1. Pengelolaan
Sanitasi
Di Kabupaten Bandung
Pemerintah Kabupaten Bandung
Januari 2007
2. Data Umum Kabupaten Bandung
Luas 311.475,19 hektar
Jumlah kecamatan 45,
terdiri dari 432 desa dan 9
kelurahan.
Jumlah penduduk 4.086.162
jiwa dan 1.106.388 KK
Jumlah penduduk miskin 30%
Pertumbuhan penduduk 3,1%
per tahun
Urbanisasi penduduk 0,5 %
per tahun
3. Air Limbah
• Pelayanan air limbah domestik ditangani
dengan sistem on-site dan off-site
• Pelayanan off-site sistem skala perkotaan
(IPAL Soreang) melayani sekitar 20%
wilayah kota (Soreang) dan 25% penduduk
kota Soreang, dibangun sejak tahun 1991
• Pelayanan off-site sistem diprioritaskan
pada daerah padat penduduk
• Terdapat pelayanan off-site sistem skala
kawasan:
a. IPLT Cibeet melayani 8 kecamatan IPLT Cibeet
atau KK dibangun tahun 1995-1996
oleh proyek WJUDSP (Western Java
Urban Development Sector Program),
dana dari ADB, tidak berfungsi.
b. IPLT Babakan melayani Kabupaten
Bandung sebelah Timur tahun 1996
oleh APBD Provinsi Jawa Barat, tidak
berfungsi.
• Pelayanan on-site sistem sekitar 46,57 %
penduduk yang mempunyai jamban
pribadi dan jamban komunal.
Masih Terdapat Masyarakat yang Membuang
Limbah Tinja ke Badan Air
4. Air Limbah
Pelayanan off-site IPAL
Soreang melayani 300
sambungan rumah dari
total sambungan yang
direncanakan sebanyak
1000 sambungan
IPAL Soreang dengan
kapasitas 10,6 L/det,
dibangun tahun 1991 oleh
Proyek BUDP II (dana
ADB), kondisi saat ini
masih berfungsi (namun
terdapat bagian-bagian
yang rusak, sehingga tidak
optimal)
Tarif rata-rata rumah
tangga (untuk air limbah
tidak ada data), namun
angkutan tinja Rp
15.000,00 per m3
IPAL Soreang
5. Persampahan
Timbulan Sampah Total 8.320 m3/hari,
dengan komposisi:
Daerah pelayanan meliputi 26 dari 45 Sampah
Kecamatan. Komersial,
Cakupan penduduk dilayani 12,5% dari total Peny apuan
Jalan, dll
penduduk administrasi atau 34% dari penduduk
7%
perkotaan.
Sampah Sampah
Timbulan Sampah 2 L/o/h Pasar Domestik
Dilayani oleh Dinas Kebersihan 980 m3/hari, oleh 40% 53%
masyarakat 6 m3/hari (dibuat kompos), yang tidak
dikelola 1.884 m3/hari
Tarif rata-rata rumah tangga Rp
1.500,00-5.000,00 per bulan
Collection rate sampah 70%
Timbulan Sampah Kota 8.320 m3/hari,
dengan komposisi:
anorganik
35%
organik
65%
Sampah di S. Citepus Penumpukan Sampah di Pasar
6. TPA di KabupatenLapak Pemulung
Bandung
• Terletak di Kecamatan Ciparay;
1. TPA Babakan • luas 10,1 hektar, di lembah
• 25 km dari pusat kota,
• 0,5 km dari permukiman
• Operasi: open dumping menuju
Komposter Komunal controlled landfill oleh Dinas
Kebersihan
Lapak Pemulung
Air Lindi
Pengolah Lindi
7. TPA di Kabupaten Bandung
2.TPA Pasirbuluh
• Terletak di Kecamatan Lembang;
• luas 2,2 hektar, di lembah
• 35 km dari pusat kota,
• 2 km dari permukiman 2 km,
• Operasi: open dumping oleh Dinas
Kebersihan
Area Curah dan Area Manuver
TPA Pasirbuluh
Lindi dari Tumpukan Sampah
8. Kesehatan Umum dan Hygiene Practices
• Penyakit utama yang disebabkan oleh
air: diare, yang paling rawan di
Ciparay, Majalaya, dan Cimareme.
• Diduga ada hubungan antara penyakit
tersebut dengan masalah persampahan
(Kecamatan Cipatat merupakan lokasi Air Lindi
TPA Babakan) Air Sumur Penduduk
yang Diduga Tercemar
Masyarakat mendapat pelayanan air minum dari perpipaan PDAM
12,09%, sumur RT 60,74%, mata air 22,69%, sungai 1,80%, lain-lain
3,79%
Nilai kematian bocah 105 (tahun 2005)
Kampanye pengetahuan masyarakat untuk sektor sanitasi dilakukan
melalui penyuluhan perilaku hidup sehat secara rutin yang dilakukan
oleh aparat dinas kesehatan, PKK, Kades Kesehatan Lingkungan, dan
LSM.
