentrasi terdapat sisa dana yang sudah ditarik dari kas negara dan tidak digunakan pada akhir tahun anggaran, disetor ke Rekening Kas Umum Negara. Pasal 12 Mekanisme pencairan dan penyaluran Dana Dekonsentrasi berpedoman pada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan yang mengatur mengenai mekanisme pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 4
  • 5. BAB III PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 13 (1) Pelaporan dan pertanggungjawaban SKPD Provinsi meliputi: a. laporan manajerial; b. laporan akuntabilitas; c. laporan teknis. (2) Laporan manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mencakup realisasi penyerapan dana, pencapaian target keluaran, kendala yang dihadapi, dan saran tindak lanjut. (3) Laporan akuntabilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari laporan keuangan, dan laporan barang. (4) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mencakup laporan realisasi anggaran, neraca, dan catatan atas laporan keuangan. (5) Laporan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c mencakup: a. laporan pelaksanaan; b. prosiding kegiatan. (6) Laporan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a berisikan penyelenggaraan seluruh rangkaian kegiatan dekonsentrasi. (7) Prosiding kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf b meliputi: a. prosiding sosialisasi kebijakan bidang perumahan dan kawasan permukiman; b. prosiding lokakarya analisis isu dan permasalahan; c. prosiding lokakarya konsep Pokja PKP provinsi; d. prosiding lokakarya pembentukan Pokja PKP provinsi; e. prosiding lokakarya dan pelatihan manajemen pendataan dan monitoring evaluasi pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; f. prosiding lokakarya dan pelatihan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; g. prosiding konsinyasi profil dan dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; h. prosiding konsultasi publik profil dan dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. 5
  • 6. Pasal 14 (1) SKPD Provinsi menyusun dan menyampaikan laporan manajerial setiap triwulan dan pada akhir tahun anggaran kepada Gubernur melalui SKPD yang membidangi perencanaan daerah, dan kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian. (2) SKPD Provinsi menyusun dan menyampaikan laporan akuntabilitas setiap triwulan dan pada akhir tahun anggaran kepada Gubernur melalui SKPD yang membidangi pengelolaan keuangan daerah, dan kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian. (3) SKPD Provinsi menyusun dan menyampaikan laporan teknis kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian, dengan tembusan kepada Gubernur melalui SKPD yang membidangi perencanaan daerah. Pasal 15 (1) Tata cara penyusunan dan penyampaian laporan manajerial dan laporan akuntabilitas sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (2) Tata cara penyusunan dan penyampaian laporan teknis sebagaimana pada Lampiran II Peraturan Menteri ini. BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 16 (1) Menteri melalui Sekretaris Kementerian melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Dekonsentrasi. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Inspektur Kementerian. Pasal 17 (1) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada pasal 16 ayat (1) meliputi pemberian pedoman, bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi atas penyelenggaraan Dekonsentrasi. (2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan acuan dalam pelaksanaan Dekonsentrasi. (3) Bimbingan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa sosialisasi, pelatihan, dan asistensi, yang dilakukan secara terpadu melalui koordinasi Sekretaris Kementerian. (4) Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan Dekonsentrasi agar sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan, yang dilakukan secara terpadu melalui koordinasi Sekretaris Kementerian. 6
  • 7. Pasal 18 (1) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada pasal 16 ayat (2) dilakukan melalui audit, reviu, pemantauan dan evaluasi atas laporan akuntabilitas. (2) Hasil pengawasan yang dilakukan oleh Inspektur Kementerian disampaikan kepada Menteri dengan tembusan kepada Gubernur dan Kepala SKPD Provinsi. (3) Penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh Kepala SKPD Provinsi dan dilaporkan kepada Gubernur dan Inspektur Kementerian. (4) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada pasal 16 ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Menteri ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan menempatkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Februari 201116 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, ttd. SUHARSO MONOARFA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 18 Maret 2011 ... MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, ttd. PATRIALIS AKBAR LEMBARAN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 154 Hukum dan Kepegawaian, 7
  • 8.