Pengelolaan air limbah & sampah RS:
air limbah medis: IPAL dan tangki septik,
air limbah domestik: tangki septik,
sampah: insinerator dan dibakar manual
Insinerator di Rumah Sakit
9. Kelembagaan
Instansi Pengelola Sampah dan pengelola air limbah offsite:
Dinas Kebersihan (Perda No 9 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung
tanggal 14 Agustus 2002).
Swasta terlibat dalam pengangkutan ke TPA pada 2 (dua)
perumahan (kapasitas sampah 12 m3/hari)
Instansi Pengelola Air Limbah on site sistem: Dinas
Permukiman dan Tata Wilayah (Perda No, 9 tahun 2002
10. Partisipasi Masyarakat bidang Persampahan
Program penanganan masalah sampah oleh
kelompok masyarakat :
a. Program Pengomposan dan 3R (daur
ulang limbah plastik) sampah oleh
Masyarakat Desa Parungserab
Kecamatan Katapang dan Desa
Margahayu Selatan Kecamatan
Margahayu;
b. Program Sekolah Hijau di SMAN 1
Soreang, SMPN 2 Soreang, dan SMPN 2
Margahayu.
LSM sektor sanitasi: Pengomposan dan Daur
Warga Peduli Lingkungan Ulang Limlah Plastik di
Parungserab
Kelompok Peduli Lingkungan,
Masyarakat Pencinta Citarum, dll
Key stakeholders sektor sanitasi:
Dinas Kebersihan,
Dinas Permukiman & Tata Wilayah,
Dinas Lingkungan Hidup,
Dinas Kesehatan,
LSM Lingkungan/Sanitasi,
Forum Bandung Sehat,
Perguruan Tinggi.
Kegiatan Pengomposan oleh
Sekolah Hijau
11. Permasalahan yang Dihadapi
Sumberdaya Manusia (SDM) dan Manajemen
a. Kurangnya pendamping masyarakat
b. Lemahnya kompetensi aparatur
c. Kurangnya koordinasi dan sinergitas program
d. Belum disusunnya master plan yang memadai
Teknologi/Teknis
a. Sulitnya menata prasarana sanitasi pada permukiman padat
b. Tidak ada data yang memadai
c. Terbatasnya sarana dan parasarana
d. Kerjasama dengan pihak swasta terkendala PP No. 67 Tahun 2006.
Biaya
a. Biaya pembangunan sanitasi terpadu dan tuntas tinggi
b. Pembangunan prasarana sanitasi di kawasan permukiman padat sangat mahal
Partisipasi
a. Partisipasi masyarakat masih rendah, kebergantungan terhadap program
pemerintah sangat tinggi
b. Tidak banyak LSM kompeten
Hukum dan Peraturan
a. Rendahnya penegakan hukum
b. Masih belum memadainya peraturan perundang-undangan daerah yang ada.
12. Pendanaan
Kontribusi anggaran untuk penanganan masalah sanitasi
(persampahan dan limbah) belum memadai
Anggaran yang direalisasikan untuk O&M sarana dan
prasarana sanitasi yang dibangun hanya sekira 60%
13. Solid Waste & Wastewater Management
Improvement Program
Master plan persampahan: belum ada tetapi sudah dianggarkan pada 2007
Master plan air limbah skala Kabupaten: belum ada, namun telah memiliki
master plan air limbah beberapa kota, antara lain Kota Soreang, Banjaran,
Majalaya, Lembang.
Pemerintah Kabupaten Bandung menyadari pentingnya master plan sanitasi
sesuai dengan PP 16/2005
Pemerintah Kabupaten Bandung mempunyai program pengelolaan
persampahan dan sanitasi dan telah dimasukan dalam RPJM/Renstra
Program sanitasi yang sedang berjalan atau sudah selesai:
Pembangunan TPSS (di Kecamatan Soreang, Baleendah, dan Katapang);
Pembangunan Komposter Komunal di TPA Babakan;
Penataan Sarana Kebersihan dan Instalasi Air Kotor;
Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,
komposting, penyediaan jamban, dan pembentukan kader);
Penyehatan Kualitas Lingkungan (air, udara);
Pembangunan tangki septik komunal secara partisipatif;
Penataan TPA Babakan dan TPA Pasirbuluh
14. Rencana Masa Depan
Ada kebutuhan/keinginan kuat untuk peningkatan pelayanan
sanitasi dan penurunan incidence penyakit di masyarakat
Kabupaten Bandung memiliki program khusus untuk
melayani masyarakat berpendapatan rendah/ miskin di
daerah Pemeritah Kota/Kabupaten
Pemerintah Kabupaten Bandung mempunyai program
pengembangan sanitasi dan penurunan incidence penyakit
Pemerintah Kabupaten Bandung sudah mengenal kriteria
persiapan proyek yang disusun oleh Pemerintah Pusat
Ada donor yang berminat menanam modal (investment)
dalam sektor sanitasi di wilayah pemda, terutama di bidang
persampahan, namun saat ini seringkali terkendala Perpres
No. 67/2005.