  • 9. Lampiran I Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 Tahun 2011 Tanggal : 21 Februari 2011 KETENTUAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM PELAKSANA, TENAGA PENDUKUNG, DAN TENAGA AHLI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (TAPP) I. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB A. Tim Pelaksana 1. Ketua a) Melaksanakan sebagian tugas kepala SKPD Provinsi untuk pelaksanaan kegiatan rangkaian pertemuan dalam pembentukan Pokja PKP Provinsi, manajemen pendataan perumahan dan kawasan permukiman dan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman Provinsi; b) Menyiapkan dan menyusun draf dokumen kelembagaan Pokja PKP Provinsi, profil perumahan dan kawasan permukiman provinsi dan draf dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman provinsi serta menyampaikan kepada SKPD Provinsi; c) Bertanggungjawab atas pelaksanaan seluruh penyusunan dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf b; d) Bertanggungjawab kepada Kepala SKPD Provinsi. 2. Anggota a) Membantu pelaksanaan kegiatan rangkaian pertemuan dalam pembentukan Pokja PKP Provinsi, manajemen pendataan perumahan dan kawasan permukiman, dan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman provinsi di daerah sesuai arahan ketua Tim; b) Membantu dalam penyiapan dan penyusunan draf dokumen kelembagaan Pokja PKP Provinsi, profil perumahan dan kawasan permukiman provinsi dan draf dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman provinsi; c) Bertanggungjawab kepada Ketua Tim. B. Tenaga Pendukung SKPD Provinsi a) Membantu SKPD Provinsi dalam teknis pelaksanaan dan pelaporan seluruh kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian sesuai arahan Kepala SKPD Provinsi; b) Membantu Tim Pelaksana; c) Bertanggungjawab kepada Kepala SKPD Provinsi. Lampiran I - 1
  • 10. C. Tenaga Ahli Perumahan dan Permukiman (TAPP) a) Membantu SKPD Provinsi dalam memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian; b) Melaporkan hasil kegiatan sebagaimana dimaksud huruf a setiap bulan kepada Sekretaris Kementerian setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala SKPD Provinsi; c) Bertanggungjawab kepada Sekretaris Kementerian. II. STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA DEKONSENTRASI Struktur Organisasi Pelaksana Dekonsentrasi sebagaimana bagan berikut: MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, ttd. SUHARSO MONOARFA Hukum dan Kepegawaian, 2
  • 11. Lampiran II Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02 Tahun 2011 Tanggal : 21 Februari 2011 PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN I. UMUM A. Pelaksanaan Dekonsentrasi berpedoman pada kebijakan, standar, pedoman yang telah ditetapkan oleh Kementerian. B. Pelaksanaan Dekonsentrasi melalui koordinasi antara Kementerian dengan Pemerintah Provinsi khususnya dengan SKPD Provinsi agar Dekonsentrasi Tahun 2011 dapat berjalan dengan baik. C. Untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2011, Pemerintah Provinsi agar lebih awal menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pelaksanaan kegiatan antara lain menetapkan perangkat pengelola keuangan, sehingga DIPA Dekonsentrasi dapat segera dilaksanakan. D. SKPD Provinsi agar memperhatikan dan mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan persiapan, perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan dan pengendalian. E. SKPD Provinsi harus mempunyai rencana kerja yang rinci, komprehensif, dan akuntabel guna mewujudkan keberhasilan Satuan Kerjanya. Rencana kerja dimaksud minimal mencakup jadwal kegiatan utama, personil yang akan melaksanakan kegiatan, prosedur pelaksanaan kegiatan, dan hal-hal lain yang diperlukan. F. SKPD Provinsi menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan waktu pelaksanaan dan tenaga yang tersedia. G. SKPD Provinsi melaksanakan pengarsipan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. H. Pengelolaan Dana Dekonsentrasi oleh perangkat pengelola keuangan dilaksanakan dengan menganut prinsip efektif, yaitu harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar- besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan. I. Sebagai bahan pengambilan keputusan dan kebijakan di Tingkat Pusat, maka SKPD Provinsi wajib menyusun dan menyampaikan laporan secara berkala dengan tepat waktu, lengkap dan faktual yang berkaitan dengan manajerial, akuntabilitas dan teknis dengan mengacu pada semua format sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku maupun format yang dikeluarkan oleh Kementerian. J. Menteri melalui Sekretaris Kementerian bersama dengan Gubernur melalui SKPD yang membidangi perencanaan daerah melaksanakan pemantauan dan pengendalian secara maksimal agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan mutu, biaya dan waktu yang ditentukan serta tercapainya tertib administrasi sehingga hasil kegiatan sesuai dengan yang diharapkan. Lampiran II - 1
  • 12. K. Pengawasan terhadap SKPD Provinsi dilakukan oleh Inspektorat Kementerian yang dalam pelaksanaannya dapat bersinergi dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Lainnya sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. L. Untuk keperluan pengawasan dan pemeriksaan tersebut pada butir K), Kepala SKPD Provinsi harus membantu, memfasilitasi, dan menyiapkan data maupun informasi yang dibutuhkan. M. Dalam pelaksanaan kegiatan, Pemerintah Provinsi agar melakukan koordinasi dengan Unit Eselon I Pembina Dekonsentrasi yaitu Sekretaris Kementerian, dengan alamat sebagai berikut: Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat Jln. Raden Patah I No. 1 Lantai 2 Wing 4 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110 No. Telp./Fax: (021) 72800145, 7397727 E-mail: dekon2011@gmail.com II. KEBIJAKAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011 Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, urusan perumahan merupakan salah satu urusan yang wajib diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. Dalam penyelenggaraannya, sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, selain urusan pemerintahan yang sepenuhnya atau tetap menjadi kewenangan Pemerintah, terdapat bagian urusan Pemerintah yang bersifat kongkuren (concurrent) atau urusan pemerintahan yang penanganannya, untuk bagian atau bidang tertentu, dapat dilaksanakan dan dikelola secara bersama antar tingkatan dan susunan pemerintahan. Dengan demikian di dalam setiap urusan yang bersifat kongkuren senantiasa ada bagian urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah, ada bagian urusan yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah Provinsi, dan ada bagian urusan yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Tugas dan wewenang Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang selanjutnya disingkat PKP, diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Sejalan dengan hal tersebut di atas, Kementerian melimpahkan sebagian urusan yang menjadi kewenangannya kepada Gubernur melalui Dekonsentrasi khusus untuk kegiatan sosialisasi kebijakan bidang PKP dan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan PKP. Pembangunan PKP di daerah masih belum menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan di daerah. Hal ini dikarenakan pemahaman yang kurang akan pentingnya pembangunan perumahan oleh Pemerintah Daerah khususnya dalam hal penyediaan perumahan yang layak huni. Selain itu, adanya perbedaan persepsi di antara pemangku kepentingan bidang PKP menyebabkan pembangunan PKP di daerah selama ini masih kurang sinergis. Untuk mengatasi hal tersebut, selama ini Kementerian melaksanakan kegiatan sosialisasi kebijakan baik di pusat maupun di daerah. Namun agar kegiatan ini dapat dijalankan lebih efektif dan menjangkau lebih Lampiran II - 2
  • 13. banyak pemangku kepentingan maka Kementerian melimpahkan sebagian kegiatan sosialisasi kebijakan kepada Pemerintah Provinsi. Permasalahan lain dalam pembangunan PKP yaitu kurangnya koordinasi di antara pemangku kepentingan penyelenggara PKP. Koordinasi di antara pemangku kepentingan tersebut merupakan faktor penting agar terwujud sinergitas dalam pelaksanaan siklus pembangunan PKP yang terdiri dari pendataan, perencanaan dan pengendalian. Akan tetapi, siklus tersebut tidak akan berjalan optimal apabila tidak disertai dengan penguatan kapasitas aparat Pemerintah Daerah. Melalui Dekonsentrasi, Kementerian menyiapkan serangkaian kegiatan peningkatan kapasitas di Provinsi yang meliputi: 1. Pembentukan Pokja PKP Provinsi; 2. Pelatihan manajemen pendataan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; 3. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; 4. Pelatihan monitoring dan evaluasi pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. III. TUJUAN, SASARAN, DAN KELUARAN Tujuan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Tahun 2011 adalah untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang PKP. Sasaran Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan dan menyamakan pemahaman aparat Pemerintah Daerah tentang kebijakan dan peraturan perundang-undangan di bidang PKP; dan 2. Meningkatkan kemampuan aparat pemerintah daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan PKP. Keluaran Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 adalah sebagai berikut: 1. Terlaksananya kegiatan sosialisasi kebijakan bidang PKP; dan 2. Terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan PKP. IV. LINGKUP KEGIATAN Lingkup kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011, meliputi: 1. Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP; 2. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam hal penyiapan perencanaan pembangunan PKP, meliputi: a. Pembentukan Pokja PKP Provinsi; b. Manajemen pendataan PKP; c. Pelatihan monitoring dan evaluasi pembangunan PKP; d. Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan PKP provinsi. Lampiran II - 3
  • 14. V. INDIKATOR KELUARAN Indikator keluaran dari kegiatan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 adalah sebagai berikut: 1. Laporan Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat di 33 provinsi; 2. Prosiding Sosialisasi Kebijakan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33 provinsi; 3. Prosiding Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan di 33 provinsi; 4. Prosiding Lokakarya Konsep Pokja PKP Provinsi di 33 provinsi; 5. Prosiding Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi di 33 provinsi; 6. Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Manajemen Pendataan dan Monitoring Evaluasi Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33 provinsi; 7. Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33 provinsi; 8. Prosiding Konsinyasi Profil dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33 provinsi; 9. Prosiding Konsultasi Publik Profil dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33 provinsi. 10. Dokumen Kelembagaan Pokja PKP Provinsi 11. Profil Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33 provinsi; 12. Dokumen Perencanaan Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman di 33 provinsi. VI. WAKTU PELAKSANAAN Secara keseluruhan pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 adalah 9 (sembilan) bulan kalender terhitung mulai bulan Maret 2011 sampai dengan November 2011. VII. MEKANISME PELAKSANAAN Pelaksana Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 adalah SKPD Provinsi dan dibantu oleh Tim pelaksana, Tenaga Pendukung dan TAPP sebagai Fasilitator. Alur pelaksanaan Dekonsentrasi sebagaimana bagan berikut: Lampiran II - 4
  • 15. ALUR PELAKSANAAN LAPORAN LAPORAN LAPORAN LAPORAN TRIWULAN IV DAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III LAPORAN AKHIR TAHUN Lap. Manajerial Lap. Manajerial Lap. Manajerial Lap. Manajerial Lap. Akuntabilitas Lap. Akuntabilitas Lap. Akuntabilitas Lap. Akuntabilitas KEGIATAN SOSIALISASI KEBIJAKAN LAPORAN TEKNIS KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS LAPORAN SKPD PELAKSANAAN PROVINS PEMBENTUKAN POKJA PKP PROVINSI DOKUMEN KELEMBAGAAN I POKJA LOKAKARYA LOKAKARYA RANGKAIAN DRAF DOKUMEN LOKAKARYA PROFIL ANALISIS ISU DAN KONSEP POKJA PERTEMUAN KELEMBAGAAN PEMBENTUKAN PERUMAHAN POKJA PERMASALAHAN POKJA DOKUMEN PERENCANAAN MANAJEMEN PENDATAAN PKP PROSIDING KEGIATAN LOKALATIH RANGKAIAN DRAF AWAL MANAJEMEN PROFIL PERTEMUAN PERUMAHAN PENDATAAN PELATIHAN MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN PKP LOKALATIH MONEV KEGIATAN PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN LOKALATIH KONSINYASI KONSULTASI PUBLIK PENYUSUNAN RANGKAIAN PROFIL DAN PROFIL DAN DOKUMEN PERTEMUAN DOKUMEN DOKUMEN PERENCANAAN PERENCANAAN PERENCANAAN DRAF AWAL DOKUMEN PERENCANAAN Secara rinci mekanisme pelaksanaan tugas SKPD Provinsi untuk masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut: Lampiran II - 5
  • 16. 1. Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP Alur pelaksanaan kegiatan sebagaimana bagan berikut: Penjelasan (i) Pelaksana : SKPD Provinsi (ii) Peserta : - Tingkat provinsi: DPRD, Kanwil BPN, BPS, Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya - Tingkat kabupaten/kota: Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll. (iii) Materi : Bahan Tayang Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP (iv) Narasumber : Kementerian Perumahan Rakyat (v) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari (vi) Bentuk Pelaporan : Prosiding Sosialisasi Kebijakan Bidang PKP Lampiran II - 6
  • 17. 2. Pembentukan Pokja PKP Provinsi Alur pelaksanaan kegiatan sebagaimana bagan berikut: Lampiran II - 7
  • 18. Penjelasan a) Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan (i) Pelaksana : SKPD Provinsi (ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS, Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya - Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll. (iii) Panduan : Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi (iv) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu (iv) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari (v) Bentuk Pelaporan : Prosiding Lokakarya Analisis Isu dan Masalah b) Lokakarya Konsep Pokja (i) Pelaksana : SKPD Provinsi (ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS, Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya - Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll. (iii) Panduan : Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi (iv) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu (v) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari (vi) Bentuk Pelaporan : Prosiding Lokakarya Konsep Pokja c) Rangkaian Pertemuan Penyiapan Pembentukan Pokja PKP Provinsi (i) Pelaksana : SKPD Provinsi (ii) Peserta : Hasil kesepakatan pada Lokakarya Konsep Pokja Lampiran II - 8
  • 19. (iii) Panduan : Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi (iv) Narasumber : Fasilitator (v) Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari, sebanyak 3 kali pertemuan (vi) Bentuk Pelaporan : - Risalah setiap pertemuan (3 Risalah) - Draf Dokumen Kelembagaan Pokja PKP Provinsi d) Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi (i) Pelaksana : SKPD Provinsi (ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS, Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya - Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll. (iii) Panduan : Modul Pembentukan Pokja PKP Provinsi (iv) Materi : Draf Dokumen Kelembagaan Pokja PKP Provinsi (v) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu (vi) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari (vii) Bentuk Pelaporan : - Prosiding Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi - Dokumen Kelembagaan Pokja PKP Provinsi 3. Manajemen Pendataan PKP – Pelatihan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan PKP Alur pelaksanaan kegiatan sebagaimana bagan berikut: Lampiran II - 9
  • 20. Penjelasan a) Lokakarya dan Pelatihan Manajemen Pendataan PKP dan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan PKP (i) Pelaksana : SKPD Provinsi (ii) Peserta : Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS, Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya Seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota sebanyak 1 orang dari Tim Pendataan dan Monitoring Dekonsentrasi Tahun 2010 (diutamakan) atau dari Bappeda Kabupaten/Kota Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP Lampiran II - 10
  • 21. tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll. (iii) Panduan : - Modul Manajemen Pendataan PKP - Modul Monitoring dan Evaluasi Pembangunan PKP (iv) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu (v) Waktu Pelaksanaan : 3 (tiga) hari (vi) Bentuk Pelaporan : Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Manajemen Pendataan PKP dan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan PKP b) Rangkaian Pertemuan Penyusunan Profil PKP (i) Pelaksana : SKPD Provinsi (ii) Peserta : Hasil kesepakatan pada Lokalatih Manajemen Pendataan (iii) Narasumber : Fasilitator (iv) Panduan : Modul Manajemen Pendataan PKP (v) Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari, sebanyak 3 kali pertemuan (vi) Bentuk Pelaporan : Risalah setiap pertemuan (3 Risalah) Draf Awal Profil PKP Provinsi Lampiran II - 11
  • 22. 4. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Alur pelaksanaan kegiatan sebagaimana bagan berikut: 1 (satu) hari di ibukota provinsi Lampiran II - 12
  • 23. Penjelasan a) Lokalatih Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi (i) Pelaksana : SKPD Provinsi (ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS, Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya - Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll. (iii) Panduan : Modul Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi (iv) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu (v) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari (vi) Bentuk Pelaporan : Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman b) Rangkaian Pertemuan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi (i) Pelaksana : SKPD Provinsi (ii) Peserta : Hasil kesepakatan pada lokalatih penyusunan dokumen (iii) Panduan : Modul Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi (iv) Narasumber : Fasilitator (v) Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari, sebanyak 3 kali pertemuan (vi) Bentuk Pelaporan : - Risalah pertemuan (3 Risalah) - Draft Awal Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi c) Konsinyasi Profil PKP dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi (i) Pelaksana : SKPD Provinsi (ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS, Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya - Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang Lampiran II - 13
  • 24. - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll. (iii) Panduan : - Modul Manajemen Pendataan PKP - Modul Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi (iv) Materi : - Draft Awal Profil PKP Provinsi - Draft Awal Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi (v) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu (vi) Waktu Pelaksanaan : 2 (dua) hari (vii) Bentuk Pelaporan : Prosiding Konsinyasi Profil PKP dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi d) Konsultasi Publik Profil PKP dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi (i) Pelaksana : SKPD Provinsi (ii) Peserta : - Tingkat provinsi: Kanwil BPN, BPS, Bappeda, Dinas yang membidangi PKP, dan Dinas/Lembaga terkait PKP lainnya - Maksimal 3 (tiga) Bappeda Kabupaten/Kota terdekat, masing-masing 1 (satu) orang - Pemangku kepentingan lainnya terkait PKP tingkat provinsi: Perumnas, PLN, pihak Perbankan, LKNB, APERSI, REI, Akademisi, dll. (iii) Panduan : - Modul Manajemen Pendataan PKP - Modul Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi (iv) Materi : - Draft Awal Profil PKP Provinsi - Draft Awal Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi (v) Narasumber : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Fasilitator dan/atau pihak lainnya yang dianggap perlu (vi) Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) hari (vii) Bentuk Pelaporan : - Prosiding Konsultasi Publik Profil dan Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi - Profil PKP Provinsi - Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi Lampiran II - 14
  • 25. VIII.PELAPORAN Pelaporan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Bentuk Pelaporan a) Laporan Pelaksanaan Laporan Pelaksanaan sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan dekonsentrasi, risalah rapat/pertemuan, evaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan dekonsentrasi dan rekomendasi yang dianggap perlu. Laporan ini dilengkapi dengan: 1) Dokumen Kelembagaan Pokja PKP Provinsi; 2) Profil PKP Provinsi; 3) Dokumen Perencanaan Pembangunan PKP Provinsi. b) Prosiding Kegiatan Prosiding sekurang-kurangnya memuat pendahuluan, penyelenggaraan kegiatan, rumusan hasil penyelenggaraan kegiatan, dan kesimpulan serta rekomendasi. Prosiding ini dilengkapi dengan sambutan-sambutan, daftar hadir peserta, bahan tayangan, notulensi dan dokumentasi. Prosiding yang harus disiapkan oleh SKPD Provinsi adalah sebagai berikut: 1) Prosiding Sosialisasi Kebijakan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman; 2) Prosiding Lokakarya Analisis Isu dan Permasalahan; 3) Prosiding Lokakarya Konsep Pokja PKP Provinsi; 4) Prosiding Lokakarya Pembentukan Pokja PKP Provinsi; 5) Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Manajemen Pendataan dan Monitoring Evaluasi Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman; 6) Prosiding Lokakarya dan Pelatihan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman; 7) Prosiding Konsinyasi Profil dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman; 8) Prosiding Konsultasi Publik Profil dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. 2. Jumlah Laporan Laporan Pelaksanaan dan Prosiding kegiatan, beserta lampiran pendukung digandakan dengan rincian sebagai berikut: - dua eksemplar dan sepuluh keping Compact Disk (CD) disampaikan kepada Menteri Negara Perumahan Rakyat u.p. Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat; - satu eksemplar dan satu keping CD disampaikan kepada Gubernur; - satu eksemplar dan satu keping CD disampaikan kepada Sekretaris Daerah Provinsi; - satu eksemplar dan satu keping CD disampaikan kepada Kepala Bappeda Provinsi; - satu eksemplar dan satu keping CD disampaikan kepada Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perumahan dan kawasan permukiman; - satu eksemplar dan satu keping CD untuk SKPD Provinsi. Lampiran II - 15
  • 26. 3. Waktu Penyampaian Laporan a. Laporan Pelaksanaan Dekonsentrasi beserta Lampiran disampaikan oleh SKPD Provinsi kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian, dengan tembusan kepada Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi, Kepala Bappeda Provinsi, dan Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perumahan dan kawasan permukiman selambat-lambatnya pada minggu kedua bulan Desember 2011. b. Prosiding kegiatan disampaikan oleh SKPD Provinsi kepada Menteri melalui Sekretaris Kementerian, dengan tembusan kepada Gubernur, Sekretaris Daerah Provinsi, Kepala Bappeda Provinsi, dan Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perumahan dan kawasan permukiman selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah kegiatan berakhir. IX. PENUTUP Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan tertib dan disiplin apabila ada kerja sama yang baik antara Pemerintah Pusat sebagai penentu kebijakan dengan Pemerintah Daerah sebagai pelaksana kegiatan. Demikian Petunjuk Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 ini disusun untuk dapat menjadi acuan dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT, ttd. SUHARSO MONOARFA Hukum dan Kepegawaian, Lampiran II - 16